man surabaya sukses meraih triple juara robotika tingkat...

60
1 MPA 8/373 / 2017 MAN SURABAYA INSPIRASI NO. 8/373 / 2017 / TH. XXXXII Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat Nasional Kreasi Ispiratif dari Mapel Prakarya

Upload: lytram

Post on 23-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

1MPA 8/373 / 2017

MAN SURABAYA

INSPIRASI

NO

. 8/3

73 /

2017

/ TH

. XX

XX

II

Sukses Meraih TripleJuara Robotika Tingkat Nasional

Kreasi Ispiratifdari Mapel Prakarya

Page 2: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

2 MPA 8/373 / 2017

Para pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Jatim dan Kakankemenag se-jatim dalam Upacara pembukaan Gebyar Muharram 1439 Hdi halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 Septmber 2017.

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim dan Kabid Penaiszawa saat melepas burung merpati sebagai simbul dibukanya kegiatan fistival seni Islami dan drum band se-Jatim dalam rangka Gebyar Muharram 1439 H pada 20 September 2017.

Upacara pembukaan Gebyar Muharram 1439 Hdi halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 Septmber 2017.

Kakanwil memberikan pembekalan kepada peserta dalam Upacara pembukaanGebyar Muharram 1439 H di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 Septmber 2017.

Page 3: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

3MPA 8/373 / 2017

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 8/373 / 2017

PENANGGUNG JAWAB:Drs. H. Syamsul Bahri, M. Pd.I

REDAKTUR:Drs. H. Moch Amin Mahfud, M. Pd.I

H. Ramin Abd. WahidH. Abd. Hadi AR

H. Athor SubrotoH. Hartoyo

H. Ahmad Husein ARMahsun Zain, S.Ag, M.Si

PENYUNTING/EDITOR:Choirul Mustofa

SupriantoM. Hisyam

Syahriel MohiAnnie Athi’ah

DESAIN GRAFIS:Muhammad Munib

M. Tajuddin NurcholisNuris Setiahadi

M. Mufl in

FOTOGRAFER: Isnawati

Bagus BudimanRizki Diani

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Suara madrasah kian berkibar. Banyak sekali yang telah meraih kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya, adalah MAN Surabaya. Madrasah ini berhasil meraih kejuaraan di

bidang robotik tingkat nasional. Bahkan pada ajang ‘Java Robot Contest VIII’, tim robotik MAN Surabaya meraih double winner. Beritanya bisa Anda baca pada rubrik Serambi Madrasah.

Tak kalah menariknya, adalah kreativitas siswa MTs. Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto. Melalui mapel prakarya, mereka bisa membuat berbagai karya. Semisal membikin vas bunga dari botol-botol plastik bekas, mengolah sampah menjadi beragam hiasan, membuat bunga dari tali rafi a dan sebagainya.

Alhasil, barang-barang bekas yang biasanya berserakan di rumah dan di sekitar madrasah, bisa disulap menjadi hiasan dan barang-barang berguna. Itulah yang membuat siswa-siswi madrasah tersebut, begitu antusias saat praktek prakarya. Bagi mereka, praktek prakarya dianggap sebagai ‘kegiatan refreshing’. Hasil liputannya bisa Anda simak di rubrik Ispirasi.

Sementara untuk rubrik Lensa Utama edisi ini, kami sengaja mengangkat Hari Santri; dari Pesantren untuk Negeri. Sebab dengan adanya Hari Santri tersebut, keberadaan kaum santri kian mendapatkan pengakuan secara nasional. Ini adalah merupakan ruang bagi para santri untuk menunjukkan eksistensi mereka.

Kiranya tepat apa yang pernah diungkapkan Menag Lukman Hakim Saifuddin; bahwa akan banyak sekali ditemukan mutiara-mutiara terpendam di pesantren. Apabila diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada santri, tentu mereka akan tampil menjadi tokoh besar di negeri ini.

Untuk mendalami tema tersebut, kami sengaja mewawancarai beberapa pihak yang berkompeten untuk mengurainya. Diantaranya adalah Mas’ud, M.PdI (Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur), da’i kondang KH. Imam Hambali (Pengasuh pondok pesantren Aljihad Surabaya), KH. Abdussalam Mujib (pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo) dan Dr. KH. Imam Ghazali Said, MA (Pegasuh Pesantren Mahasiswa ‘An-Nur” Surabaya).

Semoga hasil liputannya dapat menambah wawasan kita tentang seputar kaum santri dan dunia pesantren. Sebab banyak hal yang bisa diambil dan kita jadikan sebagai bahan renungan. Khususnya bagi pondok pesantren itu sendiri, serta para orangtua yang telah memasukkan putra-putrinya di pondok pesantren.

Selamat Membaca!

Teropong ------------------------------- 4Lensa Utama --------------------------- 5Lensa Khusus --------------------------- 17Agama ---------------------------------- 22Khotbah -------------------------------- 28Ta’aruf ---------------------------------- 30Bilik Santri ----------------------------- 32Serambi Madrasah --------------------- 34

Edukasi --------------------------------- 36Keluarga -------------------------------- 42Figur ------------------------------------ 43Selasar ----------------------------------- 44Syifa ------------------------------------ 46Annisa’ --------------------------------- 48Lintas Peristiwa ------------------------ 49Dunia Islam ---------------------------- 57

Page 4: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

4 MPA 8/373 / 2017

Pesantren & SantriPeranannya dalam Perjuangan Kemerdekaan

Baru-baru ini Men-teri Agama mem-buka Musya warah

Pendidikan Islam Interna-sional di Tangerang. Di Indonesia terdapat banyak ragam Lembaga Pendidikan Islam. Dian taranya adalah Pesantren.

Pesantren yang lazim disebut dengan Pondok Pe-san tren meru pakan lem-baga pendidikan Islam yang tertua. Sebelum berdiri Ma-dra sah yang bercirikan kla-sikal dan Perguruan Islam lainnya, Pesantren yang juga disebut Al-Ma’had telah berdiri dimana-mana. Lembaga ini mempunyai ciri-ciri yaitu muridnya disebut santri, mereka tinggal di asrama, dipimpin oleh Kiai yang dibantu oleh kiai lainnya dan para ustadz. Terdapat sebuah masjid sebagai pusat peribadatan. Bahan ajar berupa kitab-kitab tertentu yang ladzim disebut dengan kitab kuning dan kitab gundul. Sistem belajar disebut weton dan sorogam. Santri bebas memilih jenis kitab yang diikuti. Pada zaman penjajahan lokasi pondok pesantren biasanya di pelosok pedesaan. Hal itu untuk menghindari kalangan dan campur tangan dari pemerintah kolonial. Berbeda dengan sekarang yang tidak hanya di pelosok desa, tapi juga di kota-kota.

Pesantren yang berfungsi mencerdaskan bangsa, sesuai dengan kondisi Indonesia saat itu dapat menghasilkan para pejuang yang memiliki ruhul jihad yang tinggi. Dikalangan para santri dikenal istilah Hubbul wathan minal iman, cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Sekalipun ungkapan ini bukan suatu hadits Nabi, bagi para santri sangat memotivasi dalam perjuangannya.

Istilah Bela Negara bagi para santri tidak asing lagi. Slogan ini direalisasikan dalam perjuangan nyata. Atas dalih membela hak-hak yang diamanatkan Allah kepadanya, mereka tidak gentar menghadapi dan melawan tentara kolonial. Dengan pimpinan Ulama’, para santri terlibat langsung dalam peperangan melawan penjajah. Peperangan mereka berhadapan dengan pemerintah kolonial dan tentaranya, biasanya disebabkan oleh hak-hak mereka yang dengan paksa diambil dengan semena-mena oleh pemerintah kolonial.

Pasca kemerdekaan, negara Republik Indonesia yang kita

cintai ini diserang oleh agresor Sekutu dan ditunggangi oleh Belanda. Bersama-sama dengan pemuda Indonesia dari berbagai lapisan masya-rakat, para santri maju dalam barisan untuk melawan agresor. Mereka tidak mau jika ke mer dekaan yang baru saja diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sebagai wakil bangsa Indo nesia direbut kembali oleh agresor Sekutu dan Belanda.

Sebagian diantara pa ra santri itu mengikuti Pang lima Perang Jenderal Sudirman

yang juga seorang muslim yang taat. Tatkala Bung Karno dan Bung Hatta ditawan oleh Belanda, pemimpin Tentara Nasional Indonesia masih eksis. Bersama-sama dengan pasukan Barisan Keamanan Rakyat, Tentara Pelajar Indonesia dan tentara rakyat lainnya, para santri mengikuti Panglima Sudirman masuk hutan keluar hutan dan bergerilya mengajak rakyat melawan Belanda. Diantara para santri itu tergabung dalam pasukan Sabilillah dan Itizbullah pimpinan ulama.

Ketika pasukan-pasukan rakyat yang tergabung dalam Barisan Keamanan Rakyat dan para santri bergabung dalam Sabilillah dan Itizbullah membela tanah air dari serangan agresor Sekutu dan Belanda sebagian orang yang dihimpun dalam wadah komunisme menggunting dalam lipatan. Pemberontak komunis yang dipimpin oleh Muso, Alimin, Syarifuddin, dan tokoh-tokoh komunis muda seperti DN Aidit, Nyoto, dan lain-lain memproklamasikan Negara Soviet Indnesia menggantikan Negara Republik Indonesia pimpinan Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka orang-orang komunis itu menggantikan Pancasila dengan ideologi mereka sebagai dasar negara.

Para ulama yang sebagian menjadi korban pembantaian oleh PKI dalam peristiwa Madiun tahun 1948, yang masih ada berjuang memimpin para santrinya melawan pemberontakan komunis bersama-sama dengan tentara Republik Indonesia dan komponen bangsa pembela Pancasila lainnya.

Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh K. H. Hasyim Asy’ari dan ulama lainnya benar-bebar ampuh untuk meng-hidupkan ruhul jihad membela bangsa dan tanah air serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. •Raw

“Diantara hamba Allah yang takut kepada Nya hanyalah pada ulama’”.Q.S. Fatin (35) : 28

TEROPONG

Page 5: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

5MPA 8/373 / 2017

Pondok pesantren punya sejarahnya sendiri. Jauh sebelum kemerdekaan RI, tepatnya pada tahun 1718, sudah berdiri sebuah pesantren di tanah Jawa. Tentu saja hal itu tak dapat dilepaskan dari keberadaan penjajah Belanda di Indonesia.

Pemerintah Belanda waktu itu sangat membatasi rakyat untuk belajar melalui pendidikan formal.

Dari Pesantren untuk NegeriPerhatian Pemerintah Terhadap Pesantren

Oleh karenanya, para Kiai berinisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan sendiri. Merekan membangun gedung pendidikan secara mandiri. Begitupun dengan

perekrutan santri, juga dilakukannya sendiri. “Keberadaan pesantren baru diakui beberapa tahun ini, dikarenakan meningkatnya perhatian pemerintah terhadap pesantren,” tutur Mas’ud, M.PdI. “Baik terhadap lembaganya, hingga bagaimana mengatur lembaga tersebut agar diakui keberadaanya,” ujar Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini menambahkan.

Kalau dulu para santri lulus pesantren tanpa memperoleh ijazah, namun kini sudah ada pendidikan kesetaraan. Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi pesantren yang mengelola kurikulum sendiri, jam belajar mengajar yang tak terbatas, hingga santri yang bermukim di pondok pesantren. “Pemerintah mengakui keberadaan pesantren yang semacam ini. Lalu diadakanlah ujian kesetaraan terutama untuk lembaga pesantren salafiyah,” kata pria kelahiran Magetan ini menjelaskan.

Tiga tahun terakhir juga sudah berjalan yang namanya Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Pendidikan ini juga terdapat Ujian Nasional – meski ujiannya lain dengan ujian pada umumnya. Sebab ujian nasional Diniyah Formal lebih mengacu pada kurikulum pesantren. “Kebijakan ini tentu dapat membantu para santri yang sudah lama mondok dan keluar

mengantongi ijazah. Sebab ijazahnya setara dengan ijazah pada umumnya,” paparnya.

Ketua Badan Amil Zakat Kota Madiun ini menambahkan, bahwa perhatian pemerintah – dalam hal ini Kementerian Agama – adalah untuk meningkatkan eksistensi santri. Salah satunya dengan diberikan ruang yang lebar bagi para santri dalam mengenyam pendidkikan di perguruan tinggi. Terbukti, pemerintah juga memberikan Program Beasiswa Santri Berprestasi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, program tersebut hanya dikhususkan untuk santri yang mengenyam pendidikan di Madrasah Aliyah. Namun dua tahun terkahir ini, beasiswa tersebut dikhsususkan bagi santri yang tidak masuk ke Madrasah Aliyah. “Jadi.. meskipun mereka tidak sekolah di Madrasah Aliyah, tetap bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui beasiswa PBSB,” terangnya.

Perguruan tinggi di Jawa Timur yang tergabung dalam PBSB, di antaranya; Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknik Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki).

Pria kelahiran tahun 1960 ini merasa bangga, karena dua tahun ini sudah ada dua santri yang diterima di Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya. Tentu hal itu membuktikan,

Page 6: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

6 MPA 8/373 / 2017

Kini terbukti, bahwa

perjuangan para ulama’

dalam mendirikan

pesantren bukanlah tanpa

hasil. Dan Jawa Timur

merupakan tempatnya

pondok pesantren; mulai

dari yang tertua, hingga

yang paling modern.

Meskipun keberadaan

pesantren di Jawa Timur

sudah bagus, namun

masih tetap memerlukan

manajemen yang baik

dalam pengelolaannya.

Mas’ud, M.PdI

Mas’ud, M.PdI

Kabid PD Pontren Kanwil KemenagProvinsi Jawa Timur

Kabid PD Pontren Kanwil KemenagProvinsi Jawa Timur

bahwa santri mampu mengisi semua jenjang lantaran kepribadiannya yang baik. Di sisi lain, eksistensi santri juga kian dibuktikan dengan adanya 1500 hafizh dan hafizhoh di UIN Maliki Malang. “Tentulaah.. mereka itu produk pesantren,” akunya bangga.

Mantan Kabid PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini menuturkan, bahwa lima tahun secara berturut-turut wisudawan terbaiknya adalah hafizh Qur’an. Maka benar yang dikatakan Menag Lukman Hakim Saifuddin, akan banyak sekali ditemukan mutiara-mutiara terpendam di pesantren. Apabila diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada santri, tentu mereka akan tampil menjadi tokoh besar di negeri ini.

Eksistensi santri, lanjut Mas’ud, juga bisa dilihat dari diselenggarakannya Liga Santri. Meskipun usianya masih baru, namun sudah menelorkan satu bintang di Timnas U-19 yang berasal dari Liga Santri tersebut. Ini menandakan, selain pintar mengaji para santri juga piawai dalam mengasah keterampilannya. “Kita harus mengapresiasi dan berteri-makasih pada pesantren, karena sudah

berjuang ratusan tahun sebelum negeri ini merdeka,” imbuhnya.

Kini terbukti, bahwa perjuangan para ulama’ dalam mendirikan pesantren bukanlah tanpa hasil. Dan Jawa Timur merupakan tempatnya pondok pesantren; mulai dari yang tertua, hingga yang paling modern. Meskipun keberadaan pesantren di Jawa Timur sudah bagus, namun masih tetap memerlukan manajemen yang baik dalam pengelolaannya.

Manajemen tersebut meliputi penge-lolaan kelas, manajemen kepala sekolah dan lembaganya, hingga memenej para santrinya. Untuk pendampingan kepa da pesantren tersebut, salah satunya dilakukan melalui seminar dan workshop. “Kami memang sering menga dakan pendampingan kepada pengu rus-pengurus pesantren. Yang datang adalah ustadz-ustadz muda yang lebih paham tentang IT,” paparnya.

Kegigihan pondok pesantren dalam mempertahankan eksistensinya inilah, sehingga melahirkan tokoh-tokoh hebat yang memberikan kontribusi bagi bangsa dan agama. Di sisi pendidikan, pondok pesantren juga sangat memberikan warna terhadap pendidikan di negara ini.

Mengenai prestasi pondok pesantren, Jawa Timur kerapkali bertengger di papan teratas. Terbukti, Jawa Timur menjadi Juara Umum pada Musabaqah Qiraatil

Page 7: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

7MPA 8/373 / 2017

Kutub tingkat Nasional. Ini menandakan bahwa pesantren di Jawa Timur benar-benar dikelola dengan baik sehingga memunculkan mutiara yang terpendam. “Jawa Timur itu susah disaingi karena lebih dari 50 persen juaranya berada di Jawa Timur,” ungkapnya.

Pria yang nyantri di Pondok Temboro Magetan ini berharap, agar pemerintah meningkatkan perha-tiannya terhadap pesantren. Termasuk pula kepada Madin, karena hingga kini keberadaan Madin masih jauh jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal lainnya. “Jika pondok pesantren bisa diangkat sedikit lagi, maka ke depan nanti pesantren akan dapat melahirkan produk yang jauh lebih bagus lagi,” tandasnya.

Namun demikian, tutur KH. Imam Hambali, harapan yang tak boleh dilu-pakan dari para santri adalah menjadi jiwa-jiwa yang takut kepada Allah SWT. Pasalnya, pada saat ini sudah banyak sekali orang-orang pintar tetapi dirinya tidak takut kepadaNya. “Itulah salah satu tujuan didirikannya pondok pesantren tersebut,” tukasnya.

Dulu ketika para Kiai mendirikan pondok pesantren, dimaksudkan agar para santrinya tidak hanyut terhadap faham-faham yang dibawah oleh para penjajah. Oleh karenanya, pada zaman penjajahan dulu para santri sempat diha ramkan memakai celana karena disamakan dengan kaum penjajah. “Tujuannya, para Kiai ingin membe-dakan para penjajah dengan kaum pribumi,” katanya memberikan alasan.

Namun dengan perkembangan zaman yang kian maju, lanjutnya, para santri disamping menguasai ilmu agama harus pula menguasasi ilmu pengetahuan umum. Ini agar mereka mampu bersaing dan tetap eksis di tengah-tengah perkem-bangan zaman. “Kalau tidak ngerti ilmu umum, para santri akan dipermainkan oleh gelombang zaman. Tapi kalau pengetahuan umum saja yang dikuasai dan tanpa didukung dengan ilmu-ilmu agama, itu nanti bisa buta,” tandasnya.

Oleh karenanya, lanjut Pengasuh pondok pesantren Aljihad Surabaya ini, jika para santri ingin eksis di zaman kekinian dan mempunyai peranan dalam membangun bangsa maka dirinya harus

jika para santri ingin

eksis di zaman kekinian

dan mempunyai peranan

dalam membangun

bangsa maka dirinya

harus tekun beribadah.

Yang dimaksud tekun

ibadah di sini, adalah

menjaga aqidah dan

mengamalkan ilmu

agama dalam kegiatan

sehari-hari.

KH. Imam Hambali

KH. Imam Hambali

Pengasuh Pondok Pesantren Aljihad Surabaya.

Pengasuh Pondok Pesantren AljihadSurabaya.

tekun beribadah. Yang dimaksud tekun ibadah di sini, adalah menjaga aqidah dan mengamalkan ilmu agama dalam kegiatan sehari-hari.

Yang kedua, yakni menjaga hu-bungan dengan sesama manusia atau hablum minannas yang tanpa dibatasi oleh etnik, ras, suku dan agama. Dengan siapapun dan kelompok apapun, kita harus menjalin hubungan sosial yang baik. Namun kalau sudah memasuki ranah aqidah, hal tersebut tak bisa ditawar-tawar lagi. “Dalam urusan aqidah kita bisa ekstrem. Namun dalam urusan sosial kita harus loyal kepada siapapun,” tegasnya.

Sedangkan yang ketiga, sambungnya, para santri hendaknya selalu bersikap mandiri. Kemandirian ini penting, terutama dalam bidang usaha, mencetak lapangan pekerjaan, serta jangan selalu berpikir untuk jadi pegawai negeri. “Dan yang keempat, para santri wajib memiliki akhlaqul karimah,” tukasnya.

Pria yang pernah mondok di Pesantren Darul Ulum Jombang ini menekankan, bahwa akhlaqul karimah tersebut tidak boleh luntur dalam diri seorang santri. “Kalau syariat itu kan soal halal-haram. Tapi kalau akhlaq itu berkaitan dengan patut dan tidak patut. Jadi manusia dipandang pantas dan tidak pantas, itu tergantung pada sisi akhlaknya,” paparnya. “Dengan akhlak itulah, seorang santri akan luwes sikapnya dan bisa menghargai sesama. Bisa mengorangkan orang istilahnya,” katanya menambahkan.

Pribadi kaum santri, ujar Kiai yang memiliki perusahaan ‘Cipta Karya Abadi Group’ ini, masih sangat dibutuhkan di era global saat ini. Bahkan untuk 25 tahun mendatang “lowongan” pejabat dan pemimpin negeri ini masih tetap membutuhkan para santri. Sebab selama ini kursi-kursi tersebut, justru diisi orang-orang yang cuma pintar saja tapi tidak punya ahklaq. “Maka tak heran kalau korupsi makin luar biasa.. rakus jabatan,” ungkapnya.

Page 8: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

8 MPA 8/373 / 2017

Oleh karenanya, para santri dituntut untuk belajar al-Quran, menghafalnya, serta memahami Hadist dan sekaligus mau mengamalkannya. Sehingga ketika menjabat dirinya akan menjadi sosok yang amanah. Untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut, di pondok Al-Jihad yang diasuh KH. Imam Hambali mengutakaman dua hal pokok. Pertama, mencari ilmu itu wajib. Bagi santri yang kuliah, wajib kuliah. Bagi yang tidak kuliah, wajib menghafal al-Qur’an dan mendalami kitab kuning.

Sedangkan yang kedua, adalah riyadhoh, tirakat, harus shalat yang rajin, bertahajud, shalat dhuha, membaca al-Quran, zikir dan sebagainya. “Kalau pisau itu ingin tajam, ya diasah. Kalau otak pengin tajam supaya mudah mencari ilmu, juga harus diasah melalui riyadoh. Jangan hanya pintar saja tetapi hatinya tidak tajam,” katanya mengingatkan.

negara dan bangsa ini sangat luar biasa. Santri pesantren baik yang kuliah

atau tidak, itu sangat berbeda dengan anak-anak yang hanya kuliah saja. Sebandel-bandelnya santri, mereka masih memiliki tali kendali. Sebab para santri itu hatinya senantiasa takut kepada Allah SWT. Sedangkan mahasiswa yang tak pernah nyantri, mereka tak saja bandel namun juga menularkan kebandelannya tersebut kepada yang lain. “Sumbangsih pesantren untuk bangsa dan Negara ini memang tak nampak secara kasat mata,” tukasnya.

Dengan diresmikannya Hari Santri, sambungnya, tentu keberadaan santri kian diakui. Dirinya berharap, agar pemerintah lebih meningkatkan perha-tiannya kepada pondok pesan tren. “Pemerintah hendaknya lebih memberi-kan porsi kepada pesantren. Jangan sampai pesantren merasa dianaktirikan,” harapnya. “Maka kerjasama antara pemerintah dan pesantren harus terus-menerus diciptakan. Baik di bidang pendidikan, bentuk-bentuk usaha dan sebagainya. Ini agar cita-cita yang mulia tersebut bisa tercapai dengan baik,” pungkasnya. •Solmisah

Berkenaan dengan Hari Santri, Kiai Hambali mengajak untuk menjadikan momentum tersebut sebagai ruang untuk bermuhasabah diri; sampai di mana prestasi santri, dan apakah santri sudah mampu bersaing dan sanggup menjawab tantangan global?

Untuk itulah, pesantren Al-Jihad Surabaya – yang mayoritas santrinya adalah mahasiswa – sangat memper-hatikan dari aspek bahasa; bahasa Inggris dan Arab. Disamping itu juga ada program pendalaman kitab kuning dan tahfidzul Quran. Yang tak kalah pentingnya, para santri Al-Jihad juga diajari berwira usaha dengan ditempat-kannya di perusahaan milik Kiai. “Ketika santri lulus dari perguruan tinggi dan pondok pesantren, mereka bisa mandiri dalam mencari rezeki dan mengamalkan ilmunya di masyarakat,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang sumbangsih pesan tren bagi keberlangsungan bang-sa, Kiai kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini mengatakan bahwa sum-bangsih pesantren selama ini tidak begitu kentara. Sebab pesantren itu ke banya kan non formal. Sedangkan yang dilihat selalu yang formal-formal. Padahal sumbangsih pesantren untuk

Page 9: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

9MPA 8/373 / 2017

Keberadaan santri di tengah masyarakat sangatlah dibutuh-kan. Selain mempelajari pengeta-

huan umum, santri juga dituntut untuk mempelajari ilmu agama dan mem prak-tekannya. “Namun tujuan pokoknya, santri itu mempelajari ilmu agama. Jadi orientasinya untuk akhirat. Maka segala sesuatunya harus diarahkan untuk akhirat,” tukasnya. “Eksistensi santri bukan saja diukur oleh ilmu serta lamanya mondok di pesantren, melainkan bagaimana dia menga-malkan ilmu itu dapat berguna untuk masyarakat,” tambahnya.

Pesantren sejatinya merupakan sebuah kampung kecil, yang di dalam-nya terdapat berbagai macam karakter manusia, serta bagaimana bersosialisasi dan melatih kemampuan kepemimpinan. Terlebih sebuah pondok pesantren yang

Momentum Hari Santri merupakan hari yang sangat berarti bagi santri dan dunia pesantren. Melalui peringatan Hari Santri tersebut,santri dan pondok pesantren dituntut untuk tetap eksis dalam mewarnai pendidikan di Indonesia. “Santri haruslah dibekali

dengan ilmu-ilmu yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat, sehingga santri dapat eksis dan mandiri,” ujar KH. Abdussalam Mujib.

Lampu Mercusuar dari ‘Kampung Kecil’Eksistensi Santri

memiliki ribuan santri, tentu amat bergantung pada santri untuk bisa memanfaatkan kondisi tersebut. Sebab para santri diberikan ruang untuk belajar memimpin dan dipimpin. “Santri di pesantren itu diajari memenej keuangan sendiri dan dilatih berorganisasi. Jadi kalau keluar dari pondok pesantren sudah sanggup menjadi pemimpin di masyarakat,” ungkapnya bernada harap.

Untuk menjadikan santri siap terjun di masyarakat dan sanggup bersaing di era kekinian, tutur pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo ini, maka perlu adanya kombinasi antara ilmu agama dan umum. “Ketika anak-anak sudah lulus dari Aliyah, barulah mereka mulai diajak memikirkan dan mengabdi untuk masyarakat,” ulasnya.

Pondok pesantren haruslah bisa berkontribusi untuk agama, bangsa

KH. Abdussalam Mujib

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo.

Page 10: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

10 MPA 8/373 / 2017

di antara mereka yang menetap dan menikah di sana,” ungkap pria kelahiran Pasuruan ini. “Tapi jumlah santri yang bersedia mengabdi di daerah masih sedikit. Sebab mereka kini banyak yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,” katanya memberikan alasan.

Memang tak sedikit kendala yang dihadapi oleh pondok pesantren. Mulai dari soal lahan pengembangan yang dibutuhkan, tentang sarana prasarana, atau persoalan-persoalan lainnya. Kalau lahan sempit, tentu akan sulit membangun gedung-gedung penunjang kegiatan santri. “Jika lahan yang tersedia mudah didapatkan, tentu gampang pula untuk membangun pondok pesantren. Pemerintah masih kurang perhatiannya terhadap hal ini,” kritiknya.

Kiai yang pernah aktif di Rabithah Ma’ahid ini mengakui, bahwa selama ini tak sedikit yang menda pat-kan bantuan dari pemerintah. Hanya saja, persentasenya masih jauh dari yang diharapkan. Ke depan dirinya

Eksistensi santri bukan

saja diukur oleh ilmu

serta lamanya mondok

di pesantren, melainkan

bagaimana dia menga-

malkan ilmu itu

dapat berguna untuk

masyarakat.

KH. Abdussalam Mujib

Pengasuh Pondok PesantrenAl-Khoziny Sidoarjo.

dan negara. Oleh karenanya, seorang santri dituntut tak hanya berijasah semata. Sebab disamping itu dirinya harus menjadi orang baik dan punya kepedulian terhadap kepentingan umat. Hal inilah yang selalu ditekankan para pendidik di pesantren. “Masyarakat tidak menanyakan ijazah dan titel. Tapi sejauh mana dia berguna dalam masyarakat,” tandasnya.

Salah satu cara agar santri memiliki sifat mandiri dan berorientasi untuk masyarakat, pihak pesantren mengirimkan santrinya yang telah lulus Aliyah untuk mengabdi menjadi tenaga pendidik di masyarakat. Baik di luar kota maupun di luar pulau. “Tak jarang

Page 11: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

11MPA 8/373 / 2017

mengharapkan, agar pemerintah mau mem bantu pesantren terutama dalam soal lahan tersebut. Sebab persoalan lahan inilah, yang selama ini terasa sulit dipecahkan.

Kalau persoalan santri-santri yang malas, bandel, bodoh dan semacamnya, hal itu bukanlah merupakan persoalan besar bagi pesantren. Sebab itu sudah menjadi kewajiban pondok pesantren untuk mendidik anak-anak yang sema-cam itu. “Pembentukan karakter santri, adalah merupakan tanggung jawab kami. Dan pesantren harus sanggup mengubah santri semacam itu, hingga menjadi pribadi yang baik, menjadi anak yang taat, pandai dan peka terhadap lingkungan sosial,” tegasnya.

