ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

13
Embriologi dan Anatomi Ginjal & Saluran Kemih Oleh Ikhlas Arief Bramono, 0706162865 EMBRIOGENESIS SISTEM KEMIH Secara fungsional, sistem urogenital dapat di bagi menjadi sistem urin (ekskretorik) dan sistem genital (reproduksi). Namun, dipandang dari sudut embriologi dan anatomi, kedua sistem ini saling berkaitan. 1,2 Kedua sistem ini berasal dari lapisan embrional yang sama, yaitu mesoderm intermedia yang berada di sepanjang dinding belakang (dorsal) rongga perut, dan saluran pembuangan kedua sistem ini pada mulanya bermuara ke rongga yang sama, yaitu kloaka. 2 Pada perkembangan selanjutnya, tumpang tindih kedua sistem ini nyata terlihat pada pria, yaitu bagian uretranya menyalurkan air kemih dan semen. 2 Pada wanita, bagian sistem urogenitalnya terpisah, namun memiliki perkembangan embrional yang sama. 1 Pada permulaan minggu ke 4, mesoderm intermedia di daerah servikal terputus hubungannya dengan somit dan membentuk kelompok-kelompok sel yang tersusun secara segmental, dikenal sebagai nefrotom. Didaerah toraks, lumbal, dan sacral, mesoderm intermedia terputus hubungannya dengan rongga selom, sistem segmentalnya menghilang, dan membentuk dua, tiga, bahkan lebih saluran eksresi di tiap segmen. Mesoderm yang tidak mengalami segmentasi ini membentuk korda jaringan nefrogenik (nephrogenic cord). Korda ini menghasilkan tubulus ekskretorius (ginjal) pada semua sistem/set ginjal dan membentuk rigi-rigi longitudinal bilateral, yaitu rigi-rigi urigenital pada dinding dorsal rongga selom. 2 (Gambar 15.1&2) Perkembangan Ginjal Pada embrio manusia, terdapat tiga set/sistem organ ekskretori pada perkembangan ginjal, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros terbentuk pada awal minggu ke 4 1 dan mengalami degenerasi/rudimentasi pada akhir minggu ke 4, namun hampir semua duktusnya tidak mengalami redumentasi dan digunakan oleh sistem/set ginjal lain 2 . Pronefros itu berupa 7-10 kelompok sel padat di daerah servikal. Duktus pronefros berjalan kea rah kaudal dan keluar melalui kloaka. Pronefros analog dengan ginjal pada ikan primitive dan pada manusia tidak memiliki fungsi. 1

Upload: jody-felizio-chandra

Post on 24-Dec-2015

86 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

anatomi ginjal renal embriologi kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Embriologi dan Anatomi Ginjal & Saluran KemihOleh Ikhlas Arief Bramono, 0706162865

EMBRIOGENESIS SISTEM KEMIHSecara fungsional, sistem urogenital dapat di bagi menjadi sistem urin (ekskretorik)

dan sistem genital (reproduksi). Namun, dipandang dari sudut embriologi dan anatomi, kedua sistem ini saling berkaitan.1,2 Kedua sistem ini berasal dari lapisan embrional yang sama, yaitu mesoderm intermedia yang berada di sepanjang dinding belakang (dorsal) rongga perut, dan saluran pembuangan kedua sistem ini pada mulanya bermuara ke rongga yang sama, yaitu kloaka.2

Pada perkembangan selanjutnya, tumpang tindih kedua sistem ini nyata terlihat pada pria, yaitu bagian uretranya menyalurkan air kemih dan semen.2 Pada wanita, bagian sistem urogenitalnya terpisah, namun memiliki perkembangan embrional yang sama.1

