lp ca gaster emi fix

23
A.KONSEP DASAR PENYAKIT KANKER LAMBUNG ( CA GASTER ) 1. DEFINISI Kanker lambung atau ca gaster merupakan bentuk neoplasma maligna gastrointestinal. Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma lambung yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari semua kematian akibat kanker (Cancer Facts and Figures, 1991) Kanker lambung adalah sejenis kanker saluran cerna dengan insidensi paling tinggi. akhir tahun 1997 telah dibuktikan bahwa Helicobacter pylori juga memegang peranan kausal pada semua tumor ini. banyak pengidap kanker lambung semula melalui gastritis kronis dan atrofia sel diduga berangsur-angsur menyebabkan berkembangnya tumor ganas. pembedahan dan radiasi kini tidak diperlukan lagi karena kuman dapat dibasmi dengan antibiotika. (Tjay, Tan Joan : 2002) Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah : 2008) 2. EPIDEMIOLOGI Kanker lambung terus berkurang di Amerika Serikat. Namun, ini masih menjadi masalah serius dengan jumlah 14.700 kematian setiap tahunnya, kebanyakan pada individu dengan usia lebih dari 40 tahun dan kadang-kadang pada 1

Upload: ni-putu-emi-maharani

Post on 28-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LP CA GASTER ini saya buat waktu saya berada di angsoka 3 RSUP Sanglah denpasar.. semoga bermanfaat..

TRANSCRIPT

Page 1: Lp CA Gaster Emi Fix

A. KONSEP DASAR PENYAKIT KANKER LAMBUNG ( CA

GASTER )

1. DEFINISI

Kanker lambung atau ca gaster merupakan bentuk neoplasma maligna

gastrointestinal. Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma lambung yang

paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari semua kematian akibat

kanker (Cancer Facts and Figures, 1991)

Kanker lambung adalah sejenis kanker saluran cerna dengan insidensi paling

tinggi. akhir tahun 1997 telah dibuktikan bahwa Helicobacter pylori juga memegang

peranan kausal pada semua tumor ini. banyak pengidap kanker lambung semula

melalui gastritis kronis dan atrofia sel diduga berangsur-angsur menyebabkan

berkembangnya  tumor ganas. pembedahan dan radiasi  kini tidak diperlukan lagi

karena kuman dapat dibasmi dengan antibiotika. (Tjay, Tan Joan : 2002)

Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai

massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan

menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah : 2008)

2. EPIDEMIOLOGI

Kanker lambung terus berkurang di Amerika Serikat. Namun, ini masih

menjadi masalah serius dengan jumlah 14.700 kematian setiap tahunnya, kebanyakan

pada individu dengan usia lebih dari 40 tahun dan kadang-kadang pada individu yang

lebih muda. Kebanyakan kanker lambung terjadi pada kurvatura kecil atau antrum

lambung dan adenokarsinoma. Insiden kanker lambung lebih banyak di Jepang, yang

telah menyababkan diadakannya skrining massa untuk diagnosis awal di negara ini.

Diet tampaknya menjadi faktor yang signifikan. Diet tinggi makanan asap dan kurang

buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan resiko terhadap kanker lambung.

Faktor lain yang berhubungan dengan insiden kanker lambung mencakup inflamasi

lambung, anemia pernisiosa, aklorhidria ( tidak adanya asam hidroklorida ), ulkus

lambung, bakteri H. pylori, dan keturunan.

1

Page 2: Lp CA Gaster Emi Fix

3. ETIOLOGI

Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan tetapi sejumlah

faktor dihubungkan dengan penyakit tsb. Juga dipercaya bahwa faktor eksogen dalam

lingkungan seperti bahan kimia karsinogen, virus onkogenik mungkin mengambil

bagian penting dalam karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak yang

lama dengan makanan, bahan-bahan makanan sudah dikaitkan. Ada yang timbul

sebagai hubungan dengan konsumsi garam yang meningkat. Ingesti nitrat dan nitrit

dalam diet tinggi protein telah memberikan perkembangan dalam teori bahwa

senyawa karsinogen seperti nitrosamine dan nitrosamide dapat dibentuk oleh gerak

pencernaan.

