manajemen pertandingan

30

Upload: ahmad-mifta

Post on 12-Dec-2015

398 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PERTANDINGAN
Page 2: MANAJEMEN PERTANDINGAN

MANAJEMEN PERTANDINGAN

A. PENGERTIANDi Indonesia penggunaan istilah manajemen cukup beragam, sebagai

gambaran dicontohkan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyebutkan

manajemen sebagai Kepemimpinan, di dunia perguruan tinggi kadang diartikan

kepengurusan atau ada juga yang mengistilahkan ini sebagai ketatalaksanaan ada juga

yang mengartikan ini sebagai pengelolaan. Kalau kita membaca teori Terry tentang

Principle of management dan pendapat Sukamto maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah: ”Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan dan ditetapkan terlebih dahulu”.

Dalam pelaksanaannya apabila kita berbicara tentang manajemen, maka kita

tidak bisa terpaku pada kegiatan manajemen diperusahaan saja akan tetapi manajemen

ini dapat diterapkan di semua organisasi termasuk di organisasi olahraga.

B. FUNGSI MANAJEMEN.

Apabila kita berbicara tentang fungsi dari manajemen, maka ada 4 prinsip

yang harus diketahui yaitu:

1. Perencanaan

a. Pengertian

Perencanaan (planning) adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk

mempersiapkan aktifitas yang dilaksanakan untuk waktu yang akan datang. Ada

beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam merencanakan sesuatu:

Menilai situasi dan kondisi yang terjadi dengan tepat

Memperhatikan keinginan-keinginan dari anggota maupun masyarakat di

sekitar yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini

Sasaran yang ingin dicapai

Belajar dari pengalaman yang pernah ada maupun hasil penelitian yang

pernah dilakukan

Sumberdaya yang dimiliki

b. Tujuan

Page 3: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Dalam merencanakan suatu progarn, maka tujuan ini harus ditetapkan terlebih

dahulu sebab tujuan ini yang digunakan sebagai tolok ukur berhasil tidaknya

program yang dicanangkan.

c. Fungsi

Fungsi perencanaan bagi suatu organisasi termasuk olahraga, adalah sebagai

acuan untuk menentukan apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan.

d. Proses

Menentukan tujuan

Mengidentifikasi hambatan dan dukungan

Merencanakan tindakan yang dilakukan nantinya.

e. Unsur-unsur yang mendukung

Manusianya

Material / peralatan yang dibutuhkan

Dana dan cara pelaksanaan

f. Perencanaan berdasarkan kebutuhan (waktu)

Perencanaan jangka pendek

Perencanaan jangka menengah

Perencanaan jangka panjang

2. Pengorganisasian

Organisasi adalah kumpulan sekelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang dicanangkan, jadi pengorganisasian di sini adalah bagaimana

menggerakkan orang yang terlibat dalam organisasi ini untuk mencapai tujuan yang

dicanangkan. Dari sini dapat diketahui bahwa organisasi ini dapat terbentuk karena:

a. Adanya sekelompok orang.

b. Adanya tempat atau wadah tempat mereka berkumpul.

c. Mereka mempunyai tujuan yang sama.

d. Adanya pembagian tugas yang jelas dari masing-masing anggota dalam

organisasi itu, antara lain:

Mengelompokkan anggota sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang

mereka miliki

Menjabarkan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota

Menetapkan mekanisme yang dilakukan dalam menjalankan tugas organisasi

Page 4: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Mengadakan pengawasan dan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka diharapkan:

Masing-masing anggota organisasi mengetahui apa tugas dan tanggung jawab

yang harus dilakukan.

Mencegah terjadi tumpang tindih tugas dan tanggung jawab.

Antara pimpinan dan yang dipimpin tahu apa yang harus mereka lakukan.

3. Pengawasan.

Dengan melakukan pengawasan ini diharapkan masing-masing anggota

mengetahui:

Tugas dan tanggung jawab.

Mengetahui kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki sehingga mereka

dapat mengkoreksi pekerjaan yang dilakukan.

