makalah dislipidemia 2

50
NUTRISI PADA DISLIPIDEMIA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan kadar lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol, total kolesterol LDL ( hiperkolesterolemia ), trigliserida ( TG ), hipertrigliserida, serta penurunan kolesterol HDL. Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita kelainan lemak darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal akibat serangan jantung dan 50% meninggal tidak menampakkan gejala sebelumnya. Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam empedu untuk mengelmusi lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat hormon-hormon seks dan kortikosteroid atau hormon yang dapat mempengaruhi 1

Upload: veni-verlyana

Post on 12-Apr-2016

404 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

DISLIPIDEMIA

TRANSCRIPT

NUTRISI PADA DISLIPIDEMIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan

peningkatan maupun penurunan kadar lipid dalam darah. Beberapa kelainan

fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol, total kolesterol LDL

( hiperkolesterolemia ), trigliserida ( TG ), hipertrigliserida, serta penurunan

kolesterol HDL.

Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita

kelainan lemak darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal akibat serangan

jantung dan 50% meninggal tidak menampakkan gejala sebelumnya.

Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme

tubuh. Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam

empedu untuk mengelmusi lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat

hormon-hormon seks dan kortikosteroid atau hormon yang dapat

mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula darah, otot, serta

kekebalan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah

akan menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran darah arteri

pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis

dan penyakit jantung koroner. Dislipidemia juga menjadi salah satu

komponen dalam trias sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi.

1

B. TUJUAN UMUM

Mengetahui penatalaksanaan nutrisi pada penyakit dislipidemia.

C. TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui pengertian dan kelompok lipoprotein

2. Mengetahui pengertian dislipidemia dan klasifikasi dislipidemia

3. Mengetahui patofisiologi dislipidemia

4. Mengetahui gambaran laboratorium pemeriksaan penyakit dislipidemia

5. Mengetahui diagnosis gizi pada dislipidemia

6. Mengetahui penatalaksanaan nutrisi pada dislipidemia

7. Mengetahui interaksi obat dan makanan pada dislipidemia

2

BAB II

ISI

A. LIPOPROTEIN

Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis dari hati dan

jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk

disimpan. Lemak merupakan substansi yang tidak larut dalam air. Dibutuhkan

media untuk dapat membawa lemak dalam aliran darah. Lipoprotein

merupakan substansi komplek yang membawa kolesterol, fosfolipid dan

trigliserid.

Kelompok utama lipoprotein :

1. Kilomikron

Berasal dari penyerapan trigliserol di usus. Berfungsi sebagai alat

pengangkut trigliserid oksigen.

2. VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) atau pra beta lipoprotein.

Berasal dari hati untuk ekspor triliserol / alat pengangkut utama

trigliserid endogen.

3. ILDL perubahan dari VLDL ke LDL. Mengandung trigliserid dan

kolesterol.

4. LDL ( Low Density Lipoprotein ) atau beta lipoprotein. Berfungsi

sebagai alat pengangkut kolesterol.

5. HDL ( High Density Lipoprotein ). Satu-satunya lipoprotein yang

protektif.

3

Lemak Dan Kolesterol Dalam Makanan

1. Asam Lemak Jenuh ( Saturated Fatty Acid )

Merupakan asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap, dalam

makanan berupa asam palmitat, sterarat, miristat dan laurat. Lemak jenuh

dapat mrngurangi aktifitas LDL resptor di dalam hati yang akan menurunkan

pembuangan LDL dalam darah naik. Setiap peningkatan 1% lemak jenuh dari

total kalori akan meningkatkan jumlah kolesterol sebesar 2%. Sebagian lemak

jenuh dalam diet berasal dari lemak daging sapi, daging babi, daging

kambing, unggas dan jeroannya serta minyak kelapa dan mentega.

2. Lemak Tidak Jenuh Tunggal ( Monounsaturated Fatty Acid )

Jenis lemak tidak jenuh tunggal dalam diet adalah asam oleat. Asam

lemak tidak jenuh tunggal mempunyai pengaruh hipokolesterolemia, efektif

dapat menurunkan kadar LDL. Asam lemak tidak jenuh tunggal banyak

terkandung dalam sebagian besar minyak terutama minyak zaitun.

3. Lemak Tidak Jenuh Ganda ( Polyunsaturated Fatty Acid )

Merupakan asam lemak yang mempunyai dua ikatan rangkap, tersusun

dari omega 3 ( linolenat, EPA, DHA ) dan omega 6 ( linoleat, arakidonat ).

Mempunyai pengaruh dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan LDL.

Setiap 1% kenaikan kalori dari asam lemak tidak jenuh ganda akan

mengurangi kolesterol darah sebesar 1,5 mg/dl. Linolenat banyak terdapat

pada minyak kacang kedelai. EPA pada minyak ikan tertentu dan dapat juga

dibuat dari asam linolenat. DHA terdapat pada ASI dan pada minyak ikan

tertentu. Linoleat dapat ditemukan pada minyak jagung, minyak biji kapas,

minyak biji bunga matahari, minyak wijen, dan minyak biji-bijian lainnya.