Pada permulaan minggu ke 4, mesoderm intermedia di daerah servikal terputus hubungannya dengan somit dan membentuk kelompok-kelompok sel yang tersusun secara segmental, dikenal sebagai nefrotom. Didaerah toraks, lumbal, dan sacral, mesoderm intermedia terputus hubungannya dengan rongga selom, sistem segmentalnya menghilang, dan membentuk dua, tiga, bahkan lebih saluran eksresi di tiap segmen. Mesoderm yang tidak mengalami segmentasi ini membentuk korda jaringan nefrogenik (nephrogenic cord). Korda ini menghasilkan tubulus ekskretorius (ginjal) pada semua sistem/set ginjal dan membentuk rigi-rigi longitudinal bilateral, yaitu rigi-rigi urigenital pada dinding dorsal rongga selom.2

(Gambar 15.1&2)

Perkembangan GinjalPada embrio manusia, terdapat tiga set/sistem organ ekskretori pada perkembangan

ginjal, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros terbentuk pada awal minggu ke 41 dan mengalami degenerasi/rudimentasi pada akhir minggu ke 4, namun hampir semua duktusnya tidak mengalami redumentasi dan digunakan oleh sistem/set ginjal lain2. Pronefros itu berupa 7-10 kelompok sel padat di daerah servikal. Duktus pronefros berjalan kea rah kaudal dan keluar melalui kloaka. Pronefros analog dengan ginjal pada ikan primitive dan pada manusia tidak memiliki fungsi.1

Mesonefros berasal dari mesoderm intermedia pada segmen dada bagian atas hingga lumbal bagian atas (L3).2 Mesonefros terbentuk pada akhir minggu ke 4, berada di kaudal dari pronefros yang telah mengalami rudimentasi.1 Mesonefros berfungsi sementara sampai ginjal permanen terbentuk dan dapat berfungsi. Set/sistem mesonefros ginjal terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, dan tubulus.1,2 Tubulusnya berhubungan dengan duktus mesonefros (yang tadinya disebut duktus pronefros). Duktus ini berakhir pada sinus urogenital (derivat kloaka di sebelah ventral). Mesonefros terdegenerasi pada akhir trimester pertama, namun tubulusnya menjadi duktus eferen testis dan duktus mesonefros berubah menjadi beberapa derivat pada orang dewasa.1

Metanefros/ginjal tetap mulai berkembang pada awal minggu ke 5 dan mulai berfungsi pada sekitar 4 minggu kemudian.1 Satuan-satuan ekskresinya berkembang dari mesoderm metanefros (blastema).2 Pembentukan urin akan terus berlangsung selama kehidupan fetal. Urin diekskresikan ke ruang amnion dan bercampur dengan cairan amnion. Cairan ini ditelan oleh janin, memasuki saluran pencernaan, diserap ke dalam aliran darah, melewati ginjal untuk kembali diekskresikan ke dalam cairan amnion.1,2

Perkembangan Sistem Pengumpul2

Saluran-saluran pengumpul ginjsl permanen berkembang dari tunas ureter, yaitu suatu tonjolan saluran mesonefros yang berada di dekat muaranya ke kloaka (gambar 15.4).

Page 2: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Tunas ini menembus jaringan metanefros, dan selanjutnya tunas ini melebar membentuk piala ginjal (pelvis renalis) primitive, dan terbagi menjadi bagian cranial dan kaudal, yang nantinya akan menjadi kaliks mayors.

Sambil menembus lebih jauh ke dalam jaringan metanefros, tiap-tiap kaliks membentuk dua tunas baru, yang kemudian terus membelah lagi hingga terbentuk 12 saluran atau lebih, dan terbentuklah kaliks minor. Selanjutnya, saluran pengumpul terus memanjang dan menyebar dari kaliks minor, membentuk piramida ginjal (gambar 15.5). Dengan demikian, tunas ureter membentuk piala ginjal, kaliks mayor dan minor, dan kurang lebih 1-3juta saluran pengumpul.

