makalah ppt1

Upload: evie-rizky-amelia

Post on 19-Jul-2015

117 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ATURAN PENULISAN KATA DALAM KARANGAN ILMIAH

MAKALAHDisusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH:EKA FITRIANI SYAWAL NURANGGA .K REVITA AGISTA PUTRI BETA CAHYANING FILEMON JALU WISNU ADI WICAKSONO1

(24020110120002) (24020110120004) (24020110110006) (24020110120009) (24020110120011) (24020110130057)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatnya-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Aturan Penulisan Kata Dalam Karangan Ilmiah. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia. 2. Rekan- rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia. 3. Teman- teman yang selalu mendukung penyusun. 4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Aturan Penulisan Kata Dalam Karangan Ilmiah, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Dalam Penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

2

Semarang, 20 Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.. 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN. 4A. Latar Belakang 5 B. Rumusan Masalah.. 5 C. Tujuan. 5

BAB II PEMBAHASAN. 6A. Karangan Ilmiah.............................. 6 B. Metode Ilmiah................................. 6 C. Pelaksanaan Penulisaan Karangan Ilmiah................... 7 D. Penulisan Kata................................................. 8

BAB III PENUTUP... 13 DAFTAR PUSTAKA 14 SOAL...............................................................................................................15 KUNCI JAWABAN........................................................................................16

3

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar BelakangKarya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

I.2 Rumusan MasalahI.2.1 I.2.2 Bagaimana penulisan ejaan kata yang tepat dalam karangan ilmiah. Bagaimana contoh penulisan kata yang baik dalam suatu karangan ilmiah.

I.3 TujuanI.3.1 Menjelaskan cara pembuatan kata, pilihan kata dan penulisan kata dalam bahasa

Indonesia.

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1Karangan IlmiahCermat, tepat Pengertian, ciri, dan bentuk karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dituis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah (Arifin,2006). Menurut Arifin (2006) menyatakan Ciriciri karangan ilmiah yaitu: a. Sistematis b. Objektif c. , dan benar d. Tidak persuasif e. Tidak argumentatif f. Tidak emotif g. Tidak mengejar keuntungan sendiri h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas sesuatu topik tertentu yang mencakup dalam ruang lingkup perkualiahan, seminar, simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah terdiri atas judul karangan, abstrak, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka (Arifin,2006).5

Usulan penelitian atau proposal adalah usulan tentang suatu hal sebagai rencana kerja atau penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan peneitian. Usulan penelitian memuat judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan dan daftar pustaka (Arifin,2006). Skripsi adalah pelatihan pembuatan karangan ilmiah yang berupa naskah teknis sebagai persyaratan bagi calon sarjana. Tesis adalah karangan ilmiah yang menitikberatkan pada metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Disertasi adalah karangan ilmiah yang selain mementingkan metodologi penelitian dan penulisan juga harus menemukan paradigma baru tentang suatu ilmu (Arifin,2006).

2.2

Metode IlmiahMetode ilmiah adalah garis-garis pemikiran yang bersifat konseptual dan prosedural. Konseptual berarti memiliki gagasan orisinil, sedangkan prosedural berarti memulai dengan observasi dan mengakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum. Suatu hal yang harus dipegang teguh dalam menerapkan sikap ilmiah adalah konsistensi (Broto, 2002). Menurut Broto (2002) menyatakan tujuan mempelajari metodologi penulisan karangan ilmiah : a. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis b. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis c. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah. Selanjutnya, sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti yaitu ingin tahu dan kritis, terbuka, objektif, menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan sikap menjangkau ke depan.

2.3

Pelaksanaan Penulisan Karangan IlmiahLangkah-langkah yang harus ditempuh yaitu membuat timbangan pustaka, menentukan masalah, pemecahan masalah, membentuk hipotesis, menguji hipotesis, dan menerbitkan hasil penelitian. Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah dikerjakan oleh orang lain untuk dibahas dan disimpulkan. Persyaratan penimbang pustaka yaitu6

berpengetahuan dalam bidangnya, kemampuan menganalisis, berpengetahuan dalam acuan yang sebanding. Timbangan pustaka ini berguna untuk mengetahui letak masalah yang kita kemukakan dalam ruang yang sama (BSI, 2003).

Bahasa Karangan Ilmiah Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan keteliatian dalam berfikir adalah slogan yang harus dipahami dan ditetapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa atau gagasan dalam ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika anda menulis. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan yang disempurnakan, kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, menggunakan kata ganti pertama penulis, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindakan pemakaia unsure bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah (BSI, 2003).

