lapsus tonsilitis kronik hipertropi eksaserbasi akut
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Rytma Riyanthi
LAPORAN KASUSTONSILITIS KRONIK HIPERTROFI
EKSASERBASI AKUT

IDENTITASNama : An. SUmur : 8 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : PelajarAlamat : Babakan – Cirebon
Tanggal Masuk RS : 25 Juli 2013

ANAMNESISKeluhan utama: nyeri menelanRiwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke RSUD Waled Cirebon dengan keluhan nyeri saat menelan sejak 1 bulan yang lalu. Namun nyeri semakin kuat sejak 1 minggu ini. Karena kesulitan menelan tersebut, makan dan minum jadi berkurang. Rasa sakit tersebut sering berulang sejak 2 tahun yang lalu. Nyerinya hilang timbul, terutama timbul pada saat demam dan saat menelan, nyeri dirasakan seperti teriris perih, dan sebelumnya seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.

Ibu pasien juga mengatakan jika pasien sering mendengkur (ngorok) saat tidur, yang sebelumnya tidak pernah mendengkur saat tidur. Pasien mengatakan sesak saat tidur, rasa tercekik saat tidur dan terbangun tiba-tiba, kadang dirasakan pasien selama 1 minggu terakhir ini. Pasien menyangkal sesak pada pagi hari atau saat beraktivitas. Nafas berbau, tenggorokan terasa kering dan gatal, badan lemas, terdapat benjolan di leher, dan keluhan lain disangkal pasien.

Dalam 2 tahun ini, pasien mengaku telah mengalami serangan 5 kali dalam setahun, keluhan-keluhan yang dirasakan saat serangan tersebut dirasakan terutama setelah mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau minuman dingin dan terkadang keluhan tersebut akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
Keluhan batuk, pilek, hidung tersumbat, demam, bersin-bersin dan sakit kepala atau sakit di daerah wajah dan rasa adanya cairan yang mengalir di tenggorokan disangkal oleh pasien. Keluhan nyeri pada telinga, telingga terasa mendengung dan rasa penuh di telinga disangkal oleh pasien. Keluhan gangguan suara/suara serak, sukar membuka mulut, sesak nafas disangkal oleh pasien.

Keluhan jantung berdebar, cepat lelah serta nyeri persendian tidak ada. Mata merah, mata berair, gatal-gatal dan kemerahan di kulit juga disangkal oleh pasien. Pasien mengaku cepat sembuh jika ada luka berdarah.
Sebelumnya pasien sering berobat karena keluhan nyeri menelan ke puskesmas saat serangan timbul, puskesmas mengatakan bahwa pasien memiliki sakit amandel diberikan beberapa jenis obat, salah satunya antibiotik, namun keluhannya hanya hilang sementara kemudian muncul kembali.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit hipertensi, kencing
manis dan sesak nafas disertai mengi disangkal.
Riwayat alergi obat, makanan, debu/ udara dingin disangkal.
Riwayat pernah dirawat di RS, dan menjalani operasi amandel disangkal.
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada yang mengalami batuk, pilek, sesak nafas disertai mengi dalam keluarga

PEMERIKSAAN FISIKKesadaran : Compos mentisTensi : 120/80 mmHgNadi : 86x/menitSuhu : 36.2˚CPernapasan : 20x/menitBerat badan : 30 kg

TELINGAKanan Kiri
Bentuk Daun
Telinga
Normal
Deformitas (-)
Normal
Deformitas (-)
Kelainan Congenital Tidak ada Tidak ada
Radang, Tumor Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tragus Tidak ada Tidak ada
Penarikan Daun
Telinga
Tidak ada Tidak ada
Kelainan pre-, infra-,
retroaurikuler
Tidak ada Tidak ada
Regio Mastoid Tidak ada
kelaianan
Tidak ada kelaianan
Liang Telinga CAE lapang,
serumen (-)
CAE lapang, serumen
(-)

Valsava Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Membran Timpani MT intak,
hiperemis (-),
edema (-), cone
of light (+) jam 5
MT intak, hiperemis (-),
edema (-), cone of light
(+) jam 7
TEST KANAN KIRI
Rinne Positif (+) Positif (+)
Weber Tidak ada
lateralisasi
Tidak ada
lateralisasi
Swabach Sama dengan
pemeriksa
Sama dengan
pemeriksa
Penala yang
dipakai512 Hz 512 Hz
TES PELANA

Pemeriksaan
Hidung
Hidung kanan Hidung kiri
Hidung luar Bentuk (normal), hiperemi
(-), nyeri tekan (-),
deformitas (-)
Bentuk (normal), hiperemi (-),
nyeri tekan (-), deformitas (-)
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
Cavum nasi Bentuk (normal), mukosa
livid (-), hiperemia (-)
Bentuk (normal), mukosa livid
(-), hiperemia (-)
Meatus nasi
media
Mukosa normal, sekret (-),
massa livid, mengkilat (-).
Mukosa normal, sekret (-),
massa livid, mengkilat (-).
Konka nasi
inferior
Edema (-), mukosa hiperemi
(-)
Edema (-), mukosa hiperemi
(-)
Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)
Pasase Udara (+) Normal (+) normal
Daerah sinus
frontalis
Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (-)
Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (-)
Daerah sinus
maksilaris
Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (-)
Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (-)

PEMERIKSAAN TRANSILUMINASI (Tidak dilakukan)

NASOPHARYNXRinoskopi Posterior
Koana : normalSeptum nasi : normalMuara tuba eustachius : normalTorus tubarius : normalKonka inferior dan media : normalDinding posterior : normal

OROPHARYNX
Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah
muda (N)
Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah
muda
Geligi Normal
Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)
Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-),
pseudomembran (-)
Palatum molle Ulkus (-), hiperemi (-)
Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+),
membrane (-), sekret (-)

Tonsila palatine Kanan Kiri
Ukuran T4,
hiperemis (+),
kripta melebar
(+), detritus
(+)
Ukuran T3,
hiperemis (+),
kripta melebar
(+), detritus
(+)
Fossa
Tonsillaris dan
Arkus
Faringeus
hiperemi (-) hiperemi (-)

LEHERLimfadenopati leher (-)
MAKSILO-FASIALParase N. VII perifer : tidak ada
Bentuk : Deformitas (-); Hematom (-)

DIAGNOSIS BANDINGTonsilitis kronis hipertrofi
eksaserbasi akutTonsilitis akutFaringitis tuberkulosis

PENUNJANGLaboratorium
Darah rutinCT, BT, APTT
Kultur dan uji resistensi kumanASTO

DIAGNOSIS KERJATonsilitis Kronik Hipertrofi Eksaserbasi Akut

PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa
Untuk sementara hindari makanan yang berminyak, minuman atau makanan dingin, manis atau yang mengiritasi tenggorokan .
Menjaga higiene mulut agar tidak terjadi tonsilitis berulang.
Datang kembali untuk kontrol setelah 5 hari, untuk melihat perkembangan penyembuhan.
Anjurkan keluarga untuk menjaga kesehatan pasien dan mempersiapkan pasien untuk melakukan operasi pengangkatan amandeljelaskan indikasi, dan komplikasinya.

Medikamentosa:Antibiotik: Cefixime 2x100 mg, selama 7-10
hariAnti inflamasi: Metil prednisolon 3x2 mg
selama 5 hariAnalgetik: asam mefenamat 3x500 mg
selama 5 hariVitamin C 2x500 mg
Diberikan sebelum pasien menjalani operasi tonsilektomi
Operatif: Tonsilektomi dengan metode diseksi and snar

PROGNOSISAd Vitam : ad bonamAd Fungsionam : ad bonam