Menciptakan suasana kerja yang baik karena masing-masing mengetahui apa

yang harus mereka lakukan.

ORGANISASI PERTANDINGAN

A. Pengertian Organisasi.Kegiatan–kegiatan keolahragaan yang berupa pertandingan maupun perlombaan

yang diselenggarakan oleh perkumpulan, organisasi swasta, maupun instansi

pemerintahan sering kita jumpai dan ini semakin tumbuh subur ditengah–tengah

masyarakat kita, kegiatan ini sering dilakukan dengan tujuan memperingati hari-hari jadi

(ulang tahun), atau kegiatan lain yang bersifat daerah, regional sampai ke nasional yang

sifatnya berjenjang. Bahkan akhir-akhir ini pertandingan atau perlombaan olahraga ini

sudah mulai mengarah pada pencarian dukungan untuk jabatan tertentu dilingkungan

masyarakat kita.

Untuk dapat menyelenggarakan suatu pertandingan atau perlombaan olahraga

sampai menentukan pemenang tidak semudah yang dibayangkan, sebab pihak

penyelenggara akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahan peralatan, sarana

dan prasarana yang mendukung kegiatan ini belum lagi menghadapi orang yang terlibat

dalam kegiatan itu, baik itu sebagai panitia penyelenggara, pemain bahkan mungkin

sampai pada penonton yang akan melihat pertandingan atau perlombaan itu. Untuk itu

Page 5: MANAJEMEN PERTANDINGAN

agar semua komponen yang terlibat ini dapat menunjang pelaksanaan kegiatan

dibutuhkan suatu pengelolaan yang baik, artinya apa yang akan dilakukan harus benar-

benar terencana, teratur dan terarah, karena untuk dapat menggerakkan suatu

organisasi (kepanitiaan) dalam suatu pertandingan dibutuhkan kerjasama yang baik antar

sesama anggota dalam organisasi atau kepanitiaan itu, hal ini mutlak harus dilakukan

karena:

1. Dalam melaksanakan suatu pertandingan atau perlombaan kita akan melibatkan

banyak orang, baik itu mereka yang terlibat dalam kepanitiaan, pemain maupun

penonton pertandingan itu.

2. Karena banyak yang dilibatkan, maka tentunya pembagian tugas dan tanggung

jawab dari masing-masing anggota harus tegas dan jelas, sehingga masing-masing

mengerti dan memahami apa yang akan mereka lakukan

3. Setiap pertandingan mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, seperti menentukan

juara, atau hanya sekedar menentukan regu yang akan mewakili suatu daerah ke

jenjang yang lebih tinggi.

Untuk mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana sebenarnya organisasi

keolahragaan ini, di bawah ini akan dikutip pendapat dari beberapa ahli tentang apa itu

organisasi diantaranya:

1. J.Wayong mengatakan bahwa organisasi merupakan suatu penggabungan manusia

(alat) yang disusun dalam hubungan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

2. Sondang P Siagian mengemukakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk

persekutuan antara dua orang atau lebih yang melakukan kerjasama secara formal

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Soekarno K. mengemukakan bahwa organisasi itu sebenarnya adalah suatu bentuk

perserikatan (kerjasama) manusia untuk mencapai tujuan.

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan suatu

wadah dari sekolompok orang yang melakukan kerjasama untuk mewujudkan tujuan

yang telah mereka sepakati bersama. Atau lebih dipertajam lagi bahwa organisasi sebagai

tempat terjadinya suatu proses kegiatan dapat diartikan:

Page 6: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1. Dalam suatu organisasi harus ada kerjasama yang resmi dan mengikat dari semua

komunitas atau komponen yang terlibat didalamnya.

2. Dalam suatu organisasi harus nampak hirarki atau struktur jabatan yang jelas,

dimana masing-masing individu dalam organisasi ini memiliki tugas dan tanggung

jawab yang jelas.