Perkembangan Sistem Ekskresi2

Di bagian ujung dari tiap-tiap saluran yang baru terbentuk, ditutupi oleh topi metanefrik (gambar 15.6). Pengaruh induksi dari tubulus menyebabkan topi jaringan metanefrik membentuk gelembung-gelembung kecil (vesikel renalis) yang selanjutnya akan membentuk saluran-saluran kecil. Saluran ini, bersama dengan berkas-berkas kapiler (glomeruli) membentuk nefron atau satuan ekskresi. Ujung proksimal masing-masing nefron membentuk simpai Bowman yang di dalamnya berisi glomerulus. Ujung distalnya membentuk hubungan terbuka dengan salah satu saluran pengumpul. Pemanjangan saluran ekskresi yang berlangsung terus mengakibatkan pembentukan tubulus kontortus proksimal, ansa henle, dan tubulus kontortus distal. Maka, ginjal berkembang dari dua sumber, yaitu mesoderm metanefros yang membentuk satuan ekskresi dan tunas ureter yang membentuk sistem pengumpul.

Perkembangan Kandung Kemih dan UretraSelama perkembangan minggu ke 4 hingga 7, septum urorektal membagi kloaka

menjadi saluran anorektal dan sinus urogenitalis. Selaput kloaka sendiri kemudian terbagi menjadi membran urogenitalis di anterior dan membran analis di posterior. Tiga bagian sinus urogenitalis primitive ini dapat dibedakan:

1. Bagian atas yang paling besar adalah kandung kemih (vesika urinaria). Mula-mula, kandung kemih berhubungan langsung dengan allantois, namun setelah rongga allantois menutup, akan tersisa suatu korda fibrosa yang tebal, yaitu urakus, dan korda fibrosa ini menghubungkan puncak kandung kemih dengan umbilicus. Pada orang dewasa, ligamentum ini disebut ligamentum umbilikalis medial.

2. Bagian selanjutnya berupa saluran yang agak sempit, yaitu sinus urogenitalis bagian panggul, yang pada pria membentuk uretra pars prostatika dan pars membranosa.

3. Bagian terakhir adalah sinus urogenitalis tetap, yang juga dikenal sebagai sinus urogenitalis bagian penis. Bagian ini sangat memipih ke samping dan terpisah dari dunia luar oleh membran urogenitalis.

Selama pembagian kloaka, bagian kaudal duktus mesonefros berangsur-angsur diserap ke dalam dinding kandung kemih. Akibatnya, ureter yang tadinya merupakan tonjolan keluar dari sakuran mesonefros masuk ke kandung kemih secara tersendiri. Karena naiknya ginjal, muara ureter bergerak lebih ke cranial lagi, duktus mesonefros bergerak saling mendekati untuk masuk ke uretra pars prostatika dan pada pria menjadi duktus ejakulotarius (gambar 15.13). Karena duktus mesonefros dan ureter berasal dari mesoderm, selaput lender kandung kemih yang dibentuk oleh gabungan kedua saluran ini (trigonum kandung kemih) berasal dari mesoderm. Dalam perkembangan selanjutnya lapisan mesoderm pada segitiga tadi diganti oleh epitel endoderm, sehingga akhirnya seluruh permukaan dalam kandung kemih dilapisi oleh epitel yang berasal dari endoderm.

Page 3: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

UretraEpitel uretra pada pria dan wanita berasal dari endoderm, sedangkan jaringan

penyambung dan jaringan otot polos di sekitarnya berasal dari mesoderm splangnik. Pada akhir bulan ke 3, epitel uretra pars prostatika mulai berproliferasi dan membentuk sejumlah tonolan keluar yang menembus mesenkim di sekitarnya. Pada pria, tunas-tunas ini membentuk kelenjar prostat. Pada wanita, bagian cranial uretra membentuk kelenjar uretra dan kelenjar parauretra. (gambar 15.12)

Daftar Pustaka1. Moore KL, Persaud TVN. The developing human clinically oriented embryology. 5 th

ed. USA: W.B. Saunders Company; 1993. p. 265-77.2. Sadler TW. Langman’s medical embryology. 7th ed. Terj. Suyono J. Embriology

kedokteran langman. Jakarta: EGC; 1996. h. 272-85.