KATA ILMIAH Metode Prosedur Sahih Fonem Populasi Stadium Karbon Produk Volume Makro Paradigma

KATA POPULER Cara Langkah-langkah Sah Bunyi Penduduk Tahapan Orang Hasil Isi Besar Pandangan

7

2.4 Penulisan KataMenurut Kuntarto ( 2009) dalam penulisan kata terdiri dari 2 yaitu:A. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya : Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak. Buku itu sangat tebal.B.

Kata Turunan1. Imbuhan atau awalan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Misalnya : Bergeletar, dikelola, penetapan, menengok.

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan

kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.

3. Jika bentuk dasar

yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran gabungan itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi,

sekaligus, unsur

menyebarluaskan, dilipatgandakan.

4. Jika salah satu unsure gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata

itu ditulis serangkai. Misalnya: adipati, aerodinamika, antarkota, dasawarsa, biokimia, mancanegara.8

5. Bentuk ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, tukar-menukar, dibesar-besarkan.

6. Gabungan kataa.

Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam, mata pelajaran, persegi panjang.

b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang

mungkin menimbulkan

kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: alat pandang-dengar, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami.

c.

Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya, bumiputera, saripati, segitiga, darmabakti, sekalipun, sukarela, sukacita.

7. Kata gantiku, kau, mu, dan nya

Kata gantiku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kau ambil.9

Bukumu, bukuku, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.

8. Kata depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap satu kata seperti kepada dan dari pada. Misalnya: Kain itu terletak di dalam lemari. Di mana Siti sekarang? Ke mana saja ia selama ini? Saya pergi kesana - sini mencarinya.

9. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Harimau itu marah sekali kepada sang kancil.

10. Partikel Partikel -lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik - baik. Apakah yang tersirat dalam surat itu? Siapakah gerangan dia?1. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya: apa pun, pulang pun, adik pun, satu kali pun.2. Partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis terpisah dari bagian 10

kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai.3. Singkatan dan Akronim

Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.A. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti

dengan tanda titik. Misalnya: A. S. Kramawijaya Muh.Yamin M.B.A. S.E. Sdr. Kol.B. Singkatan nama resmi, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau

organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR, PT, KTP, GBHN.C. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.

Misalnya: hlm. dst. sda. Yth. Pengecualian: a.n.11

d.a. u.b.D. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang

tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu TNT Cm kg Rp 5.000,00 Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.A. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis

seluruhnya dengan huruf kapital misalnya: ABRI, LAN, PASI, IKIP, SIM, dan lain-lain.B. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf

dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: Akabri, Bappenas, Kowani, dan lain-lain.C. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,

ataupun gabungan huruf dansuku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu, radar, rapim, tilang, dan lain-lain.4. Angka dan Lambang Bilangan 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambing bilangan atau nomor. Di dalam

tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab12

: 0,1,2,3,4, dan lain-lain.

Angka Romawi2.

: I,II,III,IV, dan lain-lain.

Angka digunakan untuk menyatakan:- Ukuran panjang, berat, luas dan isi - Satuan waktu, nilai uang dan kuantitas

Misalnya: 0,5 sentimeter, 5 kilogram, 1 jam 20 menit, pukul 15.00, dan tahun 20123. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan rumah, apartemen,

atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 1694. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci

Misalnya: Bab X, Pasal V, halaman 252 Surat Yasin: 95.5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: A. Bilangan utuh

Misalnya: duabelas duapuluhdua

12 22

B. Bilangan pecahan

Misalnya: setengah tiga perempat

seperenam belas 1/16

6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut:

Misalnya: Paku Buwono X; pada awal abad XX; dalam kehidupan pada abad ke-20 ini; lihat Bab II, pasal 5; dalam bab ke-2 buku itu; di daerah tingkat II13

itu; di tingkat kedua gedung itu; di tingkat ke-2 itu; kantornya di tingkat II itu.7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhirnya-an mengikuti cara yang

berikut: Misalnya: tahun 50-an atau Uang 5000-an tahunlimapuluh atau uanglimaribuan limauangseribuan

Lima uang 1000-an atau

8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis

dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak. setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko. Kendaraan yang di tempat untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

Jika perlu,

susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. Pak Darmo mengundang 250 orang tamu. 15 orang tewas dalam kecelakaan itu. Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.10. Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian

supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.14

Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks

kecuali didalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.Bukan: Kantor kami mempunyai 20 (duapuluh) orang pegawai. Di lemari itu tersimpan 805 (delapanratuslima) Buku dan majalah.12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus

tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah). Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 ( Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.