Penurunan kanker lambung di USA pada decade lalu dipercaya sebagai hasil

pendinginan yang meningkat yang mnyebabkan terjadinya bermacam-macam

makanan segar termasuk susu, sayuran, buah, juice, daging sapi dan ikan, dengan

penurunan konsumsi makanan yang diawetkan, garam, rokok, dan makanan pedas.

Jadi dipercaya bawha pendinginan dan vit C (dalam buah segar dan sayuran) dapat

menghambat nitrokarsinogen.

Faktor genetik mungkin memainkan peranan dalam perkembangan kanker

lambung. Frekuensi lebih besar timbul pada individu dengan golongan darah A.

Riwayat keluarga meningkatkan resiko individu tetapi minimal, hanya 4% dari organ

dengan karsinoma lambung mempunyai riwayat keluarga.

4. PATOFISIOLOGIS

Beberapa faktor dipercaya menjadi pemicu kanker yang mungkin yaitu polip,

anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis atrofi kronis dan ulkus lambung.

Diyakini bahwa ulkus lambung tidak mempengaruhi individu menderita kanker

lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan

tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostic awal.

Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai

massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan

menyerang lumen dinding lambung. Tumor mungkin menginfiltrasi dan

menyebabkan penyempitan lumen yang paling sering di antrum. Infiltrasi dapat

melebar keseluruh lambung, menyebabakan kantong tidak dapat meregang dengan

hilangnya lipatan normal dan lumen yang sempit, tetapi hal ini tidak lazim. Desi

2

Page 3: Lp CA Gaster Emi Fix

polipoid juga mungkin timbul dan menyebabkan sukar untuk membedakan dari polip

benigna pada X-ray.

Kanker lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superficial yang

hanya melibatkan prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walupun hal

ini jarang. Kira-kira 75% dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain itu

menginvasi struktur lokal seperti bag.bawah dari esophagus, pancreas, kolon

transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada paru, pleura, hati, otak dan

lambung.

3

Page 4: Lp CA Gaster Emi Fix

Faktor hereditas (gol. Darah A)

Faktor terpajan radiasi/logam renik

Pola makan (ikan/daging yang diasapkan, makanan panas, berbumbu, rendah, serat dan Buah-buahan) Merokok, kafein Alkohol

5. PATHWAY

Pembesaran perut

Keluhan Pencernaan Keluhan Umum Sesak nafas Ikterus obstruktif

Gang. Neuro Disfagia Sendawa

MuntahLekas kenyang

Hematosis melena

Anoreksia

Nyeri Epigastrik

Nyeri

BB Turun

Perubahan Nutrisi Kurang dari kebutuhan

Kurangnya paparan informasi tentang penyakit

Cemas (Ansietas)

Perlukaan lambung

Resiko Infeksi

Gastritis atrofik

Polip di lambung

Ulkus di lambung

Inflamasi lambung

Anemia pernisiosa

Alklorida

Bakteri H pylori

Faktor geografis &

Perubahan pada mukosa lambung yang abnormal

Absorpsi karsinogen dalam diet

Pertumbuhan sel epitel yang abnormal (neoplasma)

4

Page 5: Lp CA Gaster Emi Fix

6. KLASIFIKASI

Ada 3 bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu :

1. Karsinoma ulseratif merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan harus

dibedakan dari ulkus peptikum jinak.

2. Karsinoma polipoid, tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam

lumen dan dapat berasal dari polip adenomatosa

3. Karsinoma infiltratif, dapat menembus seluruh ketebalan dinding lambung dan

dapat menyebabkan terbentuknya ” lambbung botol kulit ” (linitis plastica )

yan tidak lentur.