Posisi GinjalGinjal awalnya terletak di daerah panggul kemudian akan bergeser ke kedudukan lebih kranial di rongga perut. Naiknya ginjal disebabkan oleh kurangnya kelengkungan tubuh maupun pertumbuhan tubuh di daerah lumbal dan sakral.

Fungsi GinjalMetanefros berfungsi apda akhir trimester pertama. Air kemih mengalir ke rongga amnion kemudian ditelan oleh janin, masuk ke saluran cerna dan diserap ke aliran darah dan melawati ginjal untuk diekskresi kembali ke cairan amnion.Kandung Kemih dan UretraSelama minggu ke-4 hingga ke-7, septum urorektal membagi kloaka menjadi saluran anorektal dan sinus urogenitalis. Selaput kloaka terbagi menjadi membran urogenitalis di anterior dan membran analis di posterior. Tiga bagian sinus urogenital primitif terdiri dari tiga bagian yaitu :- Kandung kemih di bagian atas- Sinus urogenitalis bagian panggul yang pada pria membentuk uretra pars prostatika dan

pars membranosa. - Sinus urogenitalis tetap yang pada pria berlanjut pada bagian penis

Epitel uretra pria dan wanita berasal dari endoderm, sedangkan jaringan penyambung dan otot polos di sekitarnya berasal dari mesoderm splanknik. Pada akhir bulan ketiga, uretra pars prostatika mulai berproliferasi dan membentuk sejumlah tonjol keluar yang menembus mesenkim di sekitarnya dan membentuk kelenjar prostat pada pria. Pada wanita bagian kranial uretra membentuk kelenjar uretra dan parauretra.

Sistem Urinarius PascalahirPerkembangan sistem urinarius tidak hanya terjadi saat masih berada dalam kandungan. Ketika sudah lahir pun, bayi masih mengalami perkembangan sistem urinarius. Setelah lahir, aliran darah yang menuju ke ginjal semakin besar. Dengan mengalirnya darah dalam kapiler glomerulus, plasma disaring melalui dinding kapiler glomerulus dan menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut dikumpulkan dalam simpai Bowman dan masuk ke tubulus yang kemudian diolah sesuai kebutuhan tubuh dan di tahap akhir menghasilkan urin. Pada neonatus, jumlah urin yang diproduksi adalah 1-2 ml/kg BB/jam.Laju filtrasi glomerulus (LFG) atau glomerular filtration rate (GFR) merupakan penjumlahan dari seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi. LFG pada neonatus sekitar

Page 4: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

15-20ml/menit/1,73m2 dan akan meningkat dua kali lipat pada umur seminggu. Perubahan pada hari pertama dapat diterangkan dengan turunnya resistensi pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah korteks serta peningkatan perfusi glomerulus. Perubahan ini menghasilkan peningkatan luas permukaan filtrasi. Peningkatan selanjutnya pada tahun pertama disebabkan karena pertumbuhan glomerulus yang mempengaruhi peningkatan luas permukaan filtrasi diikuti peningkatan tekanan perfusi yang berpengaruh pada tekanan hidrostatik glomerulus. Ginjal memiliki suatu mekanisme untuk memekatkan urin dan bertujuan untuk mengeluarkan zat sisa dengan sedikit air. Mekanisme ini dilakukan untuk mencegah pengeluaran air berlebihan dari tubuh. Bayi baru lahir belum dapat sepenuhnya mengonsentrasikan atau memekatkan urin terutama sampai 1 minggu setelah lahir. Pada umur 2 tahun pertama daya konsentrasi maksimal meningkat seperti pada orang dewasa usia 14-18 tahun.

Sistem GenitaliaPerkembangan sistem genitalia dimulai pada minggu ke-5, tetapi masih belum dapat

dibedakan. Perbedaan baru mulai tampak pada minggu ke-7. Genitalia eksterna mulai tampak perbedaannya pada minggu ke-12. Perkembangan genitalia pia dipengaruhi oleh adanya TDF (Testis Determining Factor) dan MIS (Mullerrian Inhibiting Substance). Jika tidak ada TDF dan MIS, maka akan terbentuk genitalia perempuan.

