makalah evolusi kromosom y
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel mahkluk
hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang
kromosom non-sex (kromosom 1 s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex
( kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Kromosom juga berfungsi untuk
membawa informasi genetik yang sangat menentukan proses pertumbuhan dan
perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untuk kehidupan sehari-hari. Proses
pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga kelainan genetik
atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-
protein tubuh, serta dapat mengakibatkan pertumbuhan maupun perkembangan janin atau
bayi yang tidak normal.
Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari
ibunya, dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh
sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), jadi jumlah totalnya menjadi
46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan. Ilmu pengetahuan mengenal kromosom X
sebagai kromosom perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan
memiliki pasangan kromosom XX dan laki-laki memiliki pasangan kromosom XY. Para
ahli mengatakan, saat ini jumlah kromosom Y pada laki-laki memang menyusut di banding
ratusan juta tahun silam. Menurut sebuah penelitian, proses evolusi yang terjadi pada
manusia membuat kromosom Y pada laki-laki semakin menyusut. Sebagai perbandingan,
diperkirakan jumlah kromosom Y saat ini hanya 3 persen dibandingkan dengan 200 juta
tahun silam. Berikut data perbandingan jumlah laki-laki : perempuan (total) dimasing-
masing Negara (2012/2013), informasi ini dikumpulkan dari Biro Statistik masing-masing
Negara serta Organisasi-organisasi Internasional (PBB, dsb).
Oleh: Dewi Setiyana Page 1

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Tabel 1. Data Statistik Perbandingan Jumlah Laki-Laki : Perempuan
Oleh: Dewi Setiyana Page 2

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Oleh: Dewi Setiyana Page 3

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Oleh: Dewi Setiyana Page 4

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Oleh: Dewi Setiyana Page 5

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Dari data statistik dimasing-masing negara, terlihat bahwa dari usia di bawah 15 tahun
jumlah laki-laki lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah perempuan. Mulai usia
antara 15 tahun sampai 64 tahun, dibeberapa negara bahkan setengah dari negara yang
tercantum dalam data statistik di atas, menunjukkan bahwa jumlah perempuan mulai
bertambah, sehingga menyebabkan perbandingan jumlah antara laki-laki dan
perempuannya berubah dibandingkan perbandingan jumlah yang di usia di bawah 15 tahun
sebelumnya, dengan jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki di beberapa negara
tertentu. Sedangkan usia di atas 64 tahun, jumlah perempuannya lebih banyak dari pada
Oleh: Dewi Setiyana Page 6

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
jumlah laki-laki. Meskipun ada beberapa negara yang jumlah laki-lakinya masih
menunjukkan jumlah yang paling banyak dari pada jumlah perempuannya. Namun hal
tersebut tidak lebih dari 5%. Dan pada kolom bagian di seluruh usia, lebih dari 50%,
perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, terlihat lebih banyak perempuannya dari
pada laki-laki.
Makalah ini mencoba untuk membahas mengenai kasus atau fenomena yang terjadi di
alam atau di kehidupan nyata, dimana jumlah laki-laki semakin berkurang. Dengan adanya
fenomena tersebut, kami mencoba mengaitkannya dengan ilmu genetika yang kami peroleh
selama ini. Misalnya faktor-faktor yang dapat menyebabkan fenomena itu terjadi, baik itu
faktor internal (kromosom seks, gen, dll) maupun faktor eksternal yang berkaitan dengan
sifat kromosom seks.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan masalah antara lain :
1. Fenomena apa yang terjadi sehingga semakin lama jumlah laki-laki semakin
berkurang dibandingkan dengan jumlah perempuan yang semakin bertambah?
2. Apa saja faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi?
3. Bagaimanakah usaha yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kembali jumlah
laki-laki dan jumlah perempuan?
C. TUJUAN
Tujuan dari perumusan masalah di atas antara lain :
Oleh: Dewi Setiyana Page 7

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
1. Mengetahui fenomena yang terjadi berkaitan dengan jumlah laki-laki yang semakin
berkurang dibandingkan dengan jumlah perempuan yang semakin bertambah.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi.
3. Mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kembali jumlah
laki-laki dan jumlah perempuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KROMOSOM
Kromosom berasal dari kata chroma dan soma=badan. Dari asal katanya tersebut
kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau
pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.
Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari
satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu
organisme, seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada
beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang
Oleh: Dewi Setiyana Page 8

