makalah levine

36
MAKALAH TEHNIK MODEL KEPERAWATAN TEORI MYRA ESTRIN LEVINE Oleh: MELLY INDAH PURWANTI 04101003015 PRATIWI ARUM SARI 04101003023 VERANITA ` 04101003020 VIVI MARIANA WULANDARI 04101003035 WENNIARTI 04101003039 I-1

Upload: syofwatun-ngulya

Post on 19-Feb-2016

896 views

Category:

Documents


102 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Levine

MAKALAH TEHNIK MODEL KEPERAWATAN

TEORI MYRA ESTRIN LEVINE

Oleh:

MELLY INDAH PURWANTI 04101003015

PRATIWI ARUM SARI 04101003023

VERANITA ` 04101003020

VIVI MARIANA WULANDARI 04101003035

WENNIARTI 04101003039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

I-1

Page 2: Makalah Levine

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan ridho dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Tehnik Model Keperawatan

Teori Myra Estrin Levine. Tak lupa pula shalawat serta salam penulis haturkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis sadar bahwa dalam pembuatan Makalah Tehnik Model

Keperawatan Teori Myra Estrin Levine ini banyak terdapat kesalahan. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan sarannya agar dalam penulisan makalah

selanjutnya menjadi lebih baik.

Inderalaya, Oktober 2011

Penulis

I-2

Page 3: Makalah Levine

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ I-1

I.1. Latar Belakang ......................................................................... I-1

I.2. Rumusan Masalah..................................................................... I-2

I.3. Tujuan Penulisan....................................................................... I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. II-1

II.1. Biografi Myra Estrin Levine..................................................... II-1

II.2. Teori Myra Estrin Levine......................................................... II-2

II.2.1. Model Konservasi Teori Levine ................................... II-2

II.2.2. Empat Prinsip Konservasi Levine................................. II-3

II.2.3. Tiga Konsep Utama dari Model Konservasi................. II-4

II.2.4. Keterbatasan Teori......................................................... II-7

II.2.5. Implikasi Praktek Keperawatan Teori Levine............... II-9

II.2.6. Filosofi Teori Levine.....................................................II-11

II.2.7. Bagan Pola Pikir Teori Levine......................................II-12

I-3

Page 4: Makalah Levine

II.3. Aplikasi Teori Levine...............................................................II-12

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................III-1

BAB IV PENUTUP .....................................................................................IV-1

DAFTAR PUSTAKA

I-4

Page 5: Makalah Levine

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan

suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu

lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah

mengikuti perkembangan zaman.

Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, ke depan

diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang

kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di

sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan

ilmiah melalui proses keperawatan.

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit

pendidikan di Indonesia, telah melaksanakan asuhan keperawatan yang di

kembangkan dengan mengacu pada pedoman standar praktek pelaksanaan asuhan

keperawatan yang di tetapkan oleh PPNI, dimana standar praktik tersebut

mengacu pada tahapan dalam proses keperawatan yang terdiri dari 5 standar :

Pengkajian, Diagnosis keperawatan, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.

(PPNI, 2000 hlm 57).

Pelaksanaan asuhan keperawatan tersebut merupakan aplikasi unsur dan

konsep dari beberapa teori dan model keperawatan yang di adopsi, digabung,

dikembangkan serta dilaksanakan. Kemungkinan diantaranya teori dan model

yang mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori yang dikemukakan oleh Myra

Estrin Levine yang dikenal dengan teori konservasi.

I-5

Page 6: Makalah Levine

Dalam teorinya Levine mengemukakan tentang 4 prinsip konservasi yakni

kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur,

integritas pribadi. “Konservasi menggambarkan cara system yang kompleks dapat

terus berfungsi bahkan ketika sangat menantang.”(Levine,1990: 192)

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mencoba membuat uraian

mengenai Teori Model Keperawatan Myra Estrin Levine dalam asuhan dan

pelayanan keperawatan di rumah sakit.

I.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana biografi Myra Estrin Levine?

b. Bagaimana teori keperawatan menurut Myra Estrin Levine?

c. Bagaimana pengaplikasian Teori Myra Estrin Levine?

