manajemen dan pengembangan paket ekowisata

87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA COKRO TULUNG, JANTI DAN AGROWISATA ACE DI KABUPATEN KLATEN UTARA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Disusun Oleh: SONY UTOMO C9407025 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lydang

Post on 15-Jan-2017

238 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

COKRO TULUNG, JANTI DAN AGROWISATA ACE

DI KABUPATEN KLATEN UTARA

            

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Pendidikan

Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

     

Disusun Oleh:

SONY UTOMO

C9407025

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET

EKOWISATA COKRO TULUNG, JANTI DAN

AGROWISATA ACE DI KABUPATEN KLATEN

UTARA.

Nama Mahasiswa : Sony Utomo

Nim : C. 9407025

MENYETUJUI

Disetujui Tanggal, Juli 2010 Disetujui Tanggal, Juli 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Soedarmono, S.U Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum

Page 3: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET

EKOWISATA COKRO TULUNG, JANTI DAN

AGROWISATA ACE DI KABUPATEN KLATEN

UTARA

Nama Mahasiswa : Sony Utomo

Nim : C9407025

Tanggal Ujian : 30 Juli 2010

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

Drs. Suharyana, M.Pd (.................................)

Ketua

Dra. Isnaini W W, M.Pd (.................................)

Sekertaris

Drs. Soedarmono, S.U (.................................)

Penguji utama

Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum (.................................)

Penguji Pembantu

Dekan

Drs. Sudarno, M.A

NIP. 195303141985061001

Page 4: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  iv

MOTTO

“Rencana Tuhan itu indah”

Penulis

Page 5: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  v

PERSEMBAHAN

Dengan setulus hati penulis persembahkan Tugas

Akhir ini untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa

berdo’a dan mendukung semua usaha yang

aku lakukan.

2. Kakak, adik, dan keponakanku tersayang yang

senantiasa memberi semangat disaat penulis

putus asa. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya

untuk kalian semua amien.

3. Kakek dan nenekku tersayang

4. Teman-teman D III UPW 07

Page 6: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang melimpahkan segala

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir ini. Laporan TA ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi

guna menyelesaikan program studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari tidak dapat lepas dari

bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak baik langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Sudarno, M. A selaku Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd. selaku Ketua Program Studi D III Usaha

Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan motivasi dan pengarahan sehingga terselesaikanya tugas akhir.

3. Dra. Isnaini W.W,MPd selaku Sekretaris Program yang telah memberikan

nasehat dan pengarahan dalam penyelesaian tugas akhir.

4. Drs. Soedarmono, S.U sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

petunjuk dan pengarahan serta kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir.

5. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran dan kritiknya.

Page 7: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  vii

6. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan Ilmunya.

7. Keluargaku, Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberiku segalanya serta

doa yang tidak pernah putus bagi penulis, keponakanku tersayang Amanda,

Nadin dan Fatma yang selalu mendukung penulis.

8. Sahabat-sahabatku : Anggit, Lilik, Supanto, Tofik, Hasda, Burhan, Mayar,

Dimas, Galih, Eka, Miko, EXE Band dan ATM Band terima kasih atas

support dan dukungan kalian.

9. Teman-temanku jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata angkatan 2007,

terima kasih atas dukungan dan semangatnya, semoga kebersamaan kita

tetap terjaga.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Penulis sangat mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun

untuk perbaikan tugas akhir ini. Harapan penulis semoga tugas akhir ini bermanfaat

bagi penulis sendiri dan bagi pembaca yang budiman serta pihak-pihak yang

berkepentingan dengan penyusunan tugas akhir ini.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 8: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .......................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

E. Kajian Pustaka .............................................................................. 4

1. ........................................................................................ Pengertian

Pariwisata .............................................................. 4

2. Definisi Wisatawan ................................................................ 5

3. ........................................................................................ Pengertian

Objek Wisata ........................................................ 5

4. ........................................................................................ Tempat

Tujuan Wisata ........................................................... 5

5. ........................................................................................ Manajeme

n ............................................................................ 6

Page 9: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  ix

6. ........................................................................................ Pengemba

ngan ....................................................................... 6

7. ........................................................................................ Jenis

Pariwisata ...................................................................... 7

8. ........................................................................................ Bentuk

Pariwisata .................................................................. 10

9. ........................................................................................ Paket

Wisata .......................................................................... 11

10. ........................................................................................ Ekowisata

............................................................................... 11

11. ........................................................................................ Kompone

n Paket Wisata ....................................................... 12

12. ........................................................................................ Pengemba

ngan Objek Wisata ............................................... 16

F. Metode Penelitian ...................................................................... 17

1. Lokasi Penelitian .................................................................... 17

2. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 17

3. Tehnik Analisis ....................................................................... 19

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Klaten............................................... 20

B. Gambaran Umum Kabupaten Klaten ........................................... 22

C. Potensi Objek Wisata Kabupaten Klaten ..................................... 25

D. Upacara-upacara Tradisional ....................................................... 36

E. Kesenian Tradisional ................................................................... 40

F. Daya Dukung Sarana&Prasarana Pariwisata di Kabupaten Klaten 46

BAB III MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

COKRO TULUNG, JANTI, DAN AGROWISATA ACE

DI KABUPATEN KLATEN UTARA

A. Analisis Potensi Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara ... 50

Page 10: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  x

1. Cokro Tulung ........................................................................... 50

a. ................................................................................... Gambaran

Umum Cokro Tulung ....................................... 50

b. ................................................................................... Analisis

SWOT Cokro Tulung .......................................... 51

c. ................................................................................... Analisis 4

A Cokro Tulung ............................................... 53

2. Janti ....................................................................................... 55

a. ................................................................................... Gambaran

Umum Janti .................................................... 55

b. ................................................................................... Analisis

SWOT Janti ....................................................... 56

c. ................................................................................... Analisis 4

A Janti ............................................................ 58

3. Agrowisata Ace ................................................................... 60

a. ................................................................................... Gambaran

Umum Agrowisata Ace ................................ 60

b. ................................................................................... Analisis

SWOT Agrowisata Ace .................................... 61

c. ................................................................................... Analisis 4

A Agrowisata Ace ......................................... 62

4. Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya ................................................. 64

B. Konsep Penyusunan Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara 65

1. Komponen Paket Wisata

.................................................... 65

a. Harga Paket

.................................................................... 65

b. Jadwal

Perjalanan ........................................................... 65

2. Penghitungan Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara. 66

Page 11: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  xi

a. Quotation

....................................................................... 66

b. Itinerary

Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara... 67

c. Fasilitas

Pendukung Paket Ekowisata di Kabupaten

Klaten Utara ................................................................... 68

d. Wisata

Altenatif Kabupaten Klaten ............................... 69

C. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Ekowisata di Kabupaten

Klaten Utara ............................................................................. 71

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 72

B. Saran ......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 75

 

 

Page 12: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Informan .......................................................................... 76

Lampiran 2 Daftar Wisatawan ....................................................................... 77

Lampiran 3 Peta Kabupaten Klaten ............................................................... 78

Lampuran 4 Peta Wisata Kabupaten Klaten .................................................. 79

Lampiran 5 5.1 Pintu Masuk Objek Mata Air Cokro..................................... 80

5.2 Pemandangan Objek Mata Air Cokro ................................... 80

Lampiran 6 6.1 Suasana di Kawasan Objek Mata Air Cokro ....................... 81

6.2 Water Boom di Objek Mata Air Cokro ................................. 81

Lampiran 7 7.1 Sumber Mata Air Ingas......................................................... 82

7.2 Area Parkir dan Kios Terbaru ............................................... 82

Lampiran 8 8.1 Gerbang Pintu Masuk Kawasan Wisata Janti ....................... 83

8.2 Panorama Keindahan Alam Kawasan Wisata Janti .............. 83

Lampiran 9 9.1 Lokasi Pemancingan di Kawasan Wisata Janti .................... 84

9.2 Salah Satu Sumber Mata Air di Kawasan Wisata Janti ........ 84

Lampiran 10 10.1 Sanggar Pengrajin Bambu di Kawasan Wisata Janti ........ 85

10.2 Pembudidayaan Bibit Ikan di Kawasan Wisata Janti .......... 85

Lampiran 11 11.1 Agrowisata Ace di Desa Gedong Jetis

Kecamatan Tulung Klaten ................................................... 86

11.2 Suasana di Kebun Ace ........................................................ 86

Lampiran 12 12.1Pohon Ace yang sudah berbuah ........................................ 87

12.2 Buah Ace siap petik ......................................................... 87

Lampiran 13 13.1Rumah Makan Taman Sari ................................................ 88

13.2 Ruangan Rumah Makan Taman Sari ................................ 88

Page 13: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  xiii

Lampiran 14 14.1Bus Pariwisata Langsung Jaya (Micro Bus) ...................... 89

14.2 Interior Bus Pariwisata Langsung Jaya (Micro Bus) ........ 89

Page 14: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  xiv

ABSTRAK

Sony Utomo. 2010. C9407025. Manajemen dan Pengembangan Paket Ekowisata Cokro Tulung, Janti dan Agrowisata Ace di Kabupaten Klaten Utara. Tugas Akhir, Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang manajemen dan pengembangan paket ekowisata cokro tulung, janti dan agrowisata ace di Kabupaten Klaten Utara. Penyusunan ini bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu menentukan objek wisata yang terkait, menentukan harga paket ekowisata, mengetahui pemasaran hasil paket ekowisata yang telah disusun.

Penulisan laporan ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran berbagai informasi yang berhubungan dengan potensi objek wisata sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penyusunan menunjukkan bahwa objek wisata yang terkait pada paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah Cokro Tulung, Janti, dan Agrowisata Ace. Harga paket ekowisata adalah Rp.77.000,- per orang dan paket ekowisata ditujukan bagi kalangan pelajar.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa salah satu cara untuk menonjolkan dan mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Klaten adalah dengan cara mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke berbagai objek di Kabupaten Klaten. Penyusunan paket ekowisata didasari dengan penggabungan wisata alam dan wisata agro.

Page 15: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara dalam pengembangan

suatu kawasan atau daerahnya. Pengembangan pariwisata ini tidak terlepas dari

keberadaan sumber daya alam maupun sumber daya buatan sebagai potensi daerah

yang dimilikinya. Potensi daerah tersebut merupakan salah satu sumber aset wisata

yang diunggulkan baik keindahan alam, peninggalan budaya masa lampau maupun

dari komoditas unggulan yang khas daerahnya. Banyak daerah yang memiliki

keunggulan wisata tersendiri seperti wisata budaya, wisata alam, wisata pedesaan

maupun wisata agro (agrowisata). Pada dekade terakhir , pembangunan pariwisata di

Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Konsumsi jasa dalam

bentuk komoditas wisata bagi sebagian masyarakat Negara maju dan masyarakat

Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan sebagai akibat meningkatnya

pendapatan, aspirasi, dan kesejahteraannya.

Pariwisata di Indonesia telah menampilkan perannya dengan nyata dalam

memberikan konstribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bangsa.

Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil dibidang ini makin bertambah

jumlahnya dari tahun ke tahun. Selain itu pendapatan negara dari sektor pajak dan

devisa juga bertambah. Dengan adanya sektor tersebut, keadaan sosial dalam

masyarakat yang terlibat menjadi semakin baik. ( Sumber : M. Kesrul, 2003 : 1 )

Page 16: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

  

Negara di Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang terbagi dalam propinsi-

propinsi yang banyak memiliki potensi keindahan alam dan kebudayaan. Hal tersebut

menunjang Negara Indonesia untuk dikenal di dunia, karena memiliki banyak obyek

wisata yang menarik untuk dinikmati oleh wisatawan domestik maupun

mancanegara. Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu Daerah Tujuan Wisata di

Indonesia yang mempunyai banyak sekali potensi wisata alam, wisata budaya, wisata

spiritual, serta berbagai bentuk wisata lainnya. Dari berbagai potensi yang dimiliki

tersebut dapat memberikan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun

mancanegara.

Kabupaten Klaten mempunyai potensi dibidang pariwisata yang cukup besar

untuk dikembangkan, hal ini terbukti banyak sekali memiliki aset-aset wisata

beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain.

Kegiatan bidang pariwisata pada hakekatnya merupakan usaha ekonomi produktif,

sehingga produk yang akan dijajakan merupakan komoditas yang laku dan digemari

pembeli, agar wisatawan memilih berkunjung lebih lama di Kabupaten Klaten.

Seiring dengan meningkatnya orang-orang yang melakukan perjalanan wisata, baik

wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang mengunjungi tempat-

tempat wisata yang ada di Indonesia. Maka dengan berbekal pengalaman dan

motivasi yang tinggi penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Manajemen dan Pengembangan Paket Ekowisata Cokro Tulung, Janti dan

Agrowisata Ace di Kabupaten Klaten Utara.

Page 17: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

  

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan

penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam

hubungannya dengan judul yang dipilih :

1. Objek wisata apa saja yang akan dikunjungi oleh wisatawan dalam paket

ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.

2. Bagaimana menentukan harga paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.

3. Bagaimana cara pemasaran hasil penyusunan paket ekowisata di

Kabupaten Klaten Utara.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari hasil

penelitiannya. Serta untuk dapat memberikan kegunaan, baik bagi peneliti

maupun kepentingan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui objek wisata apa saja yang akan dikunjungi oleh

wisatawan dalam paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana menentukan harga paket ekowisata di

Kabupaten Klaten Utara.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara pemasaran hasil penyusunan paket

ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.

Page 18: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

  

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca kaitanya

tentang Manajemen dan Pengembangan Paket Ekowisata Cokro Tulung,

Janti dan Agrowisata Ace di Kabupaten Klaten Utara.

2. Bagi kalangan akademik dapat digunakan sebagai referensi tambahan

dalam melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan di masa

mendatang.