7. TANDA DAN GEJALA

Pada tahap awal kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa

penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang dengan

antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. Gejala penyakit

progresif dapat meliputi:

1. Biasanya nonspesifik (tidak khas)

2. Rasa tidak enak/nyaman pada perut (abdominal discomfort)

3. Nausea (perasaan/sensasi sebelum muntah)

4. Vomiting (muntah)

5. Anorexia (kehilangan selera makan)

6. Berat badan menurun (weight loss)

7. Perdarahan (hemorrhage)

8. FAKTOR PREDISPOSISI

Adapun faktor predisposisi dari kanker lambung ini yaitu :

1. Faktor genetik, karena kanker lambung lebih sering terjadi pada orang

bergolongan darah A dari pada golongan darah lainnya.

2. Lingkungan, karena kanker lambung sangat sering terjadi di Jepang, Thailand,

Finlandia, Irlandia, dan Kolombia.

3. Kebiasaan makan makanan yang mengandung bahan karsinogenik seperti

daging asap, makanan yang diasamkan, dan tinggi nitrat.

4. Perokok dan pengguna alkohol

5. Pekerja dalam industri tertentu

6. Status ekonomi yang rendah.

5

Page 6: Lp CA Gaster Emi Fix

9. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis seperti penurunan berat badan, anemia,

teraba massa di epigastrium, jika telah metastasisi ke hati akan terba hati yang

irreguler, dan terkadang terba kelenjar limfe klavikula.

10. PEMERIKASAAN PENUNJANG

Endoskopi untuk biopsi dan pencucian sitologis adalah pemeriksaan

diagnostik umum.

Pemeriksaan sinar-X terhadap saluran GI atas dengan barium, karena

metastase sering terjadi sebelum tanda peringatan ada

Pemindai tomografi komputer, pemindai tulang, dan pemindai hepar

dilakukan dalam menentukan luasnya metastasis.

11. PROGNOSIS

Prognosisnya buruk, kebanyakan pasien telah mengalami metastase pada

waktu didiagnosis.

Faktor-faktor yang memperburuk penyakit ini antara lain:

1. Keterlibatan lesser curvature dari lambung

2. Ukuran tumor yang besar

3. Stadium lanjut (advanced stage)

Catatan:

1. Kanker Lambung Ganas (malignant gastric cancer) kedua yang paling banyak

dijumpai setelah adenocarcinoma.

2. Hanya meliputi 5% dari semua kanker lambung (gastric tumors).

3. Risiko lebih tinggi 5X pada HIV (Human Immunodeficiency Virus)

4. Rasio pria:wanita = 1,7 : 1. Berarti lebih banyak dialami oleh pria.

12. TERAPI/ TINDAKAN PENANGANAN

1. Radiasi → efek kurang berhasil

2. Kemoterapi → kurang berhasil

Obat kemoterapi yang sering digunakan mencakup kombinasi 5-fluorourasil

(5FU), Adriamycin, dan mitomycin-C.

6

Page 7: Lp CA Gaster Emi Fix

3. Pembedahan

a. Gasterktomi sub total → Ca Menyebar ke luar lambung

b. Esofago Jeyusutomy (gastrektomi total)

13. PENATALAKSANAAN

Tidak ada pengobatan yang berhasil menangani karsinoma lambung kecuali

mengangkat tumornya. Bila tumor dapat diangkat ketika masih terlokalisasi di

lambung, pasien dapat sembuh. Bila tumor telah menyebar ke area lain yang dapat

dieksisi secara bedah, penyembuhan tidak dapat dipengaruhi. Pada kebanyakan pasien

ini, paliasi efektif untuk mencegah gejala seperti obstruksi, dapat diperoleh dengan

reseksi tumor.

Bila gasterktomi subtotal radikal dilakukan, puntung lambung

dianastomosiskan pada jejunum, seperti pada gastrektomi untuk ulkus. Bila

gastrektomi total dilakukan kontinuitas gastrointestinal diperbaiki dengan anastomosis

diantara ujung esofagus dan jejunum. Bila ada metastasis pada organ vital lian, seperti

hepar, pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan paliatif dan bukan radikal.

Pembedahan paliatif dilakukan untuk menghilangkan gejala obstruksi atau disfagia.

Untuk pasien yang menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan perbaikan,

pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan kontrol lanjut terhadap penyakit

atau paliasi. Radiasi digunakan untuk paliasi pada kanker lambung.

