majalah edisi 17 - econochannel

52
Badai Perekonomian Indonesia: Lingkaran Setan yang Tak Berujung Sosok Inspiratif, Berprestasi di Akademik dan Non Akademik Ekonomi Menukik, Dolar Melangit, Siapa Sakit? (Pemenang EWM) MARI GAUNGKAN KEMBALI KEJAYAAN UKM Econo Channel Edisi 17/2015

Upload: redaksi-econochannel

Post on 25-Jul-2016

257 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Full with a lot off benefit information. Must READ magazine of the year!. Have a nice read :)

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 1

Badai Perekonomian Indonesia:Lingkaran Setanyang Tak Berujung

Sosok Inspiratif, Berprestasidi Akademik dan Non

Akademik

Ekonomi Menukik, Dolar Melangit, Siapa Sakit? (Pemenang EWM)

MARI GAUNGKAN KEMBALI KEJAYAAN UKM

EconoChannelEdisi 17/2015

Page 2: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 20152

- EC SPECIAL-

Be patient.

One day,

for sure

we will break down

these walls.

Page 3: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 3

PELINDUNG Tuhan Yang Maha EsaKONSELOR Setyo Ferry Wibowo, SE, M,Si

PENERBIT EconoChannelPEMIMPIN ORGANISASI Hendy Wijaya

SAPA REDAKSI

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan bagi kami dalam proses pembuatan majalah ini, sehingga pada akhirnya majalah EconoChannel edisi 17 ini dapat dituntaskan dengan baik. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami ucapkan kepada jajaran Dekanat dan dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta atas saran dan kritik yang diberikan untuk kemajuan kami, serta pihak-pihak yang telah membantu dan terkait dalam proses pemmbuatan majalah EconoChannel edisi ke-17 ini.

Hidup Pers Mahasiswa!

Setelah sukses menerbitkan 16 seri majalah, EconoChannel dengan bangga menerbitkan majalah edisi ke-17 yang mengangkat tema “Badai Perekonomian: Dapatkah Indonesia Menghadapinya?”. Dengan mengangkat tema

AssAlAmuAlAikum wArAhmAtullAhi wAbArAkAtuh

ini, kami berharap bahwa masyarakat Indonesia (mahasiswa khususnya) sadar dengan apa yang terjadi dan memahami bagaimana peranan mereka dalam perekonomian di negeri ini. Fenomena Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang pada akhir tahun ini dikatakan menjadi menyebab menurunnya perekonomian Indonesia dalam satu tahun kebelakang ini pun, turut juga menjadi sorotan kami. Bukan hanya itu, di dalam majalah ini pun terdapat banyak karya-karya literatur yang menghibur serta menginspirasi. Semoga saja, apa yang tersaji dalam majalah ini dapat bermanfaat serta memberikan pengetahuan baru bagi pembaca. Saran dan masukan kami harapkan menuju proses perbaikan kami di masa datang.

Salam Redaksi

aa

PENANGGUNG JAWAB Aprillia LusianaPEMIMPIN REDAKSI Auliadi AhmadREDAKTUR Annisa Ul Hasanah Azmi, Ayu Wulandari Apriyanti, Cahayani Sinarta Sukma, Fachrunnisa, Zahrania Maudy PramasithaREPORTER Anissa Nur Ramadhani , Akbar Evandio, Arti Yuliani, Auliadi Ahmad, Lilis Retno Rahayu, Nur Fadillah, Siska Rahmiati, Teni Rahayu, Lia Amalia, Diaz Lupita Kartika, Sahat Pangihutan, Ema Rahmiyanti, Tias Nurpratika G, Novi Lanjar S, Widyawati, Adlina Gaesani, Amelio Rasi,Titi Muntiarti, Lenny Amalia

EDITOR Iis Riszki Iswara , Farida Eka Safitri, Melisa Hambri, Novelia Puspita Dewi, Nur Holifah, Siti Hartinah, Suci Sri SetiawatiFOTOGRAFER Rahadi S Arifin, Dewi Aeni, Elvira Ruzaiah, Gearent Firdaus, Hana Mufida Naufal, Salma Azahra RDESIGN & LAYOUTER Fathin Fatinah A, Eka Nur Diah P, Sayyidatu Lutfiyah, Saeful Amir, Yonika Permadani Al MathorLITBANG Dian Lestari, Adelia Noviarani Pratiwi, Muhammad Rifki Fadilah, Nur Fitriyani, Raden Taufiq N, Regina Tantri TionaomiDISTRIBUSI Tim Majalah 17

Halaman Depan dibuat oleh:

Gibran Awaludin(Pend. AK B’13)

danRahadi S Arifin

(Pend. Ekop B’13)

Halaman Belakang dibuat oleh:

Yonika P(Pend. AK A’14)

danFathin Fatinah

(Pend. Ekop B’13)

Pembatas Halaman dibuat oleh:

Hendy Wijaya(Pend. Ekop

Reg’12)

Page 4: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 20154

EconoChannel SPECIAL!JADIKAN KARYA LEBIH ISTIMEWA!

Who Are We?WE ARE PERS!

HIDUP PERS MAHASISWA!

SEKILAS EC

KONSELOR Setyo Ferry Wibowo, SE, M,Si PEMIMPIN UMUM Hendy Wijaya WAKIL PEMIMPIN UMUM Gibran Awaludin SEKRETARIS 1 Linda Puspita Dewi SEKRETARIS 2 Ida Kurnianingsih BENDAHARA 1 Laila Muharam BENDAHARA 2 Fitri Ariamurti BIRO KESTARI Hannasya Winistri Fitriani (Kepala), Cindy Aulia Rachma, Dyah Hanif Febrina, Lenny Amalia, Lia Amelia, Widyawati BIRO DANA & USAHA Kholifatun Nisa (Kepala), Agita Haerani, Elsi Ulfatmi, Lailatul Fitria Pagita, Ni Made Wida Dwi Kencana, Novi Lanjar Sari, Riyanti Krusita, Sinta Pramesti DEPT. PSDM Saepudin Iryana (Kepala), Dinka Ramadhani (Wakil Kepala), Ema Rahma Yanti, Kevin Maranatha, Novi Purwaningsih, Rachmah Chaerani, Rara Aprilyaji Litamie, Rizal Rifaldi, Tias Nurpratika Gusdayanti, Titi Muntiarti DEPT. HUMAS Lusi Julistia (Kepala), Dena Maulia Castin (Wakil Kepala Internal), Muhammad Eka Syaputra (Wakil Kepala Eksternal), Adlina Ghaisani, Amelio Rasi Sulendra Putri, Diaz Lupita Kartika, Dira Nurmawati Dewi, Ita Febrianti, Nanik Srihartini, Rudi Setiawan, Sahat Pangihutan DEPT. REDAKSI Aprillia Lusiana (Kepala) REDAKTUR Annisa Ul Hasanah Azmi, Ayu Wulandari Apriyanti, Cahayani Sinarta Sukma, Fachrunnisa, Zahrania Maudy Pramasitha SUB. DEPT. REPORTER Anissa Nur Ramadhani (Kepala), Akbar Evandio, Arti Yuliani, Auliadi Ahmad, Lilis Retno Rahayu, Nur Fadillah, Siska Rahmiati, Teni Rahayu SUB. DEPT. EDITOR Iis Riszki Iswara (Kepala), Farida Eka Safitri, Melisa Hambri, Novelia Puspita Dewi, Nur Holifah, Siti Hartinah, Suci Sri Setiawati SUB. DEPT. LAYOUTER Fathin Fatinah Anshari (Kepala), Eka Nur Diah Purnama, Sayyidatu Lutfiyah, Saeful Amir, Yonika Permadani Al Mathor SUB. DEPT. FOTOGRAFER Rahadi Sudarwanto Arifin (Kepala), Dewi Aeni, Elvira Ruzaiah, Gearent Firdaus, Hana Mufida Naufal, Salma Azahra Ramadhani SUB. DEPT. LITBANG Dian Lestari (Kepala), Adelia Noviarani Pratiwi, Muhammad Rifki Fadilah, Nur Fitriyani, Raden Taufiq Nugroho, Regina Tantri Tionaomi

EconoChannel adalah salah satu organisasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) yang bergerak di bidang komunikasi, informasi dan pers. Awal berdirinya EconoChannel dimulai pada tahun 2005 sejak awal pendirian Fakultas Ekonomi setelah lepas dari Fakultas Ilmu Sosial. Pada saat awal pendirian Fakultas Ekonomi, pihak dekanat FE UNJ merasa bahwa sangat dibutuhkan sebuah media komunikasi sebagai wadah untuk menampung informasi seputar Fakultas Ekonomi UNJ agar diketahui khalayak ramai, sejak saat itu terbentukalah EconoChannel.Kepengurusan EconoChannel tahun ini dirangkum dalam sebuah kata “Special”. Banyak hal yang dapat menggambarkan keistimewaan suatu organisasi, namun tujuan pengurus memakai kata Special sebagai nama pengurus tahun ini ialah dikarenakan kami mempunyai harapan pada setiap anggota EconoChannel agar memberikan hasil karya terbaiknya yang tidak hanya biasa namun Special

dan Istimewa . Harapan Kami, semoga EconoChannel dapat menjadi Lembaga Pers Mahasiswa yang tidak hanya dapat mengembangkan bakat jurnalistik para mahasiswa FE UNJ saja, namun juga dapat meraih cita-cita besar lain yang dapat membuat nama EconoChannel lebih dikenal oleh masyarakat luas.

VisiMenjadikan EconoChannel sebagai lembaga Pers mahasiswa yang Informatif dan aktual untuk seluruh Civitas Akademika FE UNJ.

Misi1. Membangun suasana internal organisasi yang kuat2. Menciptakan dan menjalin hubungan yang dinamis dengan OPMAWA/ORMAWA FE UNJ serta dekanat3. Mengoptimalisasikan sistem informasi dan komunikasi secara meluas baik lingkup Fakultas maupun Universitas4. Membentuk organisasi yang mampu menggali, mengembangkan dan memantapkan potensi dalam bidang Pers dan Jurnalistik pada Anggota EconoChannel khususnya serta Mahasiswa Fakultas ekonomi Universitas Negeri Jakarta pada umumnya.(la)

Page 5: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 5

SELAYANG PANDANG

Pada 5 juni 2015 tepat satu dekade Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) berdiri. 10 tahun bukanlah waktu singkat untuk dilalui. Ketekunan, kerja keras, displin dan semangat untuk belajar telah mengiringi setiap detiknya. Dekan FE, Drs. Dedi Purwana ES, M.Bus, menyampaikan bahwa usia 10 tahun adalah usia yang masih sangat muda. Jika diibaratkan manusia, ia sedang lincah-lincahnya bergerak dan berlari kesana kemari dengan cepat. Begitupun FE, di usia muda ini justru harus dimanfaatkan untuk meraih prestasi sebanyak-banyaknya.

Perjalanan 10 tahun FE telah diwarnai dengan berbagai prestasi yang diraih oleh dosen dan mahasiswa. Meskipun sudah terkenal dengan

tim futsalnya, namun beliau sendiri lebih mengharapkan FE lebih berprestasi secara akademik, misalnya pada ajang program kreativitas

mahasiswa, wirausaha muda dan berbagai prestasi lainnya yang inovatif di tingkat nasional. Beliau m e n g i n g i n k a n m a h a s i s w a dan dosen FE mahir menulis artikel jurnal nasional hingga i n t e r n a s i o n a l sehingga banyak

publikasi di masyarakat luas untuk menciptakan citra positif bahwa FE memiliki budaya akademik yang bagus.

Perkembangan FE yang begitu pesat didukung oleh sumber daya manusia yang sangat memadai. Meskipun hampir 100% dosen FE lulusan S2, namun beliau masih menargetkan 50% dosen FE untuk melanjutkan studi sampai S3. Kemudian kebijakan baru lainnya adalah, pada tahun ini para dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian. Pihak fakultas akan memberikan reward kepada para dosen yang menulis artikel di jurnal internasional. Beliau juga menginginkan PD 3 untuk membuat program yang bertujuan untuk menumbuhkan minat menulis pada mahasiswa. Saat ini, FE sedang mengajukan 3 program studi (prodi) baru, seperti Konsentrasi Akuntansi dan Administrasi Perkantoran yang diusulkan menjadi prodi dan satu prodi baru dari S2 FE yaitu prodi Pendidikan Ekonomi.

Mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang, FE telah memulai persiapannya dengan bertahap. Seperti pada jurusan D3 yang membuat semacam format untuk uji kompetensi standar nasional, selain itu FE UNJ ingin bekerjasama dengan negara luar khususnya ASEAN untuk duduk bersama membuat standar kompetensi guru yang memiliki kualifikasi sesuai aturannya.

