makalah kelompok bab viii modal saham dan laba ditahan

Upload: tirza-singkoh

Post on 09-Jul-2015

5.811 views

Category:

Documents


246 download

TRANSCRIPT

MAKALAH KELOMPOKMODAL SAHAM DAN LABA DI TAHAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK VTirza Singkoh Karmela Mamangkey Marcelina Rattu Sheilla Rattu Marseila Kaunang Friska Kalele Melka Tombokan Yulce Tentelawa

UNIVERSITAS NEGERI MANADOFAKULTAS EKONOMI2010

K A T A

P E N G A N T A R

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah

Puji dan syukur kami naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat, tuntunan dan anugerah-Nya sehingga kami kelompok V dari Kosentrasi Koperasi Program Studi Pendidikan Ekonomi bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul MODAL SAHAM DAN LABA DI TAHAN. Materi sebelumnya, kita telah membahas mengenai Aktiva ataupun Kewajiban, namun kita belum membahas mengenai permodalan dalam perusahaan perseroan yaitu mengenai modal saham dan laba ditahan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal tersebut. Namun dalam makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Baik dalam penulisan, tata bahsa ataupun penguasaan materi yang ada. Karena itu, diharapkan kritik atau saran yang membangun dari para pembaca. Kiranya makalah ini, bisa menambah wawasan ataupun bermanfaat bagi para pembaca.

Tondano, Penyusun

Desember 2010

Kelompok V

D A F T A R

I S I

Modal Saham dan LAba Ditahan

2

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah

Kata Pengantar 2 Daftar 3 BAB I 4 A. Latar 4 B. Tujuan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 A. Karakteristik 5 B. Jenis 6 C. Saham 6 D. Pengeluaran 7 E. Modal 10 F. Nilai 11 G. Laba 12 H. Pos Luar Biasa dan Penyesuaian untuk Tahun yang lalu 12 Ditahan dan Dividen Buku Per Lembar Saham Sumbangan Saham secara Tunai Bernilai Pari dan Tidak Bernilai Pari Jenis Saham Perseroan Belakang PENDAHULUAN Isi

Modal Saham dan LAba Ditahan

3

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah I. Dividen 15 J. Pemecahan 17 K. Penyisihan 17 L. Laporan 18 BAB III PENUTUP 20 A. Kesimpulan 20 Laba Ditahan Laba yang Ditahan Saham

B A B

I

P E N D A H U L U A NA.

Latar BelakangModal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai

akibat penanaman yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Struktur modal dalam suatu perusahan tergantung pada bentuk badan usahanya. Jenis Perseroan Terbatas menggunakan modal saham.

Modal Saham dan LAba Ditahan

4

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Karena itu dalam makalah ini, kita akan membahas mengenai Modal Saham dan Laba Ditahan.

B.

TujuanTujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

kelompok dari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Dan tujuan lainnya adalah bahwa mahasiswa diharapkan/ Pembaca bisa: 1. Menjelaskan karakeristik sebuah perseroan, 2. Menjelaskan berbagai jenis saham, 3. Menguraikan pengeluaran saham, baik secara tunai maupun tidak tunai, termasuk pengeluaran saham dengan pesanan. 4. Menerangkan cara pencatatan agio dan disagio saham. 5. Menerangkan akuntansi untuk transaksi transaksi yang menyangkut laba ditahan.

