master sgd 10 lbm 2 tht

56
LBM 2 THT Aduh, kepalaku pusing tujuh keliling STEP 1 Sistem vestibuler: sistem yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan , postur dan orientasi ruang. Berhubungan dengan refleks perubahan posisi tubuh. Diperankan oleh organ telinga dalam yaitu labirin. Vertigo : suatu gejala dimana seseorang memiliki perasaan berputar di sekitar terhadap dirinya (vertigo objektif) maupun dirinya terhadap sekitar (vertigo subjektif). Adanya sensasi gerakan atau rasa gerak oleh tubuh atau lingkungan sekitar dengan gejala yang timbul terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan tubuh dari berbagai penyakit. STEP 2 1.Jelaskan anatomi , histologi dan fisiologi keseimbangan disertai jaras keseimbangan ? 2.Mengapa pasien mengeluh merasa berputar terhadap sekitar (vertigo) disertai telinga berdenging dan kurang pendengaran?

Upload: reno-andri

Post on 07-Jul-2016

412 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

mklohfsa

TRANSCRIPT

Page 1: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

LBM 2 THT

Aduh, kepalaku pusing tujuh keliling

STEP 1

Sistem vestibuler : sistem yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan , postur dan orientasi ruang. Berhubungan dengan refleks perubahan posisi tubuh.Diperankan oleh organ telinga dalam yaitu labirin.

Vertigo : suatu gejala dimana seseorang memiliki perasaan berputar di sekitar terhadap dirinya (vertigo objektif) maupun dirinya terhadap sekitar (vertigo subjektif).Adanya sensasi gerakan atau rasa gerak oleh tubuh atau lingkungan sekitar dengan gejala yang timbul terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan tubuh dari berbagai penyakit.

STEP 2

1. Jelaskan anatomi , histologi dan fisiologi keseimbangan disertai jaras keseimbangan ?

2. Mengapa pasien mengeluh merasa berputar terhadap sekitar (vertigo) disertai telinga berdenging dan kurang pendengaran?

3. Mengapa pasien mengeluh muntah dan kurang pendengaran pada nada rendah?

4. Mengapa pasien mengeluh pernah mengalami kondisi seperti ini 3 bulan yg lalu , sembuh tanpa diberi obat?

5. Apa bedanya vertigo sentral dan perifer?6. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan?7. Bagaimana pengaruh obat simtomatik terhadap keluhan pasien dan jenis

obatnya untuk mengurangi keluhan pasien?8. Apa saja latihan fisik untuk melatih sistem vestibular?

Page 2: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

9. Bagaimana klasifikasi dari vertigo?10.Bagiamana alur penegakan diagnosis?11.Apa saja macam-macam gangguan keseimbangan?12.Jelaskan patogenesis dan patofisiologi dari gangguan keseimbangan ?13.Apa saja pemeriksaan gangguan keseimbangan?14.Apa saja diagnosis banding gangguan keseimbangan ?15.Bagaimana penatalaksanaan kasus gangguan keseimbangan?

STEP 3

1. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi keseimbangan disertai jaras keseimbangan ?Anatomi :((Auris interna))Aparatus vestibular :

Labirin ossea :Canalis semisirkularis

Labirin membranasea :Utrikulussakulusduktus semisirkularis : anterior, posterior, lateral

Fisiologi : Krista ampularis : pelebaran dari duktus semisirkularis, di dalam ada

cupula dan makula. Disitu terdapat sel2 rambut keseimbangan Vestibular Akselerasi linear otolit di makula sakulus dan utrikulus ada sel

rambut sterosilia dan kinosilia massa gelatinosa digerakkan o/ perilimfe tip link tertarik membuka kanal ion kalium masuk , depolarisasi membuka kanal Ca merangsang vesikel neurotransmiter di sel (glutamat) di teruskan ke serabut saraf (n. Vestibular)

Akselerasi rotasi crista ampularis pada ampula di canalis semisirkularis

Dilihat bentuk CS :

Page 3: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Anterior vertikal Lateral horizontal Posterior miring

Crista ampularis ada sel rambut stereosilia dgn kupula endolimfe peningkatan tekanan endolimfe gangguan keseimbangan.

Sel di makula saraf eferen ada di bawah sel, pada ampula saraf aferen melingkupi semua , eferen hanya di bawah.

Perilimfe di absorbsi o/ vena.Neurotransmiter yang berperan:Eksitator : asetilkolin, glutamatInhibitor : gaba

Neurofisiologi

Transduksi : Impuls luar bioelektrik saraf aferen

Transmisin. vestibularis, n. Optikus, n. Vestibulosereberalis

ModulasiHipotalamus >>> pusat muntahFormatio retikularis Inti vestibularis Gangguan ketiganya muntah, gg. Pendengaran dan rasa berputar.

2. Mengapa pasien mengeluh merasa berputar terhadap sekitar (vertigo) disertai telinga berdenging dan kurang pendengaran?

Vertigo :Vertigo spontan tekanan endolimfe yang meninggi depolarisasi terus – menerus vertigoVertigo posisi adanya debris pada kupula canalis semisirkularisVertigo kalori Penyakit kalori- Teori neurohormonal

Pengeluaran CRF hipotalamus sekresi hormon >>> pengaruh 3 jalur Parasimpatis (n. Vagus) : muntahHipocampus : anxietas

Page 4: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Locus coreuleus simpatis : vertigo

Telinga berdenging (tinitus):Penyebab :- Tumpukan serumen- Kelainan Endolimfe- Kelainan saraf- Penyakit sistemik - Kelainan pembuluh darah- psikogenik- NSAID

Kurang pendengaran:3. Mengapa pasien mengeluh muntah dan kurang pendengaran pada nada

rendah?- Muntah

Teori neurohormonal

Pengeluaran CRF hipotalamus sekresi hormon >>> pengaruh 3 jalur Parasimpatis (n. Vagus) : muntahHipocampus : anxietasLocus coreuleus simpatis : vertigo