Lelaki yang pernah mengenyam pendi dikan di Makkah Al-Mukarromah ini merasa yakin, bah-wa melalui pengaja ran yang ada di pesantren watak mereka pasti akan beru bah. Sebagaimana galib nya pondok pesantren, para santri yang ada di sana saban hari harus memper dalam ilmu-ilmu agama. Mulai dari tahfidzul Qur’an, menghafal kitab Hadist, atau-pun kitab-kitab kuning lainnya. Mereka juga dituntut pula untuk mahir berbahasa Arab dan Inggris. Dan sebagai tambahan, para santri juga diseru kan untuk menguasai ilmu bela diri.

Kiai yang juga pernah menimba ilmu di Pesantrem Al-Anwar Sarang Rembang ini menghimbau, agar para orangtua lebih memilih untuk memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren. Apalagi kini sistem pendidikan di pesantren telah memberikan berbagai bidang pendidikan yang sesuai dengan masyarakat. “Jika orangtua menghendaki

anaknya masuk di SMA, maka pondok pesantren menyediakan SMA. Jika ingin memasukkan anak ke SMK, di pesantren juga ada SMK,” paparnya.

Alhasil, tak ada alasan lagi bagi orangtua untuk tak memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Bahkan di pesantren ada jaminan kelak putra-putrinya akan menjadi pribadi yang baik, pintar ilmu agama dan pengetahuan umum, serta terampil di berbagai bidang. “Tentu ini sangat membantu pemerintah dalam mengatasi degradasi moral yang terjadi pada generasi muda saat ini,” ucapnya serius. “Pemerintah tidak akan mampu menangani kenakalan remaja saat ini, jika tidak dibantu beberapa pihak terkait seperti pondok pesantren,” ujarnya.

Menurut Dr. KH. Imam Ghazali Said, MA, bangsa Indonesia tidak akan

bisa tegak tanpa adanya peran pesantren. Salah satu buktinya, adalah peran santri dan pesantren dalam ‘Resolusi Jihad’ yang diploklamirkan oleh Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ari. “70 persen pahlawan yang gugur saat itu dari kalangan santri,” tandasnya. “Para santri pada saat itu masuk gerakan hisbullah, sedangkan dari kalangan tua ke sabilillah. Peran keduanya sangat besar dan saling melengkapi,” ungkapnya menambahkan.

Pondok pesantren, tutur Pegasuh Pesantren Mahasiswa ‘An-Nur” Sura-baya ini, adalah merupakan sebuah bentuk kaderisasi da’i yang dilakukan para ulama. Dimana para ulama memiliki pandangan yang jauh kede-pan, bahwa penerusnya haruslah dibekali dengan ilmu yang matang. Kaderisasi yang dapat kita lihat dengan mudah saat ini, ialah beberapa santri di pondok pesantren ketika selesai mengenyam pendidikan di pesantren mereka dikirim ke berbagai daerah.

Misi utama yang dititipkan kepada para santri tersebut, adalah mengajarkan ilmu agama serta mengabdi untuk masyarakat. Tidak sedikit santri yang dikirim tersebut kemudian menikah dengan masyarakat setempat. Bahkan diantara mereka ada yang sanggup mendirikan sebuah pondok pesantren. “Pesantren induk malah memilih santri yang terbaik untuk dijadikan guru dan diberikan kesempatan mengajar di pondok pesantren tersebut,” jelasnya.

Ada pula para santri yang dikirim ke Timur Tengah – seperti Mesir – untuk belajar ilmu agama. Ketika lulus santri tersebut kembali ditem pat kan di pondok pesantren. Pria yang meru-pakan alumni Universitas Al-Azhar

Dr. KH. Imam Ghazali Said, MA

Pegasuh Pesantren Mahasiswa ‘An-Nur” Surabaya.

Page 12: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

12 MPA 8/373 / 2017

tahun 1985 ini juga mengung kapkan, bahwa salah satu penyebab pesantren tetap eksis karena gurunya tidak mengambil dari luar, melainkan dari santri yang telah dikaderisasi.

Berkenaan dengan Hari Santri, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora ini memaparkan, bahwa peran pondok pesantren dalam membangun karakter bangsa kini kian dibutuhkan. Dibandingkan pendidikan formal pada umumnya, pondok pesantren lebih mengutamakan pada aspek praktek dari pada teori. Sedangkan lembaga pendidikan formal hanya menekankan teori dan baru praktek. Apalagi, tidak semua teori-teori tersebut dapat dipraktekkan.

Satu hal yang selalu dibangun di pondok pesantren, adalah hubungan antara guru dan murid. Hubungan Kiai dan santri lebih intens terjadi, karena keduanya berada di satu tempat yang sama. “Inilah kelebihannya pesantren. Apa yang dilakukan Kiai, para santri mengetahuinya. Dan apa yang dilakukan santri Kiaipun tahu, sehingga menjadi sebuah keteladanan bagi santri dan pengawasan oleh Kiai,” imbuhnya.

Begitupun dengan hubungan ruhani antara santri yang sudah alumni dengan Kiai yang terjadi secara terus-menerus. Pria kelahiran Sampang 12 Februari 1960 ini menjelaskan, hubungan ruhani antara Kiai dan alumni tersebut terjadi, karena Kiai setiap harinya selalu men-doakan santrinya dan begitupun sebalik-nya para satri juga mendokan Kiainya. “Tentu hal yang demikian ini jarang terjadi atau sama sekali tak ada di dunia pendidikan formal biasa,” tukasnya membandingkan.

Didirikannya pondok pesantren, lanjut pendiri Pesantren Anak Yatim Al-Bisri Surabaya ini, yakni berupaya memperbaiki akhlak santri dan masyarakat sekitar. Pesantren itu ibarat mercusuar atau lampu yang menerangi santri maupun masyarakat sekitar. Meskipun pada kenyataannya banyak

masyarakat di sekitar pondok yang tidak mengaji di pesantren. “Padahal dalam sejarah pendiriannya, justru tak sedikit masyarakat yang menentang atas berdirinya pesantren tersebut. Namun karena kesabaran Kiai, lama-lama rasa simpati masyarakatpun timbul dengan sendirinya,” paparnya. “Di sisi lain, masyarakat juga diuntungkan dengan tumbuhnya ekonomi baru di sekitar pondok pesantren,” tambahnya.

Dalam rangka menghadapi zaman yang semakin maju, pada umumnya pesantren memiliki ciri khas dalam sistem pembelajarannya. Pesantren masih menggunakan ‘sistem lama’ dimana masih menggunakan metode yang diwariskan oleh para ulama yang terkesan klasik. Namun saat ini, metode lama tersebut dipadukan dengan didirikannya sekolah formal di dalam pondok, dimana kurikulumnya sesuai dengan kurikulum yang dibuat oleh Kementerian Agama.

Pria yang pernah menjadi Ketua Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya ini menambahkan, kini ada beberapa pesantren yang mengasah kemampuan santrinya dalam berbahasa Mandarin. Namun di sisi lain, juga masih terdapat pesantren yang mempertahankan sistem salaf nya. Yang semodel ini jumlahnya semakin berkurang. “Pesantren yang mem-pertahankan sistem salaf ini bukan berarti menutup diri dari kemajuan teknologi. Mereka semua juga sudah menggunakan komputer dan sebagainya dalam proses pembelajaran,” terangnya.

Pada zaman milenial ini, tutur Kiai Ghazali, para santri dituntut untuk bisa bersaing di segala bidang. Untuk memenuhi hal tersebut, pemnerintah dalam hal ini Kementerian Agama telah melakukan kerjasama dengan pihak terkait sehingga santri yang berprestasi dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi yang favorit.

Sebagai contoh, ada beberapa per-wakilan santri di Jawa Timur yang diterima di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Ketika awal-awal pembelajaran di fakultas kedokteran, santri tersebut memiliki nilai rendah jika dibandingkan dengan mahasiswa kedokteran yang lain. Namun karena etos belajarnya yang tinggi, pada akhirnya santri tersebut berhasil memiliki nilai terbaik. Lalu santri tersebut melanjutkan S2 fakultas yang sama di Universitas Indonesia dan menjadi lulusan terbaik. “Ini membuktikan, bahwa santri dapat bersaing dengan produk-produk lain dan bisa menjadi yang terbaik,” tegasnya bangga.

Meskipun prestasi para santri akhir-akhir ini cukup membanggakan, namun menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dibenahi oleh pesantren. Kelemahan pesantren itu ketika pengasuh pondoknya meninggal dunia. Karena tidak ada yang meneruskan kepemimpinannya, maka pondok tersebut akan runtuh dengan sendirinya. “Ini berbeda dengan Al-Azhar, yang sistem kepengurusannya terpusat. Jadi ketika pimpinan pondok meninggal dunia, akan dengan mudah digantikan oleh yang lain,” katanya membandingkan. “Ini merupakan solusi yang baik bagi dunia pesantren agar eksistensi pesantren tetap terjaga,” tandasnya. •Solmisah

Bangsa Indonesia tidak

akan bisa tegak tanpa

adanya peran pesantren.

Salah satu buktinya, adalah

peran santri dan pesantren

dalam ‘Resolusi Jihad’

yang diploklamirkan oleh

Hadrotus Syekh KH. Hasyim

Asy’ari. 70 persen pahlawan

yang gugur saat itu dari

kalangan santri.

Dr. KH. Imam Ghazali Said, MA

Pegasuh Pesantren Mahasiswa ‘An-Nur” Surabaya.

Page 13: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

13MPA 8/373 / 2017

LENSA KHUSUS

Adapun peserta seminar berasal dari berbagai daerah, seperti Mataram, Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah lain. Mereka adalah perwakilan dari Direktorat PD Pontren Kemenag RI, pewakilan lembaga penelitian atau observatorium ilmu falak, pondok pesantren dengan kajian

Ilmu falak, perguruan tinggi dengan jurusan/prodi ilmu falak/astronomi, beberapa ilmuwan falak, santri, mahasiswa, siswa, dan awak media massa.

Diskusi Nasional Ilmu Falak ini sendiri terbagi menjadi tiga panel diskusi. Diskusi panel pertama mengenai perkembangan Ilmu Falak dan pemanfaatannya untuk kebaikan umat manusia. Pada sesi ini hadir sebagai pembicara adalalah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, DR. Ahmad Zayadi, Alumni Pesantren Salafiyah Seblak dan pendiri Observatorium Imah No’ong, Bandung, Hendro Setyanto, Msc., dan Prof. DR. Moedji Raharto, Kepala Observatorium Bosscha Bandung.

Sejumlah ahli falak dan astronomi berkumpul di Pondok Pesantren Seblak Jombang pada 7 September lalu. Mereka bertemu dalam acara bertajuk “Mudzakarah Falakiyah Nasional.” Acara ini sendiri digagas oleh digagas Yayasan Pendidikan dan Pesantren Rohmah Seblak yang bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan didukung

oleh Triputra Group dengan patner media Metro TV dan BBSTV Surabaya.

Revitalisasi Ilmu Falakuntuk Kemaslahatan Umat

Page 14: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

14 MPA 8/373 / 2017

Diskusi panel kedua membahas tentang Observatorium dan Ilmu Falak. Nara sumber dalam diskusi kali ini adalah Dr. Ahmad Izzuddin (Pakar Ilmu Falak dari UIN Wali-songo Semarang) dan Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar (Kepala Obser vatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumetera Utara.

Dilanjut dengan panel diskusi ketiga dengan fokus pembahasan mengenai manfaat ilmu falak bagi kehidupan manusia. Dalam panel terakhir ini, DR. Mahasena Putra, M.Sc., pakar astronomi ITB dan Kepala Observatorium Bosscha, Ban-dung dan DR. Bambang Setiahadi, dari Lembaga Penerbangan dan Anta-riksa Nasional (Lapan), ditunjuk menjadi narasumber.

Selain itu, dalam acara yang bertajuk “Revitalisasi Ilmu Falak untuk Kemaslahatan Umat” hadri pula Mantan Menag RI, KH. Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan. Menurut penilaian menteri di era Presiden KH. Abdurrahman Wahid ini, Ilmu Falak di Indoensia cenderung stagnan dan tidak dinamis.

Lebih jauh dia menilai, ilmu falak hampir mati. “Karena sampai sekarang belum ada pengaragaan nobel bidang ilmu Falak. Akan tetapi justru ilmu astronomi sudah mendapatkan nobel penghargaan,” ungkap bernada getir di hadapan 150 orang yang datang dari berbagai daerah, seperti Mataram, Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah lain di Mudzakaroh ini.

Lantaran itulah menurut Pendiri Universitas Islam Malang (Unisma) ini, saat ini diperlukan aset kerja sama antar pesantren, Kemenag, dan lembaga-lembaga ilmu falak untuk mewujudkan potensi ilmu falak agar lebih berkembang. “Harusnya juga merevitalisasi pembelajaran ilmu falak selama ini,” tambah mantan Rektor Universitas Merdeka Malang ini mem-berikan alternatif solusi.

Kiai Tholchah juga mengusulkan agar pelembagaan tradisi akademik ilmu falak yang dulu menjadi ciri pesantren, digalakkan kembali. Sebab saat ini ada kecenderungan menurun karena beberapa faktor. “Maka untuk meningkatkannya perlu dilakukan upaya penyadaran melalui edukasi falaqiyah beberapa daerah,” urainya.

Senada dengan itu, Dr. Ahmad Zayadi menjelaskan terkait dengan revitalisasi ilmu falak bahwa sudah menjadi tugas negara dengan mereko-gnisi, memfasilitasi, dan membuat regulasi bersama-sama dengan komu-nitas pesantren. “Tiga hal tersebut jika dilakukan bersama maka akan mening katkan nilai pesantren ke depan,” kata man tan Kepala Sub-direktorat Pendi dikan Diniyah dan Mahad Aly Direk torat PD Pontren Dirjen Pendis Kemenag RI itu.

Ilmu Falak selam ini memang menjadi referensi utama muslim di Indonesia dan di seluruh dunia dalam menentukan arah kiblat, menentukan jadwal shalat, dan menentukan awal bulan termasuk awal bulan Syawal atau Idul Fitri. Kendati terus berkembang, namun Ilmu Falak masih menjadi ilmu yang belum akrab di mata publik, bahkan dianggap sebagai ilmu yang rumit dan sukar dipelajari.

Dalam diskusi yang dihelat sehari itu pun menghasilkan beberapa rumusan. Salah satuanya adalah adanya lembaga kalender negara. Para ilmuwan Falak dan Astronomi yang hadir dalam seminar tersebut sepakat bahwa lembaga kalender negara sudah lama dinantikan dan memang diperlukan. Lembaga ini nantinya diharapkan berperan menen-

tukan jatuhnya hari-hari penting seperti Lebaran, hari libur keagamaan yang penting di Indonesia, hingga jadual pelaksanaan haji dan pengelolaannya

Isu lain yang menjadi topik bahasan adalah pentingnya membumikan Ilmu Falak dengan menggali manfaatnya untuk kualitas hidup manusia. Pemikiran lain adalah potensi memperluas keman faatan Ilmu Falak bagi kebaikan hidup umat manusia. Salah satu isu yang menge muka adalah peran Ilmu Falak dalam mengkaji terjadinya bencana alam. Tak hanya itu, Ilmu Falak juga bisa dimanfaatkan untuk menghitung dampak perubahan iklim bagi industri pertanian, peternakan, dan perubahan cuaca.

Sementara itu bagi KH Abdul Halim Mahfudz bertekad untuk menin-daklanjuti Mudzakarah ini dengan kegiatan keilmuan agar Ilmu Falak lebih banyak dipahami dan dipelajari oleh masyarakat. “Selain itu, agar lebih banyak memberikan manfaat kepada publik lebih dari sekadar untuk menentukan arah kiblat, menentukan jadual salat, dan menentukan lebaran,” ucap Pengasuh Pesantren Al-Mahfudz Seblak ini. “Semoga ke depan bisa dirumuskan tentang perubahan iklim, gempa bumi dan bencana alam yang lain dengan pendekatan Ilmu Falak,” imbuhnya berharap. •pri

LENSA KHUSUS

Page 15: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

15MPA 8/373 / 2017

LENSA KHUSUS

Menurut Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud ini, evaluasi dan analisa yang dihasilkan diskusi ini nantinya akan dituangkan ke dalam road map. Dari sini nantinya akan

terlihat bahwa suatu daerah masih kurang dalam hal apa untuk memenuhi SPM. Selain itu, peta jalan ini juga harus masuk ke dalam perencanaan dan penganggaran daerah terlebih dahulu baru bisa direalisasikan dan bisa dilihat berapa kebutuhan untuk pemenuhan SPM itu. “Salah satu yang diharapkan adalah setiap kabupaten bisa membuat `road map` tentang SPM Dikdas.

KOPI DARAT atau Kongkow Pendidikan Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat di gelar di Surabaya pada 14 September lalu. Diskusi ini sendiri bertajuk “Kerja Sama Efektif dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Melalui SPM

Dikdas.” “Dari sisi akan ada suatu analisa dan evaluasi dari pihak terkait pelaksanaan SPM Dikdas di kabupaten/kota di Indonesia. Sebab, endidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat dan

industri. Mereka diharapkan membantu pelaksanaan SPM,” tandas Nurma Dewi Saleh.

SPM Madrasahbukan Hanya Tanggung Jawab Kemenag,

tapi juga Masyarakat dan Pemda

Page 16: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

16 MPA 8/373 / 2017

Jadi pemerintah daerah sudah ada potret,” ungkapnya. “Road map SPM juga membantu pemerintah kabupaten/kota untuk menjalin kerja sama dengan dunia industri. Penyediaan dana yang perinci menarik dunia industri untuk membantu pendidikan,” imbuhnya.

Dalam acara ini hadir beberapa tokoh antara lain Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pengembangan Kabu-paten Nagakeo, Nusa Tenggara Timur, Bernard Dinus Fansiena, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara, Ariaty Polapa. Selaian itu hadir pula sebagai nara sumber adalah Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Demak, Djuair, Kepala Sekolah SMPN 1 Pejarakan Kabupaten Probolinggo dan Senior External Relation and SR PGN Saka Indonesia Pangkah, Subali.

Memang Standar pelayanan minimum (SPM) pendidikan termasuk madrasah bukan hanya tanggung jawab Kementerian Agama semata, tapi juga masyarakat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah diminta tak ragu membantu madrasah yang pada dasarnya juga ikut berkontribusi dalam angka partisipasi kasar (APK) pendidikan. Hal ini terungkap dalam dalam diskusi Kopi Darat yang digelar

bersama Kemendikbud, Kemenag, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Uni Eropa di Kantor Kemenag MH Thamrin, pada 30 Agustus lalu.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelem bagaan, dan Kesiswaan Ma dra-sah Ditjen Pendidikan Islam Kemen-terian Agama Umar mengatakan bahwa meski madrasah sudah ber-kualitas, tapi perlu peningkatan. Yang kurang di madrasah adalah SPM dalam konteks sarana prasaran. Sebab menurutnya, pada madrasah tingkat dasar, kurikulum sudah tidak perlu dikhawatirkan. Standar guru dan tenaga pendidik juga sudah baik. “SPM sarana prasaran harus diakui madrasah masih kurang selama ini,” ungkapnya.

Meski demikian, siswa madrasah memilik daya juang tinggi dan keya-kinan akan pertolongan Allah SWT. Saat ini, Kemenag sendiri menyumbang 20-30 persen kesuksesan pendidikan nasional. Dengan sumbangan itu, umat diminta merawat dengan tuntas. Di sisi lain, partisipasi pemerintah daerah diraya masih sangat kurang.

Menurut Umar, memang bantuan dari pemda untuk madrasah swasta sudah ada, tapi itu masih berdasarkan simpati, belum kebijakan. Berbeda dengan sekolah yang didominasi milik

pemerintah, berbeda dengan madrasah yang didominasi milik masyarakat. “Kalau pemda memperjuangkan ma-dra sah di daerahnya, itu bukan bantu Kemenag tapi membantu warga daerahnya,” tukasnya.

Sementara itu, Hanun Asrohah yang juga turut dalam Kopdar ini mengibaratkan madrasah iba rat pohon di lahan terbuka. Sehingga menu rut Kepala Pusat Pengem-bangan Madrasah (MDC) Kanwil Kemenag Jawa Timur ini, dukungan terhadap madrasah lebih banyak dari masyarakat. “Padahal, dalam pengem-bangan madrasah perlu partisipasi semua komponen,” tukasnya.

Soal bantuan pemda, pihaknya berbgai pengalaman bahwa pernah mencoba melakukan audiensi ke pemda Brojonegoro dan berhasil mendapat bantuan Rp 495 juta untuk 33 madrasah di Brojonegoro. Praktik serupa lalu dicoba di Tuban dan berhasil. Pun di Pamekasan.

Di sana syarat madrasah swasta menerima bantuan adalah yayasan harus berakta notaris. Madrasah milik ormas terkendala dan butuh relaksasi kebijakan. Dengan pendekatan dan mema hamkan pemda setempat, aturan bisa direlaksasi. “Semua itu jadi pengalaman baik. Memang ada pemda yang perhatian dan ada pemda yang belum paham tentang madrasah,” ucap Kaprodi PAI Program Doktoral Pascasarjana UIN Surabaya ini. “Di sisi lain, madrasah juga semakin sadar untuk lebih transparan dalam pengo-lahan anggaran selain juga dibu-tuhkan strategi untuk meyakinkan masyarakat,” imbuhnya

Sementara itu, saat ini Pemerintah Indonesia telah melakukan sejum lah langkah perbaikan kualitas pendi-dikan, termasuk melalui desen-tralisasi pengelolaan pendidikan yang salah satunya melalui SPM. Dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang SPM untuk pen-didikan dasar, ada 27 aspek SPM dikdas dimana 14 di antaranya adalah pelayanan oleh pemerintah daerah. Sementara 13 aspek lainnya merupakan pelayanan oleh satuan pendidikan baik sekolah maupun madrasah. •pri

LENSA KHUSUS

Page 17: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

17MPA 8/373 / 2017

LENSA KHUSUS

Melalui kegiatan ini, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini berharap agar tiap umat Muslim bisa mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad SAW. Dari spirit ini selanjutnya menjadi ispirasi untuk meningkatkan semangat perubahan mental

menuju ke arah yang lebih baik. “Tak hanya kaum muslimin, seluruh umat beragama juga harus saling bahu membahu dalam mensyiarkan agamanya masing masing,” ucapnya saat memimpin upacara pembukaan Gebyar Muharram itu.

Ada pemandangan tak biasa di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 September lalu. Ratusan siswa madrasah dari berbagai jenjang berkumpul. Tak hanya itu, hampir seluruh Kakankemenag se-Jatim juga tampak hadir. Rupanya mereka sedang mengikuti Gebyar Muharam 1439 H yang baru pertama kali dihelat. “Sangat penting mengenalkan tahun baru hijriyah untuk mengenang sejarah Nabi Muhammad SAW

saat berhijrah sebagai strategi melakukan perubahan ke arah kebaikan terhadap seluruh manusia,” ujar H. Syamsul Bahri.

Semarak Gebyar 1 Muharamdi Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Page 18: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

18 MPA 8/373 / 2017

Gebyar 1 Muharam yang diinisiasi Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini berlangsung sehari ini yang dimeriahkan dengan berbagai festival. Diantaranay adalah Festval drum band yang diikuti 14 grup marching band MTsN dan MAN. Mereka merupakan perwakilan dari tiap wilker. Selain itu ada pula Lomba Seni Musik Islami yang diikuti oleh siswa siswi jenjang MA perwa kilan dari masingmasing kantor Kemenag Kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Sementara itu H. Barnoto menje-laskan perihal latar belakang didakaanya gebyar Muharram ini. Menurut Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, dewasa ini banyak masyarakat muslim yang tidak mengetahui esensi dari Tahun Baru Hijriyah. Tak heran jiak selama ini tahun Baru Masehi lebih diminati dan disemarakkan.

Dengan Gebyar ini selain untuk lebih menyemarakkan syiar Islam, dia juga berharap terciptanya jalinan ukhuwah Islamiyah. Dan melalui kegitan ini, dia juga berharap mampu memprkokoh tali persaudaraan antra Kantor Kemenag dengan masyarakat maupun antar ASN Kankemenag sendiri.

Acara ini sendiri diikuti oleh seluruh pejabat dan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Jatim dan Kakankemenag se-Jatim. Tak hanay itu, kasi Bimas Islam dan Kasi Pendma se-jatim juga turut hadir. Suasana makin ramai, sebab diikuti pula Kepala Satuan Kerja MTsN dan MAN serta siswa MTs dan MA Zona terdekat.

Sungguh semarak Gebyar Mu-harram yang mengusung tema “Dengan

Tahun Baru Islam, Kita Kuatkan Tali Persaudaraan untuk Hijrah menuju Perbaikan” ini. Selain ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh

Kakanwil dan Kabid Penaiszawa, acara ini juga diramaikan pula dengan berbagai atraksi drum band pembuka dan lagu-lagu Islami. •pri

LENSA KHUSUS

Page 19: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

19MPA 8/373 / 2017

Demi meningkatkan kualitas dan kompetensi bagi pengemban tugas kehumasan, Kanwil Kemenag Prov. Jatim menggelar Workshop Jurnalistik Tenaga Kehumasan. Acara ini dihelat di di Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya selama dua hari penuh,

19-10 September lalu. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meng-upgrade nama Jatim, khususnya dalam hal kualitas dan kapasitas output informasi dan jurnalistik agar kedepan lebih mumpuni,” ujar H. Markus.

Dibutuhkan Tenaga Humas Handaluntuk Mem-branding Kemenag Lebih Baik

Kasubbag Inmas Kanwil Kemena Prov. Jatim ini menuturkan bahwa selama ini pengiriman berita dari daerah masih bersifat pelaporan kegiatan dan foto semata. Dia menilai yang dikirim itu belum sampai pada taraf titik nilai kejurnalistikan

yang ideal seperti pada umumnya. “Jadi kegiatan ini dilakukan dalam rangka untk men-support kompetensi ASN Kemenag dalam mengemban tugas jurnalistik kehumasan. Baik kehumasan di tingkat Kab./Kota maupun di tingkat provinsi,” ulasnya.

Agar skill tenaga humas kian terasah, dalam kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada teori semata, peserta juga diajak praktek langsung. Berbekal materi selama workshop, peserta diwajibkan menjadikannya sebagai bahan berita. Selanjutnya berita tersebut di-up load di portal berita kanwil Kemenag Prov Jatim. “Jadi kegiatan ini bukan hanya teoritik melainkan sekaligus praktik jurnalistik,” tegas Markus.

LENSA KHUSUS

Page 20: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

20 MPA 8/373 / 2017

Workshop yang menghadirkan Pimred Radio Suara Surabaya sebagai nara sumber ini diikuti sebanyak 38 pranata humas dan pelaksana humas kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Selain itu, ada pula perwakilan dari UPT Asrama Haji Surabaya dan utusan dari Balai Diklat Keagaman (BDK) Surabaya.

Sementara itu, H. Muhammad Amin Mahfudz berharap lebih pada peranan humas. Menurut Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, humas harus mampu dan bisa membuat imej Kemenag lebih baik di mata masyarakat. “Jadi salah satu tugas humas adalah untuk membangun imej positif kementerian ini di masyarakat,” tandasnya.

Oleh karena itulah menurutnya, humas harus memliki kecerdasan rang kap. Artinya ia dituntut tidak hanya bisa, tapi juga harus tahu dan menguasai segala hal, baik dari infor-masi luar maupun informasi yang ada di Kemenag sendiri. “Selain harus vokal dan cakap, humas harus mampu memilah dan memilih informasi yang akan disampaikan kepada publik,” ucap Mantan Kankemenag Jombang ini.

Mantan Kakankemenag Magetan ini juga berpesan agar humas juga tanggap dan responsif. Hal ini terkait dalam mempublikasikan berita prestasi dan hal-hal positif yang ada di intern Kemenag agar bisa segera diketahui dan dibaca oleh publik. “Ini juga salah satu tugas humas yang tidak kalah pentingnya,” tukasnya.

Humas harus memliki

kecerdasan rangkap. Artinya

ia dituntut tidak hanya

bisa, tapi juga harus tahu

dan menguasai segala hal,

baik dari informasi luar

maupun informasi yang

ada di Kemenag sendiri.

Selain harus vokal dan

cakap, humas harus mampu

memilah dan memilih

informasi yang akan

disampaikan kepada publik.

Rp. 108 triliun. Posisi kedua ditempati Kementerian PUPR dengan jumlah angaran Rp. 101,5 triliun. Dan di urutan ketiga adalah Kementerian Agama dengan anggaran sebear 60,2 triliun. Sementara anggaran Kementerian Pen di dikan dan Kebudayaan sebesar Rp. 39,8 triliun dan hanya berada di rangking ketujuh. “Kalau humas kita pasif, tentu masyarakat tidak pernah tahu anggaran sebesar itu untuk apa,” ucapnya mengingatkan.

Dijelaskannya, kegiatan dan program Kemenag itu banyak sekali. Sementara masyarakat umumnya menganggap kegiatan Kemenag hanya berkutat pada kegiatan haji dan nikah di KUA. “Riilnya, masyarkat mulai bangun tidur sampai tidur lagi butuh Kemenag. Bahkan urusan sekolah mulai jenjang SD, SMP dan SMA, semua butuh support dari Kemenag,” tegas mantan Kakankemenag Bangkalan ini serius.

