makalah revisi hati dan empedu.docx

35
Makalah Fisiologi Hati dan Kantung Empedu Untuk memenuhi tugas mata kuliah skill lab Tiurmaida Sihombing 102010325 Neng Nurmalasari 102010326 UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 1

Upload: kyle31

Post on 09-Dec-2015

421 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: makalah revisi hati dan empedu.docx

Makalah Fisiologi Hati dan Kantung Empedu

Untuk memenuhi tugas mata kuliah skill lab

Tiurmaida Sihombing 102010325

Neng Nurmalasari 102010326

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Tahun ajaran 2010/2011

1

Page 2: makalah revisi hati dan empedu.docx

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena

berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah

ini kami membahas “Fisiologi hati dan kantung empedu”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai fisiologi hati dan

kantung empedu yang bertujuan ntuk memenuhi tugas mata Skill lab sebagai mata kuliah di

semester 2 blok 9. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan

penyusun tentang fisiologi hati dan kantung empedu .

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,

Jakarta, 16 juli 2011

Penyusun,

2

Page 3: makalah revisi hati dan empedu.docx

DAFTAR ISI

1. Kata pengantar 2

2. Daftar isi 3

3. BAB I

A. Pendahuluan 4

4. BAB II

A. Makroskopis hati dan kantung empedu 8

B. Mikroskopis hati dan kantung empedu 12

C. Fisiologi hati dan kantung empedu 18

D. Pencernaan dan penyerapan lipid 19

BAB III

A. Penutup 20

5. Daftar pustaka 21

3

Page 4: makalah revisi hati dan empedu.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di bagian teratas dalam rongga

abdomen sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Hati atau hepar

ini berperan pentinga dalam pengaturan biokimiawi di dalam tubuh, yaitu membentuk dan

menyimpan serta membongkar glukosa, protein dan lemak, fungsi detoksifikasi dan fungsi

ekskresi (pembuangan zat-zat tubuh). Fungsi eksresi hati misalnya mengalirkan obat, bilirubin,

dan cairan empedu.

Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar, dan dikeluarkan melalui kapiler

empedu yang halus atau kanalikuli empedu yaitu saluran halus yang dimulai diantara sel hati dan

terletak antara dua sel. Tetapi kanalikuli terpisah dari kapiler darah sehingga darah dan empedu

tidak pernah tercampur. Dalam hati terjadi pencernaan dan penyerapan lipid atau lemak, garam

empedu membantu pencernaan lemak melalui afek deterjen (emulsifikasi) mereka dan

mepermudah penyerapan lemak melalui partisipasi dalam pembentukan misel sel.

Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah gobulus-gobulus lemak

berukuran besar menjadi elmulsi lemak yang terdiri dari banyak butiran lemak kecil yang

terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian luas permukaan yang tersedia untuk aktivitas

lipase pankreas meningkat.

4

Page 5: makalah revisi hati dan empedu.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makroskopis Hati dan Kantung Empedu

Hati dan sekresi empedu

a. Anatomi hati. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.

Beratnya 1.500 g (3 lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan

persediaan dara. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang

tidak teroksigenasi tetapi kaya nutrien dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi

lobus kanan dan kiri.

1. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama: lobus

kanan atas, lobus kaudatus dan lobus kuadratus.

2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus

terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.

3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk

jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak diantara lempeng-lempeng

sel. Saluran portal, masing-masing berisi sebuah cabang vena portal, arteri hepatika,

dan duktus empedu membentuk sebuah lobulus portal.

Gambar 1. Anatomi Hati

5

Page 6: makalah revisi hati dan empedu.docx

b. Fungsi utama hati

1. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam mengemulsikan dan

absorpsi lemak.

2. Metabolisme. Hati memetabolisme protein, lemak dan latbohidrat tercerna.

a) Hati berperan penting dalam mempertahankan hemoestatis gula darah.

Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya

kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.

b) Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak.

Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.

c) Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam

penyimpanan dan pemakaian lemak.

d) Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolestrol,

dan fosfolipid).

e) Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah.

Organ ini juga menyintesis biliruin dari produk penguraian hemoglobin

dan mensekresikannya ke dalam empedu.

3. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga serta vitamin

larut lemak (A, D, E, dan K) dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya

peptisida) serta obat yang tidak dapat diuraikan dan diekstrasikan.

4. Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.

Hati memfagosit eritrosit dan zat asing yang disintegrasi dalam darah.

5. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber

utama panas tubuh terutama saat tidur.

6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan

bersama limpa mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.

c. Empedu

1. Anatomi sekresi empedu

a) Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang

kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.

6

Page 7: makalah revisi hati dan empedu.docx

b) Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatika komunis yang

kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar

dari hati sebagai duktus empedu komunis.

c) Duktus empedu komunis bersama dengan duktus pankrea bermuara di

duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan kandung empedu.

Gambar 2. Anatomi Kantung Empedu

2. Komposisi empedu. Empedu adalah larutan kuning kehijauan terdiri dari 97% air,

pigmen empedu, dan garam-garam empedu.

a) Pigemen enpedu terdiri dari biliverdin (hijau) bilirubin (kuning), pigmen ini

merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah

terintegrasi.

i. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning

dari urine dan feses.

ii. Jaudince atau warna kekuningan pada jaringan, merupakan akibat dari

peningkatan kadar bilirubin darah. Ini merupakan indikasi kerusakan

fungsi hati dan dapat disebabkan oleh kerusakan hati (hepatitis).

Peningkatkan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu

oleh batu empedu.

b) Garam-garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan

kolestrol dan asam amino. Setelah diekresi ke dalam usus, garam tersebut

7

Page 8: makalah revisi hati dan empedu.docx

direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang

kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.

3. Fungsi garam empedu dalam usus halus

a) Emilsikan lemak. Garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam

bentuk usus halus yang kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil

dan area permukaan yang lebih luar untuk kerja enzim.

b) Ansorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat terlarut lemak dengan

cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.

c) Pengeluaran kolestrol dari tubuh. Garam empedu berikatan dengan kolestrol

dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil disebut miselle yang akan dibuang

melalui feses.

4. Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf

(implus parasimpatis) dan hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang

mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus

halus, CCK dilepas untuk mengkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasikan

sfingter oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum.

d. Kandung empedu

1. Anatomi. Kandung empedu adalah kantong muskular hijau menyerupai pir dengan

panjang 10 cm. Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati. Kapasitas

total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60 ml.

2. Fungsi

a). Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus

disekresikan oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu

makan, sfingter oddi menutup dan cairan empedu mengalirkan ke dalam kandung

empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK.

Kandung empedu mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mengabsorpsi air dan

elektrolit. Dengan demikian, kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi ke

empedu. 1

2.2 Mikroskopis Hati dan Kantung Empedu

Hepar

8

Page 9: makalah revisi hati dan empedu.docx

Hepar terletak pada lokasi strategis yang penting. Produk pencernaan yang diserap harus melalui

kapiler-kapiler hepar yang disebut sinusoid, setelah diantar melalui vena porta hepatika sebelum

produk pencernaan itu dapat memasuki sirkulasi umum. Karena darah vena porta miskin

oksigen, hepar juga mendapat darah dari arteri hepatika yang merupakan cabang dari aorta,

sehingga hepar mendapat darah dari dua sumber.

Hepar terdiri atas satuan heksagonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap lobulus hati. Di pusat

setiap lobulus, terdapat sebuah vena sentral yang dikelilingi lempeng-lempeng sel hati, yaitu

hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta atau daerah

porta, tempat cabang arteri hepatika, cabang vena porta, dan cabang duktus biliaris. Daerah arteri

dan daerah vena mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir ke arah vena sentral. Dari

sini, darah memasuki sirkulasi umum melalui vena hepatika.

Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan diameter tidak

teratur, dilapisi sel endotel bertingkap tidak utuh yang dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh

suatu ruangan perisinusoidal (dari disse). Akibatnya, zat makanan yang mengalir di dalam

sinusoid yang berliku-liku, menembus dundung endotel yang tidak utuh dan berkontak langsung

dengan hepatosit. Hal ini memperlancar perpindahan zat antara darah dan hepatosit.

Hepatosit menyekresi empedu dalam saluran-saluran halus disebut kanalikuli biliaris yang

terletak di antara hepatosit. Kanalikuli ini mengumpul di tepi setiap lobulus di daerah porta

sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian menjadi duktus hepatikus yang lebih besar

yang membawa empedu keluar dari hepar. Di dalam lonulus hati, empedu mengalir di dalam

kanalikuli biliaris ke duktus biliaris pada daerah porta, dan darah dalam sinusoid mengalir ke

daerah porta, dan darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentral. Jadi, empedu dan darah tidak

tercampur.

