makalah melisa

12
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Kota Batik yaitu Pekalongan memiliki banyak daya tarik wisata alam diantaranya adalah Pantai Kencana dan Hutan Mangrove. Namun masih banyak

Upload: nilam-eka-putri

Post on 06-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan

A. Latar BelakangObyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.Kota Batik yaitu Pekalongan memiliki banyak daya tarik wisata alam diantaranya adalah Pantai Kencana dan Hutan Mangrove. Namun masih banyak wistawan yang belum mengetahui tentang Pantai Kencana dan Hutan Mangrove di Pekalongan, oleh karena perlu adanya penjelasan kepada khalayak umum mengenai dua objek wisata tersebut.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana keistimewaan Pantai Kencana dan Hutan Mangrove di Pekalongan2. Bagaimana kondisi dalam perawatannya ?

C. Tujuan Makalah1. Mengetahui keistimewaan Pantai Kencana dan Hutan Mangrove di Pekalongan.2. Mengetahui bagaimana kondisi perawatan objek wisata di daerah Pekalongan.

BAB IIIsi

A. Pantai Kencana PekalonganKota Pekalongan adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan. Kota Pekalongan dengan luas wilayah 45,25 km, terletak di daerah pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian rata-rata 1 m diatas permukaan laut pada posisi 6 50 426 55 44 Litang Selatan dan 109 37 55-109 42 19-Bujur Timur. Kota Pekalongan mempunyai sejarah batik yang cukup panjang sehingga lebih dikenal sebagai kota batik dan sebagian besar penduduknya menggantungkan mata pencarian hidupnya sebagai pengrajin batik. Disamping penghasil produk batik Kota Pekalongan juga terkenal dengan produk tenunnya karena dibuat dengan alat tenun bukan mesin ATBM. Daya tarik wisata Kota Pekalongan antara lain, Pantai Pasir Kencana, Pantai Slamaran Indah, Pemandian Air Panas Tirto Bumi, Museum Batik, Pemandian Tirtosari, Pemandian Air Panas Tirto Bumi.

Pantai Pasir Kencana, tempat santai menyajikan keindahan dan kesejukan khas pantai dengan hamparan pasir pantai. Rekreasi yang ditawarkan ditempat ini selain pemandangan, yaitu bersampan, perahu siar dan memancing. Terletak 4,5 km ke arah utara dari kota berdekatan dengan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan Muara Pelabuhan Pekalongan.

Obyek Wisata yang dikelola Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan ini dibuka untuk umum dari jam 06.00 wib 21.00 wib. Setiap pengunjung wajib membayar tiket masuk dengan harga sebesar Rp. 1.100 (hari biasa) ; Rp. 1.600 (hari Libur) dan Rp. 2.100. (malam Minggu) semua tiket sudah termasuk asuransi. Fasilitas yang tersedia di Pantai Kencana antara lain, mainan anak-anak dan taman bermain, panggung terbuka, kandang satwa, bangku dan taman untuk bersantai, warung makan, toilet dan lahan parkir.

Dapat menyaksikan timbul dan terbenamnya matahari. Luas 3,5 Ha tidak jauh dari Pantai Pasir Kencana, kira kira sejauh 500 m kearah barat, wisatawan dapat menikmati hidangan ikan bakar di Rumah Makan Pantai Sari atau Rumah Makan Wiroto, sambil menikmati suasana gelombang air laut dan semilirnya angin pantai. Masih ada potensi Pantai Pasir Kencana kearah barat, yaitu terdapat Krematorium, Pura dan tambak.

Obyek wisata ini mungkin masih asing terdengar ditelinga wisatawan nusantara, semoga postingan ini bisa menjadi tambahan ataupun optional tempat wisata baru bagi pembaca.