3. Untuk menambah pengetahuan tentang objek wisata yang terkait dan

disusun menjadi sebuah paket ekowisata.

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Menurut Karyono A.Hari, (1997:115) adalah merupakan rangkaian

kegiatan yang di lakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun

kelompok di dalam wilayah Negara sendiri atau di Negara lain. Kegiatan

tersebut dengan menggunakan kemudahan jasa dan faktor penunjang

lainnya yang diadakan oleh pemerintah atau masyarakat, agar dapat

mewujudkan keinginan wisatawan.

Page 19: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

  

2. Definisi Wisatawan

Wisatawan diartikan sebagai seseorang, tanpa membedakan ras,

kelamin, bahasa, dan agama, yang memasuki wilayah suatu negara yang

mengadakan perjanjian yang lain dimana orang itu biasanya tinggal dan

berada di situ tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan di

dalam jangka waktu 12 bulan berturut – turut, untuk tujuan non-imigran

yang legal, seperti misalnya perjalan wisata, rekreasi, olahraga, alasan

keluarga, studi, ibadah keagamaan, atau urusan usaha (bussiness) (Oka A.

Yoeti, 1983 : 124).

3. Pengertian Objek Wisata

Menurut peraturan pemerintah No. 24 tahun 1979 menayatakan bahwa

objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni

budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang

mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan ( Sumber : Peraturan

Pemerintah No. 24 tahun 1979 )

4. Tempat Tujuan Wisata

Daerah Tujuan Wisata adalah daerah objek wisata yang khas,

ditunjang oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh

keramahtamahan masyarakat yang memiliki daya tarik atau daya pikat

sehingga banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu ( Sumber : R.S

Damrjati, 1995 :6 )

Page 20: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

  

Unsur pokok yang mendapatkan perhatian guna menunjang

pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut

perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan meliputi 5 unsur yaitu:

a. Objek dan daya tarik wisata

b. Prasarana wisata

c. Sarana wisata

d. Tata laksana atau infrastruktur

e. Masyarakat atau lingkungan (Sumber : R.S Damrdjati, 1995 :7 )

5. Manajemen

Menurut The Liang Gie, manajemen adalah suatu proses kegiatan

untuk menggerakkan dan mengendalikan suatu usaha kerjasama dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

6. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu hal yang sangat penting bagi keberadaan

suatu obyek wisata. Dengan adanya pengembangan pariwisata maka

potensi yang ada di suatu obyek wisata akan dapat dimanfaatkan secara

maksimal. Pengembangan merupakan suatu proses/usaha untuk menggali

atau memanfaatkan, memperluas atau meningkatkan potensi suatu daerah

untuk menjadi lebih baik, maju dan sempurna baik yang sekarang maupun

yang akan datang ( Direktorat jenderal Pariwisata,1987 ).

Page 21: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

  

7. Jenis Pariwisata

a. Wisata pertanian

Wisata pertanian adalah perjalanan yang dilakukan ke proyek –

proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana

wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun melihat – lihat keliling sambil menikmati

segarnya tananman beraneka warna dan suburnya pembibitan, berbagai

jenis sayur – mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

b. Wisata Cagar Alam

Wisata cagar alam yaitu perjalanan yang mengkhususkan usaha –

usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam

lindung, hutan, daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya

dilindungi oleh undang – undang.

c. Wisata Budaya

Wisata budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan

kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau keluar negeri,

mempelajarai keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup,

budaya dan seni dari penduduk setempat.

d. Wisata Kesehatan

Wisata kesehatan adalah perjalanan yang dilakukan dengan tujuan

untuk menukar keadaan dan lingkkungan tempat sehari – hari dimana ia

tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan

Page 22: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

  

rohani atau tempat – tempat yang menyediakan fasilitas – fasilitas

lainnya.

e. Wisata Olah Raga

Yang dimaksud wisata olah raga adalah suatu perjalanan dengan

tujuan berolah raga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian

aktif dalam pesta olah raga disuatu tempat atau negara seperti Asian

Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain – lain.

f. Wisata Pilgram

Yang di maksud wisata pilgram adalah perjalanan yang dikaitkan

dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau

kelompok dalam masyarakat. Wisata ini banyak dilakukan oleh orang

perorang atau rombongan ke tempat – tempat suci, ke makam – makam

orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang

di anggap keramat (Nyoman S. Pendit, 1994 : 41-47).

g. Wisata Buru

Wisata buru ini biasanya dilakukan di negeri – negeri yang memang

memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh

pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan

wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan.

h. Wisata Studi

Wisata studi adalah wisata dengan melakukan perjalanan wisata

sambil belajar.

Page 23: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

  

i. Wisata Ziarah

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat

istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat

(Sumber : Nyoman S. Pendit, 2002)

j. Wisata politik

Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

rombongan pelajar atau mahasiswa,orang-orang awam dengan tujuan

untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan

wisata industri ini.

k. Wisata sosial

Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta

mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat

ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan misalnya kaum buruh

(Nyoman S Pendit, 1986:36).

l. Wisata Industri

Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat

komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

m. Wisata Maritim dan Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air,

lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar,

menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar,

Page 24: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

  

balapan mendayung, melihat-lihat taman laut dengan pemandangan

indah dibawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan.

8. Bentuk Pariwisata

a. Menurut jumlah wisatawan

Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlahnya wisatawan yang

datang, apakah wisatawan tersebut datang sendiri atau dalam suatu

rombongan. Maka timbullah istilah – istilah pariwisata tunggal dan

pariwisata rombongan.

b. Menurut asal wisatawan

Asal wisatawan terbagi menjadi 2 yaitu wisatawan domestik dan

wisatawan asing. Wisatawan domestik adalah wisatawan hanya

berpindah tempat sementara didalam wilayah negerinya sendiri selama ia

mengadakan perjalanan. Sedang wisatawan asing jika wisatawan itu

datang dari luar negeri.

c. Menurut alat angkut yang digunakan

Dari penggunaan alat angkut yang dipergunakan oleh wisatawan

maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut,

pariwisata kereta api dan pariwisata mobil (darat), tergantung apakah

sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau

mobil. (Nyoman S. Pendit, 1994 : 39-40).

d. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan disuatu tempat atau negara

diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal ditempat atau

Page 25: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

  

negera yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah – istilah

pariwisata jangkapendek dan jangka panjang, yang mana tergantung

kepada ketentuan – ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk

mengatur panjang dan pendeknya waktu yang dimaksud.

e. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata

uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi efek positif

terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjungi

wisatawan. Ini disebut pariwisata aktif, sedangkan kepergian seseorang

warga negara ke luar negeri memberi efek negatif terhadap neraca

pembayaran luar negeri negaranya. Ini dinamakan pariwisata pasif.

9. Paket Wisata

Menurut R.S Damardjati dalam buku istilah-istilah dunia pariwisata

tahun 1995 halaman 77, sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yang

telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula

biaya-biaya untuk pengangkutan, fasilitas akomodasi, objek-objek wisata

dan atraksi-atraksi yang telah tercantum di dalam acara itu. Biasanya

harganya akan jatuh lebih murah dibandingkan dengan wisata yang

direncanakan secara khusus atas permintaa. Paket wisata biasanya

mempunyai masa laku tertentu pula. ( Sumber : R.S Damardjati, 1995 : 77 )

10. Ekowisata

Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang

dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan

Page 26: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

  

kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. ( The Ecotourism Society

: 1990 )

11. Komponen Paket Wisata

a. Harga Paket

Dalam suatu paket wisata harga dicantunkan secara langsung kepada

konsumen melalui leaflet, brosur atau dengan penawaran langsung adapun

perhitungan harga didasarkan pada :

1) Biaya Transportasi

Sukses dan tidaknya suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan tergantung juga pada ketepatan perencanaan

perjalanan dalam keadaan bus yang baik dan bagus, serta fasilitas

perencanaan dalam menentukan harga transportasi tersebut. Dalam

pelayanan perjalanan wisata penggunaan sarana transportasi

didasarkan atas pertimbangan :

a. Jumlah peserta, transportasi dapat dibagi menurut kelompoknya

sebagai berikut :

1) Kelompok 1-3 peserta digunakan kendaraan sedan

2) Kelompok 4-6 peserta digunakan kendaraan mini bus

3) Kelompok 7-14 peserta digunakan kendaran micro bus

4) Kelompok 14-19 peserta digunakan kendaraan bus besar

5) Kelompok 20 keatas peserta digunakan kendaraan bus besar.

Page 27: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

  

Adapun kelas pelayanan bus pariwisata antara lain seperti kelas utama

(Duluxe Class), kelas satu (first class), kelas ekonomi (economy class).

2) Biaya Akomodasi

Dalam pelayanan perjalanan wisata memerlukan perencanaan

yang matang dalam hal sarana akomodasi. Hal tersebut dikarenakan

oleh banyaknya macam kelas dan suatu akomodasi dengan harga yang

bervariasi, yang harus diperhatikan dalam sarana akomodasi adalah

penentuan harga, lokasi akomodasi, serta syarat-syarat

pembayarannya. Adapun jenis akomodasi dapat berupa : Hotel,

Losmen, Penginapan, Bungalow, dan lain-lain.

3) Biaya Makanan

Dalam pelayanan paket wisata harga biasanya sudah termasuk

untuk fasilitas makan baik makan pagi, makan siang, makan malam

dan juga makanan ringan tergantung pada permintaan wisatawan.

Penentuan harga paket didasari pada kelas makanan yaitu macam yang

diinginkan serta banyaknya menu makanan.

4) Biaya Parkir

Selama berlangsungnya perjalanan wisata, kendaran yang

digunakan berhenti pada objek-objek wisata yang dituju dan daerah

tujuan wisata, yaitu objek tujuan wisata yang tertulis dalam susunan

acara perjalanan tour (Tour Itinerary) sehingga dapat diketahui adanya

biaya parkir. Besarnya biaya parkir berbeda untuk tiap-tiap

transportasi yang digunakan.

Page 28: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

  

5) Biaya Pajak Jalan Raya

Kemacetan lalu lintas dapat mengurangi kelancaran

penyelenggaraan perjalanan wisata, sehingga ada alternatife lain

dengan menjaga kelancaran dari pada penyelenggaraan perjalanan

wisata itu sendiri yaitu dengan menggunakan jalan bebas hambatan

(Jalan Tol) yang disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan ODTW

yang dikunjungi.

6) Pemandu Wisata

Untuk pemandu wisata berdasarkan tingkat kemampuan

pemandu dalam menguasai bahasa asing dan materi objek yang

dimaksud.

7) Biaya Tak Terduga

Dalam perjalanan wisata selalu akan ada pengeluaran tak

terduga yang tidak termasuk dalam komponen yang tercantum.

Biasanya perencanaan paket akan menambahkan pada harga paket

tour untuk menutup pengeluaran tak terduga tersebut.

8) Biaya ODTW

Untuk mengunjungi objek wisata dikenakan pembayaran

perorangannya untuk biaya masuk, harga tergantung kebijaksanaan

masing-masing ODTW.

Page 29: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

  

9) Biaya Pajak

Dalam setiap usaha selalu dibebani oleh pajak pemerintah,

lebihnya yang berorientasi dibidang bisnis, penetapan dalam harga

paket harus sudah termasuk pajak tersebut.

10) Keuntungan (Profit)

Tujuan utama dalam suatu perusahaan atau usaha adalah

keuntungan, tetapi untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang

diperoleh membutuhkan suatu pemikiran yang tidak mudah. Besar

kecilnya keuntungan yang ditetapkan harus didasarkan pada

penganalisaan yang tepat, akurat dan mempertimbangkan suasana pasar

dan pesaing.

Menurut Musanef dalam buku Management Usaha Perjalanan

di Indonesia tahun 1996 halaman 33 menjelaskan berdasarkan komponen-

komponen diatas dapat dihitung besarnya harga paket untuk tiap-tiap

orang. Masalahnya penentuan harga paket wisata seperti penentuan kamar

hotel, transportasi, masalah makan dan lain-lain dipengaruhi oleh biaya

investasi, profit wisatawan, persaingan, elastisitas permintaan ,

keuntungan yang diharapkan ( Sumber : Musanef : 33 )

b. Jadwal Perjalanan

Menurut Oka A. Yoeti dalam buku Tour and Travel Management

tahun 1982 halam 131, penyusunan paket wisata selalu disertai dengan

itinerary, karena merupakan suatu jadwal daftar dengan keterangan

lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Tour itinerary adalah

Page 30: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

  

memuat hal-hal penting antara lain hari, tanggal, jam, ODTW yang

dikunjungi, akomodasi, restoran, shopping center, free program, waktu

keberangkatan, lama berkunjung di ODTW dan waktu tiba ( Sumber : Oka

A. Yoeti, 1982 : 131 )

12. Pengembangan Objek Wisata

Menurut Samsuridjal D. dan Kaelany dalam buku peluang di Bidang

Pariwisata tahun 1997 pengembangan objek dan daya tarik wisata dapat

menggunakan analisis 4 A dan SWOT. Analisis 4 A meliputi :

a. Atraksi Wisata

Yaitu bahwa daerah tersebut harus mempunyai iklim yang baik,

pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan juga

didukung oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan ditempat

tersebut seperti kongres, pameran atau peristiwa olah raga.

b. Aksesibilitas ( Mudah dicapai )

Tempat tersebut harus dekat jaraknya atau terjadinya transportasi

ketempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman dan aman.

c. Amenitas

Yaitu terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat penginapan,

restoran, hiburan, transportasi lokal, yang memungkinkan wisatawan

bepergian ditempat tersebut serta alat komunikasi lain.

d. Aktifitas

Yaitu kegiatan yang dilakukan di objek wisata seperti memancing,

berenang, jelajah hutan, trekking dan lainnya ( Sumber : Samsuridjal

Page 31: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

  

D. dan Kaelany H.D, 1997 )

Analisis SWOT menurut Janianto dan Helmut F.Webber dalam buku

Perencanaan Ekowisata dari teori ke aplikasi tahun 2006 halaman 27

meliputi Streng (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity

(kesempatan), Threats (ancaman) (Sumber : Janianto Damanik dan

Helmut F.Webber, 2006 : 27).

F. Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan faktor penting didalam suatu penelitian.

Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga

untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas

akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai

berikut :

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di :

a. Cokro Tulung, di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten.

b. Kawasan Wisata Janti, di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten

c. Agrowisata Ace, di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten.

2. Tehnik Pengumpulan Data :

a. Metode Observasi

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengadakan observasi secara

langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap unit

Page 32: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

  

observasi yang diteliti di objek wisata. Observasi sangat membantu dalam

pengumpulan data karena pengumpulan data dilakukan mengamati tentang

kondisi objek wisata dan pengambilan gambar dilakukan dengan mengambil

langsung gambar-gambar objek wisata ( Sumber : Moh. Pabundu Tika, 1996

: 68 ).

b. Metode Wawancara

Dalam hal ini metode wawancara yang dilakukan oleh penulis yaitu

dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung yang berada di

objek wisata yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas

(Sumber : Moh. Pabundu Tika 1996 : 75)

c. Metode Studi Pustaka

Untuk melengkapi data-data guna mendukung pengembangan

penelitian, penulis membaca beberapa buku-buku, makalah-makalah,

brosur-brosur, yang terkait dengan kepariwisataan. Penulis membaca dan

memperoleh buku, makalah di Lab. Tour, Perpustakaan Fakultas Sastra

dan Seni Rupa, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret dan brosur-

brosur dari Dinas Pariwisata.

d.. Studi Dokumen

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

arsip-arsip ataupun dokumen dan catatan yang terdapat dilokasi penelitian

sesuai dengan yang diperlukan dan mempunyai hubungan dengan topik

penulisan ( Sumber : Moh. Pabundu Tika, 1996 : 80 ).

Page 33: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

  

3. Teknik Analisis

Setelah mengumpulkan data dan melihat data-data yang tekumpul,

selanjutnya mencoba menganalisis data dengan metode dekriptif kualitatif

yaitu menguraikan apa yang ada dari permasalahan dalam penelitian. Pada

tahap itu dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk menjawab persoalan yang

diajukan dalam rumusan masalah. Analisa data yang digunakan deskriptif

kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha

mendekripsikan hubungan antara fenomena yang diteliti dengan sistematis,

faktual, dan akurat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

memperoleh rincian, gambaran sistematif, factual dan akurat, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Kusmayadi dan Endar

Sugiarto,2000: Hlm 29)

Page 34: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20 

BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Klaten

Daerah yang sekarang menjadi wilayah Kabupaten Klaten merupakan

daerah-daerah kuno, dalam arti sudah dihuni oleh manusia sejak peradaban Hindu

dimulai di tanah Jawa. Posisi daerah Klaten secara geografis memang sangat

menguntungkan bagi pemukiman, karena Gunung Merapi yang menjadi batas alami

telah memberikan sumber penghidupan bagi manusia yang tinggal di sekitarnya.

Gunung Merapi yang oleh masyarakat Jawa-Hindu dianggap sebagai gunung suci

tidak saja menyediakan tanah yang subur karena debu vulkaniknya, tetapi dari

gunung paling aktif di dunia ini juga mengalir sungai-sungai yang bermanfaat bagi

kehidupan manusia.

Pada masa awal berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu Jawa, Klaten tampil ke

muka, terbukti ditemukannya peninggalan-peninggalan Hindu-Budha didaerah ini,

seperti candi, prasasti, dan benda-benda logam. Ditemukannya benda-benda

peninggalan jaman Hindu ini menunjukkan, bahwa pada masa itu daerah Klaten

telah memiliki posisi penting dalam kerajaan. Hal ini dapat dilihat dari nama-nama

desa (daerah) di wilayah Kabupaten Klaten yang keberadaannya dapat dirunut hinga

pada masa kerajaan Hindu-Budha, karena desa (daerah) ini merupakan perdikan

atau sima yang diberikan raja kepada pemuka-pemuka masyarakat daerah Klaten.

Pu Para dari Puluwatu (sekarang desa ini tetap bernama Puluhwatu), Pu Mandita

dari Gumulan (sekarang desa Gumulan Kecamatan Kalikotes), juga daerah seperti

Page 35: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

21

Wadihati (desa Wedi), dan Mirah-Mirah (desa Muruh), merupakan beberapa contoh

dari beberapa contoh dari begitu pentingnya peran daerah Klaten pada masa itu.

Daerah lain di wilayah Klaten yang memiliki peran penting pada masa

kerajaan Hindu Jawa adalah daerah Upit (Ngupit), terbukti dengan dikeluarkannya

piagam raja Rakai Kayuwangi yang menetapkan desa ini sebagai desa perdikan atau

sima, yang kemudian dikenal sebagai Prasasti Upit. Ada dua buah prasasti yang

ditemukan berkaitan dengan desa Upit, yaitu Prasasti Upit I yang ditemukan di

Dukuh Sarawaden, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen pada tahun 1970, dan

Prasasti Upit II yang ditemukan di Dukuh Sogaten Desa Ngawen Kecamatan

Ngawen pada tahun 1990.

Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten. Versi

pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata

kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu

merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya. Versi kedua menyebutkan

Klaten berasal dari kata Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati

berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah

menjadi kata Klaten. Melati adalah nama seorang Kyai yang pada kurang lebih 560

tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai

Melati Sekolekan nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin

lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang

menjadi Klaten yang sekarang.

Nama Klaten diambilkan dari nama Kyai Melati tersebut. Kyai dan Nyai

Melati adalah seorang abdi dalem kerajaan Mataram yang ditugaskan untuk

Page 36: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

22

menyerahkan bunga melati dan buah joho untuk keputren (menghitamkan gigi) ke

istana. Sebagai daerah Panekar, Klaten/Kyai dan Nyai Melati diberi tugas oleh

istana untuk mencari tukang gending, mencari gadis cantik untuk dayang-dayang di

istana, bunga-bungaan untuk kepentingan para putri istana , menghaturkan

dedaunan untuk pembungkus membuat makanan tradisional, seperti jadah, jenang,

wajik, dan sebagainya. Hal ini terjadi sejak masa Sunan Paku Buwono II, dan diatur

kembali pada jaman Paku Buwono IV (Narpawadawa, 1919; 1921). Sebagai abdi

dalem, Kyai dan Nyai Melati memiliki sawah yang luas sebagian itu ditanami

bunga melati untuk kepentingan istana. Kekurangannya diambilkan dari desa-desa

disekitarnya, dimana masyarakatnya juga diperintahkan menanam bunga melati,

misalnya Desa Tegal Anom dan Sekolekan. (Sumber : www.wikipedia.com, 28 Mei

2010)

B. Gambaran Umum Kabupaten Klaten

1. Kondisi Geografis

Letak Kabupaten Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung

dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dikenal sebagai salah satu

Daerah Tujuan Wisata. Kabupaten Klaten terletak diantara 110°30'-110°45'

Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Sedangkan batas-batas wilayah

Kabupaten Klaten adalah:

• Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo

• Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (DIY)

• Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali

Page 37: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

23

• Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY)

Secara administratif Kabupaten Klaten dibagi menjadi 26 kecamatan, 391

desa dan 10 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan seluas 65.556 ha (655,56

km2) atau seluas 2,014% dari luas Propinsi Jawa Tengah, yang luasnya seluas

3.254.412 ha. Sedangkan kondisi Topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit

oleh Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 76 -1.60

m dpl (di atas permukaan laut) yang terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah :

a) Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang miring) yang meliputi

Kecamatan Karangnongko, Kemalang, Jatinom dan Tulung.

b) Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yang meliputi wilayah

kecamatan-kecamatan Manisrenggo, Klaten Tengah, Kalikotes, Klaten

Utara, Klaten Selatan, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan,

Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper,

Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom, Polanharjo.

c) Wilayah berbukit / gunung kapur (wilayah bagian selatan) yang hanya

meliputi sebagian Kecamatan Bayat, Cawas dan Gantiwarno.

Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah Kabupaten Klaten terbagi antara

lain 9,72% terletak di antara ketinggian 0-100 m dpl; 77,52% terletak di antara

100-500 m dpl; dan 12,76% terletak di antara 500-1000 m dpl. Jenis tanah dapat

dibedakan menjadi 5 (lima) jenis yaitu: 1) Tanah Litosol; 2) Tanah Regosol

Kelabu; 3) Tanah Regosol Coklat Kelabu; 4) Tanah Komplek Regosol Kelabu

dan Kelabu Tua; 5) Tanah Gromosol Kelabu Tua. Selain itu Kabupaten Klaten

memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti

Page 38: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

24

sepanjang tahun, dengan temperatur antara 28-30 derajat Celcius, dan kecepatan

angin rata-rata berkisar 20-25 km/ jam.

Penggunaan lahan di Kabupaten Klaten Tahun 2009 sebagai berikut :

Lahan Persawahan (sawah teririgasi dan sawah tadah hujan) 33.705 Ha

(51,41%), Permukiman 19.725 Ha (30,08%), Ladang 6.287 Ha (9,59%),

Kolam/Rawa 202 Ha (0,30%), Hutan Negara 1.450 Ha (2,21%), Lain-lain 4.187

Ha (6,38%). Besarnya luas dan persentase lahan sawah teririgasi menunjukkan

bahwa tanah pertanian di Kabupaten Klaten subur, dan sangat potensial untuk

dikembangkan sebagai kawasan agropolitan yaitu suatu kawasan yang berbasis

ekonomi masyarakatnya adalah sektor pertanian yang berkelanjutan, karena

selama ini Klaten mendapat sebutan sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah

dan salah satu produk pertanian yang terkenal dengan padi Delanggu yang

spesifik rasanya dan khusus bentuk serta warna berasnya. Sebutan itu masih

menggema sampai sekarang. Untuk mengembangkan Kabupaten Klaten sebagai

kawasan agropolitan, maka perlu ada pengendalian dan optimalisasi pemanfaatan

lahan sesuai produk unggulan yang disesuaikan dalam tata ruang daerah.

(Sumber : www.google.com, 28 Mei 2010)

2. Demografi

Jumlah penduduk di Kabupaten Klaten pada tahun 2009 sesuai dengan

data yang ada di Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten sebanyak 1.303.910

jiwa atau naik sebesar 0,26 % bila dibandingkan tahun 2008 yang sebanyak

1.300.494 jiwa. Pada tahun 2009 penduduk laki–laki berjumlah 637.939 jiwa dan

penduduk perempuan sebanyak 665.971 jiwa. Kepadatan penduduk pada tahun

Page 39: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

25

2008 sebesar 1.984 jiwa/Km2, meningkat menjadi 1.989 jiwa/Km2 pada tahun

2009 atau naik 0,25 %. Selain kepadatan penduduk, pertambahan jumlah

penduduk juga mengakibatkan adanya pertambahan jumlah kepala keluarga.

Pada tahun 2009 jumlah KK sebesar 374.179 KK, terjadi peningkatan jumlah

kepala keluarga sebesar 4,59 % bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang

sebesar 357.017 KK. (Sumber : www.google.com, 28 Mei 2010)

3. Transportasi

Kabupaten Klaten mempunyai beberapa moda transportasi yang dapat

digunakan sebagai alat bantu akses transportasi. Untuk jalur darat Kabupaten

Klaten memiliki satu jalur kereta api yang dapat ditempuh dari Stasiun Klaten,

Stasiun Ceper dan Stasiun Delanggu yang juga masih berfungsi dengan baik

meskipun tidak sebesar Stasiun Klaten. Bagi pengguna jasa angkutan bus antar

kota, Terminal Jonggrangan merupakan terminal yang melayani rute perjalanan

darat dengan bus angkutan penumpang umum angkutan antar kota antar propinsi.

