makalah mikro selvi

26
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR UJI AKTIVITAS ANTIBIOTIK Disusun oleh : Cisca Mia Mariza Ibnu Shina Selvinia Pretty Friskytasari Ujang Muhlis Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Farmasi pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Upload: rifai-shina

Post on 25-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tugas Kimia Farmasi analisis Mikrobiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mikro Selvi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR

UJI AKTIVITAS ANTIBIOTIK

Disusun oleh :

Cisca Mia Mariza

Ibnu Shina

Selvinia Pretty Friskytasari

Ujang Muhlis

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Farmasi pada

Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

BOGOR

2013

Page 2: Makalah Mikro Selvi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya

kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, dengan judul Pengujian

Aktifitas Antibiotik.

Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati, kami membuka diri bila ada koreksi-koreksi dan

krtikan-kritikan konstruktif dari pembaca makalah ini.

Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam

penulisan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT, selalu menjaga dan

membimbing dalam setiap langkah kita, sehingga dalam kehidupan kita sehari-

hari tidak terlepas dari Rahmat dan Hidayah Allah SWT. Akhirnya, semoga

makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa. Amin.

Bogor, Juni 2013

Penyusun,

Page 3: Makalah Mikro Selvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah

Antibiotik pertama (penisilin) ditemukan pada tahun 1928 oleh Alexander

Fleming, seorang ahli mikrobiologi dari Inggris. Tahun 1930-an, penisilin mulai

diresepkan untuk mengobati penyakit-penyakit infeksi. Sebelum antibiotik

ditemukan, banyak infeksi yang tidak bisa disembuhkan dan menyebabkan

kematian. Namun sejak penisilin ditemukan, jutaan penderita infeksi di seluruh

dunia, bisa diselamatkan nyawanya. Begitu hebatnya antibiotik, sehingga sejak

tahun 1944 – 1972, rata-rata harapan hidup manusia meningkat delapan tahun.

Antibiotik, seperti yang kita ketahui saat ini ternyata berasal dari bakteri

yang dilemahkan, tidak ada yang menduga bahwa bakteri lemah tersebut mampu

membunuh bakteri lain yang berkembang dalam tubuh makhluk hidup.

Antibiotik  adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama jamur, yang dapat

menghambat pertumbuhan ataupun membunuh mikroba lain.

Namun seiring berjalannya waktu, satu demi satu bakteri mulai kebal

terhadap antibiotik.  Tahun 1950-an, telah muncul jenis bakteri baru yang tidak

lagi bisa dilawan dengan penisilin. Untungnya, para ilmuwan terus-menerus

melakukan penelitian.  Untuk sementara waktu, dunia masih boleh bergembira

karena para ilmuwan berhasil menemukan antibiotik - antibiotik baru.

Antara tahun 1950-1960-an, jenis bakteri yang resisten masih belum

mengkhawatirkan, karena penemuan antibiotik baru masih bisa membasminya.

Namun sejak akhir 1960-an, tidak ada lagi penemuan baru yang bisa diandalkan.

Baru pada tahun 1999, ilmuwan berhasil mengembangkan antibiotik baru. Itu pun

harus adu cepat dengan semakin banyaknya bakteri-bakteri super yang kebal

antibiotik.

Antibiotik berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan

membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman

untuk hidup.

Page 4: Makalah Mikro Selvi

Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun

seperti strychnine, antibiotik dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik penyakit

tanpa melukai tuannya.  Antibiotik tidak efektif menangani infeksi

akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam

keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotik yang

membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya

lebih luas.  Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan

antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotik oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan

antibiotik intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius.

Antibiotik kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep. 3

Istilah antibiotik muncul pada literatur mikrobiologi awal tahun 1928.

Menurut Selman Waksman, antibiotik adalah substansi kimia yang diperoleh dari

mikroorganisme, dalam larutan encer mereka mempunyai kemampuan

menghambat pertumbuhan dan membinasakan mikroba lain.

