lingkungan bisnis pt indofood sukses makmur
DESCRIPTION
IndofoodTRANSCRIPT
LINGKUNGAN BISNIS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk
BAB I
PEMBAHASAN
A. Profil PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5
Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik,
lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian darinoodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m².
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-
masing brand yang dimilikinya.
Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
1
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan”.
Tujuan
Tujuan didirikannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah :
1. memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis;
2. mengurangi biaya transportasi;
3. selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
4. mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang;
5. berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B. Lingkungan Internal (Mikro)
1. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia. Indomie
merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko yang selalu
kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga di
dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena
kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan
harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3
bungkusnya.
2
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan harga yang
lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Sehingga konsumen yang
terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap.
Pesaing indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul
karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3
bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak,
mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal
dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam
promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar
tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan usaha yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam
industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh
sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy,
bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak
goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek
terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
3
4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam,
perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk
mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta
menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie
terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%.
Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen
dimanapun.
5. Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
4
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program
pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar
yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
C. Lingkungan Eksternal (Makro)
1. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar
mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant
berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69
sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi
instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi
pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan
meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009.
Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini
menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008.
Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh
warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie
instant dari negaranya
5
sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di
Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT. Indofood tetap
meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia
hingga sekarang.
2. Sosial dan Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT.
Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu
menguasai pasar Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi gaya hidup
masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap
perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita
rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat Australia dengan lidah Indonesia yang hamper
sama, membuat Indofood tidak perlu repot-repot mengubah kemasan atau komposisi pembuatan
produknya karena telah sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktifitas
masyarakat Australia, mayoritas adalah orang-orang yang sibuk. Yang terlalu focus pada
pekerjaan hingga melupakan kepentingan sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi
Indofood untuk memasuki pasar Australia.
3. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan
operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam
menciptakan produk. Perkembangan
6
teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat
juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang
dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan
masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain
juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada
konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh
batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik,
makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi
sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita.
Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila
dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.
6. Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia
dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang
terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas,
terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara
bagian di Australia.
Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar
dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import)
7
produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang,
biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke
negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin
meningkat.
6.Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai
peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan
AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit.
Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan
akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah
memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung
terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus
mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-
strategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus berkembang.
B. Saran
Adapun saran untuk PT Indofood Sukses Makmur,Tbk khususnya pada produk Indomie yang
didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan
kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2.Tserus meningkatkan strategi promosi seperti
- Tagline : Indomie Seleraku
- Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
- Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
- Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk
http://makalahmahasiswariau.blogspot.co.id/2015/05/lingkungan-bisnis-pt-indofood-sukses.html
PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis Faktor Internal dan Eksternal PT. Indofood Tbk
Pendahuluan
Latar belakang
a.Peranan strategi merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dan lingkungannya.
b. sebagai pemenang bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar terbesar yang nantinya akan memiliki kekuatan monopoli, namun apabila monopoli dilarang pemerintah maka minimal perusahaan tersebut menjadi penentu atau pemimpin harga. Slah sau perusahaan di Indonesia yang berkembang pesat adalah PT.Indofood Tbk. Tingkat persaingan produk mie instan ini semakin tinggi. Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan analisis terhadap kekuatan, kekurangan,dan peluang,dan ancaman satu sama lain. Sehingga kelemahan dirinya dan perusahaan pesaing dapat diantisipasi dan dapat diperbaiki agar tidak mudah diserang perusahaan pesaing.
Rumusan masalah
1. Bagaimana perkembangan PT.Indofood di Indonesia?2. Apa saja factor internal PT.Indofood?3. Apa saja factor eksternal PT.indofood?4. Apa saja strategi PT.Indofood untuk memajukan perusahaannya?
Tujuan penulisan
1. Menjelaskan perkembangan PT.Indfood di Indonesia.2. Menjelaskan factor internal PT.Indoood.3. Menjelaskan factor eksternal PT.ndofood.4. Mengetahui strategi PT.Indfood dalam memajukan perusahaannya.
Landasan Teori
Menurut Robert W. Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan eksternal didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atauThreat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Kurtz (2008,45) SWOT analis adalah suatu alat perencanaan strategic untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal.
Menurut Pearce and Robison (2003,134) analisis SWO perlu dilakukan karena analisa SWOT untu mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pembahasan
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada di tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang “hampa”, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera Wingsfood tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua Group. Pada saat itu, sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak. Sebagai akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru, pangsa pasar Indofood mulai terkikis.
Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar Mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya
Mengutip pernyataan Rhenald Kasali, ‘’Gebrakannya (Mie Sedaap) luar biasa, harganya pun di bawah Indomie, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Saya rasa persaingan pasar Mie Instan akan semakin ketat.’’ Dari sisi Mie Sedaap, terdapat sebuah sikap optimis atas persaingannya dengan Indofood. Manager Promosi PT Sayap Mas Utama Rudy Bonardy mengatakan ‘’Kami masih pemula. Sedangkan Indofood adalah pemain lama yang saat ini menguasai 75% pangsa pasar Mie Instan. Sisanya 25% dikeroyok merk-merk lain. Tapi saya optimistis, Mie Sedaap bisa
meraih konsumen melalui strategi pemasaran dan promosi yang gencar.’’ Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas, tergambar sebuah kondisi persaingan yang ketat, yang bila tidak diantisipasi dengan tepat akan membawa kemunduran pada kinerja Indofood.
Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood tesebut, Indofood tidak tinggal diam, beberapa-beberapa strategi-strategi yang telah dan sedang dilakukan oleh Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan Wingsfood dan competitor lainnya dalam industry Mie Instan di Indoesia dan tentunya dalam rangka mencapai visi misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu strategi integrasi, strategi intensive, strategi diversifikasi, dan strategi defensive.
Kegiatan usaha grup Indofood terdiri dari 4 (empat) grup usaha setrategis yaitu :
1. Produk Konsumen Bermerek
2. Bogasari
3. Minyak Goreng dan Lemak Nabati, dan
4. Distribusi
Ø Grup produk konsumen bermerek bergerak dalam bidang industri Mie Instan, Bumbu penyedap makanan, Makanan Ringan, Serta Nutrisi dan Makanan Khusus.
Ø Grup Bogasari terutama bergerak dalam bidang industri penggilingan gandum menjaditepung terigu. Grup Bogasari merupakan salah satu produsen terigu terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksi di satu pengoplahan.
Ø Grup Minyak Goreng dan Lemak Nabati atau Grup EOF bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit termasuk unit pengolahannya dan terintegrasi dengan pengolahan dan penjualan minyak goreng, margarine, dan shortening. Serta industry pengolahan minyak kelapa dan turunannya.
