makalah transpor konvektif

19
ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, maka penulisan makalah biofarmasetika yang bertema “Transport Konvektif” dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman pada umumnya, dalam perkuliahan kita nantinya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini belum dapat di katakan baik, masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam makalah yang kami buat ini. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan- rekan sekalian demi perbaikan makalah-makalah kami selanjutnya. Terima kasih. [Type the company name] | [Type the company address]

Upload: iin-armadasidas-klein-fraulent

Post on 30-Nov-2015

592 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Transpor Konvektif

iiKATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat serta karunia-Nya, maka penulisan makalah biofarmasetika yang bertema

“Transport Konvektif” dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada semua

pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Selain itu, kami berharap makalah ini dapat berguna bagi saya dan teman-

teman pada umumnya, dalam perkuliahan kita nantinya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini belum dapat di katakan

baik, masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam makalah yang kami buat ini.

Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian

demi perbaikan makalah-makalah kami selanjutnya. Terima kasih.

Kendari, September 2013

Penulis

|

Page 2: Makalah Transpor Konvektif

iiDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Transport Lintas Membran Secara Konvektif....................................................3

B. Mekanisme Transpor Konvektif.........................................................................5

C. Contoh Obat Yang Mengikuti System Transpor Konvektif...............................8

BAB III SIMPULAN...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

|

Page 3: Makalah Transpor Konvektif

iiBAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Obat merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,

mendiagnosis penyakit atau gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu,

misalnya membuat seseorang infertil, atau melumpuhkan otot rangka selama

pembedahan. Di dalam darah, obat akan diikat oleh protein plasma darah dan reaksi

ini bersifat reversible. Hanya molekul obat bebas yang dapat menembus membran sel

untuk masuk ke dalam sel-sel hati tempat terjadinya biotransformasi atau

metabolisme, sedangkan molekul bebas lainnya memasuki jaringan berbagai organ

dan memengaruhi fungsi faal atau fungsi biokimia sehingga terjadi efek obat.

Sebagian lagi memasuki ginjal dan kadang-kadang langsung di ekskresi. Namun, obat

umumnya baru di ekskresi setelah mengalami biotransformasi.

Absorpsi dari obat merupakan faktor yang sangat penting dalam memilih cara

pemberian obat yang tepat, dalam merancang bentuk sediaan yang paling manjur dan

karena itu juga dalam kerja terapi obat atau penentuan dosis obat. Pada umumnya

absorbsi dan disribusi obat terjadi secara difusi. Proses difusi ini diawali dengan obat

harus berada dalam larutan air yang berada pada permukaan membran sel, kemudian

molekul obat akan melewati membran dengan melarut dalam lemak membran.

Namun untuk obat-obat yang memiliki kelarutan kurang pada lemak maka

dibutuhkan suatu metode transport lintas membran lainnya.

|

Page 4: Makalah Transpor Konvektif

iiPeristiwa terpenting dalam proses farmakokinetik adalah transport lintas

membran dan berdasarkan mekanisme terjadinya, transport lintas membran dibagi

menjadi 7 macam. Sebagai seorang farmasist yang menerapkan proses

farmakokinetika dalam tugas keprofesiannya sebagai penemu, perancang dan

pembuat obat maka dibutuhkan pengetahuan mendalam mengenai ketujuh jenis

transport lintas membran. Pengetahuan mengenai hal ini dapat membantu para

farmasist untuk meramalkan proses absorpsi dari setiap obat yang dikonsumsi oleh

pasien sehingga onset dapat diperkirakan dan hal ini mempengaruhi hasil dari

formulasi sediaan yang dikerjakan oleh seorang apoteker.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu

sebagai berikut :

a. Apa yang dimaksud dengan transpor konvektif?

b. Bagaimana mekanisme transport konvektif?

c. Apa saja contoh obat yang mengikuti system transpor konvektif?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengertian transport konvektif

b. Untuk mengetahui mekanisme transport konvektif

c. Untuk mengetahui obat-obat yang mngikuti mekanisme system transport

konvektif.

|

Page 5: Makalah Transpor Konvektif

iiBAB II

PEMBAHASAN

A. Transport Lintas Membran Secara Konvektif

Obat yang masuk dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umumnya

mengalami beberapa tahap yaitu absorbs, distribusi metabolisme, dan ekskresi.

