magazine orange edisi desember 2011

20

Upload: orange-magz

Post on 31-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Magazine Orange Edisi Desember 2011
Page 2: Magazine Orange Edisi Desember 2011
Page 3: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Content

Dapur OMPimpinan Umum

Mad YomanWakil Pimpinan Umum

Yenni & YogoSekretaris Umum

MeilinaBendahara Umum

Ratna SartikaPemimpin Redaksi

Gerry RahardjoWakil Pemimpin Redaksi

Shinta & AzasRedaktur Pelaksana

Fachri EdoEditor

Irma, Azas, Gerry & ShintaLayouter

Yadi & YogoFotografer

Yogo & ShudaiReporter

Azas, Andi, Tsabitah,Syahrul, Yogo, Laila, Yadi

KontributorPutri Robiah

Alamat RedaksiGedung E Lt. 4

Universitas Mercu Buana,Jl. Meruya Selatan,Jakarta Barat 11650

@OrangeMedia_UMB

ORANGE MEDIA

Salam Mahasiswa!Salam Kreatifitas!Salam Orange Media!

Puji syukur kami haturkan kepada tuhan YME, karena kami diberikan kelancaran dalam penerbitan majalah Orange Media edisi kali ini. Dalam penebitan kali ini kami menyajikan berita-berita mengenai hasil dari Pemilu Raya (PEMIRA) Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancer dan aman. Bagi Sob OM yang ingin lebih tau tentang Indro WARKOP bisa di baca di rubrik tokoh.

Dalam penerbitan edisi ke 16 ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada reporter, editor, dan layouter yang telah bekerja keras dan kerjasama dalam penerbitan kali ini. serta kepada ILUSI yang telah memberikan saran, moril dan mtivasi kepada kami. Semoga Sob OM mendapatkan manfaat yang besar setelah membaca majalah Orange Media.

ContentCoffee MorningHitam Putih Pemira

TokohGara-Gara Warkop

EventFree Our Lifestyle Tersengat Semangat

Profil DosenDosen Seribu Karya

Speak In Your MindApa Harapan Lo UntukKelembagaan Fikom Periode2011-2012 ?

OpiniDesekularisasi Pemikiran Pemuda Pradan Pasca Reformasi

CerpenSi Hitam Eksotis

Horoscope

4

8

10

12

14

15

17

19

Page 4: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Akhir November lalu Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) menghelat pesta demokrasi Mahasiswa di mana masyarakat FIKOM berhak memilih calon pemimpin baru di tiap lembaga kemahasiswaan seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan Mahasiswa Jurnal ist ik (HMJ) Broadcasting. Sebelum mengadakan Pemilu Raya ini, DPM FIKOM membentuk lembaga independen yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tugasnya menyelenggarakan pemira, memfasilitasi calon-calon ketua kelembagaan untuk mengadakan kampanye, sosialisasi, dan mempanitiai jalannya pemira serta membentuk Panitia Pengawas Pemilu (PANWASLU).

Di awal perjalanan menuju pemira FIKOM 2011, DPM membuka pendaftaran bagi mahasiswa yang ingin mencalonkan diri sebagai panitia KPU. Walaupun hanya di sosialisasikan melalui spanduk dan poster tetapi ada belasan mahasiswa yang mendaftar sebagai panitia KPU. (26/9) lalu, DPM mengadakan sidang Prosedur dan Tata Peraturan (PROTAP) yang dihadiri perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), DPM, dan HIMA tiap jurusan. Dari sidang protap tersebut ditentukan lah syarat-syarat menjadi calon ketua KPU yaitu jujur, independen, adil, bersifat netral, objektif, mahasiswa aktif minimal semester dua, dan memiliki pengalaman organisasi. Setelah sidang protap, DPM memilih Dedi Yokorekso Prayogi atau yang akrab di sapa Dio sebagai ketua KPU. Dio terpilih diantara dua calon lainnya yaitu Jamal dari Broadcast ing '08 dan Diant i dar i Market ing Communication '10 melalui fit and proper test yang d i s e l e n g g a r a k a n o l e h D P M .

Dalam penyeleksian dari ketiga calon DPM menginterview semuanya, walaupun ada yang menganggap bahwa Dio itu kurang credible sebagai Ketua KPU, tapi menurut Yuli Dio-lah yang paling ideal dibanding kandidat lain. “Saya bertaruh atas nama baik saya bahwa Dio dapat mengemban amanat sebagai ketua KPU yang baik ” ujar Yuli mantan ketua DPM periode 2010-2011.

Saatnya Publik Tahu

”Saya bertaruh atas nama baik saya bahwa dio dapat

mengemban amanat sebagai ketua KPU yang

baik”

Coffee Morning

Page 5: Magazine Orange Edisi Desember 2011

KOMVIS yakni Rian Sulaiman '09 dan Indra Chairul Yaqin '09; dari Marketing Communication (MARCOM) yakni Marade Marcelino '09 d a n W i d a Anindieta '09; s e r t a d a r i Pub l i c Relation (PR) y a k n i N o v i a Intan '09, I n g g i t Nugroho '09, dan Ria Nurhayati '09. Setelah melewati proses pencalonan seluruh kandidat di verifikasi tanggal (20/11) sebagai calon resmi ketua kelembagaan di FIKOM periode 2011-2012.

