makalah fpi

Upload: veeda-ja-vda-ii

Post on 09-Oct-2015

594 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah tentang DALIL AL-QUR’AN, HADITS NABI DAN PENDAPAT ULAMA’TENTANG PERBEDAAN FILSAFAT BARATDAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

TRANSCRIPT

  • DALIL AL-QURAN, HADITS NABI DAN PENDAPAT ULAMA

    TENTANG PERBEDAAN FILSAFAT BARAT

    DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

    Makalah

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

    Disusun Oleh:

    Jauharotul Mufidah

    NIM : D07212010

    Dosen Pembimbing :

    Dr. H. M. Yunus Abu Bakar, M. Ag

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    2013

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

    karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Shalawat

    serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

    kepada keluarganya, para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita

    semua selaku umatnya.

    Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran

    Filsafat Pendidikan Islam dengan judul DALIL AL-QURAN, HADITS NABI

    DAN PENDAPAT ULAMA TENTANG PERBEDAAN FILSAFAT BARAT

    DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.

    Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang telah

    diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

    menyampaikan terimakasih kepada:

    1. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan

    baik moril mapun materil

    2. Dosen pembimbing mata kuliah ini Dr. H. M. Yunus abu bakar, M.Ag

    3. Dan umumnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan

    motivasi dalam penyelesaian tugas ini.

    Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapat balasan

    yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.

    Surabaya, 10 Mei 2013

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR .............. ii

    DAFTAR ISI ......... iii

    PEMBAHASAN

    A.Filsafat Pendidikan Barat ................................................................................ 1

    B.Filsafat Pendidikan Islam .......,........... 1

    1. Bersifat Theosentris (berkisar sekitar Tuhan) ......... 1

    2. Berdasarkan wahyu (al Quran, Hadits dan pemikiran ulama yang

    didasarkan pada al-Quran dan Hadits) ......................... 3

    3. Meyakini adanya yang ghoib .. ...... 5

    4. Belajar mengajar adalah sama dengan ibadah, dan selalu dikaitkan dengan

    pengabdian kepada Tuhan ........ 8

    5. Meyakini adanya kehidupan sebelum dan sesudah mati .............. 9

    6. Di dalam pendidikan terdapat pahala dan dosa ........... 11

    7. Akal dan Ilmu manusia terbatas, yang tidak terbatas ialah ilmu Tuhan .. 12

    8. Akal dan ilmu terikat oleh norma dan nilai . 14

    9. Terdapat hak-hak Tuhan dan manusia lainnya terhadap ilmu yang

    dimiliki oleh seseorang......... 16

    10. Tujuan pendidikan adalah terbentuknya Insan Kamil ..... 18

    11. Evaluasi oleh diri sendiri dan Tuhan ... 20

  • PEMBAHASAN

    A. Filsafat Pendidikan Barat

    1. Anthroposentris (berkisar di sekitar manusia)

    2. Hasil piker manusia dari generasi ke generasi

    3. Posivistik, yang ada ialah yang dapat diamati oleh indera.

    4. Belajar-mengajar tidak ada hubungan dengan Tuhan dan agama: untuk

    memenuhi kebutuhan hidup dan kewajiban sosial

    5. Tidak membahas kehidupan sebelum dan sesudah mati

    6. Pendidikan tidak dikaitkan dengan pahala dan dosa

    7. Dengan akala manusia dapat mencapai tingkat setinggi-tingginya,

    kemampuan akal relative tidak terbatas

    8. Akal dan ilmu bebas nilai (Values free)

    9. Tidak membahas hak-hak Tuhan, paling tinggi pendidikan didasarkan atas

    kemanusiaan (humaniora)

    10. Tujuan pendidikan agar manusia dapat hidup lebih baik, sejahtera dan bahagia

    dalam hidupnya

    11. Evaluasi oleh orang lain (ujian dari TK sampai Perguruan Tinggi)

    B. Filsafat Pendidikan Islam

    Berikut ini adalah dalil-dalil naqli dari 11 perbedaan tersebut, ditinjau dari filsafat

    pendidikan Islam sebagai berikut :

