makalah neuritis

Upload: andinnafauziah

Post on 07-Jul-2018

768 views

Category:

Documents


85 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    1/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian neuritis

     Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh

    inflamasi dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis

    optikus, serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.

    Penglihatan dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang

    mengalami peradangan.

    Sedangkan neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang

    terbatas pada apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas

    mencakup nuclei vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan

    spektrum luas disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai

    ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun

     bilateral.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa neuritis adalah gangguan pada sistem syaraf 

    atau radang pada syaraf yang disebabkan oleh adanya pukulan, benturan patah tulang

    dan keracunan atau kekurangan vitamin B.

    2.2 Etiologi

    . !akanan yang tidak sehat.

    ". #irus yang menyerang saraf.

    $. %ecelakaan sehingga mengakibatkan benturan atau luka yang cukup dalam sehingga

    menyebabkan adanya gangguan pada syaraf 

    2.3 Patofisiologi

    &emylination dan gliokis 'bekas luka(. %eadaan neuropatologis yang utama

    adalah reaksi inflamatori, mediasi imune, demyelinating proses. )ang beberapa

     percaya bahwa inilah yang mungkin mendorong virus secara genetik mudah diterima

    individu. &iaktifkannya sel * merespon pada lingkungan, 'e+ infeksi(.*sel ini dalan

    hubunganya dengan astrosit,merusak barier darah otak, karena itu memudahkan

    masuknya mediator imun.

    1 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    2/28

    2.4 Gejala neuritis

    . *ubuh sering mengalami kesemutan dan kram,

    ". Sering mengalami sakit kepala,

    $. &aya tahan tubuh menurun drastis,

    -. Sering merasa cemas dan gelisah. Jika kondisinya sudah sangat parah dapat menyebabkan kemampuan penglihatan

    menjadi berkurang

    /. Pada beberaa kasus menyabakan mati rasa, lumpuh, dan kesulitan berjalan.

    2. Pe!eri"saan #iagnosti" 

    . *es visus

    ". Pemeriksaan !01

    $. Nistagmus *es 0omberg yang dipertajam 'sharpen 0omberg *est(

    2.$ Penatala"sanaan

    Pada pasien riwayat !S atau Neuritis optikus

    ( &ari hasil !01 bila terdapat minuman lesi demieliminasi tipikal

    0egimen selama " minggu

    a. $ hari pertama diberikan !etilprednisolon kg2hari iv.

     b. hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolon mg2kg2hari oral,

    c. *appering off dengan cara "3 mg prednisone oral untuk hari pertama 'hari ke4

    sejak pemberian obat( dan 3 mg prednisone oral pada hari ke4" sampai ke4-.

    d. &apat diberikan 0anitidin 3 mg prednisone oral untuk profilaksis gastritis.

    !enurut Neuritis 5ptikus *reatment *rial '5N**( pengobatan dengan steroid

    dapat menurunkan progresivitas !S selama $ tahun. *erapi steroid hanya mempercepat

     pemulihan visual tapi tidak meningkatkan hasil pemulihan pandangan visual.

    "( &ari hasil !01 bila " atau lebih lesi demielinisasi

    a. !enggunakan regimen yang sama dengan yang di atas,

     b. !erujukan pasien ke spesialis neurologi untuk terapi interferon 647

    intramuscular seminggu sekali selama "8 hari,

    c. !etilprednisolon 1# ' g per hari, dosis tunggal atau dosis terbagi selama $

    hari( diikuti dengan prednisone oral ' mg2kgBB2hari selama hari kemudian

    2 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    3/28

    - hari tapering off(. *idak menggunakan oral prednisolon sebagai terapi primer 

    karena dapat meningkatkan risiko rekuren atau kekambuhan.

    $( &engan tidak ada lesi demielinisasi dari hasil !01

    a. 0isiko terjadi !S rendah, kemungkinan terjadi sekitar ""9 setelah 3 tahun

    kemudian,

     b. Steroid 1# dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan visual,

    c. Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali muncul gangguan visual pada

    mata kontralateral,

    d. !01 lagi dalam tahun kemudian.

    !ito+antrone, suatu agen kemoterapi dan terapi antibiotik di monoklonal lebih

    memberikan hasil yang menjanjikan bagi penyakit kambuhan4remisi 'relapsing-remining 

    disease( yang progresif dan sulit diatasi.

    2.% Pat&'a(

    :aktor predisposisi virus, respon

    autoimun, genetic

    ;dema dan deporasi mielin

    &emieinisasi mengkerut dan menjadi plak 

    3 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    4/28

    taksia &isfungsi lesi kortiko g.g sensorik  

    Serebral spinalis kelemahan

    anggota gerak 

      &isartia ?ilangnya

    &aya ingat

    &an dimensia

    =angguan afek 

    Perubahan kemampuan

    !erawat diri sendiri ;foria kehilangan

    %emampuan menyelesaikan

    masalah

    4 | N e u r i t i s

    )"* +esi"o

    ,i#era

    )"* -a!atan

    "o!uni"asi /eral

    )"* 0erua&an

    eli!inasi urinarius

    )"* "erusa"an

    !oilitas fisi" 

    )"* efisit 0era'atan

    #iri !a"an !inu!

    er0a"aian &(giene

    0erua&an nutrisi

    "urang #ari "eutu&an

    )"*

    "eti#a"efe"tifan

    "o0ing

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    5/28

    2.5 efinisi Neuritis 60ti" 

     Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh inflamasi

    dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis optikus,

    serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Penglihatan

    dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang mengalami

     peradangan.