I.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui biografi Myra Estrin Levine

b. Mengetahui dan menjelaskan teori keperawatan menurut Myra Estrin

Levine

c. Mengetahui pengaplikasian Teori Myra Estrin Levine

I-6

Page 7: Makalah Levine

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine lahir di Chicago pada tahun 1920. Anak pertama dari 3

bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam keperawatan karena ayahnya

(yang memiliki masalah pencernaan) sering sakit dan perawatan yang diperlukan

pada banyak kesempatan. Latar belakang pendidikannya adalah: tamat Diploma

Keperawatan tahun 1944, SB di Chicago University tahun 1949, kemudian

menyandang Master Ilmu Keperawatan dari Wayne State Unversity, menjadi

Professor dalam Keperawatan Medical Bedah tahun 1987. Dalam karirnya sebagai

perawat, Levine menjalani pekerjaan bervariasi antara lain, perawat pribadi

(1944), perawat di ketentaraan Amerika Serikat (1945), instruktur praklinik di

physical sciences Cook Country (1947-1950), direktur Keperawatan di Drexel

Home Chicago (1950-1951), Surgical Supervaisor pada 2 rumah sakit yaitu klinik

Universitas Chicago (1951-1952) dan Rumah Sakit Hendry Ford Detroit (1956-

1962). Levine juga mendapat banyak tanda jasa meliputi, Charter Fellow of

American Academy of Nursing, gelar keharmotan menjadi anggota bantuan

kesehatan mental Ameriak untuk Israil (1976), penghargaan Elizabeth Russell

Belford (1977), American Journal of Nursing Book of the year, Levine pension

pada tahun 1987. Dia meninggal pada tanggal 20 Maret 1996, pada usia 75 tahun.

I-7

Page 8: Makalah Levine

II.2. Teori Myra Estrin Levine

Teori Levine berfokus pada interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levine

adalah pasien membutuhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika

mempunyai masalah kesehatan. Perawat bertanggung jawab untuk mengenali

respon/reaksi dan perubahan tingkah laku serta perubahan fungsi tubuh pasien.

Respon pasien terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubahan

lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respon tersebut dapat berupa ketakutan,

stress, inflamasi dan respons panca indra.Fungsi perawat adalah melakukan

intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik. Intervensi

keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah

penyakit serta memperbaiki status kesehatan.

Gambaran model konseptual keperawatan Levine antara lain, definisi

keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang

digunakan dalam proses keperawatan, alasan tindakan keperawatan Perawatan

individu yang bersifat holistic untuk setiap kebutuhan seseorang, seseorang

mendorong perawat untuk beradaptasi. Konsep individu Interaksi dari individu

yang bersifat kompleks antara lingkungan internal dan eksternal yang mengubah

adaptasi

II.2.1. Model Konservasi Teori Levine

Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine,

1989). Ketika seseorang dalam keadaan konservasi, itu berarti bahwa respon

adaptif individu sesuai perubahan secara produktif, dan dengan pengeluaran

sedikit usaha, sambil menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi dicapai

melalui aktivasi jalur sukses adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai

tanggapan yang dibutuhkan oleh fungsi manusia. Levine menekankan kebutuhan

dalam memandang individu sebagai makhluk holistik yang termasuk individu

sebagai makhluk yang kompleks. Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan pada

ketergantungan/ hubungan manusia dengan orang lain. Besarnya ketergantungan

ini membuatnya merencanakan empat prinsip konservasi yakni kebutuhan energi

I-8

Page 9: Makalah Levine

dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur, integritas pribadi.

Manusia tergantung pada yang lain pada semua aspek kehidupan, makanan,

keamanan, rekreasi dan penghargaan. Levine mengharapkan seorang perawat

mengetahui kekomplekan interaksi dan mendukung dalam mempertahankan atau

memulihkan hubungan saat klien mengalami gangguan kesehatan.

Keseimbangan yang normal berubah saat sakit dan klien akan berusaha

mengatasi stress nya dan mungkin menunjukkan perubahan pola tingkah laku dan

fungsi. Seorang perawat harus mempersepsikan pertanggung jawaban dalam

membantu klien untuk mengadaptasi perubahan kearah cara pemeliharaan

kesehatan yang positif. Pengaruh masyarakat atau lingkungn dalam teori Levine

sangat penting. Inti dari definisi teori Levine bahwa perawatan adalah interaksi

antara manusia, ia menggunakan konsep adaptasi dan peningkatan respon tubuh

melalui pendekatan sistem.

II.2.2. EMPAT PRINSIP KONSERVASI LEVINE

II.2.2.1. Konservasi energi: Mengacu pada masukan menyeimbangkan energi dan

output untuk menghindari kelelahan berlebihan. Ini termasuk istirahat

cukup, gizi dan olahraga.

