makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Buah pisang merupakan salah satu buah tropis, buah pisang membutuhkan banyak
sinar matahari untuk dapat tumbuh subur dan berbuah. Pohon pisang banyak
tumbuh di Indonesia, karena letak geografis Indonesia yang terletak di sepanjang
khatulistiwa, oleh karenanya pohon pisang dapat tumbuh di hampir seluruh tempat
di Indonesia dan dapat berbuah sepanjang tahun Selain dimanfaatkan buahnya
pohon pisang juga dimanfaatkan daunnya, bahkan di beberapa wilayah di
Indonesia bonggol pisang dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayuran. Buah
pisang biasanya digunakan sebagai buah pencuci mulut yang dimakan setelah
makan besar, selain itu buah pisang diolah dalam bentuk lain, seperti; keripik
pisang, pisang goreng, sale pisang, kolak pisang, roti pisang dan masih banyak lagi
produk-produk olahan dari pisang yang telah umum kami temui di pasaran. Dari
sekian banyak produk-produk olahan itu. Pisang merupakan salah satu produk
unggulan Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan cara konsumsi, pisang
dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang
yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya
pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang di
konsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam,
kapas, tanduk, dan uli. Kelompok pisang inilah yang banyak dimanfaatkan sebagai
bahan baku keripik pisang. Pembuatan keripik dari buah-buahan merupakan salah
satu cara untuk memperpanjang daya tahan produk buah tersebut. Makanan ringan
dari pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Di Kota
Palu industri pengolahan makanan ringan saat ini banyak dikembangkan dalam
bentuk usaha kecil, salah satunya yaitu usaha kecil yang berkembang di Keluruhan
Tondo adalah usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” yang merupakan usaha hasil
binaan Perkumpulan Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Tadulako Provinsi
Sulawesi Tengah. Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat
untuk mengkonsumsi buah-buahan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi buah
pisang secara nasional. Volume produksi dan luas panen yang relatif besar di
Indonesia dibandingkan dengan komoditas buah lainnya, menjadikan buah pisang
1

merupakan tanaman unggulan di Indonesia. Namun demikian pengelolaan pisang
masih sebatas tanaman pekarangan atau perkebunan rakyat yang kurang dikelola
secara intensif. Penanaman pisang berskala besar telah dilakukan di beberapa tempat
antara lain di pulau Halmahera (Maluku Utara), Lampung, Mojokerto (Jawa Timur),
dan beberapa tempat lainnya, sehingga Indonesia pernah pengekspor pisang dengan
volume mencapai lebih dari 100.000 ton pada tahun 1996, tetapi pada tahun-tahun
berikutnya volume ekspor tersebut terus menurun dan mencapai titik terendah pada
tahun 2004 yaitu hanya 27 ton (Departemen Pertanian, 2007) Hal ini menunjukkan
bahwa Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk meningkatkan ekspor
buah pisang. Hal ini ditunjang dengan ketersediaan lahan yang cukup luas di
Kalimantan, Papua, kepulauan Maluku, Sulawesi dan Sumatera; iklim yang
mendukung; keragaman varietas yang cukup tinggi; sumber daya manusia serta
inovasi teknologi untuk pengelolaan tanaman pisang. Pengembangan pisang di
Indonesia membutuhkan adanya investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu juga diperlukan adanya didukung pemerintah berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan kemudahan dan jaminan keamanan
berinvestasi serta perbaikan sarana pendukung seperti sistem pengairan, transportasi,
komunikasi dan sarana pasar komoditas agribisnis pisang.
B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Merumuskan Kelayakan Usaha Kripik
Pisang “SYUKUR” di kelurahan Tondo dilihat dari Aspek Teknisnya.
C. METODOLOGI PENELITIAN
I. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil
keripik pisang “SYUKUR” binaan Perkumpulan Mahasiswa Wirausaha
(PMW) Universitas Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah yang terletak di
Perumahan Dosen Blok D5/2 Keluruhan Tondo, sedangkan PMW sendiri
merupakan Organisasi Mahasiswa (UKM) dalam lingkup kampus Universitas
Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa usaha kecil keripik
pisang “SYUKUR” merupakan salah satu unit usaha yang menghasilkan
makanan ringan berupa keripik pisang di wilayah Kelurahan Tondo dan
2

