makalah sistem informasi akuntansi dan manajemen

23
MAKALAH SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen Disusun Oleh: Sarifah Aini (1303507) AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

Upload: sarifah-aini

Post on 15-Feb-2016

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah SIAM, makalah sistem informasi akuntansi dan manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

MAKALAH

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

Disusun Oleh:

Sarifah Aini (1303507)

Page 2: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 3: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

1

Sistem-Sistem Informasi Pendukung

Pengambilan Keputusan

Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai

tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis

terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah

dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan

1. Sistem pendukung pengambilan keputusan / Decision Support System(DSS)

Sistem pendukung keputusan adalah sistem interaktif berbasis komputer yang

mendukung pemakai dalam kemudahan akses terhadap data dan model keputusan, serta

dalam upaya untuk membantu proses pengambilan keputusan yang efektif untuk

memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur. Dengan adanya

DSS ini, pengguna bisa melihat garis besar kegiatan yang telah dan tengah terjadi,

membantu memperkirakan arah kegiatan kedepannya, dan meningkatkan efisiensi

pemikiran dalam pengambilan keputusan. Karena itu harus mampu:

a. Ditambah / dikembangkan

b. Mendukung analisis data dan model desisi

c. Berorientasi pada masa yang akan datang

d. Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal

Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan

menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat

lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki

kekuatan besar yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak

terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan

Page 4: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

2

memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS

menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer

dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai

tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak

untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang

tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan

seharusnya dibuat. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan

pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria

yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan

keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil

keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang

tersedia.

Dalam suatu penelitiannya Steven S. Alter mengembangkan satu taksonomi dari

enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan masalah. Keenam

jenis tersebut tampak pada gambar berikut :

Jenis DSS yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang

memungkinkan manajer mengambil hanya sebagian kecil informasi (unsur-unsur

informasi) seperti terlihat pada kolom 1 gambar di atas. Manajer dalam hal ini dapat

bertanya pada database untuk mendapatkan angka/jumlah tingkat penyerapan anggaran

pada satu satker dibawah lingkup kerjanya.

Page 5: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

3

Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi memungkinkan

baginya menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat penyerapan anggaran pada unit-

unit lain yang terkait. Contohnya adalah laporan gaji bulanan pegawai yang disiapkan

dari file gaji.

Dukungan yang lebih lagi diberikan oleh sistem yang menyiapkan laporan total

penyerapan anggaran biaya pegawai dan tunjangan-tunjangan yang diterimanya yang

diolah dari berbagai file sistem penggajian.

Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan Data-driven DSS.

1. Jenis DSS yang pertama (Model-driven DSS) merupakan suatu sistem yang berdiri

sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering

dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan

dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan

berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan

pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.

2. Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada

atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi. DSS ini membantu untuk proses

pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan

informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database yang besar.

Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk memungkinkan

para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau data dari sistem informasi

organisasi yang ada.

A. Tujuan DSS

Menurut Turban (2005), Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:

1) Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur.

2) Memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial dan bukannya dimaksudkan

untuk menganti fungsi manager.

3) Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil daripada perbaikan efisiensinya.

Page 6: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

4

4) Kecepatan komputasi.

5) Meningkatkan produktifitas

6) Dukungan kualitas

7) Berdaya saing

8) Mengatasi keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

B. Karakteristik DSS

Beberapa Karakteristik DSS antara lain adalah sebagai berikut :

1) Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.

2) Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran.

3) Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.

4) Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak

dapat ditentukan di depan.

5) Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

Page 7: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

5

2. Sistem Pengambilan Keputusan Kelompok / Group Decision Support System

(GDSS)

A. Konsep GDSS

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision

support system GDSS) adalah “sistem berbasis komputer yang membantu

sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan

memberikan antarmuka untuk digunakan bersama.” istilah lain juga digunakan

untuk menggambarkan aplikasi tekhnologi informasi kedalam situasi kelompok.

Istilah lain antara lain sistem pendukung kelompok , kejasama berbantuan

komputer, dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi, dan sistem penemuan

elektronik.

B. Letak Lingkungan GDSS

GDSS membantu memecahkan masalah dengan cara menyediakan lokasi

yang kondusif untuk komunikasi. Jika anggota bertemu pada saat yang bersamaan,

maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron salah satu contoh adalah pertemuan

komite. Jika para anggota bertemu pada watu yang berbeda-beda, maka lokasi ini

disebut Pertukaran asinkron salah satu contohnya adalah saling berbalas

komunikasi melalui e-mail.

C. Ruang Keputusan

Ruang keputusan (decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang

bertemu langsung. Ruang ini membantu komunikasi melalui kombinasi perabotan,

peralatan dan tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon

penangkap suara, kamera video, dan layar lebar. Ditengah tengah ruangan terletak

konsol fasilitator. Fasilitator adalah seorang yang tugas utamanya adalah menjaga

diskusi dijalurnya.