(Sumber : www.google.com, 28 Mei 2010)

C. Potensi Objek Wisata Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti

banyak sekali memiliki asset-aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak

kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Beberapa potensi objek dan daya tarik

wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

Page 40: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

26

1. Wisata Alam

a. Deles Indah

Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di lereng kaki gunung

Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota Klaten, Deles berada di Wilayah Desa

Sidorejom Kecamatan Kemalang. Deles mempunyai potensi spesifik suasana

pemandangan alam pegunungan. Dari obyek wisata deles dapat dilihat

pemandangan puncak Merapi dengan nyata, pemandangan kota Klaten yang

dihiasi dengan cerobong Perusahaan Gula gondang Baru & perusahaan Ceper

Baru dengan berselendangkan Rowo Jombor dengan Jajaran Gunung Kapurnya

merupakan Panorama yang Indah. Disekitar objek wisata ini juga terdapat

beberapa peninggalan sejarah dan tempat rekreasi khusus yaitu : Bekas

Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X, Makam Kyai Mloyopati, Sendang Kali

Reno, Taman Rekreasi Ngajaran, Taman Pemandangan Pring Cendani, Gua

sapuangin / Siluman.

b. Rowo Jombor

Rowo jombor adalah nama tempat di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat,

Kabupaten Klaten yang mana merupakan tempat rekreasi warung apung

bernuansa pemandangan rawa dengan hidangan khas masakan ikan. Rowo

Jombor merupakan salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Klaten dan

menjadi kawasan wisata potensial. Keindahan rawa yang mengagumkan dan

kelezatan aneka masakan ikan menjadi ciri khas tempat ini. Setiap hari libur

Rowo Jombor selalu dipadati pengunjung baik dari dalam kota maupun dari

luar kota seperti Solo, Sukoharjo, Boyolali, Jogja, Magelang, Jakarta, dan lain

Page 41: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

27

sebagainya, semua berdatangan untuk berekreasi di tempat tersebut. Para

pengelola pun berfikir kreatif agar warungnya ramai pengunjung, banyak

warung-warung yang mulai menyediakan tontonan gratis seperti pertunjukan

organ tunggal dan ada pula yang menyediakan berbagai mainan anak seperti

perahu bebek dan lain sebagainya. Keberadaan warung apung Rowo Jombor

mampu meningkatkan ekonomi warga, banyak warga yang mempunyai

pekerjaan berkat keberadaan warung apung Rowo Jombor ini, banyak pula

warga yang membuka usaha-usaha di area kawasan tersebut.Kini Rowo jombor

mulai dikembangkan dan diharapkan mampu menjadi tempat pariwisata

berpotensi nasional. Disekitar objek wisata ini juga terdapat Rumah

Minangkabau, Taman Rekreasi anak anak di Bukit Sidoguro, Gua Kendil dan

Gua Payung, Sendang Bulus Jimbung.

c. Gunung Watu Prahu

Gunung ini merupakan salah satu obyek wisata yang mempunyai jarak dari

kota Klaten ± 15 km, terletak di Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, obyek ini

merupakan potensi spesifik suasana alam pegunungan dan pemandangan alam,

menurut hasil penyelidikan dari Dinar Arkcheologie Bandung, gunung Watu

Prahu berumur ± 160.000 tahun dan terdapat fosil – fosil dan bermacam –

macam batuan. Dinamakan gunung Watu Prahu karena mempunyai ciri khas

berbentuk seperti perahu, obyek ini merupakan daerah yang dilindungi

kelestariannya, dan menurut cerita pantek pulau Jawa bukan gunung Tidar

namun gunung Watu Prahu. Disekitar kawasan objek wisata ini juga terdapat

Page 42: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

28

Fosil Kece, Batu Marmmer, Hutan Jambu di gunung Kunang seluas ± 14 ha,

Museum Geologi UGM Yogyakarta.

d. Gua Suran

Sebuah Gua yang terletak dikelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom. Gua

ini dipergunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Agebg Gribig pada

waktu belum bisa membuat masjid. Gua ini berbentuk leter L dengan

kedalaman ± 4 m. Disamping gua terdapat sendang Suran sebagai tempat

wudlu Kyai Ageng Gribig, lokasi ini sekarang dipergunakan untuk tempat

penyebaran apem yang dilakukan tiap-tiap bulan Syapar. Dikawasam ini juga

terdapat Gua Belan, Sendang Plampeyan, Taman Rekreasi di Plampeyan.

e. Pemandian / Sendang

1) Pemandian Lumban Tirto : Terletak di Desa Daleman, Kecamatan Tulung.

Luas kawasan ini adalah 700 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota

Klaten ± 17 km serta berfungsi sebagai Kolam Renang.

2) Pemandian Jolotundo : Terletak di Desa Jambeyan, Kecamatan Karang

Anom. Luas kawasan ini adalah 500 m2, kedalamannya 2 m dan jarak dari

kota Klaten 8 km serta berfungsi sebagai Tempat Pemandian.

3) Pemandian Ponggok : Terletak di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo.

Luas kawasan ini adalah 600 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota

Klaten 10 km serta berfungsi sebagai Pemandian Alam dan Pengairan.

Page 43: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

29

4) Umbul Tirto Mulyono : Terletak di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum.

Luas kawasan ini adalah 700 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota

Klaten ± 6 km serta berfungsi sebagai Pemandian Alam.

5) Sendang Plampeyan : Terletak di Kalurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom.

Luas kawasan ini adalah 16 m2, kedalamannya 1 m dan jarak dari kota

Klaten ± 12 km serta berfungsi sebagai Tempat Pemandian dan Rekreasi.

6) Sendang Gotan : Terletak di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom. Luas

kawasan ini adalah 250 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota Klaten

5 km serta berfungsi sebagai Tempat Mandi dan Air Minum.

7) Sendang Riyo Manggolo : Terletak di Desa Kajoran Kriyan Desa Jimbung,

Kecamatan Klaten Selatan. Luas kawasan ini adalah 1.000 m2,

kedalamannya 1.5 m dan jarak dari kota Klaten ± 5 km serta berfungsi

sebagai Tempat Pemandian.

8) Sendang Bulus Jimbung : Terletak di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes.

Luas kawasan ini adalah 72 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota

Klaten ± 6 km serta berfungsi sebagai Tempat Pemandian dan Rekreasi.

9) Sendang Maerokoco : Terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayat. Luas

kawasan ini adalah 200 m2, kedalamannya 1,5 m dan jarak dari kota Klaten

±  12 km serta berfungsi sebagai Tempat Bersuci Sesudah dan Sebelum

Ziarah.

Page 44: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

30

10) Sendang Tretes : Terletak di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari. Luas

kawasan ini adalah 400 m2, kedalamannya 2 m dan jarak dari kota Klaten ± 

15 km serta berfungsi sebagai Tempat Pemandian.

11) Sendang Sinongko : Terletak di Desa Pokak, Kecamatan Ceper. Luas

kawasan ini adalah 1 ha, kedalamannya 1 m dan jarak dari kota Klaten ± 7

km serta berfungsi sebagai Tempat Rekreasi.

2. Wisata Sejarah

a. Museum Gula Jawa Tengah di Gondong Baru Klaten 

Museum Gula Jawa Tengah terletak di PG. Gondang Baru, Kecamatan

Jogonalan Klaten. Jarak dari kota Klaten ± 5 km mempunyai luas kawasan

1.261,20 m2 dan luas bangunan 240 m2. Adapun tujuan dari pada pendirian

Museum Gula Gondang Baru Klaten ini adalah dalam rangka jangka panjang

diharapkan sebagai Obyek Pengkajian Industri Gula serta sebagai Obyek

Wisata. Museum ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, mushola, ruang

pertemuan, dan cafe kecil untuk bersantai. Isi Museum Gula berupa mesin-

mesin penggilingan kuno dan alat-alat angkutan kuno, alat pengukuran

rendemen, Macam-macam alat pertanian, alat-alat laboratorium, brosur-brosur

perpustakaan dan arsip administrasi, miniatur dari pada pabrik.

Diresmikan oleh Bapak Soepardjo Rustam pada tanggal 11 September 1982

dengan membuka selubung papan nama yang berbunyi: Disinilah dipersiapkan

Musium Gula Jawa Tengah. Pada tanggal 23 Agustus 1986 Museum Gula

tersebut mendapatkan kunjungan ISSCT (International Society Of Sugar Cane

Page 45: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

31

Technologist) yaitu masyarakat ahli gula internasional yang dalam

konggresnya di Jakarta memerlukan meninjau Musium tersebut.

b. Monumen Juang 45 Klaten

Monumen Juang 45 Klaten terletak di Desa Jonggrangan, Kecamatan

Ketandan. Jarak dari kota Klaten ± 1 km mempunyai luas kawasan 2 ha, luas

bangunan 225m2 (Joglonya) dan untuk Monumen/Patung 13m (ketinggiannya).

Tujuan didirikannya Monumen juang 45 adalah mengabadikan perjuangan

bangsa Indonesia khususnya rakyat Klaten, mengenang jasa para pahlawan

kemerdekaan, membangkitkan keyakinan & kesadaran masyarakat tentang

perjuangan fisik bangsa Indonesia, mewariskan nilai nilai persatuan dan

kesatuan tekad, jiwa dan semangat juang tahun 1945.

c. Monumen PARATA (Perang Rakyat Semesta) MBKD

PosX –I Monumen PARATA (Perang Rakyat Semesta) MBKD PosX – I

terletak di Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo Klaten. Jarak dari kota

Klaten ± 25 km mempunyai luas kawasan 600 m2 dan tinggi bangunan 7 m.

Tujuan didirikanya monumen ini adalah untuk memperingati tempat komando

Perang Semesta Jawa Madura tahun 1948, Komando Operasi Bapak A.H.

Nasution diresmikan oleh Bapak Adam Malik (Wakil Presiden Republik

Indonesia).

d. Monumen Patung Kemerdekaan Soekarno

Monumen Patung Kemerdekaan Soekarno terletak di Dukuh Jonggo, Desa

Karangasem, Kecamatan Cawas Klaten. Jarak dari kota Klaten ± 32 km luas

Page 46: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

32

pelataran 121 m2 dan tinggi bangunan 10 m. Tujuan didirikannya monumen

Patung Kemerdekaan Soekarno yaitu :

1) Untuk mengabadikan perjuangan Soekarno (Presiden I RI) dan para pejuang

Dukuh Jonggo:

- Syamsi Mangun Dimejo dibuang ke Digul tahun 1933 s/d 1937 bersama

Soekarno.

- Syayat Prawiro Dinamo dan Wkiman Ponco Mulyono dibuang ke Pondok

Walu Jember tahun 1933 s/d 1935.

- Wakiyem dan Legiman Karti Miharjo dibuang ke Klaten selama 3 bulan.

2) Untuk mengenang bahwa Bung Karno dan para pejuang Tokoh perguruan

Dukuh Jonggo Desa Karangasem bahwa penjajahan harus dilawan dengan

semangat persatuan dan kesatuan, dan semangat inilah yang terus dianjurkan

oleh Bung Karno.

3) Untuk mengenang bahwa Bung Karno pernah singgah di Dukuh Jonggo

Desa Karangasem di rumah Syamsi Mangun Dimejo ini datangnya pada jam

08.00 WIB pada bulan febuari tahun 1927 s/d 1929 untuk menggalang

semangat rakyat untuk mengusir semangat penjajahan. Adapun semua pejuang

tadi telah menerima penghargaan dari pemerintah dan mendapat Sk.Perintis

Kemerdekaan dari Presiden.

Page 47: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

33

3. Wisata Budaya

a. Candi Sewu

Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan Kecamatan

Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Candi ini terdiri dari

sebuah candi induk yang diapit oleh candi Perwara yang berjumlah 240 buah

dan candi Apit 8 buah. Karena jumlah candi tersebut cukup banyak maka

disebut candi Sewu. Candi ini didirikan pada abad IX oleh salah seorang

penganut agama Budha Maha Yana. Luas Candi ini adalah 14.059.488 m2 dan

berfungsi sebagai Obyek Wisata Peninggalan Benda Bersejarah.

b. Candi Lumbung

Candi Lumbung terletak di Dukuh Tlogo, Desa Tlogo Kecamatan

Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Candi Lumbung

terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi Perwara, candi

induk ini menghadap ke timur, berkamar kosong dan atapnya berbentuk Stupa.

Luas area candi ini adalah 543,35 m2 serta berfungsi sebagai Obyek Wisata

Peninggalan Bersejarah.

c. Candi Bubrah

Candi Bubrah terletak di Dukuh Klurak, Desa Tlogo Kecamatan

Prambanan Klaten.Candi ini terletak disebelah utara Candi Lumbung ± 300 m,

nama Bubrah mungkin diambil dari keadaan candinya yang sudah bubrah atau

rusak. Masa pendiriannya sama dengan candi Sewu pada abad IX Candi Induk

menghadap ke timur. Jarak candi Bubrah dari kota Klaten ± 14 km kearah

Page 48: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

34

barat, luas area candi ini 343,80 m2 dan berfungsi sebagai Obyek Wisata

Peninggalan Bersejarah.

d. Candi Plaosan

Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan Kecamatan

Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 14 km kearah barat. Luas Candi Plaosan

ini adalah ± 4.529,06 m2 serta berfungsi sebagai Obyek Wisata Peninggalan

Benda Bersejarah dan Upacara Keagamaan Agama Budha. Candi Plaosan ini

terdiri dari dua kelompok candi yaitu :

a) Kelompok candi Plaosan Kidul, kelompok candi ini telah banyak

mengalami kerusakan.

b) Kelompok candi Plaosan Lor, kelompok candi ini terdiri dari dua buah

candi induk yang dikelilingi oleh 116 buah stupa perwara dan 50 buah

candi perwara. Candi induk Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh

Dinas Purbakala. Didalam kamar candi Induk terdapat 6 buah Arca

Dhyani Budisatwa antara lain: awalokiteswara, wajrapani, padmapani,

Padmapani, Berdasarkan prasasti pendek yang dipahatkan pada perwara

mungkin candi Plaosan dibangun atas kerjasama antara Raja Pikatan dan

Cri Kahulunan. Perpaduan antara Budha dan Hindhu. Bertitik tolak dari

hal tersebut, maka diperkirakan candi Plaosan dibangun pada abad ke IX

AD (After Date). Candi Induk menghadap ke barat.

e. Candi Sojiwan

Candi Sojiwan terletak di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul

Kecamatan Prambanan. Candi ini bagian atapnya sudah runtuh, dinding kaki

Page 49: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

35

candi dihiasi dengan relief cerita Jataka yang diambil dari ceritera Kamandoko

dan masa pendirian candi ini diperkirakan pada abad IX AD dan dibangun oleh

seorang Raja penganut agama Budha. Jarak candi Sojiwan dari kota Klaten ±

15 km kearah barat, luas area candi ini 401,3125 m2 serta berfungsi sebagai

Obyek Wisata Peninggalan Benda Bersejarah.

f. Candi Asu

Candi Asu terletak di Dukuh Klurak, Desa Tlogo Kecamatan Prambanan.

Candi ini dibuat pada abad IX AD, jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat

dan luas area candi 6000 m2 serta berfungsi sebagai Obyek Wisata Peninggalan

Benda Bersejarah.

g. Candi Merak

Candi Merak terletak di Dukuh Karangnongko, Desa Karangnongko,

Kecamatan Karangnongko. Jarak candi ini dari kota Klaten ± 10 km kearah

utara, luas area candi 800 m2 serta berfungsi sebagai Obyek Wisata

Peninggalan Benda Bersejarah.

