lapsus fix radiologi
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
1/25
LAPORAN KASUS
STASE RADIOLOGI
BRONKOPNEUMONIA
Oleh:
Rodi Nur Fajri
Pemimi!":
dr# Nur$a!%o SRad
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI'ERSITAS MU(AMMADI)A( MALANG
*+,-
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
2/25
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulisan laporan kasus stase radiologi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada asulullah
SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir !aman.
"aporan kasus yang akan disampaikan dalam penulisan ini mengenai
#$ronkopneumonia%. Penulisan laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas
indi&idu stase radiologi
'engan terselesaikannya laporan kasus ini kami ucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada dr. Nurwanto spesialis radiologi, selaku
pembimbing kami, yang telah membimbing dan menuntun kami dalam pembuatan
laporan kasus ini.
(ami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami tetap membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya, semoga laporan kasus ini dapat berman)aat.
"amongan,
*ktober +
Penulis
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
3/25
3
BAB ,
PENDA(ULUAN
$ronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau
beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak in)iltrat
yang disebabkan oleh bakteri,&irus, jamur dan benda asing. /nsiden penyakit ini
pada negara berkembang hampir 01 pada anak-anak di bawah umur tahun
dengan resiko kematian yang tinggi. 2sia pasien merupakan )aktor yang
memegang peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak,
terutama dalam spektrum etiologi, gambaran klinis, dan strategi pengobatan.
"ebih dari 31 pneumoni pada anak-anak terjadi oleh karena in)eksi
&irus. (ira-kira sepertiga nya disebabkan oleh S4 5espiratory Syncitial 4irus6
dan sering menyebabkan bronkiolitis. Pneumonia bakterial sering disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes, Staphylococcus dan (lebsiella.
$ronkopneumonia jika tidak ditangani dengan optimal dapat
menyebabkan beberapa komplikasi yang serius diantaranya yaitu atelektasis,
empyema, abses paru, dan meningitis.
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah bagaimana cara mendiagnosis
bronkopneumonia dan penatalaksanaannya secara tepat.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
4/25
4
BAB *
LAPORAN KASUS
+. /dentitas
Nama Pasien 7 An 8
2mur 7 $ulan
9enis (elamin 7 "aki-laki
Alamat 7 Turi T: W+ Turi ;aduran "amongan
Nama *rang Tua 7 Ny W < Tn ;
;asuk /=' 7 +> September +
+.+ (eluhan 2tama dan Anamnesis
(eluhan 2tama 7
$atuk
iwayat penyakit sekarang 7
Pasien datang dengan keluhan batuk. $atuk dirasakan sejak hari yang
lalu. $atuk berdahak, tetapi dahak sulit dikeluarkan. Pasien juga mengeluh
demam sejak hari yang lalu tetapi tidak sampai kejang. 'emam hilang setelah
minum sanmol. Pasien juga menderita pilek.
iwayat penyakit dahulu 7
Pasien menderita penyakit yang sama pada bulan ;ei dan dirawat inap di
S ;uhammadiyah "amongan
iwayat penyakit keluarga7
tidak didapatkan data
iwayat penyakit sosial7
tidak didapatkan data
iwayat (elahiran7
"ahir Sc e.c. ibu sekalian steril, langsung menangis, cukup bulan.
