lpj thypoid

18
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN THYPOID DI RUANG BOUGENVILE RSD Dr. HARYOTO LUMAJANG Disusun guna memenuhi tugas praktik Profesi Keperawatan Anak oleh: KELOMPOK 1 Dian Tri Lestari Haryoto, S.Kep NIM 082311101048 Iman Firmansyah, S.Kep NIM 082311101065 Fadli, S.Kep NIM 092311101061 Alivia Maulida P. T., S.Kep NIM 102311101043 Robiatul Adawiyah, S.Kep NIM 102311101088

Upload: alivia-maulida-putri-t

Post on 29-Sep-2015

131 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Pertanggung Jawaban Thypoid

TRANSCRIPT

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto

Telp./Fax (0331) 487145(0331) 323450-Kode Pos 68121

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENYULUHAN KESEHATAN THYPOID DI RUANG BOUGENVILE RSD Dr. HARYOTO LUMAJANGDisusun guna memenuhi tugas praktik Profesi Keperawatan Anak oleh:

KELOMPOK 1Dian Tri Lestari Haryoto, S.KepNIM 082311101048Iman Firmansyah, S.KepNIM 082311101065Fadli, S.KepNIM 092311101061Alivia Maulida P. T., S.Kep NIM 102311101043Robiatul Adawiyah, S.KepNIM 102311101088PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pertanggungjawaban kegiatan penyuluhan kesehatan tentang thypoid yang diselenggarakan pada:

hari : Selasatanggal : 3 Maret 2015

tempat : Ruang Bougenviledisusun sebagai salah satu syarat guna memenuhi tugas praktik profesi Keperawatan Anak RSD Dr. Haryoto Lumajang.

Lumajang, 3 Maret 2015

Mengetahui

Pembimbing RuanganNs. Sri Nur Laily, S.Kep.NIP. 19780417 200604 2 019Pembimbing AkademikNs. Lantin Sulistyorini, S.Kep., M.Kes.NIP. 19810811 201012 2 002

Kepala Ruang BougenvileRSD Dr. Haryoto Lumajang

Ns. Winarniningsih, S.Kep.NIP. 19681001 1999001 2 007

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDemam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran (Nursalam et al., 2008). Demam thypoid/tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus yang disebabkan oleh Salmonella thypii, yang ditularkan melalui makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypii (Hidayat, 2006). Penyebab thypoid adalah Salmonella thypii, dan Salmonella para typhi A, B dan C. Ada dua sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi Salmonella thypii dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.Data World Health Organization (WHO) tahun 2009, memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam thypoid di seluruh dunia dengan insiden 600.000 kasus kematian tiap tahun. Angka kematian demam thypoid di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 10% (Nainggolan, R., 2011). Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI pada tahun 2008, demam thypoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indnesi dengan jumlah kasus 81.116 dengan proporsi 3,15% (Depkes RI, 2009). Beberapa faktor resiko yang diduga mempengaruhi terjangkitnya penyakit demam thypoid antara lain kesehatan lingkungan yang kurang memadai, kepadatan penduduk, penyediaan air minum yang tidak memenuhi syarat, hygiene perorangan yang kurang baik tingkat sosial ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat. Demam lebih dari tujuh hari salah satu gejala yang paling menonjol. Demam ini bisa diikuti oleh gejala tidak khas lainnya seperti diare, anoreksia, atau batuk. Pada keadaan yang parah bisa disertai gangguan kesadaran. Komplikasi yang bisa terjadi adanya perforasi usus, perdarahan usus dan koma.Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik berperan mendidik individu, keluarga, masyarakat, tenaga keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dalam hal ini individu, keluarga, serta masyarakatsebagai upaya menciptakan perilaku individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. Pendidikan kesehatan tidak semata ditujukan untuk membangun kesadaran diri dengan pengetahuan tentang kesehatan. Lebih dari itu, pendidikan kesehatan bertujuan untuk membangun perilaku kesehatan individu dan masyarakat. Kesehatan bukan sekedar untuk diketahui dan disikapi, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Asmadi, 2008).

Konsumsi makanan sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh, pendidikan kesehatan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara budaya cuci tangan yang benar dengan memakai sabun, peningkatan hygiene makanan dan minuman merupakan pencegahan yang dapat dilakukan pada demam thypoid. Untuk itu, pendidikan kesehatan tentang thypoid diberikan pada keluarga sebagai peserta penyuluhan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan memberikan informasi yang didapat kepada orang lain disekitarnya.1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana konsep thypoid dan bagaimana cara penanganan serta pencegahan thypoid?1.3 TujuanBerdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah pasien dapat memahami konsep thypoid dan mampu melakukan cara penanganan serta pencegahan thypoid. 1.4 ManfaatKegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tentang thypoid mencakup konsep thypoid, melakukan penanganan bila terjadi thypoid, dan mencegah agar tidak terjadi thypoid atau komplikasi yang lebih buruk.BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Khalayak Sasaran

Sasaran:Keluarga pasien yang menjalani rawat inap di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang

Target: Keluarga pasien dengan thypoid yang menjalani rawat inap di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang2.2 Metode yang Digunakan

Pada penyuluhan ini metode yang digunakan yaitu:

1. Ceramah dan tanya jawab2. Leaflet2.3 Waktu PelaksanaanHari/Tanggal: Selasa, 3 Maret 2015Waktu

: 07.30-08.00 (1x30 menit)Tempat

: Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang2.4 Setting Tempat

2.5 Pengorganisasian

1. Moderator: Fadli, S.Kep2. Penyaji: Dian Tri Lestari Haryoto, S.Kep3. Fasilitator: Robiatul Adawiyah, S.Kep

Alivia Maulida P. T., S.Kep

4. Observer: Iman Firmansyah, S.KepPembagian tugas:

Moderator

: mengarahkan proses kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

Penyaji

: menyampaikan materi penyuluhan kesehatan

Fasilitator

: memotivasi peserta untuk bertanya

Observer

: mengamati proses kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

2.6 Kegiatan Penyuluhan

NoAktivitas PenyuluhAktivitas PesertaWaktu

1.