4. Wisata Ziarah

1. Makam Kyai Ageng Pandanaran

Makam Kyai Ageng Pandanaran terletak di Desa Paseban, Kecamatan

Bayat adalah salah satu tempat ziarah bagi umat Islam. Kyai Ageng Pandanaran

adalah tokoh dan ulama sebagai salah satu penyebar Agama Islam di tanah

Jawa. Garbang menuju ke makam berbentuk Candi Bentar Majapahit. Kyai

Ageng Pandanaran merupakan keturunan terakhir Raja Majapahit. Makam

Page 50: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

36

Kyai Ageng Pandanaran merupakan salah satu tempat ziarah bagi umat islam,

pada hari-hari tertentu banyak peziarah yang berdatangan baik dari warga

sekitar maupun dari daerah lain. Sebagian peziarah ada yang melakukan tirakat

disana untuk meminta berkah, mohon doa restu, dilancarkan rejekinya, dan

dimudahkan jodohnya.

2. Makam Rng Ronggowarsito

Makam Rng Ronggowarsito terletak di Dukuh Palar Desa Palar,

Kecamatan Trucuk Klaten. Tempat ini berfungsi sebagai tempat ziarah yang

biasanya banyak dikunjungi pada malam jumat dan selasa kliwon untuk

meminta berkah/mohon doa restu. Rng Ronggowarsito adalah putera dari Mas

Ngabehi Ronggo Warsito II Abdi dalem Panewu / Carik Adipati Anom Kraton

Surakarta. Beliau adalah Pujangga Kraton Surakarta, wafat pada tanggal 24

Desember 1973 (5 Dulhijah 1802). Di dekat lokasi makam terdapat sumur

tiban bernama Nyai Sekar Gading Melati yang digunakan untuk tempat sesuci,

dan apabila habis bersemedi / nyepi lalu mandi di sumur tersebut badan terasa

segar kembali. (Sumber : Buku Mengenal Kepariwisataan Kabupaten Klaten).

D. Upacara- Upacara Tradisional

Kabupaten Klaten memiliki ragam budaya yang menarik untuk dipasarkan

kepada wisatawan. Salah satu ragam budaya tersebut adalah upacara-upacara

tradisional. Beberapa upacara tradisional yang terdapat di Kabupaten Klaten antara

lain :

Page 51: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

37

1. Upacara Tradisional Tanjungsari

Upacara yang diselenggarakan di Desa Ceper Kecamatan Ceper, ini

merupakan upacara tradisional yang diadakan pada tiap-tiap bulan Syura, jatuh

pada hari Jumat Kliwon (Jumat Wage). Upacara ini diberi nama Tanjungsari /

Tanjungsaren karena dilakukan dengan cara para penduduk membawa hidangan /

ambeng dibawa disuatu tempat dibawah pohon tanjung. Upacara tersebut

diteruskan malam-malam berikutnya dengan pertunjukan ketoprak, wayang

orang, wayang kulit dan lain lain. Banyak masyarakat dari daerah lain yang

berdatangan untuk berjualan, mendirikan stand kerajinan, permainan anak anak

dan lain lain sehingga terwujud suatu pasar malam yang berlangsung beberapa

hari. Upacara tradisional Tanjungsari terus berkembang dan pengunjungnya

bertambah banyak. Upacara ini sudah menjadi kepercayaan para penduduk

Dlimas, mereka yang bekerja di luar kota Klaten pun berusaha untuk datang /

pulang untuk mengikuti upacara tersebut.

2. Upacara Tradisional Yoqowiyu

Upacara ini mulai pertama kali berbentuk majelis pengajian yang dikunjungi

oleh umat islam dan masyarakat sekeliling Jatinom. Upacara ini diselenggarakan

setiap tahun sekali pada hari Jumat pertengahan bulan Sapar di Dukuh Jatinom

Kecamatan Jatinom. Adanya Upacara ini dinamakan Yaqowiyu diambil dari doa

Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi : Ya qowiyu Yaa

Assis qowina wal muslimin, Ya qowiyyu warsuqna wal muslimin, yang artinya :

Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin, doa tamu itu

dihormati dengan hidangan kue roti dan ternyata hidangannya kurang, sedang

Page 52: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

38

tamunya masih banyak yang belum menerimanya. Nyai Ageng segera membuat

kue apem yang masih dalam keadaan hangat untuk dihidangkan kepada para

tamu undangan tersebut. Majelis pengajian ini sampai sekarang setiap tahunnya

masih berjalan yang dilakukan pada malam Jumat dan menjelang sholat Jumat

pada pertengahan bulan Sapar, setiap tahunnya Doa Kyai Ageng Gribig itu

dibacakan dihadapan hadirin, para pengunjung kemudian menyebutkan Majelis

Pengajian itu dengan sebutan nama : ONGKOWIYU yang dimaksudkan

JONGKO WAHYU atau mencari wahyu. Kemudian oleh anak turunnya istilah ini

dikembalikan pada aslinya yaitu YAQOWIYU.

3. Upacara Tradisional Bersih Sendang

Upacara yang diselenggarakan di Desa Pokak Kecamatan Ceper ini

merupakan upacara tradisional yang diadakan sesudah panen pada musim

kemarau dan telah dibakukan pada bulan Austus hari Jumat Wage atau pada

bulan Juli sesudah tanggal 25 atau bulan September sebelum tanggal 5.

Masyarakat Desa Pokak merayakan ritual bersih sendang sebagai ungkapan rasa

syukur atas semua rejeki yang telah dilimpahkan dengan diwujudkan dengan

pesta sesaji dalam bentuk nasi tumpeng dan minuman dawet dengan memotong

kambing sebagai persembahan. Pemotongan kambing dilakukan dibawah pohon

karet yang umurnya telah ratusan tahun dan memakai alas pelataran akar pohon,

sesuatu yang diluar jangkauan akal manusia dan seakan tidak wajar bahwa darah

yang keluar dan mengucur di pelataran akar karet tersebut seakan hilang dan

tidak berbekas, lenyap begitu saja. Padahal kambing yang dipotong tidak kurang

Page 53: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

39

dari 100 ekor kambing dan berjenis kelamin laki laki. Dan pada malam sebelum

pemotongan diadakan tahlil di pelataran kanan kiri sendang.

4. Upacara Tradisional Jodangan / Ruwahan

Upacara tradisional Jodongan / Ruwahan tepatnya pada hari Jumat Kliwon

tanggal 27 Ruwah di Paseban Bayat. Hal ini terjadi karena masyarakat khususnya

di Bayat tidak dapat melupakan jasa-jasa Kyai Ageng Pandanaran yang telah

ikhlas meninggalkan jabatan dan harta kekayaan, semata mata untuk mencari

kebahagiaan dan kesempurnaan di akherat. Beliau diangkat menjadi wali pada

hari Jumat Kliwon tanggal 27 Ruwah setelah menjadi wali penutup,

menggantikan wali Syeh Siti Jenar selama 25 tahun. Maka tiap tiap tanggal 27

Ruwah ditetapkan sebagai hari Jodongan / Ruwahan, timbullah suatu

kepercayaan dari masyarakat bahwa pada hari hari Jodongan / Ruwahan semua

penduduk membuat hidangan / kenduri yang ditempatkan pada Jodang untuk

dibawa bersama-sama naik ke Makam Kyai Ageng Pandanaran dengan diiringi

Reyog atau Rodad.

5. Upacara Tradisional Padusan

Upacara tradisional padusan diadakan di obyek wisata Pemandian

Jolotundo, Sumber Air Ingas, Ponggok, Lumban Tirto dan Tirto Mulyono sehari

sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dihadiri

beribu ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah

puasa. Menurut kepercayaan budaya kebiasaan atau tradisional orang jawa pada

umumnya bagi yang menganut agama Islam mempunyai anggapan bahwa

sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan perlu mensucikan diri,

Page 54: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

40

orang Jawa menyebutnya dengan padusan yaitu mandi di pemandian tersebut di

atas agar puasanya dapat lancar, berjalan dengan baik sehingga banyak

pengunjung yang datang ke obyek wisata pemandian tersebut.

6. Upacara Tradisional Maleman Klaten

Upacara tradisional Maleman di alun alun Klaten berjalan rutip tiap-tiap

tahun yang dimulai dari tanggal 12 Romadhon sampai dengan Hari Raya Idhul

Fitri yang diteruskan dengan Upacara Syawalan di Jimbung. Upacara tradisional

Maleman di alun-alun ini berjalan baik, bahkan dari tahun ke tahun semakin

berkembang keramaiannya.

7. Upacara Tradisional Syawalan

Upacara yang diselenggarakan di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes dan

Desa Krakitan Kecamatan Bayat ini merupakan upacara tradisional yang

diadakan tiap-tiap tanggal 8 Syawal serta berbentuk pasar malam, bersifat rutin

tiap tahun. (Sumber : Buku Mengenal Kepariwisataan Kabupaten Klaten)

E. Kesenian Tradisional

Salah satu ragam budaya yang terdapat di Kabupaten Klaten adalah

Kesenian Tradisional. Berikut ini adalah beberapa kesenian tradisional yang

terdapat di Kabupaten Klaten :

1. Sendratari Roro Jonggrang

Mengangkat sebuah legenda terjadinya candi prambanan. Sendra Tari Roro

Jonggrang mengisahkan jalinan asmara Bandung Bondowoso dengan Dewi Roro

Jonggrang yang berakhir secara tragis. Menyadari bahwa calon suaminya adalah

Page 55: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

41

pembunuh Prabu Boko, Ayah yang dicintainya. Gejolak hati untuk membalas

dendam, maka syarat pinangan bandung harus mampu mewujudkan candi yang

berjumlah seribu buah. Adalah suatu permintaan yang sulit untuk diwujudkan

dalam waktu satu malam. Dengan bala bantuan raja tentara jin yang bernama

Bondowoso diharapkan dapat mewujudkan jumlah seribu candi sebelum fajar

tiba, namun alunan gejog lesung yang mengisyaratkan aktivitas manusia

menumbuk padi pada pagi hari sebagai tanda fajar tiba dilakukan oleh

masyarakat prambanan atas perintah dewi roro jonggrang, yang berarti bandung

gagal mewujudkan impiannya. Kekesalan dan kemarahan bandung atas kelicikan

dari roro jonggrang, maka disumpahlah dewi roro jonggrang menjadi arca untuk

melengkapi jumlah seribu candi.

2. Jatilan

Tari tradisional yang menggambarkan tentang keprajuritan, pada waktu

peperangan yang dilakukan beberapa orang dengan cara naik kuda kepang.

Dalam tari Jatilan ini diperagakan dengan pakai kuda kepang atau kuda lumping

yang dikendalikan oleh seorang pawang yang diawasi oleh Ki pentul dan Ki

tembem. Diiringi dengan gamelan yang berupa : kendang, bende dan kecer.

Dalam tari Jatilan ini dimasukan unsur magis yang melambangkan kekebalan

dari pihak pemain mengenakan topeng atau kacamata hitam. Tari Jatilan di

Kabupaten Klaten yang terkenal Tari Jatilan dari Desa Bugisan Kecamatan

Prambanan. Tari Jatilan ini dipentaskan tiap hari jumat di panggung terbuka di

Desa Bugisan Kecamatan Prambanan untuk para turis asing maupun domestik.

Page 56: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

42

3. Ketoprak

Kesenian rakyat yang berbentuk sandiwara atau drama, ketoprak ini

timbulnya pada tahun kurang lebih 1922 pada masa Mangkunegaran. Sebagai

ilustrasi diiringi Gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling, karena

cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindirian kepada pemerintah atau

kerajaan maka kesenian ketoprak ini lalu dilarang. Namun karena kesenian

rakyat akhirnya tetap berkembang di daerah pedesaan atau pesisiran. Setelah

sampai di Yogyakarta ketoprak ini disempurnakan dengan iringan gamelan jawa

lengkap dan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan

sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang menurut keperluan

ceritanya.Adapun ciri khas dari ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa

jawa.

4. Srandul

Merupakan kesenian tradisional rakyat yang menggambarkan tentang

kehidupan demang pada jaman kerajaan. Srandul biasanya dilakukan kurang

lebih 15 orang lengkap dengan iringannya yang berupa : kendang, angklung dan

terbang besar. Dalam kesenian srandul ini dilakukan dengan dialog yang berupa

parikan atau tembang dan percakapan. Kesenian srandul ini semula timbul di

dukuh Jogodayoh Desa Gumulan. Adapun srandul ini masih berkembang dengan

baik di Prambanan dan Kemalang.

5. Sruntul

Pada waktu itu para seniman banyak yang ngamen, karena untuk

mementaskan kesenian srandul terlalu jemu sedang untuk mementaskan kesenian

Page 57: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

43

ketoprak terlalu banyak peralatannbnya, sehingga timbullah perpaduan antara

sruntul dan ketoprak. Disebut dengan sruntul karena datangnya tanpa diundang

dan bersikap sruntal-sruntul. Pada saat itu berkembang dengan pesat karena

kesenian ini dianggap lebih modern. Ciri Khususnya : Pemain bisa merangkap

sebagai penabuh, dengan memakai lampu penerangan oncor, tema cerita terdiri

tiga babak dan setiap babak bisa terjadi beberapa adegan, bentuk pakaian sangat

sederhana dan pengiring gamelannya berupa : demung, saron, gong, kempul,

kenong, angklung, terbang, jedor.

6. Tari Topeng

Kesenian tradisional yang para pemainnya mengenakan topeng sesuai

dengan peran atau dapukaannya. Timbulnya kesenian ini dari Kediri Jawa Timur,

tari topeng dilaksanakan dengan percakapan atau dialog dan diiringi gamelan

jawa selendro lengkap. Keistimewaan Tari Topeng pada saat itu : Tidak setiap

orang bisa melakukannya kecuali para dalang, kesenian topeng ini dalam dialog

dengan melepaskan topeng dari gigitan akan tetapi tetap dipegang untuk

menutupi mukanya, tarian ini khusus dipentaskan pada waktu siang hari dan

tidak dilaksanakan pada malam hari namun demikian pada saat sekarang tari

topeng tersebut sudah dapat dilaksanakan oleh para remaja.

