makalh urine

33
MAKALAH URETERITIS O L E H KELOMPOK 1 ABDIWIJAYA KONIYO ABDURAZAK HEMETO AFRILIA V.R PATRAS AGUNG E.P NOHU POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO T/A 2015

Upload: tykah-kaharu

Post on 05-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ureteritis

TRANSCRIPT

Page 1: Makalh Urine

MAKALAH

URETERITIS

O

L

E

H

KELOMPOK 1

ABDIWIJAYA KONIYO

ABDURAZAK HEMETO

AFRILIA V.R PATRAS

AGUNG E.P NOHU

POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO

T/A 2015

Page 2: Makalh Urine

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul

“URETERITIS”

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan

makalah ini

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin

Gorontalo 2015

KELOMPOK 1

Page 3: Makalh Urine

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan

mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung

kemih, dua otot sphincter, serta uretra.

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-

zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan

dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

Ureter Terdiri dari 2 saluran pipa, masing–masing bersambung dari ginjal ke

kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm.

Ureter  sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga

pelvis.

Lapisan dinding abdomen terdiri dari:

1.    Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)

2.    Lapisan tengah lapisan otot polos

3.    Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Page 4: Makalh Urine

Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui konsep medis dan konsep keperawatan ureteritis

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah konsep medis dan konsep

keperawatan ureteritis?

Page 5: Makalh Urine

BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP MEDIS

A. PENGERTIAN

Ureteritis adalah Suatu peradangan pada ureter. Penyebab Adanya infeksi pada

ginjal maupun kandung kemih. Aliran urine dari ginjal ke buli-buli dapat terganggu

karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter menyebabkan striktura dan hydronephrosis,

selanjutnya ginjal menjadi rusak, dan mengganggu peristaltik ureter.

B. ETIOLOGI

Kuman Escericia Coli ( bakteri yang paling sering)

Obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis

Abnormalitas struktur ( striktur, anomalia ketidaksempurnaan hubungan

ureterovesikalis)

Gangguan inervasi kandung kemih

Penyakit kronis : DM, Gout, Penyakit ginjal

C. MANIFESTASI KLINIK

1. Nyeri pinggang

2. Nyeri kolik,dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah genetalia disertai mual muntah

3. Hematuria

4. Disuria

5. Demam disertai menggigil

D. PATOFISIOLOGI

Ureteritis disebabkan oleh infeksi bakteri yang menjalar dari Aliran urine dari

ginjal ke buli-buli terganggu karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter menyebabkan

striktura dan hydronephrosis, selanjutnya ginjal menjadi rusak, dan mengganggu

peristaltik ureter.

Page 6: Makalh Urine

E. PENATALAKSANAAN

Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang

secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal

terhadap flora fekal dan vagina.

a. Terapi tanpa obat pada ISK : Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai

kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk

wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi

lubang urethra oleh bakteri feces

b. Terapi antibiotik idealnya harus dapat ditoleransi dengan baik, mencapai

konsentrasi tinggi dalam urin dan mempunyai spektrum aktivitas terhadap

mikroorganisme penyebab infeksi. Pemilihan antibiotik untuk pengobatan

didasarkan pada tingkat keparahan, tempat terjadinya infeksi dan jenis

mikroorganisme yang menginfeksi.

Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat dibedakan atas:

- Terapi antibiotika dosis tunggal

- Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari

- Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu

- Terapi dosis rendah untuk supresi

c. Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi.

Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif

(mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah

penanganan dan sterilisasi urin, terapi preventif dosis rendah.

d. Penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin),

trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), kadang ampicillin

atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini.

Pyridium, suatu analgesic urinarius juga dapat digunakan untuk mengurangi

ketidaknyamanan akibat infeksi.

Pemakaian obat yang berkelanjutan perlu dipikirkan kemungkinan adanya:

Gangguan absorbsi dalam alat pencernaan

Interansi obat

Efek samping obat

Page 7: Makalh Urine

Gangguan akumulasi obat terutama obat-obat yang ekskresinya melalui

ginjal seperti efek nefrotosik obat dan Efek toksisitas obat

F. PEMERIKSAAN FISIK

a. Inspeksi daerah meatus (Pengkajian sekret, warna, jumlah, bau dan kejernihan

urine)

b. Palpasi kandung Kemih (V U)

c. Perkusi daerah costovertebralis untuk mengkaji nyeri tekan panggul

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Urinalisis

Memperlihatkan adanya bakteriuria, sel darah putih (leukosit), dan endapan sel

darah merah (eritrosit). Dimana Leukosuria atau piuria merupakan salah satu

petunjuk penting adanya ISK.

