makalah sk10.docx

27
Kemampuan Kerja Jantung Dipengaruhi oleh Aktivitas Fisik Agnes Dua Nurak 102013214 B9 [email protected] Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl Arjuna Utara no.16 Kebon Jeruk, Jakarta Abstrak Sejak beberapa hari setelah pembuahan sampai meninggal, jantung kita terus berdenyut. Jantung adalah organ yang memiliki ruang-ruang yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Ruang jantung terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel. Lapisan dinding ventrikel jantung lebih tebal dibandingkan dinding atrium jantung karena kerja ventrikel lebih berat. Atrium jantung terdiri dari atrium kanan dan atrium kiri. Begitu pula ventrikel terdiri dari ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Lapisan ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan lapisan kanannya karena ventrikel kiri bertugas memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Terdapat pula katup pada ruang jantung yaitu katup antara atrium dan ventrikel uang dinamakan katup atrioventrikel (katup AV) dan katup antara ventrikel dan pembuluh arteri besar dinamakan katup semilunar. Lapisan jantung terdiri dari tiga lapis yaitu endokardium, miokardium dan epikardium. Miokardium lapisan paling tebal yang banyak terdapat sel-sel otot jantung yang dapat memungkinkan terjadi potensial aksi pada jantung.

Upload: agnes-niy

Post on 14-Nov-2015

263 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Kemampuan Kerja Jantung Dipengaruhi oleh Aktivitas FisikAgnes Dua [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl Arjuna Utara no.16 Kebon Jeruk, JakartaAbstrak Sejak beberapa hari setelah pembuahan sampai meninggal, jantung kita terus berdenyut. Jantung adalah organ yang memiliki ruang-ruang yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Ruang jantung terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel. Lapisan dinding ventrikel jantung lebih tebal dibandingkan dinding atrium jantung karena kerja ventrikel lebih berat. Atrium jantung terdiri dari atrium kanan dan atrium kiri. Begitu pula ventrikel terdiri dari ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Lapisan ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan lapisan kanannya karena ventrikel kiri bertugas memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Terdapat pula katup pada ruang jantung yaitu katup antara atrium dan ventrikel uang dinamakan katup atrioventrikel (katup AV) dan katup antara ventrikel dan pembuluh arteri besar dinamakan katup semilunar. Lapisan jantung terdiri dari tiga lapis yaitu endokardium, miokardium dan epikardium. Miokardium lapisan paling tebal yang banyak terdapat sel-sel otot jantung yang dapat memungkinkan terjadi potensial aksi pada jantung. Kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh berkaitan dengan aktivitas listrik jantung. Adanya potensial aksi juga mempengaruhi kontraksi atau sistole dan relaksasi atau diastole pada jantung sehingga darah dapat masuk dan meninggalkan jantung. Daya kerja jantung ini pada setiap manusia dapat berbeda-beda. Hal ini berpengaruh pada aktivitas fisik.Abstract Since a few days after conception until death, our heart continues to beat. The heart is an organ that has spaces that function to pump blood throughout the body tissues. Heart chamber consists of two atria and two ventricles. The lining of the heart ventricle thicker than the walls of the heart due to atrial ventricular work harder. Atrium heart consists of the right atrium and left atrium. Similarly, ventricular consists of the right ventricle and left ventricle. Layers of the left ventricle is thicker than the right because the left ventricle layer charge pump blood throughout the body tissues. There is also a valve in the heart chambers are valves between the atria and ventricles of money called atrioventricular valves (valves AV) and the valves between the ventricles and the major arteries called semulunar valves. Lining of the heart consists of three layers namely endocarium, myocardium and epicardium. Thickest layer of the myocardium that there are many heart muscle cells that could allow an action potential occurs in the heart.Heart's ability to pump blood throughout the body tissues associated with the electrical activity of the heart. The presence of action potentials also affect contraction or relaxation, or diastole and systole of the heart so that blood can enter and leave the heart. Working power is in every human heart can vary. This effect on physical activityPendahuluan Sepanjang rentang hidup manusia jantung berkontrkasi sekitar 3 miliar kali tidak pernah berhenti.1 Dari awal setelah pembuahan jantung mulai berdenyut. Jantung adalah otot berongga yang memompa darah ke sirkulasi paru dan sirkulasi tubuh yang lebih besar.2 Jantung dari bahasa latin, berarti cor, dari Yunani cardia berarti jantung.2 Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endotelium, miokardium dan epikardium.2 Jantung terletak di dalam rongga thoracic, posterior dari sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, Lapisan pertama menempel sangat kuat kepada jantung, disebut dengan perikardium viseral, yang dipersarafi oleh saraf otonom. Sedangkan lapisan luarnya lebih longgar yang dinamakan dengan perikardium parietal.Kemampuan jantung memompa darah didukung adanya otot-otot jantung yang bekerja secara otonom. Darah dapat dipompa jika terdapat gradien tekanan pada ruang - ruang jantung. Untuk mengetahui peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan seluruh jaringan tubuh terjadi karena adanya potensial aksi yang berasal dari sel otot jantung sendiri. Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang struktur jantung, potensial aksi otot jantung yang menyebabkan terjadinya kontraksi dan relaksasi otot jantung serta faktor yang mempengaruhi kemampuan fungsi jantung.Isi Anatomi jantungJantung berukuran sekepalam tangan. Terletak dibelakang sternum dan cartilago costae dalam mediastinum.1 Jantung berada di bagian tenga diafragma dan di depan oesophagus.2 Seluruh bagian jantung berada pada rongga perikardium yaitu suatu kantung fibrosa dengan membran lembab yang memungkinkan jantung bergerak dengan bebas selama tiap kali kontraksi. Dinding jantung disusun oleh otot-otot jantung yang serabutnya bercabang-cabang. Jantung memiliki empat ruangan yaitu dua atrium yang menerima darah vena-vena dan dua ventrikel yang memompa darah ke arteri-arteri.3 Atrium kanan berada disepanjang batas kanan jantung dan terbuka pada bagian kirinya ke dalam segitiga ventrikel kanan. Atrium kanan berada pada bagian depan jantung dan memompakan darah ke atas masuk ke arteri pulmonalis.3 Atrium kiri berbentuk persegi tidak beraturan dengan vena pulmonalis masuk ke dalam setiap sudutnya. Atrium ini mengalirkan darah ke dalam kerucut besar dan berdinding tebal ventrikel kiri. Ventrikel kiri membentuk massa utama dari jantung dan ruangan lain dibungkusnya. Dinding atrium tipis dan dinding ventrikel tebal. Dinding ventrikel kiri lebih tebal dari ventrikel kanan. Katup-katup jantung adalah lapisan jaringan fibrosa.3 Katup trikuspidalis dan mitral adalah katup atrioventikularis yang menahan tekanan tinggi saat terjadi kontraksi jantung.4 Daun-daun katupnya dilekatkan oleh khorda tendineae ke otot papilaris di dinding masing-masing ventrikel. Saat ventrikel berkontraksi khorda tendinea ini mencegah katup terbalik ke atrium.3 Katup-katup semilunar di pintu masuk ke aorta dan arteri pulmonalis memiliki tiga helai daun katup.4 Katup ini tidak memiliki tali-tali khorda tendinea yang mencegah katup-katup tersebut membuka terbalik karena tekanan belakang di katup ini diarahkan lebih sedikit dari pada yang didorongkan ke katup atrioventrikularis.3 Ukuran dan letak jantungUkuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm).3 Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah manubrium sternal, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari garis mid sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari garis mid sternum. Sedangkan bagian apeks jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri.

Lapisan Pembungkus Jantung Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan:3 Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention.4 Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan lapisan ini.4 Lapisan serosum, yaitu lapisan dalam pembungkus jantung terbagi 2 lapisan yaitu lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa dan lapisan Visceral.3 Lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot jantung atau epikardium.3Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang yang berisi pelumas atau cairan serosa disebut dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.1 Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.1Lapisan Otot JantungLapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu : Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung yang tersiri dari lapisan pericardium parietal dan visceral. Tersusun dari epitel selapis gepeng pada lapisan perikardium visceral.3 Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi jantung.1 Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah.1Katup jantungKatup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar.3Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral atau bicuspid.1Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup aorta.1Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik.1 Tiap bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan rendah.1 Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus papilaris.1Jantung kita dibagi menjadi dua bagian ruang, yaitu : atrium dan ventrikel Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel. Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel. Ruang atrium dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Ruang ventrikel, dibagi menjadi dua yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium memiliki kelebihan volume. Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septum atrium. Ada bagian septum atrium yang mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale saat kita lahir.3Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui yang terdapat di kedua atrium, yaitu :4 Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.4 Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.4 Ostium coronaria atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.4 Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai empat muara.4

Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septum ventrikel. Baik ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronaria dan dua sulcus yang lain adalah interventrikularis anterior et posterior yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri.3Pembuluh Darah Besar JantungAda beberapa pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu: Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah karbondioksida dari bagian atas diafragma menuju atrium kanan.4 Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah karbondioksida dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.4 Sinus Coronarius, yaitu vena besar di jantung yang membawa darahkarbondioksida dari jantung sendiri.3 Truncus pulmonaris,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah karbondioksida dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.3 Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi dua yaitu kanan dan kiri yang membawa darah karbondioksida dari truncus pulmonaris menuju ke paru-paru.3 Vena pulmonalis, terbagi dua yaitu kanan dan kiri yang membawa darah oksigen dari paru-paru menuju ke atrium kiri.4 Aorta ascedens, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah oksigen dari ventrikel kiri menuju arcus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.3 Aorta desendens,yaitu bagian aorta yang membawa darah oksigen dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. 4Aktivitas listrik jantungMiokardium terdiri dari berkas-berkas serat otot jantung yang saling anyam dan tersusun spiralmengelilingi jantung.1 Sel-sel otot jantung yang berdekatan disatukan ujungnya struktur khusus yang disebut diskus interkalaris.1 Dalam diskus interkalaris ini terdapat dua jenis taut membran yaitu desmosom dan taut celah atau gap juntion. Desmosom merupakan suatu tipe taut erat yang secara mekanis menyatukan sel-sel.1 Taut celah adalah daerah dengan resistensi listrik rendah yang memungkinkan potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel sekitarnya.1Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas.1 Terdapat du jenis khusus sel otot jantung 1. Sel kontraktilSel ini merupakan bagian terbesar dari sel-sel otot jantung yang melakukan kerja mekanisme memompa darah. Sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksinya.1 2. Sel otoritmik Sel yang sedikit pada jantung tetapi sangat penting karena sel ini tidak berkontraksi melainkan memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.1 Sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel ini memperlihatkan aktivitas pemacu yaitu potensial membrannya secara perlahan terdepolarisasi atau bergeser antara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai, saat membran mengalami potensial aksi.1 Pergeseran lambat potensial membran sel otoritmik ke ambang disebut potensial pemacu.1Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi kompleks beberapa mekanisme ionik yang berbeda. Potensial pemacu dapat disebabkan oleh penurunan arus K+ keluar disertai oleh arus Na+ masuk yang konstan dan peningkatan arus Ca+ masuk. Fase awal depolarisasi lambat ke ambang disebabkan oleh penurunan siklis fluks pasif K+ keluar disertai kebocoran Na+ ke dalam yang berlangsung lambat dan konstan.1 Permeabilitas K+ tidak tetap diantara potensial aksi. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun diantara dua potensial aksi karena saluran K+ secara perlahan menutup pada potensial negatif. Sel ini memiliki saluran yang selalu terbuka sehingga permeabel terhadap Na+ pada potensial negatif akibatnya terjadi influks pasif Na+ dalam jumlah kecil dan konstan pada saat yang sama ketika kecepatan efluks K+ secara perlahan berkurang. Pada bagian ke dua potensial pemacu suatu saluran Ca2+ T (Ca2+ transein ) yang berpintu voltase membuka, sewaktu depolarisasi lambat saluran ini terbuka sebelum membran mencapai ambang. Influks Ca2+ ini yang semakin mendepolarisasi membawanya ke ambang. Jika ambang telah tercapai terbentuk fase naik potensial aksi sebagai respons terhadap pengaktifan saluran Ca2+ berpintu voltase yang berlangsung lebih lama oleh Ca2+ tipe L dan diikuti oleh influks Ca2+ dalam jumlah besar.1 Influks Na+ yang menyebabkan potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan oleh efluks K+ yang terjadi ketika permeabilitas K+ meningkat akibat pengaktifan saluran K+. 