3. Organisasi merupakan wadah atau tempat untuk mencapai tujuan.

Memperhatikan uraian di atas, maka dalam suatu organisasi apapun bentuk

organisasi itu, maka unsur-unsur yang harus ada didalamnya adalah:

1. Wadah atau bentuk perserikatan.

2. Orang yang terlibat didalamnya, termasuk didalamnya memperlihatkan dengan jelas

siapa yang memimpin dan siapa yang dipimpin.

3. Peraturan yang mengikat untuk mengatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota

dalam organisasi itu.

4. Tujuan yang ingin dicapai.

B. Ciri Organisasi.

Suatu perserikatan, kegiatan atau bentuk kerjasama, baru dapat dikatakan suatu

organisasi apabila:

1. Struktur organisasi ini disusun sesuai dengan kebutuhan: ini dimaksudkan untuk

memudahkan komunikasi, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam organisasi. Disamping

itu struktur organisasi yang baik adalah dapat memungkinkan pekerjaan yang

dilakukan dapat dipermudah dan dipercepat baik penyelesaian maupun

pengawasannya.

2. Mempunyai tujuan yang jelas: sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi

harus jelas, sehingga semua kinerja yang dilakukan anggota organisasi akan

mengarah pada pencapaian tujuan. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai

oleh suatu organisasi, maka semua orang yang terlibat mengetahui apa dan

bagaimana yang harus dilakukan mereka untuk mencapai tujuan yang telah

dicanangkan (sesuai dengan kapasitas mereka dalam organisasi).

Page 7: MANAJEMEN PERTANDINGAN

3. Kesatuan arah: semua yang terlibat dalam suatu organisasi harus memiliki satu

kesatuan pandang, tindak dan perbuatan untuk mencapai tujuan yang telah

dicanangkan.

4. Kesatuan perintah: dalam berorganisasi kesatuan perintah ini penting, karena

bagaimanapun juga perintah yang diterima seseorang akan dikerjakan dan

dipertanggungjawabkan keberhasilannya.

5. Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab: dalam batas tertentu adalah hak

setiap anggota organisasi untuk memerintah, mengerjakan dan bahkan mungkin

melarang anggota yang lain untuk mengerjakan sesuatu, sedangkan tanggung jawab

seorang anggota organisasi lebih menitikberatkan pada kewajiban yang harus

dilakukan berkaitan dengan tugas yang diberikan kepadanya.

6. Pembagian tugas yang jelas: dalam suatu organisasi banyak bagian didalamnya, agar

tidak terjadi kesalahfahaman dalam melaksanakan tugas maka perlu adanya

pembagian tugas yang tegas dan jelas. Pembagian tugas ini hendaknya ditulis

(dideskripsikan) sehingga setiap orang menerima tugas tahu persis apa yang harus

diperbuat.

7. Terdapatnya jaminan kerja: karena ini menyangkut wewenang dan tanggung jawab

seseorang dalam menjalankan tugas yang diberikan, maka jaminan kerja ini harus

jelas dan tegas agar seseorang dapat dengan bebas mengerjakan tugas yang

diberikan tanpa intervensi dari fihak ketiga.

8. Kesesuaian imbalan atau penghargaan yang diberikan: baik tidaknya atau sesuai

tidaknya penghargaan yang diberikan kepada seseorang akan sangat berpengaruh

terhadap kinerja orang yang bersangkutan. Makin baik penghargaan yang diberikan

pada seseorang makin besar motivasi orang itu dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawab yang diberikan.

C. Bentuk Organisasi.

Ada beberapa bentuk organisasi dalam mengelola suatu pertandingan atau

perlombaan di bidang keolahragaan, dan pada umumnya organisasi yang dibentuk ini

sangat tergantung pada kebutuhan, adapun bentuk–bentuk organisasi ini diantaranya:

Page 8: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1. Organisasi Lini, dalam organisasi seperti ini seorang pimpinan organisasi merupakan

penguasa tunggal, artinya bahwa semua keputusan yang diambil, kebijakan yang

dikeluarkan dan tanggung jawab dipegang oleh pimpinan organisasi

2. Organisasi Staf, dalam menjalankan roda organisasi termasuk tugas dan tanggung

jawabnya, seorang pemimpin dibantu oleh beberapa staf.