Harapan Dekan FE untuk para mahasiswa adalah belajar, berkarya, berprestasi. Tiga kata kunci tersebut insha Allah 10 tahun lagi FE UNJ bisa sejajar dengan FE lainnya yang lebih dulu berdiri di Indonesia.(nf)

Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Jakarta

Foto

: D

ok. E

cono

Cha

nnel

/Gea

rent

Drs. Dedi Purwana ES, M.BusDekan FE UNJ

Page 6: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 20156

DAFTAR ISI

SAPA REDAKSISEKILAS ECSELAYANG PANDANGDAFTAR ISI

ALL ABOUT SPECIAL REPORT - Badai Perekonomian Indonesia: Lingkaran Setan yang Tak Berujung - Dolar Membaik, Bukan Cerminan Perekonomian Menaik - Masa Pengenalan Akademik 2015

ALL ABOUT EXPERIENCE - Mahasiswa Pasti Bisa - Sosok Inspiratif, Berprestasi di Akademik dan Non Akademik - Sebuah Salam dari Negeri Tirai Bambu, China

ALL ABOUT FOR YOUR INFORMATION - Beasiswa S1 - Beasiswaa S2 - Sejarah Krisis Ekonomi Dunia

ALL ABOUT ACTIVITIES - Econo Channel - BEM FE UNJ - BPM FE - HMJ EA - HMJ AK -HMJM - BSO KSEI - BSO Al- Iqtishodi - GREAT 2nd - Mari Gaungkan Kembali Kejayaan UKM

ALL ABOUT LITERATURE - Cerpen : Dilema Impor dan Lokal - Ekonomi Menukik, Dolar Melangit, Siapa Sakit? (Pemenang EWM) - Puisi

ALL ABOUT CORNERS - Dapur Bang Toyib - Refrensi Buku dan Film -GaleriFotografi

7

43

27

23

15

35

Page 7: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 7

Page 8: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 20158

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

BADAI PEREKONOMIAN INDONESIA: LINGKARAN SETAN YANG TAK BERUJUNG

EconoChannel 20/11/2015. Indonesia Darurat Ekonomi. Ya, kata seperti itulah yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi perekonomian negeri ini. Bagaimana tidak, semenjak tahun lalu, perekonomian Indonesia seakan selalu mendapat berbagai macam permasalahan yang bertubi-tubi. Mulai dari kurs rupiah yang terus tertekan oleh dolar Amerika, menurunnya nilai ekspor serta hal-hal yang kurang mengenakkan lainnya yang diprediksi akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan hingga saat ini belum ditemukan solusi untuk menanganinya.

Hal pertama yang sangat menarik untuk diperbincangkan dan menarik perhatian banyak orang adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus menerus melemah dan sempat menginjak angka Rp. 14.700 dimana angka tersebut menjadi titik terendah nilai tukar rupiah terhadap dolar semenjak krisis besar tahun 1998. Tentu saja terdapat banyak penyebab dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tersebut, salah satunya adalah membaiknya kondisi perekonomian Amerika Serikat. Setelah krisis, The Fed (Bank Sentral Amerika) membeli obligasi untuk memperbaiki kondisi keuangan negaranya dan membuat dolar menjadi begitu murah di pasaran, kini membaiknya kondisi perekonomian Amerika membuat The Fed menjual obligasi untuk menarik dana dan “mengendalikan” jumlah dolar Amerika di pasaran.

Selain itu, hal tersebut diperparah oleh melemahnya sektor ekspor Indonesia yang kerap menjadi harapan pendapatan negara. Sewajarnya, ketika nilai rupiah Indonesia mengalami penurunan, permainan ekspor pun ikut mengalami kenaikan.

Namun, ekspor Indonesia didominasi oleh harga barang komoditas yang harga dan permintaannya anjlok dan membuat perubahan tidak signifikan terhadap neraca perdagangan. Sebagai contohnya adalah batu bara dan karet.

Yang menjadi permasalahan adalah banyak para pengusaha dan masyarakat melakukan transaksi menggunakan mata uang dolar. Semakin sedikit jumlah dolar yang beredar membuat dolar begitu diburu dan mengakibatkan melemahnya nilai tukar negara non-Amerika yang bergantung pada dolar Amerika, Indonesia contohnya. Di Indonesia sendiri, tidak bisa dipungkiri, ketergantungan terhadap dolar Amerika bisa dibilang cukup tinggi. Banyak transaksi yang berlangsung menggunakan dolar. Baik untuk bahan baku produksi, barang-barang elektronik atau bahkan kendaraan-kendaraan mewah yang hanya bisa didapatkan dari luar negeri dan mematok harga menggunakan dolar. Sebenarnya, terdapat banyak peraturan yang mengatur mengenai penggunaan mata uang rupiah untuk seluruh transaksi dalam negeri kecuali dalam beberapa sektor. Salah satu peraturan yang baru dikeluarkan pada tahun 2015 ini adalah Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) 17/11/DKSP yang dikeluarkan pada tanggal 1 Juni 2015 tentang kewajiban menggunakan mata uang rupiah di wilayah Indonesia dan menetapkan hukuman bagi pelanggar dengan denda 100 Juta rupiah atau hukuman satu tahun penjara. Bukan hukuman yang main-main memang, namun, masih banyak saja para pelanggar yang tidak mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat.

Pelemahan rupiah terhadap dolar tentu saja berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat

Page 9: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 9

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

permasalahan ekonomi yang sedang melanda Indonesia dan didalamnya, 25.506 jiwa kehilangan pekerjaan mereka akibat perusahaan tempat mereka bekerja tutup.

Jika terus menerus “dibiarkan”, permasalahan-permasalahan ekonomi ini akan terus menerus berdampak pada seluruh sektor yang ada. Bukan hanya kemakmuran, keamanan dan kenyamanan masyarakat saja yang dapat terganggu, kestabilan negara (dan tentunya pemerintahan) juga dapat terancam. Dalam hal ini, tentu saja masyarakat memandang bahwa pemerintah punya peran yang sangat besar dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Pemerintah diperkirakan akan mengalami krisis kepemimpinan akibat ketidakpercayaan warga Negara terhadap pemerintah mereka sendiri. Memang, pemerintah tidak hanya berdiam diri dalam menghadapi permasalahan-permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Namun, semoga saja di “sisa waktu” yang ada, pemerintah mampu mengeluarkan rakyat Indonesia dari lingkaran setan badai perekonomian yang melanda. (aa)

banyak. Salah satu yang terpuruk adalah pengusaha-pengusaha kecil yang bahan baku produknya merupakan produk yang di impor dari luar negeri dan harganya tentu akan naik dan membuat suatu usaha atau perusahaan menghadapi permasalahan yang pelik, kehilangan pelanggan atau mengurangi kualitas produk yang mereka hasilkan. Disisi konsumen, hal ini menyebabkan kenaikan harga barang yang membuat rakyat kehilangan daya beli mereka dengan angka pendapatan yang mengalami sedikit perubahan atau bahkan tidak mengalami perubahan sama sekali. Melemahnya daya beli ini memperburuk keadaan. Jika masyarakat kehilangan daya beli, pengusaha akan mengalami kemerosotan permintaan terhadap produk mereka. Hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab permasalahan yang memperbesar badai perekonomian di Indonesia. Ketika perusahaan kekurangan permintaan dan tidak dapat membayar upah pekerjanya, yang terjadi adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran. Dilansir dari Kompas.com, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menghitung bahwa sampai akhir September 2015 tercatat telah terjadi hampir 100.000 pemutusan hubungan kerja akibat

okee mianr nop

Ilust

rasi

: Ec

onoc

hann

el/F

athi

n F.A

Page 10: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201510

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

Dolar Membaik, Bukan Cerminan

Perekonomian Menaik

EconoChannel 20/11/2015. Siapa yang tidak mengenal Bapak Haryo Kuncoro? Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ, pasti tahu tentang sosok yang dikenal melalui penjelasan nya yang sering mengemas pemahaman kedalam sebuah analogi. Beliau merupakan salah satu dosen ekonomi favorit mahasiswa FE. Bagaimana tidak, dengan metode seperti itu, mayoritas mahasiswa bisa lebih mudah memahami benang kusut terkait perekonomian. Berangkat dari hal tersebut, EconoChannel berkesempatan menemui sosok berwibawa yang juga terkenal melalui jurnal internasionalnya. Ditemui di ruangannya yang bertempat di Islamic Development Building 2 Kampus A UNJ (16/10), beliau membahas perihal atmosfer ekonomi Indonesia pasca ‘badai perekonomian’.

Seperti yang kita ketahui, masyarakat Indonesia kini mulai optimis akan perbaikan perekonomian. Hal ini didasari adanya penguatan nilai tukar rupiah yang dianggap sebagai angin segar setelah sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berada pada angka yang cukup fantastis apabila dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya yaitu sekitar lima tahun yang lalu. Membahas mengenai adanya penguatan nilai tukar

rupiah terhadap dolar menjadi Rp 13.466,- dari sebelumnya yang berada dikisaran Rp 14.000,-, beliau mengatakan bahwa uang Rp 100,- sekarang berbeda dengan Rp 100,- pada tahun 2010 lalu. Maka apabila dibandingkan, tentu nilai riil uang Rp 14.000,- pada tahun 2015 ini berbeda dengan

nilai riil uang pada tahun 2010 lalu. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena adanya faktor inflasi yang mendorong perbedaan nilai

riil mata uang. Sehingga dirasa kurang relevan apabila nilai mata uang rupiah saat ini dibandingkan dengan nilai mata uang rupiah pada tahun 2010 yang berada dikisaran Rp 10.000,-. Mengenai hal tersebut, maka ada kemungkinan nilai nominal Rp 13.000,- pada saat ini ‘setara’ dengan Rp 10.000,- pada tahun 2010 lalu. Hal ini sekaligus menjawab isi kepala mayoritas masyarakat yang beranggapan bahwa “badai perekonomian” sungguh nyata terjadi pada era kepemimpinan Jokowi. Padahal, kenyataannya “badai perekonomian” tidak benar- benar terjadi. Mengutip

istilah yang dilontarkan pria kelahiran 7 Februari ini, masyarakat sebenarnya telah terjebak dengan fenomena ‘ilusi uang’. Mayoritas masyarakat hanya terfokus pada nilai nominal dibandingkan nilai riil mata uang rupiah. Maka, melihat realita naik-turunnya perekonomian yang akrab disebut

Dr. Haryo Kuncoro SE, M.SiDosen FE UNJ

Foto

: D

ok. E

cono

Cha

nnel

/Rah

adi S

A

Page 11: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 11

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

“badai perekonomian” seperti sekarang, beliau justru menilai realita ini sebagai sebuah dinamika ekonomi yang lumrah terjadi sebelum menemui titik equilibrium. Beliau juga menambahkan bahwa keadaan ekonomi sekarang tidak lebih parah dari tahun- tahun sebelumnya, dan sudah tentu tidak merujuk pada indikator krisis tahun 1998 lalu.

Respon masyarakat yang ‘luar biasa’ akan fenomena nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menyentuh angka Rp 14.000,- beberapa waktu lalu dinilai terjadi karena adanya ketergantungan pada dolar, hal ini menyebabkan pemikiran masyarakat terdoktrin untuk menjadikan dolar sebagai barometer perekonomian. Dengan kata lain, apabila rupiah melemah, maka melemah pula kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan sebaliknya apabila rupiah menguat, lantas masyarakat bersuka cita menyambutnya. Ironisnya, kenyataan tidaklah mendukung pola pikir demikian. Pasalnya, sebagaimana yang diutarakan beliau, nilai tukar rupiah yang membaik bukan cerminan perekonomian yang baik. Maka, jika saat ini media tengah sibuk mempublikasikan pernyataan Presiden RI Joko Widodo, akan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi di semester dua

tahun ini lebih baik dibandingkan dengan semester sebelumnya, bukan tidak mungkin anomali ekonomi terindikasi dalam situasi saat ini. Apabila ditelusuri lebih dalam, perihal perekonomian yang membaik pada semester dua tahun 2015 ini disebabkan dua hal. Pertama, membaiknya perekonomian memang sudah selayaknya terjadi secara natural sebagai imbas dari ‘keterpurukan’ ekonomi pada semester sebelumnya. Sebagaimana yang dianalogikan oleh Bapak Haryo, kondisi seperti ini ibarat siklus kesehatan, pada mulanya sakit parah, lalu perlahan sembuh dari sakit merupakan hal yang memang selayaknya terjadi. Kedua, perekonomian membaik dikarenakan oleh kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dalam menghadapi permasalahan ekonomi.

Jika mundur beberapa waktu lalu, tentu kita masih ingat akan keterpurukan nilai dolar terhadap rupiah yang direspon dengan jumawa oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, inilah yang sebenarnya menjadi stimulus yang dilakukan oleh Amerika. Bank sentral di Amerika justru mempertahankan bank rate, meskipun sudah over valued. Sehingga tahap seperti inilah yang berimbas pada menguatnya dolar dalam

$ Rp

$ Rpkur

s

kurs

kurs

kurs

kurskurs

kurs

Ilust

rasi

: Ec

onoc

hann

el/F

athi

n F.A

Page 12: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201512

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

beberapa waktu terakhir. Menanggapi hal tersebut, beliau menyatakan bahwa diperlukan diversifikasi mata uang. Akan lebih baik apabila diversifikasi mata uang ‘berkiblat’ pada negara Cina, Jepang atau Eropa, dimana lalu lintas perdagangan internasional ‘merajai’ kawasan ini. Namun, istilah “pemenang mengalahkan segalanya” tampak masih berkecamuk dalam benak perekonomian, sehingga diversifikasi mata uang tidak juga dilaksanakan.