1 Sel-sel otoritmik terletak di tempat-tempat sebagai berikut1. Nodus sinuatrialis (nodus SA) suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena cava superior.12. Nodus atrioventrikularis (nodus AV) suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum.13. Berkas His (berkas atrioventrikularis) suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.1 4. Serat purkinje merupakan serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.1 Nodus Sinus (System Konduksi) adalah sistem impuls listrik pada jantung yang terdiri dari serabut otot jantung yang khusus sehingga impuls dapat menjalar dari pace maker ke dalam otot otot miocardium. Berfungsi untuk mengatur kecepatan, irama dan kekuatan denyut jantung Simpul SA secara normal mengeluarkan listrik paling cepat, depolarisasi menyebar dari atrium ke bagian lain sebelum mengeluarkan listrik menentukan frekuensi denyut jantung.1 Impuls yang dibentuk dalam simpul SA berjalan melalui lintasan atrium ke simpul AV, melalui simpul ini ke berkas His, dan sepanjang cabang-cabang berkas His melalui system Purkinje ke otot ventrikel. Simpul SA terletak pada hubungan antara vena kava superior dengan atrium kanan.Simpul AV terletak pada bagian posterior kanan septum antar atrium. Terdapat tiga berkas serat di atrium yang mengandung serat jenis purkinje dan menghubungkan simpul SA dengan simpul AV yaitu tractus antar simpul anterior Bachman, tractus antar simpul medial Wenckebach dan tractus antar simpul posterior thorel.1 Secara normal simpul AV adalah satu-satunya lintasan yang menghubungkan atrium dengan ventrikel. Simpul AV dilanjutkan dengan berkas His, yang memberikan cabang berkas kiri pada puncak septum interventrikular dan berlanjut sebagai cabang berkas kanan.1 Cabang berkas kiri dibagi fasikulus anterior dan fasikulus posterior. Cabang-cabang dan fasikulus berjalan pada subendokardium turun pada kedua sisi septum dan berhubungan dengan sistem purkinje, yang seratnya menyebar ke semua bagian miokardium ventrikel.1 Berbagai sel otoritmik memiliki laju depolarisasi lambat ke ambang yang berbeda-beda maka frekuensi normal pembentukan potensial aksi juga berbeda-beda. Sel-sel jantung dengan kecepatan inisiasi potensial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali suatu potensial aksi terbentuk di salah satu sel otot jantung maka potensial tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium melalui taut celah dan sistem hantaran khusus.1 Nodus SA dalam keadaan normal memiliki laju otomatisitas tertinggi yaitu 70-80 potensial aksi permenit mengendalikan bagian jantung yang lainnya sehingga dikenal sebagai pemacu jantung.1 Artinya seluruh jantung tereksitasi, memicu sel-sel kontraktil berkontraksi dan jantung berdenyut dengan kecepatan atau frekuensi yang telah ditetapkan oleh otoritmisitas nodus SA yang normalnya 70-80 denuyt per menit.Potensial aksi yang berasal dari nodus SA mula-mula menyebar ke kedua atrium terutama dari sel ke sel melalui gap juntion.1 Jalur antar atrium terbentang dari nodus SA di dalam atrium kiri. Karena jalur ini dengan mengahantarkan potensial aksi dari nodus SA ke ujung jalur di atrium kiri maka gelombang eksitasi dapat menyebar melintasi taut celah/gap juntion di seluruh atrium kiri pada saat yang sama dengan eksitasi menyebar ke seluruh atrium kanan.Jalur antar nodus terbentang dari nodus SA ke nodus AV. Nodus AV adalah satu-satunya titik kontak listrik antara atrium dan ventrikel. Jalur penghantar antarnodus mengarahkan penyebaran potensial aksi yang berasal dari nodus Sake nodus AV untuk menjamin kontraksi sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium.Potensial aksi dihantarkan secara relatif lambat melalui nodus AV. Kelembatan ini menguntungkan karena memberi waktu bagi ventrikel untuk terisi penuh. Impuls tertunda sekitar 100 mdet yang disebut penundaan nodus AV atau AV delay.1 Hal ini memungkinkan atrium terdepolarisasi sempurna dan berkontraksi mengosongkan isinya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel terdepolarisasi dan berkontraksi.Setelah tertunda di nodus AV, impuls lalu mengalir cepat menuruni septum melalui cabang kanan dan kiri dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel melalui serat purkinje.Potensiak aksi di sel-sel kontraktil jantung meskipun dipicu oleh sel-sel nodus pemacu pada hakikatnya tetap pada keadaan istirahat sekitar -90 mV sampai tereksitasi oleh aktivitas listrik yang menjalar dari pemacu. 1Fase istirahat pada potensial aksi jantung1. Permeabilitas Na+ cepat menurun ke nilai istirahat yang rendah tetapi untuk sel otot jantung potensail membran dipertahankan mendekati tingkat positif punack yang mengahasilakn fase datar potensial aksi.1 Terjadinya perbedaan potensial, di dalam sel negatif di luar sel positif yang menyebabkan terjadinya polarisasi akibat permeabilitas terhadap Na+ dan K+. Fase istirahat (fase 4).2. Fase naik potensial aksi ditimbulkan oleh pengaktifan saluran Na+ yang relatif cepat.1 Depolarisasi cepat (fase 0). Akibat permeabilitas Na meningkat kemudian Na akan masuk melalui saluran cepat menyebabkan keadaan didalam positif diluar negatif.3. Repolarisasi parsia (fase 1). Pengaktifan saluran Ca2+ tipe L yang lambat dan penurunan mencolok permeabilitas K+.1 Mendadak terjadi perubahan kadar ion sebagai penyeimbang, ion negative akan masuk, kemudian terrjadi inaktivasi saluran Na+ .4. Plateu (fase 2). Perubahan permeabilitas ini terjadi sebagai respons terhadap perubahan mendadak voltase selam fase naik potensial aksi.1 Pembukaan saluran Ca2+ tipe L menyebabkan difusi masuk Ca2+ secara perlahan.5. Repolarisasi cepat fase 3. Fase turun potensial aksi yang cepat ditimbulkan oleh inaktivasi saluran Ca2+ dan pengaktifan tertunda saluran K+ berpintu voltase.1 Penurunan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas terhadap K+ secara simultan mendorong difusi keluar K+ secara cepat.1 Aliran Ca2+ & Na+ inaktif, permeabilitas terhadap K+ meningkat, K+ akan keluar menyebabkan keadaan di dalam positif dan diluar negatif.Otot jantung memiliki periode refrakter yaitu tidak dapat terbentuk potensial aksi ke dua sampai membran peka rangsang pulih dari potensial aksi sebelumnya. Otot jantung memiliki periode refrakter yang lama yang berlangsung sekitar 250 mdet karena memanjangnya fase datar potensial aksi.1 Otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetanus otot jantung. Faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi selama fase datar yang berkepanjangan saluran Na+ yang diaktifkan setelah selesai diinaktifkan saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk memulai potensial aksi lain.1

