materi instalasi tegangan menengah spesial

27
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan laporan yang sederhana ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Instalasi Tegangan Menengah ini merupakan pertanggunggung jawaban mahasiswa atas apa yang sudah dipelajari pada semester V ini. Laporan ini berisi tentang Instalasi Tegangan Menengah. Penulis berusaha agar laporan ini dapat memberikan informasi yang yang jelas dan bermanfaat mengenai Instalasi Tegangan Menengah. Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu menyelesaikan laporan ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kasdyana selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Instalasi Tegangan Menengah yang telah membimbing kami selama proses menimba ilmu di Kampus PNJ - Cevest. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat diterima oleh semua pihak dan bermanfaat bagi semua orang. Amin. Bekasi, Desember 2015

Upload: wahyu-wara-wirii

Post on 10-Apr-2016

75 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

istalasi

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga

penulisan laporan yang sederhana ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan Instalasi Tegangan Menengah ini merupakan pertanggunggung jawaban mahasiswa atas

apa yang sudah dipelajari pada semester V ini. Laporan ini berisi tentang Instalasi Tegangan Menengah.

Penulis berusaha agar laporan ini dapat memberikan informasi yang yang jelas dan bermanfaat

mengenai Instalasi Tegangan Menengah.

Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi

dalam membantu menyelesaikan laporan ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Kasdyana selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Instalasi Tegangan Menengah yang telah membimbing

kami selama proses menimba ilmu di Kampus PNJ - Cevest.

Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata dalam laporan ini. Semoga laporan

ini dapat diterima oleh semua pihak dan bermanfaat bagi semua orang. Amin.

Bekasi, Desember 2015

Achmad Wahyu Saputra

Page 2: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

BAB IPENDAHULUAN

Sistem Tenaga Listrik

Sekalipun tidak terdapat suatu sistem tenaga listrik yang “tipikal”, namun pada umumnya dapat

dikembalikan batasan pada suatu sistem yang lengkap mengandung empat unsur. Pertama, adanya

suatu unsur pembangkit tenaga listrik. Tegangan yang dihasilkan oleh pusat tenaga listrik itu biasanya

merupakan tegangan menengah ( TM). Kedua, suatu sistem transmisi, lengkap dengan gardu induk.

Karena jaraknya yang biasanya jauh, maka diperlukan penggunaan tegangan tinggi ( TT ), atau

tegangan ekstra tinggi ( TET ). Ketiga, adanya saluran distribusi, yang biasanya terdiri atas saluran

distribusi primer dengan tegangan menengah ( TM ) dan saluran distribusi sekunder dengan tegangan

rendah ( TR ). Keempat, adanya unsur pemakaian atau utilisasi, yang terdiri atas instalasi pemakaian

tenaga listrik. Instalasi rumah tangga biasanya memakai tegangan rendah, sedangkan pemakai besar

seperti industri mempergunakan tegangan menengah ataupun tegangan tinggi. Gambar 1.1.

memperlihatkan skema suatu sistem tenaga listrik. Perlu dikemukakan bahwa suatu sistem dapat terdiri

atas beberapa subsistem yang saling berhubungan, atau yang biasa disebut sebagai sistem interkoneksi.

Kiranya jelas bahwa arah mengalirnya energi listrik berawal dari Pusat Tenaga Listrik melalui

saluran-saluran transmisi dan distribusi dan sampai pada instalasi pemakai yang merupakan unsur

utilisasi. Karenanya penjelasan jawaban 1.1 akan dimulai pada unsur pembangkit.

Energi listrik dibangkitkan pada pembangkit tenaga listrik (PTL ) yang dapat merupakan suatu

pusat listrik tenaga uap (PLTU ), pusat listrik tenaga air ( PLTA ), pusat listrik tenaga gas ( PLTG ),

pusat listrik tenaga diesel (PLTD ), ataupun pusat listrik tenaga nuklir ( PLTN). Jenis PTL yang

dipakai, pada umumnya tergantung dari jenis bahan bakar atau energi primer yang tersedia. Pada

sistem besar sering ditemukan beberapa jenis PTL. Perlu pula dikemukakan bahwa PLTD biasanya

dipakai pada sistem yang lebih kecil. PTL biasanya membangkitkan energi listrik pada tegangan

menengah (TM ), yaitu pada umumnya antara 6 dan 20 kV

Pada sistem tenaga listrik yang besar, atau bilamana PTL terletak jauh dari pemakai, maka

energi listrik itu perlu diangkut melalui saluran transmisi, dan tegangannya harus dinaikkan dari TM

Page 3: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

menjadi tegangan tinggi ( TT ). Pada jarak yang sangat jauh malah diperlukan tegangan ekstra tinggi

(TET ). Menaikkan tegangan itu dilakukan di gardu induk ( GI ). Dengan mempergunakan

transformator penaik ( step up transformer ). Tegangan tinggi di Indonesia adalah 70 kV, 150 kV dan

275 kV. Sedangkan tegangan ekstra tinggi 500 kV.