Ketika ditanya apakah perlu pemerintah mengamandemen UU lalu lintas devisa agar ada pembatasan untuk mengurangi capital flight (pelarian modal ke luar negeri untuk kemudian dikembangkan) dalam menghadapi perekonomian saat ini, beliau mengatakan bahwa UU tidak seharusnya diamandemen. Mengapa? Sebab, pembatasan capital flight justru akan menarik

pemikiran masyarakat kembali pada era orde baru. Sehingga, hal ini dirasa bukan solusi yang tepat. Namun, seharusnya ketiadaan pembatasan justru memunculkan kesadaran dalam pemegang cadangan devisa, yaitu eksportir dan importir, solusi seperti ini juga sekaligus menepis anggapan bahwa cadangan devisa terletak di Bank Sentral, akan tetapi justru eksportir dan impotir lah yang seharusnya turut mengeluarkan cadangan pribadi demi kepentingan pembangunan nasional.

Solusi terbaik lainnya bagi masyarakat adalah dengan menempuh Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang dicanangkan oleh Pemerintah dengan konsisten. “The best intervention is no intervention.” Ujarnya menutup perbincangan dengan EconoChannel. (tr).

Perekonomian

Ilust

rasi

: Ec

onoc

hann

el/F

athi

n F.A

Ilustrasi : Econochannel/Sayidatu L

Page 13: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 13

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

Masa Pengenalan Akademik 2015

>>>>>>

>>>>>>

EconoChannel 20/11/2015. Menyambut kehadiran para mahasiswa baru, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Masa Pengenalan Akademik atau biasa dikenal sebagai MPA. Ini merupakan kegiatan rutin untuk memperkenalkan bagaimana lingkungan dan budaya kampus baik di universitas, fakultas ataupun jurusan dari para mahasiswa baru yang akan menjalani masa studi nya di UNJ. MPA tingkat fakultas dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi (FE); diawali dengan briefing pada hari Jumat, 21 Agustus 2015. Dalam acara ini, panitia memberikan instruksi kepada para mahasiswa baru FE UNJ untuk penugasan yang harus dikerjakan dan dibawa ketika MPA baik ditingkat fakultas ataupun jurusan.

Pada saat briefing, mahasiswa baru FE memilih pemimpin mereka untuk di jurusan dan fakultas. Mahasiswa Jurusan Manajemen, Aceng Burhan terpilih menjadi Leader of Economic (LOE) yang akan memimpin para mahasiswa baru FE baik ketika MPA maupun setelah perkuliahan dimulai. Aceng Burhan yang merupakan lulusan SMKN 4 Garut dipilih oleh para mahasiswa baru FE karena dianggap mampu memimpin mereka. Selain itu, mahasiswa yang pernah mengikuti program summer course di Universitas Oxford juga merupakan seorang hafiz quran. Hingga saat ini, Aceng sudah menghafal 15 Juz Al-quran. Sementara itu untuk pemimpin tingkat Jurusan, Nur Fauzi Fatoni terpilih menjadi kapten Jurusan Ekonomi & Administrasi. Dari Jurusan Manajemen, terpilih lulusan SMAN 104 Jakarta, Hudan, serta

dari Jurusan Akuntansi terpilih Akbar Kurnianto.

Usai melaksanakan briefing, para mahasiswa baru FE bergabung dengan seluruh mahasiswa baru lainnya dari berbagai jurusan dalam acara pembukaan MPA yang berlangsung hari Senin, 24 Agustus 2015 di GOR Veldrome, Kampus B UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur. Dalam acara pembukaan ini, Rektor UNJ, Prof. Dr. Djaali berpesan agar seluruh mahasiswa baru UNJ berusaha lebih keras meski telah berhasil mengalahkan ratusan ribu calon mahasiswa lainnya.

Tepat keesokan hari usai menjalani acara pembukaan MPA, para mahasiswa baru FE menjalani MPA tingkat fakultas yang dilaksanakan di Aula Latief Hendraningrat, G e d u n g Dewi Sartika Lantai 2, Kampus A UNJ. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 6 pagi ini dimulai dengan m e n t o r i n g dan salat Dhuha. Hal ini m e r u p a k a n

Ilustrasi : Econochannel/Sayidatu L

Page 14: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201514

tinggi kejujuran ketika menempuh pendidikan di UNJ. Dalam acara yang sama, para mahasiswa baru ini mendapat seminar motivasi yang mendatangkan pebisnis kreatif yang sudah banyak dikenal, Saptuari Sugiharto.

Usai menjalankan i MPA Fakultas, Pada Rabu 26 Agustus 2015 para Magenta Muda menjalani MPA tingkat jurusan. Dalam MPA ini, para mahasiswa baru FE UNJ berkumpul dengan rekan-rekan dari jurusan yang sama untuk diperkenalkan dengan budaya serta dosen pada jurusan masing-masing. Menurut Ibu Tjutju Fatimah, yang merupakan Dosen FE serta Kaprodi Tata Niaga ini berkata bahwa kegiatan MPA ini merupakan suatu kegiatan positif yang memperkenalkan dunia kampus serta memberikan banyak motivasi yang dapat menumbuhkan semangat belajar para mahasiswa baru. Juga, menurut beliau kegiatan ini dapat menghilangkan kesenjangan mahasiswa antar jurusan. Sebagai penutup, Ibu Tjutju berharap agar para mahasiswa baru FE UNJ tetap menjaga semangat dan kekompakan meski MPA yang dilakukan telah berakhir. (aa)

salah satu terobosan baru yang dilakukan panitia MPA UNJ, yang menginginkan para mahasiswa baru tidak hanya cerdas di bidang akademik dan kedisiplinan, tapi juga kecerdasan spiritual dikembangkan. Seusai mentoring dan pengkondisian, para mahasiswa baru mendapat materi mengenai tata kelola kampus yang diberikan oleh Bapak Usep Suhud. Usai materi tersebut, para Magenta Muda diperkenalkan dengan jajaran dekanat dan dosen yang akan mengajar mereka selama berkuliah di kampus pilihan mereka ini.

Salah satu dosen yang merupakan Dekan FE UNJ, Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus memberi ucapan selamat kepada para Magenta Muda yang masuk ke FE UNJ. Dalam sambutan yang disertai dengan peresmian MPA FE UNJ ini pun terucap harapan beliau agar para Magenta Muda bersungguh-sungguh dalam menjalani kuliah apapun harapan mereka ketika sudah berhasil menjadi sarjana. Sebagai tambahan, Pembantu Dekan I, Setyo Ferry Wibowo, SE, M.Si berpesan agar 739 mahasiswa baru FE ini membiasakan budaya membaca, menulis dan meneliti serta menjunjung

ALL ABOUT SPECIAL REPORT

Foto

: D

ok. P

riba

di

Page 15: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 15

Page 16: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201516

ALL ABOUT EXPERIENCE

MAHASISWA PASTI BISA

EconoChannel 20/11/2015.Ajang pemilihan MAPRES atau Mahasiswa Berprestasi merupakan sebuah ajang yang cukup bergengsi dan banyak diminati, khususnya bagi para mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektual serta dibarengi kemampuan sosial yang baik. Biasanya pemillihan Mahasiswa Berprestasi ini diselenggarakan oleh Universitas setiap satu tahun sekali untuk mendapatkan bibit mahasiswa yang cerdas bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang lainnya seperti organisasi, komunikasi , kulikuler dan kemampuan bersosialisasi. Tidak mudah untuk dapat menyandang gelar MAPRES, harus ada persiapan khusus yang d i l a k u k a n secara matang dari

awal perkuliahan jika berniat mengikutinya,

s e p e r t i kemampuan

berorganisasi, bersosialisasi dan

juga Indeks Prestasi Kumulatif

yang mencukupi.

B a n y a k orang yang

berpersepsi dan yang mengenai kemungkinan bahwa mahasiswa yang memiliki akademik bagus jarang mengikuti organisasi begitupun sebaliknya, banyak mahasiswa o r g a n i s a t o r i s

yang meremehkan akademiknya sehingga

jarang yang memiliki indeks prestasi kumulatif bagus atau kemungkinan terburuk adalah lulus tidak tepat waktu. Namun, hal ini disangkal oleh Danis Nurul Yunita, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi UNJ tahun 2014. Ia mengatakan “Memang tidak mudah untuk bisa seimbang dalam kedua hal tersebut. Namun, bukan tidak mungkin bagi kita untuk mencapainya apabila kita berusaha“.

Danis mengaku bahwa dibutuhkan usaha yang cukup keras untuk mencapai pada titiknya saat ini. Sempat beberapa kali gagal dalam mengikuti lomba Program Kreativitas Mahasiswa selama 3 tahun dengan mencoba bidang PKM yang berbeda-beda tidak lantas menyurutkan semangatnya untuk tetap berusaha dan menjadi yang terbaik. Akhirnya pada tahun 2014 Proposal Kewirausahaan yang ia ketuai sendiri berhasil membawanya lolos hingg didanai oleh DIKTI dengan produknya bernama UKO atau Uno Ekonomi, terinspirasi dari sebuah permainan uno tentunya dengan sebuah inovasi unik yang memiliki esensi edukasi ekonomi, disamping rasa syukurnya karena bisa memberikan sumbangsih dengan menciptakan media edukasi yang kreatif dan bisa membagi ilmu yang sedang ia dalami saat ini ia juga memperoleh profit dengan menjual game edukasi tersebut dan membangun relasi dengan 5 sekolah di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa menyandang gelar MAPRES sebenarnya cukup berat mengingat ada satu status sosial yang setidaknya harus ia sandang dan memberikan cukup perbedaan dengan teman-teman di sekitarnya dan tidak lupa juga tuntutan untuk lulus tidak lebih dari empat tahun. “Saya harus menjadi contoh setidaknya lebih baik dari teman-teman sekelas saya“, tuturnya. Namun, disamping itu ia berusaha untuk menikmatinya, ia pergunakan kesempatan yang sudah Tuhan berikan setidaknya untuk berbagi dan juga memiliki keuntungan lain Danis Nurul Yunita

Mapres 2014

Page 17: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 17

ALL ABOUT EXPERIENCE

karena bisa menjadi kepercayaan para dosen di fakultasnya.

Danis mencoba berbagi tips, mengerti bagaimana sulitnya untuk membagi waktu bagi mahasiswa terutama saat tugas akademik menumpuk dan amanah yang tak henti memanggil bagi seorang organisatoris sepertinya, ialah dengan pandai membagi waktu dan berusaha untuk fokus saat mengerjakan agenda yang ada sehingga waktu tidak terulur lama. Saat berada di kelas ia berusaha menjadi mahasiswa akademis biasa yang fokus dengan materi yang ada serta mengerjakan tugas secepatnya, sedangkan ketika di sekretariat ia berusaha untuk fokus pada organisasi dan tidak memikirkan apa yang sebelumnya ia peroleh di kelas. Saat di rumah ia mencoba membaca materi kuliah dan membuat daftar pertanyaan mengenai materi kuliah esok yang dibutuhkan dan saat jam sepuluh malam ia menjadwalkan untuk memperbaharui informasi dan mencari-cari kegiatan atau lomba yang dapat diikuti, setelah itu ia dapat mencukupkan waktu untuk istirahat dan kembali pada rutinitas keesokan harinya.

Baginya, mengikuti program Mahasiswa Berprestasi ini menuntut suatu keseriusan dan

tidak bisa jika dijalani dengan asal-asalan, terutama saat proses pembuatan karya tulis, setidaknya kita telah melakukan persiapan tiga bulan sebelum kegiatan dilaksanakan agar memperoleh hasil yang maksimal. Perbanyak organisasi dan relasi serta sering mengikuti seminar-seminar yang dapat memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasan kita dalam mengetahui isu- isu yang sedang hangat pada masa sekarang ini.

Program pemilihan Mahasiswa Berprestasi bukan hanya menjadi ajang melatih kemampuan para mahasiswa dalam menunjukan kemampuan dan bakatnya, namun juga diharapkan dapat menjadi sebuah ajang pembentukan karakter bagi mahasiswa yang tangguh dan tanggap dalam segala hal, serta berani menghadapi tantangan dan peka terhadap lingkungan. Untuk mahasiswa yang ingin menjadi bagian dari MAPRES ini juga harus pintar membagi waktu berdasarkan skala prioritas dan tidak meremehkan satu sisi yang lain. Semoga program baik ini bisa terus terlaksana dengan baik terutama di Fakultas Ekonomi UNJ ini sehingga kita bisa menemukan bibit-bibit MAGENTA atau mahasiswa generasi terbaik seperti tagline dari Fakultas Ekonomi kita tercinta ini. Amin. (ary)

Ilust

rasi

: Ec

onoc

hann

el/F

athi

n F.A

Page 18: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201518

ALL ABOUT EXPERIENCE

EconoChannel 20/11/2015.“Sebaik-baiknya orang adalah orang yang pandai m e m a n f a a t k a n waktunya. Orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu itu adalah orang yang rugi.” Begitulah ungkapan Surur, seorang mahasiswa semester tujuh Pendidikan Tata Niaga FE UNJ dengan segudang prestasi akademik dan non

akademiknya. Mahasiswa yang sekarang sedang disibukkan dengan persiapkan skripsi dan PKMnya ini juga masih berperan aktif diberbagai organisasi seperti Komisi 1 BPM FE UNJ dan organisasi diluar kampus yaitu Ikatan Abang None Buku (Ikanonbu) wilayah Jakarta Timur.