Arakidonat terdapat pada minyak kacang tanah dan dapat dibuat dari asam

linoleat.

4

4. Kolesterol

Kolesterol di dalam darah terutama diperoleh dari hasil sintesis di

dalam hati ( endogen ). Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein

atau lemak, jumlah yang disitesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan

jumlah yang diperoleh dari makanan. Merupakan senyawa lemak kompleks,

kelebihan konsumsi kolesterol menyebabkan peningkatan kadar kolesterol

dalam hati. Pengurangan 100 mg kolesterol dalam diet per 1000 kalori

menghasilkan penurunan kolesterol plasma sekitar 10 mg/dl. Kolesterol

terkandung dalam semua bahan pangan hewani, terutama pada cumu-cumi,

udang lobster, kuning telur, otak, hati dan ginjal.

B. DISLIPIDEMIA

1. Penertian dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan

kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida serta penurunan kolesterol HDL

dalam darah. ( yustianan, 2012 ). Kelainan ini dapat terjadi secara primer

( hiperlipidemia primer ) maupun sekunder akibat penyakit lain

( hiperlipidemia sekunder ).

2. Klasifikasi dislipidemia

Secara umum, dislipidemia dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :

a. Dislipidemia primer ( oberman )

1) Hipertrigliseridemia

Hiperkilomikronemia :

- Disertai deff LPL atau apo-CII ( tipe 1 )

- Disertai peningkatan VLDL ( tipe V )

Familial Combined Hyperlipidemia ( tipe IIA, IIB atau IV )

5

Familial Hypertriglyceridemia ( tipe IV )

2) Hiperkolesterolemia ( tipe IIA )

Familia Hypercholesterolemia

Polygenic Hypercholesterolemia

Hyperbetalipoproteinemia

3) Disbetalipoproteinemia ( tipe III )

4) Gangguan Metabolisme HDL

Primary HDL Deficiency Syndromes :

- Tangier Disease

- Familial Apo-Al dan CII Deficiency

Familial Hypoalphalipoproteinemia

HDL Excess Syndrome

5) Syndroma Defisiensi LDL :

Hypobetalipoproteinemia

Abetalipoproteinemia

b. Dislipidemia sekunder, umumnya disebabkan oleh penyakit dasar

sebagai berikut :

1) Hiperkolerterolemia

Hipotiroidisme

Sindroma Nefrotik

Penyakit Hati Obstruktif

Porpiria Intermiten Akut

Anoreksia Nervosa

Obat-obatan : diuretika tiazid, retinoid, glukokortikoid,

siklosporin, progestin, androgen.6

2) Hipertrigliseridemia :

Diabetes mellitus

Obesitas

Alkoholisme

Gagal Ginjal Kronik

Infark Miocard

Infeksi ( bakteri, virus )

Penyakit Autoimun

Obat-obatan : penyekat beta, retinoid, estrogen

3) Hiperlipidemia Kombinasi

Hipotiroidisme

Sindroma Nefrotik

Gagal Ginjal Kronik

Penyakit Hati

Sindroma Werner’s

Akromegali

Obat : diuretika tiazid, glukokortikoid, retinoid

Tipe lainnya, yaitu :

Hiperkolesterolemia

Hipertrigliseridemia

Isolated Low HDL- Cholesterol

Dislipidemia Campuran

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Kadar Lipid :

Dalam batasan ilmiah, dislipidemia terjadinya akumulasi kolesterol

dan lipid pada dinding pembuluh darah. Dislipidemia merupakan masalah

yang cukup penting karena termasuk resiko utama penyakit jantung 7

koroner. Penelitian mendukung bahwa dislipidemiamemiliki lebih dari

satu penyebab . faktor genetik, pola makan, gaya hidup, obesitas dan

faktor lain.

a. Faktor Genetik

Dislipidemia cenderung terjadi dalam keluarga, mendukung

bahwa hal itu mungkin memiliki suatupenyebab genetik. Dalam dunia

medis dislipidemia yang diturunkan familial dislipidemia ( FD ). FD

ini merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara dominan

autosomal ( kromosom yang bukan untuk produksi ) dalam sel

manusia. Penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi yang terjadi

pada reseptor kolesterol LDL. Reseptor LDL merupakan reseptor sel

perusakan yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis

kolesterol.

Cara sederhana untuk menerangkan bahwa penyebab

dislipidemia dari faktor genetik yaitu sebesar 80% dari kolesterol di

dalam darah di produksi oleh tubuh sendiri ada sebagian orang yang

memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan dengan yang lain.

Ini disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang tersebut meskipun

hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau

lemak jenuh tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih

banyak.

b. Faktor Pola Makan

Terjadinya penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri

koroner tersebut disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak

( kolesterol, trigliserida ) di bawah lapisan terdalam ( endothelium )

8

dan dinding pembuluh nadi. Salah satu faktor yang paling berpengaruh

terhadap kemungkinan terjadinya penimbunan zat lemak ini adalah

gaya hidup, khususnya pola makan. Penyakit jantung kerap di

identikan dengan penyakit “ hidup enak “ yaitu terlalu banyak

mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Hal

ini semakin menjadi dengan kian membudayanya konsumsi makanan

siap saji junk food.