3. Organisasi Fungsional, pada bentuk organisasi seperti ini anggota organisasi

(bawahan) mendapatkan tugas dan perintah dari beberapa pejabat yang masing–

masing memiliki keahlian yang berbeda, tugas dan perintah yang diterima anggota

dipertanggungjawabkan kepada tenaga ahli yang terkait.

4. Organisasi kepanitiaan, dalam organisasi kepanitiaan ini pimpinan organisasi terdiri

dari beberapa orang, sehingga dalam mengambil keputusan harus selalu

dimusyawarahkan, dan keputusan yang ditetapkan merupakan tanggung jawab

mereka bersama.

Melihat uraian di atas apabila kita tinjau dari pimpinan dan cara mengambil

keputusan, maka jika ini diterapkan dalam membentuk organisasi keolahragaan, maka

sebenarnya organisasi yang akan dibentuk itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Organisasi dalam bentuk tunggal: dimana segala sesuatu yang menyangkut

keorganisasian itu dipegang oleh seseorang yang dalam hal ini adalah pimpinan

organisasi.

2. Organisasi dalam bentuk komisi: organisasi ini dipimpin oleh beberapa orang,

dimana setiap keputusan yang akan dibuat selalu dimusyawarahkan dan keputusan

ini merupakan tanggung jawab mereka bersama.

SISTEM PERTANDINGAN

Sistem pertandingan adalah cara mengatur suatu kejuaraan sampai menghasilkan

juara-juara. Pada intinya ada 3 bentuk sistem pertandingan, yaitu:

1. Sistem Tantangan

2. sistem Gugur

3. Sistem Kompetisi

Masing-masing sistem ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bentuk seperti:

I. Sistem Tantangan (challenge)

Page 9: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1. Sistem Tangga = Ladder

2. Sistem Piramid = Triangle

II. Sistem Gugur (Elimination)

1. Gugur tunggal = Single Elimination

2. Gugur rangkap = Consolation Tournament

3. Gugur berganda = Double Elimination

III. Sistem Kompetisi (Round Robin)

1. Sistem setengah kompetisi = Single Round Robin

2. Sistem kompetisi penuh = Double Round Robin

I. SISTEM TANTANGAN (CHALLENGE)Sistem challenge atau tantangan ini dilakukan dalam waktu yang panjang dan terus

berlangsung. Para pemain mempunyai prestasi yang seimbang. Para pemain

ditempatkan berdasarkan prestasinya (diurut berdasarkan ranking) oleh panitia, atau

panitia mengundi seluruh pemain menurut urutan dari atas ke bawah.

Ada 2 macam sistem tantangan, yaitu:

1. SISTEM TANGGA = LADDER

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Tangga = Ladder

Dalam sistem ini A adalah juaranya. A boleh ditantang oleh B atau C. Jadi suatu

regu boleh menantang 2 tingkat di atasnya. Bila penantang menang maka ia naik ke

tingkat yang ditantang dan yang ditantang turun tingkatnya menempati urutan atau

tempat penantang. Bila penantang kalah tidak terjadi perubahan urutan.

Page 10: MANAJEMEN PERTANDINGAN

PROMOSI => adalah penantang naik tingkat karena menang dalam pertandingan

tantangan.

DEGRADASI => adalah regu yang kalah bertanding dengan penantang dan

diturunkan urutan atau rankingnya.

2. PIRAMID = TRIANGEL

Sistem piramid ini berbentuk seperti piramid atau segi tiga dengan satu regu berada

dipuncak sebagai juara.

Dalam sistem ini suatu regu hanya boleh menantang regu yang berada satu tingkat di

puncaknya, caranya adalah:

a. Setiap regu bertanding dengan semua regu yang berada di tingkat yang sama,

kemudian pemenang/juara berhak menantang atau masuk dalam kelompok regu

yang berada satu tingkat di atasnya.

b. Tiap regu dapat langsung menantang regu yang berada satu tingkat di atasnya.