Ø Grup Distribusi bergerak dalam bidang usaha distribusi produk konsumen melalui jaringan distribusi nasional yang di milikinya. Grup distribusi terutama mendistribusikan produk konsumen yang diproduksi oleh Grup Indofood.
Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c. Jangkauan distribusi luas
d. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e. Brand yang sudah terkenal
f. Kualitas SDM yang baik
g. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
Kelemahan (weakness)
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang cenderung mahal
g. Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
D. Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d. Pasar domestik yang berkembang
e. Segmen pasar yang baru
f. Pasar Internasional
g. Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat diimpor
j. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
Ancaman (threats)
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c. Persaingan harga dengan kompetitor
d. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
e. Kompetitor memegang pangsa terbesar
f. Dikenakan pajak penjualan
g. Krisis keuangan dunia
E. Strategy Manajemen
Distribusi
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a. Membangun Human Capital
b. Mempertahankan Kohesi Sosial
c. Memperkuat Nilai Ekonomi
d. Mendorong Good Governance
e. Melindungi Lingkungan
Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,- ( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d. Promotion
· Tagline : Indomie Seleraku
· Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
· Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
· Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
F. Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
PT.Indofood Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-strategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus berkembang.
SARAN
Adapun saran untuk PTIndofood Tbk khususnya pada produk Indomie yang didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2. Terus meningkatkan strategi promosi seperti
– Tagline : Indomie Seleraku
– Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
– Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
– Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk.
https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/10/19/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD, TBK COMPANY
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD, TBK COMPANY
PT . INDOFOOD, TBK
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
Misi
Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan.
Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional.
Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan
pada gizi.
Untuk terus meningkatkan stakeholders 'value
SEJARAH
Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.
STRATEGY MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus
ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood juga
mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak
tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar
tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat
ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu
anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
Membangun Human Capital
Mempertahankan Kohesi Sosial
Memperkuat Nilai Ekonomi
Mendorong Good Governance
Melindungi Lingkungan
SUMBER DAYA MANUSIA
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi
keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi
dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan
diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak
& Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Sumber Daya Manusia Perusahaan
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan
pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan
bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar,
pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama adalah sistem
internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan ditinjau dulu pegawai
yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan
merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor
Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan
perusahaan.
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
1). PRODUCT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85
gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal,
minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa
120 gram
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha
memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi
produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan
masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900
3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan
penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam
waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga
bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
I Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang
berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan.
Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan
promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk
merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie
Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap
menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang
cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie
menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti
remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di
Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang
bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer
masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present,
Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan
competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan
memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood Tbk
adalah
(1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis;
(2) mengurangi biaya transportasi;
(3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
(4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
(5) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
AaNALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
KUESIONER INTERNAL FACTOR ANALYSIS STRATEGI
PT Indofood TBK
5.1 UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN (STRENGTH)
Faktorstrategis
Nilai Bobot Rating Skor
Produkyang terpercaya baik nasional maupun internasional.
3 0,15 4 0.6
Kuatnyatim pemasaran untuk program menjaga mutu, sampai ke plosok desa.
3 0,15 4 0,6
Indofoodmemiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan
3 0,15 4 0,6
Indofood 3 0,15 3 0,45
berkomitmen untuk menganut Prinsip Bisnis di semua negara, disesuaikan dengan
undang-undang lokal, praktek praktek budaya dan agama.
Pembagiantugas pada masing-masing pemilik modal sudah terbagi dengan gamblang / jelas,dan adil sesuai kapasitas jabatan.
4 0,21 3 0,63
Indofoodmenerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, denganmendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis
3 0,15 3 0,45
TOTAL 19 0,96 21 3,31
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Kekuatan :
1 = Sedikit kuat 1 = sedikit penting
2 = Agak kuat 2 = Agak penting
3 = kuat 3 = penting
4 = Sangat kuat 4 = sangat penting
5.2 UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN (WEAKNESS)
Faktorstrategis
Nilai Bobot Rating Skor
Harga relatif mahal -3 0,3 -2 -0,6
Tidak bisanya memaksakan mengkonsumsi produk indofood yang mahal, pada masyarakat kalangan bawah.
-4 0,3 -2 -0,8
Terlalu banyak divisi yang mengurus -3 0,4 -4 -1,2
perusahaan dan menimbulkan kesan tidak efisien.
TOTAL -10 1 -9 -2,6
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Kelemahan :
1 = Sedikit penting -1 = Sedikit lemah
2 = Agak penting -2 = Agak lemah
3 = Penting -3 = lemah
4 = Sangat penting -4 = Sangat lemah
5.3 UNTUK MENGETAHUI PELUANG (OPPORTUNITIES)
Faktorstrategis
Nilai Bobot Rating Skor
Indofood memiliki komitment yang akan mengembangkan kualitas produk yang dihasilkannya sesuai dengan selera konsumen, dan menciptakan kesan brand mindedkonsumen.
4 0,28 4 1,12
Minded konsumen yang baik akan kualitas Indofood terhadap semua produk dan brandnya,
4 0,28 4 1,12
Kesempatanvyang dimiliki Indofood adalah bahwa produk berbasis kesehatan menjadi
3 0,21 3 0,63
makinvpopuler di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Konsumen menjadi lebih sadar kesehatan, dan menyadari hidup dengan umur yang panjang tidak hanyadikarenakan oleh keberuntungan dan genetika.
menyediakan produk Indofood secara khususdan menjangkau seluruh pasar.
3 0,21 3 0,63
TOTAL 14 0,98 15 3,5
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Berpeluang :
1 = Sedikit penting 1 = Sedikit berpeluang
2 = Agak penting 2 = Agak berpeluang
3 = Penting 3 = berpeluang
4 = Sangat penting 4 = Sangat berpeluang
5.4 UNTUK MENGETAHUI ANCAMAN (THREATS)
Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
Karenaminded konsumen yang sudah ada, yang nantinya tidak akan mudah untukmenaikkan omset, karena timbulnya mindset ada kualitas bagus, tetapi hargapasti mahal.
3 0,21 -3 -0,63
Akan kalahdengan perusahaan lain yang lebih menojolkan harga yang murah, tetapikualitas tidak begitu buruk, meskipun tidak dengan membawa brend.
4 0,24 -4 -1,12
Usahakompetitor menyamakan brand membuat
3 0,21 -4 -0,84
konsumen terpengaruhi dan menjadikankompetitor yang tidak sehat.
Terdapatkontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan indofood, khususnya e-coli.Merek adonan kue
2 0,14 -2 -0,28
Hargabahan cokelat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50%
2 0,14 -2 -0,28
TOTAL 14 0,98 -14 -3,15
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Ancaman :
1 = Sedikit penting -1 = Sedikit mengancam
2 = Agak penting -2 = Agak mengancam
3 = Penting -3 = Mengancam
4 = Sangat penting -4 = Sangat mengancam
KESIMPULANBerdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan di
atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
1. SKOR KEKUATAN (STRENGTH) = 3,31
2. SKOR KELEMAHAN (WEAKNESS) = -2,6
3. SKOR PELUANG (OPPORTUNITIES) = 3,5
4. SKOR ANCAMAN (THREATS) = -3,15
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor total kekuatan tetap 3,31, skor total kelemahan menjadi -2,6 sedangkan skor total peluang 3,5 dan skor total ancaman menjadi -3,15.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi PT. Indofood,tbk Indonesia, Tbk berada pada kwadran 1 yang berarti pada posisi PERTUMBUHAN, dimana hal ini menunjukkan kondisi intern PT. Indofood, Tbk yang KUAT, dengan lingkungan yang sedikit MENGANCAM.
Koordinat Analisis Internal:
(Skor Total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) :
2 = (3,31-2,6): 2= 0,355
Koordinat Analisis Eksternal:
(Skor Total Peluang – Skor Total Ancaman) :
2 = (3,5-3,15): 2 = 0,175
Jadi: titik koordinatnya terletak pada (0,355 : 0,175)
*Pada kuadran I ( S O Strategi )
Strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk
mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Memperkenalkan produk melalui pelayanan terbaik yang Aman dan Andal yang dapat
memberikan rasa percaya bagi pelanggan dalam mempertahankan diri menjadi pemimpin
pasar.
* Pada kuadran II ( W O Strategi )
Perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan
dengan menghindari kelemahan.
Memberikan pelayanan yang mempermudah pelanggan dengan terus meningkatkan
Teknologi untuk mendongkrak pasar.
* Pada kuadran III ( W T Strategi )
Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan
diversifikasi untuk menciptakan peluang è Mengedepankan kualitas pelayanan diferensiasi
non harga, seperti kualitas, layanan, kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya
* Pada kuadran IV ( S T Strategi )
Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk
menciptakan peluang
Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. è Perlu dilakukan
strategi dalam bentuk kemudahan mendapatkan produk dan penawaran harga murah, serta
promosi-promosi yang menarik.
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha diketahui pada
kuadran I, hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel kuadran I
Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Rangking Prioritas Strategi
I (S : O) (3,31 : 3,5) 11,58 1 Growth
II (W : O) (2,6 : 3,5) 9,1 3 Stabilitas
III (W : T) (2,6 : 3,15) 8,19 4 Penciutan
IV (S : T) (3,15 : 3,31) 10,42 2 Kombinasi
yaitu kuadran Expansion (Growth) dimana strategi umum yang akan digunakan oleh perusahaan ini
adalah Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan
diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering
pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk
mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan
sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran
seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan
publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang
ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah
sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-
tindakan organisasi beserta anggotanya.
Kualitas dan kuantitas produk
Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi dari segi rasa, packing dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan disetiap produknya merupakan bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari Bogasari Flour Mils. Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat higienis, proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat Besi.
Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang memiliki
permintaan produk mie instan yang tinggi. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar dengan
kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi
terbesar di .Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi
mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006
sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi
industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan
kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu
keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan
senantiasa berubah
Cara Pengemasan
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid
ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari
proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak
sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas,
selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Jenis Produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Produk Barang
Produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produk setengah jadi (Work In
Process) karena produk yang dihasilkan berupa mie instan. Sebagai salah satu produsen mie instan
terbesar didunia, Divisi Mie Instan Indofood senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi
instan Indonesia. Produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki citarasa yang tinggi dengan harga
terjangkau. Merek-merek Indofood yang sudah mapan dan dikenal seperti Indomie, Supermi, Sarimi,
Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam, melayani konsumen dari berbagai kalangan dan usia serta memiliki
tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen yang tinggi. Salah satu produk Indofood yang terkenal yaitu
Indomie. Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1982 dan telah merambah banyak negara
termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China. Produk indomie goreng ini
tersedia dalam berbagai varian rasa seperti, mie goreng spesial, mie goreng spesial plus, mie goreng
pedas, mie goreng rendang, mie goreng rasa ayam, mie goreng rasa sate dan mie goreng cabe ijo.
Produk Jasa
Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ini adalah berupa penyediaan tempat
penyimpanan barang baik bahan baku maupun barang yang siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan
di gudang ini adalah untuk menyimpan barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas dan
kuantitasnya. Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality control.
Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya anak perusahaan
bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh
PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena dalam pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini
dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan
biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke
pabrik.
PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi adanya keluhan
pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk dan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan dari pelanggan
atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga memnyediakan customer Service dan Call
Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.
http://elisanarotama.blogspot.co.id/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
PRODUK PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Beberapa produk yg diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk, diantaranya :
1.Noodles ( Mie ) Indomie, Supermie, Sarimi, Mie Sakura, Pop mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3 Ayam.
2. Diary ( Susu ) Indomilk, Susu Kental Manis Cap Enak, Krimer Kental Manis Kremer, Krimer Kental Manis Tiga Sapi, Krimer Kental Manis Crima, Nice Yogurt, Orchid Butter, Indoeskrim.3. Food Seasonings ( Penyedap Rasa ) Indofood Bumbu Racik, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Piring Lombok, Bumbu Instan Indofood.4. Snack Foods ( Makanan Ringan ) Chitato, Chiki Snack, JetZ, Qtela, Cheetos, Lays.5. Biscuit ( Biskuit ) Trenz6. Nutrition & Special Foods ( Makanan Bernutrisi ) Promina, SUN7. Flour ( Tepung Terigu ) Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru.8. Cooking Oils & Fats ( Minyak ) Bimoli, Simas palmia, Happy Salad Oil9. Pasta La Fonte10. Syrup Indofood Syrup
SUMBER DAYA MANUSIA PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Indofood yang memiliki 62 ribu tenaga kerja,