- Kurang pendengaran pada nada rendah

Tinitus :

Nada rendah :

Gangguan konduksi bunyi dengan nada rendah, jika disertai dengan inflamasi tinitus berdenyut/pulsasi. Biasanya karena ada sumbatan di liang telinga

Tinitus pulsasi tanpa gangguan pendengaran tumor glomus jugulare

Nada tinggi :

Page 5: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

4. Mengapa pasien mengeluh pernah mengalami kondisi seperti ini 3 bulan yg lalu , sembuh sendiri tanpa diberi obat?

Perifer akut; hilang timbul; durasi menit, harian;serangan tiba2; berulang

sentral kontinu, perlahan-lahan

5. Apa bedanya vertigo sentral dan perifer?Perifer akut; hilang timbul; durasi menit, jam, harian;serangan tiba2; berulang, nistagmus horizontal, gangguan telinga dalam, pengaruh terhadap posisi kepala, disertai tinitus dan kurang pendengaranPenyakit:

- Benigna paroksismal positional vertigo : mendadak, < 1 menit- Menier : pelebaran ruptur periodik endolimfatik telinga dalam

Vertigo, tinitus dan ganguan pendengaran- Vertigo akibat obat : diuretik loop, NSAID

Central kontinu, perlahan-lahan, berlangsung lama, tidak ada pengaruh terhadap posisi kepala, tidak disertai tinitus dan kurang pendengaran, nistagmus horizontal dan vertikal, gangguan SSPPenyakit:

- Penyakit : stroke, multiple sclerosis, tumor, trauma kepala, penyakit akibat kemunduran fungsi saraf yg menimbulkan akibat di otak kecil

6. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan?- Pusat gravitasi (COG)

Titik gravitasi pada benda hidup dan mati, manusisa beberapa inchi di os sacrum. Jika postur tubuh berubah COG berubah (unstable)

- Garis gravitasi (LOG)Berada vertikal melalui pusat gravitasi.

- Bidang tumpuStabilitas tubuh dibentuk LOG dan COG, serta bidang tumpuKetika LOG di tumpuan seimbangStablitas bidang tumpu tergantung luas area bidang tumpu.

- Kekuatan otot

Page 6: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Kontraksi dan relaksasi otot tak seimbang gangguan keseimbangan.

7. Bagaimana pengaruh obat simtomatik terhadap keluhan pasien dan jenis obatnya untuk mengurangi keluhan pasien?Simtomatik sedatifUntuk menurunkan cemas, berputar,muntahCalsium entry blocker menurunkan aktivitas eksitator ssp dan bekerja langsung sbg depresor labirinAnti histamin :Untuk mendapatkan efek anti kolinergik, merangsang monoaminergik inhibitory inhibisi n. vestibularis

8. Apa saja latihan fisik untuk melatih sistem vestibular?9. Bagaimana alur penegakan diagnosis?

Anamnesis : berputar, muntah, tinitus , riwayat pemakaian obat, riwayat trauma, penyakit sistemik pemeriksaan fisik : nistagmus vertikal/horizontal , tes romberg +, tes gait +, tes berger + pemeriksaan penunjang : tes kalori bitermal, tes ENG

10.Apa saja macam-macam gangguan keseimbangan?- Nistagmus

HorizontalVertikalFase cepat kompensasi

- Menier : vertigo, tinitus, gangguan pendengaran- Labirintitis vestibular : infeksi bakteri/virus di telinga dalam,

hilang pendengaran , ipsilateral, nistagmus.- Disfungsi vestibular unilateral : kelemahan di sistem vestbular,

pusing, vertigo, - Disfungsi vestibular bilateral : osilopsia ilusi bendamig2- Migrain vestibuler- Fistura perilimfe : bocornya perilimfe ke telinga tengah , causa :

trauma11.Jelaskan patogenesis dan patofisiologi dari gangguan keseimbangan ?12.Apa saja pemeriksaan gangguan keseimbangan?13.Apa saja diagnosis banding gangguan keseimbangan ?

Page 7: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

14.Bagaimana penatalaksanaan kasus gangguan keseimbangan?

STEP 4

Gangguan keseimbangan

vestibuler

perifersentral

Non vestibuler

BPPP

Non BPPP

proprioseptik

Page 8: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

STEP 7

1. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi keseimbangan disertai jaras keseimbangan ?Anatomi :

Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah :

1) Sistem informasi sensoris

Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular, dan somatosensoris.

a. Visual

Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty &

Martin (1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus

berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus

Page 9: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai

monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik.

Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi tentang

lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran

penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai

lingkungan tempat kita berada.Penglihatan muncul ketika mata

menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.

Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau

bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas

sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh.

b. Sistem vestibular

Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi

penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola

Page 10: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

mata.Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga.Reseptor

pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta

sakulus.Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan

sistem labyrinthine.Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi

kepala dan percepatan perubahan sudut.Melalui refleks vestibulo-

occular, mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat

obyek yang bergerak.Mereka meneruskan pesan melalui saraf

kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang

otak.Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke

serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri.

Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor

labyrinth, retikular formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari

nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui medula spinalis,

terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal,

kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot

postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga

membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan

mengontrol otot-otot postural.

Page 11: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

c. Somatosensoris

Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta

persepsi-kognitif.Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui

kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input)

proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke

korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.

Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang

sebagian bergantung pada impuls yang datang dari alat indra dalam

dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang

beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari alat indra

ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di

korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.

Page 12: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

2) Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles

response synergies)

Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu

dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk

mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur.Beberapa

kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi

mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur

keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada

tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon

dari otot-otot postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari

perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh.