Piramid dengan satu regu juara di puncak

II. SISTEM GUGUR (ELIMINATION)

1. SISTEM GUGUR TUNGGAL = SINGLE ELIMINATION

Dalam sistem gugur tunggal berlaku ketentuan, bahwa regu yang kalah

langsung dinyatakan gugur, artinya sudah tidak dapat lagi melanjutkan pertandingan,

sehingga regu yang tidak pernah kalah sampai akhir pertandingan adalah juaranya.

Page 11: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1

2

1

2

3

4

1

2

3

4

5

6

7

8

Sedang regu yang kalah pada akhir kejuaraan dinyatakan sebagai juara kedua atau

runner up.

Untuk memudahkan mengatur acara pertandingan haruslah digambar dalam

bentuk bagan sebagai berikut:

Gambar 1A

Gambar 1B

Gambar 1C

Gambar 1 (A,B, dan C)

Gambar bagan sistem gugur yang terbagi habis

Apabila kita melihat gambar 1 (A,B dan C) maka dapat disimpulkan bahwa

ternyata apabila jumlah regu itu 2, 4 dan 8 maka gambar bagan dapat terbagi habis.

Demikian bila jumlah regu itu 16, 32, 64, 128 dan seterusnya, bila angka terakhir itu

dikalikan 2, maka gambar bagan akan terbagi habis. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa: ”bagan akan dapat terbagi habis apabila jumlah peserta merupakan

kelipatan dari angka dua yang berpangkat”.

Page 12: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1

2

3

1

2

3

4

56

1

2

3

4

5

6

7

89

10

Bila jumlah regu bukan merupakan angka 2 yang berpangkat, gambar bagan

tidak akan terbagi habis, misalnya jumlah regu itu 3, 5, 6, 7, 9, 10 dan sebagainya.

SEBAGAI CONTOH => apabila jumlah regu hanya 3, 7 atau 10 maka akan nampak

dalam bagan bahwa jumlah ini tidak dapat terbagi habis.

Dengan jumlah 3 peserta.

Gambar 2 A

Dengan 6 peserta

Gambar 2 B

Bagan dengan 10 peserta

Gambar 2 C

Page 13: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Gambar 2 (A, B dan C) menunjukkan bahwa bila jumlah regu tidak merupakan

angka 2n, maka bagan tidak terbagi habis. Supaya gambar terbagi habis maka jumlah

regu harus ditambah hingga merupakan angka 2 n, misalnya gambar 2A harus

dijadikan 4, gambar 2B dan 2C harus dijadikan 8. Regu yang ditambahkan itu

merupakan regu bayangan, artinya regunya tidak ada tetapi di dalam bagan

gambarnya ada, sehingga bagi regu yang seharusnya melawan regu bayangan

dengan sendirinya dinyatakan menang tanpa bertanding. Dalam sistem gugur regu

bayangan itu diistilahkan dengan “BYE” seperti terlihat pada gambar di bawah ini

Gambar 3. Gambar bagan dengan Bye

1

2

3

4

5

6

7

8

1

2

3

4

Bye

Bye

Page 14: MANAJEMEN PERTANDINGAN

PENEMPATAN BYE

Dengan adanya bye, maka sudah barang tentu suatu regu akan mendapat

keuntungan. Supaya suatu regu tidak mengalami untung terus menerus, penempatan bye

harus diatur seadil-adilnya. Pada bagan terlihat adanya garis-garis yang bertemu secara

simetris. Oleh karena itu bye harus ditempatkan pada bagan yang belahan simetrisnya saling

berjauhan, misalnya kalau regunya 8 dan terdapat 2 bye, maka bye harus ditempatkan pada

salah satu nomor 1 sampai 4, sedang bye yang lainnya pada salah satu nomor 5 sampai 8.

Bye sebaiknya juga ditempatkan pada babak I dan jangan sampai suatu regu melawan bye

pada babak akhir (final).