Leukosuria positif (+) bila terdapat > 5 leukosit/lpb (lapang pandang besar)

sedimen air kemih

Hematuria positif (+) bila terdapat 5-10 eritrosit/lpb sediment air kemih.

Hematuria bias disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan

glomerulus ataupun urolitiasis.

b. Bakteriologis

1) Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik (102 – 103

organisme koliform/mL urin (+) piuria)

2) Hitung koloni bila terdapat sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin

tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai

criteria utama adanya infeksi.

c. Metode Tes

1) Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess

untuk pengurangan nitrat).

Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami piuria.

Tes Griess positif : terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi

nitrit.

Page 8: Makalh Urine

2) Tes Penyakit Menular Seksual (PMS): untuk mengetahui apakah terdapat

organisme menular secara seksual misalnya pada Uretritia akut akibat

organisme menular secara seksual (Klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae,

herpes simplek).

3) Urogram intravena (IVU). Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi juga

dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas

traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau

hiperplasie prostate.

4) Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat

dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.

Page 9: Makalh Urine

KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN DATA DASAR

1. Riwayat atau adanya faktor-faktor risiko:

Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya

Obstruksi pada salura kemih

2. Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial

(didapat dari rumah sakit )

Pemasangan kateter foley

Imobilisasi dalam waktu yang lama

Inkontinensia

3. Kaji manifestasi kliniknya

Dorongan

Frekuensi

Disuria

Bau urine yang menyengat

Nyeri biasanya pada suprapubik bawah dan sakit pada panggul atas

Demam,khususnya pada ISK atas

4. Pemeriksaan diagnostik:

Urinalisa memperlihatkan bakteriuria,sel darah putih,dan endapan SDP dengan

keterlibatan ginjal

Kultur (biakan) urine mengidentifikasi organisme penyebab.

Tes bakteri bersalut antibodi

Sinar x ginjal,ureter dan kandung kemih

Pielogram intravena

5. Kaji perasaan-perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan. Terutama

pada wanita sering berfokus pada rasa takut akan kekambuhan,dimana menyebabkan

penolakan terhadap aktivitas seksual. Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan

infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari-

hari.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 10: Makalh Urine

1) Nyeri Akut

2) Gangguan Eliminasi Urine

3) Hipertermia

4) Ketidakseimbangan Nutrisi

5) Kurang Pengetahuan

C. PERENCANAAN

DX.

KEPERAWATAN

TUJUAN &

KRITERIA HASIL

(NOC)

INTERVENSI (NIC)

Nyeri akut

Factor Berhubungan

dengan:

Agens cedera mis.

Biologis, zat kimia,

fisik, psikologis

Batasan

karakteristik:

Perubahan selera

makan

Perubahan tekanan

darah

Perubahan

frekuensi jantung

Perubahan

frekuensi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama …….x 24 jam

nyeri akut teratasi,

dengan Kriteria hasil :

Pain level

Pain control

Comfort level

Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab

nyeri)

Mampu menggunakan

tehnik non-

farmakologi untuk

mengurangi nyeri

(mencari bantuan)

Melaporkan bahwa

nyeri berkurang

Pain management

Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan factor

presipitasi

Observasi reaksi non verbal

dari ketidaknyamanan

Gunakan tehnik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri klien

Kaji kultur yang

mempengaruhi respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri

masa lampau

Evaluasi bersama klien dan tim

kesehatan lain tentang

ketidakefektifan, control nyeri

Page 11: Makalh Urine

pernapasan

Laporan isyarat

Diaphoresis

Perilaku distraksi

Mengekspresikan

perilaku

Masker wajah

Perilaku berjaga-

jaga

Focus menyempit

Indikasi nyeri yang

dapat diamati

Perubahan posisi

untuk menghindari

nyeri

Sikap tubuh

melindungi

Dilatasi pupil

Fokus pada diri

sendiri

Gangguan tidur

Melaporkan nyeri

secara verbal

dengan menggunakan

manajemen nyeri

Mampu mengenali

nyeri (skala,

intensitas, frekuensi,

dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri

berkurang

Tanda vital dalam

rentang normal

masa lampau

Bantu klien dan keluarga untuk

mencari dan menemukan

dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan

dan kebisingan

Kurangi factor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan penanganan

nyeri (farmakologi , non

farmakologi dan interpersonal)

