makalah blok 9 (fanny)
TRANSCRIPT
Gangguan Sistem Pencernaan pada Tubuh Manusia
Erika Sthefanny Adam
102011170
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Memahami gangguan pencernaan secara umum disebabkan oleh kebiasaan makan yang
buruk dan stres sehari-hari. Persoalan-persoalan sering kali menunjukkan gejala-gejala yang
cukup mengganggu, sehingga jika tidak mendapatkan penanganan dapat menjadi gangguan
kronis dan menyebabkan penyakit. Dalam beberapa kejadian, masalah-masalah yang
berhubungan dengan pencernaan tidak dapat terdeteksi dengan mudah melalui diagnosis medis
tradisional karena tidak selalu disebabkan oleh hal yang organik. Ganguan-gangguan yang terjadi
disebabkan oleh perubahan fungsi satu atau lebih organ yang berada di dalam sistem pencernaan.
Namun, gangguan tersebut tidak selalu disertai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ.
Masalah pencernaan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang membahayakan
fungsi sistem pencernaan: stres, kebiasaan makan yang buruk, pengobatan yang menyebabkan
iritasi, infeksi kronis, dan hadirnya bakteria dalam sistem pencernaan. Penyakit pencernaan
mencakup sakit perut.1
Di dalam susu dan produk susu lainnya terkandung komponen gula atau karbohidrat yang
dikenal dengan laktosa (gula susu). Pada keadaan normal, tubuh dapat memecah laktosa menjadi
gula sederhana dengan bantuan enzim laktase. Berbeda dengan sebagian besar mamalia yang
tidak lagi memproduksi laktase sejak masa menyusui, pada manusia, laktase terus diproduksi
sepanjang hidupnya. Tanpa laktase yang cukup manusia tidak dapat atau mampu mencerna
laktosa sehingga akan mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare yang
dikenal sebagai intoleransi laktosa atau defisiensi laktase.
1
Definisi
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh menguraikan laktosa yang terdapat di
dalam susu karena tidak cukupnya enzim lactase.
Skenario
Seorang remaja berusia 16 tahun, sejak kecil dia sering mengalami sakit perut, flatulensi
dan diare setelah makan es crem dan produk-produk yang mengandung susu lainnya. Oleh
ibunya dibawah kedokter. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan remaja tersebut
mengalami intoleransi laktosa.
Pembahasan
Pada makalah ini akan dibahas mengenai struktur organ pencernaan yang terkait secara
makroskopis dan mikroskopis, mekanisme pencernaan serta benzim yang berperan, fungsi organ
pencernaan, dan pencernaan karbohidrat.
A. Struktur organ yang terkait
a). Secara makroskopis
1. Mulut (0ris).
2. Faring (tekak).
3. Oesofagus (kerongkongan).
4. Gaster (lambung).
5. Hati (hepar)
6. Intestinum minor (usus halus):
a. Duodenum (usus 12 jari).
b. Yeyenum.
c. Ileum.
2
7. Intestinum mayor (usus besar);
a. Seikum.
b. Kolon asendens
.c. Kolon transversum.
d. Kolon Descendens.
e. Kolon Sigmoid.2
b). Secara mikroskopik
Terdiri atas saluran panjang dari rongga mulut sampai anus. Mulai dari rongga mulut,
esophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan liang anus.
1. Rongga Mulut
Dilapisi epitel squamosa kompleks non keratin sebagai pelindung yang juga melapisi permukaan
dalam bibir.
Bibir terdiri atas:
o Pars Cutanea (Kulit bibir) dilapisi oleh :
3
epidermis, terdiri atas epitel squamosa kompleks berkeratin, dibawahnya terdapat
dermis.
dermis, dengan folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, m. erector pili,
berkas neuro vaskuler pada tepi bibir.
Letak pars kutanea di bagian luar penampang bibir
o Pars Mukosa, dilapisi oleh :
epitel squamosa kompleks nonkeratin, diikuti lamina propia (jaringan ikat padanan
dari epidermis dan dermis), dibawahnya submukosa, terdapat kelenjar labialis
(sekretnya membasahi mukosa mulut).
Letak di penampang bibir berhadapan dengan gigi dan rongga mulut.
o Pars Intermedia (mukokutaneus), dilapisi oleh :
epitel squamosa kompleks nonkeratin. Banyak kapiler darah.
Letak bagian atas penampang bibir yang saling berhadapan (bibir atas dan bawah)
Lidah
Epitel permukaan dorsal lidah sangat tidak teratur (epitel squamosa kompleks) dan
ditutupi tonjolan (papilla) yang berindentasi pada jaringan ikat lamina propia (mengandung
jaringan limfoid difus). Terdiri dari papilla filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan foliata.
