laprak tphp ke-1

38
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN KARAKTERISTIK FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN ( BENTUK DAN UKURAN ) Oleh : Nama : Evie Yulia Rachman NPM : 240110097009 Hari, Tgl Praktikum : Selasa, 13-09-2011 Waktu : 15.00 – 17.00 WIB Co.Ass : R. Asri. N

Upload: a-mario-agung

Post on 25-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gdg

TRANSCRIPT

Page 1: Laprak Tphp Ke-1

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN

KARAKTERISTIK FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN

( BENTUK DAN UKURAN )

Oleh :

Nama : Evie Yulia Rachman

NPM : 240110097009

Hari, Tgl Praktikum : Selasa, 13-09-2011

Waktu : 15.00 – 17.00 WIB

Co.Ass : R. Asri. N

LAB. PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011

Page 2: Laprak Tphp Ke-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri pertanian, khususnya dalam bidang teknik

penanganan hasil pertanian, ilmu mengenai sifat karakteristik bahan hasil

pertanian sangatlah penting. Telah kita ketahui bahwa bahan – bahan hasil

pertanian sering kali mengalami kerusakan, baik dilahan maupun dalam proses

penanganan pasca panen. Kerusakan – kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh

berbagai faktor, diantaranya faktor mekanik, termal, fisiologis, biologis, dan

kimia. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai karakteristik teknik bahan hasil

pertanian sangat diperlukan, terutama untuk mencegah kerusakan bahan hasil

pertanian seminimal mungkin.

Salah satu sifat karakteristik fisik bahan hasil pertanian adalah mengenai

bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian. Seperti kita ketahui bentuk produk

pertanian merupakan parameter penting untuk mengetahui apakah karakteristik

bahan berupa udara atau air. Bentuk juga dijadikan pertimbangan dalam

memperhitungkan pendinginan atau pemanasan yang akan diberikan. Selain

bentuk, ukuran produk pertanian juga merupakan salah satu dari karakteristik

bahan yang esensial. Oleh karena itu, baik bentuk maupun ukuran, keduanya

merupakan dua karakteristik yang tak terpisahkan. Ada beberapa kriteria yang

dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian

diantaranya bentuk acuan, kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu bahan, serta

kemiripan bahan hasil pertanian terhadap benda-benda geometri tertentu.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bahan – bahan hasil pertanian sering kali

mengalami kerusakan, oleh karena itu dengan adanya praktikum kali ini, yaitu

mengenai karakteristik fisik bahan (bentuk dan ukuran) akan mengurangi

kerusakan yang akan terjadi selama masa pasca panen sampai ke tangan

konsumen, sehingga dengan demikian kualitas dari bahan hasil pertanian tersebut

akan semakin baik dan tentu saja akan memiliki harga jual yang semakin tinggi

pula.

Page 3: Laprak Tphp Ke-1

1.2 Tujuan Praktikum

Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,

kebundaran, kebulatan.

Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan

volume dan luas permukaannya.

Page 4: Laprak Tphp Ke-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian

Bahan-bahan hasil pertanian seringkali mengalami kerusakan baik di lahan

maupun dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-kerusakan tersebut

dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor fisiologis, mekanis,

termis, biologis, dan kimia.

Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan pengetahuan

tentang karakteristik atau sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan

karakteristik fisik, mekanik, dan termis. Selain itu pengetahuan karakteristik

bahan diperlukan untuk :

1. Merancang mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau materiny,

pengoperasian dan pengendaliannya.

2. Menganalisis dan menentukan efisiensi dari suatu mesin, amupun proses

pengolahan.

3. Mengembangkan produk-produk baru dari tanaman dan hewan.

4. Mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir.

Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan

dalam hal objek fisik bahan dan keduanya diperlukan untuk pendeskripsian

karakteristik fisik suatu bahan secara jelas.

Page 5: Laprak Tphp Ke-1

1.