Kandung empedu

Kandung empedu adalah organ berongga kecil yang melekat pada permukaan bawah hepar.

Empedu dari hati disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu

melalui duktus sistikus dan memasuki duodenum melalui duktus koledokus. Kandung empedu

bukan kelenjar hanya menampur dan melekatkan empedu dan kemudian dicurahkan ke dalam

9

Page 10: makalah revisi hati dan empedu.docx

saluran cerna setelah mengalami rangsangan hormonal. Bila kandung empedu kosong,

mukosanya terlihat berlipat-lipat.

Korelasi fungsional hati

Dikatakan bahwa hati melaksanakan ratusan fungsi, dan sel hati melakukan lebih banyak fungsi.

Sebagai sel eksokrin hepatosit menyintesis dan membebaskan empedu ke dalam sistem duktus

ekretorius yaitu kanalikuli biliaris. Garam empedu yang terdapat di dalam empedu penting untuk

mengemulsi lemak yang memasuki usus halus (duodenum) dari lambung. Pengemulsian lemak

memudahkan pencernaan lemak oleh enzim pencerna-lemak, yaitu lipase pankreas yang

dihasilkan pankreas. Lemak yang dicerna kemudian diserap oleh sel-sel usus halus dan

memasuki saluran lakteal limfatik yang terletak pada setiap hilus. Dari vili, lemak dibawa ke

pembuluh limfatik lebih besar, yang berakhir di vena utama untuk diteruskan ke jantung.

Hepatosit juga merupakan sel endokrin. Sel ini membebaskan banyak prosuk langsung ke dalam

aliran darah mengalir melalui sinusoid dan berkontak langsung dengan hepatosit. Jadi hepatosit

melaksanakan fungsi eksokrin dan endokrin. Fungsi ensokrin hati antara lain mencangkup

sintesis banyak protein plasma, seperti albumin dan faktor pembekuan darah protombin dan

fibrinogen. Hati juga menimbun glukosa (sebagai glikogen), lemak dan berbagai vitamin. Bila

sel-sel tubuh memerlukan glukosa, glikogen dari hati dikonversi kembali menjadi glukosa dan

dibebaskan ke dalam aliran darah. Sel hati juga mendetoksikasi macam-macam obat dan bahan

kimia yang dapat merusak. Sek kupffer adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit

darah dan terdapat di dalam sinusoid. Sel besar dan befcabang ini memfagositosis benda-benda

renik dan debris selular yang mengalir melalui sinusoid. Pda fetus, sel-sel hati berfungsi

hematopoietik. Fungsi penting pembekuan darah. Jadi hati merupakan organ esensial untuk

kehidupan.

Lobulus hati

Sebagain laobulus hati diantara vena sentral dan septum interlobular. Vena sentral adalah vena

yang dilapisi endotel. Di tepi lobulus terdapat septa interlobular dengan daerah porta, yang

mengandung cabang-cabang vena porta, dua cabang arteri hepatika, empat potongan duktus

biliaris, dan sebuah pembuluh limfatik.

10

Page 11: makalah revisi hati dan empedu.docx

Lobulus hati terdiri atas lempeng-lempeng sel hati. Lempeng-lempeng ini bercabang dan

beranastomosis di dalam lobuli. Di tepi lobulus, sel-sel hati membentuk lempeng pembatas kuat

yang memisahkan lempeng hati dan sinusoid dari jaringan ikat septum interlobular. Venul porta

dan arteriol hepatika menembus jaringan ikat dan membentuk sinusoid.

Sel hati berbentuk poligonal dengan macam-macam ukuran, dengan satu buah inti vesikular

besar dan kadang-kadang berinti dua. Sel ini mempunyai sitoplasma asidofil bergranul yang

bervariasi sesuai status fungsionalnya.

Sinusoid terdapat diantara lempeng-lempeng sel hepar dan mengikuti percabangannya. Sinusoid

dilapisi sel endotel jenis tidak utuh. Pada dinding sinusoid terdapat mekrofag tetap yaitu sel

kupffer. Darah di dalam sinusoid yang mengandung eritrosir dan leukosit mengalir ke dalam

vena sentral.

