makalah aspi fix.doc

25
Until the 1980s in the United States, the term "telephone company" was synonymous with American Telephone & Telegraph. AT&T controlled nearly all aspects of the telephone business. Its regional subsidiaries, known as "Baby Bells," were regulated monopolies, holding exclusive rights to operate in specific areas. The Federal Communications Commission regulated rates on long-distance calls between states, while state regulators had to approve rates for local and in-state long-distance calls. Government regulation was justified on the theory that telephone companies, like electric utilities, were natural monopolies. Competition, which was assumed to require stringing multiple wires across the countryside, was seen as wasteful and inefficient. That thinking changed beginning around the 1970s, as sweeping technological developments promised rapid advances in telecommunications. Independent companies asserted that they could, indeed, compete with AT&T. But they said the telephone by refusing to allow them to interconnect with its massive network. Telecommunications deregulation came in two sweeping stages. In 1984, a court effectively ended AT&T's telephone monopoly, forcing the giant to spin off its regional subsidiaries. AT&T continued to hold a substantial share of the long-distance telephone business, but vigorous competitors such as MCI Communications and Sprint Communications won some of the business, showing in the process that competition could bring lower prices and improved service. A decade later, pressure grew to break up the Baby Bells' monopoly over local telephone service. New technologies -- including cable television, cellular (or wireless) service, the Internet, and possibly others -- offered alternatives to local telephone companies. But power of the regional monopolies inhibited the development of these alternatives. In particular, they said, competitors would have no chance of surviving unless they could connect, Analisa Perancangan Sistem Informasi 201 1 110511072 Teknik Informatika Non Reguler Seilawati Nurjanah Semester III Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : ASPI Dosen Pengampu : Dian Novianti, M.Kom

Upload: mohammed-al-bhabasyi-imam

Post on 22-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Until the 1980s in the United States, the term "telephone company" was synonymous with American Telephone & Telegraph. AT&T controlled nearly all aspects of the telephone business. Its regional subsidiaries, known as "Baby Bells," were regulated monopolies, holding exclusive rights to operate in specific areas. The Federal Communications Commission regulated rates on long-distance calls between states, while state regulators had to approve rates for local and in-state long-distance calls.

Government regulation was justified on the theory that telephone companies, like electric utilities, were natural monopolies. Competition, which was assumed to require stringing multiple wires across the countryside, was seen as wasteful and inefficient. That thinking changed beginning around the 1970s, as sweeping technological developments promised rapid advances in telecommunications. Independent companies asserted that they could, indeed, compete with AT&T. But they said the telephone monopoly effectively shut them out by refusing to allow them to interconnect with its massive network.

Telecommunications deregulation came in two sweeping stages. In 1984, a court effectively ended AT&T's telephone monopoly, forcing the giant to spin off its regional subsidiaries. AT&T continued to hold a substantial share of the long-distance telephone business, but vigorous competitors such as MCI Communications and Sprint Communications won some of the business, showing in the process that competition could bring lower prices and improved service.

A decade later, pressure grew to break up the Baby Bells' monopoly over local telephone service. New technologies -- including cable television, cellular (or wireless) service, the Internet, and possibly others -- offered alternatives to local telephone companies. But economists said the enormous power of the regional monopolies inhibited the development of these alternatives. In particular, they said, competitors would have no chance of surviving unless they could connect, at least temporarily, to the established companies' networks -- something the Baby Bells resisted in numerous ways.

In 1996, Congress responded by passing the Telecommunications Act of 1996. The law allowed long-distance telephone companies such as AT&T, as well as cable television and other start-up companies, to begin entering the local telephone business. It said the regional monopolies had to allow new competitors to link with their networks. To encourage the regional firms to welcome competition, the law said they could enter the long-distance business once new competition was established in their domains.

Analisa Perancangan Sistem Informasi

2011

110511072

Teknik Informatika Non Reguler

Seilawati

Nurjanah

Semester III

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : ASPI

Dosen Pengampu : Dian Novianti,

M.Kom

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : ASPI

Dosen Pengampu : Dian Novianti,

M.Kom

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

At the end of the 1990s, it was still too early to assess the impact of the new law. There were some positive signs. Numerous smaller companies had begun offering local telephone service, especially in urban areas where they could reach large numbers of customers at low cost. The number of cellular telephone subscribers soared. Countless Internet service providers sprung up to link households to the Internet. But there also were developments that Congress had not anticipated or intended. A great number of telephone companies merged, and the Baby Bells mounted numerous barriers to thwart competition. The regional firms, accordingly, were slow to expand into long-distance service. Meanwhile, for some consumers -- especially residential telephone users and people in rural areas whose service previously had been subsidized by business and urban customers –

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

petunjuk, rahmat, dan karunia-Nya, saya masih diberi keteguhan hati dan keikhlasan beriman

dan berislam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada suri teladan kita

Nabi Muhammad SAW, akhirnya saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Analisa

Perancangan Sistem Informasi dengan tepat waktu.