Makanan siap saji ini telah menjadi bagian dari gaya hidup

sebagai mesyarakat di Indonesia, diberbagai tempat yang selalu penuh

oleh pengunjung dengan berbagai usia, dari kalangan anak-anak

hingga dewasa. Padahal junk food banyak mengandung sodium, lemak

jenuh dan kolesterol. Lemak jenuh berbahaya bagi tubuh karena

merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol yang

mengendap lama-lama akan menghambat aliran darah dan oksigen

sehingga mengganggu metabolisme otot jantung.

Cara terbaik untuk menjaga tubuh dari serangan jantung adalah

mengubah gaya hidup dengan menjalankan diet seimbang. Untuk

menghindari penimbunan lemak jenuh seperti lemak sapi, kembing,

makanan bersantan, dan gorengan karena dapat mengganggu

kesehatan jantung.

C. PATOFISIOLOGI DISLIPIDEMIA

Patofisiologi dislipidemia secara singkat diuraikan sebagai berikut :

1. Homeostasis Kolesterol

9

Kolesterol, trigliserida, dan lipid yang bersifat hidrofobik lain

dalam tubuh diangkut melalui aliran darah partikel berbentuk bola

yang disebut lipoprotein yang lebih hidrofobik.

2. Metabolisme Lipoprotein

a. Jalur Metabolisme Eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan

kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus

juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresikan bersama empedu

ke usus halus. Lemak di usus halus yang berasal dari makanan,

maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Tigliserida dan

kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus.

Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas. Di dalam usus

halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedang

kolesterol akan mengalami esterfikasi menjadi kolesterol ester dan

keduanya bersama fosfolipid dan apoliprotein yang dikenal dengan

kilomikron.

Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akan masuk ke

dalam aliran darah. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami

hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel

menjadi asam lemak bebas Free Tatty Acid ( FFA ), Non-Esterified

Fatty Acid ( NEFA ). Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai

trigliserid kembali di jaringan lemak ( adiposa ), tetapi bila terdapat

dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi

bahan pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah

kehilangan sebagian besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant

yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati.

b. Jalur Metabolisme Endogen

10

Trigliserida dan kolesterol yang disintesis ke dalam sirkulasi

sebagai lipoprotein VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalam

VLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam

VLDL akan mengalami hidrolisis oleh suatu enzim lipoprotein lipase

( LPL), dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami

hidrolisis dan berubah menjadi LDL.

Sebagian dari VLDL, IDL, dan LDL akan mengangkut kolesterol

ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak

mengandung kolesterol. Sebagian lagi dari kolesterol LDL akan

dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar

adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol

LDL sebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan

ditangkap oleh reesptor scavenger A ( SRA ) di makrofag dan akan

menjadi sel busa ( foam cell ). Semakin banyak kadar kolesterol LDL

dalam plasma, makin banyak yang mengalami oksidasi dan ditangkap

oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung

dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL.

Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti :

meningkatnya jumlah LDL kecil padat ( Small Dense LDL ) seperti

pada sindroma metabolik dan Diabetes Mellitus, kadar kolesterol-

HDL, makin tinggi kadar kolesterol, makin tinggi kadar kolesterol

HDL akan bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.

c. Jalur Reserve Cholesterol Transport

Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke

hepar. HDL merukan lipoprotein yang berperan pada jalur ini. HDL

dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung

apoliprotein ( apo ) A, C, E dan disebut HDL nascent. HDL nascent

berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan

11

mengandung apoliprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag

untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah

mengambil kolesterol dari makrofag. HDL nascent berubah menjadi

HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil olah HDL

nascent, kolesterol ( kolesterol bebas ) di bagian dalam dari makrofag

harus dibawa kepermukaan membran sel makrofag oleh suatu

transporter yang disebut Adenosine Triphosphate-Binding Cassette

Transporter-1 atau disingkat ABC-1.

Setelah mengambil kolesterol bebas adri sel makrofag, kolesterol

bebas akan di esterfikasi menjadi kolesterol ester enzim Lecithin

Choles-Trol Acyltransferase ( LCAT ). Selanjutnya sebagian

kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur ini.

Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh Scavenger Receptor

Class B Type 1 dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua dari VLDL dan

IDL dengan bantuan Cholesterol Ester Transfer Protein ( CETP ).

Dengan demikian fungsi HDL sebagai “penyiap” kolesterol dari

makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsungke hati dan jalur tidak

langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali

ke hati.

D. Peranan Lipid Darah Terhadap Ateroskerosis

Lipid yang bersifat aterogenik adalah peningkatan kolesterol HDL dan

peningkatan trigliserid. Beberapa lipopratein yang lain yaitu VLDL remnant

atau Intermediate Density Lipoprotein ( IDL ) dan lipoprotein ( a ) juga

berperan sebagai faktor risiko aterosklerosis.