Hati : sel kupffer

Sel-sel kupffer yang mempagositosis partikel-partikel karbon tampak nyata di dalam sinusoid

diantara sel hati. Sel kupffer fagositosit berukuran besar, dengan sitoplasma bercabang dan batas

sel tidak teratur. Karena berfagositosit intinya tertutup oleh partikel-partikel karbon dan

difagositosit. Juga tampak sel endotel di dalam sinusoid sel ini lebih kecil, dan umumnya hanya

tampak intinya.

Hati : kanalikuli biliaris

Kanalikuli biliaris berupa saluran halus diantara sel-sel hati pada lempeng hepatosit. Kanalikuli

berlekuk-lekuk diantara hepatosit dan bercabang dalam lempeng hepatosit.

Sinusoid dilapisi sel-sel endotel dengan inti kecil, dan sebuah sel kupffer dengan inti lebih bedar

dan sitoplasma bercabang. Juga tampak sinusoid yang bermuara ke dalam suatu vena sentral.

Sel retikualar di dalam lobulus hati

11

Page 12: makalah revisi hati dan empedu.docx

Sel retikular membentuk sebagian besar jaringan ikat penyokong hati. Serat ini melapisi sinusoid

hati, diantara hepatosit dan sel endotel yang tidak utuh, dan mebentuk jalinan pada serat

disekitar vena sentral.

Serat kolagen di dalam jaringan ikat padat tidak teratur septa interlobular terpulas coklat tua;

serat retikular berbaur dengan serat-serat ini.

Kandung empedu

Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan jaringan ikat

perimuskular dan serosa pada semua permukaanya kecuali hepatik dengan adventesia yang

melekatkannya ke hepar.

Mukosa menampakkan lipatan-lipatan tempores yang menghilang saat kandung empedu

diregangkan oleh empedu. Lipatan ini mirip vili pada usus halus, namun ukuran dan bentuknya

berbeda dan susunannya tidak teratur. Kripti atau divertikula diantara lipatan sering membentuk

indentasi yang dalam di mukosa. Divertikula ini di dalam lamina propia mirip kelenjar tubular,

namun tidak ada kelenjar di dalam kandung empedu (kecuali di bagian leher).

Epitel pelapis adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan inti di

basal. Lamina propia mengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan limfois difus.

Serat otot polos di dalam lapisan fibromuskular berbaur dengan lapisan-lapisan jaringan ikat

longgar yang kaya serat elastin. Berbeda dengan organ lain yang mempunyai serosa atau

adventesia menutupi lapisan muskular, kandung empedu memiliki lapisan lebar yang terdiri dari

jaringan ikat longgar perimuskular yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limf, dan

saraf; serisa adalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini.

Korelasi fungsional kandung empedu

Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan, memekatkan dan mengeluarkan empedu bila

diperlukan pencernaan. Natrium secara aktif diangkut melalui epitel selapis silindris kandung

empedu ke dalam jaringan ikat ekstra sel. Ion klorida dan air mengikuti secara pasif sehingga

empedu memekat.

12

Page 13: makalah revisi hati dan empedu.docx

Sebagai respon terhadap masuknya lemak makanan ke dalam duodenum, sebuah hormon yaitu

kolesitokinin (CCK), dilepaskan ke dalam aliran darah oleh sel-sel enteroendoktrin pada

dindingnya. Pada saat yang sama, sfingter di sekitar leher empedu melemas (relaksasi).

Kombinasi kerja ini memaksa empedu masuk ke dalam duodenun melalui duktus koledokus. 2

2.3 Fisiologi Hati dan Kantung Empedu

Hati melaksanakan berbagai fungsi penting termasuk pembentukan empedu

Selain getah pankreas, produk sekretorik lain yang mengalit ke lumen duodenum adalah empedu.

Sistem empedu mencangkup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait.

Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem

pencernaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan berbagai fungsi lain,

mencangkup hal-hal berikut :

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah

penyerapan mereka dari saluran pencernaan.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing

lainnya.

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting untuk

pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolestrol dalam

darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanankan oleh hati bersama dengan ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah yang usang, berkat adanya makrofag residen.

7. Eksresi kolestrol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal dari

destruksi sel darah merah yang sudah usang.