Sosialisasi dan kampanye partai maupun calon ketua HIMA dilakukan dari tanggal 21-25 November. Sosialisasi dilakukan melalui poster dan banner yang ditempelkan di setiap bagian kampus seperti di atrium, gedung-gedung perkuliahan, dan parkiran motor. Para kandidat juga melakukan sosialisasi ke kelas-kelas dengan meyampaikan visi-misi dan Program Kerja (Proker) masing-masing. Sosialisasi dan kampanye kandidat diawasi oleh KPU agar tidak terjadi kecurangan dalam kampanye PEMIRA FIKOM 2011. “Secara keseluruhan kinerja KPU sudah cukup baik hanya saja sosialisasi dari KPU FIKOM tentang pemira kurang diketahui oleh mahasiswa FIKOM secara umum. Hal ini perlu di evaluasi dan di t ingkatkan lag i ” k r i t i k Tonda dar i Broadcasting '09 yang juga calon wakil ketua DPM dari PKM. Tanggapan serupa juga datang dari Glend calon ketua DPM di PKI, “kinerja panitia KPU sudah cukup baik tetapi masih belum bisa disebut maksimal” jelas Glend sambi l tersenyum. Seorang mahasiswi juga turut memberikan komentar terhadap KPU. Putri Baihaqi, MARCOM '10 menyatakan bahwa dia tidak mengetahui siapa calon ketua BEM dan DPM yang akan dipilih. Yuli selaku DPM juga mengakui bahwa sosialisasi PEMIRA FIKOM 2011 memang kurang. “Kami sudah berupaya

Pada pemira tahun ini pihak DPM tidak membuka stand pendaftaran dikarenakan ada konflik internal di DPM sehingga pecah dan hanya tersisa enam anggota aktif untuk mengatur proses pemira, ditambah lagi mereka semua mahasiswa magang dan Yuli sendiri sedang bekerja. Dalam pendaftaran pun DPM mencantumkan contact person pada banner pendaftaran ketua KPU agar proses pendaftran Ketua dan Partai tetap berjalan m e s k i p i h a k D P M

“Kami (baca: DPM) nggak bisa membuka stand pendaftaran karena anggota kami sibuk magang, kan nggak mungkin yang jaga stand bukan orang DPM,” ungkap cewek berambut panjang y a n g a k r a b d i s a p a Y u l i .

Berganti bulan November Dio sebagai ketua KPU terpilih membuka pendaftaran partai dan calon ketua kelembagaan. Tepatnya dari tanggal 7 - 19 november ada dua partai yang tercatat di KPU yaitu Partai Kreatif Mahasiswa (PKM) yang diketuai oleh Inal dari Broadcasting '09 dan Partai Komunikasi Independen (PKI) yang diketuai oleh Indra Pratama dari Broadcasting '08. Di partainya, Inal mengusung kandidat-kandidat yaitu Indra Purnama dari Komunikasi Visual (KOMVIS) '09 dan Gesyuryawan dari Broadcasting '09. Sedangkan kandidat-kandidat PKI adalah Glend Johan Bastian dari Public Relation '09 dan M. Irfan Fadilah dari Broadcasting '08.

Selain pencalonan dari BEM dan DPM, KPU juga menerima pendaftaran kandidat ketua HIMA dari setiap jurusan yang ada di FIKOM. Dari Broadcasting yakni Irmuna Aji '09 dan Iqbal '09; dari

Page 6: Magazine Orange Edisi Desember 2011

semaksimal mungkin untuk mengurangi keapatisan teman-teman (baca: mahasiswa FIKOM), khususnya mahasiswa baru yang notabene kurang tahu tentang pemilu” ungkap Yuli ditengah kesibukannya mem-back up Dio yang pergi dua hari ke Bogor untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Masa kampanye dan sosialisasi diakhiri dengan debat kandidat pada (28/11) lalu. Dalam debat kandidat calon ketua kelembagaan tidak hanya menyampaikan visi misi dan proker mereka, tetapi juga menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kelembagaan yang datang dari dosen dan mahasiswa yang hadir. Debat yang semula dijadwalkan pukul 13.00 WIB ternyata dimulai pukul 14.30 WIB. Ketidaktepatan waktu diduga karena terlambatnya materi-materi debat kandidat yang dipersiapkan panitia KPU. Walaupun ada berbagai kendala, prosesi debat kandidat berlangsung lancar dan kondusif, meskipun ada beberapa calon yang tidak hadir untuk menyampaikan visi misi dan PROKER-nya yaitu kedua calon ketua HIMA MARCOM Marade dan Wida serta salah satu calon ketua HIMA KOMVIS Indra Chairul Yaqin karena alasan sakit.PEMILIHAN UMUM FIKOM 2011

Setelah melewati seluruh rangkaian pesta demokrasi mahasiswa, PEMIRA FIKOM 2011 dilaksanakan tanggal 30 November bertempat di atrium Universitas Mercu Buana (UMB). Beberapa security terl ihat berpatroli di area p e m i l u u n t u k m e n c e g a h k e r i c u h a n d a n kecurangan yang mungkin terjadi selama PEMIRA b e r l a n g s u n g . Suasana PEMIRA cukup kondusi f karena tidak ada m a s a l a h y a n g be ra r t i se lama p e m i l u berlangsung. Salah satu pemilih, Okta Hatami Broadcast '09 berkomentar, “suasana pemilu sepi, mungkin karena kurangnya rasa kebersamaan fikom kali ya?” ujar Okta setelah keluar dari area pemilihan. Diluar problem sosialisasi, hanya ada masalah-masalah teknis kecil seperti kurang terkendalinya pemilih yang keluar masuk ruangan pemilihan dan kurangnya sosialisasi pencontrengan surat suara.