    1. Bersifat Theosentris (berkisar sekitar Tuhan)

    Kita belajar atau mengajar itu harus lillahi taala dengan niat yang

    ikhlas. Thalabul ilmi lilibadah yang mana implikasinya adalah surga dan

    neraka. Dalam filsafat pendidikan islam ini dipercayai adanya barokah.

    a. Firman Allah SWT :

  • ) 13(

    Artinya :

    Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

    memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu

    mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

    benar-benar kezaliman yang besar. (Q.S. Luqman: 13)

    b. Hadits Nabi SAW :

    Artinya :Diriwayatkan dari Abi Dzar ia berkata Rasulullah SAW. bersabda kepada

    ku, katanya; Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada dan

    ikutilah setiap perbuatan yang jelek itu dengan kabaikan niscaya itu akan

    dapat menghapusnya dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang

    mulia. (HR. Abu Dawud)

    -

    . .

    . . Artinya :"Sesungguhnya 'Abdullah bin Umar bin al-'Ash berkata, Seorang laki-laki

    datang menghadap Nabi Muhammad SAW. Ia berkata : " Saya membaiat

    engkau untuk hijrah dan jihad fisabilillah karena saya ingin pahala dari

    Allah. Rasul bertanya: "Apakah orang tua masih hidup"? Laki-laki tersebut

    menjawab: " ia keduanya masih hidup". Tanya Nabi "apakah kamu

  • mengharapkan pahala dari Allah, jawabnya, ya. Sabda Nabi: pulanglah

    kamu kepada orang tuamu dan berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya".

    (H.R. Muslim)

    :

    c. Pendapat ulama :

    Menurut Al-Ghazzaly Tujuan utama pendidikan adalah untuk

    mendekatkan diri kepada Allah. Dan dari sanalah akan diperoleh

    kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hanya dengan

    ilmu pengetahuan manusia dapat menjadi sempurna dan dapat mengenal

    Tuhannya.

    2. Berdasarkan wahyu (al Quran, Hadits dan pemikiran ulama yang

    didasarkan pada al-Quran dan Hadits)

    a. Firman Allah SWT :

    ) 2(

    Artinya:

    Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka

    yang bertaqwa (Q.S.al-Baqoroh:2)

    Al-Quran adalah suatu formula, di dalamnya terdapat sains yang perlu

    dipikirkan oleh manusia. Sebagaimana firman Allah:

  • Artinya :

    Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,

    pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan

    ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami

    buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Q.S. Al-Hasyr: 21)

    b. Hadits Nabi SAW :

    ( )

    Artinya :

    Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian

    berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu

    kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Hakim)

    c. Pendapat ulama:

    .

    .

    .

    Menurut Al-Ghazzaly, Ilmu-ilmu yang fardhu ain yang wajib dipelajari

    oleh semua orang Islam meliputi ilmu-ilmu agama yakni ilmu yang

    bersumber dari Al-Quran.

  • 3. Meyakini adanya yang ghoib

    Bukan hanya sekedar mengajarkan yang ghoib, tetapi juga bagaimana cara

    meyakininya, begitu juga kontekstualisasi materi yang tidak ghoib dengan

    nilai-nilai ghaibiyah-Nya (nilai-nilai ke-Esa-an Allah).

    a. Firman Allah SWT :

    ) (

    ) (

    ) : ) ( -(

    Artinya:

    Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu

    sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum

    mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri

    Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu

    dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari

    tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya

    lagi dapat dipercaya.

    Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: Aku akan

    membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka

    tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun

    berkata: Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku

    bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang

    bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya

    sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha

    Kaya lagi Maha Mulia. (Q.S. An-Naml: 38 40)

  • b. Hadits Nabi SAW:

    :

    Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra. Berbunyi :

    Artinya:

    "Menghadiri majelis orang berilmu, lebih utama daripada mendirikan

    shalat seribu raka'at, mengunjungi seribu orang sakit dan berta'ziah seribu

    janazah".

    c. Pendapat ulama :

    Menurut KH. Ahmad Dahlan, Pendidikan islam hendaknya menjadi media

    dan mampu mengembangkan al-ruh dan al-akal. hal ini disebabkan di alam

    ini ada dua dimensi yaitu dimensi pisika dan metapisika. Manusia adalah

    integrasi dari dua dimensi yaitu dimensi ruh dan jasad.

    :

    .

    Pekerjaan memindahkan singgasana dari satu negeri ke negeri yang lain

    dalam waktu lebih cepat dari sekejap mata disebutkan oleh Al-Quran

    bukan sebagai suatu perbuatan sihir, kekuatan Jin, atau mukjizat seorang

    Nabi, melainkan perbuatan seseorang karena ilmu yang dimilikinya. Ini

    merupakan bukti bahwa dengan ilmu manusia mampu menundukkan

    banyak kekuatan alam. Ilmu modern pun telah mampu memindahkan suara

    melalui gelombang, lalu berkembang sehingga mampu memindahkan

  • gambar visual. Dan Al-Quran Al-Karim cukup memotivasi orang untuk

    berpikir. Al-Quran tidak perlu mengemukakan teori, cara atau sarananya.

    Al-Quran cukup hanya menunjukkan kunci-kunci marifah dan rahasia

    alam, serta mendorong kita untuk terus menerus meneliti serta

    mengkajinya.

    4. Belajar mengajar adalah sama dengan ibadah, dan selalu dikaitkan

    dengan pengabdian kepada Tuhan

    a. Firman Allah :

    : )(Artinya :Katakanlah: Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana

    Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah

    menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala

    sesuatu. (Q.S. Ankabut : 20)

    b. Hadits Nabi SAW :

    :

    :

    ( )

    Artinya :

    Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya

    bertujuan untuk mencari ridho Allah Azza wa Jalla. Kemudian ia

    mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan /

    kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga kelak

    pada hari kiamat. (HR. Abu Daud)

  • : Artinya :Hadis dari Abi Sa'id al-Khudri, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

    "Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim"

    ( )

    Artinya :

    Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk

    golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia

    sampai pulang kembali. (H.R. Turmudzi)

    Artinya :

    Barangsiapa yang menginginkan (kebahagian) hidup di dunia maka

    hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang meninginkan (kebahagian)

    hidup di akhirat maka hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang

    menhendaki kedua-keduanya maka hendaklah ia berilmu.

    c. Pandangan Ulama :

    Menurut Al-Mawardi, Mengajar dan mendidik adalah aktivitas keilmuan

    yang tidak bisa dinilai dengan materi.

    5. Meyakini adanya kehidupan sebelum dan sesudah matia. Firman Allah :

  • ) (

    ) ) ((

    : ) - (

    Artinya :(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,

    dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada

    mereka. (3) Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah

    diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu,

    serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (4) Mereka Itulah

    yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-

    orang yang beruntung (5). (Q.S. Al-Baqarah : 3 5)

    b. Hadits Nabi SAW :Dari Anas, dari Nabi Muhamad sabdanya: Sesungguhnya Allah telah

    menugaskan satu malaikat berhubung dengan peringkat-peringkat kejadian

    anak dalam kandungan rahim ibunya dan keadaan-keadaan yang akan

    dilalui dan didapatinya; apabila air benih itu jatuh ke dalam rahim, malaikat

    bertanya: Ya Tuhanku! Air benih ini akan disempurnakan kejadiannya

    atau tidak Ya Tuhanku! Daging segumpal ini akan disempurnakan

    kejadiannya atau tidak? Maka apabila Allah hendak sempurnakan jadinya

    seorang anak, malaikat bertanya lagi: Ya Tuhanku! adakah ia seorang

    (yang bernasib) celaka atau (yang bernasib) bahagia? Lelakikah ia atau

    perempuan? Bagaimana pula keadaan rezekinya dan ajalnya? (setelah

    malaikat mendapat jawapannya) maka dia menulis sebagaimana yang telah

    diperintahkan sedang anak itu dalam perut ibunya. (Hadis riwayat

    Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad)

    c. Pemikiran Ulama:

