makalah geografi penduduk.docx1

25
Rumah Aplikasi Berita Kesehatan Games Pendidikan Musik Kampus Novel Tutorial Gambar Geografi Sabtu, 08 Desember 2012 MAKALAH GEOGRAFI PENDUDUK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku kelahiran dan kematian berbeda dengan mobilitas penduduk. Angka kelahiran dn kematian pada periode waktu tertentu mempunyai sifat-sifat ajeg atau stabil. Sebagai contoh pada tahun 1993 di Indonesia tingkat kelahiran kasar dan tingkat kematian kasar masing-masing besarnya 24,1 dan 7,8 per 1000 penduduk pertengahan tahun. Angka-angka ini besanya tidak berubah sampai akhir tahun 1995. Tetapi untuk mobilitas penduduk tidak ada sifat keteraturan atau keajegan seperti angka kelahiran dan kematian.

Upload: dewidewi76

Post on 18-Feb-2015

101 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Rumah Aplikasi Berita Kesehatan Games Pendidikan Musik Kampus Novel Tutorial Gambar Geografi

Sabtu, 08 Desember 2012

MAKALAH GEOGRAFI PENDUDUK

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Perilaku kelahiran dan kematian berbeda dengan mobilitas penduduk. Angka kelahiran dn

kematian pada periode waktu tertentu mempunyai sifat-sifat ajeg atau stabil. Sebagai contoh

pada tahun 1993 di Indonesia tingkat kelahiran kasar dan tingkat kematian kasar masing-

masing besarnya 24,1 dan 7,8 per 1000 penduduk pertengahan tahun. Angka-angka ini

besanya tidak berubah sampai akhir tahun 1995. Tetapi untuk mobilitas penduduk tidak ada

sifat keteraturan atau keajegan seperti angka kelahiran dan kematian.

Berdasarkan sifat-sifat seperti tersebut di atas, proyeksi penduduk tidak mengikut

sertakan komponen mobilitas penduduk. Apabila ada yang mengikutsertakan dalam proyeksi

penduduk, mereka mengasumsikan volume dan arah mobilitas penduduk di suatu wilayah

mengikuti rata-rata dari pola yang terjadi beberapa tahun.

Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peran

penting. Tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan direncanakan dan di

laksanakan. Makin lengkap dan tepat data mengenai ketenagakerjaan yang tersedia makin

mudah dan tepat rencana pembangunan ini di susun.

Page 2: Makalah Geografi Penduduk.docx1

B.   Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud dengan mobilitas penduduk dan bagaimana ruang lingkupnya?

2.      Ada berapa macam mobilitas penduduk?

3.      Faktor apa yang mempengaruhi proses mobilitas?

4.      Bagaimana prilaku mobilitas penduduk?

5.      Cara apa untuk mendata mobilitas penduduk?

C.   Tujuan

Dalam membahas matei ini yaitu mobilitas penduduk dan ketenagakerjaan memiliki

beberapa tujuan, yaitu :

1.      Dapat mendefinisikn pengertian dan ruang lingkup mobilitas penduduk.

2.      Dapat memahami macam-macam atau bentuk-bentuk mobilitas penduduk.

3.      Agar dapat mengetahui faktor terjadinya mobilitas penduduk.

4.      Dapat mengerti bagaimana para prilaku mobilitas penduduk.

5.      Memahami cara dalam mendata mobilitas penduduk

Page 3: Makalah Geografi Penduduk.docx1

BAB II

PENDAHULUAN

A.   Pengertian dan Ruang Lingkup Mobolitas Penduduk

Mobilitas penduduk mempunyai pengertian pergerakan penduduk dari satu daerah ke

daerah lain. Baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap

seperti mobilitas ulang-alik (komunitas) dan migrasi.

Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Mobilitas yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas dibedakan

menjadi 2 yaitu; mobilitas non permanent (tidak tetap) dan mobilityas tetap (tetap). Apabila

perpindahan bertujuan untuk menetap di daerah tujuan maka disebut migrasi. Jadi migrasi

artinya perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainuntuk menetap. Jenis-jenis

mobilitas permanent:

a.       Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota

b.      Transmisi yaitu perpindahan perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang

kurang padat penduduknya. Transmigrasi diatur oleh pemerintah.

c.       Migrasi yaitu masuknya penduduk dari satu Negara ke Negara lain.

d.      Emigrasi yaitu keluarnya penduduk suatu negara untuk masuk ke negara lain.

e.       Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara asalnya.

Page 4: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Mobiliats penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikan dan mobilitas

penduduk horinzontal. Mobiliats penduduk vertical sering disebut dengan perubahan status,

atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Dan

salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang mula-mula bekerja dalam

sector pertanian sekarang bekerja dalam sector non pertanian.

Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas penduduk

geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke

wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (mantra, 1987), atau dengan kata lain

perpindahan penduduk dari satu lapangan hidup ke lapangan hidup yang lain. Penggunaan

batas wilayah dan waktu untuk indicator mobilitas penduduk horizontal ini mengikuti

paradigma ilmu geografi yang berdasarkan konsepnya atas wilayah dan waktu (space and

time concept).

Batas wilayah umumnya digunakan batas administrates, misalnya propinsi, kabupaten,

kecamatan, kelurahan, pendukuhan (dusun). Naim (1979) dalam penelitiannya mengenai

mobilitas penduduk suku Minagkabau menggunakan batas budaya Minang sebagai batas

wilayah.

Hingga kini belum ada kesempatan diantara para ahli dalam menentukan batas wilayah

dan waktu tersebut. Hal ini sangat bergantung kepada luas cakupan wilayah penelitian oleh

setiap peneliti. Sebagai contoh, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam melaksanakan Sensus

Penduduk di Indonesia menggunakan batas propinsi sebagai batas wilayah, sedangkan batas

waktu digunakan enam bulan atau lebih. Jadi, menurut definisi yang dibuat oleh BPS,

seseorang disebut migrant apabila orang tersebut bergerak melintasi batas propinsi menuju ke

propinsi lain, dan dapat pula seseorang disebut migrant walau berada di propinsi tujuan

kurang dari enam bulan tetapi orang tersebut berniat tinggal menetap atau tinggal enam bulan

atau lebih di propinsi tujuan.

Mantra (1978) dalam penelitiannya mengenai mobilitas penduduk non permanent

disebuah dukuh di Bantul menggunakan dukuh sebagai satuan wilayah dan batas waktu yang

digunakan untuk meninggalkan dukuh asal enam jam atau lebih. Batas enam jam diambil

karena seseorang yang bepergian menginggalkan dukuh asal keperluan tertentu dan

bepergiannya dipersiapkan terlebih dahulu, dan lamanya menginggalkan dukuh minimal

enam jam. Alasannya lain pengambilan batas enam jam ialah untuk menjaring orang-orang

yang melakukan mobilitas ulang alik atau communiting.

Akibat belum adanya kesepakan diantara para ahli mobilitas penduduk mengenai ukuran

batas wilayah dan waktu ini hasil penelitian mengenai mobilitas penduduk diantara peneliti

Page 5: Makalah Geografi Penduduk.docx1

tidak dapat diperbandingkan. Mengingat bahwa skala penelitian itu bervariasi antara peneliti

yang satu dengan peneliti lain, sulit bgai peneliti mobilitas penduduk untuk menggunakan

batas wilayah dan waktu yang baku (standard). Misalnya, apabila wilayah penelitian itu desa,

tidak mungkin menggunakan batas propinsi sebagai batas wilayah dan meninggalkan daerah

asal 6 bulan atau lebih sebagai batas waktu. Jadi, ada baiknya tidak ada batas waktu baku

untuk batas wilayah dan waktu penelitian mobilitas penduduk. Sudah tentu bahwa makin

sempit batasan ruang da waktu yang digunakan, makin banyak terjadi gerak penduduk antara

wilayah tersebut.