Page 8: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

6

D. Manfaat penggunaan GDSS

1. Meningkatkan perencanaan awal, yaitu untuk membuat diskusi atau

pertemuan menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan partisipasi, sehingga setiap peserta dari berbagai latar

belakang dapat memberikan kontribusinya dengan optimal.

3. Menciptakan iklim yang lebih terbuka dan kolaboratif, yaitu tanpa membuat

pihak yang tingkatannya lebih rendah merasa takut dan terancam. Dan juga

tidak membuat pihak yang tingkatannya lebih tinggi mendominasi jalannya

suatu rapat, pertemuan/meeting.

4. Setiap ide yang ditawarkan bebas dari kritik, memungkinkan peserta rapat,

pertemuan/meeting mengkontribusikan ide atau pendapatnya tanpa takut untuk

dikritik.

5. Evaluasi yang objektif, menciptakan atmosfir di mana suatu ide akan

dievaluasi secara objektif dan tidak memandang siapa yang memberikan ide

tersebut.

6. Menghasilkan ide organisasi, yaitu bagaimana tetap memfokuskan pada

tujuan rapat, pertemuan/meeting, mencari cara yang paling efisien untuk

mengorganisir ide yang dihasilkan dalam sesi brainstorming, dan mengevaluasi

ide dalam batasan waktu yang paling sesuai.

E. Keterbatasan bekerja dalam grup:

1.Tekanan sosial agar selalu menyesuaikan diri (pemikiran grup, dimana ide baru sulit

ditoleransi)

2.Menghabiskan waktu, prosesnya lambat.

3.Keterbatasan koordinasi, perencanaan pertemuan yang jelek.

4.Pengaruh jelek dari grup dinamis (takut berbicara, suasana yang kaku)

5.Kecenderungan anggota untuk mengandalkan saja yang lain dalam mengerjakan

tugas.

6.Waktu yang tak produktif (sosialisasi, persiapan, menunggu orang.

Page 9: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

7

GDSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan.

Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan GDSS untuk membantu

mempertajam proses decison making dan meningkatkan produktifitas dari rapat,

baik dengan mempercepat proses pengambilan keputusan ataupun dengan

meningkatkan kualitas dari keputusan yang dihasilkan. Hal ini bisa terwujud dengan

menyediakan dukungan terhadap pertukaran ide-ide, opini, dan pilihan-pilihan di

dalam kelompok. Kapabilitas yang melekat pada GDSS sangat membantu

organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya

koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih

akurat.

Lebih lanjut dengan GDSS perusahaan-perusahaan mapan yang memiliki

cabang diberbagai belahan dunia atau multinational companies memiliki

kemampuan untuk menggabungkan ide-ide dan masukan untuk rapat pengambilan

keputusan dari cabang yang berada pada letak geografis yang berbeda sekalipun.

Oleh karena itu GDSS biasa disebut sebagai paradigma penghubung antara

synchronous vs asynchronous, atau local vs distant. Dengan sistem ini

penggabungan memberikan bantuan yang sangat signifikan untuk menentukan

strategi perusahaan dalam mengekspan dan merancang bisnis baru. Juga untuk

meramalkan keputusan yang mengarah lebih dalam ke tingkat global.

Pengembangan aplikasi GSDD mulai diperkenalkan di dunia agroindustri

untuk membantu negara-negara berkembang memprediksi dampak perubahan

teknologi atau kebijakan pertanian dan pemanfaatan sumberdaya alam. Model

aplikasi ini akan memungkinkan manajer, pembuat kebijakan atau pemimpin

pemerintah untuk mengembangkan skenario dan menguji berbagai pilihan sebelum

menerapkan prakteknya dilapangan. GDSS juga akan menyertakan data dasar kritis

untuk analisis spasial eksplisit geografi, lingkungan dan model biofisik, yang juga

akan menyediakan sarana untuk menilai interaksi antara penggunaan lahan dan

Page 10: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

8

basis sumber daya alam. Hal ini juga akan menyediakan akses melalui jaringan

global untuk model lain dan sumber informasi yang relevan.

Page 11: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

9

3. Sistem Informasi Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)

Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan fasilitas

yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan

internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Pemakai

yang awam dengan komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem

dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk

menggunakannya (user-friendly).

Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah executive

support system (ESS) sering dipertukarkan dengan executive information system (EIS).

Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan

sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan informasi

eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan

manajamen. Di sisi lain, ESS adalah sistem pendukung komprehensif yang mempunyai

kemampuan lebih dari EIS. ESS menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi

kantor, dukungan analisis, dan intelejensia.

ESS dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional suatu

organisasi; melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang

akrab di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu, menyajikan penelusuran dan

pengendalian yang tepat waktu dan efektif; menyajikan akses cepat atas informasi rinci

dengan teks, angka, atau grafik; mengindentifikasikan masalah; serta menyaring,

mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal.

A. Karakteristik Teknologi Informasi untuk ESS

Dari definisi ESS, dapat diketahui ESS berhubungan erat dengan pengelolaan

dan perepresentasian informasi dengan menggunakan komputer. Dengan .demikian, EIS

sangat erat kaitannya dengan teknologi informasi.