Adapun Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa

Perancangan Sistem Informasi di Universitas Muhammadiyah Cirebon. Substansi yang

terdapat dalam makalah berasal dari beberapa referensi dari internet. Tak lupa saya sampaikan

terima kasih kepada :

1. Dian Novianti, M.Kom selaku Dosen mata kuliah Analisa Perancangan Sistem

Informasi yang telah memberikan motivasi kepada saya.

2. Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika Non Reguler 2011 yang telah

memberikan dukungan dan kerjasamanya selama melakukan penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, masih terdapat banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan penyusunan makalah ini di masa

datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk saya selaku penyusun dan

masyarakat pada umumnya.

Seilawati Nurjanah--110511072

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBONJl. Tuparev No.70 Cirebon Telp. (0231) 209608 Cirebon

2012

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Cirebon, November 2012

Penyusun

BAB I

KONSEP DASAR

1.1. KONSEP DASAR SISTEM

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

1.1.1. Definisi sistem

Kata sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.

1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.

2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.

4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Syarat-syarat sistem :

Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. Adanya hubungan diantara elemen sistem. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih

penting dari pada elemen sistem. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

1.1.2.Karakteristik

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :

1. Komponen

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.Elemen-elemen

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerjasama membentuk satu kesatuan

2. Boundary (Batasan Sistem)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Environment (lingkungan Luar Sistem)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Interface (Penghubung Sistem)

Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan Sistem)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input (masukan perawatan) dan sinyal input (masukan sinyal). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Output (Keluaran Sistem)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

7. Proses (Pengolahan Sistem)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

1.1.3.Klasifikasi

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

Sistem abstrak atau sistem fisikSistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem computer, sistem keuangan.

Sistem alamiah dan sistem buatan manusiaSistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

Sistem deterministik dan sistem probabilisticSistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

Sistem terbuka dan sistem tertutupSistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

1.2. KONSEP DASAR INFORMASI

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan. Informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pihak yang menerimanya. Sedangkan data adalah suatu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata.

1.2.1. Siklus informasi

Menurut (Jogiyanto) data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi dan terus menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information circle) atau disebut juga siklus pengolahan data. Siklus informasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gbr. Siklus Informasi

Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup Pengembangan.Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,yaitu :

Perencanaan system Dalam fase perencanaan sistem :

Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.

Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan : faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan

kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan, yaitu:

faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.

Analisis systemDalam fase ini : Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan

timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem;definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.

Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.

Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.

Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.

Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju

Perancangan sistem secara umum / konseptuala. Arti Perancangan Sistem :

Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implementasi Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi

Termasuk menyangkut mengkonfirmasikanb. Dalam fase ini :

dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.

Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan output.

Evaluasi dan seleksi sistemAkhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk

keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.

Perancangan sistem secara detailFase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan

secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.

Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari gambaran umum sampai detail.Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface antar modul.Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem, Pemeliharaan / Perawatan Sistema. Pada fase ini :

Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi. Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi

sistem baru. Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu: Rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart. Penjadwalan proyek dan teknik manajemen.

b. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti : Pengembangan perangkat lunak Persiapan lokasi peletakkan system Instalasi peralatan yang digunakan Pengujian Sistem

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Pelatihan untuk para pemakai system Persiapan dokumentasi

1.2.2. Mutu informasi

Mutu informasi dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan sebagai berikut :a. Metode pengumpulan yang salahb. Tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benarc. Data hilang atau tidak terolahd. Kesalahan mencatat atau mengoreksi datae. File historis/induk yang salah (atau keliru memilih file historis)f. Dalam prosedur pengolahan (misal kesalahan program komputer)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal : Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena informasi yang disampaikan ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat berubah atau merusak informasi tersebut.

