manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

25
1 Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2017

Upload: muchlis-soleiman

Post on 22-Jan-2018

94 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

1

Fakultas Hukum Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2017

Page 2: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

1. Hakekat Manusia Menurut “Charles Darwin”, dengan teorinya

“evolusi manusia” manusia berasal dari mahluk sejenis kera yang berevolusi selama jutaan tahun .

Namun setelah diuji dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata baik dari segi fisiologis, anatomis, maupun biologis manusia berbeda dengan mahluk kera.

2

Page 3: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Manusia adalah “manusia” sedangkan kera adalah mahluk “kera”.

Rohiman Notowidagdo (1996) : “Yang mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana manusia itu diciptakan, darimana asalnya, dan bagaimana perkembangannya adalah “Al-Quran”.

Al-Quran menjelaskan bahwa manusia bukan merupakan keturunan “kera” melainkan keturunan manusia pertama (Adam)

3

Page 4: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Al-Quran menjelaskan bahwa Allah menciptakan Manusia terdiri dari materi dan roh, materinya adalah Tanah yang telah disempurnakan bentuknya kemudian Allah meniupkan rohnya. (Al-Hijr, 28-29).

Hal diatas menunjukan bahwa manusia merupakan kesatuan dari tubuh dan jiwa, tubuh bersifat kongkret sedangkan jiwa bersifat abstrak.

4

Page 5: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan lainnya manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki mahluk lainnya Yaitu : “Akal”, “Nurani”, dan “kehendak”.

Dengan “Akal” manusia dapat “menilai” fakta, peristiwa atau lingkungan “mana yang benar dan mana yang salah”. Fakta, peristiwa, lingkungan yang benar diterima oleh akal, yang salah ditolak oleh akal.

5

Page 6: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian. Dengan nurani manusia “menilai “ fakta, peritiwa dan lingkungan yang “indah dan baik serta yang jelek serta yang buruk”.

Peristiwa yang baik dan indah bisa diterima oleh nurani, sebaliknya yang buruk ditolak oleh nurani.

Kehendak (desire, daya karsa) berfungsi sebagai alat memutus , menentukan kebutuhan dan sumber kegunaan.

6

Page 7: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Dengan kehendak manusia menilai fakta, peristiwa, atau lingkungan mana yang dikehendaki atau dibutuhkan karena berguna atau bermanfaat, dan mana yang tidak berguna atau bermanfaat.

Dalam kehidupan manusia yang benar, indah, berguna atau bermanfaat menciptakan kesenangan, kepuasan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.

7

Page 8: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Sebaliknya manusia menyadari bahwa yang salah , jelek atau buruk, tidak berguna, tidak bermanfaat membuat orang tidak senang, tidak puas, tidak bahagia, dan tidak ada kedamaian dalam kehidupan.

Dalam kedua keadaan ini manusia berada pada posisi sentral, artinya manusialah yang nantinya mempertimbangkan, menilai, dan berkehendak menciptakan kebenaran, kebaikan atau malah sebaliknya menciptakan keburukan dan kerugian serta kesalahan.

8

Page 9: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Bismar siregar, 1996 : “ manusaia diciptakan tuhan sempurna berbekal akalyang tidak ada pada mahluk lainnya. Akal yang didasari dengan moral dan Iman membuat manusia mendekati kedudukannya bagai malaikat, tetapi bukan mustahil manusia juga bisa serupa dengan binatang karena mengikuti jejak setan (Al-A’raf, 179)

9

Page 10: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

2. Daya Indera dan Daya Rasa

Selain akal, Nurani dan kehendak manusia juga dibekali dengan daya indera dan daya rasa.

Daya indra diperolah manusia melalui 5 indera yang dimilikinya yang biasa disebut dengan “Panca Indera”

Dengan panca inderanya manusia mengadakan hubungan dirinya dngan lingkungan hidupnya

Penggunaan panca indera manusia menimbulkan gejala-gejala dalam kehidupannya, seperti manusia dapat menikmati keindahan, kesenangan, atau kebahagiaan.

