makalah mog polaroid

33
“POLAROID CORPORATION : EUROPEAN DISTRIBUTION SYSTEM” Paper disusun guna memenuhi Tugas Manajemen Operasi Global Dosen pengampu : Dr. Fitri Lukiastuti SE, MM DISUSUN OLEH : 1. Adinda Ayu Puspita 1M091378 2. Nina Rahmi Seftiana 1M091382 3. Galih Ariwibawa Putra 1M091433 4. Agus Saputra 1M091366 5. Ahmad Caswanto 1M091451 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Upload: kok0

Post on 25-Jul-2015

434 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH MOG POLAROID

“POLAROID CORPORATION : EUROPEAN DISTRIBUTION

SYSTEM”

Paper disusun guna memenuhi Tugas Manajemen Operasi Global

Dosen pengampu : Dr. Fitri Lukiastuti SE, MM

DISUSUN OLEH :

1. Adinda Ayu Puspita 1M0913782. Nina Rahmi Seftiana 1M0913823. Galih Ariwibawa Putra 1M0914334. Agus Saputra 1M0913665. Ahmad Caswanto 1M091451

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Bank BPD Jawa tengah

2011

Page 2: MAKALAH MOG POLAROID

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Polaroid Corporation didirikan pada tahun 1937 oleh Land H. Edwin. Hal

ini paling terkenal untuk kamera instan film, yang mencapai pasar pada tahun

1948, dan terus menjadi andalan lini produk perusahaan. Pasar asli dominan

perusahaan adalah dalam kacamata terpolarisasi, hasil dari penelitian dipandu diri

Tanah di polarisasi setelah meninggalkan Universitas Harvard pada usia 17 (ia

kemudian kembali ke Harvard untuk melanjutkan penelitian). Setelah Polaroid

mengalahkan Kodak dalam pertempuran paten, Kodak meninggalkan bisnis

kamera instan pada tanggal 9 Januari 1986. Perusahaan yang terkenal dengan citra

kamera instan di dunia dan merupakan hanya produsen dari kamera instan

tradisional dan film di Amerika Serikat, dengan pendapatan tahun 2000 dari $

1,85 billion.1 Produk utama Perusahaan adalah film instan, kamera digital,

peripheral digital dan sistem identifikasi aman dengan solusi perangkat lunak dan

sistem. Pelanggan Polaroid terbesar adalah pengecer utama AS, rantai

supermarket dan toko obat. Polaroid bisnis produk yang dijual melalui jalur

khusus dan juga langsung saluran dalam perusahaan. Perusahaan ini

diselenggarakan dalam lima segmen: Amerika Daerah, Wilayah Eropa, Asia

Pasifik, Global Operasi, dan Penelitian dan Pengembangan.di Oktober 2001.

Di sini kami akan membahas mengenai permasalahan yang ada pada

perusahaan camera polaroid yang kini telah mengalami kehancuran dalam

industrinya hingga terancam gulung tikar. Kini Pendapatan Polaroid merosot

dalam tahun 1990-an sebagai pasar untuk kamera tradisional Polaroid konsumen

instan menjadi jenuh. Polaroid menanggapi dengan memasarkan baris baru

kamera kecil, trendi dan relatif murah (Pop-tembakan, I-zona, Joycam) yang

menarik bagi pasar kaum muda. Polaroid juga bergeser banyak fokus ke teknologi

digital. hampir 25% dari penjualan dan mengimbangi penurunan produk

tradisional untuk batas tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan pemuda-fokus

kamera instan memberikan margin yang lebih kecil, memiliki siklus hidup lebih

Page 3: MAKALAH MOG POLAROID

pendek dan kecenderungan menjadi barang usang lebih besar, kinerja yang

buruklah dan berbagai bauran produk baru memiliki ancaman untuk Polaroid

dipaksa untuk mengurangi biaya, merampingkan operasi dan menemukan cara

untuk meningkatkan fleksibilitas rantai suplai.