     Neuritis optik terdiri atas tiga jenis, yaitu

    . 0etrobulbar neuritis menunjukan kepada lesi saraf akut dan tidak ditemukan adanya

    gambaran fundus yang abnormal.

    ". Papilitis mengarah kepada lesi anterior dimana diskus menjadi membengkak dan

    hiperemis.

    $. Neurorenitinitis memiliki konotasi yang sama dengan papilitis tetapi ditujukan

    kepada suatu proses yang lebih lanjut menuju daerah dekat retina dan uvea.

    2.7 E0i#e!iologi

    1nsiden dan prevalensi neuritis optik di >merika adalah seperlimadari 33.333

    dan per 33.333 penduduk.

    Pada predileksi umur dfewasa muda "34- tahun,neuritis optikus biasanya

     bersifat unilateral dan lebih banyak pada wanita '$(. Sedangkan pada anak lebih jarang

    terjadi, yaitu hanya kurang lebih 9 kasus, biasanya bersifat bilateral, timbul palpitis,

    dan mempunyai kecenderungan menjadi multipel sklerosis lebih rendah. 5nset neuritis

    optik pada anak rata @ rata terjadi pada usia A@" tahun.

    2.18Etiologi

    ;tiologi yang paling sering ditemukan pada anak adalah

    a. 1diopatik 

     b. >denovirus

    c. !easles

    d. !umps

    e. hickenpo+

    f.  Bortonella henselae 'cat4scratchdisease2neuroretinitis(

    g. !ultipel sklerosis

    Berbeda dengan dewasa dimana etiologi terbanyak adalah multipel sklerosis

    '39(, pada anak !S bukan etiologi yang sering menyebabkan neurotis optik. &alam

    5 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    6/28

    suatu penelitian di 1ran, vaksin measles dan rubella '!0( banyak menyebabkan reaksi

    autoimun yang mencentuskan timbulnya neuritis optik beberapa saat setelah vaksinasi.

    2.11Patofisiologi

    ?ingga saat ini reaksi autoimun merupakan teori yang masih dipegang

    dalampatofisiologi neuritis optik. &alam reaksi ini myelin nervus optikus mengalami

    destruksi sehingga akson hanya dapat memberikan impuls listrik dalam jumlah yang

    sangat kecil. Bila keadaan ini terus menerus terjadi, maka sel ganglion retina akan

    mengalami kerusakan ireversibel. Setelah destruksi myelin berlangsung, a+on dari sel

    ganglion retina akan mulai berdegenerasi. !onosit melokalisir daerah tersebut diikuti oleh

    makrofag untuk memfagosit myelin. >ntrosit kemudian berpoliferasi dengan diikuti oleh

    makrofag untuk memfagosit myelin. >ntrosit kemudian berfoliferasi dengan diikuti

    deposisi jaringan sel glia. &aerah gliotik 'sklerotik( dapat bertambah jumlahnya dan

    meluas ke otak dan medulla spinalis 'multiple sklerosis(.

    1nflamasi pada endotel pembuluh darah retina dapat mendahuluidemielinisasi dan

    terkadang terlihat sebagai retinal vein sheathing . %ehilangan mielin dapat melebihi

    hilangnya akson.

    &ipercaya bahwa demielinisasi yang terjadi pada Neuritis optikus diperantarai

    oleh imun, tetapi mekanisme spesifik dan antigen targetnya belum diketahui. >ktivasi

    sistemik sel * diidentifikasi pada awal gejala dan mendahului perubahan yang terjadi di

    dalam cairan serebrospinal. Perubahan sistemik kembali menjadi normal mendahului

     perubahan sentral 'dalam "4- minggu(. >ktivasi sel * menyebabkan pelepasan sitokinin

    dan agen4agen inflamasi yang lain. >ktivasi sel B melawan protein dasar mielin tidak 

    terlihat di darah perifer namun dapat terlihat di cairan serebrospinal pasien dengan

     Neuritis optikus. Neuritis optikus juga berkaitan dengan kerentanan genetik, sama seperti

    !S. *erdapat ekspresi tipe ? tertentu diantara pasienNeuritis optikus.

    2.12)anifestasi Kinis

    =ambaran akut

    . ?ilang penglihatan". Nyeri pada mata yang semakin memberat bila bola mata digerakkan

    6 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    7/28

    $. &efek pupil aferen

    -. &efek lapang pandang

    . Palpilitis dengan hiperemia dan edema diskus optik 

    /. :otopsia

    C. Buta warna

    8. Perdarahan peripapil

    =ambaran kronik

    . %ehilangan penglihatan secara persisten

    ". &efek pupil aferen relatif 

    $. &esaturasi warna, terutama warna merah.

    -. :enomena uhthoff 

    . &iskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama di daerah temporal. Pucatnya

    diskus meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.

    2.13Pe!eri"saan iagnosti" 

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    8/28

    . Dntuk membantu mencari penyebab neuritis optik biasanya di pemeriksaan foto sinar 

    E kanal optik, sela tursika, atau dilakukan pemeriksaan * orbita dan kepala.

    ". &engan !01 diperlukan untuk melihat nervus optikus dan korteks serebri. ?al ini

    dilakukan terutama pada kasus yang diduga terdapat !S.

    $. :unduskopiPada funduskopi terlihat hiperemia dan pelebaran vena4vena besar sebagai tanda dini

     papilitis. Batas lempeng optik tidak jelas, terdapat edema papil serta eksudat retina.