Lantaran itulah, di tengah akses informasi yang kian cepat, saat ini dibutuhkan para tenaga humas yang handal. Dengan itu, ia akan mampu bisa mem-branding Kemenag lebih baik dan memberikan trade atau merk yang bagus pada institusi ini. Amin juga melanjutkan bahwa humas-humas yang bagus akan sangat membantu, termasuk dalam mengeliminasi informasi-infor-masi yang kurang menguntungkan bagi Kemenag. Selain itu, keberadaannya juga akan sangat membantu para pejabat agar bisa fokus dalam bekerja. •pri

Amin beralasan bahwa anggaran Kemenag saat ini merupakan terbesar ketiga diantara kementerian yang ada. Berdasarkan APBN 2017, anggaran belanja pemerintah pusat ditetapkan sebesar Rp 1.315 triliun dengan anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 763 triliun.

Kementerian dengan anggaran ter-besar pertama adalah Kementerian Per ta hanan dengan total anggaran

LENSA KHUSUS

Page 21: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

21MPA 8/373 / 2017

Adegan tanya jawab sepanjang satu jam lebih itu, bukanlah sidang terbuka antara Kepala Madrasah

dengan sejumlah murid perwakilan kelas yang sedang berdemonstrasi. Namun itu merupakan praktik wawan-cara jurnalistik yang diikuti oleh para pungga wa majalah Az-Zahra MTsN Krian. Laiknya seorang wartawan profe-sional, mereka menyiapkan daftar per-tanyaan demi menggali segala infor masi perihal madrasah dari orang nomor satu di lembaga tersebut.

Seakan memperoleh energi baru, 48 orang peserta itu membombardir pertanyaan sang Kepala Madrasah seraya tiada henti. Andai waktu satu jam tak menjadi batas pelatihan wawancara, masih banyak pertanyaan yang belum sempat mereka lontarkan. Dengan sifat keba pakan, Abdul Ghofur, Kepala MTsN Krian itu pun menjawab semua per tanyaan yang terkadang terasa agak liar. Sesekali dirinya membetulkan per-tanyaan-pertanyaan yang dianggapnya agak kurang relevan.

Dari pelatihan wawancara tersebut, siswa selain mampu mengurai berbagai kebjakan madrasah, mereka juga menda-pat kan ilmu teknik wawancara yang efektif. Ini merupakan salah satu modal berarti dalam menekuni dunia jurnalistik. Sebab dengan wawancara efektif, akan mampu menggali berbagai infor masi penting dan data-data secara akurat.

Dengan melimpahnya data tentu akan memudahkan seorang jurnalis dalam merangkai kata hingga menjadi sebuah tulisan yang menawan. Ini tentu pembelajaran menarik bagi siswa di tengah maraknya budaya plagiasi dan berita bohong alias hoax yang banyak bertebaran. “Inilah pendidikan literasi mela lui pelatihan jurnalistik yang sangat bermanfaat bagi siswa,” ujar Erna Khusna Ningsih. “Selain anak-anak mencari dan menggali informasi, mere-ka juga memiliki tanggung jawab untuk menyebarkannya dengan bahasa yang menarik,” imbuh Koordinator Ekstra-kurikuler Jurnalistik MTsN Krian ini.

Teknik wawancara sendiri meru-

pakan salah satu dari materi yang dibawakan oleh Ilung S. Enha dan Suprianto dari Redaksi Mimbar Pembangunan Agama Kanwil Kemenag Prov. Jatim dalam pelatihan ini. Adapun materi lainnya adalah penulisan berita, penulisan feature, dan fotografi. “Keempat materi ini sangat relevan dengan penulisan sebuah majalah karena memang hasil akhir dari ekstrakurikuler jurnalistik yang ada di MTsN Krian adalah terbitnya majalah madrasah Az-Zahra,” ungkap Marfuatin Nafiah, Ketua Pelaksana Workshop Jurnalistik ini.

Sementara itu, Abd. Ghofur sangat mengapresiai dengan diadakannya workshop ini. Menurut Kepala MTsN Krian ini, kegiatan positif ini harus terus dilakukan. “Ini tentu sangat mendukung budaya literasi yang dicanangkan oleh Kabupaten Sidoarjo saat ini. Sebab dengan teknik yang diberikan pembicara, ternyata siswa dipancing untuk gemar membaca, bertanya, dan menulis,” tandasnya sumringah. •pri

Seorang kepala madrasah diwawancarai puluhan siswanya secara bersamaan.Ini mungkin hanya terjadi dalam Workshop Jurnalistik yang dihelat MTsN Krian pada 16 September lalu.

Ragam pertanyaan lucu dan kritis pun meluncur dari bibir para siswa peserta workshop yang mengusung tema ”Menjadi Jurnalis Itu Gampang”.

Pendidikan LiterasiMelalui Pelatihan Jurnalistik

Abdul Ghofur, Kepala MTsN Krian sedang terlibat langsung pada materi Teknik Wawancara dalam workshop jurnalistik di auditorium MTsN Krian.

LENSA KHUSUS

Page 22: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

22 MPA 8/373 / 2017

Maka Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak mereka,

menuntun mereka ke jalan yang benar, dan membimbing mereka kepada agama Tauhid yang akan menyelamatkan mereka, di dunia maupun di akhirat.

Dalam al-Qur’an surat al-Jumuah [62]: 2, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang

membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan menga-jarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.

Kesemua itu dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan cara-cara yang amat bijaksana, lemah lembut dan dengan memberikan suri tauladan yang baik untuk kesempurnaan akhlak semua manusia. Berkat hidayah Allah SWT, dan bimbingan dari Rasulullah SAW, maka dari masyarakat yang amat jeleknya berubah menjadi masyarakat yang baik, masyarakat beriman kepada Allah SWT, masyarakat yang berakhlakul karimah.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW kemudian diteruskan oleh para sahabat dan kaum muslimin sesudahnya. Sehingga dalam kurun waktu yang

relatif singkat, kaum muslimin mampu menjadikan seluruh jazirah Arab tunduk dan patuh dalam naungan Islam. Hidup damai, aman tenteram dalam panji-panji keadilan. Pada saat itu Islam dan kaum muslimin tampil dalam panggung sejarah sebagai umat teladan. Dalam al-Qur’an surat Ali Imran [3]: 110, Allah SWT berfirman:

Artinya: “kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”.

Masyarakat sebelum Nabi Muhammad SAW lahir dikenal sebagai masyarakat jahiliyah, artinya masyarakat bodoh.Kebodohan mereka disebabkan karena ketidaktahuan akidah, dan rusaknya akhlak serta moral mereka.

Kunci KemajuanPeradaban Islam

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Page 23: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

23MPA 8/373 / 2017

Kaum muslimin hasil bimbingan dan pembinaan Nabi Muhammad SAW, mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka benar-benar menjadi ‘khaira ummah’ atau umat yang terbaik. Teguh keimanan dan ketaqwaannya, patuh menjalankan semua syariat Islam, serta tabah dalam menegakkan amar makruf dan nahi munkar. Karena itu mereka tampil menjadi umat yang kuat dan jaya.

Peradaban Kaum MusliminUmat Islam dan peradaban kaum

muslimin pernah maju, bahkan karena begitu majunya sehingga menjadi kiblat bangsa-bangsa di dunia. Wilayah Islam begitu luas, terbentang dari Afrika Utara, Spanyol (Andalusia), Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Iraq, Persia, sebagian Asia Kecil, Afganistan, daerah-daerah yang sekarang menjadi Pakistan, Usbek dan Kirgis di Asia Tengah.

Sumbangan peradaban Islam pada masa keemasannya, berperan besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan bahkan sampai saat ini. Ratusan ilmuwan dan cendekiawan muslim memberi inspirasi bagi tumbuhnya peradaban tinggi bagi kemanusiaan. Para cendekiawan muslim itu tidak hanya ada di bidang keagamaan saja, tetapi dalam segala aspek kehidupan.

Sebagai gambaran pada masa Daulah Bani Umayah, di mana pada saat itu sudah dibentuk pelayanan pos surat. Awalnya digunakan untuk mengirimkan surat-surat khalifah ke berbagai negeri. Di setiap jalan-jalan penting didirikan pos-pos, dan di setiap pos disediakan beberapa ekor kuda sebagai kendaraan untuk mengantar surat. Surat-surat dari ibukota dibawa ke pos terdekat, kemudian dibawa lagi ke pos berikutnya, akhirnya sampai di pos terdekat dengan alamat surat. Jarak antara pos satu dengan pos berikutnya sekitar dua belas mil. Maka surat akan lebih cepat sampai ke tangan penerima.

Selanjutnya pada masa Bani Abbasiyah, dibangun dan ditetap-kan kota Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan daulah Bani Abbasiyah. Menurut para ahli sejarah, pembangunan tersebut menghabiskan dana sebesar delapan belas juta dinar. Al-Khatib al-Baghdadi menga-takan : “Saat itu Baghdad menjadi kota megapolitan yang tidak ada

Zakaria ar-Razi, berasal dari Persia, lahir di Ray pada tahun 865 M, di dunia Barat dikenal dengan panggilan ‘Ar-Razes. Ia mem pelajari matematika, astronomi, logika, sastra, dan kimia, kemudian memu satkan perhatiannya pada kedok teran, dan filsafat. Ia menjadi seorang dokter dan filosof besar pada zamannya. Karya tulis hasil penelitiannya yang termashur adalah al-Hawi, Ensiklopedi Kedokteran berjumlah 20 jilid. Buku ini berisi ilmu kedokteran Yunani, Arab, dan diter jemah kan ke dalam bahasa latin pada tahun 1279 M. Sejak saat itu, buku tersebut menjadi rujukan di universitas -univer sitas Eropa sampai abad ke-17 M.

Pada masa kejayaan Islam di Andalusia, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di berbagai perguruan tinggi di sana. Hal itu karena Eropa sebelum abad X masih merupakan masa kegelapan ilmu pengetahuan. Sedangkan para cendekiawan Muslim sudah banyak melakukan penerjemahan buku-buku berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Karena itu orang-orang Eropa akhirnya banyak belajar dari cendekiawan Muslim untuk kemudian menerjemahkan kem-bali ke dalam bahasa-bahasa Eropa.

Sebuah perenunganBegitu gemilang prestasi yang diukir

kaum muslimin di seluruh wilayah Islam. Semua itu apabila kita pahami, kucinya adalah keimanan yang kokoh kuat, dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ajaran agama Islam. Iman yang kokoh selalu mendorong untuk berjihad, bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama, bersungguh-sungguh dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Dalam al-Qur’an surat al-Hujurat [49]: 15, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar”.

tandingannya di dunia dalam hal keagungannya, aktifitas penduduknya, jumlah Ulamanya, jumlah ilmuwan dan intelektualnya. Semua ulama dari seluruh penjuru kota ditarik ke ibukota oleh khalifah, sehingga Baghdad menjadi ibu dunia, permata negeri, dan jantung peradaban Islam pada masa daulah Bani Abbasiyah, dengan penduduk yang hanya dua juta jiwa“.

Masa itu merupakan zaman keema san bagi kemajuan ilmu penge-tahuan dan peradaban. Semua ilmu penge tahuan dipelajari dan diteliti. Diterjemahan buku-buku dari bahasa Persia, Yunani, Ibrani, dan sebagainya. Demikian juga dilakukan eksperimen untuk menemukan sesuatu yang baru, dilakukan eksplorasi dalam berbagai cabang pengetahuan. Ditulis berbagai literatur dalam berbagai cabang penge-tahuan, mulai dalam bidang hukum agama Islam, kesusasteraan, teologi, filsa fat, astronomi, kedokteran, dan sebagainya.

Dalam masa itu hidup berbagai pakar ilmu pengetahuan, seperti halnya dalam bidang hukum Islam telah melahirkan ulama-ulama besar di antaranya Imam Malik (94 H - 179 H), Imam Abu Hanifah (80 H – 150 H), Imam Syafi’I (150 H – 204 H), Imam Hambali (164 H – 241 H). Dalam bidang teologi (ilmu kalam) muncul Ulama besar Imam al-Asy’ari (260 H – 324 H), dalam bidang tasawwuf muncul ulama Dzun Nun al-Misri (180 H – 246 H), dalam bidang filsafat ada tokoh besar seperti Al-Kindi (185 H – 256 H) sekaligus sebagai pakar ilmu hitung atau matematika, al-Farabi (257 H – 339 H) yang multi talenta, di samping seorang filosuf ia juga seorang fisikawan, kimiawan, ahli ilmu logika, metafisika, bahkan musik dan lain-lain,

Dalam dunia kedokteran sebe-narnya banyak nama besar, di antaranya adalah Ibnu Sina yang dikenal di dunia Barat dengan nama Avicena (370 H – 428 H) juga seorang jenius dalam berbagai cabang ilmu, ia menyusun ensiklopedi kedokteran berjudul Qanun fit thib (Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris Canon of Medicine, yang dipakai dalam dunia pengobatan di Barat tidak kurang dari lima ratus tahun lamanya.

Abu bakar Muhammad bin

Page 24: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

24 MPA 8/373 / 2017

Usaha yang dilakukan orang tua untuk mengembangkan kepribadian anak-anaknya, antara lain dengan mengembangkan kecerdasan dan keterampilan anak. Usaha itu di antaranya adalah penanaman keyakinan agama, pendidikan akhlakul karimah,

memberi pelajaran tulis baca, juga dibekali dengan keterampilan yang akan berguna ketika mereka sudah dewasa.

Upaya MengembangkanKepribadian Anak

Di samping itu, semenjak usia dini kepada anak-anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat. Seperti misalnya ditanamkan kepada anak kebiasaan menjaga kebersihan dan kebiasaan

hidup bersih. Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah [2]: 222

Artinya: “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

Bahkan menurut tuntunan Rasulullah SAW, Islam itu ditegakkan di atas prinsip kebersihan, sebagaimana sabda beliau:

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Page 25: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

25MPA 8/373 / 2017

Artinya: “Jagalah kebersihan dengan segala upaya yang kamu kerjakan, sesungguhnya Islam ditegakkan di atas prinsip kebersihan” (HR Thabrani dari Abu Hurairah RA).

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Islam adalah agama yang mengutamakan kebersihan, maka peliharalah kebersihan. Sesunnguhnya tidak akan masuk sorga, kecuali orang-orang yang memelihara kebersihan” (HR ad-Dailami).

Dalam kaitan dengan upaya mena-namkan kebiasaan menjaga kebersihan, kita tanamkan pula kepada anak untuk mandi secara teratur, menggosok gigi setiap hari, membuang sampah pada tempatnya, menyingkirkan duri di jalan, dan sebagainya.

Kepada anak juga perlu kita tanamkan hidup teratur, dengan membiasakan agar mereka makan dengan teratur, dan tidak berlebihan. Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat al-A’raf [7] ayat 31:

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) mesjid, makan dan minum-lah, dan janganlah berlebih-lebihan. Se-sungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

Rasulullah SAW memberikan teladan utama tentang kesopanan dalam kaitan dengan makan, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Salama ibn Aqwa’i RA, ia berkata:

Artinya: “Bahwasanya ada seorang laki-laki yang makan bersama dengan Rasulullah SAW, dan ia menggunakan tangan kirinya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Makanlah dengan tangan kananmu”.

Melatih anak untuk makan dengan sopan dan teratur, sebenarnya harus dimulai semenjak dini, bahkan semenjak anak masih menyusui ibunya. Untuk itu hendaknya seorang ibu menyusui dan memberi makan anaknya dengan teratur. Kepada anak diberikan pembe-lajaran untuk makan sendiri dengan rapi di tempat khusus, sejak anak mulai bisa melakukannya. Dan tidak kalah pentingnya kepada anak selalu ditekankan untuk berdoa sebelum dan sesudah makan.

Lebih dari itu, ada yang perlu kita perhatikan dalam memberikan tuntunan dan pembinaan kepribadian kepada anak-anak, yaitu keteladanan orang tua. Sungguh kita menyadari bahwa di samping seorang anak suka meniru apa dan siapa saja yang ada di sekelilingnya, ia amat membutuhkan keteladanan dari para orang tuanya.

Karena itu, di samping anak-anak kita beri pendidikan dan pembinaan, maka tidak kalah pentingnya adalah memberi mereka keteladanan. Kita perintahkan anak mengaji al-Qur’an, tetapi kita malas membacanya, tentu membuat anak tidak sepenuh hati melakukannya.

Kita perintahkan anak untuk shalat berjamaah di masjid, tapi kita masih asyik saja dengan keperluan kita dan mengabaikan shalat berjamaah, tentu membuat anak enggan melakukannya.

Marilah kita perhatikan firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat as-Shaff [61] ayat 2 dan 3:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (2) Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (3)”.

Sebagai penutup uraian ini, mari kita renungkan kembali, bahwa anak merupakan amanat dari Allah SWT untuk kita pelihara dengan baik. Upaya kita untuk memelihara anak itu, tentu akan diminta pertanggungjawaban bagai mana kita memelihara anak.

Dalam kitab ‘Tanqihul Qaul’, Syekh Nawawi mengutip hadits Nabi Muhammad SAW terkait dengan tanggung jawab memberi pembinaan kepada anak-anak, beliau bersabda:

Artinya: “Wahai kaum muslimin, barang siapa dikaruniai Allah seorang anak, maka hendaklah ia mendidiknya dengan akhlak yang baik. Sesungguhnya barang siapa yang mendidik anaknya dengan akhlak yang baik, niscaya Allah SWT memberi syafaat berkat anaknya. Ba-rang siapa membiarkan anaknya bodoh, niscaya setiap dosa yang dilakukan anak nya, menjadi tanggung jawab orang tuanya”.

Page 26: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

26 MPA 8/373 / 2017

dan qabilah Arab lainnya dengan pem-bagian jatah yang banyak. Sementara orang-orang Anshar tidak mendapatkan jatah sedikitpun”. Lantas beliau ber-tanya kepada Sa’ad: ”Dimanakah posi simu dalam hal ini, wahai Sa’ad? Sa’ad menja wab, ’aku termasuk salah seorang dari kaumku (Anshar)’. Kalau begitu, kum pul kanlah kaummu dila-pangan ini. Aku akan berbicara dengan mereka”, pesan beliau.

GhanimahYang Mengundang Fitnah

Pada suatu saat, Rasulullah SAW membagikan jatah ghanimah kepada orang-orang Qurasy dan qabilah Arab lainnya(yaitu Muslim Mekkah yang hijrah ke Madinah disebut Muhajirin). Tetapi beliau tidak membagikannya kepada kaum Anshar

(Muslim Madinah yang membantu Nabi SAW dan Muslimin yang yang hijrah ke Madinah). Maka orang-orang Ansharmerasa jengkel. Sehingga sebagian mereka ada yang berkata : ”Demi Allah, Rasulullah telah bertemu dengan kaumnya sendiri”.

Sa’ad segera pergi, untuk mengum-pulkan orang-orang Anshar dilapangan ter sebut. Beberapa orang Muhajirin datang, namun tidak diperkenankan ma-suk. Kemudian datang orang Muha jirin yang lain, namun mereka juga ditolak. Setelah golongan Anshar ber kumpul, Sa’ad mendatangi Rasulullah Saw dan memberitahukan kepada beliau, ”Wahai Rasulullah, semua kaum Anshar telah berkumpul sebagaimana yang telah Baginda perintahkan”.

Sa’ad bin ’Ubadah (wakil golongan Anshar) kemudian sowan kepada beliau dan berkata: ”Wahai Rasu-

lullah, didalam diri orang-orang Anshar terdapat sesuatu yang mengganjal ter-ha dap diri Rasulullah, karena kebi ja-kan yang Rasul terapkan dalam pem-bagian jatah ghanimah. Baginda, telah membagikan kepada kaumnya sendiri

CAHAYA HATI

Page 27: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

27MPA 8/373 / 2017

Beliau, kemudian mendatangi mereka dan berbicara kepada mereka. Setelah ucapan pendahuluan, yaitu memuji dan menjunjung Allah Swt, beliau berkata: ” Wahai orang-orang Anshar, aku telah mendengar perkataan kalian bahwa didalam diri kalian ada perasaan jengkel terhadap diriku berkaitan dengan pembagian ghanimah. Kemudian, Rasulullah Saw mencoba mengingatkan kembali ke nangan me-reka terhadap masa lalu, saat awal hijrah. Lantas beliau berkata: ”Bukankah ketika aku datang, kalian masih dalam keadaan sesat, kemudian Allah Swt memberikan hidayah kepada kalian?

Bukankah pada saat itu kalian masih menderita, kemudian Allah Swt mencukupi kalian? Bukankah ketika itu kalian masih bermusuhan (antar qabilah), kemudian Allah memper-satukan hati kalian? Mereka menjawab: ”Benar, Allah dan Rasul-Nya lebih banyak karunianya”.

Rupanya Rasul Saw belum puas dengan jawaban mereka. Lantas ber tanya lagi: ”Wahai kaum Anshar, menga pa kalian tidak menanggapi penya taanku? Kami harus menanggapi bagai mana wahai Rasulullah? kata orang-orang Anshar. Segala karunia hanya bagi Allah dan Rasul-Nya. Kemudian beliau melanjutkan dengan pernyataan sebaliknya, yaitu seolah-olah menggambarkan uneg-uneg dan kejeng kelan orang-orang Anshar terhadap Rasulullah Saw, teru-tama pada saat awal beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Kemudian, beliau menyatakan: ”Demi Allah, jika kalian mau tentu dapat mengatakan yang sebenarnya kepada-ku dengan perkataan: Wahai Rasulullah, Engkau datang kepada kami sebagai orang yang didustakan oleh Qurasy Mekkah, kemudian kami membenarkan-mu. Engkau datang sebagai orang yang dihinakan, kemudian kami membela-mu. Engkau datang sebagai orang yang diusir, kemudian kami melindungi-mu. Engkau datang sebagai orang yang men-derita, kemudian kami menyantuni-mu.

Kemudian Rasulullah Saw melan-jutkan dengan pernyataannya kepada kaum Anshar: ”Wahai kaum Anshar, apakah kalian merasa jengkel hanya karena tidak menerima sejumput sampah keduniaan yang tak ada artinya (yaitu ghanimah itu). Padahal dengan sampah

itu, aku hendak menjinakkan suatu kaum yang baru saja masuk Islam. Sedang kan kalian sudah tidak diragukan lagi keislamannya. Wahai kaum Anshar, apakah kalian tidak puas melihat orang lain pulang membawa kambing dan onta, sedangkan kalian pulang membawa Rasul-Allah? Demi Allah, apa yang kalian bawa pulang itu lebih baik daripada yang mereka bawa. Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, kalau bukan karena hijrah, niscaya aku menjadi salah seorang dari Anshar.

Seandainya orang lain berjalan di

lereng gunung dan kaum Anshar juga berjalan di lereng gunung yang lain, aku pasti turut berjalan di lereng gunung yang ditempuh kaum Anshar. Yaa Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada kaum Anshar, kepada anak-anak kaum Anshar, dan kepada cucu-cucu kaum Anshar”.

Mendengar pernyataan dan doa Nabi Saw tersebut, kaum Anshar menangis hingga jenggot mereka basah karena derasnya air matanya. Mereka kemudian men jawab, ”Kami rela mendapatkan Rasul – Allah sebagai pembagian jatah kami”. Setelah itu, Rasulullah Saw me-ninggalkan tempat itu dan merekapun membu bar kan diri. (Sirah Nabawiyyah Ar-Rahiiqul Makhtuum oleh Syeikh Shofiyyur Rahman Al-Mubarokfury).

Salah satu ’ibrah yang bisa dipetik dari riwayat diatas, adalah bagaimana mengelola issue. Lebih-lebih issue kontroversial yang berkembang dika-langan publik. Agar tidak cepat berkem-bang menjadi bola liar yang melahirkan fitnah berkepanjangan tiada berakhir. Sebagaimana yang banyak terjadi diling-kungan masayarakat kita dalam banyak dimensi kehidupan akhir-akhir ini.

Sikap dan langkah tindakan Rasulullah Saw yang tanggap, cepat, tepat, dan benar dalam menangani issue pembagian ghanimah kepada kaum Muhajirin dengan meninggalkan kaum Anshar. Nyaris hampir melahirkan fitnah berkepanjangan yang sengaja dihembuskan oleh kaum Anshar.

Hanya karena terlalu mencintai sejum-put sampah keduniawian (ghanimah itu), yang tiada artinya bila dibanding dengan keberadaan pri badi Rasulullah Saw ditengah-tengah golongan Anshar. Dengan mengede pankan, tabayyun, sila-turahim, ukhuwwah, musyawarah, dan dialog ; serta didukung dengan fakta yang benar dan retorika penyampaian yang jujur dan adil ; maka issue ghanimah yang ham pir membawa fitnah (al. rasa ketidak adilan dan perpecahan antara Muhajirin dan Anshar); dapat diselesaikan secara komprehenif dan proposional serta legawa bagi semua pihak. Baik kaum Muhajirin dan terutama golongan Anshar.

Kiranya, keteladanan Rasulullah Saw semacam inilah yang patut diadopsi para pihak yang berkepentingan dalam mengemban amanah bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Wallaahu a’laam. •Ahar

Wahai kaum Anshar, apakah kalian merasa jengkel hanya

karena tidak menerima sejumput sampah keduniaan yang tak ada artinya (yaitu

ghanimah itu). Padahal dengan sampah itu, aku hendak menjinakkan suatu kaum

yang baru saja masuk Islam. Sedang kan kalian sudah tidak diragukan lagi keislamannya. Wahai kaum Anshar, apakah

kalian tidak puas melihat orang lain pulang membawa

kambing dan onta, sedangkan kalian pulang membawa Rasul-

Allah? Demi Allah, apa yang kalian bawa pulang itu lebih baik daripada yang mereka bawa. Demi Allah, yang jiwa

Muhammad berada ditangan-Nya, kalau bukan karena

hijrah, niscaya aku menjadi salah seorang dari Anshar.

CAHAYA HATI

Page 28: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

28 MPA 8/373 / 2017

Kekuatan KalimatAllahu Akbar

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT,

atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur, di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal shalih dan meningkatkan ibadah kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada

diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, niscaya kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :

Page 29: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

29MPA 8/373 / 2017

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,Ada sebuah kalimat, pendek kalimatnya tapi besar

pengaruhnya bagi jiwa seorang Muslim. Kalimat itu adalah ‘Allahu Akbar’ yang artinya Allah Maha Besar, atau kalimat dengan istilah kalimat takbir. Kalimat takbir hakekatnya adalah pengakuan seorang hamba, bahwa tidak ada satupun makhluk di alam semesta ini yang besar, semuanya kecil, yang maha besar adalah Allahu Akbar. Di dalam al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan agar kita mengagungkan nama-Nya. Di antaranya seperti fi rman Allah dalam al-Qur’an surat al-Isra [17]: 111

Artinya: “dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,Apabila kita memperhatikan dalam kehidupan sehari-

hari, seorang muslim dididik untuk menghayati nilai-nilai kekuatan dan pengaruh kalimat Allahu Akbar. Untuk waktu adzan misalnya, diucapkan kalimat Allahu Akbar sebanyak 5 kali 6, yakni 30 kali sehari semalam. Ketika shalat, mulai takbiratul ihram, ketika rukuk, ketika sujud dan pelaksanaan shalat seluruhnya, berkali-kali kita mengucapkan kalimat Allahu Akbar.

Bahkan setelah shalat, antara lain kita disunnahkan membaca kalimat takbir itu sebanyak 33 kali. Belum lagi pada hari raya idul fi tri dan idul Adha, kita disunnahkan membaca kalimat takbir sebanyak-banyaknya.

Barangkali karena sudah terbiasa mengucapkan kalimat itu, sepertinya tidak ada pengaruhnya apa-apa ketika kalimat Allahu Akbar diucapkan orang. Betulkah demikian? Naudzu

billah tsumma naudzu billah! Sungguh tidak patut seorang muslim berlaku demikian. Karena bagi kita, baru mendengar nama Allah disebut, hati menjadi tergetar. Kita perhatikan fi rman Allah dalam al-Qur’an surat al-Anfal [8]: 2

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,Sesungguhnya bagi seorang mukmin yang sempurna

imannya, maka ucapan Allahu Akbar dapat membentuk dan mengendalikan jiwa mereka, jiwa dalam segala situasi dan kondisi. Dalam keadaan lapang, kalimat Allahu Akbar akan menyadarkan akan kekuasaan Allah SWT. Dalam keadaan susah, kalimat Allahu Akbar akan menyadarkan kita, kalau Allah masih mencoba sampai di mana nilai dan kekuatan iman kita. Ketika dalam keadaan tenang, kalimat Allahu Akbar akan meyakinkan kita bahwa Allah akan menolong kita, sehingga kita menjadi optimis. Semua itu tergantung pada kuat atau lemahnya keyakinan kita kepada falsafah Allahu Akbar.

Dengan menghayati kalimat Allahu Akbar, maka setiap muslim senantiasa mendapat bimbingan dan pedoman dalam mengarungi samudra hidup dan kehidupan, serta tetap tabah hati dalam segala situasi dan kondisi. Kita perhatikan fi rman Allah SWT dalam al-Qur’an surat ar-Ra’du [13]: 28

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Page 30: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

30 MPA 8/373 / 2017

Dr. H. Barnoto, M.PdI adalah sosok unik. Selain memiliki bakat dan hobi yang tak seperti kebanyakan pejabat pada umumnya,dia juga pemilik nama yang tak biasa. “Dulu saat masih menjabat Kakankemenag, sempat juga sih ada yang heran sambil berujar;

Kepala Kemenag kok namanya Barnoto,” ungkapnya sambil melepas senyum. “Sambil berkelakar sayapun menimpali,bahwa Barnoto itu artinya barakah olehe noto,” katanya dengan tawa lepas.