Namun dalam upaya untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi

biaya. Polaroid juga berusaha meningkatkan kinerja keuangannya melalui

pengurangan biaya persediaan dan pendistribusian secara global dan ini upaya

polaroid tersendiri dalam menangani problematika yang ada di dalam industri

polaroid sendiri secara kompleks.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam tahap ini terdapat berbagai tahapan masalah dalam permasalahan di

dalam industri polaroid tersendiri, yakni adalah sebagai berikut :

A. Study Kasus

Industri:

Consumer goods ( film production)

Masalah:

Jaringan distribusi Logistik

Management Rantai pasokan secara elektronik

Operasi Internasional

Lokasi:

Eropa

Kasus ini menggambarkan operasi distribusi Polariod di Eropa pada tahun

1990. Dan pada akhir tahun 1980, manajemen puncak Polaroid di Amerika

mengusulkan badan perusahaan jaringan distribusi orang Eropa dari sebuah

system pengadaan 12 markas, yang pendistribusiannya berpusat pada

penginventarisasian untuk pedagang besar orang Eropa, pengecer, dan pelanggan

industry yang memegang di pusat pendistribusian Polaroid di Belanda. Banyak

manajer umum dari cabang yang di tolak proposalnya, seperti yang di lakukan

oleh organsasi marketing Polaroid yang dipertimbangkan pada tahun 1990,

termasuk (i) Distribusi langsung untuk pedagang besar Eropa, pengecer dan

Page 4: MAKALAH MOG POLAROID

pelanggan Industri dari pusat perindustrian Belanda, (ii) memodifikasi langsung

bentuk distribusi dari pusat pendistribusian Belanda dan beberapa hubungan

daerah pusat distribusi, (iii) menyewakan sepertiga barang organisasi untuk

markas dan mendistribusikan senua produk Polaroid di Eropa.

Kasus ini menyediakan semua peninjauan secara luas pada pengecer

barang Eropa dan pendistribusian industry yang dimulai pada tahun 1990, dengan

sebuah pemusatan yang spesifik dari latihan yang berbeda dan variasi harapan

pelayanan bagi penyalur pengecer di Negara bagian orang Eropa yang berbeda.

Pertanyaan :

Bagaimana distribusi kebutuhan industry Polaroid yang bervariasi oleh

anak perusahaan di Eropa? Apa implikasi dari perbedaan ini?

Haruskah Polaroid menerapkan strategi distribusi langsung di Eropa? Jika

tidak, apa alternative yang anda rekomendasikan?

Bagaimana seharusnya rekomendasi anda dilaksanakan, apa tantangan

implementasi yang anda perkirakan? Bagaimana anda mengatasi

tantangan-tantangan?

Perubahan lain apa yang anda rekomendasikan untuk system loigistik

Polaroid pada orang Eropa?

Page 5: MAKALAH MOG POLAROID

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Supply Chain

Definisi supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002, p.5)

adalah :

”Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi

menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini

juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling

berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin

menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut.” “Supply chain is

a network of connected and interdependent organizations mutually and co-

operatively working together to control, manage and improve the flow of material

and information from supplier to end users.” (Indrajit dan Djokopranoto 2003,

p.29, source:J.Aitken).

Persediaan rantai adalah suatu jaringan dari organisasi yang saling

tergantung dan dihubungkan satu sama lain dan co-operatively bekerja sama

untuk mengendalikan, mengatur dan meningkatkan aliran material dan informasi

dari para penyalur ke pemakai akhir. Supply chain adalah sebuah sistem yang

melibatkan proses produksi , pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan

produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut . Supply chain

didalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat didalam

penyampaian produk tersebut sampai ketangan pemakai (konsumen). Semua itu

termasuk proses produksi pada manufaktur, system transportasi yang

menggerakkan produk dari manufaktur sampai ke outlet retailer, gudang tempat

penyimpanan produk tersebut, pusat distribusi tempat dimana pengiriman dalam

jumlah besar dibagi kedalam jumlah kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan

akhirnya sampai ke retailer yang menjual produk-produk. (Ir Srihartati,

“Management Supply Chain”)

Page 6: MAKALAH MOG POLAROID

2.1.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)

Menurut I Nyoman Pujawan (2005, p.22), supply chain management adalah :

”Supply chain management merupakan metode atau pendekatan integrative

untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintrgrasi yang

melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier,

pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik.”