berencana untuk mengembangkan usahanya. Penelitian dilakukan mulai bulan
Desember 2011.
II. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
melakukan pengamatan langsung di lapangan baik pada proses produksi,
pemasaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung penelitian, selain
itu juga dengan digunakan proses wawancara. Responden yang dipilih dalam
proses wawancara ditentukan secara sengaja (purposive). Menurut David
(2004), dalam analisis untuk menentukan responden, tidak ada jumlah
minimal yang diperlukan sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli
(expert) dibidangnya. Pihak yang menjadi responden dalam penelitian ini
adalah pihak pengelola (Pemilik) usaha kecil keripik pisang ini. Data sekunder
diperoleh melalui studi literatur dan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan data yang dibutuhkan sesuai dengan fokus penelitian. Data sekunder
dikumpulkan melalui penelusuran berbagai referensi.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH USAHA
Usaha keripik pisang “SYUKUR” yang menjadi fokus penelitian merupakan usaha
kecil hasil binaan PMW Universitas Tadulako. Usaha kecil keripik pisang ini dalam
proses produksinya masih menggunakan mesin peralatan yang relatif sederhana dan
dikemas dengan sangat sederhana. Bermula pada pemberian dana dari Universitas
Tadulako untuk membuka usaha mikro sehingga dana tersebut dipercayakan kepada
Mahasiswa UNTAD yang beranggotakan 4 orang yaitu Sdri. Nurmiati (FISIP) dan 3
orang rekannya (FKIP), dana tersebut senilai Rp 28.000.000,00-. Usaha kripik pisang
ini berjalan selama 6 (enam) bulan, dan usaha ini berjalan dengan lancar dan
mendapatkan keuntungan yang lumayan. Karena keempat anggota ini merupakan
mahasiswa dan sibuk dengan aktivitas di kampus maka usaha kripik pisang ini sempat
terhenti. Kesibukan tersebut dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN), namun
setelah selesainya KKN tersebut dan selesainya pula Studi dan mendapatkan gelar
sebagai sarjana Strata 1, usaha kripik pisang ini mulai di buka kembali dan berjalan
lancar. Dalam pemasarannya, usaha keripik pisang “SYUKUR” hanya menjangkau
sekitar lingkungan kampus dan perumahan dosen. Produk dijual dalam bungkus kecil
dengan harga hanya Rp. 1000/bungkus.
B. GAMBARAN UMUM USAHA
I. PROFILE USAHA
Nama Usaha : Aneka Kripik “SYUKUR”
Alamat : Perumahan Dosen Blok D5/2 Tondo
Tgl berdiri : 19 Desember 2011
4

C. KELAYAKAN USAHA KRIPIK PISANG “SYUKUR” DI KELURAHAN TONDO
DILIHAT DARI ASPEK TEKNISNYA (PRODUKSI DAN OPERASIONAL).
Aspek produksi ini akan menjelaskan mengenai lokasi usaha, fasilitas produksi dan
peralatan, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi, jenis dan mutu
produksi, produksi optimum, serta kendala produksi.
I. LOKASI USAHA
Usaha keripik pisang “SYUKUR” binaan PMW Universitas Tadulako terletak
di Perumahan Dosen Perumahan Dosen Blok D5/2 Kelurahan Tondo pada
bagian Utara tidak jauh dari daripada itu terletak Kampus Universitas
Tadulako. Lokasi ini juga merupakan tempat tinggal pemilik usaha dan
sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi keripik pisang. Usaha keripik
pisang “SYUKUR” memiliki letak yang cukup strategis, karena terletak dekat
dengan perumahan dosen dan lingkungan sekitar kampus Universitas
Tadulako sehingga memudahkan dari sisi pemasaran. Secara singkat Lokasi
usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” dapat digambarkan sebagai berikut.
Denah Lokasi Usaha Kecil Keripik Pisang “SYUKUR” Kelurahan Tondo
5
U
Tanaman
JALAN TRANS SOEKARNO-HATTA
JALAN TRANS SOEKARNO-HATTA
Lokasi Usaha Kecil Keripik Pisang “SYUKUR” Keluruhan Tondo
PE
RD
OS
D
5/2
JLN
. D
rs.
H.
Moh
. R
asy
id,
MS
KAMPUS BUMI KAKTUS
“UNIVERSITAS TADULAKO”

II. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN
II. 1. FASILITAS PRODUKSI
Proses produksi Keripik Pisang “SYUKUR” mempunyai tempat usaha
tersendiri dibagian samping rumah dan proses produksi keripik pisang
“SYUKUR” dilakukan dalam skala rumah tangga serta memiliki sejumlah
peralatan produksi yang diperlukan. Unit usaha yang dijadikan sampel selama
survei lapangan hanya memiliki luas bangunan seluruhnya 45 m². Bangunan
seluas itu, mempunyai fasilitas produksi antara lain ruang produksi, ruang
pencucian, dan peralatan produksi.
II. 2. PERALATAN PRODUKSI
Peralatan yang dibutuhkan dalam pengolahan pisang menjadi kripik pisang
antara lain:
1) Baskom, yaitu untuk menampung buah pisang saat prendaman,
2) Alas perajang (talenan)
3) Pisau, untuk pengupasan atau pemisahan buah pisang dari kulitnya.
6

4) Ember plastik, untuk menampung sampah kulit dan bagian pisang yang
tidak terpakai.
5) Penggorengan (Wajan)
6) Lilin (untuk kantong plastik)
7

7) Tungku atau kompor
8) Tampah (nyiru),tempat meletakkan keripik pisang yang sudah matang,
9) Kantong plastik (sebagai pembungkus),
10) Saringan, untuk meniriskan keripik pisang yang sudah matang
8

III. BAHAN BAKU PRODUKSI
Akses bahan baku sangat diperlukan bagi kelangsungan produksi setiap usaha.
Bahan baku utama yang sangat dibutuhkan dalam usaha ini adalah buah
pisang. Jenis pisang yang digunakan usaha ini yaitu jenis pisang Sepatu
(pisang Kepok) yang dibeli dari Kecamatan Palolo atau pasar langganan di
Inpres Manonda Kecamatan Palu Barat. Pisang Sepatu (pisang Kepok)
memiliki ciri-ciri buahnya berukuran sedang, warnanya hijau kuning, dan
rasanya manis. Pemilihan jenis pisang ini dikarenakan sifat dari pisang
tersebut cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik pisang.
III. 1. Bahan Penolong/Pembantu
Minyak goreng, Gula Pasir, Masako, Kuning Telur, dan Pewarna Makanan
merupakan bahan penolong utama yang diperlukan. Penggunaan pewarna
makanan dan kuning telur memberikan warna kuningan dan rasa yang gurih
pada produk keripik pisang serta gula pasir dan masako merupakan bahan
penyedap bagi produk keripik pisang ini. Terkait dengan bahan-bahan yang
dipergunakan dalam proses pembuatan keripik pisang “SYUKUR”, bahan
penolong dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
9

III. 2. Bahan Bakar
usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” menggunakan bahan bakar berupa
kompor gas elpiji 1 tungku.
IV. TENAGA KERJA
Jenis teknologi yang digunakan dalam Usaha Kecil Keripik Pisang
“SYUKUR” umumnya sederhana dan sangat mudah penguasaannya. Oleh
karena itu, industri ini tidak menuntut prasyarat tenaga kerja berpendidikan
formal. Pada skala usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” yang disurvei,
tenaga kerja yang direkrut merupakan keempat anggota itu sendiri yaitu sdri.
Nurmiati dan tiga orang rekannya sehingga tidak ada sistem pengupahan
hanya ada sistem bagi hasil (laba/keuntungan) yang didapat dari hasil
penjualan usaha keripik pisang ini.
V. TEKNOLOGI
Penentuan pilihan teknologi yang akan diterapkan sangat tergantung kepada
skala unit usaha yang akan didirikan. Beberapa patokan umum yang dapat
dipakai dalam pemilihan teknologi adalah: seberapa jauh derajat mekanisasi
yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, keberhasilan
pemakaian teknologi di tempat lain, serta kemampuan tenaga kerja dalam
pengoperasian teknologi. Produsen Keripik Pisang pada umumnya termasuk
kategori usaha berskala mikro – kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh
karena itu, tenaga kerja merupakan faktor produksi utama dalam proses
produksi keripik pisang. Ini mengingat beberapa tahap produksi Keripik
Pisang sangat mengandalkan tenaga manusia. Dalam usaha kecil keripik
pisang “SYUKUR” ini teknologi yang digunakan adalah masih sangat
sederhana. Dengan demikian, alternatif jenis teknologi yang disarankan untuk
10

