makalah neuritis
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
1/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian neuritis
Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh
inflamasi dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis
optikus, serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penglihatan dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang
mengalami peradangan.
Sedangkan neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang
terbatas pada apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas
mencakup nuclei vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan
spektrum luas disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai
ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun
bilateral.
Jadi dapat disimpulkan bahwa neuritis adalah gangguan pada sistem syaraf
atau radang pada syaraf yang disebabkan oleh adanya pukulan, benturan patah tulang
dan keracunan atau kekurangan vitamin B.
2.2 Etiologi
. !akanan yang tidak sehat.
". #irus yang menyerang saraf.
$. %ecelakaan sehingga mengakibatkan benturan atau luka yang cukup dalam sehingga
menyebabkan adanya gangguan pada syaraf
2.3 Patofisiologi
&emylination dan gliokis 'bekas luka(. %eadaan neuropatologis yang utama
adalah reaksi inflamatori, mediasi imune, demyelinating proses. )ang beberapa
percaya bahwa inilah yang mungkin mendorong virus secara genetik mudah diterima
individu. &iaktifkannya sel * merespon pada lingkungan, 'e+ infeksi(.*sel ini dalan
hubunganya dengan astrosit,merusak barier darah otak, karena itu memudahkan
masuknya mediator imun.
1 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
2/28
2.4 Gejala neuritis
. *ubuh sering mengalami kesemutan dan kram,
". Sering mengalami sakit kepala,
$. &aya tahan tubuh menurun drastis,
-. Sering merasa cemas dan gelisah. Jika kondisinya sudah sangat parah dapat menyebabkan kemampuan penglihatan
menjadi berkurang
/. Pada beberaa kasus menyabakan mati rasa, lumpuh, dan kesulitan berjalan.
2. Pe!eri"saan #iagnosti"
. *es visus
". Pemeriksaan !01
$. Nistagmus *es 0omberg yang dipertajam 'sharpen 0omberg *est(
2.$ Penatala"sanaan
Pada pasien riwayat !S atau Neuritis optikus
( &ari hasil !01 bila terdapat minuman lesi demieliminasi tipikal
0egimen selama " minggu
a. $ hari pertama diberikan !etilprednisolon kg2hari iv.
b. hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolon mg2kg2hari oral,
c. *appering off dengan cara "3 mg prednisone oral untuk hari pertama 'hari ke4
sejak pemberian obat( dan 3 mg prednisone oral pada hari ke4" sampai ke4-.
d. &apat diberikan 0anitidin 3 mg prednisone oral untuk profilaksis gastritis.
!enurut Neuritis 5ptikus *reatment *rial '5N**( pengobatan dengan steroid
dapat menurunkan progresivitas !S selama $ tahun. *erapi steroid hanya mempercepat
pemulihan visual tapi tidak meningkatkan hasil pemulihan pandangan visual.
"( &ari hasil !01 bila " atau lebih lesi demielinisasi
a. !enggunakan regimen yang sama dengan yang di atas,
b. !erujukan pasien ke spesialis neurologi untuk terapi interferon 647
intramuscular seminggu sekali selama "8 hari,
c. !etilprednisolon 1# ' g per hari, dosis tunggal atau dosis terbagi selama $
hari( diikuti dengan prednisone oral ' mg2kgBB2hari selama hari kemudian
2 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
3/28
- hari tapering off(. *idak menggunakan oral prednisolon sebagai terapi primer
karena dapat meningkatkan risiko rekuren atau kekambuhan.
$( &engan tidak ada lesi demielinisasi dari hasil !01
a. 0isiko terjadi !S rendah, kemungkinan terjadi sekitar ""9 setelah 3 tahun
kemudian,
b. Steroid 1# dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan visual,
c. Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali muncul gangguan visual pada
mata kontralateral,
d. !01 lagi dalam tahun kemudian.
!ito+antrone, suatu agen kemoterapi dan terapi antibiotik di monoklonal lebih
memberikan hasil yang menjanjikan bagi penyakit kambuhan4remisi 'relapsing-remining
disease( yang progresif dan sulit diatasi.
2.% Pat&'a(
:aktor predisposisi virus, respon
autoimun, genetic
;dema dan deporasi mielin
&emieinisasi mengkerut dan menjadi plak
3 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
4/28
taksia &isfungsi lesi kortiko g.g sensorik
Serebral spinalis kelemahan
anggota gerak
&isartia ?ilangnya
&aya ingat
&an dimensia
=angguan afek
Perubahan kemampuan
!erawat diri sendiri ;foria kehilangan
%emampuan menyelesaikan
masalah
4 | N e u r i t i s
)"* +esi"o
,i#era
)"* -a!atan
"o!uni"asi /eral
)"* 0erua&an
eli!inasi urinarius
)"* "erusa"an
!oilitas fisi"
)"* efisit 0era'atan
#iri !a"an !inu!
er0a"aian &(giene
0erua&an nutrisi
"urang #ari "eutu&an
)"*
"eti#a"efe"tifan
"o0ing
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
5/28
2.5 efinisi Neuritis 60ti"
Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh inflamasi
dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis optikus,
serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Penglihatan
dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang mengalami
peradangan.