B A B

I I

P E M B A H A S A NA. Karakteristik PerseroanKarakteristik dari Perusahaan Perseroan adalah sebgai berikut. Kesatuan Usaha Terpisah Suatu perusahaan memiliki anggaran dasar yang disahkan notaries dan harus didaftarkan serta mendapat persetujuan Departement Kehakiman. Apabila

Modal Saham dan LAba Ditahan

5

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah anggaran telah disetujui Departement Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran Negara maka secara hukum perseroan telah dipandang sebagai subyek hukum. Didalam akuntansi baik perusahaan perseroan maupun persekutuan telah dipandang sebagai suatu kesatuan akuntansi (seperti halnya perseroan),tetapi dari segi hukum perusahaan perseorangan maupun persekutuan tidak merupakan subyek hukum sebab para pemilik baik secara terpisah maupun bersama-sama tetap harus dipertanggung jawabkan atas kewajiban-kewajiban perusahaannya. Tanggung Jawab Terbatas Tanggung jawab pemegang saham atas Kewajiban-kewajiban (utangutang) perseroan biasanya terbatas pada jumlah peryetaannya dalam perseroan yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa pemegang saham tidak bertanggung jawab dengan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya,seandainya perseroan tidak mampu melunasi hutang-hutangnya. Pemindahan Pemilikan Saham-saham yang dikeluarkan suatu perseroan dapat dipindahtangankan tanpa mempengaruhi operasi perusahaan. Apabila saham dijual oleh pemegangnya kepada pihak lain,maka hal in tidak perlu dibukukan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut,tetapi cukup dengan membuat suatu catatan atau keterangan dalam buku saham. Kelangsungan Hidup Karena kepemilikan saham dapat dipindahakan atau dioperkan kepada pihak lian tanpa menganggu jalannya operasi perusahaan,maka kelangsungan hidup perseroan lebih terjamin apabila bibandingkan dengan persekutuan. Kemampuan Meningkatkan Modal Tanggung jawab terbatas pemegang saham dan dan kemudahan dalam menjual kembali saham merupakan daya tarik yang menyebabkan perusahaan mudah meningkatkan modalnya apabila dikehendaki. Baik pemegang saham dalm jumlah besar maupun kecil sama-sama memiliki hak pemilikan dalam perseroan.

B. Jenis Jenis SahamDeviden

Modal Saham dan LAba Ditahan

6

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Deviden adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham ,apabila dewan komisaris mengumumkan pembagian deviden,maka pemegang saham preferen akan mendapatkan sejumlah deviden tahunan tertentu sebelum ditentukan deviden untuk pemegang saham biasa. Besarnya deviden untuk pemegang saham referen akan mendapat sejumlah deviden tahunan untuk pemegang saham preferen ini ditetapakan dalan akte pendirian perseroan yaitu dalam bentuk suatu presentase tertentu bila saham tidak mempunyai nilai Pari (mengenai saham bernilai dari Pari dan saham tidak bernilai Pari akan diterangkan kemudian). Hak Suara Biasanya pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam memilih anggota dewan komisaris,namun hal tersebut bisa juga diberiakn kepada pemegang saham pereferen apabiala di atur didalam pendirian perseroan. Beberapa Pengertian Modal Didalam akte pendirian perseroan harus dicantumkan jumlah maksimum lembar saham yang disebut modal dasar perseroan. Saham yang telah dicetak akan siap dijual (masih berada ditangan perseroan) disebut modal yang ditempatkan. Bila saham yang ditempatkan telah dijual dan berada ditangan pemegang saham ,maka saham-saham disebut modal yang disetor atau modal saham beredar.

C. Saham Bernilai Pari dan Tidak Bernilai PariAkte pendirian biasanya menyebutkan nilai tertentu untuk tiap lembar saham yang disebut nilai pari saham. Pada waktu pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat, biasanya harga jual saham sama dengan nilai parinya. Tetapi bila telah berjalan beberapa tahun maka harga saham di pasaran mungkin lebih tinggi atau lebih rendah nilai parinya. Nilai pari sangat penting artinya dalam rangka melakukan pencatatan akuntansi atas saham. Kadang-kadang akte pendirian tidak menyebutkan nilai tertentu bagi saham yang dikeluarkannya karena dianggap bisa membinggungkan para calon penanam modal. Ditinjau dari segi akuntansi,nilai yang ditetapkan dewan komisaris ini sama saja dengan nilai pari.