Siklus jantungSiklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol (relaksasi dan pengisisan) yang bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi ke seluruh jantung sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. 1Sebagian besar diastol ventrikel, atrium juga masih berada dalam diastol darah dari sistem vena terus mengalir ke dalam atrium maka tahanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel meskipun ke dua rongga ini berada dalam keadaan relaksasi. Karena perbedaan tekanan ini maka katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel sepanjang diastol ventrikel.1 Akibat pengisian pasif ini volume ventrikel secara perlahan meningkat bahkan sebelum atrium mulai berkontraksi.Menjelang akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan melepaskan muatan.1 Impuls menyebar ke seluruh atrium yang tampak di EKG sebagai gelombang P. Depolarisasi atrium menyebabkan kontraksi atrium, meningkatkan kurva tekanan atrium dan memeran lebih banyak darah ke dalam ventrikel. Peningkatan tekanan ventrikel yang terjadi secara bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh tambahan volume darah yang dimasukkan ke ventrikel oleh kontraksi atrium.1 Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastol akhir. Tidak ada darah yang ditambahkan ke ventrikel selama siklus ini.Impuls merambat melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. Kedua atrium bersamaan berkontraksi. Kompleks QRS mencerminkan eksitasi ventrikel yang memicu kontrkasi ventrikel.1 Sewaktu kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium menyebabkan katup AV menutup.Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV tertutup, untuk membuka katup semilunar, tekanan ventrikel harus terus meningkat samapai melebihi tekanan pembuluh darah arteri.1 Semua katup AV tertutup tidak ada lagi darah yang masuk atau keluar dari ventrikel interval ini dinamai kontraksi ventrikel isovolumetrik.1 Hal ini menyebabkan rongga maupun panjang serta-serat pada ventrikel tidak berubah tetapi tekanan terus meningkat.Ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan pembuluh darah arteri, katup semilunar terbuka dn dimulailah ejeksi darah.1 Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-masing ventrikel pada setiap kontraksi disebut Isi Sekuncup (IS). Volume ventrikel menurun secara bermakna sewaktu darah cepat dipompa keluar.Ventrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurna selama fase ejeksi. Pada akhir sistole masih ada darah yang tertinggal dalam ventrikel disebut volume sistolik akhir. Gelombang T menandakan repolarisasi ventrikel pada akhir sistol ventrikel.1 Tekanan ventrikel turun di bawah tekanan pembuluh darah arteri dan katup semilunar. Tidak ada lagi darah yang keluar akibat penutupan katup semilunar.1Saat katup semilunar tertutup, katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih melebihi tekanan atrium sehingga tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium. Hal ini dikenal dengan relaksasi ventrikel isovolumetrik.1 Tidak ada darah yang masuk atau meninggalkan sewaktu ventrikel terus relaksasi dan tekanan terus turun.Ketika tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka dan ventrikel kembali terisi. Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi bersamaan sehingga atrium berada dalam keadaan diastol selama sistol ventrikel.1 Darah terus mengalir dari vena-vena ke atrium. Maka tekanan atrium terus meningkat maka katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel. Terjadi pengisisan darah ke ventrikel dengan cepat saat tekanan atrium lebih tinggi dari ventrikel dan pengisian mulai melambat ketika tekanan atrium mulai menurun.1Elektrokardiografi (EKG)Elektrokardiogram adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik yang diinduksi di cairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh.1 Untuk menghasilkan perbandingan alat EKG terdiri dari 12 sadapan atau sistem elektroda konvensional.3 Terdapat 12 sadapan yang berbeda masing-masing merekam aktivitas listrik di jantung dari lokasi yang berbeda-beda yaitu enam sadapan dari ekstremitas dan enam sadapan dada diberbagai tempat di sekitar jantung.3 Merekam urutan peristiwa listrik yang menyebarkan gelombang kontrkasi ke miokardium. EKG memiliki 3 bentuk gelombang yaitu Gelombang P memulai kontraksi atrium. Kompleks QRS menunjukkan depolarisasi ventrikel dan gelomban T mencerminkan repolarisasi ventrikel.1 Garis lurus antara gelombang P dan QRS adalah interval P-R. Bagian ini sesuai dengan kelambatan hantaran yang disebabkan