Pada tahun 1929, Fleming mengamati substansi bakteri-ostatik yang

dihasilkan jamur Penicillium notatum dan diberi nama Penicillin. Sejak itu

penisilin dikenal dan diketahui dapat diproduksi oleh berbaga jamur. Namun

karena kurang stabil terutamabio-aktivitasnya akan hilang bila diuapkan sampai

kering, maka penisilin kemudian ditinggalkan. Sekitar tahun 1939, Florey dan

kawan-kawan melakukan percobaan kembali terhadap kemungkinan penggunaan

penisilin Fleming untuk terapi. Tahun 1940, Chain dan kawan-kawan juga

melakukan penelitian penisilin, mereka membiakkan organisme Fleming dan pada

waktu ekstraksi dikontrol pada temperatur rendah; akhirnya mereka mampu

memekatkan penisilin sampai 1000 kali, serta dapat menghasilkan garam penisilin

berbentuk bubuk kering yang mempunyai stabilitas baik terutama bila disimpan.

Hasil ini merupakan kemajuan besar dalam perkembangan produksi antibiotik

terutama penisilin dan merupakan tonggak sejarah manusia dalam memerangi

penyakit infeksi.

Pada waktu yang hampir sama, di Rockefeller Institute for Medical

Research New York. Dubos menemukan antibiotik komplek tyrothricin yang

diproduksi oleh bakteri tanahBaccilus brevis. Selanjutnya Dubos, Waksman dan

Page 5: Makalah Mikro Selvi

Woodruff menemukan aktinomisin yang diperoleh dari biakan aktinomisetes.

Pada tahun 1944 Selman Waksman menemukan streptomisin yang merupakan

salah satu antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces anggota dari

aktinomisetes. Streptomisin merupakan anti tuberkulosis yang

mujarab.perkembangan ini merangsang penelitian lebih lanjut terhadap genus

streptomises dalam usaha mencari mikroorganisme penghasil antibiotik. Sejak itu

aktinomisetes terutama streptomises menjadi gudang utama untuk memperoleh

antibiotik baru. Di berbagai lembaga penelitian dilakukan pencarian antibiotik

dari berbagai tipe mikroorganisme terutama aktinomisetes dan telah berhasil

mendapatkan antibiotik baru. Pada tahun 1945 telah ditemukan basitrasin yang

dihasilkan olehBacillus, diikuti khloramfenikol oleh Strepto-myces

venezuelae dan polimiksin oleh B. polymyxa pada tahun 1947, khlortetrasiklin

oleh S. aureofaciens pada tahun 1948 dan neomisin oleh S. fradiae tahun 1949,

oksitetrasiklin 1950 dan eritromisin 1952, keduanya dihasilkan

oleh Streptomyces. Kanamisin ditemukan oleh Umezawa dan koleganya tahun

1957 dari biakan streptomyces. Semua ini merupakan antibiotik yang sangat

penting dan sampai saat ini masih diperhitungkan sebagai salah satu antibiotik

untuk melawan infeksi.

Pada tahun enam puluhan, penemuan antibiotik agak berkurang tetapi

usaha penemuan dilakukan untuk aplikasi yang lebih luas yaitu untuk mencari

antifungal, anti mikoplasmal, anti spirochetal, anti protozoal, anti tumor, anti

virus, dan antibiotik untuk penggunaan non-medis. Pada dekade ini problem

resistensi bakteri terhadap antibiotik mulai muncul dan telah berkembang,

sehingga memacu mencari antibiotik baru atau derivat antibiotik yang telah

dikenal untuk menggantikan antibiotik yang sudah ada.

1.2 Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang

mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di

dalam organisme, khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri. Penggunaan

antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun

Page 6: Makalah Mikro Selvi

dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi

terhadap mutan atau transforman. Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan

menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya

adalah bakteri.

1.2 Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional

Tepat  indikasi

Tepat  penderita

Tepat pemilihan jenis antibiotika

Tepat dosis

Efek samping minima

Bila di perlukan  : Kombinasi yang tepat

Ekonomik

Ada beberapa hal penting  mengenai antibiotika yang perlu di ketahui sebelum

kita memilih dan menggunakannya yaitu:

1. Sifat aktifitasnya

2. Spektrum

3. Mekanisme kerja

4. Pola resistensi

5. Efek samping

Di samping itu perlu diperhatikan  pengalaman-pengalaman  klinik sebelumnya.