Walaupun fungsinya sangat beragam, spesialisasi sel-sel dalam hati sangat sedikit (hepato berarti

“hati” : cycle berarti “sel”), tampaknya mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik di atas,

kecuali aktivitas fagositik yang dilaksanakan oleh makrofag residen atau yang lebih dikenal

sebagai sel kupffer. Spesialisasi berlangsung di organel-organel yang sangat berkembang di

dalam hepatosit.

13

Page 14: makalah revisi hati dan empedu.docx

Untuk melaksanakan berbagai tugas tersebut, hati secara anatomis tersusun sedemikian rupa,

sehingga sel hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari dua sumber: darah vena yang

langsung datang dari saluran pencernaan dan darah arteri yang datang dari aorta. Darah vena

memasuki hati melalui hubungan dengan vaskuler yang khas dan kompleks yang dikenal sebagai

sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran penceraan tidak secara langsung menyatu

dengan vena kava inferior, vena besar yang mengembalikan darah ke jantung. Malahan, vena-

vena dari lambung dan usus memasuki vena porta hepatika, yang mengangkut produk-produk

yang diserap dari saluran pencernaan langsung ke hati untuk diolah, disimpan, atau

didetoksifikasi sebelum produk-produk tersebut mendapat akses sirkulasi umum. Di dalam hati,

vena porta kembali bercabang-cabang menjadi jaringan kapiler (sinusoid hati) yang

memungkinkan perkutakaran antara darah dan hepatosit sebelum mengalirkan darah ke vena

hepatika, yang kemudian menyatu dengan vena kava inferior. Hepatosit juga mendapat darah

arteri segar, yang menyalurkan oksigen mereka dan menyalurkan metabolit-metabolit untuk

diolah hati.3

Sekresi Empedu oleh Hati

Fungsi dari Sitem Empedu

Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu , normalnya

antara 600 dan 100 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi penting :

1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi

lemak ,mukan karna enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan

lemak , tetapi karna asam empedu .dalam empedu melakukan dua hal:

Asam empedu membantu mengemusilkan partikel-partikel lemak

yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan

partikel tersebut dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan

dalamgetah pankreas.

Asam empedu membantu absorpsi produk akhir lemak yang telah

dicerna melalui membran mukosan interna.

14

Page 15: makalah revisi hati dan empedu.docx

2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuyk mengeluarkan beberapa produk

buangan yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu

produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol.

Anatomi Fisiologi sekresi Empedu

Empedu disekresikan dalam dua tahap oleh hati:

1. Bagian awal disekresikan oleh sel-sel fungsional utama hati, yaitu sel

hepatosit : sekresi awal ini mengandung sejumlah besar asam empedu,

kolesterol dan zat-zat organik lainnya. Kemudian Empedu disekresikan

kedalam kanalikulibiliaris kecil yang terletak diantarasel-sel hati.

2. Kemudian, Empedu mengalir didalam kanalikuli menuju septa interlobularis,

tempat kanalikuli mengeluarkan empedu kedalam duktus biliaris terminalis

dan kemudian secara progresif kedalam duktus yang lebih besar, akhirnnya

mencapai duktus hepatikus dan duktus biliaris komonis. Dari sini empedu

langsung dikeluarkan ke dalam duodenum atau dialihkan dalam hitungan

menit sampai beberapa jam melalui duktus sistrikus kedalam kantung

empedu.

Dalam perjalanannya melalui duktus-duktus biliaris,bagian kedua darisekresi

hati ditambahkan kedalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi tambahan

ini berupa ion-ion natrium dan bikarbonat encer yang disekresikan oleh sel-

sel epitel sekretorius yang mengelilingi duktulus dan duktus.

Penyebab dan Pemekatan Empedu didalam Kantung Empedu

Empedu disekresikan secara terus menerus oleh sel-sel hati , namun sebagian besar

normalnya disimpan dalam kantung empedu sampai diperlukan di duodenum.

Volume maksimal yang dapat ditampung oleh kantung empedu hanya 30 sampai 60

mililiter. Meskipun demikian, sekresi empedu bselama 12 jam ( biasanya sekitar 450

mililiter ) dapat disimpan dalam kantung empedu karna air,natrium,klorida, dan

kebanyakan elektrolit kecil lainnya yang secara terus menerus diabsorbsi melalui

15

Page 16: makalah revisi hati dan empedu.docx

mukosa kandung empedu, memekatkan sisa zat-zat empedu yang mengandung garam

empedu ,kolesterol,lesitin, dan bilirubin.