Absorbsi merupakan tahap pertama yang harus dilalui obat sebelum mencapai

sistemik dan memberika efek setelah berikatan dengan reseptor. Dalam proses

absorpsi ini, obat harus dapat melewati membran yang umumnya bersifat

semipermeabel. Sifat semipermeabel membran memungkinkan hanya molekul

berukuran kecil dan air yang dapat masuk menembus membran selain itu

molekul zat kimia dapat melintasi membran semi permiabel berdasarkan adanya

perbedaan konsentrasi, pada proses ini beberapa mekanisme transport memegang

peranan penting yaitu secara pasif atau aktif.

a. Transport pasif : bentuk transport lintas membran yang proses perpindahan

zat nya dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (tidak melawan gradien

konsentrasi), oleh sebab itu proses transport pasif tidak menggunakan energi

pada proses pelaluannya. Proses transpor pasif dapat terjadi dengan 2 cara

yaitu :

1. Filtrasi atau transport konvektif dan

2. Difusi

|

Page 6: Makalah Transpor Konvektif

ii

- Filtrasi :

Bentuk transpor pasif melalui pori-pori kecil pada membran, contoh pori-

pori pada dinding kapiler. Filtrasi adalah nama lain untuk transpor konvektif.

Transpor konvektif berlaku untuk :

Berukuran kecil (4-7 Å) dan hanya dapat dilalui oleh molekul dengan

bobot molekul yang kecil yaitu lebih kecil dari 150 untuk senyawa yang

bulat, atau lebih kecil dari 400 jika molekulnya terdiri atas rantai

panjang. untuk itu, transpor konvektif khusus untuk senyawa-senyawa

yang berukuran cukup kecil. Contoh : molekul alkohol, urea, air dan

gula.

|

Page 7: Makalah Transpor Konvektif

ii Terjadi untuk partikel kecil yang bersifat hidrofobik/ senyawa yang

menyukai air

Proses transpor konvektif terjadi pada seluruh organ dan jaringan

absorpsi :

1. Dalam rongga mulut (difusi pasif – transpor konvektif.)

2. Dalam lambung (difusi pasif – transpor konvektif & mungkn

transpor aktif.)

3. Dalam usus kecil (difusi pasif – transpor konvektif & mungkn

transpor aktif – transpor fasilitatif – ion pair – pinositosis)

4. Dalam usus besar & rectum (difusi pasif – transpor konvektif &

pinositosis)

5. Pada kulit (difusi pasif – transpor konvektif)

Berbeda dengan difusi pasif, pada transport konvektif pelaluan

dilakukan oleh zat kimia yang berukuran kecil dan bersifat hidrofilik,

sedangkan pada difusi pasif hanya dapat dilalui oleh molekul kecil dan

bersifat hidrofobik, hal ini disebabkan mekanisme obat secara difusi

akan bereaksi dengan lipid membran sehingga untuk dapat melarut

sempurna, zat kimia harus berupa hidrobobik atau lipofilik.

B. Mekanisme Transpor Konvektif

Transport konvektif merupakan jenis dari trasnport difusi yang mekanisme

terjadinya tidak melibatkan proses melawan gradien konsentrasi sehingga tidak

memerlukan energi. Proses transport terjadi hingga terjadi kesetimbangan atau

|

Page 8: Makalah Transpor Konvektif

iitelah mencapai taraf mantap (steady state) atau dicapai kadar obat bentuk non-ion

kedua sisi membrane akan sama atau telah dicapai kesetimbangan.

