makalah kimia unsur unsur-unsur golongan iv a

44
MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A Oleh : Desty Erdiana Kusumawati K3316012 Ika Kurniasari K3316024 Luthfia Izzati K3316035 Purnomo K3316051 Septian Dwi Budi Prakoso K3316063 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 30-Apr-2022

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

MAKALAH KIMIA UNSUR

UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Oleh :

Desty Erdiana Kusumawati K3316012

Ika Kurniasari K3316024

Luthfia Izzati K3316035

Purnomo K3316051

Septian Dwi Budi Prakoso K3316063

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

Page 2: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unsur-unsur golongan IVA merupakan salah satu unsur-unsur yang paling sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karbon (C) merupakan salah satu unsur yang

paling sering ditemui dalam kehidupan dalam bentuk arang, abu, bahkan karbon dioksida

yang merupakan gas yang makhluk hidup keluarkan pada proses respirasi.

Begitu pula dengan silikon (Si) yang sering digunakan dalam bentuk keramik

sebagai bahan dalam pembangunan rumah ataupun gedung-gedung bertingkat. Dalam

golongan IVA, tidak hanya unsur karbon dan silikon saja yang sering digunakan dalam

kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur lain seperti Germanium (Ge), Timah (Sn), dan

Timbal (Pb), serta unsur yang baru-baru saja ditemukan yaitu Uuq (ununquadium) yang

berganti nama menjadi Flerovium (Fl). Unsur-unsur tersebut tentunya memiliki kegunaan

tersendiri dalam kehidupan dan memiliki sifat/ karakteristik masing-masing. Oleh karena

itu, mempelajari unsur-unsur tersebut termasuk hal yang perlu untuk menambah

pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA?

2. Apa saja sifat-sifat unsur golongan IVA?

3. Bagaimana pembuatan atau sintesis dari golongan IVA?

4. Apa saja kegunaan dari unsur golongan IVA?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA

2. Mengetahui sifat-sifat unsur golongan IVA

3. Mengetahui proses pembuatan unsur-unsur golongan IVA

4. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IVA

Page 3: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

BAB II

PEMBAHASAN

I. Karbon (C)

a. Sejarah Unsur Karbon

Karbon berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti arang. Karbon telah

ditemukan sejak jaman pra-sejarah dan sangat banyak ditemukan di alam. Barulah

pada abad ke-18 bahwa unsur karbon telah ditemukan. Tiga orang yang paling

terkenal dalam eksperimen-eksperimen indeitifkasi unsur karbon diantaranya :

Seorang Ilmuwan Prancis bernama Antoine Lavoisier adalah salah satu orang

yang paling awal untuk mengajukan teori bahwa karbon merupakan sebuah unsur

pada tahun 1789. Dia melakukan percobaan sederhana di mana ia membakar

sejumlahi arang dan berlian. Ia menemukan bahwa ia mendapat jumlah yang sama

dari karbon dioksida oleh-produk dari dua proses. Ini menuntun dia untuk percaya

bahwa berlian dan arang tentunya terbuat dari unsur yang sama. Sebagai informasi

berlian itu juga mengandung karbon.

Scheele adalah seorang ilmuwan Jerman yang melakukan tes serupa seperti

Lavoisier. Namun, dalam pengalamannya, Scheele memanfaatkan bentuk yang

berbeda dari karbon yang dikenal sebagai grafit, yang sebelumnya dianggap sebagai

bentuk timbal. Dalam eksperimennya ia juga mendapat jumlah yang sama dari karbon

dioksida untuk setiap gram grafit dan batubara bahwa ia terbakar.

René-Antoine Ferchault de Reamur adalah seorang peneliti di berbagai bidang

ilmiah studi. Dia ditunjukkan melalui proses metalurgi yang baja diproduksi ketika

elemen Besi diserap substansi yang dikenal untuk menjadi Carbon. Penelitian ini

Page 4: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

dilakukan oleh para ilmuwan terkenal yang membenarkan adanya Carbon kimia

sebagai elemen kompleks bahwa manusia telah menggunakan dalam berbagai bentuk.

b. Sumber dan Kelimpahan Unsur Karbon

Karbon dapat dijumpai di kerak bumi dengan konsentrasi 480 ppm dan pada

air laut sekitar 28 ppm. Unsur karbon dapat ditemukan sebagai unsur bebas C amorf,

intan dan grafit. Sebagai calcium carbonate (limestone). Keberadaan sebagai

hidrokarbon: batu bara, petroleum dan gas alam. Karbon juga berada di atmosfir

dalam bentuk CO2, CO dan metana.

c. Ekstraksi/Pembuatan Unsur Karbon

Karbon dapat dibuat dengan cara alami maupun dengan buatan manusia dalam

skala laboratorium. Berikut adalah cara pembuatan karbon. Karbon dibuat dengan

mereaksikan coke dengan silica SiO2

Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan

coke dengan silica SiO2 dengan reaksi sebagai berikut:

SiO2 + 3C → SiC + Si (g) + C (graphite) (berlangsung pada suhu 2500℃).

1. Pembuatan Karbon Aktif

Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan

dalam industri yang menggunakan proses absorbsi dan purifikasi. Karbon aktif

adalah nama dagang untuk arang yang mempunyai porositas tinggi, dibuat dari

bahan baku yang mengandung zat arang. Contoh dari bahan baku pembuatan

karbon aktif ini adalah dari kulit singkong dan tempurung kelapa.

Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering digunakan

pada proses adsorpsi. Hal ini disebabkan karena karbon aktif mempunyai daya

adsorpsi dan luas permukaan yang lebih baik dibandingkan adsorben lainnya.

Karbon aktif yang baik haruslah memiliki luas area permukaan yang besar

sehingga daya adsopsinya juga akan besar.

d. Sifat-Sifat Unsur Karbon

1. Sifat Fisika

Page 5: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Fasa pada suhu kamar : padat

Bentuk kristalin : intan dan grafit

Massa jenis : 2,267 g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (diamond)

Titik leleh : 4300-4700 K

Titik didih : 4000 K

Densitas : 2,267 g/cm3 (grafit) 3,515 g/cm3 (diamond)

Kalor lebur : 100 kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (diamond)

Kalor uap : 355,8 kJ/mol

Kalor jenis : 8,517 J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK (diamond)

2. Sifat Kimia

Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4

Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)

Energi ionisasi : 1086 kJ/mol

Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol

Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol

Jari-jari atom : 70 pm

Jari-jari kovalen : 77 pm

Jari-jari Vander Waals : 170 pm

Konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK

Struktur Kristal : heksagonal

3. Sifat Karbon Berdasarkan Bentuk Allotrop

Alotrop adalah sifat sejumlah tertentu unsur dimana unsur ini mampu

berada dalam dua tau lebih bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut

berikatan dengan cara yang berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur

yang berbeda pula. Berbagai macam alotrop karbon adalah:

a. Intan

Intan merupakan zat padat yang bening berkilauan dan merupakan zat

yang paling keras. Setiap atom karbon dalam berada di pusat suatu

tetrahedron dan terikat secara kovalen kepada 4 atom karbon lainnya yang

Page 6: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

berada di sudut tetrahedron tersebut. Intan merupakan molekul besar yang

melebar dalam 3 dimensi sehingga atom-atomnya terikat sangat kuat satu

sama lain. Hal ini mengakibatkan intan menjadi sangat keras.

Gambar intan

• Struktur intan

Intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenal tekanan

dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit

yang diolah pada suhu 3000K dan tekanan lebih dari 125Kbar. Proses

ini menggunakan katalis logam transisi, seperti kromium (Cr ), besi

(Fe), dan platina (Pt).

Struktur intan

• Sifat fisik intan

Intan merupakan mineral alami yang paling keras, sehingga

intan banyak digunakan sebagai alat untuk memotong, mengasah dan

Page 7: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

sebagai mata bor. Intan memiliki titik leleh yang sangat tinggi yakni

4827 °C). Hal ini disebabkan Ikatan kovalen karbon-karbon yang

terbentuk pada struktur intan sangat kuat bahkan lebih kuat dari ikatan

ionik.