Masa muda sangat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Surur untuk merintis impianya. Mulai dari tahun pertama menjadi mahasiswa ia mulai berkecimpung di HMJ EA dan menempati posisi sebagai staff Biro Danus. Sebagai penerima Bidikmisi, ia merasa berkewajiban untuk membesarkan nama instansi yang telah membantunya dalam perkuliahan sehingga ia juga bergabung dalam Forum Bidikmisi sebagai staff Entrepreneurship. Ditahun selanjutnya ia bergabung dengan BEM FE UNJ sebagai staff Entrepreneurship.

Berbekal imu entrepreneurshipnya, Surur pernah menyabet penghargaan PMW dan mendapatkan dana hibah sebesar 8 juta rupiah berkat pruduk Indo Cake nya, produk cake bernuansa batik khas Indonesia.

Selain memiliki jiwa entrepreneur, Surur juga merupakan pemuda dengan jiwa sosial yang tinggi. Ia mengembangkan wawasanya dengan mengetahui kondisi sosial dan politik di negeri ini. Maka ia pun bergabung dengan kelompok tim aksi FE UNJ yaitu Pandawa, dan kemudian melanjutkan bergabung di tim aksi tingkat universitas yaitu Green Force. “Menurut saya, mahasiswa juga harus punya semangat sosial yang tinggi.” Ungkapnya. Tak hanya aktif sebagai organisatoris, Surur juga aktif bekerja setiap akhir pekan atau di waktu luangnya dengan menjadi pengajar les/bimbel atau bekerja di toko dan restoran sebagai kasir atau waiters.

Lalu, bagaimana ia membagi waktunya? “saya orangnya detail. Setiap hari saya bawa buku agenda. kegiatan saya per hari saya tulis disini mulai kegiatan penting seperti timeline skripsi saya yang saya beri judul SkripSweet sampai kegiatan sepele seperti mencuci baju. Hehe. Setiap kali saya merasa kehabisan kegiatan, saya akan lihat buku agenda, kegiatan apa yang terlewatkan atau belum saya lakukan. Dengan begitu waktu saya sangat berkualitas dan tidak terbuang sia-sia. Saya selalu berfikir bagaimana caranya dengan waktu 24 jam yang saya miliki sama dengan orang lain, tapi saya bisa mendapatkan lebih dari yang orang lain dapatkan. Maka dengan buku agenda ini saya bisa memanajemen waktu saya dengan sebaik-baiknya”

Sosok Inspiratif, Berprestasi

di Akademik dan Non Akademik

Foto

: D

ok. P

riba

di

Page 19: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 19

Prestasi terbaru Surur di 2015 ini adalah ia berhasil lolos sebagai satu dari 10 delegasi dari Indonesia yang berangkat ke Thailand untuk menghadiri pertemuan pemuda tingkat ASEAN yang diadakan oleh Kementrian Thailand bekerja sama dengan dua universitas di Thailand. Setelah melewati proses seleksi dari bulan Februari dimulai dengan pembuatan essay berbahasa Inggris kemudian mengikuti tes wawancara dan tes tulis.

Di bulan Juni Surur kembali mengikuti kegitan internasional berupa satu trip dari National Institut Development Administration atau NIDA dari S2 Universitas di Thailand yang mengadakan summer camp pertemuan pemuda berprestasi dengan mengunjungi tiga negara segaligus, yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand. Baginya dua prestasi ini adalah sebagai ttik awal tahap persiapannya menuju impiannya unyuk bisa

melanjutkan sekolah S2 di Eropa. Selain itu, ia juga merupakan finalis Abang None Buku wilayah Jakarta timur. Sebagai organisatoris yang aktif, IP nya cumlaud di setiap semester dan bahkan di semester 4 ia mendapat IP 4 serta berkesempatan menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasioal.

Terakhir ia berpesan khususnya untuk mahasiswa baru 2015 “lihatlah segala seuatu jangan menggunakan kacamata seekor lalat, tapi lihat segala seuatu dari kacamata seekor lebah. Lalat hanya melihat yang kotor aja. Lebah melihat sisi yang indah dan menakjubkan serta memotivasi. Segala yang dilakukan tolong totalitas. Seperti mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Fokus pada impian. Rancang masa depan dengan baik. Seperti kata Agnes Monica, ‘Dream, Believe, and Make It Happen’”.(nf)

ALL ABOUT EXPERIENCE

Foto

: D

ok. P

riba

di

Page 20: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201520

EconoChannel 20/11/2015.“Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina,” begitu titah sebuah hadis yang menjadi bukti tentang posisi strategis negeri tirai bambu tersebut untuk menuntut ilmu.

Program Pertukaran Pemuda Antarnegara (PPAN) kembali diselenggarakan Kementerian Olahraga dan Pemuda Republik Indonesia (KEMENPORA). Bekerjasama dengan Dinas Olahraga dan Pemuda di tiap provinsi serta Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) selaku wadah alumni PPAN.

Pertukaran Pemuda Indonesia - Cina (PPIC) pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011 atas kerjasama Kementrian Kepemudaan dan Olahraga Republik Indonesia dan All China Youth Federation. PPIC bertujuan untuk mempererat hubungan persahabatan kedua negara

Sebuah Salam dari Negeri Tirai Bambu China

guna meningkatkan kualitas kerjasama di masa mendatang.

Peserta terdiri dari 100 orang pemuda dari 34 provinsi di Indonesia dan pemuda China. Peserta dibagi menjadi 3 grup (masing-masing 33 peserta) Program berlangsung selama kurang lebih 14 hari. Salah satunya Bangun Indra Pratama, Mahasiswa lulusan FE UNJ.

Bangun awalnya memilih Kanada sebagai tujuannya, dari sekitar 300 peserta seleksi, Bangun hanya mendapat posisi cadangan ke empat. Lima besar dari masing – masing Negara diikutkan dalam Pre-Departure Training (PDT) yaitu pelatihan sebelum keberangkatan sambil menunggu keputusan. Namun, kebetulan pemerintah China meminta pihak dari Indonesia untuk mengirimkan 50 orang lagi untuk diberangkatkan ke China akhirnya

Foto

: D

ok. P

riba

di

Foto

: D

ok. P

riba

di

ALL ABOUT EXPERIENCE

Page 21: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 21

ALL ABOUT EXPERIENCEd i b u k a l a h seleksi pusat yang langsung dilakukan oleh KEMENPORA yang bekerja sama dengan anakmuda.net.

Di China sendiri, Bangun m e l a k u k a n banyak aktivitas s e p e r t i m e n g u n j u n g i b e b e r a p a tempat seperti G u a n g z h o u , Beijing, Ningxia dll. Banyak hal yang dipelajari

oleh Bangun yaitu belajar inkubator kewirausahaan, mengadakan forum group discussion dengan pemerintah China mengenai One Belt, One Road (OBOR) suatu kebijakan yang sedang digencarkan yaitu implementasi kebijakan jalur sutera di era modern, sebagaimana mahsyur pada masa kekaisaran Tiongkok kontemporer. Jalur sutera yang direncanakan Tiongkok terbagi menjadi dua, yakni jalur darat yang melintasi wilayah Eurasia dan jalur laur yang melintasi Laut Tiongkok Selatan – Jakarta – Banda Aceh – Bangladesh/Sri Langka.

“Kita butuh keberanian serta niat yang sungguh sungguh, karena bukan kepintaran yang membawa anda menjadi hebat namun kemauan dan semangat pantang menyerah untuk lolos dalam suatu seleksi antar negara. Jadikanlah bahasa Inggris, aktif dalam organisasi internal ataupun eksternal kampus, serta penggagas pemberdayaan masyarakat sebagai senjata anda untuk menghadapi segala proses” tegas Bangun. (aka)

Gali Potensi Diri,Raih Prestasi

EconoChanne l 21 /11 /2015 . S uk se s akademik tentu saja menjadi idaman setiap mahasiswa. Tidak sedikit pula mahasiswa yang tengah mencapai kesuksesan pada akademik juga organisasinya. Dan menjadi sebuah kebanggaan untuk mahasiswa yang meraih kesuksesan baik pada akademik, organisasi, dan juga bidang lain.

Kevin Matheus Hasudungan, salah satu sosok pembelajar yang patut diteladani ini meraih prestasi gemilang di bidang olahraga. Pasalnya, mahasiswa D3 Akuntansi 2013 FE UNJ ini telah beberapa kali mengharumkan nama kampus bersama tim basketnya. Ia bercerita pernah meraih Juara I dalam pertandingan kelompok umur antar

Page 22: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201522

ALL ABOUT EXPERIENCE

Foto

: D

ok. P

riba

di

klub di Jakarta Selatan. Prestasi telah ia torehkan dalam beragam kejuaraan basket antar kampus maupun tingkat nasional.

Kevin selaku Duta UNJ 2014, juga tengah berkutat pada BEM FE Departemen Olahraga. Mahasiswa yang memiliki hobi di bidang olahraga sejak kecil ini memang giat menekuni bidang tersebut. Meski demikian, Kevin mengaku olahraga yang digemarinya adalah basket. Dan basket lah yang telah mengangkat namanya untuk terus menggali potensi diri dan meraih prestasi.

Caranya menyikapi segudang aktivitas yang dijalaninya yakni dengan memegang komitmen tinggi dan manajemen waktu yang baik antara akademik,olahraga, juga organisasi.

Lain halnya dengan Kevin yang berprestasi dalam basket, Eldy Taufiq, mahasiswa Tata Niaga 2012 ini sangat tertarik menekuni dunia badminton. Eldy bersama rekan-rekan BEM FE merupakan perintis berdirinya klub badminton FE UNJ. Hal yang melatarbelakangi pemikirannya karena banyak mahasiswa FE yang berprestasi dalam badminton

Foto

: D

ok. P

riba

di

namun belum terdapat wadah untuk menyalurkan hobi dan bakat badminton di fakultas pada saat itu. Dan Alhamdulillah tahun ini telah memasuki tahun ketiga berdirinya klub badminton FE UNJ.

Perihal konsisten dalam olahraga dari yang tadinya tidak bisa dengan belajar menjadi ahli dalam berolahraga. Begitu pula dalam belajar, dari yang tidak bisa menjadi pintar. Dengan berolahragapun, pikiran dapat menjadi fresh ketika sedang penat belajar. Intinya setiap orang melakukan segala hal dengan konsisten untuk mendapat hasil maksimal. “Di dalam tubuh yang kuat niscaya terdapat jiwa yang sehat. Dan dengan olahraga membuat badan kita menjadi kuat, jiwa sehat dan akhirnya kinerja otak pun dapat menjadi lancar,” tuturnya. (sr)

Page 23: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 23

Page 24: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201524

ALL ABOUT FOR YOUR INFORMATION

 Beasiswa S1EconoChannel 21/11/2015. Semakin hari peluang Beasiswa S1 bertambah banyak. Bagi Anda yang ingin mendapat Beasiswa S1 2015-2016, bisa menyimak info beasiswa berikut ini.(er)

No. Jenis Beasiswa Sumber Dana

1. PPA Proyek UNJ

2. BBM Proyek UNJ

3. Jepang Proyek TPSD Dikti

4. PKPS-BBM Proyek TPSD Dikti

5. TPSD Proyek TPSD Dikti

6. The Tempo Group PKPPM Ditjen Dikti

7. POM UNJ POM UNJ

8. Yayasan Supersemar Yayasan Supersemar

9. Yayasan Summitmas Yayasan Summitmas

10. Yayasan Toyota Astra Yayasan Toyota Astra

11. Yayasan Salim Yayasan Salim

12. PT Gudang Garam PT Gudang Garam

13. PT Indo Food PT Indofood Sukses

14. BMU Yayasan Damandiri

15. Bank Indonesia ( http://www.bi.go.id ) Bank Indonesia

16. Dikmenti Dikmenti

17. Beasiswa Jakarta Yayasan Jakarta

18. Beasiswa Bidikmisi ( bidikmisi.dikti.go.id ) Dikti

19. Beasiswa KSE UNJ ( http://beasiswa.or.id/ ) Karya Salemba Empat

20. Beasiswa Mizan (beasiswa tugas akhir)

21. BCA Finance ( www.bcafinance.co.id ) Bank BCA

22. Butik CIMB Niaga

Page 25: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 25

Page 26: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201526

Page 27: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 27

Page 28: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201528

Page 29: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 29

ALL ABOUT FOR YOUR INFORMATION

EconoChannel 21/11/2015. Sekolah keluar negeri gratis sangat mungkin. Bahkan sampai ke penjuru dunia sekalipun, bagaimana caranya?