SEEDING TEAM

Seeding team adalah regu yang dianggap atau diduga kuat, hingga penempatan

seeding team diatur seadil-adilnya. Penempatan seeding team sama dengan penempatan

bye. Dasar menentukan seeding team adalah :

1. Prestasi yang dicapai pada kejuaraan yang lalu.

2. Kesepakatan bersama antara pengikut kejuaraan pada saat technical meeting.

JUMLAH PERTANDINGAN

Mengetahui jumlah pertandingan adalah sangat penting, karena dengan mengetahui

jumlah pertandingan kita dapat menentukan :

1. Jumlah hari yang diperlukan

2. Jumlah lapangan yang harus disediakan

3. Pembiayaan

4. Tenaga yang harus melaksanakan

5. Alat-alat yang dibutuhkan.

Jumlah pertandingan pada sistem gugur tunggal dapat ditulis dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

JP = Jumlah pertandingan

JP = n - 1

Page 15: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

n = Jumlah regu

Bila peserta kejuaraan 8 regu, maka jumlah pertandingan n – 1 atau 8 – 1 = 7 pertandingan.

Bila pengikutnya 7 maka jumlah pertandingan ada 6, seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4 (Jumlah regu 7, JP = 6)

JUARA

Juara dalam sistem gugur tunggal ini adalah juara I dan juara II saja. Bila ingin

mendapatkan juara III, maka dapat ditambahkan satu pertandingan lagi, yaitu regu

yang kalah pada babak semifinal dipertandingkan. Regu yang menang dalam

pertandingan ini menjadi juara III dan yang kalah juara IV. Dengan adanya juara III,

maka sistem gugur tunggal ini sudah tidak murni lagi, sebab sudah ada penambahan.

Dalam sistem gugur tunggal ini bila ada regu yang karena sesuatu hal tidak

dapat bertanding, maka lawannya mendapat WO atau walk over atau jalan terus

artinya dinyatakan menang dan dapat melanjutkan pertandingan berikutnya.

2. CONSULATION TOURNAMENT

Bye

Page 16: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Sistem ini disebut juga sistem gugur rangkap, yaitu bagannya akan bergerak

ke kanan dan ke kiri. Ketentuan dalam sistem gugur rangkap ini adalah:

a. Regu yang menang dalam babak I akan melanjutkan pertandingan ke arah kanan

bagan, sedang yang kalah melanjutkan ke arah kiri bagan.

b. Regu yang kalah setelah babak I dinyatakan gugur.

c. Regu yang tidak pernah kalah akan menjadi juara.

Ada 2 macam juara yaitu juara I dan II, yang sebenarnya. Juara I dan II sebagai juara

konsolidasi.

1

2

3

4

5

6

7

8

Gambar 5. Bagan Consolation Tournament

3. DOUBLE ELIMINATION

Sistem ini disebut juga double knock down atau bila diistilahkan menjadi sistem

gugur berganda dengan ketentuan:

a. Regu yang mengalami 2 kali kalah dinyatakan gugur.

b. Regu yang menang pada babak I akan melanjutkan pertandingan ke arah kanan

bagan, sedang yang kalah ke arah kiri bagan.

c. Setelah babak I:

1) Regu yang kalah pada bagan sebelah kanan akan melanjutkan pertandingan

ke arah kiri bagan, demikian seterusnya.

2) Regu yang kalah pada bagan sebelah kiri dinyatakan gugur.

Page 17: MANAJEMEN PERTANDINGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

Grand Final

Gambar 6. Bagan Sistem Gugur Ganda

Jumlah pertandingan

atau

JP = 2n – 2, jika pemenang dari bagan belahan sebelah kanan menang melawan

pemenang dari bagan sebelah kiri.

JP = 2n – 1, jika pemenang dari bagan belahan kiri menang melawan pemenang

dari bagan belahan kanan, sehingga harus diadakan pertandingan sekali lagi.

Contoh :

Jumlah regu 8

2 n - 2 2 n - 1

Page 18: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Ronde I Ronde II Ronde III

A F A E A D

B E F D E C

C D B C F B

Ronde IV Ronde V

A C A B

D B C F

E F D E

JP = 2 x 8 – 2 = 14 pertandingan

2 x 8 – 1 = 15 pertandingan

Pada sistem gugur rangkap dan gugur berganda, maka jumlah regu harus merupakan

angka 2 yang berpangkat supaya bagannya dapat kelihatan baik.

