makalah evolusi kromosom y

25
Makalah Evolusi Kromosom Y 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel mahkluk hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex (kromosom 1 s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex ( kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Kromosom juga berfungsi untuk membawa informasi genetik yang sangat menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untuk kehidupan sehari-hari. Proses pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga kelainan genetik atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-protein tubuh, serta dapat mengakibatkan pertumbuhan maupun perkembangan janin atau bayi yang tidak normal. Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari ibunya, dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), jadi jumlah totalnya menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan. Ilmu pengetahuan mengenal kromosom X sebagai kromosom perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan memiliki pasangan kromosom XX dan laki-laki Oleh: Dewi Setiyana Page 1

Upload: semarang-state-university

Post on 14-Apr-2017

300 views

Category:

Science


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel mahkluk

hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang

kromosom non-sex (kromosom 1 s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex

( kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Kromosom juga berfungsi untuk

membawa informasi genetik yang sangat menentukan proses pertumbuhan dan

perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untuk kehidupan sehari-hari. Proses

pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga kelainan genetik

atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-

protein tubuh, serta dapat mengakibatkan pertumbuhan maupun perkembangan janin atau

bayi yang tidak normal.

Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari

ibunya, dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh

sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), jadi jumlah totalnya menjadi

46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan. Ilmu pengetahuan mengenal kromosom X

sebagai kromosom perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan

memiliki pasangan kromosom XX dan laki-laki memiliki pasangan kromosom XY. Para

ahli mengatakan, saat ini jumlah kromosom Y pada laki-laki memang menyusut di banding

ratusan juta tahun silam. Menurut sebuah penelitian, proses evolusi yang terjadi pada

manusia membuat kromosom Y pada laki-laki semakin menyusut. Sebagai perbandingan,

diperkirakan jumlah kromosom Y saat ini hanya 3 persen dibandingkan dengan 200 juta

tahun silam. Berikut data perbandingan jumlah laki-laki : perempuan (total) dimasing-

masing Negara (2012/2013), informasi ini dikumpulkan dari Biro Statistik masing-masing

Negara serta Organisasi-organisasi Internasional (PBB, dsb).

Oleh: Dewi Setiyana Page 1

Page 2: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Tabel 1. Data Statistik Perbandingan Jumlah Laki-Laki : Perempuan

Oleh: Dewi Setiyana Page 2

Page 3: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Oleh: Dewi Setiyana Page 3

Page 4: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Oleh: Dewi Setiyana Page 4

Page 5: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Oleh: Dewi Setiyana Page 5

Page 6: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Dari data statistik dimasing-masing negara, terlihat bahwa dari usia di bawah 15 tahun

jumlah laki-laki lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah perempuan. Mulai usia

antara 15 tahun sampai 64 tahun, dibeberapa negara bahkan setengah dari negara yang

tercantum dalam data statistik di atas, menunjukkan bahwa jumlah perempuan mulai

bertambah, sehingga menyebabkan perbandingan jumlah antara laki-laki dan

perempuannya berubah dibandingkan perbandingan jumlah yang di usia di bawah 15 tahun

sebelumnya, dengan jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki di beberapa negara

tertentu. Sedangkan usia di atas 64 tahun, jumlah perempuannya lebih banyak dari pada

Oleh: Dewi Setiyana Page 6

Page 7: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

jumlah laki-laki. Meskipun ada beberapa negara yang jumlah laki-lakinya masih

menunjukkan jumlah yang paling banyak dari pada jumlah perempuannya. Namun hal

tersebut tidak lebih dari 5%. Dan pada kolom bagian di seluruh usia, lebih dari 50%,

perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, terlihat lebih banyak perempuannya dari

pada laki-laki.

Makalah ini mencoba untuk membahas mengenai kasus atau fenomena yang terjadi di

alam atau di kehidupan nyata, dimana jumlah laki-laki semakin berkurang. Dengan adanya

fenomena tersebut, kami mencoba mengaitkannya dengan ilmu genetika yang kami peroleh

selama ini. Misalnya faktor-faktor yang dapat menyebabkan fenomena itu terjadi, baik itu

faktor internal (kromosom seks, gen, dll) maupun faktor eksternal yang berkaitan dengan

sifat kromosom seks.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan masalah antara lain :

1. Fenomena apa yang terjadi sehingga semakin lama jumlah laki-laki semakin

berkurang dibandingkan dengan jumlah perempuan yang semakin bertambah?

2. Apa saja faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi?

3. Bagaimanakah usaha yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kembali jumlah

laki-laki dan jumlah perempuan?

