makalah tumor ginjal.docx

45
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR GINJAL OLEH: KELOMPOK III ( II B ) HARRY IQBAL REZA BQ ENY YULIANA MAMAN FEBRI. S NOVIA RETA. A AKADEMI PERAWAT KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Upload: young-messi-el-barca

Post on 27-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR GINJAL

OLEH:

KELOMPOK III ( II B )

HARRY IQBAL REZABQ ENY YULIANAMAMAN FEBRI. SNOVIA RETA. A

AKADEMI PERAWAT KESEHATAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN AKADEMIK

2012/2013

Page 2: MAKALAH Tumor Ginjal.docx
Page 3: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang” ASKEP TUMOR GINJAL”.

Selama menyusun makalah ini, kami mendapat banyak bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penyusunan makalah ini.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan.

Amin-amin ya Robbal Alamin

Page 4: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

DAFTAR ISI

Halaman judul..............................................................................................

Kata pengantar..............................................................................................

Daftar isi........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................B. Pencegahan..................................................................................C. Tujuan .........................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian ....................................................................................B. Anatomi .......................................................................................C. Etiologi.........................................................................................D. Klasifikasi....................................................................................E. Patofisiologi ...............................................................................F. Tanda dan Gejala..........................................................................G. Pemeriksaan Penunjang...............................................................H. Penatalaksanaan............................................................................

BAB III : KONSEP ASKEP

A. PENGKAJIAN...................................................................................B. DIAGNOSA KEPERAWATAN........................................................C. RENCANA KEPERAWATAN..........................................................

BAB IV :PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

Page 5: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan

melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh.Penakajian keperawatan pada system perkemihan adalah salah satu dari

komponen dari proses keperawatan yang merupakan suatau usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data, membuktikan data tentang status kesehatan seorang klien. Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses keperawatan.

Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen sebagai salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin banyak diketemukan kasus-kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal.

Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan pada orang dewasa. Wilms tumor atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada orang dewasa. Kira-kira 500 kasus terdiagnosa tiap tahun di Amerika Serikat. 75% ditemukan pada anak-anak yang normal ; 25% nya terjadi dengan kelainan pertumbuhan pada anak. Tumor ini responsive dalam terapinya, 90% pasien bertahan hidup hingga 5 tahun.

Di Amerika Serikat kanker ginjal meliputi 3% dari semua kanker, dengan rata-rata kematian 12.000 akibat kanker ginjal pertahun. Kanker ginjal sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding wanita (2:1) dan umumnya terdiagnosa pada usia antara 50 – 70 tahun, tapi dapat terjadi pada usia berapa saja juga. Tumor Wilms merupakan sekitar 10% keganasan pada anak. Paling sering dijumpai pada usia 3 tahun dan 10% nya merupakan lesi bilateral.

Page 6: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

B. Pencegahaanpencegahan terhadap ancaman oenyakit ini adalah dengan menerapkan gaya

hidup sehat. Mengkonsumsi makanan yang sehat , yang dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit tumor ginjal ini. Tidak merokok, karena merokok salah satu yang dapat mengakibatkan terjadinya tumor ginjal.

C. TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang

konsep dasar tumor ginjal dan assuhan keperawatan tumor ginjal sehingga perawat mampu melakuakan :a) Perawat mampu menjelaskan tentang pengertian tumor ginjal.b) Perawat mampu menjelaskan tentang etiologi dari tumor ginjal.c) Perawat mampu menjelaskan tentang fatofisiologi tumor ginjald) Perawat mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala tumor ginjale) Perawat mampu menjelaskan tentang pemriksaan penunjang tumor ginjalf) Perawat mampu menjelaskan tentang komplikasi tumor ginjalg) Perawat mampu melakukan penatalaksanaan medik tumor ginjalh) Perawat tahu cara pencegahan tumor ginjali) Perawat mampu melaksanakan asuhan keperawatan

Page 7: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumor Ginjal

Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.  Tumor Ginja terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati dan diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal jinak, tidak kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-kadang tumor dapat mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa diangkat melalui pembedahan.

Jauh lebih serius adalah tumor ganas ginjal, yang kanker dan dapat menyebar ke area lain di tubuh seseorang. Jenis tumor ginjal berpotensi mengancam kehidupan. ginjal sel karsinoma , karsinoma sel transisional , dan 'tumor Wilms adalah tumor sering didiagnosis kanker ginjal yang paling. Pada orang dewasa, karsinoma sel ginjal berkembang paling sering. Anak-anak lebih mungkin untuk mengembangkan 'tumor Wilms kanker .

Bila seseorang memiliki karsinoma sel ginjal, tumor ginjal berkembang dalam sel unit penyaringan ginjal itu, yang disebut nefron. Sering kali, sel-sel kanker di daerah ini berkembang sebagai salah satu massa dalam satu ginjal. Namun,

Page 8: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

dimungkinkan untuk lebih dari satu tumor ginjal untuk mengembangkan hanya pada satu ginjal, dan kedua ginjal dapat dipengaruhi oleh tumor pada saat yang sama.

karsinoma sel Transisi berkembang di lapisan pelvis ginjal , yang merupakan bagian dari organ yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan pengeringan limbah cair. Kadang-kadang tumor ini juga terbentuk dalam ureter, yang tabung sempit yang mengarah ke kandung kemih. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mengembangkan di kandung kemih itu sendiri.

Tumor Wilms terbentuk dalam ginjal dan dapat menyebar ke limfe node yang dekat ginjal. Mereka juga bisa menyebar ke hati dan paru-paru. Sayangnya, jenis ini biasanya mempengaruhi tumor ginjal anak-anak yang kurang dari lima tahun.