Page 13: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat

(kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya

dalam melakukan fungsi gerak tertentu.

3) Kekuatan otot (Muscle Strength)

Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan

aktivitas.Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya

peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik.

Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan otot

menahan beban baik berupa beban eksternal (eksternal force)

maupun beban internal (internal force).Kekuatan otot sangat

berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar

kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan

kontraksi.Sehingga semakin banyak serabut otot yang teraktifasi,

maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot tersebut.

Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar.

Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan

otot untuk melawan gaya garvitasi serta beban eksternal lainnya yang

secara terus menerus mempengaruhi posisi tubuh.

4) Adaptive systems

Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris dan

keluaran motorik (output) ketika terjadi perubahan tempat sesuai

dengan karakteristik lingkungan.

5) Lingkup gerak sendi (Joint range of motion)

Page 14: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan

mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang memerlukan

keseimbangan yang tinggi.

Repository.usu.ac.id

Fisiologi Keseimbangan

Komponen telinga yang memilik fungsi keseimbangan adalah aparatus vestibularis. Aparatus vestibularais terdiri dari dua struktur, yaitu kanalis semisirkularis dan organ otolit- utrikulus dan sakulus. Struktur yang terdapa di aparatus vestibularis memiliki struktur yang sama dengan koklea, seperti adanya endolimfe yang dikelilingi oleh perilimfe. Terdapat juga sel-sel rambut

yang ebrespon oleh gerakan-gerakan spesifik endollimfe. Tidak seperti organ pendengaran, sebagian informasi yang dihasilkan sisem vestibularis tidak mencapai tingkat kesadaran.1

Kanalis Semisirkularis

Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler atau rotasional kepala, seperti berjungkir balik, memutar kepala, atau berhenti memutar. Terdapat tiga kanalis semisirkularis yang secara tiga dimensi tersusun

dalam bidang yang saling tegak lurus. Sel-sel rambut reseptif di setiap kanalis semisirkularis terletak di atas suatu bubungan (ridge) yang terletak di ampula.

Gambar 1. Perangkat vestibularis2

Gambar 2. Krista ampularis dan makula2

Page 15: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Rambut-rambut terbenam pada lapisan gelatinosa, yang disebut sebagai kupula. Kupula menonjol ke dalam endolimfe di dalam ampula. Kupula dapat bergoyang sesuai dengan arah gerakan cairan. Akselerasi atau deselerasi selama rotasi kepala ke segala arah menyebabkan pergerakan endolmfe. Pergerakan endolimfe dapat terjadi pada satu kanalis karena adanya perbedaan dimensi pada ketiga kanalis tersebut. Pada saat kepala mulai bergerak, cairan dalam kanalis, yang mula-mula diam tak bergerak, ikut bergerak berlawanan arah rotasi tetapi tertinggal di belakang karena adanya kelembaman (suatu benda akan tetap diam atau teptap bergerak kecuali ada gerakan dari luar yang bekerja padanya). Gerakan cairan tersebut menyebabkan kupula condong ke arah berlawanan dengna arah gerak kepala, membengkokkan rambut-rambut sensorik yang terbenam di dalamnya. Jika gerakan berlanjut, cairan endolimfe juga akan tetap bergerak bersama kepala dan rambut sensorik akan kembali ke posisi semula. Sewaktu kepala berhenti bergerak, endolimfe melanjutkan diri bergerak searah dengan rotasi sementara kepala melambat untuk berhenti. Akibatnya, kupula dan rambut-rambutnya secara sementara membengkok sesuai arah rotasi semula, yaitu berlawanan dengan arah mereka membengkok ketika akselerasi. Pada saat endolimfe secara bertahap berhenti, rambut-rambut kembali tegak. 1

Sel rambut vestibularis terdiri dari dua puluh sampai lima puluh stereosilia, yaitu mikrovilus yang diperkuat oleh aktin, saut silium, kinosilium. Ketika stereosilia membengkok ke arah kinosilium, terjadi depolarisasi. Sel-sel rambut membentuk sinaps zat perantara kimiawi dengan ujung-ujung terminal neuron aferen yang akson-aksonnya menyatu dengan akson struktur vestibularis untuk membentuk saraf vestibulokoklearis. Depolarisasi sel-sel rambut meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi, sedangkan hiperpolarisasi menurunkan potensial aksi.1

Organ Otolit

Organ otolit memberikan informasi mengenai posisi kepala relative terhadap gravitasi dan mendeteksi perubahan dalam kecepatan gerakan linier. Utrikulus

Gambar 3. Unit reseptor utrikulus dan sakulus2

Page 16: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

dan sakulus adalah struktur seperti kanung yang terletak di dalam rongga tulang yang terdapat di antara kanils semisirkularis dan koklea. Rambut-rambut pada

sel-sel rambut organ reseptif menonjol ke dalam lembaran suatu gelatinosa, yang gerakannya menyebabkan perubahan posisi rambut serta menimbulkan perubahan potensial. Terdapat Kristal-kristal kalsium karbonat- otolit (batu telinga) yang terbenam dalam gelatinosa sehingga lapisan tersebut lebih berat dan lembam. Ketika seseorang berada dalam posisi tegak, rambut-rambut dalam utrikulus berorientasi vertical dan sakulus secara horizontal.1