Page 4: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Mendekati pusat pemakaian tenaga listrik, yang dapat merupakan suatu industri

atau suatu kota, tegangan tinggi diturunkan menjadi tegangan menengah ( TM ). Hal ini

juga dilakukan pada suatu GI dengan mempergunakan transformator penurun ( step-down

transformer ). Di Indonesia tegangan menengah adalah 20 kV. Saluran 20 kV ini

menelusuri jalan jalan diseluruh kota, dan merupakan sistem distribusi primer. Bilamana

transmisi tenaga listrik dilakukan dengan mempergunakan saluran- saluran udara dengan

menara menara transmisi, sistem distribusi primer dikota biasanya terdiri atas kabel-kabel

tanah yang tertanam ditepi jalan, sehingga tidak terlihat.

4

Page 5: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

BAB II

PEMBAHASAN

1. Instalasi Tegangan Menengah adalah suatu instalasi yang digunakan untuk

penyaluran listrik kepada konsumen, tegangan yang disalurkan adalah tegangan

menengah yaitu 6kV hingga 20kV. Dari Gardu Induk ke Gardu Distribusi,

2. Blok diagram aliran tegangan menengah:

5

Page 6: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

3. Sistem distribusi Instalasi Tegangan Menengah :

Sistem Distribusi Radial :

Suatu saluran yang dikondisikan untuk bentuk dasar dan bentuk saluran yang

sederhana. Sumber daya pada tipe ini hanya berasal dari satu titik, salurannya dicabang-

cabang menuju ke titik beban antara titik sumber dengan titik beban hanya ada satu

pilihan saluran. Saluran radial ini memiliki kelemahan yaitu akan terjadi pemadaman total

pada seluruh beban yang ditanggung oleh satu-satunya saluran tersebut karena tidak ada

saluran yang lain sebagai pengganti. Tipe ini biasanya cocok untuk daerah-daerah

pedesaan atau untuk rumah tangga yang tidak memerlukan tingkat kontinuitas pelayanan

yang tinggi.

Sistem distribusi radial ini biasanya banyak digunakan karena bentuk sistem ini

sederhana meskipun keandalan dari sistem radial ini rendah. Pada sistem ini terdapat

saluran/ penyulang utama (main feeder) dari Gardu Induk (Substation) yang bercabang-

cabang menjadi lateral feeder, dan lateral feeder tersebut bercabang lagi membentuk

sublateral feeder. Tipe ini hanya memiliki satu sumber dan tidak ada alternatif sumber

lain (alternate source). Kondisi demikian menyebabkan terjadinya pemadaman total pada

seluruh beban apabila terjadi gangguan pada sumber, karena tidak adanya sumber lain

yang berfungsi sebagai back-up. Oleh karena itu, tipe ini cocok diterapkan pada beban-

beban kelas rumah tangga dan listrik pedesaan pada umumnya yang tidak menuntut

kontinuitas penyaluran daya dengan tingkat keandalan yang tinggi.

6

Page 7: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Sistem Distribusi Radial

4. Komponen Instalasi Tegangan Menengah:

Switch Yard, Meger, Trafo, Arester, Relai, Pemutus Tegangan (PMT), Busbar,

Circuit Breaker

5. Instalasi tegangan menengah

a. lewat udara yaitu pemasangan instalasi berupa penghantar yang dilewatkan

udara. Untuk menyokong penghantar tersebut digunakan tiang listrik.

b. lewat bawah tanah yaitu suatu pemasangan instalasi berupa penghantar yang

dilewatkan di bawah tanah. Sehingga tidak diperlukan tiang penyokong untuk

salurannya. Biasanya ini dilakukan jika jarak antara gardu induk ke gardu

distribusi untuk disalurkan ke konsumen itu tidak terlalu jauh.