Mekanisme terjadinya Transport konvektif :

- Mula- mula obat berada dalam larutan air pada permukaan membrane sel

- Karena adanya kandungan obat diluar sel menyebabkan pada kompatemen

luar atau luar sel mengalami kenaikan konsentrasi

- Untuk menyeimbangkan perbedaan konsentrasi, obat yang bersifat hidrofobik

bersama air masuk ke membran melalui bantuan protein transpor atau protein

integral. Protein integral disebut pula sebagai kanal ion atau saluran aqua atau

aquaporins. Protein integral disebut sebagai saluran aqua karena

kemampuannya untuk dilewati oleh molekul air.

- Setelah melalui protein integral pada membran, obat masuk ke sistemik yang

terdapat pada lapisan terdalam membran.

|

Page 9: Makalah Transpor Konvektif

ii- Pada proses ini obat bergerak dari sisi yang kadarnya lebih tinggi ke sisi lain.

Setelah taraf mantap (steady state) dicapai kadar obat bentuk non-ion kedua

sisi membran akan sama

- Kesetimbangan terbentuk, proses transport pasif berakhir.

Proses pelaluan molekul pada membran organ absorpsi terjadi hanya untuk

molekul hidrofilik atau polar dan merupakan basa lemah. Obat yang bersifat

asam/basa kuat tidaklah stabil hal ini ditandai dengan kemampuan obat untuk

menjadi ion-ion bermuatan ketika bereaksi dengan air sehingga dibutuhkan obat

dalam bentuk asam/basa lemah agar tidak terbentuk ion-ion bermuatan, namun

obat asam/basa lemah dapat membnetuk ion bermuatan apabila lingkungan

absorpsinya berada pada sifat keaasam/basaannya berbeda dan merupakan

asam/basa kuat. Sehingga obat yang asam lemah yang tidak akan membentuk ion

bermuatan pada lingkungan asam kuat baik untuk diabsorpsi di lambung,

sedangkan obat basa lemah yang tidak membentuk ion bermuatan pada lingkungan

basa kuat baik untuk diabsorpsi di usus.

C. Contoh Obat Yang Mengikuti System Transpor Konvektif

Contoh obat yang mekanisme transportnya menggunakan transport

konvektif adalah obat yang larut dalam air seperti vitamin B dan C, sulfonamida

terionisasi.

1. Vitamin B1

|

Page 10: Makalah Transpor Konvektif

iiBerat molekul vitamin B1 adalah 337,27 gram/mol. Absorbsi per oral

maksimum 8-15 mg/hari yang dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40

mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan

tubuh.

2. Vitamin C

Berat molekul vitamin C adalah 176,13 gram/mol. Vitamin C mudah

diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh

dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang

rangsang ginjal 1,4 mg%.

3. Sulfonamida terionisasi

|

Page 11: Makalah Transpor Konvektif

ii

Sulfonamida merupakan golongan zat antibakteri yang banyak

digunakan untuk penanganan infeksi saluran kemih. Sulfonamida bersifat

amfoter artinya dapat membentuk garam dengan asam ataupun basa. Daya

larutnya sangat kecil dalam air namun bentuk terionnya mudah larut dalam

air walaupun sifatnya tidak stabil karena mudah terurai. Jadi, mekanisme

transport untuk sulfonamida terionisasi adalah transport konvektif.

|

Page 12: Makalah Transpor Konvektif

iiBAB III

SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Transport konvektif adalah salah satu jenis transport pasif yang proses melewatkan

zat kimianya tidak menggunakan energi dan proses ini berlaku untuk zat kimia yang

bersifat hidrofilik yang berukuran kecil.

2. Mekanisme pelaluan yaitu partikel kecil masuk melewati membran menuju sistemik

melalui protein transport/ pori-pori.

3. Macam-macam obat yang menerapkan proses transport konvektif adalah vitamin B

dan C, sulfonamida terionisasi.

|

Page 13: Makalah Transpor Konvektif

iiDAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi 3, Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Mickey, Marry J., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar, Widia Medika, Jakarta.

Shargel L dan Andrew BC Yu, 2005, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan Edisi II, Airlangga University Press: Surabaya.

Syukri, 1999, Kimia Dasar, ITB Press, Bandung.

|