Kaji tipe dan sumber nyeri

untuk menentukan intervensi

Ajarkan tentang tehnik non

farmakologi

Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

Evaluasi keefektifan kontrol

nyeri

Tingkatkan istirahat

Kolaborasikan dengan dokter

Analgesic administration

Tentukan lokasi , karakteristik,

kualitas dan derajat nyeri

sebelum pemberian obat

Cek instruksi dokter tentang

jenis obat, dosis, dan frekuensi

Cek riwayat alergi

Beri analgetik yang diperlukan

Page 12: Makalh Urine

atau kombinasi dari analgesic

ketika pemberian lebih dari 1

Tentukan pilihan analgesic

tergantung tipe dan beratnya

nyeri

Tentukan analgesic pilihan ,

rute pemberian dan dosis

optimal

Pilih rute pemberian secara IV,

IM, untuk pengobatan nyeri

secara teratur

Monitor vital sign sebelum dan

sesudah pemberian analgesic

pertama kali

Berikan analgesic tepat waktu

terutama saat nyeri hebat

DIAGNOSA NOC NIC

GANGGUAN

ELIMINASI URINE

Definisi : Disfungsi pada

eliminasi urine

Batasan Karakteristik :

Disuria

Sering berkemih

Anyang-anyangan

Inkontinensia

Nokturia

Retensi

Dorongan

Faktor Yang

Urinary elimination

Urinary

continuence

Kriteria Hasil :

Kandung kemih

kosong secara

penuh

Tidak ada residu

urine >100-200 cc

Intake cairan dalam

rentang normal

Bebas dari ISK

Tidak ada spasme

Urinary Retention Care

Lakukan penilaian kemih yang

komprehensif berfokus pada

inkontinensia (misalnya output

urine,pola berkemih,fungsi

kognitif,dan masalah kencing

praeksisten)

Memantau penggunaan obat

dengan sifat antikolinergik atau

properti alpha agonis

Memonitor efek dari obat-obatan

yang diresepkan seperti calcium

chanel blockers dan

Page 13: Makalh Urine

Berhubungan :

Obstruksi

anatomic

Penyebab

multiple

Gangguan sensori

motorik

Infeksi saluran

kemih

bladder

Balance cairan

seimbang

antikolinergik

Menyediakan penghapusan

privasi

Gunakan kekuatan sugesti dengan

menjalankan air atau disiram

toilet

Merangsang refleks kandung

kemih dengan menerapkan dingin

untuk perut,membelai tinggi batin

atau air

Sediakan waktu yang cukup untuk

pengosongan kandung kemih (10

menit)

Gunakan spirit wintergreen di

pispot atau urinal

Menyediakan manuver crede

yang diperlukan

Gunakan double-void teknik

Masukkan kateter kemih yg

sesuai

Anjurkan pasien/keluarga untuk

merekam output urine

Intruksikan cara-cara untuk

menghindari konstipasi atau

impaksi tinja

Memantau asupan dan keluaran

Memantau tingkat distensi

kandung kemih dengan palpasi

dan perkusi

Membantu dengan toilet secara

berkala

Memasukkan pipa ke dalam

lubang tubuh untuk sisa

Menerapkan kateterisasi

Page 14: Makalh Urine

intermiten

Merujuk ke spesialis kontinensia

kemih

Hipertermia

Definisi : peningkatan

suhu tubuhh diatas

kisaran normal.

Batasan karateristik :

Konvulasi

Kulit kemerahan

Peningkatan

suhu tubbuh

diatas kisaran

normal

Kejang

Takikardi

Takipnea

Kulit terasaa

hangat

Factor yang

berhubungan :

Anastesia

Penurunan

respirasi

Dehidrasi

Pemajanan

kuman yang

panas

Penyakit

Pemakaian

pakaian yang

Thermoregulation

Criteria hasil :

Suhu tubuh dalam

rentang normal

Nadi dan repirasi

dalam rentang

normal

Tidak ada

perubahan warna

kulit dan tidak

ada pusing

Fever treatment

- Monitor suhu sesering

mungkin

- Monitor IWL

- Monitor warna dan suhu kulit

- Monitor tekanan darah , nadi

dan RR

- Monitor penurunan tingkat

kesadaran

- Monitor WBC, Hb, dan Hct

- Monitor intake dan output

- Berikann antipireutik

- Berikan pengobatan uuntuk

mengatasi penyebab demam

- Selimuti pasien

- Lakukan tapid sponge

- Kolaborasi pemberian cairan

intravena

- Kompres pasien pada lipat

paha dan axila

- Tingkatkan sirkulasi udara

- Berikan pengobatan untuk

mencegah terjadinya menggigil

temperature regulation

- Monitor suhu tiap dua jam

- Rencanakan monitoring suhu

secara continue

Page 15: Makalh Urine

tidak sesuai

dengan suhu

lingkungan.

Peningkatan

laju

metabolisme

Medikasi

Aktivitas

berlebihan

- Monitor TD, Nadi, dan RR

- Monitor warna dan suhu kulit

- Monitor tanda-tanda hipertemi

dan hipotermi

- Tingkatkann intake cairan dan

nutrisi

- Selimuti pasien untuk

mencegah hilangnya

kehangatan tubuh

- Ajarkan pada pasien cara

mencegah keletihan akibat

panas

- Diskusikan tentang pentingnya

pengaturan suhu dan

kemungkinan efek negative

dari kedinginan

- Beritahukan tentangg indikasi

terjadinya keletihan dan

penanganan emergency yang

diperlukan

- Ajarkan indikasi dari hipotermi

dan penanganan yang

diperlukan

- Berikan antipireutik jika perlu

Vital Sign monitoring

- Monitor TD, Nadi, Suhu, RR

- Catat adanya fluktuasi tekanan

darah

- Monitor VS saat pasien

berbaring

Page 16: Makalh Urine

- Berbaring, duduk, atau berdiri

- Auskultasi TD pada kedua

lengan dan bandingkan

- Monitor TD, Nadi,RR,

sebelum, selama, dan setelah

aktivitas.

- Monitor kualitas dari nadi

- Monitor frekuensi dan irama

pernafasan

- Monitor suara paru

- Monitor ada pernafasan

abnormal

- Monitor suhu, warna, dan

kelembaban kulit

- Monitor sianosis perifer

- Monitor adanya cushing triad

(tekanan nadi yang

melebar,Bradikardi, peingkatan

sistolik)

- Identifikasi penyebab dari

perubahan vital sign .

D I A G N O S A N O C N I C

Ketidak seimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

(00002)

Domain 2 : nutrisi

Kelas 1: makanan

Batasan karakteristik

Nutritional status:

Nutritional

status : food fluid

intake

Nutritional

status : nutrient

intake

Nutrition management

Kaji adanya alergi makanan

Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah

kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien

Anjurkan pasien untuk

Page 17: Makalh Urine

- Berat badan

20% atau lebih

dibawah ideal

- Dilaporkan

adanya intake

makanan yang

kurang dari

RDA

(Recomended

Daily

Allowance)

- Membran

mukosa dan

konjungtiva

pucat

- Kelemahan otot

yang digunakan

untuk

menelan/mengu

nyah

- Luka, inflamasi

pada rongga

mulut

- Mudah merasa

kenyang, sesaat

setelah

mengunyah

makanan

- Dilaporkan atau

fakta adanya

kekurangan

Wight control

Kriteria hasil :

Adanya

peningkatan berat

badan sesuai

dengan tujuan

Berat badan ideal

sesuai dengan

tinggi badan

Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

Menunjukan

peningkatan

fungsi

pengecapan dari

menelan

Tidak terjadi

penurunan berat

badan yang

berarti

meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein dan

vitamin C

Berikan substansi gula

Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk

mencegah komplikasi

Berikan makanan yang terpilih

( sudah dikonsultasikan dengan

ahli gizi )

