makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

12
“ ISLAM INDONESIA : ZAMAN MODERN DAN KONTEMPORER ” DISUSUN OLEH : - MISBAHUS SURUR - ALVI NUR IMAMAH - EPITA SARI Dosen Pengampu : Muhammad Rofi’i.S.Pd.I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SHIDDIQIYAH TAHUN AKADEMIK 2014 /2015 JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kec. Lempuing Jaya Kab. OKI Sum-sel 30657

Upload: juniska-efendi

Post on 18-Jul-2015

1.581 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

“ ISLAM INDONESIA : ZAMAN MODERN DAN KONTEMPORER ”

DISUSUN OLEH :

- MISBAHUS SURUR

- ALVI NUR IMAMAH

- EPITA SARI

Dosen Pengampu : Muhammad Rofi’i.S.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AS-SHIDDIQIYAH

TAHUN AKADEMIK 2014 /2015

JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kec. Lempuing Jaya Kab. OKI

Sum-sel 30657

Page 2: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatNya

kami dapat merampungkan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah

peradaban islam.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam mengantarkan

mahasiswa-mahasiswi dalam memahami “ ISLAM INDONESIA : ZAMAN MODERN

DAN KONTEMPORER” yang merupakan salah satu indikator/tema dari mata kuliah

SEJERAH PERADABAN ISLAM.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Muhammad Rofi’i.S.Pd.I

selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah

membimbing kami dalam mempelajari mata kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM, dan

rekan-rekan yang selalu mengingatkan tugas-tugas ini dan memberikan ide-ide yang

positif untuk kami.

“Tidak ada gading yang tak retak”, dengan segala kerendahan hati, kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Lempuing Jaya, Desember 2014

Penyusun

Page 3: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

iii

DAFTAR ISI

Halaman Depan ................................................................................................ i

Kata Pengantar................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.2 ISLAM DI INDONESIA PADA MASA MODERN..................................... 2

2.2 MASA DEMOKRASI TERPIMPIN ........................................................ 5

2.3 MASA ORDE BARU........................................................................... 5

2.4 KEBANGKITAN BARU ISLAM DI MASA ORDE BARU ............................ 5

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN .................................................................................. 8

Daftar Pustaka ................................................................................................. 9

Page 4: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kajian islam di dunia kontemporer pada umumnya berkonsentrasi pada subjek

materi tentang tipe-tipe gerakan modernisasi yang beragam atau disebut-sebut

sebagai fundamentalisme, pada saat yang sama kaum muslimin terus menjalani

hidup di dunia tradisi meskipun adanya beberapa serangan terhadap pandangan

tradisional di era modern. Untuk memahami islam dewasa ini, pada langkah

pertama sebelum yang lainnya adalah penting untuk memiliki kesadaran akan

sejarah agama-agama lain yang tidak mengikuti satu alur yang sama.

Pembahuruan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban

yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya.

Dengan kemunduran islam pada zaman modern inilah membawa kami untuk

menyingkap bagaimana sebenarnya perkembangan islam pada masa modern.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Gerakan Modernisasi Islam, Asal Usul, dan

Perkembangannya?

2. Bagaimanakah Kemerdekaan Umat Islam?

3. Bagaimanakah Organisasi Politik dan Organisasi Sosial Islam Dalam Suasana

Indonesia Merdeka?

Page 5: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ISLAM DI INDONESIA PADA MASA MODERN

2.1.1 Gerakan Modernisasi Islam, Asal Usul Dan Perkembangan

Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban

yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya.1[1] Gerakan

modern disebut pula oleh Harun Nasution sebagai zaman kebangkitan islam. 2[2]

Kemunduran progresif kerajaan usmani yang merupakan pemangku khilafah

islam, setelah abad ketujuh belas, telah melahirkan kebangkitan islam dikalangan

warga arab di pinggiran imperium itu. Yang terpenting di antaranya adalah gerakan

wahabi, sebuah gerakan reformis puritanis( salafiyyah). Gerakan ini merupakan

sasaran yang menyiapkan jembatan ke arah pembaharuan islam abad ke-20 yang

lebih bersifat intelektual.