C. TUJUAN

Tujuan dari perumusan masalah di atas antara lain :

Oleh: Dewi Setiyana Page 7

Page 8: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

1. Mengetahui fenomena yang terjadi berkaitan dengan jumlah laki-laki yang semakin

berkurang dibandingkan dengan jumlah perempuan yang semakin bertambah.

2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi.

3. Mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kembali jumlah

laki-laki dan jumlah perempuan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

KROMOSOM

Kromosom berasal dari kata chroma dan soma=badan. Dari asal katanya tersebut

kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau

pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.

Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari

satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu

organisme, seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada

beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang

Oleh: Dewi Setiyana Page 8

Page 9: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Setiap kromosom

terdiri atas molekul panjang tunggal DNA hingga 280 Mb dalam tubuh manusia,

terorganisasi kedalam peningkatan level pengkondensasian oleh protein histon dan non

histon yang tersusun secara kompleks. Bagian kromosom terdiri dari lengan dan sentromer.

Sentromer merupakan bagian kepala kromosom, sentromer tersebut mengandung

kromonema dan gen. Lengan ialah badan kromosom sendiri dan juga mengandung

kromonema dan gen. Lengan memiliki 3 daerah yaitu : selaput, kandung, dan kromonema.

Selaput ialah lapisan tipis yang menyeliputi badan kromosom, kandung (matrix) mengisi

seluruh lengan, terdiri dari cairan bening. Kromonema adalah benang halus yang berpilin-

pilin yang terendam dalam kandung kromonema yang berasal dari kromonema kromatin

sendiri.

Setiap kromosom dalam genom dapat dengan mudah dibedakan antara kromosom

yang satu dengan lainnya dengan menggunakan beberapa cara khusus yang salah satunya

adalah dengan melihat panjang relatifnya, posisi dari sentromer yang membagi kromosom

menjadi dua lengan yang panjangnya berfariasi, ada tidaknya dan posisi dari daerah yang

dinakanan knob atau kromometer, tempat benang-benang kromatid yang disebut Sateit.

Kromosom dengan median sentromer normalnya akan memiliki jumlah lengan yang dapat

Oleh: Dewi Setiyana Page 9

Page 10: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

dibagi. Lengan yang lebih pendek dinamakan lengan P sedangkan lengan yang lebih

panjang dinamakan lengan Q.

Secara umum dikenal ada dua tipe kromosom yaitu kromosom autosom (kromosom

tubuh) dan kromosom seks (kromosom kelamin). Umumnya makhluk hidup memiliki

sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan kromosom autosom. Pada manusia

terdapat 46 jumlah kromosom, terdiri atas 44 kromosom autosom dan 2 kromosom kelami

atau 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom kelamin.

Pada spesies dengan jenis kelamin yang terpisah, penentuan seks biasanya dihubungkan

dengan kromosom dimorfism. Pada manusia, dimorfism tampak dalam bentuk sepasang

kromosom seks yang secara struktural berbeda dan pada manusia ditandai dengan adanya

kromosom X dan Y. Kromosom X adalah submetasentrik, sedangkan kromosom Y adalah

akrosentrik. Pada wanita kromosom kelaminnya adalah XX, oleh sebab itu hanya mampu

menghasilkan gamet yang membawa kromosom X. Dengan demikian dinamakan

homogametik. Pada laki-laki kromosom kelaminnya adalah XY, oleh sebab itu ia dapat

menghasilkan gamet yang membawa kromosom X atau Y. Dengan demikian dinamakan

heterogametik.

KROMOSOM SEKS (KROMOSOM X DAN KROMOSOM Y)

Kromosom X merupakan salah satu dari 2 kromosom jenis kelamin pada manusia.

Kromosom X ini terdapat pada 1 dari 23 pasang kromosom lainnya di setiap sel manusia.

Kromosom X terdiri dari sekitar 155 juta DNA dan itu kurang lebih menggambarkan 5 %

dari total jumlah DNA didalam sel. Setiap orang normalnya akan mempunyai setidaknya 1

kromosom X didalam setiap selnya, dimana perempuan mempunyai 2 kromosom X

sedangkan laki-laki mempunyai 1 kromosom X dan 1 kromosom Y. Pada saat

perkembangan embrio pada janin perempuan, salah satu kromosom X tersebut secara acak

dan permanen di non aktifkan di sel somatik (sel yang selain sel sperma dan sel telur).