7

Page 8: Lp CA Gaster Emi Fix

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan,

untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah – masalah klien

sehingga dapat memberikan arahan terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan

proses keperawatan sangat bergantung pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas :

( Muttaqin, 2008)

a. Pengumpulan data

1) Anamnesa

a) Identitas klien

Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang

dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan

darah, no. register, tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis.

b) Keluhan utama

Pada umumnya keluhan utama pada kasus Ca Lambung adalah rasa

nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya

serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa

nyeri klien digunakan:

- Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi faktor

memperberat dan faktor yang memperingan/ mengurangi nyeri

- Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau

digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau

menusuk.

- Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa

sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.

- Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan

klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan

seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.

- Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah

buruk pada malam hari atau siang hari.

c) Riwayat penyakit sekarang

8

Page 9: Lp CA Gaster Emi Fix

Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari Ca

Gaster, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan

terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut

sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian

tubuh mana yang terkena.

d) Riwayat penyakit terdahulu

Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab-penyebab dari

awal atau faktor pencetus terjadinya Ca Gaster.

e) Riwayat penyakit keluarga

Pada pengkajian ini kemungkinan besar terjadinya penyakit ini

disebabkan oleh faktor penyakit keluarga yang sering terjadi pada

beberapa keturunan yang diturunkan secara genetik.

f) Riwayat Psikososial

Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan

peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau

pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga

ataupun dalam masyarakat.

2) Pola-pola fungsi kesehatan

a) Persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan

- Apakah ada riwayat kanker pada keluarga

- Status kesehatan dan penyakit yang diderita, upaya yang dilakukan

- Lingkungan tempat tinggal klien

- Tingkat pengetahuan dan kepedulian pasien

- Hal-hal yang membuat status kesehatan pasien berubah : merokok,

alkohol, obat-obatan, polusi, lingkungan, ventilasi.

b) Nutrisi metabolic

- Jenis, frekuensi dan jumlah makanan dan minuman yang

dikonsumsi sehari

- Adanya mual, muntah, anorexia, ketidakmampuan memenuhi

kebutuhan nutrisi

- Adanya kebiasaan merokok, alkohol dan mengkonsumsi obat-

obatan tertentu.

- Ketaatan terhadap diet, kaji diet khusus

- Jenis makanan yang disukai (pedas, asam, manis, panas, dingin)

9

Page 10: Lp CA Gaster Emi Fix

- Adanya makanan tambahan

- Napsu makan berlebih/kurang

- Kebersihan makanan yang dikonsumsi

c) Eliminasi

- Pola BAK dan BAB: frekuensi, karakteristik, ketidaknyamanan,

masalah pengontrolan

- Adanya mencret bercampur darah

- Adanya Diare dan konstipasi

- Warna feses, bentuk feses, dan bau

- Adanya nyeri waktu BAB

d) Aktivitas dan latihan

- Kebiasaan aktivitas sehari hari

- Kebiasaan olah raga

- Rasa sakit saat melakukan aktivitas

e) Tidur dan istirahat

- Adanya gejala susah tidur/ insomnia

- Kebiasaan tidur per 24 jam

f) Persepsi kognitif

- Gangguan pengenalan (orientasi) terhadap tempat, waktu dan orang

- Adanya gangguan proses pikir dan daya ingat

- Cara klien mengatasi rasa tidak nyaman(nyeri)

- Adanya kesulitan dalam mempelajari sesuatu

g) Persepsi dan konsep diri

- Penilaian klien terhadap dirinya sendiri

h) Peran dan hubungan dengan sesame

- Klien hidup sendiri/keluarga

- Klien merasa terisolasi

- Adanya gangguan klien dalam keluarga dan masyarakat

i) Reproduksi dan seksualitas

- Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas

- Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas

j) Mekanisme koping dan toleransi terhadap stess

- Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah

- Mekanisme koping yang biasa digunakan

10

Page 11: Lp CA Gaster Emi Fix

- Respon emosional klien terhadap status saat ini

- Orang yang membantu dalam pemecahan masalah

k) Kepercayaan

- Agama yang dianut,apakah kegiatan ibadah terganggu

b. Pemeriksaan Fisik

Dibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata)

untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). Hal

ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan

dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang lebih sempit tetapi

lebih mendalam.