Gerakan pembaharuan ini adalah Jamaludin Al-Afghani(1897). Ia mengajarkan

solidaritas pan-islam dan pertahanan terhadap imperialisme Eropa, dengan kembali

kepada islam dalam suasana yang secara ilmiah dimodernisasi.

Gerakan yang lahir di Timur Tengah itu telah memberikan pengaruh besar

kepada kebangkitan islam di Indonesia.

Bermula dari pembaharuan pemikiran pemikiran dan pendidikan islam di

Minangkabau, yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh

masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan islam semakin berkembang membentuk

organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti Sarekat Dagang Islam(SDI)di

Bogor(1909)dan Solo(1911), Persyarikatan Ulama di Majalengka, Jawa Barat(1911),

Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam(Persis)di Bandung(1920-an),

Nahdatul Ulama(NU)di Surabaya(1926), dan Persatuan Tarbiyah Islamiah(Perti)di

Candung, Bukittinggi(1930), dan Partai-partai Politik, seperti Sarekat Islam(SI)yang

merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslimin Indonesia(Permi)di Padang

Panjang(1932)yang merupakan kelanjutan, dan perluasan dari organisasi

pendidikan Thawalib, dan Partai Islam Indonesia(PII)pada tahun 1938.

1 [1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban, (Jakarta:PT RajaGrafindo Pesada,2010), hlm.

2 [2] Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2008),

hlm. 45

Page 6: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

3

Organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam dan organisasi-organisasi yang

didirikan kaum terpelajar, menandakan tumbuhnya benih-benih nasionalisme

dalam pengertian modern.

2.1.2 PERJUANGAN KEMERDEKAAN UMAT ISLAM

Nasionalisme dalam pengertian politik, baru muncul setelah H. Samanhudi

menyerahkan tampuk pimpinan SDI pada bulai Mei 1912 kepada HOS

Tjokroaminoto yang mengubah nama dan sifat organisasi serta memperluas ruang

geraknya. Sebagai organisasi politik pelapor nasionalisme Indonesia,SI pada dekade

pertama adalah organisasi politik besar yang mengrekrut anggotanya dari berbagai

kelas dan aliran yang ada di Indonesia. Waktu itu ideologi bangsa memang belum

beragam, semua bertekad ingin mencapai kemerdekaan.3[3]

Dengan demikian, terdapat tiga kekuatan politik yang mencerminkan tiga

aliran ideologi “Islam”, komunisme dan nasionalis”sekuler”. Perpecahan antara

ketiga golongan tersebut, menurut Dealiar Noer, disebabkan oleh pendidikan yang

mereka terima bersifat Barat. Pendidikan belanda memang diusahakan agar

menimbulkan emansipasi dari agama di kalangan pelajar, sebab agamalah yang

terutama menimbulkan pergolakan politik di kalangan rakyat Indonesia. Golongan

sekular yang ditimbulkan oleh pendidikan itu kemudian terpecah menjadi dua,

komunis dan nasionalis “sekular”.

2.1.3 ORGANISASI POLITIK DAN ORGANISASSI SOSIAL ISLAM DALAM SUASANA

INDONESIA MERDEKA

1. Masa Revolusi dan Demokrasi Liberal

Pada waktu proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, piagam jakarta sama sekali

tidak digunakan. Soekarno Hatta justru membuat teks proklamasi yang lebi h

singkat, karena ditulis secara tergesa-gesa. Perlu diketahui, menjelang

kemerdekaan, setelah jepang tidak dapat menghindari kekalahan dari tentara

sekutu, BUPKI ditingkatkan menjadi panitia persiapan kemerdekaan

Indonesia(PPKI). Berbada dengan BUPKI yang khusus untuk pulau jawa. PPKI

merupakan perwakilan daerah seluruh kepulauan Indonesia. Perubahanan itu

menyebabkan banyak anggota BUPKI yang tidak muncul lagi, termasuk beberapa

orang anggota panitia sembilan. Persentase Nasional Islam pun merosot tajam.

Oleh golongan nasionalis”sekuler”, keputusan itu dianggap sebagai

gentleman’s agrement kedua yang menghapuskan piagam Jakarta sebagai

gentleman’s agrement pertama. Sementara itu keputusan yang sama dipanang oleh

golongan nasionalis sebagai menghianati gentleman’s agremant itu sendiri. Para

3 [3] Loc cit. hlm. 259

Page 7: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

4

nasionalisme Islam mengetahui bahwa, Indonesia merdeka yang mereka

perjuangkan dengan penuh pengorbanan itu, jangankan berdasarkan Islam, piagam

Jakarta pun tidak. Oleh sebab itu, bisa dibayangkan bagaimana kecewanya para

nasionalis Islam.