6. Gangguan yang terjadi pada instalasi tegangan menengah antara lain:

Jika dalam suatu jaringan masih sedikit terdapat daya reaktif di sekitar beban

atau bahkan tidak ada, maka akan berakibat faktor daya menurun, susut daya besar,

dan jatuh tegangan pada ujung saluran meningkat. Hal ini karena seluruh arus reaktif

dipikul oleh generator, sehingga akan mengalir arus reaktif pada jaringan.

a. Gangguan beban lebih

Penyelesaian :

Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu

memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu

atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya manajemen sisi

beban (Demand Side Management) untuk mengatur aliran beban agar tidak

terjadi beban lebih.

b. Gangguan hubung singkat

Penyelesaian :

Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu

memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu

atau instalasi tegangan menengah.

c. Gangguan tegangan lebih

7

Page 8: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Penyelesaian :

Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu

memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu

atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya manajemen sisi

beban (Demand Side Management) untuk mengatur aliran beban agar tidak

terjadi beban lebih.

7. Macam-macam Pemutus aliran arus listrik otomatis :

a. MCB (Miniatur Circuits Breaker)

Adalah merupakan suatu alat sistem proteksi yang dapat melindungi

kabel terhadap beban lebih dan hubung singkat, melindungi terhadap

gangguan isolasi, dan dapat mencapai aliran arus puncak tanpa adanya

pemanasan berlebih. Proteksi ini dapat dilakukan oleh MCB karena MCB

mempunyai:

Mechanic sistem yang berfungsi untuk membuka dan menutup looping

circuit

Lembaran bimetal yang berfungsi untuk pengaman beban lebih

Magnetic trip unit yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat

(short circuits)

b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

Adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus

bocor yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada

seseorang. Alat ini bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus

yang mengalir pada kawat listrik.

ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus

positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih

penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara

listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui, bahwa listrik sangat penting

perannnya dalam kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewaspadai

bahaya dari arus listrik. Efek dari sengatan listrik sangat bervareasi dari cacat

fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa. Telah banyak kasus yang

terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik.

Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah

8

Page 9: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk

instalasi listrik di rumah kita.

Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh

manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau

bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga

akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.

8. Tiang yang dipegunakan pada Instalasi Tegangan Menengah :

Tiang logam atau besi adalah

Tiang listrik yang digunakan dalam saluran udara. Tiang logam/besi biasanya

digunakan untuk saluran di wilayah yang keadaan tanahnya stabil dan tidak terletak di

dekat pesisir pantai karena akan berakibat korosif oleh angin laut. Sedangkan tiang

beton (berinti besi) adalah tiang listrik yang digunakan untuk mengalirkan listrik

saluran udara. Tiang jenis ini biasanya digunakan wilayah yang keadaan topografi

tanahnya kurang stabil. Bias dikatakan tanah tersebut gembur. Misalnya di wilayah

persawahan, sehingga perlu adanya pondasi yang kuat. Selain itu penggunaan jenis

tiangini cocok di wilayahpesisir pantai. Karena tidak menimbulkan korosif di bagian

tiang yang disebabkan oleh angin laut.

9. Sistem pentanahan (grounding) :

Adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang

mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Jika

tegangan kerjanya melebihi 50V perlu diberi pengaman pentanahan atau dilindungi

dengan isolasi ganda.

Tujuan utama dari adanya pentanahan :

adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap

permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus

listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari

adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan

meminimalkan efek tersebut, serta bertujuan untuk mengurangi beda tegangan dan

supaya arus yang timbul jika hubung singkat terjadi dapat langsung mengalir ke titik

bintang dari jaringan suplai, jadi diharapkan pengaman-pengaman lebur yang

9

Page 10: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

digunakan akan putus dalam waktu singkat. Tindakan pentanahan dalam bangunan

terdiri atas beberapa jenis, yaitu:

a. Grounding sistem, dipakai untuk sistem grounding, artinya pentanahan

untuk seluruh instalasi.

b. Grounding peralatan, dipakai untuk sistem grounding equipment, artinya

pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan rendah di

semua tempat yang pada keadaan normal tidak boleh bertegangan, harus

dihubungkan dengan tanah.

10. Penangkal petir / arester

adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke

permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama

pada penangkal petir:

Batang penangkal petir

Kabel konduktor

Tempat pembumian

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim

hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya

disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering

disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara

kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

11. Switch Yard

Adalah suatu komponen tenaga listrik yang berfungsi untuk menaikkan

tegangan generator menjadi tegangan transmisi.

12. Andongan

Adalah lengkungan kawat penghantar antar tiang.

13. Meger

Adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketahanan isolasi dan

bushing pada transformator.