digunakan adalah teknologi kombinasi antara peralatan tradisional dan semi-
mekanik.
VI. PROSES PRODUKSI
Proses produksi Keripik Pisang relatif sederhana dan mudah dilakukan. Proses
produksi keripik pisang pada usaha kecil ini menghabiskan waktu yang cukup
lama dalam satu kali produksinya yaitu sekitar 8-9 jam. Hal ini dikarena dalam
proses pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan perendaman buah. Secara
umum, proses produksi Keripik Pisang, mulai dari tahap Pengupasan,
Perendaman, Pengirisan, Penirisan, serta Pengemasan dan penimbangan berat
isi adalah sebagai berikut:
1. Pengupasan
Buah pisang dipilih sesuai kriteria, yaitu (1) Pisang mentah yang sudah
tua Buah pisang yang sudah tua akan memberikan rasa manis dan
warna kuning yang menarik pada produk keripik pisang yang
dihasilkan, selain itu buah pisang mentah yang sudah tua akan
memudah memberikan hasil irisan yang lebih banyak sehingga produk
keripik pisang yang dihasilkan lebih banyak. (2) Berukuran cukup
besar dan seragam, hal ini diperlukan agar ukuran dari keripik pisang
yang dihasilkan relatif seragam, sehingga penampilan produk yang
dihasilkan menjadi menarik. Selanjutnya pisang tersebut dikupas
kulitnya sebagai tanda tahap awal dari proses produksi dilakukan.
2. Perendaman
Buah pisang direndam dalam air kurang lebih sekitar 1 jam. Tujuannya
untuk menghilangkan getah pada buah pisang yang baru dipetik. Jika
tidak dilakukan perendaman maka hasil produk keripik pisang yang
11

dihasilkan akan berwarna hitam sehingga menjadi tidak menarik untuk
dijual.
3. Pengirisan
Proses pengirisan dilakukan dengan menggunakan alat iris yang masih
cukup sederhana. Iris pisang tipis-tipis ± 1-2 mm secara memanjang.
4. Penggorengan
Buah pisang yang telah selesai diiris harus segera digoreng, paling
lambat 10 menit setelah diiris untuk mencegah pembusukan. Proses
penggorengan dilakukan dalam minyak yang sangat panas, yaitu
bersuhu 170oC. Minyak harus banyak, sehingga semua bahan tercelup,
dengan komposisi setiap satu kilogram pisang membutuhkan
sedikitnya tiga liter minyak goreng. Selama proses penggorengan,
dilakukan pengadukan secara perlahan. Proses penggorengan
dilakukan hingga keripik cukup kering dan garing. Proses
penggorengan tersebut dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak
melengket satu dengan yang lainnya. Dalam satu kali proses
12

penggorengan dilakukan selama ± 3 menit, tergantung pada banyak
sedikitnya pisang yang digoreng.
5. Penirisan
Setelah keripik berubah warna dari kuning menjadi kuning kecoklatan,
keripik diangkat dengan saringan agar minyaknya dapat turun.
6. Pengemasan
Keripik pisang yang telah ditiriskan dan sudah tidak panas dimasukkan
ke dalam kantong plastik. Kemasan produk keripik pisang
menggunakan plastik. Plastik tersebut didapat dari toko langganan
dipasar. Dalam kemasan terdapat label yang masih sederhana
bentuknya. Pada kemasan hanya tercantum merek dagang usaha kecil
keripik pisang “SYUKUR”, alamat dan nama PMW UNTAD sebagai
pembina. Pada kemasan tersebut sudah tercantum logo halal. Usaha
kecil keripik pisang “SYUKUR” sangat mengutamakan kebersihan
dalam kegiatan produksi karena hal ini sangat erat kaitannya dengan
kualitas keripik pisang. Kebersihan dalam proses produksi yang terjaga
dengan baik membuat kualitas rasa dan gizi yang terkandung dalam
13