1. Peranan LDL

LDL terbentuk dari hasil metabolisme VLDL yang kaya

trigliserid. Trigliserid yang terdapat pada inti VLDL akan dihidrolisir

12

menjadi asam lemak dan gliserol sehingga VLDL akan mengecil

dinamakan VLDL remnant atau IDL. Trigliserid IDL akan dihidrolisir

sehingga akan terbentuk lipoprotein yang intinya hampir seluruhnya

kolesterol dan permukaan hanya terdapat apo B-100 dan dinamakan

LDL. Kolesterol LDL akan dibawa ke jaringan perifer untuk

pembuatan hormon ( adrenalin, testis, ovarium ) atau dibawa ke hepar.

LDL yang teroksidasi dapat menyebabkan aterosklerosis. Oksidasi

dapat terjadi di sel endotel, makrofag dan sebagainya. Oksidasi terjadi

pada asam amino lisin dari apo B-100.

2. Peranan HDL

Hati dan usus halus akan memproduksi HDL yang akan masuk

ke dalam aliran darah, mengambil kolesterol dan fosfolipid untuk

dibawa masuk ke dalam hati. HDL mempunyai peranan yang pebting

sebagai antagonis LDL teroksidasi. Peranan LDL antara lain

kemampuan sebagai antioksidan, mennghambat migrasi monosit dan

sebagai anti inflamasi.

3. Peranan Trigliserid

Trigliserid bukan merupakan partikel tersendiri melainkan

molekul yang terdapat pada lipoprotein terutama kilomikron dan

VLDL. Trigliserid yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan

fibrinogen, faktor pembekuan dan viscositas darah. Kilomikron dan

VLDL adalah partikel terbesar yang sulit masuk ke dinding arteri,

tetapi VLDL yang kecil dan IDL kemungkinan dapat masuk intima

arteri dan karenanya aterogenik. Kadar trigliserid yang tinggi juga

mempermudah terbentuknya small dense LDL yang jauh ganas

( aterogenik ) daripada kolesterol LDL.

E. Gambaran Laboratorium Pemeriksaan Penyakit Dislipidemia

13

Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah,

semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan

digunakan di seluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP-ATP III ( The

Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel ) .

Batasan kadar lipid dalam darah berdasarkan NCEP-ATP III ( The

Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel ) :

Tabel 1 Batasan Kadar Lipid Dalam Darah Berdasarkan NCEP-ATP III

Komponen Lipid Batasan ( mg/dl ) Klasifikasi

Kolesterol total< 200200-239> 240

Yang diinginkan normalBatas tinggitinggi

Kolesterol LDL

< 100100-129130-159160-189> 190

OptimalMendekati optimalBatas tinggiTinggiSangat tinggi

Kolesterol HDL < 40> 60

RendahTinggi

Trigliserida< 150150-199200-499> 500

NormalBatas tinggiTinggiSangat tinggi

Pada pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam

menegakkan diagnosa. Parameter yang diperiksa yaitu kadar kolesterol total,

kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserid.

1. Persiapan

14

Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolik yang stabil, tidak ada

perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga,

minum kopi/alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dilakukan

pemeriksaan, tidak ada sakit berat atau operasi dalam 2 bulan terakhir.

Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu

terakhir. Bila hal tesebut tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap

dilakukan tatapi dengan disertai catatan.

2. Pengambilan bahan pemeriksaan

Pengambilan bahan dilakukan setelah puasa makanan 12-16

jam. Sebelum bahan diambil pasien duduk selama 5 menit.

Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena

seminimal mungkin. Bahan yang diambil adalah serum.

3. Analis

Analis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan

metode ensimatik. Analis kolesterol HDL dan kolesterol LDL

dilakukan dengan metode presitipasi dan ensimatik. Kadar kolesterol

LDL sebaiknya diukur secara langsung atau dapat juga dihitung

dengan menggunakan rumus Friedewaid kalau kadar trigliserida < 400

mg/dl, kadar kolesterol LDL= kolesterol total – kolesterol HDL – 1/5

trigliserid.

F. Diagnosis Gizi Pada Dislipidemia

Sebelum memberikan diagnosi gizi untuk pasien dislipidemia, bisa

dilihat beberapa parameter sebagai berikut :

Tabel 2

15

Parameter Diagnosis Gizi Untuk Dislipidemia

Parameter Uraian KodeDiagnosa Gizi

Riwayat Makan

Riwayat mengkonsumsi makanan padat energi ( khususnya energi dari lemak ) : daging berlemak, junk food, gula yang berlebihan : soft drinks, mentega, margarin/ krim/ santan/ minyak, alkohol, tuak. Rendah konsumsi serat ( sayur dan buah-buahan ).

NI-2.2NI-5.6.2

Biokimia Pemeriksaan meliputi : kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah, tes fungsi hati, urin lengkap, tes fungsi ginjal.

NC-2.2

Antropometri Berat badan ( obesitas ), IMT NC-3.3

Pemeriksaan Fisik Klinis

Keadaan umum pasien : cepat lelah, sesak.Pemeriksaan klinis : pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, nadi, denyut jantung dan pernapasan.