Mengharmonikan Perbedaandemi Tujuan Bersama

Seorang penyair Inggris pernah berujar; What’s in a name? Tapi bagi Barnoto, nama yang disandangnya memiliki arti spesial. Sebab ada faktor kesejarahan yang mengitarinya. “Jadi bukan tanpa muasal nama ini. Dan saya bangga menyandangnya,” tutur lelaki kelahiran Tuban 29 Juli 1966 ini sumringah.

Ayah dari Bunyan Marsus al-Wathon dan Zulfa Zahara Imtiyas inipun menuturkan ikhwal cerita jauh sebelum kelahirannya. Kedua orangtuanya – Alm. Kusni dan Khoiriyati – pernah dikaruniai bayi mungil. Belum sempat mereguk kebahagiaan yang paripurna, ternyata di usia yang masih sangat belia bayi tersebut dipanggil menghadap keharibaanNya. Dan itupun berulang hingga dua kali. “Bapak dan Ibu hanya bisa tawakal seraya berucap.. biarlah Allah sendiri yang ngatur. Dalam Bahasa Jawa istilahya kan Barnoto..,” ucap sulung dari enam bersaudara ini.

Nama inilah yang disematkan (alm). Kusni dan Khoiriyati kepada putra ketiganya yang lahir kemudian. Inilah bentuk sikap tawakal dan kepasrahan penuh kepada takdir Ilahi yang ditunjukkan keduanya. “Sebab Allah maha Tahu apa yang terbaik bagi tiap hambaNya,” tukas suami Dra. Hj. Sriyani, MH – seorang hakim PA Lumajang – ini mengambil hikmah.

Dari jalinan kisah inilah, bayi yang kini menjabat Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini begitu mengagumi kepribadian orangtuanya. Dari merekalah dirinya banyak memungut biji kebijaksanaan dan keteladanan. “Orangtua banyak mengajarkan

saya bagaimana menjadi orang yang bener dan selalu berjalan di atas tuntunan agama,” tegasnya.

Meski bukan pengamal tarekat dan sekedar orang desa biasa, tapi istiqamah keduanya luar biasa dalam menjaga shalat malam dan ngaji. Bahkan sang ibunda meski kini sudah berusia 75 tahun, tetap semangat menghadiri majelis-majelis ilmu dan dzikir. “Saya ngiri dengan semangat ibu yang senantiasa menghadiri pengajian di mana-mana. Pokoknya, kalau sudah urusan ngaji pasti beliau tidak mau ketinggalan,” jelas mantan Kepala KUA Pasrepan Pasuruan ini.

Adapun dari sang mendiang ayah, dia mendapatkan petuah yang senantiasa terngiang di telinganya hingga sekarang. Seakan-akan sang ayah masih hidup. Ada dua pesan yang sangat di-ugeminya. Nasehat pertama: “Le, nok endi-endi ae, sing madhep mlantheng marang pengeran.” Artinya, dimanapun berada hendaknya senantiasa

mengingat dan memasrahkan segala urusan kepada Allah.

Dr. H. Barnoto, M.PdI

TA’ARUF

Page 31: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

31MPA 8/373 / 2017

Petuah yang kedua: “Le, nok endi-endi ae awakmu, dadio wong sing ngalah.” Jadi dimanapun harus menjadi orang yang mudah mengalah. Sebab mengalah bukan berarti kalah. “Inilah dua pesan sekaligus inspirasi dari orangtua yang saya pegangi betul meski terkesan sederhana sekali,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala KUA Winongan Kabupaten Pasuruan ini serius.

Tak hanya itu, dari sang ayah pula Barnoto juga mengenal dunia seni. Meskipun (alm.) Kusni seorang pegawai rendahan di Kandepag Tuban, namun dirinya adalah seorang penikmat seni yang serius – khususnya gamelan. “Saya paham betul dengan seni kesu kaan Bapak. Dan saya juga begitu menik-matinya,” ucapnya penuh takzhim.

Selain seni gamelan, ada seni yang begitu memikatnya; yakni seni qira’ah. Ini bermula saat dia bersama ayahnya selalu mendengarkan ceramah agama di Radio Awara Perak Jaya. Inilah satu-satunya hiburan yang bisa dinikmatinya sebelum menjemput mimpi di peraduan. “Tiap malam selalu ada acara pengajian. Dan di akhir program selalu ditutup dengan bacaan indah ayat-ayat al-Qur’an oleh seorang Qari’,” ungkap mantan Kepala KUA Kraton Pasuruan ini bersemangat.

Dari sekedar mendengarkan seni baca al-Qur’an memalui radio sebagai penghantar tidur inilah, lambat laun memunculkan minatnya untuk menjadi seorang Qari’. Gayungpun bersambut, ada seorang Qari’ yang mengajar qira’ah di masjid dekat rumahnya. Kala itu usianya masih SD. Diapun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mempelajari satu-dua lagu seni baca al-Qur’an tersebut.

Tapi sayang, di saat minatnya begitu menggebu untuk mempelajari seni qira’ah, justru harus terhenti kala dia mengenyam pendidikan di tingkat SMP. Selain lantaran sudah tidak ada lagi pengajar qira’ah di masjid, juga karena jarak rumah dan SMP Negeri 2 Bojonegoro – tempatnaya studi – sekitar 14 km. Dan ini harus dia ditempuh dengan bersepeda selama kurang lebih 1,5 jam. “Saya kebetulan ketika kelas 1 dan 3 masuk siang. Jadi nyampek rumah sudah sore. Dan waktu untuk ngajipun sedikit berkurang,” sesal mantan Kepala Seksi Penamas Kankemenag Pasuruan ini.

Tapi beruntung saat di studi MA Abu Darrin Bojonegoro – madrasah favorit kalai itu degan ujian persamaan di MAN Bojonegoro, ada salah seorang ustadz ahli qira’ah. Dari sanalah dia banyak mendapatkan bimbingan, sehingga menjadikannya begitu piawai melantunkan ayat-ayat al-Qur’an dengan suara indah. Tak heran jika banyak tawaran undangan ke berbagai pengajian yang datang kepadanya.

Skill qira’ahnya kian terasah ketika dia hijrah ke Surabaya untuk kuliah di Fakutlas Ushuliddin IAIN Sunan Ampel Surabaya (kini Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Surabaya). “Di Masjid Kemayoran saya belajar kepada ustadz Toha Hasan. Saya juga belajar qira’ah pada ustadz Abdul Majid di Masjid Muhajirin Komplek Balai Kota Surabaya,” bebernya.

Alhasil, dari jerih payahnya me-luang kan waktu mempelajari seni baca al-Qur’an, dirinya pernah meraih prestasi sebagai finalis MTQ se-Kota Madya Surabaya tahun 1989 silam. “Meski sebagai finalis, tapi saya luar biasa

senangnya. Apalagi mendapatkan hadiah berupa tabanas senilai 45 ribu kala itu,” terang mantan Kepala Kankemenag Pasuruan ini sembari terkekeh.

Bonusnya lagi, banyak berkeliling ke beberapa kota sekitar Surabaya untuk menghadiri undangan qira’ah. Dan sering kali dia dipasangkan sepaket dengan sang Kiainya di Pesantren Darul Arqom Wonocolo Surabaya, yaitu KH. Abdul Fatah al-Hafidz. “Kalau Kiai ceramah, pasti saya yang kebagian qir’ahnya,” kenangnya.

Berbekal dengan kepiawaian seni qira’ah pula, dirinya didaulat sebaga Ketua Bidang Seni di Senat Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dari sana dia banyak bergaul dengan pegiat seni qasidah atau gambus. Kecintaanya dengan seni musik ini diwujudkanya dengan mendirikan grup qasidah “Almusidah” yang merupakan kepanjangan dari alunan musik dakwah. Kelompok musik tersebut didirikannya saat bertugas sebagai Pegawai Pencatat Nkah di KUA Puspo Pasuruan. “Saya memainkan alat musik gitar dan kadang pegang keyboard juga,” ujar alumni Program Magister dari Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.

Gairah bermusiknya seakan tak ter-bendung. Saat menjabat sebagai Kepala KUA Puspo, dia menbidani lahirnya Grup Musik KUD Puspo. Kala menjabat sebagai Kepala Kankemenag Kabupaten Mojokerto, dirinya juga masih sempat mendirikan kelompok musik berlabel LMK (Laskar Musik Kementerian Agama). Lantaran kecintaan pada musik pula, dirinya diaulat untuk menyanyikan lagu “Magadir” di hadapan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat acara Silaturahim dan Halal bi Halal Kanwil Kemenag Prov. Jatim di Kebun Raya Purwodadi beberapa waktu lalu.

Kecintaannya dengan seni memang cukup beralasan. Sebab baginya, seni itu indah dan mulia. Seni adalah bahasa pemersatu antar kita. Baginya, manajemen kepemimpinan itu meru pakan seni. Dalam seni musik kita dituntut untuk menciptakan harmoni suara dari beragam alat musik. “Dalam kepe mim-pinanpun demikian, kita dituntut untuk mengharmonikan aneka perbedaan demi menggapai tujuan bersama,” urai alumni Program Doktoral UIN Sunan Ampel Surabaya ini menandaskan. Suprianto

Saat menjadi gitaris grup musik Almusidah Pasuruan.

TA’ARUF

Page 32: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

32 MPA 8/373 / 2017

Mengasah Jiwa EntrepreneurVia Business Day

PONDOK PESANTREN AL IHSAN NGANJUK

KH. Drs. Ikhsan Abadi, M.E.I.Ketua Majelis Kiai PP Al-Ihsan, Nganjuk

Membentuk jiwa entrepreneur perlu dilakukan sedini mungkin kepada para santri. Sebab jiwa bisnis itulah, yang membuat mereka siap terjun ke masyarakat tanpa bergantung pada orang lain. Pondok pesantren Al-Ihsan Baron Nganjuk memformat

pendidikan entrepreneurship dalam bentuk pendampingan dan pembelajaran di kelas dan praktek lapangan.

Sebagai pesantren yang memiliki visi ke depan mencetak pengusaha sukses yang berkah melimpah, selalu

mendorong santrinya agar mengim ple-mentasikan pendi dikan entrepreneur tersebut ke ruang nyata di masyarakat. “Para santri diperkenalkan bisnis dan pembentukan karakter, serta logika-logika bisnisnya,” ujar KH. Drs. Ikhsan Abadi, M.E.I. “Ini mengingat Muslim yang kuat lebih dicintai Allah dibandingkan dengan Muslim yang lemah,” tegasnya.

Menurut Ketua Majelis Kiai PP Al-Ihsan ini, logika-logika yang ada di dunia bisnis agak berbeda dengan logika lainnya – seperti logika hukum misalnya. Dalam logika bisnis, orang bisnis diibaratkan sebagai pengambil kebijakan untuk masa depan. Sedangkan dirinya tidak tahu masa depan nanti seperti apa. Ibarat penembak burung, tapi burungnya terbang. Sedangkan logika hukum, ada kejadian baru memikirkan apa hukumnya. “Kalau orang bisnis menunggu kejadian, tentu akan terlambat. Jadi, harus visioner,” ujarnya meyakinkan.

ini diperoleh santri di setiap hari Sabtu. Dibimbing oleh coach entrepreneur yang mumpuni, para santri diajarkan bagaimana mempersiapkan bisnis yang akan dijalani. Mulai dari merencanakan, memenej, mempresentasikan, hingga eksekusi dan evaluasi terhadap bisnis yang mereka lakukan.

Santri-santri yang berminat di bagian ini, diarahkan bagaimana mem-buat perencanaan bisnis yang baik. Pada langkah awal, mereka harus menuangkannya dalam bentuk pro-posal perencanaan. Di dalamnya terinci perencanaan mulai dari latar bela kang hingga berapa modal yang harus dikeluarkan, sehingga benar-benar terencana bisnisnya. Proposal ini kemudian dipresentasikan dan dinilai apakah layak untuk diaplikasikan di lapangan ataukah tidak.

Praktek bisnis di lapangan juga kerap dilakukan oleh santri. Salah satu bentuknya, pada momen-momen tertentu digelar business day. Di arena ini, mereka menjajakan barang-barang atau makanan ringan yang diperoleh dengan

Suasana Bussines Daysyang dilakukan oleh santriyang berminat di entrepreneurship.

Di pondok yang berdiri tahun 2012 ini, para santri yang rata-rata berusia sekolah menengah pertama dan atas sudah dikenalkan dengan dunia bisnis. Setidaknya aktivitas entrepreneurship

Page 33: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

33MPA 8/373 / 2017

membuat sendiri atau bekerjasama dengan orang lain. Para pembelinya, adalah teman mereka sendiri dan juga wali santri yang kebetulan berkunjung ke pesantren. “Ajang ini sekaligus sebagai tempat mengasah keterampilan dan pembelajaran sekaligus merasakan bagaimana menjalankan bisnis, meski masih skala kecil,” ujarnya.

Selain itu, unit bisnis aqiqah ‘’berkah’’ yang dipunyai pondok pesan-tren, juga tidak disia-siakan sebagai tempat pembelajaran para santri. Unit tersebut cukup representatif untuk belajar, mengingat bisnis aqiqah pon-dok ini sudah mempunyai cabang di tiga kota; yaitu Jombang, Madiun dan Tulungagung. Dari banyaknya masya-rakat yang dilayani, sehingga perputaran bisnisnya cukup tinggi.

Standarisasi yang diterapkannyapun cukup apik. Baik dari sisi pemesanan, ukuran kambing, serta proses pemasakan dan pengirimannya. ‘’Proses pengiriman di sini mempunyai standard maksimal 1 jam sampai di tempat. Oleh karenanya, dicari cabang yang paling dekat dengan pemesan,’’ ungkap pria asli Ngawi ini menerangkan.

Pada bisnis aqiqah tersebut, santri-santri yang sudah tingkat SMA dima-gangkan untuk mengelola bisnis dari sisi administrasi. Mereka terlibat langsung di kantor yang tak jauh dari lokasi pesantren. Pembelajaran ini sangat menguntungkan, karena masih satu yayasan pengelolaannya dengan pondok pesantren. Dengan begitu penga turan waktunya dapat fleksibel dan tidak mengganggu aktivitas santri di

pondok. “Mereka bisa mengamati secara langsung sehingga tahu bagaimana seandainya membuat yang serupa di luar,’’ ungkapnya bernada harap.

Ke depan, pondok pesantren yang bercita-cita santrinya mencapai 10.000 anak di tahun 2030 ini berencana mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Disamping untuk pengelolaan keuangan riel secara Islami, tempat ini nantinya juga dijadikan sebagai tempat

belajar untuk bagaimana mengelola keuangan tanpa riba. “Karena bisnis yang ada pada saat ini tidak lepas dari riba,” terangnya.

Selain sisi entrepreneur, santri juga mendapatkan pengalaman dari sisi yang lain. Terutama saat penyebaran daging qurban atau daging aqiqah yang diamanahkan kepada pondok. Sudah belasan tahun belakangan, pondok pesantren ini memang dipercaya lem-baga sosial Peduli Dhu’afa untuk penye-baran ratusan hewan qurban untuk wilayah Nganjuk.

Pada momen tersebut biasanya dimanfaatkan dengan melibatkan santri dalam prosesnya. Ini agar para santri bisa lebih dekat dengan masyarakat saat mendistribusikan daging. “Dengan mengetahui kondisi masyarakat, mere-ka dapat pembelajaran yang benar bahwa masyarakat membutuhkan. Dan setelah lulus nanti, mereka siap menjadi pemimpin di masyarakat,” imbuh man-tan dosen Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Pesantren yang berlokasi di Kabu-paten Nganjuk bagian Timur ini, kini juga sedang proses pembangunan pabrik tahu. Di pabrik ini nantinya akan mempekerjakan masyarakat se-kitar, sehingga manfaatnya juga akan terasa. Di sisi lain, pondok ini juga memiliki klinik “Dokter Kita” yang siap melayani 24, jam untuk santri, ustadz dan masyarakat sekitar. Setidaknya dalam satu tahun, ada tiga momen pengobatan gratis bekerjasama dengan terapis lain yang dilaksanakan di balai desa setempat. •Syam

Salah seorang santri sedang memperesentasikanproposal bisnisnya di depan ustadz.

Selain ilmu teoritis bisnis, santri juga diajari bagaimana membuat produk,salah satunya membuat Coffe MIX.

Para santri mempersiapkan daging qurbanuntuk pembagian hewan Qurban.

Pusat Aqidah dan Qurban Aqiqah Berkah,salah satu tempat belajar entrepreneur santri.

Page 34: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

34 MPA 8/373 / 2017

Sukses Meraih TripleJuara Robotika Tingkat Nasional

Kejuaraan robotika, nyatanya tak cuma milik sekolah. Anak-anak madrasahpun telah membuktikannya.Seperti Madrasah Aliyah Negeri Surabaya yang telah sanggup menorehkan nama di bidang tersebut. Berbagai ajang kejuaraan

di tingkat nasional telah dikuasai siswa-siswi madrasah yang beralamat di Wonorejo Timur No. 14 Rungkut Surabaya ini.

MAN Surabaya

Drs. H. Fathorrakhman, M.PdKepala MAN Surabaya

Jejak torehan prestasinya bisa dilacak pada ajang Java Robot Contest VIII (JRC 8). Sebuah lomba robot tingkat

nasional yang diselenggarakan oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada April lalu. Tak tanggung-tanggung, siswa madrasah ini meraih double winner di ajang bertaraf nasional tersebut.

Memang di even tersebut, tim robotik madrasah dengan slogan “Religious and Competent” ini menurunkan 2 robot, yaitu MS Ctok dan MS Indonesia. MS Ctok meraih juara I dan MS Indonesia juara II katagori Natuna Sea. Tak hanya itu, MS Indonesia juga dinobatkan sebagai best strategy team. Adapun supporter MAN Surabaya didaulat seba-gai sebagai best supporter. “Ini adalah bukti bahwa kualitas madrasah tidak kalah dengan SMA/SMK dalam hal robotika,” ujar Sayudi, S.Pd bangga.

Kebanggan itupun terus berlanjut dalam Lomba Karya Teknologi 2017 yang dihelat Universitas Negeri Surabaya pada Oktober lalu. MS_Indonesia sukses mengalahkan robot-robot tipe budaya dari seluruh SMA/SMK se-Indonesia di ajang yang digelar di Mall Kaza City, Kapas Krampung Surabaya. “Siswa memodifikasi MS_Indonesia

sebelumnya menjadi robot tipe budaya sesuai daerah asal. Dan Alhamdulillah.. kami berhasil meraih poin sempurna,” ucap Pembina Robotika MAN Surabaya ini penuh syukur.

Jejak prestasi bidang robotika madra-sah yang memiliki visi “Tewujudnya Insan Yang Beriman, Berakhlak, dan Berprestasi” ini kian cemerlang. Nya-tanya dalam ITS Expo 2017, madrasah ini sukses meraih triple juara robotika tingkat nasional sekaligus; yakni juara 1, 2 dan 3 Robotika tingkat Nasional.

Bagi Sayudi, prestasi tentu tidak datang tiba-tiba. Seperti halnya kegiatan Robotika di MAN Surabaya ini sudah dirintis sejak 10 tahun silam. Tentu saja pasang surut prestasipun pernah dirasa-kan para siswa yang bernaung dalam Etrakurikuler Robotika. “Dari sisi SDM, kami beruntung memiliki para alumni yang masih berhubungan dengan madra-sah. Jadi praktis ilmu robotikanya ter-tular dan terus ter-upgrade,” tandas lelaki kelahiran Pacitan 14 September 1968 ini.

Tak hanya itu, dukungan serta support dari pimpinan madrasah men jadi daya magis tersendiri dalam mengu kir prestasi. Menurutnya, tanpa dukungan tersebut niscaya keberlang-sungn pembinaan skill siswa tidak akan berkembang dengan pesat. “Dan ini saya rasakan betul selama membina MS Robotika (MAN Surabaya Robotika) ini,” ujarnya meyakinkan.

Salah satu dukungan tersebut, berupa fasilitas laboratorium robotika yang saat ini berada di Jl. Bendul Merisi Selatan 9 No. 20 – gedung lama MAN Surabaya. Di ruangan berukuran 6 x 3 inilah, hari-hari para siswa yang tergabung dalam MS Robotika dihabiskan setelah jam pembelajaran. Bahkan aktivitas di lab

Para siswa prestasi bidang robotika dan KIR bersama Kepala madrasah dan pembina.

SERAMBI MADRASAH

Page 35: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

35MPA 8/373 / 2017

tersebut bisa meningkat kala mendekati ajang lomba. Meskipun sejatinya kegia-tan ekstrakurikuler secara resmi dilaku-kan hanya seminggu sekali.

Di lab tersebut siswa tidak hanya sekedar membongkar pasang ‘kompo-nen jadi’ menjadi sebuah robot yang diingin kan. Mereka juga mendisain dan juga membuat chasing sendiri. Jadi mereka tidak sekedar mempelajari Bahasa pemrogram softwear robotika semata dengan robot beli jadi.

Untuk mendukung hal itu, lab robotika milik MAN Surabaya dileng-kapi dengan dua mesin bor duduk. Untuk menghasilkan chasis atau bahkan chasing robot lebih presisi, juga telah memiliki mesin pemotong akrilik. Disain alat ini seperti printer dengan ukuran jumbo dan di dalamanya terdapat pisau. “Seperti halnya printer, alat ini mampu memotong akrilik sesuai dengan disain yang diinginkan. Karean langsung ter-hubung dengan laptop,” beber Sayudi.

Dengan keberadaan lab dan aneka peralatan di dalamnya, madrasah inipun kian yakin melangkah untuk mendulang prestasi-demi prestasi. Dan para pegiat robotikapun makin betah berlama-lama di dalamnya untuk meningkatkan skill dan menghasilkan karya. “Prestasi MS robotika selama ini adalah bukti yang

tak terbantahkan,” tandas Guru Bahasa Indonesia ini meyakinkan.

Sementara di luar tim robotika, pres-tasi membanggakan juga ditorehkan oleh tim Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MAN Surabaya. Pada Oktober lalu, dua siswa madrsah peraih Juara I Kaligrafi Tingkat Provinsi Jatim 2016 ini berhasil menjadi Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Adapun objek peneilitan mereka adalah “Pemanfaatan Limbah Cang kang Telur Ayam sebagai Alternatif Kebutuhan Kalsium pada Manusia.”

Yang membedaan dengan karya tulis lain, para siswa mengkaitkan peneli-tiannya dengan ayat-ayat al-Qur’an. Ini tentu seiring dengan semangat islamisasi sains saat ini. “Namun yang memukau para dewan juri yang berasal dari IPB, UGM dan UNDIP adalah presentasi siswa menggunakan tiga Bahasa; Indo-nesia, Inggris dan Arab,” ungkap M. Farid Wajidi, S.Pd.

Tak hanya memukau dewan juri, hasil penelitian siswa yang diaplikasikan dalam “jajanan sempol” ini juga menarik para juru warta seperti SBO TV, Radar Surabaya hingga Harian Umum Jawa Pos. “Konsumsi telur saat ini memang cukup besar. Dan jumlah limbah cang-

kangnya juga besar. Padahal jika dibuang limbah ini sangat sayang, karena di dalamnya terdapat kalsium karbonat yang dibutuhkan tubuh,” beber Pembina KIR MAN Surabaya ini.

Ke depan, tim KIR juga sedang mengembangkan produksi pasta gigi herbal berbahan dasar bunga rosela. Sebagai quality control, madrasah ini bekerjsama dengan Puskesam Medokan Ayu. Tak hanya itu, turut dalam proyek tersebut adalah Fakultas Farmasi Unair Surabaya sebagai pembanding.

Madrasah ini cukup optimistis meng-hasilkan produk herbal tersebut. Sebeb sebelumnya juga telah berhasil mene-mukan ramuan susu untuk penderita TBC dan juga permen penghilang karang gigi. “Khusus permen, kita manfaatkan daun kapulaga dan jambu biji,” tukas lelaki kelahiran Ambon 28 Juni 1970 ini.

Dengan beragam kreativitas para siswa tersebut, Drs. H. Fathorrakhman, M.Pd senantiasa mensupportnya. Sebab dia menyadari bahwa skill para siswanya cukup beragam. “Sebagai leader, saya juga terus memotivasi para guru untuk terus mendorong para siswa berprestasi. Tak hanya itu, pendanaanpun kita berikan. Asalkan demi kemajuan mandrasah, terus kita support,” tandas Kepala MAN Surabaya ini. •Suprianto

Juara 1 LKTI di UINSA 2017.

Triple Juara Robotika tingkat Nasional 2017 di ITS Expo.

Juara 1 Robotika Lomba Karya Teknologi tingkat Nasioal 2017.

Suasana aktivitas siswa di Laboratorium Robotika MAN Surabaya.

Page 36: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

36 MPA 8/373 / 2017

terbatas. Teknologi yang sehari-hari melingkupi peserta didik di perkotaan, hal itu masih menjadi impian bagi anak-anak desa. Jikapun jaringan internet sudah masuk ke daerah tersebut, anak-anak harus pergi berkilo-kilo meter untuk pergi ke telkom atau warnet yang biasanya ada di tempat yang mendekati “perkotaan”.

Belum lagi tentang para pendidiknya. Guru-guru di perkotaan rata-rata berkompeten dan punya latar belakang pendidikan sesuai mapel yang diampunya. Sementara guru-guru di sekolah atau madrasah pedesaan – terutama di desa-desa terpencil – rata-rata masih berkualitas rendah. Jangankan mencari guru yang memiliki kompetensi di bidangnya, mencari guru yang mempunyai skill mengajar baik saja masih kesulitan. Bahkan terkadang malah terkesan asal comot. Maklum saja jika di pedesaan anak-anak masih belum bisa mengenyam pendidikan yang bermutu.

Itulah yang membuat sekolah atau madrasah kota selalu lebih unggul daripada yang ada di desa. Namun demikian, rasanya tak fair jika segala bentuk keunggulan dan kelebihan disematkan di pundak peserta didik yang ada di kota semata. Sebab kalau kita mau dengan seksama menelaahnya, sesungguhnya siswa-siswi di desa juga memiliki keunggulan tersendiri.

Memfasilitasi Kreator Pendidikandi Pedesaan

Dengan fasilitas dan sarana-prasarana yang bertolak bela-kang tersebut, kurang bijak

rasanya kita menyamakan kualitas antar keduanya. Ambil misal soal fasilitas teknologi infomasi yang diberikan kepada peserta didik. Siswa-siswi di kota akan dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan melalui jaringan internet yang difasilitasi pihak sekolah atau madrasah.

Sebaliknya, peserta didik di desa harus terlebih dahulu membuka-buka buku di ruang perpustakaan yang sempit dengan jumlah buku yang sangat

Keberadaan sekolah atau madrasah di desa, tentu tak sama dengan yang berada di wilayah perkotaan.Dari sisi lokasi, lembaga pendidikan di kota jauh lebih strategis ketimbang yang berada di daerah pedesaan.Begitupun dari sisi kualitas, sekolah atau madrasah yang berada di kota jauh melebihi yang ada di pedesaan.

Perbedaannya bisa dibilang bak antara bumi dan langit.

Oleh :Muhammad Hisyam

Guru Madrasah Tsanawiyah Thoriqul Huda,Cetakgayam, Mojowarno – Jombang.

EDUKASI

Page 37: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

37MPA 8/373 / 2017

Terbukti, banyak sekali peserta didik di lembaga pendidikan kota yang meraih berbagai piala kejuaraan tak sedikit yang berasal dari desa. Anak-anak tersebut sebenarnya merupakan bibit unggul desa. Hanya karena fasilitas sekolah atau madrasah di desa dirasa kurang memadai, maka anak-anak itu hengkang ke kota untuk mencari tempat belajar yang diangankan. Maka bisa dikatakan, bahwa bibit unggul yang berada di sekolah atau madrasah di perkotaan, secara tidak langsung sesugguhnya merupakan sumbangsih dari desa.

Di sisi lain, ternyata kelebihan fasilitas yang ada di sekolah atau madra sah perkotaan, juga tak menjamin bahwa mayoritas peserta didik memiliki prestasi yang mem-banggakan. Nyatanya tak semua peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Teknologi komunkasi infor masi memang dengan mudah mereka dapatkan. Teknologi pendi-dikan juga membuat siswa lebih gampang untuk memahami pelajaran.

Tingginya semangat peserta didik di pedesaan dalam meraup ilmu pengetahuan, sesungguhnya menan dakan bahwa mereka begitu serius dalam menggapai cita-citanya. Semangat yang tinggi semacam itu, karena orangtua senantiasa menga-jarinya tentang arti sebuah semangat dan cita-cita. Begitupun dengan ling-kungan desa yang melingkupinya. Ling-kungan hidup desa selalu me nempa dirinya untuk bekerja keras. Modal inilah yang membuatnya sanggup mengatasi hambatan dan tantangan yang datang dari lingkungan.

Sementara orangtua dan ling-kungan kota, kiranya kurang membentuk anak-anak perkotaan untuk bekerja keras dan penuh semangat dalam mengejar cita-cita. Tak jarang malah orangtua dan ling-kungan justru menjerumuskan mereka ke sebuah ruangan yang senyap. Kedua orangtua yang bekerja di luar rumah, kerap membuat anak merasa sepi dan sedih ketika berada di rumah.

Sementara anak-anak desa, karena

mencari ilmu tak segampang

seperti siswa-siswi di kota, mereka

justru sangat serius untuk mencari

ilmu pengetahuan. Oleh karenanya,

siswa-siswi desa begitu serius

merespon apa yang disampaikan

oleh gurunya. Mereka sangat

bersemangat menerima pendidikan

dari para gurunya. Sebab dirinya

merasa, bahwa apa yang

disampaikan guru itu merupakan

sesuatu yang sangat penting.