    -. Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah. &ilakukan untuk melihat adanya proses infeksi

    atau inflamasi.

    . Slit lamp

    >danya sel radang pada vittreous.

    /. Visually Evoked Response '#;0( terganggu dan menunjukkan penurunan amplitude

    dan perlambatan waktu transisi.

    2.14Penatala"sanaan

    Pada pasien riwayat !S atau Neuritis optikus

    . &ari hasil !01 bila terdapat minuman lesi demieliminasi tipikal

    0egimen selama " minggu

    a. $ hari pertama diberikan !etilprednisolon kg2hari iv.

     b. hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolon mg2kg2hari oral,

    c. *appering off dengan cara "3 mg prednisone oral untuk hari pertama 'hari ke4

    sejak pemberian obat( dan 3 mg prednisone oral pada hari ke4" sampai ke4-.

    d. &apat diberikan 0anitidin 3 mg prednisone oral untuk profilaksis gastritis.

    !enurut Neuritis 5ptikus *reatment *rial '5N**( pengobatan dengan steroid

    dapat menurunkan progresivitas !S selama $ tahun. *erapi steroid hanya mempercepat

     pemulihan visual tapi tidak meningkatkan hasil pemulihan pandangan visual.

    ". &ari hasil !01 bila " atau lebih lesi demielinisasi

    a. !enggunakan regimen yang sama dengan yang di atas,

     b. !erujukan pasien ke spesialis neurologi untuk terapi interferon 647

    intramuscular seminggu sekali selama "8 hari,

    c. !etilprednisolon 1# ' g per hari, dosis tunggal atau dosis terbagi selama $

    hari( diikuti dengan prednisone oral ' mg2kgBB2hari selama hari kemudian

    - hari tapering off(. *idak menggunakan oral prednisolon sebagai terapi primer 

    karena dapat meningkatkan risiko rekuren atau kekambuhan.

    $. &engan tidak ada lesi demielinisasi dari hasil !01

    a. 0isiko terjadi !S rendah, kemungkinan terjadi sekitar ""9 setelah 3 tahun

    kemudian, b. Steroid 1# dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan visual,

    8 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    9/28

    c. Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali muncul gangguan visual pada

    mata kontralateral,

    d. !01 lagi dalam tahun kemudian.

    !ito+antrone, suatu agen kemoterapi dan terapi antibiotik di monoklonal lebih

    memberikan hasil yang menjanjikan bagi penyakit kambuhan4remisi 'relapsing-remining 

    disease( yang progresif dan sulit diatasi.

    2.1Ko!0li"asi

    %ehilangan penglihatan pada neuritis optik dapat terjadi permanen. Neuritis

    retrobulbar mungkin terjadi walaupun merupakan suatu neuritis opyik yang terjadi cukup

     jauh di belakang diskus optikus.

     Neuritis optik yang disebabkan oleh !S memiliki ciri khas kekambuhan danremisi. &isabilitasi yang menetap cenderung meningkat pada setiap kekambuhan.

    Peningkatan suhu tubuh dapat memperparah disabilitas ':enomena Dhthoff( khususnya

    gangguan penglihatan.

    2.1$efinisi Neuritis 9estiularis

     Neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang terbatas pada

    apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas mencakup nuclei

    vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan spektrum luas

    disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai

    ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun bilateral.

    Pakar lain membatasi istilah N# ini untuk caloric canal paresis yang unilateral,

    namun mencakup kasus4kasus dengan gejala yang progresif lambat, nistagmus spontan

    dapat dijumpai pada 839 kasus, dengan istilah acute peripheral vestibulophaty

    'vestibulopati perifer akut, #P>( dimaksudkan untuk kasus4kasus hilangnya fungsi

    vestibular perifer dengan onset mendadak 'tidak progresif lambat( dan disertai nistagmus

    spontan.

    2.1% E0i#e!iologi

    . !erupakan penyakit ketiga terbanyak ketiga dari vertigo perifer.

    ". 1nsidensinya $,233.333.

    $. Dsia terbanyak pada $4-3 tahun, laki4laki dan perempuan sama banyak.

    2.15Etiologi

    . 1nfeksi ?erpes simple+ #irus tipe , dengan kenyataan

    a( Pola endemik  b( Studi post mortem degenerasi inflamatif 

    9 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    10/28

    c( Peningkatan protein pada liFuor serebrospinalis

    d( &itemukan ?S#4 &N> dan 0N> di ganglion vestibularis

    ". 1skemia pada pembuluh darah yang memperdarahi bagian telinga 'suplai darah

    telinga dalam diberikan oleh arteri auditorius interna dan arteri yang bercabang ke

    dalam arteri koklearis komunis dan arteri vestibularis anterior yang mensuplai

    kanalis semisirkularis dan untrikulus.

    2.17Patofisiologi

    :aktor pencetus neuronitis vestibular

    a. 1nfeksi virus pada alat keseimbangan di telinga dalam.

     b. 0adang atau infeksi saraf keseimbangan 'vestibular neuritis(, biasanya terjadiserangan vertigo berulang beberapa jam atau beberapa hari setelah serangan

     pertamanya, seringkali disertai perasaan cemas, seringkali dialami setelah infeksi

    virus sebelumnya, tidak disertai gangguan maupun penurunan pendengaran.

    c. *emuan klinis N# menunjukkan adanya disrupsi mendadak dari masukan neuron

    dari salah satu labirin. Sensasi vertigo dan nistagmus spontan diterangkan dengan

    firing rate spontan yang tinggi dari neuron vestibular primer. danya nistagmus spontan horiGontal 'komponen major horiGontal, komponen

    minor vertikal dan torsial( dan adanya gangguan respons terhadap stimulasi

    kalorik, menunjukkan bahwa setidak4tidaknya aktivitas afferen dari kanalis

    semisirkularis horiGontal terganggu.