Modal Saham dan LAba Ditahan

7

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Bila saham dijual denagn harga lebih tinggi dari nilai parinya,maka selisih kelebihan harga jual diatas nilai pari disebut Agio,sedang bila dijual dengan harga lebih rendah dari nilai pari,maka selisih kekurangan harga jual dibawah nilai pari disebut Disagio.

D. Pengeluaran Saham secara TunaiDidalam melakukan pengeluaran (penjualan) saham,perseroan bisa menggunakan jasa dari suatu Bank. Dalam hal ini bank bertindak sebagai Underwriter pengeluaran saham. Bank tersebut membeli saham dari perseroan dan menjualnya kembali kepada para penanam modal (investor). Seandainya saham perseroan seperti terlihat pada gambar 8.1 seluruhnya telah dikeluarkan secara tunai ,maka transaksi pengeluran saham dalam pembukuan perseroan dicatat sebagai berikut: 1. Menjual 1000 lembar saham preferen 7%,nilai pari Rp100.000,00 dengan kurs 105 Kas Agio saham dengan kurs 98 Kas Disagio saham Rp 98.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp 100.000.000,00 lembar dengan harga jual Saham preferen 6% ditetapakn Kas Saham Agio saham Pesanan Saham Rp.20.000,00 per Rp 105.000.000,00 Saham preferen 7% Rp 100.000.000,00 Rp 5.000.000,00

2. Menjual 1000 lembar saham preferen 6%,nilai pari Rp100.000,00

3. Menjual 5000 lembar saham biasa tanpa nilai pari,harga yang Rp.30.000,00 Rp 150.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 50.000.000,00

Modal Saham dan LAba Ditahan

8

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Kadang-kadang perseroan menjual sahamnya langsung kepada para investor tanpa melalui bank. Saham dijual kepada para calon investor yang telah menandatangani. Kontrak pesanan sebelum saham dikeluarkan. Biasanya dalam kontrak dicantumkan juga kemungkinan pemesanan membayar secara angsuran. Bila perseroan yang akan mengeluarakan saham menerima pesanan,maka pesanan tersebut dicatat dengan mendebet suatu rekening piutang yang disebut piutang pesanan saham. Berikut ini adalah beberapa contoh jurnal yang bersangkutan dengan pesanan saham. Misalkan perseroan menerima pesanan 500 lembar saham biasa yang bernilai pari Rp 100.000,00 per lembar. Harga jual yang disepakati untuk saham adalah Rp 120.000,00 per lembar,yang akan di bayar melalui dua angsuran masing-masing Rp40.000,00 dan Rp80.000,00. Mencatat pesanan saham Piutang Pesanan Saham- biasa Saham Biasa Dipesan Agio SahamRp Mencatat Penerimaan angsuran pertama Kas Piutang Pesanan Saham-biasa Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 60.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 10.000.000,00

Mencatat Penerimaan angsuran kedua dan pengeluaran saham Kas Saham Biasa Dipesan Saham Biasa Pengeluaran Saham Diterima Aktiva Bukan Kas Rp.40.000.000,00 Piutang Pesanan Saham-Biasa Rp.50.000.000,00 Rp.50.000.000,00 Rp 40.000.000,00

