makalah k_12

28
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN “PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI SMK KESEJAHTERAAN KELUARGADisusun Oleh: 1. Hossiyatur Robbah (090210101033) 2. Dina Tri Septining Tyas (090210101039) 3. Ahmad Adi Setiawan (090210101093) 4. Lubis Muzaky (090210101096) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Upload: lubis-muzaki

Post on 30-Jun-2015

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH K_12

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN

“PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

DI SMK KESEJAHTERAAN KELUARGA”

Disusun Oleh:

1. Hossiyatur Robbah (090210101033)

2. Dina Tri Septining Tyas (090210101039)

3. Ahmad Adi Setiawan (090210101093)

4. Lubis Muzaky (090210101096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: MAKALAH K_12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan

analisis sehingga dapat terwujud makalah Profesi Kependidikan ini.

Penyusunan makalah ini dilakukan setelah kami melakukan observasi

kepada suatu Sekolah Menengah Kejuruan tentang bagaimana Pengelolaan

Pendidikan Sistem Ganda di SMK tersebut.

Dengan terselesaikannya makalah ini, tak lupa disampaikan terima kasih

kepada bapak Dr Sulthon Masyhud, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah

Profesi Kependidikan ini, bapak Aji selaku pengelola PSG di SMKN 3 Jember,

teman-teman mahasiswa yang banyak memberikan dorongan dan bantuan serta

semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan bantuan untuk penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari, bahwa hasil penyusunan makalah ini masih banyak

memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan diterima dengan

senang hati.

Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat sesuai

dengan apa yang diharapkan. Amien !

Jember, 18 Maret 2010

Penyusun,

2

Page 3: MAKALAH K_12

DAFTAR ISI

halamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii

1. PENDAHULUANLatar Belakang Masalah………………………………………………1

Rumusan Masalah………………………………………………….…1

Tujuan Kegiatan………………………………………………….…...2Manfaat…………………………………………………………..…...2

2. PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………….......3 2.2 Paparan Hasil Observasi/ wawancara…………………………………6 2.3 Diskusi………………………………………………………….........13 2.4 Faktor-Faktor pendukung dalam pelaksanaan………………….........14 2.5 Kendala-Kendala Dalam pelaksanaan………………………….........14

3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………………………….............15 3.2 Saran………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

3

Page 4: MAKALAH K_12

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang

untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan

pandangan hidup. Pendidikan baik formal maupun non formal sebagai utama

pembangunan sumber daya manusia , harus secara jelas berperan membentuk

peserta didik aset bangsa, yaitu menjadi manusia produktif dan berpenghasilan

yang mampu menciptakan produk unggul. Agar peserta didik dapat terjun di

masyarakat dengan profesionalisme kerja yang berkompeten maka terbentuk

Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Untuk itu, agar Pendidikan Sistem Ganda

berjalan dengan baik maka diperlukan pengelolaan yang baik.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sinkron

antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaaan keahlian yang

diperoleh melalui langsung di dunia kerja (Sidi, 2003: 128). Hal itu dilakukan

agar tamatan memiliki ukuran kemampuan seperti yang dipersyaratkan dunia

kerja, maka diupayakan adanya standar kemampuan untuk jenis atau bidang

pekerjaan tertentu.

Dalam suatu Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diperlukan pengelolaan

yang baik agar tujuan dalam Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tersebut bisa

tercapai. Maka dengan dasar itulah kami melakukan penelitian atau observasi di

sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang bernama SMKN 3 Jember.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?

2. Apa tujuan dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?

3. Bagaimana sistem pengelolaan PSG di SMKN 3 Jember?

4. Ada berapa program keahlian di SMKN 3 JEMBER?

5. Bagaimana pola bimbingan terhadap siswa untuk mencapai tujuan

yang ingin dicapai oleh SMKN 3 Jember?