keripik pisang tetap terjaga. Keripik pisang memiliki daya tahan
produk yang lama yaitu satu bulan. Kualitas produk yang cukup baik,
rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, tidak menggunakan bahan
kimia dan daya tahan produk yang lama merupakan kekuatan bagi
usaha untuk mempertahankan pelanggannya.
7. Pemasaran
Dalam pemasarannya, usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” hanya
menjangkau sekitar lingkungan kampus dan perumahan dosen. Produk
dijual dalam bungkus kecil dengan harga hanya Rp. 1000/bungkus.
14

Adapun Diagram alur pengolahan keripik pisang pada usaha kecil ini dapat disajikan
pada Gambar berikut ini.
D. KENDALA USAHA
Kendala usaha merupakan Hambatan yang akan mempengaruhi pengembangan usaha
kecil keripik pisang “SYUKUR”. Kendala-kendala yang akan mempengaruhi usaha
ini harus diminimalisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan usaha
kecil keripik pisang ini, kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan alat produksi yang masih sederhana
Usaha keripik pisang “SYUKUR” merupakan usaha kecil yang berproduksi
dengan menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Alat yang digunakan
dalam usaha ini berupa lilin untuk mengepress pembungkus keripik pisang,
sedangkan untuk memotong pisang dilakukan dengan alat tradisional yang
biasanya dipakai oleh rumah tangga, sehingga proses produksi keripik pisang
berjalan cukup lambat.
b) Kemasan produk keripik pisang
Usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” memproduksi keripik pisang
menggunakan plastik. Dalam kemasan produk keripik pisang “SYUKUR”
15
Pengupasan Perendaman Pengirisan
PenggorenganPenirisanPengemasan
Produk Keripik Pisang
Pemasaran

bentuk kemasan masih sederhana bentuknya. Pada kemasan hanya tercantum
merek dagang usaha kecil keripik pisang “SYUKUR”, alamat dan nama PMW
UNTAD sebagai pembina. Penampilan kemasan masih sangat sederhana dan
secara keseluruhan kemasan keripik pisang tersebut tampak kurang menarik
bagi konsumen untuk membelinya.
c) Daerah pemasaran produk keripik pisang
Sebagai binaan dari PMW Universitas Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah,
usaha kecil keripik pisang selain mendapat bantuan modal bagi usahanya juga
mendapat bantuan berupa bantuan dalam memasarkan produknya. Daerah
yang menjadi sasaran pemasaran relatif masih kecil yaitu baru mencapai
sekitar Perumahan Dosen dan Lingkungan Kampus Universitas Tadulako.
d) Kegiatan Promosi produk
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa daerah pemasaran usaha kecil
keripik pisang “SYUKUR” ini masih relatif masih kecil yaitu baru mencapai
sekitar Perumahan Dosen dan Lingkungan Kampus Universitas Tadulako
maka kegiatan promosi produk keripik pisang ini belum cukup luas. Dalam
rangka pengembangan usahanya, usaha kecil keripik pisang ini harus mulai
memikirkan strategi promosi terhadap produknya, sehingga dapat lebih
dikenal oleh masyarakat.
e) Kurangnya inovasi produk
Usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” memproduksi keripik pisang dengan
rasa yang ditawarkan dengan rasa pisang yang enak, gurih, dan manis. Rasa
yang dihasilkan dari rasa alami keripik pisang dan tambahan garam. Hingga
saat ini belum terdapat inovasi produk baik dai sisi rasa maupun bentuk. Rasa
yang dihasilkan hanya rasa manis. Usaha ini belum mampu menghasilkan
keripik pisang dengan rasa yang beragam seperti rasa pedas, keju atupun rasa
lain yang digemari konsumennya.
16