    2.28 )anifestasi Klinis

    . #ertigo berat dan nausea spontan, onset dalam beberapa jam, menetap lebih dari

    "- jam.". Sikap 'stance( dan gaya jalan ataksik.

    $. Nistagmus spontan, arah menetap, horiGontal, ke arah telinga yang sehat, menetap

    lebih dari "- jam.

    -. aloric canal paresis yang unilateral bermakna.

    . 5toscopy normal, pendengaran normal.

    /. &efisit neurologik lain tidak ada.

    C.

    2.21Pe!eri"saan

    10 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    11/28

    a. &ilakukan pemeriksaan fungsi pendengaran dan elektronistagmografi 'rekaman

     pergerakan mata dengan menggunakan metode elektronik(. Pemeriksaan nistagmus

    lainnya adalah dengan memasukkan sejumlah kecil air es ke dalam setiap saluran

    telinga lalu pergerakan mata penderita direkam.

     b. Dntuk membedakan neuronitis vestibularis dari penyebab vertigo lainnya bisa

    dilakukan pemeriksaan !01 kepala.

    c. Nistagmus

    . *es 0omberg yang dipertajam 'sharpen 0omberg *est(

    *es 0omberg ditujukan untuk adanya disfungsi sistem vestibular. 5rang yang

    normal mampu berdiri dalam sikap 0omberg yang dipertajam selama minimal $3

    detik. Pada tes ini pasien berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yang lain,

    tumit yang satu berada di depan jari kaki lain.

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    12/28

    d. Bila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk 

    mencegah dehidrasi.

    e.

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    13/28

    sehingga dapat dipakai untuk antivertigo. &osis dewasa yang laGim adalah "433

    mg $4- kali sehari.

    BAB III

    PE)BA-ASAN

    Pen(a"it )ulti0le S,lerosis

    3.1 efinisi

    Sklerosis !ultipel atau  Multiple Sclerosis '!S( adalah penyakit autoimun

    kronik yang  menyerang mielin otak dan medula spinalis.  Penyakit ini menyebabkan

    kerusakan mielin dan juga akson yang mengakibatkan gangguan transmisi konduksi

    saraf.

    !ultipel Sklerosis '!S( adalah penyakit degenerati sistem saraf pusat 'SSP( kronisyang meliputi kerusakan mielin 'material lemak I protein dari selaput saraf( .

    !S secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh

    sendiri, yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh terhadap penyakit

    virus dan bakteri, dengan alasan yang tidak diketahui mulai menyerang jaringan tubuh

    normal. Pada kasus ini menyerang sel yang membentuk mielin.

    !S merupakan salah satu gangguan neurologik yang menyerang usia muda

    sekitar 84-3 tahun. 1nsidens terbanyak terjadi pada wanita.

    13 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    14/28

    3.2 Klasifi"asi

     Multiple sclerosis diklasifi kasikan menjadi - kelompok 'gambar (

    . 0elapsing 0emitting !S '00!S( *ipe ini ditandai dengan episode relaps atau

    eksaserbasi yang diikuti dengan episode remisi 'perbaikan(. Sekitar 89 pasien !S

    memiliki tipe 00!S, /9 di antaranya akan berkembang menjadi tipe Secondary

     Progressive MS 'SP!S(.

    ". Secondary Progressive !S 'SP!S( Banyak pakar yang menganggap SP!S

    merupakan bentuk lanjut dari 00!S yang berkembang progresif. Pada tipe ini,

    episode remisi makin berkurang dan gejala menjadi makin progresif.

    $. Primary Progressive !S 'PP!S( PP!S diderita oleh 349 pasien !S dengan

    rasio perempuan laki4laki. =ejala yang timbul tidak pernah mengalami fase

    remisi.

    -. Primary 0elapsing !S 'P0!S( Bentuk P0!S adalah yang paling jarang. Pasienterus mengalami perburukan dengan beberapa episode eksaserbasi di antaranya.

    *idak pernah ada fase remisi atau bebas dari gejala.

    3.3 Etiologi

    a. #irus infeksi retrovirus akanmenyebabkan kerusakan oligodendroglia

     b. Bakteri reaksi silang sebagai respon perangsangan heat shock protein

    sehingga menyebabkan pelepasan sitokin

    c. &efek pada oligodendroglia

    d. &iet berhubungan dengan komposisi membran, fungsi makrofag, sintesa

     prostaglandine. =enetika penurunan kontrol respon immun

    f. !ekanisme lain toksin, endokrin, stress

    3.4 Patofisiologi

    !S ditandai dengan inflamasi kronis, demylination dan gliokis 'bekas

    luka(.%eadaan neuropatologis yang utama adalah reaksi inflamatori, mediasi imune,

    demyelinating proses. )ang beberapa percaya bahwa inilah yang mungkin mendorong

    virus secara genetik mudah diterima individu. &iaktifkannya sel * merespon pada

    lingkungan, 'e+ infeksi(.*sel ini dalan hubunganya dengan astrosit,merusak barier darah

    otak, karena itu memudahkan masuknya mediator imun.

