makalah industri gelas dan kaca

15
i MAKALAH KIMIA INDUSTRI PROSES INDUSTRI GELAS DAN KACA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Industri Anggota Muhamad Mahfudin (G44110010) Mukhamad Salman (G44110075) DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: salman-muhamad

Post on 27-Oct-2015

1.878 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

i

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

PROSES INDUSTRI GELAS DAN KACA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Industri

Anggota

• Muhamad Mahfudin (G44110010)

• Mukhamad Salman (G44110075)

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

makalah Kimia Industri yang berjudul “Industri Kaca” dengan baik tanpa kendala

yang berarti.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang di dalamnya kaya akan SiO2

yang merupakan salah satu bahan utama pembuatan kaca.Namun ironisnya,

potensi yang besar tersebut belum termanfaatkan secara baik jika dilihat dari

aktivitas industri-industri kaca yang ada di indonesia. Industri kaca di indonesia

belum mampu memproduksi produk kaca yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Oleh karena itu, penulis tergerak untuk menyusun makalah ini guna

memberikan gambaran bahwa industri kaca sangat potensial untuk dikembangkan

di Indonesia. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Prof.Dr.Ir. Tun Tedja Irawadi, MS dan Bapak Drs.

Ahmad Sjahriza yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan

makalah ini. Selain itu, penulis juga sangat mengharapkan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Bogor, 4 Juni 2013

Penulis

Page 3: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

I.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

II.1 Proses Produksi pada Industri Gelas dan Kaca .......................................... 3

II.2 Bahan Baku ................................................................................................ 3

II.3 Kandungan Senyawa Produk Kaca ............................................................ 5

II.4 Proses Pembuatan Kaca Skala Industri ...................................................... 6

II.5 Potensi Industri Kaca di Indonesia ............................................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11

III.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

III.2 Saran ........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

Page 4: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan kaca

semakin meningkat. Begitu pula dengan negara kita. Kaca banyak sekali

digunakan oleh umat manusia karena sifatnya yang khas yaitu transparan, tahan

terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik dan lain-lain. Akan tetapi

pengetahuan manusia tentang proses pembuatan kaca dari mulai bahan baku

sampai dengan hasil akhir jarang sekali yang mengetahuinya.

Menilik perkembangan produksi kaca di luar negeri jika dibandingkan

dengan di negara kita sangatlah jauh berbeda, pengetahuan tentng glass

menjadikan industri-industri kaca di sana terpacu untuk melakukan inovasi setiap

saat. industri kaca di indonesia baru mampu memproduksi kaca-kaca plat biasa

(windows glass), tapi coba kita tengok di luar sana, inovasi kaca sangatlah luar

biasa, mulai dari botol minuman sampai kepada layar anti gores pada iPad, layar

LCD, layar LED, dan inovasi-inovasi luar biasa lainnya. Itulah yang menjadi

tantangan bagi negara kita mengapa tidak mampu berinovasi sampai ke sana.

Sehingga jelaslah bahwa pengetahuan akan cara-cara produksi kaca

sangatlah penting, guna menunjang inovasi-inovasi baru mengenai kaca itu

sendiri. Bahkan suatu perusahaan besar kaca dunia Corning Corp. dalam

promosinya telah memikirkan beberapa tahun ke depan bisa jadi semua perkakas

dan aktivitas kita semua berhubungan dengan glass/kaca. mulai dari dinding

rumah, kompor, lemari, pintu, semuanya dari kaca. semua itu tidak mustahil

untuk terjadi, melihat inovasi-inovasi dunia tentang kaca yang setiap hari makin

berkembang.

Page 5: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

2

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja bahan baku untuk membuat gelas dan kaca?

2. Bagaimana cara mengolah bahan baku menjadi gelas dan kaca?

3. Bagaimana cara mengolah gelas dan kaca?

4. Apa saja produk yang dihasilkan industri gelas dan kaca?

I.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri gelas dan kaca.

2. Menginformasikan cara pengolahan bahan baku menjadi gelas dan kaca.

3. Menginformasikan jenis-jenis gelas dan kaca yang merupakan produk

industri gelas dan kaca.