Namun yang perlu diingat, ketika pelajar perkotaan dapat menyerap teknologi tersebut dengan sempurna, maka di saat itu pula dampak buruk teknologi juga mereka serap dengan sempurna pula. Satu hal yang tak bisa dipungkiri, tekonologi juga punya sisi negatif dan merusak semangat belajar siswa.

Dengan laptop miliknya anak-anak kota bisa berjam-jam duduk di depannya untuk hal-hal tak berguna. Dengan gadget yang ada di tangannya, mereka bisa seharian penuh menuliskan sesuatu yang bersifat iseng. Tak sedikit anak-anak kota membuang-buang duit untuk main game PS atau game online saban hari. Sebagai akibatnya, pendidikannya bisa terbengkalai. Kebiasaan ‘bermain teknologi” juga bisa menjadi sebab mereka bosan untuk menuntut ilmu. Itulah yang membuat mereka jadi malas belajar dan sering bolos sekolah.

Begitupun dengan berbagai fasilitas dan sarana-prasarana pendidikan yang disediakan sekolah dan madarasah di daerah perkotaan. Bahkan setiap saat siswa-siswi di perkotaan dapat menggali ilmu pengetahuan secara cepat melalui gadget yang ada di tangannya sepanjang waktu. Namun dengan gampangnya mereka mengakses ilmu pengetahuan, hal itu justru membuat mereka cenderung abai dengan apa yang disampaikan oleh guru. Dengan kata lain, anak-anak kota dengan beragam fasilitas dan jaringan media yang serba cerpat, tak menjamin mereka untuk mencari ilmu dengan penuh semangat.

Sementara anak-anak desa, karena mencari ilmu tak segampang seperti siswa-siswi di kota, mereka justru sangat serius untuk mencari ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, siswa-siswi desa begitu serius merespon apa yang disampaikan oleh gurunya. Mereka sangat bersemangat menerima pendidikan dari para gurunya. Sebab dirinya merasa, bahwa apa yang disampaikan guru itu merupakan sesuatu yang sangat penting.

Sebagai akibatnya, mereka kerap mencari kesenangan dengan cara nongkorong di pinggir jalan. Hidupnya selalu ingin bersenang-senang tanpa menghiraukan baik-buruk. Kurangnya kasih sayang inilah, yang membuat anak gampang terpengaruh oleh lingkungan buruk dan pergaulan yang jauh dari nilai-nilai manusiawi, moralitas individual dan etika sosial.

Melihat uraian panjang di atas, tampak bahwa pendidikan kota dan desa sama-sama punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita hendaknya mengagendir apa saja kelebihan di kota dan desa, sekaligus mengagendir kekurangan-kekurangan yang ada di kota dan desa. Kelebihan-kelebihan yang ada di desa, hendaknya disuntikkan ke perkotaan.

Begitupun dengan kelebihan-kelebihan yang ada di kota, hendaknya ditularkan ke pedesaan. Seperti fasilitas-fasilitas pendidikan, seharusnya pula diberikan kepada pendidikan di desa. Dengan kata lain, antara pendidikan di kota dan di desa laiknya memperoleh perlakuan yang sama. Kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Sebab sekolah dan madrasah adalah merupakan sebuah ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

Setidaknya, gedung pendidikan di desa-desa yang ringkih haruslah disokong dana pembangunan hingga menjadi bangunan sekolah atau madrasah yang representatif. Keleng-kapan fasilitas dan sarana-prasarana yang ada di sekolah/madrasah perkotaan, meskipun tak sama persis, hendaknya disupportkan ke desa-desa.

Yang terpenting lagi, bagaimana agar tenaga pendidikan yang ada di desa disokong dengan SDM pendidikan yang lebih mumpuni. Sebab tenaga pendidikan yang ada di pedesaan, boleh dibilang masih punya banyak kekurangan. Inilah yang

EDUKASI

Page 38: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

38 MPA 8/373 / 2017

merupakan salah satu penyebab kenapa pendidikan di desa-desa selalu mengalami ketertinggalan. SDM pendidikan yang tak profesional tentu akan menimbulkan ketertinggalan-ketertinggalan dalam berbagai hal.

Padahal kita tahu, bahwa seorang pendidik adalah seorang kreator yang inspiratif, kreatif dan inovatif. Oleh karenanya, para kreator inilah yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih – utamanya masalah kesejahteraan. Hendaknya pemerintah memberikan dukungan serius terhadap hal tersebut.

Para pendidik yang ada di pelosok-pelosok desa layaknya memperoleh “kesejahteraan lebih”. Guru-guru ASN di daerah-daerah khusus seharusnya mendapatkan tunjangan-tunjangan khusus pula. Jika hal demikian dapat diwujudkan, tentu banyak “relawan” guru-guru kota yang mau terjun ke pelosok-pelosok desa.

Desa di daerah-daerah kepulauan, daerah terpencil dan daerah perbatasan, dengan kondisi infrastruktur yang ada, sungguh membutuhkan terobosan guna mengembangkan dan meningkatkan pendidikan di tempat tersebut. Sebab di daerah seperti itu, pendidikan belum dianggap “penting” ketimbang bekerja untuk mengatasi kehidupan mereka yang miskin.

Sehingga banyak sekali anak-anak berhenti sekolah lantaran harus membantu orangtuanya mencari nafkah.

Kalau hal itu bisa dilakukan, maka kesetaraan pendidikan akan dapat terwujud. Pemerintah dan masyarakat haruslah melakukan upaya-upaya yang kesemuanya itu bertujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan pendidikan di desa-desa utamanya di daerah-daerah kepulauan, daerah terpencil dan daerah perbatasan.

Apabila pendidikan di perkotaan dan di pedesaan telah mencapai kesetaraan, dapat dipastikan akan banyak bermunculan anak-anak desa yang mendulang prestasi. Dengan demikian, bibit-bibit unggul dari pedesaan tidak lagi hengkang berlarian ke kota-kota. Bibit-bibit unggul yang merupakan aset pedesaan inilah, yang kelak akan membangun desa-desa mereka sehingga bisa bersaing dengan kota.

Anak-anak desa unggulan inilah, yang akan senantiasa memberikan penyadaran kepada masyarakatnya untuk mema jukan desa. Dengan demikian, maka tumbuhlah keyakinan, kecintaan dan kebanggaan masyarakat pada desa yang telah melahirkannya. Dan itu semua bisa dimulai dari ranah pendidikan. (*)

EDUKASI

Page 39: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

39MPA 8/373 / 2017

malah menemukan teori gravitasi dari buah apel. Ketika lagi asyik tertidur di bawah sebatang pohon, tiba-tiba buah apel jatuh dan menimpa kepalanya. Dari sanalah lantas dirinya menemukan teori gaya gravitasi.

Kisah tersebut mewartakan, bahwa imajinasi bisa mendorong seseorang untuk melesat ke ruang pemikiran yang jauh melampaui realitas. Dengan kata lain, imajinasi merupakan sebuah perangkat pemikiran yang rileks dan lentur sehingga dapat menerobos sekat-sekat pembatas pikiran. Tentu ini sangat berlainan dengan berpikir logis yang hanya sebatas realitas atau paling jauh sedikit di atas realitas.

Lantas bagaimana agar madrasah dapat menciptakan generasi yang memiliki pemikiran imajinatif seperti di atas? Sesungguhnya, untuk meraih imajinasi semacam itu bukanlah persoalan rumit. Sebab setiap anak secara alamiah sudah memiliki potensi untuk berimajinasi. Lihatlah kecakapan anak-anak dalam berkomunikasi antar sesamanya – meskipun mulanya tidak saling kenal. Tanpa belajar ilmu berkomunikasi terlebih dahulu mereka begitu enjoy bersosialisasi dengan lingkungan yang mengitarinya.

Seorang anak yang berpikir logis, ketika disodorkan sebuah piring plastik misalnya, tentu dirinya akan

diam dan menggunakan piring tersebut untuk giliran jatah makan. Tapi bagi anak yang berpikir imajinatif, ketika disodorkan piring plastik padanya maka piring tersebut bisa menjadi sebuah “piring terbang” atau benda-benda lain di alam raya.

Thomas Edison pada mulanya berimajinasi untuk menciptakan mata-hari di malam hari. Dari sanalah kemu dian ditemukan listrik yang bisa menerangi gelapnya malam. Newton

Oleh :M. Tajuddin Nurcholis

Guru Mapel Prakarya di MTs Amanatul Ummah,Pacet - Mojokerto.

MengembangkanImajinasi Siswa di Madrasah

Fisikawan ternama Albert Einstein pernah mengatakan, bahwa imajinasi jauh lebih penting ketimbang ilmu pengetahuan. Sebab ilmu pengetahuan cuma sebatas pada apa yang telah diketahui, tetapi imajinasi bisa

merambah seluas dunia. Pengetahuan hanya mengajari seseorang untuk berpikir logis – yang dalam ungkapan Einstein – hanya membawanya dari A sampai Z. Namun imajinasi akan membawa mereka kemana-mana.

EDUKASI

Page 40: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

40 MPA 8/373 / 2017

Pihak madrasah tinggal memberikan ruang bagi pengembangan imajinasi, baik melalui intra maupun ekstra kurikuler. Guru-guru tinggal memberikan atsmorfir yang dapat menumbuhkembangkan imajinasi mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk menciptakan atmosfir bagi pengembangan imajinasi tersebut.

Ambil misal melalui cerita. Guru mapel apapun pasti bisa menyelipkan cerita pada anak didiknya. Model cerita ini bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menanamkan imajinasi pada peserta didik. Ungkapkanlah cerita-cerita yang berkesan dengan cara bertutur yang juga mengesankan. Cerita-cerita semacam itu akan sanggup menggugah imajinasi anak, sehingga mendorong kehidupannya penuh dengan impian-impian besar yang imajinatif.

Atau berikan kepercayaan kepada mereka untuk mence-ritakan tentang impian-impian besar masa depannya. Ajaklah siswa-siwi untuk mengembangkan imajinasinya 10 atau 15 tahun mendatang. Baik lewat cerita lisan atau cerita lewat tulisan. Biarkanlah anak-anak itu mengungkapkan apa saja tentang impiannya, meskipun terkadang terkesan sangat fiktif.

Kemudian ajaklah berpikir untuk mengejar cita-cita itu dan dimulai dari realitas kekinian. Doronglah mereka untuk segera menentukan langkah-langkah kongkret guna menempuh dan menapaki jalan impiannya masing-masing. Berikan pula motivasi-motivasi yang dapat merangsang imajinasinya guna menggambar impian masa depan yang cemerlang. Motivasi tersebut bisa pula berupa cerita-cerita orang besar dunia ketika sedang mengejar mimpi-mimpinya.

Jika para guru sungguh-sungguh berniat untuk mengem-bangkan imajinasi muridnya, sebenarnya banyak hal bisa dilakukan. Metode cerita hanyalah merupakan salah satu cara dari banyak hal itu. Yang terpenting, bagaimana anak-anak mempunyai ruang untuk mengasah imainasinya. Sebab kalau imajinasi sering terasah, tentu akan dengan mudah dirinya menggagas ide-ide baru yang berujud dalam daya cipta.

Dengan kekuatan imajinasi tersebut, anak-anak akan dapat eksis dalam lingkungan yang baru sekalipun. Mereka akan begitu percaya diri dan mandiri di tengah-tengah kondisi yang tak pernah dipelajari sebelumnya. Karena pada dasarnya, setiap anak memiliki daya berimajinasi dan dorongan kuat rasa ingin tahu.

Kedua hal itulah, yang pada proses selanjutnya akan membuat peserta didik bersikap kritis, analitik dan kreatif untuk mengatasi realitasnya sendiri. Dengan demikian, tugas guru menjadi ringan dan tinggal memberikan stimulus yang merangsang pengembangan imajinasi nya. Namun demikian, hendaknya daya imajinasi ditumbuhkembangkan seiring dengan perkembangan berpikir rasional, logis dan empirik.

Alhasil, dari imajinasi siswa-siswi madrasah bisa mengem-bangkan daya kreasinya. Dan dari imajinasi dan kreativitas itulah, akan memunculkan inovasi-inovasi. Imajinasi, kreasi dan inovasi-inovasi inilah, yang membuat dunia anak penuh dengan kejutan-kejutan. Banyak sekali ungkapan-ungkapan kreatif dan perilaku-perilaku imajinatif yang sungguh mengejutkan banyak orang.

Dengan kata lain, sesungguhnya imajinasi merupakan stimulus lahirnya kreativitas dan inovasi. Sebab dari ruang imajinatiflah akan tumbuh kreasi dan inovasi-inovasi yang

teraplikasi secara aktual dalam kenyataan. Sungguh, daya imajinasi merupakan bekal yang potensial untuk berkreasi dan memunculkan ide-ide baru yang tertuang dalam kanvas realitas dan yang tak terduga sebelumnya.

Di sisi lain, imajinasi juga memiliki peranan yang penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Seperti yang ditunjukkan Albert Einstein, tatkala memandang luasnya semesta alam raya daya imajinya mengembang luas tak terbatas. Bagai seorang pelukis yang mencoret-coret pada sebuah kanvas, dirinya “menggambar” teori-teori ilmu pengetahuan.

Dari sini tampak bahwa imajinasi juga berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan ungkapan lain, imajinasi turut berperanserta dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Temuan-temuan di bidang ilmu pengetahuan akan lebih optimal jika diproses melalui jalur imajinasi. Dus, ilmu pengetahuan yang berproses bersama imajinasi akan jauh lebih bermakna ketimbang temuan-temuan yang hanya lewat ilmu pengetahuan belaka.

Imajinasi dapat pula memperindah daya analistis seseorang. Ilmu yang diserap tanpa campur tangan imajinasi, maka pengetahuan tersebut akan tampak formal dan serba kaku. Namun ketika daya imajinasi dilibatkan dalam proses penyerapan, maka ilmu pengetahuan akan tampak lentur sehingga merangsang proses-proses pengembangan selanjutnya. Sebab imajinasi juga membentuk persepsi dan daya cipta. Sehingga dari ide-ide yang tumbuh di ruang imajinasi akan menjadi pendorong dan memoles ilmu pengetahuan agar tampak mempesona.

Melihat besarnya fungsi imajinasi di atas, rasanya sayang jika madrasah kita tak begitu menghiraukan hal tersebut. Sebab

Dengan kekuatan imajinasi tersebut, anak-anak

akan dapat eksis dalam lingkungan yang baru

sekalipun. Mereka akan begitu percaya diri

dan mandiri di tengah-tengah kondisi yang tak

pernah dipelajari sebelumnya. Karena pada

dasarnya, setiap anak memiliki

daya berimajinasi dan

dorongan kuat rasa ingin tahu.

EDUKASI

Page 41: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

41MPA 8/373 / 2017

pada kenyataanya, pihak madrasah kurang atau bahkan sama sekali abai terhadap pengembangan imajinasi siswa. Kurikulum kita juga kurang mengakomodir perihal imajinasi lantaran terfokus pada proses pencerdasan semata.

Dengan demikian, fungsi-fungsi dari potensi berpikir imajinatif kurang menemukan ruang di madrasah. Apalagi jika guru-guru cuma memfokuskan mapel pada knowledge di ruang kelas dan sama sekali abai dengan yang namanya imajinasi siswa. Alasannya, pertama, imajinasi dianggap sebagai sesuatu yang tak penting sama sekali. Kedua, materi imajinasi bagi peserta didik tak pernah diujikan, Yang ketiga, ketika para guru melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif-imajinatif tak dihitung sebagai jam kerja guru.

Jika saja pihak madrasah mau memberikan ruang dan tak mengabaikan soal imajinasi dalam proses pembelajaran, tentu daya imajinasi siswa-siswi kita akan berkembang dan memiliki jangkauan luas pemikiran yang melesat ke ruang-ruang jauh melebihi realitas keinian.

Sementara lembaga pendidikan unggulan di belahan dunia justru memberikan ruang yang cukup buat pengembangan imajinasi peserta didiknya. Bahkan begitu tinggi mereka memandang pentingnya pengembangan daya imajinasi itu. Dari proses kelas-kelas pembelajaran anak-anak diberikan ruang imajinasi yang seluas-luasnya. Bahkan beberapa negara telah berhasil mengawinkan kekayaan lokal wisdom dengan talenta imajinasi.

Tak salah jika Agus Wibowo (2010) dalam bukunya yang berjudul “…….” melontarkan sebuah kritik tajam; bahwa kurikulum kita terlalu sibuk mengurusi capaian-capaian portofolio dan lebih mementingkan pengetahuan kognitif. Dirinya sangat menyayangkan jika kita tak memberi ruang bagi tumbuhnya imajinasi siswa. Sebab menurutnya, imajinasi tak saja menjadi stimulus kreativitas dan inovasi semata, melainkan juga dapat mendorong peserta didik untuk rakus membaca aneka buku dan melakukan riset.

Apabila pihak sekolah dan madrasah tak mau memberikan ruang bagi pengembangan imajinasi peserta didiknya, maka yang akan terjadi siswa-siswi kita akan tetap miskin imajinasi. Dan pada proses selanjutnya hal itu akan bermuara pada rendahnya kreativitas siswa. Ketika peserta didik rendah kreativitasnya, tentu pula itu akan berakibat pada minimnya inovasi-inovasi.

Untuk itulah, kiranya sudah waktunya pihak madrasah memberikan ruang yang seluas-luasnya buat pengem-bangan imajinasi peserta didiknya. Ciptakanlah proses pendidikan yang bernuansa imajinatif. Berikanlah atmosfir pada ruang-ruang pembelajaran yang menstimuli tum buhnya imajinasi siswa. Hendaknya pula para guru menye diakan sekat waktu guna memberikan atmosfir buat tumbuhnya imajinasi tersebut. Setidaknya, berikanlah ruang imajinasi peserta didik di sela-sela proses pembe-lajaran mapel yang diampu. (*)

Page 42: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

42 MPA 8/373 / 2017

Ketika bersama-sama merancang sebuah disain perencanaan sebuah karya misalnya, tampak

sekali antusiasme mereka. Dari mulai mendiskusikan hingga menyepakati sebuah disain, kelihatan sekali motivasi dan keseriusannya. “Meskipun tetap saja diselingi celetukan yang menambah ceriahnya suasana kebersamaan,” tutur guru Prakarya MTs. Amanatul Ummah Pacet Mojokerto ini.

Apalagi materi Prakarya tak hanya sebatas menggambar saja. Banyak sekali ragam seni yang masuk dalam mapel tersebut. Mulai dari seni lukis, seni batik, seni kriya atau seni kerajinan, seni tiga dimensi seperti paper clay, tataboga hingga budidaya tanaman. “Anak-anak paling suka jika diajak membuat vas bunga dari botol-botol plastik bekas, mengolah sampah menjadi beragam hiasan, membuat bunga dari tali rafia dan sebagainya,” paparnya. “Jadi, bagaimana barang-barang bekas yang ada bisa disulap menjadi hiasan dan barang-barang ber-guna,” tuturnya menambahkan.

Yang susah, sambung perempuan kelahiran Surabaya 13 April 1982 ini, ketika harus mencari bahan-bahan untuk praktek prakarya. Apalagi madrasah ini berada dalam lingkungan pondok pesantren. “Kami menyadari,

siswa-siswi di sini nggak boleh mencari bahan-bahan di luar area pondok. Makanya, demi perkembangan kreati-vitas anak-anak, kami harus siap untuk mencarikan bahan dan alat yang dibutuhkan,” ucapnya dengan enjoy. “Kalau di daerah Mojokerto nggak ada, saya ya.. harus mencarinya ke Surabaya,” ucapnya ringan.

Mengajar di madrasah yang ada di lingkungan pesantren, sambungnya, memang tak bisa disamakan dengan yang ada diluar pondok. Sebab ada kaidah-kaidah pengajaran yang hen-daknya dipahami dan tak boleh ditabrak begitu saja. Sehingga kreativitas tak boleh diartikan dengan berkreasi yang sebebas-bebasnya. “Semisal dengan praktek pembikinan sosok atau patung. Nah,

yang semacam ini tentu berten tangan dengan kaidah-kaidah pesantren,” ungkapnya. “Sebagai guru mapel hendaknya lebih bijak dan cerdas dalam menyikapinya. Sebab kreasi dan inovasi masih bisa dituangkan ke ranah yang sesuai dengan kaidah pesantren,” imbuhnya.

Yang terpenting bagi Bu Vita – demikian sapaan karibya, bagaimana meramu konsep pembelajaran yang kreatif, inovatif dan inspiratif yang tak bertentangan dengan kaidah pesantren. Sehingga melalui mapel Prakarya siswa-siswi termotivasi dan lebih kreatif, terispirasi, berani bereksplorasi dan produktif. Dengan begitu bisa meng hantarkan mereka pada konsep berkesenian; seperti merancang dan mempraktekkan. “Kamipun akan terus memberikan motivasi, membimbing dan mengevaluasi karya-karya produktif mereka,” ujarnya.

Tak hanya sampai di situ saja. Siswa-siswi MTs. Amanatul Ummah harus sanggup berinisiatif dan terus-menerus berkreasi, sehingga mereka senantiasa berperan serta dalam setiap kegiatan yang ada. Baik di madrasah, di pondok pesantren, maupun kelak di lingkungan masyarakatnya.

•M. Tajuddin Nurcholis

Kreasi Ispiratif dari Mapel PrakaryaMengajar mapel Prakarya, ternyata “senang-senang susah”. Senangnya, rata-rata siswa responnya cukup besar terhadap

materi tersebut. Bagi mereka, praktek prakarya dianggap sebagai ‘kegiatan refreshing’. “Praktek prakarya itu kan kayak main-main. Tapi ini adalah bermain yang kreatif dan inovatif,” tukas Ervita Aprillia Santi bernada ceria. “Anak-anak selalu senang

dan gembira setiap kali mengerjakan tugas-tugas praktek prakarya,” katanya menambahkan.

INSPIRASI

Page 43: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

43MPA 8/373 / 2017

Riyu Muhammad Ilham Syah dan Achmad Sholehuddin al-Ayubi

Programer yang berjayadi Pentas Robotika Nasional

MAN 2 Kota Probolinggo pantas bangga atas prestasi yang dicapai 2 siswanya dalam Kompetsisi Robotik Madrasah 2017. Sebab keduanya mampu menjadi juara II dalam even tahunan yang digelar Kementerian Agama RI katagori self driving care.

Mereka adalah Riyu Muhammad Ilham Syah dan Achmad Sholehuddin al-Ayubi. Dua programmer handal yang tergabung dalam ekstra kurikuler Robotik madrasah yang dikenal dengan Mandapro ini.

Riyu – panggilan karib Riyu Muhammad Ilham Syah – sendiri

tidak menyangka bisa meraih gelar bergengsi ini. Sebab selain persiapan yang begitu mepet juga sempat terjadi kesalahan program dalam berlatih. “Program robotika yang kami perlajari teryata berbeda dengan yang dipakai di lomba,” ujar siswa kelas XII IPA-3 Mandapro ini

Tak cukup itu, saat pelak-saan lomba, dia dan Sholeh – panggilan akrab Achmad Sholehuddin al-Ayubi – juga dibuat kikuk tak berdaya. Pasalnya, rata-rata peserta membawa robot sendiri. “Jadinya kita terpaksa menggu nakan robot yang disediakan panitia,” tukas Sholeh dengan mimik pasrah.

Diakuinya, susah-susah gampang dalam memilih robot dari panitia. Selain tak banyak ragam pilihan robot, mereak juga harus berebut dengan peserta lain. Apalagi keduanya hanya memiliki waktu tiga jam saja sebelum tampil di lomba. “Lomba digelar jam 12.00, sedangkan jam 9.00 kita baru diperkennkan me-milih dan mencoba trek,” timpal Riyu sekan tak percaya.

Tapi beruntung, keduanya sedari kecil menggemari dunia ribotika dan program robot. Sehingga watu tiga jam, mampu mereka maksimalkan. Terbukti saat melakukan tes dengn program yang disedikan panitia, mereka cepat beradaptasi dan relative tidak banyak mengalami kendala. Berbeda dengan

tim lain yang sering kali gagal dan tes uji coba. “Inilah salah satu momentum yang membuat kami makin percaya diri mengarungi kompetisi ini,” ucap remaja kelahiran Probolinggo 5 Maret 2000 ini.

Meski sudah mengantongi keper-cayaan diri berlebih, tapi keduanya harus menghadapi kenyataan robotnya macet saat sesi kedua pertandingan. Padahal pada sesi pertama, robotnya aman melahap seluruh trek yang ada. Bahkan di sesi awal itu, perwakilan Mandapro ini mampu mencetak poin tertinggi. Usut punya usut ternyata, ada kesalahan dalam pengaturan speed.

Tak berhenti disitu, pada sesi yang menen tukan, lagi-lagi terjadi trouble lanta-ran terlanjur memasukkan dua program sekaligus. Beruntung panitia mem per-bolehkan keduanya untuk mengu lang dari awal. “Tak berpikir panjang, kami langsung mengambil robot dan memperbaiki

programnya seperti di awal sesi. Dan akhirnya kami berhasil finis dan juara II,” kata Sholeh bahagia.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Probolinggo Alfan Makmur tak bisa menyem bunyikan kegem-biraannya dengan prestasi yang dicapai kedua siswa-nya itu. Apalagi sejatinya Mandrapro dalam even tersebut menge luar kan dua tim. Tapi tim yang dipersiapakn mengikuti kelas robot rancang bangun gagal lolos seleksi karena

keterlambatan pengiriman berkas video. “Keberhasilan ini tentu sangat berarti bagi kami. Dan ke depan akan kita pacu para siswa untuk terus berkarya dan berprestasi,” ujar Alfan Makmur berjanji.

Salah satu bukti nyatanya adalah, kini di Mandrapro telah ada program Prodistik. Yaitu Program Pendidikan Setara Diploma 1 bidag Teknologi Infor-masi dan Komunikasi. Program ini merupakan kerjasama Mandrasah ini dengan ITS Surabaya. Dengan program tersebut, selain mengasah kreativitas siswa, peserta prodistik ketika lulus akan mendapatkan sertifikat setara D1 dari ITS. Sertifikat itu dapat menunjang siswa ketika masuk di dunia kerja. “Saat ini kita juga sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan IT Axioo. Nantinya para siswa bis amemperdalam skill sebagai seorang programmer IT,” tandas mantan Kepala MAN Bangil pasuruan ini. •pri

SISWA PRESTASI

Page 44: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

44 MPA 8/373 / 2017

Kontroversi kapan Islam masuk ke Nusantara. Sebagian sejarahwan, penulis dan cendekiawan Indo-

nesia berpendapat bahwa sejak abad ke-7 Masehi atau abad pertama hijriyah Islam telah masuk ke Indonesia. Pernyataan ini berbeda dengan pendapat sejarahwan lainnya yang menyatakan bahwa Islam baru masuk ke Nusantara itu sekitar abad ke 13 Masehi.

Termasuk pendapat yang pertama adalah seorang pujangga Prof. Hamka. Ulama yang juga penulis ini menyanggah teori Gujarat dan masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13 M. Menurutnya, teori Gujarat dipopulerkan oleh seorang penyelundup yang pura-pura sebagai muslim dan ketika pergi haji, ia bernama Abdul Gafar. Menurut Hamka disamping Islam masuk pada abad ke-7 M juga dibawa langsung oleh para penyiar agama (Da’i) dari Arab. Kalau toh ada muballigh dari tempat lain yang datang sebagai pedagang, mereka itu datang kemudian.

Sebagai bukti bahwa Islam telah

masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M atau abad pertama hijriyah adalah telah berdirinya kerajaan Islam Perlak dan Samodra Pasai di Aceh. Kerajaan Aceh yang telah berdiri beberapa abad sebelumnya pernah berhubungan dengan kekhalifahan Turky Usmany. Petunjuk bahwa penyiar Islam di Indo-nesia adalah dari Arab langsung, ter-bukti pembawa Islam pertama adalah Maulana Malik Ibrahim, keturunan Nabi Muhammad saw.

Bukti lain bahwa Islam telah lama ada di Nusantara, berkembangnya pusat-pusat perdagangan di pantai Su-ma tera utara, Jawa bagian utara dan bagian-bagian lainnya di Indonesia telah berkem bang pesat.

Menurut teori yang diungkapkan oleh Hamka ini bahwa Islam ma suk ke Indonesia langsung dari Mekah atau Madinah. Pada masa Khula-faur-Rosyidin, Islam sudah mulai ekspedisinya ke Sumatera. Veth (1878) yang pertama menyatakan bahwa Islam Indonesia berasal dari Arab. Sejarawan

yang lain menyebut, disamping penyiar Islam datang dari Arab langsung, Islam di Nusantara juga dikem bangkan oleh para muballiqh dari timur tengah lainnya. Seperti Crawford (1828) menyebut bahwa penyiar Islam Indonesia berasal dari Mesir. Hollander (1880) berpendapat penyiar Islam itu berasal dari Hadramaut. Teori bahwa Islam dibawa oleh para ulama dan da’i dari Arab dan timur tengah lainnya dipopulerkan oleh Hamka.

Teori Arab ini tidak menafikan teori Gujarat, Persi, maupun China. Hanya saja mereka ini datangnya menyusul kemudian. Mereka berdagang sekaligus menyiarkan Islam di Indonesia. Nya-tanya, sekalipun Islam sudah masuk pada abad ke-7 M, baru berkembang pesat pada abad ke-13 M. Yaitu setelah Baghdad pusat pemerintahan kekhali-fahan Abbasiyah dihancurkan oleh Hula-hu pemimpin tentara Tartar. Saat itu para penyiar Islam mengalihkan perhatiannya ke Asia termasuk Indonesia. Sejak itu masya rakat Indonesia berada dalam kepe mimpinan ulama.