oleh nodus atrioventrikuler.1 Gelombang Q menunjukkan perjalanan arus melalui septum interventrikuler sedangkan gelombang R dan S menunjukkan penyebaran arus melalui ventrikel.3 Gelombang T merupakan gelombang repolarisasi dan tidak menimbulkan kontraksi.3 Sewaktu penundaan nodus AV tercermin oleh interval waktu antara akhir P dan awal QRS dikenal sebagai segmen PR. 3Ketika ventrikel terdepolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil mengalami fase datar potensial aksi sebelum mengalami repolarisasi dinamakan segmen ST.3 Segmen ini antara QRS dan T. 1Ketika otot jantung mengalami repolarisasi sempurna dan beristirahat dan ventrikel sedang terisi pada akhir gelombang T dan awal gelombang P berikutnya dinamakan interval TP.1 Terdapat pula gelombang U setelah gelombang T. Otot ventrikel terisi kembali selama interval ini. Mekanisme ketinggalan di belakang aktivitas listrik setelah terjadi gelombang P yang merupakan depolarisasi atrium pada elektrokardiogram, tekanan atrium meningkat pada sistole atrium.3Curah jantungCurah jantung adalah jumlah darah yang dipompa masuk aorta seiap menitnya. Ini sama dengan jumlah darah yang dipompakan keluar pada setiap denyut jantung dikalikan dengan jumlah denyutan permenit. Saat volume sekuncup normalnya kira-kira 70ml dan jumlah denyut per menit 70-75 kali makan normal adalah 5 liter per menit.6 Curah jantung tergantung pada frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan kecepatan kembalinya darah ke jantung-aliran balik vena.Otot-otot jantung berespons pada peningkatan regangan dengan meningkatkan kekuatan kontraksinya.6 Makin distensi jantung oleh aliran vena yang masuk makin kuat jantung berkontraksi untuk mengeluarkannya. Karenanya jantung cenderung secara automatis sesuai dengan curah jantung pada aliran balik vena dan kemudian distensi vena berlebihan dapat dihindari.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung, khususnya oleh ventrikel selama satu menit.6 Variasi produksi curah jantung dapat disebabkan oleh perubahan dari denyut jantung dan volume sekuncup. Denyut jantung terutama dikontrol oleh persarafan jantung, rangsangan simpatis meningkatkan denyut jantung dan perangsangan parasimpatis menurunkannya. Volume sekuncup juga tetap pada bagian yang dipersarafi, perangsangan simpatis membuat serabut otot jantung berkontraksi dengan kuat ketika diberikan perangsangan yang lama dan parasimpatis akan memberikan rangsangan balik (bertolak belakang). Ketika kekuatan kontraksi naik tanpa peningkatan serabut yang lama, maka darah banyak yang tertinggal di dalam ventrikel, dan peningkatan fase ejeksi dan akhir dari fase sistol yaitu volume darah dalam ventrikel berkurang.Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.62. Aktivitas berat. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic, peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel, semakin banyak serabut oto jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.63. Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung yaitu Pompa otot rangka. Vena muskular memiliki katup-katup, yang memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung dan mencegah aliran balik.5 Konstraksi otot-otot tungkai membantu mendorong darah ke arah jantung melawan gaya gravitasi. Pernafasan selama inspirasi, peningkatan tekanan negative dalam rongga toraks menghisap udara ke dalam paru-paru dan darah vena ke atrium.6 Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpan dalam limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun. Gaya gravitasi di area atas jantung membantu aliran balik vena.64. Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung yaitu perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah dari sirkulasi pulmonar ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pada frekuensi jantung dan tekanan darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena.6 Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume darah rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung. Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa ventrikel bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah melawan tahanan. Semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel yang bverkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya. Pengaruh tambahan pada curah jantung adalah hormone medular adrenal.5 Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi jantung dan daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat.5 Ion. Konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan interstisial mempengaruhi frekuensi dan curah jantungnya. Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi curah jantungnya. Penyakit kardiovaskular. Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja pompa jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang, meliputi: Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan mengakibatkan sumbatan aliran darah. Penyakit jantung ischemik, suplai darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat artherosklerosis pada arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung. Infark miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai darah ke miokardium. Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat melakukan aktivitas.Enzim jantungEnzim dapat ditemukan di seluruh tubuh dan dilepaskan untuk mengaktifkan reaksi kimiadan tanggapan untuk mengambil tempat ini.5 Cardiac zat kimia enzim terdiri dari protein yangpenting untuk mengaktifkan fungsi dari otot jantung. Enzim adalah katalis biokimia. Dengankata lain, enzim adalah molekul protein-besar yang terbuat dari asam amino yang diperlukanuntuk struktur tubuh, fungsi, dan peraturan-yang membantu reaksi kimia terjadi.Enzim pada sistem kardiovaskuler dibagi dalam dua macam, yaitu enzim fungsional dan nonfungsional. Enzim fungsional umumnya dibuat dalam hati dan terdapat dalam sirkulasi. Enzim ini kontinu/intermiten dan kadarnya lebih besar dalam jaringan. Contoh enzim ini adalah lipoprotein lipase, pseudocholinestrase, proenzim pembekuan darah dan pemecahan bekuandarah. Enzim nonfungsional dalam keadaan normal, tidak berfungsi dalam darah melainkan dalam sel. Karena tidak berfungsi dalam darah, substratnya tidak ada dalam darah. Kadar enzim ini sangat rendah bila dibandingkan dengan kadar di jaringan. Apabila terjadi kelainan, seperti kerusakan sel, enzim tersebut akan berdifusi lepas ke darah. Maka kadar enzim ini dalam plasmadarah akan menjadi meningkat. Contoh enzim ini antara lain amilase pankreas, lipase, sekresieksokrin.5Macam-macam Enzim Kardiovaskuler, yaitu:1. GOT (glutamic oxaloacetic transaminase)Terlokalisasi dalam mitokondria dan sitoplasma.52. GPTTerlokalisasi dalam sitoplasma. Apabila terkadi kerusakan jaringan, maka enzim ini akandibebaskan ke serum darah.53. CK / CPK (creatine phospokinase) enzim ini banyak terdapat dalam otot lurik. Enzim ini mempunyai beberapa bentuk isozim.5 Isozim merupakan sekelompok enzim yang mempunyai mekanisme sama namun dengan struktur. Pada umumnya penyakit enzim jantung yang terdapat pada jantung memiliki peran dalam kontraksi otot jantung. Enzim tersebut disebut dengan Creatine Fosfokinase (CPK).5 Ketika jantung dalam kondisi normal, konsentrasi CPK dalam aliran darah rendah. Dan sebaliknya, apabila terjadi gangguan pada jantung, konsentrasi CPK dalam darah akan tinggi. Pengukuran konsentrasi CPK dalam aliran darah bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan gangguan pada jantung. Ketika terjadi serangan jantung, Creatine Phosphokinase (CPK) akan meningkat dalam rentang waktu sekitar 4 sampai dengan 8 jam. Kemudian kembali normal dalam 48 sampai dengan 72 jam. 54. Kreatinin KinaseKarena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah infrak miokardium, maka sangat penting mengevaluasikan kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan (onset) nyeri dada atau gejala lainnya.5 Kreatinin kinase dan isoenzimnya adalah enzim pertama yang meningkat saat terjadi infrak miokardium.6 Pemeriksaan jantungJantung adalah suatu pompa yang memiliki ruang empat yang merupakan satu komponen dari tiga kompartemen unit fungsional. Kompartemen sistem kardiovaskular jantung, arteri dan vena selalu diperiksa dalam tiap evaluasi jantung. Kelainan dalam satu kompartemen menimbulkan respons fisiologis dan anatomis pada bagian-bagian alainnya dari sistem ini.4Pemeriksaan jantung yang efektif memerlukan korelasi penemuan jantung dengan informasi yang diperoleh dari tanda-tanda vital, fundus optik, vena-vena leher, denyut perifer, paru-paru, hati, limpa, kulit dan ekstremitas. Pemeriksaan fisik jantung dilakukan dengan empat cara yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.5 Inspeksi dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan. Inspeksi selanjutnya dilakukan dengan memperhatikan posisi dari denyut apeks jantung. Palpasi dilakukan dengan meraba orang coba dengan jari-jari pada daerah apeks dan merasakan dorongan dari apeks selama sistol-ventrikel.5 Cara perkusi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui batas-batas jantung dan bentuk jantung. Perkusi dilakukan dengan meletakkan jari tengah kiri pada dinding thoraks dan mengetuk dengan jari tengah tangan kanan.4 Auskultasi adalah suatu cara untuk mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop. Dalam keadaan normal terdengar dua bunyi jantung melalui sebuah stetoskop selama setiap siklus jantung.a. Bunyi pertama berbunyi lub yang bernada rendah dan sedikit memanjang dan disebabkan oleh getaran yang ditimbulkan oleh penutupan mendadak katup mitralis dan trikuspidalis pada permulaan sistolik ventrikel.5b. Bunyi kedua adalahdup. Yang lebih singkat dan bernada tinggi yang disebabkan oleh getaran pada penutupan katup aorta dan pulmonaris tepat setelah akhir sistolik ventrikel.5

Dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Dalam keadaan istirahat, sistole tipikal individu (normal) adalah 110-140 mmHg dan 60-90 mmHg untuk tekanan darah diastol. Selama aktivitas fisik tekanan sistol, tekanan selama kontraksi jantung (disebut sistol) bisa meningkat sampai 200 mmHg dan maksimum pada 250 mmHg yang bisa terjadi pada atlet. Tekanan darah selama kerja fisik memperlihatkan hubungan antara keseimbangan peningkatan curah jantung dan penurunan tahanan perifer dengan adanya vasodilatasi pada pembuluh darah otot yang bekerja.Selain itu dilakuakn pemeriksaan denyut nadi dan pernapasan.