Page 6: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

3

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Proses Produksi pada Industri Gelas dan Kaca

Gambar 2 Diagram Alir Proses Produksi Gelas dan Kaca (Austin 2005)

II.2 Bahan Baku

Berbicara tentang kaca, jangkauannya amatlah luas. Contoh dari produk-

produk kaca antara lain kaca jendela, bola lampu, alat-alat laboratorium, alat-alat

makan, lcd, kaca ipad, kaca lembaran, kaca cermin, kaca berwarna dan lain

sebagainya. Tiap produk tersebut dibuat dengan komposisi bahan berbeda-beda.

Namun, pada dasarnya komponen dari masing-masing produk terdiri dari 3

bahan baku utama antara lain pasir kuarsa (SiO2), Soda ash (Na2O), dan

Limestone (CaCO3), serta bahan baku tambahan yang akan dijelaskan satu

persatu di pembahasan selanjutnya.

Pasir Kuarsa (SiO2)

Pasir yang digunakan untuk membuat kaca haruslah kuarsa yang hampir

murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi

endapan pasir kaca. Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45% untuk barang

gelas pecah belah atau 0,015% untuk kaca optic, sebab kandungan besi ini bersifat

merusak warna kaca pada umumnya.

Page 7: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

4

Soda Ash (Na2O)

Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber

lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natriun nitrat. Fungsi dari Na2O

adalah menurunkan titik lebur bahan-bahan ketika proses peleburan bahan baku.

Secara umum, penggunaan Soda Ash adalah mempercepat pembakaran,

menurunkan titik lebur, mempermudah pembersihan gelembung dan

mengoksidasi besi.

Limestone (CaCO3)

Sumber gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan

gamping bakar dari dolomite (CaCO3. MgCO3). Fungsi utama dari CaCO3

adalah mempercepat proses pendinginan kaca. selain itu saat proses pelelehan

bahan baku CaCO3 juga dapat mempermudah peleburan (menurunkan temperatur

peleburan). Selain ketiga bahan baku di atas dalam proses pembuatannya,

digunakan pula beberapa bahan baku tambahan antara lain :

Fledspar

Feldspar mempunyai rumus umum R2O. Al2O3.6SiO2, dimana R2O

dapat berupa Na2O atau K2O atau campuran keduanya. Sebagai sumber Al2O3,

feldspar mempunyai banyak keunggulan dibanding produk lain, karena murah,

murni, dan dapat dilebur. Dan seluruhnya terdiri dari oksida pembentuk kaca.

Al2O3 sendiri digunakan hanya bila biaya tidak merupakan masalah. Feldspar

juga merupakan sumber Na2O atau K2O dan SiO2. Kandungan aluminanya dapat

menurunkan titik cair kaca dan memperlambat terjadinya devitrifikasi.

Borax

Borax adalah bahan campuran yang menambahkan Na2O dan boron

oksida kepada kaca. Walaupun jarang dipakai dalam kaca jendela atau kaca

lembaran, boraks sekarang banyak digunakan didalam berbagai jenis kaca

pengemas. Ada pula kaca borat berindeks tinggi yang mempunyai nilai dispersi

lebih rendah dan indeks refraksi lebih tinggi dari semua kaca yang telah dikenal.

Kaca ini banyak digunakan sebagai kaca optik. Disamping daya fluksnya yang

kuat, boraks tidak saja bersifat menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga

Page 8: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

5

meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia. Asam borat digunakan dalam

tumpak yang memerlukan hanya sedikit alkali. Harganya hampir dua kali boraks.

Kerak garam

Kerak garam (salt cake), sudah lama digunakan sebagai bahan tambahan

pada pembuatan kaca, demikian juga beberapa sulfat lain seperti ammonium

sulfat dan barium sulfat, dan sering ditentukan pada segala jenis kaca. Kerak

garam ini diperkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur

tangki. Sulfat ini harus dipakai bersamakarbon agar tereduksi menjadi sulfite.

Arsen trioksida dapat pula ditambahkan untuk menghilangkan gelombang-

gelombang dalam kaca. Nitrat, baik dari natrium maupun kalium digunakan untuk

mengoksidasi besi sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk. Kalium

nitrat atau karbonat digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi, dan

kaca optik.

Kullet

Kulet (cullet) adalah kaca hancuran yang dikumpulkan dari barang-barang

rusak, pecahan beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat dipakai 10%

atau bahkan sampai 80% dari muatan bahan baku.

Blok refraktori

Blok refraktori untuk industri kaca dikembangkan khusus berhubung

dengan kondisi yang hebat yang harus dialami dalam penggunaannya. Zirkon,

alumina, mulit (mullite), mulit aluminasinter dan zirkonia alumina-silika, alumina,

krom-alumina elektrokast banyak digunakan sebagai refraktor pada tangki kaca.