Sejak dibuka dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, terhitung ada 72 dari total 400 surat suara di HIMA PR, 73 dari total 300 surat suara di HIMA KOMVIS, 79 dari total

Page 7: Magazine Orange Edisi Desember 2011

300 surat suara di HIMA MARCOM dan 237 dari total 500 surat suara di HIMA Broadcasting. Sedangkan di partai ada 462 dari total 1000 surat suara yang telah terhitung di KPU. PROSES PENGHITUNGAN SUARA

Pukul 16.00 WIB pemilihan ditutup dan penghitungan surat suara dilakukan di depan umum dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Dari hasil penghitungan surat suara, terpilihlah BEM, DPM, dan ketua HIMA masing-masing jurusan. Partai yang memperoleh surat suara terbanyak adalah PKM dengan 199 suara sedangkan PKI mendapat 197 suara. Di HIMA PR terpilih Inggit Nugroho, Di HIMA Broadcasting terpilih Iqbal, di HIMA MARCOM terpilih Marade Marcelino, dan di KOMVIS terpilih Rian Sulaiman.

Melihat hasil penghitungan surat suara, hanya 20 persen surat suara yang digunakan dari setiap kandidat. Hal ini menunjukan tingkat apatisme mahasiswa yang cukup tinggi. Fenomena golput ini bukan hanya menjadi alasan utama

Lomba PhotoBagi Sob OM yang merasa dirinya

narsis & gokil di depan kamera.Silahkan kirim photo kalian paling gokil

ke e-mail : [email protected] harus disertai dengan Atribute Orange Media

Dan bagi pemenang Photo akan dimuat di Edisi Berikutnya,

dan ada hadiah pulsasenilai Rp 50.000,- untuk 2 orang pemenang.

Batas Pengiriman 31 Desember 2011Di tunggu ya bagi Sob Om Photonya.

GOKIL

Selamat kepada Pemenang Kuis Sudoku Edisi 15,Bima Eka Putra, Broadcast ‘10.

s e d i k i t n y a s u a r a p e m i l i h . Banyaknya suara abstain juga menjadi faktor yang mempengaruhi berkurangnya suara. Sebut saja di penghitungan surat suara partai terdapat 66 suara abstain. Suara tersebut dinyatakan tidak sah karena tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh panitia KPU. Pemi l ih hanya d ipero lehkan m e n c o n t r e n g n o m o r p a r t a i a t a u mencontreng foto calon. Banyak kesalahan-kesalahan yang menyebabkan abstain seperti meilingkari, menyilang, mencoblos, mencontreng ganda, ataupun mencoret-coret. Dilihat dari hasil surat suara yang abstain ini juga membuktikan kurangnya sosialisasi terhadap cara pencontrengan yang benar dan salah. Glend selaku calon ketua DPM yang tidak terpilih sangat menyayangkan suara abstain tersebut. “Rugi banget. Suara yang abstain itu seharusnya b i s a d i j a d i k a n k e s e m p a t a n b u a t membalikkan keadaan” ucap Glend setelah penghitungan surat suara selesai. | Azas & Yogo

Page 8: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Sob OM apa yang kalian pikirkan ketika disebut judul film “Godain Kita Dong”, benar banget Sob OM ini adalah salah satu judul film yang dibintangi oleh WARKOP pada tahun 1980-an, meskipun pada saat itu Sob OM belum lahir tapi pasti kalian pernah menyaksikan film ini karena sampai sekarang masih ditayangkan oleh salah satu stasiun tv nasional. Grup komedi yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro ini berhasil bertahan dan menjaga eksistensi selama empat dekade hingga saat ini, sudah pasti menyisakan banyak cerita dan lika - liku perjalanan WARKOP diblantika komedi Indonesia, karena itu tim OM menemui salah satu personil WARKOP yang masih eksis dan saat ditemui sedang menjadi juri disalah satu kompetisi Stand Up Comedy.

Nah, salah satu personil dari WARKOP yang masih eksis hingga saat ini lah yang Tim OM ulas yaitu Drs. H. Indrojoyo Kusumonegoro atau yang biasa dikenal dengan nama Indro WARKOP. Pria yang lahir pada tanggal 8 Mei 1958 di Jakarta ini tentunya telah akrab ditelinga Sob OM. Jika kita mengulas Indro, pastilah yang terbersik di benak kita adalah WARKOP sebab Indro dan WARKOP sudah seperti satu bagian yang tidak bisa terlepaskan. Saat Tim OM menemui Indro, ia banyak meneceritakan kisah lika liku WARKOP.

Grup komedi yang digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro ini lahir pada tahun 1973, awalnya dari sebuah perkampungan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yakni sebuah perkemahan yang bertempat di Cibubur. Pada awalnya, di sana mahasiswa UI berkumpul dengan maksud untuk membentuk sebuah konsolidasi bahwa akan adanya demo besar-besaran anti Jepang karena pada saat itu ada masalah dengan Jepang dan, juga merupakan imbas dari kebijakan pemerintah yang mendukung kaum kapitalis pada saat itu.

Uniknya, saat itu ada tiga mahasiswa yang lucu dan sangat konyol ialah Rudi badil, Kasino dan Nanu. Tiga mahasiswa ini lah yang dinilai oleh seorang programmer radio Prambors mampu mengisi segmen mahasiswa di radio Prambors, saat itu lah dibentuk program radio yang bernama WARKOP, disebut WARKOP, karena program ini berlokasi disebuah warung kopi atau yang biasa disingkat menjadi WARKOP, selain itu alasan memilih WARKOP karena pada saat itu sebuah demokrasi hanya ada di Warung Kopi.

Gara – Gara “WARKOP”

Dunia Komedi

Tertawa

Selama Lima

Dekade

Tokoh

Page 9: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Kemudian pada tahun 1974 masuklah Dono yang notabene seorang aktivis dari Universitas Indonesia (UI). Lalu, disusul Indro pada tahun 1976 yang masa itu masih menginjak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan ketika mereka bertiga disatukan dalam program WARKOP ternyata mereka merasa cocok baik sebagai sesama penyiar maupun sebagai sahabat.