Massa gelatinosa mengandung otolit berubah posisi dan dapat membengkokkan rambut-rambut. Sebagai contoh, rambut-rambut utrikulus dapat berubah posisi akibat setiap perubahan dalam gerakan linier horizontal (misalkan bergerak lurus ke depan, ke belakang, atau ke samping). Ketika seseorang berjalan ke depan, bagian atas membrane otolit yang berat mula-mula tertinggal di belakang endolimfe dan sel-sel rambut karena inersianya lebih besar. Dengan demikian, rambut menekuk ke belakang, dalam arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala yang ke depan. Jika kecepatan berjalan dipertahankan, lapisan gelatinosa degera menyusul dan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kepala sehingga rambut-rambt tidak lagi menekuk. Ketika orang tersebut berhenti berjalan, lapisan otolit secara singkat terus bergerak ke depan ketika kepala melambat dan berhenti, membengkokkan rambut-rambut kea rah depan. Dengan demikian, sel-sel rambut utrikulus mendeteksi akselerasi atau deselerasi linier horizontal tetapi tidak memberikan informasi mengenai gerakan lurus yang berjalan konstan. Ketika kepala digerakan ke semua arah selain vertical, rambut-rambut membengkok sesuai arah gerakan kepala karena gaya gravitasi yang mendesak bagian atas lapisan geatinosa yang berat. Dalam utrikulus tiap-tiap telinga, sebagian berkas sel rambut diorientasikan untuk mengalami depolarisasi dan sebagian lagi mengalami hiperpolarisasi ketika kepala berada dalam segala posisi selain tegak lurus.

Sakulus memiliki fungsi serupa dengan utrikulus, kecuali bahwa ia berespons secara selektif terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal dan

Page 17: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

terhadap akselerasi linier vertical seperti loncat-loncat dan saat berada di elevator.1

Jaras Saraf

Neuron yang mempersarafi Krista dan macula di tiap sisi terletak pada ganglion vestibularis. Tiap n. vestibularis berakhir di nucleus 4-bagian ipsilateral dan di lobus flokulonodularis serebelum. Serat dari kanalis semisirkularis terutama berakhir di bagian superior dan medial nucleus vestibularis dan sebagian besar menuju nuclei yang mengatur gerakan bola mata. Serat dari utrikulus dan sakulus berakhir terutama di bagian lateral (Deiter’s nucleus), yang menuju medulla spinalis. Serat ini juga berakhir di nucleus descendens, yang berproyeksi ke serebelum dan formasio retikularis. Nuklei vestibularis juga berproyeksi ke thalamus dan dari sini menuju ke kedua bagian korteks somatosensorik.3

Informasi vestibuler diintegrasikan dengan masukan dari permukaan kulit, mata, sendi, dan otot untuk1:

1. Mempertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan2. Mengontrol otot mata eksternal sehingga mata tetap terfiksasi ke titik

yang sama walaupun kepala bergerak3. Mempersepsikan gerakan dan orientasi.

DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2001. Hal. 186-9.

Guyton, Arthur C., John E. Hall. Textbook of Medical Physiology. 11 th

edition. Pennsylvania: Elsevier Saunders. 2006. p. 693. Ganong, William F. Review of Medical Physiology. 22nd edition. 2005

Gambar 4. jaras vestibularis3

Page 18: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

2. Mengapa pasien mengeluh merasa berputar terhadap sekitar (vertigo) disertai telinga berdenging dan kurang pendengaran?

Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat.

Ada beberapa teori yang berusaha menerangkan kejadian tersebut : 1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation) Teori ini berdasarkan asumsi bahwa rangsang yang berlebihan menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga fungsinya terganggu; akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus, mual dan muntah. 2. Teori konflik sensorik

Menurut teori ini terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan proprioseptik, atau ketidak-seimbangan/asimetri masukan sensorik dari sisi kiri dan kanan.

Ketidakcocokan tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral sehingga timbul respons yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata), ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar (yang berasal dari sensasi kortikal).

Berbeda dengan teori rangsang berlebihan, teori ini lebih menekankan gangguan proses pengolahan sentral sebagai penyebab. 3. Teori neural mismatch

Teori ini merupakan pengembangan teori konflik sensorik; menurut teori ini otak mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan tertentu; sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom.(Gb.2) Jika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala.

4. Teori otonomik Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom

sebaga usaha adaptasi gerakan/perubahan posisi; gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan (Gb. 3).

Page 19: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

5. Teori neurohumoral Di antaranya teori histamin (Takeda), teori dopamin (Kohl) dan terori serotonin (Lucat) yang masing-masing menekankan peranan neurotransmiter tertentu dalam mem- pengaruhi sistim saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo.

6. Teori sinap Merupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjau peranan neurotransmisi dan perubahan-perubahan biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat. Rangsang gerakan menimbulkan stres yang akan memicu sekresi CRF (corticotropin releasing factor); peningkatan kadar CRF selanjutnya akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang selanjutnya mencetuskan mekanisme adaptasi berupa meningkatnya aktivitas sistim saraf parasimpatik. Teori ini dapat menerangkan gejala penyerta yang sering timbul berupa pucat, berkeringat di awal serangan vertigo akibat aktivitas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual, muntah dan hipersalivasi setelah beberapa saat akibat dominasi aktivitas susunan saraf parasimpatis.

Vertigo: Aspek Neurologi Budi Riyanto Wreksoatmodjo Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor, Indonesia

Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa

sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal

mekanoakustik maupun listrik. Keluhan suara yang di dengar sangat

bervariasi, dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis,

mengaum, atau berbagai macam bunyi lainnya. Suara yang didengar

dapat bersifat stabil atau berpulsasi. Keluhan tinitus dapat dirasakan

unilateral dan bilateral.

Serangan tinitus dapat bersifat periodik ataupun menetap. Kita

sebut periodik jika serangan yang datang hilang timbul. Episode

Page 20: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

periodik lebih berbahaya dan mengganggu dibandingkan dengan yang

berifat menetap. Hal ini disebabkan karena otak tidak terbiasa atau

tidak dapat mensupresi bising ini. Tinitus pada beberapa orang dapat

sangat mengganggu kegiatan sehari-harinya. Terkadang dapat

menyebabkan timbulnya keinginan untuk bunuh diri.1,3

Tinitus dapat dibagi atas tinnitus objektif dan tinnitus subjektif.