    :aktor ini dikombinasikan dengan hancurnya digodendrosyt 'sel yang membuat

    mielin( hasil dari penurunan pembentukan mielin. !akrofage yang dipilih dan penyebab

    lain yang menghancurkan sel. Proses penyakit terdiri dari hilangnya mielin,

    menghilangnya dari oligodendrosyt, dan poliferasi astrosyt. Perubahan ini menghasilkan

    karakteristik plak , ataun sklerosis dengan flak yang tersebar.Bermula pada sarung mielin

     pada neuron diotak dan spinal cord yang terserang. epatnya penyakit ini

    14 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    15/28

    menghancurkan mielin tetapi serat saraf tidak dipengaruhi dan impulsif saraf akan tetap

    terhubung. Pada poin ini klien dapat komplain 'melaporkan( aanya fungsi yang

    merugikan 'e+ kelemahan(. Bagaimanapaun mielin dapat beregenerasi dan hilangnya

    gejala menghasilkan pengurangan.

    Sebagai peningkatan penyakit, mielin secara total robek2rusak dan akson

    menjadi ruwet. !ielin ditempatkan kembali oleh jeringan pada bekas luka, dengan

     bentuk yang sulit, plak sklerotik, tanpa mielin impuls saraf menjadi lambat, dan dengan

    adanya kehancuranpada saraf, a+one, impuls secara total tertutup, sebagai hasil dari

    hilangnya fungsi secara permanen. Pada banyak luka kronik, demylination dilanjutkan

    dengan penurunan fungsisaraf secara progresif.

    3. )anifestasi "linis

    . Kele!a&an u!u! biasanya muncul setelah aktivitas minimal, kelemahan

     bertambah berat dengan adanya peningkatan suhu tubuh dan kelembapan tinggi, yang

    disebut sebagai Dht holff fenomena 'pada akson yang mengalami demylisasi(.

    %elemahan seperti ini dapat dosertai kekakuan pada ekstermitas sampai drop foot

    ". Gangguan sensoris baal, kesemutan, perasaan seperti diikat, ditusuk jarum, dingin

     pada tungkai dan tangan, pada pemeriksaan fisik dengan test lhermitte biasa K '$39(

    hal ini akibat adanya plek pada kolumna servikal posterior yang kemudian meiritasi

    dan menekan medula spinalis.

    $. N(eri pada kebanyakan pasien !S akan mengalami nyeri 'lifford I *roter(, nyeri

     bersifat menahun. Nyeri pada !S berbentuk

    a( Nyeri kepala relatif sering didapatkan '"C9(

     b( Nyeri neurolgia trigeminal pada orang muda dan bilateral 'Jensen, A8"( relatif 

     jarang '9(

    c( Nyeri akibat peradangan nervus optikus akibat penekanan dura sekitar nervus

    optikus

    d( Nyeri visceral berupa spasme kandung kemih, konstipasi4. Gangguan Bla#er pada "2$ kasus !S akan mengalami gangguan hoperreflek blader 

    oleh karena gangguan spincter, pada fase awal areflek dan 2$ hiporelek dengan gejala

    impoten.

    . Gangguan sereelu! 39 kasus memberi gejala intension tremor, ataksia, titubasi

    kepala, disestesia, dan dikenal sebagai trias dari harcott nistagmus, gangguan

     bicara, intension tremor 

    $. Gangguan atang ota" lesi pada batang otak akan mengganggu saraf intra aksonal,

    nukleus, internuklear, otonom dan motorik, sensorik sepanjang traktus4traktus.

    15 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    16/28

    a(

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    17/28

    d( %elemahan umum dapat diberikan anti kolinergik misal ditropan, propantelin "4$

    +2hari

    e( =angguan emosi dan pseudobulber dapat diberikan amitriptilin " mg pada waktu

    malam

    3.5 Ko!0li"asi>da beberapa penyakit yang menyerupai sklerosis multiple

    . 1nfeksi otak karena bakteri atau virus 'penyakit Lyme, >1&S, sifilis(.

    ". %elainan struktur pada dasar tengkorak dan tulang belakang 'artritis berat pada

    leher, ruptur diskus spinalis(.

    $. *umor atau kista di otak dan medula spinalis ' siringomielia(.

    -. %emunduran spinoserebelar  dan ataksia herediter  'penyakit dimana aksi otot tidak 

    teratur atau otot tidak terkoordinasi(.

    . Stroke ringan 'terutama pada penderita diabetes atau hipertensi yang peka terhadap

     penyakit ini(./. Sklerosis amiotrofik lateralis 'penyakit Lou ehrig (.

    C. Peradangan pembuluh darah di dalam otak atau medula spinalis 'lupus, arteritis(.

    17 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    18/28

    BAB I9

    K6NSEP ASU-AN KEPE+A:ATAN

    3.1 Peng"ajian

    Pengkajian keperawatan menunjukkan masalah yang aktual dan risiko berkaitai

    dengan penyakit yang mencakup masalah neurologis, komplikasi sekunder, dan pengaruh

     penyakit terhadap klien dan keluarga. =erakan dan kemampuan berjalan klien diobservasi

    untuk menentukan apakah ads kemungkinan risiko jatuh. Pengkajian fungsi dilakukan baik 

    ketika klien cukup istirahat dan ketika mengalami keletihan. Perlu dikaji untuk adanya

    kelemahan, spastisitas, kerusakan penglihatan, dan inkontinensia.

    . >mati kekuatan motorik, koordinasi dan gangguan berjalan.

    ". %aji pemeriksaan saraf cranial.

    $. ;valuasi fungsi eliminasi.