“Betapa saya hidup, katakan lah menjadi pandai, katakan lah menjadi punya nurani, itu semua saya dapatkan dari WARKOP bagaimana saya mengkritisi sesuatu, bagaimana saya menganggap komedi, bagaimana saya menilai sesuatu, itu semua WARKOP yang mengajarkan kepada saya,” tutur komedian yang hobi berkendara Harley Davidson.

Nah Sob OM seperti itulah bagaimana awal terbentuknya grup komedi WARKOP dan bagaimana arti WARKOP bagi Indro, dimana ia menemukan sebuah arti persahabatan dan menemukan banyak ilmu dari arti-arti kehidupan yang kita jalani.

Tentunya sudah akrab ditelinga kita mengenai WARKOP, meskipun dua dari tiga personil WARKOP yaitu Alm. Dono & Alm. Kasino telah lama pergi meninggalkan kita, namun kita masih bisa melihat dan menikmati karya-karya agung-nya yang masih di tayangkan di beberapa stasiun tv, hal ini jelas menimbulkan rasa kagum bagi kita semua karena komedi yang dibawakan oleh WARKOP tetap bertahan dan tetap lucu kurang lebih sampai empat dekade hingga saat ini.

Seorang seniman komedi yang berjiwa sosialis ini juga banyak mengkritisi keadaan-keadaan sosial negara ini dari pelanggaran-pelanggaran yang banyak terjadi di lalu lintas, sampai melihat bagaimana kewajiban seorang anggota DPR yang harusnya mewakili rakyat namun justru begitu banyak menampilkan harta kekayaan-nya didepan umum, dan bahkan tidur disaat rapat. Seakan mereka lupa bahwa kehidupan dan kemakmuran rakyat bertumpu dipunggung mereka, ini terjadi salah satunya karena kode etik yang telah mereka kesampingkan.

Hal ini menurut Indro sangat bersangkutan dengan keadaan dunia komedi Indonesia saat ini karena “komedi itu benar-benar terpengaruh dengan kehidupan nyata” sahut Indro, yang bagaimana kode etik juga dikesampingkan dalam melawak yang bertujuan untuk menghibur masyarakat dan disaksikan oleh semua kalangan dan semua usia, hal ini tentunya membuat seorang Indro sebagai komedian senior merasa prihatin.

Ditengah keprihatinan-nya ia menitipkan sebuah pesan bagi kita semua dan berharap terjadi perubahan yang baik bagi kita semua. “Mumpung masih muda, lakukan apa yang ingin kamu perbuat, harus kamu perbuat dan layak kamu perbuat” dengan tegas sambil menutup pembicaraan. |Andi

Page 10: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Pukul 12 siang persis dibawah sinar matahari, sepeda-sepeda berdatangan dari pintu masuk. Mulai dari BMX, Fixie, sampai Sepeda Tinggi. 10 menit kemudian lintasan skateboard disesaki para skater yang ingin berlatih sebelum berkompetisi. Sepertinya mereka tak sadar kalau siang itu panas sekali. Tak mau kalah, pusaran anak muda pecinta fingerboard sedang melatih trik-trik mereka di sebelah kiri panggung. Kemeriahan juga datang dari panggung utama ketika MC menampilkan band pembuka yaitu Chemistry yang membawakan lagu Cinta Satu Malam versi daur ulang. Alhasil di siang yang terik itu event Free Our Lifestyle tersengat semangat.

Event yang Tim OM liput kali ini memang sangat meriah Sob OM! berawal dari konsepnya yang memadukan beragam gaya hidup anak muda dalam sebuah event, jadilah Free Our Lifestyle sebagai sebuah ajang dimana anak-anak muda bisa berkompetisi dan menyalurkan gaya hidup urban mereka. Bertempat di Pasar Mutiara Karawaci (PMK) Tangerang dan dipanitiai komunitas sepeda Freecycle, acara ini tidak hanya berisi kompetisi sepeda saja tetapi skateboarding dan fingerboard juga ikut dilombakan. Ada juga penampilan dari band, sexy dancer, Shuffle Dance, Beatboxing, Pizza Juggling, dan Chip tune. “Memang kami ingin menyatukan seluruh gaya hidup anak muda. Jadinya ya tumpah ruah. Ngga cuma sepeda aja, music dan seni juga ada di disini” jelas Hasbi sebagai ketua pelaksana. Hasbi menambahkan bahwa event Free Our Lifestyle bertujuan untuk mengukuhkan eksistensi Freecycle di Tangerang dan menjadi milestone bagi bibit-bibit baru supaya bisa

Tercatat ada 2000 orang lebih

yang menjadi pengunjung di

event ini

Free Our Lifestyle Tersengat Semangat

Event

Page 11: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Semula acara memang dijadwalkan pukul 10 pagi namun kendala teknis dan kondisi cuaca yang tidak menentu membuat waktu pelaksanaan diundur menjadi pukul 12. Keterlambatan waktu memang menjadi keluhan beberapa peserta, salah satunya Widia Parja. Peserta kompetisi Fixie Tricks ini sudah datang dari pukul 10 pagi tapi pergi lagi ketika tahu acara dimulai setelah zhuhur. “Panitia seharusnya lebih siap lagi, kan banyak peserta dari daerah yang jauh” komentar Widia sambil bersandar di sepedanya. Hasbi sendiri mengiyakan kalau persiapan teknis panggung yang menjadi kendala keterlambatan waktu. “Kami sebenernya udah stay sebelum jam sepuluh. Tapi persiapan panggung ternyata lebih lama. Ditambah hujan yang tidak

diduga-duga” tutur Hasbi dalam percakapan bersama Tim OM di ruang panitia.

