makalah blok 9 (fanny)

37
Gangguan Sistem Pencernaan pada Tubuh Manusia Erika Sthefanny Adam 102011170 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Memahami gangguan pencernaan secara umum disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk dan stres sehari-hari. Persoalan- persoalan sering kali menunjukkan gejala-gejala yang cukup mengganggu, sehingga jika tidak mendapatkan penanganan dapat menjadi gangguan kronis dan menyebabkan penyakit. Dalam beberapa kejadian, masalah-masalah yang berhubungan dengan pencernaan tidak dapat terdeteksi dengan mudah melalui diagnosis medis tradisional karena tidak selalu disebabkan oleh hal yang organik. Ganguan-gangguan yang terjadi disebabkan oleh perubahan fungsi satu atau lebih organ yang berada di dalam sistem pencernaan. Namun, gangguan tersebut tidak selalu disertai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ. Masalah pencernaan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang membahayakan fungsi sistem pencernaan: stres, kebiasaan makan yang buruk, pengobatan yang 1

Upload: erika-adam

Post on 12-Jan-2016

264 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Blok 9 (Fanny)

Gangguan Sistem Pencernaan pada Tubuh Manusia

Erika Sthefanny Adam

102011170

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

Memahami gangguan pencernaan secara umum disebabkan oleh kebiasaan makan yang

buruk dan stres sehari-hari. Persoalan-persoalan sering kali menunjukkan gejala-gejala yang

cukup mengganggu, sehingga jika tidak mendapatkan penanganan dapat menjadi gangguan

kronis dan menyebabkan penyakit. Dalam beberapa kejadian, masalah-masalah yang

berhubungan dengan pencernaan tidak dapat terdeteksi dengan mudah melalui diagnosis medis

tradisional karena tidak selalu disebabkan oleh hal yang organik. Ganguan-gangguan yang terjadi

disebabkan oleh perubahan fungsi satu atau lebih organ yang berada di dalam sistem pencernaan.

Namun, gangguan tersebut tidak selalu disertai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ.

Masalah pencernaan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang membahayakan

fungsi sistem pencernaan: stres, kebiasaan makan yang buruk, pengobatan yang menyebabkan

iritasi, infeksi kronis, dan hadirnya bakteria dalam sistem pencernaan. Penyakit pencernaan

mencakup sakit perut.1

Di dalam susu dan produk susu lainnya terkandung komponen gula atau karbohidrat yang

dikenal dengan laktosa (gula susu). Pada keadaan normal, tubuh dapat memecah laktosa menjadi

gula sederhana dengan bantuan enzim laktase. Berbeda dengan sebagian besar mamalia yang

tidak lagi memproduksi laktase sejak masa menyusui, pada manusia, laktase terus diproduksi

sepanjang hidupnya. Tanpa laktase yang cukup manusia tidak dapat atau mampu mencerna

laktosa sehingga akan mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare yang

dikenal sebagai intoleransi laktosa atau defisiensi laktase.

1

Page 2: Makalah Blok 9 (Fanny)

Definisi

Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh menguraikan laktosa yang terdapat di

dalam susu karena tidak cukupnya enzim lactase.

Skenario

Seorang remaja berusia 16 tahun, sejak kecil dia sering mengalami sakit perut, flatulensi

dan diare setelah makan es crem dan produk-produk yang mengandung susu lainnya. Oleh

ibunya dibawah kedokter. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan remaja tersebut

mengalami intoleransi laktosa.

Pembahasan

Pada makalah ini akan dibahas mengenai struktur organ pencernaan yang terkait secara

makroskopis dan mikroskopis, mekanisme pencernaan serta benzim yang berperan, fungsi organ

pencernaan, dan pencernaan karbohidrat.

A. Struktur organ yang terkait

a). Secara makroskopis

1. Mulut (0ris).

2. Faring (tekak).

3. Oesofagus (kerongkongan).

4. Gaster (lambung).

5. Hati (hepar)

6. Intestinum minor (usus halus):

a. Duodenum (usus 12 jari).

b. Yeyenum.

c. Ileum.

2

Page 3: Makalah Blok 9 (Fanny)

7. Intestinum mayor (usus besar);

a. Seikum.

b. Kolon asendens

.c. Kolon transversum.

d. Kolon Descendens.

e. Kolon Sigmoid.2

b). Secara mikroskopik

Terdiri atas saluran panjang dari rongga mulut sampai anus. Mulai dari rongga mulut,

esophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan liang anus.

1. Rongga Mulut

Dilapisi epitel squamosa kompleks non keratin sebagai pelindung yang juga melapisi permukaan

dalam bibir.

Bibir terdiri atas:

o Pars Cutanea (Kulit bibir) dilapisi oleh :

3

Page 4: Makalah Blok 9 (Fanny)

epidermis, terdiri atas epitel squamosa kompleks berkeratin, dibawahnya terdapat

dermis.

dermis, dengan folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, m. erector pili,

berkas neuro vaskuler pada tepi bibir.