    -. ;ksplorasi koping, efek aktifitas dan fungsi seksual, serta status emosional.

    &>*> D!D!

    . >namnesis

    1dentitas klien meliputi nama, umur 'lebih sering pada kelompok dewasa muda antara

    84-3 tahun(, jenis kelamin 'lebih sering menyerang wanita dibandingkan dengan pria(,

     pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit,

    nomor register, dan diagnosis medis.

    ". %eluhan utama yang sering menjadi alasan klien dan keluarga untuk meminta

     pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, serta

    gangguan sensorik dan penglihatan.

    &>*> &>S>0

    . %eluhan utama yang sering menjadi alasan klien dan keluarga untuk meminta

     pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, serta

    gangguan sensorik dan penglihatan.

    L >ktivitas 2 istirahat

    =ejala kelemahan, intoleransi aktivitas, kebas, parastesia eksterna

    *anda kelemahan umum, penurunan tonus2massa otot, jalan goyah2diseret, ataksia

    L Sirkulasi

    =ejala edema*anda ekstremitas mengecil, tidak aktif, kapiler rapuh

    18 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    19/28

    L 1ntegritas ego

    =ejala ?&0, ansietas, putus asa, tidak berdaya, produktivitas menurun

    L ;liminasi

    =ejala nokturia, retensi, inkontinensia, konstipasi, infeksi saluran kemih

    *anda control sfingter hilang, kerusakan ginjal

    L !akanan 2 cairan=ejala sulit mengunyah2menelan

    *anda sulit makan sendiri

    L ?ygiene

    =ejala bantuan personal hygiene

    *anda kurang perawatan diri

    L Nyeri 2 ketidaknyamanan

    =ejala nyeri spasme, neuralgia fasial

    L %eamanan

    =ejala riwayat jatuh2trauma, penggunaan alat bantu

    L Seksualitas

    =ejala impotent, gangguan fungsi seksualL 1nteraksi social

    =ejala menarik diri

    *anda gangguan bicara

    L Neurosensori

    =ejala kelemahan, paralysis otot, kebas, kesemutan, diplopia, pandangan kabur,

    memori hilang, susah berkomunikasi, kejang

    *anda status mental 'euphoria, depresi, apatis, peka, disorientasi. Bicara terbata4bata,

    kebutaan pada satu mata, gangguan sensasi sentuh2nyeri, nistagmus, diplopia.

    %emampuan motorik hilang, spastic paresis, ataksia, tremor, hiperfleksia, babinski K ,

    klonus pada lutut.

    ". 0iwayat Penyakit &ahulu

    Biasanya klien pernah mengalami pengakit autoimun.

    $. 0iwayat Penyakit Sekarang

    Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang

    mengakibatkan erbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif 

    3.2 Pe!eri"saan fisi" 

    . %eadaan Dmum

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    20/28

    > *idak ada suara nafas tambahan

     b( Sistem %ardiovaskuler 

    1 1ctus cordis tidak nampak 

    P 1ctus cordis teraba pada 1S -4

    P Pekak 

    > *idak ada suara tambahan seperti mur4mur 

    c( Sistem 1ntergumen

    0esiko terjadinya dekubitus karena intoleransi aktivitas

    d( Sistem =astrointestinal

    !engalami perubahan pola makan karena mengalami kesulitan makan sendiri

    akbiat gejala klinis yang ditimbulkan.

    e( Sistem ;liminasi Drine

    B>% mengalami inkontinensia I nokturia selama melakukan eliminasi urif( Sistem eliminasi alvi

    B>% tidak lancar $ hari + dengan konsistensi keras, warn kukning bu khas

    feses

    g( Sistem !urkulus skeletal

    %esadaran 4>patisi $4-4/

    *erjadi kelemahan paralisis otot, kesemutan, nyeri 'perasaan tertusuk4tusuk pada

     bagian tubuh tertentu(

    h( Sistem Neurologis

    i( *erjadi perubahan ketajaman penglihatan 'diplobia(, kesulitan dalam

     berkomunikasi 'disastria(

    3.3 Analisa #ata

    No ata Etiologi )asala& "e0

    1 &S

    4 %lien menyatakan

    mati rasa

    =ejala motorik %elemahan, kejanggalan

    2 4 %lien menyatakan

    kakinya kesemutan=ejala motorik 

    %esulitan dalam berjalan atau

    mempertahankan keseimbangan

    3 4 %lien menyatakan

    sensasi abnormal

    lainnya 'disestesia(

    =ejala sensorik  !remor  'gemetaran(

    4 4 %lien menyatakan

    gangguan penglihatan=ejala motorik Penglihatan ganda

    4 %lien menyatakan=ejala sensorik !asalah pengendalian saluran

    20 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    21/28

    sulit mencapai

    orgasme, berkurangny

    a sensai di

    vagina, impotensi pada pria

     pencernaan atau kandung

    kemih, sembelit

    $ 4 %lien menyatakan

     pusing atau vertigo=ejala sensorik 

    %ekakuan, ketidakstabilan,

    kelelahan yang luar biasa

    3.4 iagnosa "e0era'atan

    . %erusakan mobilisasi fisik b2d kelemahan, paresisi, spastisitas". 0esiko cedera b2d kerusakan sensori dan penglihatan

    $. Perubahan eliminasi alvi dan uri b2d disfungsi medulla spinalis

    -. &efisit perawatan diri 'makan, minum, berpakaian, hygiene( b2d perubahan

    kemampuan merawat diri sendiri.