Yang sedikit agak melegakan hati umat Islam keputusan Komite Nasional

Indinesia Pusat (KNIP), pengganti PPKI, yang bersidang tanggal 25, 26, dan 27

November 1945. Komite yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, pimpinan utama Partai

Sosialis Indonesia (PSI)itu antara lain , membahas usul agar dalam Indonesia

merdeka ini agar soal-soal keagamaan digarap oleh satu kementerian tersendiri dan

tidak lagi diperlakukan sebagai bagian tanggung jawab Kementerian Pendidikan.

Sedikit banyak, keputusan tentang Kementerian Agama ini merupakan semacam

konsesi kepada kaum Muslimin yang bersifat kompromi, kompromi antara teori

sekuler dan teori Muslim.

Pada tanggal 7 November 1945, Majelis Syura Muslimin

Indonesia(Masyumi)lahir sebagai wadah aspirasi umat islam, 17 Desember 1945

Partai Sosialis yang mengkristalisasikan falsafah hidup Marxis berdiri, dan 29

Januari 1946, Partai Nasional Indonesia(PNI)yang mewadahi cara hidup

nasionalis”sekuler”pun muncul. Partai-partai yang berdiri sesudah itu dapat

dikategorikan menjadi tiga aliran utama ideologi yang terdapat di Indonesia di atas.

Partai-partai Islam setelah mereka selain Masyumi adalah Partai Sarekat Islam

Indonesia(PSII)yang keluar dari Masyumi pada tahun 1947, Persatuan Tarbiyah

Islamiah (Perti), dan Nahdatul Ulama(NU)yang keluar dari Masyumi tahun 1952.

Usaha partai-partai islam untuk menegakkan Islam sebagai ideologi negara di

dalam konstituante mengalami jalan buntu. Demikian juga dengan pancasila, yang

oleh umat islam waktu itu, dipandang sebagai milik kaum “anti Muslim”, setidak-

tidaknya di dalam konstituante memang, kesempatan untuk menyelesaikan

konstituante masih terluang, namun pekerjaannya diakhiri dengan Dekrit Presiden

1959,konstituante dinyatakan bubar dan UUD 1945 dinyatakan berlaku kembali.

Dalam konsideran Dekrit itu disebutkan bahwa piagam Jakarta menjiwai dan

merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan UUD 1945. Jelas, Dekrit sebenarnya

ingin mengambil jalan tenggah. Tapi, tapi Dekrit itu sendiri yang menandai

bermulanya suatu era baru, Demokrasi terpimpin, yang membawa kehidupan

Demokratis terancam dan berada dalam krisis. Masyumi yang sangat ketat

berpegang pada konstitusi, pada bulan Agustus 1960 diperintahkan Presiden

Sukarno bubar.

Page 8: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

5

2.2 MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Dengan bubarnya Masyumi, partai islam tinggal NU,PSII, dan Perti. Partai -

partai ini, sebagaimana juga Partai-partai lain, mulai menyusuiakan diri dengan

keinginan Soekarno yang tampaknya mendapat dukungan dari dua pihak yang

bermusuhan, ABRI Dan PKI.

partai - partai islam itu melakukan penyesuiaan-penyesuaian terhadap

kebijaksanaan Soekarno, tetapi secara keseluruhan, peranan partai -partai Islam

mengalami kemerosotan. Tak ada jabatan Menteri berposisi penting yang

diserahkan kepada Islam, sebagaimana yang terjadi pada masa Demokrasi

Parlementer.

Di masa Demokrasi terpimpin ini, Soekarno kembali menyuarakan ide lamanya

Nasakom, suatu pemikiran yang ingin menyatukan nasionalis ”Sekular”, Islam, dan

Komunis. Akan tetapi, idenya itu dilaksanakan dengan caranya sendiri. Masa

Demokrasi terpimpin itu berakhir dengan gagalnya gerakan 30 September PKI

tahun 1965, Umat Islam bersama ABRI dan golongan lainnya bekerjasama

menumpas gerakan itu.