Walaupun ada berbagai kendala, tidak menurunkan animo pengunjung yang hadir di Free Our Lifestyle. Dengan harga tiket masuk gatis tercatat ada 2000 orang lebih yang menjadi pengunjung di event ini. Tidak peduli terik matahari yang menyengat, para pengunjung tetap semangat menikmati berbagai performance dari band-band dan guest star lainnya. Keriuhan dimulai dari penampilan Djava Dancer Management dengan Sexy Dance-nya. Lalu dilanjutkan dengan grup hip hop PGC (Pejompongan Gangzta Crunk) dan Tangerang Ridaz yang membuat sesak panggung utama di event Free Our Lifestyle. Belum lagi Karawaci Beatboxing Community (KBC) dengan team-nya Rudeboy_IND yang performance-nya menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu pengunjung. “Menyenangkan banget udah perform di Free Our Lifestyle, crowd-nya keren!” ucap Egy Rudiana, personil Rudeboy_IND dari KBC. Sementara di sisi lain peserta secara sportif berkompetisi sambil mendengarkan live music yang menyulut semangat.Acara Free Our Lifestyle diakhiri pukul 10 malam dan ditutup dengan pelepasan balon-balon ke udara. Ini sebagai bentuk simbolisasi eksistensi Freecycle agar kedepannya lebih baik dan berkembang. Tentunya, lewat acara ini diharapkan eksistensi Freecycle semakin luas dan menjadi contoh bagi komunitas-komunitas lainnya untuk berkreasi dan berinovasi.| Azas

Page 12: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Profil Dosen

NAMA : ANANTA HARI NOORSASETYA

TTL : Jakarta, 9 Januari 1974ALAMAT : Nitiprayan, YogyakartaMOTTO : To be The BEST!PENDIDIKAN : 1997 Jurusan Seni Rupa di

Institut Seni Indonesia (ISI) atau Indonesia Institute of The Arts, Yogyakarta

KARRIER :- Penulis Freelance media cetak Warzawa Polandia dan Far Magazine- Director of Indonesia Riches- Photografer Online Media of Polandia- Pelukis Surealis dan Pemahat Patung yang karya-karyanya pernah dipamerkan sampai luar negeri, seperti Polandia dan Belanda.- Aktivis film Sosial Budaya dan bekerja di Paradigma Film

PRESTASI: - 2001 Membuat pameran di Indonesia, Polandia, dan Amerika dengan tema “ My World My Dream” Pembuat karya lukis “Spirit of Journay to the Mithology Land 1” dan “Spirit of Journay to the Mithology Land 2” di pameran tunggal bertemakan “Gugon Tuhon”

Ananta Hari Noorsasetya atau yang biasa disapa Ananta adalah dosen sejarah dan seni rupa di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Mercu Buana (UMB). Pria kelahiran Jakarta, 9 Januari 1974 ini ternyata menyukai seni, lho! Terutama seni rupa dan seni musik.

Ketika masih menjadi mahasiswa, ia pernah membuat suatu pameran di Polandia, tidak hanya itu, kemampuan menggambar dengan tangan kiri dan menulis dengan tangan kanan secara bersamaan menjadi suatu kelebihan yang dimiliknya. Kelebihan lainnya,, Ananta bisa menggunakan otak kanan dan kiri secara bersamaan, seperti menulis dan menggambar dengan kedua tangan secara bersamaan.

Dosen Seribu Karya

Tak hanya di dunia seni rupa, ia juga kerap berkarya di produksi film Indie terutama yang bertemakan budaya Indonesia. Lewat karya-karyanya Ananta banyak mempunyai relasi dengan artis senior dibidang budaya seperti Butet Kertaradjasa, (Alm) W.S. Rendra, dan (Alm) Mbah Surip. Mahasiswa Jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) ini juga sedikit bercerita saat ia bekerja sebagai wartawan perang di salah satu media di Polandia, katanya pengalaman tersebut merupakan tantangan yang menguji nyali baginya.

Page 13: Magazine Orange Edisi Desember 2011

“Saat itu saya memberanikan diri untuk menjadi wartawan perang karena saya memang orang yang suka dengan tantangan Karena mungkin saja saya mendapat pengalaman lebih,” Ujarnya.

Selain menjadi seorang seniman, Ananta juga menjadi kolektor sepeda ontel. Nggak tanggung-tanggung, saat ini ia mengkoleksi 987 sepeda ontel dengan jenis yang berbeda-beda, semua sepeda yang ia kumpulkan berasal dari luar dan dalam negeri. Sepeda yang pernah ia idam-idamkan untuk dikoleksi bernama Boneshaker tapi karena susah banget didapat, akhirnya ia cuma dapat sepeda produksi Belanda, itupun ia dapatkan sewaktu ia membuat suatu pameran di negara tersebut. Keren kan Sob OM!

Ia juga menambahkan, selama hidupnya ia senang berpariwisata dan senang belajar budaya Indonesia. Hebatnya ia sudah pernah mengunjungi beberapa daerah di Indonesia. Menurutnya semua kesuksesannya itu berkat prinsip hidup yang ia tanamkan dalam dirinya, untuk menjadi orang sukses kita nggak boleh bilang 'tidak suka' tapi sedikit sombong dengan diri sendiri sebagai motivasi.

“Kalau kamu ingin sukses, jangan pernah bilang 'tidak suka', sombonglah dengan diri sendiri untuk motivasi, serta kesuksesan dapat diraih dengan bekerja keras sesuai dengan cita-citanya.” Tegas pria berkulit cokelat ini.

Di akhir obrolan, Ananta memberikan sedikit motivasi, katanya untuk menjadi seorang mahasiswa harusnya bukan mengejar pekerjaan tapi sebisa mungkin buatlah pekerjaan itu yang mengejar mahasiswa. | Syahrul

Page 14: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Speak In Your Mind

Apa Harapan Lo buat Kelembagaan FIKOM

Periode 2011-2012?

Insan Budiman, Broadcasting '09

“Gue pengen segala bentuk kinerjanya lebih transparan, dan kalau bisa kembalikan akreditasi broadcasting yang makin parah.”