Modal Saham dan LAba Ditahan

9

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Dalam pengeluaran saham dimana perseroan tidak menerima kas tetapi berupa aktiva lain. (misalnya tanah,gedung,atau aktiva lainnya),maka kita harus berhati-hati dalam menentukan jumlah rupiah yang akn dicatat. Dalam hal ini harta yang diterima tidak otomatis sama dengan nilai pari atau nilai yang ditetapkan dari saham. Harta yang diperoleh harus dicatat sebesar nilai wajar dari harta tersebut atau atau nilai wajar dari saham,tergantung mana yang lebih mudah penentuannya. Bila saham yang dikeluarkan perseroan beredar secara aktif dibursa saham,maka nilai saham akan mudah ditentukan. Sebagai contoh misalkan perseroan menerima sebidang tanah yang harganya Rp.700.000,00 dan untuk itu perseroan harus menyerahakan saham yang bernilai Rp100.000,00 sebanyak 500 lembar. Transaksi ini akan dicatat sebagai berikut: Tanah Saham biasa Agio Saham 70.000.000,00) Saham yang Diperoleh Kembali Apabila perseroan membeli kembali saham-sahamnya yang telah beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut (disiman oleh Perusahaan) maka saham inni disebut Saham diperoleh kembali. Pembelian kembali saham yang telah beredar ini bisa dilakukan karena berbagai tujuan,misalnya apabila perseroan menginginkan agar saham-saham yang dimiliki oleh para karyawannya,maka saham-saham yang telah dibeli kembali oleh perseroan akan dijual kepada karyawan . Prosedur yang umum digunakan untuk mencatat pembelian kembali saham adalah dengan mendebet rekening Saham Diperoleh Kembali sebesar harga perolehan. Didalam neraca harga perolehan tersebut harus dikurangkan terhadap jumlah rekening-rekening modal. Rp 70.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 20.000.000,00

(untuk mencatat pengeluaran 500 lembar saham dan menerima tanah seharga

Modal Saham dan LAba Ditahan

10

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Sebagai contoh misalkan suatu perseroan memiliki 2000 lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp 100.000,00 per lembar. Perseroan tersebut termaksud membeli kembali 100 lembar sahamnya dengan harga Rp 120.00,00 per lembar. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi pembelian kembali saham adalah sebagai berikut : Saham Diperoleh Kembali Kas 120.000 per lembar) Rp 12.000.000,00 Rp 12.000.000,00

(untuk mencatat pembelian kembali 100 lembar saham dengan harga Rp

E. Modal SumbanganModal Sumbangan timbul karena adanya sumbangan yang diberikan kepada perusahaan berupa harta kekayaan tertentu tanpa imbalan. Sumbangan semacam ini bisa berasal dari pemengang saham atau dermawan lainnya. Bentuk dan jenis sumbangan bisa dilakukan melalui berbagai macam cara,namun apapun bentuk sumbangannya selalu menimbulkan bertambahnya aktiva perusahaan dan dilain pihak menaikkan modal. Dibawah ini akan diuraikan akuntansi umtuk sumbangan yang diterima perusahaan dalam bentuk (1)sumbangan dari pemegang saham melalui pengembalian saham (2) sumbangan harta dari dermawan. Sebagai contoh misalkan seorang pemegang saham memberi sumbangan berupa 100 lembar saham biasa. Saham tersebut dijual kembali oleh perseroan dan laku dengan harga Rp125.000,00 per lembar. Catatan dan jurnal yang harus dibuat oleh perseroan adalah sebagai berikut : a) Untuk mencatat penerimaan sumbangan saham : (catatan/memorandum) Diterima sumbangan 100 lembar saham biasa. b) Untuk mencatat penjualan saham sumbangan Kas Modal saham Rekening rekening Tambahan Modal Rp 12.500.000,00 Rp 12.500.000

Modal Saham dan LAba Ditahan

11

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rekening-rekening modal dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu; modal saham,tambahan modal,dan laba yang ditahan. Dalam kelompok modal dicantumkan nilai pari atau nilai yang ditetapkan dari saham-saham preferen dan saham biasa.