Neuritis optik terdiri atas tiga jenis, yaitu
. 0etrobulbar neuritis menunjukan kepada lesi saraf akut dan tidak ditemukan adanya
gambaran fundus yang abnormal.
". Papilitis mengarah kepada lesi anterior dimana diskus menjadi membengkak dan
hiperemis.
$. Neurorenitinitis memiliki konotasi yang sama dengan papilitis tetapi ditujukan
kepada suatu proses yang lebih lanjut menuju daerah dekat retina dan uvea.
2.7 E0i#e!iologi
1nsiden dan prevalensi neuritis optik di >merika adalah seperlimadari 33.333
dan per 33.333 penduduk.
Pada predileksi umur dfewasa muda "34- tahun,neuritis optikus biasanya
bersifat unilateral dan lebih banyak pada wanita '$(. Sedangkan pada anak lebih jarang
terjadi, yaitu hanya kurang lebih 9 kasus, biasanya bersifat bilateral, timbul palpitis,
dan mempunyai kecenderungan menjadi multipel sklerosis lebih rendah. 5nset neuritis
optik pada anak rata @ rata terjadi pada usia A@" tahun.
2.18Etiologi
;tiologi yang paling sering ditemukan pada anak adalah
a. 1diopatik
b. >denovirus
c. !easles
d. !umps
e. hickenpo+
f. Bortonella henselae 'cat4scratchdisease2neuroretinitis(
g. !ultipel sklerosis
Berbeda dengan dewasa dimana etiologi terbanyak adalah multipel sklerosis
'39(, pada anak !S bukan etiologi yang sering menyebabkan neurotis optik. &alam
5 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
6/28
suatu penelitian di 1ran, vaksin measles dan rubella '!0( banyak menyebabkan reaksi
autoimun yang mencentuskan timbulnya neuritis optik beberapa saat setelah vaksinasi.
2.11Patofisiologi
?ingga saat ini reaksi autoimun merupakan teori yang masih dipegang
dalampatofisiologi neuritis optik. &alam reaksi ini myelin nervus optikus mengalami
destruksi sehingga akson hanya dapat memberikan impuls listrik dalam jumlah yang
sangat kecil. Bila keadaan ini terus menerus terjadi, maka sel ganglion retina akan
mengalami kerusakan ireversibel. Setelah destruksi myelin berlangsung, a+on dari sel
ganglion retina akan mulai berdegenerasi. !onosit melokalisir daerah tersebut diikuti oleh
makrofag untuk memfagosit myelin. >ntrosit kemudian berpoliferasi dengan diikuti oleh
makrofag untuk memfagosit myelin. >ntrosit kemudian berfoliferasi dengan diikuti
deposisi jaringan sel glia. &aerah gliotik 'sklerotik( dapat bertambah jumlahnya dan
meluas ke otak dan medulla spinalis 'multiple sklerosis(.
1nflamasi pada endotel pembuluh darah retina dapat mendahuluidemielinisasi dan
terkadang terlihat sebagai retinal vein sheathing . %ehilangan mielin dapat melebihi
hilangnya akson.
&ipercaya bahwa demielinisasi yang terjadi pada Neuritis optikus diperantarai
oleh imun, tetapi mekanisme spesifik dan antigen targetnya belum diketahui. >ktivasi
sistemik sel * diidentifikasi pada awal gejala dan mendahului perubahan yang terjadi di
dalam cairan serebrospinal. Perubahan sistemik kembali menjadi normal mendahului
perubahan sentral 'dalam "4- minggu(. >ktivasi sel * menyebabkan pelepasan sitokinin
dan agen4agen inflamasi yang lain. >ktivasi sel B melawan protein dasar mielin tidak
terlihat di darah perifer namun dapat terlihat di cairan serebrospinal pasien dengan
Neuritis optikus. Neuritis optikus juga berkaitan dengan kerentanan genetik, sama seperti
!S. *erdapat ekspresi tipe ? tertentu diantara pasienNeuritis optikus.
2.12)anifestasi Kinis
=ambaran akut
. ?ilang penglihatan". Nyeri pada mata yang semakin memberat bila bola mata digerakkan
6 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
7/28
$. &efek pupil aferen
-. &efek lapang pandang
. Palpilitis dengan hiperemia dan edema diskus optik
/. :otopsia
C. Buta warna
8. Perdarahan peripapil
=ambaran kronik
. %ehilangan penglihatan secara persisten
". &efek pupil aferen relatif
$. &esaturasi warna, terutama warna merah.
-. :enomena uhthoff
. &iskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama di daerah temporal. Pucatnya
diskus meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.
2.13Pe!eri"saan iagnosti"
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
8/28
. Dntuk membantu mencari penyebab neuritis optik biasanya di pemeriksaan foto sinar
E kanal optik, sela tursika, atau dilakukan pemeriksaan * orbita dan kepala.
". &engan !01 diperlukan untuk melihat nervus optikus dan korteks serebri. ?al ini
dilakukan terutama pada kasus yang diduga terdapat !S.
$. :unduskopiPada funduskopi terlihat hiperemia dan pelebaran vena4vena besar sebagai tanda dini
papilitis. Batas lempeng optik tidak jelas, terdapat edema papil serta eksudat retina.
-. Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah. &ilakukan untuk melihat adanya proses infeksi
atau inflamasi.
. Slit lamp
>danya sel radang pada vittreous.
/. Visually Evoked Response '#;0( terganggu dan menunjukkan penurunan amplitude
dan perlambatan waktu transisi.
2.14Penatala"sanaan
Pada pasien riwayat !S atau Neuritis optikus
. &ari hasil !01 bila terdapat minuman lesi demieliminasi tipikal
0egimen selama " minggu
a. $ hari pertama diberikan !etilprednisolon kg2hari iv.
b. hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolon mg2kg2hari oral,
c. *appering off dengan cara "3 mg prednisone oral untuk hari pertama 'hari ke4
sejak pemberian obat( dan 3 mg prednisone oral pada hari ke4" sampai ke4-.
d. &apat diberikan 0anitidin 3 mg prednisone oral untuk profilaksis gastritis.
!enurut Neuritis 5ptikus *reatment *rial '5N**( pengobatan dengan steroid
dapat menurunkan progresivitas !S selama $ tahun. *erapi steroid hanya mempercepat
pemulihan visual tapi tidak meningkatkan hasil pemulihan pandangan visual.
". &ari hasil !01 bila " atau lebih lesi demielinisasi
a. !enggunakan regimen yang sama dengan yang di atas,
b. !erujukan pasien ke spesialis neurologi untuk terapi interferon 647
intramuscular seminggu sekali selama "8 hari,
c. !etilprednisolon 1# ' g per hari, dosis tunggal atau dosis terbagi selama $
hari( diikuti dengan prednisone oral ' mg2kgBB2hari selama hari kemudian
- hari tapering off(. *idak menggunakan oral prednisolon sebagai terapi primer
karena dapat meningkatkan risiko rekuren atau kekambuhan.
$. &engan tidak ada lesi demielinisasi dari hasil !01
a. 0isiko terjadi !S rendah, kemungkinan terjadi sekitar ""9 setelah 3 tahun
kemudian, b. Steroid 1# dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan visual,
8 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
9/28
c. Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali muncul gangguan visual pada
mata kontralateral,
d. !01 lagi dalam tahun kemudian.
!ito+antrone, suatu agen kemoterapi dan terapi antibiotik di monoklonal lebih
memberikan hasil yang menjanjikan bagi penyakit kambuhan4remisi 'relapsing-remining
disease( yang progresif dan sulit diatasi.
2.1Ko!0li"asi
%ehilangan penglihatan pada neuritis optik dapat terjadi permanen. Neuritis
retrobulbar mungkin terjadi walaupun merupakan suatu neuritis opyik yang terjadi cukup
jauh di belakang diskus optikus.
Neuritis optik yang disebabkan oleh !S memiliki ciri khas kekambuhan danremisi. &isabilitasi yang menetap cenderung meningkat pada setiap kekambuhan.
Peningkatan suhu tubuh dapat memperparah disabilitas ':enomena Dhthoff( khususnya
gangguan penglihatan.
2.1$efinisi Neuritis 9estiularis
Neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang terbatas pada
apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas mencakup nuclei
vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan spektrum luas
disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai
ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun bilateral.
Pakar lain membatasi istilah N# ini untuk caloric canal paresis yang unilateral,
namun mencakup kasus4kasus dengan gejala yang progresif lambat, nistagmus spontan
dapat dijumpai pada 839 kasus, dengan istilah acute peripheral vestibulophaty
'vestibulopati perifer akut, #P>( dimaksudkan untuk kasus4kasus hilangnya fungsi
vestibular perifer dengan onset mendadak 'tidak progresif lambat( dan disertai nistagmus
spontan.
2.1% E0i#e!iologi
. !erupakan penyakit ketiga terbanyak ketiga dari vertigo perifer.
". 1nsidensinya $,233.333.
$. Dsia terbanyak pada $4-3 tahun, laki4laki dan perempuan sama banyak.
2.15Etiologi
. 1nfeksi ?erpes simple+ #irus tipe , dengan kenyataan
a( Pola endemik b( Studi post mortem degenerasi inflamatif
9 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
10/28
c( Peningkatan protein pada liFuor serebrospinalis
d( &itemukan ?S#4 &N> dan 0N> di ganglion vestibularis
". 1skemia pada pembuluh darah yang memperdarahi bagian telinga 'suplai darah
telinga dalam diberikan oleh arteri auditorius interna dan arteri yang bercabang ke
dalam arteri koklearis komunis dan arteri vestibularis anterior yang mensuplai
kanalis semisirkularis dan untrikulus.
2.17Patofisiologi
:aktor pencetus neuronitis vestibular
a. 1nfeksi virus pada alat keseimbangan di telinga dalam.
b. 0adang atau infeksi saraf keseimbangan 'vestibular neuritis(, biasanya terjadiserangan vertigo berulang beberapa jam atau beberapa hari setelah serangan
pertamanya, seringkali disertai perasaan cemas, seringkali dialami setelah infeksi
virus sebelumnya, tidak disertai gangguan maupun penurunan pendengaran.
c. *emuan klinis N# menunjukkan adanya disrupsi mendadak dari masukan neuron
dari salah satu labirin. Sensasi vertigo dan nistagmus spontan diterangkan dengan
firing rate spontan yang tinggi dari neuron vestibular primer. danya nistagmus spontan horiGontal 'komponen major horiGontal, komponen
minor vertikal dan torsial( dan adanya gangguan respons terhadap stimulasi
kalorik, menunjukkan bahwa setidak4tidaknya aktivitas afferen dari kanalis
semisirkularis horiGontal terganggu.
