luka bakar

10
Luas Luka Bakar The Rule of Nines merupakan cara praktis untuk menentukan luas luka bakar dan untuk menghitung kebutuhan cairan pasien luka bakar berat di rumah sakit. Tubuh manusia dewasa dibagi menurut pembagian anatomis yaitu tiap ekstremitas atas 9%, tiap ekstremitas bawah 18%, batang tubuh 18% tiap sisi, kepala dan leher 9%. Berbeda dengan orang dewasa, kepala bayi dan anak merupakan bagian terbesar dari luas permukaan tubuh, sedangkan ekstremitas bawah merupakan bagian yang lebih kecil. Persentase luas permukaan kepala anak adalah dua kali orang dewasa. (ATLS,2004) Untuk luka bakar yang lebih kecil atau distribusinya tersebar, cara terbaik untuk mengukurnya adalah dengan menggunting kertas seukuran seluruh tangan pasien (termasuk jari dan telapak tangan); hal ini mewakili 1% luas permukaan tubuh; cocokkan dengan tiap area. Cara akurat lain untuk menghitung luas luka bakar adalah dengan menggambar luasnya pada skema Lund and Bowder, yang menggambarkan persentase luas permukaan bagian – bagian anatomi tubuh. Hal ini juga dapat menghitung luas permukaan tubuh proporsional yang berbeda berdasarkan usia pada anak. (William,2012)

Upload: jenny-candra

Post on 08-Apr-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

Luas Luka Bakar

The Rule of Nines merupakan cara praktis untuk menentukan luas luka bakar

dan untuk menghitung kebutuhan cairan pasien luka bakar berat di rumah sakit.

Tubuh manusia dewasa dibagi menurut pembagian anatomis yaitu tiap ekstremitas

atas 9%, tiap ekstremitas bawah 18%, batang tubuh 18% tiap sisi, kepala dan leher

9%. Berbeda dengan orang dewasa, kepala bayi dan anak merupakan bagian terbesar

dari luas permukaan tubuh, sedangkan ekstremitas bawah merupakan bagian yang

lebih kecil. Persentase luas permukaan kepala anak adalah dua kali orang dewasa.

(ATLS,2004)

Untuk luka bakar yang lebih kecil atau distribusinya tersebar, cara terbaik

untuk mengukurnya adalah dengan menggunting kertas seukuran seluruh tangan

pasien (termasuk jari dan telapak tangan); hal ini mewakili 1% luas permukaan tubuh;

cocokkan dengan tiap area. Cara akurat lain untuk menghitung luas luka bakar adalah

dengan menggambar luasnya pada skema Lund and Bowder, yang menggambarkan

persentase luas permukaan bagian – bagian anatomi tubuh. Hal ini juga dapat

menghitung luas permukaan tubuh proporsional yang berbeda berdasarkan usia pada

anak. (William,2012)

Jackson menjelaskan 3 zona kerusakan jaringan pada luka bakar. Zona

koagulasi adalah bagian terbakar yang paling berat dan biasanya di tengah luka.

Jaringan yang terkena menjadi terkoagulasi dan biasanya nekrotik sehingga

memerlukan eksisi dan grafting. Menuju ke perifer adalah zona stasis, yang

mempunyai respon lokal vasokonstriksi dan iskemia. Resusitasi yang tepat dan

penanganan luka dapat mencegah luka yang lebih dalam, namun infeksi atau perfusi

tidak optimal dapat menambah dalamnya luka. Hal ini secara klinis relevan karena

banyak superficial partial-thickness burns akan sembuh dengan penanganan tepat,

sedangkan deep partial-thickness burns memerlukan eksisi dan skin grafting. Area

terakhir luka bakar adalah zona hiperemia yang sembuh dengan minimal atau tidak

ada skar. (Schwartz,2010)