Papilla lidah ditutupi epitel squamosa kompleks yang sebagian bertanduk. Bagian pusat lidah
terdiri atas berkas-berkas otot rangka, pembuluh darah dan saraf.3
Strukur umum saluran pencernaan.
Lapisan saluran pencernaan secara umum dari luar ke dalam terdiri dari :
Tunika mukosa, submukosa, muskularis dan serosa atau adventisia. Adventisia
merupakan jaringan ikat pada retroperitoneal.
o Tunika mukosa, terdiri dari :
Epitel pembatas, lamina propia (jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe,
kelenjar pencernaan, jaringan limfoid) dan Tunika muskularis mukosa (lapisan otot polos
pemisah tunika mukosa dan submukosa).
4
o Tunika submukosa, terdiri dari:
Jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe, jaringan limfoid, kelenjar
pencernaan, pleksus submukosa meissner.
o Tunika Muskularis,terdiri dari:
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara
lapisan tersebut terdapat pembuluh darah dan limfe, pleksus mienterikus auerbach.
o Tunika Serosa, tersusun dari:
Jaringan ikat longgar yang dipenuhi pembuluh darah dan sel-sel adipose. Epitel squamosa
simpleks.3
Esophagus
Panjang ±10 inc. Meluas dari faring sampai lambung dibelakang trakea, sebagian besar dl
rongga thoraks dan menembus diafragma masuk rongga abdomen. Terdiri atas:
o Tunika Mukosa
Epitel squamosa kompleks non keratin, lamina propia, muskularis mukosa.
o Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan kelenjar esophageal propia.
o Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara otot
tersebut sedikit dipisah jaringan ikat. Pada ⅓ bagian atas esophagus terdiri otot rangka, ⅓ bagian
tengah terdiri otot polos dan otot rangka, ⅓ bagian bawah dibentuk otot polos.
o Adventisia
5
Terdapat pembuluh darah, saraf, jaringan lemak. Adventisia merupakan lapisan terluar dari
esophagus bagian atas sedangkan serosa merupakan lapisan esophagus bagian bawah
Gaster
o Tunika Mukosa
Merupakan epitel kolumner simpleks, tidak terdapat vili intestinalis dan sel goblet.
Terdapat foveola gastrika/pit gaster yang dibentuk epitel, lamina propia dan muskularis mukosa.
Seluruh gaster terdapat rugae (lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan
menghilang saat gaster distensi oleh cairan dan material padat. Foveola tersebut terdapat sel
mukosa yang menyekresi mucus terutama terdiri dari:
Sel neck. Menghasilkan secret mukosa asam kaya glikosaminoglikan
Sel parietal. Menghasilkan HCl
Sel chief. Mengahasilkan pepsin
Sel argentaffin. Menghasilkan intrinsic factor castle untuk pembentukan darah
o Tunika submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah dan saraf pleksus meissner
o Tunika muskularis
Terdiri atas otot oblik (dekat lumen),otot sirkular (bagian tengah) dan otot longitudinal (bagian
luar). Diantara otot sirkuler dan longitudinal tersebut sedikit dipisah pleksus saraf mienterikus
auerbach
o Tunika Serosa
Peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan
sel-sel lemak.
Usus halus
6
Panjang ±5 m. Ciri khas terdapat plika sirkularis kerkringi, vili intestinalis, dan mikrovili. Plika
sirkularis kerkringi merupakan lipatan mukosa (dengan inti submukosa) permanen. Vili
intestinales merupakan tonjolan permanen mirip jari pada lamina propia ke arah lumen diisi
lakteal (pembuluh limfe sentral). Mikrovili merupakan juluran sitoplasma (striated brush border).
Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, didasarnya terdapat sel paneth
(penghasil lisozim-enzim antibakteri pencerna dinding bakteri tertentu dan mengendalikan
mikroba usus halus) dan sel enteroendokrin (penghasil hormone-gastric inhibitory
peptide,sekretin dan kolesistokinin/pankreozimin-).
1. Duodenum
o Tunika Mukosa
Epitel kolumner simpleks dengan mikrovili, terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Pada
lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn.
o Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar. Terdapat kelenjar duodenal Brunner (ciri utama pada duodenum
yang menghasilkan mucus dan ion bikarbonat). Trdapat plak payeri (nodulus lymphaticus
agregatia/ gundukan sel limfosit).4
o Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya
dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.
o Tunika Serosa
Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh
darah dan sel-sel lemak.