Intan berupa isolator namun dapat menyerap panas dengan

sangat baik. Daya hantar listrik intan berkaitan dengan elektron yang

digunakan untuk membentuk ikatan, dimana pada intan elektron-

elektron berikatan sangat kuat sehingga tidak ada elektron yang bebas

bergerak ketika diberi beda potensial. Sifat penyerap panas yang baik

dari intan diaplikasikan pada peralatan elektonik untuk menyerap

panas yang dihasilkan ketika peralatan elektronik digunakan. Dengan

melapisi intan pada konduktor dalam peralatan elektronik maka suhu

peralatan tersebut dapat dijaga relatif konstan sehingga peralatan

tersebut dapat berfungsi secara normal.

Intan tidak larut dalam air dan pelarut organik. Dalam hal ini

tidak memungkinkan terjadinya daya tarik antara molekul pelarut dan

atom karbon yang dapat membongkar dayatarik antara atom-atom

karbon yang berikatan secara kovalen. Akibat pelarut tidak mampu

mensolvasi molekul intan.

b. Grafit

• Struktur grafit

Grafit merupakan alotrop karbon yang dapat menghantarkan arus

listrik dan panas dengan baik. Karena sifat inilah grafit biasanya

digunakan sebagai elektroda pada sel elektrolisis.

Dalam struktur grafit setiap atom karbon membentuk ikatan

kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk susunan heksagonal

dengan struktur berlapis seperti tumpukan kartu. Karena atom karbon

memiliki 4 elektron valensi maka pada setiap atom karbon masih terdapat

satu elektron yang belum berikatan (elektron bebas).

Page 8: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Sifat daya hantar listrik yang dimiliki oleh grafit dipengaruhi oleh

elektron-elektron yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.

Elektron-elektron ini tersebar secara merata pada setiap atom C karena

terjadi tumpang tindih orbital seperti pada ikatan logam yang membentuk

awan atau lautan elektron. Oleh sebab itu ketika diberi beda potensial,

elektron-elektron yang terdelokaslisasi sebagian besar akan mengalir

menuju anoda (kutub positif), aliran elektron inilah yang menyebabkan

arus listrik dapat mengalir. Sedangkan ketika salah satu ujung dipanaskan

maka elektron-elektron ini akan segera berpindah menuju bagian yang

memiliki suhu lebih rendah. Akibatnya panas tersebut akan menyebar ke

bagian grafit yang memiliki suhu lebih rendah. Struktur grafit seperti yang

tertera pada Gambar.

Gambar stuktur grafit

Ikatan kovalen antar lapisan pada grafit relatif lebih lemah bila

dibanding ikatan kovalen antar antar atom dalam satu lapisan. Dengan adanya

hal ini menyebabkan grafit bersifat licin, karena lapisan yang berada dibagian

atas mudah tergelincir atau mudah tergeser.

• Sifat fisik grafit

Grafit memiliki titik leleh tinggi, sama seperti intan. Untuk

melelehkan grafit, tidak hanya cukup untuk memisahkan salah satu

lembaran atom dari lembaran atom yang lainnya, tetapi harus memutuskan

seluruh ikatan kovalen yang terdapat pada seluruh bagian struktur grafit.

Page 9: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Grafit memiliki sifat lunak, terasa licin, dan digunakan pada pensil

dan sebagai pelumas kering seperti pada kunci. Grafit kurang lebih seperti

tumpukan kartu. Tiap kartu kuat, tetapi kartu akan saling bergeser satu

sama lainnya, atau akan merosot secara keseluruhan. Ketika menggunakan

sebagai pensil, lembaran atom digosokkan dan menempel pada kertas.

Grafit memiliki kerapatan yang lebih rendah dibanding dengan

intan. Hal ini disebabkan karena terdapat ruang dalam jumlah yang

relative banyak yang man ruangan tersebut merupakan “sampah” di antara

lembaran-lembaran atom.

Grafit tidak larut dalam air dan pelarut organik, karena daya tarik

antara molekul pelarut tidak akan pernah cukup kuat untuk melampaui

ikatan kovalen yang kuat pada grafit.

Grafit menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas

bergerak di seluruh bagian lembaran atom. Jika setiap bagian grafit

terhubung pada suatu sirkuit, elektron akan dapat berpindah dari ujung

lembaran dan digantikan oleh elektron yang baru pada ujung lain.

c. Amorf

Bentuk amorf umum dari karbon adalah arang, kokas, karbon hitam,

dan bahan hitam tulang. Unsur karbon dalam amorf, selain terdapat di alam

juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen

terbatas sekitar 50% dari jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran

sempurna). Bila batu bara dipanaskan tanpa udara, berbagai zat yang volatile

(mudah menguap) dikeluarkan (gas batu bara), meninggalkan residu dengan

kadar karbon yang tinggi yang dikenal sebagai kokas ( ampas batu arang ).

Tipe penyulingan destruktif yang sama dari kayu dan bahan organik lainnya

menghasilkan arang. Pembakaran tidak sempurna dari gas alam menghasilkan

nyala berasap, dan asp ini dapat disimpan sebagi jelaga yang halus disebut

karbon hitam. Secara alami, karbon amorf terdapat dalam serbuk gergaji,

lignit batu bara, gambut, kayu, batok kelapa, dan biji – bijian.

d. Fulleren

Page 10: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Fuleren adalah alotrop karbon dimana 1 molekul karbon terdiri dari 60

atom karbon sehingga sering disebut sebagai C60. Pada struktur fulleren setiap

atom karbon berikatan dengan tiga atom karbon lain dengan pola membentuk

susunan pentagonal membentuk struktur berongga seperti bola sepak. Struktur

fulleren seperti yang tertera pada Gambar.

Gambar Struktur fullerene

• Sifat fullerene

Fullrene tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik.

Fullrene sebagai superkonduktor dan penyerap panas yang baik. Sifat

superkonduktor dan menyerap panas ini berkaitan 1 elektron yang tidak

digunakan untuk membentuk ikatan kovalen, seperti pada grafit. Salah

satu senyawaan C60 yang merupakan semikonduktor adalah K3C60.

e. Kegunaan Unsur Karbon

Ada banyak kegunaan terbatas karbon dalam bentuk unsurnya. Tapi setelah

menggabungkan dengan unsur lain, berubah dirinya menjadi zat yang berguna untuk

berbagai hal antara lain :

1. Digunakan sebagai unsur dekoratif dalam barang-barang perhiasan.

2. Bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah, bensin, dan diesel

mengandung persentase tinggi karbon. Bahkan gas memasak yang kita gunakan

adalah hidrokarbon.

3. Karbon digunakan sebagai dasar pelarut untuk tinta yang digunakan dalam printer

inkjet.

Page 11: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

4. Unsur ini digunakan dalam industri otomotif sebagai pigmen hitam.

5. Plastik merupakan polimer karbon.

6. ‘Vegetable carbon’ atau karbon aktif sering digunakan sebagai agen pemutih atau

penyerap gas yang banyak digunakan dalam sistem filtrasi.

7. Karbon (dalam bentuk karbon dioksida) juga digunakan dalam minuman bersoda,

alat pemadam kebakaran, dan bahan pembuat es kering.

8. Barang sehari-hari seperti parfum, semir sepatu, dan kertas karbon menggunakan

karbon.

9. Dalam metalurgi, karbon monoksida digunakan sebagai agen pereduksi untuk

memperoleh unsur dan senyawa lainnya.

10. Karbon dalam bentuk ‘freon’ digunakan dalam alat dan sistem pendingin.

11. Banyak pemotong logam dan alat-alat tahan panas diproduksi dari karbon.

12. Salah satu bahan yang paling berlimpah yaitu plastik, dihasilkan dari polimer

karbon sintetis.

Selain berbagai kegunaan diatas, karbon juga berperan dalam tubuh

manusia, diantaranya :

1. Karbon bertindak sebagai makronutrien bagi tubuh dalam bentuk karbohidrat.

Untuk diketahui, setiap bagian tubuh manusia terdiri dan memerlukan

sejumlah besar unsur ini.

2. Karbon berperan utama dalam banyak proses kehidupan yang kompleks dan

penting. Karbon dalam tubuh berikatan dengan banyak atom lain sehingga

membuat tubuh berfungsi serta membantu pertumbuhan. Sekitar 18% tubuh

manusia terdiri dari karbon.

3. Unsur ini merupakan dasar dari protein, lemak, dan asam nukleat dalam tubuh

manusia. Ini berarti karbon memainkan peran penting dalam fisiologi tubuh

manusia.

4. Karbon dioksida yang kita keluarkan pada saat respirasi mengandung karbon.

Kadar tidak normal karbon dioksida dalam tubuh dapat menimbulkan

berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tingkat

normal karbon dioksida dalam tubuh.