Pemeriksaan penunjang fungsi jantungElektrofisiologi jantung adalah pemeriksaan penunjang jantung untuk menilai normal tidaknya aktivitas dan jalur listrik jantung.6 Elektrofisiologi jantung merupakan prosedur yang bersifat invasif.6 Invasif artinya ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh saat prosedur pemeriksaan. Elektrofisiologi jantung merupakan pemeriksaan penunjang lanjutan bagi pasien dengan aritmia (gangguan irama jantung) yang bertujuan untuk mengetahui penyebab aritmia dan menentukan penanganan lebih lanjut.4 Karena ini adalah pemeriksaan yang bersifat invasif tentu pasien telah dilakukan pemeriksaan penunjang yang lebih sederhana dan aman sebelumnya, yaitu EKG dan Holter EKG.Beberapa pemeriksaan penunjang fungsi jantung yaitu1. CT-scan sejak tahun 70-an telah digunakan sebagai alat bantu diagnosis di dunia medis. CT-scan umumnya menggunakan sinar X, dan gambar yang dihasilkan diolah dengan komputer untuk menghasilkan gambar dalam irisan-irisan (slices).12. MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang radio dan magnet untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan tubuh.6 MRI pertama kali dilakukan tahun 1977, dan merupakan pemeriksaan yang non-invasif (tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh) dan aman. MRI jantung dapat menghasilkan gambar statis maupun dinamis jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar.3. Elektrokardiografi/ EKG pemeriksaan penunjang jantung tertua, sejak permulaan abad 20. Pemeriksaan aktivitas listrik jantung. Kerja jantung yang utama adalah memompa darah. Kontraksi dapat terjadi karena adanya aktivitas listrik jantung.6 Aktivitas listrik inilah yang direkam oleh EKG. Jantung yang normal akan memberikan gambaran rekaman dengan pola tertentu. Pola rekaman yang tidak normal memberi petunjuk adanya kelainan jantung.4. Tes treadmill adalah pemeriksaan EKG dengan pemberian beban atau stres pada jantung, disebut juga EKG stres tes.6 Pada tes treadmill, pasien akan diminta untuk berjalan bahkan berlari (beberapa rumah sakit menggunakan sepeda) untuk memberi beban atau stres terhadap jantung. Tujuan treadmill mendeteksi penyakit jantung koroner secara dini.5. Holter EKG adalah perekaman EKG secara kontinyu. Pada pemeriksaan EKG rutin, atau EKG resting, perekaman hanya dilakukan sesaat, selama beberapa menit, bahkan kurang. Pada Holter EKG, rekaman dilakukan selama 24 jam.4 Dasar pemeriksaan Holter EKG sama dengan EKG biasa yaitu merekam aktivitas listrik jantung. Yang berbeda adalah durasinya. Holter EKG merekam selama 24 jam, bahkan bisa sampai 72 jam, tergantung alat dan tujuan pemeriksaan. Holter EKG terutama bertujuan untuk pemeriksaan gangguan irama jantung atau aritmia.Kesimpulan Jantung adalah organ berotot yang memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Struktur jantung yang berotot membantu kerja jantung dalam berkontraksi atau sistolik dan relaksasi atau distolik. Kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh berkaitan juga dengan aktivitas listrik jantung. Adanya potensial aksi juga mempengaruhi kontraksi atau kelaurnya darh dan relaksasi atau pengisian darah pada jantung .Daya kerja jantung ini pada setiap manusia dapat berbeda-beda. Hal ini berpengaruh pada aktivitas fisik.Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 6. EGC: Jakarta; 2013.hal. 327-52.2. Paulsen F, Waschke J. Sobotta: atlas anatomi organ-organ dalam jilid 2. EGC: Jakarta; 2013.hal.2.3. Cambridge Communiacation Limited. Anatomi fisiologi : sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular. Edisi 12. EGC : Jakarta ; 2005.hal. 121-25.4. Burnside, McGlynn. Adams diagnosis fisik. EGC: Jakarta; 1990.hal. 213.5. Muttaqin A. Pengantar asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskular. Salemba: Jakarta; 2006.hal.151-3.6. Ronny , Setiawan, Fatimah S. Fisiologi kardiovaskular: berbasis masalah keperawatan. EGC: Jakarta; 2008. Hal. 7-14.