  • Menurut Umar Muhammad at-Taumi asy-Syabani, Tujuan tetinggi dari

    pendidikan Islam adalah persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

    6. Di dalam pendidikan terdapat pahala dan dosa

    a. Firman Allah :

    ) 36 (

    Artinya

    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

    pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

    semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa: 36)

    b. Hadits Nabi SAW :

    :

    ( )

    Artinya:

    Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa

    yang memberi petunjuk ke jalan yang baik (dengan ilmunya) maka ia akan

    mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya

    tanpa kurang sedikit pun. (H.R. Muslim)

    Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

    :

    :

    Artinya :

    Pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Taala mendatangi orang-orang

  • kafir kemudian dikatakn kepada mereka: Jika kamu memiliki emas yang

    memenuhi seluruh langit dan bumi, apakah kamu mensedekahkannya? Dia

    menjawab: Ya, kemudian dikatakan kepada mereka: Sesuangguhnya kalian

    telah mendapatkan pertanyaan yang lebih mudah dari pertanyaan tersebut

    c. Pemikiran Ulama:

    Menurut Abdullah Nashih Ulwan, Untuk membentuk moral, dan

    membiasakan anak didik berakhlak mulia yaitu diantaranya dengan cara

    targhib (pemberian stimulus berupa pujian dan sesuatu yang

    menyenangkan) dan tarhib (pemberian stimulus berupa peringatan atau

    sesuatu yang ditakuti). Bahkan pendidik pada kondisi tertentu terpaksa

    memberikan uqubah, hukuman, jika dipandang terdapat

    kemaslahatandalam proses taqwim al-inhiraf wa al-iwijaj, meluruskan

    penyimpangan dan penyelewengan.

    7. Akal dan Ilmu manusia terbatas, yang tidak terbatas ialah ilmu Tuhan

    a. Allah berfirman :

    : ) (Artinya:

    Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui

    apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Q.S.al-

    Baqoroh : 33)

    ) 147 (

    Artinya :

  • Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu

    Termasuk orang-orang yang ragu.(Q.S.al-Baqoroh:147)

    ) 85(

    Artinya:

    Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu

    Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

    melainkan sedikit.(Q.S.Al-Isra:85)

    b. Hadits Nabi SAW :

    Dari Aisyah r.a katanya:"Sesiapa yang menceritakan kepada engkau

    bahawa Muhammad melihat Tuhannya, sesungguhnya orang itu dusta

    kerana Allah mengatakan:"Pemandangan tidak sampai kepada-Nya". Dan

    sesiapa yang menceritakan kepada engkau bahawa Muhammad mengetahui

    hal yang ghaib, sesungguhnya orang itu dusta kerana Tuhan

    mengatakan:"Tiada mengetahui hal yang ghaib melainkan Allah."(Muslim)

    Artinya :

    Barangsiapa menghendaki hidup (kebaikan) di dunia maka kepadanya

    dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki kehidupan (baik) di akherat

    maka dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki keduanya maka juga

    dengan ilmu (HR. Bukhari dan Muslim)

    c. Pemikiran Ulama:

  • Menurut al-Imam asy-Syafii, Sebagaimana mata memiliki keterbatasan

    yang ia pasti berhenti padanya, maka akal juga memiliki keterbatasan yang

    ia harus berhenti padanya.

    8. Akal dan ilmu terikat oleh norma dan nilai

    Tegaknya dakwah kepada keimanan berdasarkan kepuasan (kemantapan) akal.

    Artinya, keimanan tidak berarti mematikan akal, bahkan Islam menyuruh akal

    untuk beramal pada bidangnya sehingga mendukung kekuatan iman dan tidak

    ada ajaran manapun yang memuliakan akal sebagaimana Islam

    memuliakannya, tidak menyepelekan dan tidak pula berlebihan. Sedangkan

    yang dilakukan para pengkultus akal yang mereka beritikad memuliakan akal,

    pada hakikatnya mereka justru menghinakan akal serta menyiksanya karena

    mambebani akal dengan sesuatu yang tidak mampu.

    Walaupun akal dimuliakan tapi kita menyadari bahwa akal adalah sesuatu

    yang berada dalam jasmani makhluk. Maka ia sebagaimana makhluk yang

    lain, memiliki sifat lemah dan keterbatasan. Al Imam As-Safarini

    rahimahullah berkata: Allah Taala menciptakan akal dan memberinya

    kekuatan adalah untuk berpikir dan Allah Taala menjadikan padanya batas

    yang ia harus berhenti padanya dari sisi berfikirnya bukan dari sisi ia

    menerima karunia Ilahi. Jika akal menggunakan daya pikirnya pada lingkup

    dan batasnya serta memaksimalkan pengkajiannya, ia akan tepat

    (menentukan) dengan ijin Allah. Tetapi jika ia menggunakan akalnya di luar

    lingkup dan batasnya yang Allah Taala telah tetapkan maka ia akan membabi

    buta1

    Untuk itu kita perlu mengetahui di mana sesungguhnya bidangnya akal.

    Intinya bahwa akal tidak mampu menjangkau perkara-perkara ghaib di balik

    1 Lawamiul Anwar Al-Bahiyyah, hal. 1105

  • alam nyata yang kita saksikan ini, seperti pengetahuan tentang Allah Taala

    dan sifat-sifat-Nya, arwah, surga dan neraka yang semua itu hanya dapat

    diketahui melalui wahyu.

    a. Firman Allah SWT :

    : ) (

    Artinya :

    Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu

    Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

    melainkan sedikit. (Q.S. Al-Israa:85)

    b. Hadits Nabi SAW :

    Artinya :

    Berpikirlah pada makhluk-makhluk Allah dan jangan berpikir pada Dzat

    Allah. (HR. Ath-Thabrani, Al-Lalikai dan Al-Baihaqi dari Ibnu Umar,

    lihat Ash-Shahihah no. 1788 dan Asy-Syaikh Al-Albani menghasankannya)

    : , :

    : . :

    )

    (

    Artinya :Dari Aisyah-ra- ia berkata : saya bertanya kepada Rasulullah, dengan

    apakah manusia bisa utama di dunia. Rasulullah berkata ; dengan akal.

    Aisyah bertanya lagi : kalau diakhirat?, Rasulullah menjawab ; dengan

    akal. Maka Aisyah bertanya lagi : (bukankah) manusia sesungguhnya

  • manusia itu dibalas hanya karena amal-amalnya. Rasulullah menjawab :

    dan tidaklah manusia-manusia beramal kecuali dengan sekedar yang Allah

    SWT berikan yaitu akal. Maka dengan sekedar apa yang telah diberikan

    kepada mereka (akal) itulah amal-amal mereka. Dan atas sekedar apa yang

    mereka kerjakan, maka mereka mendapat balasan.

    c. Pemikiran Ulama:

    Menurut Zuhairini, Pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada

    pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau

    sesuatu upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan, dan berbuat

    berdasarkan nilai-nilai islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-

    nilai Islam.

