manajemen pelayanan kesehatan

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti termaktub dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan sebagai hak asasi manusia, mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat adalah investasi. Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Saat ini kualitas pertumbuhan pembangunan bangsa Indonesia belum menggembirakan. Laporan UNDP 2005 menempatkan Indonesia berada pada urutan ke 110 dari 177 negara, di mana hanya satu tingkat di atas Uzbekistan dan dua tingkat di bawah Vietnam. 1

Upload: feria-saldi

Post on 17-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

N

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti

termaktub dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap

orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta  berhak memperoleh

pelayanan kesehatan. Kesehatan sebagai hak asasi manusia, mengandung

suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan berupaya

mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat. Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan,  jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup

produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini melandasi pemikiran bahwa

sehat adalah investasi.

Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) atau  Human Development Index (HDI).  Saat ini kualitas

pertumbuhan pembangunan bangsa  Indonesia belum menggembirakan.

Laporan UNDP 2005 menempatkan Indonesia berada pada urutan ke 110 dari

177 negara, di mana hanya satu tingkat di atas Uzbekistan dan dua tingkat di

bawah Vietnam.

Sebagai negara yang menganut sistem negara kesatuan (unitarisme), maka

pembangunan kesehatan daerah merupakan satu sub sistem dari Pembangunan

Kesehatan Nasional. Oleh karena itu dalam pembentukan  Organisasi

Kesehatan  Daerah memperhatikan pula aspek-aspek hubungan dalam

pembangunan kesehatan antar susunan pemerintahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Manajemen?

2. Apa saja Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan?

3. Apakah Pandangan Terhadap Manajemen Pelayanan Kesehatan?

4. Apakah Fungsi Manajemen?

1

Page 2: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

5. Bagaimana penerapan Manajemen Pelayanan Kesehatan RS dan

Puskesmas?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai

Struktur Organisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan

Puskesmas.

1.3.2 Tujuan Khusus

Meningkatnya pengetahuan tentang :

1. Pengertian Manajemen

2. Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan

3. Pandangan Terhadap Manajemen

4. Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan

5. Manajemen Pelayanan Kesehatan RS dan Puskesmas

2

Page 3: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen.

Pengertian Manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun

dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :

1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management”

mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan

pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang

lain” (Management involves getting things done thought and with people).

2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management”

menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang

membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun

seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”

(Management is a distinct process consisting of planning, organizing,

actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and

followed in order to accomplish predetermined objectives)

4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan

“manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang

telah ditetapkan”

2.2. Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan

Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan

3

Page 4: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan

Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain

Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien

dan efektif

Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)

Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang

harus dimiliki oleh manajer

2.3. Pandangan Terhadap Manajemen

Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa

pandangan tentang manajemen :

a. Manajemen sebagai suatu sistem

Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari

berbagai bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi.

b. Manajemen sebagai suatu proses

Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada

pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi

manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.

c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan

Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan

dalam menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu

lainnya, seperti ; komunikasi, sosiologi, ekonomi, psikologi,

matematika, dll.

d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk

mencapai tujuan organisasi.

Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang

antara pimpinan dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.

4

Page 5: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.

Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling

penting. Dari sudut pandang ini manajemen dapat dilihat dari perilaku

manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah mengenai

aspek kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan.

Ditinjau dari pengambilan keputusan dapat dikatakan ‘Management as

a decision making process’.

f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah

Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses

pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen

yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan

kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas

yaitu, identifikasi masalah perumusan masalah dilanjutkan

dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut

diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien.

g. Manajemen sebagai profesi.

Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian

tertentu, seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang

kesehatan, di bidang hukum, dll.

Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar,

mengapa manajemen diperlukan, yaitu :

1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam

organisasi tersebut.

2) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan

antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan dari pihak-

pihak yang berkepentingan dengan organisasi, seperti ; pimpinan,

pegawai, pelanggan, serikat kerja, masyarakat, pemerintah

(pemerintah daerah), dll.

5

Page 6: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah

kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar,

sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan

yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan.

2.4. Fungsi Manajemen

Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses

dapat dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang

manajer. Banyak ahli manajemen yang menyampaikan tentang fungsi

manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip,

bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli

manajemen, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt

O’Donnel mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai berikut :

PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN

George Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt

O’Donnel

Planning Planning Planning Planning

Organizing Organizing Organizing Organizing

Actuating Staffing,

Directing,

Coordinating

Commanding,

Coordinating

Staffing,

Directing

Controlling Reporting Controlling Controlling

Budgeting

Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan

secara garis besar dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan

(Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan

6

Page 7: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi

pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).

2.5. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas.

Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan

yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan

kesehatan dan (2) pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan yang

diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi

medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit

meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas

hanya pelayanan; gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.

Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat,

pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan

pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan

tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan

kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu

(pasen), tetapi juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan

yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna

(komprehensif dan holistik).

Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah

sakit dan puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam

melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi merupakan impian

atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan

yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi

maka perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan

sebagai suatu musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka

merealisasikan visi yang telah ditetapkan.

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih

mengacu kepada konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-

7

Page 8: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).

2.5.1. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar

meliputi ; perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan,

pengawasan dan pengendalian.

1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting,

karena perencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam

keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa

jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a)

perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan

pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga

professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut

misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa

pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua

sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien

untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen

pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi

lainnya.

3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama

dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang

sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban

sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota

keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan

pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat

pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima

jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan

kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan

meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk

8

Page 9: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini

sangat kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai

jenis profesi.

4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati

secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja

yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap

penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan

adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat

ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai

hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi

tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ;

perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya

indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi apabila

ada penyimpangan.

2.5.2. Struktur Organisasi

a. Direktur

Direktur Rumah Sakit Umum  mempunyai Tugas Pokok :

Membantu dalam pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam

menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai

berikut ;

- Perumusan kebijakan rumah sakit

- Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit

- Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan

b. Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok:

Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua

9

Page 10: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit Dalam menyelenggarakan

tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai

berikut :

- Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi

perencanaan, adminstrasi umum dan kepegawaian serta

adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit 

- Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan bagian tata usaha 

Kepala Seksi Pelayanan Medik

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok :

menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS Dalam

menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik

mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;

- Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan

kegiatan seksi Pelayanan Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas

Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan

Keperawatan di RS. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala

Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan

Keperawatan;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan

Keperawatan;

10

Page 11: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik.

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai

Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi

Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS. Dalam

menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik

dan Non Medik mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan

Medik dan Non Medik;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan

Medik dan Non Medik;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi          .

c. Bidang Pelayanan.

Kepala Bidang Pelayanan.

Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok :

Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi

petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan

penyelenggaraan tugas bidang pelayanan. Dalam

menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai

fungsi :

- Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;

- Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan

keperawatan;

- Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan

non medik.

Kepala Seksi Pelayanan Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok :

menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS. Dalam

11

Page 12: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik

mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;

- Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan

kegiatan seksi Pelayanan Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas

Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan

Keperawatan di RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala

Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan

Keperawatan;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan

Keperawatan;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai

Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi

Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan

Medik dan Non Medik mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan

Medik dan Non Medik;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan

Medik dan Non Medik;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non

Medik.

d. Bidang Penunjang.

12

Page 13: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Kepala Bidang Penunjang

Kepala Bidang Penunjang, mempunyai Tugas Pokok:

Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi

petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan

penyelenggaraan tugas bidang penunjang. Dalam

menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang  mempunyai   

tugas:

- Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan

diagnostik;

- Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana

dan Prasarana;

- Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian

instalasi.

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan

Diagnostik ;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan

Diagnostik;

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas

Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan

Logistik dan Diagnostik di RS. Dalam menyelenggarakan tugas

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan

Diagnostik ;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan

Diagnostik;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik..

Kepala Seksi sarana dan Prasarana

Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok :

menyiapkan perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan

13

Page 14: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Prasarana di RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi

Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :

- Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan

Prasarana;

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan

Prasarana;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.

Kepala Seksi Pengendalian Instalasi

Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok :

Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan

prasarana Instalasi RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala

Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas :

- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian

Instalasi;

- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan

program dan kegiatan     Pengendalian Instalasian

2.5.3. Kecenderungan RS ke Depan

Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu

adanya perubahan pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana

setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan daerahnya

termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era

globalisasi.

Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara

lain :

a. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan

perubahan dan kebutuhan yang spesifik

b. Menerapkan manajemen strategis secara konkrit

c. Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan

kemampuan tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat

dan bidan)

14

Page 15: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

d. Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh

kemandirian dan kesinambungan (sustainability)

2.6. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan

dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya

melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan

yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi

Puskesmas, antara lain :

Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of

care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam

menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh

organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang

terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi

sarana kesehatan (Puskesmas)

Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar

Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa

(PKMD).

Program pokok puskesmas

Untuk dapat memberi pelayanan kesehatan secara menyeluruh

(comprehensive health care services) kepada seluruh masyarakat di

seluruh wilayahnya, puskesmas menjalankan beberapa usaha pokkok

( basic health care services, atau publick health essential) yang meliputi

program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pemberantasan

penyakit menular, peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pengobatan,

penyuluhan kesehatan masyarakat, laboratorium kesehatan sekolah,

15

Page 16: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa kesehatan gigi

(Muninjaya Gde, : 143).