6. Bagaimana kriteria siswa yang sudah siap terjun ke dunia industri?

4

Page 5: MAKALAH K_12

7. Apa saja kendala–kendala dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3

Jember?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Untuk memahami pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

2. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda

(PSG)

3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan PSG di SMKN 3 Jember

4. Untuk mengetahui kendala–kendala dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3

Jember

1.4 Manfaat

1. Dapat menambah wawasan tentang pengelolaan PSG.

2. Memahami bagaimana cara pengelolaan PSG agar berjalan dengan baik.

5

Page 6: MAKALAH K_12

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan

menengah yang mempersiapkan siswa siap kerja di bidang tertentu sesuai

keahliannya (UUSPN, 2003). Dengan kata lain, SMK berperan mengembangkan

kompetensi siswa di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi siswa adalah

pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kreativitas yang teraktualisasi dalam

kemampuan melakukan suatu pekerjaan tertentu, ditopang komitmen, semangat

yang tinggi dengan prosedur yang benar (Depdiknas, 2002).

Hasil penelitian menunjukan bahwa umumnya tamatan SMK masih

kurang menguasai pekerjaan praktik lapangan, dan sikap sebagai teknisi yang

berkaitan denga disiplin, ketekunan, komitmen, kreativitas, kecerdasan, dan kultur

kerja masih harus dikembangkan (Soemadi, 1991). Maksunya tamatan SMK

masih belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan sekolah dan

dibutuhkan di dunia usaha dan industri. Upaya unntuk mengembangkan

kompetensi siswa yang sesuai kompetensi dunia usaha dan industri prlu dijalin

kerja sama dengan dunia usaha dan industri dalam program Pendidian Sistem

Ganda (PSG).

Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penykenggaraan pendidikan

keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan siskron antara

program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui

kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai sutu tingkat keahlian

professional (Sidi, 2003: 128). Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat

dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat.

Semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan kerja industri (Prakerin) pada

semester tertentu.Pelaksanaan praktek tersebut dimaksudkan untuk melengkapi

system belajar siswa dengan mengalami suasana langsung agar dapat memiliki

6

Page 7: MAKALAH K_12

kemampuan yang sesuai dengan dipersyaratkan oleh Dunia Kerja serta pada

akhirnya tamatannya dapat mengisi kesempatan kerja yang ada.

Implementasi PSG dengan melaksanakan program Prakerin bagi siswa

SMK, yaitu siswa dalam kerja Prakerin di DuDi (Dunia Usaha dan Industri)

diperlakukan sebagai karyawan. Dalam pelaksanaan Prakerin, siswa mendapat

bimbingan dari instruktur atau karyawan yang bekerja menangani pekerjaan

tersebut.

Tujuan dari Prakerin:

1) Mendapatkan pengalaman bekerja di dunia indstri.

2) Memahami sikap, disiplin, dan kultur jaringan.

3) Mendapatkan kompeteni kejuruan sesuai standar kompetensi yang

ditentukan DuDi.

4) Mendapatkan kompetensi social.

Ciri-ciri Prakerin meliputi pekerjaan yang dilakukan sisw:

1) Sinkron dengan bidang keahlian atau program studi yang dimiliki siswa.

2) Terkait dengan pengetahuan yang diterima di sekolah.

7

TEORIPemerintahSMKGuru SMKPembinaan oleh Pemerintah

SISWA

PRAKTEKDunia UsahaPerusahaanInstrukturPerusahaanPembinaan oleh Perusahaan

“Interksi Sekolah dan DuDi melalui para siswa"

Page 8: MAKALAH K_12

3) Mengacu menguasai kompetisi tertentu sesuai dengan standar bidang

pekerjaan atau profesi tertentu di DuDi.

4) Merupakan pekerjaan nyata di dunia indstri dan bukan simuklasi..

Untuk mencapai tujuan PSG dibutuhkan pola bimbingan yang tepat

dengan ciri-ciri diantaranya, tersedianya waktu orientasi sebelum bekerja,

tersedianya waktu diskusi antara siswa dan pembimbing, tersedianya rotasi

pekerjaan di DuDi, terjadinya interaksi antara siswa dan pekerja, pemberiaan

tugas serta kepercayaan nyata di DuDi. Untuk menggetahui hasil PSG, evaluasi

dapat dilakukan denga cara mengukur penguasaan kompetiai DuDi, menilai siswa

satu persatu, bahan tes bersumber dari stadar kompetensi yang dipakai DuDi.

Kompetensi siswa dapat dikembangkan melalui program PSG jika

diterapkan pengelolaan yang baik dan tepat.Secara nasional pengelolaan PSG

telah diatur dalam keputusan Mendikbud No. 323/U/1997, tentang

penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada sekolah menengah kejuruan.

Pasal 26 menjelaskan:

1. Pengelolaan PSG sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menjadi

tanggung jawab Menteri Pendidikan.