NC-2.2

Riwayat Personal Pasien

Riwayat yang dialami oleh pasien, riwayat penyakit keluarga, aktifitas fisik, olahraga, ( intensitas dan frekuensi ), jenis kelamin ( laki-laki beriko daripada perempuan ), usia lanjut.

NB-1.3

G. Penatalaksanaan Nutrisi Pada Dislipidemia

Tujuan dari penatalaksanaan nutrisi pada penderita dislipidemia yaitu

untuk menurunkan berat badan bila mengalami kegemukan, mengubah jenis

dan asupan lemak makanan, menurunkan asupan kolesterol makanan, serta

meningkatkan asupankarbohidrat kompleks dan menurun asupan karbohidrat

sederhana.

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pengaturan diet pada penderita

dislipidemia adalah sebagai berikut :

1. Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktifitas

fisik. Apabila pasien mengalami kegemukan, penurunan berat badan

16

dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktifitas fisik.

Penurunan asupan energi disertai penurunan berat badan biasanya

menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat.

2. Lemak diberikan sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak

jenuh untuk diet dislipidemia tahap 1 ( < 10% dari kebutuhan energi total )

dan untuk dislipidemia ( < 7% dari kebutuhan energi total ). Lemak tak

jenuh ganda dan tunggal untuk dislipidemia tahap 1 dan 2 adalah 10-15%

dari kebutuhan energi total. Kolesterol < 300 mg untuk dislipidemia tahap

1 dan < 200 mg untuk dislipidemia tahap 2. Sumber lemak yang

dianjurkan seperti : minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari

dan wijen, margarin tanpa garam yang dibuat dari minyak tidak jenuh

ganda, mayones dan salad dressing tanpa garam yang dibuat dari minyak

tidak jenuh ganda. Sunber lemak yang tidak dianjurkan seperti : minyak

kelapa, minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim,

lemak babi/lard, bacon, cocoa mentega, mayones dan dressing dibuat

dengan telur.

3. Protein diberikan cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.

Sumber protein hewani yang dianjurkan terutama ikan yang banyak

mengandung lemak omega 3, unggas tanpa kulit, daging kurus, putih telur,

susu skim, yoghurt rendah lemak dan keju rendah lemak. Sumber protein

hewani yang tidak dianjurkan seperti : daging gemuk, daging kambing,

daging babi, jeroan, otak, sosis, sardin, kuning telur ( batasi hingga 3

butir/minggu ), susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju dan

es krim. Protein nabati yang dianjurkan seperti : tahu, tempe, dan kacang-

kacangan. Protein nabati yang tidak dianjurkan yaitu yang dimasak

dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh ( kelapa dan kelapa

sawit ).

17

4. Karbohidrat diberikan sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.

Sunber karbohidrat yang dianjurkan seperti : beras tumbuk/beras merah,

pasta, makaroni, roti tinggi serat ( whole wheat bread ), cereal, ubi,

kentang, kue buatan sendiri dengan menggunakan sedikit minyak/lemak

tak jenuh. Sumber karbohidrat yang tidak dianjurkan seperti : produk

makanan jadi ( pie, cake, croissant, pastries, biskuit, krekers berlemak dan

kue-kue berlemak lainnya ).

5. Serat diberikan tinggi, terutama serat serat larut air yang terdapat dalam

apel, beras tumbuk atau beras merah, havermoout, dan kacang-kacangan.

6. Vitamin dan mineral deberikan cukup. Suplemen dianjurkan untuk pasien

yang mengkonsumsi ≤ 1200 kalori sehari.

7. Sayuran yang dianjurkan yaitu semua sayur dalam bentuk segar, direbus,

dikukus, disetup, ditumis menggunakan minyak jagung, minyak kedelai

atau margarin tanpa garam yang dibuat dari minyak tidak jenuh ganda,

dimasak dengan santan encer. Sayuran yang tidak dianjurkan yaitu

sayuran yang dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau minyak

kelapa sawit dan santan kental.

8. Buah yang dianjurkan yaitu semua buah dalam keadaan segar atau bentuk

jus. Buah yang tidak dianjurkan yaitu buah yang diawet dengan gula

seperti buah kaleng dan buah kering.

H. Peranan Vitamin B3, C, E Dan Serat Terhadap Dislipidemia.

1. Peranan vitamin B3 ( niasin ) terhadap kadar lipid darah.

18

Niasin dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan jalan

menurunkan produksi VLDL di dalam hati sehingga produksi kolesterol

total, LDL dan trigliserida menurun. Konsumsi niasin 3 gr sehari dapat

menurunkan 15-20% kadar kolesterol total, 45-50% kadar trigliserid, 15-

30% LDL dan menaikkan 20% HDL.

Niasin juga berperan merangsang pembentukan prostaglandin yaitu

hormon yang membantu mencegah pengumpulan ( agregasi ) trombosit

sehingga memperkecil proses aterosklerosis. Sumber makanan yang kaya

niasin adalah daging, unggas, ikan, padi-padian yang utuh, kacang-

kacangan dan sayuran daun.