1. Sifat aktifitasnya

Bakteriostatik : menghambat pertumbuhan kuman dengan cara

menghambat metabolisme kuman

Bakteriosidik : Membunuh kuman misalnya dengan cara merusak dinding

sel

Page 7: Makalah Mikro Selvi

Untuk infeksi yang berat apalagi kalau keadaan  pertahanan  tubuh

penderita kurang     baik maka sebaiknya  dipilih antibiotik yang bersifat

bakteriosidik.

Pengetahuan  tentang sifat aktifitas ini juga penting kalau kita ingin

menggabung  antibiotika. Pemakaian gabungan antibiotika yang bersifat

bakteriostatik bersama  antibiotika  yang  bakteriosidik akan mengurangi 

khasiat antibiotika bakteriosidik . Hal ini disebabkan karena antibiotika

yang bersifat bakteriosidik umumnya khasiatnya  baik  bila kuman 

tersebut membelah  dengan cepat, sedangkan  antibiotik yang   bersifat

bakteriostatik  akan menyebabkan  pembelahan  kuman yang menurun 

sehingga akan  menghambat khasiat antibiotika yang bersifat

bakteriosidik.

2.   Spektrum antibiotika

Spektrum sempit : Hanya menghambat atau membunuh  kelompok kuman

tertentu

Spektrum luas : Dapat menghambat baik kuman gram positif maupun

gram negatif

Pemakaian antibiotika spektrum sempit dilakukan bila jenis kuman yang

menyebabkan infeksi sudah diperkirakan  atau dipastikan. Sedangkan bila

jenis kuman tidak dapat dipastikan maka dipakai antibiotika spektrum

luas.

3. Mekanisme kerja antibiotika

Antibiotika yang menghambat  metabolisme sel kuman

Contoh : Sulfonamid

Trimetophrim

Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel kuman

Contoh : Penicillin

Sefalosporin

Antibiotik yang mengganggu keutuhan  membran  sel kuman

Contoh : Polimiksin

Page 8: Makalah Mikro Selvi

Antibiotik yang menghambat sintesa protein sel kuman

Contoh : Aminoglikosid

Makrolid

Tetrasiklin

Kloramfenikol

Antibiotik yang  menghambat sintesa  asam nuleat kuman

Contoh : Rifampisin

Kuinolon

4.  Pola Resistensi

Dalam pemakaian  antibiotika  perlu diperhatikan  pola resistensi kuman

setempat, misalnya : Campylobacter jejuni di  Indonesia  masih sensitif

terhadap siprofloksasin  tetapi di Thailand banyak resisten terhadap 

Siprofloksasin  karena di sana  Siprofloksasin banyak di pakai untuk  terapi

STD.

Efek resistensi Adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel

mikroba oleh antimikroba. Pada pengobatan yang tidak cukup yaitu terlalu

singkat waktunya atau terlampau lama dengan dosis rendah atau digunakan

pada pengobatan yang tidak perlu misalnya pada luka kecil dan sebagainya

dapat mengakibatkan resistensi artinya bakteri akan memberikan perlawanan

terhadap kerja antibiotik, sehingga khasiat  ini akan menjadi berkurang atau

tidak berkhasiat sama sekali. Hampir semua antibiotik dapat menimbulkan

resistensi.

5.  Efek Samping

Ada 3 macam efek samping  yaitu

reaksi alergi

Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan

sistem imun tubuh hospes. Misalnya pada pemberioan penisilin bila diberikan

pada pada seseorang  yang tidak tahan (peka) dapat menimbulkan bintik-bintik

merah, gatal-gatal bahkan dapat menimbulkan anafilaksis.