III. SISTEM KOMPETISISistem kompetisi ini disebut Round Robin. Disebut sistem kompetisi karena

setiap regu akan bertemu dengan semua regu peserta kejuaraan. Dengan kata lain tidak

ada istilah gugur. Sistem ini dianggap sistem yang paling adil, dan hasilnya menunjukkan

kekuatan regu yang sebenarnya.

1. SISTEM SETENGAH KOMPETISI

Sistem ini disebut juga single round robin. Ketentuan-ketentuannya adalah:

a. Setiap regu akan bertemu 1 kali dengan semua regu peserta kejuaraan.

b. Jumlah pertandingan =

n .(n−1 )2

MENYUSUN PERTANDINGAN

Untuk menyusun pertandingan, haruslah diusahakan supaya semua regu dapat

bertanding dengan kesempatan yang sama artinya tidak ada regu yang terlewat, tidak

ada yang bertanding bersamaan waktu untuk suatu regu. Misalnya ada 6 regu yang

bertanding dengan setengah kompetisi.

“A” sebagai Poros

Page 19: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Dalam deretan regu di atas ini terlihat bahwa regu kita susun ke bawah dan ke

samping, regu yang berada di sudut kiri atas kita diamkan, sedang regu yang berada di

sudut kanan atas kita gerakkan ke kiri dan ditempatkan di bawah regu yang ada di

sudut kiri atas, yang lainnya ikut bergerak menurut jalan putaran yang berlawanan

dengan arah putaran jarum jam sesuai dengan rumus, jumlah pertandingan untuk 6

regu itu adalah

6(6−1)2 = 15 pertandingan

“F” Mengembara

Cara ini berputar juga, tetapi perputarannya sesuai dengan posisi dari regu

peserta nomor F, karena peserta nomor F tersebut selalu berpindah tempat

(disebut mengembara) secara menyilang dnn mendesak regu peserta yang

posisinya diganti oleh peserta nomor F. Selanjutnya peserta tersebut berputar

berlawanan arah jarum jam seperti pada contoh berikut ini dengan 6 (enam)

regu peserta.

Ronde I Ronde II Ronde III

A F A E E F

B E B D A D

C D F C B C

Ronde IV Ronde V

E D D F

A C E C

F B A B

Keterangan:

Page 20: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Pada ronde I, bagan dibuat dengan cara regu A ditulis di sebelah kiri berurutan dari

atas ke bawah mulai regu A, B dan C, selanjutnya regu D ditulis di sebelah kanan

berurutan dari atas ke bawah mulai regu D, E dan F.

Pada ronde II, regu F bergerak secara diagonal mendesak regu C, kemudian regu C bergerak

mendesak regu D, dan regu D mendesak lagi ke regu E, sehingga regu E menempati posisi regu

F.

Pada ronde III regu F bergerak naik secara diagonal, mendesak regu E ke kiri, regu E mendesak

regu A ke arah bawah, dan regu A mendesak regu B ke bawah menempati posisi regu F.

Pada ronde IV regu F bergerak naik secara diagonal, mendesak regu B ke kanan, regu B

mendesak regu C ke arah atas, dan regu C mendesak regu D ke atas menempati posisi regu F.

Pada ronde V regu F bergerak naik secara diagonal, mendesak regu D ke kiri, regu D mendesak

regu E ke arah bawah, dan regu E mendesak regu A ke bawah menempati posisi regu F.

MENENTUKAN JUARA

Dengan adanya setiap regu bertanding saling bertemu dengan regu yang lainnya,

maka tidak mustahil akan terjadi persaingan yang seru. Ada regu yang menang ada yang

kalah, bahkan untuk beberapa cabang olahraga ada yang terjadi seri. Oleh karena itu

perlu adanya pengaturan kejuaraan yang adil.