15

BAB III PENUTUP

1.1 SimpulanSetelah mengetahui dasar dari ejaan yang baik di gunakan dalam penulisaan karangan ilmiah, serta melakukan pemaparan dan penginformasian terhadap mahasiswa biologi universitas diponegoro. Mahasiwa dapat memahami ciri-ciri dari pemilihan kata yang baik dalam aturan EYD (ejaan yang di sempurnakan), serta mengerti sifat kata dalam suatu karangan ilmiah.

16

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. 2006. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo. BSI. 2003. Pedoman Penyusunan Tugas Akhir. Jakarta: AMIK BSI. Broto, Widjojo. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Pressindo. Kuntarto, Niknik M. 2009. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

17

SOAL1. Dimana mereka akan menyebar luaskan pamflet itu? Penulisan yang benar seharusnya.......a. b. c.

Dimana......

menyebarluaskan..............

Di mana....... menyebarluaskan.............. Di mana....... menyebar luaskan..............

2. Atas nama bila disingkat menjadi............. a. b. c. d. A. N. a. n. a/ n A/ N.

3. Apapun yang dimakannya, jangan kan satu kali, dua kalipun ia tetap kurus. Kata penulisan yang benar adalah.............a. b. c. d.

Apapun..... Apapun.....

, dua kali pun......... , jangankan............. , dua kali pun............. , dua kali pun...............

Apapun......... , jangankan..............

Apa pun........ , jangankan......, dua kali pun.............

4. Pertandingan persija dan persib berakhir Seri. Hal itu membuat para pendukungnya Kecewa.

Para pendukung menginginkan idolanya menjadi pemenang Dalam pertandingan tersebut. Perbaikan penggunaan huruf kapital pada paragraf tersebut adalah.... A. Persija, Persib, Hal, Kecewa, Dalam B. Persija, seri, kecewa, para, dalam18

C. Persib, Seri, Kecewa, Hal, Dalam D. Persija, Persib, seri, kecewa, dalam 5. langkah terakhir membuat taman adalah menempatkan tanam-tanaman yang kita sediakan sesuai dengan sketsa yang dibuatnya tanam-tanaman hendaknya tidak dalam ukuran yang serupa dan warna senada usahakan membuat komposisi yang nyaman dipandang baik bentuk maupun warnanya terakhir letakkan jembatan rumah gubuk boneka atau kaca sebagai danau tiruan.

Kata-kata pada paragrap tersebut yang seharusnya diawali huruf kapital adalah . a. Langkah, tanam-tanaman, usahakan, terakhir b. Langkah, hendaknya, usahakan, terakhir c. Langkah, sesuai, usahakan, terakhir d. Langkah, usahakan, terakhir, danau 6. Sebutkan sifat kata yang seharusnya digunakan dalam karya ilmiah!

19

Kunci Jawaban

1. Dimana mereka akan menyebar luaskan pamflet itu? Penulisan yang benar seharusnya....... Jawab: B. Di mana....... menyebarluaskan..............

2. Atas nama bila disingkat menjadi............. Jawab: B. a. n.20

3. Apapun yang dimakannya, jangan kan satu kali, dua kalipun ia tetap kurus. Kata penulisan yang benar adalah............. Jawab: C. Apapun......... , jangankan.............. , dua kali pun...............

4. Pertandingan persija dan persib berakhir Seri. Hal itu membuat para pendukungnya Kecewa.

Para pendukung menginginkan idolanya menjadi pemenang Dalam pertandingan tersebut. Perbaikan penggunaan huruf kapital pada paragraf tersebut adalah.... Jawab: D. Persija, Persib, seri, kecewa, dalam5. langkah terakhir membuat taman adalah menempatkan tanam-tanaman yang kita sediakan sesuai

dengan sketsa yang dibuatnya tanam-tanaman hendaknya tidak dalam ukuran yang serupa dan warna senada usahakan membuat komposisi yang nyaman dipandang baik bentuk maupun warnanya terakhir letakkan jembatan rumah gubuk boneka atau kaca sebagai danau tiruan. Kata-kata pada paragrap tersebut yang seharusnya diawali huruf kapital adalah . Jawab: A. Langkah, tanam-tanaman, usahakan, terakhir. 6. Sebutkan sifat kata yang seharusnya digunakan dalam karya ilmiah! Jawab: Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri- ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/ Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi.

21