“Allah melebihkan derajat orang-orang yang bejihad di jalan Allah dengan hartadan jiwanya daripada orang yang duduk (tidak ikut berperang)”

Q.S. An-Nisa (4) : 96

Jihad Para Ulama’

SELASAR

Page 45: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

45MPA 8/373 / 2017

Kegoncangan terjadi ketika Kolo-nialisme masuk. Penjelajah dari Barat yang semula datang hanya untuk berda-gang, membawa misi lain. Dengan slogan Gold, Glorius, and Gospel, pendatang dari Barat itu disamping bergerak dalam kegiatan bisnis, ber dagang dengan mengambil rempah-rempah dari bumi Indonesia dibawa ke Eropa, mereka juga membawa misi lain menyebarkan agama mereka dan berusaha menguasai Indonesia sebagai tanah jajahannya.

Ghirah, kecemburuan karena agama para ulama dan umat, mereka waspada dan mulai melakukan perlawanan. Mun-cul ulama pejuang memimpin umat berjihad membela tumpah darahnya seka lipun membentengi agamanya. Dari Ternate tampil Baabullah, generasi ke-5 dari Sultan Zainal Abidin. Ayahnya Sultan Harun wafat sebagai mujahid dan syahid dibunuh oleh orang-orang kafir dari Portugis. Baabullah memiliki keimanan, ketaqwaan dan ruhul jihad yang tinggi. Beliau dan rakyat yang dipim pinnya tidak mau dikuasai dan diken dalikan oleh pasukan Portugis yang mau menjadikan Ternate sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara. Baabullah memimpin pasukan mujahidin Ternate melawan pasukan penjajah Portugis. Perang selama lima tahun (1570-1575) senantiasa dime-nangkan oleh pasukan muslim Ternate pimpinan Sultan Baabullah.

Dari Makassar tampil sang pendekar umat Sultan Hasanuddin. Raja Goa ke-16. Sejak kecil, ia dididik dengan ilmu agama yang baik. Ia memimpin umat melawan kedkholiman penjajah pimpi-nan Laksamana Cornelis Speelman.

Ahmad Lusy yang merupakan nama asli Patimura lahir di Hualoy, Seram Selatan. Tahun 1783, ia merupakan bangsawan dari kerajaan Islam Sahulao yang saat itu diperintah Sultan Abd. Rahman. Ia memimpin umat melakukan perlawanan terhadap upaya 3G (Gold, Glorius, Gospel) yang dibawa para kafir penjajah. Tahun 1817, Patimura berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua dan menewaskan residen Van den Bergh. Dalam tahun itu juga, tepatnya 16 Desember 1817 Patimura dan para mujahidin menemui syahid ditiang gantungan kafir Belanda.

Di Sumatera Barat kaum Paderi pim-pinan Imam Bonjol, pada tahun 1821 hingga 1837 melakukan perlawanan

oleh Belanda. Pada tahun 1830 tepatnya 28 Maret, ia ditangkap dan diasingkan ke Semarang, Betawi, Menado, dan terakhir di Ujungpandang. Ia wafat di pengasingan.

Si Sigamangaraja XII, maharaja negeri Toba adalah seorang muslim yang taat. Ia bekerjasama dengan Panglima Nali dari kerajaan Islam Minangkabau dan Panglima Teuku Mohammad dari kera jaan Islam Aceh melawan tentara kolo nial Belanda. Pada 17 Juni 1907, mereka diserang oleh Belanda pimpinan Kapten Christofel. Si Singamangaraja XII wafat menjadi syahid dalam serangan Belanda itu.

Pada era kebangkitan setelah Budi Utomo berdiri, tampil KH Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan khususnya dibidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Tujuannya untuk menghilangkan tiga penyakit umat: kebodohan, kemis-kinan, dan keterbelakangan. Beliau men-di rikan organisasi bernama Muham ma-diyah untuk mewujudkan harapannya agar rakyat Indonesia pandai dan cerdas, makmur sejahtera dan maju.

Beberapa tahun berikutnya KH Hasyim Asy’ari menghimpun para ulama dalam wadah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 agar lebih mudah me la kukan peran dan berpartisipasi dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Beliaulah yang mengeluarkan fatwa wajib hukumnya bagi kaum mu sli min laki-laki melawan agresor Belanda setelah kemerdekaan. Fatwa itu dituangkan dalam Resolusi Jihad. Masih banyak para ulama dan pemuka agama Islam yang berkiprah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia •Raw.

Menurut teori yang diungkapkan oleh Hamka ini bahwa Islam ma suk ke

Indonesia langsung dari Mekah atau Madinah. Pada masa Khula faur-Rosyidin, Islam sudah mulai ekspedisinya ke Sumatera. Veth (1878)

yang pertama menyatakan bahwa Islam Indonesia berasal

dari Arab. Sejarawan yang lain menyebut, disamping

penyiar Islam datang dari Arab langsung, Islam di Nusantara juga dikem bangkan oleh para muballiqh dari timur tengah

lainnya. Seperti Crawford (1828) menyebut bahwa

penyiar Islam Indonesia berasal dari Mesir. Hollander (1880) berpendapat penyiar Islam itu berasal dari Hadramaut. Teori bahwa Islam dibawa

oleh para ulama dan da’i dari Arab dan timur tengah lainnya

dipopulerkan oleh Hamka.

terhadap Belanda dan kaum adat. Pada tahun 1837, ia ditangkap dan diasingkan ke Jawa Barat, Ambon, dan terakhir wafat di Menado pada 6 November 1864.

Pangeran Diponegoro memimpin pepe rangan melawan Belanda pada tahun 1825 hingga 1830. Ia dan rakyat setem pat membela hak (tanah)nya yang dipatok dan digunakan dengan paksa

SELASAR

Page 46: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

46 MPA 8/373 / 2017

Klinik.Kadang-kadang ada orang yang

ketika berada di suatu tempat merasa melihat gambaran peristiwa yang mem-beri kesan bahwa dia pernah berada di situ, sehingga dia merasa sepertinya harus akan mengulang kejadian di saat lalu. Orang mengalami ini ada yang lalu menjadikan dirinya tidak dapat berbuat apa-apa lagi, hanya mengikuti “pengulangan” apa yang dia rasakan itu, padahal orang ini sebenarnya belum pernah berada di tempat itu!

Keadaan seperti itu disebut “déjà vu” (baca: de-ya-vi). Ketika deja vu  terjadi orang merasa kenal benar dengan kondisi sekitarnya, seolah-olah dia sudah pernah mengalami hal tersebut dengan keadaan yang persis sama, padahal apa yang sedang dialami saat itu mungkin adalah pengalaman yang pertamanya. Kejadian déjà vu hanya berlangsung 10 sampai 30 detik; kadang-kadang juga berulang kali.

Menurut kajian sebanyak dua pertiga penduduk bumi pernah mengalami déjà vu, bahkan ada yang melaporkan bahwa hampir semua orang (96%) pernah menga laminya; namun demikian belum dapat disimpulkan apa yang menjadi penyebabnya atau bagaimana mekanisme terjadinya.

Déjà vu dari  bahasa Perancis, yang secara harfiah berarti “pernah dilihat”, merupakan fenomena  merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sepertinya sudah pernah dialami di masa lalu.  Jika déjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui, ada juga dan déjà vécu yaitu perasaan “pernah hidup melalui” sesuatu, perasaan mengingat kembali.

Deja vu ada tiga macam, iaitu ‘pernah mengalami’,  ‘pernah merasakan’,

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Ada orang yang ketika berada di suatu tempat merasa peristiwa yang memberi kesan bahwa dia pernah berada di situ, merasa mengulang kejadian di saat lalu; itu namanya déjà vu. Keadaan seperti ini ada yang lalu menjadikan dia merasa tidak dapat berbuat

apa-apa lagi, karena merasa harus mengulangi peristiwa itu, padahal dia benar-benar belum pernah mengalaminya.

Déjà vu...rasa-rasanya saya pernah...

dan  ‘pernah mengunjungi’  sesuatu itu sebelumnya. Déjà vu menjadi pelik karena sifatnya hanya sekilas (dalam hitungan detik) dan tak terduga, sehingga sulit untuk diteliti. Penjelasan pasti yang terkait dengan mengapa dapat terjadi déjà vu sulit untuk dicari karena studi tentang dejavu sendiri tidak mudah dilakukan. Peneliti hanya bisa berpegang pada pengalaman deja vu seseorang yang bersifat retrospektif (sekedar mengingat-ingat kembali) sehingga sulit mencari apa sebenarnya yang memicu déjà vu.

Pada umumnya dari pendekatan ilmiah untuk sementara diyakini bahwa déjà vu adalah keanehan (anomali) ingatan, yang membuat kesan berbeda dari nyatanya, yaitu bahwa suatu penga-laman “diingat kembali”.

Kesimpulan seperti itu didukung oleh fakta bahwa peran “mengingat” pada waktu itu sangat kuat dalam banyak kasus, tetapi keadaan “pengalaman sebe-lumnya” (kapan, di mana, dan bagaimana pengalaman sebelumnya terjadi) tidaklah pasti ataupun bahkan diyakini tidak mungkin. Ada dua jenis déjà vu yang diakui adanya, yaitu jenis patologis (déjà vu misalnya yang terkait dengan penyakit ayan, epilepsi)  dan yang non-patologis (dianggap sebagai fenomena psikologis yang ada pada orang yang sehat badannya).

Adalah tidak umum jika ada pengalaman déjà vu yang terjadi berulang-ulang, berkepanjangan, atau sering; jika hal ini berhubungan dengan gejala lain, seperti halusinasi (waham), kemungkinan ini merupakan petunjuk adanya penyakit neurologis (syaraf) ataupun psikiatris (jiwa).

Pemeriksaan dengan menggunakan fMRI atas otak orang yang mengalami déjà vu menyimpulkan bahwa meskipun

diduga bahwa bagian otak yang tekait dengan fungsi pengelolaan memori (ingatan), yang diduga aktif selama deja vu ini, ternyata tidak demikian; area otak yang terlibat dalam pengambil keputusan menjadi lebih aktif adalah lobus frontal (otak depan). Otak dipe-takan sesuai dengan fungsinya, se-hingga orang yang diketuk di kepala bagian belakangnya dia akan merasa mata berkunang-kunang karena bagian otak yang berada di bagian bela kang itu berfungsi utama dalam “men catat” apa yang terpandang oleh mata.

Déjà vu itu dianggap sebagai penunjuk kemungkinan adanya beberapa konflik pengambilan kesimpulan yang terjadi di otak selama déjà vu terjadi, yaitu terjadi ketika sistem pengecek memori yang tersimpan di otak itu bekerja dengan baik yang melihat adanya beberapa kesamaan antara yang dilihat sekarang dengan yang terdahulu. Karena daya ingat biasanya berkurang pada usia lanjut, maka déjà vu lebih umum terjadi pada orang-orang berusia muda dan jarang terjadi pada orang berusia tua; ini karena pada orang lanjut usia memorinya mulai mengalami penurunan kemampuannya, kemampuan membanding-bandingkan berkurang se-hingga tidak terkenali adanya perbedaan ataupun kesamaan antara yang dulu dengan yang sekarang, maka sangat langka adanya déjà vu pada orang usia lanjut. Pada orang tua ini banyak penurunan sistem pengecekan umum di otaknya, sehingga kesalahan memori justru cenderung tidak terasa, déjà vu tidak muncul.

Pada orang yang tidak mengalami déjà vu mungkin juga karena dia memiliki sistem memori yang baik, sehingga dengan itu tidak terjadi kesalahan pembandingan memori di

Page 47: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

47MPA 8/373 / 2017

otak, tidak muncullah déjà vu. Para peneliti pada awalnya menduga ada hubungan antara déjà vu dan gangguan mental, seperti  kecemasan,  gangguan kepribadian terpecah (skizofrenia), namun gagal menemukan hubungannya; misalnya tidak terlihat hubungan istimewa antara déjà vu dan skizofrenia.

Hingga saat ini, ilmuwan juga belum bisa memastikan apakah déjà vu memiliki manfaat kesehatan; namun diakui bahwa pengalaman déjà vu membuat orang lebih berhati-hati, karena bukti-bukti me nun jukkan keti-dak cocokan antara fakta dengan apa yang dirasakan; mereka men jadi tak terlalu percaya pada memori mereka.

Dalam perkembangan struktur dan fungsi otak sejak bayi, akan terjadi penambahan sel otak maupun “sam-bungan” antara satu bagian dengan bagian lain sehingga kita nantinya menge nali bahwa sesuatu yang terlihat mengalir dari luka terbuka yang kemu-dian menyebutnya “darah” itu berwarna merah, dan dapat menjadi kental dan terasa lekat. Data-data itu tersimpan di otak di bagian-bagian sesuai dengan fungsinya. Ini semua terjalin dalam seibarat rangkaian komponen dalam radio, yang dibedakan berdasar kapan rang kaian itu terbentuk disebut sebagai jalinan ingatan lama (long term circuits) dan jalinan ingatan baru (short term  circuits) dalam otak kita. Bagai-mana mungkin muncul deja vu  karena malfungsi “menggabungkan” sirkuit otak. Ketika otak mencerna keadaan di sekitarnya, informasi yang didapat bisa jadi langsung dikirim ke bagian otak yang biasanya menampung memori jangka panjang. Jika ada sedikit saja kemiripan dengan data ingatan yang terdahulu dapat saja menyebabkan timbul rasa deja vu, yaitu seolah-olah sudah pernah melihat dan merasakan kejadian yang dialami itu di masa lalunya.

Salah satu fakta deja vu adalah yang muncul karena  adanya bangkitan ayan (serangan dari otak bagian pelipis, temporal lobe seizure). Penye-bab  serangan kejang yang berawal dari lobus temporal ini terkadang tidak diketahui, meskipun trauma pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga faktor genetic (keturunan) sudah diketahui dapat menyebabkan  temporal lobe seizure. Saat mengalami serangan, pen derita  ayan macam serangan otak

bagian pelipis ini (temporal lobe seizure)  mengalami penurunan kemampuan untuk merespon lingkungan sekitarnya. Akibatnya penderita kemudian melaku-kan aktivitas yang sama berulang-ulang semisal mendecakkan lidah ataupun menggerakkan jari-jari tangan secara  tidak wajar. Sebelum serangan ini datang, biasanya penderita  ayan ini akan mengalami sensasi aneh seperti merasakan takut yang tidak beralasan, halusinasi, ataupun juga deja vu.

Terkait dengan masalah déjà vu ini, dari kalangan pemikir atau ulama Islam mencoba memberi penjelasan. Misalnya saja Professor Ahmad Syauqi Ibrahim.

Menurut kajiannya doktor Mesir ini yang menulis buku berjudul “Misteri Potensi Gaib Manusia”, deja vu mempunyai kaitan dengan aktivitas manusia ketika sedang tidur. Sebagai umat Islam, kita percaya bahwa tidur itu ibarat mati sekejap. Ketika kita sedang tidur itu, roh kita keluar dari tubuh dan menuju ke alam roh, yang tidak dikenal adanya masa silam ataupun masa yang akan datang, meskipun masih berhubungan dengan tubuh badan kita. Dari itulah maka kadangkala kita dapat melihat mata orang yang sedang tidur itu bergerak-gerak dan ada juga yang setengah terbuka. Saat roh kembali ke dalam tubuh, pengalaman yang dialami oleh roh pada masa silam ataupun masa depan tidaklah secara langsung tersimpan mapan di dalam memori otak. Ingatan pengalaman tersebut kadang-kadang muncul berulang seba-gai déjà vu dalam dunia nyata jika ada kesamaan dengan pemicunya, maka lalu mempengaruhi fikiran sadar kita.

Professor Muhammad Al Ghazali melalui kitabnya “Jaddid Hayaatak” (Perbaharuilah Hidupmu) menyatakan bahwa tidak ada apa-apa yang baru di dalam hidup ini. Itu berarti bahwa deja vu yang terjadi itu adalah deja vu yang realitas dan bukannya ilusi semata-mata. Dicontohkan tentang deja vu ‘pernah mengunjungi’. Ketika seorang anak berumur 2 tahun, ibu-bapanya membawanya ke kebun binatang, tetapi kemudian tidak pernah memberitahu kepadanya tentang hal tersebut dan tidak mengambil foto kenangan di sana. Ketika dia sudah berkeluarga, dan membawa anak-anaknya ke kebun binatang yang pernah dikunjungi itu. Secara tiba-tiba dia merasa, bahwa dia pernah

mengunjungi tempat itu sebelumnya, dan dia merasa tahu secara terperinci jalan-jalannya. Itu adalah deja vu yang logis dan dapat diterima akal.

Ada penderita déjà vu yang menga-takan bahwa saat muncul déjà vu itu dia merasa harus melakukan ulang apa yang pernah dilakukannya, meskipun tindakan itu salah. Jadi yang harus kita waspadai adalah kalau kita mengalami deja vu, kita harus secepatnya memulih-kan kesadaran; mungkin itu adalah hikmah yang Allah sampaikan supaya kita selanjutnya untuk lebih berhati-hati dalam segala perbuatan kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Diagnosa.Deja vu  diyakini oleh para ahli

sebagai akibat dari keanehan pada fungsi sirkuit otak; namun tepatnya di mana dan bagaimana belum dapat dipastikan karena nyatanya keadaan ini dapat terjadi pada orang yang otaknya normal ataupun juga pada yang otaknya terganggu strukur ataupun juga fungsinya.. Pengamatan dengan alat yang canggih saat ini (berbagai macam teknologi MRI) belum juga berhasil mengenali penyebabnya.

Pengobatan.Apa yang harus dilakukan?

Karena nyatanya para ilmuwan belum bisa memastikan apakah déjà vu membahayakan ataukah bermanfaat bagi kesehatan, tidak ada anjuran pengobatan ataupun peringatan terkait dengan déjà vu ini. Kita harus berusaha secepatnya mengenali kembali (orientasi, terutama waktu dan tempat) agar kesa-daran segera pulih untuk mampu bersikap yang benar.

Penutup.Dalam keterbatasan ilmunya,

maupun ketepatan penggunaan alat-alat yang canggih yang ada, nyatanya para ilmuwan belum bisa memastikan apakah déjà vu membahayakan ataukah bermanfaat bagi kesehatan. Namun bagi yang cerdas, pengalaman déjà vu membuatnya menjadi lebih berhati-hati dalam bersikap untuk bertindak; mereka menjadi tak terlalu percaya pada sekedar memori (yang diingat), yaitu karena ternyata penampilan ingatan dapat salah!

Semoga uraian di atas bermanfaat.

Page 48: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

48 MPA 8/373 / 2017

Lantas, kehadiran sang mertua dalam rumah tangga kita itu apakah punya nilai plus ataukah

justru bernilai minus? Jawabnya, hal itu berpulang kembali pada pasangan suami-istri tersebut. Pada kenyataannya, tak sedikit pasangan yang retak dan bahkan berakhir di meja perceraian hanya gara-gara serumah dengan sang mertua. Namun tak sedikit pula pasangan suami-istri yang enjoy-enjoy saja meskipun seatap dengan mertua.

Kehadiran sang mertua dalam rumah tangga kita, sesungguhnya memiliki nilai plus dan sekaligus juga memiliki nilai minus. Dari segi plusnya, tentu mertua jauh lebih berpengalaman dalam soal urusan rumah tangga. Dalam konteks ini, tentu banyak nasehat-nasehat dari mertua yang diberikan kepada mempelai yang sangat bermanfaat guna membangun keutuhan rumah tangga hingga kelak beranak-pinak.

Belum lagi pekerjaan rumah yang seringkali membuat konflik pasangan suami istri. Dengan adanya mertua di rumah, sedikit banyak akan membantu kita. Sebab biasanya mertua tak betah untuk diam semata. Bahkan selalu saja melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah, meskipun kita sudah meminta agar tak mengerjakannya. Hal semacam ini tentu sangat meringankan beban suami-istri, utamanya bagi pasangan yang sama-sama bekerja di luar rumah.

Apalagi bagi yang punya anak banyak. Sebagai kakek atau nenek, sang mertua biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya buat cucu-cucunya. Dengan demikian, waktu suami-istri yang seharusnya buat ngurus anak menjadi sangat longgar. Sebab anak-anak sudah merasa nyaman dengan kakek atau neneknya. Dengan

luangnya waktu untuk ngurus anak tersebut, bisa digunakan suami-istri untuk mengerjakan urusan-urusan lain yang harus segera diselesaikan.

Namun demikian, tak jarang pula kehadiran sang mertua justru berfungsi yang sebaliknya. Dia selalu turut campur pada urusan-urusan privasi anak dan menantunya. Terutama jika mertua tergolong orang yang suka usil dan banyak omong. Urusan apa saja yang dialami anak dan menantunya, dirinya selalu saja ikut nimbrung, berkomentar dan memberikan solusi yang meskipun tak tahu persis apa masalah sebenarnya.

Bagi yang ketepatan mempunyai mertua yang demikian, maka satu hal yang tak boleh dilupakan adalah menghadapinya dengan penuh kebijakan. Ingatlah, bagaimanapun juga mertua telah memiliki andil yang cukup besar buat keberlangsungan rumah tangga kita. Setidaknya, mertualah yang membesarkan dan mendidik anaknya sehingga menjadi orang yang pantas kita pilih sebagai pasangan hidup.

Sebagaimana kata sebuah pepatah,

tak ada gading yang tak retak. Begitupun dengan mertua kita. Dirinya bukanlah manusia sempurna yang jauh dari khilaf dan salah. Kesadaran semacam inilah, yang pada proses selanjutnya membuat kita merasa enjoy ketika mendapati kekurangan-kekurangan sang mertua.

Pada saat mertua melontarkan omongan yang tajam misalnya, jangan langsung itu dianggap sebagai kritik yang tak membangun. Apalagi dianggap sebagai cacian dan hinaan. Ambil saja sisi positifnya dan bersenantiasalah untuk berintrospeksi diri. Sebab tak mungkin dari serentetan kalimat yang diucapkannya, sama sekali tak ada yang bernilai positif – yang sesungguhnya itu dibutuhkan buat keberlangsungan rumah tangga kita.

Jadi, tak perlulah bersikap keras; bahwa mertua sama sekali tak boleh ikut campur dalam rumah tangga kita! Tentu yang begini ini akan lebih banyak madharatnya ketimbang manfaatnya. Maka, sikapilah segalanya dengan tenang, damai dan nyaman-nyaman saja meskipun hidup berumah tangga seatap dengan mertua. •CM

Berumah TanggaSatu Atap dengan Mertua

Tak sedikit pasangan suami-istri yang hidup bersama mertua. Banyak pula alasan yang melatarbelakangi mengapa berumah tangga satu atap dengan mertua? Mulai dari soal ekonomi, mertua yang belum bisa melepas anaknya –

apalagi anak terakhir, hingga persoalan-persoalan yang lebih rumit karena soal kultur dan tradisi.

KELUARGA

Page 49: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

49MPA 8/373 / 2017

KOTA BLITAR – Warga Kankemenag Kota Blitar ikut ambil bagian dalam memeriahkan pawai kebangsaan yang digelar oleh Pemkot

KOTA PROBOLINGGO – Dalam rangka usaha membina ASN yang bersih, jujur dan sadar akan tanggung jawabnya, Kakankemenag Kota

Salah seorang peserta penyumpahan terlihat bahagia saat diberikannya SK sebagai PNSoleh Kakankemenag Kota Probolinggo Mufi Imron Rosyadi.

Semua Warga Kemenag Kota Blitar Mengikuti Pawai Kebangsaan

Sumpah PNS Honorer K-2 dan Binkarsital Bagi PNS Kemenag Kota Probolinggo

Blitar, (26/8). Hampir semua ASN Kankemenag Kota Blitar turun ke jalan kecuali Kepala Kemenag. Mulai dari pegawai kantor, KUA, Kepala KUA, Kasi hingga Plt. Kasubbag TU yang menyuguhkan tampilan yang menonjolkan aktivitas masing-masing seksi di Kankemenag.

H. Solekan Plt. Kasubbag TU, sebelum pemberangkatan mengatakan bahwa dirinya memang mengajak semua ASN Kankemenag Kota Blitar untuk mendukung kegiatan ini. “Jadi tidak ada pengecualian, semua harus turun ke jalan mengikuti pawai kebangsaan Kota Blitar ini,” tambahnya.

Selain itu, peserta dari Kankemenag Kota Blitar diminta menampilkan ikon-ikon yang berhubungan dengan aktivitas masing-masing di tempat kerjanya. Seksi PHU menampilkan miniatur ka’bah yang diusung sepanjang jalur karnaval. Sedang Seksi Pendma membawa replika buku pelajaran.

“Inilah Kantor Kementerian Agama Kota Blitar, inilah yang kita kerjakan. Jadi selain kita mangayu bagyo kegiatan Pemkot Blitar, kita manfaatkan event ini sebagai ajang untuk syi’ar Kantor Kementerian Agama Kota Blitar,” pungkasnya. •moza

Probolinggo Mufi Imron Rosyadi mengambil sumpah 6 PNS Honorer K-2, (18/9). Acara ini dibarengkan Binkarsital PNS Kemenag Kota Probolinggo di aula Kankemenag Kota Probolinggo.

Dalam pembinaannya, Mufi Imron Rosyadi menyatakan bahwa setiap PNS wajib mengangkat sumpah PNS. Sumpah ini adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan. Dengan adanya sumpah ini diharapkan para PNS mentaati dan menerapkannya saat mengemban tugas, bukan hanya sekedar diucapkan saja.

Lebih lanjut Mufi Imron Rosyadi menyinggung tentang kedisiplinan pegawai bahwasanya disiplin tidak hanya disiplin mengikuti apel,  melakukan fingerprint saat datang dan pulang kerja akan tetapi kesadaran disiplin harus tertanam pada semagat kerja. Harus ada koreksi diri dengan cara mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan dan dapat menerima kritikan untuk perbaikan sehingga dapat mengukir prestasi. “Tekan sekecil mungkin permasalahan yang akan terjadi. Silahkan diskusikan setiap permasalahan,” •Rief

KOTA MALANG – Dalam rangka syiar Idul Adha, MTsN 1 Kota Malang mengadakan manasik haji yang dilaksanakan di halaman madrasah, (26/8). Manasik haji dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama diikuti para siswi, dan tahap kedua diikuti para siswa. Pembagian dalam dua tahap ini bertujuan untuk memperlancar jalannya kegiatan mengingat kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Madrasah H. Samsudin dan dilanjutkan dengan khotbah wukuf yang disampaikan oleh H. Amin Tohari. Kegiatan berlanjut dengan berhenti di Muzdalifah, lontar jumroh, mabit di Mina/jumroh ula, wustho, dan aqobah, serta diakhiri dengan tawaf, sa’i, dan tahalul.

H. Samsudin, Kepala MTsN 1 Kota Malang, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian penting untuk mengaktualkan dan memantapkan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran agama dan bahasa Arab.

Pak Sam, sapaan H. Samsudin, juga menyampaikan bahwa manasik haji bisa memantapkan materi pelajaran agama yang dipelajari

oleh siswa serta memberi motivasi pada siswa bahwa ibadah haji itu tidak sulit. Pak Sam juga berharap para siswa termotivasi untuk melaksanakan ibadah haji sejak dini. •Zul

Syiar Idul Adha, Siswa Matsanewa Melaksanakan Kegiatan Manasik Haji

ASN Kementerian Agama Kota Blitar pada Seksi PHU menandu replika ka’bah menunjukkantugas pokok dan fungsi mereka untuk melayani para jama’ah umroh dan haji.

Para siswi MTsN I Kota Malang sedang mempraktekkan salah satu manasik haji yaitu thowaf mengelilingi ka’bah. Dengan menggunakan busana serba putih mereka mengelilingi replica ka’bah.

LINTAS PERISTIWA

Page 50: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

50 MPA 8/373 / 2017

JOMBANG – Kabupaten Jombang gelar ajang kompetisi wushu piala Bupati-Koni 2017, (278/8). Acara yang di laksanakan di gelora

PACITAN – Menyambut Tahun Baru Hijriyah, Ikatan Guru Raudhatul Athfal Kabupaten Pacitan menyelenggarakan pawai taaruf

Madrasah Al-Hikam Juarai Piala Bupati Koni 2017 Cabang Olahraga Karate

IGRA Kabupaten Pacitan Sambut Tahun Baru Islam dengan Pawai Taaruf

UNIPDU ini diikuti 129 atlit muda wushu dari berbagai sasana. Tiap sekolah berlomba-lomba turut berkompetisi, termasuk Madrasah Al- Hikam Jatirejo Diwek Kab. Jombang.

Kepala Madrasah Al-Hikam Maftuhah Mustiqowati merasa bangga menyaksikan anak-anak berprestasi. Ini merupakan sebuah hadiah yang tak ternilai karena atlit-atlit muda madrasah Al- Hikam banyak meraih prestasi dalam kejuaraan ini. Di antaranmya juara II Taichi Quan Aputri, Juara III Dui Lian Putra, Juara II Dui Lian Putri, Juara III Dui Lian Putri, Juara II Ji Ti, Juara I Sanda 48 Kg Junior Putra, Juara II Sanda 65 Kg Junior Putri, Juara I Sanda 45 Kg Junior Putra, Juara II Sanda 60 Kg Junior Putra, Juara II Sanda 45 Kg Junior Putra, dan Juara III Sanda 52 Kg Junior Putra.