Page 12: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

5. Semua kegiatan metabolisme yang berlangsung dalam tubuh melibatkan

karbon sebagai komponen dasar. Sebagai contoh, hormon dan enzim

mengandung karbon.

6. Arang aktif digunakan dalam pengobatan untuk menyerap berbagai racun atau

gas yang diproduksi dalam tubuh manusia.

Selain memiliki banyak manfaat, ternyata karbon juga memiliki

dampak negative yaitu diantaranya :

1. Karbon disulfida CS2, beracun bila terserap kulit serta mudah terbakar dan

meledak terutama bila mengalami gesekan,

2. Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan, terhisap, dan terserap kulit.

Selain itu pemicu terjadinya kanker,

3. Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya

kembali ke permukaan bumi disebut efek rumah kaca (green house effect).

Akan tetapi, bila kadar CO2 terlalu besar di udara dapat mengakibatkan suhu

permukaan bumi bertambah panas sehingga terjadi pemanasan global

(pemanasan yang merata di permukaan bumi). Akibat dari pemanasan global

di permukaan bumi tersebut, es di kutub akan mencair dan dapat

menimbulkan banjir di kota-kota pantai seluruh dunia.

f. Silikon (Si)

Page 13: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

1. Sejarah Penemuan Silikon

Silicon ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silicon pertama kali dibuat

dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium yang berasal dari kata

silicis dan –ium yang berarti logam. Pada tahun 1831 namanya diganti menjadi

silicon karena sifatnya lebih mirip dengan karbon dan boron.

Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi setelah oksigen

yaitu mencakup 28 % dari kandungan kerak bumi. Silikon tidak ditemukan bebas di

alam, melainkan ditemukan hanya dalam senyawaan seperti silikat dan silikon

dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada pasir, kuarsa dan

serbuk batuan. Sedangkan bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya pada granit,

lempung dan mika. Serbuk silikon murni terdapat sebagai kepingan dalam emas dan

letusan gunung berapi.

Suatu sifat kimia yang penting dari karbon dan silikon adalah

kecenderungannya untuk membentuk molekul yang sangat besar. Atom-atom karbon

bergabung satu sama lain dengan membentuk rantai atom yang tak terbatas ragamnya.

Atom karbon juga cenderung membentuk ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen

rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga. Sedangkan silikon cenderung

membentuk hanya ikatan tunggal.

Silikon merupakan salah satu unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan

terdapat pada periode 3 golongan IV A. Silikon membentuk 28% kerak bumi dalam

jumlah berat, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak

Silicon mengkristal dalam stuktur kristal kubus berlian (FCC)

Page 14: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

ditemukan bebas di alam. Silikon terdapat dalam bentuk senyawa oksida silika SiO2,

dan mineral yang disebut silikat.

Kristal SiO2 murni mudah kita jumpai yang dikenal dengan nama pasir atau

kuarsa, sedangkan Kristal SiO2 yang tidak murni (dengan runutan bahan kotoran)

diantaranya adalah agata (akik), oniks, opal, batu kecubung (ametis), dan

flint. Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dan sebagainya

merupakan contoh beberapa mineral silikat.

Silikon memiliki 14 isotop yang diketahui, dengan nomor massa 22 sampai

36. Dari jumlah tersebut, ada tiga isotop silikon yang stabil, yaitu 28Si (92.23%), 29Si

(4.67%), dan 30Si (3.10%). Hal ini dikarenakan spin intinya I = 1/2, 29Si digunakan

dalam studi NMR senyawa silikon organik atau silikat (NMR padatan).

2. Sifat Fisika dan Kimia

a. Sifat Fisika

Sifat Silikon

Fase Solid

Massa Jenis 2,33g/cm3

Titik Leleh 1639K

Titik Didih 3435K

Jari-jari atom 111 pm

Jari-Jari Kovalen 117,59 pm

Keelektronegatifan 1,8

Dalam satu golongan dari atas ke bawah maka semakin besar titik didih

dan titik lelehnya, tetapi pada karbon, memiliki titik leleh dan titik didih yang

lebih besar dibandingkan dengan silikon. Sifat ini merupakan anomali pada

karbon. Perbedaan titik didih dan titik leleh disebabkan karena bentuk padatan

antara karbon dan silikon berbeda, serta hubungannya dengan kerapatan, dimana

Page 15: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

kerapatan elektron pada karbon semakin besar sehingga menyebabkan titik didih

dan titik lelehnya besar.

b. Sifat Kimia

Silikon merupakan metaloid yang siap untuk memberikan atau berbagi 4

elektron terluarnya, sehingga memungkinkan banyak ikatan kimia. Kebanyakan

asam tidak bereaksi dengan silikon, kecuali asam nitrat dan asam hidrofluorat.

Silikon dengan 4 elektron valensi mempunyai kemungkinan untuk bergabung

dengan elemen atau senyawa kimia lainnya pada kondisi yang sesuai.

Silikon lebih reaktif dari karbon. Pada suhu tinggi silikon dapat berikatan

dengan halogen membentu senyawa biner. Bila silikon bereaksi, tidak ada

kecenderungan dari atom-atom silikon untuk kehilangan elektron-elektron terluar

dan membentuk kation sederhana seperti Si4+, karena ion-ion kecil ini akan

mempunyai rapatan muatan tinggi. Namun atom-atom ini biasanya bereaksi

dengan penggunaan bersama elektron-elektron atom tersebut untuk membentuk

ikatan kovalen. Bila dipanaskan dalam udara, unsur-unsur tersebut bereaksi

dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk

membentuk oksida SiO2 (silika) yang bersifat asam.

Karbon dapat membentuk ikatan tunggal maupun ikatan rangkap dua dan

rangkap tiga, sedangkan pada silikon hanya dapat membentuk ikatan tunggal saja.

Hal ini dikarenakan untuk membentuk ikatan phi (rangkap) dibutuhkan jarak yang

dekat (ideal). Karbon memiliki ukuran atom yang kecil sehingga jari-jari atomnya

pun juga kecil sehingga jarak ikatan antara C dan C dekat dan memungkinkan

terbentuknya ikatan phi (rangkap). Sedangkan silikon memiliki ukuran atom yang

besar sehingga jari-jari atomnya pun besar. Jari-jari yang besar ini menyebabkan

jarak ikatan antara Si dan Si semakin jauh sehingga sulit untuk membentuk ikatan

phi (rangkap).

c. Sifat Homopolar (katenasi)

Page 16: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Dialam terdapat banyak sekali minyak bumi (Hidrokarbon) , dapat

dikatakan pada minyak bumi rantai C nya sangat banyak yaitu >30 . Sedangkan

pada silikon ikatannya hanya 16 . Sehingga Karbon lebih mudah untuk

berkatenasi atau berikatan dengan sesamnya dibandingkan dengan silikon yang

tidak dapat berikatan lebih dari 16.

Syarat agar suatu atom memiliki sifat katenasi adalah :

1. Valensinya minimal dua

2. Kuat ikatan antara sesama atom kira-kira sama dengan kuat ikatan antara

atom dengan atom lain

3. Relatif lamban teaksinya terhadap molekul atau ion lain.

Katenasi jarang ditemukan pada senyawa-senyawa silikon karena ikatan

antara Si–O jauh lebih kuat dibandingkan Si-Si sehingga silikon bersifat

heteropolar atau kurang berkatenasi.

d. Sifat Alotrop Silikon

Alotrop adalah sifat sejumlah tertentu unsur dimana unsur ini mampu

berada dalam dua atau lebih bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut

berikatan dengan cara yang berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur

yang berbeda pula.

Dua alotrop silikon yang ada pada suhu kamar yaitu amorf dan kristal.

Amorf muncul sebagai bubuk coklat, sedangkan kristal berupai kilap logam

dengan warna keabu-abuan. Kristal tunggal silikon merupakan kristal yang dapat

tumbuh dengan proses Czochralski. Proses Czochralski biasanya diterapkan

dalam proses pemurnian silikon dimana silikon yang akan dimurnikan dengan

mengkristalkannya diletakkan di dalam tempat dari quartz dan dilelehkan. Sebuah

silinder yang ujungnya terbuat dari kristal silikon dicelupkan kedalam lelehan

silikon yang belum murni. Silinder dengan ujung silikon murni tersebut di putar

dengan sangat pelan ke arah atas yang suhunya lebih dingin. Dengan pendinginan

secara pelan-pelan, pengkristalan akan terjadi dengan sempurna di bagian atas dan

secara otomatis pengotor akan bergerak ke arah bawah. Pada akhir proses ini,

Page 17: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

pengotor akan tinggal di dalam wadah quartz dan silikon murni akan menjadi

batang silinder yang memanjang. Kemudian dapat dilakukan pemotongan untuk

mendapatkan silikon murni.