    . %etidak efektifan koping

    /. =angguan komunikasi verbal b2d &isartia.

    3. INTE+9ENSI KEPE+A:ATAN

     N

    o

    &iagnosa %ep. *ujuan dan kriteria

    hasil

    1ntervensi 0asional

    %erusakan

    mobilisasi fisik 

     b2d kelemahan,

     paresisi,

    spastisitas

    *ujuan &alam $+"-

     jam klien mampu

    melaksanakan

    aktifitas fisik sesuai

    dengan

    kemampuannya.

    %riteria hasil

    4 !ampu

    mengidentifikasik 

    an faktor4faktor 

    resiko dan

    kekuatan individu

    yang

    mempengaruhi

    . *entukan dan

    kaji tingkat

    aktivitas

    sekarang dan

    derajat

    gangguan fungsi

    dengan skala 34-

    ". 1dentifikasi

    faktor4faktor 

    yang

    mempengaruhi

    kemampuan

    untuk aktif,

    misalnya

    . Dntuk  

    mengembangkan

    rencana

     perawatan bagi

     program

    rehabilitasi

    ". Dntuk  

    memecahkan

    masalah untuk 

    mempertahankan

    2 meningkatkan

    mobilitas.

    $. Dntuk  

    meningkatkankemandirian dan

    21 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    22/28

    toleransi terhadap

    aktifitas.

    4 !ampu

    mengidentifikasik 

    an beberapa

    alternatif 

    untukmembantu

    mempertahankan

    tingkat aktivitas

    saat sekarang.

    4 !ampu

     berpartisipasidalam program

    rehabilitasi.

    4 !ampu

    mendemonstrasik 

    an teknik 2

    tingkah laku yang

    dapat

    mempertahankan

    2 meneruskan

    aktivitas.

     pemasukan

    makanan yang

    tidak adekuat,

    insomnia,

     penggunaan

    obat4obat

    tertentu.

    $. >njurkan klien

    melakukan

     perawatan diri

    sendiri sesuai

    dengan

    kemampuan

    maksimal yang

    dimiliki pasien.

    -. ;valuasi

    kemampuan

    untuk 

    melakukan

    mobilisasi

    secara aman dan

     berikan alat

     bantu berjalan.

    . Buat rencana

     perawatan

    dengan periode

    istirahat

    konsisten

    diantara

    aktivitas.

    rasa mobilitas

    diri dan dapat

    menurunkan

     perasaan tidak 

     berdaya.

    -.

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    23/28

     berpartisipasi

    terhadap

     pencegahan

    trauma.

    4 &ecubitus tidak  

    terjadi.

    4 %ontraktur sendi

    tidak terjadi.

    4 %lien tidak jatuh

    dari tempat tidur.

    nistagmus,

    neuritis optikus 2

     penglihatan

    kabur(.

    ". !odifikasi

     pencegahan

    cidera.

    keparahan.

    ". Pencegahan

    cidera dilakukan

     pada klien

    multiple

    sclerosis jika

    disfungsi

    motorik 

    menyebabkan

    masalah dalam

    tidak ada

    koordinasi dan

    adanya kekakuan

    atau jika ataksia

    ada, klien resiko

     jatuh.

    $ Perubahan

    eliminasi alvi

    dan uri b2d

    disfungsi

    medulla spinalis

    *ujuan &alam "+"-

     jam eliminasi urin

    terpenuhi.

    %riteria hasil

    4 Pemenuhan

    eliminasi urin

    dapat

    dilaksanakan

    dengan atau

    tidak 

    menggunakan

    kateter 

    4 Produksi 3

    cc2jam

    4 %eluhan

    eliminasi urin

    tidak ada.

    . %aji pola

     berkemih dan

    catat urin setiap

    / jam.

    ". *ingkatkan

    kontrol berkemih

    dengan cara

     berikan

    dukungan pada

    klien tentang

     pemenuhan

    eliminasi rin,

    lakukan jadwal

     berkemih, ukur 

     jumlah urin tiap

    " jam

    $. Palpasi

    kemungkinan

    adanya distensi

    . !engetahui

    fungsi ginjal.

    ". Jadwal berkemih

    diatur awalnya

    setiap sampai"

     jam dengan

     perpanjangan

    interfal waktu

     bertahap. %lien

    diinstruksikan

    untuk mengukur 

     jumlah air yang

    di minum setiap

    " jam dan

    mencoba untuk 

     berkemih $3

    menit setelah

    minum.$. !enilai

    23 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    24/28

    kandung kemih

    -. >njurkan klien

    untuk minum

    "333cc2hari.

     perubahan akibat

    dari

    inkontinensia

    urin.

    -. !empertahankan

    fungsi ginjal.

    - &efisit

     perawatan diri

    'makan, minum,

     berpakaian,

    hygiene( b2d

     perubahankemampuan

    merawat diri

    sendiri.

    *ujuan &alam "E"-

     jam pasien tidak 

    mengalami defisit

     perawatan diri.

    %riteria hasil

    4 Pasien mampumelakukan

    kebersihan diri

    secara mandiri

    4 Pasien mampu

     berpakaian

    dengan baik 

    4 Pasien mampu

    melakukan

    makan dengan

     baik.

    . !elat

    ih pasien cara4

    cara perawatan

    diri.

    ". !elat

    ih pasien untuk 

     berdandan

    'berpakaian,

    menyisir,

     berhias(

    3. !elat

    ih pasien makan

    secara mandiri

    'praktik makan

    sesuai tahapan

    makan yang

     baik, merapikan

    alat(

    %etidakefektifa

    n koping

    *ujuan

    4 mempertahankan

    sensasi terhadap

    kontrol.