2.28 )anifestasi Klinis
. #ertigo berat dan nausea spontan, onset dalam beberapa jam, menetap lebih dari
"- jam.". Sikap 'stance( dan gaya jalan ataksik.
$. Nistagmus spontan, arah menetap, horiGontal, ke arah telinga yang sehat, menetap
lebih dari "- jam.
-. aloric canal paresis yang unilateral bermakna.
. 5toscopy normal, pendengaran normal.
/. &efisit neurologik lain tidak ada.
C.
2.21Pe!eri"saan
10 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
11/28
a. &ilakukan pemeriksaan fungsi pendengaran dan elektronistagmografi 'rekaman
pergerakan mata dengan menggunakan metode elektronik(. Pemeriksaan nistagmus
lainnya adalah dengan memasukkan sejumlah kecil air es ke dalam setiap saluran
telinga lalu pergerakan mata penderita direkam.
b. Dntuk membedakan neuronitis vestibularis dari penyebab vertigo lainnya bisa
dilakukan pemeriksaan !01 kepala.
c. Nistagmus
. *es 0omberg yang dipertajam 'sharpen 0omberg *est(
*es 0omberg ditujukan untuk adanya disfungsi sistem vestibular. 5rang yang
normal mampu berdiri dalam sikap 0omberg yang dipertajam selama minimal $3
detik. Pada tes ini pasien berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yang lain,
tumit yang satu berada di depan jari kaki lain.
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
12/28
d. Bila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk
mencegah dehidrasi.
e.
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
13/28
sehingga dapat dipakai untuk antivertigo. &osis dewasa yang laGim adalah "433
mg $4- kali sehari.
BAB III
PE)BA-ASAN
Pen(a"it )ulti0le S,lerosis
3.1 efinisi
Sklerosis !ultipel atau Multiple Sclerosis '!S( adalah penyakit autoimun
kronik yang menyerang mielin otak dan medula spinalis. Penyakit ini menyebabkan
kerusakan mielin dan juga akson yang mengakibatkan gangguan transmisi konduksi
saraf.
!ultipel Sklerosis '!S( adalah penyakit degenerati sistem saraf pusat 'SSP( kronisyang meliputi kerusakan mielin 'material lemak I protein dari selaput saraf( .
!S secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh
sendiri, yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh terhadap penyakit
virus dan bakteri, dengan alasan yang tidak diketahui mulai menyerang jaringan tubuh
normal. Pada kasus ini menyerang sel yang membentuk mielin.
!S merupakan salah satu gangguan neurologik yang menyerang usia muda
sekitar 84-3 tahun. 1nsidens terbanyak terjadi pada wanita.
13 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
14/28
3.2 Klasifi"asi
Multiple sclerosis diklasifi kasikan menjadi - kelompok 'gambar (
. 0elapsing 0emitting !S '00!S( *ipe ini ditandai dengan episode relaps atau
eksaserbasi yang diikuti dengan episode remisi 'perbaikan(. Sekitar 89 pasien !S
memiliki tipe 00!S, /9 di antaranya akan berkembang menjadi tipe Secondary
Progressive MS 'SP!S(.
". Secondary Progressive !S 'SP!S( Banyak pakar yang menganggap SP!S
merupakan bentuk lanjut dari 00!S yang berkembang progresif. Pada tipe ini,
episode remisi makin berkurang dan gejala menjadi makin progresif.
$. Primary Progressive !S 'PP!S( PP!S diderita oleh 349 pasien !S dengan
rasio perempuan laki4laki. =ejala yang timbul tidak pernah mengalami fase
remisi.
-. Primary 0elapsing !S 'P0!S( Bentuk P0!S adalah yang paling jarang. Pasienterus mengalami perburukan dengan beberapa episode eksaserbasi di antaranya.
*idak pernah ada fase remisi atau bebas dari gejala.
3.3 Etiologi
a. #irus infeksi retrovirus akanmenyebabkan kerusakan oligodendroglia
b. Bakteri reaksi silang sebagai respon perangsangan heat shock protein
sehingga menyebabkan pelepasan sitokin
c. &efek pada oligodendroglia
d. &iet berhubungan dengan komposisi membran, fungsi makrofag, sintesa
prostaglandine. =enetika penurunan kontrol respon immun
f. !ekanisme lain toksin, endokrin, stress
3.4 Patofisiologi
!S ditandai dengan inflamasi kronis, demylination dan gliokis 'bekas
luka(.%eadaan neuropatologis yang utama adalah reaksi inflamatori, mediasi imune,
demyelinating proses. )ang beberapa percaya bahwa inilah yang mungkin mendorong
virus secara genetik mudah diterima individu. &iaktifkannya sel * merespon pada
lingkungan, 'e+ infeksi(.*sel ini dalan hubunganya dengan astrosit,merusak barier darah
otak, karena itu memudahkan masuknya mediator imun.