3) Gambaran Umum

Perlu menyebutkan:

1) Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda,

seperti:

2) Kesadaran penderita:

Composmentis: berorientasi segera dengan orientasi sempurna

Apatis : terlihat mengantuk tetapi mudah dibangunkan dan

pemeriksaan penglihatan , pendengaran dan perabaan normal

Sopor: dapat dibangunkan bila dirangsang dengan kasar dan terus

menerus

Koma: tidak ada respon terhadap rangsangan

Somnolen: dapat dibangunkan bila dirangsang dapat disuruh dan

menjawab pertanyaan, bila rangsangan berhenti penderita tidur lagi.

3) Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan

pada kasus fraktur biasanya akut, spasme otot, dan hilang rasa.

4) Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi

maupun bentuk.

5) Neurosensori, seperti kesemutan, kelemahan, dan deformitas.

6) Sirkulasi, seperti hipertensi (kadang terlihat sebagai respon

nyeri/ansietas), hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah),

penurunan nadi pada bagian distal yang cidera, capilary refil melambat,

pucat pada bagian yang terkena, dan masa hematoma pada sisi cedera.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

11

Page 12: Lp CA Gaster Emi Fix

1. Nyeri b/d adanya sel epitel abnormal

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia

3. Ansietas b/d penyakit dan pengobatan yang diantisipasi

4. Resiko infeksi b/d insisi bedah.

3. INTERVENSI

Dx1. Nyeri b/d adanya sel epitel abnormal.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan nyeri berkurang ,

terkontrol.

Kriteria hasil :

- Pasien tidak tampak meringis

- Skala nyeri 0 ( tidak nyeri)

- Pasien tampak lebih rileks

Intervensi :

- Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan; lokasi, kualitas

frekuensi, durasi,dsb.

R: memberikan dasar untuk mengkaji perubahan tingkat nyeri dan

mengevaluasi intervensi.

- Tenangkan pasien bahwa anda mengetahui bahwa nyeri yang dirasakan

adalah nyata dan bahwa anda kan membantu pasien dalam mengurangi

nyeri tsb.

R: Rasa takut dapat meningkatkan ansietas dan mengurangi toleransi

nyeri.

- Kolaborasi dalam pemberian analgesik untuk meningkatkan peredaran

nyeri optimal dalam batas resep dokter.

R: Cenderung lebih efektif ketika diberikan dini pada siklus nyeri.

- Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri dan

ketidaknyamnan dengan distraksi, imajinasi, relaksasi.

R: Meningkatkan strategi pereda nyeri alternative secara tepat.

12

Page 13: Lp CA Gaster Emi Fix

Dx2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi klien

terpenuhi.

Kriteria hasil :

- Klien akan mempertahankan masukan nutrisi untuk kebutuhan

metabolisme

- Nafsu makan meningkat

- Tidak terjadi penurunan berat badan

Intervensi Keperawatan :

- Ajarkan pasien hal-hal sbb : hindari pandangan, bau, bunyi-bunyi yang

tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan.

R: anoreksia dapat distimulasi atau ditingkatkan dengan stimuli

noksius.

- Sarankan makan yang disukai dan yang ditoleransi dengan baik oleh

pasien, lebih baik lagi makanan dengan kandungan tinggi

kalori/protein. Hormati kesukaan makanan berdasarkan etnik.

R: makanan kesukaan yang dioleransi dengan baik dan tinggi

kandungan kalori serta proteinnya akan mempertahankan status

nutrisi selama periode kebutuhan metabolic yang meningkat.

- Berikan dorongan masukan cairan yang adekuat, tetapi batasi cairan

pada waktu makan.

R: tingkat cairan diperlukan untuk menghilangkan produk sampah dan

mencegah dehidrasi.