2. Peranan vitamin C ( asam askorbat ) terhadap kadar lipid darah.

Vitamin C dapat meningkatkan laju kolesterol yang dibuang dalam

bentuk asam empedu, dan berfungsi sebagai pencahar sehingga asam

empedu akan dibuang bersama feces dan akhirnya menurunkan

penyerapan asam empedu yang akan diubah menjadi kolesterol. Fungsi

lain adalah meningkatkan kadar HDL.

Study epidemiologi menunjukkan subjek penelitian yang

mengkonsumsi vitamian C 250 mg/hari dapat menurunkan risiko penyakit

kardiovaskuler 42% pada laki-laki dan 25% pada wanita. Vitamin C

terdapat pada sayuran ( kol, brokoli, kembang kol, tomat, cabe ) dan

buah-buahan segar ( jambu monyet, jambu biji, pepaya, jeruk ).

3. Peranan vitamin E ( tokoferol ) terhadap kadar lipid darah.

Vitamin E sebagai antioksidan mencegah oksidasi mencegah

oksidasi LDL sehingga tidak akan mampu membentuk plak dan sumbatan 19

pada arteri. Vitamin E dapat menghancurkan gumpalan darah yang

terdapat dalam saluran pembuluh nadi, bersama vitamin A dapat

menurunkan kolesterol di dalam darah dan mencegah penempelan lemak

pada dinding pembuluh darah.

Dosis vitamin E 800 IU perhari selama 3 bulan dapat menurunkan

oksidasi LDL sebesar 40% suber vitamin E adalah telur, daging, ikan,

kacang-kacangan dan minyak ( kedelai, kacang, wijen, biji bunga

matahari, biji kapas, katul beras ).

4. Peranan serat larut air terhadap kadar lipid darah

Serat dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan jalan

mengikat asam empedu dan kolesterol kemudian dibuang sebagai feces.

Konsumsi 50 gr oat bran ( mirip dedek bekatul ) perhari dapat

menurunkan kolesterol total sebesar 19% dan LDL sebesar 23%. Sumber

serat larut air adalah kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian, buah

dan sayur.

I. Modifikasi Diet Dislipidemia

Pilar utama pengelolaan dislipidemia nonfarmakologis meliputi

olahraga, modifikasi diet dan penurunan berat badan bagi yang kegemukan.

Penurunan berat badan akan membantu menurunkan kadar kolesterol LDL

dalam darah. Kadar lipid dalam darah selain dipengaruhi oleh diet juga dapat

dipengaruhi oleh olah raga seperti aerobik dan jogging.

Olahraga dapat mempengaruhi kadar lipid darah yaitu menurunkan

kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserid serta meningkatkan

kolesterol HDL.

20

J. Tujuan Modifikasi Diet :

1. Menjaga kadar lipid darah (kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol

HDL ) tetap normal atau rendah untuk kolesterol total, kolesterol LDL

( makin rendah makin baik ) dan tinggi untuk kolesterol HDL ( makin

tinggi makin baik ).

2. Makan cukup kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan

ideal.

K. Cara modifikasi diet :

1. Meningkatkan asupan antioksidan dan serat larut air, dengan makan

banyak sayuran, buah, umbi-umbian, biji-bijian dan kacang-kacangan.

2. Meningkatkan asupan lemak tidak jenuh.

3. Meningkatkan asupan vitamin B3, C, E.

4. Membatasi asupan makanan berlemak dan berminyak.

5. Membatasi asupan makanan denan kolesterol tinggi.

6. Membatasi asupan kue dan minuman manis

L. Standar Diet Dislipidemia

Ada 2 jenis standar diet dislipidemia. Tahap 1 dan tahap II. Kebutuhan

energi sesuai tinggi dan berat badan. Komposisi energi 10-20% dari protein, <

30% dari lemak dan 50-60% dari karbohidrat.

21

Pada standar diet dislipidemia tahap I kandungan lemak jenuh < 10%

dan kolesterol < 300 mg. Sedangkan pada diet dislipidemia tahap II

kandungan lemak jenuh < 7%, kandungan kolesterol < 200 mg. Kebutuhan

lemak tidak jenuh ganda 10%, dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal 10-15%

kebutuhan energi. Standar diet tahap I dan tahap II masing-masing ada 4 jenis

dengan energi 1100 kalori, 1500 kalori, 1900 kalori dan 2500 kalori.