3. Pembuatan Silikon

Silikon dapat dibuat dari silika dengan cara sebagai berikut :

SiO2(s) + 2Mg(s) à 2MgO(s) + Si(s)

Dalam bentuk kristalnya, silikon adalah abu-abu atau hitam.

Silikon dibuat dari silika dengan kokas sebagai reduktor. Campuran silika dan

kokas dipanaskan dalam suatu tanur listrik pada suhu sekitar 30.000 C.

SiO2(s) + 2C(s) à Si(l) + 2CO(g)

Pembuatan silikon ultra murni dilakukan sebagai berikut. Mula-mula silikon

biasa direaksikan dengan klorin sehingga terbentuk silikon tetraklorida, suatu zat cair

yang mudah menguap (titik didih = 580oC)

Si(s) + 2Cl2(g) à SiCl4(l)

SiCl4 kemudian dimurnikan dengan distilasi bertingkat. Selanjutnya, SiCl4

direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalui suatu

tabung yang dipanaskan. Dengan cara ini dapat diperoleh silikon ultra murni yang

pengotornya hanya sekitar 10 %. Reaksinya adalah sebagai berikut.

SiCl4(g) + 2H2(g) à Si(s) + 4HCl(g)

Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan dengan

cara pemurnian zona (zone refining). Zone Refining biasanya digunakan untuk

memperoleh yang kemurniannya tinggi seperti Si, Ge, dan Ga. Gambar di bawah ini

merupakan contoh zone refining untuk germanium.

Page 18: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Pada pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan dilewatkan

ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada zona lebur karena

pemanasan maka batang silikon tidak murni akan mengalami peleburan.

Seperti pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan

dimana titik lebut larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut murni.

Pemurnian silikon analog dengan hal tersebut, silikon murni dianggap sebagai pelarut

sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap sebagai larutan.

Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur silikon murni akan akan lebih

tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak murni (bagian yang mengandung

pengotor).

Hal ini menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang

mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian zona

berlangsung maka bagian bawah yang merupakan silikon murni akan bertambah

banyak sedangkan bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada akan terkonsentrasi

pada bagian yang sedikit tersebut.

Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu batangan

dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan silikon yang lain

merupakan silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau bagian silikon yang paling

tidak murni. Walaupun demikian terkadang bagian yang paling murni dari silikon ada

pada bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada pada bagian

bawah. Bagian yang tidak murni dan murni dapat dipisahkan dengan cara pemotongan.

4. Reaksi dan Senyawaan Silikon

a. Reaksi pada Silikon

Page 19: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14.100oC.

Silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon

dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat

dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan (tetrahedral) sehingga sangat keras

dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti

alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit

menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik,

seperti kalkulator dan komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang

sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang

kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:

SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)

Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk

ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu

silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat

bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.

Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)

Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk

hidrida, dan dengan halogen membentuk halida, seperti:

Si(s) + 2H2 → SiH4

Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

Silikon dapat bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi :

Si(s) + 2H2O SiO2(g) + 2H2(g)

Silikon dapat bereaksi dengan udara membentuk silikon dioksida :

Page 20: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Si(s) + O2(g) SiO2(g)

Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat

padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan

suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh

dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam

bentuk kuarsa, aqata (akik), dan pasir.

b. Senyawaan Silikon

1. Hidrida

Hidrida adalah gas yang menyala secara spontan dibuat dengan

mereaksikan LiAlH4 pada SiO2 pada 150─170oC, atau dengan mereduksi

SiCl4 dengan LiAlH4 dalam eter. Meskipun stabil terhadap air dan asam encer,

hidrolisis basa secara cepat memberikan SiO2 terhidrat dan H2. Pada senyawa

silikon terdapat deret Silana yaitu sebagai berkut:

2. Oksida Silikon

Silikon dapat memiliki 2 bentuk oksida yaitu silikon monoksida dan

silikon dioksida. Silikon monoksida SiO dapat dihasilkan dari reduksi silikon

dioksida SiO2 dan Si pada temperatur tinggi:

SiO2(s)+ Si(s) à 2SiO(s)

Bentuk kristal SiO2 yang paling umum adalah silika, yaitu suatu

mineral kuarsa. Sebagian besar pasir tersusun dari silika, biasanya

mengandung berbagai pengotor terutama oksida oksida besi. Menarik untuk

diperhatikan bahwa CO2 dan SiO2 memiliki sifat-sifat yang sangat berlawanan

walaupun keduanya merupakan oksida dari golongan yang sama (4A) dan

juga mamiliki rumus molekul yang sama. Pada kondisi kamar,

CO2 merupakan gas tidak berwana sedangkan SiO2 berupa padatan dengan

titik leleh 1.600oC dan titik didih 2.230oC. Perbedaan titik didih tersebut

disebabkan oleh faktor ikatan. CO2 terdiri dari satuan molekul-molekul

nonpolar triatomin yang berukuran kecil, sehingga terikan antar molekul-

Page 21: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

molekulnya yang disebabkan oleh gaya dispersi yang relatif lemah. Di sisi

lain, SiO2 mengandung ikatan kovalen Si-O dalam kisi molekuler raksasa.

Setiap atom Si terikat pada atm O dan tiap atom O terikat pada 2 atom Si.

Struktur SiO2 sebagai berikut :

Perbedaan tipe ikatan tersebut dapat dijelaskan. Terutama, ikatan

tunggal C-O (energi ikat=358 kJ/mol) adalah jauh lebih lemah dibanding

ikatan rangkap C=O (energi ikat =799 kJ/mol). Jadi setelah terbentuk ikatan

π-π antara atom C dan O total energi ikat nya lebih besar diabandibng 2 kali

ikatan tunggal C-O. Dengan demikian pada CO2 pembentukan 2 ikatan

rangkap C=O lebih disukai (favorable) dibandingkan dengan 4 ikatan tunggal

C-O yang analog dengan struktur SiO2. Dipihak lain, karna sifat katenasinya

ikatan tunggal pada SiO dipandang sebagai memliki karakter ikatan rangkap

parsial, yaitu yang dihasilkan dari pertumpang tindihan (overlapping) antara

orbital d kosong pada atom Si dengan orbital p terisi pada atom O karena

adanya delokalisasi Si-O cukup besar. Jadi, untuk SiO2, 4 ikatan tunggal

(dengan karakter ikatan rangkap parsial) lebih disukai dibandingkan dengan 2

ikatan rangkap.

Page 22: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Dikenal adanya 3 bentuk silika yaitu kuarsa, tridimit dan kristobalit.

Setiap bentuk silika ini memiliki bentuk yang berbeda baik pada temperatur

tinggi maupun rendah. Bentuk yang paling stabil pada temperatur kamar

adalah kuarsa-β sedangkan pada suhu tinggi akan berubah menjadi tridimit-β

dan akan menjadi tristibalit-β pada suhu yang lebih tinggi lagi.

Bentuk α dan β masing-masing mewakili struktur pada temperatur

rendah dan struktur pada temperatur tinggi. Kuarsa dan kristobalit dapat saling

dipertukarkan bila dipanaskan. Proses ini lambat karena dibutuhkan

pemutusan dan pembentukan kembali ikatan-ikatan dengan energi

pengatifannya tinggi. Walaupun demikian, kecepatan perubahan sangat

dipengaruhi oleh adanya pengotor atau kehadiran oksida-oksida logam alkali.

Secara umum, silika dalam segala bentuknya adalah tidak reaktif.

Senyawa ini hanya dapat bereaksi dengan gas fluor, asam hidrogen fluorida

atau dengan larutan basa. Reaksi dengan larutan basa menunjukkan bahwa

SiO2 merupakan oksida asam. Reaksi silika dengan HF sering digunakan

dalam analisis kualitatif, karena senyawa volatil silikon tetrafluorida akan

dapat mengalami hidrolisis membentuk asam silikat.