percaya bahwa karyawan merupakan salah satu bagian terpenting dari stakeholder dan komponen vital bagi kesuksesan Indofood di masa mendatang. Perseroan berkeyakinan bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk memberikan yang terbaik dan berkontribusi pada perusahaan dan bangsa.Indofood akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik dengan seluruh karyawan dan manajemen untuk meraih manfaat bersama. Perseroan juga akan melaksanakan program manajemen sumber daya manusia yang bertujuan meningkatkan produktifitas dan efisiensi untuk membantu seluruh divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan tingkat keuntungan dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif. Serangkaian program pelatihan akan diselenggarakan sepanjang tahun 2008, sementara Managerial Development Program akan diperluas ke divisi lainnya mengikuti kesuksesan penyelenggaraan program ini di Divisi Minyak Goreng & Margarin serta Divisi Penyedap Makanan.VISI DAN MISI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Visi Perusahaan:Menjadi Perusahaan Total Food SolutionsMisi Perusahaan :
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi
Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan
Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi
Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan
Strategi Perusahaan :Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas produk, danmeningkatkan distribusi produk-produk hingga cepat dan tepat sampai ke masyarakat konsumen.DISTRIBUSI PRODUK PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Grup Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi paling ekstensif di Indonesia, menjangkau hampir seluruh pelosok Nusantara. Selain mendistribusikan produk-produk Indofood, grup ini juga menyalurkan berbagai produk pihak ketiga. Jumlah stock point telah berkembang dengan cepat sejak tahun 2005, memberikan penetrasi pasar yang lebih luas dan lebih dalam melalui mata rantai pasokan dan pengiriman yang efisien. Stock point yang dibangun di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi termasuk pasar tradisional, memungkinkan setiap stock point untuk melayani wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBKStrategi yang digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar dan nilai penjualan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang menghasilkan jenis produk yang sama, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan anak-
anak perusahaannya melakukan hal sebagai berikut :- Melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan berbagai program dari produk yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur, diantaranya :Indofood EventProgram ini merupakan salah satu cara pendekatan terhadap masyarakat melalui produk-produk seperti Indomie dalam program Indomie Jingle Dare, Indomie Kreasi, Popmie dalam program PopUpYourLife.com, Popmie Basketball 2010, Indomilk dalam program Festival Film Anak Internasional dll.Recipe CornerProgram ini bertujuan untuk memperkenalkan produk Indofood untuk dijadikan sebagai bahan resep masakan rumah.Menjalin Hubungan Sosial MasyarakatProgram Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan komitment utama Indofood dalam membantu komunitas dan memberi kontribusi yang optimal kepada masyarakat.Pada tahun 2007, Indofood mengembangkan dan melaksanakan berbagai program yang didasarkan pada lima pilar utama dari filosofi CSR jangka panjang:
Building Human Capital ( Membangun Kecerdasan Bangsa )
Indofood Riset Nugraha
Pustaka Anak Nusantara
Baktimu Guru, Masa Depan Pertiwi
Establishment of quality schools in plantations
Maintaining Social Cohesion ( Mempertahankan Kepedulian Sosial )
Indofood Peduli
Posyandu Revitalization
Strenghtening Economic Value ( Meningkatkan Nilai Ekonomi )
Adopt Principles and Criteria for Sustainable Palm Oil Production
Tree Planting Initiatives
Waste Management
Encouraging Good Governance ( Mendukung Kepemerintahan )
Bogasari Mitra Partnership
Development of SMEs in Aceh in conjunction with Swiss Contact
Partnerships with farmers
Protecting The Environment ( Melindungi Lingkungan )
Compliance with 3 countries rules
Best practice certifications : HACCP, GMP, ISO, Halal, SNI
- Selain menjalin hubungan dengan konsumen, PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga terus mengembangkan produk dalam Department R & D serta Quality Control, untuk memperbarui produk lama ataupun membuat produk baru ( inovasi produk ) dan mempertahankan kualitas ( Quality Control ). Dengan demikian, Perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan dan minat masyarakat konsumen.- Melakukan strategi pemasaran dengan mengenalkan produk baru atau mengenalkan inovasi terbaru dari produk bertahan, melalui Iklan Siaran TV, Radio, atau Poster yang disebar di papan reklame ataupun spanduk yg dipasang ditoko-toko yg ikut memasarkan Brand atau Produk dari PT Indofood Sukses Makmur.- Menguatkan Brand dari produk bertahan dengan menjadi sponsor suatu acara stasiun TV, seperti Indonesia Mencari Bakat bersama Supermie.- Melakukan marketing langsung guna observasi dalam mencari nilai produk baru ataupun Inovasi terbaru dari produk lama di mata masyarakat konsumen. Biasanya dilakukan di Mall, supermarket atau tempat padat pengunjung.
ANALISIS MASALAHAnalisis SWOT1. Strength ( Kekuatan )a. Kondisi keuangan / finansial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan saham di berbagai perusahaan.b. Memiliki banyak anak perusahaan.c. Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Indomie.d. Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang.e. Memiliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar pula.2. Weakness ( Kelemahan )a. Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap penjualan produk yang menurun.3. Opportunities ( Peluang )a. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik di kalangan bawah, menengah maupun atas.b. Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda.c. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen.
d. Peluang pasar yang besar dalam sistem distribusi yang mencakup grup pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin.4. Threat ( Ancaman )a. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama.
kesimpulan :Perusahaan menyadari bahwa sasaran jangka panjang perusahaan tidak dapat dicapai tanpa dimilikinya karyawan yang kompeten, memiliki etos kerja yang baik, mampu bekerjasama dan senantiasa menerapkan prinsip pembelajaran berkelanjutan dalam setiap aktivitas kerjanya, serangkaian kebijakan dan aktivitas strategis pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi menyempurnakan struktur organisasi dan uraian tugas menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, membenahi prosedur dan sistem pengelolaan SDM, serta menyempurnakan program pembinaan, pendidikan dan pelatihan karyawan yang berbasiskan kompetensi.Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan salah satu misi perusahaan, yaitu mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dan profesional untuk menjamin ketersedian tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan melakukan pengelolaan sebagai berikut :
Melakukan analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja secara periodik agar efisiensi jumlah dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tetap terjaga
Menerapkan sistem seleksi yang sangat ketat dan adil dalam setiap tahapan proses rekrutmen calon karyawan.
Melakukan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan secara berkala, yang hasilnya dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan salah satu komponen gaji bulanan serta penetuan kenaikan golongan dan jabatan karyawan.
Melakukan GAP analysis untuk memastikan kesesuaian tingkat kompetensi yang dimiliki karyawan dengan kebutuhan pekerjaan.
Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi teknis dan manajerial serta sikap kerja karyawan.
Perusahaan mendorong karyawan bekerja secara profesional yang berorientasi pada produktivitas dan efisiensi. Tumbuhnya circle-circle TPM secara significan di semua unit kerja serta penerapan SMSP secara konsisten, memberikan andil besar dalam pencapain kinerja perusahaan impresif.Selain itu, perusahaan menyediakan berbagai fasilitas keagamaan, olahraga dan kesenian yang dapat dipergunakan oleh karyawan sebagai media untuk bersosialisasi, menyalurkan hobi dan mengembangkan diri. Perusahaan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan seluruh karyawan Semen Padang Group, seperti peringatan hari ulang tahun
perusahaan melalui pekan olahraga dan seni (Porseni), peringatan hari besar keagamaan dan kegiatan-kegiatan lainnya.
AFTA 2015: ANALISA SWOT POLA KEBUTUHAN KARYAWAN DAN TENAGA AHLI DI BIDANG INDUSTRI DALAM NEGERI
AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan kesepakatan dari negara–negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan. Tujuannya yaitu agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, jika AFTA ini sukses, maka, ASEAN bisa menjadi kawasan basis produksi di dunia.
Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN atau SEAN summit ke-4, yang dilakukan pada tahun 1992. Pada pertemuan itu para kepala negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam jangka waktu 15 Tahun. Kalau dihitung seharusnya akan efektif berjalan secara penuh pada tahun 2007. Namun kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada tahun 2015, yaitu menjadi 22 tahun kemudian.