F. Nilai Buku Per Lembar SahamSalah satu alat pengukur yang sangat penting didalam melakukan analisa laporan keuangan ialah nilai buku per lembar saham. Nilai buku saham adalah jurnal rupiah kekayaan berikut : Jumlah rupiah saham m di neraca Nilai Buku Saham m = Jumlah lembar saham m beredar Sebagai contoh misalkan bagian modal dari neraca suatu perseroan menunjukkan informasi berikut : (aktiva)bersih yang tercermin dalam suatu lembar saham yang dapat ditentukan dengan cara sebagai

Modal Modal saham Saham biasa,nilai pari Rp 50.000,00, 5000 lembar Modal dasar,ditempatkan dan beredar Tambahan Modal: Rp 250.000.000,00

Modal Saham dan LAba Ditahan

12

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Agio saham Biasa Laba Ditahan Jumlah Modal Rp 100.000.000,00 Rp 80.000.000,00 Rp 430.000.000,00

G. Laba Ditahan dan DividenLaba memegang peranan yang sangat penting didalam suatu perusahaan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian. Laba perusahaan selalu menarik perhatian para pemiliknya maupun calon investor. Oleh karena itu data tentang laba biasanya dipandang sebagai informasi yang paling penting dibanding informasi keuangan lainya. Saldo rekening laba ditahan menggambarkan bagian dari modal yang timbul dari penggunaan kekayaan perusahaan dalam operasi yang mendatangkan keuntungan. Deviden adalah merupakan laba yang dibagikan kepada pemengang saham. Kebijaksanaan pembagian deviden ditetapkan oleh dewan komisaris perseroan. Didalam menentukan kebijaksanaanya,dewan komisaris harus memperhatikan kepentingan perseroan dan sekaligus juga memperhatiakn perkembangan perusahaan.

H. Pos Luar Biasa dan Penyesuaian untuk Tahun yang laluProses penentuan laba periodk akan menjadi lebih rumit bila terdapat pendebetan atau pengkreditan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang bersifat luar biasa,tidak sering terjadi dan adanya penyesuian untuk tahun yang lalu. Salah satu pendapat mengatakan bahwalapaoran rugi laba seyogyanya hanya memuat hasil-hasil transaksi yang bersifat biasa ,normal dan sering terjadi. Apabila terjadi transaksi yang bersifat luar biasa atau sering terjadi atau kejadian yang bersangkutan dengan tahun yang lalu,maka transaksi demikian harus didebetkan atau dikreditkan ke rekening laba ditahan. Prinsip prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) menganut konsep dimana semua penghasilan dan biaya harus dilaporkan pada tahun yang bersangkutan (baik rutin maupun tidak rutin),kecuali tentang hal-hal yang bersangkutan dengan tahun yang lalu.

Modal Saham dan LAba Ditahan

13

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah

Penyesuaian untuk Tahun yang lalu Penyesuaian untuk tahun yang lalu tidak boleh dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Penyesuaian penyesuaian tersebut adalah berupa penyesuaian yang : 1) Bisa diidentifikasikan dan berhubungan langsung dengan aktifitas periode yang lalu. 2) Tidak bisa dikaitkan peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi sesudah tanggal laporan keuangan tahun alu 3) Sangat tergantung pada keputusan yang di ambil oleh orang yang akan bukan merupakan manajemen perusahaan 4) Tidak mudah terpengaruh oleh taksiran yang wajar sebelum ditentukan. Contoh penyesuaian untuk periode lalu,misalnya penyesuaian atas pajak penghasilan tahun lalu berdasarkan ketentuan kantor inspeksi pajak. Hal semacam ini harus didebetkan atau dikreditkan langsung ke rekening laba di tahan dan harus dilaporkan sebagai penyesuian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba ditahan. Koreksi Kesalahan Catatan akuntansi yang diselenggarakan perusahaan mungkin mengandung kesalahan-kesalahan,seperti misalnya salah dalam perhitungan,lupa membukukan suatu transaksi, salah menerapkan prinsip akuntansi, salah menerapkan prinsip akuntansi,atau salah dalam menganalisa transaksi yang terjadi. Prosedur untuk memperbaiki kesalahan tergantung pada periode dimana kesalahan ditemukan,yakni apakah kesalahan ditemukan pada periode yang sama dengan pencatatan transaksi atau pada periode berikutnya. Apabila suatu jurnal telah dibukukan ke dalam rekening yang benar tetapi jumlah rupiahnya salah,maka koreksi dapat dilakukan dengan memcoret jumlah yang salah dengan cara memberi garis melintang di atas jumlah yang benar di atas jumlah semula. Karena kesalahan dibuat pada periode yang sama dengan periode dimana koreksi dilakukan, maka koreksi di atas akan menghasilkan laporan keuangan yang benar.