SiO2(s) + 4HF(l) à SiF4(s)+ 2H2O(l)

SiF4 (s) + 4H2O(l) à 4HF + Si(OH)4

Reaksi antara silika dengan hidroksida alkali akan menghasilkan

garam-garam silikat (Na2SiO3)n dan Na4SiO4.

3. Halida

a. Tetrahalida

Tetrahalida adalah senyawa yang dapat dibentuk dengan semua

halogen. Misalnya, silikon tetraklorida, dapat bereaksi dengan air, tak

sama dengan homolognya yaitu karbon tetraklorida. Silikon dihalida dapat

dibentuk dengan reaksi dengan suhu tinggi antara silikon dan tetrahalida;

dengan struktur yang serupa dengan karbena sehingga senyawa ini adalah

Page 23: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

senyawa reaktif. Silikon difluorida terkondensasi untuk membentuk

senyawa polimer (SiF2)n.

Silikon dan silikon karbida keduanya mudah bereaksi dengan

semua halogen untuk membentuk volatil berwarna produk reaktif SiX4.

SiX4 sangat penting dan diproduksi pada skala multikiloton untuk

memproduksi boronfree transistor kelas Si. Ketika kedua tetrahalida yang

berbeda dipanaskan bersama-sama, akan terbentuk distribusi random

disekitar halida silikon pada pendinginan sehingga dapat dipisahkan dan

ditandai.

nSiX4 + (4 - n) SiY4 à 4SiXnY(4-n)

Halida campuran juga dapat dilakukan dengan reaksi pertukaran

halogen, misalnya dengan menggunakan SbF3 berturut-turut untuk

fluorinate SiCl4 atau SiBr4 .

b. Nitrida Silikon

Aplikasi senyawa nitrida silikon Si3N4, sebagai keramik dan

bahan tahan api. Bubuk amorf termasuk senyawa kimia inert, yang dapat

dibentuk oleh reaksi, atau dengan menggabungkan Si dan N2 diatas suhu

1.650 K.

Dua polimorf utama , α- dan β - Si3N4 , memiliki jenis struktur

rantai yang tak terbatas di mana Si dan N berada pada tetrahedral dan di

sekitar trigonal planar masing-masing. γ-Si3N4 yang berbentuk padat

diperoleh pada tekanan tinggi dan suhu tinggi (15 GPa dan > 2.000 K)

dengan fabrikasi. Polimorf ini memiliki bentuk struktur atom N

membentuk kubik.

Struktur di mana dua pertiga dari atom Si menempati lubang

membentuk oktahedral, sedangkan tetrahedral terbentuk karena sepertiga

atom Si menempati lubang. Terdapat ion logam dalam 2 dan 3 keadaan

oksidasi pada spinels oksida tersebut yaitu (AII) dan ( BIII ) 2O4 .

Page 24: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Dalam γ-Si3N4, semua atom Si berada dalam keadaan tunggal (+4)

oksidasi. Bahan lain yang keras adalah Si2N2O, terbuat dari Si dan SiO2

serta N2 pada suhu 1.700 K. Hal itu membentuk jaring heksagonal antara

atom Si dan N secara bergantian, ini terkait dengan ikatan Si-O–Si (silika).

c. Silikat

Sebagian besar silikat sangat tidak larut dalam air, hanya silikat

dari logam alkali yang sederhana yang larut dalam air. Sifat umum dari

mineral silikat adalah kekompleksan anion silikatnya. Namun sebenarnya

anion-anion kompleks tersebut berasal dari unit struktur dasar yang sama,

yaitu susunan tetrahedral sederhana dari 4 atom O disekitar atom pusat Si.

Tetrahedral ini dapat berupa unit terpisah, bergabung membentuk

lembaran atau membentuk kerangka 3 dimensi sehingga terdapat beberapa

kelompok silikat.

1. Ortosilikat

Silikat ini tersusun atas satuan satuan SiO44- berbentuk

tetrahedral seperti pada gambar :

Silikat ini dijumpai dalam mineral willemit Zn2SiO4, fenasi

Be2SiO4, fersterit Mg2SiO4, zirkon ZrSiO4, dan olivin

(Mg,Fe)2SiO4.

2. Pirosilikat

Pirosilikat merupakan gabungan dari 2 tetrahedral yang

membentuk ion ( Si2O7)6-. Contoh mineral silikat yang telah

dikenal dari kelompok ini adalah tertoveltit Sc2(Si2O7) dan

hemimorfit Zn4(OH)(Si2O7).H2O

3. Silikat siklis

Jika atom oksigen dalam setiap tetrahedral digunakan

bersama oleh dua satuan , maka akan diperoleh dua struktur silikat

siklis, dengan rumus umum (SiO32n-)n. Jika n=3, maka diperoleh

Si3O96- terdapat dalam mineral wollastonit Ca3(Si3O9) dan

Page 25: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

benitonit BaTi(Si3O9), sedangkan jika n=6 diperoleh Si6O1812- yang

terdapat dalam mineral beril Be3Al2(Si6O18).

4. Silikat rantai

Jika satuan satuan tetrahedral digabungkan menggunakan

dua atom oksigennya, maka akan dihasilkan rantai sederhana

(piroksen) dengan rumus umum (SiO32n)n, yang dijumpai dalam

mineral enstatit MgSiO3 dan spodumen LiAl(SiO3)2. Jika rantai

sederhana digabungkan maka akan dihasilkan rantai ganda atau

amfibol dengan rumus (Si4O116n-)n , misalnya termolit yang

memiliki rumus molekul CO2Mg5Si4O11(OH)2 silikat amfibol

selalu memiliki gugus hidroksil yang mengikat ion logam. Mineral

asbes berasal dari silikat amfibol yang dihasilkan dengan

menghilangkan logam atau karbon dalam termolit secara isomorfis.

Mineral asbes yang memiliki nilai ekonomis adalah krisotil

Mg3(OH)4Si2O5.

5. Silikat lapis

Silikat ini terbentuk karena penggabungan satuan satuan tetrahedral

menggunakan bersama 3 atom oksigen sehingga terbentuk lapisan dua

dimensi takberhingga. Silikat ini memiliki rumus empiris (Si2O52n-)n satu

lapisan dengan lapisan yang lain dalam silikat lapis diikat oleh gaya

elektrostatis yang berasal dari ion logam yang ada. Karena gaya elektrostatis

tidak sekuat ikatan Si-O dalam lapsan silikat, maka mineral yang terbentuk

terbagi dalam lembaran-lembaran yang tipis. Mineral mineral silikat dalam

kelompok ini meliputi lempung aluminosilikat dan mika. Dua contoh mineral

lempug yag dikenal adalah mineral talk (Mg3(OH)2Si4O10) dan kaolin

Al2(OH)4(Si2O5). Jika atom Si digantikan oleh alumunium dan logam alkali,

maka didapat logem yang lebih keras, seperti Kal2(OH)2(Si3AlO10).

6. Silikat tiga dimensi

Silikat ini terbentuk karena penggabungan satuan tetrahedral

menggunakan keempat atom oksigennya sehingga mempunyai susunan kristal

Page 26: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

tanpa adanya penggantian Si dengan logam. Rumus umum silikat ini adalah

SiO2 (kuarsa, tridimit dan kristobalit). Penggantian Si4+ oleh Al3+ dalam kisi

kristal SiO2 memerlukan tambahan ion logam untuk menjaga agar kenetralah

listrik dalam kristal tidak berubah. Beberapa mineral yang didapat dari

penggantian ini adalah feldspar, zeolit dan ultramarin.

5. Kegunaan Silikon

a. Silikon dioksida secara luas digunakan dalam pembuatan kaca dan batu bata.

b. Silica gel, bentuk koloid silikon dioksida, mudah menyerap kelembaban dan

digunakan sebagai desikan. Silikon membentuk senyawa yang berguna lainnya.

Silikon karbida (SiC) hampir sekeras berlian dan digunakan sebagai abrasif.

c. Natrium silikat (Na2SiO3), juga dikenal sebagai gelas air, digunakan dalam

produksi sabun, perekat dan sebagai pengawet telur.

d. Silikon tetraklorida (SiCl4) digunakan untuk membuat layar asap.

e. Silikon juga merupakan unsur penting dalam silikon, kelas bahan yang digunakan

untuk hal-hal seperti pelumas, agen polishing, isolator listrik dan implan medis.

f. Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik :

1. Keramik

2. Semen

3. Kaca

4. Silikon

5. Zeolit

II. Germanium (Ge)

Page 27: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

a. Sejarah Penemuan Germanium

Keberadaan Germanium diprediksi oleh ilmuan kimia Dimitri Mendeleev

pada 1869, setelah dia mengembangkan tabel periodik unsur, berdasarkan

penjelasan kimiawi. Menyusun unsur-unsur menurut massa atom menyisakan

jarak kosong pada tabel. Mendeleev berteori bahwa ada beberapa unsur yang

belum ditemukan, termasuk unsurke 32. Pada tahin 1885, Celmens Winkler,

seorang Kimiawan Jerman menemukan apa yang disebut eka-sillicon pada bijih

argyrodite. Bijih tersebut mengandung perak, belerang, oksida besi, seng dan

kira-kira 7% logam yang belum diketahui.