7. Wayang Babad

Wayang babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa wayang kulit

yang ceritanya diambil dari cerita babad atau ketoprak. Wayang babad ini bisa

dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringin gamelan lengkap

slendro dan pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang dalang, adapun cerita

Page 58: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

44

wayang babad ini bertemakan cerita-cerita yang mirip dengan ketoprak.

Keistimewaannnya adalah bentuk dari wayang tidak seperti wayang purwa,

melainkan seperti bentuk ketoprak. Lama pementasan menurut kebutuhannya,

adapun timbulnya wayang babad ini setelah kemerdekaan dalam rangka

penerangan kepada masyarakat, sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara

dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.

8. Wayang Klitik

Merupakan bentuk kesenian wayang yang dibuat dari kayu. Ceritanya

bertemakan cerita Panji atau cerita Majapahit, dilaksanakan oleh seorang dalang

yang diiringin gamelan jawa yang berupa : kendang, saron, wilahan, ketuk,

kenong, kempul, gong dan suwukan. Ciri khas dalang kalau memerankan

adegan perang dengan tarikan, sulukan dengan tembang mocopat. Adapun dialog

percakapan seperti wayang purwa. Timbulnya kesenian ini sejak kerajaan

Singosari, dan sampai sekarang masih terpelihara dengan baik di Kecamatan

Gantiwarno.

9. Wayang Sadat

Wayang Sadat adalah suatu bentuk kesenian rakyat yang berupa wayang

kulit, namun cerita wayang sadat ini bertemakan cerita-cerita sejarah islam dan

ceritanya diambil dari cerita akhir kerajaan Majapahit sampai awal kerajaan

Mataram. Wayang sadat ini dapat dipentaskan siang hari maupun malam hari,

kesenian ini dimainkan oleh seorang dalang dengan diiringi gamelan lengkap

slendor dan pelog. Keistimewaannya yaitu Teknik pakeliran bersifat

kontemporer menurut jalan ceritanya, Jejer pertama tidak harus atau mesti

Page 59: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

45

kraton, Untuk kayon atau gunungan sebelah kanan gunungan didampingi pohon

beringin dan gunungan sebelah kirinya didampingi pohon kelap, Warna kelir

kuning, bingkai hijau dengan ukuran kurang lebih 3,5 meter lebar 2 meter. Lama

pementasan menurut kebutuhan, dialog percakapan dengan bahasa jawa.

Timbulnya kesenian ini sejak tahun 1970 sampai sekarang kesenian ini

terpelihara dengan baik di Desa Mireng Kecamatan Trucuk.

10.Kesenian Paguyuban Musik Bambu Pring Sedapur.

Kesenian ini lahir di dukuh purwodadi, Desa bugisan Kecamatan

Prambanan. Kesenian ini diciptakan oleh seorang tokoh seni bernama Suparman

Hadi, seni ini berawal dari guyubnya kekeluargaan dan kebiasaan ronda malam

yang menggunakan peralatan dari bambu (tek-tek untuk berkeliling kampung

menjaga kemanan desa). Mengambil nama pring sedapur dengan maksud bahwa

perkumpulan ini sangat erat seperti serumpun bambu yang sulit untuk dipisahkan

satu-persatu. Dari musik ini telah berkembang menjadi campur sari namun tetap

tidak menghilangkan peralatan dari bambu.

11.Kesenian Gejog Lesung

Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet Kecamatan

Ngawen, jarak dari kota Klaten kurang lebih 4 km arah utara Klaten. Kesenian

musik tradisional kuno yang saat ini hampir punah dan mempunyai nilai seni

yang tinggi khususnya bagi para petani yang sedang mengungkapkan rasa

kegembiraannnya setelah musim panen padi tiba, masyarakat berkumpul

bersama, bersuka ria sambil menumbuk padi di lesung dengan antan dan

mengalunkan lagu-lagu untuk melepas lelah dan dahaga. Kesenian ini

Page 60: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

46

mengandung unsur penyampian informasi kepada masyarakat sekitar bahwa

pada saat tersebut ada orang punya hajat atau supitan dll, dan juga kalau ada

gerhana bulan. (Sumber : Buku Mengenal Kepariwisataan Kabupaten Klaten).

F. Daya Dukung Sarana & Prasarana Pariwisata Di Kabupaten Klaten

Berdasarkan Buku Mengenal Kepariwisataan Kabupaten Klaten ada

beberapa sarana & prasarana pariwisata yang tersebar di kawasan Kabupaten Klaten

yang antara lain :

A. Hotel Kelas Melati

1) Hotel Mintorogo, Jl. Sulawesi 17 Klaten Telp (0272) 321571

2) Hotel Merdeka I, Jl. Teratai Pondok 61 Klaten Telp (0272) 321898

3) Hotel Perdana Raya, Jl. Pemuda No. 14 Klaten Telp (0272) 321113

4) Hotel Prambanan Indah, Jl. Candi Sewu Prambanan Telp (0274) 496353

5) Hotel Galuh, Jl. Manisrenggo Prambanan Telp (0274) 496854

6) Hotel Bima, Gunungan, Bareng Lor Klaten Telp (0272) 324928

7) Hotel Merak Indah, Jl. Hamahera Klaten Telp (0272) 321353

8) Hotel Arjuna, Jl. Mayor Kusmanto No 3 Klaten Telp (0272) 321559

9) Graha Srikandi, Jl. Solo-Jogja Km.26 Klaten.

10) Surya Andesa, Jl. Solo-Jogja belakang terminal penggung, ceper,Klaten

Telp. 08282510103

B. Rumah Makan

1) Rumah Makan Sejuk, Tegalgondo Wonosari Klaten

2) Rumah Makan Taman Sari, Raya Jogya-Solo Kepanjen Klaten

Page 61: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

47

3) Rumah Makan Bu Hj. Mus, Jl. Raya Jogya-Solo Pakis Delanggu Klaten

4) Rumah Makan Yu Sri, Jombor Ceper Klaten

5) Rumah Makan Bu Manyar, Ngaran Mlese Ceper Klaten

6) Rumah Makan Minang, Jambu Kulon Ceper Klaten

7) Rumah Makan Ayam Goreng dan Gudeg, Karanganom Mudal Klaten

Utara

8) Rumah Makan Banyu Urip, Jl. Mayor Kusmanto, Semangkak Klaten

Tengah

9) Rumah Makan Widodo II, Jl. Sulawesi Klaten

10) Rumah Makan Datuk Bareno, Jl. By Pass Selatan, Tegalyoso Klaten

11) Rumah Makan Yati Pesek, Jl. Jogya Solo Prambanan Klaten

12) Rumah Makan Lestari Plus, Dk. Jetis Desa Tarubasan Kecamatan

Karanganom

C. Biro Perjalanan Wisata

1) PT. Ekapari, Perak Ngingas Klaten

2) CV. Dewa Nusantara Tour, Jl. Plaosan No. 5 RT 3/ RW 4 Mojayan Klaten

3) PT. Danita Tour Service, Jl. Raya Klaten Solo Km 4 Klaten

4) Adi Tours, Jl. Pokak RT 4 / RW 1 Ceper Klaten

5) Graphindo Tour, Jl. Mayor Sunaryo No. 16 Klaten Telp (0272) 323223

6) Persada Indah Tour, Jl. Pramuka Gang Kepiting No. 219 Klaten (0272)

328690

7) Pradana Tour, Jl. Kyai Ageng Gribig Blok B V.I. Dadimulyo Klaten

Page 62: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

48

8) Multi Pratama Tour & Travel, Jl Jamalan Kidul No. 26 RT 1 RW 11

Tonggalan Klaten

9) Jaya Putra, Jl. Jogja-Solo Km. 27 No. 99 Jambu Kulon Ceper Klaten

10) Rosalia Indah Jl. Jogja-Solo No. 197 Delanggu, Klaten

D. Industri Kerajinan Rakyat

1) Ukir Kayu Terletak di Desa Ketitang, Gondangsari, Serenan Kecamatan

Juwiring Klaten

2) Cor Besi Terletak di Dukuh Batur, Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper

Klaten

3) Kerajinan Tanduk Terletak di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo

4) Industri Tenun Lurik Terletak di Kecamatan Pedan dan Cawas

5) Batik Tulis Terletak di Desa Krakitan, Beluk, Paseban Kecamatan Bayat

6) Industri Kerajinan Payung Terletak di Desa Tanjung, Desa Kwarasan

Kecamatan Juwiring

7) Industri Sulak, Keset dan Sapu Terletak di Desa Karanglo Kecamatan

Klaten Selatan

8) Industri Gerabah Melikan Terletak di Desa Melikan Kecamatan Wedi

9) Tatah Sungging Terletak di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Klaten

10) Anyaman Bambu Terletak di Desa Puluhan, Sumber, Bero, Palar

Kecamatan Trucuk

E. Makanan Khas Daerah

1) Kripik Paru, Jl. Garuda gang Latar Putih Klaten, Jl Merbabu

dan Jl Pramuka

Page 63: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

49

2) Ayam Panggang, Jl. Garuda Kecamatan

3) Jenang Ayu Niten, Wedi Kecamatan Wedi

4) Cucur Apem, Muka pasar Jatinom, Kecamatan Jatinom

5) Srabi Kuntulan, Kuntulan, Pandes, Kecamatan Wedi

6) Jenang Melon, Kalikotes, Kecamatan Klaten Selatan

     

 

 

 

 

Page 64: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 

BAB III

MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

COKRO TULUNG, JANTI DAN AGROWISATA ACE

DI KABUPATEN KLATEN UTARA

A. Analisis Potensi Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

Analisis potensi wisata yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, Threats) dan 4A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi, Aktifitas)

untuk mengetahui gambaran umum potensi dan pengembangan tiap objek wisata di

Kabupaten Klaten Utara yang akan dibuat dalam sebuah paket ekowisata. Objek

wisata yang akan dikunjungi dalam paket ekowisata adalah sebagai berikut :

1. Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

a. Gambaran Umum Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

Obyek Mata Air Cokro (OMAC) bersumber dari Air Ingas merupakan objek

wisata alam berbasis air memamerkan pesona yang luar biasa. Air ingas

merupakan daerah dataran rendah berterasering yang merupakan bagian dari

kaki vulkanik Gunung Merapi sehingga mata air ingas ini merupakan bagian

dari sabuk mata air Gunung Merapi. Objek wisata ini terletak di Desa Cokro

Kecamatan Tulung atau 17 km dari Kota Klaten yang juga berdekatan dengan

daerah perbatasan Boyolali dan Surakarta. Sumber Air Ingas dulunya

dimanfaatkan sebagai sumber air minum untuk Keraton Surakarta Hadiningrat

atas prakarsa Paku Buwono ke X dan sekarang sudah dikembangkan menjadi

Page 65: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tempat rekreasi. Obyek Mata Air Cokro dengan panorama alamnya yang sejuk

dan indah serta didukung adanya Water Boom , Taman Wisata Alam, Kolam

Renang, Flying Fox, Panggung Hiburan, warung-warung untuk santai serta

lahan sebagai tempat peristirahatan yang teduh dibawah rindangnya

pepohonan yang besar dihiasi kicauan burung, Bentangan Kali pusur yang

dilihat dari atas Jembatan Gantung yang merupakan daya tarik tersendiri bagi

wisatawan yang berkunjung. Objek Wisata ini juga digunakan sebagai tempat

padusan menjelang bulan puasa tiba dengan kepercayaan bahwa puasanya

akan dapat lancar tanpa halangan. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9

Juni 2010)

b. Analisis SWOT Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

1. Strenght (Kekuatan)

Kekuatan Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) terletak pada Sumber Air

Ingas, Jembatan Gantung, dan Keasrian dari kawasan wisata tersebut.

Dikawasan wisata ini Sumber Air Ingas selain digunakan sebagai tempat

pemandian, sekarang sudah dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa

menjadi wahana permainan air yang menarik yaitu Water Boom. Dengan

didukung keunikan jembatan gantung dan keasrian dari kawasan wisata ini

menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam berkunjung kekawasan

Obyek Wisata Mata Air Cokro. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9

Juni 2010)

Page 66: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) adalah

pembangunan yang lambat dan multi release (bertahap). Hal ini terjadi

dikarenakan untuk pengembangan dikawasan wisata ini hanya bersumber

pada dana APBD (Anggaran Pendapatan Biaya Daerah) saja. Faktor

kebersihan juga merupakan kelemahan dari kawasan wisata ini, kurangnya

kesadaran pengunjung yang membuang sampah tidak pada tempatnya

sehingga membuat kawasan ini terlihat kotor dan kawasan yang masih

landscape membuat daratan menjadi becek apabila hujan atau terkena luapan

air. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Pihak Pengelola Obyek Mata Air Cokro (OMAC) sedang menambahkan

beberapa bangunan-bangunan dikawasan wisata ini yang bertujuan agar

terlihat lebih menarik. Penambahan bangunan yang dilakukan adalah

perluasan area parkir, kios souvenir, loket, kantor, water boom, kolam renang

serta tempat kuliner. Pengembangan tersebut dilaksanakan dengan tujuan

menciptakan peluang untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke

Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) yang ingin menikmati sejuknya air

jernih yang melimpah dan keasrian dari kawasan wisata ini. (Sumber :

Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

4. Threath (Ancaman)

Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) terkadang disalahgunakan fungsinya

oleh pengunjung, selain sebagai tujuan wisata para pengunjung juga

Page 67: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menyalahgunakan tempat tersebut sebagai tempat memadu kasih. Sehingga

hal tersebut ditakutkan dapat membuat image Kawasan Wisata Mata Air

Cokro ini menjadi tidak baik terhadap pandangan wisatawan. (Sumber :

Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

c. Analisis 4A Obyek Mata Air Cokro ( OMAC)

1. Atraksi

Obyek Mata Air Cokro (OMAC) memiliki sejuknya air jernih yang melimpah

berasal dari Sumber Air Ingas, membuat kawasan wisata ini lebih terasa

alami. Didukung adanya Taman Wisata Alam, Water Boom, Jembatan

Gantung, Flying Fox dan wahana permainan lainnya diharapkan para

wisatawan menikmati berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh

kawasan wisata mata air cokro. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9

Juni 2010)

2. Aksesibilitas

Obyek Mata Air Cokro terletak didesa Cokro Kecamatan Tulung. Bagi

wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan

transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum

jurusan Klaten kemudian turun di delanggu (perempatan gotong-royong),

perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan cokro. Wisatawan

yang berasal dari luar kota yang memakai jasa transportasi umum akses dapat

dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di

Terminal Jonggrangan, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus

dan angkutan umum jurusan cokro. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group

Page 68: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat

langsung menuju objek yang dikehendaki. Kondisi jalan menuju objek wisata

sangat baik, sangat memungkinkan untuk dilalui berbagai macam alat

transportasi termasuk bus pariwisata serta kendaraan pribadi baik mobil

maupun motor. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang

cukup baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan objek wisata yang

dituju. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah kamar mandi/toilet, warung makan

tradisional yang berada disekitar objek wisata dengan menu yang disajikan

bernuansa lesehan seperti kakap, lele dll. Untuk penginapan disekitar kawasan

objek wisata mata air cokro belum ada tetapi dapat kita jumpai dikawasan

sepanjang Jl. Solo-Jogja yang menyediakan hotel dengan kelas melati.