Page 12: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

10

Karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh EIS adalah sebagai berikut :

1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan komputer yang dimiliki

oleh kalangan eksekutif.

2. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar

yang diakses sebelumnya.

3. Memiliki on-line help.

4. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.

5. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai

dengan kebutuhan.

B. Karakteristik ESS antara lain :

1) Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil data.

2) Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan

kemampuan drill-down.

3) Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal.

4) Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan

untuk menggunakannya.

5) Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

6) Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table.

7) Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi dengan

komputer), kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan

perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar elektronis).

Page 13: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

11

4. Sistem Pakar/Expert System (ES)

Sistem pakar (expert system), yaitu sistem yang meniru kepakaran (keahlian)

seseorang dalam bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn, 1986).

Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set

aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem)

mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.

Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu

rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini

memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

A. Konfigurasi Sistem Pakar

Sistem pakar tediri dari empat bagian utama antara lain :

1) Interface Pengguna

2) Basis Pengetahuan (knowledge basis)

3) Mesin Inferensi (inference engine)

4) Mesin Pengembangan

1) Interface Pengguna

Memungkinkan manajer untuk memasukan instruksi dan informasi

kedalam sistem pakar yang menerima informasi dari sistem tersebut. Intruksi ini

menentukan parameter yang mengarahkan sistem pakar dalam

prosespemikirannya. Input informasi berbentuk nilai yang dikaitkan dengan

penjelasan. Terdapat dua penjelasan : penjelasan dari pertanyaan yang diberikan

manajer dan penjelasan mengenai solusi masalah

2) Basis Pengetahuan (knowledge basis).

Berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta tekhnik

penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan

Page 14: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

12

secara logis. Istilah Domain masalah (problaim domain) digunakan untuk

menggambarkan area permasalahan.

3) Mesin Inferensi (inference engine)

Bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan cara

menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu. Selama konsultasi,

mesin inferensi memeriksa aturan-aturan basis peengetahuan satu demi satu,

dan jika persyaratan satu aturan benar, maka suatu tindakan dilaksanakan .

Dalam terminologi sistem pakar, aturan diberhentikan jika tindakan diambil.

4) Mesin Pengembangan

Sistem pengembangan, yang digunakan untuk membuat sistem pakar. Ada

dua pendekatan yang tersedia : bahasa pemograman dan kerangka sistem pakar.

Kerangka sistem pakar (expert system shell) adalah prosesor siap pakai dan

dapat disesuaikan untuk masalah tertentu dengan cara menambahkan basis

pengetahuan yang sesuai. Cara pikir berbasis kasus (casebased reasoning–CBR)

pendekatan ini menggunakan data historis sebagai dasar untuk

pengidentifikasian masalah dan merekomendasikan solusi.

B. Ciri-ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri Sistem Pakar menurut Syasudin aries (2004) adalah :

1. Memiliki fasilitas informasi yang handal

2. Mudah dimodifikasi

3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer

4. Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

5. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.

6. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons

masukkan user (melalui kotak dialog).

7. Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.

8. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.

9. Outputnya berupa saran atau anjuran.

Page 15: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

13

C. Kelebihan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem

pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk

keahlian langka).

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki reliabilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

D. Kelemahan Sistem Pakar

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa

kelemahan, antara lain :

1.Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena

diperlukan banyak data.

2.Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan

sistem pakar.

Page 16: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

14

3.Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat

lunak konvensional.

4.Susah di kembangkan.

5.Membutuhkan waktu yang lama.

E. Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :

Menurut Syamsudinn aries ( pengantar system pakar.2004) tujuan pengembangan

system pakar antara lain :

a)    Mempermudah kerja tenaga ahli

b)    Mengganti tenaga ahli

c)    Menggabungkan kemampuan tenaga ahli

d)    Training tenaga ahli

e)    Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya

f)     Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan “kering”

Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan (knowledge) dan

pengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul alternatif pemecahan,

kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul.

Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk memberi nasehat atas masalah tertentu,

seperti pada Departemen Pertahanan masalah pembelian peralatan militer yang

teknologinya canggih, penyelesaian tuntutan pembubaran Bisnis TNI,

perampingan/reorganisasi departemen, dan strategikomunikasi dengan media massa.

Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis nasehat yang dibutuhkan dari

mereka.

Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut. Sistem

ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah

yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau

mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan

pemecahannya dapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar.

Page 17: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

15

ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan (development

environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan

pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk membangun komponen

komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada basis pengetahuan

(knowledge base). Lingkungan konsultansi digunakan oleh non-pakar untuk

memperoleh pengetahuan dan nasehat para pakar yang disimpan di sistem. Tiga

komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis pengetahuan, mesin

inferensi (inference engine), dan tampilan pengguna (user interface).

Page 18: Makalah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen

16

Daftar Pustaka

Syamsuddin, Aries , PENGANTAR SISTEM PAKAR , 2004.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

http://aditya.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/gdss-group-decision-support-systems/

http://pritha1904.blogspot.co.id/2013/01/group-decision-support-system-gdss.html

www.google.com