2. Jejunum dan Ileum
7
secara histologis sama dengan duodenum, perkecualiannya tidak ada kelenjar duodenal
brunner.
Usus Besar (Kolon)
Terdapat sekum. kolon asendens, tranversal, desendens, sigmoid. rectum serta anus.
o Tunika Mukosa
Terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet (lebih banyak dibanding usus
halus) tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat
kelenjar intestinal lieberkuhn yang lebih banyak dan nodulus limpatikus. Tidak terdapat sel
paneth tapi terdapat sel enteroendokrin. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa
o Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus
meissner
o Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular
berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah
oleh pleksus mienterikus auerbach.
o Tunika Serosa/Adventisia
Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh
darah dan sel-sel lemak. Kolon tranversum dan sigmoid melekat ke dinding tubuh melalui
mesenterium, sehingga tunika serosa menjadi lapisan terluar bagian kolon ini. Sedangkan
adventisia membungkus kolon ascendens dan descendens Karena ketaknya peritoneal.4
8
B. Mekanisme pencernaan
Pada pencernaan makanan dibagi menjadi 2, yaitu secara mekanik dan kimiawi.
Secara mekanik:
System pencernaan makanik ini dilakukan dengan suatu mekanika atau gerakan tertentu.
Pencernaan sepertiini terjadi dirongga mulut, dimana makanan yang masuk harus dihancurkan
dahulu (dikunyah) agar proses pencernaan selanjutnya bias lebih mudah. Beberapa bagian organ
tubuh juga melakukan suatu mekanika yang diseut gerakan peristaltic.
9
Peristaltic ini sendiri adalah gerakan otot-otot organ untuk menelan atau menarik agar makanan
bias mengalir memasuki organ tersebut. Terjadi pada kerongkongan dan usus.5
Secara kimiawi
Proses secara kimiawi yaitu proses pencernaan yang membutuhkan zat-zat kimia untuk
menghancurkan makanan ataupun mengurai zat-zat penting yang ada dalam makanan. Zat kimia
yang dimaksud adalah asam maupun suatu enzim dalam tubuh yang membantu pencernaan.
Contohnya yang terjadi pada lambung dan usus.
Di dalam mulut, makanan bercampur dengan saliva dan didorong ke dalam esofagus.
Gelombang peristaltik di esofagus menggerakkan makanan ke dalam lambung. Pengunyahan
( mastikasi ) memecahkan partikel makanan besar dan mencampur makanan dengan sekret kelenjar
saliva. Aksi pembasahan dan homogenisasi ini membantu penelanan dan pencernaan selanjutnya. Meskipun
potongan makanan besar dapat dicerna, tetapi menyebabkan kontraksi otot-otot esofagus yang kuat
dan sering menyakitkan. Potongan makanan yang kecil cenderung menyebar bila saliva sedikit
dan juga menyebabkan proses penelan menjadi sulit karena tidak membentuk bolus.5
Jumlah pengunyahan yang optimal bergantung kepada jenis makanan, tetapi biasanya
berkisar antara 20 dan 25. Menelan (deglutition) adalah suatu respons refleks yang dicetuskan
oleh impuls aferen N.Trigeminus, glossofaryngeus, dan vagus. Impuls-impuls ini diintegrasi
dinukleus traktus soliatrius dan nukleus ambigus. Serat – serat eferen berjalan ke otot – otot
farings dan lidah melalui N. Trigeminus, facialis, dan hipoglossus. Menelan diawali oleh gerakan
volunter mengumpulkan isi mulut di lidah dan mendorongnya kebelakang menuju farings. Hal
ini mencetuskan serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot farings yang
mendorong makanan ke dalam esofagus. Inhibisi pernapasan dan penutupan glotis merupakan
bagian dari respons refleks ini. Dibatas faringoesofagus, terdapat segmen esofagus berukuran 3
cm yang tegangan dinding istirahatnya tinggi. Segmen ini melemas secara refleks sewaktu
menelan dan memungkinkan benda yang ditelan masuk ke badan esofagus. Dibelakang benda yang ditelan
akan terbentuk kontraksi cincin peristaltik, yang kemudian mendorong benda turun dalam
esofagus dengan kecepatan sekitar 4 cm/detik. Pada manusia, dalam posisi berdiri cairan dan
makanan setengah padat umumnya turun akibat gaya tarik bumi ke esofagus bagian bawah
mendahului gelombang peristaltik. Apabila makanan masuk lambung, fundus dan bagian atas
10
korpus lambung melemas dan mengakomodasi makan yang masuk tanpa peningkatan tekanan yang berarti
relaksasi reseftif. Peristaltis lalu mulai dari bagian bawah korpus, mencampur dan menggerus
makanan dan memungkinkan sebagian yang telah setengah cair melewati pilorus dan masuk
duodenum. Relaksasi reseftif ini dikendalikan oleh vagus dan dicetuskan oleh gerkan farings dan
esofagus. Gelombang peristaltik diatur oleh BER dan langsung dimulai untuk mendorong
makanan ke arah pilorus. Kontraksi bagian distal lambung yang disebabkan oleh tiap gelombang
kadang-kadang disebut sistole antrum dan dapat berlangsung sampai 10 detik. Gelombang ini
terjadi 3 s/d 4 kali per menit.6
C. Enzim yang berperan dalam system pencernaan :
Enzim – enzim pencernaan ;
Kelenjar Saliva
α-amilase saliva: berfungsi untuk menghidrolisis ikatanmolekul glukosa menghasilkan
dekstrin, maltotriosa, dan maltosa.