Contoh: Ketersediaan istirahat yang cukup, Pemeliharaan gizi yang

cukup. 

II.2.2.2. Konservasi integritas struktural: Mengacu untuk memelihara atau

memulihkan struktur tubuh mencegah kerusakan fisik dan

mempromosikan penyembuhan. 

Contoh: Membantu pasien dalam latihan ROM; Pemeliharaan

kebersihan pribadi pasien.

II.2.2.3 Konservasi integritas pribadi: Mengakui individu sebagai orang yang

berjuang untuk pengakuan, penghormatan, kedirian kesadaran diri, dan

penentuan nasib sendiri. 

Contoh: Mengenali dan melindungi kebutuhan ruang pasien.

I-9

Page 10: Makalah Levine

II.2.2.4.  Konservasi integritas sosial : individu diakui sebagai seseorang yang

tinggal bersama dalam keluarga, komunitas, kelompok agama,

kelompok etnis, sistem politik dan bangsa.

Contoh: Membantu individu untuk mempertahankan tempatnya nya

dalam keluarga, komunitas, dan masyarakat. 

II.2.3. TIGA KONSEP UTAMA DARI MODEL KONSERVASI

Teori Myra Estrin Levine dikenal dengan Konservasi Model. Model

Konservasi Levine difokuskan dalam mempromosikan keseluruhan adaptasi dan

pemeliharaan dengan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Model ini

memandu perawat untuk berfokus pada pengaruh-pengaruh dan respon-respon di

tingkatan yang organismik. Model Levine didasari 3 konsep utama, yaitu adaptasi

(adaptation), wholeness, dan konservasi (conservation) (Levine dalam Parker,

2001).

II.2.3.1. Wholeness (Keutuhan)

Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah

sistem terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality

between diversified functions and parts within an entirety, the boundaries of

which are open and fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik,

mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam

keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”  Levine (1973, hal 11) menyatakan

bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan lingkungannya

merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan,

terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan

kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis

dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan

dasar untuk berpikir holistik,  memandang individu secara keseluruhan.

II.2.3.2. Adaptasi

Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan

mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan

I-10

Page 11: Makalah Levine

internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi

dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Levine mengemukakan 3 karakter

adaptasi yakni: historis, spesificity, redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap

individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm

aktivitas kehidupannya yang menunjukkan  adaptasi historis dan spesificity.

Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik individu.

Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu

untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui

trauma, umur, penyakit, atau kondisi lingkungan yang membuat individu sulit

mempertahankan hidup.

a. Lingkungan

Levine memandang setiap individu  memiliki lingkungannya sendiri baik

lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan

lingkungan internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis , dan

lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Levine

menggunakan definisi Bates (1967) dalam Tomey & Alligood (2006) dalam

mendefinisikan 3 level tersebut, yaitu:

Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap  dan 

menginterpretasi dunia dengan organ indera.

Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi

individu secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat

mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme.

Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya,

dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh

simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.

b. Respon organisme

Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan

lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi  fight atau flight, respon inflamasi,

respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi. (Levine dalam Tomey &

Alligood, 2006 dan Parker, 2001):

I-11

Page 12: Makalah Levine

Fight or Flight

Merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman diterima individu baik

nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakunan melalui menyerang

atau menghindar dan merupakan reaksi yang tiba-tiba. Respon yang

disampaikan adalah kewaspadaan mencari informasi untuk rasa aman dan

sejahtera.

Respon trhadap peradangan

Merupakan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari lingkungan yang

merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri. Respon individu adalah

menggunakan energy sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang iritan

yang merugikan.

Respon terhadap stress

Merupakan respon defensive dalam bentuk perubahan yang tidak spesifik pada

manusia, perubahan structural dan kehilangan energy untuk beradaptasi secara

bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi atau sampai dengan klien atau

individu berespon terhadap pelayanan keperawatan

Kewaspadaan perceptual

Informasi dan pengalaman hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh

oleh individu, semua pertukaran energy terjadi dari individu ke lingkungan dan

sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini

sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat

individu menghadapi lingkungan baru di sekitarnya dengan cara mencari dan

mengumpulkan informasi dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan

keamanan dirinya.

c. Trophicognosis

Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk

diagnosa keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah

penentuan rencana keperawatan. Perawat mengamati dan mengumpulkan data

yang akan mempengaruhi praktik keperawatan daripada praktek

medis. Perawat menggunakan alat penilaian yang sesuai yang berasal dari

Model.