Letak pars kutanea di bagian luar penampang bibir

o Pars Mukosa, dilapisi oleh :

epitel squamosa kompleks nonkeratin, diikuti lamina propia (jaringan ikat padanan

dari epidermis dan dermis), dibawahnya submukosa, terdapat kelenjar labialis

(sekretnya membasahi mukosa mulut).

Letak di penampang bibir berhadapan dengan gigi dan rongga mulut.

o Pars Intermedia (mukokutaneus), dilapisi oleh :

epitel squamosa kompleks nonkeratin. Banyak kapiler darah.

Letak bagian atas penampang bibir yang saling berhadapan (bibir atas dan bawah)

Lidah

Epitel permukaan dorsal lidah sangat tidak teratur (epitel squamosa kompleks) dan

ditutupi tonjolan (papilla) yang berindentasi pada jaringan ikat lamina propia (mengandung

jaringan limfoid difus). Terdiri dari papilla filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan foliata.

Papilla lidah ditutupi epitel squamosa kompleks yang sebagian bertanduk. Bagian pusat lidah

terdiri atas berkas-berkas otot rangka, pembuluh darah dan saraf.3

Strukur umum saluran pencernaan.

Lapisan  saluran pencernaan secara umum dari luar ke dalam terdiri dari :

Tunika mukosa, submukosa, muskularis dan serosa atau adventisia. Adventisia

merupakan jaringan ikat pada retroperitoneal.

o Tunika mukosa, terdiri dari :

Epitel pembatas, lamina propia (jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe,

kelenjar pencernaan, jaringan limfoid) dan Tunika muskularis mukosa (lapisan otot polos

pemisah tunika mukosa dan submukosa).

4

Page 5: Makalah Blok 9 (Fanny)

o Tunika submukosa, terdiri dari:

Jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe, jaringan limfoid, kelenjar

pencernaan, pleksus submukosa meissner.

o Tunika Muskularis,terdiri dari:

Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara

lapisan tersebut terdapat pembuluh darah dan limfe, pleksus mienterikus auerbach.

o Tunika Serosa, tersusun dari:

Jaringan ikat longgar yang dipenuhi pembuluh darah dan sel-sel adipose. Epitel squamosa

simpleks.3

Esophagus

Panjang ±10 inc. Meluas dari faring sampai lambung dibelakang trakea, sebagian besar dl

rongga thoraks dan menembus diafragma masuk rongga abdomen. Terdiri atas:

o Tunika Mukosa

Epitel squamosa kompleks non keratin, lamina propia, muskularis mukosa.

o Tunika Submukosa

Jaringan ikat longgar mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan kelenjar esophageal propia.

o Tunika Muskularis

Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara otot

tersebut sedikit dipisah jaringan ikat. Pada ⅓ bagian atas esophagus terdiri otot rangka, ⅓ bagian

tengah terdiri otot polos dan otot rangka, ⅓ bagian bawah dibentuk otot polos.

o Adventisia

5

Page 6: Makalah Blok 9 (Fanny)

Terdapat pembuluh darah, saraf, jaringan lemak. Adventisia merupakan lapisan terluar dari

esophagus bagian atas sedangkan serosa merupakan lapisan esophagus bagian bawah

Gaster

o Tunika Mukosa

Merupakan epitel kolumner simpleks, tidak terdapat vili intestinalis dan sel goblet.

Terdapat foveola gastrika/pit gaster yang dibentuk epitel, lamina propia dan muskularis mukosa.

Seluruh gaster terdapat rugae (lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan

menghilang saat gaster distensi oleh cairan dan material padat. Foveola tersebut terdapat sel

mukosa yang menyekresi mucus terutama terdiri dari:

Sel neck. Menghasilkan secret mukosa asam kaya glikosaminoglikan

Sel parietal. Menghasilkan HCl

Sel chief. Mengahasilkan pepsin

Sel argentaffin. Menghasilkan intrinsic factor castle untuk pembentukan darah

o Tunika submukosa

Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah dan saraf pleksus meissner

o Tunika muskularis

Terdiri atas otot oblik (dekat lumen),otot sirkular (bagian tengah) dan otot longitudinal (bagian

luar). Diantara otot sirkuler dan longitudinal tersebut sedikit dipisah pleksus saraf mienterikus

auerbach

o Tunika Serosa

Peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan

sel-sel lemak.

Usus halus

6

Page 7: Makalah Blok 9 (Fanny)

Panjang ±5 m. Ciri khas terdapat plika sirkularis kerkringi, vili intestinalis, dan mikrovili. Plika

sirkularis kerkringi merupakan lipatan mukosa (dengan inti submukosa) permanen. Vili

intestinales merupakan tonjolan permanen mirip jari pada lamina propia ke arah lumen diisi

lakteal (pembuluh limfe sentral). Mikrovili merupakan juluran sitoplasma (striated brush border).

Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, didasarnya terdapat sel paneth

(penghasil lisozim-enzim antibakteri pencerna dinding bakteri tertentu dan mengendalikan

mikroba usus halus) dan sel enteroendokrin (penghasil hormone-gastric inhibitory

peptide,sekretin dan kolesistokinin/pankreozimin-).

1. Duodenum

o Tunika Mukosa

Epitel kolumner simpleks dengan mikrovili, terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Pada

lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn.

o Tunika Submukosa

Jaringan ikat longgar. Terdapat kelenjar duodenal Brunner (ciri utama pada duodenum

yang menghasilkan mucus dan ion bikarbonat). Trdapat plak payeri (nodulus lymphaticus

agregatia/ gundukan sel limfosit).4

o Tunika Muskularis

Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya

dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.

o Tunika Serosa

Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh

darah dan sel-sel lemak.

2. Jejunum dan Ileum

7

Page 8: Makalah Blok 9 (Fanny)

secara histologis sama dengan duodenum, perkecualiannya tidak ada kelenjar duodenal

brunner.

Usus Besar (Kolon)

Terdapat sekum. kolon asendens, tranversal, desendens, sigmoid. rectum serta anus.

o Tunika Mukosa

Terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet (lebih banyak dibanding usus

halus) tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat

kelenjar intestinal lieberkuhn yang lebih banyak dan nodulus limpatikus. Tidak terdapat sel

paneth tapi terdapat sel enteroendokrin. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa

o Tunika Submukosa

Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus

meissner

o Tunika Muskularis

Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular

berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah

oleh pleksus mienterikus auerbach.

o Tunika Serosa/Adventisia

Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh

darah dan sel-sel lemak. Kolon tranversum dan sigmoid melekat ke dinding tubuh melalui

mesenterium, sehingga tunika serosa menjadi lapisan terluar bagian kolon ini. Sedangkan

adventisia membungkus kolon ascendens dan descendens Karena ketaknya peritoneal.4

8

Page 9: Makalah Blok 9 (Fanny)

B. Mekanisme pencernaan

Pada pencernaan makanan dibagi menjadi 2, yaitu secara mekanik dan kimiawi.

Secara mekanik:

System pencernaan makanik ini dilakukan dengan suatu mekanika atau gerakan tertentu.

Pencernaan sepertiini terjadi dirongga mulut, dimana makanan yang masuk harus dihancurkan

dahulu (dikunyah) agar proses pencernaan selanjutnya bias lebih mudah. Beberapa bagian organ

tubuh juga melakukan suatu mekanika yang diseut gerakan peristaltic.

9

Page 10: Makalah Blok 9 (Fanny)

Peristaltic ini sendiri adalah gerakan otot-otot organ untuk menelan atau menarik agar makanan

bias mengalir memasuki organ tersebut. Terjadi pada kerongkongan dan usus.5

Secara kimiawi

Proses secara kimiawi yaitu proses pencernaan yang membutuhkan zat-zat kimia untuk

menghancurkan makanan ataupun mengurai zat-zat penting yang ada dalam makanan. Zat kimia

yang dimaksud adalah asam maupun suatu enzim dalam tubuh yang membantu pencernaan.

Contohnya yang terjadi pada lambung dan usus.

Di dalam mulut, makanan bercampur dengan saliva dan didorong ke dalam esofagus.

Gelombang peristaltik di esofagus menggerakkan makanan ke dalam lambung. Pengunyahan

( mastikasi ) memecahkan partikel makanan besar dan mencampur makanan dengan sekret kelenjar

saliva. Aksi pembasahan dan homogenisasi ini membantu penelanan dan pencernaan selanjutnya. Meskipun

potongan makanan besar dapat dicerna, tetapi menyebabkan kontraksi otot-otot esofagus yang kuat

dan sering menyakitkan. Potongan makanan yang kecil cenderung menyebar bila saliva sedikit

dan juga menyebabkan proses penelan menjadi sulit karena tidak membentuk bolus.5

Jumlah pengunyahan yang optimal bergantung kepada jenis makanan, tetapi biasanya

berkisar antara 20 dan 25. Menelan (deglutition) adalah suatu respons refleks yang dicetuskan

oleh impuls aferen N.Trigeminus, glossofaryngeus, dan vagus. Impuls-impuls ini diintegrasi

dinukleus traktus soliatrius dan nukleus ambigus. Serat – serat eferen berjalan ke otot – otot

farings dan lidah melalui N. Trigeminus, facialis, dan hipoglossus. Menelan diawali oleh gerakan

volunter mengumpulkan isi mulut di lidah dan mendorongnya kebelakang menuju farings. Hal

ini mencetuskan serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot farings yang

mendorong makanan ke dalam esofagus. Inhibisi pernapasan dan penutupan glotis merupakan

bagian dari respons refleks ini. Dibatas faringoesofagus, terdapat segmen esofagus berukuran 3

cm yang tegangan dinding istirahatnya tinggi. Segmen ini melemas secara refleks sewaktu

menelan dan memungkinkan benda yang ditelan masuk ke badan esofagus. Dibelakang benda yang ditelan

akan terbentuk kontraksi cincin peristaltik, yang kemudian mendorong benda turun dalam

esofagus dengan kecepatan sekitar 4 cm/detik. Pada manusia, dalam posisi berdiri cairan dan

makanan setengah padat umumnya turun akibat gaya tarik bumi ke esofagus bagian bawah

mendahului gelombang peristaltik. Apabila makanan masuk lambung, fundus dan bagian atas