Kebanyakan absorpsi kantung empedu ini disebabkan oleh transpor aktif natrium

melalui epitel kandung empedu ,dan keadaan ini diikuti oleh absorpsi sekunder ion

kalorida, air,dan kebanyakan zat-zat terdifusi lainnya.empedu secara normal

dipekatkan sebanyak 5 kali lipat dengan cara ini , tetapi dapat dipekatkan sampai

maksimal 20 kali lipatan.

Dalam proses pemekatan dikantung empedu , air dan elektrolit dalam jumlah besar

(kecuali ion kalsium )direabsorpsi oleh mukosa kandung empedu : pada dasarnnya

semua zat lain , terutama garam empedu dan zat-zat lemak kolesterol dan lesitin tidak

direabsorpsi dan, karena itu menjadi sangat pekat dalam empedu dikadung empedu.

Pengosongan kandung empedu-pean perangsangan kolesistokinin

Ketika makanan mulai dicerna didalam traktus grastrointestinal bagian atas, kandung

empedu mulai dikosongkan terutama sewaktu makan berlemak mencapai duodenum

sekitar 30 menit setelah makan.mekanisme pengosongan empedu adalah kontraksi

ritmis dinding kandung empedu, tetapi pengosongan yang efektif juga membutuhkan

relaksasi yang bersamaan dari sfingter oddi, yaitu menjaga pintu keluar duktus

biliaris komunis didalam duodenum.penyebab kontraksi kandung empedu adalah

hormon kolesistokinin.

Selain kolesistokinin ,kandung empedu dirangsang secara kuat oleh serabut-serabut

saraf yang menyekresi asetikolin dan sistem saraf vagus dan enterik usus . keduannya

adalah sarah yang sama meningkatkan motilitas dan sekresi dalam bagian lain traktus

gastrointesinal bagian atas.

Fungsi garam-garam Empedu pada pencernaan dan Absorpsi Lemak

Sel hati menyintesis sekitar 6 gram garam empedu setiap harinnya . prekursor dari

garam empedu adalah kolestreol, baik yang ada dalam diet atau yang disintesis dalam

sel-sel hati selama berlangsungnya metabolisme lemak. Kolesterol pertama akan

diubah menjadi asam kolat atau asam kenodeoksikolat dalam jumlah yang sama.

16

Page 17: makalah revisi hati dan empedu.docx

Asam ini selanjutnya akan berkombinasi terutama dengan glisin,dan dalam jumlah

yang lebih sedikit, dengan taurin untuk membentuk asam-asam empedu terkonjugasi-

gliko dan tauro.

Garam-garam empedu mempunyai dua kerja penting pada traktus intestinal:

1. Garam-garam ini bekerja sebagai deterjen pada partikel lemak dan makanan.

Hal ini mengurangi tegangan permukaan partikel dan memungkinkan agitasi

dalam traktus intestinal untuk memecahkan tetesan-tetesan lemak yang kecil.

Proses ini disebut Emulsifikasi atau fungsi deterjen dari garam-garam

empedu.

2. Yang jauh lebih penting dari pada fungsi emulsifikasi,garam-garam empedu

membantu absorpsi dari :

Asam lemak

Monogliserida

Kolesterol

Lemak lain dalam traktus intestinal.

Garam empedu melakukan fungsi ini dengan cara membentuk kompleks-

komplek fisik yang sangat kecil dengan lemak ini: komplek ini disebut micel,

dan bersifat semi larut didalam kimus akibat muatan listrik dari garam-garam

empedu.

Sirkulasi eterohepatik garam-garam empedu

Sekitar 94% garam empedu diabsorbsi dalam darah dari usus

halus,sekitar setengahnya dengan cara difusi melalui mukosa pada

bagian awal usus halus dan sisanya melalui proses transpor aktif

melalui mukosa usus pada bagian distal ileum. Garam empedu lalu

memasuki darah prontal dan diteruskan kembali kehati. Pada saat

mencapai hati, pada saat pertama lewat melalui sinusoid vena, garam-

garam empedu diabsorbsi kembali hampir seluruhnya pada aliran

pertama melalui sinosoit vena ,kembali ke dalam sel-sel hati dan

kemudian disekresikan kedalam empedu.