Page 9: Makalah Mikro Selvi

reaksi idiosikratik

Contoh dari reaksi idiosinkratik adalah pemakaian  Primaquin 

dapat merangsang  terjadinya anemia hemolitik berat pada individu-

individu tertentu. (Blackwater fever)

Contoh reaksitoksik adalah gangguan  pertumbuhan  gigi akibat

pemakaian tetrasiklin.

reaksi toksik

Antibiotik pada umumnya bersifat toksik selektif, tetapi  sifat ini

relatif dalam menimbulkan efek toksik, masing-masing antibiotik dapat

memiliki terhadap organ atau sistem tertentu pada tubuh horpes.

Contoh: golongan tetrasiklin dapat mengganggu pertumbuhan jaringan

tulang termasuk gigi akibat deposisi kompleks tetrasiklin kalsium

ortofospat.

1.4   Pembuatan Antibiotika

Pembuatan antibiotika lazimnya dilakukan dengan jalan mikrobiologi dimana

mikro organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus.

Kedalam cairan pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna

mempercepat pertumbuhan jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi

setelah diisolasi dari cairan kultur, antibiotika dimurnikan dan ditetapkan

aktifitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan biosintesis ini,

melakukan secara kimiawi, antara lain kloramfenikol

Aktivitas Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg),kecuali zat yang

belum sempurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya

polimiksin B basitrasin, atau karena belum diketahui struktur kimianya, seperti,

nistatin.

Page 10: Makalah Mikro Selvi

1.5  Mekanisme Kerja

Beberapa antibiotika bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan

sefalosforin) atau membran sel (kleompok polimiksin), tetapi mekanisma kerja

yang terpenting adalah perintangan selektif metabolisme protein bakteri sehingga

sintesis protein bakteri, sehingga sintesis protein dapat terhambat dan kuman

musnah atau tidak berkembang lagi misalnya kloramfenikol dan tetrasiklin.

Diluar bidang terapi, antibiotik digunakan dibidang peternakan sebagai zat

gizi tambahan guna mempercepat pertumbuhan ternak, dan unggas yang diberi

penisilin, tetrasiklin erithomisin atau basitrasin dalam jumlah kecil sekali dalam

sehari harinya, bertumbuh lebih besar dengan jumlah makanan lebih sedikit.

Antibiotik berspektrum sempit hanya mampu menghambat segolongan

jenis bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri

Gram negatif saja atau Gram positif saja. Sedangkan antibiotik berspektrum luas

dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan Gram negatif saja

maupun Gram positif.

Antibiotik mematikan bakteri atau mencegahnya berkembang biak :

a) Agens bakterisid

misalnya aminoglikosida, sefalospirin dan polimisin, mematikan bakteri

dengan cepat

b) Agens bakteriostatik

misalnya sulfonamid, tetrasiklin, dan kloramfenikol, mencegah bakeri

berkembang biak tetapi tidak mematikannya

Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dibedakan menjadi lima, yaitu :

1. Antibiotik penghambatan sintesis dinding sel

2. Antibiotik perusakan membran plasma

3. Antibiotik penghambatan sintesis protein,

4. Antibiotik penghambatan sintesis asam nukleat

5. Antibiotik penghambatan sintesis metabolit esensial.

Page 11: Makalah Mikro Selvi

1.6  Penggolongan Antibiotika

Penggolongan antibiotik berdasarkan atas spektrum aktivitasnya dapat

dibagi atas beberapa golongan yaitu:

1. Antibiotik dengan spektrum luas, efektif terhadap gram positif maupun gram

negatif. Sebagai contoh adalah turunan tetrasiklin, turunan amfenikol, turunan

aminoglikosida, turunan miklorida, rifamfisin, beberapa turunan pinisilin

(ampisilin, amoxisilin, bekampisin, karbenisilin, hetasilin, dan lain-lain dan

sebagian besar turunan xefalosporin).

2. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan  terhadap bakteri gram positif.

Sebagai contohnya adalah: basitrin, eritrosimin, sebagian besar turunan

penisilin seperti benzil penisilin, kloksasili, penisilin G prokain dan beberapa

turunan sefalosporin

3. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif.