10

Page 11: Makalah Blok 9 (Fanny)

korpus lambung melemas dan mengakomodasi makan yang masuk tanpa peningkatan tekanan yang berarti

relaksasi reseftif. Peristaltis lalu mulai dari bagian bawah korpus, mencampur dan menggerus

makanan dan memungkinkan sebagian yang telah setengah cair melewati pilorus dan masuk

duodenum. Relaksasi reseftif ini dikendalikan oleh vagus dan dicetuskan oleh gerkan farings dan

esofagus. Gelombang peristaltik diatur oleh BER dan langsung dimulai untuk mendorong

makanan ke arah pilorus. Kontraksi bagian distal lambung yang disebabkan oleh tiap gelombang

kadang-kadang disebut sistole antrum dan dapat berlangsung sampai 10 detik. Gelombang ini

terjadi 3 s/d 4 kali per menit.6

C. Enzim yang berperan dalam system pencernaan :

Enzim – enzim pencernaan ;

Kelenjar Saliva

α-amilase saliva: berfungsi untuk menghidrolisis ikatanmolekul glukosa menghasilkan

dekstrin, maltotriosa, dan maltosa.

Kelenjar Lingualis

lipase lingual, untuk asam lemak dan 1,2-diasilgliserol.

Lambung

a) Pepsin (pepsinogen) berfungsi memecah ikatan peptida yangberdekatan dengan

asam amino aromatik.

b) Lipase lambung untuk asamlemak dan gliserol.

Eksokrin pankreas

a) Tripsin (tripsinogen) berfungsi memecah ikatanpeptida di sisi karboksil asam

amino basa.

b) Kimotripsin berfungsi memecahikatan peptida di sisi karboksil asam amino

aromatic.

c) Elastase (proelastase)berfungsi memecah ikatan di sisi dengan karboksil asam

amino karboksilalifatik.

d) Karboksipeptidase berfungsi memecah asam amino terminal yang mempunyai

rantai samping.

11

Page 12: Makalah Blok 9 (Fanny)

e) Kolipase (prokolipase) berfungsi untuk memudahkan terbukanya bagian aktif

lipase pancreas.

f) Lipase pankreasuntuk monogliserida dan asam lemak.

g) Ester kolesteril hidrolase untuk kolesterol.

h) α -amilase pankreas sama seperti α-amilase saliva.

i) Ribonuklease & Deoksiribonuklease untuk nukleotida.

j) Fosfolipase untuk lisofosfolipid dan asam lemak.6

Mukosa usus halus

a) Enteropeptidase untuk tripsin.

b) Aminopeptidaseuntuk memecah asam amino terminal dari peptide.

c) Karboksipeptidase untuk memecah terminal karboksil asam amino dari peptide.

d) Endopeptidase untuk memecah antara gugus residudi bagian tengah peptide.

e) Dipeptidase untuk hidrolisa dua asam amino.

f) Maltase untuk memecah glukosa.

g) Laktase --galaktosa dan glukosa.

h) Sukrase – fruktosa dan glukosa.

i) α- dekstrinase – glukosa.

j) Trehalase glukosa

Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah

makanan, misalnya pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah protein, lipase untuk

memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung

yang berupa asam klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari

hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati untuk

menetralkan racun.

D. Fungsi organ pencernaan

Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu:

12

Page 13: Makalah Blok 9 (Fanny)

Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan lidah

dan pipi

Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang

maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.

Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-

kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga

memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.7

a. Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu

1) Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dansebelah depan tulang

maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulangpalatum

2) Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan

menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa danselaput

lendir.Gerakannya dikendalikan oleh ototnya sendiri, di sebelahkanan dan kiri dan

tiang fauses terdapat saluran lendir menembus ketonsil

1. Geligi

Ada 2 (dua) macam:

a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan. Lengkap pada

umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigiseri (dens

insisivus ), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham(molare).

b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari;

8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham

(Molare) dan 12 buah gigi geraham ( premolare).

2. Bibir

Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir

(mukosa). Otot orbikularis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor anguli

oris menekan ujung mulut.

13

Page 14: Makalah Blok 9 (Fanny)

3. Lidah

Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput leundir. Kerja otot lidah ini dapat digerakan ke seluruh arah.

Fungsi lidah yaitu untuk mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan. Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ludah ini ada 2 yakni

Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris), yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah.

Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang tendapat di sebelah depan di bawah lidah. Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sub lingualis serta hasil sekresinya berupa kelenjar ludah (saliva).

Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulu tterdapat 3 buali kelenjar ludah yaitu:

1. Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).

2. Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang,duktusnya bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.

3. Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.7

14

Page 15: Makalah Blok 9 (Fanny)

4. pipi

Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung

yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa danselaput lendir. Gerakannya dikendalikan

oleh ototnya sendiri, di sebelahkanan dan kiri dan tiang fauses terdapat saluran lendir menembus

ketonsil

1. Faring

Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan(osofagus)

di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak

mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.Disini terletak persimpangan

antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, di

depan ruas tulang belakang. Ke atasbagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan

perantaraan lubang sbernama koana.

Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yangdisebut

ismus fausium.Tekak terdiri dari bagian superior, bagian yang sama tinggi dengan hidung, Bagian

media, bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior bagian yang samatinggi dengan

faring Bagian superior disebut nasofaring pada nasofaring bermuara tuba yangmenghubungkan

tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke

depan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang

menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea). Menelan (Deglutisio).Jalan udara dan

jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk kebagian depan terus ke leher

bagian depan sedangkan jalan makanan masuk kebelakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas

tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke osofagus

tanpa membahayakan jalan udara.Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan

udara, pada waktu yangsama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan

lidahkontraksi secara bersamaan.8

2. Oesofagus

Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya sekitar 25

cm,mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam

15

Page 16: Makalah Blok 9 (Fanny)

ke luar. Lapisan selaput lender (mukosa),submukosa,lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan

otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang

punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung

dengan lambung.

3. Gaster (Lambung).

Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling banyak

terutama didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan

oesofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di. depan pankreas dan limpa,

menempel di sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari:

a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteumkardium dan

biasanyanya penuh berisi gas.

b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada bagian bawahkurvatura minor.

c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebalmembentuk

spinter pilorus.

d. Kurvatura minor , terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteumkardiak sampai

ke pilorus.

e. Kurvatura mayor,lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi

kiriosteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke

pilorusinferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai

ke limpa.

f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen masuk ke

lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

Susunan lapisan dari dalam keluar , terdin dari:

Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akanberlipat-lipat yang

disebut rugae.

Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).

Lapisan otot miring (muskulus oblinqus).

Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).

Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).Hubungan antara

16

Page 17: Makalah Blok 9 (Fanny)

 pilorus terdapat spinter pilorus

.

Fungsi lambung

Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik

lambung dan getah lambung

1) Getah cerna lambung yang dihasilkan;

Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).

Asam garam (HCl) fungsinya; Mengasamkan makanan, sebagai anti septikdan desinfektan, dan

membuat suasana asam pada pepsinogen sehingg amenjadi pepsin.

Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari

kasinogen (kasinogen dan protein susu).

Lapisan lambung. Jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemakyang

merangsang sekresi getah lambung.

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. bila melihat makanan

danmencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rasa makananmerangsang

sekresi lambung karena kerja saraf sehingga menimbulkan rangsangankimiawi yang

nienyebabkan dinding lambung melepaskan hormon yang disebut sekresigetah lambung. Getah

lambung dihalangi oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi

seperti marah dan rasa takut.8

4. Hati (hepar)

Hati termasuk organ ekskresi, karena hati menghasilkan empedu yang mengandung zat

sisa hasil perombakan sel darah merah. Sistem ekskresi adalah proses mengeluarkan zat-zat

mebolisme yang berlangsung di dalam sel tubuh makhluk hidup. Hati adalah organ terbesar yang

terletak dalam tubuh yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah diafragma

berwarna merah tua dan beratnya bisa mencapai dua kilogram.

Hati terbagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Hati dilengkapi saluran empedu

yang terhubung ke kantung empedu dan usus due belas jari.

17

Page 18: Makalah Blok 9 (Fanny)

Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di dalam hati

sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari

sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.

Fungsi hati :

1. Manghasilka empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu

sebagai pengemulsi lemak.

2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.

3. Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta

mengatur kadar gula dalam darah.

4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya.

5. Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A

6. Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.

5. Usus halus atau Intestinum minor

intestinum minor adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang berpangkal pada

dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan saluranpaling panjang tempat

proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdir idari lapisan usus halus mukosa

(sebelah dalam). Lapisan melingkar ( M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan

lapisan serosa (sebelah luar). Duodenum. Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu

kekiri,pada lengkungan ini terdapat pancreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput

lendir yang membukit disebut Papila vater. Pada papilavateri ini bermuara saluran empedu

(duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktuswirsungi / duktus pankreatikus) Empedu dibuat di

hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan

lemak dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkanamylase, yang berfungsi mencerna

hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yangberfungsi mencerna protein menjadi asam amino atau

albumin dan polipeptika.Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung

kelenjar,yang disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.Yayenum

dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atasadalah yayenum dengan

18

Page 19: Makalah Blok 9 (Fanny)

panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5m. Lekukan yayenum dan ileum

melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk

kipas dikenal sebagai mesenterium.8

Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang arteri dan

venamesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneumyang

membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum dan ileum tidakmempunyai batas yang

tegas.Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yangbernama

orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan padabagian ini

terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini,berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom

assendens tidak masuk kembali kedalam ileum. Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas

melalui lipatan mukosa danmikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi, lipatan ini dibentuk

oleh mukosa dansub mukosa yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang

vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan

enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan.