Tepat waktuInformasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

RelevanInformasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

1.2.3. Contoh data dan informasi

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi , yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data sering kali disebut sebagai bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi bermakna. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Data merupakan unsur penting dalam penyusunan laporan dan pengambilan keputusan suatu kegiatan awal dari pengumpulan data untuk pelaksanaan kerja dari suatu sistem informasi manajemen penting fungsinya karena tidak telitinya dalam pengambilan data walaupun sudah menggunakan rumus untuk menghitung dan menganalisa data tersebut namun hasil yang diinginkan tidak tercapai. Agar pengambilan data tidak sulit maka perlu diketahui dan dipahami apa yang dimaksud dengan data.

Data merupakan bentuk jamak dari “ Datum “ yang berarti pernyataan dan catatan. Dengan perkataan lain data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu berubah menjadi keterangan atau informasi. Dimana data dimanipulasi agar dapat

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

menghasilkan output, output tersebut yang nantinya dipergunakan sebagai bahan pembuatan keputusan. Beberapa contoh data, yaitu:

Data yang terformatData dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai uang.

TeksSederatan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak bergantung pada masing-masing item secara individual.

Citra (Image)Data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil roentgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

AudioData dalam bentuk suara. Instrumen music, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

VideoData dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

1.3 Perhitungan Rata-rata1.4 Rata-rata Penjualan dalam1.5 Penjualan dalam Kuartal terakhir1.6 Kuartal terakhir sebesar 1,3 milyar

Gbr. Transformasi data menjadi informasi

Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan “makna”, sedangkan makna tidak. Pengertian makna disini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah si penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.

1.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Seilawati Nurjanah--110511072

Data Proses Informasi

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Suatu kegiatan didalam menciptakan suatu konsep kerja terpadu antara manusia dengan mesin yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan tertentu atau bersama guna menghasilkan informasi yang akurat untuk proses pengambilan keputusan didalam mendukung fungsi operasi manajemen di suatu organisasi.

1.3.1. Definisi

Informasi didefinisikan oleh Robert Aleitch dan K.Roscae sebagai berikut: Sistem Informasi adalah " suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengalaman transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Hendry C. Lucas Jr : Sistem informasi adalah " Sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada saat dilaksanakan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan organisasi”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block Blok) yaitu:a. Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.Input disini termasuk metode-metode dan media-media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan yang tersimpan di dalam data base dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Teknology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data dan mengirim informasi dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Basis data atau database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di basis data untuk keperluan penyadian informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

f. Blok Kendali (Control Block)Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem informasi itu sendiri, kesalahan-kesalahan dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan.

Pada pokoknya suatu sistem informasi dapat dijelaskan dengan sederhana berupa kumpulan dari beberapa komponen yang menghasilkan informasi. Dimana informasi itu dibutuhkan dalam mendukung operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Sistem informasi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam menyediakan informasi untuk semua tingkatan manajemen. Agar informasi yang dihasilkan dapat berguna bagi manajemen, sistem analis harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen dan bagaimana tipe keputusan yang diambilnya. Sehingga diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan berguna sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen.

1.3.2. Jenis-jenis sistem informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

a. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

b. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

d. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

e. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi.

Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

f. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

g. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

1.3.3. Peranan sistem informasi bagi manajemen

Peran informasi bagi manajemen adalah sebagai berikut: Dapat mendukung dalam pengambilan keputusan Dapat mendukung kegiatan manajemen

Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :a) Mendukung Operasi Bisnis. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan

pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.

b) Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

Seilawati Nurjanah--110511072

Nov’2012

Analisa Perancangan Sistem Informasi

c) Mendukung Keunggulan Strategis. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar

REFERENSI

http://apr1l-si.comuf.com/konsep.php

http://kisaranku.blogspot.com/2010/10/pengertian-sistem-lengkap.html

http://www.gangsir.com/download/3-PendekatanPengembanganSistemTerstruktur.pdf

http://panksgatsred.blogspot.com/2011/11/perbedaan-pendekatan-perancangan-

sistem.html

http://sgenk.blogspot.com/2010/11/konsep-dasar-perancangan-basis-data.html

http://mnfuady.wordpress.com/2008/07/29/konsep-dasar-informasi/

http://artidari.blogspot.com/2012/03/siklus-informasi.html

http://cuplis-cup.blogspot.com/2010/04/tahapansiklus-pengembangan-sistem.html

http://referensisisteminformasi.blogspot.com/2008/07/mutu-informasi.html

http://tips-belajar-internet.blogspot.com/2009/09/kualitas-informasi.html

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi2.html

http://ppy-gummers.blogspot.com/2010/11/peranan-sistem-informasi-manajemen.html

Seilawati Nurjanah--110511072