Menurut penjelasan kimiawi, Mendeleev sudah memprediksi bahwa unsur

ke 32 akan memiliki kerapatan 5,5 gram/cm3 (5.5 kali dari kerapatan air) dan

massa atom relatif sebesar 70. Kerapatan sebenarnya unsur Ge 5,323 gram/cm3

dan massa atom relatif 72,630. Data yang dihasilkan hampir akurat dengan

perkiraan Mendeleev, maka dari itu para Kimiawan lebih yakin mengenai sistem

periodik unsur oleh Mendeleev.

Germanium adalah unsur kimia dengan simbol Ge dan nomor atom 32.

Germanium adalah metaloid berkilau, keras, berwarna abu-abu keputihan

dalam golongan karbon, secara kimiawi bersifat sama dengan unsur

segolongannya timah dan silikon. Germanium murni adalah semikonduktor,

dengan penampilan hampir sama dengan unsur silikon. Germanium, sama

halnya dengan silikon, secara alamiah bereaksi dan membentuk senyawa

kompleks dengan oksigen di alam. Berkebalikan dengan silikon, germanium

terlalu reaktif untuk ditemukan secara alami di Bumi dalam bentuk bebasnya.

Page 28: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Karena sangat sedikit mineral yang berkandungan tinggi, germanium

ditemukan cukup terlambat dalam sejarah kimia. "Logam" germanium

(germanium terisolasi) dipakai sebagai semikonduktor di dalam transistor dan

berbagai perangkat elektronik lainnya. Germanium tidak dianggap sebagai

unsur yang esensial untuk semua organisme hidup.

b. Sifat Fisika dan Kimia

1. Sifat Fisika

• Nomer Atom = 32

• Simbol Atom = Ge

• Massa Atom Relatif = 72.630

• Konfigurasi elektron = [Ar] 3d10 4s2 4p2

• Kerapatan = 5.323 gram/cm3

• Fase dalam suhu ruang = solid

• Titik Leleh = 938.3oC

• Titik Didih = 2,833oC

• Kalor peleburan = 36.94 kJ/mol

• Kalor penguapan = 334 kJ/mol

• Kapasitas kalor molar = 23.222 J/(mol·K)

• Jumlah Isotop Alami = Ada 19 Isotop yang dibuat dalam Lab

• Isotop yang paling umum = G -74 (36.28 percent of natural

abundance), Ge-72 (27.54 percent of

natural abundance), Ge-79 (20.84 percent

of natural abundance), Ge-73 (7.73

percent of natural abundance), Ge-76

(7.61 percent of natural abundance)

2. Sifat Kimia

Germanium memiliki sifat kimia dan fisika mirip silikon. Germanium

stabil di udara dan air, serta tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali

asam nitrat.

3. Pembuatan Germanium

Page 29: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan

bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran

batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan

cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat

memproduksi germanium dengan kemurnia yang tinggi.

4. Fakta-fakta Germanium

a. Germanium adalah metaloid, yaitu unsur yang memiliki sifat dari sifat

logam dan non logam (Chemicool).

b. Germanium adalah satu dari beberapa unsur yang memuai saat beku,

seperti air.

c. Kelimpahan Germanium pada Bumi 1,5 ppm dan kelimpahan pada tata

surya adalah 200ppm.

d. Sejumlah Germanium dulu diketahui saat Perang Dunia II, menurut

Emily Darby (Mahasiswa Kimia di Harvey Mudd College) , Germanium

digunakan pada resolusi tinggi yang diterbaca radar.

5. Pernyataan tentang Kesehatan

Terdapat pernyatan bahwa germanium mungkin dapat bermanfaat

untuk kesehatan, termasuk meningkatkan sistem imun, supply oksigen dalam

tubuh, dan membunuh radikal bebas. Menurut Healthline, Germanium juga

dipetimbangkan untuk digunakan sebagai pengobatan alergi, atsma, arthritis,

HIV/AIDS, dan beberapa macam kanker.

Bagaimanapun juga belum ada penelitian ilmiah yang mendukung

pernyataan ini, dan penggunaan suplemen Germanium atau obat mengandung

Germanium dapat menyebabkan efek samping seperti kerusakan ginjal,

anemia, lemah otot, gangguan saraf.

Pada suatu percobaan, derivat Germanium, spirogermanium

menunjukkan penghalangan replikasi sel kanker, tapi beberapa studi

menunjukkan bahwa hal itu merugikan dan tidak cocok untuk pengobatan

anti kanker (Memorial Sloan Kettering Cancer Center).

6. Kegunaan

Page 30: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Germanium umumnya digunakan sebagai detektor (Applied Physics

Letter, 2016). Pada studi tersebut ditunjukkan mengenai efisiensi detektor

cahaya Germanium yang digunakan pada Near IR Spectrophotometry.

Detektor cahaya Germanium lebih baik dibanding detektor cahaya berbasis

Silikon karena memiliki rasio sinyal yang lebih baik.Germanium diteliti untuk

kegunaan pada detektor cahaya karena memiliki jarak pita yang kecil, atau

kemampuan loncatan elektron yang lebih mudah ke state yang lebih tinggi,

diamana hal itu biasanya dimiliki oleh logam semikonduktor. Konduktor

cahaya digunakan dalam beberapa macam teknologi dalam kehidupan,

misalnya remote TV, pintu otomatis, dan sistem komunikasi serat optik, dan

kegunaan lain.

III. Timah (Sn)

a. Sejarah Penemuan Timah

Timah telah diketahui dan dimanfaatkan manusia selam ribuan tahun. Ia

telah ditemukan oleh manusia sejak sebelum masehi. Dalam kitab suci orang

hindu, Reg Veda yang ditulis sekitar 1000 tahun sebelum masehi telah

menyebutkan adanya beberapa logam termasuk timah.

b. Sifat Fisika dan Kimia

1. Sifat Fisika

Page 31: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Informasi Umum

Nama Unsur : Tin

Simbol : Sn (Stannum : Latin)

Nomor Atom : 50

Kelompok : Logam

Golongan : 4a

Sifat Atom

Berat Atom : 118,70999999999999

Densitas : 7.30 g/cm3

Struktur Kristal : Tetragonal

Kofigurasi

Elektron : 2,8,18,18,4

Elektron Valensi : 2,4

Orbital : [Kr] 4d10 5s2 5p2

Jari-jari Atom : 1.72 Angstrum

Jari-jari Ion : .71 (+4) Angstrum

Page 32: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Volume Atom : 16.3 cm3/mol

Elektronegativitas : 1,96

Energi Ionisasi I : 7.3438 V

Energi Ionisasi II : 14.632 V

Energi Ionisasi III : 30.502 V

Bilangan

Oksidasi : (4),2

Termodinamika

Titik Didih : 2602°C

Titik Lebur : 231.97°C

Kalor Jenis : 0.227 J/gK

Kalor Uap : 295.80 kJ/mol

Kalor Lebur : 7.029 kJ/mol

Konduktivitas

Panas : 0.666 W/cmK

2. Sifat Kimia

Page 33: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Timah punya sifat tahan karat ketika terkena air tetapi tidak tahan

terkena asam dan alkali. Ia tidak terlalu terpengaruh oleh air dan oksigen pada

suhu kamar, tidak karatan dan tidak mudah korosi. Timah biasa digunakan

sebagai lapisan pelindung untuk logam lain. Lapisan ini berguna mencegah

oksidasi lanjutan oleh oksigen yang ada pada di udara atau air. Akan tetapi

pada suhu tinggi timah dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida

timah.

Tidak hanya pada suhu tinggi, timah juga dapat bereaksi lambat

dengan asam encer seperti asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4).