Fenomena ini disebut dengan inaktivasi X atau lyonisasi. Inaktivasi salah satu kromosom X

ini bertujuan untuk membuat kromosom X yang aktif di tubuh wanita hanya berjumlah 1

Oleh: Dewi Setiyana Page 10

Page 11: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

saja seperti pada pria. Karena inaktivasi kromosom X ini bersifat acak, maka bisa saja pada

suatu sel, yang aktif adalah Kromosom X yang didapat dari ayah, sedangkan di sel lain

yang aktif adalah kromosom X yang didapat dari ibu. Untuk proses identifikasi gen yang

terdapat pada kromosom merupakan penyelidikan yang masih berlanjut pada ilmu genetika

dan karena para peneliti bisa memiliki metode yang berbeda maka jumlah pasti dari gen

juga bisa berbeda. Diperkirakan kromosom X ini mengandung 900-1400 gen.

Kromosom Y merupakan kromosom yang hanya terdapat pada laki-laki dan terdiri

dari sekitar 58 juta DNA yang menggambarkan kurang lebih 2 % dari total DNA dalam sel.

Sama seperti pada kromosom X, karena para peneliti juga dapat mempunyai metode yang

berbeda untuk proses identifikasi gen dalam kromosom Y ini, maka jumlah pasti gennya

juga dapat berbeda, tetapi diperkirakan dalam kromosom Y ini mengandung antara 70-200

gen. Karena kromosom Y ini hanya dimiliki oleh laki-laki, maka kromosom ini

mengandung gen yang berfungsi untuk penentuan dan perkembangan jenis kelamin laki-

laki. Jenis kelamin ini sendiri ditentukan oleh gen SRY yang berfungsi untuk membuat

janin menjadi berjenis kelamin laki-laki, sedangkan gen lain yang terdapat pada kromosom

Y berfungsi dalam hal kesuburan laki-laki.

PERBEDAAN KROMOSOM X DAN KROMOSOM Y

Kromosom Y bergerak lebih cepat, ukurannya relatif lebih kecil, namun umurnya

lebih pendek, kromosom Y tidak tahan pada vagina dengan pH asam . Sebaliknya,

kromosom X lebih kurang 3% lebih gemuk, bentuknya lebih bulat, dengan bentuk dan

ukuran yang demikian, kromosom X bergerak lebih lambat, dan lebih tahan pada vagina

dengan pH asam, serta memiliki daya tahan hidup yang lebih lama. Kromosom Y dapat

bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama 12 hingga 24 jam, sedangkan

Kromosom X sanggup bertahan hingga 2 hari. Tapi ketentuan jenis kelamin keturunan

manusia ini bersifat acak dan tidak dapat ditentukan sesuai keinginan orangtuanya. Lain

halnya dengan penyu, yang dapat menghasilkan keturunan jantan atau betina, bergantung

pada suhu saat inkubasinya.

Oleh: Dewi Setiyana Page 11

Page 12: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Dalam satu statistik yang sederhana, mengungkapkan informasi bahwa karena

perempuan/betina memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki/jantan memiliki satu

kromosom X, dan satu kromosom Y, maka tiga per empat dari seluruh kromosom seks

adalah kromosom X, sedangkan satu per empat adalah kromosom Y. Oleh karena itu,

kromosom X lebih mungkin mengembangkan kemampuan menembak mati kromosom Y

dibandingkan sebaliknya. Tiap gen pada kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen X.

Akibatnya, kromosom Y harus melepaskan sebanyak mungkin gen dan menghentikan

aktivitas sisanya, untuk “lari dan bersembunyi” (sesuai jargon yang digunakan oleh

William Amos dari Cambridge University). Hampir dari seluruh panjang untaian

kromosom Y terdiri atas DNA bukan penyandi, tanpa tugas apapun, sehingga semakin

sedikit sasaran yang dapat ditembak oleh gen-gen dari kromosom X. Di lengan kromosom

Y, terdapat gen SRY, dimana gen tersebut merupakan gen istimewa yang dimiliki oleh

kromosom Y. Urutannya sangat konsisten, dan tidak ada mutasi titik sama sekali, nyaris

tidak berubah sejak leluhur sekitar 200.000 tahun silam atau lebih.