Meskipun setiap orang dapat mengembangkan karsinoma sel ginjal, risiko meningkat dengan usia, dan mereka yang paling umum pada mereka yang 60 dan di atas. Pria lebih berisiko daripada wanita, dan merokok dan obesitas juga menjadi faktor risiko. Mereka yang terkena asbes , kadmium , dan tichlorothylene mungkin lebih beresiko, sebagai orang-orang yang telah dirawat karena gagal ginjal di masa lalu. Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami, mereka yang tinggi tekanan darah juga lebih beresiko.

Merokok juga merupakan faktor risiko untuk mengembangkan karsinoma sel transisional. Seseorang juga lebih berisiko untuk mengembangkan jenis tumor ginjal ketika ia bekerja dengan bahan kimia karsinogenik di tempat kerja. Sebuah obat phenacetin disebut, yang tidak lagi di pasar di Amerika Serikat, telah dikaitkan dengan jenis tumor ini juga.

Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki sebuah ureter, yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung kemih, air kemih mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita).

Fungsi ginjal adalah untuk: 1) Menyaring limbah metabolik 2) Menyaring kelebihan natrium dan air dari darah 3) Membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan

dari tubuh 4) Membantu mengatur tekanan darah 5) Membantu mengatur pembentukan sel darah.

Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron).sebuah nefron merupakan suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding yang berlubang (kapsula bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). kapsula bowman dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.

Page 9: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

B. Anatomi ginjal

Ginjal adalah sepasang organ pada setiap sisi dari tulang belakang (spine) didalam perut bagian bawah. Setiap ginjal adalah kira-kira seukuran kepalan tangan. Melekat pada puncak dari setiap ginjal adalah suatu kelenjar adrenal. Suatu massa dari jaringan yang berlemak dan suatu lapisan luar dari jaringan yang berserat (Gerota's fascia) menyelubungi ginjal-ginjal dan kelenjar-kelenjar adrenal.

Ginjal adalah bagian dari saluran air seni (kencing). Mereka membuat urin dengan mengeluarkan pembuangan dan kelebihan air dari darah. Urin berkumpul didalam suatu ruang berongga (renal pelvis) ditengah-tengah dari setiap ginjal. Ia mengalir dari renal pelvis kedalam kantong kemih melalui suatu tabung yang disebut suatu ureter. Urin meninggalkan tubuh melalui tabung lain (urethra).           Ginjal juga membuat senyawa-senyawa yang membantu mengontrol tekanan darah dan produksi dari sel-sel darah merah.

Kedua ren terletak retroperitoneal pada dinding abdomen, masing-masing di sisi kanan dan di sisi kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 sampai vertebrata L3. Ren dexter terletak sedikit lebih rendah daripada ren sinister karena besarnya lobus hepatis dexter. Masing-masing ren memiliki facies anterior dan facies posterior, margo medialis dan margo lateralis, extremitas superior dan extremitas inferior (Keith, 2002).

Ke arah kranial masing-masing ren berbatas pada diaphragma yang memisahkannya dari cavitas pleuralis dan costa XII. Lebih ke kaudal facies posterior ren berbatas pada musculus quadratus lumborum. Nervus subcostalis dan arteria subcostalis dan vena subcostalis serta nervus iliohypogastricus melintas ke kaudal dengan menyilang facies posterior ren secara diagonal. Hepar, duodenum dan colon ascendens terletak ventral berbatas pada gaster (ventriculus), splen (lien), pancreas, jejunum dan colon descendens (Keith, 2002).

Pada tepi medial masing-masing ren yang cekung, terdapat celah vertikal yang dikenal sebagai hilum renale, yakni tempat arteria renalis masuk, dan vena renalis

Page 10: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

serta pelvis renalis keluar. Hilum renale sinistrum terletak dalam bidang transpilorik, kira-kira 5 cm dari bidang median, setinggi vertebra L1. Di hilum renale vena renalis terletak ventral dari arteria renalis yang berada ventral dari pelvis renalis. Hilum renale memberi jalan ke suatu ruang dalam ren yang dikenal sebagai sinus renalis dan berisi pelvis renalis, calices renales, pembuluh, saraf dan jaringan lemak yang banyaknya dapat berbeda-beda (Keith, 2002).

Kedua ureter adalah pipa berotot sempit yang mengantar urin dari kedua ren ke vesica urinaria. Bagian kranial ureter yang lebar, yakni pelvis renalis terjadi karena persatuan dua atau tiga callices renales majores yang masing-masing menghimpun dua atau tiga calices renales minores. Setiap calices renales minores memperlihatkan sebuah takik yang terjadi karena menonjolnya masuk puncak pyramis renalis yang disebut papilla renalis. Pars abdominalis ureter melintas amat dekat pada peritoneum parietale dan terletak retroperitoneal dalam seluruh panjangnya. Kedua ureter melintas ke arah mediokaudal sepanjang processus transversi vertebrarum lumbaliorum dan menyilang arteria iliaca externa tepat distal dari tempat arteria iliaca externa dipercabangkan dari arteria iliaca communis. Lalu masing-masing ureter menyusuri dinding pelvis lateral untuk bermuara dalam vesica urinaria (Keith, 2002).

Kedua glandula suprarenalis (adrenalis) masing-masing terletak pada bagian kraniomedial ren. Masing-masing glandula suprarenalis terbungkus dalam capsula fibrosa dan diliputi oleh fascia renalis. Bentuk dan topografi masing-masing glandula suprarenalis berbeda. Glandula suprarenalis dextra yang berbentuk segi tiga, terletak ventral terhadap diaphragma dan ke arah ventral menyentuh vena cava inferior di sebelah medial dan hepar di sebelah lateral. Glandula suprarenalis sinistra yang berbentuk seperti bulan sabit berbatas pada splen, gaster, pancreas dan crus diaphragma (Keith, 2002).