I-12

Page 13: Makalah Levine

II.2.3.3. Konservasi

Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya.

Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan

fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga,

bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi

mempertahankan keunikan mereka.

Konservasi, di sisi lain, adalah produk adaptasi. Konservasi dari conservatio

kata Latin, yang berarti "untuk tetap bersama-sama" (Levine, 1973). "Konservasi

menggambarkan cara sistem yang kompleks dapat terus berfungsi bahkan ketika

sangat menantang." (Levine, 1990, hal 192). Melalui konservasi, individu dapat

menghadapi hambatan, beradaptasi sesuai, dan mempertahankan keunikan

mereka. "Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk

menghadapi kecacatan" sebagai "... aturan terus konservasi dan integritas "dalam

semua situasi di mana keperawatan membutuhkan" (Levine, 1973, hlm 193-

195). Fokus utama dari konservasi adalah menjaga keutuhan bersama dari

individu. Meskipun intervensi keperawatan mungkin berhubungan dengan satu

prinsip konservasi particualr, perawat juga harus mengakui pengaruh prinsip-

prinsip konservasi lain (Levine, 1990). 

II.2.4. Keterbatasan Teori

Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan

tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit

yang bertentangan dengan kesehatan; demikian, intervensi keperawatan dibatasi

hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi

keperawatan berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka

pendek, dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan

penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat

ini.

Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam

keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki

tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam

I-13

Page 14: Makalah Levine

perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien untuk

berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, ketidakcocoka ini akan menjadi

daerah konflik.

Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat

prinsip Conservational Model diterapkan:

1. Konservasi energi, Levine tujuan adalah untuk menghindari penggunaan

energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit

samping tempat tidur klien. Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk

digunakan dari pada seperti pada pasien mania, ADHD (Attention-Deficit

Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan

terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.

2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan

struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi.

Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur

anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah

seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan payudara

dan liposuctions; integritas struktural seseorang dikompromikan tetapi

pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis yang

dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian, prosedur tidak boleh

dipromosikan.

3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan

pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan

privasi, didorong dan psikologis didukung. Keterbatasan di sini akan

berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak

bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu

atau klien bunuh diri.

4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan

pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang

signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Keterbatasan khusus untuk

ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti

ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi,

I-14

Page 15: Makalah Levine

klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi

pasien sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan

kesehatannya.

II.2.5. Implikasi Praktik Keperawatan Teori Levine

Praktik keperawatan diarahkan mempromosikan keutuhan untuk semua

orang, baik atau sakit. Pasien adalah mitra atau peserta dalam asuhan keperawatan

dan sementara tergantung pada perawat. Tujuannya perawat adalah untuk

mengakhiri ketergantungan secepat mungkin. Metodologi praktek Levine adalah

proses keperawatan diarahkan pada konservasi, yang didefinisikan sebagai

"menjaga bersama-sama," dan terdiri dari tiga langkah (Levine dalam Schaefer,

2006) :

1. Trophicognosis

Levine merekomendasikan Trophicognosis sebagai suatu alternative diagnose

keperawatan. Triphicognosis merupakan formula dalam asuhan keperawatan yang

dicapai melalui metode ilmu pengetahuan. Perawat mengobservasi dan

mengumpulkan data yang akan mempengaruhi praktek keperawatan.

Perawat mengkaji pengaruh lingkungan eksternal dan internal pasien

dengan prinsip konservasi:

a) Perawat mengkaji konservasi energy pasien dengan menentukan

kemampuan pasien untuk menunjukkan kebutuhan aktivitas tanpa

menghasilkan kelemahan yang berlebihan.

b) Perawat meserta pengalaman hidup pasien mengkaji konservasi integritas

structural dengan menentukan fungsi fisiknya.

c) Perawat mengkaji integritas personal pasien dengan menentukan nilai

moral dan etis serta

pengalaman hidup pasien.

d) Perawat mengkaji konservasi integritas pasien dengan berbicara dengan

anggota keluarga pasien, teman dan lingkungan konseptual.

I-15

Page 16: Makalah Levine

2. Intervensi/tindakan

Perawat mengimplementasikan rencana askep disesuaikan dengan atruktur

kebijakan yang administrative, ketersediaan alat, dan pengambangan standar

keperawatan.