2. Pengelolaan praktek kerja di instusi pasangan secara nasional menjadi

tanggung jawab MPK.KADIN dan Departemen Pendidikan.

Pasal 27 menjelaskan sebagai berikut:

1. Pengawas PSG tingkat pusat menjadi tanggung jawab Departemen

Pendidikan Nasional dan MPKN.

2. Penagwasan PSG pada tingkat provinsi menjadi tanggung jawab Kantor

Departemen Pendidikan dan MPKP.

3. Pengawasan PSG pada SMK dan institusi pasangan menjadi tanggung

jawab Kepala Sekolah dan Majelis Sekolah.

Model penyelenggaraan PSG ada dua, yaitu day release model, dan block

release model. Day release model adalah model yang disepakati bersama dari

enam hari belajar dalam satu minggu, beberapa hari siswa belajar di institusi

pasangan dan beberapa hari siswa belajar di sekolah. Block release model adalah

model yang disepakati bersama bulan atau catur wulan yang mana siswa harus

8

Page 9: MAKALAH K_12

belajar di institusi pasangan.Untuk peningkatan pelayanan PSG, di setiap sekolah

dibentuk organisasi atau badan peran serta masyarakat seperti badan pembantu

penyelenggaraan pendidikan (BP 3), komite sekolah, dewan sekolah, majelis

sekolah, atau organisasi lainnya yang bertujuan

1. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan PSG.

2. Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan SMK.

3. Membantu, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan PSG.

4. Membantu pembiyaan PSG yang diselenggarakan SMK.

2.2 Paparan Hasil Observasi / Wawancara

Dalam penelitian ini kami melakukan observasi terhadap sebuah sekolah

menengah kejuruan yaitu “SMKN 3 JEMBER” yang terletak jalan Dr.Subandi no.

31 yang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang maju dan

berkompeten.

Di mana memiliki beberapa visi dan misi sebagai berikut :

VISI

Menyiapkan tenaga kerja menengah yang beriman dan bertaqwa

profesional mandiri dan mampu bersaing di bidang pariwisata,

kesejahteraan keluarga dan teknologi informatika di era global.

MISI

1. menyiapkan tamatan yang berkepribadian unggul, beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kompetensi dan

mampu mengembangkan diri.

2. Menyiapkan dan mencerdaskan siswa menjadi warga Negara yang

baik dan menjadi manusia yang seutuhnya.

3. Menyiapkan peserta didik dengan kompetensi terstandart dalam

bidang :

a. Pariwisata-akomodasi perhotelan, tata boga, kecantikan.

b. Kesejahteraan keluarga (tata busana)

c. Teknologi informatika (Rekayasa Perangkat Lunak)

9

Page 10: MAKALAH K_12

Sekolah Menengah Kejuruan ini memiliki 22 kelas dimana terbagi dalam 5

program keahlian , yaitu:

Akomodasi perhotelan.

Sejumlah 2 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.

Tata busana.

Sejumlah 3 ruang kelas 1, 3 ruang kelas 2, 3 ruang kelas 3.

Tata boga.

Sejumlah 1 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.

Tata kecantikan.

Sejumlah 2 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.

Rekayasa perangkat lunak (RPL).

Sejumlah 1 ruang kelas 1, kelas 2 dan 3 belum ada.

Namun hanya Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang belum

melaksanakan sistem PSG, karena program ini merupakan program keahlian yang

baru saja dibuka yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar industi.

Dari hasil observasi yang kami lakukan dengan memberikan sejumlah

pertanyaan yang terlampir, maka diperoleh sejumlah informasi sebagai berikut :

A. PENGERTIAN PSG

Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu sistem yang didalamnya

terdapat dua sistem pembelajaran yaitu belajar di sekolah dan belajar di dunia

industri. Di sekolah mereka memperoleh materi-materi yang berhubungan dengan

dunia industri dan praktek sesuai dengan materi yang diberikan di sekolah.

Sedangkan di industri, mereka belajar menerapkan materi dari sekolah yang

mungkin dalam prakteknya sangat berbeda dengan di dunia indstri. Jadi dalam

pelaksanaan PSG ini, mereka mampu mengikuti apa yang sedang berkembang di

dunia indstri saat ini.