2.3 MASA ORDE BARU

Setelah Orde lama hancur, kepemimpinnan berada di tangan Orde Baru.

Tumbangnya Orde Lama yang Umat Islam ikut berperang besar di dalam

menumbangkannya- memberikan harapan baru kepada Kaum Muslimin. Namun,

kekecewaan barupun muncul di masa Orde Baru ini. Umat Islam merasa, meskipun

musuh bebuyutannya, komunis, telah tumbang, kenyataan berkembang tidak

seperti yang di harapkan. Rehabilitasi Masyumi, Partai Islam berpenggaruh yang

dibubarkan Soekarno, tidak diperkenankan. Bahkan,tokoh-tokohnya juga tidak

diizinkan aktif dalam partai Muslimin Indonesia yang didirikan kemudian.

2.4 KEBANGKITAN BARU ISLAM DI MASA ORDE BARU

Meskipun umat Islam merupakan 87 persen pendududk Indonesia, ide negara

Islam secara terus-menerus dan konsisten di tolak. Bahkan, partai -partai Islam,

kecuali di awal pergerakan nasional, mulai dari masa penjajahan hi ngga masa

kemerdekaan, selalu mengalami kekalahan. Malah dengan pembaharuan politik

bangsa sekarang ini, partai-partai(berideologi) Islam pun lenyap.

Untuk merumuskan situasi baru itu sekaligus memasyarakatkan kebijakan

tersebut, beberapa kalangan yang sejak semula tidak melihat kemungkinan lain,

menyelenggarakan forum-forum yang berkenaan dengan aspirasi politik Islam.

Balitbang Agama Depertemen Agama, untuk tujuan yang sama,

menyelennggarakan seminar dengan tema “Peranan Agama dalam Pemantapan

Page 9: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

6

ideologi Negara Pancasila. Kesimpulan dari kegiatan-kegiatan itu tampaknya

menyatakan bahwa aspirasi keagamaan dalam kehidupan politik di Indonesia tetap

akan tersalurkan. Bahkan dengan kebijaksanaan yang dimaksudkan sebagai upaya

modernisasi Politik bangsa itu, Umat Islam, diuntungkan karna dapat melepaskan

diri dari ikatan primodialisme, pindah dari dunianya yang sempit kedunia yang lebih

luas. Banyak pemikiran Islam yang beranggapan, dengan ditariknya Islam dari level

politik, perjuangan kultural dalam pengertian luas menjadi sangat relevan, bahkan

mungkin dianggap justru lebih efektif.

Dalam pada itu, dekade 1970-an, kegiatan Islam semakin berkembang bila

dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Terlihat, ada tanda-tanda

kebangkitan Islam kembali dalam masa Orde Baru ini. Fenomena yang sangat bisa

dilihat adalah munculnya bangunan-bangunan baru Islam; masjid-masjid, mushola-

mushola, madrasah-madrasah, juga pesantren-pesantren.

Disamping itu, sejak dekade 1970-an, banyak bermunculan apa yang disebut

intelektual muda Muslim yang meskipun sering kontroversial, melontarkan ide-ide

segar untuk masa depan umat. Kebanyakan mereka adalah intelektual muslim

berpendidikan “umun”. Yang terakhir ini sangat mungkin adalah buah dari kegiatan-

kegiatan organisasi-organisasi mahasiswa Islam seperti himpunan mahasiswa Islam

(HMI, berdiri tahun 1947) yang cukup dominan di perguruan tinggi umum,

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII, organisasi mahasiswa pada mulanya

underbow NU), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM).

Namun, tidak boleh dilupakan Departemen Agama yang dibentuk sebagai

konsesi bagi Umat Islam juga banyak berjasa dalam membentuk dan mendorong

kebangkitan islam tersebut. Empat belas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) induk

dengan sekian banyak cabangnya sangat berjasa menyiapkan guru-guru agama,

pendakwah dan mubaligh dalam kuantitas besar. Bahkan, depertemen agama

secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan mutu IAIN tersebut.

Belum lagi, peranan depertemen ini dalam membina madrasah dan pesantren-

pesantren yang ada diseluruh wilayah Nusantara ini.