Definisi supply chain manajemen menurut Chopra dan Meindl (2004, p.4)

adalah: ”Supply chain management adalah sebuah supply chain management

terdiri dari perlibatan setiap mata rantai persediaan, baik itu secara langsung

maupun tidak langsung untuk memenuhi permintaan pelanggan.”

Menurut Yolanda M Siagian (2005, p.6), supply chain management

menegaskan interaksi antar fungsi pemasaran, produksi pada suatu

perusahaan. Memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan dan

penurunan biaya dapat dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara

pengadaan bahan baku dan pendistribusiannya.

Christina Whidya Utami, (2006, p.126), supply chain management adalah

proses penyatuan bisnis dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang

menyediakan produk, jasa pelayanan, dan informasi untuk menambah nilai

pelanggan.

Sedangkan menurut Barry Render dan Jay Heizer (2004, p.412), supply chain

management merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam

rangka memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah

tersebut menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan

produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi. Supply chain

management tidak hanya sekedar memangkas biaya dan meningkatkan

efisiensi operasional, tetapi juga telah berkembang menuju kepada nilai- nilai

konsumen, mulai dari memahami apa yang dibutuhkan dan kemudian

menciptakan dan mendistribusikan produk berdasarkan kebutuhan konsumen.

Supply chain management juga tidak hanya berorientasi pada urusan internal

sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut

hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Perusahaan-perusahaan

Page 7: MAKALAH MOG POLAROID

yang berada pada supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen

akhir mereka. Supply chain management adalah suatu pendekatan yang

digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier,

manufacturer, distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi

dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat, dan pada tempat yang tepat

dengan tujuan mencapai suatu biaya dari sistem secara keseluruhan yang

minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan. Supply chain

management merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka

memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga

menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan

dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi. (Nurhidayati

Dwiningsih, SE, MM, “

2.1.3 Komponen Supply Chain Management (SCM)

Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004, p.301)

terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

1. Upstream Supply Chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu

perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya dan koneksi mereka

kepada para penyalur mereka (para penyalur second-tier). Hubungan para

penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal

material. Didalam upstream supply chain, aktivitas utama adalah

pengadaan.

2. Internal Supply Chain

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang

digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke

dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk

ke dalam organisasi. Di dalam internal supply chain, perhatian yang utama

adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

3. Downstream Supply Chain

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang

Page 8: MAKALAH MOG POLAROID

melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam

downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi,

pergudangan, transportasi, dan after-sale service.

2.1.4 Tujuan Supply Chain Management (SCM)

Menurut Miranda ST (2002, p.87), tujuan supply chain adalah

memaksimalkan persaingan dan keuntungan perusahaan beserta seluruh

anggotanya, termasuk pelanggannya. Tujuan dari supply chain management

adalah mencapai biaya yang minimum dan service level yang maksimum. Supply

chain management mempertimbangkan semua fasilitas yang berpengaruh terhadap

produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan

customer.