10

Page 11: MAKALAH K_12

B. TUJUAN PELAKSANAAN PSG

Tujuan dari pelaksanaan PSG diantaranya:

1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta

institusi pasangan.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.

4. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.

5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

6. Meningkatkan efisiensi proses Pendidikan Menengah Kejuruan melalui

pendayagunaan sumber daya pendidikan.

C. PENGELOLAAN PSG

Pengelolaan PSG di SMKN 3 JEMBER dilakukan dengan membentuk

kelompok kerja (Pokja) yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya program

dan mengkoordinir pelaksanaan PSG di SMKN 3 JEMBER. Adapun susunan

kelompok kerja di SMKN 3 JEMBER adalah telah terlampir.

Dimana tugas masing-masing jabatan sebagai berikut :

I. Ketua

1.Sebagai Koordinator kegiatan pelaksanaan pendidikan sistem ganda

(PSG)/Praktik Industri

2.Memutuskan rencana program dan Jadwal pelaksanaan Praktik Industri

sesuai dengan program kurikulum.

3.Menentukan kebijakan terhadap masalah-masalah yang terjadi pada

pelaksanaan praktik industri.

4.Menerima laporan dan usulan dari koordinator jurusan.

5.Menyampaikan dan memberikan laporan pelaksanaan praktik industri

kepaqda Kepala Sekolah.

11

Page 12: MAKALAH K_12

II. Sekretaris

1.Mengerjakan dan melengkapi administrasi kesekretariatan PSG

2.Melaksanakan tertib administrasi pelaksanaan Praktik Industri

3.Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan pelaksanaan PSG

4.Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan praktik industri

III. Bendahara

1.Mengerjakan tertib administrasi keuangan

2.Menyusun rencana anggaran dana PSG

3.Menentukan penggunaan anggaran sesuai rencana anggaran yang

ditetapkan.

4.Menyusun dan menyiapkan laporan penggunaan anggaran dana PSG.

IV. Koordinator program keahlian

1.Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan dan pemetaan dudi sesuai

dengan klasifikasi yang dibutuhkan bersama team pendataan

2.Melakukan pemetaan penempatan siswa praktik industri bersama team

pendataan.

3.Menentukan guru petugas monitoring dan evaluasi siswa praktik industri.

4.Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi laporan peserta prakerin bersama

team evaluasi.

V. Pembimbing praktek

1. Melakukan pembimbingan dan pengarahan pada siswa praktik industri.

2. Melakukan indentifikasi masalah yang terjadi pada siswa prakerin yang

menajdi bimbingannya.

3. Memberikan laporan hasil pembimbingan dan monitoring kepada rapat

pokja PSG.

Kelompok kerja berfungsi untuk mengatur dan bekerja sama dengan

koordinator program keahlian untuk membahas bagaimana pelaksanaan PSG.

Dalam pelaksanaan PSG yang diatur oleh Pokja terdapat beberapa tahap,

diantaranya:

12

Page 13: MAKALAH K_12

1. Pendataan

Dalam pendataan ini, Pokja mencari dan menetapkan tempat-tempat

industri yang akan dijadikan tempat praktik yang layak dan sesuai dengan

kompetensi siswa.

2. Pembekalan

Pembekalan dilakukan sebelum siswa terjun ke duni kerja. Pembekalan

ini dilakukan oleh Pokja dan Prgram keahlian masing-masing, diantaranyan:

Pokja melakukan pembekalan selama satu minggu

Program keahlian masing-masing memberikan pembekalan selam satu

bulan.

Tujuan dari pembekalan ini, yaitu memberikan materi pembelajaran yang

mengacu pada dunia industri agar siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan

kerja karena lingkungan kerja sangat berbeda dengan lingkungan sekolah.

3. Penerjunan

Di dalam penerjunan ini, siswa ditempatkan di tempat-tempat industri

sesuai dengan program keahlian masing-masing.

4. Pemantauan

Pemantauan dilaksanakan satu bulan sekali oleh pembimbing program

keahlian masing-masing. Dalam pemantauan tersebut, pemantau mencatat kondisi

dan keluhan siswa selama berada di tempat industri. Selain itu pihak industri juga

diwajibkan untuk memberikan informasi kepada sekolah mengenai keadaan siswa

selam praktek. Hal ini dilakukan agar tetap tejalinnya hubungan antara pihak

sekolah dengan industri, pemberian informasi tersebut biasanya dilakukan tiap

tanggal 10 selama masa praktik berlangsung.