iwayat nutrisi7
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
5/25
5
AS/ eksklusi) 3 bulan, minum susu )ormula, dan makan makanan
pendamping AS/ 5bubur6
+.0 Pemeriksaan ?isik
(eadaan 2mum7 $aik
4ital Sign7
Tensi 7 tidak diperiksa
Nadi 7 +:@ per menit
Suhu 7 ,+BC
Na)as 7 +@
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
6/25
6
$ronchopneumonia
+.3 Planning diagnosis7
"aboratorium7
'"
CP
adiologi 7 ?oto Thora@ AP
+.> Pemeriksaan Penunjang
+.>. "aboratorium
"eukosit >,: G,-,HNeutro)il 30,1 GI,-3>,H
"im)osit ,31 G+,-00,H
;onosit +,1 G0,->,H
Fosino)il ,+1 G,-+,H
$aso)il I,:1 G,-,H
Fritrosit ,+3 G0,:-,0H
8emoglobin ,I G,-:,H
8ematokrit 0,1 G,-,H
;C4 3>,0 G:>,-,H
;C8 +,> G+:,-03,H
;C8C 0,: G0,-0>,H
'W 01 G-3,H
Trombosit 0+0 G-H
;P4 G-H
8s CP ,33 mg
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
7/25
7
o Cor 7 bentuk dan ukuran dalam batas normal
o Pulmo 7 tampak patchy in)iltrat di seluruh lapang paru kanan kiri
o
(edua sinus kostophrenicus tajamo Thymus7 bentuk dan ukuran dalam batas normal
o Tulang dan so)t tissue tak nampak kelainan
o (esimpulan7 $ronkopneumonia
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
8/25
8
+.: '/A=N*S/S 'AN TFAP/
+.:. 'iagnosis7
$ronchopneumonia
+.:.+ Terapi 7
Poro Supp cc < +jam
/nj. 4iccilin 0@+ mg i&
/nj. =entamicin @0mg i&
Nebul PL 0cc@mg i&
(ompres hangat
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
9/25
9
BAB .
TIN/AUAN PUSTAKA
0. Anatomi saluran perna)asan
*rgan perna)asan berguna bagi transgportasi gas-gas dimana organ-organ
perna)asan tersebut dibedakan menjadi bagian dimana udara mengalir yaitu
rongga hidung, pharyn@, laryn@, trakhea, dan bagian paru-paru yang ber)ungsi
melakukan pertukaran gas-gas antara udara dan darah. Saluran perna)asan dibagi
menjadi +, saluran perna)asan atas dan saluran perna)asan bawah.
a. Saluran na)as bagian atas, terdiri dari7
6 8idung
;enghubungkan lubang-lubang sinus udara paraanalis yang masuk
kedalam rongga hidung dan juga lubang-lubang naso lakrimal yang menyalurkan
air mata kedalam bagian bawah rongga nasalis kedalam hidung.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
10/25
10
+6 Pharyn@
Pipa berotot yang berjalan dari dasar teanggorokan sampai
persambungannya dengan esophagus. pada ketinggian tulang rawan krikid maka
letaknya di belakang hidung 5naso pharyn@6, dibelakang mulut5oro pharyn@6, dan
dibelakang )arin@ 5laryngopharyn@6
b. Saluran perna)asn bagian bawah terdiri dari 7
6 "aryn@
Terletak di depan bagian terendah pharny@ yang memisahkan dari
kolumna &ertebra, berjalan sampai ketinggian &ertebra ser&ikalis dan masuk ke
dalam trakhea di bawahnya.
+6 Trachea
(urang lebih I cm panjangnya. Trachea berjalan dari laryn@ sampai kira-
kira ketinggian &ertebra torakalis ke lima dan ditempat ini bercabang menjadi dua
bronchus 5bronchi6.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
11/25
11
06 $ronchus
Terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira &ertebralis
torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea yang dilapisi oleh
jenis sel yang sama. Cabang utama bronchus kanan dan kiri tidak simetris.
$ronchus kanan lebih pendek, lebih besar dan merupakan lanjutan trachea dengan
sudut lancip. (eanehan anatomis ini mempunyai makna klinis yang
penting.Tabung endotrachea terletak sedemikian rupa sehingga terbentuk saluran
udara paten yang mudah masuk kedalam cabang bronchus kanan.
9ika udara salah jalan, maka tidak dapat masuk kedalam, paru-paru akan
kolaps 5atelektasis6. Tapi arah bronchus kanan yang hampir &ertikal maka lebih
mudah memasukkan kateter untuk melakukan penghisapan yang dalam. 9uga
benda asing yang terhirup lebih mudah tersangkut dalam percabangan bronchus
kanan. Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang-cabang lagi menjadi
segmen lobus, kemudian menjadi segmen bronchus. Percabangan ini terus-
menerus sampai cabang terkecil yang dinamakan bronchioles terminalis yang
merupakan cabang saluran udara terkecil yang tidak mengandung al&eolus.