Sedangkan fasilitas-fasilitas lain sebagai penunjang kegiatan operasional juga

telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat kesehatan dan

pos keamanan. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati sejuknya air yang melimpah dengan mandi atau

berenang di Sumber Air Ingas, bersantai di Taman Wisata Alam serta

menikmati keindahan kali pusur dari jembatan gantung dan bermain di

berbagai wahana permainan yang telah tersedia seperti water boom, flying

fox, perahu air, mobil-mobilan, menikmati panggung hiburan serta berkuliner

Page 69: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dikawasan wisata mata air cokro ini. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi,

9 Juni 2010)

Alasan pemilihan Objek Mata Air Cokro sebagai kunjungan dalam paket

ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah untuk menampilkan panorama

keindahan dari Objek Mata Air Cokro yang merupakan kawasan wisata alam serta

bertujuan agar menumbuhkan rasa kecintaan wisatawan terhadap pentingnya

pemeliharaan warisan alam dan sekaligus mereka dapat berekreasi untuk mengurangi

segala kepenatan hidup akibat aktivitas keseharian yang dirasa melelahkan.

2. Kawasan Wisata Janti

a. Gambaram Umum Kawasan Wisata Janti

Kawasan Wisata Janti terletak di Desa Janti Kecamatan Polanharjo yang

posisinya berada di sebelah barat daerah Delanggu dan merupakan salah satu

Desa Wisata di Kabupaten Klaten Utara. Di kampung ini wisatawan bisa

menemukan rumah-rumah penduduk yang "disulap" menjadi rumah makan

lengkap dengan arena pemancingan ikan, kebanyakan bernuansa lesehan,

bahkan di beberapa pemancingan yang cukup besar terdapat kolam renang

dan fasilitas bermain anak-anak. Setiap rumah/pemancingan diberi nomer-

nomer tertentu yang menjadi identitas/nama pemancingan yang antara satu

dengan yang lainnya tidak akan sama. Menu makanan yang ditawarkan di

setiap pemancingan hampir bisa dibilang sama dan tentu saja berhubungan

dengan ikan air tawar mulai dari kakap, bawal, lele, tombro, nila, mujair

hingga gurame baik yang dimasak dengan digoreng maupun di bakar.

Keistimewaan dari makanan tersebut tentu saja berada pada kesegaran ikan

Page 70: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

yang dimasak, karena ikan-ikan yang dimasak tersebut diambil langsung dari

kolamnya serta ada yang hasil dari memancing sendiri atau bisa juga dengan

cara pesan langsung. Selain bisa menikmati kegiatan memancing dan

berwisata kuliner, di Desa Janti juga menawarkan keasrian desa yang begitu

hijau dengan hamparan persawahan maupun bunyi gemericik sungai. Di

kawasan wisata ini juga didukung dengan adanya sanggar pengrajin bambu

dan tempat memproduksi handuk sempulur serta kawasan wisata janti

terkenal pula banyak memiliki sumber mata air alami (umbul) sehingga tidak

heran air yang mengalir di sungai pun kadang begitu jernih yang bisa

dijadikan tempat berenang atau sekedar bermain air yang tentu saja sensasi

yang didapatkan berbeda jika berenang di kolam renang. Keberadaan sumber

mata air jernih ini selain dipergunakan oleh PDAM setempat, juga telah

membuat salah satu produsen air mineral kemasan terkenal di negeri ini

"mengambil" air di kawasan ini. Keberadaan sumber mata air di kawasan ini

pun juga mempunyai andil bagi produksi pertanian di Kabupaten Klaten yang

dalam catatan bahwa Kecamatan Polanharjo ini berbatasan dengan Kecamatan

Delanggu yang sangat terkenal dengan beras "Rojolele"-nya itu. (Sumber :

Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

b. Analisis SWOT Kawasan Wisata Janti

1. Strenght (kekuatan)

Kawasan Wisata Janti merupakan kawasan wisata yang memiliki banyak

potensi wisata yang patut diunggulkan khususnya didaerah Kabupaten Klaten

Utara. Suasana asri pedesaan, panorama keindahan alamnya, banyaknya

Page 71: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

sumber mata air (umbul) yang dijadikan kawasan objek wisata akan mampu

menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Serta dengan didukung adanya

lokasi pemancingan, wisata kuliner, adanya sanggar pengrajin bambu, tempat

produksi handuk sempulur menambah kawasan wisata janti ini lebih menarik

dan diharapkan mampu mendatangkan kunjungan wisatawan lebih banyak

lagi. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

2. Weakness (Kelemahan)

Kurangnya kepedulian masyarakat disekitar kawasan janti akan kebersihan

menjadi salah satu kekurangan. Salah satunya pembuangan sampah,

masyarakat terkadang membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal tersebut

dapat merusak pemandangan Kawasan Wisata Janti yang terkenal dengan

panorama keindahan alamnya. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni

2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan yang tercipta dari kawasan wisata janti melalui adanya sanggar

pengrajin bambu dan tempat produksi handuk sempulur yang sudah mulai

dikembangkan, diharapkan mampu menjadi daya dukung sebagai potensi

wisata khususnya dikawasan wisata janti ini. (Sumber : Wawancara dengan

Sarmini, 10 Juni 2010)

4. Threath (Ancaman)

Kawasan Wisata Janti terus melakukan pengembangan-pengembangan untuk

meningkatkan berbagai potensi wisata yang telah ada. Sumber daya

manusianya pun terkoordinir dan bekerja sangat baik, sehingga untuk

Page 72: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sementara ini belum ada ancaman yang merugikan. (Sumber : Wawancara

dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

c. Analisis 4A Kawasan Wisata Janti

1. Atraksi

Kawasan Wisata Janti menampilkan suasana asri pedesaan, panorama

keindahan alamnya, udara yang sejuk, banyaknya sumber mata air (umbul)

yang dijadikan kawasan objek wisata serta didukung adanya lokasi

pemancingan, wisata kuliner, sanggar pengrajin bambu, tempat produksi

handuk sempulur diharapkan membuat wisatawan menikmati berbagai potensi

wisata yang ada dan tinggal lebih lama dikawasan wisata janti. (Sumber :

Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

2. Aksesibilitas

Kawasan Wisata Janti terletak di desa Janti Kecamatan Polanharjo. Bagi

wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan

transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum

jurusan Klaten kemudian turun di Tegal Gondo ( pasar tegal gondo),

perjalanan dilanjutkan dengan mini bus jurusan Janti. Wisatawan yang berasal

dari luar kota yang memakai jasa transportasi umum akses dapat dicapai

dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di Terminal

Jonggrangan, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus jurusan

Janti. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group atau rombongan yang

menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju objek yang

dikehendaki. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang cukup

Page 73: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan objek wisata yang dituju.

(Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah kamar mandi/toilet, warung makan

tradisional yang berada disekitar objek wisata dengan menu yang disajikan

bernuansa lesehan seperti kakap, bawal, lele, tombro, nila, mujair hingga

gurame baik yang dimasak dengan digoreng maupun di bakar, untuk

penginapan disekitar Kawasan Wisata Janti belum ada tetapi dapat kita jumpai

dikawasan sepanjang Jl.Solo-Jogja yang menyediakan hotel dengan kelas

melati. Sedangkan fasilitas-fasilitas lain sebagai penunjang kegiatan

operasional juga telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat

kesehatan dan pos keamanan. Untuk promosi wisata memang masih kurang

namun telah direncanakan beberapa rencana promosi untuk Kawasan Wisata

Janti, fasilitas lain yang belum ada adalah tourist information center. (Sumber

: Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010).

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati suasana asri pedesaan, udara yang sejuk, melihat

panorama keindahan alam di Kawasan Wisata Janti serta dapat pula

bermandian / bermain dikawasan sumber mata air (umbul) untuk menikmati

sejuknya air jenih yang melimpah. Kemudian wisatawan juga dapat

berkunjung dilokasi pemancingan, sekaligus berwisata kuliner serta

menikmati daya dukung potensi wisata lainnya seperti sanggar pengrajin

Page 74: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bambu dan tempat produksi handuk sempulur. (Sumber : Wawancara dengan

Sarmini, 10 Juni 2010)

Alasan pemilihan Kawasan Wisata Janti sebagai kunjungan dalam paket

ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah Wisatawan dapat melihat dan menikmati

panorama keindahan alam dari Kawasan Wisata Janti yang mempunyai beragam

potensi wisata beserta kelebihannya serta diharapkan mampu memberikan inspirasi

kepada wisatawan untuk belajar memelihara dan mengembangkan kelestarian alam

yang sangat penting bagi kehidupan.

3. Agrowisata Ace

a. Gambaran Umum Kawasan Agrowisata Ace

Agrowisata Ace terletak di Desa Gedong Jetis Kecamatan Tulung, Klaten.

Kebun Ace di lahan seluas 20 ha tersebut dirintis warga setempat sejak

sepuluh tahun silam. Namun, baru dimanfaatkan sebagai agrowisata sekitar

empat tahun lalu. Selain ace, di lokasi ini juga terdapat durian, kebun

kelengkeng pingpong dan diamond river. Budidaya kelengkeng ini baru

berjalan sekitar satu tahun setelah mendapatkan bantuan 350 bibit dari Dinas

Pertanian Kabupaten Klaten. Sebelum menjadi agrowisata kebun buah, lokasi

tersebut dulunya hanya merupakan kebun buah biasa. Pada tahun 1980-an,

kebun tersebut ditanami buah jeruk keprok. Namun, tanaman jeruk keprok itu

tak bertahan lama karena terserang virus dan akhirnya mati. Oleh warga,

kebun tersebut lalu hanya ditanami palawija. Suatu hari, ada salah seorang

warga yang datang dari Lampung membawa satu truk bibit ace. Namun saat

itu warga belum tertarik untuk ikut membudidayakan buah ace. Setelah

Page 75: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

berhasil, baru kemudian semua warga ikut-ikutan menanam. Agrowisata ace

terbentuk dengan sendirinya seiring diaspalnya jalan desa yang

menghubungkan Desa Cokro. Lalu lintas kendaraan di desa ini menjadi ramai,

maklum lokasinya memang tak jauh dari Objek Mata Air Cokro (OMAC).