Genitalia InternaSistem genitalia terdiri atas gonad primitif, duktus genitalis, dan genitalia eksterna. Ketiga unsur ini melewati suatu tahap indiferen yang memungkinkan mereka berkembang ke arah pria atau wanita. Proses perkembangan sistem genitalia dimulai dari perpindahan sel benih primordial yang terletak di dekat alantois ke gonad primitif. Sebelum sel-sel tersebut datang, sel epitel selom rigi kelamin berproliferasi dan membentuk korgda kelamin primitif. Karena masih belum bisa dibedakan pria dan wanita, gonad ini disebut gonad indiferen.

Keberadaan kromosom Y adalah penentu jenis kelamin pada embrio. Apabila terdapat kromosom Y, tentu saja, sel benih akan mengalami berkembang menjadi testis. Kromosom Y menyebabkan terbentuknya korda medulla atau korda testis yang membentuk jala-jala halus pada bagian hilus membentuk rete testis. Selanjutnya korda testis dipisahkan dari epitel permukaan oleh tunika albuginea. Bila tidak ada kromosom Y, pembentukan ovarium akan terangsang disertai dengan perkembangan korda korteks yang khas, hilangnya korda medulla (testis), dan gagalnya tunika alibuginea untuk berkembang.

Duktus GenitaliaPada mulanya, embrio pria dan wanita memiliki 2 pasang duktus genitalis yaitu duktus

mesonefros dan duktus paramesonefros. Pada pria, yang berkembang menajdi duktus genitalia adalah duktus mesonefros yang dirangsang oleh testosteron menjadi vasdeferens dan epididimis. Sedangkan duktus paramesonefros yang ada di sebelah lateralnya ditekan dengan adanya MIS (Mulleri Inhibiting Substance).

Duktus genitalis pada wanita berkembang dari duktus paramesonefros. Duktus ini terbagi menjadi 3 abgian yaitu bagian kranial vertikal, bagian horisontal yang menyilang duktus mesonefros, dan bagian kaudal vertikal yang bersatu. Dengan turunnya ovariun, bagian kranial vertikal dan bagian yang menyilang pada duktus paramesonefros berkembang menjadi tuba uterina dan bagian kaudal yang bersatu membentuk korpus uteri dan serviks uteri, dan bagian atas vagina.

Genitalia Eksterna

Page 5: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Seperti pada genitalia interna, genitalia eksterna pada mulanya melalui tahap indiferen. Pada minggu ke-3, bagian kaudal masih terdapat membran kloakalis. Sel mesenkim bermigrasi ke daerah ini untuk membentuk lipatan kloaka. Di bagian kranial, lipatan ini membentuk tuberkulum genital. Setelah membran kloakalis terpisah menjadi membrana urogenitalis dan membrana analis, lipatan kloaka terbagi menjadi lipatan uretra dan lipatan anus. Di kedua sisi lipat uretra terdapat tonjol genitalia yang pada pria akan berkembang menjadi lipatan skrotum dan pada wanita menjadi labium mayor. - Pria : Perkembangan genitalia eksterna pria berada di abwah pengaruh hormon androgen

yang disekresi testis dan ditandai dengan memanjangnya tuberkulum genital yang menjadi phallus (penis). Phallus menarik lipatan uretra ke depan dan membentuk sulkus uretra yang tidak mencapai bagian distal (glans). Pada akhir bulan ke-3, kedua lipatan uretra menutup dan membentuk uretra pars kavernosa. Di bagian ujung glans, terdapat sebuah rongga yang disebut orifisium uretra eksternum. Tonjol kelamin atau tojol skrotum bergerak ke arah kaudal dan kedua belahan skrotum dipisahkan oleh sekat skrotum.