5. Praktik

Masa praktik PSG umumnya dilaksanakan selama 4 bulan, namun ada

juga program keahlian yang melaksanakan PSG lebih dari 4 bulan yaitu

akomodasi perhotelan yang melaksanakan PSG selama 6 bulan khususnya di

13

Page 14: MAKALAH K_12

hotel-hotel berbintang. Selama praktik tersebut, siswa harus mengikuti peraturan

yang berlaku di tempat industri dan terlepas dari peraturan sekolah.

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah siswa melakukan praktik selam 4 bulan di

tempat industri.Evaluasi ini dapat berupa pembuatan laporan, presentasi, dan

praktik. Karena teknik-teknik yang di ajarkan di sekolah berbeda dengan dunia

indusrti. Dari evaluasi tersebut dimaksudkan agar sekolah itu mampu memberikan

dan mengembangkan teknik-teknik praktik yang akan diajarkan kepada siswa

sesuai kebutuhan dan perkembangan industri saat ini. Setelah melaksanakan PSG

tersebut, siswa mendapatkan sertifikat dari masing-masing industri sebagai bukti

bahwa mereka telah melakukan praktik di industri tersebut. Jika siswa tersebut

memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik selama praktik, ada

kemungkinan setelah lulus mereka akan direkrut oleh perusahaan tersebut.

D. PROGRAM PELATIHAN

Untuk melaksanakan program PSG, maka kelompok kerja (pokja) telah

menyusun program pelatihan pada dunia usaha dan dunia indutri secara bersama

dengan institusi pasangan. Program pelatihan tersebut antara lain :

1. Program Pelatihan Tata Busana

a. Bidang Usaha Garmen

b. Bidang Usaha Butik

2. Program Pelatihan Tata Boga

a.Bidang usaha Hotel

b. Bidang usaha Rumah Makan

3. Program Pelatihan Akomodasi Perhotelan

a.Front Office

b. House Keeping

4. Tata Kecantikan

Bidang Usaha Salon Kecantikan Rambut

14

Page 15: MAKALAH K_12

Program pelatihan tersebut dilaksanakan di dunia industri dan dunia usaha baik

menengah maupun besar sebagaiman terlampir.

Praktik ke dunia industri ini dilakukan oleh siswa siswi SMK semester 4.

Karena siswa pada semester ini telah dirasa mampu beradaptasi dengan dunia

industri. Adapun jumlah siswa SMKN 3 JEMBER yang akan melaksanakan

praktik industri tahun ajaran 2009-2010 sebanyak 178 siswa, terdiri dari:

1. Program keahlian Tata Busana : 74

2. Program keahlian Restoran : 52

3. Program keahlian Akomodasi Perhotelan : 37

4. Program keahlian Tata Kecantikan : 15

Beberapa industri mengadakan sebuah uji tes yang meliputi tes tulis dan

tes wawancara yang wajib diikuti oleh siswa, namun ada juga tempat industri

yang tidak mengharuskan tes sebelum memasuki tempat industri. Biasanya yang

melakukan tes adalah tempat industri yang besar dan berkualitas.

Penilaian dilakuakan oleh pihak industri. Lulus atau tidaknya siswa

tergantung dari penilaian pihak industri. Setiap harinya mereka akan dicatat sikap

dan kelakuannya. Pihak sekolah tidak ikut campur dan hanya menerima penilaian

dara pihak industri. Setiap tanggal 10, siswa harus memberikan laporan kepada

pembimbing program keahlian masing-masing tentang keadaan mereka disana

Kendala-kendala dalam pelaksanaan PSG:

Dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3 Jember memiliki kendala dalam

hal ekonomi khususnya keadaan ekonomi orang tua suswa yang bersangkutan.

Misalnya saja adalah biaya trasportasi siswa untuk ke tempat praktik dimana

tempat praktik yang jauh membutuhkan biaya besar. Disamping biaya transportasi

beberapa perusahaan juga menetapkan biaya praktik yang lumayan tinggi.

Selain itu, pada umumnya pemberian materi di sekolah sangat berbeda

dengan apa yang diinginkan dengan pasari ndustri. Sehingga akan timbul

kesenjangan pada siswa.