Sebagai contoh adalah kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin

4. Antibiotik yang aktivitas dominan pada Mycobacteriae sebagai contoh adalah

streptomisin, kanamisin, sikloserin, vimisin dan lain-lain

Berdasarkan atas struktur  kimianya antibiotik di bagi menjadi 10 kelompok yaitu:

1.      Antibiotik b-laktam (turunan penisilin, sefalosporin dan b-laktam non

klasik)

2.      Turunan amfenikol

3.      Turunan tetrasiklin

4.      Aminoglikosida

5.      Antibiotik makrolida

6.      Antibiotik polipeptida

7.      Antibiotik linkosamida

8.      Antibiotik polien

9.      Antibiotik ansamisi

10.    Antibiotik antrasiklin

Page 12: Makalah Mikro Selvi

Berdasarkan kegiatannya, antibiotik  dibagi dalam mikroba tersebut:

a)      Antibiotik yang mempunyai kegiatan luas (Broad Spectrum) yaitu:

antibiotik yang dapat mematikan bakteri  gram positif dan bakteri gram

negatif. Contoh: tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol, ampisilin dan

lain-lain

b)      Antibiotik yang mempunyai kegiatan sempit (Narrow Spectrum) antibiotik

golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri, contoh: penisilin,

streepmisin, neomisin dan sebagainya.

                                               

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang apa itu antibiotika

2. Untuk memahami uji aktivitas antibiotik dengan mengetahui zona

hambatnya terhadap bakteri tertentu

Page 13: Makalah Mikro Selvi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Aktivitas Antibiotik

Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang

mikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain dan lingkungannya.

(Singleton.2006)

Sejarah tentang mikroba dimulai dengan ditemukannya mikroskop oleh

Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana,

dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat

menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali. (Skou, dan

Sogaard Jensen. 2007)

Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk

bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan

bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga

lingkungan yang relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa.

Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (Afriyanto 2005).

Aktivitas antimikroba yang dapat diamati secara langsung adalah

perkembangbiakannya. Oleh karena itu antimikroba dibagi menjadi dua macam

yaitu antibiotic dan disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh

microorganisme tertentu yang mempunyai kemapuan menghambat pertumbuhan

bakteri atau bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah.

Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh

makhluk hidup sedangkan desinfektan bekerja dalam menghambat atau

menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat

gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba tersebut tidak

hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap

konsentrasi mikroba yang digunakan (Soekardjo 1995).

Uji potensi antibiotika dilakukan dalam dua metode yaitu :

1. metode kertas saring (Kirby and Bauer). Metode kertas saring

menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan menggunakan zat-zat

Page 14: Makalah Mikro Selvi

kimia seperti fungisida, bakterisida, dan insektisida. Dengan perlakuan

fisik seperti dengan sinar UV, pemanasan yang tinggi, serta dengan

perlakuan biologi seperti menggunakan mikroorganisme lain sebagai

antagonis.

2. Metode d’Aubert yaitu metode yang digunakan untuk memeriksa kadar

antibiotika dalam bahan makanan sebagai bahan pengawet . Digunakan

metode pengujian difusi agar untuk mengetahui aktifitas antimikroba.

Mikroba uji dicampurkan dengan media pertumbuhan (Nurien Broth ) dan

dituang kedalam cawan petri sehinga membentuk lempeng agar . Di

lempeng agar dibuat sumur yang kedalamnya dimasukkan larutan uji

setelah proses inkubasi dialkukan pengukuran diameter hambat berupa

zona bening disekitar sumur yang menunjukan penghambatan

pertumbuhan mikroba nilai diameter hambat masing masing kelompok uji

diratakan kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai rata rata diameter

hambat kelompok kontrol .

Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhamabat pertumbuhannya

akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah daerah untuk

menghambat pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar oleh antibiotik.

Contohnya: tetracycline, erytromycin, dan streptomycin. Tetracycline merupakan

antibiotik yang memiliki spektrum yang luas sehingga dapat menghambat

pertumbuhan bakteri secara luas (Pelczar, 1986).