:aktor ini dikombinasikan dengan hancurnya digodendrosyt 'sel yang membuat
mielin( hasil dari penurunan pembentukan mielin. !akrofage yang dipilih dan penyebab
lain yang menghancurkan sel. Proses penyakit terdiri dari hilangnya mielin,
menghilangnya dari oligodendrosyt, dan poliferasi astrosyt. Perubahan ini menghasilkan
karakteristik plak , ataun sklerosis dengan flak yang tersebar.Bermula pada sarung mielin
pada neuron diotak dan spinal cord yang terserang. epatnya penyakit ini
14 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
15/28
menghancurkan mielin tetapi serat saraf tidak dipengaruhi dan impulsif saraf akan tetap
terhubung. Pada poin ini klien dapat komplain 'melaporkan( aanya fungsi yang
merugikan 'e+ kelemahan(. Bagaimanapaun mielin dapat beregenerasi dan hilangnya
gejala menghasilkan pengurangan.
Sebagai peningkatan penyakit, mielin secara total robek2rusak dan akson
menjadi ruwet. !ielin ditempatkan kembali oleh jeringan pada bekas luka, dengan
bentuk yang sulit, plak sklerotik, tanpa mielin impuls saraf menjadi lambat, dan dengan
adanya kehancuranpada saraf, a+one, impuls secara total tertutup, sebagai hasil dari
hilangnya fungsi secara permanen. Pada banyak luka kronik, demylination dilanjutkan
dengan penurunan fungsisaraf secara progresif.
3. )anifestasi "linis
. Kele!a&an u!u! biasanya muncul setelah aktivitas minimal, kelemahan
bertambah berat dengan adanya peningkatan suhu tubuh dan kelembapan tinggi, yang
disebut sebagai Dht holff fenomena 'pada akson yang mengalami demylisasi(.
%elemahan seperti ini dapat dosertai kekakuan pada ekstermitas sampai drop foot
". Gangguan sensoris baal, kesemutan, perasaan seperti diikat, ditusuk jarum, dingin
pada tungkai dan tangan, pada pemeriksaan fisik dengan test lhermitte biasa K '$39(
hal ini akibat adanya plek pada kolumna servikal posterior yang kemudian meiritasi
dan menekan medula spinalis.
$. N(eri pada kebanyakan pasien !S akan mengalami nyeri 'lifford I *roter(, nyeri
bersifat menahun. Nyeri pada !S berbentuk
a( Nyeri kepala relatif sering didapatkan '"C9(
b( Nyeri neurolgia trigeminal pada orang muda dan bilateral 'Jensen, A8"( relatif
jarang '9(
c( Nyeri akibat peradangan nervus optikus akibat penekanan dura sekitar nervus
optikus
d( Nyeri visceral berupa spasme kandung kemih, konstipasi4. Gangguan Bla#er pada "2$ kasus !S akan mengalami gangguan hoperreflek blader
oleh karena gangguan spincter, pada fase awal areflek dan 2$ hiporelek dengan gejala
impoten.
. Gangguan sereelu! 39 kasus memberi gejala intension tremor, ataksia, titubasi
kepala, disestesia, dan dikenal sebagai trias dari harcott nistagmus, gangguan
bicara, intension tremor
$. Gangguan atang ota" lesi pada batang otak akan mengganggu saraf intra aksonal,
nukleus, internuklear, otonom dan motorik, sensorik sepanjang traktus4traktus.
15 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
16/28
a(
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
17/28
d( %elemahan umum dapat diberikan anti kolinergik misal ditropan, propantelin "4$
+2hari
e( =angguan emosi dan pseudobulber dapat diberikan amitriptilin " mg pada waktu
malam
3.5 Ko!0li"asi>da beberapa penyakit yang menyerupai sklerosis multiple
. 1nfeksi otak karena bakteri atau virus 'penyakit Lyme, >1&S, sifilis(.
". %elainan struktur pada dasar tengkorak dan tulang belakang 'artritis berat pada
leher, ruptur diskus spinalis(.
$. *umor atau kista di otak dan medula spinalis ' siringomielia(.
-. %emunduran spinoserebelar dan ataksia herediter 'penyakit dimana aksi otot tidak
teratur atau otot tidak terkoordinasi(.
. Stroke ringan 'terutama pada penderita diabetes atau hipertensi yang peka terhadap
penyakit ini(./. Sklerosis amiotrofik lateralis 'penyakit Lou ehrig (.
C. Peradangan pembuluh darah di dalam otak atau medula spinalis 'lupus, arteritis(.
17 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
18/28
BAB I9
K6NSEP ASU-AN KEPE+A:ATAN
3.1 Peng"ajian
Pengkajian keperawatan menunjukkan masalah yang aktual dan risiko berkaitai
dengan penyakit yang mencakup masalah neurologis, komplikasi sekunder, dan pengaruh
penyakit terhadap klien dan keluarga. =erakan dan kemampuan berjalan klien diobservasi
untuk menentukan apakah ads kemungkinan risiko jatuh. Pengkajian fungsi dilakukan baik
ketika klien cukup istirahat dan ketika mengalami keletihan. Perlu dikaji untuk adanya
kelemahan, spastisitas, kerusakan penglihatan, dan inkontinensia.