- Wanita : Estrogen mempengaruhi perkembangan genitalia eksterna wanita. Tuberkulum genitalia hanya sedikit memanjag dan membentuk klitoris. Lipatan uretra tidak menyatu dan berkembang menjadi labia minor. Tonjol kelamin membesar dan membentuk labia mayor.

Daftar PustakaSadler, TW. Embriologi Kedokteran Langman edisi ke-7. Jakarta: EGC, 2000, hal 23-

100,233-310Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1 ed. 15. Jakarta: EGC, 1999, hal 99-

100Alatas, Husein, et al. Nefrologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2000, hal. 11-23, 291-99Walsh, Patrick C, et al. Campbell’s Urology-6th ed. Philadelphia: WB Saunders, 1992, p.

1344-46

GINJALGInjal terletak di belakang peritoneum pada setiap sisi dari kolumna vertebralis dan dikelilingi oleh jaringan adiposa. Bagian superior berbatasan dengan vertebra Thorax-12 dan bagian inferior dengan vertebra L-3. Panjang setiap ginjal 11 cm, lebar 6 cm, dan 3 cm pada dimensi anteroposterior . Ginjal kiri bisa lebih panjang 1,5 cm dari sebelah kanan. Berat rata-rata dari ginjal 150 g pada pria dan 135 g pada wanita. 1

Hubungan Ginjal dengan Organ LainnyaKutub superior pada kedua ginjal tebal dan berhubungan dengan glandula suprarenal. Kutub inferior lebih tipis dan memanjang hingga ke Krista iliaca.1

Permukaan anterolateral ginjal kananDaerah kecil pada bagian kutub superior berbatasan dengan kelenjar suprarenal, tapi kelenjar suprarenal bisa overlap dengan bagian atas kutub superior. Di bawahnya sekitar ¾ dari permukaan anterior dengan lobus dekstra dari hepar. Pada daerah medial ginjal kanan berhubungan duodenum pars descendens. Pada bagian inferior dari permukaan anterior

Page 6: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

berhubungan dengan flexura colic kanan di lateral dan dengan usus halus pada bagian medial. 1

Permukaan anterolateral ginjal kiriDaerah kecil pada bagian atas berhubungan dengan kelenjar suprarenal. Sekitar 2/3 dari permukaan anterior bagian lateral berhubungan dengan spleen. Pda ¼ tengah lateral berhubungan dengan pankreas dan pembuluh darah spleen. Di antara daerah suprarenal dan pleen terdapat daerah gaster. Di bawah lateral daerah pankreas dan spleen terdapat daerah yang berhubungan dengan flexura colic kiri dan permulaan kolon descendens. Pada bagian tengahnya terdapat daerah yang berhubungan dengan jejunum. 1

Permukaan posteromedial dari kedua ginjalPermukaan posteromedial ginjal ditutupi oleh lemak dan tanpa peritoneum. Berbatasa dengan diaphragma; m. psoas major; m. quadratus lumborum; pr. Trans. v.L1, 2 (3); apon m. trans abd,n. subcostalis; n. iliohypogastricus; a. subcostalis; aa. lumbales 1-2 (3), iga 12(ka); iga 11 dan 12 (ki).2

Struktur Umum GInjalGInjal terdiri atas korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Kapsula renalis menutupi permukaan luar dari ginjal dan berlanjut melalui hilus lalu ke sinus dan bergabung dengan bagian adventisia dari calyx minor. Setiap calyx minor dikelilingi oleh satu papilla, atau lebih jarang oleh 2 atau 3 papila. Calyx minor bergabung dengan daerah sekitarnya membentuk dua atau tiga ruang yang lebih besar, calyx major. Calyx major kemudian berlanjut menjadi pelvis renalis. Selain itu, ada bagian korteks yang masuk ke medulla yang disebut kolumna renalis. 1