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Setiap kromosom
terdiri atas molekul panjang tunggal DNA hingga 280 Mb dalam tubuh manusia,
terorganisasi kedalam peningkatan level pengkondensasian oleh protein histon dan non
histon yang tersusun secara kompleks. Bagian kromosom terdiri dari lengan dan sentromer.
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom, sentromer tersebut mengandung
kromonema dan gen. Lengan ialah badan kromosom sendiri dan juga mengandung
kromonema dan gen. Lengan memiliki 3 daerah yaitu : selaput, kandung, dan kromonema.
Selaput ialah lapisan tipis yang menyeliputi badan kromosom, kandung (matrix) mengisi
seluruh lengan, terdiri dari cairan bening. Kromonema adalah benang halus yang berpilin-
pilin yang terendam dalam kandung kromonema yang berasal dari kromonema kromatin
sendiri.
Setiap kromosom dalam genom dapat dengan mudah dibedakan antara kromosom
yang satu dengan lainnya dengan menggunakan beberapa cara khusus yang salah satunya
adalah dengan melihat panjang relatifnya, posisi dari sentromer yang membagi kromosom
menjadi dua lengan yang panjangnya berfariasi, ada tidaknya dan posisi dari daerah yang
dinakanan knob atau kromometer, tempat benang-benang kromatid yang disebut Sateit.
Kromosom dengan median sentromer normalnya akan memiliki jumlah lengan yang dapat
Oleh: Dewi Setiyana Page 9

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
dibagi. Lengan yang lebih pendek dinamakan lengan P sedangkan lengan yang lebih
panjang dinamakan lengan Q.
Secara umum dikenal ada dua tipe kromosom yaitu kromosom autosom (kromosom
tubuh) dan kromosom seks (kromosom kelamin). Umumnya makhluk hidup memiliki
sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan kromosom autosom. Pada manusia
terdapat 46 jumlah kromosom, terdiri atas 44 kromosom autosom dan 2 kromosom kelami
atau 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom kelamin.
Pada spesies dengan jenis kelamin yang terpisah, penentuan seks biasanya dihubungkan
dengan kromosom dimorfism. Pada manusia, dimorfism tampak dalam bentuk sepasang
kromosom seks yang secara struktural berbeda dan pada manusia ditandai dengan adanya
kromosom X dan Y. Kromosom X adalah submetasentrik, sedangkan kromosom Y adalah
akrosentrik. Pada wanita kromosom kelaminnya adalah XX, oleh sebab itu hanya mampu
menghasilkan gamet yang membawa kromosom X. Dengan demikian dinamakan
homogametik. Pada laki-laki kromosom kelaminnya adalah XY, oleh sebab itu ia dapat
menghasilkan gamet yang membawa kromosom X atau Y. Dengan demikian dinamakan
heterogametik.
KROMOSOM SEKS (KROMOSOM X DAN KROMOSOM Y)
Kromosom X merupakan salah satu dari 2 kromosom jenis kelamin pada manusia.
Kromosom X ini terdapat pada 1 dari 23 pasang kromosom lainnya di setiap sel manusia.
Kromosom X terdiri dari sekitar 155 juta DNA dan itu kurang lebih menggambarkan 5 %
dari total jumlah DNA didalam sel. Setiap orang normalnya akan mempunyai setidaknya 1
kromosom X didalam setiap selnya, dimana perempuan mempunyai 2 kromosom X
sedangkan laki-laki mempunyai 1 kromosom X dan 1 kromosom Y. Pada saat
perkembangan embrio pada janin perempuan, salah satu kromosom X tersebut secara acak
dan permanen di non aktifkan di sel somatik (sel yang selain sel sperma dan sel telur).
Fenomena ini disebut dengan inaktivasi X atau lyonisasi. Inaktivasi salah satu kromosom X
ini bertujuan untuk membuat kromosom X yang aktif di tubuh wanita hanya berjumlah 1
Oleh: Dewi Setiyana Page 10