$ronchiolus terminal kurang lebih bergaris tengah mm. $ronchiolus tidak
diperkuat oleh cincin tulang rawan, tetapi di kelilingi oleh otot polos sehingga
ukurannya dapat berubah. 'iluar bronchiolus terminalis terdapat asinus yang
merupakan unit )ungsional paru-paru, tempat pertukaran gas. Asinus terdiri
bronchiolus respiratorius, yang kadang- kadang memiliki kantung udara kecil atau
al&eoli yang bersal dari dinding mereka. 'uktus al&eolaris yang seluruhnya
dibatasi oleh al&eolus dan sakus al&eolaris terminalis merupakan struktur akhir
paru-paru.
6 Paru
;erupakan organ elastik berbentuk kerucut yang terletak dalam rongga
toraks atau dada. (edua paru-paru saling terpisah oleh mediastinum central yang
mengandung jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar. Setiap paru
mempunyai ape@ 5bagian atas paru6 dan dasar. Pembuluh darah paru dan
bronchial, bronkus, sara) dan pembuluh lim)e memasuuki tiap paru pada bagian
hilus dan membentuk akar paru. Paru kanan lebih besar daripada paru kiri,paru
kanan dibagi menjadi tiga lobus dan paru kiri dibagi menjadi dua lobus. "obus-
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
12/25
12
lobus tersebut dibagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronchusnya. Paru kanan dan kiri dibagi menjadi segmen. Paru kanan
mempunyai 0 buah segmen pada lobus superior, + buah segmen pada lobus
medius, buah pada lobus in)erior. Paru kiri mempunyai buah segmen pada
lobus superior dan buah segmen pada lobus in)erior. Tiap-tiap segmen masih
terbagi lagi menjadi belahan- belahan yang bernama lobules. 'idalam lobolus,
bronkhiolus ini bercabang- cabang banyak sekali, cabang ini disebut duktus
al&eolus. Tiap duktus al&eolus berakhir pada al&eolus yang diameternya antara
,+- ,0mm.
"etak paru dirongga dada di bungkus oleh selaput tipis yang bernama
selaput pleura. Pleura dibagi menjadi dua 7.6 pleura &isceral 5selaput dada
pembungkus6 yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.+.6 pleura
parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua pleura
ini terdapat rongga 5ka&um6 yang disebut ka&um pleura.Pada keadaan normal,
ka&um pleura ini &akum 5hampa udara6sehingga paru dapat berkembang kempis
dan juga terdapat sedikit cairan 5eksudat6 yang berguna untuk meminyaki
permukaannya 5pleura6, menghindarkan gesekan antara paru dan dinding sewaktu
ada gerakan perna)asan. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan
atmos)ir, sehingga mencegah kolpas paru kalau terserang penyakit, pleura
mengalami peradangan, atau udara atau cairan masuk ke dalam rongga pleura,
menyebabkan paru tertekan atau kolaps.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
13/25
13
=ambar percabangan bronkus segmentalis tampak anterior
=ambar percabangan bronkus segmentalis dilihat dari permukaan pulmo
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
14/25
14
0.+ Thymus
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
15/25
15
Pada gambaran radiolois pediatri normal, kelenjar thymus terlihat dalam
berbagai macam &ariasi. Ada 0 macam gambaran radiologis kelenjar thymus pada
pediatri, seperti7
Thymic Sail Sign
bentukan segitiga yang mengarah pada sisi kanan mediastinu. 8al ini tidak
bere)ek pendesakan seperti halnya pada massa dan tidak berpengaruh pada
struktur &askuler dan airway. 2kuran dapat berubah dengan adanya inspirasi.