2.6.1 Fungsi Pelayanan Di Puskesmas.

Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan

mempunyai 3 ( tiga ) fungsi yaitu :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta

mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif memantau

dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap

pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan

kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka

masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan

kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut

menetap, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya

social budaya masyarakat setempat.

3. Pusat strata pelayanan kesehatan s trata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

16

Page 17: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi

tanggung jawab puskesmas meliputi:

a. Pelayan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang

bersifat pribadi  dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan

pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut

adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu di tambahkan

dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang

bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan

kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,

peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan

jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat

lainnya.

2.6.2.Struktur Organisasi Puskesmas

Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor

128/MenKes/RI/SK/II/2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari

kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur

organisasi puskesmas di satu kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas

Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan

peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur

organisasi puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala puskesmas

b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala

puskesmas dalam pengelolaan:

1) Data dan informasi

17

Page 18: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

2) Perencanaan dan penilaian

3) Keuangan

4) Umum dan kepegawaian

c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas

Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap

UKBM, dan Upaya kesehatan perorangan.

d. Jaringan pelayanan puskesmas

Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas keliling, dan Unit bidan

di desa/komunitas

2.6.3. Manajemen pelayanan Puskesmas

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan

Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Pelayanan Puskesmas yang

baik. Manajemen Pelayanan Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang

efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh

Puskesmas akan membentuk fungsi-fungsi manajeman.

Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :

1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)

2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)

3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan,

pengawasan-pengendalian-penilaian)

4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan

forum komunikasi)

5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi,

monitoring, evaluasi)

Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai

fungsi manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model

manajemen yang ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai

hasil sebagai berikut :

18

Page 19: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan, yang ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks

potensi tatanan sehat)

2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai

berkembangnya UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat).

Serta makin aktifnya BPP (badan penyantun puskesmas) dan

BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat dijakdikan

indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.

3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya

IPKS (indeks potensi keluarga sehat)

4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan

tingginya cakupan program (baik program kesehatan dasar

maupun program kesehatan pengembangan). Serta kualitan

pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kepatuhan

petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.

2.6.4. Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas

Fungsi

Manajemen

Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas

yang dilakukan setahun sekali, unsur yang

direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat

dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan

perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan

setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Pengorganisasian Struktur organisasi Puskesmas, dengan

jabatan struktural Kepala Puskesmas,

sedangkan lainnya bersifat fungsional

Pembagian tugas, yang berdasarkan program

pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18

19

Page 20: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

program pokok, yang melibatkan tenaga

perawat dan bidan.

Pembagian wilayah kerja, setiap petugas

Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-

desa

Penggerakan

Pelaksanaan

Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap

bulan dalam rangka koordinasi lintas

program dan sektor

Adanya proses kepemimpinan

Dilakukan koordinasi secara lintas program

& sektor

Pelaksanaan program pokok puskesmas

yang melibatkan seluruh staf

Pengawasan dan

Evaluasi

Melalui pemantauan laporan kegiatan

Pemantauan wilayah setempat (PWS)

Supervisi

Rapat rutin (staff meeting)

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok)

dikelola atau manajemennya meliputi; perencanaan, manajemen personalia,

pelatihan, supervisi, manajemen keuangan, manajemen logistik, monitoring

program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.

2.6.5 Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas

Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya

perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh

terhadap semua sarana kesehatan, termasuk Puskesmas sebagai institusi

pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi

Puskesmas sebagai berikut :

20

Page 21: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010,

dengan memiliki 3 misi, yaitu;

a. menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

b. memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan

kesehatan, dan

c. memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

bermutu.

Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;

a. mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan

yang mantap di tingkat kecamatan, agar dapat diterapkannya

pembangunan berwawasan kesehatan,

b. mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta

pemberdayaan keluarga dan masyarakat, sehingga terwujudnya

upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,

c. meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud

kualitas pelayanan kesehatan,

d. mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan

kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan Kab/ Kota.

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang

Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit

fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan

dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan,

(2) kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga

berencana, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6)

pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan

program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah

masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan

21

Page 22: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti

ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat

dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing)

sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai,

adanya sumber daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang

yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya proses;

perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan –

pengarahan dan pengendalian.

2. Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan

manajemen yaitu: untuk mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga

keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi, agar tercapai

tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

3. Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi

manajemen memiliki kesamaan dan pendapat satu dengan lainnya

yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi;

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan,

pengawasan, dan evaluasi.

4. Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial

dan keterampilan melakukan hubungan antar manusia.

5. Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen

pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.

Perubahan tersebut mencakup, perubahan visi, misi dan strategi,

22

Page 23: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan

manajemen strategis, pengembangan SDM (manajemen SDM),

melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian

6. Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan

kesehatan.

23