Moh. Rifki Hidayat, Marketing Komunikasi '09

“Semoga lebih maju dari yang kemarin, dan nggak lalai dalam tugas, sesuai janjinya.”

Ferry Ikwan, Marketing Komunikasi '10

“Harapannya semoga yang udah terpilih jadi pimpinan di FIKOM bisa menyalurkan aspirasi para mahasiswa FIKOM yang bisa memajukan FIKOM itu sendiri.”

Deasy Rizki Ananda, Public Relation '09

“Mahasiswa FIKOM Mercu Buana lebih dikenal, nama baiknya terangkat, dan lebih banyak acara-acara FIKOM yang berkualitas.”

Maesa Shias, Public Relation '10

“Bisa lebih mempersatukan anak FIKOM, jadi nggak ada lagi gue broadcast, gue public relation, gue marcom atau gue viscom tapi gue anak FIKOM.”

“Harapan saya untuk kelembagaan FIKOM yaitu agar lebih maju, lalu untuk acara-acara FIKOM sendiri lebih ditertibkan, kemudian dari pihak senior lebih mengayomi juniornya agar lebih aktif dan maju dalam organisasi serta dapat menjalankan raker-raker yang sudah dibuat.”

Adhitya Nugraha, Komunikasi Visual '09

Page 15: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Opini

Pemuda (kisaran usia 19-25 tahun) merupakan susbsistem penting dalam masyarakat. Baik dulu, kini ataupun nanti, pemuda memiliki peran sebagai pembawa dan seka l igus pemecah masa lah kehidupan. Di sejumlah negara, termasuk Indonesia, banyak sekali perubahan yang diukir oleh tangan-tangan pemuda, khususnya mahasiswa. Mereka dengan semangat dan ragam potensi yang dimiliki, bersatu untuk mendobrak rezim-rezim otoriter yang berkuasa.

Dalam catatan sejarah Indonesia saja, sekurangnya telah terjadi tiga era perubahan yang dimotori pemuda, yaitu kebangkitan nasional, revolusi dan reformasi. Para pemuda di eranya masing-mas ing , t e lah mampu membawa perubahan, sekaligus menjadi pengukir se jarah atasnya. Namun sayang, perjuangan yang mereka lakukan belum tuntas. Mereka hanya mampu menapaki proses perubahan itu sebatas pengalihan kekuasaan saja. Ya, mereka tidak berhasil mempertahankan perubahan itu dan mengisinya dengan hal-hal konkret yang membuktikan keberhasilan pemuda memboyong perjuangannya sampai akhir, yakni sampai tujuan yang sesungguhnya –kemajuan bangsa dan negara. Di era terakhir –era reformasi –sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah yang lebih baik. Kondisi Indonesia saat ini masih seperti dahulu, bahkan cenderung l e b i h p a r a h d i b a n d i n g k a n m a s a pemerintahan orde baru.

Jika dihayati dan direnungkan, ungkapan di atas merupakan ungkapan yang layak untuk dijadikan buah pemikiran bagi kita semua. Saat ini, sudah sangat je las ter l ihat beragam fenomena yang m e m p e r t u n j u k k a n d e g r a d a s i b a h k a n d e k a d e n s i t e r h a d a p pemikiran dan moral anak bangsa.

Desekularisasi Pemikiran Pemuda Pradan Pasca Reformasi

“When wealth is lost, nothing is lost,when health is lost,something is lost, when character is lost,everything is lost.”(DR. Soetomo – tokoh kebangkitan nasional)

Oleh : Juwarti Hafsah, Dosen UMB

Lantas, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini? Beragam opini yang terlontar dari masyarakat bernada sinis mengatakan bahwa ini adalah ulah nakal pemuda. Mereka secara sengaja membuat Indonesia kian terperosok ke dalam ranah ketidakpastian. Hal tersebut tentu tidak sepenuhnya salah mengingat kerja para pemuda memang belum tuntas. Mereka seolah hanya bangga dengan apa yang mereka lakukan –sejarah yang mereka ukir –padahal reformasi itu bukan hanya terletak pada peralihan kepemimpinan, melainkan p e r u b a h a n y a n g u t u h d a n berkesinambungan. Sehingga, wajar saja jika masyarakat tak lagi bersemangat mendukung agenda pemuda –masyarakat kapok.

Page 16: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Dalam faktanya keseharian, para pemuda mempertunjukkan inkonsistensi. Sebagian mereka mempertunjukkan keberpihakan pada rakyat, namun di sisi lain k e b e r p i h a k a n t e r s e b u t t i d a k terejawantahkan dalam perilaku harian mereka. Mereka cenderung tidak peka terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat dan seolah menyerahkan tanggung jawab kepengurusan negara kepada pemerintah semata. Saat ini saja, saya lebih sering melihat pemuda (mahasiswa) menghabiskan waktu mereka untuk melakukan aktivitas 'bersenang-senang' ketimbang mengikuti diskusi-diskusi atas masalah yang dihadapi bangsa ini. Selain itu juga, semakin sedikit pemuda (mahasiswa) yang berminat untuk bergabung dalam organisasi-organisasi kepemudaan dan politik. Kedua hal itu merupakan contoh kecil pembukt ian bahwa mereka minim kepedulian. Desekularisasi pemikiran telah merambah dan bahkan tumbuh subur dalam dunia kampus.