Tujuan dari supply chain management adalah untuk memaksimalkan nilai

keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan

pelanggan. Di sisi lain, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya keseluruhan

(biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya bakan baku, biaya transportasi dan

lain-lain) (Chopra Dan Meindl 2004, p.5). Supply chain management mempunyai

tujuan untuk mendapatkan barang atau service yang tepat, di tempat yang tepat,

waktu yang tepat, dan keadaan yang diinginkan, selama memberikan kontribusi

yang besar kepada suatu perusahaan. Kontribusi itu berupa minimal total biaya

sistem dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

2.1.5 Keuntungan Supply Chain Management (SCM)

Keuntungan supply chain adalah laba total untuk dibagikan melalui semua

tingkatan rantai. Semakin tinggi keuntungan supply chain semakin sukses supply

chain itu. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari supply chain (Indrajit dan

Djokopranoto, 2002, pp.4-5) adalah :

Mengurangi inventory dengan berbagai cara :

a. Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan, yang

berkisar antara 30%-40%.

b. Sedangkan biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost)

Page 9: MAKALAH MOG POLAROID

berkisar antara 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.

c. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan

penimbunan barang dalam gudang agar biaya dapat ditekan menjadi

sesedikit mungkin.

Menjamin kelancaran penyediaan barang

a. Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal

(pabrik pembuat), supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer,

sampai kepada final customers.

b. Jadi, rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi

dan diterima oleh pemakai atau pelanggan merupakan suatu mata rantai

yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.

Menjamin mutu

a. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses

produksi barang tersebut, tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan

mutu keamanan dalam pengirimannya.

b. Jaminan mutu ini juga merupakan serangkaian mata rantai panjang

yang harus dikelola dengan baik.

2.1.6 Kegiatan Supply Chain Management (SCM)

Semua kegiatan yang terkait dengan aliran material, informasi, dan uang

disepanjang supply chain adalah kegiatan-kegiatan dalam cakupan supply chain

management. Kegiatan supply chain management dapat dibagi menjadi 2 jenis

kegiatan (I Nyoman Pujawan, 2005, p.17), yaitu :

1. Kegiatan fisik Kegiatan fisik perusahaan terdiri dari sourcing (mencari

bahan baku), produksi, penyimpanan material/produk,

distribusi/transportasi, dan pengembalian produk (return).

2. Kegiatan mediasi pasar Kegiatan mediasi pasar perusahaan terdiri dari

riset pasar, pengembangan produk, penetapan harga diskon, serta

pelayanan purna jual.

Page 10: MAKALAH MOG POLAROID

2.2 E-Commerce

Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan

bahwa ecommerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-

commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karna itu

disini penulis menyampaikan beberapa sudut pandang dari para ahli mengenai e-

commerce :

Definisi e-commerce menurut Laudon & Laudon (1998), e-commerce

adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik

oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer

sebagai perantara transaksi bisnis.

Sedangkan definisi e-commerce menurut David Baum (1999) yaitu:

ecommerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines

process that link enterprises, consumers, and communities through

electronics transactions and the electronic exchange of goods, services,

and informations.Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: e-commerce

(merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang

menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui

transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi

yang dilakukan secara elektronik).

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen

(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang

perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer

(computer networks) yaitu internet.

Definisi dari e-commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat

ditinjau dalam 3 perspektif berikut:

1. Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang,

layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau

melalui peralatan elektronik lainnya.

Page 11: MAKALAH MOG POLAROID

2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi

yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk

memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas

barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4. Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk

membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan

sarana online lainnya.

Triton (2006), menjelaskan bahwa e-commerce (electronic commerce)

sebagai perdagangan elektronik dimana untuk transaksi perdagangan baik

membeli maupun menjual dilakukan melalui elektronik pada jaringan

internet. Keberadaan e-commerce sendiri dalam internet dapat dikenali

melalui adanya fasilitas pemasangan iklan, penjualan, dan service support

terbaik bagi seluruh pelanggannya dengan menggunakan sebuah toko

online berbentuk web yang setiap harinya beroperasi selama 24 jam.

Proses yang ada dalam e-commerce adalah sebagai berikut :

a. Presentasi elektronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.

b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

c. Otomasi account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun

nomor kartu kredit).

d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan

transaksi (Januri, 2008).