Perdarahan GinjalArteriKedua arteri renalis mengambil 20% dari output jantung untuk menyuplai organ ini. Arteri renalis bercabang secara lateral dari aorta melalui arteri mesentrika superior. Arteri renal sebelah kanan lebih panjang dan lebih tinggi, posterior terhadap vena cava inferior, vena renalis kanan, dan kaput pancreas, dan duodenum pars descendens. Arteri renalis sebelah kiri kekuatannnya kurang dari sebelah kanan. Berada di belakang vena renalis kiri, corpus pancreas, dan vena splenic. Arteri renalis kiri juga bisa bersilangan pada bagian anterior dengan vena mesentrika superior.1

Di luar renal, arteri renalis bercabang menjadi arteri suprarenal, cabang ke ureter dan cabang yang menyuplai jaringan perinephric, kapsula renalis, dan pelvis. Di dekat hilus, setiap arteri bercabang menjadi anterior dan superior lalu terbagi menjadi arteri segmentalis yang menyuplai segmen vascular renal. Arteri segmentalis kemudian bercabang menjadi arteri lobaris, interlobaris, arcuata, interlobaris, dan arteriol glomerular afferent dan efferent.1

Vena

Page 7: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Vena renalis berada pada sebelah anterior dari arteri renalis. Vena renalis bagian kiri lebih panjang 3 kali lipat dari sebelah kanan. Vena gonadal kiri memasuki vena renalis pada bagian bawah, dan vena suprarenal masuk dari bagian atas. Vena renalis kiri memasuki vena cava inferior ke arah kanan atas.1

URETERUreter merupakan tabung muskular dengan panjang 25-30 cm, diameter sekitar 3 mm, dan berdinding tebal. Setiap ureter merupakan kelanjutan dari pelvis renalis. Ureter melewati psoas maor secara inferior dan medial. Ureter terletak retroperitoneal. Pada pria, ureter berada di bawah vas deferens, lalu melewati bagian depan dan atas kutub atas dari vesikel seminalis untuk kemudian menyilang di dinding vesica urinaria secara obliq sebelum membuka pada sudut trigonal ipsilateral. Pada wanita ureter di sebelah dorsal ovarium, ke ventral mencapai dasar lig. Latum, lalu disilang di sebelah superior, dari sisi lateral ke medial, oleh A. uterina. Bagian terminalnya, berada di sebelah lateral cervix dan cranio-lateral fornix lateralis vaginae.1 Batas-batas ureter2:

Anterior ureter kanan: duodenum pars descendens, ileum terminale, a/v colica dextra, a/v ileocolica, mesostenium

Dorsal ureter kanan: m. psoas; bifurcatio a. iliaca communis kanan Anterior ureter kiri: colon sigmoideum; a/v colica sinistra, a/v. testicularis / ovarica. Di panggul melintas di bawah lig. umbilicale laterale dan ductus deferen (pria); pada

wanita: sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina.PerdarahanUreter disuplai oleh cabang dari arteri renalis, gonadal, iliaca communis, iliaca interna, dan arteri uterine dan vesical,s erta arteri aorta abdominalis. Percabangan vena juga mengikuti dari percabangan arteri ini.1

Persarafan Ginjal dan Ureter2

• Simpatis (vasomotorik dan viseral aferen): segmen T12 – L1 atau 2 lewat N. splanchnicus imus dan N. splanchnicus lumbalis menuju plexus coeliacus dan selanjutnya plexus renalis

• Parasimpatis: N. Vagus VESICA URINARIAVesica urinaria merupakan tempat penyimpanan. Bagian fundus berbentuk triangular dan posteroinferior. Pada wanita, ini berhubungan dengan dinding vagina anterior sedangkan pada pria berhubungan dengan rectum walaupun dipisahkan pada bagian atas oleh kantong retrovesical dan pada bagian bawah oleh vesikel seminalis dan vas deferens pada setiap sisi. Pada daerah triangular anatara vasa deferentia, vesica urinaria dan rectum dipisahkan hanya oleh fascia retrovesical, yang dikenal dengan fascua Denonviller. Bagian leher dari vesica urinaria merupakan daerah paling bawah, berada pada bagian belakang dari bagian bawah symphisis pubis. Bagian apex berada pada bagian atas dari symphisis pubis. 1