Thymic Wa&e Sign
Thymic Wa&e sign merupakan gambaran &ariasi normal dari thymus pada
anak kecil. Thymus berbentuk seperti gelombang pada tepinya. Tepi
bergelombang berada diantara costae
Thymic Notch Sign
http://radiopaedia.org/articles/missing?article%5Btitle%5D=sail-sign-of-normal-thymushttp://radiopaedia.org/articles/missing?article%5Btitle%5D=sail-sign-of-normal-thymus -
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
16/25
16
Notch sign baik unilateral atau bilateral dapat dilihat pada percabangan
dari bagian in)erior dari thymus normal dan bayangan jantung
0.0 $ronkopneumonia
0.0. 'e)inisi
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru, distal dari bronkhiolus
terminalis yang mencakup bronkhiolus respiratorius, dan al&eoli yang berupa
in)iltrat atau konsolidasi pada al&eoli atau jaringan interstisial. Pneumonia dapat
mengakibatkan gangguan pertukaran gas setempat. Sedangkan bronkopneumonia
adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang
ditandai dengan adanya bercak-bercak in)iltrat yang disebabkan oleh bakteri,&irus,
jamur dan benda asing. 2sia pasien merupakan )aktor yang memegang peranan
penting pada perbedan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum
etiologi, gambaran klinis, dan strategi pengobatan
0.0.+ Ftiologi
"ebih dari 31 pneumoni pada anak-anak terjadi oleh karena in)eksi
&irus. (ira-kira sepertiga nya disebabkan oleh S4 5espiratory Syncitial 4irus6
dan sering menyebabkan bronkiolitis. Pneumonia bakterial sering disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes, Staphylococcus dan (lebsiella.
0.0.0 Pato)isiologi
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
17/25
17
2mumnya mikroorganime penyebab pneumonia ini terhisap ke paru
bagian peri)er melalui saluran respiratori. ;ulaDmula terjadi edema akibat reaksi
jaringan yang mempermudah proli)erasi dan penybaran kuman ke jaringan
sekitarnya. $agian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadi
serbukan sel P;N, )ibrin, eritrosit, cairan edema, dan ditemukannya kuman di
al&eoli. Stadium ini disebut stadium hepatisasi merah. Selanjutnya, deposisi )ibrin
semakin bertambah, terdapat )ibrin dan leukasit P;N di al&eoli dan terjadi proses
)agositosis yang cepat. Stadium ini disebut stadium hepatisasi kelabu.
Selanjutnya, jumlah makro)ag meningkat di al&eoli, sel akan mengalami
degenerasi, )ibrin menipis, kuman dan debris menghilang. Stadium ini disebut
stadium resolusi. Sistem bronkopulmoner jaringan paru yang tidak terkena akan
tetap normal.
0.0. ;ani)estasi (linis
$ronchopneumonia biasanya didahului oleh in)eksi traktus respiratoris
bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh naik sangat mendadak sampai 0I-
derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat
gelisah, dispenia perna)asan cepat dan dangkal disertai perna)asan cuping hidung
serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare.
$atuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah beberapa
hari mula-mula kering kemudian menjadi produkti).
Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan )isik
tetapi dengan adanya na)s dangkal dan cepat, perna)asan cuping hidung dan
sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. 8asil
pemeriksaan )isik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi
sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar
ronchi basah nyaring halus dan sedang.
0.0.3 Pemeriksaan Penunjang
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
18/25
18
. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah
Pada kasus bronkopneumonia oleh bakteri akan terjadi leukositosis
5meningkatnya jumlah neutro)il6
b. Pemeriksaan sputum
$ahan pemeriksaan diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam.
'igunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta
tes sensi)itas untuk mendeteksi agen in)eksius
c. Analisa gas darah untuk menge&aluasi status oksigenasi dan status asam basa
d. (ultur darah untuk mendeteksi bakterimia
e. Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen
mikroba
). CP
CP adalah suatu protein )ase akut yang disisntesis oleh hepatosit.