Dari waktu ke waktu, suatu gen penggerak muncul pada kromosom X yang aktif

menyerang kromosom Y, dengan mengenali protein yang dibuat oleh SRY. Dengan

seketika ada keunggulan selektif untuk tiap mutan SRY langka yang cukup berbeda

sehingga tidak mudah dikenali. Mutan ini mulai menyebar dengan mengorbankan lagi

dengan peluang lagi menjadi laki-laki. Kromosom X penggerak mendistorsi rasio seks ke

arah perempuan, tetapi penyebaran SRY mutan baru berfungsi mengembalikan

keseimbangan. Hasil akhirnya adalah suatu urutan gen SRY sama sekali baru yang sama-

sama dimiliki oleh semua anggota spesies, dengan variasi sangat sedikit.

Pengaruh ledakkan tiba-tiba dalam evolusi ini (yang tampaknya berlangsung begitu

cepat sehingga hampir tidak tercatat dalam sejarah evolusi) adalah terbentuknya SRY-SRY

yang berbeda sekali untuk tiap spesies, tapi sangat mirip dalam spesies yang sama.

Oleh: Dewi Setiyana Page 12

Page 13: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

BAB III

DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel 2. Data Kelas

Oleh: Dewi Setiyana Page 13

Page 14: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

BAB IV

PEMBAHASAN

Oleh: Dewi Setiyana Page 14

Page 15: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel

mahkluk hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22

pasang kromosom non-sex (kromosom 1 s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex

( kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Kromosom X sebagai kromosom

perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan memiliki pasangan

kromosom XX dan laki-laki memiliki pasangan kromosom XY. Menurut sebuah penelitian,

proses evolusi yang terjadi pada manusia membuat kromosom Y pada laki-laki semakin

menyusut. Sebagai perbandingan, diperkirakan jumlah kromosom Y saat ini hanya 3 persen

dibandingkan dengan 200 juta tahun silam. Berdasarkan hipotesis tersebut, maka seperti

yang tampak pada data kelas di atas, merupakan contoh atau sample dari sebuah fenomena

dengan menyusutnya kromosom Y. Hal ini dapat disebut sebagai evolusi kromosom Y,

karena prosesnya seiring dengan proses evolusi yang terjadi pada manusia. Pada tabel data

kelas, untuk barisan yang terdapat pada kolon generasi pertama, jumlah laki-laki lebih

banyak bila dibandingkan dengan jumlah perempuan adalah 230:194 atau dari rata-ratanya

7:6. Sedangkan pada generasi kedua, jumlah perempuannya lebih banyak daripada jumlah

laki-laki dengan perbandingan laki-laki:perempuannya adalah 95:151 atau dari rata-rata,

perbandingan laki-laki:perempuannya adalah 3:5. Dari hasil tersebut, maka diketahui

bahwa terjadi penyusutan jumlah laki-laki, dalam hal ini terkait dengan adanya penyusutan

kromosom Y.

Fenomena menyusutnya kromosom Y dapat diakibatkan karena gen-gen pada

kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen-gen kromosom X. Tiga per empat dari

seluruh kromosom seks adalah kromosom X, sedangkan satu per empat adalah kromosom

Y. Namun, adanya gen SRY pada lengan kromosom Y, menyebabkan kromosom X tidak

mengenali protein yang dibuat oleh gen SRY pada tiap mutan SRY. Dalam hal ini,

kromosom X penggerak mendistorsi rasio seks ke arah perempuan, tetapi penyebaran SRY

mutan baru berfungsi mengembalikan keseimbangan. Hasil akhirnya adalah suatu urutan

gen SRY sama sekali baru yang sama-sama dimiliki oleh semua anggota spesies, dengan

variasi sangat sedikit.

Oleh: Dewi Setiyana Page 15

Page 16: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

Faktor lainnya yaitu terkait dengan sifat yang dimiliki oleh masing-masing

kromosom, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Dimana kromosom Y memiliki

keunggulan pergerakannya lebih cepat, karena ukurannya yang relatif lebih kecil, namun

umurnya lebih pendek yaitu dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita

selama 12 hingga 24 jam, kromosom Y tidak tahan pada vagina dengan pH asam.

Sebaliknya, kromosom X lebih kurang 3% lebih gemuk, bentuknya lebih bulat, dengan

bentuk dan ukuran yang demikian, sehingga pergerakan kromosom X lebih lambat, namun

ia lebih tahan pada vagina dengan pH asam, serta memiliki daya tahan hidup yang lebih

lama yaitu sanggup bertahan hingga 2 hari. Sehingga apabila yang lebih dulu membuahi

ovum itu adalah sel sperma yang berkromosom X, maka akan terbentuk janin atau calon

individu perempuan (XX). Sedangkan apabila yang lebih dulu membuahi ovum adalah sel

sperma berkromosom Y, maka akan terbentuk calon individu laki-laki (XY). Faktor

kualitas sel sperma yang di dalamnya terkandung materi genetik atau kromosom

(kromosom X atau kromosom Y), juga mempengaruhi calon individu yang dihasilkan dari

proses fertilisasi. Dan hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah antara laki-laki dan

perempuan.