Modal Saham dan LAba Ditahan

14

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Akan tetapi jika kesalahan ditemukan pada periode berikutnya,maka perlu diteliti lebih dahulu apakah kesalahan tersebut berpengaruh terhadap rugi-laba tahun lalu atau tidak. Bila kesalahan tidak berpengaruh terhadap rugi-laba tahun lalu,maka koreksi bila dilakukan dengan cara seperti diuraikan di atas. Perubahan Taksiran Akuntansi Taksiran memegang peranan yang sangat didalam akuntansi. Untuk dapat menyusun laporan keuangan periodik , maka manajemen perlu membuat penaksiran-penaksiran tertentu yang berpengaruh terhdap transaksi-transaksi yang berlanjut pada periode-periode berikutnya. Beberapa contoh yang umum dijumpai dalam akuntansi adalah : taksiran mengenai jumlah piutang yang tidak bisa ditagih,taksiran umur ekonomis aktiva,taksiran nilai residu aktiva tetap dan sebagainya. Taksiran yang dilakukan pada suatu saat mugkin bisa berubah di waktu yang akan datang. Pengaruh atau akibat perubahan taksiran harus dinyatakan baik di dalam laporan rugi laba tahun berjalan maupun tahun-tahun berikutnya. Sesuai dengan sifat perubahan taksiran hanya mengyangkut tahun berjalan,maka penyesuian hanya diperlukan pada tahun berjalan saja. Perubahan Prinsip-prinsip Akuntansi Kadang-kadang suatu perusahaan memandang perlu untuk mengadakan perubahan atas prinsip akuntansi yang diterapakannya,yaitu berpindah dari prinsip yang satu kie prinsip lainnya. Sebagai contoh perusahaan yang semula menggunakan metode FIFO dalan akuntansi persediaannya,mungkin berganti dengan metode LIFO,atau perusahaan yang semula menggunakan metode depresiasi garis lurus mungkin berganti dengan metode angka tahun. Perubahan prinsip akuntansi semacam ini akan menyulitkan dalam perbandingan laporan keuangan ,sehingga perubahan sebaliknya dilakukan kalau benar-benar hal ini bertentangan dengan prinsip konsistensi. Apabila perusahaan melakukan perubahan atas prinsip akuntansi yang dianutnya,maka dalam laporan rugi laba harus ditunjukkan pengaruh Kumulatip karena Perubahan Prinsip Akuntansi.

Modal Saham dan LAba Ditahan

15

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah

Laba per Lembar Saham Informasi keuangan yang sangat menarik perhatian para pemegang saham dan calon-calaon investor adalah laba per lemar saham. Oleh karena itu informasi tentang hal ini selalu dicantum kan dalan berbagai laporan yang diterbitkan oleh perusahaan. Laba per lembar saham dalm perusahaan yang memiliki struktur modal yamg sederhana dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

I. DividenPembagian laba (deviden) kepada para pemegang saham dalam suatu perusahaan hanya dapat dilakukannya setelah mendapat persetujaun dari dewan komisaris. Biasanya deviden dibayarkan dalam bentuk kas,tetapi kadang-kadang perseroan memutuskan untuk memberikan deviden dalam bentuk kekayaan lainnya berupa tambahan saham. Apabila saham akan dibayar dalm bentuk tambahan saham maka saham yang akan dibagikan sebagai pembayaran deviden harus ditunjukkan pada bagian modal didalam neraca perseroan. Pada saat deviden saham,diumumkan,perlu ditetapkan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran. Setiap pengumuman pembayaran ditahan. Deviden Tunai Pada umumnya deviden dibayarkan secara tunai atau kas yang pembayarannya dilakukan setahun sekali. Dalam perusahaan yang besar kadangkadang deviden di bayar tiap kwrtal dan pada akhir dibayar sejumlah deviden extra. Hal ini dilakukan bila perusahaan ingin menaikkan jumlah pembayaran deviden tahunan,tanpa menyimpang dari kebiasaan pembayar deviden kwartalan yang ditetapakan. Dalam mengumumkan pembayaran deviden tunai,perusahaan harus mempertimbangkan jumlah laba yang ditahan dan jumlah kas ynag tersedia. Hal deviden akan diikuti dengan pencatatan pengurangan laba yang