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
saja seperti pada pria. Karena inaktivasi kromosom X ini bersifat acak, maka bisa saja pada
suatu sel, yang aktif adalah Kromosom X yang didapat dari ayah, sedangkan di sel lain
yang aktif adalah kromosom X yang didapat dari ibu. Untuk proses identifikasi gen yang
terdapat pada kromosom merupakan penyelidikan yang masih berlanjut pada ilmu genetika
dan karena para peneliti bisa memiliki metode yang berbeda maka jumlah pasti dari gen
juga bisa berbeda. Diperkirakan kromosom X ini mengandung 900-1400 gen.
Kromosom Y merupakan kromosom yang hanya terdapat pada laki-laki dan terdiri
dari sekitar 58 juta DNA yang menggambarkan kurang lebih 2 % dari total DNA dalam sel.
Sama seperti pada kromosom X, karena para peneliti juga dapat mempunyai metode yang
berbeda untuk proses identifikasi gen dalam kromosom Y ini, maka jumlah pasti gennya
juga dapat berbeda, tetapi diperkirakan dalam kromosom Y ini mengandung antara 70-200
gen. Karena kromosom Y ini hanya dimiliki oleh laki-laki, maka kromosom ini
mengandung gen yang berfungsi untuk penentuan dan perkembangan jenis kelamin laki-
laki. Jenis kelamin ini sendiri ditentukan oleh gen SRY yang berfungsi untuk membuat
janin menjadi berjenis kelamin laki-laki, sedangkan gen lain yang terdapat pada kromosom
Y berfungsi dalam hal kesuburan laki-laki.
PERBEDAAN KROMOSOM X DAN KROMOSOM Y
Kromosom Y bergerak lebih cepat, ukurannya relatif lebih kecil, namun umurnya
lebih pendek, kromosom Y tidak tahan pada vagina dengan pH asam . Sebaliknya,
kromosom X lebih kurang 3% lebih gemuk, bentuknya lebih bulat, dengan bentuk dan
ukuran yang demikian, kromosom X bergerak lebih lambat, dan lebih tahan pada vagina
dengan pH asam, serta memiliki daya tahan hidup yang lebih lama. Kromosom Y dapat
bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama 12 hingga 24 jam, sedangkan
Kromosom X sanggup bertahan hingga 2 hari. Tapi ketentuan jenis kelamin keturunan
manusia ini bersifat acak dan tidak dapat ditentukan sesuai keinginan orangtuanya. Lain
halnya dengan penyu, yang dapat menghasilkan keturunan jantan atau betina, bergantung
pada suhu saat inkubasinya.
Oleh: Dewi Setiyana Page 11

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Dalam satu statistik yang sederhana, mengungkapkan informasi bahwa karena
perempuan/betina memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki/jantan memiliki satu
kromosom X, dan satu kromosom Y, maka tiga per empat dari seluruh kromosom seks
adalah kromosom X, sedangkan satu per empat adalah kromosom Y. Oleh karena itu,
kromosom X lebih mungkin mengembangkan kemampuan menembak mati kromosom Y
dibandingkan sebaliknya. Tiap gen pada kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen X.
Akibatnya, kromosom Y harus melepaskan sebanyak mungkin gen dan menghentikan
aktivitas sisanya, untuk “lari dan bersembunyi” (sesuai jargon yang digunakan oleh
William Amos dari Cambridge University). Hampir dari seluruh panjang untaian
kromosom Y terdiri atas DNA bukan penyandi, tanpa tugas apapun, sehingga semakin
sedikit sasaran yang dapat ditembak oleh gen-gen dari kromosom X. Di lengan kromosom
Y, terdapat gen SRY, dimana gen tersebut merupakan gen istimewa yang dimiliki oleh
kromosom Y. Urutannya sangat konsisten, dan tidak ada mutasi titik sama sekali, nyaris
tidak berubah sejak leluhur sekitar 200.000 tahun silam atau lebih.
Dari waktu ke waktu, suatu gen penggerak muncul pada kromosom X yang aktif
menyerang kromosom Y, dengan mengenali protein yang dibuat oleh SRY. Dengan
seketika ada keunggulan selektif untuk tiap mutan SRY langka yang cukup berbeda
sehingga tidak mudah dikenali. Mutan ini mulai menyebar dengan mengorbankan lagi
dengan peluang lagi menjadi laki-laki. Kromosom X penggerak mendistorsi rasio seks ke
arah perempuan, tetapi penyebaran SRY mutan baru berfungsi mengembalikan
keseimbangan. Hasil akhirnya adalah suatu urutan gen SRY sama sekali baru yang sama-
sama dimiliki oleh semua anggota spesies, dengan variasi sangat sedikit.
Pengaruh ledakkan tiba-tiba dalam evolusi ini (yang tampaknya berlangsung begitu
cepat sehingga hampir tidak tercatat dalam sejarah evolusi) adalah terbentuknya SRY-SRY
yang berbeda sekali untuk tiap spesies, tapi sangat mirip dalam spesies yang sama.
Oleh: Dewi Setiyana Page 12