II.3 Kandungan Senyawa Produk Kaca

Dalam %

No SiO2 B2O3 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO NaO

1 71.8 1.4 0.1 8.9 3.3 14.3

2 72.4 0.8 0.4 5.3 3.7 17.4

3 81.0 12.5 2.0 4.5

4 67.2 0.9 9.5

5 100

Page 9: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

6

Keterangan :

1. Jendela amerika dan eropa

2. Bola Lampu

3. Pyrex

4. Alat makan minum

5. Silika Murni

Berbagai macam produk yang dihasilkan dari industri kaca yang

membedakan dari masing masing produk ialah komposisi. Misalnya jendela kaca,

bola lampu, dan pyrex. Komposisi jendela di negara tropis dan subtropis berbeda.

Hal ini dikarenan musim yang berbeda dari masing-masing negara. Namun, hal

yang tepenting terdapat silikat, kalsium dan natrium oksida. Komponen lainnya

yaitu berupa senyawa tambahan. Untuk membuat suatu bahan kaca yang tahan

panas dapat ditambahakan B2O3. Seperti dalam bola lambu dan alat laboratorium.

Hal yang menarik dari kaca yaitu adanya warna. Warna pada kaca

membuat telihat lebih indah, elegant, dan menambah harga jualnya. Pewarnaan

dihasilkan oleh penyerapan langsung dari cahaya yang dipantulkan melalu cahaya.

Zat warna yang digunakan berupa golongan transisi, terutama grup pertama Ti, V,

Cr, Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu. Contonya kaca yang ditambahkan berupa garam besi

Fe2+ ataupun Fe3+ dapat berwarna hijau dan coklat. Jika ditambahkan mangan

dalam Mn2O3 bewarna putih mengkilap seperti perak. Jika ditambahkan Copper

dalam Cu2+ bewarna biru bening.

II.4 Proses Pembuatan Kaca Skala Industri

Proses pembuatan kaca secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu fusion

of raw materials, working with molten mass dan annealing.

Fusion of raw materials (Pencampuran bahan baku)

Adalah proses pencampuran semua bahan baku (utama dan tambahn)

dengan komposisi bahan tertentu sesuai produk yang ingin dihasilkan. Proses ini

dilakukan di dalam suatu reaktor suhu tinggi (1000 0C-1500 0C), karena disini

akan diubah bahan dari bentuk padatan kedalam bentuk cairan.

Working with molten mass (Bekerja dengan bahan yang meleleh)

Page 10: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

7

Adalah tahapan proses selanjutnya setelah fusion of raw materials, disini

bahan cair yang diperolah dicetak sesuai bentuk yang diinginkan baik manual

ataupun oleh bantuan mesin pencetak.

Annealing (Penyangaian)

Merupakan tahapan proses setelah tahap Working with molten mass, bahan

yang sudah dibentuk kemudian didinginkan secara bertahap dalam suatu alat glass

tempering machine, alat ini bekerja menurunkan suhu secara bertahap sampai

didapatkan bahan berbentuk kaca.

Menurut Austin 2005, proses pembentukan kaca dapat dijelaskan sebagai

berikut

a. Peleburan

Tanur kaca dapat diklasifikasi sebagai tanur periuk atau tanur tangki.

Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapat

digunakan secara menguntungkan untuk membuat kaca khusus dalam jumlah

kecil di mana tumpak cair itu harus dilindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur

ini digunakan terutama dalam pembuatan kaca optic dan kaca seni melalui proses

cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan

atau platina. Sulit sekali melebur kaca di dalam bejana ini tanpa produknya

terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, kecuali bila bejana

itu terbuat dari platina. Dalam tanur tangki (tank furnace), bahan tumpak itu

dimuat ke satu ujung suatu “tangki” besar yang terbuat dari blok-blok refraktor,

diantaranya ada yang ukuran 38 x 9 x 1.5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar

1350 t. kaca itu membentuk kolam didasar tanur itu, sedang nyala api menjilat

berganti dari satu sisi ke sisi lain. Kaca “halusan” (fined glass) dikerjakan dari

ujung lain tangki itu, operasinya kontinu. Dalam tanur jenis ini, sebagaimana juga

dalam tangki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas. Kualitas

kaca dan umur tangki bergantung pada kualitas blok konstruksi. Karena itu,

perhatian biasanya ditujukan pada refraktori tanur kaca. Tanur tangki kecil disebut

tangki harian (day tank) dan berisi persediaan kaca cair untuk satu hari sebanyak 1

t sampai 10 t. tangki ini dipanasi secara elektrotermal atau dengan gas.