Modal Saham dan LAba Ditahan

16

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah ini perlu diperhatukan ,sebab perusahaan yang memiliki laba yabg ditahan memiliki jumlah yang besar tidak otomatis akan mampu membayar deviden tunai dalam jumlah yang besar pula. Deviden Saham Dalam keadaan tertentu suatu perseroan tertentu mungkin membayar deviden dengan sahamnya sendiri,sebagi pengganti deviden tunai atau penambahan atas deviden tunai. Salah satu alasan mengapa suatu perseroan membayar deviden dengan sahamnya sendri adalah krena pembayaran deviden dengan kas diperkirakan akan menganggu modal kerja perusahaan. Apabila saham yang akan dibayarkan sebagai deviden tidak begitu banyak (tidak lebih dari 25% dari jumlah saham yang semual beredar),maka pembayaran deviden ini bisa dicatat dengan mendebet rekening laba di tahan dan mengkredit modal saham biasa sebesar harga pasar saham di kelurkan Misalkan bagian modal dalm neraca suatu perusahaan sebelum pembagian deviden saham 10% Nampak sebagai berikut: Saham Biasa,nilai pari Rp 50.000,00 2000 lembar di tempetkan dan beredar Agio Saham Biasa Laba Ditahan Jumlah Modal Rp 100.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 80.000.000,00 Rp 185.000.000,00

J. Pemecahan SahamSuatu perseroan kadang-kadang menurunkan nilai pari atau nilai yang ditetapakn dari saham biasa dengan mengeluarkan tambahan saham yang bagi para pemegang sahamnya. Transaksi semacam ini disebut Pemecahan saham. Dengan adanya pemecahan saham maka nilai pari atau niali yang ditetapakan menjadi berubah tetapi di lain pihak jumlah lembar saham yang beredar

Modal Saham dan LAba Ditahan

17

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah bertambah pula. Salah satu alasan mengapa perseroan mengadakan pemeacahan saham adalah untuk menurunkan harga asar saham-sahamnya. Hal ini terjadi apabila perseroan tidak menghendaki harga pasar yang terlalu tinggi,sebab hal itu dapat mengurnagi minat para investor terhadap saham dan dikeluarkan perseroan yang bersangkutan.

K. Penyisihan Laba yang DitahanDalam keadaan tertentu suatu perseroan mungkin akan memutuskan untuk menyisihkan sebagian dari laba di tahan. Perkataan disisihkan mengandung ari bahwa laba ditahan yang disisihkan,tidak bisa dibagikan kepada pemengang saham. Penyisihan bisa dilakukan atas kehendak dewan komisaris perseroan sendiri atau mungkin juga diharuskan oleh suatu perjanjian tertentu. Penyisihan atas inisiatif dewan komisaris dimaksud untuk menyisihkan sebagian laba ditahann untuk tujuan tertentu. Penyisihan laba ditahan mugkin dilakukan perseroan karena disyaratkan oleh suatu perjanjian tertentu,misalnya dalam pengeluaran obligasi atau saham preferen kadang-kadang disyaratkan untuk menyisihkan sebagian laba ditahan selama periode tertentu. Sebagai contoh misalkan dewan komisaris memutuskan untuk menyisihkan laba ditahan sebesar Rp 60.000.000,00 untuk pelunasan perusahaan. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat penyisihan ini adalah: Laba Ditahan Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00 Laba Ditahan-Disisihkan untuk Pelunasan