Arteria renalis dilepaskan setingi discus intervertebralis antara vertebra L1 dan vertebra L2. Arteria renalis dextra yang lebih panjang melintas dorsal dari vena cava inferior. Secara khas di dekat hilum renale masing-masing arteri bercabang menjadi 5 arteria segmentalis yang merupakan arteria akhir-akhir, artinya ialah bahwa arteri-arteri ini tidak beranostomasis. Arteria segmentalis melintas ke segmenta renalia. Beberapa vena menyalurkan darah dari ren dan bersatu menurut pola yang berbeda-beda, untuk membentuk vena renalis. Vena renalis terletak ventralis terhadap arteria renalis dan vena renalis sinistra yang lebih panjang melintas ventral terhadap aorta. Masing-masing vena renalis bermuara ke dalam vena cava inferior (Keith, 2002).

Kedua glandula suprarenalis memiliki vaskularisasi yang amat luas melalui arteria suprarenalis yakni cabang arteria phrenica inferior, melalui arteria suprarenalis media (satu atau lebih) dari aorta abdominalis, dan melalui arteria suprarenalis inferior dari arteria renalis. Darah dari masing-masing glandula suprarenalis disalurkan keluar oleh vena suprarenalis yang besar dan seringkali banyak vena kecil. Vena suprarenalis dextra yang pendek bermuara ke dalam vena cava inferior sedangkan yang lebih panjag di sebelah kiri bersatu dengan vena renalis sinistra (Keith, 2002).

Arteri untuk pars adominalis ureter biasanya berasal dari tiga sumber: arteria renalis, arteria testicularis atau arteria ovarica dan aorta. Penyaluran balik darah dari

Page 11: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

kedua ureter terjadi melalui vena testicularis atau vena ovarica. Pembuluh limfe ren mengikuti vena renalis dan ditampung oleh nodi lmphoidei lumbales aortici. Pembuluh limfe dari bagian kranial uereter dapat bersatu dengan yang berasal dari ren atau langsung ditampung oleh nodi lymphoidei lumbales. Pembuluh limfe dari bagian tengah ureter biasanya ditampung oleh kelenjar limfe sepanjang arteria iliaca communis, sedangkan yang berasal dari bagian kaudal ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci interni (Keith, 2002).

Pembuluh limfe dari glandula suprarenalis berasal dari pleksus di sebelah dalam capsula glandula suprarenalis dan dari pleksus di sebelah dalam medulla glandula suprarenalis. Banyak pembuluh limfe keluar dari glandula suprarenalis ; terbanyak pembuluh-pembuluh ini berakhir dalam nodi lymphoidei lumbales (Keith, 2002).

Saraf-saraf untuk ren dan ureter berasal dari plexus renalis dan terdiri dari serabut simpatis dan parasimpatis. Serabut aferen plexus renalis berasal dari nervi sphlanchnici thoracici. Kedua glandula suprarenalis dipersarafi secara luas dari pleksus coeliacus dan nervi splanchnici thoracici (Keith, 2002).

C. EtiologiPenyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah

menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal. Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dengan timbulnya kanker ginjal.

Faktor resiko lainnya antara lain :

1. Kegemukan

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

3. Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)

4. Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko tinggi)

5. PenyinaranD. Klasifikasi Tumor Ginjal

a. Tumor Jinak1. Hamartoma Ginjal

Definisi :Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal

yang terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan merupakan tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan terangkatnya simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000). Lima puluh persen dari hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit Bournville yaitu suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi mental, epilepsi, adenoma

Page 12: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

seseum dan terdapat hamartoma di retina, hepar, tulang, pankreas dan ginjal. Tumor ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan perbandingan 4 : 1 (Basuki, 2003).

Gambaran Klinis :Jika tidak bersamaan dengan penyakit Tuberous sklerosis,

hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala dan kadang-kadang didapatkan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan ultrasonografi abdomen(Basuki, 2003).

Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan adalah : nyeri pinggang, hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian atas dan kadang kala terdapat gejala perdarahan rongga retroperitonial(Basuki, 2003).

Pencitraan:Karena banyak mengandung komponen lemak inilah yang

membedakan hamartoma dengan adenokarsinoma ginjal ; sehingga pada ultasonografi akan terlihat gambaran hiperekoik dan jika dkonfirmasikan dengan CT scan tampak area yang menunjukkan densitas negatif. Gambaran ini patognomonis untuk suatu hamartoma(Basuki,2003).

Diagnosis ditentukan dengan ditemukannya massa pada ginjal yang pada pielografi intravena terlihat sebagai massa yang mendesak pada sistem pielum dan kaliks. Pada pemeriksaan ultrasonografi dapat terlihat massa padat pada ginjal. Dengan arteriografi sulit membedakan tumor ini dengan tumor ganas karena keduanya memberi bayangan hipervaskularisasi ( De Jong, 2000 ).

Terapi :Tumor kecil dan tanpa menimbulkan keluhan tidak perlu

diobati, hanya saja memerlukan evaluasi berkala yang teratur untuk mengetahui perkembangan besarnya massa tumor. Jika tumor menjadi semakin besar dan sangat mengganggu perlu dipertimbangkan untuk tindakan nefrektomi(Basuki, 2003).

2. Fibroma RenalisDefinisi :

Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau tumor sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.