Fungsi usus halus, terdiri dari:

1. Menerima zat-zat rnakanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah

dan saluran-saluran limfe.

2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.

3. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang

menyempurnakan makanan;

1)Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.

2)Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

a. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.

b. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.

19

Page 20: Makalah Blok 9 (Fanny)

c. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

6. Usus besar / Intestinum mayor

Batas antara usus besar dengan usus halus disebut dengan usus buntu. Usus besar memiliki tambahan

usus yang disebut umbai cacing (appendix) yang terletak dibagian ujung usus buntu.

Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan yaitu menyerap joke lebih, dan

menambah jika kurang. Sehingga mudah didorong ke rectum dengan gerakan peristaltic. Didalam usus besar

terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa-sisa makanan jadi kotoran (fases) .

pembusukan mengakibatkan fases jadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri Escherichia coli (bakteri yang hidup

di kolon) pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia, bahkan ada yang menghasilkan vitamin k dan

asam amino tertentu.

Kolon terdiri dari kolon asendens, kolon transversum dan kolon desendens serta rectum.

.Panjangnya ±. l ½ m, lebarnya 5 - 6cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar:

1. Selaput lender

2. Lapisan otot melingkar.

3. Laplsan otot memanjang

4. Jaringan ikat.7-8

Fungsi usus besar , terdiri dari:

a) Menyerap air dan makanan.

b) Tempat tinggal bakteri koli.

c) Tempat feses.

E.   Pencernaan karbohidrat

Di dalam mulut, zat tepung dicerna oleh α-amilase saliva. Tetapi, pH optimal enzim ini

adalah 6,7, sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang asam bila makanan masuk ke

lambung. Di dalam usus halus, α-amilase saliva dan pancreas keduanya juga bekerja pada

polisakarida yang dimakan. Akibatnya, hasil akhir pencernaan α-amilase adalah oligosakarida :

maltosa (disakarida), maltitriosa (trisakarida ) beberapa polimer yang sedikit lebih besar dengan

glukosa pada ikatan1:4α, dan α-dekstrin, yaitu polimer molekul glukosa yang terdiri atas rata-

rata sekitar 8 molekul glukosa dengan ikatan 1:6α.9

20

Page 21: Makalah Blok 9 (Fanny)

Penyerapan karbihidrat

Heksosa dan pentosa cepat diserap melalui dinding usus halus. Hal yang penting adalah

bahwa semua heksosa diserap sebelum sisa makanan mencapai bagian ujung ileum. Molekul – molekul gula

bergerak dari sel-sel mukosa ke dalam darah kapilerlalu masuk ke dalam vena porta.Transpor

sebagian besar heksosa secara unik dipengaruhi oleh jumlah Na+ di dalamusus halus, konsentrasi

Na+ yang tinggi pada permukaan mukosa sel mempermudahdan konsentrasi yang rendah

menghambat influks gula ke dalam sel-sel epitel. Ini disebabkan oleh glukosa dan Na+ menggunakan

kontransporter yang sama, atau simport, sodium-dependent glucose transporter ( SGLT, kotransporter

glukosa Na+).Kelompok transporter ini, SGLT 1 dan SGLT 2 menyerupai transporter glukosa

yangberperan pada difusi terfasilitasi karena dapat menembus membran sel 12 kali dan

mempunyai terminal – COOH dan – NH2 pada sisi sitoplasmik membran. Akan tetapi,tidak ada

homologi terhadap transporter seri GLUT. SGLT 1 dan SGLT 2 bertanggung jawab pada

transpor glukosa keluar dari tubuli ginjal.Oleh karena kadar Na+ intraseluler di dalam usus halus

dan sel ginjal rendah,seperti juga di dalam sel-sel lainnya, Na+ bergerak ke dalam sel sesuai

dengan beda konsentrasinya. Glukosa bergerak bersama Na+ dan dilepaskan di dalam sel. Na+

diangkut ke dalam ruang interseluler lateral, dan glukosa diangkut oleh GLUT 2 kedalam

interstitium lalu masuk ke dalam kapiler. Jadi, transpor glukosa merupakan contoh transpor aktif

sekunder ; energi untuk transpor glukosa diperoleh tidak langsung, melalui transpor aktif Na+

keluar sel. Ini akan mempertahankan beda konsentrasi di kedua sisi batas sel luminal, sehingga

lebih banyak Na+ dan akibatnyalebih banyak glukosa yang masuk .Mekanisme transpor glukosa juga

mengangkut galaktosa. Fruktosa menggunakanmekanisme berbeda. Penyerapannya tidak

bergantung pada Na+ atau transpor glukosa dan galaktosa. transportnya dengan difusi fasilitasi