17

Page 18: makalah revisi hati dan empedu.docx

Jumlah empedu yang disekresikan oleh hati setiap harinya sangat

bergantung pada tersediannya garam-garam empedu , makin banyak

jumlah garam empedu pada sirkulasi eterohepatik ( biasannya sekitar

2,5 gram ),makin besar kecepatan empedu. Tentu saja ,pencernaan

garam empedu tambahan dapat meningkatkan sekresi empedu

beberapa ratus mililiter per hari. Bila fistula empedu mengosongkan

garam-garam empedu kebagian luar selama beberapa minggu

sehingga garam empedu tidak dapat direabsorsi dari ilium, hati akan

meningkatkan produksi garam-garam empedu 6 sampai 10 kali lipat,

yang akan meningkatkan kecepatan sekresi empedu kembali normal.

Peranan sekresi dalam membantu pengaturan sekresi empedu

Selain efek rangsangan yang kuat dari asam empedu untuk

menyebabkan terjadinnya sekresi empedu, hormon sekretin yang juga

merangsang sekresi pankreas meningkatkan sekresi empedu, kadang-

kadang lebih dari dua kali lipat selama beberapa jam sesudah makan.

Peningkatan sekresi ini hampir semuannya peningkatan sekresi larutan

encer yang kaya natrium bikarbonat oleh sel epiter duktulus dan

duktus empedu dan bukan peningkatan sekresi oleh sel-sel parenkim

hati itu sendiri. Bikarbonat kemungkinan akan diteruskan keusus halus

dan bergabung dengan bikarbonat dari pankreas untuk menetralkan

asam hidroklorida dari lambung.

Sekresi Hati Berupa Kolesterol dan Pembentukan Batu Empedu

Garam-garam empedu dibentuk didalam sel-sel hepatik menggunakan kolesterol

yang ada diplasma darah. Pada proses sekresi garam-garam empedu, sekitar 1 sampai

2 gram kolesterol dipindahkan dipindahkan dari plasma darah dan disekresikan

kedalam empedu setiap hari.

Kolesterol hampir seluruhnnya tidak larut didalam air murni, tetapi garam empedu

dan lesitin dalam empedu dapat berkombinasi secara fisik dengan kolesterol, untuk

membentuk micel ultramikroskopik dalam bentuk suatu larutan koloid. Jika empedu

sudah dipekatkan didalam kandung empedu ,garam-garam empedu dan elisin akan

18

Page 19: makalah revisi hati dan empedu.docx

menjadi pekat bersama dengan kolesterol, yang membuat kolesterol tetap dalam

bentuk larutan. Pada kondisi yang abnormal ,kolesterol dapat mengendap didalam

kandung empedu, menyebabkan pembentukan kandung empedu kolesterol. Jumlah

kolesterol dalam empedu sebagian ditentukan oleh jumlah lemak yang dimakan ,

karna sel-sel hepatikmenyintesis kolesterol sebagai salah satu produk metabolisme

lemak dalam tubuh.

Perandangan epitel kandung empedu yang sering kali berasal dari infeksi kronis

derajad rendah, juga dapat mengubah karasteristik absorpsi mukosa kandung

empedu, kadang memungkinkan absorpsi berlebihan dari air dan garam-garam

empedu tapi meninggalkan kolesterol yang meningkat secara progresif. Lalu,

kolesterol akan mulai mengendap , pertama akan membentuk banyak kristal

kolesterol kecil pada permukaan mukosa yang mengalami peradangan , tapi berlanjut

menjadi batu empedu yang besar. 4

2.5 Pencernaan dan penyerapan lipid

Lipid utama dalam makanan dalah triaselgliserol dan dalam jumlah yang sedikit yaitu fosfolipid.

Keduanya adalah molekul hidrofobik, dan harus dihidrolisis dan diemulsikan menjadi butiran

yang sangant halus (misel) sebelum dapat diserap. Vitamin larut lemak A,D,E, dan K serta

berbagai lipid lain (termasuk kolesterol) diserap dalam bentuk larut dalam misel lipid.

Penyerapan vitamin larut lemak terganggu pada diet yang lemaknya sangat rendah.