Kelenjar Lingualis
lipase lingual, untuk asam lemak dan 1,2-diasilgliserol.
Lambung
a) Pepsin (pepsinogen) berfungsi memecah ikatan peptida yangberdekatan dengan
asam amino aromatik.
b) Lipase lambung untuk asamlemak dan gliserol.
Eksokrin pankreas
a) Tripsin (tripsinogen) berfungsi memecah ikatanpeptida di sisi karboksil asam
amino basa.
b) Kimotripsin berfungsi memecahikatan peptida di sisi karboksil asam amino
aromatic.
c) Elastase (proelastase)berfungsi memecah ikatan di sisi dengan karboksil asam
amino karboksilalifatik.
d) Karboksipeptidase berfungsi memecah asam amino terminal yang mempunyai
rantai samping.
11
e) Kolipase (prokolipase) berfungsi untuk memudahkan terbukanya bagian aktif
lipase pancreas.
f) Lipase pankreasuntuk monogliserida dan asam lemak.
g) Ester kolesteril hidrolase untuk kolesterol.
h) α -amilase pankreas sama seperti α-amilase saliva.
i) Ribonuklease & Deoksiribonuklease untuk nukleotida.
j) Fosfolipase untuk lisofosfolipid dan asam lemak.6
Mukosa usus halus
a) Enteropeptidase untuk tripsin.
b) Aminopeptidaseuntuk memecah asam amino terminal dari peptide.
c) Karboksipeptidase untuk memecah terminal karboksil asam amino dari peptide.
d) Endopeptidase untuk memecah antara gugus residudi bagian tengah peptide.
e) Dipeptidase untuk hidrolisa dua asam amino.
f) Maltase untuk memecah glukosa.
g) Laktase --galaktosa dan glukosa.
h) Sukrase – fruktosa dan glukosa.
i) α- dekstrinase – glukosa.
j) Trehalase glukosa
Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah
makanan, misalnya pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah protein, lipase untuk
memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung
yang berupa asam klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari
hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati untuk
menetralkan racun.
D. Fungsi organ pencernaan
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
12
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan lidah
dan pipi
Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-
kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.7
a. Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu
1) Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dansebelah depan tulang
maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulangpalatum
2) Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa danselaput
lendir.Gerakannya dikendalikan oleh ototnya sendiri, di sebelahkanan dan kiri dan
tiang fauses terdapat saluran lendir menembus ketonsil
1. Geligi
Ada 2 (dua) macam:
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan. Lengkap pada
umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigiseri (dens
insisivus ), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham(molare).
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari;
8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham
(Molare) dan 12 buah gigi geraham ( premolare).
2. Bibir
Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir
(mukosa). Otot orbikularis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor anguli
oris menekan ujung mulut.
13
3. Lidah
Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput leundir. Kerja otot lidah ini dapat digerakan ke seluruh arah.
Fungsi lidah yaitu untuk mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan. Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ludah ini ada 2 yakni
Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris), yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah.
Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang tendapat di sebelah depan di bawah lidah. Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sub lingualis serta hasil sekresinya berupa kelenjar ludah (saliva).
Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulu tterdapat 3 buali kelenjar ludah yaitu:
1. Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).
2. Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang,duktusnya bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
3. Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.7
14
4. pipi
Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung
yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa danselaput lendir. Gerakannya dikendalikan
oleh ototnya sendiri, di sebelahkanan dan kiri dan tiang fauses terdapat saluran lendir menembus
ketonsil
1. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan(osofagus)
di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.Disini terletak persimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, di
depan ruas tulang belakang. Ke atasbagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang sbernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yangdisebut
ismus fausium.Tekak terdiri dari bagian superior, bagian yang sama tinggi dengan hidung, Bagian
media, bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior bagian yang samatinggi dengan
faring Bagian superior disebut nasofaring pada nasofaring bermuara tuba yangmenghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke
depan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang
menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea). Menelan (Deglutisio).Jalan udara dan
jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk kebagian depan terus ke leher
bagian depan sedangkan jalan makanan masuk kebelakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas
tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke osofagus
tanpa membahayakan jalan udara.Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan
udara, pada waktu yangsama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan
lidahkontraksi secara bersamaan.8
2. Oesofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya sekitar 25
cm,mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam
15
ke luar. Lapisan selaput lender (mukosa),submukosa,lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan
otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang
punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung
dengan lambung.
3. Gaster (Lambung).
Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling banyak
terutama didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
oesofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di. depan pankreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari:
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteumkardium dan
biasanyanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada bagian bawahkurvatura minor.
c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebalmembentuk
spinter pilorus.
d. Kurvatura minor , terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteumkardiak sampai
ke pilorus.
e. Kurvatura mayor,lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi
kiriosteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke
pilorusinferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai
ke limpa.
f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen masuk ke
lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan lapisan dari dalam keluar , terdin dari:
Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akanberlipat-lipat yang
disebut rugae.
Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
Lapisan otot miring (muskulus oblinqus).
Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).Hubungan antara
16
pilorus terdapat spinter pilorus
.
Fungsi lambung
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik
lambung dan getah lambung
1) Getah cerna lambung yang dihasilkan;
Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
Asam garam (HCl) fungsinya; Mengasamkan makanan, sebagai anti septikdan desinfektan, dan
membuat suasana asam pada pepsinogen sehingg amenjadi pepsin.
Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari
kasinogen (kasinogen dan protein susu).
Lapisan lambung. Jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemakyang
merangsang sekresi getah lambung.
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. bila melihat makanan
danmencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rasa makananmerangsang
sekresi lambung karena kerja saraf sehingga menimbulkan rangsangankimiawi yang
nienyebabkan dinding lambung melepaskan hormon yang disebut sekresigetah lambung. Getah
lambung dihalangi oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi
seperti marah dan rasa takut.8
4. Hati (hepar)
Hati termasuk organ ekskresi, karena hati menghasilkan empedu yang mengandung zat
sisa hasil perombakan sel darah merah. Sistem ekskresi adalah proses mengeluarkan zat-zat
mebolisme yang berlangsung di dalam sel tubuh makhluk hidup. Hati adalah organ terbesar yang
terletak dalam tubuh yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah diafragma
berwarna merah tua dan beratnya bisa mencapai dua kilogram.
Hati terbagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Hati dilengkapi saluran empedu
yang terhubung ke kantung empedu dan usus due belas jari.
17
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di dalam hati
sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari
sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
Fungsi hati :
1. Manghasilka empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu
sebagai pengemulsi lemak.
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
3. Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta
mengatur kadar gula dalam darah.
4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
5. Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A
6. Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.
5. Usus halus atau Intestinum minor
intestinum minor adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang berpangkal pada
dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan saluranpaling panjang tempat
proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdir idari lapisan usus halus mukosa
(sebelah dalam). Lapisan melingkar ( M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan
lapisan serosa (sebelah luar). Duodenum. Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu
kekiri,pada lengkungan ini terdapat pancreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput
lendir yang membukit disebut Papila vater. Pada papilavateri ini bermuara saluran empedu
(duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktuswirsungi / duktus pankreatikus) Empedu dibuat di
hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan
lemak dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkanamylase, yang berfungsi mencerna
hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yangberfungsi mencerna protein menjadi asam amino atau
albumin dan polipeptika.Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung
kelenjar,yang disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.Yayenum
dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atasadalah yayenum dengan
18
panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5m. Lekukan yayenum dan ileum
melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk
kipas dikenal sebagai mesenterium.8
Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang arteri dan
venamesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneumyang
membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum dan ileum tidakmempunyai batas yang
tegas.Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yangbernama
orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan padabagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini,berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom
assendens tidak masuk kembali kedalam ileum. Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas
melalui lipatan mukosa danmikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi, lipatan ini dibentuk
oleh mukosa dansub mukosa yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang
vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan
enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan.
Fungsi usus halus, terdiri dari:
1. Menerima zat-zat rnakanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah
dan saluran-saluran limfe.
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan;
1)Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
2)Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
a. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.
b. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.