Dengan mencari beasiswa. Cukup banyak beasiswa yang ditawarkan untuk para pelajar yang ingin melanjutkan study S2. Beasiswa yang paling terkenal di Indonesia saat ini adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Magister dan Doktoral program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan study lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri. Kunjungi web site : http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/ untuk mendapatkan buku panduan Beasiswa LPDP secara lengkap.

Beasiswa LPDP telah memberangkatkan anak Indonesia terpilih untuk study S2 baik di luar

negeri maupun dalam negeri, di beasiswa LPDP tidak ada kuota khusus untuk penerimaan pelajar yang ingin melanjutkan kuliah S2 nya di dalam negeri atau luar negeri, asalkan qualified pihak LPDP bersedia membiayai study S2 nya, namun beasiswa LPDP sangat selektif ketika menyeleksi calon penerima beasiswa ini, karena dari 2013 sampai dengan 2014, sebanyak 54.227 orang mendaftar beasiswa S2 dan S3, dan yang diterima sebanyak 4.580 orang.

Tidak hanya beasiswa LPDP saja tapi masih banyak beasiswa luar negeri yang ditawarkan untuk Indonesia conntohnya:

• Beasiswa Fulbright, merupakan beasiswa penuh yang didanai Pemerintah AS melalui lembaga AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Program ini satu dari sekian beasiswa di Amerika yang bisa direbut pelamar dari Indonesia, untuk mengetahui lebih lengkap kunjungi : http://us.fulbrightonline.org/

• Beasiswa Chevening, merupakan beasiswa penuh yang disediakan Pemerintah Inggris melalui Foreign and Commonwealth Office (FCO). Informasi lengkanya kunjungi : http://www.chevening.org/

• Beasiswa Australian Awards Scholarship (AAS), juga merupakan beasiswa penuh bagi masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat untuk studi S2 atau S3 di perguruan tinggi Australia. Info lebih lanjut : http://www.australiaawardsindo.or.id/

Nah itu info singkat tentang beasiswa S2, Apakah kamu tertarik untuk melanjutkan beasiswa ke S2 keluar negeri ?

Persiapkan diri dari SEKARANG untuk bersaing dimasa yang akan datang dan keluar sebagai pemenang. (tm)

“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapat penganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”.

Imam Syafi’i (787-820 M)

Beasiswa S2

Foto

: G

oogl

e

Page 30: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201530

ALL ABOUT FOR YOUR INFORMATION

EconoChannel 21/11/2015. Hingga saat ini, perbincangan mengenai krisis ekonomi dunia masih hangat untuk diperbincangkan. Banyak Negara yang terkena imbas akibat masalah ini. Namun sebenarnya apa yang menjadi penyebab krisis ekonomi global ini?

Mungkin kalian pernah mendengar jatuhnya ekonomi dunia bermula dari Negara Amerika Serikat (AS) yang hingga saat ini masih menjadi tolak ukur perekonomian dunia. Namun, bagaimana bisa AS mengalami krisis ekonomi?

Masalah ini terjadi akibat dari kerugian yang terjadi di pasar perumahaan (subprime mortagage) yang berimbas pada sektor keuangan AS. Lembaga-lembaga keuangan raksasa (investment banking) mulai tumbang akibat nilai investasi mereka turun.

Di Amerika, sebuah perusahaan dapat melakukan berbagai cara untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya agar para pemilik sahamnya sejahtera. Dengan gambaran seperti itulah, ekonomi AS berkembang dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Lantas semua orang mampu membeli kebutuhan hidupnya. Walaupun demikian semua itu belum cukup, yang makmur harus lebih makmur lagi.

Ketika semua orang sudah membeli rumah, maka buat apa ada perusahaan yang menjual rumah. Tapi karena suatu perusahaan harus selalu meningkat, maka dicarilah jalan agar penjualan rumah dapat terjadi. Dengan cara, pemerintah membuat keputusan “deregulation control moneter” yang mana dalam hal kredit perusahaan boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang pasti.

Tapi karena semua orang sudah memiliki rumah, tetap saja ada hambatan. Sekali

lagi, pemerintah membuat jalan baru dengan menetapkan reformasi pajak, yakni pembeli rumah diberikan keringanan pajak, yang juga berlaku untuk membeli rumah berikutnya. Dengan adanya fasilitas pajak, bisnis perumahaan meningkat drastis. Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.

Akibatnya, banyak pemilik rumah yang me-mortage-kan rumahnya untuk membeli rumah berikutnya. Orang yang belum memenuhi syaratpun bisa mendapatkan kredit dengan harapan walaupun ia tidak dapat membayar, bank mampu menarik kembali rumahnya. Namun bank masih mempunyai batasan yang ketat.

Sekali lagi, selalu ada jalan dalam berbisnis. Bank bekerja sama dengan investment banking, yakni perusahaan keuangan yang mirip bank namun lebih bebas. Perusahaan ini mampu melakukan apapun, bahkan sesuatu yang tidak orang pikirkan. Lehman Brother, Bear Stern dan sebagainya merupakan contohnya.

Namun, kegagalan bayar mortage-pun terjadi dan langsung melejit. Rumah yang disita semakin banyak, rumah yang dijualpun semakin bertambah yang menyebabkan semakin turun harganya. Maka, nilai jaminan rumah tidak cocok dengan nilai pijaman yang membuat semakin banyak yang gagal bayar.

Bank atau investment banking yang memberi pinjamanpun ambruk. Satu ambruk, membuat yang lain ikut ambruk. Total kerugian yang terjadi diperkirakan mencapai 5 triliun dolar. Maka presiden waktu itu merencanakan menyuntikkan dana APBN sebesar 700 miliar dolar. Namun apabila dana tersebut tidak dapat menyelesaikannya? Padahal 700 miliar dolar sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dijadikan satu.

Karena banyak perusahaan dan orang dari Negara lain yang ikut menabungkan uangnya di investment banking tersebut, maka banyak negara yang juga merasakan dampak dari krisis AS yang menyebabkan krisis ekonomi di beberapa Negara lainnya.(tng)

Sejarah Krisis Ekonomi Dunia

Page 31: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 31

Page 32: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201532

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChannel

EconoChannel 21/11/2015. Event yang pertama KALSIUM 2. KALSIUM merupakan singkatan dari Kajian Eksternal dan Diskusi Umum. KALSIUM 2 dilaksanakan pada tanggal 30 september 2015 di Aula Maftuchah Yusuf lantai 2, gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta. Acara KALSIUM 2 kali ini mengusung tema “Membagun Ekonomi Kreatif melalui Media Komik Karya Anak Bangsa”. Acara ini diisi dengan talk show bersama Faza Meonk (komikus “Si Juki”, founder of Pionicon Management, visual entertainer) dan Beng Rahardian ( komikus dan illustrator lepas strip “Canda Kopi” di Seputar Indonesia, komikus “Selamat Pagi Urban”, penerima penghargaan Kosasih Awards 2007, founder of Akademik Samali). Acara KALSIUM 2 terbuka untuk umum tidak hanya untuk mahasiswa UNJ saja dengan HTM (Harga Tiket Masuk) Rp. 10.000,-

Event yang kedua yaitu GREAT 2. GREAT 2 merupakan singkatan dari Grand Econo Channel Event. GREAT 2 merupakan sebuah acara besar dimana akan ada berbagai seminar serta kompetisi tingkat nasional bagi para mahasiswa dan pelajar yang diselenggarakan oleh EconoChannel. Untuk

mereka yang memiliki skill dibidang public speaking, fotografi, design grafis, dan penulisan, dapat mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan. Lomba-lomba yang dapat diikuti yaitu lomba cerpen dengan tema “Menciptakan Kerukunan dalam Budaya Indonesia”. Selanjutnya lomba desain poster dengan tema “Ragam Aktivitas Berbudaya bagi

Masyarakat Indonesia”. Lalu lomba Radio Announcer dengan tema “Perspektif

Budaya Indonesia di Mata Mu” berikutnya, lomba fotografi dengan tema “Memotret Cerita dalam Keindahan Budaya Indonesia”. Dan yang terakhir ada lomba liputan dengan tema “ Menelaah Keelokan di Bumi Indonesia”.

Event yang ketiga adalah Kajian Jurnalistik atau KJ.

KJ diadakan untuk Mahasiswa/i baru di Fakultas Ekonomi. KJ

memiliki tujuan untuk melatih kepenulisan dan minat Mahasiswa/i baru FE

UNJ yang berhubungan dengan dunia jurnalistik. Hal ini dikarenakan saat ini jurnalistik tidak hanya sekedar profesi, tetapi juga hobi. KJ yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2015 ini juga mengajarkan bagaimana cara membuat berita secara aktual dan faktual. (la)

Page 33: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 33

ALL ABOUT ACTIVITIES

E c o n o C h a n n e l 21/11/2015. BEM FE merupakan lembaga eksekutif yang ada di tingkat fakultas. Di semester 103 ini, BEM FE UNJ 2015/2016 kembali menjalankan program kerjanya. Diawali dengan L-Championship yang merupakan acara yang mempertemukan para aktivis OPMAWA dan ORMAWA dalam berbagai macam cabang olahraga, diantaranya bakiak, dogeball, futsal, dan tarik tambang. Dilanjutkan dengan Debat Sosial Politik (DESOS) UNJ 2015, merupakan acara yang menjadi sebuah wadah untuk menyalurkan pikiran-pikiran kritis mahasiswa se-nasional dalam menghadapi permasalahan bangsa. Acara ini pun telah sukses diselenggarakan pada 26 September 2015 di Auditorium Maftuchah Yusuf, UNJ. Dan dimenangkan oleh mahasiswa asal Universitas Indonesia.

Selanjutnya akan ada Program Pengembangan Budaya Ilmiah (PPBI), yang termasuk dalam rangkaian Magenta. Dalam PPBI ini, akan diadakan pelatihan pembuatan PKM dan karya tulis ilmiah. Kemudian ada Writing Of Week (WOW) FE, yakni sarana mahasiswa dalam mengembangkan sikap berpikir kritis dan berkomunikasi secara ilmiah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan perlombaan.Dan ditutup dengan FE UNJ Championship, terpusat pada pertandingan futsal yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi se-Jabodetabek. Target nyata pada kegiatan ini akan diikuti oleh 16 Team Putra dan 8 Team Putri Fakultas Ekonomi se-Jabodetabek. (ns)

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWAFAKULTAS EKONOMI

Page 34: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201534

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChanne l 2 2 / 1 1 / 2 0 1 5 . HMJ EA m e r u p a k a n salah satu

organisasi tingkat jurusan yang

berada di Fakultas Ekonomi . Biasanya di dalam organisasi memiliki kegiatan-kegiatan yang bisa membangun dan mengembangkan organisasi itu sendiri maupun orang lain.

Di HMJ EA juga terdapat beberapaevent yang dihimpun dengan sebutan EA Explore, diantaranya: Extra Ordinary dari biro Danus yaitu kegiatan seminar kewirausahaan pada

minggu ke-3 bulan September. Laluada Trainkom dari divisi Infokom dengan mengadakan seminar kreatif industri dan pelatihan desain. Selanjutnya dari divisi RK (Riset dan Keilmuan) ada EA Grand Competition yakni perlombaan dibidang akademik dan dikhususkan untuk mahasiswa jurusan EA. Masih kelanjutan dari Trainkom yaitu Lokom dimana kegiatan ini merupakan penerapan dari Infokom yang diperlombakan. Dari divisi PSDM mengadakan EA Sport yaitu perlombaan di bidang olahraga khusus jurusan EA yang diikuti oleh tiga angkatan (2013-2015). Ada lagi dari Sosma yaitu kegiatan seminar kepemudaan yang dinamai dengan Garuda dan dilaksanakan tepat pada tanggal 28 Oktober nanti. Dan yang terakhir akan dilaksanakan pada bulan November, yakni PKMJ (Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Jurusan) EA. (dlk)

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI

EconoChannel 22/11/2015. BPM FE merupakan organisasi yang bergerak dibidang kelegislatifan mahasiswa dimana tugas utamanya yaitu untuk mengontrol dan mengevaluasi organisasi-organisasi lainnya di Fakultas Ekonomi. Di dalam BPM sendiri terdapat 3 bagian yaitu ada Badan, Komisi, dan Biro. Namun, hanya Badan saja yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan suatu acara sedangkan komisi dan biro tidak memiliki wewenang. Dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan acara-acara oleh Badan di BPM, beberapa diantaranya: sekolah legislatif dari Badan Legislasi yaitu kegiatan yang lebih mirip dengan seminar yang bertujuanuntuk memperkenalkan dan menjelaskan mengenai legislatif, rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan November atau Desember tahun ini. Kemudian acara selanjutnya KPU (Komisi Pemilihan Umum) dari Badan Pengkaderan pada bulan November

atau Desember dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengumpu l k an berkas, membuat bilik suara yang nantinya akan digunakan untuk pemilihan Ketua dari HMJ EA, HMJ Manajemen, HMJ Akuntansi dan BEM FE. Dilanjutkan lagi dengan acara Sidang Umum yang bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan dari HMJ EA, HMJ Manajemen, HMJ Akuntansi dan BEM FE selama 1 tahun menjabat sekaligus untuk melakukan pemilihan ketua dari HMJ EA, HMJ Menejemen, HMJ Akuntansi dan BEM FE untuk periode selanjutnya.(dlk)