2.2 Teknik Uji aktivitas antibiotik

Metode uji antimikroba :

1. Metode difusi

Prinsip metode ini adalah dengan obat dijenuhkan ke dalam kewrtas

saring (kertas cakram). Cakram kertas yang mengandung obat tertentu

tersebut ditaanam pada pembenihan agar padat yang telah dicampurkan

dengan mikroba uji, kemudian diinkubasi pada suhu 36+ 1 0C selama 18-

24 jam. Selanjutnya diamati adanya daerah jernih di sekitar cakram kertas

yang menunjukan tidak adanya pertumbuhan mikroba

Page 15: Makalah Mikro Selvi

2. Metode turbidimetri

Metode ini dilakukan dengan berdasarkan hambatan pertumbuhan

mikroba dalam media cair yang mengandung obat antimikroba. Hambatan

pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapannya dengan

menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm.

uji aktivitas antibiotik yang biasa dilakukan yaitu dengan menyebarkan

mikroba pada kultur jaringan (media NA) dan menempelkaan bahan uji tersebut.

Penempelan bahan uji dilakukan dengan mencelupkan kertas saring pada bahan

uji. Kertas saring tersebut ditempelkan dan diusahakan jangan sampai melebar

saat pemempelan. Bakteri dibiarkan diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 36+

10C. Setelah dibiarkan mikroba tersebut yang menyebar pada permukaan media

akan berkembangbiak menjadi koloni. Namun karena adanya bahan uji akan

terbentuk permukaan yang bening dengan tidak adanya mikroba yang tumbuh. Uji

ini akan menunjukkan bahan yang diujikan mampu menghambat pertumbuhan

mikroba dari diameter yang terbentuk. Larutan fisiologis digunakan sebagai

pembanding dalam uji ini.

Gambar 1. Pembuatan inokulum Gambar 2. Penanaman inokulum

Page 16: Makalah Mikro Selvi

2.3 Contoh Pengamatan Uji Antibiotik

Gambar 3. uji zona hambat bahan terhadap bakteri Streptococcus aureus

Bahan sintetik bahan simplisia

2.4 Hal – Hal yang Mempengaruhi Uji Aktivitas Antibiotik

- Faktor – faktor yang mempengaruhi ukuran diameter zona hambatan

adalah: kekeruhan susupensi bakteri, waktu pengeringan, temperatur

inkubasi, waktu inkubasi tebalnya agar - agar, dan jarak antara disc

obat.

- Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil ujian diantaranya adalah pH

lingkungan, komponen – komponen medium, stabilitas obat, takaran

inokolum, lamanya inkubasi, dan aktivitas metabolisme

mikroorganisme.

- Pengaruh konsentrasi antibiotika terhadap pertumbuhan bakteri adalah

semakin besar konsentrasi dari antibiotika maka kemampuan

antibiotika untuk menghambat atau membunuh bakteri akan semakin

besar (efektifitas kerja antibiotika meningkat).

Page 17: Makalah Mikro Selvi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

- Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik,

yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu

proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam

prosesinfeksi oleh bakteri.

- Uji potensi antibiotika dilakukan dalam dua metode yaitu : metode

kertas saring (Kirby and Bauer) dan metode difusi ( d’Aube ). Selain

itu juga metode turbidimetri ( Mc.Farlan )

- Uji aktivitas Antibiotik yang digunakan mampu menghambat

pertumbuhan mikroba yang dapat dibuktikan dengan adanya luas

wilayah jernih pada zona hambat.

Page 18: Makalah Mikro Selvi

DAFTAR PUSTAKA

- Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

- Arfiyah Trimeirina. 2012. Laporan Praktikum Mikrobiologi.

http://arfiyahtrimeirina.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-

mikrobiologi-uji.html [ 27 Juni 2013 ]

- Felicity Novalia.2011. Laporan Mikrobiologi. http://felicity-

novalia70.blogspot.com/2011/12/laporan-mikrobiologi-ke-6.html [ 27

Juni 2013]

- http://adf.ly/1418922/int/http://smart-fresh.blogspot.com/2011/06/

assai-mikrobiologi.html [ 27 Juni ]

- marlia singgih wibowo.2010. Uji Mikrobiologi Untuk Bahan dan

Produk Farmasi. http://dweeja.wordpress.com/2010/05/21/laporan-

assei-mikrobiologi/ [ 27 Juni 2013 ]