19
c. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
6. Usus besar / Intestinum mayor
Batas antara usus besar dengan usus halus disebut dengan usus buntu. Usus besar memiliki tambahan
usus yang disebut umbai cacing (appendix) yang terletak dibagian ujung usus buntu.
Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan yaitu menyerap joke lebih, dan
menambah jika kurang. Sehingga mudah didorong ke rectum dengan gerakan peristaltic. Didalam usus besar
terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa-sisa makanan jadi kotoran (fases) .
pembusukan mengakibatkan fases jadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri Escherichia coli (bakteri yang hidup
di kolon) pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia, bahkan ada yang menghasilkan vitamin k dan
asam amino tertentu.
Kolon terdiri dari kolon asendens, kolon transversum dan kolon desendens serta rectum.
.Panjangnya ±. l ½ m, lebarnya 5 - 6cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar:
1. Selaput lender
2. Lapisan otot melingkar.
3. Laplsan otot memanjang
4. Jaringan ikat.7-8
Fungsi usus besar , terdiri dari:
a) Menyerap air dan makanan.
b) Tempat tinggal bakteri koli.
c) Tempat feses.
E. Pencernaan karbohidrat
Di dalam mulut, zat tepung dicerna oleh α-amilase saliva. Tetapi, pH optimal enzim ini
adalah 6,7, sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang asam bila makanan masuk ke
lambung. Di dalam usus halus, α-amilase saliva dan pancreas keduanya juga bekerja pada
polisakarida yang dimakan. Akibatnya, hasil akhir pencernaan α-amilase adalah oligosakarida :
maltosa (disakarida), maltitriosa (trisakarida ) beberapa polimer yang sedikit lebih besar dengan
glukosa pada ikatan1:4α, dan α-dekstrin, yaitu polimer molekul glukosa yang terdiri atas rata-
rata sekitar 8 molekul glukosa dengan ikatan 1:6α.9
20
Penyerapan karbihidrat
Heksosa dan pentosa cepat diserap melalui dinding usus halus. Hal yang penting adalah
bahwa semua heksosa diserap sebelum sisa makanan mencapai bagian ujung ileum. Molekul – molekul gula
bergerak dari sel-sel mukosa ke dalam darah kapilerlalu masuk ke dalam vena porta.Transpor
sebagian besar heksosa secara unik dipengaruhi oleh jumlah Na+ di dalamusus halus, konsentrasi
Na+ yang tinggi pada permukaan mukosa sel mempermudahdan konsentrasi yang rendah
menghambat influks gula ke dalam sel-sel epitel. Ini disebabkan oleh glukosa dan Na+ menggunakan
kontransporter yang sama, atau simport, sodium-dependent glucose transporter ( SGLT, kotransporter
glukosa Na+).Kelompok transporter ini, SGLT 1 dan SGLT 2 menyerupai transporter glukosa
yangberperan pada difusi terfasilitasi karena dapat menembus membran sel 12 kali dan
mempunyai terminal – COOH dan – NH2 pada sisi sitoplasmik membran. Akan tetapi,tidak ada
homologi terhadap transporter seri GLUT. SGLT 1 dan SGLT 2 bertanggung jawab pada
transpor glukosa keluar dari tubuli ginjal.Oleh karena kadar Na+ intraseluler di dalam usus halus
dan sel ginjal rendah,seperti juga di dalam sel-sel lainnya, Na+ bergerak ke dalam sel sesuai
dengan beda konsentrasinya. Glukosa bergerak bersama Na+ dan dilepaskan di dalam sel. Na+
diangkut ke dalam ruang interseluler lateral, dan glukosa diangkut oleh GLUT 2 kedalam
interstitium lalu masuk ke dalam kapiler. Jadi, transpor glukosa merupakan contoh transpor aktif
sekunder ; energi untuk transpor glukosa diperoleh tidak langsung, melalui transpor aktif Na+
keluar sel. Ini akan mempertahankan beda konsentrasi di kedua sisi batas sel luminal, sehingga
lebih banyak Na+ dan akibatnyalebih banyak glukosa yang masuk .Mekanisme transpor glukosa juga
mengangkut galaktosa. Fruktosa menggunakanmekanisme berbeda. Penyerapannya tidak
bergantung pada Na+ atau transpor glukosa dan galaktosa. transportnya dengan difusi fasilitasi
dari lumen usus halus ke dalam enterosit melalui GLUT 5 dan keluar dari enterosit masuk ke
dalam interstitium melalui GLUT 2. Sebagian fruktosa diubah menjadi glukosa di dalam sel-sel
mukosa.Pentosa diserap dengan difusi sederhana. Insulin sedikit berpengaruh pada transport
glukosa dalam usus. Sehubungan dengan ini, penyerapan kembali glukosa dalam tubulus
kontortus proksimal ginjal kedua proses tidak memerlukan fosforilasi, dankeduanya normal pada
diabetes tetapi dihambat oleh obat florizin. Kecepatan absorpsi maksimal glukosa dari usus kira-
kira 120g/jam.
F.Pencernaaan Protein
21
Pencernaan protein dimulai di dalam lambung, di situ pepsin menguraikan beberapa
ikatan peptida. Pepsin menghidrolisis ikatan – ikatan antara asam aminoromatik seperti
fenillalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasilpencernaan peptik adalah berbagai
polipeptida dengan ukuran yang sangat berbeda Oleh karena pH optimum untuk pepsin adalah
1,6 – 3,2 kerjanya terhenti bila isilambung bercampur dengan getah pankreas yang alkali di
duodenum dan jejunum. pHisi usus halus di bagian superior duodeni 2,0 – 4,0, tetapi pada bagian
lain ialah kira-kira 6,5. Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di
lambungdicerna lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas
danmukosa usus halus. Jadi pencernaan akhir terhadap asam amino terjadi di 3 tempat :lumen
usus halus, brush border, dan sitoplasma sel-sel mukosa.9
Penyerapan Protein
Ada paling sedikit 7 sistem transpor yyang berbeda yang mengangkut asam aminoke
dalam enterosit. Lima darinya memerlukan Na+ dan kotransport asam amino danNa+ dengan cara
yang mirip dengan kotranspor Na+ dan glukosa. Dua dari 7 sistemtranspor ini membutuhkan Cl-.
Pada 2 sistem, transpor tidak membutuhkan Na+.Transpor di- dan tripeptida ke dalam enterosit
dilakukan oleh sistem yang membutuhkan H+ Na+. Sedikit sekali peptida berukuran besar yang
diabsorpsi. Didalam enterosit, asam amino yang dilepaskan dari peptida oleh hidrolisis intrasel
ditambah asam amino yang di absorpsi dari lumen usus halus dan brush border akan diangkut
keluar enterosit sepanjang tepi basolateral melalui paling sedikit 5 sistemtranspor. Dari sini,
asam amino ini akan masuk peredaran darah portal hepatik. Dua diantara sistem ini bergantung
pada Na+, dan yang tidak. Cukup banyak peptida kecilyang juga masuk ke dalam darah
portal.Penyerapan asam-asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung cepat tetapi di
dalam ileum lambat. Hampir 50% protein yang dicerna berasal dari makananyang dimakan, 25%
dari protein getah pencernaan, dan 25% dari deskuamasi sel-selmukosa. Hanya 2-5 % protein
dalam usus halus lolos dari pencernaan dan penyerapan. Sebagian protein yang dimakan masuk
ke dalam kolon dan kemudian dicerna oleh kuman. Protein dalam feses tidak berasal dari
makanan tetapi darikuman..
Asam Nukleat
22
Asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nuclease pankreas, dan
nukleotida itu diuraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor oleh enzim-enzim yang terdapat
pada permukaan luminal sel-sel mukosa. Nukleosida kemudian diuraikan menjadi unsur gula
serta basa pirimidin dan purin. Unsur – unsure basa tersebut diserap dengan transport aktif.10
G. Pencernaan Lemak(lipid)
Kebanyakan pencernaan lemak mulai di duodenum, dengan melibatkan salah satu enzim
terpenting, yaitu lipase pankreas. Kebanyakan kolesterol makanan berbentuk ester kolesteril, dan
ester kolesteril hidrolase menghidrolisis ester-ester ini di dalamlumen usus halus.Lemak
diemulsifikasi dengan halus didalam usus halus oleh kerja garam empedu, lesitin, dan
monogliserida. Bila konsentrasi garam empedu dalam usus halus tinggi,seperti setelah kontraksi
kandung kemih, lipid dan garam empedu berinteraksi spontan membentuk misel. Agregat -
agregat silindris ini mengikat lipid, dan meskipun konsentrasi lipidnya berbeda-beda, umunya
mengandung asam lemak, monogliserida, dan kolesterol pada pusat hidrofobiknya. Pembentukan
misel selanjutnya melarutkan lipid dan memungkinkan mekanisme untuk transpornya ke
enterosit. Jadi, misel bergerak ke konsentrasi yang lebih rendah melalui lapisan statiske brush
border sel-sel mukosa. Lipid berdifusi keluar dari misel, dan suatu larutancair jenuh lipid
dipertahankan kontaknya dengan brush border sel-sel mukosa.10
Penyerapan Lemak
Di dalam sel lipid ini akan mengalami esterifikasi cepat, sehingga gradienkonsentrasi yang
memudahkan zat masuk ke sel dipertahankan. Berbeda denganmukosa ileum, kecepatan penyerapan
23
garam empedu oleh mukosa jejunum rendah,dan sebagian besar garam empedu tetap berada
dalam lumen usus halus, dan dapatdigunakan untuk pembentukan misel baru.Nasib asam lemak di
enterosit bergantung pada ukurannya. Asam lemak yang atomkarbonnya kurang dari 10-12 dari sel
mukosa langsung masuk kedarah portal, danakan ditransport sebagai asam lemak bebas ( tanpa
esterifikasi). Asam lemak yangatom karbonnya lebih dari 10 – 12 mengalami esterifikasi
kembali menjaditrigliserida dalam sel-sel mukosa. Selain itu, sebagian kolesterol yang diserap
diesterifikasi. Trigliserida dan ester kolesteril kemudian dilapisi oleh lapisan protein, kolesterol,
dan fosfolipid membentuk kilomikron. Zat ini kemudian meninggalkan seldan masuk ke
peredaran limfatik.Dalam sel-sel mukosa, sebagian besar trigliserida dibentuk oleh asilasi 2-
monogliserida yang diserap, terutama di dalam retikulum endoplasma halus. Akantetapi,
sebagian trigliserida dibentuk dari gliserofosfat, yang adalah hasil katabolisme glukosa.
Gliserofosfat juga dikonversi menjadi gliserofosfolipid yang ikut berperandalam pembentukan
kilomikron. Asilasi gliserofosfat dan pembentukan lipoprotein terjadi di dalam retikulum
endoplasma kasar. Bagian molekul karbohidrat ditambahkan pada protein dalam aparatus golgi,
dan kilomikron yang telah selesai dikeluarkan melalui eksositosis dari bagian basal atau lateral
sel. Penyerapan asam lemak rantai panjang terutama di usus halus bagian atas, tetapisejumlah
tertentu juga diserap dalam ileum. Pada masukan lemak sedang, 95% ataulebih lemak yang
dimakan diserap.9-10
Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan pintu gerbang masuknya bahan makanan, vitamin, mineral
dan cairan ke dalam tubuh. Protein, lemak dan karbohidrat kompleks diuraikan menjadi unit-unit
24
yang dapat diserap / dicernakan , terutama di dalam usus halus.Pencernaan bahan makanan
utama merupakan proses yang teratur yang melibatkansejumlah besar enzim pencernaan dan
hormon pencernaan.Peregangan rektum oleh feses akan mencetuskan kontraksi refleks otot-otot
rektum dan keinginan buang air besar. Beberapa faktor yang mempengaruhi defekasi, terutama
serat makanan. Selulosa, hemiselulosa, dan lignin dalam makanan merupakan komponen penting
dalam serat makanan, yang berdasarkan definisi adalah semua makanan yang mencapai usus
besar dalam keadaan tidak mengalami perubahan mendasar. Cukupnya selulosa, serat pada
makanan, penting untuk memperbesar volume feses. Makanan tertentu pada beberapa orang sulit
atau tidak bisa dicerna. Ketidakmampuan ini berdampak pada gangguan pencernaan, di beberapa
bagian jalur dari pengairan feses.
Daftar pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia:Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012.p.327-65
2. Snell R.S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta:EGC, 2009.h.83-115
25
3. Junqueria LC, Carneiro J : Histologi dasar:teks & atlas, 10 ed . Jakarta :EGC, 2008.
4. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC, 2008.h.330-55
5. Sherwood L :Fisiologi manusia:dari sel ke system, ed 2.Jakarta:EGC,2009.5.
6. Ganong WF:Fisiologi kedokteran, ed 20.Jakarta:EGC,2008: 450-89.6.
7. Winami W, Kindangen K, Listiawati E :Tractus digestivus.edisi 2.
Jakarta :Fakultaskedokteran Universitas Kristen Krida wacana, 2011.
8. Kurnia Y, Santoso M, Winami W, dkk :Buku panduan ketrampilan medik. Jakarta:
fk ukrida,2010
9. Diunduh dari google http://www.gangguanpencernaan.com/v1/web/index.php?
to=article&id=16. Defekasi. Posted at 07Desember 2007 by Dr. Damayanti Soetjipto.
Diunduh pada 7 julli 2012.
10. Diunduh dari google http://www.scribd.com/doc/83075575/Biokimia-Sistem-Pencernaan-
Fix-Pemicu. diunduh pada 8 juli 2012.
26