Contoh :

Suatu pertandingan sepakbola, pengaturan kejuaraannya adalah sebagai berikut:

1.a. Regu yang menang diberi nilai 3

b. Regu yang seri diberi nilai 1

c. Regu yang kalah diberi nilai 0

2. Regu yang mengumpulkan nilai terbesar adalah juara

3. Bila ada nilai sama antara dua regu, maka dilihat hasil dari pertandingan kedua regu

tersebut, regu yang menang saat bertemu akan ditetapkan sebagai juara.

4. Bila ada 3 regu atau lebih mempunyai nilai yang sama, maka regu yang mempunyai

rata-rata terbesar menjadi juara. Untuk menghitung rata-rata menggunakan Goal

different yaitu gol memasukkan dikurangi gol kemasukan.

Page 21: MANAJEMEN PERTANDINGAN

5. Bila terdapat rata-rata sama, maka regu yang memasukkan gol terbanyak adalah

juara.

SISTEM POOL

Bukan merupakan sistem yang sebenarnya, karena juaranya masih belum ada dan

juara pool harus diadu lagi. Sistem pool ini merupakan sistem campuran. Sistem pool juga

disebut Rayon, Wilayah, Divisi, atau Kelas. Sistem pool untuk memperkecil jumlah

pertandingan keseluruhan. Sebagai contoh suatu pertandingan jumlah peserta ada 8 regu.

Jika dilakukan dengan sistem kompetisi penuh maka jumlah pertandingan ada 56

pertandingan. Untuk memperkecil jumah pertandingan, maka dapat dilakukan dengan

membagi 2 pool. Setiap pool terdiri dari 4 regu. Selanjutnya urutan juara masing-masing

pool dapat dipertandingkan dengan menggunakan sistem gugur. Sehingga jumlah

pertandingan seluruhnya hingga memperoleh urutan juara/ranking hanya 20 pertandingan.

Berikut secara rinci penjelasannya.

Dibagi menjadi 2 pool dengan susunan sebagai berikut .

POOL A POOL B

1 1

2 2

3 3

4 4

Setelah dipertandingkan, diperoleh peringkat 1 sampai 4 masing-masing pool,

maka pertandingan dilanjutkan dengan silang dengan ketentuan sebagai berikut:

PERT. REGU YANG BERTANDING

1 JUARA POOL A X RUNNER UP POOL B

2 JUARA POOL B X RUNNER UP POOL A

3 JUARA III POOL A X JUARA IV POOL B

4 JUARA IV POOL A X JUARA III POOL B

Page 22: MANAJEMEN PERTANDINGAN

Setelah menyelesaikan pertandingan di atas, selanjutnya pemenang akan

bertanding untuk memperebutkan peringkat dengan ketentuan sebagai berikut :

REGU YANG BERTANDING KETERANGAN

MENANG PERT.1 X MENANG PERT 2 JUARA I DAN 2

KALAH PERT 1 X KALAH PERT 2 JUARA 3 DAN 4

MENANG PERT.3 X MENANG PERT 4 PERINGKAT 5 DAN 6

KALAH PERT 3 KALAH PERT 4 PERINGKAT 7 DAN 8

DAFTAR PUSTAKA

Bucher, C.A. and Krotee, M.L. 1997. Management of Physical Education and Sport. McGraw-Hill Companies.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Ed. Kedua. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. 2004. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Ed. Revisi, Cet.3. Jakarta: Bumi Aksara.

Masirat S. 1980. Sistem Pertandingan. Surabaya: Pengda Perbasi Jawa Timur.

Noegroho H, 1998. Dasar-Dasar Manajemen Olahraga. Surabaya: FPOK IKIP Surabaya.

Rokosz.F., 1981. Procedures for Structuring and Scheduling Sport Tournaments. Wichita Kansas.

Sujudi I. 1986. Permainan dan Organisasi Pertandingan. Jakarta: Karunia Jakarta Universitas Terbuka.

Sobari N., 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta, Erlangga

Tillmen K.G., The Administration Of Physical Education, Sport, and Liesure Programs, A Simon & Schuter Company Needham Height Massachusetts.

Wasana J. 1990. Mahir dalam Manajemen. Jakarta: Bina Rupa Angkasa