Intervensi ini disusun sesuai dengan empat prinsip konservasi:

a) Prinsip konservasi energy, output energi menyeimbangkan pasien dan

masukan energi untuk menghindari kelelahan berlebihan.

b) Prinsip konservasi struktural integritas, fokus perhatian pada

penyembuhan dengan mempertahankan atau memulihkan struktur tubuh

melalui pencegahan kerusakan fisik dan promosi penyembuhan.

c) Prinsip konservasi integritas pribadi, yang mempertahankan atau

memulihkan rasa pasien individu identitas, harga diri, dan pengakuan

keunikan.

d) Prinsip konservasi mengakui integritas social, pasien sebagai makhluk

sosial dan membantu mereka untuk mempertahankan tempat mereka di

keluarga, dan masyarakat.

3. Evaluasi

Perawat mengevaluasi pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan serta

merevisi tropikognosi jika dibutuhkan. Indicator keberhasilan intervensi

ditentukan dengan respon organismik pasien. Selama fase evaluasi perawat

bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien. Teori Levine

menyatakan bahwa :

a) Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.

b) Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.

c) Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk

melakukan tindakan perawatan.

d) Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan

intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan atau support.

I-16

Page 17: Makalah Levine

II.2.6. Filosofi Teori Levine

Dalam mengembangkan teorinya Levine menggunakan dasar pemikiran

yaitu perjalanan penyakit dan pandangan individu terhadap perubahan penyakit.

Teori-teori yang dipakai sebagai sumber teori Levine adalah :

Teori Beland (1971) ; theory of spesifik causation and multiple factors,

Gibson’s (1966), definition of perceptual system,

Erikson’s (1964); different between total and whole

Selye’s (1956); stress theory

Bate’s (1967); model of external environment

Rogess (1970), dan nigtinggale

Disamping itu Levine dalam mengembangkan teorinya dipengaruhi oleh

teori Goldstein (1963), Hall (1966), Sherrington (1960), dan Dubos (1961,1965).

Teori Levine keperawatan dibangun atas dasar humaniora dan ilmu pengetahuan.

Dalam teori-teori tertentu mempengaruhi psikologis Kurt Goldstein dan teori Erik

Erikson Hans Selye dan pola lingkungan eksternal M. Bates. Teori

keperawatan Levine terdiri dari serangkaian intervensi mendukung dan terapi

berdasarkan pengetahuan ilmiah dan teknik kemampuan. Interaksi manusia adalah

esensi dari keperawatan, keperawatan sebagai suatu individu disiplin yang

didasarkan pada saling ketergantungan hubungan antara oranglain. Levine

memiliki pandangan holistik yang berasal dari orang lain, yang tidak lain

adalah pasien.Salah satu teorinya yang sangat penting adalah konsep lingkungan.

II.2.7. Bagan Pola Pikir Teori Levine

I-17

Teori Levine sangat cocok untuk perawatan pasien di rumah sakit, terutama yang memerlukan perawatan intensif. Atau, teori dapat diterapkan secara efektif dalam perawatan rumah. Mempromosikan holistik, komprehensif, sistemik dan manusia memiliki kesamaan dengan proses keperawatan, konsep Levine dapat berhasil diterapkan dalam pelatihan perawat di masa depan.

Page 18: Makalah Levine

II.3. Aplikasi Teori Levine

Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya perlu menerapkan

teori atau model yang sesuai dengan situasi tertentu. Teori Levine ini dapat

diaplikasikan sebagai berikut:

II.3.1. Perawatan penelitian 

Prinsip-prinsip konservasi telah digunakan untuk pengumpulan data dalam

berbagai penelitian. Model Conservational digunakan oleh Hanson et al.in studi

mereka insidensi dan prevalensi ulkus tekanan pada pasien rumah sakit. Newport

(nd) digunakan prinsip konservasi energi dan integritas sosial untuk

membandingkan suhu tubuh bayi yang telah ditempatkan di dada ibu segera

setelah lahir dengan mereka yang ditempatkan di hangat.

II.3.2. Pendidikan keperawatan

I-18

Page 19: Makalah Levine

Model Conservational digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan

kurikulum. Itu digunakan untuk mengembangkan program sarjana di Allentown

keperawatan perguruan St Fransiskus de Sales, Pennsylvania, Digunakan dalam

program pendidikan keperawatan disponsori oleh Kapat Holim di Israel.

