lapsus anemia akibat infeksi cacing

36
LAPORAN KASUS ANEMIA DEF. BESI ec INFEKSI HELMINTHES FAJAR KURNIAWAN H / 112011101008 SMF. PENYAKIT DALAM RSD. DR. SOEBANDI 1

Upload: fajar

Post on 24-Jan-2016

82 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

salah satu penyebab anemia adalah infeksi karena cacing terutama cacing tambang.

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

LAPORAN KASUS ANEMIA DEF. BESI ec INFEKSI HELMINTHES

LAPORAN KASUS ANEMIA DEF. BESI ec INFEKSI HELMINTHES

FAJAR KURNIAWAN H / 112011101008

SMF. PENYAKIT DALAM

RSD. DR. SOEBANDI

1

Page 2: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

STATUS PASIEN• Nama : Tn. Sapuan

• Usia : 75 tahun

• Jenis kelamin : Laki-laki

• Pekerjaan : Becak, Petani

• Alamat : Karangsono, Bangsal Sari

• Pendidikan : SD

• No. RM : 08.20.51

• Agama : Islam

• Suku bangsa : Jawa

• Tanggal MRS : Senin, 15 Juni 2015

• Tanggal pemeriksaan :Kamis, 18 Juni 20152

Page 3: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

ANAMNESAKELUHAN UTAMA

•Nyeri perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

•Pasien mengeluh nyeri perut di daerah epigastrium sejak 5 hari yang lalu

•Pasien juga merasakan lemas dan penurunan berat badan, mual, tetapi tidak muntah

•Pasien mengeluh ada yang berjalan-jalan diperutnya

•BAB sedikit, berwarna coklat kehitaman, agak keras, diare(-), BAK tidak ada keluhan

•Pasien mengaku sering ke ladang tidak memakai alas kaki

3

Page 4: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

4

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU•DM (-)•HIPERTENSI (-)•ASMA (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA•DM (-)•HIPERTENSI (-)•ASMA (-)•PENYAKIT DENGAN KELUHAN DIATAS (-)

RIWAYAT PENGOBATAN•PROMAGH•ANTI NYERI (LUPA)

STATUS GIZIBB: 45 kgTB: 160 cmBMI = Berat Badan (Kg) Tinggi badan²

BMI = 17,57 (gizi kurang)

Page 5: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

ANAMNESIS SISTEM

• Sistem Serebrospinal : Penurunan kesadaran (-), Demam (-), Kejang (-), Nyeri kepala (-).

• Sistem Kardiovaskuler : Palpitasi (-), Hipertensi (-), Nyeri dada (-).

• Sistem Pernafasan : Dyspneau (-), Batuk(-), Pilek (-), Pernafasan cuping hidung (-), Retraksi dinding dada (-), dan tidak ada ketertinggalan gerak.

• Sistem Gastrointestinal : Nyeri perut tidak terlokalisir, Mulut basah, Mual (+), Muntah (-), nafsu makan menurun, BAB tidak terdapat darah ataupun lendir. 5

Page 6: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

• Sistem Urogenital : BAK lancar dan tidak nyeri, serta berwarna kuning jernih.

• Sistem Muskuloskeletal : Tidak artrofi, tidak ada deformitas.

• Sistem Integumentum : Bengkak (-) Ikterik (-) Ptechiae (-) Purpura(-) Ekimosis (-)

6

Page 7: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik umum

•Keadaan umum : Lemah

•Kesadaran : Compos mentis

•Vital Sign :

Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 86 x/menit

RR : 18 x/menit

Suhu : 36,6°C

7

Page 8: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

• Kulit : Ikterus (-), Ptechiae (-), Purpura (-), Ekimosis (-)

• Kelenjar limfe: Tidak ada pembesaran

• Otot : Kekuatan otot normal, artrofi (-)

• Tulang : Tidak ada deformitas.

• Status Gizi :

• Berat badan : 45 kg

• Tinggi badan : 160 cm

• IMT : 17,57 %

Kesan : Didapatkan kesan status gizi tidak cukup baik (kurus).

8

Page 9: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

Kepala

•Bentuk : bulat lonjong, simetris

•Rambut : hitam, lurus

•Mata :

konjungtiva anemis : +/+

sklera ikterus : -/-

edema palpebra : -/-

refleks cahaya : +/+

•Hidung :

sekret (-), bau (-), pernapasan cuping hidung (-)9

Page 10: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

• Telinga: sekret (-), bau (-), perdarahan (-)

• Mulut : sianosis (-), bau (-)

2. Leher :

• KGB : tidak ada pembesaran

• Tiroid : tidak membesar

• JVP : tidak meningkat

• Kesan: terdapat konjugtiva anemis dan tidak didapatkan kelainan pada leher

10

Page 11: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

. Dada • Cor :

• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

• Palpasi : ictus cordis tidak teraba

• Perkusi : redup di ICS IV PSL D s/d ICS V MCL S

• Auskultasi: S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)