. >mati kekuatan motorik, koordinasi dan gangguan berjalan.
". %aji pemeriksaan saraf cranial.
$. ;valuasi fungsi eliminasi.
-. ;ksplorasi koping, efek aktifitas dan fungsi seksual, serta status emosional.
&>*> D!D!
. >namnesis
1dentitas klien meliputi nama, umur 'lebih sering pada kelompok dewasa muda antara
84-3 tahun(, jenis kelamin 'lebih sering menyerang wanita dibandingkan dengan pria(,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit,
nomor register, dan diagnosis medis.
". %eluhan utama yang sering menjadi alasan klien dan keluarga untuk meminta
pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, serta
gangguan sensorik dan penglihatan.
&>*> &>S>0
. %eluhan utama yang sering menjadi alasan klien dan keluarga untuk meminta
pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, serta
gangguan sensorik dan penglihatan.
L >ktivitas 2 istirahat
=ejala kelemahan, intoleransi aktivitas, kebas, parastesia eksterna
*anda kelemahan umum, penurunan tonus2massa otot, jalan goyah2diseret, ataksia
L Sirkulasi
=ejala edema*anda ekstremitas mengecil, tidak aktif, kapiler rapuh
18 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
19/28
L 1ntegritas ego
=ejala ?&0, ansietas, putus asa, tidak berdaya, produktivitas menurun
L ;liminasi
=ejala nokturia, retensi, inkontinensia, konstipasi, infeksi saluran kemih
*anda control sfingter hilang, kerusakan ginjal
L !akanan 2 cairan=ejala sulit mengunyah2menelan
*anda sulit makan sendiri
L ?ygiene
=ejala bantuan personal hygiene
*anda kurang perawatan diri
L Nyeri 2 ketidaknyamanan
=ejala nyeri spasme, neuralgia fasial
L %eamanan
=ejala riwayat jatuh2trauma, penggunaan alat bantu
L Seksualitas
=ejala impotent, gangguan fungsi seksualL 1nteraksi social
=ejala menarik diri
*anda gangguan bicara
L Neurosensori
=ejala kelemahan, paralysis otot, kebas, kesemutan, diplopia, pandangan kabur,
memori hilang, susah berkomunikasi, kejang
*anda status mental 'euphoria, depresi, apatis, peka, disorientasi. Bicara terbata4bata,
kebutaan pada satu mata, gangguan sensasi sentuh2nyeri, nistagmus, diplopia.
%emampuan motorik hilang, spastic paresis, ataksia, tremor, hiperfleksia, babinski K ,
klonus pada lutut.
". 0iwayat Penyakit &ahulu
Biasanya klien pernah mengalami pengakit autoimun.
$. 0iwayat Penyakit Sekarang
Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang
mengakibatkan erbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif
3.2 Pe!eri"saan fisi"
. %eadaan Dmum
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
20/28
> *idak ada suara nafas tambahan
b( Sistem %ardiovaskuler
1 1ctus cordis tidak nampak
P 1ctus cordis teraba pada 1S -4
P Pekak
> *idak ada suara tambahan seperti mur4mur
c( Sistem 1ntergumen
0esiko terjadinya dekubitus karena intoleransi aktivitas
d( Sistem =astrointestinal
!engalami perubahan pola makan karena mengalami kesulitan makan sendiri
akbiat gejala klinis yang ditimbulkan.
e( Sistem ;liminasi Drine
B>% mengalami inkontinensia I nokturia selama melakukan eliminasi urif( Sistem eliminasi alvi
B>% tidak lancar $ hari + dengan konsistensi keras, warn kukning bu khas
feses
g( Sistem !urkulus skeletal
%esadaran 4>patisi $4-4/
*erjadi kelemahan paralisis otot, kesemutan, nyeri 'perasaan tertusuk4tusuk pada
bagian tubuh tertentu(
h( Sistem Neurologis
i( *erjadi perubahan ketajaman penglihatan 'diplobia(, kesulitan dalam
berkomunikasi 'disastria(
3.3 Analisa #ata
No ata Etiologi )asala& "e0
1 &S
4 %lien menyatakan
mati rasa
=ejala motorik %elemahan, kejanggalan
2 4 %lien menyatakan
kakinya kesemutan=ejala motorik
%esulitan dalam berjalan atau
mempertahankan keseimbangan
3 4 %lien menyatakan
sensasi abnormal
lainnya 'disestesia(
=ejala sensorik !remor 'gemetaran(
4 4 %lien menyatakan
gangguan penglihatan=ejala motorik Penglihatan ganda
4 %lien menyatakan=ejala sensorik !asalah pengendalian saluran
20 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
21/28
sulit mencapai
orgasme, berkurangny
a sensai di
vagina, impotensi pada pria
pencernaan atau kandung
kemih, sembelit
$ 4 %lien menyatakan
pusing atau vertigo=ejala sensorik
%ekakuan, ketidakstabilan,
kelelahan yang luar biasa
3.4 iagnosa "e0era'atan
. %erusakan mobilisasi fisik b2d kelemahan, paresisi, spastisitas". 0esiko cedera b2d kerusakan sensori dan penglihatan
$. Perubahan eliminasi alvi dan uri b2d disfungsi medulla spinalis
-. &efisit perawatan diri 'makan, minum, berpakaian, hygiene( b2d perubahan
kemampuan merawat diri sendiri.