Dikatakan tinnitus objektif jika suaranya juga dapat di dengar oleh

pemeriksa dan dikatakan tinnitus subjektif jika tinnitus hanya dapat

didengar oleh penderita.1,2

Klasifikasi Tinitus

Tinitus terjadi akibat adanya kerusakan ataupun perubahan pada

telinga luar, tengah, telinga dalam ataupun dari luar telinga.

Berdasarkan letak dari sumber masalah, tinitus dapat dibagi menjadi

tinitus otik dan tinitus somatik. Jika kelainan terjadi pada telinga atau

saraf auditoris, kita sebut tinitus otik, sedangkan kita sebut tinitus

somatik jika kelainan terjadi di luar telinga dan saraf tetapi masih di

dalam area kepala atau leher.1

Berdasarkan objek yang mendengar, tinitus dapat dibagi menjadi

tinitus objektif dan tinitus subjektif.

a. Tinitus Objektif

Tinitus objektif adalah tinitus yang suaranya juga dapat di dengar

oleh pemeriksa dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinitus objektif

biasanya bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi sistem

muskuler atau kardiovaskuler di sekitar telinga.

Umumnya tinitus objektif disebabkan karena kelainan vaskular,

sehingga tinitusnya berdenyut mengikuti denyut jantung. Tinitus

Page 21: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

berdenyut ini dapat dijumpai pada pasien dengan malformasi

arteriovena, tumor glomus jugular dan aneurisma. Tinitus objektif juga

dapat dijumpai sebagai suara klik yang berhubungan dengan penyakit

sendi temporomandibular dan karena kontraksi spontan dari otot

telinga tengah atau mioklonus palatal. Tuba Eustachius paten juga

dapat menyebabkan timbulnya tinitus akibat hantaran suara dari

nasofaring ke rongga tengah.

b. Tinitus Subjektif

Tinnitus objektif adalah tinnitus yang suaranya hanya dapat didengar

oleh penderita saja. Jenis ini sering sekali terjadi.tinitus subjektif

bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif dan perubahan

degeneratif traktus auditoris mulai sel-sel rambut getar sampai pusat

pendengaran.

Tinitus subjektif bervariasi dalam intensitas dan frekuensi

kejadiannya. Beberapa pasien dapat mengeluh mengenai sensasi

pendengaran dengan intensitas yang rendah, sementara pada orang

yang lain intensitas suaranya mungkin lebih tinggi.2

Berdasarkan kualitas suara yang didengar pasien ataupun pemeriksa,

tinitus dapat dibagi menjadi tinitus pulsatil dan tinitus nonpulsatil.

a. Tinitus Pulsatil

Tinitus pulsatil adalah tinitus yang suaranya bersamaan dengan

suara denyut jantung. Tinitus pulsatil jarang dimukan dalam praktek

sehari-hari. Tinitus pulsatil dapat terjadi akibat adanya kelainan dari

vaskular ataupun di luar vaskular. Kelaianan vaskular digambarkan

dengan sebagai bising mendesis yang sinkron dengan denyut nadi atau

denyut jantung. Sedangkan tinitus nonvaskular digambarkan sebagai

Page 22: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

bising klik, bising goresan atau suara pernapasan dalam telinga. Pada

kedua tipe tinitus ini dapat kita ketahui dengan mendengarkannya

menggunakan stetoskop.

b. Tinitus Nonpulsatil

Tinitus jenis ini bersifat menetap dan tidak terputuskan. Suara yang

dapat didengar oleh pasien bervariasi, mulai dari suara yang berdering,

berdenging, berdengung, berdesis, suara jangkrik, dan terkadang

pasien mendengarkan bising bergemuruh di dalam telinganya.

Biasanya tinitus ini lebih didengar pada ruangan yang sunyi dan

biasanya paling menganggu di malam hari sewaktu pasien tidur, selama

siang hari efek penutup kebisingan lingkungan dan aktivitas sehari-hari

dapat menyebabkan pasien tidak menyadari suara tersebut.4

Etiologi

Tinitus paling banyak disebabkan karena adanya kerusakan dari

telinga dalam. Terutama kerusakan dari koklea. Secara garis besar,

penyebab tinitus dapat berupa kelainan yang bersifat somatik,

kerusakan N. Vestibulokoklearis, kelainan vascular, tinitus karena obat-

obatan, dan tinitus yang disebabkan oleh hal lainnya.

1. Tinitus karena kelainan somatik daerah leher dan rahang

a. Trauma kepala dan Leher

Pasien dengan cedera yang keras pada kepala atau leher mungkin

akan mengalami tinitus yang sangat mengganggu. Tinitus karena

cedera leher adalah tinitus somatik yang paling umum terjadi. Trauma

itu dapat berupa Fraktur tengkorak, Whisplash injury.

b. Artritis pada sendi temporomandibular (TMJ)

Page 23: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Berdasarkan hasil penelitian, 25% dari penderita tinitus di Amerika

berasal dari artritis sendi temporomandibular.4 Biasanya orang dengan

artritis TMJ akan mengalami tinitus yang berat. Hampir semua pasien

artritis TMJ mengakui bunyi yang di dengar adalah bunyi menciut. Tidak

diketahui secara pasti hubungan antara artritis TMJ dengan terjadinya

tinitus.

2. Tinitus akibat kerusakan n. Vestibulokoklearis

Tinitus juga dapat muncul dari kerusakan yang terjadi di saraf yang

menghubungkan antara telinga dalam dan kortex serebri bagian pusat

pendengaran. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan

kerusakan dari n. Vestibulokoklearis, diantaranya infeksi virus pada

n.VIII, tumor yang mengenai n.VIII, dan Microvascular compression

syndrome (MCV). MCV dikenal juga dengan vestibular paroxysmal. MCV

menyebabkan kerusakan n.VIII karena adanya kompresi dari pembuluh

darah. Tapi hal ini sangat jarang terjadi.