Page 13: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

3. Adenoma Korteks BenignaAdenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk

nodulus berwarna kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal. Tumor ini jarang ditemukan, pada autopsi didapat sekitar 20% dari seluruh autopsi yang dilakukan. Secara histologis tidak jelas perbedaannya dengan karsinoma tubulus renalis ; keduanya tersusun atas sel besar jernih dengan inti kecil. Perbedaannya ditentukan hanya berdasarkan ukurannya ; tumor yang berdiameter kurang dari 30 mm ditentukan sebagai tumor jinak. Perbedaan ini sepenuhnya tidak dapat dipegang sebab karsinoma stadium awal juga mempunyai diameter kurang dari 30 mm. Proses ganas dapat terjadi pada adenoma korteks.

4. OnkositomaOnkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma

granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.

5. Tumor Jinak LainnyaTumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam

ginjal. Beberapa menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000). Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De Jong, 2000).

b. Tumor Ganas (kanker)Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal

dari urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor Wilms.

1. Adenokarsinoma GinjalAdenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal

yang berasal dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh keganasan pada orang dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada umur lebih dari 50 tahun. Penemuan kasus baru meningkat setelah ditemukannya alat bantu diagnosa USG dan CT scan (Basuki, 2003).

Page 14: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

Angka kejadian pada pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2 : 1. Meskipun tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun), tetapi dapat pula menyerang usia yang lebih muda. Kejadian tumor pada kedua sisi (bilateral) terdapat pada 2% kasus (Basuki, 2003).

Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai : tumor Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor (Basuki, 2003). Serupa dengan sel korteks adrenal tumor ini diberi nama hipernefroma yang dipercaya berasal dari sisa kelenjar adrenal yang embrionik (Underwood, 2000).Etiologi :

Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya adenokarsinoma ginjal, tetapi hingga saat ini belum ditemukan agen yang spesifik sebagai penyebabnya. Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dengan timbulnya kanker ginjal. Semakin lama merokok, dan semakin muda seseorang mulai merokok semakin besar kemungkinan menderita kanker ginjal. Meskipun belum ada bukti kuat, diduga kejadian kanker ginjal berhubungan dengan konsumsi kopi, obat-obatan jenis analgetika dan pemberian estrogen (Basuki, 2003).

Yang diindikasikan sebagai faktor etiologi ialah predisposisi genetik yang diperlihatkan dengan adanya hubungan kuat dengan penyakit Hippel-Lindau (hemangioblastoma serebelum, angiomata retina dan tumor ginjal bilateral) suatu kelainan herediter yang jarang (Underwood, 2000). Jarang ditemukan bentuk familial yang mengikuti pola dominan autosomal. Insidens pada ginjal tapal kuda dan ginjal polikistik pada orang dewasa lebih tinggi daripada ginjal normal (De Jong, 2000).Patologi :

Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Beberapa jenis tumor bisa berasal dari tubulus distal maupun duktus kolegentes. Biasanya tumor ini disertai dengan pseudokapsul yang terdiri atas parenkim ginjal yang tertekan oleh jaringan tumor dan jaringan fibrosa. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi. Fasia Gerota merupakan barier yang menahan penyebaran tumor ke organ sekitarnya (Basuki, 2003).

Pada irisan tampak berwarna kuning sampai oranye disertai daerah nekrosis dan perdarahan (Underwood, 2000), sedangkan pada gambaran histopatologik terdapat berbagai jenis sel, yakni: clear cell (30 – 40%), granular (9 – 12%), sarkomatoid, papiler, dan bentuk campuran (Basuki, 2003). Yang paling sering adalah campuran sel jernih, sel bergranula dan sel sarkomatoid (De Jong, 2000). Inti yang kecil menunjukkan sifat ganas tumor. Sitoplasma yang jernih

Page 15: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

diakibatkan adanya glikogen dan lemak. Disamping itu di beberapa kasus menunjukkan adanya eosinofilia atau reaksi leukemoid dalam darah dan pada sebagian kecil penderita timbul amiloidosis. Secara makroskopis ginjal terlihat distorsi akibat adanya massa tumor besar yang berbenjol-benjol yang biasanya terdapat pada kutub atas (Underwood, 2000).

Hipernefroma kadang-kadang berbentuk kistik. Hal ini dapat memberikan masalah diagnostik. Tumor biasanya berbatas tegas, tetapi beberapa menembus kapsula ginjal dan menginfiltrasi jaringan lemak perinefrik. Perluasan ke dalam vena renalis kadang-kadang dapat dilihat secara makroskopis sekali-sekali terlihat suatu massa tumor padat meluas ke dalam vena kava inferior dan jarang ke dalam atrium kanan (Underwood, 2000).

2. NefroblastomaNefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang

anak berusia kurang dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan (Basuki, 2003). Insiden puncaknya antara umur 1- 4 tahun. Anak perempuan dan laki-laki sama banyaknya. (Underwood, 2000). Tumor Wilms merupakan 10% dari semua keganasan pada anak. Tumor ini mungkin ditemukan pada anak dengan kelainan aniridia, keraguan genitalia pada anak dan sindrom Beckwith-Wiedemann (makroglosi, omfalokel, viseromegah dan hipoglikemia neonatal). Satu persen dari tumor Wilms ditemukan familial dan diturunkan secara dominan autosomal. Onkogen tumor Wilms telah dilokasi pada garis p 13 kromosom 11 (De Jong, 2000).

Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilm atau karsinoma sel embrional. Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia, hemihipertrofi dan anomali organ urogenitalia (Basuki, 2003).Patologi

Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma dan epitel. Dari irisan berwarna abu-abu dan terdapat fokus nekrosis atau perdarahan. Secara histopatologis dibedakan 2 jenis nefroblastoma, yaitu Favorable dan Unfavorable (Basuki, 2003). Kadang tidak tampak unsur epitel atau stroma (De Jong, 2000).