Standar Diet Dislipidemia Tahap 1

Bahan Makanan Penukar 1100 1500 1900 2500Karbohidrat 2 3 5 6½Hewani ☺ 2 3 3 4Hewani * ½ 1 1 1½Nabati 3½ 4 4 5½Sayuran A s s s sSayuran B 2 3 3 3Buah 3 3 3 4Gula Pasir 1 1 1 1Susu Tanpa Lemak - - 1 2Minyak Kelapa/ Kelapa Sawit 2½ 3 3 4Nilai GiziEnergi ( Kalori ) 1136 1492 1912 2541Protein ( gr ) 45 63 78 108Lemak ( gr ) 34 44 44 20Lemak Jenuh 12,4 13,3 14,3 16,1Kolesterol 173,8 140 135 192,5Karbohidrat ( gr ) 162,5 211 301 393,5 Keterangan :

☺ : protein rendah lemak ( 2 gr ) * : protein lemak sedang ( 5 gr )

# : protein tinggi lemak ( 13 gr )

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1100 KALORI ( TAHAP I )

Protein ( 45 g ) Lemak ( 34 g ) Karbohidrat (162,5 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 2 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺

22

Daging ½ penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 3½ penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 2 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 2½ penukar minyak

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat NasiDaging 17 g 1 ptg kcl ½ hewani * Pepes tahu+dagingTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati

Sayuran A Bening bayam+wortelMinyak 2,5 g ½ sdt ½ minyak

SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau

Gula pasir 10 g 1 sdm 1 gulaSIANG

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan pindang

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+kol

Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang

MALAMNasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam panggangTempe 50 g 2 sdm 1 nabati Tempe goreng

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening sawi+wortelBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :

☺ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak (13 g)

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1500 KALORI ( TAHAP I )

Protein ( 63 g ) Lemak ( 44 g ) Karbohidrat ( 211 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 3 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 3 penukar hewani ☺

23

Daging 1 penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 4 penukar minyak

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi

Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI

Kacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijauGula pasir 10 g 1 sdm 1 gula

SIANGNasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Pepes ikan

Tempe 50 g 1 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayam

Buah 110 g 1 bh 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 1 minyak

SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang

MALAMNasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakarTempe 50 g 1 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempe

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur asemBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :

☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak (13 g)

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1900 KALORI ( TAHAP I )

Protein ( 78 g ) Lemak ( 44 g ) Karbohidrat ( 301 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 3 penukar karbohidrat

24

Ikan/ayam tanpa kulit 3 penukar hewani ☺Daging 1 penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 4 penukar minyak

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi

Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI

Kacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susuSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu

Gula pasir 10 g 1 sdm 1 gulaSIANG

Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ikan panggang

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur assem

Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang

MALAMNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi

Ayam 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam kecapTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortelBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :

☺Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g ) # Protein tinggi lemak (13 g)

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 2500 KALORI ( TAHAP I )Protein (108 g ) Lemak ( 69,5 g ) Karbohidrat (393,5 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehariNasi 6½ penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 4 penukar hewani ☺Daging 1½ penukar hewani *

25

Sayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 4 penukar buahSusu tanpa lemak 2 penukar susu +Minyak 4 penukar minyakGula pasir 1 penukar gulaBahan Berat URT Penukar Contoh Menu

PAGINasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam panggangTelur 25 g ½ btr ½ hewaniTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Tahu kukus

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah sawi+wortelMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK PAGIRoti 70 g 3 iris 1 karbohidrat Roti

Selai kacang tanah 15 g 1 sdm 1 nabati Selai kacang tanahMelon 190 g 1 ptg bsr 1 buah Melon

SIANGNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 2 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam gorengTelur ayam 55 g 1 btr 1 hewani *

Kacang tanah 25 g 2 sdm 1 nabati Gado-gado sayuran+telurTempe 25 g 1 ptg sdg ½ nabati Tempe bacem

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranBuah 110 g 2 bh 1 buah Jeruk

Susu tanpa lemak 10 g 2 sdt 1 minyakMALAM

Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiAyam tanpa kulit 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ayam kecap

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis

Buah 50 g 1 bh 1 buah PepayaMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK MALAMKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu

Keterangan :

☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lema k sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )

Standar Diet Dislipidemia Tahap 1I

Bahan Makanan Penukar 1100 1500 1900 2500Karbohidrat 2 3½ 5 6Hewani ☺ 2½ 2 2 4Hewani * 1 1½ 1½ 1½

26

Nabati 3 3 4 5Sayuran A S S S SSayuran B 2 3 3 3Buah 3 3 3 3Gula Pasir 1 1 1 2Susu Tanpa Lemak - - 1 2Minyak tidak jenuh 3 3 6 6Nilai GiziEnergi ( Kalori ) 1140 1489 1943 2472,8Protein ( gr ) 49,5 58,5 74,5 104,2Lemak ( gr ) 34 31 49 64Lemak Jenuh 4,5 5,3 6,0 7,8Kolesterol 121,5 133,7 133,8 168,8Karbohidrat ( gr ) 159 244 301 370 Keterangan :

☺ : protein rendah lemak ( 2 gr )

* : protein lemak sedang ( 5 gr )

# : protein tinggi lemak ( 13 gr )

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1100 KALORI ( TAHAP II )

Protein ( 49,5 g ) Lemak ( 34 g ) Karbohidrat ( 159 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 2 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2½ penukar hewani ☺

27

Daging 1 penukar hewani *Tahu/tempe 3 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 2 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 3 penukar minyak

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi

Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel

Sayuran 50 g ½ gls ½ sayuranTahu 20 g 2 sdm 1 nabati Tahu bacem

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula Teh manisSIANG

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 60 g 1 ½ ptg sdg 1 ½ hewani ☺ Ikan pindangTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu

Sayuran B 50 g ½ gls ½ sayuran Tumis kacang panjang+taoge

Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK SOREBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya

MALAMNasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakarTempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacem

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah sawi+wortelBuah 50 g 1 bh 1 buah Pepaya

Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :

☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1500 KALORI ( TAHAP II )

Protein ( 58,5 g ) Lemak ( 31 g ) Karbohidrat ( 244 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 4 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺

28

Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 3 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak tidak jenuh 3½ penukar minyakBahan Berat URT Penukar Contoh Menu

PAGINasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi

Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kentang+wortel

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak

SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSIANG

Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan panggangTelur 25 g ½ btr ½ hewani Pepes tahu telurTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayamBuah 110 g 2 bh 1 buah Jeruk

Minyak 75 g 1 ½ sdt 1 ½ minyakSNACK SORE

Buah 110 g 1 ptg bsr 1 buah PepayaMALAM

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiAyam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakar

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur asem

Buah 50 g 1 bh 1 buah PisangMinyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :

☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1900 KALORI ( TAHAP II )

Protein ( 74,5 g ) Lemak ( 49 g ) Karbohidrat ( 301 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Nasi 5 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺

29

Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gula

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiDaging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Rolade dagingTelur 25 g ½ btr ½ hewani *Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Tahu bacem

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortelMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak

SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susu

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 200 g 1 gls 1 susu

SIANGNasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan panggang

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayam

Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak

SNACK SOREBuah 50 g 1 ptg bsr 1 buah Pisang

MALAMNasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat Nasi

Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bb kuningTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sup sayuranBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya

Minyak 10 g 2 sdt 2 minyakSNACK MALAM

Biskuit 20 2 bh bsr ½ karbohidrat BiskuitMinyak tidak jenuh 6 penukar minyakKeterangan :☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )

STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 2500 KALORI ( TAHAP II )Protein ( 104,2 g ) Lemak ( 64 g ) Karbohidrat ( 310 g )

Total kebutuhan bahan makanan sehariNasi 6 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 4 penukar hewani ☺Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 5 penukar nabati

30

Sayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 2 penukar gulaMinyak tidak jenuh 6 penukar minyak

Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI

Nasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiDaging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Daging semurTelur 25 g ½ btr ½ hewani *Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu

Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Tumis kacang panjangMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak

SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susu

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu +

SIANGNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ikan bb kuning

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Tumis kacang panjang+taouge

Buah 50 g 1 bh sdg 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak

SNACK SORERoti 70 g 3 iris 1 karbohidrat Roti

Selai kacang tanah 15 g 1 sdm 1 nabati Selai kacang tanahMALAM

Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi Ayam tanpa kulit 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ayam panggang

Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortel

Buah 50 g 1 bh 1 buah PisangMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak

SNACK MALAMBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang

Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula SusuSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu +

Susu tanpa lemak 2 penukar susuKeterangan :

☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )

M. Interaksi Obat dan Makanan

Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang dimakan

mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum, sehingga obat tidak bisa

bekerja sebagaimana nestinya. Interaksi dapat menyebabkan efek yang

bebeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai 31

efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi, atau meningkatkan

penyerapan obat, oleh karenanya perlu diperhatikan penggunaan obat dan

makanan pada penderita dislipidemia.

a. Obat Bile Acid Binding Resin.

Efek samping dari obat ini adalah konstipasi, oleh karena itu

pemberian dengan pengobatan resin memerlukan tambahan serat. Resin juga

dapat menghambat absobsi asam folat dan vitamin larut lemak. Sebaiknya

pemberian obat-obatan atau vitamin sebaiknya dilakukan 1-4 jam sebelum

atau 4 jam sesudah pemberian resin.

b. Obat Derivat Fibrat

Efek samping dari obat ini adalah miopati yang reversibel. Kombinasi

derivat dan statin akan memperberat miopati. Clofibrate dapat

meningkatkan insidens batu empedu.

c. Obat Asam Nikotinat

Efek samping dari obat ini adalah flushing, hiperurisemia dan

intoleransi glukosa.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

32

1. KESIMPULAN

a. Dislipidemia adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan dalam

metabolisme lipid bisa disebabkan karena gaya hidup yang salah ataupun

karena pengaruh lain sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kadar

LDL kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat

disertai penurunan kadar LDL kolesterol.

b. Dislipidemia diklasifikasikan menjadi dua yaitu dislipidemia primer dan

dislipidemia sekunder.

c. Standar diet dislipidemia ada dua yaitu tahap I dan tahap II. Pada standar

diet dislipidemia tahap I kandungan lemak jenuh < 10% dan kolesterol <

300 mg. Sedangkan pada diet dislipidemia tahap II kandungan lemak

jenuh < 7%, kandungan kolesterol < 200 mg. Kebutuhan lemak tidak

jenuh ganda 10%, dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal 10-15%

kebutuhan energi. Standar diet tahap I dan tahap II masing-masing ada 4

jenis dengan energi 1100 kalori, 1500 kalori, 1900 kalori dan 2500 kalori.

2. SARAN

33