Derajat Luka Bakar

Derajat luka bakar dikelompokkan beradasarkan kedalaman kerusakan yang

terjadi. Kedalaman luka bakar penting untuk menilai beratnya luka bakar,

merencanakan perawatan luka, dan memprediksi hasil dari segi fungsional maupun

kosmetik. (ATLS) Kulit manusia yang terbakar bergantung pada waktu dan

temperatur. Butuh 6 jam bagi kulit bertahan pada 44C untuk mengalami perubahan

ireversibel, namun temperatur 70 C dalam 1 detik dibutuhkan untuk menghasilkan

destruksi epidermal. Sebagai contoh air panas 65 C, terekspos selama 45 detik

menyebabkan full-thickness burn, selama 15 detik deep partial-thickness burn, dan

selama 7 detik superficial partial-thickness burn.(William,2012)

Luka bakar derajat I atau superficial partial-thickness burn ditandai dengan adanya

bula dan atau kehilangan epidermis. Dalam hal ini luka bakar tidak lebih dalam dari

lapisan papiler dermis. Dermis berwarna merah jambu dan basah. Waktu pengisian

kapiler terlihat jelas ketika warnanya pucat, tidak ada atau sedikit warna kapiler yang

menetap. Pinprick sensation normal. Luka bakar ini akan sembuh tanpa skar residual

dalam 2 minggu. (William,2012)

Luka bakar derajat II atau partial-thickness burns melibatkan bagian yang lebih

dalam dari lapisan retikuler dermis. Secara klinis, epidermis biasanya hilang. Dermis

yang terkena tidak sebasah pada superficial burn. Sering terdapat warna kapiler

terfiksir samar, terutama jika diperiksa setelah 48 jam. Warna tidak memucat dengan

penekanan jari pemeriksa. Sensasi berkurang, dan pasien tidak mampu membedakan

ketajaman dari tekanan tumpul ketika dinilai dengan jarum. Luka bakar jenis ini

memerlukan 3 minggu atau lebih waktu untuk sembuh tanpa operasi dan biasanya

meninggalkan skar hipertrofi. (William,2012)

Luka bakar derajat III atau full-thickness burns melibatkan seluruh dermis. Warna

kulit bisa terlihat putih seperti lilin, merah, sampai kehitaman, tergantung intensitas

panas. Warna kulit merah ini tidak berubah menjadi pucat dengan penekanan, tidak

merasa nyeri, dan kering. Pembuluh darah yang trombosis sering terlihat di bawah

kulit. (ATLS,2004)

Derajat luka bakar di atas dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini.

Superficial Deep partial- Full-thickness

Grade partial-

thickness

burns

thickness burns burns

Injured skin No deeper

than

papillary

dermis

Deeper parts of

the reticular

dermis

The whole dermis

Bleeding on

Pinprick test

Brisk Delayed None

Blanching to

pressure

Yes, brisk

return

No No

Appearance Red,

glistering

Cherry red Dry, white, leathery

Sensation Painful Dull None

Berdasarkan berat ringannya luka bakar, diperoleh beberapa kategori luka bakar

menurut American Burn Association yaitu (William,2012):

1. Luka bakar berat/ kritis (major burn)

Derajat II-III > 20% pada pasien berusia < 10 tahun atau di atas 50 tahun

Derajat II- III > 25 % pada kelompok usia selain yang disebutkan pada butir

pertama

Luka bakar pada muka, telinga tangan, kaki dan perineum

Adanya cedera pada jalan napas tanpa memperhitungkan luas luka bakar.

Luka bakar listrik tegangan tinggi

Disertai trauma lainnya

Pasien-pasien dengan resiko tinggi

2. Luka bakar sedang (moderate burn)

Luka bakar dengan luas 15-25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III

kurang dari 10 %

Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia kurang 10 thn atau dewasa

lebih dari 40 thn, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %

Luka bakar dengan derajat III kurang dari 10 % pada anak maupun dewasa

yang tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum.

3. Luka bakar ringan (mild burn)

Luka bakar dengan luas kurang dari 15 % pada orang dewasa

Luka bakar dengan luas kurang dari 10 % pada anak-anak

Luka bakar dengan luas kurang dari 2 % pada segala usia yang tidak mengenai

muka, tangan, kaki, dan perineum.

Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR. Bailey & Love’s Short Practice of Surgery: Burns. 26th ed. London: CRC Press; 2012.

Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of Surgery: Burns. 9th ed. United States of America: The McGraw-Hills Companies, Inc; 2010.