. %etidak efektifan koping
/. =angguan komunikasi verbal b2d &isartia.
3. INTE+9ENSI KEPE+A:ATAN
N
o
&iagnosa %ep. *ujuan dan kriteria
hasil
1ntervensi 0asional
%erusakan
mobilisasi fisik
b2d kelemahan,
paresisi,
spastisitas
*ujuan &alam $+"-
jam klien mampu
melaksanakan
aktifitas fisik sesuai
dengan
kemampuannya.
%riteria hasil
4 !ampu
mengidentifikasik
an faktor4faktor
resiko dan
kekuatan individu
yang
mempengaruhi
. *entukan dan
kaji tingkat
aktivitas
sekarang dan
derajat
gangguan fungsi
dengan skala 34-
". 1dentifikasi
faktor4faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan
untuk aktif,
misalnya
. Dntuk
mengembangkan
rencana
perawatan bagi
program
rehabilitasi
". Dntuk
memecahkan
masalah untuk
mempertahankan
2 meningkatkan
mobilitas.
$. Dntuk
meningkatkankemandirian dan
21 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
22/28
toleransi terhadap
aktifitas.
4 !ampu
mengidentifikasik
an beberapa
alternatif
untukmembantu
mempertahankan
tingkat aktivitas
saat sekarang.
4 !ampu
berpartisipasidalam program
rehabilitasi.
4 !ampu
mendemonstrasik
an teknik 2
tingkah laku yang
dapat
mempertahankan
2 meneruskan
aktivitas.
pemasukan
makanan yang
tidak adekuat,
insomnia,
penggunaan
obat4obat
tertentu.
$. >njurkan klien
melakukan
perawatan diri
sendiri sesuai
dengan
kemampuan
maksimal yang
dimiliki pasien.
-. ;valuasi
kemampuan
untuk
melakukan
mobilisasi
secara aman dan
berikan alat
bantu berjalan.
. Buat rencana
perawatan
dengan periode
istirahat
konsisten
diantara
aktivitas.
rasa mobilitas
diri dan dapat
menurunkan
perasaan tidak
berdaya.
-.
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
23/28
berpartisipasi
terhadap
pencegahan
trauma.
4 &ecubitus tidak
terjadi.
4 %ontraktur sendi
tidak terjadi.
4 %lien tidak jatuh
dari tempat tidur.
nistagmus,
neuritis optikus 2
penglihatan
kabur(.
". !odifikasi
pencegahan
cidera.
keparahan.
". Pencegahan
cidera dilakukan
pada klien
multiple
sclerosis jika
disfungsi
motorik
menyebabkan
masalah dalam
tidak ada
koordinasi dan
adanya kekakuan
atau jika ataksia
ada, klien resiko
jatuh.
$ Perubahan
eliminasi alvi
dan uri b2d
disfungsi
medulla spinalis
*ujuan &alam "+"-
jam eliminasi urin
terpenuhi.
%riteria hasil
4 Pemenuhan
eliminasi urin
dapat
dilaksanakan
dengan atau
tidak
menggunakan
kateter
4 Produksi 3
cc2jam
4 %eluhan
eliminasi urin
tidak ada.
. %aji pola
berkemih dan
catat urin setiap
/ jam.
". *ingkatkan
kontrol berkemih
dengan cara
berikan
dukungan pada
klien tentang
pemenuhan
eliminasi rin,
lakukan jadwal
berkemih, ukur
jumlah urin tiap
" jam
$. Palpasi
kemungkinan
adanya distensi
. !engetahui
fungsi ginjal.
". Jadwal berkemih
diatur awalnya
setiap sampai"
jam dengan
perpanjangan
interfal waktu
bertahap. %lien
diinstruksikan
untuk mengukur
jumlah air yang
di minum setiap
" jam dan
mencoba untuk
berkemih $3
menit setelah
minum.$. !enilai
23 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
24/28
kandung kemih
-. >njurkan klien
untuk minum
"333cc2hari.
perubahan akibat
dari
inkontinensia
urin.
-. !empertahankan
fungsi ginjal.
- &efisit
perawatan diri
'makan, minum,
berpakaian,
hygiene( b2d
perubahankemampuan
merawat diri
sendiri.
*ujuan &alam "E"-
jam pasien tidak
mengalami defisit
perawatan diri.
%riteria hasil
4 Pasien mampumelakukan
kebersihan diri
secara mandiri
4 Pasien mampu
berpakaian
dengan baik
4 Pasien mampu
melakukan
makan dengan
baik.
. !elat
ih pasien cara4
cara perawatan
diri.
". !elat
ih pasien untuk
berdandan
'berpakaian,
menyisir,
berhias(
3. !elat
ih pasien makan
secara mandiri
'praktik makan
sesuai tahapan
makan yang
baik, merapikan
alat(
%etidakefektifa
n koping
*ujuan
4 mempertahankan
sensasi terhadap
kontrol.
4 !embuat
rencana untuk
gaya hidup.
4 !engungkapkan
keinginan untuk
melanjutkan
masa dewasa.
%riteria hasil
. %uatkan
mekanisme
koping.