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan akan ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara – negara anggota ASEAN. Dengan begitu, tentunya keuntungan dan tantangan akan muncul untuk negara Indonesia juga. Lantas, apakah negara kita Indonesia sudah siap? Siap memanfaatkan kondisi ini untuk membuat negara lebih maju dan berkembang? Apalagi AFTA ini efektif tahun 2015.
Tantangan AFTA 2015 Untuk Indonesia
Setiap Negara-negara se-ASEAN mau tidak mau menghadapi AFTA siap atau tidak meskipun keadaan di negara masing-masing masih kurang terjamin. Tantangan AFTA 2015 sendiri bagi Indonesia sangat komplek, hal ini sering kita alami dan kita rasakan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu lapangan pekerjaan dan pendidikan yang sulit, harga pasar dan bahan pokok dan BBM selalu naik tidak pasti, namun jika kita memiliki keahlian Negara kurang mendukung untuk mengembangkannya. Apalagi kemampuan SDM kita sangat kurang, lalu para tenaga ahli lebih memilih bekerja di luar negeri
Hal ini yang selalu menjadi pekerjaan rumah negara Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat besar setelah India, maka pemerintah akan sulit dalam mengatur dan mengelolanya. Akan jauh lebih berbeda penyelesainnya dengan negara tetangga. Namun
Indonesia persoalannya menjadi lebih sulit karena para petugas negara yang belum mampu menyelesaikan urusan yang lain, apalagi mengurusi kesiapan dengan adanya AFTA ini.
Analisis SWOT pada Perusahaan dalam menghadapi AFTA 2015
SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan/industri. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Dalam kasus ini maka perusahaan/industri dapat megetahui positifnya yaitu kekuatan dan peluang, lalu negatifnya yaitu kelemahan dan ancaman dalam berbagai persoalan misalnya dalam mengembangkan SDM perusahanan dan merekrut calon-calon karyawan.
Bagi perusahaan Indonesia, AFTA ini sangat sulit untuk dihadapi atau kurang kesiapan, namun AFTA mau tidak mau harus menghadapinya. Lalu solusi apa yang dapat membantu perusahaan untuk bisa berkompetensi se-ASEAN di dalam berbagai bidang. Oleh karena itu dalam waktu yang tersisa ini perusahaan harus meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat menghasilkan output yang baik sehingga dapat menguasai ASEAN, minimal tidak jatuh bankrut.
Analisis SWOT terhadap PT Unilever dalam Pola Kebutuhan Karyawan.
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
a. Strategi promosi jabatan di dalam lingkungan pekerjaan untuk pegawai yang kualitas dan dedikasi tinggi.
b. Strategi tunjangan atau rewards bagi pegawai yang bekerja dengan membanggakan atas nama perusahaan.
c. Stategi penjaminan setiap karyawan
d. Perencanaan calon karyawan baru, dengan memiliki persyaratan sebagai berikut:
- Berkelakuan baik dari kepolisian
- Rekomendasi pekerjaan dari pihak sekolah atau universitas dalam bidang yang dibutuhkan perusahaan.
- Jika ada sertifikasi keahlian dari sekolah atau lembaga.
- Pengalaman pekerjaan tidak perlu diperhatikan karena perusahaan mengutamakan seorang ahli dari pendidikan di dalam bidang yang dibutuhkan.
- Kemampuan berbahasa Inggris. Bahkan bahasa se-ASEAN
e. Strategi pengembangan tenaga ahli bagi karyawan yang mengabdi selama 3 tahun termasuk melatih bahasa Inggris
a. Kurang optimalnya kualitas karyawan baru karena pengalaman pekerjaan bukan utama.
b. Kebutuhan karyawan baru dinilai terlalu muda atau fresh graduate, sehingga kemampuan didalam menyelesaikan pekerjaan akan kesulitan
c. Bagi pelamar di luar rekomendasi dari beberapa lembaga bukan yang utama, sehingga keahliannya perusahaan tidak mengetahuinya.
d. Pengaruh iklim/kondisi pasar dapat mengurangi atau menambah karyawan.
e. Memerlukan keputusan top manajer perusahanan dalam pemiihan karyawan, sehingga top manajer sulit melakukan pekerjaan yang lain.
f. Perusahaan asing dengan bidang yang sama, dapat menganggu stabilitas perusahanan dalam mencari kebutuhan karyawan
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS)
a. Dengan adanya AFTA, maka hasil output perusahanan dapat memasuki atau menguasai kawasan ASEAN
b. Perusahan dapat mengekspansi di kawasan ASEAN
c. Jika perusahaan berhasil maka, lapangan pekerjaan akan luas terutama bagi warga Indonesia
d. Dengan biaya ekspor import 0-5% bahkan tidak ada, maka perusahaanan dapat memaksimalkan keuntungan.
a. Sistem outsourching atau kontrak kerja membuat para karyawan yang sudah bekerja dengan baik akan terganggu untuk mengembangkan kualitasnya.
b. Sistem outsourching atau kontrak kerja menggangu semangat kerja karyawan, bahkan dapat keluar dari perusahaan.
c. Lingkungan pekerjaan akan kurang harmonis antar karyawan atau adanya saling cari muka dikarenakan adanya rewards /promosi jabatan.
d. AFTA 2015 menjadi ancaman karena orang asing dapat bekerja di perusahaan dalam negeri bagi seluruh karyawan.
e. Harga bahan produk kurang stabil, mempengaruhi.
f. Dengan nilai Rupiah sangat kecil, sehingga banyak para tenaga ahli Indonesia memilih bekerja di perusahaan asing.
g. Nilai tukar Rupiah menentukan keuntungan perusahaan
h. Peraturan Negara dengan peraturan di ASEAN berbeda, menimbukan beragam permasalahan.
Dengan berdasarkan analisa SWOT kami di atas, maka AFTA sendiri dapat menjadikannya keuntungan sekaligus kerugian bahkan menjadi ancaman bagi perusahaan di dalam negeri. Sehingga setiap pihak-pihak terkait akan semakin gencar dalam meningkatkan mutu SDM perusahaan demi menghasilkan output
yang semakin berkualitas. Dengan output yang berkualitas, maka perusahaan kita dapat bersaing di negara asing se-ASEAN.
SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Dalam persaingan bidang perusahaan atau industri di ASEAN, Indonesia memiliki peluang yang besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa selain peluang Indonesia juga akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan juga ancaman yang mungkin bisa menghambat para perusahaan dan industri Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
SDM yang berkulitas bagi perusahaan sangat mempengaruhi keunggulan produknya dalam bersaing dengan pesaingnya, baik di tingkat domestik maupun di tingkat luar negeri, AFTA sangat memungkinkan setiap negara se-ASEAN dapat bekerja, mencari pendidikan di negara sesama ASEAN bebas visa. Lalu penghasilan negara berkurang karena eksport dan import (bea 0-5%). Sehingga akan berdampak pengurangan APBN termasuk gaji pegawai negara.
b. Saran
Sebagai generasi muda, maka kita perlu harus mempersiapkan segalanya sedini dan semaksimal mungkin agar siap saat 2015 nanti AFTA sudah dimulai. Karena kitalah yang akan dibutuhkan Indonesia bukan hanya perusahaan saja. Untuk dapat memanfaatkan peluang serta mengantisispasi terjadinya ancaman itu maka pemerintah harus memersiapkan diri untuk menyongsong era AFTA nanti ini dengan mempercepat pembangunan, pengembangan SDM, sektor pendidikan dibenahi. Agar hasil output dari lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi SDM yang berkualitas di berbagai bidang untuk meningkatkan daya saing. Begitu juga perusahaan, maka peluang itu sangat besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen, bukan sebagai Negara konsumen lagi.
IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM INOVASIIMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM INOVASI
PRODUK KEUANGAN SYARI’AH
Kuat Ismanto, SHI., M. Ag.§
ABSTRAK
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai alat bantu pembuatan keputusan dalam produk baru di lembaga keuangan syari’ah.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) produk, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats(peluang). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan produk keuangan syari’ah.
Contoh pengembangan produk lembaga keuangan syari’ah menggunakan analisa SWOT, adalah suatu cara yang berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang produk baru yang ditawarkan suatu lembaga lembaga keuangan syari’ah. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan yang luas juga merupakan tujuan dari pada tulisan ini.
1. Pendahuluan
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga keungan syari’ah. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas pelayanan baru lembaga keuangan (Martin, 1989).
Hadirnya lembaga keuangan syari’ah sekarang ini merupakan fenomena baru. Hadirnya merupakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalan jasa keuangan, meskipun pada dasarnya tidak hanya dikhususkan pada umat Islam saja. Produk dan jasa yang diberikan dan direncanakan untuk masa depan tanpa memandang jenis agama dan keyakinan, harus didasarkan pada pertimbangan yang seksama secara cermat tentang kecenderungan (trend) dalam masyarakat di masa yang akan datang.
Para administrator atau pengelola lembaga keuangan syari’ah harus berperan sebagai penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga keuangan syari’ah akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991). Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga dikenal sebagai analisis TOWS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para pengelola dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisis ini banyak ditujukan untuk penerapan dalam bisnis konvensional, namun demikian penggunaan perangkat ini dalam bidang keuangan syari’ah bukanlah hal dilarang. Penulis memandang bahwa analisis SWOT merupakan alat yang cukup efektif sebagai pendekatan manajemen. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri seringkali bisa diolah untuk diterapkan di bidang jasa, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administratif.
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi (administrator). Sehingga, SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan zaman. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menunjukkan bagaimana SWOT dapat digunakan oleh para pengelola lembaga keuangan syari’ah dalam menganalisis dan memulai pembuatan program baru yang inovatif untuk ditawarkan dalam lembaga keuangan syari’ah.
2. Perkembangan Analisis SWOT
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah kejuruan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).
SWOT dapat dilaksanakan oleh para karyawan secara individual atau secara kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan (interest) perseorangan yang kuat (Glass, 1991). Hal yang harus disadari jika bekerja secara kelompok dalam bidang keuangan, maka akan muncul tiga sikap yang terangan-terangan
dari para karyawan di mana tergantung masa kerja mereka masing-masing. Karyawan yang mempunyai pengalaman dan masa kerja lebih lama lebih cenderung menjadi yang paling partisipatif dan receptive akan ide-ide baru.
SWOT harus mencakup semua aspek/area berikut ini, yang masing-masing dapat merupakan sumber kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau ancaman, misalnya:
Beberapa contoh lingkungan internal lembaga keuangan syari’ah;
1) Manajer dan karyawan;
2) Kantor dan fasilitas sarana prasarana;
3) Anggaran operasional;
4) Program riset dan pengembangan iptek;
5) Organisasi atau dewan lainnya dalam organisasi.
Bebrapa contoh lingkungan eksternal LKS
1) Nasabah;
2) lembaga keuangan pesaing lainnya;
3) Demografi sosial dan ekonomi penduduk;
4) Para pemegang saham.
3. Survei Internal tentang Kekuatan dan Kelemahan
Secara historis, para karyawan berupaya menarik minat nasabah agar memasuki/memlih lembaga mereka dengan cara meningkatkan promosi dan iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan lembaga keuangan yang mereka kelola. Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka akan timbul area/aspek yang menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan kemungkinan-kemungkinan akan adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul. Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak area/aspek yang bisa diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga tersebut, termasuk segala sesuatunya yang berada di luar jangkauan kontrol. Contoh mengenai kelemahan inheren adalah cukup banyak. Misalnya sebagai berikut: moral staf adminstrasi dan staf karyawan yang rendah; bangunan infrastruktur yang kurang memadai; fasilitas sarana prasarana, serta langkanya sumber-sumber daya instruksional; dan termasuk lokasi lembaga keuangan tersebut.
Sedangkan kekuatan yang ada perlu juga didaftar, sebagai contoh kekuatan potensial dapat berupa: (a) pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah; (b) karyawan yang berdedikasi dan bermoral tinggi; (c) akses dengan lembaga keuangan yang lain, dimana nasabah dapat melakukan transaksi dengan lembaga lain, termasuk lembaga keuangan konvensional; (d) reputasi yang baik dalam menyediakan jasa; dan (e) perbedaan populasi nasabah.
Penaksiran kekuatan dan kelemahan juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan nasabah, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut. Harus dimafhumi bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada kelompok-kelompok representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.
4. Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan
Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan sepuluh dasar-dasar institusi yang “on-the-move” (sedang maju), salah satunya adalah kemampuan institusi atau lembaga untuk menjaga pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat. Tidak hanya karyawan saja yang harus mengawasi masyarakatnya, namun mereka juga memainkan perananan kepemimpinan dengan memberikan isu-isu itu yang berkaitan secara langsung maupun tidak.
Informasi tentang iklim dan trend bisnis yang ada dan perubahan penduduk harus dipertimbangkan dalam tahap studi pengembangan ini. Sejumlah sumber informasi harus diliput, tidak hanya terbatas kepada karyawan saja, melainkan nasabah, tokoh masyarakat, surat kabar, majalah, jurnal bisnis, dewan pengawas syari’ah, dunia industri, dan lainnya. Sehingga masing-masing dapat merupakan sumber potensial sebagai informasi yang sangat berharga.
Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Besarnya anggaran pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian. Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan kesempatan potensial untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan yang lebih bermutu dan berkualitas. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga mempunyai areal/aspek kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat muncul di masa akan datang, dengan mencari karyawan berketrampilan serta terlatih baik.
Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut sifatnya. Apa yang pertama-tama nampak akan menjadi suatu kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila dikaitkan dengan sumber-sumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya atau harapan masyarakat, maka makin besar pula tantangan dalam menggunakan metode analisis SWOT, sehingga memungkinkan untuk membuat penilaian yang benar dan tepat serta lebih menguntungkan baik secara institusi maupun lingkungan masyarakat. Dalam lembar-2 dan 3 menggambarkan sebuah contoh penggunaan lembaran kerja analisis SWOT.
Penggunaan Analisis SWOT Sebagai Pertimbangan Kelayakandalam Pembuatan Sebuah Program Baru
Menimbang: lembaga keuangan syari’ah akan menambah beberapa program baru yang
inovatif.
Mengingat: selama masa brainstorming sebelumnya, muncul beberapa ide dan sebuah program dalam pengembangan produk dikembangkan oleh lembaga lain. Kerja sama dengan sebuah kelompok yang dipilih dari profesional keuangan syari’ah bisa memenuhi dan melakukan analisis SWOT untuk membantu mengembangkan strategi pengembangannya.
Contoh poin-poin berikut yang munkin muncul dalam lembaran kerja.
Potensi Kekuatan Internal (S)
Fasilitas yang ada dan SDM dapat menyediakan beberapa dasar yang diperlukan untuk sebuah produk baru.
Tenaga karyawan yang antusias dan berminat untuk memperoleh pengetahuan dan latihan lebih jauh dalam produk baru.
Dana yang cukup untuk diinvestasikan dalam program-program produk baru.
Pengalaman masa lalu yang sukes dengan program baru yang dinamis, sehingga mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menghadapi perubahan.
Potensi Kelemahan Internal (W)
Karyawan yang ada kurang paham dalam penguasaan syari’ah dan keuangan.
Keterbatasan tenaga untuk menangani secara fokus terhadap produk baru.
Situasi ekonomi dan politik yang labil, tidak mendukung atas peluncuran produk baru.
Sebuah faksi di dalam lembaga lebih menginginkan tidak meluncurkan produk baru daripada produk baru.
Potensi Kesempatan Eksternal (O)
Sebagian besar masyarakat Islam membutuhkan pelayanan produk baru dari lembaga keuangan syari’ah, karena selama ini hanya dilayani oleh lembaga konvensional.
Permintaan dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan akan meningkat dalam 1-2 tahun ke depan.
Antusiasme masyarakat Islam tentang program yang ditawarkan dan sangat memungkinkan untuk dikonsumsi.
Produk dan pelayanan lembaga keuangan syari’ah telah memberi kepuasan tersendiri bagi masyarakat.
Potensi Ancaman Eksternal (T)
Lembaga keuangan konvensional telah memimpin dan memiliki infrastruktur untuk melayani lebih cepat dan memuaskan.
Program dimungkinkan tidak mendapat persetujuan dari DPS karena mengingat DSN belum mengeluarkan fatwa.
Beberapa alternatif lain telah dipasarkan oleh lembaga lain dan mungkin saja produk baru ini tidak menarik.
masyarakat lebih menunjukkan preferensi pada program-program bisnis konvensional daripada program-program bisnis syari’ah.
5. Kelemahan SWOT
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada pepatah yang menyatakan, “Seorang yang pesimis adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan seorang yang optimis adalah orang yang melihat kesempatan di dalam suatu kegagalan.” Dalam contoh lembar-2, kesempatan yang diberikan para ahli dalam industri untuk melatih siswa, mungkin dianggap oleh sebagian anggota lembaga pendidikan (pengajar dan staf) sebagai suatu ancaman terhadap posisi atau pekerjaan mereka sendiri.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.
6. Penutup
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program baru di LKS, semoga.
BAB III
PENUTUP
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program baru di sekolah kejuruan khususnya, semoga.
http://tekhnologiinformasisl.blogspot.co.id/
ANALISA SWOT
STRENGHT :
Memiliki staff yang handal dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan dengan
mengandalakn kinerja tim.
Produk yang diproduksi Indomie adalah mie yang berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians.
Terus melakukan inovasi untuk menghasilkancita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen.
Telah merambah pasar luar negeri.
Target pasar mencapai semua kalangan
Agresif dalam iklan.
Sudah merambah produksinya hingga sampai ke luar negeri.
Memiliki satu grup tersendiri yang menanganipendistribusian produk-produknya
Banyak Stock Point Berada Di Kawasan Yang Strategis
memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal
Karyaawan standarisasi pendidikan latar belakang dengan pengalaman kerja yang mumpuni.
Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income,total asset dan cash on hand.
WEAKNESS
Besarnya biaya pemasaran yang digunakan.
Mempunyai harga yang sedikit mahal.
Produk memakai MSG
Ketersedian bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri.
OPPORTUNITY
pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar.
naiknya harga makanan pokok.
pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi
THREAT
Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak.
Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnnya.
Adanya substitusi untuk makanan instant.
ANALISA MATRIK SWOT
FAKTOR INTERNAL
NO
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
KEKUATAN ( STENGHT )
1 Memiliki staff yang handal dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan dengan mengandalakn kinerja tim
2 0.06 2 0.11
2 Produk yang diproduksi Indomie adalah mie yang berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians
4 0.11 3 0.33
3 Terus melakukan inovasi untuk menghasilkancita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen
2 0.06 2 0.11
4 Telah merambah pasar luar negeri 3 0.08 3 0.25
5 Target pasar mencapai semua kalangan 3 0.08 3 0.25
6 Agresif dalam iklan 4 0.11 4 0.44
7 Sudah merambah produksinya hingga sampai ke luar negeri
4 0.11 3 0.33
8 Memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk-produknya
4 0.11 4 0.44
9 Banyak stock point berada di kawasan yang strategis 4 0.11 4 0.44
10 Memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal
2 0.06 2 0.11
11 Karyawan standarisasi pendidikan latar belakang dengan pengalaman kerja yang mumpuni
2 0.06 2 0.11
12 Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income,total asset dan cash on hand
2 0.06 2 0.11
TOTAL 36 1.00 34 3.06
NO
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
1 Besarnya biaya pemasaran yang digunakan 2 0.18 2 0.36
2 Mempunyai harga yang sedikit mahal 3 0.27 3 0.82
3 Produk memakai MSG 3 0.27 3 0.82
4Ketersedian bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri
3 0.27 3 0.82
TOTAL 11 1.00 11 2.82
Hasil analisis Faktor Internal pada PT Indofood-Indomie yang disajikan dalam tabel di atas menunjukan skor total perusahaan sebesar 5,52 jumlah tersebut berada di atas rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi saat ini dalam keadaan baik.