Sebagai respon in)eksi atau in)lamasi jaringan, produksi CP secara cepat
distimulasi oleh sitokin, terutama /"-3, /"- dan TN?. ;eskipun )ungsi pastinya
belum diketahui, CP sangat mungkin berperan dalam opsonisasi
mikroorganisme atau sel rusak, secara klinis CP digunakan sebagai alat
diagnostik untuk membedakan antara )aktor in)eksi dan nonin)eksi, in)eki &irus
dan bakteri, atau in)eksi super)isial atau pro)unda.
+. Pemeriksaan radiologi
a6 ontgen thoraks
$ronkopneumoni menyebabkan daerah konsolidasi multi)okal bilateral,
konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada in)eksi pneumokokal atau
klebsiella. /n)ilrate multiple seringkali dijumpai pada in)eksi sta)ilokokus dan
haemo)ilus.
=ambaran radiologis7
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
19/25
19
Pada )ilm polos, secara umum tidak mungkin mendiagnosis agen
penyebab in)eksi dari jenis bayangannya. $agian paru yang terkena menunjukkan
adanya peningkatan densitas dengan eksudat dan cairan in)lamasi yang
menempati ruang al&eolus. 2dara yang tetap mengisi bronkus yang terlibat
tampak sebagai lusensi berbentuk garis 5konsolidasi dengan bronkogram udara6.
(onsolidasi dapat menetap, seringkali setelah gejala-gejala pasien membaik. CT
tidak diperlukan pada pneumonia primer, namun dapat memungkinkan penilaian
terhadap adanya komplikasi
Secara radiologik dibedakan + jenis pneumoni yaitu pneumoni al&eolar
dan pneumoni intersitial
. Pneumonia Al&eolar7
Terjadi karena adanya radang bakteri yang menyebabkan kerusakan pada
dinding al&eoli serta edema dan eksudat al&eolar. Fksudatnya dapat berupa serous,
serosanguinus atau seropurulen, tergantung pada perkembangan penyakit. "umen
bronkiolus terisi dengan eksudat, tetapi dinding bronkus dan jaringan intersisial
tidak meradang. "im)adenopati kadang-kadang ditemukan. Fksudat al&eolar
menyebabkan gambaran perselubungan. Air bronkogram biasanya ditemukan di
antara daerah konsolidasi. Prosesnya bisa terjadi segmental atau non segmental.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
20/25
20
Penyebab jenis pneumonia ini umumnya (lebsiella dan Pneumococcus.
(adang-kadang sulit dibedakan dengan e)usi pleura atau adanya massa paru.
=ambaran radiologis ber&ariasi sesuai dengan stadium dan etiologinya.
+. Pneumonia /ntersisial
2mumnya disebabkan oleh &irus. /n)eksi oleh &irus berawal dari
permukaan dengan terjadinya kerusakan silia sel goblet dan kelenjar mukus
bronkioli, sehingga dinding bronkioli menjadi edematus. 9uga terjadi edema
jaringan intersisiel peribronkial. (adang-kadang al&eolus terisi cairan edema
dinding bronkiolus. Corakan bronko&askular meningkat, hiperareasi, bercak-
bercak in)iltrat dan e)usi pleura juga dapat ditemukan.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
21/25
21
0.0.3 (omplikasi
(omplikasi dari bronchopneumonia adalah 7
. Atelektasis, pengembangan paru yang tidak sempurna atau
kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau re)lek
batuk hilang
+. Fmpyema, suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm
rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga
pleura.
0. Abses paru, pengumpulan pus dala jaringan paru yang
meradang
. Fndokarditis, peradangan pada setiap katup endokardial
. ;eningitis, in)eksi yang menyerang selaput otak.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
22/25
22
0. Aspergilloma
0.. 'e)inisi
Aspergilloma, juga dikenal sebagai mycetoma atau bola jamur 5)ungus
ball6, adalah koloni jamur yang terdapat dalam ka&itas tubuh seperti paru-paru.
;ycetoma biasanya terdiri dari Aspergillus )umigatus 5spesies aspergillus yang
paling sering ditemukan6, dan merupakan bentuk non-in&asi) aspergillosis paru
Aspergilloma paru dapat berkembang pada indi&idu yang sebelumnya
telah memiliki panyakit paru dengan ka&itas pada parenkim parunya.
0..+ =ambaran adiologi
Aspergilloma biasanya muncul sebagai massa tipis jaringan lunak bulat
atau bulat lonjong yang terletak di dalam sekitar ka&itas dan digariskan oleh suatu
crescent air. 'engan mengubah posisi pasien biasanya menunjukkan bahwa massa
tersebut dapat bergerak, sehingga dapat mengkon)irmasikan diagnosis.
=ambar menunjukkan tuberkulosis dengan gambaran ka&itas terkait
dengan aspergilloma dengan gambaran rongga di lobus atas kiri 5panah hitam6
dengan area jaringan lunak opaM 5panah putih solid6. 8iperlusen pada area bulan
sabit 5panah terbuka6 merupakan sisa udara dalam rongga dan disebut sebagai the
air crescent sign 5 tanda bulan sabit udara6.
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
23/25
23
BAB 0
PEMBA(ASAN
Pasien datang dengan keluhan batuk. $atuk dirasakan sejak hari yang
lalu. $atuk berdahak, tetapi dahak sulit dikeluarkan. Pasien juga mengeluh
demam sejak hari yang lalu. Pasien juga mengeluh pilek. Tetapi tidak
mengalami kejang. 'ari hasil pemeriksaan )isik didapatkan takikardi,
hiperpireksia dan didapatkan takipneu. Pada auskultasi terdengar suara ronki
diseluruh lapang paru de@tra dan sinistra. 'ari hasil pemeriksaan laboratorium
pasien mengalami leukositosis 5>.:6, anemia 58b7 ,I6, dan penurunan
jumlah hematokrit 5,-,6.Setelah dilakukan )oto thora@ diperoleh gambaran patchy in)iltrat pada
seluruh lapang paru de@tra dan sinistra. Pada kasus bronkopneumoni, terjadi
konsolidasi bilateral di seluruh lapang paru. 2ntuk menduga adanya pneumoni,
maka keterangan klinis, laboratoris seperti jumlah leukosit dan hitung jenis,
penting untuk die&aluasi. 8al tersebut dapat membantu menegakkan diagnosis.
Pada pasien ini tampak gambaran opasitas pada ape@ pulmo de@tra yaitu kelenjar
thymus dengan sail sign appearance. Sedangkan cor, bentuk dan ukuran dalam
batas normal.
(FS/;P2"AN
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
24/25
24
'ari anamnesis, pemeriksaan )isik, pemeriksaan penunjang dan gambaran
radiologis didapatkan diagnosis bronkopneumoni pada pulmo de@tra dan sinistra.
DAFTAR PUSTAKA
-
7/23/2019 Lapsus Fix Radiologi
25/25
25
Asih . +3. Contnuing Fdication /lmu (esehatan Anak, (apita Selekta /lmu
(esehatan Anak, (uliah Pneumonia. 'i&isi espirologi $agian /lmu
(esehatan Anak ?( 2nair S2 'r.Soetomo Surabaya.
$udjang N. +0. adiologi 'iagnostik. ?akultas (edokteran 2ni&ersitas
/ndonesia. Fdisi (edua. 9akarta. $adan Penerbit ?( 2/.
?adhila A. +0. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan $ronkopneumonia
pada pasien bayi laki-laki berusia 3 bulan. ;edula, 4olume , Nomor +,
*ktober +0. ?akultas (edokteran 2ni&ersitas "ampung.
Patel . +>. "ecture Notes adiologi Fdisi (edua. 9akarta. Penerbit Frlangga
Price, Syl&ia Anderson. +I.Pathophysiology 7 Clinical Concepts o) 'isease
Processes. Alih $ahasa Peter Anugrah. Fdisi .9akarta 7 F=C.