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FE

Page 35: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 35

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChannel 22/11/2015. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJAK) telah melaksanakan proker dari divisi edukasi yaitu Forum Akuntansi (Foraksi) yang diwadahi oleh kakak Edu yang merupakan senior di Akuntansi, dan juga sudah melakukan company visit ke perusahaan Coca-Cola Amatil Indonesia. HMJAK akan mengadakan rangkaian Gebyar Akuntansi ke-6 yang di dalamnya ada Seminar Akuntansi (Semarak) dengan tema “Be A Creative Enterpreneur Through E-Commerce” pada pertengahan Oktober mendatang. Acara tersebut akan mengundang pembicara Reren Costa (Trainer social media marketing and Founder Amaira Nursing wear) dan Fitri Aulia (Enterpreneur and Owner brand KIVITZ) .Setelah itu akan diadakan Cyber Fair, yaitu seminar workshop terkait software akuntansi yang tahun ini mengangkat Microfin, lalu ada Miacom (Economic Accounting Competition)

yakni lomba akuntansi tingkat SMA se-derajat dan se-J a b o d e t a b e k . Setelah itu ada pemilihan Papi (Pura Putri A k u n t a n s i ) y a i t u lomba untuk mahasiswa/i akuntansi b e r u p a mengerjakan soal yang berkaitan dengan akuntansi. Kemudian ada Chatting Charity of Accounting yang rencananya tahun ini akan berkunjung ke panti asuhan dan memberikan santunan. Terakhir ada Accounting Got Talent (AGT) sebagai wadah untuk mahasiswa/i akuntansi yang memiliki bakat, seperti menyanyi atau pun memaikan alat musik..(dlk)

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

E c o n o C h a n n e l 2 2 / 1 1 / 2 0 1 5 . H i m p u n a n Mahasiswa Jurusan M a n a j e m e n (HMJM) memiliki proker yang sebentar lagi akan dijalankan yaitu M a n a g e m e n t Event dengan m e n g a n g k a t

tema “First Step to Advance”. Rangkaian acara ini akan dibuka pada hari Jumat, 9 Oktober 2015 dengan acara pembukaan ABC (Accoustic Band Competition) yang akan diselenggarakan di Teater Terbuka UNJ, pesertanya yakni SMA/sederajat dan mahasiswa. Lalu, acara berikutnya yaitu ONCOM (Organization Competition) akan dilaksanakan

tanggal 13 Oktober 2015, acara ini ditujukan untuk SMA/sederajat. Kemudian ada Saman Dance Competition di tanggal 15 Oktober 2015 untuk tingkat SMA/sederajat. Di tanggal 17 Oktober 2015, akan diadakan MEDCOM (Management English Debate Competition) untuk SMA. Di dalam rangkaian acara ini juga terdapat kegitan sosial seperti, M-Blood, M-Share & M-Force yang ditujukan untuk umum. Rangkaian acara HMJM ini akan ditutup dengan MANIFEST (Management Festival) pada Sabtu, 31 Oktober 2015. Sementara itu, salah satu kegiatan yang telah dijalankan oleh HMJM adalah SPARTAN yang bertema “Show Your Spirit, Creativity and Champion Mentally”. Spartan ini merupakan kompetisi mahasiswa manajemen dibidang olahraga dan seni yang betujuan untuk mengeluarkan semangat, kreativitas dan memacu mental juara mereka dalam persaingan satu sama lain.(dlk)

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN

Page 36: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201536

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChannel 22/11/2015 Satu lagi Ormawa di FE yang tak kalah kerennya, yaitu KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam). KSEI memilik beberapa acara, antara lain :

- WISE (Wisata Islam Ekonomi): acara ini beraliansi dengan Iqtishodi, WISE dikhususkan bagi mahasiswa/i baru FE UNJ. WISE diadakan untuk memperkenalkan Islam pada maba/i muslim FE dengan cara yang lebih fun dan tidak terlupakan.

- DIKSI (Diskusi Seputar Ekonomi Islam): acara dilaksanakan dua kali setiap bulannya pada hari rabu di selasar masjid alumni. Tujuan diadakan DIKSI untuk mewadahi mahasiswa/i agar mengetahui seputar ekonomi Islam yang berkembang di berbagai Negara dan kehidupan sehari-hari.

- SGD Ceria (Small Group Discussion): acara ini diadakan

untuk internal KSEI, diskusi tentang materi ekonomi islam, dibahas dan dijadikan ilmu.

- SRIKANDI: acara ini diadakan untuk akhwat akhwat

KSEI, acara ini diadakan berupa kajian seputar ekonomi islam dan

juga baksos.

- SELEB (Sharia Economics Celebration): acara ini rutin dilaksanakan 1 tahun sekali oleh KSEI, rangkaian acaranya mewakili dari setiap biro dan departemen yang ada di KSEI.

- DEI (Diklat Ekonomi Islam): acara ini sebagai alur kaderisasi dari KSEI, diadakan khusus bagi mahasiswa/i baru yang ingin menjadi pengurus KSEI.

- Muktamar: acara ini adalah laporan pertanggung jawaban selama 1 tahun kepengurusan dan diskusi mengenai the next leader (Mas’ul) dari KSEI.

Adapun acara dari KSEI lainnya adalah KGTS (KSEI Goes To School) dan KGTF (KSEI Goes To Faculty).(nf)

BSO KSEIKelompok Studi Ekonomi Islam

EconoChannel 22/11/2015. Ormawa yang satu ini bisa diibaratkan sebagai Rohis nya FE. Iqtishodi memiliki beberapa acara, antara lain :

WISE (Wisata Islam Ekonomi) : acara ini beraliansi dengan KSEI, WISE dikhususkan bagi mahasiswa/i baru FE UNJ. WISE diadakan untuk memperkenalkan Islam pada maba/i muslim FE dengan cara yang lebih fun dan tidak terlupakan.

Tabligh Akbar: berisi mengenai tausyiah, namun bedanya di acara ini Iqtishodi mengundang ustadz yang sudah diketahui oleh masyarakat luas. Acara ini dibuka untuk umum, khususnya bagi mahasiswa/i UNJ. Tujuan dari acara ini yaitu untuk mensyiarkan Islam kepada mahasiswa/i UNJ.

IE (Iqtishodi Explorer): acara ini sebagai alur kaderisasi

dari Iqtishodi, diadakan untuk mahasiswa/i yang ingin menjadi

pengurus Iqtishodi .

Muktamar: acara ini adalah laporan pertanggung jawaban selama 1 tahun kepengurusan dan diskusi mengenai the next leader (Mas’ul) dari Iqtishodi.

Ada juga acara perpekan yang rutin selalu dijalani oleh Iqtishodi yaitu SEMUT (Seputar Muslimah Terkini) dan KAFE (Kajian FE).(nl)

BSOAL- IQTISHODI

Page 37: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 37

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChannel 22/11/2015 GREAT adalah program kerja akbar dari EconoChannel FE UNJ yang dipresentasikan dalam bentuk perlombaan, seminar, talkshow, bazar, dan kegiatan sosial. Tahun ini menjadi tahun ke-2 GREAT EconoChannel FE UNJ. GREAT 2nd kali ini mengusung tema “MENCIPTAKAN KARYA MELALUI MEDIA DALAM RAGAM BUDAYA INDONESIA”.

Bersama tema ini, GREAT 2nd 2015 akan membahas lebih mengenai jurnalistik dan memberi pengalaman kepada para peserta untuk berkarya melalui media dengan menghadirkan para jurnalis, ekonom, penulis, fotografer, designer, penyiar radio, dan pembawa berita yang sudah ahli di bidangnya. Selain itu, GREAT 2nd 2015 juga memberikan kampanye untuk lebih perduli terhadap ragam kebudayaan di Indonesia. Narasumber yang ada diharapkan dapat menarik masyarakat luas untuk datang dan ikut memperkenalkan ragam kebudayaan Indonesia.

Perlombaan yang disajikan dalam GREAT 2nd 2015 ini merupakan perlombaan tingkat nasional, dengan total hadiah sampai puluhan juta rupiah. Adapun perlombaan tersebut yaitu:

• Lomba menulis cerpen

• Lomba fotografi

• Lomba poster

• Lomba live reporting

• Lomba radio announcer

Perlombaan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 25 September dan 5 Oktober 2015, dan seminar serta talkshow akan dilaksanakan pada tanggal 18 November 2015.

Tujuan diadakan GREAT sebagai wadah bagi para peserta yang ingin menambah wawasan dan pengalaman membuat suatu karya melalui media. Melalui acara ini diharapkan masyarakat umum dapat berkarya dalam ragam budaya Indonesia. Karena mahasiswa dan pelajar secara tidak langsung ikut bertanggung jawab dalam melestarikan budaya Indonesia yang kini mulai terlupakan. Untuk itu dibutuhkan sebuah event yang berfungsi sebagai rebranding dan penguatan karakter budaya Indonesia. (lr)

GREAT 2ND

(GRAND ECONOCHANNEL EVENT)

Page 38: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201538

ALL ABOUT ACTIVITIES

EconoChannel 22/11/2015 “ Firm Size, Ownership Concentation and Business Sector, The Influence to Credit Access Smes In Indonesia “ itulah judul penelitian yang dipaparkan Ibu Ratna Anggraini M.Si pada event 2015 International Symposium on Business and Social Sciences (ISBSS) di Hokaido, Jepang pada 20-22 Juli 2015 lalu.

Diikuti oleh lebih dari 20 contingent dari berbagai negara di seluruh dunia, dengan bangganya beliau memaparkan mengenai perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dari hari ke hari mulai berkembang pesat di Indonesia. Dalam presentasinya, Ibu ratna banyak menjelaskan mengenai bagaimana sebuah UKM memandang laba dan sudah sejauh mana sistem pencatatan akuntansi yang digunakan oleh UKM yang ada di Indonesia.

Jika dilihat mengenai alasan mengapa akhirnya beliau memilih UKM sebagai bahan penelitian, beliau menjawab “Saat ini UKM yang berkembang di Indonesia sudah mencapai 40.000 UKM dan tersebar di seluruh Indonesia. Bayangkan jika satu UKM dapat menyerap 2 orang tenaga kerja, maka terjamin sudah nasib 80.000 para pekerja yang ada di Indonesia.” Jelas beliau secara singkat. Hal ini pula yang menjadi alasan utama mengapa beliau akhirnya menjadikan UKM sebagai

Mari Gaungkan Kembali Kejayaan UKM

bahan penelitian agar semakin banyak UKM yang berkembang dan semakin banyak tenaga kerja di Indonesia yang dapat terserap oleh UKM itu sendiri.

Dalam event tersebut, Ibu Ratna banyak bertemu dengan para peneliti muda dari seluruh dunia. Salah satunya adalah para peneliti dari Thailand yang saat ini sedang gencar membuat sistem akuntansi untuk pertanian di negaranya. “Benar-benar sebuah terobosan yang menarik” ujar beliau. Melalui event ini juga Ibu Ratna mengaku bahwa ia semakin semangat membuat penelitian-penelitian yang sama dengan berbagai variabel yang di sarankan oleh para peneliti lain yang hadir pada event tersebut.

Disela, waktu wawancara kami Ibu Ratna juga berpesan kepada para mahasiswa untuk memulai penelitian sejak dini. “Jangan saat diharuskan seperti halnya skripsi dan lain-lain baru melakukan penelitian, jadikanlah meneliti adalah sebuah budaya bukan sebuah kewajiban untuk syarat kelulusan, karena meneliti adalah kebutuhan bukan kewajiban.” Ujar beliau. (al)

Foto

: D

ok. P

riba

di

Foto

: D

ok. P

riba

di

Page 39: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 39

Page 40: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201540

ALL ABOUT LITERATURE

Menjadi seorang entrepreneur merupakan dambaan setiap orang yang menginginkan untuk bekerja dengan bebas tanpa ikatan. Begitu pun dengan Feyza. Seorang mahasiswi yang mandiri dan pekerja keras, semejak SMA ia sudah bercita-cita menjadi seorang entrepreneur. Keinginannya tersebut telah melangkah secara bertahap. Setelah menjadi seorang reseller kerudung di kampus, sekarang usaha Feyza sudah mulai membesar. Kini ia tidak lagi mengambil kerudung dari orang lain, tetapi sudah mulai memproduksinya sendiri, walaupun masih kecil-kecilan. Namun beberapa bulan berjalan, usaha kerudungnya sudah mendapat cobaan. Akibat dolar naik harga bahan impor yang biasa di pakai Feyza untuk menjahit kerudungnya pun melonjak. Hal ini lantas saja membuat Feyza pusing bukan kepalang, karena baru merintis dalam dunia wirausaha Feyza belum memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup untuk membuat usahanya tetap berjalan baik.