Page 12: MAKALAH MOG POLAROID

PEMBAHASAN

3.1 Logistik Polaroid

Organisasi logistik Polaroid adalah bagian dari segmen operasi global,

dengan tanggung jawab utama untuk pergerakan bahan baku dan produk antara

tempat pembuatan dan dari penyelesaian barang manufaktur untuk pengecer.

Perencanaan produksi, peramalan, dan persediaan manajemen (kecuali untuk

persediaan paket khusus) tidak tanggung jawab organisasi logistik. Logistik

memiliki tiga fungsi utama, layanan pelanggan, kemasan dan penanganan, dan

transportasi. Layanan pelanggan: Layanan pelanggan lengan kelompok adalah

bertanggung jawab untuk penanganan dan pengolahan pesanan pelanggan, bekerja

satu-satu dengan kekuatan penjualan Polaroid dan pelanggan individu untuk

memastikan pengiriman produk tepat waktu ke pengecer. Pelanggan besar

ditugaskan khusus melayani perwakilan yang akan menangani semua, pesanan

kontrak dan pengiriman nasional.

Para pelanggan biasanya membuat pesanan melalui Interface Data

Elektronik (EDI) sistem, yang langsung dikirim ke perwakilan layanan dan

distribusi perusahaan pusat. Perwakilan layanan memastikan bahwa pesanan

realistis dan dapat dicapai (yaitu kerangka waktu dan persyaratan dalam agar

layak dan memenuhi spesifikasi kontrak) dan bahwa pusat-pusat distribusi yang

mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi pesanan. Peran perwakilan

layanan menjadi lebih kritis ketika ada masalah dengan perintah. Tanggung jawab

mereka adalah untuk mempercepat pesanan yang tidak diproses tepat waktu, dan

untuk menangani saham-out dengan pelanggan. Kemasan dan penanganan:

Polaroid memiliki tiga besar pusat distribusi di AS, yang terletak di Oak Brook

IL, Anaheim CA, dan Norton MA, yang menyimpan persediaan barang jadi untuk

pengiriman ke pelanggan. Pengecer biasanya memesan produk Polaroid dalam

desain paket yang unik dan khusus platform. Konfigurasi paket ini sering berubah

Page 13: MAKALAH MOG POLAROID

untuk berbagai penawaran khusus atau pengecer memiliki promosi sepanjang

tahun.

Oleh karena itu kamera massal belum tentu barang jadi ke pengecer.

Sebaliknya, ada ledakan besar kode produk tertentu di tingkat distribusi ritel.

Untuk mengurangi persediaan, Polaroid menunda langkah kemasan sampai

pesanan pelanggan diterima. Biasanya dua minggu yang dialokasikan untuk

kemasan dan pengiriman produk. Transportasi: Kelompok transportasi pengiriman

barang jadi dari pusat distribusi ke pengecer, pergerakan produk antara pusat

distribusi,dan internasional serta transshipments dari manufaktur nasional.

Sebagian besar pengiriman dan pergerakan produk dari pusat distribusi tersebut

diatur melalui pihak ketiga truk perusahaan, meskipun perusahaan tidak memiliki

dan mengoperasikan armada truk kecil sendiri.

Transshipments luar negeri bersarat atau dikapalkan pada kapal laut oleh

beban kontainer. Produk yang tiba dengan laut dari Asia biasanya dikirim ke

Anaheim, ditransfer ke railcars dan kemudian dikirim ke Norton. Laut pengiriman

dari Eropa dikirim ke Boston atau New York dan kemudian diangkut ke Norton.

Air pengiriman dari sebagian tempat di seluruh dunia tiba di bandara JFK di New

York dan diangkut ke pusat distribusi Norton. Ada dua cara yang mungkin dari

transportasi laut, kurang dari wadah beban pengiriman(LCL) dan beban

pengiriman kontainer. Pengiriman LCL memiliki waktu lagi dari pengiriman

kontainer, barang harus melalui tahap konsolidasi sebelum pengiriman dan setelah

mengeluarkan. Mereka juga memiliki biaya per unit lebih tinggi karena pelacakan

tambahan dan penanganan diperlukan untuk memproses pengiriman LCL.