Kalau dilihat ada tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan, mobilitas penduduk

dapat pula dibagi dua, yaitu mobilitas penduduk permanent atau migrasi dan mobilitas

penduduk non permanent. Jadi, migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah

asal menuju ke wilayah lain dengan ada niatan menetap di daerah tujuan. Sebaliknya,

mobilitas penduduk non permanent ialah gerak penduduk dari suatau wilayah ke wilayah lain

dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju ke daerah lain

dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan., orang tersebut

digolongkan sebagai pelaku mobilitas non permanent walaupun bertempat tinggal di daerah

tujuan dalam jangka waktu lama (steele, 1983). Contoh yang baik dalam hal ini ialah

mobilitas penduduk orang Minang yang melintas batas budaya Minagkabau menuju ke

daerah lain. Walaupun berada di daerah tujuan selama puluhan tahun, mareka dikategorikan

sebagai migrant nonpermanent karena tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Gerak

penduduk orang Minang ini disebut dengan merantau. Sayang, banyak para migrant tidak

dapat memberikan ketegasan apakah mereka ada niatan menetap di daerah tujuan atau tidak

pada saat melakukan mobilitas yang pertama kali. Sering niatan tersebut berubah setelah

pelaku mobilitas tinggal di daerah tujuan niata tersebut dalam jangka waktu relative lama.

Gerak penduduk yang nonpermanent (sirkulasi, circulation) ini dapat pula dibagi menjadi

dua yaitu ulang alik (jawa=nglaju, Inggris=Communiting) dan dapat menginap atau mondok

di daerahtujuan. Dalam batas waktu tertentu dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga.

Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas ingin kembali ke daerah asal secepatnya

sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk ulang alik terbesar disusul oleh

menginap/mondok dan migrasi. Secara operasional, macam-macam bentuk mobilitas

penduduk tersebut diukur berdasarkan konsep ruang dan waktu. Misalnya mobilitas ulang

alik, konsep waktunya diukur dengan enam jam atau lebih meninggalkan daerah asal dan

kembali pada hari yang sama; menginap/mondok diukur dari lamanya meninggalkan daerah

asal lebih dari satu hari. Tetapi kurang dari enam bulan, sedangkan mobilitas permanent

Page 6: Makalah Geografi Penduduk.docx1

diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal enam bulan atau lebih kecuali orang yang

sudah sejak semula berniat menetap di daerah tujuan seperti seorang istri yang berpindah ke

tempat suami.

Berdasarkan ruang dan waktu dalam penelitian mobilitas Penduduk yang dilaksanakan

oleh Ida Bagoes Mantra tahun 1975 di Dukuh Piring dan kadirojo di D.I. Yogyakarta dengan

batasan wilayah Dukuh (Dusun)

B.   Bentuk-bentuk Mobilitas Penduduk

Mobilisasi penduduk dibedakan menjadi dua yaitu: mobilisasi penduduk vertikal dan

mobilisasi horizontal atau geografis. Mobilisasi penduduk vertikal merupakan perubahan

sosial ekonomi dari penduduk. Mobilisasi penduduk horizontal meliputi semua gerakan

penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu (propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan )

dalam waktu tertentu. Mobilisasi horizontal dapat dibedakan antara lain:

1.      mobilisasi permanen; disebut juga migrasi, yaitu: perpindahan penduduk dari suatu wilayah

ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Dipandang dari kepadatan

arus lalulintas, mobilisasi penduduk permanen menguntungkan. Tetapi di pandang dari segi

lain mobilisasi permanen akan merugikan, terutama mobilisasi dari desa ke kota.

2.      mobilisasi non permanen (sirkuler), yaitu gerakan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah

lain dengan tidak ada niatan menetap di wilayah tersebut.

Jenis-jenis mobilitas permanen (migrasi):

a.       Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.

b.      Transmigrasi yatiu perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang kurang padat

penduduknya. Transmigrasi diatur oleh pemerintah.

c.       Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain.

d.      Emigrasi yaitu keluarnya penduduk suatu negara untuk masuk ke negara lain.

e.       Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara asalnya.