3. Tinitus karena kelainan vaskular

Tinitus yang di dengar biasanya bersifat tinitus yang pulsatil. Akan

didengar bunyi yang simetris dengan denyut nadi dan detak jantung.

Kelainan vaskular yang dapat menyebabkan tinitus diantaranya:

a. Atherosklerosis

Dengan bertambahnya usia, penumpukan kolesterol dan bentuk-

bentuk deposit lemak lainnya, pembuluh darah mayor ke telinga

tengah kehilangan sebagian elastisitasnya. Hal ini mengakibatkan aliran

darah menjadi semakin sulit dan kadang-kadang mengalami turbulensi

sehingga memudahkan telinga untuk mendeteksi iramanya.

Page 24: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

b. Hipertensi

Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan vaskuler

pada pembuluh darah koklea terminal.

c. Malformasi kapiler

Sebuah kondisi yang disebut AV malformation yang terjadi antara

koneksi arteri dan vena dapat menimbulkan tinitus.

d. Tumor pembuluh darah

Tumor pembuluh darah yang berada di daerah leher dan kepala juga

dapat menyebabkan tinitus. Misalnya adalah tumor karotis dan tumor

glomus jugulare dengan ciri khasnya yaitu tinitus dengan nada rendah

yang berpulsasi tanpa adanya gangguan pendengaran. Ini merupakan

gejala yang penting pada tumor glomus jugulare.

4. Tinitus karena kelainan metabolik

Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan tinitus. Seperti

keadaan hipertiroid dan anemia (keadaan dimana viskositas darah

sangat rendah) dapat meningkatkan aliran darah dan terjadi turbulensi.

Sehingga memudahkan telinga untuk mendeteksi irama, atau yang kita

kenal dengan tinitus pulsatil.

Kelainan metabolik lainnya yang bisa menyebabkan tinitus adalah

defisiensi vitamin B12, begitu juga dengan kehamilan dan keadaan

hiperlipidemia.

5. Tinitus akibat kelainan neurologis

Yang paling umum terjadi adalah akibat multiple sclerosis. multiple

sclerosis adalah proses inflamasi kronik dan demyelinisasi yang

mempengaruhi system saraf pusat. Multiple sclerosis dapat

Page 25: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

menimbulkan berbagai macam gejala, di antaranya kelemahan otot,

indra penglihatan yang terganggu, perubahan pada sensasi, kesulitan

koordinasi dan bicara, depresi, gangguan kognitif, gangguan

keseimbangan dan nyeri, dan pada telinga akan timbul gejala tinitus.

6. Tinitus akibat kelainan psikogenik

Keadaan gangguan psikogenik dapat menimbulkan tinitus yang

bersifat sementara. Tinitus akan hilang bila kelainan psikogeniknya

hilang. Depresi, anxietas dan stress adalah keadaan psikogenik yang

memungkinkan tinitus untuk muncul.

7. Tinitus akibat obat-obatan

Obat-obatan yang dapat menyebabkan tinitus umumnya adalah

obat-obatan yang bersifat ototoksik. Diantaranya :

a. Analgetik, seperti aspirin dan AINS lainnya

b. Antibiotik, seperti golongan aminoglikosid (mycin), kloramfenikol,

tetrasiklin, minosiklin.

c. Obat-obatan kemoterapi, seperti Belomisisn, Cisplatin,

Mechlorethamine, methotrexate,

vinkristin

d. Diuretik, seperti Bumatenide, Ethacrynic acid, Furosemide

e. lain-lain, seperti Kloroquin, quinine, Merkuri, Timah

8. Tinitus akibat gangguan mekanik

Gangguan mekanik juga dapat menyebabkan tinitus objektif,

misalnya pada tuba eustachius yang terbuka sehingga ketika kita

bernafas akan menggerakkan membran timpani dan menjadi tinitus.

Page 26: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Kejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius serta

otot-otot palatum juga akan menimbulkan tinitus.

9. Tinitus akibat gangguan konduksi

Gangguan konduksi suara seperti infeksi telinga luar (sekret dan

oedem), serumen impaksi, efusi telinga tengah dan otosklerosis juga

dapat menyebabkan tinitus. Biasanya suara tinitusnya bersifat suara

dengan nada rendah.

10. Tinitus akibat sebab lainnya

a. Tuli akibat bising

Disebabkan terpajan oleh bising yang cukup keras dan dalam jangka

waktu yang cukup lama. Biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan

kerja. Umumnya terjadi pada kedua telinga. Terutama bila intensitas

bising melebihi 85db, dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor

pendengaran korti di telinga dalam. Yang sering mengalami kerusakan

adalah alat korti untuk reseptor bunyi yang berfrekuensi 3000Hz

sampai dengan 6000Hz. Yang terberat kerusakan alat korti untuk

reseptor bunyi yang berfrekuensi 4000Hz.

b. Presbikusis

Tuli saraf sensorineural tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun,

simetris kanan dan kiri, presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000Hz

atau lebih. Umumnya merupakan akibat dari proses degenerasi. Diduga

berhubungan dengan faktor-faktor herediter, pola makanan,

metabolisme, aterosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau bersifat

multifaktor. Menurunnya fungsi pendengaran berangsur dan kumulatif.

Progresivitas penurunan pendengaran lebih cepat pada laki-laki

disbanding perempuan.