10

Page 11: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Terkadang apabila salah satu inderanya tak berfungsi mengakibatkan terhalangnya komunikasi manusia dengan lingkungan sekitarnya.

Supartono W, (1987) : “ membedakan perasaan manusia menjadi dua yaitu “perasaan inderawi” dan “perasaan rohani”.

“Perasaan inderawi “ juga dimiliki oleh mahluk lain selain manusia seperti : “rasa panas, dingin, sakit, lapar dsb.

11

Page 12: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.

Enam rasa rohani yang terdapat pada manusia :1. Perasaan intelektual : “ perasaan yang berkaitan dengan

pengetahuan” (senang atau puas jika mengetahui sesuatu , tidak senang jika tidak mengetahui sesuatu)

2. Perasaan estetis : “perasaan yang berkenaan dengan keindahan”.

3. Perasaan etis : “ Perasaan yang berkaitan dengan kebaikan “

12

Page 13: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

4. Perasaan diri : “ perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari orang lain” (sombong atau minder)

5. Perasaan Sosial : “perasaan yang berkenaan dengan kelompok, korps, atau hidup bermasyarakat atau ikut merasakan kehidupan orang lain”. (bersimpati terhadap orang lain)

6. Perasaan religius : “perasaan yang berkenaan dengan agama seseorang“ (tentram apabila seseorang itu bertakwa kepada Tuhan YME)

13

Page 14: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

3. Eksistensi Manusia

Soerjanto Poerwowardjo (1978) : “mengemukakan teori “eksistensialiesme” (Soren Kierkegaard) seorang filsuf Denmark. Teori ini memandang manusia sebagai mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya, keterikatannya ini tercermin pada kehidupan sosial dan tingkah laku etisnya, sedangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus selalu bekerja keras dan mencipta. Bekerja keras dan mencipta merupakan cermin dari kualitas dan martabat manusia

Kierkegard menyatakan bahwa : “ taraf hidup manusia

14

Page 15: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Kierkegard menyatakan bahwa : “ taraf hidup manusia mempunyai 3 taraf, yaitu :1. Estetis : “ Taraf kehidupan ini manusia mampu menangkap dunia

lingkungan sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan d n mengungkapkannya kembali dlam karya lukisan, tarian atau nyayian yang indah”.

2. Etis : “ Taraf kehidupan ini manusia manusia meningkatkan keputusan-keputusan estetis ke dalam tingkatan manusiawi berupa bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan”.

3. Religius : “pada taraf ini manusia menghayati bahwa dunia daan lingkungan sekitarnya ada yang meenciptakan dan mengendalikan sehingga pada taraf ini manusia menghayati pertemuannya dengan Sang Pencipta (Tuhan). Semakin denkat sesorang dengan Tuhan semakin dekat pula dia menuju kesempurnaan sehingga semakin jauh dari rasa kekhawatiran.

15

Page 16: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Jadi Manusia menurut teori eksistensialisme (keirkegaard) adalah mahluk ciptaan Tuhan, yang terikat dengan lingkungan hidupnya, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuannya bekerja keras dan mencipta

16

Page 17: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

4. Kebutuhan Manusia

Sebagai mahluk budaya sekaligus sebagai mahluk sosial (zoon Politicon) manusia memiliki kebutuhan yang bervariasi yang tidak mungkin dapat dipenuhi sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya dan alam sekitarnya.

Tiga jenis kebutuhan Manusia :1. Kebutuhan jasmani : “ Kebutuhan materiel berguna untuk

pengembangan raga, kelangsungan hidup dan bertahan hidup meliputi Pangan, Sandang, Papan, dan latihan fisik (olah raga)”.

2. Kebutuhan Rohani : “ Kebutuhan Imateriel berguna untuk pengembangan jiwa, intelektual, serta ketaqwaan kepada Sang Pencipta. Meliputi pendidikan dan pelatihan, Hiburan dan Kesenian, serta keagamaan”.