C.   Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas Penduduk

Faktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk antara lain :

1.      Faktor dari daerah asal yang disebut faktor pendorong seperti adanya bencana alam, panen

yang gagal, lapangan kerja terbatas, kemanan terganggu, kurangnya sarana pendidikan

2.      Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor penarik seperti tersedianya lapangan

kerja, upah tinggi, tersedia sarana pendidikan, kesehatan dan hiburan.

Page 7: Makalah Geografi Penduduk.docx1

3.      Faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan yang disebut penghalang. Yang

termasuk faktor ini misalnya jarak, jenis alat transport dan biaya transport. Jarak yang tidak

jauh dan mudahnya transportasi mendorong mobilitas penduduk.

4.      Faktor yang terdapat pada diri seseorang disebut faktor individu. Faktor ini sangat

mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan mobilitas atau tidak. Contoh faktor

individu ini antara lain umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.

Perhatikan skema dibawah ini!

Faktor-Faktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk

D.   Perilaku Mobilitas Penduduk

Perilaku nmobilitas penduduk oleh Ravenstain disebut dengan hukum-hukum migrasi

sebagai berikut:

Para migrant cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan.

a.       Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigran adalah situasinya

memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan

pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan.

b.      Daerah tujuan mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility) lebih tinggi disbanding

dengan daerah asal.

c.       Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakan

informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi.

d.      Informasi negative dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk (migrant potensial) untuk

bermigrasi.

e.       Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besat tingkat mobilitasnya.

f.       Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frukuensi mobilitasnya.

g.      Para migrant cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal

di daerah tujuan. Jadi arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya

informasi.

Pola migrant bagi seseorang maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini

karena bnyak dipegaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan

atau epodemi. Penduduk yang amsih muda dan belum kawin lebih banyak melakkan

mobilitas dari pada mereka yang berstatus kawin. Penduduk yang berpendidikan tinggi

biasanya lebih banyak melaksanakan mobilitas dari pada yang berpendidikan rendah. Setelah

Page 8: Makalah Geografi Penduduk.docx1

para pelaku mobilitas sampai di daerah tujuan (terutama di kota) beberapa perilaku mereka

(terutama sikap mereka terhadap masyarakat kota) dapat dipostulasikan sebagai berikut:

Pada mulanya para pelaku mobilitas memilih daerah tujuan dimana teman atau sanak

saudara bertempat tinggal di daerah tersebut. Pada masa penyesuaian diri di kota, para

migrant terdahulu membantu mereka dalam menyediakan tempat menginap, membatu

mencari pekerjaan, dan membantu bila kekurangan uang, dan lain-lain. Kepuasan terhadap

kehidupan di masyarakat baru tergantung pada hubungan social para pelaku hubungan social

para pelaku mobilitas dengan masyarakat tersebut. Kepuasan terhadap kehidupan di kota

tergantung pada kemampuan perseorangan untuk mendapatkan pekerjaan dan adanya

kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang. Setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan

kota, para pelaku mobilitas pindah ke tempat tinggal dan memilih daerah tempat tinggal

dipengrahi oleh daerah tempat bekerja. Keinginan untuk kembali ke daerah asal adalah fungsi

kepuasan mereka dengan kehidupan di kota. Mereka tidak enggan bertempat tinggal pada

tempat dengan kondisi yang serba kurang asal dapat memperoleh kesempatan ekonomi yang

tinggi.

Kehidupan masyarakat di kota adalah sedemikian rupa; hal ini menyebabkan para migrant

cepat belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Perilaku migrant adalah

perilaku diantara orang kota dan orang desa. Walaupun seorang migrant telah bertempat

tinggal di daerah asal (umumnya tempat kelahiran) tetap enjadi “home” yang pertama dan

tinggal di daerah lain sebagai “home” yang ke dua. Jadi seorang migrant adalah bi local

population.