    9. Terdapat hak-hak Tuhan dan manusia lainnya terhadap ilmu yang

    dimiliki oleh seseorang

    Ilmu yang berhubungan dengan hak Tuhan yaitu ilmu untuk diterangkan ,

    sedangkan yang berhubungan dengan hak manusia yaitu untuk mendapatkan

    manfaat dari ilmu itu.

    a. Firman Allah:

    ) 6 (

    Artinya :

    Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

    api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

    malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

    apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

  • yang diperintahkan. (Q.S.at-Tahrim:6)

    )122(

    Artinya :

    Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

    mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

    orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

    memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

    kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(Q.S.at-Taubah:122)

    b. Rasulullah SAW :

    Artinya :

    Barangsiapa menghendaki hidup (kebaikan) di dunia maka kepadanya

    dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki kehidupan (baik) di akherat

    maka dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki keduanya maka juga

    dengan ilmu (HR. Bukhari Muslim)

    c. Pandangan Ulama

    Menurut Imam Ibnul Qoyyim, Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa

    amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta

    Ahli Kitab. Dan jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya

    keikhlasan niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.

    10. Tujuan pendidikan adalah terbentuknya Insan Kamil

    a. Firman Allah :

  • (102)

    : aynitrA

    halireb ,imaK nahuT aY :aodneb gnay gnaro ada akerem aratna id naD

    irad imaK halarahilep nad tarihka id nakiabek nad ainud id nakiabek imaK

    )102:horoqaB-la.S.Q( akaren askis

    (65 )

    : aynitrA

    akerem ayapus naknialem aisunam nad nij nakatpicnem kadit uka naD

    )65:taayirazD-zdA .S.Q(.uKadapek idbagnem

    ( 03 )

    : aynitrA

    :takialaM araP adapek namrifreb umnahuT akitek haltagnI

    .imub akum id hafilahk gnaroes nakidajnem kadneh uka aynhuggnuseS

    imub id )hafilahk( nakidajnem kadneh uakgnE apagneM :atakreb akerem

    ,harad nakhapmunem nad aynadap nakasurek taubmem naka gnay gnaro uti

    nad uakgnE ijumem nagned hibsatreb asaitnaneS imaK lahadaP

    iuhategnem uka aynhuggnuseS :namrifreb nahuT ?uakgnE nakicusnem

    )03:horoqaB-la.S.Q(.iuhatek umak kadit gnay apa

    ( 211 )

    : aynitrA

  • Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka

    berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan

    manusia.(Q.S.Ali Imron:112)

    b. Hadits Nabi SAW :

    : :

    ( )

    Artinya :

    Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdir Rahman Muadz bin

    Jabal ra, dari Raullullah SAW, beliau bersabda, Bertakwalah kepada Allah

    dimanapun kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan maka

    kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan pergaulilah manusia

    dengan akhlak yang mulia.(H.R at-Tirmidzi, dan ia berkata hadist hasan,

    dan disebagian kitab disebutkan sebagai hadist hasan shahih).

    c. Pandangan Ulama

    Menurut Ibnu Sina, Tujuan utama pendidikan adalah untuk membentuk

    Insan Kamil, atau manusia yang terbina seluruh potensi dirinya secara

    seimbang dan menyeluruh.

    11. Evaluasi oleh diri sendiri dan Tuhan

  • a. Firman Allah.

    ) 31(

    Artinya :

    Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

    seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu

    berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

    memang benar orang-orang yang benar! (Q.S. Al-Baqarah: 31)

    b. Hadist Rasulullah SAW :Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata,

    Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri

    serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang

    lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan

    terhadap Allah SWT. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, Hadits ini adalah

    hadits hasan).

    c. Pemikiran Ulama:Menurut Ibnu Khaldun, Konsep evaluasi dalam pendidikan Islam bersifat

    menyeluruh, baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT sebagai

    Pencipta, hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia

    dengan alam sekitarnya, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

    Spectrum kajian evaluasi dalam pendidikan Islam tidak

    hanya terkonsentrasi pada aspek kognitif, tetapi justru dibutuhkan

    keseimbangan yang terpadu antara penilaian iman, ilmu, dan amal. Sebab

    kualitas keimanan, keilmuan, dan amal shalihnya.