15

Page 16: MAKALAH K_12

2.3 DISKUSI OBSERVASI

Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, terdapat kesamaan antara

teori yang kami miliki dengan hasil observasi. Didapat beberapa kesamaan yaitu

dalam hal tujuan pelaksanaan PSG dan pengelolaan guna meningkatkan pelayanan

PSG.

Tujuan pelaksanaan PSG

Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa tujuan pelaksanaan

PSG di SMKN 3 Jember adalah untuk menghasilkan yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, etos kerja, dan sikap yang menjadi bekal dasar

pengembangan dirinya secara berkelanjutan yang sesuai dengan tuntutan

lapangan kerja. Hal itu sesuai dengan teori yang ada, dimana tujuan

tersebut itu akan menghasilkan siswa yang mampu berkompetensi dengan

perkembangan dunia usaha dan industri.

Pengelolaan PSG

Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa dalam pengelolaan

dan penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember dilakukan dengan cara

membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk memudahkan dalam pelayanan

PSG. Hal itu sesuai dengan teori yang ada yaitu dalam penelolan PSG, di

setiap sekolah dibentuk suatu orgganisasi ataupun kelompok kerja, dimana

kelompok kerja tersebut berfungsi untuk memperlancar jalannya program

PSG

Namun juga terdapat beberapa perbedaan dalam pola bimbingan terhadap

siswa yang akan melakukan PSG dan model penyelenggaraan PSGnya.

Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa model

penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember adalah mengacu pada

pemberian materi dan praktik lebih banyak dilakukan di sekolah dan

pelaksanaan PSG dilakukan ketika siswa menempuh semester 3. Hal itu

berbeda dengan teori yang ada, yaitu model day realease model, dan block

release model.

16

Page 17: MAKALAH K_12

2.4 Faktor-faktor pedukung dalam pelaksanaan observasi

Lokasi SMK yang terjangkau

Sekolah yang terletak di Jl. Soebandi 31 Jember ini tergolong mudah

untuk dijangkau.

Objek wawancara

Guru-guru di SMKN 3 Jember memberikan informasi secara lengkap apa

saja yang kita inginkan.

Sumber teori

Selain mendapat informasi dari guru-guru di sekolah, diperoleh juga

infornasi dari beberapa buku dan sejumlah media masa yang sangat

membantu.

2.5 Kendala-kendala dalam pelaksanaan observasi

Transportasi

Waktu

Sulitnya menyamakan waktu antara pihak sekolah dan kita, karena

terbenturnya dengan waktu kuliah dengan waktu mengajar guru di SMKN

3 Jember. Sehingga harus mencari waktu yang dirasa memungkinkan.

17

Page 18: MAKALAH K_12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Terjadinya koordinasi yang baik dan benar antara SMKN 3 Jember

dengan dunia usaha dan industri.

2. Sistem pengelolaan dan penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember telah

sesuai dengan keputusan Mendikbud no.323/U/1997.

3. SMKN 3 Jember telah mempunyai sistem pengurus/kelompok kerja yang

tertata dengan rapi, sehingga pengelolaan PSG-nya bisa berjalan dengan

baik.

3.2 Saran

Untuk meningkatkan hasil program PSG di SMKN 3 Jember hendaknya

berupaya sebaik-baiknya memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumber

daya yang ada untuk menopang program PSG dengan harapan akan semakin

efektif dan efisien pelaksanaan program tersebut. Sarana prasarana sekolah

dilengkapi, lingkungan yang menopang diciptakan, menjalin kerja sama yang

sinergi dengan dunia industri guna menyukseskan program PSG untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Ada beberapa siswa yang mana kala di beri tugas untuk melakukan praktik

PSG di sebuah lembaga-lembaga negeri seperti sekolah-sekolah bahkan

universitas sekalipun., khususnya di FKIP sendiri. Untuk itu, demi kelancaran

terlaksananya praktik diharapkan agar lebih memperhatikan lagi kenyamanan

mereka dan juga memberikan pelayanan yang baik.

18

Page 19: MAKALAH K_12

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 1997. Pedoman teknis pelaksanaan PSG pada SMK. Jakarta:

Dikmenjur Depdiknas.

Tohardi, H.S.1996. Pendidikan Sistem Ganda. Jakarta: BPK Penabur KPS.

Sedarmayanti. 2001. Sumber daya manusia dan produktivitas kerja.

Bandung: Mandar Maju.

19