E.   Sumber Data Mobilitas Penduduk dan Analisis

Pada umumnya ada tida sumber data mobilitas penduduk yaitu: Sensus penduduk,

registrasi penduduk dan survey penduduk. Data kependudukan yang didapat dari hasil

registrasi penduduk kurang dapat dipercaya. Misalnya penduduk yang meninggalkan desanya

seharusnya melapor kepergiannya kepada kepalada desa, tepai karena letak kantor desa jauh

dari tempat tinggal orang tersebut, ia tidak melaporkan kepergiannya. Disamping itu dengan

membaiknya situasi keamanan, para petugas keamanan tidak pernah menanyakan surat

keterangan jalan bagi yang bepergian, begitu pula bagi yangdatang di suatu daerah.

Diantara ketiga sumber data mobilitas penduduk data yang didapat dari sensus penduduk

dan survey penduduk yang paling lengkap, hanya kelemahannya data yang didapat dari

sensus penduduk hanya meliputi mobilitas penduduk yang bersifat permanent saja. Dan hasil

registrasi penduduk dan survey penduduk diperoleh data baik mobilitass permanent maupun

Page 9: Makalah Geografi Penduduk.docx1

nonpermanent, hanya kelemahannya tidak semua mobilitas penduduk dapat dicatat. Sumber

data penduduk beserta permasalahannya:

1.      Sensus Penduduk

Di Indonesia pelaksanaan sensus penduduk sebelum tahun 2000 dinagi menjadi dua yaitu

sensus lengkap dan sensus sample. Sensus lengkap adalah pencacahan seluruh penduduk

dengan responden kepala rumah tangga. Responden ini memberikan informasi mengenai

karateristik demografi anggota rumah tangganya. Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana.

Sebagi contoh, pertanyaan yang diajukan pada sensus penduduk tahun 1990 untuk sensus

lengkap adalah sebagai berikut:

Nama –nama anggota rumah tangga dan masing-masing dari mereka ditanyakan melalui:

Hubungan dengan kepala rumah tangga

      Umur (tahun)

      Jenis kelamin

      Status Perkawinan (BPS, 1989)

Untuk hal-hal yang spesifik, misalnya ketenaga kerjaan kesehata, pendidikan, ekonomi,

pertanian, dan mobilitas penduduk ditanyakan dalam sensus sample. Pencacahan sample

yaitu pencacahan penduduk yang tinggal dalam rumah tangga terpilih. Untuk pencacahan

sample telah dipilih sejumlah wilayah, kemudian dari wilayah tersebut dipilih dari sejumlah

rumah tangga (BPS, 1989). Tidak banyak informasi mengenai mobilitas penduduk yang

dapat diperoleh dari sensus penduduk. Hal in dapat dimengerti mengingat tujuan dari sensus

adalah untuk mengumpulkan informasi yang bersifat umum mengenai keadaan social

ekonomi dan demografi penduduk di suatu Negara. Tidak dapat tempat yang tersedia dalam

questioner.

Untuk menanyakan aspek tertentu secara medalam. Walaupun ada kelemahan-kelemahan,

menurut Sundrum (1976), data migrasi penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1971

merupakan data migrasi terbaik di Asia.

2.      Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk mencatat kejadian-kejadian (events) kependudukan yang terjadi pada

setiap saat, misalnya kelahiran, kematian, mobilitas penduduk keluar, dan mobilitas

penduduk masuk, baik itu permanent maupun non permanent catatan mobilitas permanent

lebih lengkap dibanding dengan mobilitas penduduk non permanent. Orang-orang yang

pindah domisili harus mempunyai surat pindah dari daerah asal. Selanjutnya disampaikan

pada kantor kelurahan/desa dimana mereka akan menetap.

Page 10: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Pada waktu situasi keamanan terganggu seperti pada peristiwa Gerakan Tiga Puluh

September PKI (G.30.S PKI), seseorang yang bepergian ke daerah lain, melapor ke kantor

kepala desa untuk meminta surat keterangan perjalanan dan dalam surat itu dicantumkan

bahwa yang membawa surat ini tidak terlibat dalma G.30.S PKI.