2.3.

4.Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan.

Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan.Membuat kontrak waktu kegiatan penyuluhan.

Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang thypoidMembalas salam

MendengarkanMenyetujui kontrak waktu

Menjawab pertanyaan5 menit

5.

6.

7.Menjelaskan :

a. Pengertian Thypoid

b. Penyebab Thypoid

c. Patofisiologi Thypoid

d. Tanda dan gejala Thypoid

e. Pencegahan Thypoid

Memberikan kesempatan peserta penyuluhan untuk bertanya.

Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan.Mendengarkan dan

bertanyaBertanya

Mendengarkan20 menit

8.9.

10.Evaluasi pemahaman pasien terhadap materi yang disampaikan.

Memberikan leaflet.

Menutup pertemuan dan memberikan salam.Bertanya

Menerima leaflet

Memperhatikan dan membalas salam5 menit

2.7 Susunan AcaraNo.AcaraWaktu

1.Persiapan07.00-07.30 WIB

2.Pembukaan07.30-07.35 WIB

3. Penjelasan 07.35-07.55 WIB

4. Evaluasi dan penutup07.55-08.00 WIB

2.8 Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners PSIK Universitas Jemberb. Tempat penyuluhan di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang

c. Keluarga pasien bersedia untuk mengikuti penyuluhan

d. Leaflet sudah disediakan

2. Evaluasi hasil

a. Keluarga pasien memahami keseluruhan materi tentang thypoid

b. Keluarga pasien diharapkan mampu menjelaskan kembali materi yang sudah dijelaskanBAB 3. HASIL DAN EVALUASI

3.1 Analisis Proses dan Hasil

Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang thypoid di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Maret 2015. Kegiatan ini dimulai pukul 07.30-08.00 WIB. Proses penyuluhan kesehatan diawali dengan menggali kembali pengetahuan peserta penyuluhan tentang thypoid. Hasil yang didapatkan pengetahuan peserta penyuluhan tentang thypoid sebanyak 40%. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang thypoid mencakup pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan pencegahan. Setelah itu sesi diskusi dimana penyaji memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk memberikan pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta penyuluhan sebagai posttest dimana hasilnya menunjukkan bahwa setelah diberikan penyuluhan pemahaman peserta meningkat menjadi 75%. Kemudian penyaji memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memberikan tanggapan. Tanggapan dari peserta cukup positif dimana peserta mengaku informasi yang diberikan penyaji sangat bermanfaat sehingga peserta mengetahui tentang konsep thypoid, penanganan, dan pencegahannya. Kegiatan ini berlangsung sangat kondusif dan semua peserta dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan penyaji.3.2 Faktor Pendorong

1. Informasi yang diberikan tidak hanya lewat komunikasi verbal, tetapi dengan media LCD sehingga peserta juga dapat melihat gambar yang disajikan untuk mempermudah penyampaian materi. Selain itu, pembagian leaflet berupa materi tentang thypoid agar peserta dapat membaca kembali dan membagikan informasi tersebut kepada orang lain.2. Peserta terlihat tertarik memperhatikan penjelasan yang diberikan penyaji karena materi yang disampaikan mudah dimengerti.3. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan tentang thypoid.3.3 Faktor Penghambat

1. Sebagian peserta penyuluhan datang terlambat sehingga kegiatan penyuluhan sedikit terganggu.2. Beberapa keluarga pasien yang mendampingi pasien hanya satu orang sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.

3. Usia peserta penyuluhan sebanyak 45% termasuk dalam usia lanjut sehingga materi yang disampaikan kurang dipahami secara maksimal. BAB 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi pretest dan posttest menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan, pemahaman peserta masih kurang tentang konsep thypoid. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pemahaman peserta meningkat dari 40% menjadi 75%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemberian materi terkait thypoid dapat memberikan informasi dan manfaat bagi peserta penyuluhan.4.2. SaranPerawat sebagai salah satu tenaga kesehatan harus menjalankan perannya sebagai edukator, yaitu berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tidak semata ditujukan untuk membangun kesadaran diri dengan pengetahuan tentang kesehatan. Lebih dari itu, pendidikan kesehatan bertujuan untuk membangun perilaku kesehatan individu dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tentang thypoid diberikan kepada keluarga pasien bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang thypoid yang banyak terjadi saat ini. Hal ini agar keluarga pasien mengetahui dan mampu melakukan penanganan dan pencegahan sehingga tidak terjadi komplikasi yang berat pada pasien thypoid.DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, A. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.Mansjoer, Arif et al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: EGC.Ngastiyah . 2005. Perawatan Klien Sakit. Jakarta: EGC.Nursalam, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Bayi dan Klien. Jakarta: Salemba.Suriadi, R. Y. 2006. Asuhan Keperawatan pada Klien. Jakarta: Sagung Seto.DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Penyampaian materi penyuluhan kesehatan tentang thypoid pada Hari Selasa, 3 Maret 2015 di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang oleh Kelompok 1 Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners PSIK Universitas Jember

Gambar 2. Sesi diskusi dan tanya jawab penyuluhan kesehatan tentang thypoid pada Hari Selasa, 3 Maret 2015 di Ruang Bougenvile RSD Dr. Haryoto Lumajang oleh Kelompok 1 Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners PSIK Universitas Jember Keterangan:

: LCD

: Penyaji

: Moderator

: Fasilitator

: Observer

: Peserta