Page 27: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

c. Sindrom Meniere

Penyakit ini gejalanya terdiri dari tinitus, vertigo dan tuli

sensorineural. Etiologi dari penyakit ini adalah karena adanya hidrops

endolimf, yaitu penambahan volume endolimfa, karena gangguan

biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membrane

labirin1,4,5,6

Diagram singkat yang menjelaskan mengenai etiologi tinitus

Sumber : http://www.wrongdiagnosis.com/bookimages/4/fig204.jpg

Patofisiologi

Pada tinitus terjadi aktivitas elektrik pada area auditoris yang

menimbulkan perasaan adanya bunyi, namun impuls yang ada bukan

berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal

Page 28: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

dari sumber impuls abnormal di dalam tubuh pasien sendiri. Impuls

abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus

dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah

seperti bergemuruh atau nada tinggi seperti berdenging. Tinitus dapat

terus menerus atau hilang timbul.

Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat

juga terjadi karena gangguan konduksi. Tinitus yang disebabkan oleh

gangguan konduksi, biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika

disertai dengan inflamasi, bunyi dengung ini terasa berdenyut (tinitus

pulsatil).

Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi,

biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga karena serumen atau

tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis dan lain-lainnya. Tinitus

dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan pendengaran

merupakan gejala dini yang penting pada tumor glomus jugulare.

Tinitus objektif sering ditimnbulkan oleh gangguan vaskuler.

Bunyinya seirama dengan denyut nadi, misalnya pada aneurisma dan

aterosklerosis. Gangguan mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus

objektif, seperti tuba eustachius terbuka, sehingga ketika bernapas

membran timpani bergerak dan terjadi tinitus.

Kejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius,

serta otot-otot palatum dapat menimbulkan tinitus objektif. Bila ada

gangguan vaskuler di telinga tengah, seperti tumor karotis (carotid

body tumor), maka suara aliran darah akan mengakibatkan tinitus juga.

Pada intoksikasi obat seperti salisilat, kina, streptomisin, dehidro-

streptomisin, garamisin, digitalis, kanamisin, dapat terjadi tinitus nada

tinggi, terus menerus atupun hilang timbul. Pada hipertensi

Page 29: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

endolimfatik, seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada nada

rendah atau tinggi, sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung.

Gangguan ini disertai dengan vertigo dan tuli sensorineural.

Gangguan vaskuler koklea terminal yang terjadi pada pasien yang

stres akibat gangguan keseimbangan endokrin, seperti menjelang

menstruasi, hipometabolisme atau saat hamil dapat juga timbul tinitus

dan gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya sudah normal

kembali.1,4,6

1. Soepardi EA, Iskandar I, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku

Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi

keenam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2008

2. Anonim. Tinitus. Dalam : http://en.wikipedia.org/wiki/Tinnitus. 2008.

Diakses pada : Juli 29 2009.

3.Anonim.http://books.google.co.id/books?

id=xa_ne2pMEUYC&pg=PA118&lpg=PA118&dq=tinitus+dan+bunuh+dir

i&source=bl&ots=Dxk5U-

kZmi&sig=LkgsLBKZaJi_TQxprMFapjoO6Cs&hl=id&ei=mYdxSoGTCMGdk

AXUxI2FDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7 diakses pada :

Juli 30 2009

4. Hain TC. Tinnitus.

http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/hearing/tinnitus.ht

m. Diakses pada Juli 30 2009

5. Hain TC. Microvascular compression syndrome, Vestibular

Paroxysmia, and Quick Spins.

http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/unilat/

microvascular.htm. Diakses pada Juli 30 2009

Page 30: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

6. Tinnitus and Deafness.

http://www.wrongdiagnosis.com/w/wolframs_disease/book-diseases-

4a.htm. Diakses pada: Juli 30 2009

7. Saunders WB. http://www.bixby.org/faq/tinnitus/diagnose.html.

Diakses pada: Juli 31 2009

8. Syartika L. Tinitus Telinga Berdenging. http://www.santosa-

hospital.com/document/tinnitus_drlisa_5_page_8.pdf. Diakses pada:

Agustus 3 2009

9. Hain TC. Tinitus Management. http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/hearing/pdfs/tinnitus%20management.pdf. Diakses pada: 3 Agustus 2009

3. Mengapa pasien mengeluh muntah dan kurang pendengaran pada nada rendah?

Mual

Gangguan pada sistem vestibularis, yang terdiri dari cerebellum,

batang otak, danapparatus vestibularis di telinga; mengakibatkan

teraktivasinya reseptor trigger zone yang terdapat pada pons (batang

otak) sehingga menimbulkan rasa tidak enak di epigastrium, lalu

keluar suara tidak enak (retching) selanjutnya yang terjadi adalah

muntah.

- Kurang pendengaran pada nada rendah

Tinitus :

Nada rendah :

Gangguan konduksi bunyi dengan nada rendah, jika disertai dengan inflamasi tinitus berdenyut/pulsasi. Biasanya karena ada sumbatan di liang telinga

Page 31: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Tinitus pulsasi tanpa gangguan pendengaran tumor glomus jugulare

Nada tinggi :

4. Mengapa pasien mengeluh pernah mengalami kondisi seperti ini 3 bulan yg lalu , sembuh sendiri tanpa diberi obat?

Perifer akut; hilang timbul; durasi menit, harian;serangan tiba2; berulang

sentral kontinu, perlahan-lahan

5. Apa bedanya vertigo sentral dan perifer?

VertigoKupiya Timbul WahyudiMedical Department, PT. Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia

6. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan?- Pusat gravitasi (COG)

Titik gravitasi pada benda hidup dan mati, manusisa beberapa inchi di os sacrum. Jika postur tubuh berubah COG berubah (unstable)

- Garis gravitasi (LOG)Berada vertikal melalui pusat gravitasi.

Page 32: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

- Bidang tumpuStabilitas tubuh dibentuk LOG dan COG, serta bidang tumpuKetika LOG di tumpuan seimbangStablitas bidang tumpu tergantung luas area bidang tumpu.