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
BAB III
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 2. Data Kelas
Oleh: Dewi Setiyana Page 13

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
BAB IV
PEMBAHASAN
Oleh: Dewi Setiyana Page 14

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel
mahkluk hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom non-sex (kromosom 1 s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex
( kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Kromosom X sebagai kromosom
perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan memiliki pasangan
kromosom XX dan laki-laki memiliki pasangan kromosom XY. Menurut sebuah penelitian,
proses evolusi yang terjadi pada manusia membuat kromosom Y pada laki-laki semakin
menyusut. Sebagai perbandingan, diperkirakan jumlah kromosom Y saat ini hanya 3 persen
dibandingkan dengan 200 juta tahun silam. Berdasarkan hipotesis tersebut, maka seperti
yang tampak pada data kelas di atas, merupakan contoh atau sample dari sebuah fenomena
dengan menyusutnya kromosom Y. Hal ini dapat disebut sebagai evolusi kromosom Y,
karena prosesnya seiring dengan proses evolusi yang terjadi pada manusia. Pada tabel data
kelas, untuk barisan yang terdapat pada kolon generasi pertama, jumlah laki-laki lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah perempuan adalah 230:194 atau dari rata-ratanya
7:6. Sedangkan pada generasi kedua, jumlah perempuannya lebih banyak daripada jumlah
laki-laki dengan perbandingan laki-laki:perempuannya adalah 95:151 atau dari rata-rata,
perbandingan laki-laki:perempuannya adalah 3:5. Dari hasil tersebut, maka diketahui
bahwa terjadi penyusutan jumlah laki-laki, dalam hal ini terkait dengan adanya penyusutan
kromosom Y.
Fenomena menyusutnya kromosom Y dapat diakibatkan karena gen-gen pada
kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen-gen kromosom X. Tiga per empat dari
seluruh kromosom seks adalah kromosom X, sedangkan satu per empat adalah kromosom
Y. Namun, adanya gen SRY pada lengan kromosom Y, menyebabkan kromosom X tidak
mengenali protein yang dibuat oleh gen SRY pada tiap mutan SRY. Dalam hal ini,
kromosom X penggerak mendistorsi rasio seks ke arah perempuan, tetapi penyebaran SRY
mutan baru berfungsi mengembalikan keseimbangan. Hasil akhirnya adalah suatu urutan
gen SRY sama sekali baru yang sama-sama dimiliki oleh semua anggota spesies, dengan
variasi sangat sedikit.
Oleh: Dewi Setiyana Page 15

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
Faktor lainnya yaitu terkait dengan sifat yang dimiliki oleh masing-masing
kromosom, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Dimana kromosom Y memiliki
keunggulan pergerakannya lebih cepat, karena ukurannya yang relatif lebih kecil, namun
umurnya lebih pendek yaitu dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita
selama 12 hingga 24 jam, kromosom Y tidak tahan pada vagina dengan pH asam.
Sebaliknya, kromosom X lebih kurang 3% lebih gemuk, bentuknya lebih bulat, dengan
bentuk dan ukuran yang demikian, sehingga pergerakan kromosom X lebih lambat, namun
ia lebih tahan pada vagina dengan pH asam, serta memiliki daya tahan hidup yang lebih
lama yaitu sanggup bertahan hingga 2 hari. Sehingga apabila yang lebih dulu membuahi
ovum itu adalah sel sperma yang berkromosom X, maka akan terbentuk janin atau calon
individu perempuan (XX). Sedangkan apabila yang lebih dulu membuahi ovum adalah sel
sperma berkromosom Y, maka akan terbentuk calon individu laki-laki (XY). Faktor
kualitas sel sperma yang di dalamnya terkandung materi genetik atau kromosom
(kromosom X atau kromosom Y), juga mempengaruhi calon individu yang dihasilkan dari
proses fertilisasi. Dan hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah antara laki-laki dan
perempuan.
Oleh karena makhluk hidup itu juga berinteraksi dengan lingkungannya, maka
adaptasi pun dilakukan. Tujuannya untuk mempertahankan diri atau untuk tetap lestari dari
seleksi alam. Buktinya ada pada proses evolusi yang terjadi secara cepat pada kromosom Y.
Yang bahkan tidak sempat tercatat kapan dimulainya proses evolusi tersebut. Pola makanan
juga memiliki konstribusi terhadap protein-protein dalam gen-gen yang terdapat pada
kromosom.
Dalam ilmu kedokteran, telah dikenal yang namanya program keluarga berencana,
dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, telah kita keal pula bebbagai sistem
mengatur kelahiran (sistem kalender, pemakaian alat kontrasepsi, dll), di bidang ilmu
biologi sendiri kita dikenalkan tentang kromosom. Dengan berbagai pengetahuan atau
disiplin ilmu yang telah kita peroleh ini, maka hendaklah kita mencoba menganalisis
dengan mengaitkan antara disiplin ilmu yang satu, dengan yang lain. Misalnya kita
Oleh: Dewi Setiyana Page 16