Di Indonesia sejak tahun 2003 diadakan penataan administrasi kependudukan diantaranya

penertiban terhadap migrant permanent dan nonpermanent yang dating dan catat dengan

resmi dan sangat kecil kemungkinannya terjadi kelewat cacah, atau tercacah lebih dari satu

kali.

3.      Survei Penduduk

Data mobilitas penduduk juga didapatkan dari penelitian survey yang dilaksanakan di

suatu wilayah. Mislnya survey ini lebih bervariasi daripada data yang didapat dari sensus

penduduk dan registrasi penduduk.

Umumnya penelitian mobilitas penduduk yang dilaksanakan oleh instansi, lembaga

tertentu atau perseorangan berskala mikro. Biasanya yang diteliti aspek-aspek ekonomi,

proses dan dampak mobilitas terhadap tingkat ekonomi rumah tangga daerah asal. Ada dua

pendektan dalam mendapatkan data tentang mobilitas penduduk disuatu daerah, yaitu

pendekatan retrospektif dan pendekatann prospektif. Pendekatan retrispektif adalah

menanyakan riwayat mobilitas penduduk yang dilaksanakan oleh pelaku mobilitas yang telah

kembali ke daerah asal. Sebagai contoh penelitian mobilitas tenaga kerja Indonesa dari NTT,

NTB dan Pulau Bawean ke Malaysia yang dikerjakan oleh PPK-UGM pada tahun 1997,1999.

Page 11: Makalah Geografi Penduduk.docx1

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di tarik dalam pembahasan makalh ini bahwa pengertian

mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Mobilitas yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.

Mobilisasi penduduk dibedakan menjadi dua yaitu: mobilisasi penduduk vertikal dan

mobilisasi horizontal atau geografis. Mobilisasi penduduk vertikal merupakan perubahan

sosial ekonomi dari penduduk. Mobilisasi penduduk horizontal meliputi semua gerakan

penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu (propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan )

dalam waktu tertentu.

Faktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk antara lain :

Page 12: Makalah Geografi Penduduk.docx1

1.      Faktor dari daerah asal yang disebut faktor pendorong seperti adanya bencana alam, panen

yang gagal, lapangan kerja terbatas, kemanan terganggu, kurangnya sarana pendidikan

2.      Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor penarik seperti tersedianya lapangan

kerja, upah tinggi, tersedia sarana pendidikan, kesehatan dan hiburan.

3.      Faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan yang disebut penghalang. Yang

termasuk faktor ini misalnya jarak, jenis alat transport dan biaya transport. Jarak yang tidak

jauh dan mudahnya transportasi mendorong mobilitas penduduk.

4.      Faktor yang terdapat pada diri seseorang disebut faktor individu. Faktor ini sangat

mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan mobilitas atau tidak. Contoh faktor

individu ini antara lain umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.

Perilaku nmobilitas penduduk oleh Ravenstain disebut dengan hukum-hukum migrasi

sebagai berikut:

Para migrant cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan.

1.      Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigran adalah situasinya

memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan

pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan.

2.      Daerah tujuan mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility) lebih tinggi disbanding

dengan daerah asal.

3.      Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakan

informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi.

Cara dalam mengetahui mobilitas penduduk dapat menggunakan tiga cara yaitu

menggunakan sensus penduduk, registrasi penduduk dan survei penduduk.

B.   Saran

Saran dari kelompok kami disini dalam membahas materi mobilitas penduduk ini agar

kita semua dapat membedakan bahwa mobilitas dan migrasi itu berbeda. Selain itu agar kita

tidak rancu dalam membahas masalah kependudukan yang ada pada saat ini.bahwasanya ada

faktor-faktor yang memacu munculnya masalah kependudukan.