Tanur-tanur yang disebutkan diatas adalah tergolong tanur regenarasi

(regenerative furnace) dan beroperasi dalam dua siklusdengan dua perangkat

Page 11: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

8

ruang berisi susunan bata rongga. Gas nyala setelah memberikan sebagian

kalornya pada waktu melalui tanur berisi kaca cair, mengalir ke bawah melalui

satu perangkat ruang yang diisi penuh dengan pasangan batu terbuka atau batu

rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar

dari situ, dan isian itu mencapai suhu yang berkisar antar 1500°C didekat tanur

650C di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara dipanaskan dengan

melewatkannya melalui lubang regenerasi yang telah dipanaskan sebelumnya dan

dicampur dengan gas bahan bakar yang terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi

menjadi lebih tinggi lagi (dibandingkan dengan jika udara tidak dipanaskan

terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit,

aliran campuran udara bahan bakar, atau siklus itu dibalik, dan sekarang masuk

tanur dari ujung yang berlawanan melalui isian yang telah mendapat pemanasan

sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih

tinggi.

Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat dinaikkan sedikit

demi sedikit setiap hari, bergantung kepada kemampuan refraktorinya

menampung ekspansi. Bila tanur regenarasi itu sudah dipanaskan, suhunya harus

dipertahankan sekurang-kurangnya 1200°C setiap waktu. Kebanyakan kalor

hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan

untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya mendingin sedikit karena radiasi,

suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding

dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-

kadang dipasang pipa air pendingin.

Reaksi kimia yang terlihat dalam pembuatan kaca dapat diringkas sebagai

berikut (Austin, dkk. 2005) :

1) Na2CO3 + aSiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2

2) CaCO3 + bSiO2 → CaO.bSiO2 + CO2

3) Na2SO4 + cSiO2 → Na2O.cSiO2 + SO2 + SO3 + CO

b. Pencetakan

Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor yang

terpenting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah

bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang

Page 12: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

9

kaca dapat diselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang

sangat singkat ini kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening. Jadi,

jelas sekali bahwa masalah rancang yang harus diselesaikan, seperti aliran kalor

stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan masalah yang rumit sekali.

Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.

c. Penyangaian

Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca

harus disangai (anneal), baik barang kaca yang dibuat dengan mesin maupun

yang dibuat dengan tangan. Secara singkat, penyangaian menyangkut dua macam

operasi, yaitu:

1. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu krisis tertentu selama

beberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam

dengan jalan pengaliran plastic sehingga regangannya kurang dari suatu

maksimum yang ditentukan.

2. Mendinginkan massa kaca sampai suhu kamar secara cukup perlahan

sehingga regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum leher atau tungku

penyaringan, tidak lain hanyalah satu ruang pemanasan yang dirancang dengan

baik dimana laju pendingin dapat diatur sehingga memenuhi persyaratan.

d. Penyelesaian

Semua kaca yang sudah disangai harus mengalami operasi penyelesaian

yang relative sederhana tetapi sangat penting. Operasi ini menyangkut hal-hal

sebagai berikut: Pembersiha, Penggosokan, Pemolesan, Pemotongan, Gosok-

semprot dengan pasir, Pemasangan email klasifikasi kualitas, Pengukuran.

II.5 Potensi Industri Kaca di Indonesia

Produk kaca di Indonesia yang paling kompetitif yaitu kaca lembaran,

kaca lembaran merupakan produk unggulan yang kapasitasnya paling besar

dibandingkan produk kaca lainnya. Produk ini sebagian besar digunakan untuk

jendela bangunan, penggunaan lainnya di sektor properti dan pada bidang

otomotif. Produk kaca dalam bidang propersti dan otomitif memiliki pasar yang

cukup bagus saat ini baik ekspor maupun domestik. Penguasaan teknologi

produksi kaca oleh industri kaca di Indonesia tergolong tinggi terutama untuk

produk kaca otomotif.