10

Page 11: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

14. Jenis-jenis Kabel yang digunakan dalam Instalasi Tegangan Menengah :

A. Kabel NYY

Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus

diberikan pelindung khusus (misalnya :duct, pipa baja PVC, atau besi baja).

Instalasi ini bias ditempatkan di luar ataupun di dalam ruangan baik dalam

kondisi basa ataupun kering. KAbel inimemiliki selubung PVC berwarna

hitam , terdiri dari 1-4 urat denganpenampang luar mencapai 56 mm.

B. Kabel NYFGbY

Kabel jenis inibiasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi baik

dalam kondisi kering ataupun basah. Dengan adanya pelindung kawat pita

baja yang digalvanisasi, kabelinimemungkinkan ditanam langsung ke dalam

tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat

dibedakan dengan non-strip, 1-strip, dan 2-strip. Kabelinimemiliki selubung

berwarna merah dengan penampangluar mencapai 57 mm.

C. Kabel NYM

Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di

dalam bangunan yang penempatannya bias di dalam atau di luar plester

tembok ataupun dalam pipa pada ruang kering atau lembab. Kabelini tidak

diizinkan diluar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun

langsung ditanam di dalam tanah.

D. Kabel NYA

Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada

instalasi tetap dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. Pemasangan

kabelini hanya diperbolehkan pada tempat yang kering saja dan tidak

direkomendasikan dipasang pada tempat yang basah atau langsung terkena

cuaca.

E. Kabel NYAF

Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk instalasi di

dalam pipa, duct, atau di dalam kotak distribusi. Karena sifatnya yang

fleksibel, kabelini sangat cocok untuk tempat yang memunyai belokan yang

11

Page 12: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

tajam. Kabel denganukuran kurang dari 1.5 mm ini hanya boleh diinstalasikan

di dalam peralatan ataupun papan [engontrol dan tidak diperbolehkan dipasang

untuk instalasi tetap.

F. Kabel Tembaga Telanjang (BBC)

Untuk saluran distribusi udara yang direntangkan di antara tiang-tiang

dan isolator-isolator yang khusus dirancang untuk itu. Selain itu bias juga

digunakan untuk hantaran pentanahan (grounding).

G. Twistet Cable Saluran Rumah

Kabel jenisini dikhususkan untuk saluran dan jaringan distribusi ke

konsumen. Dengan adanya bahan penghantar dari jenis tembaga jenis setengah

keras atau keras, maka kabel in imemungkinkan dapat digantung diantara

tiang tanpa penunjang khusus. Zat karbon hitam yang terdapat pada isolasi

memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca tropis.

H. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Kabel jenis ini dikhususkan untuk jaringan distribusi tegangan rendah

yang lebih praktis dari pada hantaran telanjang. Dengan adanya penunjang

yang sekaligus sebagai netral, kabel ini memungkinkan untuk ditegangkan.

Sesuai kebutuhan kabel ini bias dilengkapi dengan saluran penerangan jalan

yang biasanya terdiri dari dua urat 16 mm.

I. Kabel N2XSY

Kabel jenisini sering digunakan untuk jaringan distribusi tegangan

menengah, dengan konduktor yang terbuat dari tembaga.

15. Aliran listrik AC

a. Aliran 1 fasa

adalah aliran listrik yang hanya memiliki satu line yang mengandung

tegangan. Dengankata lain bila diuji, hanya ada tegangan Fasa ke Netral (L-N)

saja. Berdasarkan tegangandan frekuensi yang ada di Indonesia yaitu

220V/50Hz.

b. Aliran 3 fasa

adalah aliran listrik yang memiliki tiga line yang mengandung

tegangan. Bisa dikatakan juga bahwa jika diuji ada tegangan antar Fasa (L-L)

dan tegangan Fasa ke Netral (L-N) dengan beda Fasanya yaitu 1200 .

12

Page 13: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Tegangan antar Fasa (L-L) adalah 380V/50Hz dan tegangan Fasa ke Netralnya

(L-N) adalah 220V/50Hz. Untuk menentukan daya guna dan daya semu yang

diperbolehkan yaitu dengan cara menggunakan perhitungan.

16. Cara menentukan masing-masing fasa/kode berdasarkan tegangan listriknya

yaitu :

Berikut adalah kode huruf yang digunakan untukmengenali masing-masing

jenis kabel listriknya :

N : Kabel jenis standar dengan penghantar tembaga.

Na : Kabel jenis standar dengan penghantar alumunium.

Y : Isolasi atau selubung PVC.

F : Perisai kawat baja pipih.

R : Perisai kawat baja bulat.