Ajarkan pasien bagaimana

membuat catatan makanan

harian

Monitor jumlah nutrisi dan

kandungan kalori

Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi

Kaji kemampuan pasien untuk

mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkan

Nutrition monitoring

BB pasien dalam batas normal

Monitor adanya penurunan

berat badan

Monitor tipe dan jumlah

aktifitas yang bisa dilakukan

Monitor interaksi anak atau

orang tua selama makan

Page 18: Makalh Urine

makanan

- Dilaporkan

adanya sensasi

rasa

- Perasaan

ketidakmampua

n untuk

mengunyah

makanan

- Miskonsepsi

- Kehilangan BB

dengan

makanan cukup

- Keengganan

untuk makan

- Kram pada

abdomen

- Tonus otot jelek

- Nyeri

abdominal

dengan atau

tanpa patologi

- Kurang

berminat

terhadap

makanan

- Pembuluh darah

kapiler mulai

rapuh

- Diare dan atau

Monitor lingkungan selama

makan

Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam

makan

Monitor kulit kering dan

perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit

Monitor kekeringan, rambut

kusam, dan mudah patah

Monitor mual dan muntah

Monitor kadar albumin, total

protein, hb, dan kadar Ht

Monitor makanan kesukaan

Monitor pertumbuhan dan

perkembangan

Monitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan

konjungtiva

Monitor kalori dan intake

nutrisi

Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik papila

lidah dan cavitas oral

Catat jika lidah berwarna

magenta, scarlet

Page 19: Makalh Urine

steatorrhea

- Kehilangan

rambut yang

cukup banyak

(rontok)

- Suara usus

hiperaktif

- Kurangnya

informasi,

misinformasi

Faktor-faktor yang

berhubungan :

Ketidakmampuan

pemasukkan atau

mencerna makanan

atau mengabsorpsi

zat-zat gizi

berhubungan

dengan faktor

biologis, psikologis,

atau ekonomi.

DIAGNOSA NOC NIC

Page 20: Makalh Urine

Defisiensi pengetahuan

Definisi : ketiadaan atau

defisiensi informasi kognitif

yang berkaitan dengan topic

tertentu.

Batasan karakteristik

Perilaku hiperbola

Ketidakakuratan mengikuti

perintah

Ketidakakuratan melakukan

tes

Perilaku tidak tepat (mis.,

hysteria, bermusuhan,

agitasi, apatis.)

Pengunkapan masalah

Faktor yang berhubungan.

Keterbatasan kognitif

Salah intepretasi

informasi

Kurang pajanan

Kurang minat dalam

belajar

Kurang dapat

mengingat

Tidak familier

dengan sumber

infornasi

Knowledge : disease

procces

Knowledge : health

behavior

Criteria hasil:

Pasien dalam

keluarga menyatakan

pemahaman tentang

penyakit, kondisi,

prognosis dan

program pengobatan

Pasien dan keluarga

mampu

melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara

benar

Pasien dan keluarga

mampu

menjelaskankembali

apa yang dijelaskan

perawat /tim

kesehatan lainnya

Teching : disease process

- Berikan penuilaian

tentang tingkat

pengetahuan pasien

terhadap proses

penyakit yang

spesifik

- Jelaskan

patofisiologi dari

penyakit dan

bagaimana hal ini

berhungan dengan

antomi dan fisiologi

dengan cara yang

tepat

- Gambaran tanda dan

gejala yang biasa

muncul pada

penyakit, dengan

cara yang tepat

- Gambarkan proses

penyakit dengan cara

yang tepat

- Identifikasi

kemunkinan

penyebab, dengan

cara yang tepat

- Sediakan informasi

pada pasien tentang

kondisi dengan cara

Page 21: Makalh Urine

yang tepat

- Hindari jaminan

yang kosong

- Sediakan bagi

keluarga atau SO

informasi tentang

kemajuan pasien

dengan cara yang

tepat

- Diskusikan

perubahan gaya

hidup yang mungkin

diperlukan untuk

mencegah

komplikasi dimasa

yang akan datang

dan atau

prosespengontrolan

penyakit

- Diskusikan pilihan

terapi atau

penanganan

- Dukungan pasien

untuk

mengeksplorasi atau

mendaptka second

opinion dengan cara

yang tepat atau

diindikasikan

- Rujuk pasien pada

grup atau agensi

Page 22: Makalh Urine

dikomunitas local

dengan cara yang

tepat

- Instruksikan pasien

mengenai tanda dan

gejala melaporkan

pada pemberi

perawatan kesehatan

dengan cara yang

tepat.

BAB III

PENUTUP

Page 23: Makalh Urine

A. Kesimpulan

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-

zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan

dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

Ureteritis adalah Suatu peradangan pada ureter. Penyebab Adanya infeksi pada

ginjal maupun kandung kemih.

B. Saran

Selelah kita mempelajari apa yang telah dibahas, maka kita perlu menerapkan

dalam profesi kita. Kiranya makalah ini dapat berguna dan memberi wawasan kepada

kita semua. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama

penulis. Mohon kritiik dan saran yang membangun demi

menyempurnakan makalah ini dilain kesempatan.