dari lumen usus halus ke dalam enterosit melalui GLUT 5 dan keluar dari enterosit masuk ke

dalam interstitium melalui GLUT 2. Sebagian fruktosa diubah menjadi glukosa di dalam sel-sel

mukosa.Pentosa diserap dengan difusi sederhana. Insulin sedikit berpengaruh pada transport

glukosa dalam usus. Sehubungan dengan ini, penyerapan kembali glukosa dalam tubulus

kontortus proksimal ginjal kedua proses tidak memerlukan fosforilasi, dankeduanya normal pada

diabetes tetapi dihambat oleh obat florizin. Kecepatan absorpsi maksimal glukosa dari usus kira-

kira 120g/jam.

F.Pencernaaan Protein

21

Page 22: Makalah Blok 9 (Fanny)

Pencernaan protein dimulai di dalam lambung, di situ pepsin menguraikan beberapa

ikatan peptida. Pepsin menghidrolisis ikatan – ikatan antara asam aminoromatik seperti

fenillalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasilpencernaan peptik adalah berbagai

polipeptida dengan ukuran yang sangat berbeda Oleh karena pH optimum untuk pepsin adalah

1,6 – 3,2 kerjanya terhenti bila isilambung bercampur dengan getah pankreas yang alkali di

duodenum dan jejunum. pHisi usus halus di bagian superior duodeni 2,0 – 4,0, tetapi pada bagian

lain ialah kira-kira 6,5. Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di

lambungdicerna lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas

danmukosa usus halus. Jadi pencernaan akhir terhadap asam amino terjadi di 3 tempat :lumen

usus halus, brush border, dan sitoplasma sel-sel mukosa.9

Penyerapan Protein

 Ada paling sedikit 7 sistem transpor yyang berbeda yang mengangkut asam aminoke

dalam enterosit. Lima darinya memerlukan Na+ dan kotransport asam amino danNa+ dengan cara

yang mirip dengan kotranspor Na+ dan glukosa. Dua dari 7 sistemtranspor ini membutuhkan Cl-.

Pada 2 sistem, transpor tidak membutuhkan Na+.Transpor di- dan tripeptida ke dalam enterosit

dilakukan oleh sistem yang membutuhkan H+ Na+. Sedikit sekali peptida berukuran besar yang

diabsorpsi. Didalam enterosit, asam amino yang dilepaskan dari peptida oleh hidrolisis intrasel

ditambah asam amino yang di absorpsi dari lumen usus halus dan brush border akan diangkut

keluar enterosit sepanjang tepi basolateral melalui paling sedikit 5 sistemtranspor. Dari sini,

asam amino ini akan masuk peredaran darah portal hepatik. Dua diantara sistem ini bergantung

pada Na+, dan yang tidak. Cukup banyak peptida kecilyang juga masuk ke dalam darah

portal.Penyerapan asam-asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung cepat tetapi di

dalam ileum lambat. Hampir 50% protein yang dicerna berasal dari makananyang dimakan, 25%

dari protein getah pencernaan, dan 25% dari deskuamasi sel-selmukosa. Hanya 2-5 % protein

dalam usus halus lolos dari pencernaan dan penyerapan. Sebagian protein yang dimakan masuk

ke dalam kolon dan kemudian dicerna oleh kuman. Protein dalam feses tidak berasal dari

makanan tetapi darikuman..

Asam Nukleat

22

Page 23: Makalah Blok 9 (Fanny)

 Asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nuclease pankreas, dan

nukleotida itu diuraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor oleh enzim-enzim yang terdapat

pada permukaan luminal sel-sel mukosa. Nukleosida kemudian diuraikan menjadi unsur gula

serta basa pirimidin dan purin. Unsur – unsure basa tersebut diserap dengan transport aktif.10

G. Pencernaan Lemak(lipid)

Kebanyakan pencernaan lemak mulai di duodenum, dengan melibatkan salah satu enzim

terpenting, yaitu lipase pankreas. Kebanyakan kolesterol makanan berbentuk ester kolesteril, dan

ester kolesteril hidrolase menghidrolisis ester-ester ini di dalamlumen usus halus.Lemak

diemulsifikasi dengan halus didalam usus halus oleh kerja garam empedu, lesitin, dan

monogliserida. Bila konsentrasi garam empedu dalam usus halus tinggi,seperti setelah kontraksi

kandung kemih, lipid dan garam empedu berinteraksi spontan membentuk misel. Agregat -

agregat silindris ini mengikat lipid, dan meskipun konsentrasi lipidnya berbeda-beda, umunya

mengandung asam lemak, monogliserida, dan kolesterol pada pusat hidrofobiknya. Pembentukan

misel selanjutnya melarutkan lipid dan memungkinkan mekanisme untuk transpornya ke

enterosit. Jadi, misel bergerak ke konsentrasi yang lebih rendah melalui lapisan statiske brush

border sel-sel mukosa. Lipid berdifusi keluar dari misel, dan suatu larutancair jenuh lipid

dipertahankan kontaknya dengan brush border sel-sel mukosa.10

Penyerapan Lemak

Di dalam sel lipid ini akan mengalami esterifikasi cepat, sehingga gradienkonsentrasi yang

memudahkan zat masuk ke sel dipertahankan. Berbeda denganmukosa ileum, kecepatan penyerapan

23

Page 24: Makalah Blok 9 (Fanny)

garam empedu oleh mukosa jejunum rendah,dan sebagian besar garam empedu tetap berada

dalam lumen usus halus, dan dapatdigunakan untuk pembentukan misel baru.Nasib asam lemak di

enterosit bergantung pada ukurannya. Asam lemak yang atomkarbonnya kurang dari 10-12 dari sel

mukosa langsung masuk kedarah portal, danakan ditransport sebagai asam lemak bebas ( tanpa

esterifikasi). Asam lemak yangatom karbonnya lebih dari 10 – 12 mengalami esterifikasi

kembali menjaditrigliserida dalam sel-sel mukosa. Selain itu, sebagian kolesterol yang diserap

diesterifikasi. Trigliserida dan ester kolesteril kemudian dilapisi oleh lapisan protein, kolesterol,

dan fosfolipid membentuk kilomikron. Zat ini kemudian meninggalkan seldan masuk ke

peredaran limfatik.Dalam sel-sel mukosa, sebagian besar trigliserida dibentuk oleh asilasi 2-

monogliserida yang diserap, terutama di dalam retikulum endoplasma halus. Akantetapi,

sebagian trigliserida dibentuk dari gliserofosfat, yang adalah hasil katabolisme glukosa.

Gliserofosfat juga dikonversi menjadi gliserofosfolipid yang ikut berperandalam pembentukan

kilomikron. Asilasi gliserofosfat dan pembentukan lipoprotein terjadi di dalam retikulum

endoplasma kasar. Bagian molekul karbohidrat ditambahkan pada protein dalam aparatus golgi,

dan kilomikron yang telah selesai dikeluarkan melalui eksositosis dari bagian basal atau lateral

sel. Penyerapan asam lemak rantai panjang terutama di usus halus bagian atas, tetapisejumlah

tertentu juga diserap dalam ileum. Pada masukan lemak sedang, 95% ataulebih lemak yang

dimakan diserap.9-10

Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan pintu gerbang masuknya bahan makanan, vitamin, mineral

dan cairan ke dalam tubuh. Protein, lemak dan karbohidrat kompleks diuraikan menjadi unit-unit

24

Page 25: Makalah Blok 9 (Fanny)

yang dapat diserap / dicernakan , terutama di dalam usus halus.Pencernaan bahan makanan

utama merupakan proses yang teratur yang melibatkansejumlah besar enzim pencernaan dan

hormon pencernaan.Peregangan rektum oleh feses akan mencetuskan kontraksi refleks otot-otot

rektum dan keinginan buang air besar. Beberapa faktor yang mempengaruhi defekasi, terutama

serat makanan. Selulosa, hemiselulosa, dan lignin dalam makanan merupakan komponen penting

dalam serat makanan, yang berdasarkan definisi adalah semua makanan yang mencapai usus

besar dalam keadaan tidak mengalami perubahan mendasar. Cukupnya selulosa, serat pada

makanan, penting untuk memperbesar volume feses. Makanan tertentu pada beberapa orang sulit

atau tidak bisa dicerna. Ketidakmampuan ini berdampak pada gangguan pencernaan, di beberapa

bagian jalur dari pengairan feses.

Daftar pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia:Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012.p.327-65

2. Snell R.S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta:EGC, 2009.h.83-115

25

Page 26: Makalah Blok 9 (Fanny)

3. Junqueria LC, Carneiro J : Histologi dasar:teks & atlas, 10 ed . Jakarta :EGC, 2008.

4. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC, 2008.h.330-55

5. Sherwood L :Fisiologi manusia:dari sel ke system, ed 2.Jakarta:EGC,2009.5.

6. Ganong WF:Fisiologi kedokteran, ed 20.Jakarta:EGC,2008: 450-89.6.

7. Winami W, Kindangen K, Listiawati E :Tractus digestivus.edisi 2.

Jakarta :Fakultaskedokteran Universitas Kristen Krida wacana, 2011. 

8.  Kurnia Y, Santoso M, Winami W, dkk :Buku panduan ketrampilan medik. Jakarta:

fk ukrida,2010

9. Diunduh dari google http://www.gangguanpencernaan.com/v1/web/index.php?

to=article&id=16. Defekasi. Posted at 07Desember 2007 by Dr. Damayanti Soetjipto.

Diunduh pada 7 julli 2012.

10. Diunduh dari google http://www.scribd.com/doc/83075575/Biokimia-Sistem-Pencernaan-

Fix-Pemicu. diunduh pada 8 juli 2012.

26