Di samping itu, organisasi-organisasi Islam terutama Muhammadiyah dan NU,

dua organisasi terbesar di tanah air, terus diperhatikan oleh setiap kekuatan

politik,4[4] pada periode 1980-an terdapat phenomena meningkatnya penerbitan

buku-buku agama, ceramah, seminar ilmiah serta aktifitas keagamaan dikampus

perguruan tinggi, juga padatnya jamaah mesjid, semaraknya pengajian di kantor

pemerintah maupun swasta hingga meriahnya Fashion show dan berbagai

peragaan busana muslim dihotel-hotel berbintang.5[5]

4 [4] Badri Yatim, loc cit. 275

5 [5] Mansur, Peradaban islam dalam lintasan sejarah. (Yokyakarta:Global Pustaka

Utama,2004),hlm.135

Page 10: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

7

Pengalaman di masa lampau jelas mengambarkan bahwa suatu pemikiran akan

berkembang secara fleksibel apabila dia berakar dan mampu menjawab persoalan-

persoalan nyata yang dihadapi masyarakat. Apa yang kita saksikan sekarang ini

merupakan perkembangan wajar dari langkah-langkah yang sudah ditempuh di

masa lalu.6[6]

Islam pada hari ini merupakan realitas yang hidup menghadapi tantangan-

tantangan dan problematika yang kompleks, namun tetap lebih memijakkan

kakinya di atas akar tradisi Islam, dan kebenaran-kebenarannya telah memandu

takdirnya sejak turunnya wahyu Alquran lebih dari 14 abad yang lalu. Pada jantung

wahyu inilah berpijaknya doktrin keesaan Allah dan keniscayaan bagi umat manusia

untuk mengikrarkan ajaran tauhid di dunia ini dalam kehidupan sehari -hari.7[7]

Dalam islam modernisasi berarti upaya yang sungguh-sungguh untuk

melakukan re interpetasi terhadap pemahaman, pemikiran dan pendapat tentang

keislaman yang dilakukan oleh pemikiran terdahulu untuk disesuikan dengan

perkembangan zaman dengan demikian yang diperbaharu adalah hasil pemikiran

atau pendapat bukan mempebaharui atau mengubahapa yang terdapat dalam al-

quran maupun hadis, yang diperbaharui adalah hasil pemahaman terhadap al -

quran dan hadis.8[8]

6 [6] Badri Yatim, Loc cit. hlm 275

7 [7] Aunur Rahim Faqih,Pemikiran islam peradaban islam. (Yogyakarta:UII,1998),

hlm.214

8 [8] Abdul Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Indonesia, (Jakarta:PT

RajaGrafindo Persada,2001),hlm.155

Page 11: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perkembang Islam pada masa modern ini mempunyai banyak problema-

problema dalam Negeri. Terutama masalah politik. Islam dewasa ini

perkembangannya dipenggaruhi oleh kekuatan politik yang ada, seperti Partai -

partai dan organisasi Islam ( Muhammadiyah dan NU).

Di samping itu, organisasi-organisasi Islam terutama Muhammadiyah dan NU,

dua organisasi terbesar di tanah air, terus diperhatikan oleh setiapa kekuatan Di

samping itu, organisasi-organisasi Islam terutama Muhammadiyah dan NU, dua

organisasi terbesar di tanah air, terus diperhatikan oleh setiap kekuatan politik.

Kebangkitan islam dewasa ini, bagaimanapun akan mempunyai dampak politik juga.

umat islam dengan segala keberaniannya telah melepaskan suatu wadah politik.

Dengan lapang dada, mereka menerima Pancasila dan berharap dpat mengisinya

dengan nilai-nilai agama.

Mereka ingin agar pihak-pihak lain yang selama ini memandang curiga

terhadap “Islam” dapat mempercayai ulama-ulama dan tokoh-tokoh islam lainnya.

Page 12: Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer

STAI AS-SHIDDIQIYAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

9

DAFTAR PUSTAKA

Faqih, Aunur Rahim. 1998. Pemikiran DanPeradaban Islam. Yogyakarta: UII Press

Mansur. 2004. Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Global

Pustaka Utama

Nata, Abuddin. 2001. Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Idonesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Supriyadai, Dedi. 2008. Sejarah PeradabanIslam. Bandung: CV Pustaka Setia

Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada