makalah biosintesis protein
TRANSCRIPT
MAKALAH
BIOSINTESIS PROTEIN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugasMata Kuliah Biokimia pada Program D3 Kebidanan
STIKes Bina Putera Banjar
Oleh :
ANI AFIANTI EKA WAHYUNI
INTAN RAHMAWATIIRAWATI
MAYANG PITALOKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan Makalah
biokimia dengan judul “Biosintesis Protein” dapat selesai tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
dosen mata kuliah Biokimia serta para sahabat yang telah membantu penulis
selama penulisan Makalah ini.
Di samping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini, penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
kearah yang lebih baik. Harapan penulis semoga Makalah ini memberi manfaat
kepada penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Pekanbaru, Januari 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
A. Protein .......................................................................................... 4
B. Pengertian Biosintesis .................................................................. 5
C. Biosintesis Protein ....................................................................... 6
D. Tahap Utama Sintesis Protein ...................................................... 8
E. Biosintesis Protein ....................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein Merupakan Senyawa Organik Kompleks Yang Memiliki Bobot
Molekul Yang Sangat Tinggi Yang Terdiri Dari Monomer-Monomer Asam
Amino Yang Saling Berhuungan Satu Sama Lain. Protein memiliki peranan
penting dalam kehidupan manusia dan juga mahkluk hidup yang lain karena
protein merupakan unsur utama dalam tubuh mahkluk hidup. Pada sebagian
besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar kedua setelah air.
Diperkirakan 50% berat kering sel dalam jaringan hati dan daging terdiri dari
protein. Sedangkan dalam tenunan daging segar sekitar 20%. Protein
ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan, mulai dari kacang-kacangan,
biji-bijian, daging unggas, seafood, daging ternak, sampai produk susu. Buah
dan sayuran memberikan sedikit protein. Pemilihan sumber protein ini harus
bijaksana, karena banyak makanan yang tinggi protein juga tinggi lemak dan
kolesterol. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke
dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin
yang bekerja pada tingkat molekular
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. ). Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
1
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan protein?
2) Apa yang dimaksud dengan biosintesis?
3) Apa yang dimaksud dengan biosintesis protein?
4) Jelaskan tahapan-tahapan biosintesis protein?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penulis dalam makalah ini adalah untuk
mengetahui lebih jelas tentang Biosintesis Protein.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang pengertian protein?
b. Untuk mengetahui tentang pengertian biosintesis?
c. Untuk mengetahui tentang pengertian biosintesis protein?
d. Untuk mengetahui tentang tahapan-tahapan biosintesis protein?
2
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah untuk meningkatkan dan
memperluas pengetahuan penulis khususnya, dan umumnya untuk semua
mahasiswa Jurusan Kebidanan STIKes Bina Putera Banjar tentang bakteri
biosintesis protein.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakanpolimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen,nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk
hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagiorganisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling
4
banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius
pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik
yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan
bagitranslasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
"mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.
B. Pengertian Biosintesis
Biosintesis protein merupakan polimer yang berfungsi sebagai
penyusun protoplasma dan struktur tubuh lainnya. Protein dapat berupa enzim
atau hormon, antara alin sebagai penyusun pigmen pada tumbuhan. Penyusun
hemoglobin dalam darah manusia dan hewan. Serta penyusunan serum dalam
plasma. Jenis dan rangkain yang menyususn protein berbeda antara protein
yang satu dengan protei yang lainnya. Mekanisme sisntesis protein terjadi
melalui dua tahap utama yaitu transkripsi dan translasi. Sintesis protein
merupakan proses yang sangat kompleks. Informasi genetik yang dikode pada
susunan basa DNA diterjemah kedalam 20 macam asam amino.
Transkrip adalah percetakan mRNA oleh DNA. Sedangkan translasi
adalah penerjemahan kode oleh tRNA berupa urutan yang dikehendaki.
5
Proses transkripsi terjadi selama proses inisiasi, elogasi, dan terminasi.
Enzim yang berperan dalam ternskrip adalah RNA polimerase. Ada lima
tahapan sintesis protein dan masing –masing memerlukan jumlah komponen.
C. Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia
yang kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan
RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai
beberapa jenis basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses
terbentunya molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan
piramidin pada molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam
pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi
genetic atau sifat-sifat keturunan pada seseorang . dua tahap pembentukan
protein:
1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA
sesuai pesan yang diberikan oleh DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan
informasi genetika kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang
terdapat dalam sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan
komponen yang membentuk ribosom dalam sel, perananya dalam dalam
sintesis protein yang berlangsung dalam ribosom belum diketahui.
6
m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling
sedikit jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai
nukleutida dalam molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut
kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari
kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang terbentuk dari
kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang menunjuk asam amino yang
sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim untuk histidin.
perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada
kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah
lengan asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino
tertentu dalam lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi
menemukan kodon yang menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat
dalam ribosom. pada prosese biosintesis protein, tiap molekuln t RNA
membawa satu molekul asam amino masuk kedalam ribosom. pembentukkan
ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino
asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
1. Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-
AMP-enzim.
2. Reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA
Proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon
UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang
mempunyai antikodon komplementer.
7
D. Tahap Utama Sintesis Protein
Tahap 1 : Aktivasi asam amino
Tahap ini terjadi di sitosol, bukan pada ribosom. Masing- masing dari
20 asam amino diikat secara kovalen dengan suatu RNA pemindah spesifik
dengan memanfaatkan energi ATP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim pengaktif
yang memerlukan Mg2+ sebagai kofaktor yang masing- masing spesifik bagi
satu asam amino dan bagi tRNA-nya.
Tahap 2 : Inisiasi Rantai Polipeptida
RNA pembawa pesan yang membawa sandi bagi polipeptida yang
akan dibentuk diikat oleh subunit ribosom yang berukuran lebih kecil, diikuti
oleh inisiasi asam amino yang diikat oleh tRNA-nya membentuk suatu
kompleks inisiasi. tRNA asam amino penginisiasi ini berpasangan dengan
triplet nukleutida spesfik atau kodon pada mRNA yang menyandi permulaan
rantai polipeptida. Dalam proses ini memerlukan guanosin trifosfat (GTP),
dilangsungkan oleh tiga protein sitosol spesifik yang dinamakan faktor
inisiasi.
Inisiasi pada prokariotik memerlukan : (1) subunits 30S, yang
mengandung RNA ribosomal 16S, (2) mRNA penyandi polipeptida yang akan
dibentuk (3) N- formilmetionil- tRNAfmet pemula (4) serangkaian tiga protein
yang dinamakan faktor inisiasi (IF-1, IF-2, dan IF-3), (5) GTP. Pembentukan
kompleks inisiasi terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama, subunit ribisom
30S mengikat faktor inisiasi 3 (IF-3), yang mencegah bergabungnya subunit
30S dan 50S, sehingga kodon pemula pada mRNA [(5’)AUG(3’)] mengikat
8
lokasi khusus pada subunit 30S oleh isyarat pemula khusus pada mRNA yang
terletak pasa sisi 5’ kodon AUG. tahap kedua, kompleks subunit 30S, IF-3 dan
mRNA membentuk kompleks yang lebih besar dengan mengikat protein
pengawal IF-2yang telah mengandung GTP terikat dan N- formilmetionol-
tRNAfmet pengawal, yang ditempatkan dengan tepat pada kodon pengawal.
Tahap ketiga, kompleks berukuran besar bergabung dengan subunit ribosomal
50S dan dengan bersamaan dengan itu, molekul GTP yang terikat dengan IF-2
dihidrolisis menjadi GDP dan fosfat yang segera dibebaskan. IF-3 dan IF-2
juga terlepas dari ribosom. Sekarang didapatkan ribososm 70S fungsional,
yang dinamakan kompleks inisiasi yang mengadung mRNA dan N-
formilmetionil t-RNAfmet pada keseluruhan kompleks 70Sini dijamin oleh dua
titik pengenal dan perlekatan. Pada titik pengenalan antikodon triplet pada
aminoasil –tRNA pemula berpasanga basa secara antiparalel dengan triplet
kodon AUG didalam mRNA. Titik perlekatan kedua aminoasi-tRNA pemula
ini adalah pada sisi P ribosom. Ribosom mempunyai dua tempat untuk
mengikat aminoasil-tRNA, tempat aminoasil atau tempat A, dan tempat
peptidil atau tempat P. Masing- masing merupakan rangkaian subunit 50S dan
30S dalam posisi spesifik.
Tahap 3 : Pemanjangan
Rantai polipeptida diperpanjang oleh pengikatan kovalen unit asam
amino berturut-turut, masing-masing diangkut menuju ribosom dan diletakkan
ke tempatnya secara benar oleh tRNA masing-masing, yang berpasangan
dengan kodonnya pada molekul RNA pembawa pesan. Pemanjangan digiatkan
9
oleh protein sitosol yang dinamakan faktor pemanjangan. Energi yang
diperlukan untuk mengikat setiap aminoasil t-RNA yang datang dan untuk
pergerakan ribosom disepanjang RNA pembawa pesan satu kodon diperoleh
dari hidrolisis dua molekul GTP bagi setiap residu yang ditambahkan ke
polipeptida yang sedang tumbuh. Terdapat 3 faktor penunjang yaitu Tu, Ts,
dan G.
Tahapannya, pertama, aminoasil-tRNA diikat oleh kompleks faktor
penunjang Tu, yang mengandung molekul GTP terikat yang kemudian akan
berikatan dengan kompleks inisiasi 70S, bersamaam dengan itu GTP
terhidrolisis dan kompleks Tu-GDP dibebaskan dari ribosom 70S. kompleks
Tu-GTP dibentuk kembali dari kompleks Tu-GDP oleh semua faktor Ts dan
GTP. Aminoasil-tRNA yang baru terbentuk tersebut akan terikat pada tempat
aminoasil atau tempat A. tahap kedua, ikatan peptida yang baru terbentuk
diantara asam amino yang tRNA-nya terletak pada tempat A dan P pada
ribosom yang terjadi melalui pemindahan gugus asil N-formilmetionion
pemula dari tRNA-nya ke gugus amino asam amino yang baru memasuki
tempat A, dengan dikatalisis oleh peptidil transferase. Terbentuk di peptidil
tRNA pada tempa A dan sekarang tRNAfmet pemula yang telah “kosong”
terikat pada tempat P. tahap ketiga, ribososm bergerak di sepanjang mRNA
menuju ujung 3’-nya melampaui jarak satu kodon. Pergrakan ribosom
menggeser dipeptidil tRNA dari tempat A ke tempat P, karena dipeptidil
tRNA masih terikat pada kodon kedua mRNA dan menyebabkan pelepasan
tRNA semula pada tempat A dan kodon kedua pada tempat P. Pergeseran
10
ytersebut dinamakan tahap translokasi yang memerlukan faktor perpanjangan
G dan juga hidrolisis molekul GTP (sebagai sumber energi) lainnya secara
bersamaan . Perubahab tersebut menggerakkan ribososn kekodon berikutnya
menuju ujung 3’ mRNA. Pada setiap penambahan residu asam amino, rantai
polipeptida selalu tetap terikat pada tRNA asam amino terakhir yang masuk.
Tahap 4 : Terminasi dan pembebasan
Terminasi polipeptida didisyaratkan oleh satu diantara tiga triplet
terminasi (UAA, UAG, dan UGA) dimana triplet tersebut tidak menyandi
asam amino manapun. Sekali ribosom mencapai kodon terminasi, ada tiga
faktor pengakhir (terminasi) atau faktor pembebas, yaitu protein R1, R2, dan S,
yang kemudian turut menyebabkan (1) penguraian hidrolitik polipeptida dari
ujung tRNA terakhir dan melepaskannya dalam bebtuk bebas, (2) pelepasan
tRNA terakhir yang sekarang kosong dari tempat P, dan (3) dissosiasi ribosom
70S menjadi subunit 30S dan 50S nya siap untuk memulai rantai polipeptida
yang baru.
Tahap 5 : pelipatan dan pengolahan
Untuk memperoleh bentuk aktifnya secara biologis, polipeptida harus
mengalami pelipatan menjadi konfirmasi tiga dimensi yang benar. Sebelum
dan sesudah pelipatan, polipeptida baru dapat mengalami pengolahan oleh
kerja enzimatik untuk melepaskan asam amino penginisiasi, dan mengikat
gugus fosfat, metil, karboksil atau gugus lain pada residu asam amino tertentu,
atau untuk mengikat gugus oligosakarida atau gugus prostetik. Perubahan
11
yang terjadi tersebut dinamakan modifikasi pasca translasi, dimana
pengolahannya bergantung pada proteinnya.
Modifikasi terminal amino dan terminal karboksil, semua
polipeptida dimulai dengan residu N-formilmetionin pada prokariotik dan
metionin pada eukariota. Namun gugus formil, residu metionin pemuka, dan
kadang satu atau lebih residu berikutnya dapat dibebaskan oleh kerja spesifik
dan oleh karena itu tidak muncul pada protein bentuk akhir. Pada beberapa
protein , gugus amino pada residu terminal amino mengalami asetilasi setelah
transkripsi, pada protein lain residu terminal karboksil dapat dimodifikasi.
Terlepasnya urutan pemberi isyarat, beberapa protein dibuat dengan
urutan ekstra polipeptida, yang terdiri dari 15 sampai 30 residu pada ujung
terminal amino, untuk mengarahkan protein sampai tujuan , didalam sel
urutan pengisyarat akan dibebaskan oleh peptidase spesifik.
Fosforilasi Asam Amino Hidroksi, gugus hidroksil residu serin,
treonin, dan tirosin beberapa protein mengalami fosforilasi secara enzimatik
oleh ATP, menghasilkan residu fosfoserin, fosfotreonin, dan fosfotirosin
(gugus fosfat yang berikatan pada polipeptida ini bermuatan negatif).
Fosforilasi residu tirosin spesifik beberapa protein ternyata merupakan tahap
penting di dalam transformasi sel normal menjadi sel kanker.
Reaksi karboksilasi, gugus karboksil tambahan dapat ditambahkan
kepada residu asam Haspartat dan glutamat beberapa protein.
Metilasi gugus R, pada beberapa protein, residu lisin tertentu
mengalami metilasi enzimatik. Residu monometil dan metilisin terdapat pada
12
beberapa protein otot dan sitikrom c. pada protein lain, gugs karboksilat
beberapa residu glutamat mengalami metilasi, yang membebaskan muatan
negatifnya.
Pengikatan Rantai Sisi Karbohidrat, pada beberapa glikoprotein,
rantai sisi karbohidrat diikat secara enzimatis pada residu asparagin, pada
glikoprotein lain diikat pada residu serin dan treonin. Contoh, ptoteoglikan
yang melapisi mambran mukosa, mengandung rantai sisi oligosakarida.
Penambahan Gugus Prostetik, banyak enzim mengandung gugus
prostetik yang terikat secara kovalen yang penting bagi aktivitasnya. Gugus
prostetik ini juga diikat pada rantai polipeptida setelah protein meninggalkan
ribosom.contohnya, molekul biotin yang terikat secara kovalen pada asetil
KoA karboksilase dan gugus heme sitokrom c.
Pembentukan Jembatan Sulfida, beberapa protein yang dikeluarkan
dari sel eukaryotik setelah mengalami pelipatan spontan menjadi konformasi
seutuhnya, terikat menyilang secara kovalen oleh pembentukan gugus
disulfida secara enzimatis dari residu sistein didalam satu rantai polipeptida
atau diantara dau rantai. Jembatan yang terbentuk dengan cara ini membantu
melindungi konformasi lipatan asal molekul protein dari denaturasi.
E. Biosintesis Protein
Melibatkan proses translasi
Merupakan proses yang mengubah informasi genetic yang terdapat pada
mRNA menjadi polipeptida dengan urutan asam amino tertentu
13
Translasi melibatkan suatu sistem yang membawa mRNA dan tRNA bersama-
sama mengkatalisis polimerisasi asam amino - asam amino menjadi
polipeptida
Komponen yang terlibat:
o mRNA (messenger RNA)
o tRNA (transfer RNA)
o Ribosome
o Ensim2
Pesan yang ada pada mRNA selalu dibaca dengan arah 5’ 3’
Rantai polipeptida yang dihasilkan berawal dari N terminal dan berakhir
dgn C (karboksi) terminal
Proses translasi terdiri dari :
o inisiasi
o elongasi
o terminasi
14
Messenger RNA (mRNA)
diterjemahkan menjadi protein
merupakan RNA rantai tunggal yang berisi pesan yang akan pada
organisme prokaryotic pesan untuk beberapa protein mungkin dibawa
atau terdapat pada satu rantai mRNA : polycistronic message
setiap asam amino dikode oleh tiga nukleotida
43 ada 64 kombinasi berbeda
lebih dari cukup untuk mengkode 20 asam amino hampir semua asam
amino dikode oleh lebih dari 1 kodon
kodon urutan 3 nukleotida pada mRNA yang mencirikan asam amino
tertentu
hubungan antara kodon dengan asam amino yang dikode kode genetic
anti kodon urutan 3 nukleotida yang terdapat pada tRNA yang
merupakan komplemen dari kodon
Pd prokaryotic simple dan tidak bersela
Pd eukaryotic ada proses yang diperlukan sebelum mRNA siap
diterjemahkan dalam proses translasi post translasi
o editing,
o splicing
o poli A tail
15
16
K
O
D
E
G
E
N
E
T
I
K
kode genetic hampir universal untuk semua organisme, pengecualian
ditemukan pada mitokondria dan protozoa
pengecualian yang sering ditemukan pada bbrp organisme UGA
STOP , mengkode Senelosistein
Wobble Hypothesis
Pada umumnya, setiap asam amino dispesifikasikan oleh dua nukleotida yang
pertama dari kodon
Example Proline mempunyai codon : CC-
Valine mempunyai codon : GU-
Jadi basa nitrogen yang ke-3 tidak tertentu
kondisi ini memungkin satu tRNA untuk mengenal lebih dari satu kodon
untuk asam amino yang sama
Basa nitrogen yang ke 3 disebut posisi Wobble
( karena ketidakpastian dalam complementary basa nitrogen antara kodon
mRNA dan anti kodon tRNA)
17
Wobble hipotesis juga untuk keberadaan inosine uncommon nucleotide
yang dapat berpasangan dengan A,U, atau C
Stop kodon UAA, UAG, UGA
Start kodon AUG
o Prokaryotic organism N-formylmethionine
o Eukaryotic organism methionine
TRANSFER RNA (tRNA)
Ada 61 kodon yang mengkode 20 asam amino,
macam tRNA yg ada kurang dari <61 karena wobble hipotesis
tRNA dapat mengidentifikasi lebih dari 1 kodon
struktur tRNA seperti daun waru
18
Asam amino terikat dengan tRNA molekul dengan ikatan kovalen antara
gugus karboksil pada asam amino
gugus hidroksil pada 3’ adenosine dari tangkai akseptor tRNA
tRNA + asam amino teraminoasilasi
Aminoacyl-tRNA synthetase mampu mengidentifikasi asam amino yang cocok
RIBOSOME
19
Ribosome terdiri dari multiple protein dan RNA.
Untuk prokaryotic 70s terdiri dari : 50s dan 30s
Untuk eukaryotic 80s terdiri dari 60s dan 40s
KECEPATAN TRANSLASI
Pada 37ºC, ribosome dari E. coli mampu mensintesis rantai polipeptida yang
terdiri dari 300 residu asam amino = 20 detik
Hampir sama dengan kecepatan dari transkripsi, sehingga mRNA dapat
ditranslasikan sama cepatnya dengan transkripsinya kadang dalam 1
mRNA dapat ditranslasi oleh banyak ribosom polyribosome
20
Post Translasi
Sebelum polipeptida yang baru ditranslasi dapat aktif harus dilipat
membentuk konformasi 3D yang tepat
Folding dapat berlangsung bersamaan dengan proses translasi
Atau setelah proses translasi selesai
Salah satu contoh preproprotein preproinsulin
21
22
BAB III
KESIMPULAN
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia.
Mekanisme sisntesis protein terjadi melalui dua tahap utama yaitu
transkripsi dan translasi, Transkrip adalah percetakan mRNA oleh DNA.
Sedangkan translasi adalah penerjemahan kode oleh tRNA berupa urutan yang
dikehendaki.sedangkan translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh
tRNA kedalam urutan asam amino.
Protein merupakan salah satu bio-mokromolekul yang penting perananya
dalam mahkluk hidup. Setiap sel dalam tubuh kita mengandung protein, termasuk
kulit,tulang, otot, kuku, serta rambut Dll.pada jaringan tubuh protein merupakan
komponen terbesar kedua setelah air. Duperkirakan 50% berat kering sel dalam
jarigan hati dan daging terdidri dari protein. Sedangkan dalam tenunan daging
segar sekitar 20%.
23
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, Albert L,. 1982. Principles of Biochemistry, penerjemaah Dr. Ir. Maggy Thenawijaya, Institut Pertanian Bogor, penerbit Erlangga.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
Wirahadikusumah, muhammad. 1989. BIOKIMIA. Protein, enzim & asam nukleat. -Bandung : Penerbit ITB
www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The Biology Project- Biochemistry, Edisi: 28 Januari 2003
www.google.co.id\keajaiban.protein\molekulbiomilenium.php. Rukman Hertadi, Graduate School of Bioscience and Biotechnology, Tokyo Institute of Technology, Japan
gfile:///D:/biokimia/biosintesis-proteinsaed.html
24