Hidrolisis triasilgliserol dimulai oleh lipase mulut dan lambung yang menyerang ikatan ester sn-

3 yang membentuk 1,2- diasilgliserol dan asam lemak bebas serta mempermudah emulsifikasi.

Lipase pankreas disekresikan ke dalam usus halus, dan memerlukan protein pankreas lain, yaitu

kolipase, agar dapat bekerja. Enzim ini spesifik untuk ikatan ester primer yi. Posisi 1 dan 3

triasilgliserol dan menghasilkan 2 monogliserol dan asam lemak bebas sebagai produk akhir

utama pencernaan triasilgliserol di lumen. Monoasilgliserol merupakan substrat yang buruk

untuk dihidrolisis sehingga kurang dari 25% triasilgliserol yang dikonsumsi dapat dihidrolisis

sempurna menjadi gliserol dan asam lemak. Garam empedu yang terbentuk di hati dan

disekresikan dalam empedu memungkinkan emulsifikasi produk pencernaan lipid menjadi misel

bersama dengan fosfolipid dan kolesterol dari empedu. Misel bersifat larut sehingga produk

19

Page 20: makalah revisi hati dan empedu.docx

pencernaan, termasuk vitamin larut lemak, dapat diangkut melalui lingkungan yang berisi cairan

di lumen usus dan berkontak erat dengan brush border sel mukosa sehingga dapat diserap oleh

epitel. Garam empedu mengalirkan ke ileum, tempat sebagian besar garam tersebut dapat diserap

ke dalam sirkulasi enterohepatik. Di dalam epitel usus, 1-monogliserol dihidrolisis menjadi asam

lemak dan gliserol dan 2-monogliserol mengalami re-asetilasi menjadi triasilgliserol melalui

jalur monogliserol. Gliserol yang dibebaskan di lumen usus tidak digunakan kembali, tetapi

masuk ke dalam vena porta; gliserol yang dibebaskan dalam epitel digunakan kembali untuk

sintesis triasilgliserol melalui jalur asam fosfatidat normal. Asam lemak rantai panjang

mengalami esterifikasi untuk menghasilkan triasilgliserol di sel mukosa dan bersama dengan

produk lain pencernaan lipid yang disekresikan sebagai kilomikron ke dalam pembuluh limfe,

dan masuk ke aliran darah melalui duktus torasikus. Asam lemak rantai sedang dan pendek

diserap terutama ke dalam vena porta hepatika sebagai asam lemak bebas. 5

20

Page 21: makalah revisi hati dan empedu.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fungsi hati mencangkup hal-hal berikut:

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah

penyerapan mereka dari saluran pencernaan.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing

lainnya

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting untuk

pembekuan darah serta untuk hormon tiroid, steroid, dan kolestrol dalam darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang.

7. Ekskresi kolestrol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal

dari destruksi sel darah merah yang sudah usang.

21

Page 22: makalah revisi hati dan empedu.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC; 2003.h.291-292

2. Eroschenko, VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi 9. Jakarta :

EGC; 2003.h. 215-222

3. Lauralee S. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke 2. Jakarta : EGC; 2001.h.565

4. Guyton, AC. Fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC; 2007.h. 843-846

5. Murray, RK. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta : EGC;2007.h. 497-499

22

Page 23: makalah revisi hati dan empedu.docx

Surat Pernyataan :

Saya Neng Nurmalasari dengan NIM 102010326 bersedia menerima sangsi seberat-beratnya dari

bagian terkait dan PSSK bila kembali melanggar, bila didapatkan tanda tangan pada absensi mata

kuliah apapun tanpa bukti kehadiran, baik direncanakan dengan menitipkan kepada teman

maupun tidak direncanakan (karena inisiatif teman yang tidak baik)”.

(Neng Nurmlasari)

23

Page 24: makalah revisi hati dan empedu.docx

Surat Pernyataan :

Saya Tiurmaida Sihombing dengan NIM 102010325 bersedia menerima sangsi seberat-beratnya

dari bagian terkait dan PSSK bila kembali melanggar, bila didapatkan tanda tangan pada absensi

mata kuliah apapun tanpa bukti kehadiran, baik direncanakan dengan menitipkan kepada teman

maupun tidak direncanakan (karena inisiatif teman yang tidak baik)”.

(Tiurmaida Sihombing)

24