Saat musim ace tiba, warga menjajakan buah rambutan di sepanjang jalan

desa, di depan kebun masing-masing. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto,

10 Juni 2010)

b. Analisis SWOT Kawasan Agrowisata Ace

1. Strenght (kekuatan)

Kawasan Agrowisata Ace ini memiliki luas wilayah 20 ha dan ditanami

berbagai macam jenis pohon ace yang memiliki cita rasa yang unik. Mulai

dari adanya ace klengkeng, benje, rapia dan bak bulus merupakan hasil dari

proses steak antar jenis pohon ace dengan berbagai jenis pohon lain. Serta

dengan didukung adanya pengembangan kebun klengkeng pingpong, diamond

river dan durian diharapkan dapat membantu dalam melengkapi serta

mengembangkan dari kawasan agrowisata ace. (Sumber : Wawancara dengan

Suprapto, 10 Juni 2010)

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari kawasan agrowisata ace belum adanya toilet dan area parkir

yang luas sehingga membuat kawasan wisata ini belum terkoordinir dengan

baik. Serta kondisi jalan yang rusak membuat kawasan wisata agro ini tampak

kurang menarik dan perlu perhatian khusus dari Pemda dalam pengembangan

Page 76: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

kawasan agrowisata ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni

2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Sudah adanya pengembangan dari segi promosi kawasan agrowisata ace,

mulai dari media cetak ataupun media internet. Hal ini menjadikan pintu

gerbang dalam mengembangkan agrowisata ace serta memberikan berbagai

informasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan keunggulan dari kawasan

Agrowisata Ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

4. Threath (Ancaman)

Faktor pengairan dikawasan agrowisata ace merupakan suatu ancaman yang

perlu diwaspadai khususnya pada musim kemarau, kurangnya pasokan air

membuat para petani mengalami kendala dalam mengembangkan kawasan

wisata agro ini. Untuk itu perlu dibutuhkan keseriusan dan kerja keras para

pengelola dalam mengatasi masalah tersebut. (Sumber : Wawancara dengan

Suprapto, 10 Juni 2010)

c. Analisis 4A Kawasan Agrowisata Ace

1. Atraksi

Agrowisata Ace menampilkan berbagai kelebihan dari kawasan wisata

tersebut yaitu mulai cita rasa buah ace yang unik dan berkualitas bagus

dengan harga yang sangat terjangkau. Didukung adanya pengembangan kebun

klengkeng dan durian, ditambah suasana asri pedesaan akan meningkatkan

kawasan Agrowisata Ace lebih dikenal oleh masyarakat umum. (Sumber :

Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

Page 77: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Aksesibilitas

Agrowisata Ace terletak didesa Gedong Jetis Kecamatan Tulung. Bagi

wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan

transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum

jurusan Klaten kemudian turun di delanggu (perempatan gotong-royong),

perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan Gedong Jetis /

Perempatan Tulung. Wisatawan yang berasal dari luar kota yang memakai

jasa transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum

jurusan Klaten kemudian turun di Terminal Jonggrangan, perjalanan

dilanjutkan dengan menggunakan mini bus dan angkutan umum jurusan

Gedong Jetis / Perempatan Tulung. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group

atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat

langsung menuju objek yang dikehendaki. (Sumber : Wawancara dengan

Suprapto, 10 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah warung makan tradisional yang

berada disekitar objek dengan menu yang disajikan adalah makanan khas

Jawa, Untuk penginapan disekitar objek belum tersedia tetapi dapat kita

jumpai dikawasan sepanjang Jl. Solo-Jogja yang menyediakan hotel kelas

melati. Sedangkan fasilitas-fasilitas lain penunjang kegiatan operasional juga

telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat kesehatan dan

pos keamanan. Fasilitas-fasilitas lain yang belum ada adalah tourist

Page 78: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

information center dan cindera mata. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto,

10 Juni 2010)

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati cita rasa buah ace yang unik dan berkualitas

bagus dengan memetik langsung dikebun ace tersebut secara cuma-cuma.

Apabila ingin dibawa pulang akan dihitung per kilo dengan harga yang sangat

terjangkau, serta dikawasan agrowisata ace ini wisatawan juga dapat membeli

dan menikmati buah klengkeng beserta buah durian tetapi dalam kurun waktu

tertentu (musiman). Disamping itu suasana asri pedesaan akan memberikan

nuansa yang berbeda terhadap wisatawan yang berkunjung kekawasan

Agrowisata Ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

Alasan pemilihan Agrowisata Ace sebagai kunjungan dalam paket ekowisata

di Kabupaten Klaten Utara adalah wisatawan dapat menikmati berbagai keunikan cita

rasa buah ace yang bervariasi dan berkualitas bagus dengan didukung nuansa

keasriaan pedesaan, diharapkan memberikan pembelajaran dan pengalaman baru

tentang pemanfaatan dan pengembangan wisata agro khususnya dikawasan

agrowisata ace.

4. Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya

Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya terletak di Jl. Raya Solo-Jogja, Pakis, Delanggu,

Klaten. Pusat oleh-oleh ini menyediakan berbagai macam penganan khas, baik

yang berasal dari Solo, Jogja, Klaten dll. Dengan harga yang relative murah

para wisatawan dapat membeli dan menikmati berbagai macam penganan khas

Page 79: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

yang telah tersedia, Seperti Dodol, Intep ,Belut Goreng, Bakpia Pathuk dll.

(Sumber : www.google.com, 28 Mei 2010)

B. Konsep Penyusunan Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

1. Komponen Paket Wisata

Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara disusun atas dasar

penggabungan antara wisata alam, wisata agro dan akan ditujukan untuk

kalangan pelajar. Dalam membuat sebuah paket wisata komponen-komponen

yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a) Harga Paket

Rincian komponen perhitungan harga paket didasarkan pada :

1) Biaya Transportasi

2) Biaya Akomodasi

3) Biaya Makanan

4) Pemandu Wisata

5) Biaya Parkir

6) Biaya ODTW

7) Biaya Pajak Jalan Raya

8) Biaya Tak Terduga / Biaya lain-lain (Miscelleousness)

9) Keuntungan (Profit)

10) Biaya Pajak

b) Jadwal Perjalanan

Page 80: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Penyusunan paket wisata selalu disertai dengan itinerary, karena

merupakan suatu jadwal dan daftar dengan keterangan lengkap tentang

penyelenggaraan perjalanan. Tour itinerary adalah memuat hal-hal penting

antara lain : hari, tanggal, jam, ODTW yang dikunjungi, akomodasi,

restoran, shopping center, free program, waktu keberangkatan, lama

berkunjung di ODTW dan waktu tiba. (Sumber : Oka A. Yoeti, 1982 : 131)

2. Penghitungan Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

Berikut adalah konsep penyusunan dan perhitungan paket ekowisata di

Kabupaten Klaten Utara.

a) Quotation : Untuk 50 Orang

Land Arrangement

1 Transportasi Rp. 1.400.000,- : 50 pax Rp. 28.000,- 2 Biaya Akomodasi - ‐ 

3 Tour Guide / Objek  

Janti -  

Cokro Tulung -  

Agrowisata Ace -  

Pusat Oleh-oleh -  

Total - ‐ 

4 Parkir / Objek  

Janti Rp. 20.000,-  

Cokro Tulung Rp. 20.000,-  

Agrowisata Ace Rp. 20.000,-  

Pusat Oleh-oleh Rp. 20.000,-  

Rumah Makan Taman Sari Rp. 20.000,-  

Total Rp. 100.000,- : 50 pax Rp. 2.000,- 5 Biaya ODTW  

Janti / pax -  

Cokro Tulung / pax Rp. 5000,-  

Agrowisata Ace / pax Rp. 5000,-  

Page 81: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pusat Oleh-oleh / pax -   Total Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- 6 Biaya Pajak Jalan Raya - ‐ 

7 Biaya Lain-lain 10% Rp. 4.000,- SUBTOTAL Rp. 44.000,- 8 Biaya Makanan  

Snack / Pax Rp. 5000,-  

Lunch in Taman Sari / Pax Rp. 15.000,-  

Total Rp. 20.000 Rp. 20.000,- SUBTOTAL Rp. 64.000,- 9 Profit 10% Rp. 6.400,- SUBTOTAL Rp. 70.400,-

10 Biaya Pajak 10% Rp. 7.040,- SUBTOTAL Rp. 77.440,-

SELLING PRICE Rp. 77.440,- Dibulatkan Rp. 77.000,-  

b) Itinerary Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

07.00 : Pelajar berkumpul disekolah

07.30 : Pergi meninggalkan sekolah menuju Kawasan Wisata Janti

08.15 : Tiba di Kawasan Wisata Janti lama kunjungan 2 jam

10.15 : Meninggalkan Kawasan Wisata Janti kunjungan dilanjutkan

menuju Objek Mata Air Cokro

10.30 : Tiba di Objek Mata Air Cokro lama kunjungan 2 jam

12.30 : Meninggalkan Objek Mata Air Cokro dilanjutkan menuju rumah

makan Taman Sari

13.00 : Tiba di rumah makan Taman Sari makan siang, istirahat 1 jam

14.00 : Meninggalkan rumah makan Taman Sari melanjutkan perjalanan

menuju Agrowisata Ace

Page 82: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

14.30 : Tiba di Agrowisata Ace lama kunjungan 2 jam

16.30 : Meninggalkan Agrowisata Ace dilanjutkan menuju Pusat Oleh-

oleh Pakis Jaya

17.00 : Tiba di Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya lama kunjungan 1,5 jam

18.30 : Meninggalkan Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya dan kembali ke Solo

19.15 : Tiba di Solo

c). Fasilitas Pendukung Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

Berikut adalah fasilitas pendukung Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten

Utara :

Fasilitas Rumah Makan

No Nama Restoran Alamat No.Telp

1 Taman Sari Jl. Solo-Jogja Km

17, Delanggu Utara

(0272) 552573

Fasilitas Transportasi

No Nama Transportasi Alamat No.Telp

1 Langsung Jaya (Micro Bus)

Jl. Raya Palur Km 7 (0271) 825255

Page 83: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

d) Wisata Alternatif Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini

terbukti banyak sekali memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam

budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Objek dan

daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Klaten dapat dijual dan

dikunjungi oleh semua kalangan. Mulai dari kalangan anak-anak hingga

kalangan orang tua, kalangan pelajar atau mahasiswa hingga kalangan

sebuah lembaga perusahaan, kalangan wisatawan domestik hingga

wisatawan mancanegara. Berikut adalah beberapa objek wisata Kabupaten

Klaten yang dapat dikunjungi adalah :

1) Wisata Kalangan Orang Tua

Objek wisata Kabupaten Klaten yang sesuai untuk kalangan orang

tua yang dapat dikunjungi antara lain :

a) Makam Kyai Ageng Pandanaran

b) Makam Rng. Ronggowarsito

c) Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya

d) Agrowisata Ace

2) Wisata Kalangan Anak-anak

Objek wisata Kabupaten Klaten yang sesuai untuk kalangan anak-

anak yang dapat dikunjungi antara lain :

a) Kompleks Candi Sewu dan Candi Plaosan

b) Monumen Juang 45 Klaten

Page 84: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

c) Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

d) Agrowisata Ace

3) Wisata Kalangan Pelajar / Mahasiswa

Objek wisata Kabupaten Klaten yang sesuai untuk kalangan pelajar /

mahasiswa yang dapat dikunjungi antara lain :

a) Museum Gula Jawa Tengah di Gondang Baru Klaten

b) Kompleks Candi Sewu dan Candi Plaosan

c) Deles Indah

d) Objek Mata Air Cokro (OMAC)

e) Kawasan Wisata Janti

f) Agrowisata Ace

4) Wisata Kalangan Lembaga Perusahaan

Objek wisata Kabupaten Klaten yang sesuai untuk kalangan lembaga

perusahaan yang dapat dikunjungi antara lain :

a) Museum Gula Jawa Tengah di Gondang Baru Klaten

b) Kompleks Candi Sewu dan Candi Plaosan

c) Rowo Jombor

d) Agrowisata Ace

e) Pusat Oleh-oleh Pakis Jaya

5) Wisata Kalangan Mancanegara

Objek wisata Kabupaten Klaten yang sesuai untuk kalangan

mancanegara yang dapat dikunjungi antara lain :

a) Kompleks Candi Sewu dan Candi Plaosan

Page 85: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b) Museum Gula Jawa Tengah di Gondang Baru Klaten

c) Deles Indah

C. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Ekowisata di Kabupaten

Klaten Utara

Hasil penyusunan paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara yang

disusun akan dipasarkan dengan cara pembuatan brosur, promosi melalui

jaringan internet, bekerjasama dengan sebuah biro perjalanan wisata,

mendatangi langsung ke lembaga atau instansi dimana paket ekowisata akan

dijual.

Page 86: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72 

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kabupaten Klaten mempunyai potensi dibidang pariwisata yang cukup besar

untuk dikembangkan, hal ini terbukti banyak sekali memiliki aset-aset wisata

beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain.

Kegiatan bidang pariwisata pada hakekatnya merupakan usaha ekonomi produktif,

sehingga produk yang akan dijajakan merupakan komoditas yang laku dan digemari

pembeli, agar wisatawan memilih berkunjung lebih lama di Kabupaten Klaten.

Seiring dengan meningkatnya orang-orang yang melakukan perjalanan wisata, baik

wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang mengunjungi tempat-

tempat wisata yang ada di Indonesia.

Melihat keadaan tersebut salah satu cara untuk menonjolkan dan

mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Klaten adalah dengan cara

mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke

berbagai objek di Kabupaten Klaten. Penulis menyusun paket ekowisata dengan dasar

penggabungan antara wisata alam dan wisata agro. Paket ekowisata akan ditujukan

bagi kalangan pelajar dengan jumlah 50 orang. Objek yang dikunjungi antara lain

adalah Cokro Tulung / Objek Mata Air Cokro (OMAC), Kawasan Wisata Janti, dan

Agrowisata Ace. Setelah direncanakan, disusun, dan dihitung harga jual paket

ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah Rp.77.000,-/ orang.

Page 87: MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

73

Fasilitas yang didapat wisatawan antara lain snack, Bus Pariwisata Langsung Jaya

(Micro Bus), dan rumah makan Taman Sari.

B. SARAN

1. Untuk Pemerintah Kabupaten Klaten : Diharapkan memberikan fasilitas yang baik

untuk objek wisata di Kabupaten Klaten karena kawasan wisata tersebut sudah

selayaknya dijadikan sebagai kawasan objek wisata yang dapat menambah

manfaat bagi semua orang.

2. Untuk Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Swasta : Diharapkan memberikan bantuan

pendanaan guna pengembangan dan pembangunan kawasan wisata di Kabupaten

Klaten. Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat

terbatas sehingga perlu dukungan pendanaan.

3. Untuk Kawasan Wisata Janti : Perlu meningkatkan dalam segi promosi wisata,

baik melalui media cetak atapun media internet dikarenakan kawasan wisata janti

banyak memiliki potensi wisata yang patut diunggulkan dan siap untuk dijual

dalam bentuk paket wisata.

4. Cokro Tulung / Objek Mata Air Cokro (OMAC) : Keamanan perlu ditingkatkan

agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak keindahan dan

image cokro tulung / objek mata air cokro (omac).

5. Untuk Agrowisata Ace : Diharapkan lebih meningkatkan pengadaan infrastruktur

yang belum tersedia seperti toilet / kamar mandi, area parkir yang luas, alat-alat

pengelolaan pertanian ( traktor, pompa air, pengadaan pupuk dengan harga murah

serta penyediaan tampungan air) yang bertujuan supaya dapat mengurangi segala

ancaman yang ada dan bisa cepat mengembangkan kawasan agrowisata ace.