Page 13: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

10

Contoh Perusahan dibidang kaca yaitu PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT

Mulia Glass dan PT Tossa Shakti. PT Asahimas Flat Glass Tbk merupakan

Perusahaan Modal Asing (PMA) yang berdiri pada tahun 1971, dan merupakan

bagian dari Asahi Glass Co.Ltd, yang merupakan salah satu produsen kaca

terbesar di dunia. Kapasitas produksi PT Asahimas Flatt Glass saat ini adalah

sebesar 570.000 ton per tahun untuk kaca datar, 4,5 juta m3 kaca pengaman dan

2,4 juta m3 untuk kaca cermin. Dengan kapasitas sebesar ini Asahimas

merupakan salah satu industri kaca terbesar di Asia Tenggara.

PT Mulia Glass merupkan anak perusahaan dari PT Mulia Keramik Indah

yang didirikan pada tahun 1989 dan memproduksi berbagai jenis kaca antara lain

Float glass, glass container, safety glass dan glass block. Saat ini Mulia Glass

memproduksi float glass sebanyak 612.500 ton/ tahun, kemudian glass container

140.000 ton per tahun, glass blok 45.000 ton per tahun dan safety glass 120.000

set. Produksi float glass Mulia Glass telah diekspor ke lebih dari 50 negara, dan

volumenya ekspornya telah mencapai 65% dari total produksinya. Sementara itu

produksi yang lain yaitu glass container lebih banyak dipasarkan untuk kebutuhan

domestik sebagai kemasan consumer goods dan industri obat-obatan.

PT Tossa Shakti didirikan pada tahun 1984. Pemain ini memproduksi kaca

bening (float glass) dengan kapasitas 900 metrik ton/ hari, dan kaca berwarna

(tinted float glass) yakni hijau, biru, dan kuning dengan kapasitas 70 metrik ton/

hari. Kapasitas tanurnya mencapai 70 ton per hari. Mesin produksi Tossa

menggunakan beberapa teknologi dari sejtumlah provider berbeda. Teknologi raw

material system, elecronic batching system, automatically menggunakan teknologi

Siemens PLC, sementara teknologi tanur dan forming-nya dari China. Proses

annealing mengunakan mesin Bottero (Italia), dan Rurex (Jerman), serta CNUD

(Belgia).

Berdasarkan tiga perusahaan diatas, industri kaca di Indonesia sangat

berpotensi untuk tumbuh menjadi pasar yang menguntungkan. Begitu banyaknya

jenis-jenis properti dan kendaraan di Indonesia membuat permintaan produk kaca

tinggi. Dari segmen ekonomi industry ini sangat menguntungkan.

Page 14: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

11

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang terdiri dari 3

bahan baku utama antara lain pasir kuarsa (SiO2), Soda ash (Na2O), dan

Limestone (CaCO3), serta bahan baku tambahan yang mulanya di proses pada

reaktor suhu tinggi (10000C-15000C). Reaksi pembuatan kaca atau gelas secara

umum:

Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2

CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2

Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO

Produk-produk yang berbasis kaca/gelas antara lain layar LCD, kaca

berwarna, kaca antipeluru, fiberglass, kaca keramik, kaca antigores, lambu

bohlam, alat-alat laboratorium, plat kaca, kaca jendala, dan lain sebagainya.

III.2 Saran

Materi kimia industri tentang industri kaca mesti dikaji secara lebih

mendalam agar semakin banyak mahasiswa yang memahami tentang proses

pembuatan kaca. dengan semakin baiknya pemahaman mahasiswa akan proses

pembuatan kaca ini akan memberikan semangat baru kepada mahasiswa untuk

berinovasi sehingga lahirlah inovasi-inovasi cemerlang tentang kaca di beberapa

tahun ke depan dan produk kaca indonesia dapat bersaing di tataran dunia.

Page 15: Makalah Industri Gelas Dan Kaca

12

DAFTAR PUSTAKA

Austin GT. 2005. Shreve's Chemical Process Industries, 5th ed. New York:

McGraw-Hill Book Co.

Badan Standar Indonesia (BSN). 2005. Kaca Lembaran SNI 15-0047-2005.

Jakarta(ID): BSN.

Indonesian Commercial Letter. 2010. Industri Kaca lembaran September 2010

[terhubung berkala]http://www.datacon.co.id/index1ind.html. diakses pada 4

Juni 2013.

Keenan, Charles W., dkk. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Miessler G L, Terr D A. 1987. Inorganic Chemistry third edition. Minnesota:

Pearson Education International

Weeny R Mc. 2007. Book 5 Atom, Molecules, Matter – the stuff of Chemisty. Pisa:

University of Pisa