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
berusaha untuk mengatur jumlah laki-laki dan perempuan, bagaimana supaya dapat
kembali seimbang. Yang pertama, kita tahu bahwa masing-masing kromosom (kromosom
X maupun Y) memiliki sifat tertentu. Salah satu sifatnya adalah kromosom X tahan
terhadap kondisi asam pada vagina, sedangkan pada kromosom Y kebalikannya. Maka kita
kemudian mencari tahu, bagaimana caranya mengatur atau memastikan kondisi vagina
berada pada pH yang tidak terlalu asam, tujuannya agar kromosom Y tetap bertahan hingga
ia lebih dulu membuahi ovum. Sehingga hasil dari proses fertilisasi nantinya membentuk
zigot dengan kromosom seks (XY). Proses ini dapat dilakukan dengan sistem kalender
(berdasar pada siklus menstruasi maupun ovulasi). Langkah ini merupakan salah satu
contoh, karena masih ada banyak cara yang dapat dilakukan guna menjaga keseimbangan
jumlah laki-laki dan perempuan (dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk
melestarikan kromosom Y).
BAB V
PENUTUP
Oleh: Dewi Setiyana Page 17

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
A. KESIMPULAN
1. Fenomena menyusutnya kromosom Y merupakan proses evolusi yang diakibatkan
karena gen-gen pada kromosom Y rentan terhadap serangan dari gen-gen kromosom
X. Tiga per empat dari seluruh kromosom seks adalah kromosom X, sedangkan satu
per empat adalah kromosom Y.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan Fenomena evolusi kromosom Y meliputi faktor
internal (gen yang terkandung didalam kromosom, sifat yang dimiliki oleh
kromosom tersebut, dll) dan faktor eksternal (misalnya lingkungan, dll).
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani fenomena atau kasus tersebut di atas
salah satunya adalah melalui proses belajar, sosialisasi pemahaman yang ada
kaitannya dengan fenomena ini.
B. SARAN
1. Mahasiswa harus lebih giat dan tekun dalam belajar.
2. Mahasiswa harus tahu konsep dari ilmu yang dipelajari.
3. Mahasiswa harus mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
4. Mahasiswa hendaklah mampu mencoba menganalisis setiap fenomena yang terjadi
dalam kehidupan.
5. Mahasiswa hendaklah senantiasa bersyukur disetiap ilmu yang ia peroleh. Karena
dengan ilmu itulah kita tahu akan kebesaran Sang Pencipta.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh: Dewi Setiyana Page 18

Makalah Evolusi Kromosom Y 2013
C.Pai, Anna, Muchdin Apandi. 1997. Dasar-Dasar Genetika. Bandung: Kanisius
Elrod, S dan William, S. 2006. Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga
Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Jusuf, Muhammad. 1995. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi gen. Jakarta: Sagung Seto
Print, Murai. 1998. Pengantar Gen dan DNA. Jakarta: Pakar Raya
Stansfield, WD. 1991. Genetika Edisi kedua. Jakarta: Erlangga
Suryo. 1997. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Oleh: Dewi Setiyana Page 19