    4 !embuat

    rencana untuk 

    gaya hidup.

    4 !engungkapkan

    keinginan untuk 

    melanjutkan

    masa dewasa.

    %riteria hasil

    . %uatkan

    mekanisme

    koping.

    ". Perbaiki

     perawatan diri.

    . Pada !S

    menyebabkan

     pasien

    dankeluarga

    mengalami

    frustasi.

    ". !S

    mempengaruhi

    setiap segi

    kehidupan

    sehari4hari.

    24 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    25/28

    4 >daptasi fisik  

    dan psikologis.

    4 Perawatan diri

    membaik.

    / =angguan

    komunikasi

    verbal b2d

    &isartia.

    *ujuan dalam waktu

    "+"- jam klien dapat

    meningkatkan

    kesehatan dan

    mandiri dalam suatu

    lingkungan sosial.

    %riteria hasil

    4 %omunikasi penerimaan,

    interpretasi dan

    ekspresi pesan

    lisan, tulisan dan

    non verbal

    meningkat.

    4 !ampu

    mengontrol

    respon ketakutan

    dan kecemasan

    terhadap

    ketidakmampuan

     berbicara.

    4 !ampu

    mengkomunikasikan kebutuhan

    dengan

    lingkungan social.

    . Beri satu

    kalimat simple

    dila

     berkomunikasi.

    ". &orong klien

     berkomunikasi

     perlahan dan

    mengulangi

     permintaan.

    $. =unakan

    tambahan bahan

    alat komunikasi

    lain untuk  

    memfasilitasi

    komunikasi dua

    arah yang

    optimal.

    -. %onsultasikan

    dengan dokter 

    kebutuhan terapi

    wicara untuk 

     berbicara.

    . !ampu

    mengkomunikas

    ikan kebutuhan

    dengan

    lingkungan

    sosial.

    3.$ E9A;UASI

    . Setelah dilakukan asuhan keperawatan paien mampu mengidentifikasi faktor4

    faktor resiko dan kekuatan individu yang mempengaruhi toleransi aktivitas, mampu

    25 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    26/28

    mengidentifikasi beberapa alternatif untuk membantu mempertahankan aktifitas saat

    sekarang serta berpartisipasi dalam program rehabilitasi.

    ". Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat mengkompensasi

    terjadinya perubahan sensori yang dialami dengan teknik4teknik yang diajarkan.

    $. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien mampu mendemonstrasikan

     perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri serta mampu

    melakukan kegiatan perawatan diri sendiri dalam tingkat kemampuan yang dimiliki

    secara optimal.

    -. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat terhindar dari cidera

    selama perawatan dilakukan tidak jatuh dari tempat tidur, tidak terjadi kontraktur dan

    luka tekan.

    . Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat memahami keadaannya

    dan mendemonstrasikan teknik mencegah atau menurunkan infeksi saluran kemih.

    BAB 9

    PENUTUP

    .1 Kesi!0ulan

     Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh

    inflamasi dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis

    optikus, serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.

    26 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    27/28

    Penglihatan dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang

    mengalami peradangan.

    Sedangkan neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang

    terbatas pada apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas

    mencakup nuclei vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan

    spektrum luas disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai

    ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun

     bilateral.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa neuritis adalah gangguan pada sistem syaraf 

    atau radang pada syaraf yang disebabkan oleh adanya pukulan, benturan patah tulang

    dan keracunan atau kekurangan vitamin B.

    .2 Saran

    Sebagai mahasiswa keperawatan maupun perawat diharapkan dapat

    memahami konsep Neuritis dan bagaimana asuhan keperawatan Neuritis yang baik,

    sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien dengan Neuritis

    dengan lebih baik lagi.

    27 | N e u r i t i s

  • 8/18/2019 Makalah Neuritis

    28/28

    &>:*>0 PDS*>%>

    . #aughan I >sbury. 5ftalmologi umum, ;disi -, Jakarta Midya !edika, "333.?all

    "C-4"8C". 1lyas sidharta, ilmu penyakit mata, fakultas kedokteran indonesia edisi ke tiga balai

     penerbit fkui, jakarta, "33/. ?all CA488

    $. >merican academy of ophtalmologi staff. Neuro4optalmologi american academy of

    ophtalmologi staff, editor. Neuro4optalmologi. Basic and clinical sciencie course sec.

    . San fransisco the foundation of america academy of ophtalmologi, "34"3". P

    /, "84-/

    -. !isbach jusuf. Neuro optalmologi. Pemeriksaan klinis dan interpretasi. Balai

     penerbit fkui, jakarta, AAA. ?all 4-, 84"$

    . Mijana nana s,d. 1lmu penyakit mata, cetakan ke /, abdi tegal.jakarta AA$. ?all $$"4

    $-"/. !ardjono mahar,Neurologi klinis &asar. etakan ke sepuluh, &ian 0akyat. Jakarta.

    "33-. ?all /4"/.

    C. =uyton >, ?all J; Neurofisiologi penglihatan sentral Buku >jar :isiologi

    %edokeran, edisi A. Jakarta AAC . ?all 8".

    8. Saiful !uhammad, Neuroanatomi :ungsional. Bag. 1lmu Penyakit Syaraf :%.

    Dnair .Surabaya. AA/ ?all -4C.

    A. gustus "3"(.

    28 | N i t i

    http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390