Tak hanya Wushu, Madrasah Al Hikam juga menjuarai cabang olahraga Karate dengan menyabet Juara I KATA Beregu SMA Putra, Juara II KATA Beregu SMA Putra, Juara III KATA Beregu SMA Putri, Juara III KATA Perorangan SMA Putra, dan Juara III KUMITE Perorangan +60 Kg SMA Putra. •Tts

yang melibatkan RA/BA se-Kab. Pacitan, (20/9). Dimulai dari halaman Kankemenag Kab. Pacitan dan berakhir di halaman Masjid Agung Darul Falah Pacitan.

Ribuan murid RA/BA didampingi guru dan orang tuanya memadati jalan Cokroaminoto tepat di depan Kankemenag Kabupaten Pacitan untuk mengikuti upacara pemberangkatan dipimpin Bupati Pacitan. Pemberangkatan disemarakkan drum band BA Aisyiyah Pacitan dan RA Al Huda Ploso serta tari kreasi dari RA GUPPI Sidoharjo.

Bupati Pacitan mengapresiasi Kemenag yang telah memprakarsai dan memfasilitasi kegiatan penuh edukasi ini. “Kegiatan ini positif dalam rangka membentuk karakter bangsa yang islami terhadap anak usia dini,” ujarnya.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Pacitan M. Nurul Huda menyatakan pawai ini bertujuan membentuk perilaku anak didik melalui kegiatan secara periodik. Dari kegiatan ini diharapkan tumbuh kreativitas, sikap dan perilaku anak yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Semoga tahun depan semangatnya semakin melekat di hati anak,” pungkasnya. •Cros

BOJONEGORO – Sebanyak 5 siswi MA Miftahul Huda (MAMH) Purworejo Padangan berhasil mengharumkan nama Kemenag. Pasalnya, mereka meraih medali di ajang Jawa Timur Open Tahun 2017 Cabang Atletik kelompok Pra Remaja U-16 dan U-18 yang diselengarakan di lapangan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Kelima siswi yang dikirim tersebut semuanya berhasil mempersembahkan medali, yaitu 3 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu. Atas prestasinya, mereka diundang ke pendopo Kabupaten oleh Bupati Bojonegoro Suyoto guna menerima penghargaan, karena dianggap ikut mengharumkan Kabupaten Bojonegoro, (2/12).

Ahmad Rizani selaku pelatih atlit sekaligus guru olah raga MAMH mengatakan, bahwa raihan yang didapat siswinya sungguh luar biasa. “Ada siswa yang mendapatkan 2 emas di nomor lari 800 meter dan 1500 meter atas nama Sugianti,” jelasnya

Rincian raihan medali yaitu Juara 1 lari 800 m dan 1500 m atas nama Sugianti, nomor lari 3000 m atas nama Ira Nuryanti. Sedangkan juara 2 adalah lari gawang 400 m atas nama Fira Dwi Hidayati, juara

3 lari nomer 1500 m atas nama Ira Nuryanti, lari estafet 4 x 400 m dan lompat jauh didapat atas nama Tya Anggraini.  •Abel

Sabet 7 Medali, 5 Atlet MA Miftahul Huda Harumkan Nama Kemenag Lagi

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kankemenag Kab. Jombang didampingikepala Madrasah al-Hikam terlihat bangga atas prestasi yang ditorehkan para siswa.

Lima atlet MA Miftahul Huda Purworejo Padangan Bojonegoro memamerkan piala dan piagamyang mereka peroleh di ajang Jawa Timur Open tahun 2017 Cabang Atletik.

Salah satu peserta pawai ta’aruf Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kabupaten Pacitantengah melintasi panggung utama dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Islam.

LINTAS PERISTIWA

Page 51: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

51MPA 8/373 / 2017

KOTA KEDIRI – Saat ini, eranya adalah era kompetisi, kalu kita tidak sama-sama membangun kualitas madrasah maka kita akan

LAMONGAN – Perjanjian kerjasama saling pengertian (MoU) bidang hukum perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) antara

Kakankemenag Kab. Lamongan H Sholeh dan Kepala Kejari Kab. Lamongan Diah Yuliastutiseusai penndatanganan MoU disaksikan Kasubag TU dan Kasi dari kedua instansi.

Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim: Madrasah Harus Mampu Berkompetisi

Kemenag Bersama Kejaksaan Kab. Lamongan Bangun MoU Bidang Hukum

ditinggal oleh masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim Amin Mahfud pada acara pembinaan ASN di MTsN 3 Kota Kediri, (5/9).

Oleh karenanya - dirinya berharap kepada seluruh ASN yang ada di madrasah agar selalu membangun kekompakan, kebersamaan dan mampu memberikan tauladan dengan harapan agar madrasah mampu memenuhi harapan masyarakat. Harapan masyarakat tersebut adalah madrasah yang mampu membentuk anak yang cerdas, baik, tangguh dan peduli. Keempat hal ini harus dibentuk secara bersamaan dan saling bersinergi. “Sebab, kalau hanya cerdas tapi tidak baik maka sangat berbahaya, dan baik saja tetapi tidak cerdas maka percuma,” ujarnya.

Maka dari itu, sekali lagi dirinya mengajak kepada seluruh ASN di madrasah untuk mampu mewujudkan keempat aspek tersebut. “Dan untuk mewujudkan itu semua adalah tanggung jawab kita,” pungkasnya.

Pada pembinaan kali ini turut hadir di antaranya Kakankemenag Kota Kediri Zuhri, para Kasi, Kepala Madrasah dan Komite MTsN 3 Kota Kediri. •Humas

Kankemenag Kab. Lamongan dan Kejaksaan Negeri Lamongan yang sudah terjalin dua tahun berjalan diperpanjang kembali selama setahun kedepan. Penandatanganan MoU ini dilakukan di aula Kejaksaan Negeri setempat antara Kakankemenag Kab. Lamongan H Sholeh dan Ka Kejari Diah Yuliastuti disaksikan Kasubag TU dan Kasi di lingkungan kedua instansi, (23/8).

Sebelum prosesi, Kakankemenag Kab. Lamongan H. Sholeh mengakui bahwa MoU ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah hukum perdata dan TUN di lingkungan Kankemenag Kab. Lamongan. Baik di dalam maupun di luar pengadilan. Mulai dari bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lainnya. Pihaknya merasa bahwa sebagai subyek hukum perdata, perlu tindakan itu semua.

Sementara, Diah Yuliastuti selau Kepala Kejari Lamongan mengatakan bahwa untuk dapat mewakili Kemenag Kab. Lamongan dalam tindakan hukum, pihaknya perlu diberi Surat Kuasa Khusus (SKK) baik itu sebagai tergugat maupun penggugat. Kewenangan itu berguna untuk mewakili pihak pertama selaku jaksa Pengacara Negara. •Ed

GRESIK – Mengakhiri rangkaian kegiatan di bulan Dzulhijjah 1438 H, MTsN Gresik melaksanakan manasik haji, (5/9). Kegiatan ini diikuti seluruh siswa kelas 9. Sebanyak 330 siswa mengikuti manasik haji yang berlangsung di lapangan madrasah.

Manasik haji dimulai tepat pukul 08.00 s.d 11.00 WIB diawali dengan pemberian teori tentang pengertian ibadah haji, dalil pelaksanaan ibadah haji, rukun haji, syarat haji, kewajiban dan larangan dalam haji, dan lainnya. Kemudian diteruskan praktek bersama dengan cara peserta diajak merasakan seluruh rangkaian ibadah haji seperti wuquf di Arafah, melempar jumroh, thowaf, sa’i, dan tahallul, dan lainnya secara tertib.

Meskipun cuaca sangat panas, peserta tidak terlihat mengeluh. Mereka larut dalam sakralitas layaknya berada di tanah suci. Dengan khidmat peserta diajak muhasabah saat melakukan wuquf di Arafah. Suara tangisan pun terdengar saat kalimat-kalimat taubat diucapkan oleh khotib yang sedang berkhutbah.

Salah satu siswi, Shilvi yang duduk di kelas 9 A mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. Dirinya merasa selain memahami materi ibadah haji, juga bisa merasakan langsung pelaksanaan ibadah haji. •Miftah

Seluruh Siswa MTsN Gresik, Praktekkan Wuquf Sebagai Inti Manasik Haji

Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Amin Mahfudz saat memberikan pembinaan kepada ASNdi lingkup madrasah di MTsN 3 Kota Kediri mengingatkan kembali agar madrasah siap berkompetisi.

Di tengah-tengah terik matahari yang sangat, para siswa MTsN Gresik tetap bersemangatuntuk mengikuti praktek mansik haji, salah satunya adalah ritual wuquf di Arofah.

LINTAS PERISTIWA

Page 52: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

52 MPA 8/373 / 2017

LINTAS PERISTIWA

SEKSI PAIS SELENGGARAKAN PENGUATAN WAWASAN ISLAM ROHMATAN LIL ALAMIN

DAN MULTIKULTURALLUMAJANG – Dalam rangka membekali

siswa dengan akidah yang benar, Seksi PAIS Kankemenag Kab. Lumajang selengga-rakan kegiatan  Penguatan Wawa san Islam Rohma tan Lil’alamin dan Multikultural bagi  SMA dan SMK se-Kab. Lumajang, (14/9). Kegiatan bertempat di aula kantor setempat diikuti 45 peserta.

Kasi PAIS Kankemenag Kab. Luma jang Ahmad Zaeni dalam laporannya menyam paikan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali siswa tentang akidah Islamiyah yang benar di tengah keberagaman kultur di masyarakat.

Plt Kakankemenag Kab. Lumajang Drs. Moh. Junaidi, MA saat membuka acara juga menyampaikan bahwa program Kemenag ini bertujuan agar semua warga negara yang beragama bisa saling menghargai. Dalam kenyataannya, di Indonesia bukan hanya ada agama Islam tetapi ada 6 agama besar lainnya. “Kita harus menjunjung tinggi sila-turrahim, tetapi amal dan ibadah harus terus ditingkatkan agar keislaman kita semakin baik dan imam kepada Allah tidak mudah tergoyahkan,” ungkapnya.

Hadir sebagai nara sumber pada acara ini berasal sdari Cabang Dinas Pendidikan Kab. Lumajang, pengurus Jamiatul Qurro’ wal Huffadz, dan pengurus MUI. •Ziza

KAKANKEMENAG KABUPATEN NGANJUK MENGAJAK DUKUNG REVOLUSI MENTALNGANJUK – Berangkat dari isu kebang-

saan yang terjadi saat ini, BDK Surabaya menggelar kegiatan Diklat Revolusi Mental Budaya Kerja Pelayanan Publik Berbasis Nilai-nilai Agama di aula Kemenag Nganjuk, selama 6 hari, (11/9).

Moh. Yusuf selaku Ketua Panitia Pelak-sana melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 35 orang. Terdiri dari JFU MIN, MTsN, MAN, dan KUA. Dengan materi pelajaran dasar, inti dan materi penunjang, yang disampaikan oleh widyaiswara dan narasumber Kemenag Nganjuk. Diklat ini mempunyai tujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai mental yang berbasis agama bagi ASN dalam membangun budaya kerja pelayanan publik.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Nganjuk H. Barozi saat membuka acara menga takan bahwa diklat ini dilatarbelakangi adanya isu strategis kebangsaan. ASN memiliki peran dan tugas sebagai pelaksana kebi jakan publik, pelayan publik, dan pere-kat serta pemersatu bangsa. “Peserta diharapkan mengikuti dengan serius hingga akhir kegiatan. Tahun ini, Nganjuk merupakan salah satu dari empat kabupaten di Jawa Timur yang telah mendapat kehormatan untuk dijadikan tempat diklat revolusi mental ini,” ujarnya. •Nur

KASI BIMAS ISLAM BUKA WORKSHOP PENANGGULANGAN HIV/AIDS

KAB. KEDIRI – Kankemenag Kab. Kediri melalui Seksi Bimas Islam bekerjasama dengan KPA (Komisi Penanggulan HIV/AIDS) Daerah Kab. Kediri, menggelar workshop kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di aula Kankemenag. Kab. Kediri, (28/8). Sebanyak 40 orang peserta dari Penyuluh Agama Islam Honorer di wilayah Kabupaten Kediri mengikuti acara ini.

Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Kediri Abd. Kholiq Nawawi dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa Penyuluh Agama Islam merupakan garis terdepan dalam menyebarluaskan infor-masi terkait program dan kebijakan peme-rintah. Termasuk di dalamnya informasi terkait penanggulangan HIV/AIDS. Penularan HIV/AIDS yang cepat dan sulit dibendung salah satunya karena manusia kurang membetengi dengan nilai-nilai agama yang baik.

Workshop ini diharapkan memberi penge-tahuan dan pemahaman kepada penyuluh tentang penebaran penyakit HIV/AIDS serta cara pencegahannya. Sehingga nantinya dapat di sosialisasikan kepada masyarakat mela lui Pokjaluh di wilayah kerjanya masing-masing.

Hadir sebagai nara sumber   Kasi P3M Dinas Kesehatan Kab. Kediri Nur Munawaroh,  dengan materi IMS (Infeksi Menular Seksual). •Paulo

KAKANWIL KEMENAG JATIM BERIKAN PEMBINAAN KEPADA ASN

KOTA PASURUAN – Kakanwil Jatim mem berikan pembinaan kepada ASN di ling-kungan Kemenag Kota Pasuruan, (24/8). Hadir dalam acara ini, Kakankemenag Kota Pasuruan, Kasi, Penyelenggara, Kepala KUA, Kepala Satker dan karyawan/wati Kemenag Kota Pasuruan

Dalam sambutannya, Kakanwil menga-takan bahwa hidup ini sebaiknya dibuat enak saja, jangan dibuat susah. Karenanya kita harus pandai-pandai bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan. Hidup pasti ada ujian, namun jika dihadapi dengan tawakkal dan sabar maka Allah akan memberi manusia kehidupan yang lebih baik. “Apalagi ASN Kementerian Agama ini perlu bersyukur karena bekerja yang ada kaitannya dengan agama,” ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa hidup beragama harus seimbang antara lahir dan batin. Ucapan harus sesuai dengan perbuatan. Oleh karenanya dirinya selalu siap menerima laporan, kritik dn saran, baik itu dari Kepala Kemenag, Kepala madrasah termasuk dari Kepala KUA sewilayah Jatim. “Kita manusia hidup harus saling membantu, tidak saling menjelek-jelekkan. Kerjakan tugas sesuai dengan aturan yang ada, insya Allah rizki akan bertambah barokah dan bermanfaat,” ujarnya. •Mdk

KEMERIAHAN MANASIK HAJISISWA MIN 1 KOTA MALANG

KOTA MALANG – Kegiatan pembelajaran berupa manasik haji siswa MIN 1 Kota Malang dilaksanakan di Kampus UNISMA Kota Malang, (26/8). Kegiatan untuk memperkenalkan prosesi ibadah haji ini diikuti oleh siswa kelas 4 sampai dengan 6.

Pembelajaran manasik haji ini ber-tujuan untuk memberikan pengalaman kepada siswa tentang kegiatan ibadah haji serta mena namkan keimanan siswa khususnya pada rukun Islam yang kelima. Dari pantauan selama pelaksanaan manasik, siswa MIN 1 Kota Malang terlihat sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan manasik haji yang dimulai dengan thawaf di padang Arofah dilanjutkan dengan rangkaian manasik yang lain.

Pada pelaksanaan kegiatan manasik haji ini dibagi menjadi beberapa kelompok yang mewakili berbagai negara. Setiap kelompok negara ini mengenakan atribut negara masing-masing serta membawa bendera negaranya. Setiap kelompok didampingi oleh seorang guru sebagai karom (ketua rombongan)-nya. Hal ini bertujuan untuk membimbing siswa secara lebih maksimal.

Kemeriahan manasik haji ini membuat suasana bagaikan ibadah haji sebenarnya di Kota Mekkah dengan suara saling sahut menyahut melantunkan doa-doa manasik haji. •Ris

KAKANKEMENAG KAB. GRESIK BUKALOMBA MEWARNAI IBU DAN ANAK

GRESIK – Berlokasi di Wisata Dalegan Panceng Gresik, IGRA Kab. Gresik menyelenggarakan lomba mewarna ibu dan anak yang diikuti 360 peserta, (26/8). Dipilihnya pantai Dalegan sebagai lomba karena dinilai oleh panitia mendekatkan anak dengan alam, selain juga tarif masuk yang cukup murah.

H. Supandi selaku Kakanmenag Gresik saat membuka acara berpesan kepada anak-anak sebagai generasi bangsa, dengan sapaan “hallo anak–anakku”. “Nak, sampeyan ini disiapkan sebagai generasi muda yang nantinya menggantikan kami generasi yang sudah letih tapi tidak pernah menceritakan kalau dirinya sudah payah tapi tidak pernah mengeluh. Kuntum khoiru ummatin ukhrijat linnas, anak- anak terbaik, anak–anak prestasi,” katanya.

Kakannkemenag menambahkan, anak yang sekarang ikut lomba menjadi juara dengan anak lain sehingga akan lahir generasi yang berprestasi. Meski, terlihat hanya mewarnai, tapi akan menjadi apik dan luar biasa yang bisa dinikmati walau hanya sebuah gambar. Anak-anak hendaklah menjadi generasi tangguh yang dihiasi akhlakul karimah, tidak mudah menyerah. “Sampeyan ini dilatih untuk kreatif, belajar disiplin dan sabar,” ujarnya. •Fudlla

Page 53: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

53MPA 8/373 / 2017

SAMPANG – Apel pagi Kemenag Kab. Sampang nampak berbeda, (28/8). Pasalnya ada pemberian tropi dan penghargaan kepada

SITUBONDO - Dalam rangka mempersiapkan kepulangan jamaah haji kloter 31 dan 32 Kab. Situbondo, Seksi Penyelenggara Haji dan

Suasana rapat koordinasi persiapan pemulangan jama’ah haji yang melibatkan Seksi PHU, Komisi IV DPRD Kab. Situbondo, Kabid Kesra, Polres, Dishub, Satpol PP, Kodim, Dinkes, dan KBIH.

Kakankemenag Kabupaten Sampang Serahkan Tropi dan Hadiah Juara LKTI

Kemenag Situbondo Gelar Rapat Koordinasi Pemulangan Jamaah Haji

guru yang berprestasi di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) antar Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas RA/MI/MTs/MA tingkat Jawa Timur yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Penyerahan disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Sampang H. Juhedi selaku pembina apel.

Dalam sambutannya, H.Juhedi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan bangga atas prestasi yang telah diraih para guru di lingkungan kerja Kemenang Sampang. Para guru berprestasi ini sudah mengharumkan nama Kemenag Sampang di Provinsi Jawa Timur. “Semoga prestasi ini menjadi tradisi bagi kantor Kemenag Sampang,” ujar H. Juhedi

Lebih lanjut, H. Juhedi juga berharap agar semangat dan kemampuan para guru yang menjadi juara ini dapat ditularkan kepada guru-guru lainnya. Sehingga ke depan, jumlah para guru madrasah di Sampang yang juara di LKTI semakin banyak. 

Tropi dan hadiah diberikan kepada Najibudin M.Pdi guru MA Miftahul Ulum Kebunwangi Tlambah Karang Penang peraih juara pertama dan Hifni S.PdI guru MI Al Jawahir peraih juara harapan kedua. •FR

Umrah (PHU) Kankemenag Kab. Situbondo menggelar rapat koordinasi pemulangan jamaah haji yang bertempat di aula Kankemenag setempat, (10/9).

Rapat koordinasi ini dihadiri seluruh instansi terkait yaitu dari seksi PHU beserta staf, Komisi IV DPRD Kab. Situbondo, Kabid Kesra beserta staf, Polres, Dishub, Satpol PP, Kodim, Dinkes, dan KBIH yang seluruhnya berjumlah 24 orang.

Di dalam pengarahannya, Kakankemenag Kab. Situbondo H. Atok Illah berharap agar segaala sesuatunya dipersiapkan dengan matang sehingga pelaksanaan kepulangan jamaah haji dapat berjalan lancar dan tidak ada hambatan apapun. “Diharapkan seluruh panitia senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi secara intens dengan seluruh unsur panitia,” katanya.

Rapat menyepakati, penjemputan jamaah haji dibagi menjadi tiga titik, yaitu titik barat di Kecamatan Asembagus, titik tengah di Pemkab Kab. Situbondo dan titik timur di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Pada tanggal 16 September 2017 untuk kloter 31 dan tanggal 17 September 2017 untuk kloter 32. •Queen

SUMENEP – Berqurban saat hari raya Idul Adha sangat dianjurkan bagi muslim yang mampu. Dalam berkurban, diajarkan berbagi kepada musim lain yang kurang mampu sehingga dapat merasakan indahnya Islam. Dan bertempat di halaman belakang Kemenag setempat, kelu-arga besar Kankemenag Kab. Sumenep melaksanakan qurban, (4/9).

Hewan qurban yang dipotong berupa 3 ekor sapi, 1 ekor kambing. Kesemuanya berasal dari seluruh Kepala KUA, 1 ekor dari seluruh ASN Kemenag dan 1 ekor lagi dari salah satu staf PHU. Hewan qurban tersebut menghasilkan 250 bungkus daging dan dibagikan secara simbolis oleh Kakankemenag kepada fakir miskin dan anak yatim didampingi Ketua DWP Kemenag Kab. Sumenep serta para Kasi.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri menyampaikan bahwa tujuan qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berqurban berarti kesungguhan manusia menyerahkan segalanya kepada Allah. Dirinya berharap agar dengan qurban ini memupuk rasa empati ASN Kemenag sehingga meningkatkan kepedulian sosial serta dapat menghindarkan diri dari nafsu serakah.

“Yang paling utama adalah merupakan bekal pahala di hari akhir kelak”, tuturnya. •Zarkasi

Kakankemenag Serahkan 250 Bungkus Daging Kurban Untuk Fakir Miskin

Najibudin, M.Pd.I. yang meraih juara I dalam LKTI Tingkat Jawa Timur tengah menerima hadiahdan tropi yang langsung diserahkan oleh Kakankemenag Kab. Sampang.

Kakankemenag Kabupaten Sumenep secara simbolis memberikan 250 bungkus daging kurban yang berasal dari Kepala KUA, ASN Kemenag dan staf Seksi PHU bertempat di halaman belakang kantor setempat.

LINTAS PERISTIWA

Page 54: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

54 MPA 8/373 / 2017

LINTAS PERISTIWA

SEKDAKAB SAMPANGDIDAMPINGI KAKANKEMENAG

BUKA PORSADIN TINGKAT KABUPATENSAMPANG – Sekdakab Sampang Putut

Budi Santoso membuka Pekan Olah Raga dan Seni Antarsantri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) pertama tingkat Kabupaten di aula Kankemenag Kab. Sampang, (29/8).

Pada acara pembukaan ini juga hadir, Kasat Bimas Polres Sampang, Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Kasubag TU dan para Kasi serta pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) se-Kabupaten Sampang.  

Dalam sambutannya, Sekda mewakili Bupati Sampang menyampaikan bahwa kegia tan bisa menjadi ajang peningkatan kuali tas nilai-nilai keagamaan, seni dan olah raga di lingkungan Diniyah Takmiliyah.

Dalam kesempatan yang sama, Kakanke-menag Sampang H. Juhedi mengapresiasi semangat juang, keteguhan dan spirit yang luar biasa seluruh komponen PORSADIN. “Semoga semangat ini mampu menjadikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) tetap terus eksis,” kata Juhedi.

Ketua FKDT Sampang K.H Mujahidin Abdur Rozak selaku penyelenggara mengatakan bahwa acara ini diikuti 150 peserta yang terbagi dalam 7 jenis perlombaan yaitu, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Indonesia, Baca Puisi Islami, Tahfidzul Qur’an, MQK, Seni Kaligrafi dan Cerdas Cermat Islami. •FR

732 JAMAAH HAJI KAB. NGANJUKTIBA DI PENDOPO

EMPAT JAMAAH MENGGUNAKAAN AMBULANSNGANJUK – Plt. Sekda Kabupaten

Nganjuk Agus Subagyo bersama Kakanke-menag Kab. Nganjuk H. Barozi beserta seluruh jajarannya menyambut kedatangan 732 jamaah haji Kabupaten Nganjuk di hala-man Pendopo Kabupaten Nganjuk, (9/9). Pada pemberangkatan, ada 736 CJH. Tetapi pada kedatangannya kali ini tersisa 732, 4 meninggal dunia di tanah suci karena sakit.

Pada kedatangannya kali ini, 4 jamaah haji terpaksa diantar pulang dengan menggu-nakan ambulans karena sedang sakit, sedang-kan 1 jama’ah haji lainnya masih dirawat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Namun, setelah melalui pemeriksaan dokter, seorang jama’ah yang dirawat akhirnya dinyatakan hanya sakit batuk biasa dan bisa pulang.

Sedangkan satu jamaah haji yang dirujuk di RSUD dr. Soetomo Surabaya bernama Sukarni berasal dari Ds. Jampes Kecamatan Pace, akhirnya meninggal, (10/9).

Setelah melalui seremonial singkat di Pendopo Kabupaten Nganjuk, para jamaah haji langsung dijemput oleh keluarganya dengan penuh sukacita karena telah melaksanakan rukun Islam yang kelima dan tiba di kampung halaman. H.Barozi berpesan agar para jamaah haji selalu menjaga kemabrurannya. •Nur

WORKSHOP K-13, TINGKATKANKUALITAS GURU SERTIFIKASI

JOMBANG – Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab. Jombang gelar Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di MA Unggulan Darul Ulum, Rejoso, Kecamatan Peterongan, (26/8). Acara diikuti oleh 362 peserta guru sertifikasi Aliyah swasta se-Kab. Jombang.

Dalam sambutannya, Kasi Pendma Kanke menag Kab. Jombang Moh Amak Burhanuddin berharap agar dari workshop ini guru sertifikasi se-Kabupaten Jombang menjadi guru yang profesional dan mampu mengadaptasikan kompetensinya. “Sehingga menjadi berkualitas dan siap menjadikan generasi masa depan yang handal,” katanya.

Kegiatan workshop ini mengetengahkan materi penyusunan perangkat pembelajaran dan penilaian kurikulum 21013. Materi ini diharapkan menjadi pedoman bagi guru sertifikasi Aliyah swasta dan menjadi sarana untuk menjadikan guru yang lebih baik dan berkualitas. Karena guru memegang peran penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan PBM di ruang kelas.

Workshop ini menghadirkan dua nara-sumber dari pengawas SMA dan SMK Cabang Dinas Provinsi Jatim Wilayah Kab Kediri, yakni H. Ngasyaro dan Halimi Mahfud. •Tts

KAKANWIL BUKA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 REVISI

KAB. PASURUAN – Di pekan terakhir bulan Agustus 2017, diadakan acara pem-bu kaan  Diklat Kurikulum 2013 Revisi bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Surabaya, (28/8). Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari diikuti oleh seluruh guru MTsN 1 Kab. Pasuruan. Kakanwil Kemenag Prov. Jatim berkenan hadir didampingi oleh Kakankemenag Kab. Pasuruan.

Tepat pukul 07.30 WIB upacara pembu-kaan dimulai dan diikuti seluruh guru serta siswa/i, dimeriahkan drum band dan albanjari oleh Harmoni Madsapa serta penyematan Surban kepada Kakanwil Kemenag Prov. Jatim. Acara pembukaan yang digelar di aula madrasah lantai 2 ini diisi sambutan Kepala madrasah, Kakankemenag Kab. Pasuruan dilanjutkan pengarahan Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Timur.

Dalam sambutannya, kepala madrasah Najib Kusnanto menyampaikan bahwasannya kemampuan berpikir anak sangatlah penting. Maka dari itu ini adalah tugas kami sebagai pendidik untuk menularkan ilmu kepada anak-anak generasi penerus bangsa.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim H. Syamsul Bahri memberikan pengarahan dan juga sekaligus membuka acara. Dilanjutkan dengan pengarahan program oleh panitia BDK Surabaya. •Emen

PENYEMBELIHAN HEWAN QURBANHARI TASYRIQ TERAKHIR

LUMAJANG – Pada Momentum Hari Raya Idul Qurban Tahun 1438 H/2017 M ini, Kankemenag Kabupaten Lumajang melakukan penyembelihan hewan qurban pada hari tasyriq terakhir di halaman samping kantor setempat, (4/9). Tampak hadir Plt. Kakankemenag Kab. Lumajang, para Kasi/Penyelenggara, pegawai Kemenag serta PNS yang mendapat qur’ah qurban.

Selaku panitia penyembelihan hewan qurban Drs. Hamim Thohari mengatakan bahwa dana untuk membeli hewan qurban berasal dari iuran pegawai di lingkungan Kankemenag Kab. Lumajang, semua seksi, satker, KUA dan pengawas. Dari hasil penghimpunan dana tersebut berhasil membeli 2 ekor sapi dan 7 ekor kambing.

Proses penyembelian hewan qurban dilaksanakan semenjak pagi hari yang diawali dengan pembacaan takbir. Setelah melakukan penyembelihan, hewan kurban dipotong-potong. Selanjutnya daging qurban ini dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu terutama yang berdomisili sekitar Kankemenag Kab. Lumajang dan masyarakat yang lainnya, dengan menggunakan kupon yang sebelumnya sudah dibagikan oleh panitia.

