makro alga

Free Powerpoint Templates

MAKROALGAE

Kelompok IVAtika M Noor

Jumaidil KhairadPutri Dwi AwaliahTeguh Widiantoro

http://www.powerpointstyles.com/


Makroalga yang dikenal juga sebagai rumput laut merupakan tumbuhan thallus (Thallophyta) dimana organ -organ berupa akar, batang dan daunnya belum terdiferensiasi dengan jelas (belum sejati).

Keberadaan makroalga sebagai organisme produser memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan binatang akuatik terutama organisme-organisme herbivoradi perairan laut. Dari segi ekologi makroalga juga berfungsi sebagai penyedia karbonat dan pengokoh substrat dasar yang bermanfaat bagi stabilitas dan kelanjutan keberadaan terumbu karang. Selain itu juga dapat menunjang kebutuhan hidup manusia sebagai bahan pangan dan industri.

TINJAUAN MAKROALGA



Makroalga yang berukuran besar dapat digolong dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Chlorophyceae (alga hijau)2. Phaeophyceae (alga coklat)3. Rhodophyceae (alga merah)



1. Chlorophyceae (alga hijau)

Divisi Cholorophyta tersebar luas dan menempati beragam substrat seperti tanah yang lembab, batang pohon, batuan basah, danau, laut hingga batuan bersalju. Sebagian besar (90%) hidup di air tawar. Sebagian kecil hidup sebagai makro alga di air laut.

Berikut beberapa jenis alga Chlorophyta, antara lain ;• Boergesenia forbesii• Caulerpa lentillifera• Caulerpa racemosa• Chaetomorpha crassa• Ulva reticulata• Enteromorpha sp.• Halimeda macroloba



2. Phaeophyceae (alga coklat) Struktur tubuh alga coklat bervariasi mulai dari yang berbentuk filamen hingga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Banyak di antara anggota divisi Phaeophyta merupakan jenis alga dengan ukuran thalus terbesar di dunia, contohnya Macrocystis pyrifera yang dapat tumbuh lebih dari 80 meter di pesisir barat California. Pada umumnya alga coklat dapat hidup di laut tumbuh di dasar perairan dan melekat pada substrat

Berikut beberapa jenis alga Phaeophyta, antara lain ;• Dictyota pinnatifida• Padina australis• Turbinaria conoides• Sarrgasum stenophyllum



3. Rhodophyceae (alga merah)

Alga merah merupakan kelompok algae yang jenis-jenisnya memiliki berbagai bentuk dari variasi warna. Namun demikian sebagain indikasinya dari segi warna bahwa itu alga merah, adalah antara lain terjadinya perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu pabila algae tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung.

Berikut beberapa jenis alga rhodophyta, antara lain ;• Acanthopora muscoides• Corralina sp.• Eucheuma alvarezii (karaginan)• Gracilaria coronopifolia• Gracilaria foliifera• Galaxaura rugosa



Umumnya makroalga menghasilkan polisakarida. Polisakarida yang dihasilkan dari makroalga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena sangat diperlukan untuk berbagai industri antara lain industri makanan dan obat. Polisakarida sulfat antara lain alginat, karagenan, agar, fukan dan laminarin

Kandungan Kimia Makroalga



A. ALGINAT

Alginat merupakan polisakarida yg berasal dari getah selaput (membran musilago) dari alga coklat (Phaeophyceae). Istilah alginat mencakup: asam alginat dan garam2 alginat. Alginat merupakan nama dagang dari Na-Alginat.

Alginat umumnya terdapat pada Laminaria, Macrocystus, Sargassum, Ascophyllum, Ecklonia, Eisenia, Turbinaria .

Di Indonesia : Sargassum dan Turbinaria



B. AGAR

Dihasilkan oleh beberapa jenis Rhodophyceae, terutama Gellidium dan Gracilaria dan Hypnea Agar tdd agarosa dan agaropektin Komposisi agarosa dan agaropektin menentukan kekuatan gel dari agar. Komposisi agarosa dan agaropektin berbeda-beda tergantung dari sumber makroalga spesies, dan lingkungan tempat tumbuh.



Komponen agar terdiri atas 10%: air, abu, seny. Nitrogen, lemak dan 90%: polisakarida (agarosa dan agaropektin).

• Agarosa merupakan polimer linier yang tesusun atas satuan agarobiosa. Agarobiosa sendiri tersusun atas β-D-galaktopiranosa yang berikatan (1,4) dengan 3,6-anhydro-L-galaktopiranosa. Setiap pengulangan unit agarabiosa diikuti dengan percabangan pada (1,3).

• Agaropektin merupakan polimer gula dengan struktur lebih rumit terdiri atas beberapa galaktosa yang tersubstitusi dengan asam piruvat ketal, 4-6-O-(1-karboksietiliden)-D-galaktopiranosa, atau unit gula yang tersulfat atau termetilasi



Struktur kimia agar



Fungsi agar antara lain sebagai pengental dan penstabil dalam industri makanan, kosmetik dan obat serta digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba dalam bidang mikrobiologi. Agar sendiri atau kombinasi agar dengan poliakrilamida digunakan sebagai fase diam pada kromatografi eksklusi, dan dengan penambahan beberapa substansi dapat digunakan untuk kromatografi afinitas, elektroforesis dan teknik imunologi.