". Perbaiki
perawatan diri.
. Pada !S
menyebabkan
pasien
dankeluarga
mengalami
frustasi.
". !S
mempengaruhi
setiap segi
kehidupan
sehari4hari.
24 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
25/28
4 >daptasi fisik
dan psikologis.
4 Perawatan diri
membaik.
/ =angguan
komunikasi
verbal b2d
&isartia.
*ujuan dalam waktu
"+"- jam klien dapat
meningkatkan
kesehatan dan
mandiri dalam suatu
lingkungan sosial.
%riteria hasil
4 %omunikasi penerimaan,
interpretasi dan
ekspresi pesan
lisan, tulisan dan
non verbal
meningkat.
4 !ampu
mengontrol
respon ketakutan
dan kecemasan
terhadap
ketidakmampuan
berbicara.
4 !ampu
mengkomunikasikan kebutuhan
dengan
lingkungan social.
. Beri satu
kalimat simple
dila
berkomunikasi.
". &orong klien
berkomunikasi
perlahan dan
mengulangi
permintaan.
$. =unakan
tambahan bahan
alat komunikasi
lain untuk
memfasilitasi
komunikasi dua
arah yang
optimal.
-. %onsultasikan
dengan dokter
kebutuhan terapi
wicara untuk
berbicara.
. !ampu
mengkomunikas
ikan kebutuhan
dengan
lingkungan
sosial.
3.$ E9A;UASI
. Setelah dilakukan asuhan keperawatan paien mampu mengidentifikasi faktor4
faktor resiko dan kekuatan individu yang mempengaruhi toleransi aktivitas, mampu
25 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
26/28
mengidentifikasi beberapa alternatif untuk membantu mempertahankan aktifitas saat
sekarang serta berpartisipasi dalam program rehabilitasi.
". Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat mengkompensasi
terjadinya perubahan sensori yang dialami dengan teknik4teknik yang diajarkan.
$. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien mampu mendemonstrasikan
perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri serta mampu
melakukan kegiatan perawatan diri sendiri dalam tingkat kemampuan yang dimiliki
secara optimal.
-. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat terhindar dari cidera
selama perawatan dilakukan tidak jatuh dari tempat tidur, tidak terjadi kontraktur dan
luka tekan.
. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat memahami keadaannya
dan mendemonstrasikan teknik mencegah atau menurunkan infeksi saluran kemih.
BAB 9
PENUTUP
.1 Kesi!0ulan
Neuritis optik merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh
inflamasi dan demyelinisasi pada nervus optik akibat reaksi autoimun. Pada neuritis
optikus, serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.
26 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
27/28
Penglihatan dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang
mengalami peradangan.
Sedangkan neuritis vestibularis adalah suatu bentuk penyakit organik yang
terbatas pada apparatus vestibular dan terlokalisir pada perjalanan saraf ke atas
mencakup nuclei vestibular pada batang otak. Pada pasien ini muncul vertigo dengan
spektrum luas disertai sakit kepala yang bermula dari pandangan gelap sesaat sampai
ketidakseimbangan yang kronis, disertai kelainan tes kalori unilateral maupun
bilateral.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa neuritis adalah gangguan pada sistem syaraf
atau radang pada syaraf yang disebabkan oleh adanya pukulan, benturan patah tulang
dan keracunan atau kekurangan vitamin B.
.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan maupun perawat diharapkan dapat
memahami konsep Neuritis dan bagaimana asuhan keperawatan Neuritis yang baik,
sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien dengan Neuritis
dengan lebih baik lagi.
27 | N e u r i t i s
-
8/18/2019 Makalah Neuritis
28/28
&>:*>0 PDS*>%>
. #aughan I >sbury. 5ftalmologi umum, ;disi -, Jakarta Midya !edika, "333.?all
"C-4"8C". 1lyas sidharta, ilmu penyakit mata, fakultas kedokteran indonesia edisi ke tiga balai
penerbit fkui, jakarta, "33/. ?all CA488
$. >merican academy of ophtalmologi staff. Neuro4optalmologi american academy of
ophtalmologi staff, editor. Neuro4optalmologi. Basic and clinical sciencie course sec.
. San fransisco the foundation of america academy of ophtalmologi, "34"3". P
/, "84-/
-. !isbach jusuf. Neuro optalmologi. Pemeriksaan klinis dan interpretasi. Balai
penerbit fkui, jakarta, AAA. ?all 4-, 84"$
. Mijana nana s,d. 1lmu penyakit mata, cetakan ke /, abdi tegal.jakarta AA$. ?all $$"4
$-"/. !ardjono mahar,Neurologi klinis &asar. etakan ke sepuluh, &ian 0akyat. Jakarta.
"33-. ?all /4"/.
C. =uyton >, ?all J; Neurofisiologi penglihatan sentral Buku >jar :isiologi
%edokeran, edisi A. Jakarta AAC . ?all 8".
8. Saiful !uhammad, Neuroanatomi :ungsional. Bag. 1lmu Penyakit Syaraf :%.
Dnair .Surabaya. AA/ ?all -4C.
A. gustus "3"(.
28 | N i t i
http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390http://www.djo.harvand.edu/site.php?url=/phsycians/oa/390