B. Hutan Mangrove pekalongan Pekalongan Tahun ini destinasi pariwisata Kota Pekalongan akan bertambah seiring dilaksanakan proyek pembangunangatakan , Mangrove Park, di kawasan lahan tambak tak produktif di area Pantai Sari.Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (DISHUBPARBUD) Drs. DOYO BUDI WIBOWO, MM mengatakan bahwa proyek tersebut sejak tahun 2012 dimulai digarap secara bertahap"sekarang unutuk gapura, menara pandang, dan gazebo sudah jadi serta mulai terlihat kawasan taman Mangrove yang menjadi destinasi pariwisata baru di Kota Pekalongan. Kota Pekalongan nantiya menjadi daerah pariwisata yang diminati para wisatawan"katanya.Pengolahan kawasan tersebut dilakukan bersama Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan (DPPK) untuk melakukan pengembangan tanaman mangrove. Di kawasan Mangrove Park juga terdapat pusat informasi Mangrove. Sedangkan untuk pengembangan pariwisata, DISHUBPARBUD telah merencanakanMASTER PLANseperti home stay terapun, kuliner terapung dan perahu wisata menyusuri hutan mangrove sampai sungai berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan"Karena itu, sekarang Kami akan melakukan pemberdayaan masyarakat, agar nantinya dengan keberadaan Mangrove Park memberi nilai tambah bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian"tandas dia.Mangrove Park tentunya bakal jadi tempat wisata yang di gandrungi oleh anak muda di pekalongan. Karena selain sebagai tempat wisata dapat juga di jadikan sebagai sarana belajar dan menimba ilmu. Banyak dari anak muda sekarang yang tidak mengenal apa yang di namakan tanaman mangrove atau tanaman bakau. Munghin hal tersebut beralasan karena semakin sedikitnya tanaman bakau di kawasan pantai dan menyebabkan terjadinya abrasi.Mangrove Park ramai dikunjungi oleh anak muda di pekalongan dan sekitarnya, selain untuk berwisata menikmati suasana namun juga bagi mereka yang suka berfoto. Berikut beberapa foto Mangrove Park.

Pekalongan Mangrove ParkLokasi : Pantai Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan UtaraLuas Rencana : 90 HektarLuas Terbangun : 5,7 HektarPengembangan : 84,3 HektarStatus Lahan : milik Pemerintah Kota PekalonganPenetapan kawasan unit-unit pengembangan fasilitas di kawasan Pusat Informasi Mangrove (PIM) atau Pekalongan Mangrove Park (PMP) pada lahan milik Pemerintah Kota Pekalongan (5,7 Ha), meliputi:1. Fasilitas edukasi berupa galeri ekosistem hutan mangrove dan kolam sentuh (kolam edukasi pembibitan dan penanaman mangrove).2. Fasilitas belajar berupa perpustakaan dan ruang diskusi.3. Lahan pembibitan dan persemaian tanaman mangrove, serta penanaman mangrove di tambak dengan sistem bronjong.4. Fasilitas kegiatan ekonomis produktif berupa budidaya kepiting soka, budidaya rumput laut dan silvofishery (tumpang sari antara ikan/udang dan mangrove).5. Fasilitas penelitian dan pengembangan konservasi hutan mangrove.6. Gasebo dan shelter (gazebo apung)7. Gedung PIM/PRPM (Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove)8. Board walker (sarana tracking) berupa jembatan papan sepanjang lokasi PIM yang diatur menjangkau obyek-obyek fasilitas yang ada.9. Green belt (sabuk hijau pantai) berupa hamparan hutan mangrove yang berada di samping bangunan fisik pelindung pantai.10. Fasilitas gardu pandang berupa rehab gardu pandang yang telah ada dan penambahan gardu pandang pada lokasi tertentu.11. Penanaman berbagai vegetasi pantai yang disesuaikan dengan jenis lahannya.12. Fasilitasi wisata kuliner makanan khas hutan bakau dan makanan lokal.13. Fasilitasi arena wisata pemancingan ikan.

Dukungan Sistem InfrastrukturDukungan infrastruktur yang membentuk struktur ruang yang mendukung pengembangan kawasan PIM diantaranya: jaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air, dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi).Dukungan Sistem Kelembagaan1. Dukungan kelembagaan pengelola pengembangan kawasan PIM yang merupakan bagian dari pemerintah daerah dengan fasilitasi pemerintah pusat.2. Pengembangan sistem kelembagaan insentif dan disinsentif pengembangan kawasan PIM.

BAB IIIPenutup

Kesimpulan Pantai Kencana dan Hutan Mangrove dapat menjadi dua objek yang sangat menarik bagi para turis atau wisatawa. Hal ini dapat berdampak baik pada derajat ekonomi negara. Sehingga dua objek wisata tersebut dapat memberikan nilai tambah dalam penilaian negara lain terhadap Indonesia.