Selain itu, timah mudah larut dalam asam pekat dan dalam larutan alkali

panas. Timah juga bereaksi dengan unsur-unsur halogen membentuk senyawa

seperti timah klorida dan tima bromida.

Timah dan timbal secara nyata adalah logam, meskipun mereka

memiliki empat elektron di kulit terluarnya. Timah dan timbal memiliki

beberapa perbedaan dalam sifat-sifatnya dari unsur-unsur logam yang

mengesankan jarak yang dekat dari garis antara logam dan non-logam

(keanehan semi-logam). Keduanya memiliki lebih dari satu valensi dan agak

umum terdapat di kulit bumi.

c. Pembuatan Timah

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol Sn (stannum) dengan nomor ataom 50. Unsur ini merupakan logam

miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam

udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak paduan , dan digunakan

untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama

daricassiterite (SnO2) yang terbentuk sebagai oksida yang kemudian dilebur untuk

membentuk Sn murni.

1. Proses peleburan

Untuk memisahkan timah dari pengotor – pengotornya maka bijih

timah harus dilebur dan ditambahkan senyawa – senyawa lain

seperti antrasite, dan limestone. Peleburan dilakukan didalam burning

chamber (tanur) hingga suhu 1.350oC selama 8-12 jam sehingga dapat

Page 34: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

memisahkan timah dengan pengotor – pengotornya seperti Pb, As, Sb, Cu,

Fe, dan Ni.

Proses peleburan timah menggunakan reduktor gas CO, gas ini

diperoleh dari hasil pembakaran C (fixed carbon) dalam antrasit dengan

reaksi sebagai berikut:

C(s) + O2(g) à CO2(g)

CO2(g) + C(s) à 2CO(g)

2C(s) + O2(g) à 2CO(g)

Pada temperatur operasi 1.400°C gas CO lebih stabil daripada gas

CO2 sehingga reaksi berjalan ke kanan dan diperoleh gas CO.

Reaksi reduksi bijih timah menjadi timah bebas adalah sebagai

berikut:

SnO2(s) + CO(g) à SnO(s) + CO2(g)

SnO(s) + CO (g) à Sn(l) + CO2(g)

Dari reaksi tersebut, masih terdapat SnO2 yang tidak tereduksi oleh

C(s) yang lalu akan bereaksi dengan Sn(l) dan silika (SiO2) untuk

menghasilkan terak (slag) stannous silicate.

Reaksi yang terjadi adalah:

SnO2(s) + Sn(l) + 2 SiO2(l) à 2 SnOSiO2(aq)

Untuk menghasilkan Sn(l), terak ini dapat direduksi oleh C(s),

reaksinya adalah sebagai berikut:

2SnOSiO2(sl) + 2 C(s) à 2 Sn(l) + 2 SiO2(sl) + 2 CO2(g)

Pada temperatur 1.150oC – 1.250oC oksida - oksida pengotor yang

terdapat di dalam bijih timah sebagian tereduksi menjadi FeO. Reaksi

sebagai berikut:

3FeO(s) + CO2(g) à Fe3O4(s) + CO(g)

Fe3O4(s) + CO(g) à 3FeO(s) + CO2(g)

Lalu adanya penambahan fluks akan mendesak FeO dan SnO dari

dalam slag karena fluks/batu kapur akan terdekomposisi menjadi CaO dan

CO2, dengan reaksi:

Page 35: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

CaCO3(s) à CaO(s) + CO2(g)

Yang dimulai pada temperatur 600°C dan akan sempurna pada

temperatur 900-1.000°C. Kemudian, akan bereaksi mendesak FeO dan

SnO dari slag 1 dengan reaksi sebagai berikut :

SnO.SiO2 (slag) + CaO (s) à SnO (slag) + CaO.SiO2 (slag)

SnO (slag) + CO (g) à Sn (l) + CO2 (g)

2FeO.SiO2 (slag) + CaO (s) à FeO (slag) + CaO.SiO2 (slag)

FeO (slag) + CO (g) à Fe (l) + CO2 (g)

2. Tapping

Tapping adalah proses mengeluarkan timah cair dan slag dalam

tanur, setelah dilakukan tapping maka akan dipisahkan antara slag dan

logam timah cair, sehingga logam timah cair yang dipisahkan dapat

dicetak.

3. Pencetakan

Proses pencetakan dilakukan setelah mengeluarkan logam timah

cair dari dalam tanur, pencetakan dilakukan dengan menggunakan cetakan

yang sudah ada. Produk akhir disebut ingot.

4. Refining (pemurnian)

a. Pyrorefining

Pyrorefining adalah metode pemurnian dengan menggunakan

temperature tertentu guna mendapatkan produk yang memiliki

impurities/pengotor seminimal mungkin. Pada industri pemurnian

timah, produk yang didapat dari pyrorefining berkisar antara 99,85 –

99,95 %. Proses ini dilakukan dengan menambahkan zat aditif yang

akan berfungsi sebagai pengikat impurities di dalam timah

cair. Tahapan proses ini meliputi:

Pengurangan kadar As, dilakukan dengan cara menambahkan

alumunium sehingga akan terbentuk senyawa AsAl yang mengapung

di permukaan timah cair, karena ditiupkan udara ke dalam timah cair

(proses polling).

Page 36: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Pengurangan kadar Cu dan Ni, dilakukan dengan

menambahkan sulfur ke dalam timah cair sehingga akan terbentuk

endapan CuS dan NiS. Analisa akhir juga tetap dilakukan untuk

pengecekan, jika ternyata terdapat kandungan impurities yang

melebihi atau di ambang batas standar yang ditetapkan maka

dilakukan refiningulang sesuai dengan kandungan impurities yang

ingin dikurangi.

Pengurangan kadar Fe, dilakukan dengan cara mengubah

temperatur ketel menjadi 300 S- 400°C sehingga akan terbentuk

endapan FeSn di dasar ketel. Selain itu ditambahkan serbuk gergaji

yang akan berfungsi sebagai buffer interface untuk memisahkan

endapan FeSn dengan Sn cair.

d. Kegunaan

Bahan Membuat Solder

Di negara-negara maju seperti Amerika serikat dan Inggris timah banyak

digunakan sebagai baham memproduksi Solder. Solder adalah paduan timah

dengan timbal yang memiliki titik didih rendah. Biasanya solder digunakan untuk

menggabungkan dua logam. Sobat pasti akrab dengan kabel loga yang melekat

pada perangkat listrik yang biasanya direkatkan dengan menggunakan solder.

Solder juga digunakan oleh tukang pipa untu menyambungkan dua buah pipa

yang terbuat dari logam.

IV. Timbal (Pb)

a. Sejarah Penemuan

Page 37: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang

lalu (sekitar 6.400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai

belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini

telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai

bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.

Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.

b. Sifat Fisika dan Kimia

1. Sifat Fisika

Nama, Lambang, Nomor atom lead, Pb, 82

Deret kimia logam miskin

Golongan, Periode, Blok 14, 6, p

Massa atom 207.2(1) g/mol

Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 4

Ciri-ciri fisik

Fase padat

Massa jenis (sekitar suhu kamar) 11.34 g/cm³

Massa jenis cair pada titik lebur 10.66 g/cm³

Titik lebur 600.61 K (327.46 °C, 621.43 °F)

Titik didih 2022 K (1749 °C, 3180 °F)

Kalor peleburan 4.77 kJ/mol

Kalor penguapan 179.5 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) 26.650 J/(mol·K)

Tekanan uap

Page 38: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k

pada T/K 978 1088 1229 1412 1660 2027

Timbal sebagai logam berat merupakan unsur yang terbanyak di dunia. Istilah logam berat digunakan pada timbal karena mempunyai kerapatan (massa jenis) yang sangat tinggi yaitu 11,34 gram/cm3, jauh lebih tinggi daripada kerapatan tertinggi bagi logam transisi pertama yaitu 8,92 gram/cm3 untuk tembaga.