17

Page 18: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

3. Kebutuhan biologis (sexual need) : “ Kebutuhan berguna untuk pengembangan kelangsungan generasi melalui jalan pernikahan pria dan wanita”.

18

Page 19: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

5. Pemenuhan Kebutuhan Manusia

1. Dari alam lingkungan sekitar manusia.

2. Kemampuan manusia sebagai mahluk sosial : “ artinya manusia harus mempunyai kemampuan menjalin hubungan manusiawi dengan sesama manusia berdasarkan norma dan etika yang telah disepakati bersama saling tolong menolong terhadap sesama.”.

3. Kemampuan manusia sebagai mahluk budaya : “ kemampuan manusia untuk bekerja keras dan produktif, dengan budayanya ini manusia berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan”.

4. Kemampuan untuk selalu menyesuaikan diri dengan dan lingkungan sekitarnya.

19

Page 20: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

6. Etika dan Moral

Bertens (1994) : “Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ethos”artinya adalah “adat kebiasaan”, akhlak yang baik, bentuk jamak dari “etha” .

Bentuk jamak tersebut dibentuk dalam istilah bahasa inggris “Ethics” yang kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi “Etika” yaitu tentang kebiasaan yang baik.

Berdasarkan konsep tersebut maka “Etika” dapat diartikan menjadi tiga arti yaitu :1. Kebiasaan berbuat baik atau buruk (kebiasaan yang etis dan Tidak

Etis.2. Sebuah sisten nilai budaya yang menjadi acuan perilaku.

20

Page 21: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

3. Kumpulan asas atau nilai moral (Akhlak) yang berisi tentang bagaimana seharusnya seseorang itu berprilaku Ex : kode etik, prosedur, tata cara kerja dsb.

Moral (Bertens, 1994) : “ Kebiasaan berbuat baik sebagai lawan berbuat buruk”. Kebiasaan baik disebut sebagai “susila”, sedangkan kebiasaan buruk disebut dengan “Asusila”.

Moral bersifat “kodrati”, yang dibekali oleh Tuhan terhadap manusis dengan sifat-sifat baik, jujur, bermanfaat bagi manusia lain dan adil. Orang “bermoral” berarti orang tersebut mewujudkan kodratnya berfungsi dengan baik.

21

Page 22: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Sebaliknya “Amoral” bersifat tidak baik, tidak jujur, tidak bermanfaat bagi manusia lain dan tidak adil. Orang “beramoral” berarti orang tersebut tidak berusaha untuk mewujudkan kodratnya sebagai manusia.

22

Page 23: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

7. Sumber Etika dan Moral

1. Tuhan Sang Pencipta : “ Disebut sebagai Etika dan moral “Kodrati”. Ex : Kejujuran, keadilan, membela kebenaran, menghargai orang lain, dsb

2. Manusia (Masyarakat) : “Etika dan Moral yang bersumber dari persetujuan dan kesepakatan bersama antar sesama manusia terhadap sebuah nilai yang dianggap baik secara bersama dan dipatuhi oleh semua anggota kelompok tersebut, etika dan moral ini disebut sebagai “etika dan moral budaya””. Ex : Perangkat perangkat adat, busana busana adat,dsb

23

Page 24: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

7. Upaya pembinaan Etika dan Moral

1. Pendidikan dan pelatihan.

2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3. Bergaulah dengan orang-orang baik, berguna dan banyak beramal.

4. Selalu berusaha bersikap sabar serta tidak mudah putus asa.

5. Perbanyak perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

6. Saling tolong menolong, silaturahmi, kerja keras dan selalu berusaha untuk selalu produktif dalam kehidupan.

24

Page 25: Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017

Referensi

Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002

Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.

Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto, Rajawali Pers, Jakarta, 2004.

Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor, 2006

Diktat dan hand out perkuliahan.

25