- Kekuatan ototKontraksi dan relaksasi otot tak seimbang gangguan keseimbangan.

7. Bagaimana pengaruh obat simtomatik terhadap keluhan pasien dan jenis obatnya untuk mengurangi keluhan pasien?Simtomatik sedatifUntuk menurunkan cemas, berputar,muntahCalsium entry blocker menurunkan aktivitas eksitator ssp dan bekerja langsung sbg depresor labirinAnti histamin :Untuk mendapatkan efek anti kolinergik, merangsang monoaminergik inhibitory inhibisi n. vestibularis

8. Apa saja latihan fisik untuk melatih sistem vestibular?9. Bagaimana alur penegakan diagnosis?

Anamnesis : berputar, muntah, tinitus , riwayat pemakaian obat, riwayat trauma, penyakit sistemik pemeriksaan fisik : nistagmus vertikal/horizontal , tes romberg +, tes gait +, tes berger + pemeriksaan penunjang : tes kalori bitermal, tes ENG

10.Apa saja macam-macam gangguan keseimbangan?- Nistagmus

HorizontalVertikalFase cepat kompensasi

- Menier : vertigo, tinitus, gangguan pendengaran- Labirintitis vestibular : infeksi bakteri/virus di telinga dalam,

hilang pendengaran , ipsilateral, nistagmus.- Disfungsi vestibular unilateral : kelemahan di sistem vestbular,

pusing, vertigo, - Disfungsi vestibular bilateral : osilopsia ilusi bendamig2- Migrain vestibuler

Page 33: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

- Fistura perilimfe : bocornya perilimfe ke telinga tengah , causa : trauma

11.Jelaskan patogenesis dan patofisiologi dari gangguan keseimbangan ?12.Apa saja pemeriksaan gangguan keseimbangan?

Fungsi vestibuler/serebeler

a. Uji Romberg :

penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan

kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian

selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat

menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau

suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup

badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian

kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak.

Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang

baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

b. Tandem Gait:

penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada

ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti.Pada kelainan vestibuler

Page 34: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler

penderita akan cenderung jatuh.

c. Uji Unterberger.

Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di

tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu

menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan

menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang

melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua

lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan

yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat

ke arah lesi

d. Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita

disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan

sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan

berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan

vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi

Page 35: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

e. Uji Babinsky-Weil

Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke

depan dan lima langkah ke belakang selama setengah menit; jika ada

gangguan vestibuler unilateral, pasien akan berjalan dengan arah

berbentuk bintang

Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologis

a. Uji Dix Hallpike

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke

belakang dengan cepat, sehingga kepalanya menggantung 45º di

bawah garis horisontal, kemudian kepalanya dimiringkan 45º ke

kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya vertigo dan

nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer

atau sentral.Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan

nistagmus timbul setelah periode laten 2-10 detik, hilang dalam

waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau menghilang bila tes

diulang-ulang beberapa kali (fatigue).Sentral: tidak ada periode laten,

Page 36: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari 1 menit, bila diulang-

ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue).

b. Tes Kalori

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga kanalis

semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi

bergantian dengan air dingin (30ºC) dan air hangat (44ºC) masing-

masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit. Nistagmus

yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai

hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik).

Page 37: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

Dengan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional

preponderance ke kiri atau ke kanan.Canal paresis ialah jika

abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air

hangat maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah

jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang sama di

masing-masing telinga. Canal paresis menunjukkan lesi perifer di

labirin atau n. VIII, sedangkan directional preponderance

menunjukkan lesi sentral.

c. Elektronistagmogram

Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah sakit, dengan tujuan untuk

merekam gerakan mata pada nistagmus, dengan demikian nistagmus

tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_144_tht.pdf.

13.Apa saja diagnosis banding gangguan keseimbangan ?

Penyakit Etiologi Onset Vertigo Gejala khasbenign paroxysmal positional vertigo

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) merupakan vertigo yang ditandai dengan episode berulang singkat yang dipicu oleh perubahan posisi kepala. BPPV merupakan penyebab tersering dari

vertigo yang ditandai dengan episode berulang singkat

tidak terjadi

gangguan

pendengaran atau

telinga berdenging

(tinnitus).

Page 38: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

vertigo berulang dan vertigo ini disebabkan oleh stimulasi abnormal dari cupula karena adanya “free-floating otoliths ( canalolithiasis)” atau otolith yang telah beradhesi dengan cupula (cupulolithiasis) dalam satu dari tiga kanal semisirkular.

penyakit meniere

• Etiologi penyakit ini belum diketahuisecara pasti• Patologi utama dari penyakit ini adalahpengembungan system endolimfatikakibat peningkatan volume endolimfe• Beberapa faktor etiologi :1. Kegagalan penyerapan oleh kantongendolimf,2. Gangguan

Vertigo pertama sangat berat disertai mual muntah. berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu, meskipun keadaannya berangsur baik.Pada serangan kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan.Pada tiap serangan biasanya disertai gangguan pendengaran.

Trias / sindrom meniere :

1. Vertigo2. Tinnitus3. Tuli

sensorineural terutama nada rendah

Page 39: Master Sgd 10 Lbm 2 Tht

vasomotor3. Alergi4. Genetik5. Anatomi dan infeksi virus

vestibular neuritis

virus Jam - hari Vertigo 7 – 10 hariNistagmus

dan labyrinthitis

bakteri atauvirus yang biasanya merupakan komplikasipenyakit telinga tengah atau komplikasi infeksivirus dari berbagai penyakit.

Jam - hari Keluhan dari penyakit ini berupa gangguanvestibular, vertigo dan gangguan fungsipendengaran sensorineural hearing loss derajat ringanhingga menengah secara tiba-tiba

14.Bagaimana penatalaksanaan kasus gangguan keseimbangan?