***

Sudah dua jam berlalu, namun mata kuliah terakhir di hari ini belum juga berakhir. Sebagian besar mahasiswa sudah tak bersemangat mengikuti pelajaran yang disampaikan dosen. Suasana kelas sudah tidak kondusif. Semua sibuk dengan urusan masing-masing, mulai dari mengobrol sampai ada yang diam-diam tidur di kelas. Keadaan kelas yang

semrawut seperti ini memang wajar ditemui saat kelas dimulai pukul 7 pagi dan berakhir di sore hari. Keadaan ini rupanya dipahami dosen, dan menyudahi kelas walau masih tersisa 20 menit dari jadwal.

“Masih ada 20 menit lagi. Tapi kelas sudah tidak kondusif, jadi kita sudahi saja kuliah hari ini. Tapi sebelum ditutup, ibu ingin ada yang memberikan kesimpulan untuk materi kita hari ini.” Ujar Ibu Desi kepada mahasiswa.

Tiba-tiba suasana kelas menjadi hening. Semua diam. Tidak ada yang berani mengangkat tangannya. Bukan karena takut, tapi karena mereka tidak memperhatikan betul apa yang dari tadi dijelaskan. Kecuali Naya, mahasiswi yang sedari tadi rupanya sangat memperhatikan setiap kata yang diucapkan Bu Desi.

“Saya, Bu.” Naya mengangkat tangan kanannya.

“Oke, Naya, silahkan berikan kesimpulan untuk materi kita hari ini” Bu Desi mempersilahkan Naya berbicara.

“Jadi menurut saya, kesimpulan materi hari ini adalah dengan naiknya dolar kita harusnya mejadi sadar untuk tidak bergantung lagi dengan produk impor. Justru sebaliknya, kita harus mengoptimalkan penggunaan produk lokal. Ya walaupun tidak mudah, tapi harus bisa membiasakannya. Karena selain harganya yang lebih murah, kualitas produk dalam negeri pun tidak kalah dengan produk impor. Dengan begitu kita bisa membuat produk lokal lebih dihargai di negeri sendiri.” Jawab Naya dengan mantap.

“Bagus sekali Naya. Terima kasih untuk kesimpulannya. Ada lagi yang ingin memberi kesimpulan?” Bu Desi mempersilahkan mahasiswa lain mengungkapkan pendapatnya. Namun, tidak

CERPEN :

Dilema Impor dan Lokal

Import

Export

Ilust

rasi

: Ec

onoc

hann

el/F

athi

n F.A

Page 41: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 41

ALL ABOUT LITERATUREada lagi yang mengangkat tangan, karena semua mahasiswa di kelas itu ingin cepat-cepat mengakhiri kelas.

“Oke, kalau sudah tidak ada lagi, kelas hari ini sudah selesai. Kita berjumpa lagi minggu depan.” Ujar Bu Desi, menutup materinya di kelas A jurusan Ekonomi tersebut.

Seketika suasana menjadi sangat ramai. Semua mahasiswa sibuk dengan ritualnya masing-masing sebelum keluar kelas. Ada yang cepet-cepat berlari ke toilet, ada yang berdiskusi mau makan apa dan dimana untuk mengisi perut yang kosong, dan ada yang langsung ke perpustakaan untuk meminjam atau mengembalikan buku. Namun kontras dengan suasana kelas yang ramai, Feyza yang biasanya ikutan ramai kali ini masih duduk melamun di bangkunya. Melihat hal aneh yang terjadi pada Feyza, Naya pun langsung menghampiri Feyza.

“Fey, kamu kenapa? Dari tadi aku perhatiin kamu diam terus deh, kayak bukan Feyza yang biasanya.” Tanya Naya penasaran.

“Eh, emang keliahatan banget ya,?” Feyza seketika mengangkat kepalnya dari atas meja. “Kamu peka banget sama aku. Hehehe…” Jawab Feyza berusaha mencairkan suasana.

“Iya dong, aku kan sahabat kamu, pasti tahu kalau kamu lagi ada masalah. Ya udah kita ke kantin yuk, aku laper banget nih. Nanti disana kamu sekalian cerita deh, aku gak bisa jadi pendengar yang baik kalo lagi lapar. Hehehe.”

“Wooo dasar Naya! Gak jauh-jauh dari makanan. Ya udah yuk kita ke kantin.” Feyza menyetujui usul Naya.

Feyza dan Naya pun segera meninggalkan kelas dan berjalan menuju kantin.

“Kamu mau pesan makanan apa?” Tanya Naya. “Biar sekalian aku pesan. Aku mau makan ayam bakar nih, kayaknya enak,” lanjutnya.

“Hmm… aku masih kenyang nih, Nay. Aku

pesan es cappucinno aja deh, pakai keju sama susu ya seperti biasa.” Feyza menyebutkan pesanannya.

“Oke, siap boss.”

Sambil menunggu makanan datang, Naya pun mencoba bertanya lagi tentang perubahan sikap Feyza hari ini yang lain daripada biasanya.

“Oh ya Fey, tadi katanya kamu mau cerita. Kalau kamu ada masalah, siapa tahu aku bisa bantu,” bujuk Naya.

“Hmmm, gimana ya, aku bingung juga sih mau cerita dari mana. Intinya aku lagi pusing soal usaha kerudung aku. Kamu tahu kan, kerudung yang aku buat itu masih pakai bahan impor, terus sekarang dolar naik, harga bahan juga ikut naik. Aku gak tahu nih mau cari bahan ke mana lagi. Aku udah nyaman banget pakai bahan ini soalnya. Tapi kalau aku tetap produksi pakai bahan yang harga sekarang itu gak mungkin. Pasti jatuhnya harga kerudung aku akan naik. Sedangkan kamu tahu kan, sasaran pasar kerudungku itu mahasiswa. Kalau harganya mahal, mana ada yang mau beli.” Feyza menceritakan masalahnya kepada Naya, berharap Naya mempunyai solusi terbaik untuk membantunya.

“Oh, jadi itu masalahnya.” Naya berpikir sejenak. “Kenapa kamu gak coba kesimpulan yang aku kasih waktu mata kuliah Bu Desi tadi, Fey? Pakai aja produk lokal.”

“Iya Nay, aku juga jadi kepikiran pas kamu ngomong gitu di kelas tadi. Tapi aku masih bingung nih.” Jawab Feyza ragu-ragu.

“Nah, ya udah. Kalau gitu masalah kamu

Foto

: G

oogl

e

Page 42: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201542

ALL ABOUT LITERATUREbahan terbesar di Jakarta. Setelah melalui proses pencarian yang lumayan panjang, akhirnya Feyza menemukan bahan yang sesuai dengan kualitas yang dicarinya.

“Nayaaaaa… Sini deh, aku mau cerita,” teriak Feyza berseri-seri, ketika bertemu dengan sahabat terbaiknya itu di kelas.

“Wih, ada apa nih? Kayaknya kamu semangat banget hari ini.” Naya melihat perubahan gembira pada diri Feyza.

“Iya, kamu harus tahu berita bagus ini. Aku udah dapat tempat jual bahan lokal yang bagus dan kualitasnya sesuai sama yang aku mau,” jawab Feyza gembira.

“Wahh… Bagus dong kalau gitu. Berarti masalah kamu udah bisa diatasi. Benar kan kata aku, produk lokal tuh gak kalah bagusnya sama produk impor.” Naya ikut senang dengan apa yang diterima oleh sahabatnya.

“Iya, tahu gini, dari dulu deh pakai bahan lokal. Kualitasnya nggak jauh beda, harganya lebih murah lagi. Lumayan kan bisa dapat untung lebih banyak, dan harga kerudung juga gak harus naik.” Feyza semakin gembira.

“Iya dong, jadi nggak usah pusing kalau dolar naik. Aku bangga deh punya sahabat yang mandiri dan pekerja keras kayak kamu. Kamu hebat, Feyza!” kata Naya sambil memeluk Feyza.

“Makasih banyak ya, Nay. Aku juga bangga punya sahabat kayak kamu yang selalu ada buat aku. Karena saran kamu, aku jadi gak dilema lagi deh antara impor atau lokal. Produk lokal memang pilihan terbaik.” Kata Feyza sambil mengeratkan pelukannya. Kedua sahabat ini pun sama-sama

tersenyum bahagia.(nls)

*TAMAT*

Foto

: G

oogl

e

udah clear dong, kenapa masih bingung?” Tanya Naya.

“Jadi gini, Nay. Kamu tahu kan, aku itu menjaga banget yang namanya kualitas. Nah menurutku, kualitas bahan yang aku pakai sekarang tuh bagus banget, ya walaupun impor dan harganya lebih mahal. Tapi aku puas banget lihat pelanggan-pelangganku suka sama kerudung aku.”

“Iya sih Fey, aku akui, kualitas kerudung kamu memang bagus. Selain itu, harganya juga terjangkau untuk mahasiswa. Tapi kalau kamu tetap pakai bahan impor dan kamu gak menaikkan harga jual kerudung kamu, keuntungan yang kamu dapat dikit dong, malah yang ada bakal rugi,” jelas Naya.

“Itu masalahnya, Nay. aku nggak mungkin menaikkan harga secara drastis. Nanti nggak ada yang mau beli, gimana? Tapi kalau harganya gak naik, nanti aku rugi. Aduh, aku jadi makin bingung.” Wajah Fayza kembali murung.

“Hmm… gini aja. Kamu coba dulu cari bahan lokal yang bagus, yang mendekati kualitas bahan kerudung kamu sekarang. Banyak kok produk lokal yang gak kalah bagus sama produk impor. Asal kamu pandai memilih. Pasti ada kok, percaya deh sama Naya.” Naya berkata penuh percaya diri.

“Oke deh, aku akan coba saran kamu. Nanti aku cari info di internet, siapa tahu ada yang cocok. Makasih ya Nay, kamu itu emang sahabat aku yang paliiiing pengertian” Puji Feyza sambil mengacungkan kedua jempolnya di depan Naya.

Setelah pulang kuliah Feyza langsung mencari informasi tentang bahan-bahan lokal yang berkualitas untuk kerudungnya, selain itu Feyza mendatangi langsung salah satu tempat penjualan

Page 43: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 43

ALL ABOUT LITERATURE

Ekonomi menukik, dolar melangit, siapa sakit? Dari kalimat tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan terkait pandangan secara umum yang sifatnya universal bahwa 10 orang dari berbagai profesi yang rata-rata adalah mahasiswa yang penulis jadikan narasumber berpendapat yang pada intinya mengarah ke siapa yang sakit adalah rakyat kecil karena segala kebutuhan dan biaya hidup meningkat dan bertambah, sementara penghasilan tetap atau bahkan menurun.

Penulis pun cukup sependapat dengan pandangan tersebut, tetapi penulis beranggapan bahwa sakit yang dirasakan hanyalah sementara untuk nantinya akan menghadirkan hal-hal yang manis. Berbicara mengenai biaya hidup yang memang meningkat, konteks kebutuhan sebenarnya tidak meningkat atau bahkan bertambah. Karena jika kita berbicara terkait kebutuhan, maka orientasinya hanyalah sebuah barang atau jasa yang benar-benar kita butuhkan untuk membantu kita melewati kehidupan sehari-hari dengan mudah. Sementara yang biasa kita temui di masyarakat adalah segala hal yang menjadi trend dan keinginan yang menjadi kebutuhan.

Kebutuhan seolah-olah tak lagi bisa terpenuhi dengan kata cukup. Ketika kita berbicara mengenai karakter masyarakat Indonesia yang konsumtif, maka tidak akan ada kata cukup, melainkan selalu kurang. Kebutuhan identik dengan aktualisasi dan eksistensi diri seseorang yang mengusung gengsi di atas segalanya, padahal itu bukan kebutuhan melainkan keinginan semata. Penulis berpendapat jika memang biaya hidup meningkat, seharusnya

sebagai warga negara yang antipatif, masyarakat dapat memiliki inisiatif untuk menyisihkan biaya pada kebutuhan satu demi kebutuhan lain yang mungkin lebih mendesak.

Hal-hal di atas disebabkan oleh karakter bangsa Indonesia yang telah cukup jauh melenceng dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negaranya. Penulis beranggapan bahwa karakter bangsa Indonesia tak lagi berlandaskan nilai-nilai adat dan budaya yang luhur melainkan sangat hedonis. Malas adalah kata kuncinya dimana apabila seseorang yang malas dapat menyebabkan dirinya tidak disiplin, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi dirinya pribadi, menyukai jalan pintas, minimnya usaha, dan lain-lain. Mungkin inilah yang menjadi salah satu dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Penulis beranggapan pada fakta di lapangan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tergolong baik di Asia setelah Cina, India, dan Filipina. Masih banyak negara-negara yang nilai

Foto

: G

oogl

e

EKONOMI MENUKIK, DOLAR MELANGIT,SIAPA SAKIT?