Oleh karena makhluk hidup itu juga berinteraksi dengan lingkungannya, maka

adaptasi pun dilakukan. Tujuannya untuk mempertahankan diri atau untuk tetap lestari dari

seleksi alam. Buktinya ada pada proses evolusi yang terjadi secara cepat pada kromosom Y.

Yang bahkan tidak sempat tercatat kapan dimulainya proses evolusi tersebut. Pola makanan

juga memiliki konstribusi terhadap protein-protein dalam gen-gen yang terdapat pada

kromosom.

Dalam ilmu kedokteran, telah dikenal yang namanya program keluarga berencana,

dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, telah kita keal pula bebbagai sistem

mengatur kelahiran (sistem kalender, pemakaian alat kontrasepsi, dll), di bidang ilmu

biologi sendiri kita dikenalkan tentang kromosom. Dengan berbagai pengetahuan atau

disiplin ilmu yang telah kita peroleh ini, maka hendaklah kita mencoba menganalisis

dengan mengaitkan antara disiplin ilmu yang satu, dengan yang lain. Misalnya kita

Oleh: Dewi Setiyana Page 16

Page 17: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

berusaha untuk mengatur jumlah laki-laki dan perempuan, bagaimana supaya dapat

kembali seimbang. Yang pertama, kita tahu bahwa masing-masing kromosom (kromosom

X maupun Y) memiliki sifat tertentu. Salah satu sifatnya adalah kromosom X tahan

terhadap kondisi asam pada vagina, sedangkan pada kromosom Y kebalikannya. Maka kita

kemudian mencari tahu, bagaimana caranya mengatur atau memastikan kondisi vagina

berada pada pH yang tidak terlalu asam, tujuannya agar kromosom Y tetap bertahan hingga

ia lebih dulu membuahi ovum. Sehingga hasil dari proses fertilisasi nantinya membentuk

zigot dengan kromosom seks (XY). Proses ini dapat dilakukan dengan sistem kalender

(berdasar pada siklus menstruasi maupun ovulasi). Langkah ini merupakan salah satu

contoh, karena masih ada banyak cara yang dapat dilakukan guna menjaga keseimbangan

jumlah laki-laki dan perempuan (dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk

melestarikan kromosom Y).

BAB V

PENUTUP

Oleh: Dewi Setiyana Page 17

Page 18: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

A. KESIMPULAN

1. Fenomena menyusutnya kromosom Y merupakan proses evolusi yang diakibatkan

karena gen-gen pada kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen-gen kromosom

X. Tiga per empat dari seluruh kromosom seks adalah kromosom X, sedangkan satu

per empat adalah kromosom Y.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan Fenomena evolusi kromosom Y meliputi faktor

internal (gen yang terkandung didalam kromosom, sifat yang dimiliki oleh

kromosom tersebut, dll) dan faktor eksternal (misalnya lingkungan, dll).

3. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani fenomena atau kasus tersebut di atas

salah satunya adalah melalui proses belajar, sosialisasi pemahaman yang ada

kaitannya dengan fenomena ini.

B. SARAN

1. Mahasiswa harus lebih giat dan tekun dalam belajar.

2. Mahasiswa harus tahu konsep dari ilmu yang dipelajari.

3. Mahasiswa harus mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.

4. Mahasiswa hendaklah mampu mencoba menganalisis setiap fenomena yang terjadi

dalam kehidupan.

5. Mahasiswa hendaklah senantiasa bersyukur disetiap ilmu yang ia peroleh. Karena

dengan ilmu itulah kita tahu akan kebesaran Sang Pencipta.

DAFTAR PUSTAKA

Oleh: Dewi Setiyana Page 18

Page 19: Makalah Evolusi Kromosom Y

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013

C.Pai, Anna, Muchdin Apandi. 1997. Dasar-Dasar Genetika. Bandung: Kanisius

Elrod, S dan William, S. 2006. Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Jusuf, Muhammad. 1995. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi gen. Jakarta: Sagung Seto

Print, Murai. 1998. Pengantar Gen dan DNA. Jakarta: Pakar Raya

Stansfield, WD. 1991. Genetika Edisi kedua. Jakarta: Erlangga

Suryo. 1997. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Oleh: Dewi Setiyana Page 19