2. Sifat Kimia

Unsur Timbal

Bilangan oksidasi +4,+2,

Elektronegatifitas 2,33 (skala pauling)

Energi ionisasi 1 715,6 kJ/mol

Energi ionisasi 2 1450,5 kJ/mol

Energi ionisasi 3 3081,5 kJ/mol

Potensial elektrode E0 (v) [M2+

(aq) + 2e- M(p) [M4+

(aq) + 2e- M2+(aq)

-0,126

+1,5

Jari – jari atom 175

Timbal dengan konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2, pada

umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan bilangan oksidasi +2 (lebih

stabil) dan +4. Timbal mempunyai tiga isotop stabil yaitu 206Pb yang stabil

dengan 124 neutron, 207Pb yang stabil dengan 125 neutron, serta 208Pb yang

satbil dengan 126 neutron. Selain tiga isotop stabil di atas, timbal juga

mempunyai tiga isotop lain yaitu 204Pb dengan waktu paruh >1,4 x 1017 y, 205Pb yang sintesis dengan waktu paruh 1.53 x 107 y, serta 210Pb yang

mempunyai waktu paruh 22,3 y..Sifat-sifat timbal sangat mirip dengan timah,

Page 39: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

apalagi timbal dan timah terletak pada golongan yang sama dalam sistem

periodik unsur. Satu hal yang berbeda yaitu bahwa peran pasangan inert (6s2)

dalam senyawa timbal(II) relatif lebih besar dalam menstabilkan senyawanya

daripada peran tersebut dalam senyawa timah(II). Oleh karena itu timbal(II)

relatif lebih stabil dan lebih banyak ditemui daripada timbal(IV), dan dengan

demikian timbal(II) bukan reduktor yang baik tidak seperti halnya timah(II),

melainkan timbal(IV) adalah oksidator yang baik dibanding timah(IV).

c. Fakta-fakta

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini

merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan

Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena

(PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas.

Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:

a. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.

b. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.

c. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.

d. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)

e. Massa atom relative 207,2

f. Memiliki Valensi 2 dan 4.

g. Tahan Radiasi

h. Timbal larut dalam beberapa asam

d. Pembuatan Timbal

Isolasi atau pembuatan timbal adalah sebagai berikut :

1. Ekstraksi

Bijih Galena dipekatkan dengan teknik flotasi buih. Ditambah kuarsa,

SiO2 lalu dilakukan proses pemanggangan. Terjadi reaksi sebagai berikut :

2PbS + 3O2 à 2PbO + 2SO2

Direduksi dengan batu bara coke (C) dan air kapur.

PbO (p) + C (p) à Pb (c) + CO (g)

PbO (p) + CO (g) à Pb (c) + CO2 (g)

Page 40: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

2. Pemurnian

Pb dilelehkan beberapa saat pada suhu di bawah titik leleh

tembaga sehingga Cu pengotor mengkristal dan dapat dipisahkan. Udara

ditiupkan di atas permukaan lelehan Pb sehingga pengotor Arsen dan antimon

diubah menjadi Arsenat dan antimonat atau oksidanya.termasuk Bismuth

sehingga buih di atas permukaan yang dapat disendoki keluar. Ditambah 1-2%

Zn agar Ag dan Au akan terbawa dalam Zn yang akan mengkristal lebih

dahulu dan dapat dipisahkan dari lelehan Pb. Didinginkan perlahan pada suhu

4.800-4.200 C.

3. Elektrolisis

Menggunakan elektrolit larutan PbSiF6 dan H2SiF6. Membaran tebal

Pb dipasang sebagai katoda. Anoda Pb teroksidasi menjadi logam Pb dan

melekat pada katoda. Diperoleh kemurnian Pb 99,9%.

e. Kegunaan

Ada banyak manfaat timbal di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Timbal digunakan dalam aki dimana aki ini banyak dipakai dalam bidang

automotif.

2. Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik

terutama untuk warna kuning dan merah.

3. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

4. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada

peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang

tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.

5. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

6. Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.

7. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak

licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.

8. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.

9. Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.

10. Semikonduktor berbahan dasar timbal

Page 41: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

11. Banyak seperti Timbal telurida, timbal

12. Selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan

dipakai dalam peralatan detector inframerah.

V. Flerovium

a. Sejarah Penemuaan Flerovium

Flerovium awalnya bernama ununquadium (Uuq) di table periodic unsur.

Senyawa ini ditemukan oleh ahli fisika dari Rusia yang bernama georgiy Flerov

yang menemukan fisi spontan uranium. Flerov memberikan namanya ke

laboratorium di Joint Institue for Nuclear research di Dubna, Rusia.

Flerovium merupakan unsur transuranium yang diproduksi secara artifisial

bernomor atom 114. Pada tahun 1998-1999 para ilmuwan di Institut Bersama

untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, dan Lawrence Livermore National

Laboratory di Livermore, California, menghasilkan atom Flerovium dari

pertabrakan atom kalsium 48 dengan target plutonium -244 dan -242. Atom

Flerovium yang terbentuk kemudian terurai melalui emisi partikel alfa (inti

helium) menjadi atom copernicium.

Isotop terpanjang Flerovium memiliki berat atom 289 dan paruh 0,97

detik, isotop inilah yang paling stabil. Enam isotop lain Flerovium memiliki paruh

2 milidetik pada isotop 284; 0,15 detik pada isotop 285; 0,17 detik pada isotop

286; 0,54 detik pada isotop 287; dan 0,64 detik pada isotop 288. Kemungkinan

akan ditemuka flerovium dengan isotop 290 dengan waktu paruh mencapai 19

detik. Panjang paruh Flerovium terlihat sebagai shore dari island of stability,

sebuah istilah untuk atom dengan sejumlah proton dan neutron yang membuat

Page 42: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

mereka jauh lebih stabil daripada unsur transuranium lainnya. Namun,

perhitungan teoritis menunjukkan isotop yang belum diproduksi dari Flerovium

dengan berat atom 298 sebagai peak.

Pada bulan Juni 2011 penemuan unsur 114 diakui oleh International Union

of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) dan International Union of Pure and

Applied Physics (IUPAP). Dinamakan Flerovium, berasal dari nama fisikawan

yang menemukannya yaitu Rusia Georgy Flerov.

b. Sifat Fisika dan Kimia

1. Sifat Fisika

2. Sifat Kimia

c. Pembuatan Flerovium

Flerovium merupakan logam radioaktif sintesis yang dibuat dari

perombakan nuklir dan hanya diprodukdi dalam jumlah menit. Flerovium

Page 43: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

diproduksi dengan membombardir 244Pu dengan 48Ca dalam akselerator ion

berat.

Flerovium hanya digunakan untuk penelitian saja karena sulit disintesis

dan memiliki sifat radioaktif yang berbahaya. Pernah dilakukan sintesis untuk

mendapatkan isotop flerovium-289 dan didapatkan pada bulan Januari 1999

Percobaan kemudian diulang, namun sebuah isotop dengan sifat peluruhan ini

tidak pernah ditemukan lagi dan karenanya identitas sebenarnya dari aktivitas ini

tidak diketahui.

Ada kemungkinan bahwa hal itu disebabkan oleh isomer

metastabil 289m Fl, tetapi karena adanya serangkaian isomer berumur panjang

dalam rantai peluruhannya akan agak diragukan, kemungkinan besar penugasan

rantai ini adalah ke saluran 2n yang menghasilkan 290 Fl dan tangkapan elektron

menjadi 290 Nh, yang sesuai dengan sistematika dan tren di seluruh isotop

flerovium, dan konsisten dengan energi balok rendah yang dipilih untuk

eksperimen tersebut, walaupun konfirmasi lebih lanjut akan diinginkan

melalui sintesis 294 Lv pada 248 Cm (48 Ca, 2n) reaksi, yang akan membusuk

sampai 290 Fl.

Tim di RIKEN melaporkan kemungkinan sintesis isotop 294 Lv

dan 290 Fl pada 2016 melalui reaksi 248 Cm ( 48 Ca, 2n), namun peluruhan

alfa 294 Lv tidak terjawab, pembusukan alfa 290 Fl ke 286 Cn diamati daripada

menangkap elektron sampai 290 Nh, dan penugasan ke 294 Lv dan bukan 293 Lv

dan pembusukan ke isomer 285 Cn tidak pasti.

d. Kegunaan

Flerovium tidak dapat digunakan secara komersil karena sifatnya yang

radioaktif sehingga flerovium hanya dapat digunakan untuk penelitian saja.

Page 44: MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV A

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dalam golongan IVA, tidak hanya unsur karbon dan silikon saja yang sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur lain seperti Germanium (Ge),

Timah (Sn), dan Timbal (Pb) yang juga memiliki kegunaan tersendiri dalam kehidupan

dan memiliki sifat/ karakteristik masing-masing. Oleh karena itu, mempelajari unsur-

unsur tersebut termasuk hal yang perlu untuk menambah pengetahuan.