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan studi aspek ini adalah untuk menyakini apakah secara teknis dan pilihan
teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat
pembangunan proyek atau operasional secara rutin.
Beberapa hal utama dalam analisis teknis:
Lokasi proyek; diteliti lokasi proyek seharusnya, serta di tempat mana dalam
lingkungan lokasi itu seyogyanya pabrik atau unit produksi akan dibangun.
Skala operasi/luas produksi, jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk
mencapai keuntungan optimal; Selama evaluasi teknis ditentukan kapasitas produksi
ekonomis yang paling ideal.
Jenis teknologi yang diusulkan; mengenai jenis teknologi yang tepat.
Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta pembantunya; Berdasarkan
pilihan kapasitas produksi dan jenis teknologi lalu diajukan pilihan mesin dan
peralatan yang diperlukan.
Proses produksi dan tata letak pabrik yang dipilih; ditelaah jenis dan jumlah bahan
baku serta pembantunya pada tiap tingkat kegiatan produksi yang direncanakan. Serta
bagaimana cara mendapatkan dan sumbernya.
Serta beberapa hal pokok lain:
Standar kualitas
Dimensi
Warna
Paten
Trade mark
Lisensi
Syarat penyimpanan
Packing
Syarat pengiriman
Kemungkinan pembuatan komponen diluar
Berdasarkan pembahasan diatas dan penelitian yang kami lakukan maka kami dapat
menarik kesimpulan bahwa usaha tersebut yang berdiri pada Tahun 2010 sangat berpotensi
untuk dikembangkan terutama di kota Palu, karena memberikan manfaat bagi masyarakat di
17

sekitar, terutama di lingkungan Kampus UNTAD dan Perumahan Dosen, dan Kripik Syukur
dapat dengan mudah diterima dengan harga yang relatif murah, dan proses pembuatan Kripik
Pisang relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk
memulai usaha ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar.
B. SARAN
Pada Aspek Teknik ini mengenai usaha Kripik “SYUKUR” dapat diberikan beberapa
saran, diantaranya:
1. Usaha ini perlu peningkatan kesadaran pengusahan dan tenaga kerja terhadap aspek
sanitasi (kebersihan) proses produksi dan produk kripik pisang yang dihasilkan.
2. Usaha ini perlu melakukan peningkatan dalam penggunaan alat produksinya seperti
dalam mengepres pembungkus kripik pisang dilakukan dengan alat pengepres modern
dan alat pemotong modern.
3. Usaha ini juga perlu melakukan peningkatan dalam penampilan kemasan agar tampak
menarik agar konsumen tertarik untuk membelinya.
4. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan daerah pemasaran produksinya, bukan
hanya di lingkungan kampus ataupun di lingkungan Perumahan dosen tetapi di luar
dari itu seperti memasarkannya melalui penitipan barang (komisioner) misalnya di
toko-toko kecil, BNS, dan kios-kios yang terdapat di kota Palu.
5. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan kegiatan promosi produknya, melalui
media internet atau radio.
6. Usaha ini perlu melakukan variasi rasa kripik pisang yang dihasilkan (dari rasa manis
yang selama ini diproduksi), misalnya pengembangan kripik pisang dengan rasa
pedas, keju ataupun rasa lainnya.
7. Usaha ini juga perlu melakukan optimilisasi pemanfaatan produk sampingan dari
proses pengolahan kripik pisang dalam rangka diversifikasi produk olahan kripik
pisang dan lebih meningkatkan keuntungan usaha seperti kulit pisang yang dapat
diolah menjadi kripik kulit pisang.
18

DAFTAR PUSTAKA
DATA PRIMER:
- Pengamatan langsung di lapangan melalui proses wawancara dengan Pemilik atau
Pengelola usaha tersebut yaitu Saudari Nurmiati.
DATA SEKUNDER:
- Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data fokus penelitian (Foto Kegiatan
PMW)
- Penelusuran Referensi melalui Media Internet yaitu http://www.google.com//
19

20