Ligamen vesica urinaria

Page 8: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Pada pria dan wanita, terdapat ligament pubovesical yang mengikat jaringan fibromuskular dari leher vesica urinaria ke bagian inferior dari tulang pubis. Ligamen ini membentuk ligamen pubourethral dari wanita atau ligamen puboprostatic pada pria. Selain itu, ada ligament yang menghubungkan apex dengan umbilicus yaitu ligament umbilical mediana.1

Bagian-bagian vesica urinaria1

Mukosa vesical Trigonum vesicae Orificium ureterus Orificium urethra internum

PerdarahanDisuplai oleh arteri vesical superior dan inferior, yang diturnkan dari arteri iliaca communis., displementasi oleh arteri gluteal inferior dan obturator. Pada wanita terdapat cabang tambahan dari arteri uterine dan vaginal. Vena yang mendarahi vesica urinaria membentuk plexus yang kompleks pada permukaan inferolateral dan melalui ligament lateral dari vesica dan berakhir pada vena iliaca interna.1

Persarafan2

Saraf parasimpatik mengatur otot dinding kandung kemih, urethra p. membranosa, urethrae p. cavernosa dan rectum; relaksasi nadi pada jaringan erektil (ereksi) à disebut Nn. Erigentes. Juga sensorik rasa penuh

N. Hypogastricus (simpatis) à kontraksi dan pengosongan epididymis, vas deferens, gl. Vesiculosa & gl. Prostata; collum vesicae tertutup.

Simpatik dari plexus hypogastricus bersifat vasomotorik pembuluh darah vesica urinaria + motorik otot trigonum vesicae & orificium urethrae internum à menutup aliran balik semen ke vesica urinaria

Parasimpatik N. splanchnicus pelvicus (S2-4)à kontraksi M. detrusor à air kemih keluar

Rasa penuh (sensorik) dan motorik: lewat N. splanchnicus pelvicus Secara sadar menahan refleks: N. pudendus S 2-4

URETHRA PRIAUretra pria mempunyai panjang sekitar 18-20 cm dari orificium urethra internal ke orificium uretra eksternal pada penis. Uretra terbagi atas 2 bagian yaitu bagian anterior (16 cm) dan bagian posterior (4 cm). Bagian anterior terbagi menjadi komponen proksimal, bulbar urethra, yang dikellingi oleh bulbospongiosus, yang berlanjut pada penis. Bagian posterior urethra terbagi menjadi segmen preprostatic, prostatic, dan membranosa.1

PerdarahanArteri urethra yang menyuplai urethra dan jaringan erektil di sekitarnya. Selain itu juga urethra disuplai oleh arteri dorsalis penis melalui cabang circumflex pada setiap sisi. Vena yang mendarahi bagian anterior urethra yaitu vena dorsalis penis dan vena pudenda interna, yang berlanjut ke plexus prostatic. Bagian posterior urethra didarahi oleh plexus vena prostatic dan vesical, yang berlanjut ke vena iliaca interna.1

URETHRA WANITAPanjang urethra wanita sekitar 4 cm dan diameter 6 mm mulai dari orificium urethra internal, berjalan pada anteroinferior dari belakang symphisis pubis, dan melekat pada dinding vagiana bagian anterior.PerdarahanSuplai darah ke urethtra wanita berasal dari arteri vagina dan vesical. Plexus vena urethra berlanjut ke plexus vena vesical sekitar leher vesica urinaria, lalu ke dalam vena pudenda interna.

Page 9: ltm 1 ginjal anatomi+embriologi

Daftar Pustaka1. Standring S, et all (editor). Gray’s Anatomy, the anatomical basis of clinical practice.

39th edition. London: Elsevier; 2005.Hal. 1269-1299.2. Gunardi, Santoso.Slide kuliah anatomi sistem perkemihan. Jakarta; 9 Juni 2008.