Kondisi di atas jelas bertolak belakang dengan para pemuda di era orde baru. Ketertekanan dan keterbatasan atas ruang ge rak yang ada , t e lah be rhas i l menyuntikkan 'doping' keberanian dan semangat yang besar untuk melakukan sebuah perlawanan. Sejalan dengan pemikiran Tedd Gurr, kondisi yang dialami pemuda di era serba tertekan dan serba terbatas itu, disebut sebagai deprivasi relatif, suatu kondisi d imana agregat psikologis muncul dalam pribadi para pemuda akibat kondisi tertekan dan terbatasi itu. Keadaan yang bertentangan terjadi saat negara ini menapaki era reformasi –era yang didengungkan sebagai era perubahan dan pembebasan –telah melenakan para pemuda. Mereka menganggap tugas mereka telah selesai dengan menggulingkan rezim orde baru. Dan bahkan, dari sikap yang ditunjukkan oleh sebagian mereka, menunjukkan betapa pemuda telah kehilangan sisi sensitif atas permasalahan bangsa. Mereka cenderung permisif dan bahkan kooperatif dengan kenyataan yang dihadapi. Dunia kampus, saat ini tidak lagi menjadi kawah candradimuka untuk melakukan kerja nyata bagi keberpihakan pada rakyat. Semangat pemuda saat ini dapat dikatakan mengendur seiring menghi langnya keter tekanan dan keterbatasan. Mereka telah dilenakan oleh berbagai akses dan fasilitas serba mudah yang mendaratkan mereka pada posisi 'nyaman' sehingga tidak lagi mampu merasakan penderitaan rakyat. Mereka hanya fokus pada keberhasilan pribadi tanpa peduli dengan masa depan bangsa dan negara ini. Dengan demikian, benar, pemuda telah kehilangan karakternya!!!

Page 17: Magazine Orange Edisi Desember 2011

“Lima... lumayan gue udah naik setengah tingkat,” ujar Nanda sembar i kembal i mengukur keputihan kulitnya dengan alat pengukur kulit skala 10.

“Pokoknya gue nggak mau tau, gue mesti putih,” l a n j u t N a n d a d e n g a n senyuman percaya diri.

Nanda, mahasiswa yang sa tu i n i beg i tu te robses i un tuk b isa mendapatkan kulit yang putih, anak tunggal yang ini memang memiliki kulit y a n g l u m a y a n g e l a p dar ipada teman- teman sebayanya sehingga membuat ia merasa tidak cantik dan tidak percaya diri padahal ia sangat pintar menyanyi sehingga ia merasa tidak Percaya diri saat bernyanyi.

Di kantin kampus terlihat Nanda dan teman-temannya sedang asyik membicarakan tentang kecantikan, “Yaelah Nan, cantik itu relatif kali, lo nggak perlu sampai mandi tiga kali sehari terus pake produk permbersih mahal, dan perawatan yang mahal percaya deh sama gue itu benda- benda nggak akan mempan!” ucap Nina dengan nada canda.

“Alah, itu karna lo putih makanya lo bisa bilang cantik itu relatif coba deh lo liat gue, diantara lo semua cuma gue doang yang black skin, cuma gue doang! “ tegas Nanda dengan nada tinggi.

“Nggak gitu juga Nan, lo tau nggak warna kullit lo itu eksotis,” ungkap Rini berusaha mendinginkan suasana karena sepertinya ia tau kedua temannya sudah mulai terbawa emosi.

Setelah selesai kuliah ia bergegas pulang tapi ia tak menemukan satupun temannya, lalu ia memutuskan untuk ke kamar kecil, saat akan membuka pintu kamar mandi Nanda terhenti karena mendengar suara teman–temannya yang sepertinya sedang membicarakannya.

Cerpen

Si Hitam Eksotis

“Cantik itu relatif.”

“ N a n d a parah banget ya, kulit udah mulus gitu malah minta diputihin gue kalo j ad i dia udah bersyukur dapat kulit kayak gitu,” cerita teman-teman Nanda. Perkataan teman-temannya itu terus terngiang-niang dikepalanya.

Karena terlalu penasaran dengan pernyataan teman-temannya, akhirnya Nanda memutuskan untuk menemui teman-temannya di kamar mandi untuk mengklarifikasi pernyataan temannya itu.

“Hai guys..” sapa NandaTeman-teman Nanda tetap diam

dan seolah-olah tak menghiraukannya, “kalian kenapa sih, gue ada salah ya, gue dengar lo pada ngomongin gue, sumpah gue nggak suka banget sama sikap lo semua, gue ternyata punya temen yang nggak mau bilang kalo gue punya salah!” tegas Nanda dengan nada tinggi.

“Lo mikir aja sendiri apa salah lo” jawab Rini sambil meninggalkan Nanda diikuti Nana.

Bagi Sob OM yang inginmasang Iklan di Majalah

Orange Media, bisa menghubungiShinta - 08979719044

Space Iklan

Page 18: Magazine Orange Edisi Desember 2011

S e t e l a h a y ahnya pergi Nanda t e tap saja tidak bisa b e r h e n t i m e n a n g i s karena teman-temannya tidak menemui ataupun m e n e l p o n n y a . Semalaman ia terus menangis tiada henti, saat bangun di pagi hari ia mendapati matanya yang bengkak dan mukanya yang sudah semberawut.

“Gue kenapa?“ teriaknya sambil memandangi dirinya di kaca

“ Apa sich salah gue,,, gue cuma ingin cantik, tapi lihat sekarang gue kembali ke asal gue, hitam, dekil, dan nggak berguna,” Saat ia masih memandangi dirinya di kaca tiba-tiba terdengar suara pintu di ketok, lalu muncul kedua temannya dari balik pintu dan langsung menghampiri dan memeluknya.

“Nan , l o kenapa? ” t anya temannya sambil menangis karena prihatin dengan keadaan Nanda.

“Kita semua nggak marah kok dengan lo, kita semua cuma pengen lo sadar kalo lo itu udah cantik,” tambahnya.