- Meningkatkan kadar cairan bersama makanan dapat mengarah pada

keadaan kenyang. Pertimbangkan makanan dingin, jika diinginkan.

R: makanan dingin tinggi kandungan protein sering lebih dapat

ditoleransi dengan baik dan tidak berbau dibanding makanan yang

panas.

- Kolaboratif pemberian diet cair komersial dengan cara pemberian

makan enteral melalui selang, diet makanan elemental/makanan yang

diblender melalui selang makan silastik sesuai indikasi.

R: pemberian makanan melalui selang mungkin diperlukan pada pasien

yang sangat lemah yang sistem gastrointestinalnya masih berfungsi.

13

Page 14: Lp CA Gaster Emi Fix

Dx3. Ansietas b/d penyakit dan pengobatan yang diantisipasi.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan ansietas klien menurun.

Kriteria hasil :

- Klien lebih rileks

- Nadi normal

- Tidak terjadi peningkatan respirasi

Intervensi :

- Berikan lingkungan yang rileks dan tidak mengancam.

R: pasien dapat mengekspresikan rasa takut, masalah, dan

kemungkinan rasa marah akibat diagnosisi dan prognosisi.

- Berikan dorongan partisipasi aktif dari pasien dan keluarganya dalam

keputusan perawatan dan pengobatan.

R: untuk mempertahankan kemandirian dan kontrol pasien.

- Anjurkan pasien mendiskusikan perasaan pribadi dengan orang

pendukung misalnya rohaniawan bila diinginkan.

R: menfasilitasi proses berduka dan perawatan spiritual.

Dx4. Risiko infeksi b/d insisi bedah

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan tidak terjadi gejala infeksi.

Kriteria hasil :

- Tidak timbul kemerahan

- Tidak adanya pembengkakan

- Tidak timbul nyeri

- Tidak ada peningkatan suhu

- Tidak kehilangan fungsi

Intervensi :

- Kaji luka terhadap tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan,

bengkak, demam, nyeri tekan, dan kehilangan fungsi.

R: luka harus bersih, karena jika keadaan luka kotor akan lebih

rentan terjadi infeksi.

- Kaji abdomen terhadap tanda peritonitis, nyeri tekan, kekakuan,

distensi.

14

Page 15: Lp CA Gaster Emi Fix

R: peritonitis dapat terjadi sekunder akibat bedah lambung.

- Kolaborasi pemberian antibiotic profilaktik sesuai program.

R: antibiotic sering diberikan pada klien setelah bedah abdomen

untuk mencegah infeksi.

4. EVALUASI

Dx1. Mencapai peredaan gangguan rasa nyaman.

a. Melaporkan peredaan rasa nyeri (skala nyeri 0)

b. Pasien tidak tampak meringis

c. Pasien tampak lebih rileks

Dx2. Kebutuhan nutrisi tercukupi.

a. Klien akan mempertahankan masukan nutrisi untuk kebutuhan

metabolisme

b. Nafsu makan meningkat

c. Tidak terjadi penurunan berat badan

Dx3. Mencapai penurunan ansietas.

a. Klien terlihat lebih rileks

b. Nadi normal (60-100 x/mnt untuk dewasa)

c. Respirasi normal(12-20 x/mnt)

Dx4 Tidak ada gejala infeksi.

a. Tidak timbul kemerahan

b. Tidak adanya pembengkakan

c. Tidak timbul nyeri

d. Tidak ada peningkatan suhu

e. Tidak kehilangan fungsi

15

Page 16: Lp CA Gaster Emi Fix

DAFTAR PUSTAKA

Nanda,,Nursing Diagnosis: Definition and Classification 2005-2006,Nanda

International,Philadelphia,2005.

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Persyarafan. Jakarta: Selemba Medika.

Price, Sylvia A, Wilson, Lorraine, M. 2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit Vol 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C, Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner & Suddath. Jakarta : EGC.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC : Jakarta.

Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Kerperawatan Medikal Bedah Vol.1.Jakarta

:     EGC

Mansjoer, Arief, dkk. 1999.  Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1. Jakarta : Media 

16