Namun, cara ini dapat lebih disukai jika unit dikapalkan dalam volume kecil.

Pengiriman container penuh memiliki beban biaya tetap terlepas dari berat barang

dan jumlah item dikirim, selama berat tidak melebihi persyaratan kontainer

kapasitas maksimum. Perusahaan pelayaran biasanya menawarkan ukuran wadah

dua, 20ft dan 40ft. Wadah 40-ft lebih ekonomis pada harga per kubik kaki dasar.

Untuk pengiriman udara, unit yang diatur pada beban palletized, dan harga

berdasarkan berat barang saja. Studi kasus Polaroid adalah contoh dari cara

Page 14: MAKALAH MOG POLAROID

bagaimana perubahan logistik utama adalah bertemu dengan ketidakpastian,

pengawasan dan perlawanan. Kasus ini memberikan sistem pelaksanaan

distribusi langsung untuk anak perusahaan di Eropa. Kebutuhan dan permintaan

yang bervariasi oleh anak perusahaan di Eropa akan produk polaroid

menimbulkan suatu masalah mengenai pendistribusian produk tersebut yang

semula menggunakan sistem distribusi yang tidak langsung dengan mendirikan

gudang sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran, di rasa hal trrsebut kurang

efekif karena memekan banyak waktu dan biaya perawatan, penyimpanan, biaya

tranportasi, biaya tenaga kerja dll. Kemudian Lee Brewer yang diangkat sebagai

Wakil Presiden Pemasaran Internasional mengusulkan distribusi langsung

mempunyai manfaat yaitu mengurangi biaya-biaya termasuk biaya administrasi

sehingga dapat melakukan penghematan yang cukup besar. Tatapi harus didukung

oleh adanya sistem komputerisasi. Diperkirakan bahwa usulan tersebut akan

menghasilkan biaya yang signifikan tabungan, pengiriman tepat waktu dan

penghematan besar pada kemasan dan transportasi. Diusulkan bahwa Distribusi

International Service Center (IDSC) dibuat untuk berfungsi sebagai pusat

distribusi sentral di Enschede yang akan menghilangkan kebutuhan untuk sepuluh

anak perusahaan di Eropa untuk mengoperasikan sebuah gudang terpisah.

Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan Polaroid yaitu

perusahaan elektronik internasional dan juga perusahaan kacamata, perusahaan ini

terkenal karena kamera instannya , yang mencapai pasar Internasional pada tahun

1948. Perusahaan tersebut memilih tempat distribusinya berada di Eropa karena

menjanjikan pasar yang menguntungkan.

Proses distribusi menggunakan manajemen rantai suplai ialah pendekatan

antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah

kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi

menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi

inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas

sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi

kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan

Page 15: MAKALAH MOG POLAROID

permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik

harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan

konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan

kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan

inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.

      Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi,

jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa

model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur

pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model

manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai

Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain

Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi,

taktis, dan operasional.

Strategis

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran

gudang,pusat distribusi dan fasilitas

Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan,

membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan

operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang

ketiga

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa

diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan

Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan

strategi pasokan/suplai

Taktis

Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya

Page 16: MAKALAH MOG POLAROID

Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan

kualitas dari inventori

Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan,

dan definisi proses perencanaan.

Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan

Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan

kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan

Gaji berdasarkan pencapaian

Operasional

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai

suplai

Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai

(menit ke menit)

Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi

permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua

pemasok

Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan

prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang

diterima

Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi

(finished goods)

Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi

ke pelanggan

Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai

suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan

pelanggan lain

Page 17: MAKALAH MOG POLAROID

3.2 E – Commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce (bahasa Inggris: Electronic

commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan,

pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi,

www, atau jaringan komputer lainnya. E – Commerce dapat melibatkan transfer

dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,

dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan E - Commerceini sebagai

aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi

komersial, seperti: transfer dana

secara elektronik, S CM (supply

chain management), e-

pemasaran (e-marketing), atau

pemasaran online (online

marketing), pemrosesan

transaksi online (online

transaction processing),

pertukaran data elektronik

(electronic data interchange /EDI), dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-

business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga

pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain

teknologi jaringan www, E – Commerce juga memerlukan teknologi basisdata

atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk

teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan

alat pembayaran untuk E - Commerceini.

E – Commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat

pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di

suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik

Page 18: MAKALAH MOG POLAROID

menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan

yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat

non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar

US pada tahun 2011.

3.2.1 Sejarah Perkembangan

Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu.

Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti

penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian

atau invoice secara elektronik.

Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah

yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World

Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang

menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak

jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi

baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS

memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak

bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

3.2.2 Faktor Kunci Sukses Dalam E-Commerce

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak

hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen

yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur

organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web

yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif

Page 19: MAKALAH MOG POLAROID

2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.

3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan

diskon.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,

dan lain-lain.

7. Mempermudah kegiatan perdagangan

3.2.3 Masalah E-Commerce

1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.

2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

3.2.4 Aplikasi bisnis

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

E-mail dan Messaging

Content Management Systems

Dokumen, spreadsheet, database

Akunting dan sistem keuangan

Informasi pengiriman dan pemesanan

Pelaporan informasi dari klien dan enterprise

Sistem pembayaran domestik dan internasional

Newsgroup

On-line Shopping

Conferencing

Online Banking/internet Banking

Product Digital/Non Digital

KESIMPULAN

Page 20: MAKALAH MOG POLAROID

Bahwa kebutuhan dan permintaan yang bervariasi oleh anak perusahaan di

Eropa terhadap produk Polaroid, menimbulkan suatu masalah mengenai

pendistribusian produk tersebut yang semula menggunakan sistem distribusi

yang tidak langsung dengan mendirikan gudang sebagai tempat penyimpanan dan

penyaluran, di rasa hal tersebut kurang efekif karena memakan banyak waktu dan

biaya perawatan, penyimpanan, biaya tranportasi, biaya tenaga kerja dll. Oleh

karena itu system pendistribusian yang tepat untuk perusahaan Polaroid adalah

system pendistribusian langsung. Tetapi dengan menerapkan manajemen rantai

suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan

material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi

keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus

dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan

mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi.

E-Commerce sendiri adalah suatu sarana penyebaran dalam segi informasi

jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, jadi pada intinya E-

Commerce adalah suatu jembatan media yang menggunakan elektronika untuk

memanfaatkan sarana dari elektronika tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: MAKALAH MOG POLAROID

http://www.gs1.or.id/keuntungandarisupplychain)

http://akhfaiz.wordpress.com/tag/supply-chain-management/

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&ved=0CHgQFjAK&url=http%3A%2F

%2Fratriptyas.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F25871%2F8_SISTEM-

PERDAGANGAN-

ELEKTRONIK.pdf&ei=AZKaT5zjL4WHrAeLmcGxDg&usg=AFQjCNEqr_sT16xlXmWZXgmGJG

Q_zVOewQ&sig2=TpO5v0-yWpLwTra6pr1Gxg

http://books.google.co.id/books?

id=EPmg4Y4nBmoC&pg=PA134&lpg=PA134&dq=supply+chain+management+POLAROID

&source=bl&ots=HeLI4FQvzC&sig=gYQeH8vJkJCYyIWZqzVU6ogXiMI&hl=id&sa=X&ei=b5

yWT8ihGIHtrQeHq7DlDQ&ved=0CFEQ6AEwAw#v=onepage&q=supply%20chain

%20management%20POLAROID&f=false

http://www.cimcor.com

http://www.wikipedia e-commerceimg.com

Page 22: MAKALAH MOG POLAROID