Secara makroskopis tumor ini tampak sebagai massa yang besar dan sering meluas menembus kapsula dan menginfiltrasi jaringan lemak perinefrik dan bahkan sampai ke dasar mesenterium. Potongannya menunjukkan berbagai macam gambaran yang merefleksikan jenis jaringan yang ditemukan pada

Page 16: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

pemeriksaan histologis. Daerah perdarahan dan nekrosis sering ditemukan menyatu dengan jaringan tumor solid yang berwarna putih bersama dengan daerah kartilago dan musinosa. Secara histologis kedua jaringan epitel dan mesenkim dapat ditemukan dimana tumor berasal dari jaringan mesonefrik mesoderm. Glomerolus dan tubulus terbentuk tidak sempurna yang terletak dalam stroma sel spindel. Otot serat lintang sering ditemukan pada tumor ini bersama dengan jaringan fibrosa miksoid, kartilago, tulang dan lemak, sehingga membentuk susunan campuran yang sedikit aneh. (Underwood, 2000)Penyebaran :

Setelah keluar dari kapsul ginjal tumor akan mengadakan invasi ke organ di sekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta. Penyebaran secara hematogen melalui vena renalis ke vena kava kemudian mengadakan metastasis ke paru (85%), hati (10%) dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal kontralateral (Basuki, 2003).Stadium

NWTS (National Wilm’s Tumor Study) membagi tingkat penyebaran tumor ini (setelah dilakukan nefrektomi) dalam 5 stadium:

1) Tumor terbatas pada ginjal dan dapat dieksisi sempurna, tidak ada metastasis limfogen (N0).

2) Tumor meluas keluar simpai ginjal dan dapat dieksisi sempurna mungkin telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal, limfonodi para aorta atau ke vasa renalis (N0).

3) Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari: biopsi atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama operasi (N+).

4) Metastasis hematogen ke paru, tulang, atau otak (M+)5) Tumor bilateral (Basuki, 2003).

Gambaran Klinis :Biasanya pasien dibawa ke dokter oleh orang tuanya karena

diketahui perutnya membuncit, ada benjolan di perut sebelah atas atau diketahui kencing berdarah. Pada pemeriksaan kadang-kadang didapatkan hipertensi, massa padat pada perut sebelah atas yang kadang-kadang telah melewati garis tengah dan sulit digerakkan. Pada pemeriksaan ultrasonografi abdomen terdapat massa padat pada perut (retroperitonial) sebelah atas yang dalam hal ini harus dibedakan dengan neuroblastoma atau teratoma (Basuki, 2003). Presentasi klinis yang sering adalah adanya massa dalam abdomen. Gambaran klinis awalnya dapat sebagai hematuria. Nyeri abdomen dan obstruksi intestinal (Underwood,2000).

Page 17: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

Pemeriksaan PIV, tumor Wilm menunjukkan adanya distorsi sistem pelvikalis atau mungkin didapatkan ginjal non visualized, sedangkan pada neuroblastoma terjadi pendesakan sistem kaliks ginjal ke kaudo-lateral (Basuki, 2003).Pemeriksaan :

Pencitraan ginjal dapat dilakukan dengan ultrasonografi yang dapat menemukan tumor padat pada ginjal, yang pada anak kemungkinan paling besar tumor Wilms. Pielogram intravena juga dapat menunjukkan perubahan bayangan ginjal dan gambaran pelviokaliks dan sekaligus memberi kesan mengenai faal ginjal. CT scan dapat memberi gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitar. Pemeriksaan untuk mencari metastasis biasanya dengan foto toraks dan CT scan otak (De Jong, 2000).

Pemeriksaan MRI tidak menambah banyak keterangan untuk tumor Wilms. Pemeriksaan penunjang lain ialah biopsi jarum yang hanya dibenarkan apabila tumor sangat besar sehingga diperkirakan akan sukar untuk mengangkat seluruh tumor. Pungsi dilakukan sekadar untuk mendapatkan sediaan patologik untuk kepastian diagnosis dan menentukan radiasi atau terapi sitostatika prabedah untuk mengecilkan tumor (De Jong, 2000).Diagnosis Banding :

Benjolan pada perut sebe lah atas yang terdapat pada anak-anak dapat disebabkan oleh karena:

1) Hidronefrosis/ kista ginjal yang keduanya merupakan massa yang mempunyai konsistensi kistus,

2) Neuroblastoma intrarenal biasanya keadaan pasien lebiih buruk dan pada pemeriksaan laboratorium kadar VMA (Vanyl Mandelic Acid) dalam urin mengalami peningkatan dan

3) Teratoma retroperitonium (Basuki, 2003).Penatalaksanaan :

Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontralateral normal, dilakukan nefrektomi radikal. Pembedahan ini kadang kala diawali dengan pemberian sitostatika atau radiasi (Basuki, 2003).

1) Sitostatika. Pemberian sitostatika dimulai sebelum pembedahan dan dilanjutkan beberapas eri setelah pembedahan dengan memberikan hasil yang cukup memuaskan. Sitostatika yang dipergunakan adalah kombinasi dari Actinomisin D dengan Vincristine.

2) Radiasi Eksterna. Tumor Wilm memberikan respon yang cukup baik terhadap radioterapi (bersifat radiosensitif). Radiasi diberikan sebelum atau setelah operasi dan kadang

Page 18: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

kala diberikan berselingan dengan sitostatika sebagai terapi sandwich (Basuki, 2003).

3) Nefrektomi radikal merupakan terapi terpilih apabila tumor belum melewati garis tengah dan belum menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limf retroperitoneal total tidak perlu dilakukan, tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan paraaorta sebaiknya dilakukan.

Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral karena kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi (sampai 10%). Apabila ditemukan penjalaran tumor ke v. Kava, tumor tersebut harus diusahakan diangkat. Pada waktu pembedahan harus diusahakan agar tidak terjadi penyebaran untuk mencegah kenaikan tingkat keganasan klinis. Pada awal pembedahan v. Renalis dan v. Kava sebaiknya ditutup dengan klem, sebelum memanipulasi ginjal yang kena tumor. Pada tumor bilateral harus dilakukan pemeriksaan patologi dengan biopsi jarum untuk menentukan diagnosa dan perangai histologik. Apabila termasuk golongan prognosis baik, dapat diberikan kemoterapi disusul dengan nefrektomi parsial. Kalau termasuk golongan prognosis buruk harus dilakukan nefrektomi bilateral, kmoterapi dan radiotrapi kemudian dialisis atau transplantasi ginjal (De Jong, 2000).

Tumor Wilms dikenal sebagai tumor yang radiosensitif. Akan tetapi radioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, paru dan hati. Oleh karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan radioterapi (De Jong, 2000).

Tumor Wilms merupakan tumor yang kemosensitif terhadap beberapa obat anti tumor, seperti aktinomisin D, vinkristin, doksorubisin, siklofosfamid dan sisplatin. Biasanya kemoterapi diberikan prabedah selama 4 – 8 minggu. Dengan terapi kombinasi seperti di atas dapat dicapai kelanjutan hidup lebih dari 90% dan bebas penyakit 85%. Pada tumor bilateral, kelanjutan hidup 3 tahun adalah 80% (De Jong, 2000).

Prognosis :Tumor ini tumbuh dengan cepat dan agresif. Pada waktu

didiagnosis telah ditemukan penyebaran dalam paru. Kombinasi pengobatannya radioterapi, khemoterapi dan pembedahan meningkatkan secara nyata prognosis penyakit ini. Prognosis buruk menunjukkan gambaran histologik dengan bagian yang anaplastik,

Page 19: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

inti yang atipik, hiperdiploidi dan banyak translokasi kompleks (De Jong, 2000).

c. Tumor Pelvis RenalisAngka kejadian tumor ini sangat jarang. Sesuai dengan jenis

histopatologinya tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu :1) karsinoma sel transitional. 2) karsinoma sel skuamosa. Seperti halnya mukosa yang terdapat pada kaliks,

buli-buli dan uretra proksimal, pielum juga dilapisi oleh sel-sel transitional dan mempunyai kemungkinan untuk menjadi karsinoma transitional. Karsinoma sel skuamosa biasanya merupakan metaplasia sel-sel pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada pelvis renalis (Basuki, 2003).

Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel renalis, dimana sisanya yang paling banyak (5-10%) karsinoma sel transitional yang berasal dari urotelium pelvis renalis, karena pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis, tumor ini secara dini akan ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi (Underwood, 2000)

Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat mengenai vena renalis (Underwood, 2000)Etiologi :

Ditemukan hubungan antara tumor ini dengan penyalahgunaan pemakaian obat analgesik, dan terkena zat warna anilin yang digunakan pada pewarnaan, karet, plastik dan industri gas. Beberapa penderita dilaporkan mendapat karsinoma sel transisional beberapa tahun setelah menggunakan thorotrast, suatu α-emiter, yang digunakan pada pielografi retrograde (Underwood, 2000)Gambaran Klinis :

Yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah kencing darah (80%), kadang-kadang disertai dengan nyeri pinggang dan teraba massa pada pinggang. Keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat obstruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis (Basuki, 2003).

Pada pemeriksaan PIV terdapat filling defect yang nampak seolah-olah seperti batu radiolusen, tuberkuloma, atau hemangioma pada pielum ginjal. Untuk itu bantuan ultrasonografi atau CT scan dapat membedakannya (Basuki, 2003).

Pemeriksaan sitologi urin dengan mengambil contoh urin langsung ke dalam pielum melalui kateter ureter. Melalui alat ureterorenoskopi dapat dilihat langsung keadaan pielum. Jika dicurigai ada massa pada pielum diambil contoh jaringan untuk pemeriksaan histopatologi (Basuki, 2003).

Tumor sel transisional tumbuh berpapil-papil, serupa dengan tumor ureter dan vesika urinaria. Sering ditemukan karsinoma sel transisional

Page 20: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

pada seluruh traktus urinarius, yang sugestif adanya perubahan dari daerah urothelial. Bentuk papil tumor memudahkan terjadinya kerusakan pada massa tumor bagian ujungnya, yang dapat terlepaskan. Hal ini menyebabkan sel tumor yang atipik dapat dideteksi dalam urin penderita, sehingga memungkinkan tumor ini didiagnosis berdasarkan pemeriksaan sitologi urin dan dilakukan screening (Underwood, 2000).

Dengan adanya batu pelvis, urothelium dapat mengalami metaplasia squamosa. Telah diketahui bahwa terjadinya karsinoma skuamosa ada hubungannya dengan terdapatnya batu dan infeksi kronis, tetapi dapat pula timbul langsung dari epitel transisional. Secara makroskopik biasanya tumor ini berbentuk datar dan infiltaratif dengan prognosisnya yang buruk (Underwood, 2000).Terapi :

Tumor ini kurang memberikan respon pada pemberian sitostatika maupun radiasi eksterna. Terapi yang paling baik untuk tumor ini pada stadium awal adalah nefroureterektomi dengan mengambil cuff dari buli-buli (Basuki, 2003).Prognosis :

Prognosisnya kurang baik, terutama pada penderita dengan tumor yang berdiferensiasi buruk, dan tumor multipel sering ditemukan pada ureter dan vesika urinaria.

E. PatofisiologiTumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di

dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi.

Cara penyebaran bisa secara langsung menembus simpai ginjal ke jaringan sekitarnya dan melalui pembuluh limfe atau v. Renalis. Metastasis tersering ialah ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru, kadang ke hati, tulang , adrenal dan ginjal kontralateral (De Jong, 2000).

Tumor Wilm’s ini terjadi pada parenchym renal.Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar renal. Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor.Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat ).

Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakan sebagai suatu massa abdomen.Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.

Munculnya tumor Wim’s sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh dengan cepat setelah lahir.Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh

Page 21: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

vena renal dan menyebar ke organ lain.Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis,cystic dan perdarahan.Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.

Menurut NWTS (National Wilm’s Tumor Study ) setelah di lakukan tindakan Nefroktomi,tingkat penyebaran di bagi menjadi 5 stadium dan rekuren:

1. Stadium I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi sempurna.2. Stadium II : Tumor meluas keuar ginjal dan dapat di eksisi sempurna,mungkin

telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal,limfonodi paraaorta atau ke vasa renalis.

3. Stadium III : Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama operasi.

4. Stadium IV : Metastasis ke hematogen,paru-paru,hati,tulang,dan otak.5. Stadium V : Tumor Bilateral.Rekuren = terjadi lagi kanker setelah di

terapi,dapat di tempat pertama kali terjadi atau di organ lain.

F. Tanda dan GejalaGejala-gejala umum dari kanker ginjal termasuk:

1. Darah dalam urin (membuat urin sedikit merah karatan atau merah dalam) 2. Nyeri pada sisi yang tidak hilang 3. Suatu gumpalan atau massa pada sisi atau diperut 4. Kehilangan berat badan 5. Demam 6. Merasakan sangat lelah atau mempunyai suatu perasaan keseluruhan dari kesehatan

yang jelek

           Paling sering, gejala-gejala ini tidak berarti kanker. Suatu infeksi, suatu kista, atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama. Seseorang dengan yang mana saja dari gejala-gejala ini harus mengunjungi seorang dokter sehingga persoalan apa saja dapat didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.

Gejala dan Tanda Klinis Didapatkan ketiga tanda trias klasik berupa: nyeri pinggang, hematuria dan massa pada pinggang merupakan tanda tumor dalam stadium lanjut. Nyeri terjadi akibat invasi tumor ke dalam organ lain, sumbatan aliran urin atau massa tumor yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal. Secara klinis kelainan ini terpaparkan sebagai keluhan hematuria. Febris yang disebabkan karena nekrosis tumor atau terbebasnya pirogen endogen oleh tumor ginjal.

Hipertensi yang mungkin disebabkan karena: oklusi vaskuler akibat penekanan oleh tumor, terjadinya A-V (arteri-venous) shunting pada massa tumor atau hasil produksi subtansi Pressor Oleh tumor. Anemi karena terjadinya perdarahan intra tumoral

Page 22: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

Varikokel akut yang tidak mengecil dengan posisi tidur. Varikokel ini terjadi akibat obstruksi vena spermatika interna karena terdesak oleh tumor ginjal atau tersumbat oleh trombus sel-sel tumor.

Tanda-tanda metastasis ke paru atau hepar. Kadang-kadang ditemukan sindroma paraneoplastik, yang terdiri atas:

1) Sindroma Staufer (penurunan fungsi liver yang tidak ada hubungannya dengan metastasis pada hepar dengan disertai nekrosis pada berbagai area pada liver)

2) hiperkalsemia (terdapat pada 10% kasus kanker ginjal),3) polisitemia akibat peningkatan produksi eritropoietin oleh tumor, dan 4) hipertensi akibat meningkatnya kadar renin(Basuki, 2003).

G. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan

laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk

Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan klsifikasi didalamnya

Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.

Pemeriksaan DiagnostikTumor Wilm’s di diagnosis dari perjalanan medis dan pemeriksaan fisik serta

pemeriksaan penunjang.

1. Pemeriksaan penunjang :

a. Ultrasound abdominalTerdapat massa padat pada perut ( retroperitoneal )

sebelah atas.

b. CT scanDapat memberikan gambaran pembesaran ginjal dan

sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya.

c. Foto ToraksKarena tingginya insiden metastase tumor ke paru-

paru,maka setiap pasien dengan Tumor Wilm’s harus di lakukan pemeriksaan foto toraks.

d. Pemeriksaan darah dan urineUntuk menilai fungsi ginjal dan hati.

e. BiopsiDi lakukan untuk mengambil contoh jaringan dan

pemeriksaan mikroskopik.Biopsi tumor ini untuk mengevaluasi sel dan diagnosis.

Page 23: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

f. MRI Perut.

g. CBC,BUN,dan Kreatinin.

h. PIV dan Nefroktomi.

H. Penatalaksanaan medik1. Nefrektomi.

Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota. Beberapa kasus yang sudah dalam stadium lanjut tetapi masih mungkin unutk dilakukan operasi, masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada beberapa tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang bertujuan untuk memudahkan operasi(Basuki, 2003).

2. Hormonal.Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya.

Preparat yang dipakai adalah hormon progestagen. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pemberian preparat hormon tidak banyak memberi manfaat (Basuki, 2003).

3. Imunoterapi.Pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau

dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba di negara-negara maju. Karena harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih sangat terbatas (Basuki, 2003).

4. Radiasi Eksterna.Radiasi eksterna tidak banyak memberi manfaat pada adenokarsinoma

ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten (Basuki, 2003).5. Sitostatika.

Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada tumor ginjal (Basuki, 2003).

Page 24: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN TUMOR GINJAL

A. Pengkajian1. Identitas Klien

a. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit.

b. Pengkajian fisik c. Pengkajian Perpola

1) Pola nutrisi dan metabolik:Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit.

Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.

2) Pola eliminasi :Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri :

gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria ,proteinuri, hematuria.

3) Pola Aktifitas dan latihan :Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot

dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normal selama 1 minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat menyebabkan pemmbesaran jantung [ Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah] , anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab dan penanganan penyakit ini.

4) Pola tidur dan istirahat :

Page 25: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus

5) Kognitif & perseptual :Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik

kasar dan rasa gatal.Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi

ensefalopati hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi karena inumnitas yang menurun.

6) Persepsi diri :Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah

dan edema dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula

7) Hubungan peran : Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh

dan lingkungan perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.

B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan

dalam jaringan dan ruang ketiga.2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan

kehilangan protein dan cairan 4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia 5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan 6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang

menderita penyakit yang mengancam kehidupan

C. Rencana Keperawatan1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi

cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.

Tujuan : Pasien tidak menunjukan bukti-bukti akumulasi cairan atau akumulasi

cairan yang ditujukan pasien minimum Pasien mendapat volume cairan yang tepat

Kriteria Hasil : Tidak ada lagi akumulasi cairan dalam jaringan. Berat badan dalam batas normal. Pasien dapat beraktivitas kembali.

Intervensi Rasional

Page 26: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

1) Catat intake dan output secara akurat

2) Kaji perubahan edema dan Pembesaran abdomen setiap hari

3) Timbang BB tiap hari dalam skala yang sama

4) Uji urin untuk berat jenis, albumin

5) Atur masukan cairan dengan cermat

6) Berikan diuretik sesuai order dari tim medis

a) Evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan tindakan

b) Indikator akumulasi cairan dijaringan dan dirung ketiga

c) BJ Urine dan albuminnuria menjadi indikator regimen terapi

d) Sehingga anak tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang ditentukan

e) Pengurangan cairan ekstravaskulersangat diperlukan dalam mengurangi oedema

2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.

Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhiKriteria Hasil : Keadaan umum Pasien Membaik. Pasien bisa makan seperti biasanya ( 3x/hari ). Berat badan normal kembali.

Intervensi Rasional

1) Catat intake dan output makanan secara akurat

2) Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi : Anoreksi, Letargi, hipoproteinemia.

3) Beri diet yang bergizi4) Beri makanan dalam porsi kecil

tapi sering5) Beri suplemen vitamin dan besi

sesuai instruksi

a) Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh

b) Gangguan nutrisi dapat terjadi secara berlahan. Diare sebagai reaksi oedema intestine dapat memperburuk status nutrisi

c) Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk

d) Membantu dalam proses metabolisme.

3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan

Tujuan : kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang ditujukan pasien minimum atau tidak ada

Intervensi Rasional

1) Pantau tanda vital setiap 4 jam2) Laporkan adanya penyimpangan

dari normal

a) Bukti fisik defisit cairan.b) Sehingga pengobatan segra

dilakukan

Page 27: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

3) Berikan albumin bergaram rendah sesui indikasi

c) Meningkatkan tekanan osmotik koloid sehingga mempertahangkan cairan dalam vaskuler

Page 28: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia

Tujuan : Paien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak.Kriteria Hasil : Nyeri berkurang. Pasien merasa nyaman. Pasien tidak menangis karena rasa nyeri Pasien dapat kooperatif dengan petugas.

Intervensi Rasional

1) Kaji tingkat nyeri2) Lakukan tehnik pengurangan

nyeri nonfarmakologis3) Berikan analgesik sesuai

ketentuan4) berikan obat dengan jadwal

preventif5) hindari aspirin atau senyawanya

a) Menentukan tindakan selanjutnyab) Sebagai analgesik tambahanc) Mengurangi rasa sakitd) Untuk mencegah kambuhnya

nyerie) Karena aspirin meningkatkan

kecenderungan pendarahan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekutKriteria Hasil : Pasien dapat kembali Beraktivitas Ringan. Pasien tidak mengalami kelelahan. Pasien dapat kooperatif dengan Petugas.

Intervensi Rasional

1) Pertahankan tirah baring bila terjadi edema berat

2) seimbangkan istrahat dan aktivitas bila ambulasi

3) intrusikan pada anak untuk istrahat bila ia merasa lelah

a) Mengurangi pengeluaran energi.b) Mengurangi kelelahan pada

pasienc) Untuk mmenghemat energi

6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan

Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi

Intervensi Rasional

1) Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur

2) Jelaskan prosedur operatif dengan jujur

a) Memberikan pengertian pada keluarga

b) Memberikan pengetahuan pada keluarga

Page 29: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

3) Jelaskan tentang proses penyakit4) Bantu keluarga merencanakan

masa depan khususnya dalam membatu anak menjalani kehidupan yang normal

c) Memberikan pengetahuan pada keluarga

d) Meringangkan beban pada keluarganya

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanTumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah

organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul1) Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi

cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.2) Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.

3) Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan

4) Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan6) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak

yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan

B. Saran-SaranBiasakan untuk gaya hidup sehat, karena dengan ini membuat kita terhindar

dari berbagai macam penyakit. Kita bisa hidup sehat sehingga kitapun tidak mudah untuk terkena tumor ginjal

Page 30: MAKALAH Tumor Ginjal.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-tumor-ginjal.html

http://kornelizsiki.blogspot.com/p/laporan-pendahuluan-tumor-wilms.html

http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal.html

Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC