lapsus dede obsgyn peb
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta
kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk
menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan. Salah satu penyebab
kematian perinatal adalah preeklampsia Penyakit hipertensi pada kehamilan berperan besar
dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal 1.
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian ibu dan
janin yang cukup tinggi di Indonesia. Di Indonesia menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia SDKI! tahun "##$ angka kematian ibu %KI! masih cukup tinggi yaitu &$# per
1##.### kelahiran. Penyebab kematian ibu terbesar '(,1) karena perdarahan dan eklamsikedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan yang memadai 1.
*erdasarkan + Report of the National High Blood Pressure Education Program
Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun "##1, hipertensi dalam
kehamilan diklasifikasikan menjadi hipertensi kronik, preeklampsia-eklampsia, hipertensi
kronik dengan superimposed preeklampsia, hipertensi gestasional disebut juga transient
hypertension1,".
Selain infeksi dan perdarahan, preeklampsiaeklampsia merupakan salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara
sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar antara
#,& ) sampai #,/ ), sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih kecil, yaitu #,#' )
sampai #,1 ). Di Indonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian
ibu berkisar 1,' ) sampai 1' ) 1,&.
Salah satu upaya untuk menurunkan %ngka Kematian Perinatal %KP! akibat
preeklampsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklampsia. %ngka kejadian dapat
diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. 0paya pencegahan
kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai
nilai prediksi 1.
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 IDENTITAS
ama 2 y. S
0mur 2 &1 3ahun
ama Suami 2 3n. 4
0mur 2 &/ 3ahun
1
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
2/31
Pendidikan 2 S-1
%gama 2 S5%
Pekerjaan 2 Ibu 6umah 3angga
Suku 2 Dayak
%lamat 2 7l. 8ele 9II o.:$
5asuk 6umah Sakit 2 "" 7anuari "#1;
3anggal %namnesis 2 "" 7anuari "#1;
Pendidikan 2 S5%
%gama 2 Islam
Pekerjaan 2 Samil anak ke-" mengeluh mules-mules
Riwaat Pena!it Se!a"an# :=s hamil anak ke-" mengaku mulai merasakan mules-mules sejak ? 1" jam S56S dan
bertambah sering sejak ? : jam S56S. 8endir @ampur Darah -!. %ir-air -!. 4erakan
janin A! sering. Pasien mengeluh pusing A! pandangan kabur -! yeri ulu hati -!
mual -! muntah -! Demam -!. =s juga mengeluhkan kedua kaki bengkak sejak ? 1
bulan yang lalu. =s memiliki ri
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
3/31
1. Riwaat Men$t"ua$i
5enarche 2 11 tahun
Siklus 2 "( hari
8amanya 2 '-/ hari
*anyaknya 2"-& kali ganti pembalut
dalam sehari
Dismenorhoe 2 -!
>P>3 2 #( #: "#1'
3P 2 1' #1 "#1;
2. Riwaat Pe"!awinan
Staus Pernikahan 2 Syah
Perkaidup 2 1
7umlah %nak 5eninggal 2 -!
%. Riwaat Kehamilan& Pe"$alinan 'an Ni(a$
o Kehamilan 3empat
Persalinan
0sia Penolong Penyulit 7K **8 Ket
1
"
P1%#
>amil
Sekarang
6umah"
thn
*idan
Kampung
- P 8upa -
). Riwaat Kelua"#a Be"en*ana : KB +,-
. Riwaat Ke$ehatan I/u : >3 -!, D5 -!, %sma -!, %lergi -!
0. Riwaat Ke$ehatan Kelua"#a: >3 -!, D5 -!, %sma -!, %lergi -!
2.% DATA OBEKTI +Peme"i!$aan i$i!- Kea'aan Umum : 3ampak Sakit Sedang
Ke$a'a"an : @ompos 5entis 4@SB C2:, 52;, 92'!
Tan'a 3ital
3ekanan Darah 2 1(#11# mm>g
adi 2 $#menit
66 2 "#menit
Suhu 2 &;,'o@
3
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
4/31
reguler, kuat angkat E isi cukup!
Ke4ala : ormochepal, @onjungtiva %nemis --! Sklera Ikterik --!
Lehe" : FF K4* -!, FF tiroid -!, G 79P -!
Th5"a6 : Simetris AA!, 6etraksi --!B
7antun# : S1 S" 3unggal, 6eguler, 5urmur -! 4allop -!
Pa"u : 9esikuler AA!, 6honki --!, Hheeing --!
A/'5men : @embung ?, bekas operasi usus buntu
A!, *ising 0sus A!, Supel, 3J0 " 7ari ↓ P 5cD 2 "(
@m!, yeri 3ekan -!.
8enital : : cm, eff. ;# ), selaput ketuban A!,
presentasi kepala, L >I, denominator belum jelas, tidak
teraba bagian terkecil janin atau tali pusa, portio tebal lunak
E!$t"emita$ :
De6t"a Sini$t"a
Ata$ %kral hangat, @63 M ",
=edema --!, 9arices --!
%kral hangat, @63 M ",
=edema --!, 9arices --!
Bawa
h
%kral hangat, @63 M ",
=edema AA!, 9arices --!
%kral hangat, @63 M ",
=edema AA!, 9arices --!
2.) Peme"i!$aan Penun9an#
La/5"at5"ium.
21 7anua"i 210 :
H*@ 2 $.;' 1#N&u8
6*@ 2 :.#' 1#N;u8
>4* 2 1#.1 gd8
P83 2 "(1 1#N&u8
>bs%g 2 -!
4DS 2 /' mgd8
@reatinin 2 1,#( mgd8
Protein 2 AApos."
2. Dia#n5$i$ Klini$:
Preeklamsia *erat pada 4"P1%# uk. :#-:1 minggu 7anin Intera 0terine 3unggal hidup.
4
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
5/31
2.0 Penatala!$anaan
1. 5gS=: :#) 1#cc A aOuades 1#cc I9!
". Drip. 5gS=: :#) ;gr 1'cc dalam Inf. 68 '##cc
&. ipedipin & 1# mg
:. Dopamet & '## mg
'. Pro induksi oksitosin '0I
;. Pasang D@
SUB7E;TI3E OB7E;TI3E ASSESSMENT PLANNIN
yeri perut semakin sering K0 2 3SS
Kes 2 C:9'5;
3D 2 1'#1## mm>g
2 $; menit, reguler, kuat
66 2 "/ menit, dangkal
3 2 &/,;#
@>IS 2 A! &1#-
D77 2 A! 1'(m
Preeklamsia *erat
pada 4"P1%# uk.
:#-:1 minggu
7anin Intera
0terine 3unggal
hidup.
- =bservasi 3anda
Ibu
- =bservasi
persalinan
Ibu mengatakan ingin
meneran
K0 2 baik
Kes 2 C:9'5;
3D 2 1;#11# mm>g
2 $( menit, reguler, kuat
66 2 "$ menit,
3 2 &/, @>IS 2 A! &1#-
D77 2 1'&m
3ampak vulva membuka, perineum
menonjol, dan tekanan anus
Preeklamsia *erat
pada 4"P1%# uk.
:#-:1 minggu
7anin Intera
0terine 3unggalhidup.
- Pimpin persalinan
- Drip =ytosin 1 a
Inf. 68 '##cc "#tp
Kala " dan kala &
persalinan
*ayi lahir segera me
7K 2 perempuan, **
gram, P*8 2 :& cm,
8D 2 &" cm. @aput -
kelainan kongenital
ketuban jernih.
5%K III. Inj. =ytos
I5!. Inj. =ytosin 1
ke-" ?1' menit setel
Pertama. P33 A! ? 1
5anual plasenta A!.
8ahir lengkap besert
selputnya. 8aserasi
II, heacting A!, perd
? #cc
5
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
6/31
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
7/31
Pandangan kabur -! yeri
0lu >ati -! 5ual -! 5untah
-!.
3anda 9ital
- 3ekanan darah2 1;#1## mm>g
- Jrekuensi nadi2 /( menit, reguler,
kuat
- Jrekuensi napas2 "# menit,
- Suhu2 &;,:o@
Pemeriksaan Jisik 0mum
- 5ata2 anemis --, ikterus --
- 7antung2 S1S" tunggal reguler,
murmur -!, gallop -!
- Paru2 vesikuler AA, ronki --,
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
8/31
- %bdomen2 3J0 " jari L Pusat,
Kontraksi A! baik
- Ckstremitas2 edema A! pada tungkai
ba
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
9/31
BAB III
TIN7AUAN PUSTAKA
%.1 De(ini$i
*erdasarkan + Report of the National High Blood Pressure Education Program Working
Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun "##11,:2
1. >ipertensi Kronik
%dalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan "# minggu atau hipertensi
yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan "# minggu dan hipertensi
menetap sampai " minggu pasca persalinan.
". Preeklampsia-eklampsia
Preeklampsi adalah hipertensi yang timbul setelah "# minggu kehamilan di sertai
dengan proteinuria.Cklampsi adalah preeklampsi yang disertai dengan kejang dan atau koma.
&. >ipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia
%dalah >ipertensi kronik yang disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik
disertai proteinuria.
:. >ipertensi gestasional disebut juga transient hypertension!
%dalah hipertensi yang timbul pada saat kehamilan tanpa disertai proetinuria dan
hipertensi menghilang setelah & bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda-
tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
>ipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik Q 1:#$# mm>g. Pengukuran
tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan " kali selang : jam. Proteinuria ialah adanya
# mg protein dalam urin selama ": jam atau sama dengan Q 1A dipstick 1.
Cdema, dahulu edema tungkai, dipakai sebagai tanda-tanda preeklampsia, tetapi
sekarang edema tungkai tidak dipakai lagi, kecuali edema generalisata anasarka!. Perlu
dipertimbangkan faktor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, bila didapatkan edema
generalisata, atau kenaikan berat badan F #,'/ kgminggu. Primigravida yang mempunyai
kenaikan berat badan rendah M #,&: kgminggu, menurunkan resiko hipertensi, tetapi
meningkatkan resiko berat badan bayi rendah1.
3abel 1. Diagnosis Kelainan >ipertensi pada Kehamilan
9
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
10/31
%.2 Kla$i(i!a$i
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah kehamilan "# minggu disertai
dengan proteinuria.
Preeklampsia dibagi menjadi " yaitu 2
10
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
11/31
1. Preeklampsia ringan
Preeklampsia ringan adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolikdiastolik Q
1:#$# sampai M 1;#11# mm>g dengan proteinuria Q A1 dipstik. Preeklampsia ringan
ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria danatau edema
setelah kehamilan "# minggu1,'.
". Preeklampsia berat
Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik Q 1;# mm>g
dan tekanan darah diastolik Q 11# mm>g disertai proteinuria'. Preeklampsia berat
dibagi menjadi a! Preeklampsia berat tanpa impending eklampsia, dan b!
Preeklampsia berat dengan impending eklampsia. Disebut impending eklampsia bila
preeklampsia berat disertai gejala R gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat,
gangguan visus, muntah R muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanandarah1,",&,:.
3abel ".Perbandingan Preeklampsi 6ingan dan *erat:.
A/n5"malita$ P"e e!lam4$ia Rin#an P"e e!lam4$ia Be"at
Te!anan 'a"ah 'ia$t5li! M 1## mm>g Q 11# mm>g
P"5teinu"ia 1A Persisten "A atau lebih
Ne"i Ke4ala - %da
8an##uan 4en#lihatan - %da
Ne"i e4i#a$t"ium - %da
Oli#u"ia - %daKe9an# + e!lam4$ia- - %da
K"eatinin Se"um ormal 5eningkat
T"5m/5$it54enia - %da
Penin#!atan en
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
12/31
%.) a!t5" Ri$i!5
3erdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang dapat
dikelompokkan dalam faktor risiko sebagai berikut21,",
• Primigravida, primipaternitas
• >iperplasentosis, misalnya2 mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes mellitus,
hidrops fetalis, bayi besar
• 0mur yang ekstrim. 0sia kurang dari "# tahun atau lebih dari &' tahun
• 6i
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
13/31
4ambar 1. 9askularisasi plasenta pada fetus normal dan preeklampsia
2. Te5"i I$!emia Pla$enta& Ra'i!al Be/a$& 'an Di$(un#$i En'5tel
I$!emia 4la$enta& 'an 4em/entu!an 5!$i'an>"a'i!al /e/a$
Pada teori invasi tropoblas, hipertensi dalam kehamilan teradi karena kegagalan
+remodeling arteri spiralis dengan akibat plasenta mengalami iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia akan menghasilkan radikal bebasoksidan
senya
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
14/31
Peningkatan permeabilitas kapiler
Peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor, misalnya endotelin.
Peningkatan faktor-faktor koagulasi
%. Te5"i Int5le"an$i Imun5l5#i$ I/u,7anin
• Pada kehamilan normal, tubuh ibu menerima hasil konsepsi, yang merupakan
suatu benda asing. Disebabkan oleh adanya human leukocyte antigen protein G
>8%-4!, yang memodulasi sistem imun, sehingga tidak bereaksi terhadap hasil
konsepsi.
• >8%-4 ini berfungsi untuk melindungi tropoblas dari lisis oleh Natural Killer
K! ibu.
• Pada hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi >8%-4.
*erkurangnya >8%-4 di sel desidua di daerah plasenta, menghambat invasi
tropoblas dalam desidua, yang penting dalam memudahkan vasodilatasi
pembuluh darah dan matriks di sekitarnya.
). Te5"i A'a4ta$i Ka"'i5=a$!ule"
• Pada kehamilan normal, pembuluh darah refrakter terhadap bahan-bahan
vasopressor, akibat adanya perlindungan dari sintesis prostaglandin oleh sel
endotel. 6efrakter artinya tidak peka atau dibutuhkan kadar yang lebih tinggi
untuk menimbulkan vasokonstriksi.
• Pada hipertensi dalam kehamilan, endotel kehilangan daya refrakternya terhadap
bahan vasopressor, sehingga terjadi peningkatan kepekaan terhadap rangsangan
dari bahan-bahan tersebut, hingga dalam tahap pembuluh darah menjadi sangat
peka terhadap rangsangan bahan vasopressor.
. Te5"i #eneti!
%da faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal. 4enotipe ibu lebih
menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan secara familial jika dibandingkan
dengan genotie janin. 3elah terbukti bah
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
15/31
selama kehamilan, memiliki resiko lebih rendah mengalami >DK, dan angka
kejadian preeklampsia lebih rendah pada ipertensi dalam Kehamilan".
%.0 Pe"u/ahan $i$tem 'an 5"#an 4a'a 4"ee!lam4$ia1&2
a. 35lume 4la$ma
Pada kehamilan normal, volume plasma meningkat dengan bermakna
hipervolemia!, guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan
tertinggi volume plasma pada hamil normal terjadi pada umur kehamilan &"-&:
minggu. Sebaliknya, oleh sebab yang tidak jelas pada preeklampsia terjadi
penurunan volume plasma antara -:#) dibanding kehamilan normal, disebut
hipovolemia. >ipovolemia diimbangi dengan vasokonstriksi sehingga terjadi
hipertensi. 9olume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-
organ penting.&
15
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
16/31
/. Hi4e"ten$i
>ipertensi merupakan tanda terpenting guna menegakkan diagnosis hipertensi
dalam kehamilan. 3ekanan diastolik menggambarkan resistensi perifer, sedangkan
tekanan sistolik, menggambarkan besaran curah jantung1.
Pada preeklampsia, peningkatan reaktivitas dimulai pada umur kehamilan "#
minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II. 3ekanan darah yang
tinggi pada preeklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkardian normal.
3ekanan darah menjadi normal beberapa hari pasca persalinan, kecuali pada
beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi "-
: minggu pasca persalinan.3ekanan darah bergantung terutama pada curah jantung,
volume plasma, resistensi perifer, dan viskositas darah1,".
3imbulnya hipertensi adalah akibat vasospasme menyeluruh dengan ukuran
tekanan darah Q1:#$# mm>g dalam " kali pengukuran selang ; jam. Dipilihnya
tekanan diastolik $# mm>g yang disertai proteinuria, mempunyai korelasi dengan
kematian perinatal tinggi. 5engingat proteinuria berkorelasi dengan nilai absolute
tekanan darah diastolik, maka kenaikan perbedaan! tekanan darah tidak dipakai
sabagai kriteria diagnosis hipertensi, hanya sebagai tanda
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
17/31
- 3anpa kenaikan tekanan darah diastolik Q $# mm>g
• Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi proteinuria
umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai
preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu.
• Pengukuran proteinuria, dapat dilakukan dengan urin dipstick 1##mgl atau A 1,
sekurang-kurangnya diperiksa " kali urin acak selang ; jam dan pengumpulan
proteinuria dalam ": jam. Dianggap patologis bila besaran proteinuria Q #
mg": jam.
A$am U"at Se"um
0mumnya meningkat Q ' mgcc. >al ini disebabkan oleh hipovolemia, yang
menimbulkan penurunan aliran darah ginjal dan mengakibatkan menurunnya filtrasi
glomerulus, sehingga menurunkan sekresi asam urat. Peningkatan asam urat dapat
terjadi juga akibat iskemia jaringan.K"eatinin
Sama halnya dengan kadar asam urat serum, kadar kreatinin plasma pada pre-
eklampsia juga meningkat. >al ini disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah
ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus, sehingga
menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma. Dapat
mencapai kadar kreatinin plasma Q 1 mgcc, dan biasanya terjadi pada pre-eklampsia
berat dengan penyulit pada ginjal.
Oli#u"ia 'an Anu"ia=liguria dan anuria terjadi karena hipovolemia sehingga aliran darah ke ginjal
menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun oliguria!, bahkan dapat
terjadi anuria. *erat ringannya oliguria menggambarkan berat ringannya
hipovolemia. >al ini menggambarkan pula berat berat ringannya preeklampsia.
'. Ele!t"5lit
Kadar elektrolit total menurun pada
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
18/31
natrium yang berlebihan. Ini berarti pada pre-eklampsia tidak diperlukan restriksi
konsumsi garam.
e. Te!anan 5$m5ti* !5l5i' 4la$ma>te!anan 5n!5ti!
=smolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan (
minggu. Pada preeklampsia tekanan onkotik makin menurun karena kebocoran
protein dan peningkatan permeabilitas vascular.
(. K5a#ula$i 'an (i/"in5li$i$
4angguan koagulasi pada preeklampsia, misalnya trombositopenia, jarang yang
berat, tetapi sering dijumpai. Pada preeklampsia terjadi peningkatan JDP, penurunan
antitrombin III, dan peningkatan fibronektin.
#. 3i$!5$ita$ 'a"ah
9iskositas darah ditentukan oleh volume plasma, molekul makro2 fibrinogen dan
hematokrit. Pada preeklampsia viskositas darah meningkat, mengakibatkan
meningkatnya resistensi perifer dan menurunnya aliran darah keorgan.
h. Hemat5!"it
Pada hamil normal hematokrit menurun karena hipovolemia, kemudian
meningkat lagi pada trimester III akibat peningkatan produksi urin. Pada
preeklampsia hematokrit menurun karena hipovolemia yang menggambarkan
beratnya preeklampsia.
i. E'ema
Dapat terjadi pada kehamilan normal. Cdema yang terjadi pada kehamilan
mempunyai banyak interpretasi, misalnya :#) edema dijumpai pada hamil normal,
;#) edema dijumpai dengan hipertensi, dan (#) edema dijumpai pada kehamilan
dengan hipertensi dan proteinuria.
Cdema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapiler. Cdema
yang patologik adalah edema yang non-dependent pada muka dan tangan, atau
edema generelisata, dan biasanya disertai dengan kenaikan berat badan yang cepat.
9. Hemat5l5#i*
Disebabkan oleh hipovolemia akibat vasospasme, hipoalbuminemia, hemolisis
mikroangiopatik akibat spasme arteriole, dan hemolisis akibat kerusakan endotel
arteriole. Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan hematokrit akibat
hipovolemia, peningkatan viskositas darah, trombositopenia, dan gejala hemolisis
mikroangiopatik.
18
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
19/31
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
20/31
5. 7anin
Pre-eklampsia dan eklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin yang
disebabkan oleh menurunnya perfusi utero-plasenta, hipovolemia, vasospasme, dan
kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta.Dampak pre-eklampsia dan eklampsia pada janin adalah 2
• #ntrauterine gro"th restriction I046! dan oligohidramnion
• Kenaikan morbiditas dan mortalitas janin, secara tidak langsung akibat
intrauterine gro"th restriction, prematuritas, oligohidroamnion, dan solusio
plasenta.
Ta/el %. Pe"u/ahan $i$tem 'an 5"#an 4a'a 4"ee!lam4$ia
Pe"u/ahan anat5mi
'an (i$i5l5#i
I/u hamil
ormal Preeklampsia
35lume 4la$ma >ipervolemia >ipovolemia
8in9al - Penurunan aliran darah ke ginjal
- Kerusakan glomerulus permiabilitas
kapiler meningkat proteinuria
- Kerusakan ginjal akibat vasospasme
pembuluh darah ginjal
Te!anan 5$m5ti!
!5l5i' 4la$ma
+On!5ti!-
5enurun pada umur
kehamilan ( minggu
Semakin menurun karena adanya kebocoran
protein plasma dan peningkatan
permiabilitas vaskuler
Hemat5!"it 5enurunhipervolemia! 5eningkat hipovolemia!
T"5m/5$it ormal M 1##.### sel mm&
He4a" ormal Subkapsular hematom nyeri epigastrium
Peningkatan enim hati
Neu"5l5#i! ormal - 9asogenik edema nyeri kepala berat
- Spasme arteri retina gangguan visus,
ablasio retina
- Kejang edema serebri, spasme
serebri, dan iskemia serebri
Ka"'i5=a$!ule" - %fterload menurun
@= meningkat
peningkatan kadar
estrogen dan
- %terload meningkat vasokontriksi perifer!
- Preload menurun hipovolemia!
20
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
21/31
progesteron
vasodilatasi perifer!
- Peningkatan preload
hipervolemia!
Pa"u ormal - 4agal jantung kiri, kerusakan pembuluh
darah kapiler paru, penurunan diuresis
5eningkatnya resiko edema paru
%.? 8am/a"an Klini! P"ee!lam4$ia Be"at 1&2&%&)
Preeklampsia merupakan penyulit dalam kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante,
intra dan postpartum. Dari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi menjadi
preeklampsia ringan dan berat1,".
Pembagian preeklampsia ringan dan berat tidaklah berarti adanya dua penyakit ang
jelas berbeda, sebab seringakali ditemukan penderita dengan preeklampsia ringan dapat
mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma1,".
4ambaran klinik preeklampsia bervariasi luas dan sangat individual. Kadang-kadang
sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang timbul lebih dahulu. 3imbulnya
hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang paling penting. amun, sayangnya
penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini. *ila penderita sudah mengeluh adanya
gangguan nyeri kepala, gangguan pengelihatan atau nyeri epigastrium, maka penyakit ini
sudah lanjut1,".
Bata$an :3imbulnya hipertensi Q 1;# 11# mm>g disertai proteinuria dan atau edema pada
kehamilan setelah "# minggu.
Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila didapatkan hipertensi dalam
kehamilan dengan satu atau lebih gejala di bag. 3ekanan darah
ini tidak menurun meskipun ibu hamil sedah dira
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
22/31
h. >emolisis mikroangiopatik
i. 3rombositopenia berat 2 M 1##.### sel mm& atau penurunan trombosit dengan cepat
j. 4angguan fungsi hepar kerusakan hepatoselular!2 peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase
k. Pertumbuhan janin intrauterin terhambat
l. Sindrom >C88P
%.@ Penatala!$anaan
A. Si!a4 te"ha'a4 4ena!itna: 4en#5/atan me'i!ament5$a
• Penderita preeklampsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk ra
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
23/31
pada rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi neuromuskular.
3ransmisi neuromuskular membutuhkan kalsium pada sinaps, sehingga pada
pemberian magnesium sulfat, akan menggeser kalsium yang kerja magnesium sulfat.
5agnesium sulfat menjadi pilihan pertama untuk kejang pada preeklampsia atau
eklampsia. @ara pemberian magnesium sulfat antara lain21'
• 8oading dose2 inititial dose
: gram 5gS=:2 intravena, :#) dalam 1# cc! selama 1' menit
• $aintenance dose%
Diberikan infus ; gram dalam larutan ringer ; jamB atau diberikan :-' gram i.m.
Selanjutnya maintenance dose diberikan : gram i.m tiap :-; jam.&
• Syarat-syarat pemberian 5gS=:2
a. >arus tersedia antidotum 5gS=:, bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium
glukonas 1#) 1 g 1#) dalam 1# cc! diberikan i.v. & menit.
b. 6eflek patella A! kuat
c. Jrekuensi nafas F1; kalimenit, tidak ada tanda-tanda distress pernafasan.
• 5agnesium sulfat dihentikan bila2
a. %da tanda-tanda intoksikasi
b. Setelah ": jam pascapersalinan atau ": jam setelah kejang terakhir
• Dosis terapeutik dan toksis 5gS=:
a. Dosis terapeutik2 :-/ mCO8 :,(-(,: mgdl!
b. >ilangnya reflek tendon2 1# mCO8 1" mgdl!
c. 3ehentinya pernafasan2 1' mCO8 1( mgdl!
d. 3erhentinya jantung2 F mCO8 F&; mgdl!
• *ila terjadi refrakter terhadap pemberian 5gS=:, maka diberikan salah satu obat
berikut2 tiopental sodium, sodium amobarbital, diaepam, atau fenitoin
• Diuretik tidak diberikan secara rutin, kecuali bila ada edema paru, payah jantung
kongestif atau anasarka. Diuretik yang dipakai adalah furosemid.
• Pemberian antihipertensi
5asih banyak pendapat dari beberapa negara tentang penentuan batas cut off !
tekanan darah untuk pemberian antihipertensi. *eberapa sumber menggunakan cut
off Q1;#11# mm>g, ada pula yang menentukan cut off F1";mm>g1,'.
23
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
24/31
7enis antihipertensi yang sering digunakan di Indonesia adalah Nifedipin, dosis
aC88P khususnya menurunnya trombosit dengancepat
Pen#5/atan Me'i!ament5$a :1&
1. 3irah baring miring ke satu sisi kiri!
". Infus Dekstrose ') "# tetesmenit
&. Pemberian 5gS=:
• Dosis %
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
25/31
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
26/31
e. Dilakukan penilaian kesejahteraan janin K340S4!
Pera
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
27/31
>ipertensi
Karena
Kehamilan
Preeklamsi
6ingan
Preeklamsi
*eratCklamsi
>ipertensi
Kronik
Polindes 6a
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
28/31
terminasi
kehamilan
BAB I3
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
29/31
dengan melakukan pera
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
30/31
BAB 3
KESIMPULAN
1. Diagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang yaitu Preeklampsia berat pada 4"P1%# :#-:1 minggu 73>I0 dan
Preeklampsia berat pada 4"P1%# post partus spontan
". Penatalaksanaan yang dilakukan di 6S0D dr. Doris Sylvanus sudah tepat yaitu dengan
terapi aktif dan terminasi kehamilan secepatnya, pemberian 5gS=:, dan pencegahan
intensif terhadap komplikasi yang mungkin terjadi
&. Pencegahan antepartum berupa %@ yang dilakukan perlu diperbaiki, terutama kinerja
provider agar %@ lebih teratur. *ila %@ dilakukan dengan ideal, kemungkinan adanya
komplikasi bisa dihindari.
30
-
8/19/2019 Lapsus DEDE obsgyn PEB
31/31
DATAR PUSTAKA
1. Praypertensive Disorders of Pregnancy. "##(. 8ippincott Hilliams E Hilkins 2 0S%
:. Jortner, Kimberly *., et al. ohns Hopkins $anual of Gynecology and ('stetrics+ /he+
0rd Cdition section II R =bstetrics, chapter 1: - >ypertensive Disorders of Pregnancy.
"##/. 8ippincott Hilliams E Hilkins 2 0S%'. Doddy, %. K., et al . "##(. 1tandar Pelayanan $edik 1$2 ('stetri dan Ginekologi R13
$ataram. 6S0 5ataram 2 5ataram