FAKTOR EKSTERNAL
NO FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
PELUANG ( OPPORTUNITY )
1 Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar
2 0.33 2 0.67
2 Sebagai alternatif makanan pokok 2 0.33 2 0.67
3 Pola hidup masyarakat akan konsumsi mie instant yang cukup tinggi
2 0.33 2 0.67
TOTAL 6 1.00 6 2.00
NO FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
ANCAMAN ( THREAT )
1 Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak 2 0.33 1 0.33
2Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnnya
2 0.33 2 0.67
3 Adanya substitusi untuk makanan instant 2 0.33 2 0.67
TOTAL 6 1.00 5 1.67
Hasil analisis Faktor Eksternal pada PT Indofood-Indomie yang disajikan dalam tabel di atas menunjukan skor total perusahaan sebesar 5,11 jumlah tersebut berada di atas rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi saat ini mampu merespon dengan baik peluang-peluang yang ada namun kurang mampu mengantisipasi ancaman.
ANALISIS MATRIKS SWOT
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada table dituliskan
diatas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut :
NO ANALISIS FAKTOR SKOR
1 Kekuatan ( strenght ) 3.06
2 Kelemahan ( Weakness ) 2.82
3 Peluang ( Opportunity ) 2.00
4 Ancaman ( Threat ) 1.67
Total 11.97
Koordinat Analisis Internal
Sumbu x = (Skor Kekuatan – Skor Kelemahan)/2
= (3,06 – 2,82)/2
= 0.12
Koordinat Analisi Eksternal
Sumbu y = (Skor Peluang – Skor Ancaman)/2
= (2,00-1,67)/2
= 0.17
Jadi posis perusahaan berada di (0,12 ; 0.17)
• Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
• Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan
untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
• Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
• Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
Kuadaran Posisi titik Luas Matriks Ranking Prioritas Strategi
I (3,06;2,00) 6.12 1 Growth
II (2,82;2,00) 5.64 2 Stabilitas
III (2,82;1,67) 4.71 4 Penciutan
IV (3,06;1,67) 5.11 3 Kombinasi
Kesimpulan
Berdasarkan anallisis faktor eksternal pad amatrk EFAS diperoeh hasil 3,67 untuk faktor peluang,
sedangkan untuk faktor internal perusahaan pada IFAS diperoleh hasil 3,88 untuk faktor kekuatan.
O
3
2
1
W
3 2 1 1 2 3
1
2
3
T
Diagram Analisis SWOT
Sesuai hasil pada diagram analisis SWOT di atas, maka strategi utama/arah
pengembangan berada pada kuadran I yaitu “Growth” menggunakan kekuatan perusahaan untuk
mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Prioritas Strategi Yang Dilakukan
Prioritas I
Pengembangan pasar
Prioritas II
Integrasi ke depan
Prioritas III
Penetrasi pasar dengan melakukan integrated marketing.
Prioritas IV
Pengembangan produk
STRATEGI UNIT
Prioritas I
Pengembangan Pasar
Faktor Penentu Keberhasilan
o Berdasarkan data, pada tahun 1999 kosumsi mie instan sebesar 5,2 milyar bungkus. Dengan asumsi
pertumbuhan per tahun 10%, maka pada tahun 2007 konsumsi mie instan di Indonesia adalah sebesar
11 milyar bungkus.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
o Mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, men-support warung-warung
mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk Indomie
o Mendistribusikan produk sampai ke warung-warung kecil. Dengan dukungan Indomarco,
perusahaan distribusi milik Indofood
Output : Banyak stock point berada di kawasan yang strategis.
Outcame : perluasan pendistribusian Indomie
Impact : Mie-mie milik Indofood tanpa kesulitan berhasil menembus warung
warung kecil tersebut.
Prioritas II
Integrasi ke depan
Faktor Penentu Keberhasilan
Indofood terdapat SBU khusus (indomarco) yang menangani pendistribusian seluruh produk Indofood.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
Membuat jaringan distribusi yang sangat luas, mencapai seluruh pelosok tanah air
Output : Penyampaian distribusi Indomie hingga pelosok daerah di Indonesia
Outcame :
o Menambah jumlah pasar perusahaan.
o Penjualan produk semakin meningkat.
o Menambah omset perusahaan.
Impact : Profit perusahaan bertambah
Prioritas III
Penetrasi pasar dengan melakukan integrated marketing.
Faktor Penentu Keberhasilan
Strategi komunikasi yang saling teintegrasi baik above the line (ATL) maupun below the line (BTL).
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan
o Agresif dalam iklan
o menggelar event kegiatan untuk pelajar SMU
o Mensponsori acara TV (Indonesian Idol, Mama Mia) serta kegiatan ibu-ibu PKK.
Output : Penyampaian pesan sebagai personifikasi merek Indomie sebagai mie instan keluarga
yang lezat dan bergizi.
Outcame : Menghadang penjualan competitor produk sejenis.
Impact : Mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan keluarga.
Prioritas IV
Pengembangan produk
Faktor Penentu Keberhasilan
o Kondisi persaingan yang ketat dan dalam kondisi konsumen yang menginginkan variasi rasa beragam,
dengan menanggapinya dengan melakukan diversifikasi produk.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
o Diversifikasi produk dengan meluncurkan varian produk baru yaitu pada Sarimi dan Supermi. Sarimi Soto
Koya. Supermi Go: Gobang (goreng bawang), Gokar (goreng kari), dan Goso (goreng soto).
Output : Menghadang pergerakan competitor.
Outcame : Meningkatkan penjualan Indofood dan sekaligus menghadang
pergerakan competitor
Impact : Memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan variasi rasa
beragam.
Unit KPI Ukuran
Base Line (kondisi sbl
aktivitas dijalankan)
Sasaran Realitas
Hasil Waktu Hasil Waktu
Pengembangan Pasar
Berdasarkan data, pada tahun 1999
kosumsi mie instan sebesar 5,2 milyar bungkus. Dengan
asumsi pertumbuhan per tahun 10%, maka
pada tahun 2007 konsumsi mie instan di Indonesia adalah sebesar 11 milyar
bungkus.
ketersediaan produk yang ada di
pengecer0
1thn 1thn
1thn 1thn
penyampaian distribusi pada
warung-warung yang menjual
indomie
0 1thn 1thn
Integrasi ke depan
terdapat SBU khusus (indomarco) yang
menangani pendistribusian seluruh produk
Indofood
jaringan distribusi hingga menjangkau pelosok daerah di
Indonesia
0 50 1 th 40 1 th
Penetrasi pasar dengan
melakukan integrated marketing.
Strategi komunikasi yang saling teintegrasi
baik above the line (ATL) maupun below
the line (BTL).
penjualan meningkat
11 milyar bks
11 milyar bks
1thn13 milyar
bks1thn
Pengembangan produk
permintaan konsumen akan variasi produk mie instan
bertambahnya variasi produk yang
ditawarkan terhadap konsumen
040 variasi
rasa1 bln 3 1 bln
Diposkan oleh Sahri Romadon di 21.55
http://sahrithok.blogspot.co.id/2011/07/tugas-manajemen-stratejik.html