Page 13: Makalah Geografi Penduduk.docx1

DAFTAR PUSTAKA

http://mutyara92.wordpress.com/2009/11/01/pengertian-dan-ruang-lingkup-mobolitas-penduduk/Mantra, Ida Bagoes., Kasto., Yerenias T. Keban. 1999. Mobilitas Penduduk. Yogyakarta : Pusat

Penelitian Kependudukan UGM.Mantra, Ida Bagoes., dan Nasruddin Harahap. 1993. Analisis Perkembangan Kependudukan Menurut

Sensus Penduduk 1990 : Dinamika Mobilitas Indonesia. Yogyakarta : Pusat Penelitian dan Kependudukan UGM.

Mantra, Ida Bagoes., 1995. Mobilitas Penduduk Non Permanen. Makalah Seminar Bangga Suka Desa, di Yogakarta 6 Juni, di selenggarakan oleh BKKBN, DIY.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Posted by Dedi Irawan at 23.07 Reactions: 

1 komentar:

Page 14: Makalah Geografi Penduduk.docx1

1.

Dedi Irawan 9 Desember 2012 01.23

Apa komentar anda

Balas

Muat yang lain...

SUDAH LIHAT WAJIB KOMENTAR

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Entri

AKTIFITAS DAN KEGIATAN EKONOMI BENUA ASIA

AKTIFITAS DAN KEGIATAN EKONOMI BENUA ASIA             Aktifitas dan kegiatan ekonomi di Benua Asia sangat beranekaragam, karena hamp...

Page 15: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Rangkuman geologi pulau kalimantan barat,tengah,timur,dan selatan

Rangkuman geologi pulau kalimantan barat,tengah,timur,dan selatan. a.       keadaan geologi pulau kalimantan barat,timur,selatan,dan t...

MAKALAH BENUA ASIA

BAB I BENU ASIA A.    Pendahuluan Benua Asia merupakan benua terbesar dan berpopulasi terpadat di dunia dengan wilayah yang ...

Serial Number ESET Smart Security 5 Terbaru 2013-2016 BLOG D3DI

Buat sobat-sobat yang lagi nyari apa serial number eset terbaru, berikut serial numbernya : SERIAL ESET SMART SECURITY 5 versi 5.0.93...

JASA MEMBUAT BLOG Oleh Blog Dedi Irawan

PESAN SEKARANG JUGA JANGAN TUNDA-TUNDA LAGI, MURAH DAN BERKUALITAS, HARI GINI BLOGNYA STANDART APA KATA DUNIA, DAFTAR SEKARANG JUGA    ...

Download Skin Winamp Keren 2013 TERBARU

Winamp Player merupakan pemutar musik favorite saya, cukup banyak keunggulan dari player ini seperti support banyak plug-ins yang dapat a...

BANK MANDIRI MEMBERIKAN KEPUASAN KEPADA MASYARAKAT

Page 16: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Bank adalah tempat dimana mereka meminjamkan payung dalam cuaca yang baik, dan memintanya kembali saat mulai hujan Bank memberikan ...

PEMUKIMAN PENDUDUK Blog Dedi Irawan

PEMUKIMAN PENDUDUK Permukiman merupakan kumpulan tempat tinggal manusia di suatu kawasan tertentu. Manusia biasa membangun perumaha...

IKLIM KUTUB

CORAK KEHIDUPAN DI IKLIM KUTUB ATAU IKLIM DINGIN Iklim Dingin Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini diseb...

Page 17: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Digital clock

Arsip Blog

▼   2012 (118) o ►   Mei (1) o ▼   Desember (117)

MAKALAH MORFOLOGI

MAKALAH METKLIM (IKLIM)

MAKALAH TEKANAN UDARA

FERTILITA S DAN MORTALITAS SUMATERA

SEJARAH PSHT UNIKAMA

TATA TERTIB PSHT

VISI MISI PSHT UNIKAMA

MAKALAH LAHAN BASAH

MAKALAH STATISTIK KONSEP DASAR

MAKALAH RELIEF KEPULAUAN INDONESIA

LETAK GEOGRAFIS INDONESIA

HUMAN GEOGRAPHY

SEJARAH

Page 18: Makalah Geografi Penduduk.docx1

Gambar template oleh RBFried. Diberdayakan oleh Blogger.