Kegiatan ibadah penyembelihan hewan qurban ini berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan yang diharapkan. •Ziza

SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN SERTIFIKAT TANAH WAKAF SEKOTA PASURUAN

KOTA PASURUAN – Penyelenggara Syariah mengadakan sosialisasi dan pendam-pingan tanah wakaf se-Kota Pasuruan, (12/9). Acar ini dihadiri Kakankemenag, Kepala BPN dan Kasi, Ketua BWI dan Pengurus, Kasi, PD. Pontren, Peny. Syariah, Kepala KUA, dan lurah se-Kota Pasuruan.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Pasuruan menyampaikan bahwa sertifikat wakaf penting bagi masjid atau musholla. Sertifikat mempunyai kekuatan hukum mutlak yang tidak bisa diganggu-gugat oleh ahli waris. Hal ini untuk menghindari adanya perselisihan ahli waris dan nadzir pengelola aset wakaf.

Oleh karenanya, mengingat di Kota Pasuruan ini masih banyak yang belum ber-sertifikat wakaf dan belum banyak nadzir mengelola asset wakaf dengan baik, perlu digencarkan lagi untuk memfungsikan para nazdir. Dan untuk meningkatkan pengelolaan benda-benda wakaf utamanya yang belum mempunyai sertifikat wakaf, perlu untuk mensertifikatkannya dahulu. Saat ini sudah ada Permen Agraria Nomor 2 tahun 2017 yang mempermudah pengurusan sertifikat wakaf. “Insya Allah, dengan adanya aturan Menteri Agraria ini, pengurusannya lebih gampang dan lebih mudah,” tutur Taufiqurrohman. •Mdk

Page 55: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

55MPA 8/373 / 2017

LINTAS PERISTIWA

KAKANKEMENAG TERIMA KUNJUNGANTIM BNPT

KOTA MOJOKERTO – Kakankemenag Kota Mojokerto Drs. Suhaji, M.Si mene rima kunjungan Tim Badan Nasional Penanggu-langan Teroris (BNPT), (29/8). Kunjungan bertujuan melaksanakan survey terkait penanganan konflik dan terorisme. Tim BNPT terdiri dari Dian Elviana, MM dari BNPT, Eko Hadi, S.Kom dari BPS Pusat dan Setiyorini, MM dari BPS Kota Mojokerto.

Kakankemenag Kota Mojokerto Suhaji menjelaskan bahwa secara umum kondisi Kota Mojokerto aman, rukun dan tenteram. Hal ini merupakan hasil kerjasama semua pihak dalam menjaga kerukunan dan ketentraman masyarakat. Salah satu kuncinya adalah dengan menghargai perbe-daan. Karena perbedaan adalah fitrah dan kha sanah yang harus dilestaraikan. “Kon-disi Kota Mojokerto yang kondusif, aman dan rukun. Tidak ada aliran-aliran yang menyimpang. Hal ini adalah hasil kerjasama dari semua pihak. Mulai dari lintas sektoral dan masyarakat pada umumnya” tambahnya.

Dalam mengisi kuisioner dan wawancara Kakankemenag didampingi Rahmat Nurshobri, S.Ag (Staf Bimas Islam) dan Ferry Machendra (Staf TU). Wawancara berlangsung santai dan penuh keakraban. Banyak masukan dan informasi dari Kota Mojokerto, khususnya dalam hal menjaga kerukunan. •FM

ZAENAL ARIFIN : PENYULUH AGAMA MINIMAL HARUS FAHAM VISI MISI KEMENAG

NGAWI – Kegiatan Diklat Teknis Substan-tif Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Non PNS yang dilaksanakan di gedung perte-muan Al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi, memasuki hari yang ke empat, (7/9). Pada kesempatan tersebut, Kakankemeng Kab. Ngawi H. Zaenal Arifin bertindak sebagai nara sumber dengan materi Peningkatan Kualitas Pembangunan Bidang Agama.

Dalam paparannya di hadapan Penyuluh Agama Non PNS beliau menekankan kembali bahwa Penyuluh Agama harus tahu ke mana arah dan tujuan sesuai dengan visi dan misi Kementerian Agama. Hal tersebut ditekankan sebagai antisipasi terhadap apa yang disampaikan oleh para Penyuluh Agama Islam kepada masyarakat melenceng dari visi dan misi dari Kementerian Agama itu sendiri. “Sebagai seorang Penyuluh Agama pada Kementerian Agama, minimal harus tahu visi misi Kementerian Agama,” himbaunya.

Selain itu beliau juga menambahkan bahwa sebagai seorang Penyuluh Agama harus berkarakter, sehingga layak menjadi panutan ketika pada saatnya terjun di masyarakat. Dengan demikian, pembentukan mental masyarakat dan penanaman norma-norma keagamaan bisa dilakukan secara mudah dengan cara persuasif. •Prie

PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS SAMPANG IKUTI DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF

SAMPANG – Sebanyak 35 Penyuluh Ag-ama Islam (PAI) Non PNS mengikuti Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Non-PNS di aula Kankeme-nag Kab. Sampang, (10/9). Kegiatan kerjasa-ma antara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya dengan Kankemenag Kab. Sam-pang ini dijadwalkan berlangsung sepekan dengan pemateri dari BDK Surabaya.

Saat membuka acara, H. Kasubbag TU Kemenag Kab. Sampang Abdul Salam Arbain menyampaikan bahwa PAI Non PNS yang mendapatkan SK berarti mempunyai lan-dasan hukum untuk menyampaikan pembi-naan kepada masyarakat dengan membawa nama Kemenag. “Namun dalam menyam-paikan pembinaan, penyuluh hendaknya memperhatikan norma-norma masyarakat juga situasi dan kondisi di daerah binaann-ya. Juga harus selaras dengan visi dan misi Kemenag,” pungkasnya.

H. Abdul Salam Arbain menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperdalam met-odologi dakwah sekaligus materi bimbingan yang sesuai dengan visi dan misi Kemenag. “Diharapkan setelah mengikuti diklat, kom-petensi Penyuluh Agama Islam Non PNS di Sampang bisa meningkat serta dapat menu-larkan ilmunya kepada rekan-rekan sesama penyuluh agama Islam non PNS,” ujarnya. FR

WORKSHOP PENGUATAN KURIKULUM 2013 (K13) MTSN 4 PONOROGO

PONOROGO – Bertempat di auditorium Hotel Tlogorejo Ngebel Ponorogo, sebanyak 50 guru serta pegawai MTsN 4 Ponorogo mengikuti Workshop Penguatan K13. Pada acara ini menghadirkan nara sumber, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kankemenag Kab. Ponorogo H. Siswo Widodo beserta Alwi Mudhofar dan Agus Damanhuri selaku Pengawas Madrasah.

Pada kesempatan tersebut, Kepala MTsN 4 Ponorogo Moch. Haris yang berkenan membuka acara menyampaikan harapan agar dengan adanya kegiatan semacam ini kelak ke depannya membawa perubahan, baik bagi bapak atau ibu guru maupun untuk kepentingan madrasah utamanya.

Moch. Haris meminta agar para guru mengikuti kegiatan dengan seksama sehingga ilmu yang disampaikan bisa diserap dan diimplementasikan semaksimal mungkin dalam pembelajaran. Karena dengan adanya kegiatan semacam ini akan menambah pengetahuan serta kompetensi keterampilan para guru utamanya untuk kepentingan pendidikan.

Selain itu, acara ini juga bertujuan mereview atau merefresh kembali ingatan serta pengetahuan guru terutama yang berkaitan dengan sistem pembelajaran terhadap peserta didik yang saat ini memakai sistem Kurikulum 2013 (K13). •Hms

KASI PD. PONTREN SERAHKANSK IJIN OPERASIONAL PP AL-MUHAJIRIN

SULAIMANIYAH KERTOSONONGANJUK – Bertempat di ruang per-

temuan PP Al-Muhajirin Sulaimaniyah, Kasi PD. Pontren H. Mujaib menyerahkan SK Ijin Operasional Pondok Pesantren, (14/09). Kegiatan berlangsung di lokasi pondok dimaksudkan pihak Kemenag ingin bersilaturrohim.

Ponnpes ini bekerjasama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia (United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey/ UICCI) beralamatkan di Jl. Kertosono - Lengkong No.41, Banaran, Kertosono. Saat ini ada 84 santri yang berasal dari wilayah seluruh Indonesia yang mengikuti program hafalan al-Qur’an

Kasi PD. Pontren H. Imam Mujaib dalam sambutannya mengungkapkan bahwa berdirinya Kementerian Agama tak lepas dari peran serta dan perjuangan alim ulama dan tokoh agama, terutama para kiai pengasuh pondok pesantren di Indonesia.

Pada kesempatan ini Imam Mujaib juga mengungkapkan pentingnya ijin operasional sebuah lembaga. Namun demikian, pihak-nya tidak begitu mudah mengeluarkan rekomendasi ijin operasioanal sebelum benar-benar valid dan nyata keberadaan lem-baga itu. “Terlebih dahulu harus dilakukan visitasi dan verifikasi terlebih dahulu.” terangnya. •Nur

KEMENAG KABUPATEN JEMBERBERBAGI DAGING QURBAN

JEMBER – Di Hari Raya Idul Adha 1438 H ni, tidak dilewatkan begitu saja oleh keluarga besar Kankemenag Kab. Jember. Mereka menyambutnya dengan membentuk panitia pelaksana penerimaan hewan dan pembagian daging qurban. Semangat karyawan untuk menyumbangkan hewan qurban terlihat dengan terkumpulnya hewan qurban sebanyak 1 ekor sapi dan 7 ekor kambing, (2/9).

Kakankemenag Kab. Jember H. Mohammad Fachur Rozi dalam sambutannya sebelum penyembelian hewan qurban berharap agar pelaksanaan qurban bisa menjadi motivasi untuk senantiasa bersyu kur atas nikmat yang diberikan dan siap memberikan pengabdian terbaik kepada masya rakat sekitar. Pelaksanaan qurban ini juga merupakan perwujudan rasa berbagai dengan yang lain. “Dengan begitu kenikmatan yang kita rasakan juga bisa dirasakan orang,” ujarnya.

Penyembelihan hewan qurban dilaksa-nakan di halaman belakang samping Kanke-menag Kab. Jember disaksikan langsung oleh Kakankemenag, pejabat struktural, karyawan dan warga sekitar. Dari qurban kali ini, panitia bisa membagikan daging kepada masyarakat sekitar sebayak 250 bungkus. Sedangkan penyembelihan dapat berjalan dengan lancar serta dalam suasana kebersamaan. •Ratna

Page 56: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

56 MPA 8/373 / 2017

LINTAS PERISTIWA

KAKANKEMENAG BERHARAP AGAR AGAMA MENJADI PENGUAT KERUKUNAN DAN

NASIONALISMEKAB. SIDOARJO – Pada momen kemer-

dekaan RI ini, Kankemenag Kab Sidoarjo selengarakan Dialog Kerukunan Umat Bera-gama Tingkat Kecamatan di balai pertemuan KUA Kecamatan Krembung, (16/8).

Di hadapan 30 peserta dari tokoh FKUB kabupaten, MUI, Walubi, PHDI, Bamag, tokoh dan penggerak kerukunan kecamatan dan pimpinan ormas Islam, Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi.i. SH., M.Pd.I menguraikan hubungan antara agama dengan negara. Menurutnya, NKRI adalah negara yang agamis, bukan negara sekuler bahkan subtansi dan nilai-nilai universal agama masuk dalam falsafah dan perundang-undangan.

Sementara itu, Kasubbag TU H. Moh. Arwani, M.Ag., M.HI menyampaikan bahwa menjadi tugas Kemenag untuk membentuk masyarakat yang taat beribadah, toleran dan nasionalis. Menurutnya, Kankemenag membawahi dan membina lembaga pendi-dikan Islam baik yang formal, non-formal dan informal serta kegiatan dakwah di masyarakat. Selain dua pejabat di atas, Kapolsek Krembung AKP Saadun juga mengisi materi tentang Upaya Pelestarian Nasionalisme. Sekretaris FKUB Kabupaten (Idham Kholiq,S.Sos) tentang potret kerukunan umat beragama di kabupaten Sidoarjo. •Ms

CEGAH PENYEBARAN NARKOBA, MAN 1 KOTA PROBOLINGGO HADIRKAN KASAT RESKRIM

KOTA PROBOLINGGO – Sebagai bentuk usaha pencegahan penyebaran narkoba di kalangan dunia pendidikan, MAN 1 Kota Probolinggo dalam apel bendera mengha-dirkan Kasat Reskrim Polresta Probolinggo, Pujiono sebagai pembina apel, (25/9).

Pujiono dalam sambutannya berpesan kepada seluruh siswa MAN 1 untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri untuk mencegah dan membentengi diri dari narkoba. Karena pada masa remaja merupakan masa mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup. Meski wajar, tetapi itu bisa memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Masalah lebih gawat bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menu-larkan HIV/AIDS di kalangan remaja.

Kasat Reskrim juga berpesan agar siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di madrasah, karang taruna di lingkungan rumah dan menambah wawasan pengetahuan keterampilan di organisasi lain yang positif.

Pada sesi ramah tamah, Waka Kesiswaan Ely Retnowulan berterima kasih kepada Kasat Reskrim yang telah memberikan kesem patan khusus untuk memberikan pem binaan. “MAN I selalu ingin bersinergi dengan pihak terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya. •Rief

KPPN BLITAR GELAR FGD DI KANTOR KEMENAG KAB. TULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG – Dalam rangka me-mas tikan pencapaian sasaran simplifikasi terlaksana secara konsisten, jelas, tegas, mudah, sederhana, dan berkualitas, KPPN Blitar menggelar Focus Group Discusion (FGD) mekanisme pelaksanaan anggaran bantuan pemerintah, (7/9). Kegiatan yang bertempat di aula Kankemenag setempat ini diikuti 13 kepala lembaga penerima bantuan.

Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Nuril Huda saat memberikan sambutan ber-pesan agar peserta fokus terhadap materi yang disampaikan dan menanyakan apa yang belum dimengerti. “Dalam pelaporan, kunci-nya harus tepat regulasi, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna,” ujarnya.

Sedangkan Kepala KPPN Blitar Herbudi Andrianto menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi Satker di Wilker Kankemenag Kab. Tulungagung dan memastikan bahwa simplifikasi LPJ berjalan dengan baik. “Kegiatan ini perintah langsung dari Menkeu kepada KPPN untuk mengadakan FGD terkait bantuan pemerintah,” ungkapnya.

Budi berharap, dari FGD ini KPPN bisa melihat langsung pelaksanaan penggunaan bantuan pemerintah serta mendapatkan umpan balik sebagai saran dan rekomendasi dari penerima bantuan. •Ern

KEMENAG SUMENEP GELAR BIMTEK PENINGKATAN KUALITAS OPERATOR SIMWAK

SUMENEP – Dalam upaya menyela-matkan aset-aset wakaf dan mengamankan sertifikat tanah wakaf dari perbuatan yang tidak bertanggung jawab, diperlukan pengamanan data melalui Aplikasi Sis-tim Informasi Manajemen Wakaf (SIMWAK). Untuk memahami aplikasi ter-sebut dijalankan, Penyelenggara Syariah Kankemenag Kabupaten Sumenep menye-lengga rakan bimbingan teknis guna mening-katkan kualitas operator SIMWAK KUA Kecamatan se-Kab. Sumenep.

Menurut Penyelenggara Syariah, bimtek ini dipandang perlu berdasarkan hasil monev ke KUA Kecamatan daratan se-Kabupaten Sumenep ternyata masih banyak mengalami kendala dalam menginput data di aplikasi disebabkan lupa password dan sebagainya.

Bimtek dibuka Kakankemenag Kab. Sumenep H. Muh Bakri yang dalam sambu-tanya mengharapkan agar pengem bangan wakaf supaya dilakukan dengan pola yang integratif dan terencana. Sehingga wakaf dapat dikelola secara optimal dan memberi manfaat yang lebih luas.

Pemateri bimtek ini berasal dari Dirjen Bimas islam Subdit Zakat Wakaf Kemenag RI M. Yasir Arrafat, H.Affan Sabri, Mukti, dan didampingi oleh Kasi Wakaf Kanwil Kemenag provinsi Jatim H. Supriadi dan M. Rosyid. •Zarkasi

BERSAMA KESRA KABUPATEN, PENGURUS LPTQ DAFTARKAN KAFILAH PROBOLINGGO

SEMARAKKAN MTQ JATIMKAB. PROBOLINGGO – Musabaqah

Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi tanggal 30 September tahun ini akan digelar di Jawa Timur. Bagian Kesra Kabupaten Probolinggo yang dalam hal ini  diwakili Mas Bambang bersama pengurus LPTQ kabu paten mengantarkan para calon peserta sekaligus kafilah Kabuaten Probo linggo untuk mendaftar sebagai peserta MTQ Jatim mendatang.

Kafilah Kaupaten Probolinggo yang akan mengikuti MTQ Jatim berjumlah 35 peserta. Mereka nantinya akan mengikuti 6 jenis lomba yaitu lomba tilawah, lomba MHQ, lomba Khot Kaligrafi, lomba tafsir, lomba syarhil qur’an dan lomba fahmil qur’an. “Dari sekian persiapan yang sedang kita laksanakan, akan terus kita lakukan demi mempersiapkan kader muda qur’ani dari wilayah Prabu linggih ini,” ulas Bambang.

Sedangkan Saiful Ulum selaku Pengurus LTPQ kabupaten yang bersangkutan juga salah seorang penyuluh agama fungsional Kemenag Kab. Probolinggo sehingga garis koordinasi bisa terbangun dengan baik antara Pemkab (Kesra), Kemenag dan LPTQ. “Harapan demi harapan semoga Kafilah Kabupaten Probolinggo berhasil meraih juara di tingkat Provinsi,” harapnya. •Ansori

BUPATI BERANGKATKAN2.786 CJH SIDOARJO KE TANAH SUCISIDOARJO – Bupati Sidoarjo H. Saiful

Ilah, SH. M.Hum bersama Kakankemenag, Kasubbag TU, Kasi PHU, Pimpinan Forkopimda dan para pejabat Pemkab Kab. Sidoarjo memberangkatkan 2.786 CJH selama 3 hari di Pendopo Kabupaten, (20/8). CJH Sidoarjo tergabung dalam 6 kloter yaitu 69 hingga 74.

Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi’i mengatakan bahwa tahun ini Kabupaten Sidoarjo mendapat tambahan kuota haji. Pada tahun lalu, berjumlah 1.996 orang, sedang tahun ini meningkat menjadi 2.786 orang. “Dan patut disyukuri karena urusan paspor dan visa haji sudah tidak ada masalah,” katanya.

Sementara itu, H. Saiful Ilah bersyukur dan gembiranya atas bertambahnya jumlah CJH Kabupaten Sidoarjo tahun ini. “Pemkab membantu semua biaya transportasi, akomo-dasi, konsumsi pemberangkatan semua CJH Sidoarjo ke Asrama Haji. Juga memberi bantuan seragam baju batik secara gratis,” tandas Bupati.

Selanjutnya, Bupati menyampaikan himbauan kepada semua CJH agar menaati bimbingan dari TPHI, TPIH, TPHD dan petugas medis. Selain juga harus menjaga kesehatan lahir batin. “Doakan supaya NKRI dan Kabupaten Sidoarjo terus menjadi makmur, aman, adil, sejahtera,” imbuhnya. •MS

Page 57: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

57MPA 8/373 / 2017

Jilbab atau hijab kini makin marak dikenakan oleh para muslimah, bahkan sempat menjadi trend

fashion. Walau demikian, esensi sebe-narnya dari memakai hijab tetaplah menutup aurat karena agama memerin-tahkan hal tersebut, sebagai bentuk penjagaan terhadap kehormatan dan identitas kaum muslimah.

Cara merawat jilbab dakalanya banyak diabaikan. Bentuk yang relatif kecil membuatnya tidak terlalu diper-hatikan bagaimana perawatan mau pun penyimpanannya. Sehingga tidak sedikit yang menyimpannya dengan dicampur pakaian lainnya. Cara penyimpanan yang demikian justru membuat jilbab terlihat kusut. Bukan hanya itu, tidak jarang pula sulit ditemukan karena terselip entah dimana. Itulah mengapa perlu diketahui bagaimana cara merawat jilbab yang tepat.

CARA MENCUCI JILBABlCucilah jilbab dengan menggunakan

tangan, jangan menggunakan mesin cuci karena khawatir merusak tekstur kain dan bentuk (pada jilbab instan).

lSaat pencucian, piisahkan jilbab dari pakaian lain

lSebaiknya penggunaan detergen / cairan pelembut / cairan pewangi dila rut kan dalam air terlebih dahulu, jangan tuangkan langsung pada jilbab karena warna jilbab bisa cepat pudar.

lJangan menggunakan air panas atau pemutih karena dapat merubah warna kain

lPada jilbab instan, bagian kepalanya cukup diusap jangan  disikat dengan keras dan jangan diperas.

lUntuk jilbab yang berbahan sutra jangan pernah mencucinya dengan detergen atau sabun cuci, guna-kanlah shampo. Caranya dengan mencelupkan jilbab pada air yang telah diberi shampo. Jilbab pun tidak

perlu dikucek seperti halnya ketika mencuci pakaian lainnya.

lPada semua jenis jilbab, jangan terlalu keras saat memerasnya karena bisa merusak (khususnya pada jilbab dengan topi atau pet).

CARA MENJEMUR JILBABlJemur jilbab mengunakan hanger lApapun bahan dari jilbab tersebut,

jangan lupa untuk menjemur dengan posisi bagian dalamnya yang diluar.

lJemur di tempat yang teduh, hindari menjemur di bawah terik matahari langsung, agar warna jilbab tidak cepat pudar.

CARA MENYETRIKA JILBABlSaat menyetrika sebaiknya menggu-

nakan suhu yang tepat. Kenali tiap bahan jilbab, sesuaikan panas setrikanya. Bedakan bahan chifon yang tipis (jangan terlalu panas), paris (gunakan panas sedang), atau katun ( yang perlu agak panas)

lBagian kepala jilbab tidak perlu disetrika, karena bagian dalamnya

berisi karet busa yang sangat peka dengan temperatur tinggi/panas

lBisa menggunakan pewangi/pelem-but saat setrika agar jilbab harum sehingga nyaman bila dikenakan

CARA PENYIMPANAN JILBABlSimpanlah jilbab dalam almari atau

box khusus dan lipat dengan rapi. lJangan ditumpuk dengan pakaian

lain, agar tidak kusut ketika akan digunakan.

lPenyimpanan lain yang bisa dilaku-kan dengan menyiapkan hanger atau gantungan khusus jilbab.

lPenyimpanan lebih baik lagi jika dibe dakan berdasarkan warna sehingga lebih mudah dicari

lJilbab yang menggunakan aplikasi payet sebaiknya saat ditumpuk dengan jilbab lain dipisahkan meng gu nakan kertas tipis. Hal ini untuk mencegah jilbab menyangkut di jilbab lainnya.

Insya Allah jika perawatan nya tepat, jilbab yang kita miliki akan awet dan tetap cantik dipakai. (*)

Merawat Jilbab-jilbab KitaOleh : Fathiyya

Jangan hanya suka mengkoleksi jilbab dengan berbagai model dan warna. Lakukan juga perawatan yang tepat agar jilbab awet dan tetap cantik, secantik hati pemakainya.

AN NISA’

Page 58: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

58 MPA 8/373 / 2017

DUNIA ISLAM

Islam mulai menyebar di Belarus apada abad ke-14. Pangeran-pangeran Lituania yang menguasai negeri

tersebut pada masa itu mempekerjakan kaum Muslimin Tatar dari Crimea dan Horde Emas sebagai penjaga perbatasan negara. Sebagian dari orang-orang Tatar itu, kemudiaan memilih menetap di Belarus dan hidup membaur bersama masyarakat setempat. Hingga akhir abad ke-16, tercatat lebih dari 100 ribu orang Tatar yang bermukim di Belarus.

Mayoritas Muslim Tatar yang tinggal di Belarus adalah pengikut madzhab Hanafi. Sampai hari ini, mereka tetap mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang diwariskan sejak generasi leluhur mereka. Untuk melestarikan keberadaan etnisnya, orang-orang Tatar di Belarus pada umumnya menganut sistem endo-gami, yakni perkawinan dengan sesama anggota suku mereka sendiri. Meskipun demikian, perkawinan antar suku dengan penduduk dari etnis lain seperti Polan dia, Lituania, dan Rusia juga kerap terjadi di kalangan orang-orang Belarus. Akan tetapi, hal itu tidak melunturkan karakteristik mereka sebagai Tatar.

Menurut laman New World Encyclo-pedi, jumlah Muslim yang tinggal di Belarus (data 2010) diperkirakan men-capai 98.000 jiwa, atau sekitar satu persen dari total penduduk negeri itu. Mereka membentuk 25 komunitas yang tersebar di beberapa kota.

Ketika rezim Komunis Soviet ber-kuasa, banyak rumah ibadah yang dihancurkan. Sebagai akibatnya, kaum Muslimin Belarus sampai saat ini harus menghadapi minimnya sarana ibadah. Sekarang ini, hanya ada 10 masjid dan mushalla yang beroperasi di Belarus. ”, Budaya Islam kini menghadapi pijakan yang lemah di Belarus. Bahkan, untuk membeli daging halal saja merupakan hal yang sulit di ibukota Minsk”, ujar Ryhor Astapenia dalam artikelnya, ”Is Radical Islam a Threat for Belarus?”, yang dipubli-kasikan buletin Belarus Digest pada 2015.

Selain terbatasnya jumlah masjid, kaum Muslimin Belarus kini juga menghadapi masalah lain yang tak kalah peliknya. Diantaranya adalah issue radikalisme yang mulai disematkan oleh pemerintah setempat kepada mereka. Pada akhir November 2014, sebanyak 20 orang Muslim ditangkap oleh pihak keamanan Belarus. Karena dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok radikal. Penangkapan itu tak ayal mngundang tanda tanya besar dikalangan Muslim di negara itu. Namun, dalam pernyataan resminya, pihak berwenang Belarus mengaku hanya menerapkan langkah-langkah pencegahan, sebelum kalangan Islam melakukan aksi ’kejahatan’.

Stigma ’penjahat’ yang dialamatkan kepada Muslim itu, tentu saja sangat melukai hati umat Islam Belarus. Apalagi, kecurigaan semacam itu dapat menim-bulkan sikap diskriminasi terhadap kaum Muslimin yang sudah hidup turun temurun di negara itu. Bahkan, menu rut sebuah sumber di Badan Intelijen Belarusia (KGB) saat ini sudah dibentuk bagian khusus yang bertugas memantau segala bentuk aktivitas yang berhubungan dengan Islam.

Tokoh Muslim Belarus, Rustam Hasenevich mengatakan bahwa kaum Muslimin di negaranya saat ini dibawah kontrol ketat pemerintah. ”Badan-badan intelijen mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di kalangan umat Islam di negara ini. Pada hari Jum’at, para agen memata-matai aktivitas di masjid. Mereka tahu apa saja yang dibicarakan oleh orang-orang Islam”, ujarnya.

Tekanan yang dihadapi kaum Muslimin Belarus tidak berhenti di situ saja. Pemerintah juga melarang para Muslimah mengenakan hijab (jilbab) saat sesi pemotretan untuk foto paspor mereka. Larangan tersebut menuai kritik dari kalangan umat Islam. Mufti Belarus Ali Varanovich mengatakan bahwa menutup aurat bagi perempuan/Musli mah adalah kewajiban agama. Oleh karena itu, dia menilai larangan yang dikeluarkan Pemerintah Belarus bisa mengarah kepada diskriminasi terha dap kebebasan bera gama. ”Masa-lah ini, bakal menjadi masalah serius. Karena, larangan tersebut secara efektif akan menumbuhkan sikap ketidak percayaan antara komu ni tas Muslim dan pemerintah”, tegas Varanovich.

•islam digest rep.110817) •Ahar

Umat Islam BelarusMenghadapi Tekanan Berat

Kehadiran Islam memberi warna tersendiri bagi kehidupan beragama di Belarus. Menurut catatan sejarah, komunitas Muslim sudah menetap di negara bekas Wilayah Uni Soviet itu sejak beberapa abad lalu. Mereka hidup berdampingan dengan baik bersama masyarakat non-Muslim,

terutama Kristen. Namun, selama beberapa waktu belakangan ini, mereka harus menghadapi berbagai tekanan dari pemerintah.

Page 59: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

59MPA 8/373 / 2017

Kabid Penasizawa menyumbangkan suara emasnya sebelum membuka Festival Seni Islami di Aula Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Kakanwil berbincang akrab dengan Kabid Penaiszawa saat menyaksikan Festival Seni Islami dalam rangka Gebyar Muharram 1439 H di Aula

Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 September 2017.

Salah satu atraksi tari bendera dalam Festival Drumbandse-Jatim dalam rangka Gebyar Muharram 1439 H di halaman

Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 September 2017.

Aksi salah satu peserta Festival Drum Band se-Jatim di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 20 September 2017.

Salah satu penampilan peserta Festival Seni Islami dalam rangka Gebyar Muharram 1439 H di Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Sexophone Jumbo menjadi salah satu andalanpeserta Festival Drum Band se-Jatim pada 20 September 2017.

Page 60: MAN SURABAYA Sukses Meraih Triple Juara Robotika Tingkat ...jatim.kemenag.go.id/file/2017/12/500.pdf · nas en r t meru pkaa n lem-baga pendidikan Islam yang ... oleh PKI dalam peristiwa

60 MPA 8/373 / 2017

KAKANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR

H. SYAMSUL BAHRI

SEGENAP KARYAWAN DAN DHARMA WANITA PERSATUANKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

S E LAMAT

“WAJAH PESANTREN, WAJAH INDONESIA”

Mengucapkan