Page 44: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201544

ALL ABOUT LITERATURE

tukar mata uangnya jatuh sangat jauh terhadap USD. Memang negara-negara yang melakukan reformasi struktural kondisi perekonomiannya relatif lebih baik dan salah satunya Indonesia yang telah melakukan re-shuffle kabinet kerja di pertengahan tahun 2015.

Penulis sebagai mahasiswa yang menekuni bidang ekonomi juga mengalami dilematis menghadapi keadaan yang seperti ini, karena memang sudah selayaknya mahasiswa sebagai penyalur aspirasi rakyat bertugas untuk mengkaji dan menyalurkan tetapi tetap harus objektif melihat keadaan yang terjadi. Para akademisi pun mengakui, bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD adalah sebuah hal yang wajar dari dampak devaluasi mata uang asing seperti yuan.

Mahasiswa khususnya di fakultas ekonomi (FE) sudah selayaknya lebih paham terhadap isu-isu seperti ini sehingga harus bisa berdiri tegak dan menjadi garda terdepan agar dapat menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan isu ini serta berusaha menjadi warga negara yang memberikan solusi, tidak hanya menyalurkan aspirasi rakyat tanpa sedikitpun solusi.

Jika penulis menarik beberapa hal yang menjadi permasalahan, yang menjadi titik utama permasalahan adalah karakter orang-orang Indonesia. Hal ini disebabkan karena melemahnya kurs rupiah terhadap USD adalah akibat dari permintaan terhadap dollar yang meningkat ataupun sebaliknya permintaan terhadap rupiah yang menurun. Yang menjadi penyebabnya adalah banyaknya investor asing yang enggan berinvestasi di negara ini sehingga transaksi hanya terjadi di dalam negeri dengan beberapa tetap menggunakan dolar.

Masih berkaitan dengan karakter, sejatinya banyak mahasiswa beranggapan dengan berbagai orasinya yang menggelora bahwa bangsa kita harus mandiri. Sedangkan bagaimana bangsa kita bisa mandiri jika subsidi BBM dicabut atau dikurangi saja banyak pihak yang mengeluh dan menuding pemerintah tidak becus mengelola kas negara. Kemudian sebagai mahasiswa ekonomi saya mencoba mengutip kata-kata yang sangat menginspirasi dari seseorang yang juga menginspirasi bahwa “Bangsa yang mandiri adalah bangsa yang 2%-nya memiliki profesi sebagai wirausahawan atau entrepreneur”. Sedangkan pada 2014, dari kurang lebih 250 juta jiwa penduduk Indonesia hanya 0,17% yang berprofesi sebagai wirausahawan atau entrepreneur. Dari statistic tersebut bisa kita simpulkan bahwa bangsa kita masih sangat jauh dari kata mandiri dan kondisi

Foto

: G

oogl

e

Foto

: G

oogl

e

Page 45: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 45

ALL ABOUT LITERATURE

ini diperparah dengan karakter bangsa yang buruk dimana tak semua barang yang dijual layak untuk dikonsumsi.

Kita kembali ke karakter, kaburnya para investor asing disebabkan oleh instansi-instansi pemerintahan yang istilah kasarnya “apa-apa diduitin”. Hal ini membuat investor asing enggan menginvestasikan hartanya. Jika kita kembali ke sebuah statement bahwa “seluruh kekayaan alam bangsa ini bisa kita kelola sendiri sehingga bangsa kita bisa lebih makmur karena bangsa kita adalah bangsa yang kaya terutama pada sumber saya alamnya”, statement tersebut terlontar karena karakter bangsa Indonesia yang telah penulis paparkan di atas tadi bahwa bangsa Indonesia suka akan hal-hal yang instan.

Penulis sangat setuju dengan pernyataan di atas, namun pada nyatanya tingkat pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi akan semakin meningkat apabila investor asing enggan untuk membuka lapangan kerja di negara ini. Kemudian kita kembali ke karakter orang-orang Indonesia yang rakus dan menghalalkan segala cara atau biasa kita sebut korupsi, bagaimana bisa seluruh sumber daya alam Indonesia yang melimpah ini dikelola dengan baik apabila karakter bangsa belum diperbaiki.

Bangsa ini harus bisa mencapai swasembada pangan dan memperbaiki sektor pendidikan agar bisa menghasilkan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kesimpulan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD adalah seluruh masyarakat kecil memang yang paling merasakan dampaknya, namun seluruh masyarakat kecil di negara-negara berkembang juga merasakan hal yang sama bahkan mungkin lebih parah. Jadi pendidikan karakter dan tata cara serta etika dalam berpolitik perlu menjadi perhatian agar nantinya siapapun yang menjadi para pemangku kebijakan bisa mengemban tugasnya dengan baik, jujur, dan profesional.

Bambang Purnomo Sidi(Pemenang EWM)

Foto

: D

ok. P

riba

di

Foto

: G

oogl

e

Page 46: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201546

ALL ABOUT LITERATURE

Aku mulai berceritaBercerita tentang negeriku tercinta

Negeri dengan beragam agamaBeribu suku, ras dan juga budaya

Semua berbeda, tak sama, berlainanNamun tak mengapaKarena itu Indonesia

Indonesia dengan orang-orang yang berbudi luhurOrang-orang yang berjiwa sosial

Gotong royong dan toleransiSerta mempertahankan persatuan

Indonesia dengan kekayaan alamnyaHutan yang rimbun, sawah yang luasSungai yang bersih, udara yang segar

Indahnya...

Lalu aku mulai tersadarSemua itu adalah impian

Impian yang sudah lama terpendamImpian yang ingin diwujudkan

Impian yang tidak akan berhenti diimpikan

PUISI :

IMPIAN UNTUK INDONESIAOleh : Widya

Foto

: G

oogl

e

Page 47: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 47

Page 48: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201548

Hai kuliner addict para pecinta makanan dan buat kalian yang masih bingung pengen makan yang banyak varian, harga terjangkau dan tentunya enak di lidah? Banyak sekali makanan yang kita jumpai tetapi pastinya belum pas untuk menggugah selera para pecinta kuliner bukan?

Awalnya saya mencoba untuk mencari makanan baru karena sudah mulai bosan dengan makanan lainnya, saya jumpai warung makan yang ramai sekali dikunjungi oleh masyarakat baik dari kalangan anak muda hingga orang tua, namanya Dapur Bang Toyib. Dapur Bang Toyib ini berada di daerah Rawamangun, tepatnya di Jalan Balai Pustaka bersebelahan dengan RS Darma Nugraha, sebelum lampu merah.

Tempat ini menyediakan menu yang sangat unik dan sunda. Di dapur ini menu andalannya adalah Nasi Goreng Jablay. Memang dari menunya terbilang unik bahkan aneh untuk didengarkan tetapi inilah ciri khas yang membuat para pengunjung selalu ingin mencoba kenikmatan dari masakannya. Selain menu nasi goreng, ada pula menu lainnya seperti seafood, soto , sapo tahu dan lain-lain.

REFERENSI TEMPAT MAKAN :

DAPUR BANG TOYIB

Keunggulan lainnya dari tempat makan ini adalah lokasinya yang strategis, banyak dilewati angkutan umum. Buat kalian terutama para mahasiswa yang lagi bingung mau makan dimana, Dapur Bang Toyib bisa menjadi pilihan mulai dari Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 20.000 kalian sudah bisa dapatkan sensasi menu yang sangat unik dari Bang Toyib.

Dapur Bang “Thoyib” ini menyediakan menu nasi goreng dengan nama yang unik. Diantaranya Nasi goreng Jablay, Nasi Goreng Santri, Nasi goreng Vegetarian, Nasi Goreng Poligami, Nasi Goreng Selingkuh, Nasi Goreng Opo iki dan Nasi goreng + + +. Nama nasi goreng ini diambil berdasarkan kejadian yang terjadi di negara ini. Nasi goreng selingkuh berisi nasi goreng sayuran ditambah ayam, bakso, telor, sosis dan saos digoreng secara bersamaan lalu dibungkus dengan telor dadar besar. Nasi goreng jablay berisi nasi ditambah taburan diatasnya bakso, ayam, telor, udang, daging sapi/kambing, sosis dan cumi juga masih banyak lagi. Sejak awal dibuka hingga saat ini, Dapur Bang “Thoyib” ini mengalami peningkatan jumlah karyawan. Saat toko baru dibuka hanya terdapat satu karyawan namun kini menjadi delapan karyawan. Ayo datang dan ajak teman teman kalian yang ingin merasakan keunikan menunya. Enak, Unik, dan Murah!(ag/sh)

ALL ABOUT CORNER

Foto

: D

ok. P

riba

di

Foto

: D

ok. P

riba

di

Page 49: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 49

REFEReSI BUKU :

DARI PRESIDEN KE PRESIDENBUKU 2 : KARUT MARUT EKONOMI Komik ini merupakan Jilid II dari lanjutan komik sebelumnya yang berjudul Dari Presiden ke Presiden, dimana buku ini membahas segi ekonomi yang beda halnya dari Tingkah Pola Elite Politik yang lebih mengenai peristiwa-peristiwa politik dan sosial. Kedua komik ini membahas kondisi Indonesia pada tahun 1998-2009 yang memang banyak terjadi peristiwa sosial-ekonomi-politik yang menarik untuk diangkat tentunya dengan pembawaan yang khas dan jenaka oleh Benny Rachmadi dari duo Benny dan Mice. Mereka melihat segala bentuk peristiwa yang terjadi dan menuangkannya dalam bentuk kartun opini dan dimuat setiap minggu di Mingguan & Harian Kontan. Buku ini yang merupakan kumpulan potongan cerita terhitung kurang lebih 700 cerita yang telah disusun dengan gaya khas dan jenaka. Kecerdasan menulis dalam menuangkannya dengan

REFERENSI FILM :

superman vs BatmanDibintangi

oleh Henry Cavill sebagai S u p e r m a n dan Ben Affleck sebagai Batman, film karya besutan s u t r a d a r a b e r b a k a t Zack Snyder ini akan tetap

menampilkan plot cerita yang khas seperti pada karya-karya DC komik yang pernah di rilis sebelumnya.

“Khawatir akan aksi superhero, manusia setengah dewa tak ada yang mengawasi. Pahlawan

kota Gotham menantang superhero kebanggaan kota Metropolis untuk menetukan superhero macam apa yang paling dibutuhkan dunia. Sementara Batman dan Superman berkonflik, sebuah ancaman baru bangkit, manusia terancam oleh bahaya yang tak pernah diketahui sebelumnya.”

Lalu, siapakah yang mengancam keselamatan manusia di bumi? Apakah Lex Luthor atau justru Doomsday yang dulu jelas-jelas pernah membunuh S u p e r m a n ? Tunggu cerita selengkapnya pada 25 Maret 2016 di bioskop-bioskop kesayangan anda.(al)

menggambarkan k o n d i s i m a s y a r a k a t melalui kartun, hal ini tentu bagaimana masyarakat menghadapi kejadian-kejadian ekonomi dengan gaya yang khas dan sangat merakyat. Sehingga pembaca terimajinasi masuk ke dalam cerita. Buku ini sangat cocok bagi kita yang ingin mengetahui peristiwa-peristiwa ekonomi dan tingkah laku masyarakat dalam menghadapinya dalam bentuk yang ringan dan jenaka dengan gaya yang berbeda. (ar/ss)

Judul: Dari Presiden Ke Presiden | Pengarang: Benny Rachmadi | Gambar: Benny Rachmadi | Jumlah Buku: 1 (tamat) | Penerbit: KPG | Tahun terbit di Indonesia: 2009 | Jumlah Halaman: 270 | Harga: Rp.80.000 | Jenis: Comedy, Historical

ALL ABOUT CORNERFo

to :

Goo

gle

Foto

: G

oogl

e

Genre: Action, | Tanggal Rilis: 25 Maret 2016 | Studio: Marvel Studio | Sutradara: Zack Snyder | Produser: Charles Roven, Deborah Snyder | Penulis Naskah: Chris Terrio dan David S. Goyer | Pemain: Adams, Laurence Fishburne, Jesse Eisenberg, Gal Gadot, Diane Lane, Jeremy Irons, Holly Hunter, Scoot McNairy dan Jason Momoa

Page 50: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201550

GALERI

Dewi Aaeni Photograph

Gearent Firdaus Photograph

Salma Azahra R Photograph Hendy Wijaya Photograph

Page 51: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 2015 51

Kepunahan ,ibarat mencari matahari

ditengah hujan.Sesuatu yang sudah hilang,

akan sulit ditemukan.Mengagumi saja tidak cukup,

makna menjaga dan melestarikan lebih dibutuhkan

untuk fauna yang dirindukan.

Elvira Ruziah Photograph

Hana Mufida N Photograph

Hendy Wijaya Photograph

Rahadi S Arifin Photograph

Page 52: Majalah Edisi 17 - EconoChannel

EconoChannel | Edisi 17 / Desember 201552

EconoChannelLembaga Pers Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri JakartaGedung L101C Kampus A Universitas Negeri JakartaJalan Rawamangun Muka, Rawamangun, Jakarta Timur 13220