Gb : Spiral pita baja

Re : Penghantar padat bulat.

Rm : Penghantar bulat kawat banyak.

Sc : Penghantar bulat bentuk sector.

Sm : Penghantar kawat banyak bentuk sektor.

Besarnya tegangan listrik yang sesuai dengan bentuk atau jenis kabelnya yaitu

dapat ditentukan dengan cara :

Daya total beban (P) untu group/area sub-distribusi harus diketahui sehingga dapat

dicari arus yang lewat.

Untuk beban tiga fasa :

Untuk beban satu fasa :

Di mana :

VL-L : 380 V

VL-N : 220 V

Cos φ : Faktor daya system

13

Page 14: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Kalikan nilai I dengan safety factor yang bernilai 1.7 dan kemudian konversikan

sesuai dengan table.

17. Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu

Distribusi dan terus ke konsumen.

Misalkan diketahui:

dl : 370,60086 meter (Panjang Kabel dengan Kesalahan Absolute 3

Meter)

A : 150mm2 (Luas Penampang Kabel)

Pvar : 3734 (Daya Reaktif)

P : 250000 Watt (Daya Terpakai)

V : 20,4 kV (Tegangan)

Cosφ : 1 (Kondisi Ideal)

Vd : 5% (Maksimal)

14

Page 15: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

Dari hasil perhitungan drop tegangan diperoleh nilai drop tegangan

0,76 %, sehingga dengan ketelitian absolut GPS 3 meter pada pengukuran

koordinat tiang, sambungan dan gardu induk maka pengaruh terhadap rugi

tegangan masih berada dalam batas toleransi.

Pengukuran panjang kabel dengan toleransi ± 3 meter masih dapat

ditoleransi (tidak menambah) pemasangan peralatan pada tiang distribusi

ataupun pada GI. Jika dihitung toleransi 5% terhadap kesalahan panjang

kabel yang diperbolehkan, diperoleh kesalahan yang diijinkan 9.398 meter

(pada saluran 20kV atau jaringan tegangan menengah tiga fasa dengan

menggunakan 3 kabel). Sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan

rumus berikut :

15

Page 16: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

18. Sistem Pendingin

Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi

dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang

berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan

suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk

menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat

16

Page 17: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara : 

Alamiah (natural) dan tekanan/paksaan (forced).

Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya

perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari

media tersebut ke udara luar diperlukan ruang perpindahan panas yang

lebih luas antara media (minyak-udara/gas), dengan cara melengkapi trafo

dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan/dikehendaki penyaluran

panas yang lebih cepat lagi, cara natural/alamiah tersebut dapat

diperlengkapi dengan peralatan unluk mempercepat sirkulasi media

pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi minyak, udara dan air, dan

cara ini disebut pendingin paksa (forced). Macam-macam sistim

pendingin trafo berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

No MACAM

SISTEM

PENDINGIN

(Menurut IEC

tahun 1976)

MEDIA

DIDALAM TRAFO DILUAR TRAFO

Sirkulasi

Alamiah

Sirkulasi

Paksa

Sirkulasi

Alamiah

Sirkulasi

Paksa

1. AN - - Udara -

2. AF - - - Udara

3. ONAN Minyak - Udara -

4. ONAF Minyak - - Udara

5. OFAN - Minyak Udara -

6. OFAF - Minyak - Udara

7. OFWF - Minyak - Air

17

Page 18: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

BAB III

SIMPULAN

a.       Kesimpulan

1) energi listrik pada tegangan menengah (TM ), yaitu pada umumnya antara 6 dan 20 kV

2) Saluran Udara Tegangan Menengah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran

tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk

konsumen.

b.      Saran

Dalam melakukan pemasangan instalasi jaringan tegangan menengah perhatikan lokasi

pemasangan. Lokasi dari pemasangan ini akan menentukan tipe konstruksi yang akan

digunakan dalam pemasangan konstruksi tegangan menengah. Peralatan dan pemasangan

instalasi jaringan tegangan menengah harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan agar

pemasangan jaringan berfungsi dengan semestinya. Selain itu pemasangan jaringan harus

dilakukan seefisien mungkin baik biaya dan waktu pemasangan jaringan.

18

Page 19: Materi Instalasi Tegangan Menengah Spesial

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/11361579/materi_instalasi_tegangan_menengahhttp://www.scribd.com/doc/70093943/Materi-Instalasi-Tegangan-Menengah-Irzan-z#scribdhttp://gp.mca-indonesia.go.id/wp-content/uploads/2015/01/pln-buku-5.pdf

19