Cara isolasi agar :

Bahan dibersihkan dari karang, pasir, garam dan kapur , dikeringkan (dijemur dibawah matahari), rendam dalam Na-hipoklorit (2%), cuci, rebus dg air (dalam suasana asam, misal penambahan asam cuka, asam sulfat encer (pH 6), saring, bekukan pada -10o C, pelumeran/pelelehan pada suhu kamar (ditusuk-tusuk dengan batang pengaduk), dikeringkan, dibuat menjadi serbuk



C. Karagenan

Terkandung pada makroalga merah, teutama genus Chondrus (Chondrus crispus), Gigantina, Euchema, Hypnea, Irideae, Polyides. Di Indonesia sumber karagenan, Euchema sp

Terdapat beberapa jenis karagenan antara lain К-,і- dan λ-karagenan. Karagenan merupakan polisakarida linier dari β - D – galactopyranose dan α - D – galactopyranosa serta terdapat substitusi gugus sulfat pada gula. Tiap jenis karagenan berbeda posisi substitusi sulfat.



Kappa-karagenan

Iota-karagenan

Lambda-karagenan



Selain digunakan sebagai zat tambahan dalam industri makanan, obat dan kosmetik, Karagenan dapat beraktivitas sebagai antikoagulan dan agen antitrombotik. Nagumo (1983) menemukan bahwa polisakarida sulfat dari Sargassum kjellmanianum dapat menginhibisi pertumbuhan sel tumor tikus S-180.

Matsumoto et. al (1984) melaporkan bahwa karagenan yang terkandung dalam S. kjellmaniaum turut berperan dalam aktivitas antitumor tersebut. Karagenan juga beraktivias sebagai anti-ulcer dan mampu menurunkan kadar kolesterol.



Metode isolasi Karagenan

• Metode pengendapanBahan kering dididihkan dalam dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat panas dituang ke dalam etanol 95% sambil diaduk, didiamkan, disaring, endapan dikeringkan pada suhu 45oC.

• Metode pembekuanBahan kering dididihkan dg Na-asetat 0,02 M, saring, filtrat dimasukkan ke dalam cetakan dan dibekukan shgga terbentuk gel, pelelehan, saring dg kain, dikeringkan pada suhu 45oC.



D. Laminarin

Laminarin merupakan polimer linier dari β-1,3-glukan yang terdapat pada makroalga coklat (Phaeophyceae). Terdiri atas (1,3)-β-D-glukopiranosa dengan beberapa percabangan utama di 6-O dan sedikit percabangan di β(1,6) serta adanya gugus sulfat tersubstitusi.

Komposisi laminarin berbeda untuk spesies makroalga. Laminarin sulfat yang terdiri dari 2 gugus sulfat pada unit glukosa memiliki stabilitas yang maksimal dan beraktivitas sebagai antikoagulan. Terdapat pula laminarin yang beraktivitas sebagai antilipemik



Struktur Unit Laminarin Sulfat



E. Fukoidan

FuKoidan merupakan polisakarida sulfat yang berasal dari makroalga coklat (Phaeophyceae). Fukan pada umumnya terdiri atas L-fukosa, D-xilosa, dan D-asam glukoronat. Beberapa fukan memperlihatkan aktivitas antitumor, antitrombotik, antiviral, imonomodulator dan antiradang.



STRUKTUR KIMIA FUKOIDAN



Metode isolasi fukoidan :

• duarte (2001) mengisolasi fukoidan dari alga cokelat Sarrgasum stenophyllum dengan cara mengendapkan fukoidan dengan menggunakan CaCl2 2%, dari hasil isolasi tersebut diperoleh rendemen fukoidan 2,4% dari tepung rumput laut.

• Kim et all (2007) memperoleh fukoidan dari rumput laut undaria pinnatifida sphorofyll dengan rendemen 3,9 % dari berat tepung melalui ekstraksi menggunakan asam, di endapkan menggunakan metanol dan pengendapan berikutnya dengan CaCl2

2%

• Chandia dan matsuhiro (2008) mengisolasi fukoidan dari Lessonia vadosa dengan cara mengekstraksi nya menggunakan CaCl2 2%, dari hasil ekstraksi tersebut diperoleh rendemen 4,4% dari tepung rumput laut.



EFEK FARMAKOLOGIAntivirusBeberapa peneliti telah manapis ekstrak air dari algae untuk aktivitas antivirus. Ditemukan ekstrak makroalga merah dapat menghambat virus herpes simplex tipe 1 dan 2.Selanjutnya dinyatakan bahwa aktivitas ini diberikan oleh polisakarida tersulfatkan yang terdapat dalam ekstrak air tersebut

Polisakarida tersulfatkan yang berasal dari makro alga menunjukkan penghambatan replikasi dari “human immunodeficiency virus (HIV)” secara invitro



EFEK FARMAKOLOGIAntitumorPolisakarida tersulfatkan dari Sargassum kjellmanianum dapat menghambat pertumbuhan tumor S-180 dalam tikusKaragenan memperkuat aktivitas mitomisin dengan menghambat tumor Leukemia L1210 pada mencit

Sistem imunPolisakarida tersulfatkan dan karagenan dilaporkan memiliki aktivitas sebagai immunostimulan dan immunosupresan HemostatikSerat alginat kadang-kadang digunakan untuk menekan pendarahan pada luka setelah operasi. Sifat ini berhubungan dengan kapasitas absorbsi dari serat kalsium alginat.



a). Industri FarmasiSenyawa metabolit primer yang dimaksud adalah agar, karagenan ( iota, kappa dan lambda) serta alginat. Dalam bidang farmasi senyawa ini berfungsi sebagai suspending agent, thickener, emulsifier, stabilizer, film former, coating agent, gelling agent, dan lain sebagainya.

b).Industri KosmetikPada industry kosmetik, penggunaan agar, karagenan dan alginat biasanya digunakan untuk produk sabun krim, sabun cair, shampoo, lotions, pasta gigi, pewarna bibir dan produk produk perawatan kulit seperti hand body lotion dan pencuci mulut serta hair lotions.

Manfaat Lain Makroalga



TERIMA KASIH


makro alga

Documents