Penyajian laba ditahan didalam neraca apabila terdapat penyisihan adalah sebagai berikut: Laba Ditahan: Disisihkan untuk perlunasan perusahaan Tidak Disisihkan Jumlah Laba Ditahan Rp Rp 60.000.000,00 90.000.000,00

Rp. 150.000.000,00

Modal Saham dan LAba Ditahan

18

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Sebagai contoh misalkan perseroan dalam contoh di atas telah berhasil melaksanakan perluasan pabrik sebagaimana direncanakan dengan biaya Rp 55.000.000,00. Karena tujuan telah tercapai, maka penyisihan dapat diakhiri dengan membuat jurnal sebagai berikut: Laba Ditahan-Disisihkan untuk perluasan Rp 60.000.000,00 Laba Ditahan Rp 60.000.000,00 (untuk mencatat pengembalian penyisihan ke Laba Ditahan)

L. Laporan Laba DitahanLaporan laba ditahan merupakan analisa atas rekening Laba Ditahan (baik yang disisihkan maupun yang tidak disisihkan) untuk suatu periode akuntansi tertentu dan biasanya disajikan bersama-sama dengan laporan keuanganyang lain. Contoh laporan laba yang ditahan dapat digambarkan sebagai berikut:

PT MULIA Laporan Laba Ditahan Untuk Tahun yang Beredar 31 desember 1993 Disisihkan:

Modal Saham dan LAba Ditahan

19

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Disisihkan untuk perluasan perusahaan, 1 januari 1993 Disisihkan dalam tahun 1993 Tidak Disisihkan: Saldo,1 januari 1993 Tambahan,Laba Bersih Rp 80.000.000,00 Rp 35.000.000,00 Rp 115.000.000,00 Kurangi : Deviden tunai Disisihkan untuk Perluasan Lihat di atas Rp 10.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp 90.000.000,00 Jumlah Laba Ditahan 31 Desember 1993 Rp140.000.000.00 Rp 15.000.000,00 Rp 40.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 50.000.000,00

B A B

I I I

P E N U T U PA. Kesimpulan

Modal Saham dan LAba Ditahan

20

Kelompok V Akuntansi Keuangan Menengah Setelah menyusun makalah ini, kami dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut. Karakteristik dari Perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut.Kesatuan Usaha Terpisah, Tanggung Jawab Terbatas, Pemindahan Pemilikan, Kelangsungan Hidup, dan Kemampuan Meningkatkan Modal. Deviden adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham ,apabila dewan komisaris mengumumkan pembagian deviden,maka pemegang saham preferen akan mendapatkan sejumlah deviden tahunan tertentu sebelum ditentukan deviden untuk pemegang saham biasa. Pada waktu pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat, biasanya harga jual saham sama dengan nilai parinya. Tetapi bila telah berjalan beberapa tahun maka harga saham di pasaran mungkin lebih tinggi atau lebih rendah nilai parinya. Nilai pari sangat penting artinya dalam rangka melakukan pencatatan akuntansi atas saham. Apabila perseroan membeli kembali saham-sahamnya yang telah beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut (disiman oleh Perusahaan) maka saham inni disebut Saham diperoleh kembali. Modal Sumbangan timbul karena adanya sumbangan yang diberikan kepada perusahaan berupa harta kekayaan tertentu tanpa imbalan. Salah satu alat pengukur yang sangat penting didalam melakukan analisa laporan keuangan ialah nilai buku per lembar saham. Laporan laba ditahan merupakan analisa atas rekening Laba Ditahan (baik yang disisihkan maupun yang tidak disisihkan) untuk suatu periode akuntansi tertentu dan biasanya disajikan bersama-sama dengan laporan keuangan yang lain.

Modal Saham dan LAba Ditahan

21