Kesan: tidak didapatkan kelainan pada jantung 11

Page 12: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PARU

Kesimpulan : Tidak didapatkan kelainan pada paru

Page 13: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

• Abdomen: o Inspeksi : cembungo Auskultasi : bising usus (+), 16 x/menit

o Palpasi : distended, H/L/R dbn, nyeri tekan(+) epigastrium,nyeri

ketok ginjal (-)o Perkusi : timpani

• Ekstremitas: o Superior : akral hangat +/+, edema-/-o Inferior : akral hangat +/+, edema

-/-

Kesimpulan : Abdomen nyeri tekan pada epigastrium, distended

13

Page 14: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

HASIL LAB

14

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Normal Satuan

HEMATOLOGI  

HEMATOLOGI LENGKAP (DL)

 

Hemoglobin 8.7 13.5-17.5 gr/dL

LED 62/93 0-15 mm/jam

Leukosit 9.9 4.5-11 109/L

Hematokrit 28.9 41-53 %

Trombosit 478 150-450 109/L

FAAL HATI  

SGOT 33 10-35 U/L(37oC)

SGPT 15 9-43 U/L(37oC)

Albumin 3.7 3.4-4.8 gr/dL

ELEKTROLIT  

NatriumKaliumChloridaCalsiumMagnesiumFosfor

133.04.86104.62.090.911.36

135-1553.5-5.090-1102.15-2.570.73-1.060.85-1.60

Mmol/LMmol/LMmol/LMmol/LMmol/LMmol/L 

FAAL GINJAL  

Kreatinin Serum 1.6 0.6-1.3 mg/dL

BUN 22 6-20 mg/dL

UreaAsam urat

487.6

26-433.4-7

gr/24hmg/dl

Page 15: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Normal Satuan

HEMATOLOGI  

SI 43 59-158 ug/dL

TIBC 168 228-428 ug/dL

FECESMAKROSWarna feces KonsistensiDarahLendir MIKROSEritrosit fecesLekosit fecesAmoeba Telur cacingSisa makananBakteri

  Kecoklatan LembekNegatifNegatif 0-20-2NegatifPositifPositifPositif

  Kuning kecoklatanLembekNegatifNegatif 0-20-2NegatifNegatifPositifPositif

 

15

Page 16: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Normal Satuan

HEMATOLOGI  

HEMATOLOGI LENGKAP (DL)

 

Hemoglobin 9.5 13.5-17.5 gr/dL

Leukosit 9.6 4.5-11 109/L

Hematokrit 28.8 41-53 %

Trombosit 384 150-450 109/L

16

Page 17: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

RESUME• Pasien datang ke IGD RSUD dr. Soebandi dengan mengeluh

nyeri perut dan badan lemas, nyeri tidak dapat di tunjukan lokasinya. Nyeri perut disarakan sejak 5 hari yang lalu dan memberat akhir-akhir ini. Pasien juga mengeluh semua badan lemas hingga tidak bisa bekerja. Pasien juga mengeluh mual namun tidak sampai muntah, pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 3 hari ini. Pasien mengatakan seperti ada yang berjalan-jalan didalam perutnya. BAB keras, sedikit, tidak diare berwara hitam, tidak ada darah. BAK berwarna kuning, banyak, dan tidak nyeri saat buang air kecil.

• Riwayat Penyakit Dahulu: disangkal. Riwayat Pengobatan: promagh dan anti nyeri (lupa). Riwayat Penyakit Keluarga: disangkal. Keadaan umum lemah, compos mentis, status gizi kurang baik, IMT: gizi kurang. Konjungtiva anemis +/+. Ictus cordis tidak teraba. Paru-paru dalam batas normal. Abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium. Akral hangat dan tidak didapatkan oedem pada seluruh ekstremitas. Pemeriksaan Laboratorium: anemia, defisiensi besi, terdapat telur cacing dalam feces.

17

Page 18: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Diagnosis Kerja

•Anemia defisiensi besi karena infeksi helminthes.

•DD: anemia karena sebab lain

Planning Diagnostik

•Pemeriksaan laboratorium, meliputi:

•Hematologi Lengkap (DL, EVA)

•Pemeriksaan feces

Planning Terapi

•Infus RL:D5 20 tpm (1500cc/24jam)

•Tranfusi PRC 2 kolf/hari

•Injeksi Ceftriaxon 2x1 gr

•Injeksi Alinamin F 2x1 amp 18

Ondancetron 3x1 amp

P/O

Sucralfat syrup 3x1

Mebendazole 1x1 tab

100mgDifenhidramin 2x1 tab 50mg50mg

Page 19: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Planninng Edukasi

a.Istirahat yang cukup

b.Konsumsi nutrisi tinggi kalori tinggi protein

c.Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien kepada

keluarga yang meliputi penyebab, perjalanan penyakit,

perawatan, prognosis, komplikasi serta usaha pencegahan

komplikasi

Prognosis

•Dubia ad bonam

19

Page 20: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PEMBAHASAN

20

Page 21: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Textbook Kondisi Pasien

Anamnesis - Usia anak, dewasa muda, lanjut - Gejala muncul secara perlahan:AnemiaDemamInfeksiMudah lelahDisertai pruiritusRasa tak enak di perutBatuk

Anamnesis(+) Usia 70 tahun

 (+)(-)(+)(+) (-)(+)(+)

 Pemeriksaan FisikGround itchSplenomegali (50% kasus)Eritema Whezing Malnutrisi 

 Pemeriksaan Fisik

(-)(-)(-)(-)(+)

21

Page 22: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Pemeriksaan PenunjangDarah lengkap SI, TIBCSaran pemeriksaan eosinofil, albumin

Pemeriksaan Penunjang(+)

(+) menurun

PenatalaksanaanKausatifSupportif Simptomatik

PenatalaksanaanInf. RL:D5 20 tpmTranf. PRC 1 kolf/hariInj. Ceftriaxone 2x1 grInj. Ceftriaxone 2x1 grInj. Ondancetron 3x1 ampInj. Alinamin F 2x1 ampP/O Sucralfat syrup 3x1Mebendazole 1x1 tab 100mgDifenhidramin 2x1 tab 50mgDiet TKTP

22

Page 23: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

ANEMIA DEFISIENSI BESIANEMIA DEFISIENSI BESI

23

KEGUNAAN ZAT BESI DALAM TUBUH

Pembentukan hemoglobin Pertumbuhan Bekerjanya bbrp macam enzim Meningkatkan :

ketahanan terhadap infeksikemampuan usus menetralisir zat toksikkemampuan belajar ( konsentrasi )

Page 24: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

EPIDEMIOLOGI DEFISIENSI BESI

• Negara maju : 20%• Negara berkembang / miskin : 30-80%

WHO ( INDONESIA )• 2/3 ibu hamil : Hb rendah• Kejadian BBLR : 20%

ADB ec INFEKSI CACING (54%)24

Page 25: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

Faktor predisposisi

• Status hematologi ibu hamil

• Pemberian makanan

• Infeksi menahun

• Infestasi parasit

25

Ketidak tahuanKetidak tahuanSosioekonomiSosioekonomiPerilaku pemberian makanPerilaku pemberian makanJenis makananJenis makananSanitasi lingkungan burukSanitasi lingkungan buruk

Page 26: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

METABOLISME BESI

26

Fe+++

Fe+++

Fe++

FerritinHemosiderinMyoglobinenzimTransferin

Sintesa Hb( sumsum tulang )

lambung

usus

HCL

Vit C

Zat besi Dalam makanan

Page 27: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

KEBUTUHAN TERHADAP BESI

• 5 – 10 mgr / hari

• Meningkat pada :

• Bayi

• Prasekolah

• Remaja / pubertas

• Penyakit infeksi

27

Pertumbuhanmeningkat

Sangat sedikitDeskuamasi: sel-sel kulit, sal cerna

Keringat, urine & empeduPengeluaran besi

Page 28: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

FAKTOR PENYEBAB

28

KEBUTUHAN MENINGKATPertumbuhan

Infeksi kronis / berulang

KEBUTUHAN MENINGKATPertumbuhan

Infeksi kronis / berulang

PENGELUARAN MENINGKATInfeksi cacing

amubiasis

PENGELUARAN MENINGKATInfeksi cacing

amubiasis

INTAKE KURANGGizi buruk

Makanan tambahan

INTAKE KURANGGizi buruk

Makanan tambahan

ABSORBSI KURANGDiare

Sindr malabsorbsiGizi buruk

ABSORBSI KURANGDiare

Sindr malabsorbsiGizi buruk

SINTESA BERKURANGKongenital hipo-transferinemia

SINTESA BERKURANGKongenital hipo-transferinemia

Page 29: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PATOFISIOLOGI INFEKSI CACING

29

• Hospes definitif: anusia

• Stdm. Infeksi: arva fillariform

• Ground itch

Page 30: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

MANIFESTASI KLINIS

• Anemis

• Ground itch

• Sindroma loffler

• Penurunan status gizi

30

Page 31: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

LABORATORIUMLABORATORIUM

anemia def. besi :

• Hb rendah

• Hematokrit rendah

• SI , TIBC

Infeksi cacing :

• Eosinofil

31

Page 32: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

DIAGNOSA

• Infeksi cacing : ditemukan telur dalam feces

• Defisiensi besi : SI menurun

Saran

• pemeriksaan eosinofil

• hapusan darah tepi32

Page 33: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PENGOBATANPENGOBATAN

• Terapi simptomatik

• Terapi kausal

berdasarkan penyebab e.c infeksi cacing : Anti helminthes =

Albendazole 1x400mg Mebendazole 1x100mg

• Terapi supportif

pemberian preparat FE, diet TKTP33

Page 34: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

TRANSFUSI DARAHTRANSFUSI DARAH

• Tidak sering dilakukan

• Indikasi khusus :

• Keadaan umum yang buruk

• Infeksi berat

• Gagal jantung

• Pemberian transfusi: sedikit dan berulang

34

Page 35: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

PROGNOSISPROGNOSIS

• Sangat bergantung kepada kausal

( kausal diobati, pemberian preparat besi,Prognosa baik )

• Defisiensi besi saja, jarang menimbulkan kematian

35

Page 36: Lapsus Anemia akibat infeksi cacing

36