“Gue nggak mau ditinggal ama lo berdua, gue kesepian tanpa lo berdua!” tutur Nanda sambil menangis

Ke t i g a sa h a b a t i n i t e ru s berpe lukan ka rena beg i tu sed ih pertemanan mereka hampir hancur hanya karena masalah yang sepele.

“Gue mau berubah kok guys, asalkan kalian nggak ninggalin gue lagi ya,” pinta nanda

“ Ia Nan , kita berdua janji kok, kita tau penderitaan lo, nyokap bokap lo tadi pagi nelpon gue katanya dia khawatir dengan keadaan lo yang udah beberapa hari nggak keluar kamar, nggak makan. Dengar kayak gitu gue sama Nina merasa salah juga karena udah ngejauhin lo..”

Kemudian mereka pun kembali baikan. Nanda ingin berubah dan berusaha untuk mensyukuri apa yang ia punya dan satu hal yang ia sadar bahwa putih itu bukan segalanya. | Putri

Tingkah teman-temannya itu membuat Nanda semakin bingung, ia tidak bisa melakukan semua kegiatannya dengan konsentrasi karena perasaannya yang campur aduk, semua jadwal perawatan pemutihan kulitnya yang ia siapkan berantakan. Ia jadi jarang makan dan selalu menangis di kamar karena sedih memikirkan sikap teman-temannya.

Suatu hari di rumah..Terdengar pintu kamar Nanda

diketuk dari luar. Tiba-tiba terlihat Ayah nanda yang masuk

“Kamu kenapa sayang?” tanya ayahnya seraya menghampirinya.

“Tadi ayah ditelpon oleh pihak salon tempat kamu melakukan perawatan, katanya Nanda udah beberapa hari ini nggak rutin perawatan ya?” tanya sang ayah tapi Nanda tetap saja diam.

“Kamu kenapa sayang, maafkan ayah ya kalau memang semua ini karena ayah kurang perhatiin kamu, apa karena itu kamu kayak gini?” tanya ayahnya lagi.

Tiba- t iba Nanda memeluk ayahnya.

“Bukan yah, ini semua bukan salah ayah.. semua salah Nanda yang terlalu ingin untuk dapat kulit yang putih hingga Nanda harus mengorbankan teman-teman Nanda, sekarang Nanda nggak punya teman yah, mereka ngejauhin Nanda padahal Nanda cuma ingin putih, ingin cantik!!” Serunya.

“Emang kamu tau cantik itu apa? Kamu yakin kalo kamu putih pasti cantik?” tanya sang ayah membuat Nanda terdiam.

“Cantik itu dari sini nak,” tambah ayah sambil menunjuk dadanya.

“Cantik itu urusan hati, cantik itu nggak memandang warna kulit, bentuk w a j a ha tau pun fisik tapi cantik itu akan terli hat dari hati. hati sayang

bukan warna kulit,” jelas a y a hd e n g a n bijak sana.

“Ya udah kamu istirahat ya, kamu

nggak usah mikirin putih lagi ya, anak ayah itu udah cantik,” ungkap ayah sambil meninggalkan Nanda.

Page 19: Magazine Orange Edisi Desember 2011

Horoscope

Asmara : Galau Cuma gara-gara nunggu jawaban si dia, belum tentu dia mauKesehatan : Musimnya flu nih, jadi jaga kesehatanKeuangan : Jangan boros

Virgo

Asmara : Kalo kangen yah ketemu, kalo cinta yah bilangKesehatan : Tidur harus cukupKeuangan : Kehabisan uang sebelum akhir bulan

Leo

Asmara : Jangan lama-lama sedihnya, udah cari lagiKesehatan : Berat badan naikKeuangan : Pas-pasan

Cancer

Asmara : Ada yang putus dan galau mau balikanKesehatan : Fit, tapi tetap dijaga kesehatannyaKeuangan : Cari tambahan, dari pada bokek mulu

Sagitarius

Asmara : Duh makin mesra nih sama doi, dijaga yaKesehatan : Demam, Flu dan batuk melandaKeuangan : Harus pintar-pintar atur uang, jangan dihamburkan

Pisces

Asmara : Tetap jaga komunikasi, biar tambah sayangKesehatan : Jaga pola makan, biar kurusan dikitKeuangan : Kadang ada, kadang nggak ada, cukup lah

Aquarius

Asmara : Lagi banyak pilihan, cobalah memilih yang terbaikKesehatan : Baik, tetapi tetap waspadaKeuangan : Jangan membeli yang tidak perlu

Capricorn

Asmara : Asik nih yang baru jadian, tapi pacarannya jangan flatKesehatan : Cuaca lagi buruk, jangan sampai telat makanKeuangan : Dompet sekering gurun sahara

Scorpio

Asmara : Banyak cinta yang nunggu, jadi jangan galau Cuma karena si diaKesehatan : Lagi baik, meski flu sedikitKeuangan : Kantong kering banget

Libra

Asmara : Jangan terlalu mengharapkan dia, belum tentu dia mau. Mending lihat yang adaKesehatan : Jaga kesehatanKeuangan : Besar pasak dari pada tiang

Gemini

Asmara : Semakin dewasa, harusnya semakin baik hubungannyaKesehatan : Akhir-akhir ini sering kecapekanKeuangan : Jangan terlalu boros, nanti nggak punya uang gimana?

Taurus

Asmara : Cepetan kenalan, nanti diambil orangKesehatan : Sehat wal’afiatKeuangan : Kantong tipis, uang pun menipis

Aries

Page 20: Magazine Orange Edisi Desember 2011

FacialTotok Wajah + MaskerEar Candle + MasageBody Masage Body MaskerSpa VaginaGuntingBlowDll.

Rp 50.000,-Rp 50.000,-Rp 35.000,-Rp 50.000,-Rp 35.000,-Rp 60.000,-Rp 15.000,-Rp 10.000,-