II.3.3. Perawatan administrasi

Taylor (nd) dijelaskan panduan penilaian untuk pengumpulan data pasien

neurologis yang merupakan dasar untuk pengembangan rencana asuhan

keperawatan yang komprehensif dan dengan demikian mengevaluasi asuhan

keperawatan. McCall (nd) mengembangkan alat penilaian untuk pengumpulan

data atas dasar empat prinsip conservational untuk mengidentifikasi kebutuhan

perawatan pasien epilepsy. Keluarga alat penilaian dirancang oleh Lynn-McHale

dan Smith (nd) untuk keluarga pasien dalam pengaturan perawatan kritis.

II.3.4. Praktik keperawatan

Model Conservational telah digunakan untuk praktik keperawatan dalam

pengaturan yang berbeda. Bayley (nd) membahas perawatan seorang remaja parah

dibakar di dasar empat prinsip conservational dan dibahas pasien lingkungan

persepsi, operasional dan konseptual. Kolam (nd) menggunakan model konservasi

untuk membimbing asuhan keperawatan tunawisma di klinik, tempat

penampungan atau jalan-jalan.

I-19

Page 20: Makalah Levine

BAB III

PEMBAHASAN

Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen

proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan

intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua

tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien,

perawat dan klien harus bekerja sama.

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga

kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,

perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien

membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan

kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya

kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji

melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. dalam pengkajian berfokus

pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan

dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini

juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal.

Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka

keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh,

perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman

pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan

pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi

klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan

anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi

yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja.

Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik,

integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan

integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan

I-20

Page 21: Makalah Levine

orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau masyrakat.

Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh.

Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien

pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan

pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari

disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan

akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat.

Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan

kebutuhan sebagai tujuan akhir. Kesimpulannya mutu adalah sangat penting

diaplikasikan dalam teori ini untuk mencapai tujuan klinik. Dasar dari pendapat

ini adalah : Posisi ketergantungan dari klien sebagai akibat dari sakit atau bantuan

kesehatan yang membutuhkan bantuan perawatan.Tanggung jawab perawat untuk

memonitor kondisi klien dalam mengatur keseimbangan antara intervensi

keperawatan dan partisipasi klien dalam perawatan. Perawat sebagai individu

harus melibatkan klien dalam aktivitas pengkajian dasar dan kemampuan

partisipasi klien dalam mencapai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha

membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat. Dalam fase

perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan :

1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.

2. Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk

mencapai tujuan.

Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis,

kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip,

hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam

mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan

partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat

partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team

kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus

mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase

I-21

Page 22: Makalah Levine

evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan

perawatan kepada klien. Teori Levine menyatakan bahwa :

1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.

2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.

3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk

melakukan tindakan perawatan.

4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan

intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan atau support.

I-22

Page 23: Makalah Levine

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan analisa terhadap teori Levine, maka kelompok menganalisa

bahwa model keperawatan teori Levine lebih berfokus pada interaksi manusia.

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga

kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,

perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien

membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan

kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya

kemampuan partisipasi klien dalam perawatan. Mutu menjadi sangat penting

diaplikasikan dalam teori Levine untuk mencapai tujuan klinik karena dasar dari

pendapat ini adalah posisi ketergantungan dari klien sebagai akibat dari sakit atau

bantuan kesehatan yang membutuhkan bantuan perawatan.

I-23

Page 24: Makalah Levine

DAFTAR PUSTAKA

Dwidiyanti, Mediana. 1998. Aplikasi Konseptual Keperawatan. AKPER DEPKES: Semarang. Online.http://www.google.com/. (diakses 26 Oktober 2011).

Levine, M. E. (1973). Introduction to clinical nursing. F. A. Davis Company: Philadelphia, PA. Online.http://www.google.com/. (diakses 26 Oktober 2011).

Patriani. 2008. Kumpulan Asuhan Keperawatan. Online. http://www.blogspot.com/.(diakses 26 Oktober 2011).

Parker, M. E. (2001). Nursing theories and nursing practice. F. A. Davis Company: Philadelphia, PA. Online.http://www.google.com/. (diakses 26 Oktober 2011).

Schaefer, K. M., Pond, J. B., et al. (1991). Levine’s conservation model: A framework of nursing practice. F.A. Davis Company: Philadelphia, PA. Online.http://www.google.com/. (diakses 26 Oktober 2011).

Tomey, A. M. & Alligood, M. R. (2006). Nursing theorists and their work. (6th ed.). Elsevier Health Sciences. Online.http://www.google.com/. (diakses 26 Oktober 2011).

I-24