Bentuk dari biji-bijian, buah-buahan dan tanaman pada umumnya tidak

beraturan (irregular), sedemikian sehingga jumlah data pengukuran yang sangat

besar diperlukan untuk mendiskripsikannya secara akurat. Meski demikian, dari

praktek pengukuran-pengukuran menunjukkan bahwa keragaman bentuk secara

umum dapat dijelaskan dengan baik oleh poros orthogonal yang ditentukan sesuai

tujuan: misalnya, benih biasanya dikarakteristikkan oleh panjang, lebar dan tebal.

Pada beberapa kasus, karakteristik suatu produk cukup dinyatakan dengan dua

atau bahkan satu dimensi saja.

 Ukuran bahan-bahan pertanian tidak seragam, melainkan tersebar

disekitar nilai reratanya. Dengan demikian, sangatlah penting untuk menyatakan

distribusi dari suatu ukuran disamping reratanya. Kualitas prosesing suatu bahan

(misal, pencacahan dan penggilingan) ditentukan oleh rerata ukuran dan standar

deviasi σ dari pruduk hasil proses.

2.2 Kriteria Bentuk dan Ukuran Bahan Hasil Pertanian

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk

dan ukuran dari suatu bahan hasil pertanian yaitu :

a. Bentuk acuan (charted standard)

Di dalam metode ini, permukaan dari potongan melintang dan memanjang

sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan bentuk-bentuk

yang sudah ada pada bentuk acuan (chart standard).

Kriteria bentuk dan ukuran, bentuk acuan :

Potongan membujur

Potongan melintang

Ada beberapa istilah untuk mendiskripsikan sebuah objek, yaitu:

Bentuk Deskripsi

Page 6: Laprak Tphp Ke-1

Bundar (round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)

Oblate Datar pada bagian pangkal dan pucuknya

Oblong Diameter vertikal > diameter horizontal

Conic Meruncing kearah bagian puncak

Ovate (bulat telur) Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal

Lopsided Sumbu yang menghubungkan pangkal dan puncak tidak

tegak lurus melainkan miring

Obovate Bulat telur terbalik

Elliptical Menyerupai bentuk (bulat panjang)

Truncate Kedua ujungnya mendatar / persegi

(kerucut terpotong)

Unequal Setengah bagian > dari yang lain (tidak seimbang)

Ribbed Sisi-sisi pada potongan melintang menyerupai sudut-

sudut

Regular (teratur) Bagian horisontalnya menyerupai lingkaran

Irregular Potongan horisontalnya tidak berbentuk lingkaran

Pembandingan pengamatan bentuk objek dengan bentuk acuan sama

dengan metode sederhana, akan tetapi merupakan metode yang subjektif,

sehingga setiap pengamatan dapat berbeda. Agar hasil pengamatannya sahih

diperlukan pengamat yang berpengalaman.

b. Kebundaran (roundness)

Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda

padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar 0-1. Apabila

nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1,

maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar.

Dimana,

Ap : luas permukaan proyeksi terbesar dari bahan dalam

posisi bebas

Ac : luas permukaan lingkara terkecil yang membatasi

Page 7: Laprak Tphp Ke-1

c. Kebulatan (sphericity)

Sphericity dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola yang

mempunyai volume sama dengan diameter bola terkecil yang dapat

mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu

bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil

pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat).

Kebulatan dari suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Dimana,

a = sumbu terpanjang (sumbu mayor)

b = sumbu terpanjang normal ke a (sumbu intermediate)

c = sumbu terpanjang normal ke a dan b (sumbu minor)

d. Pengukuran dimensi sumbu

Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar

proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat

photo pembesar (photographic enlarger), namun secara sederhana dapat pula

dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Overhead

Projector).

Adapun cara penggunaan pengukuran dimensi sumbu menggunakan OHP

adalah sebagai berikut :

1. Bahan (biji-bijian) diletakkan di atas OHP untuk diproyeksikan.

2. Kertas milimeter blok dipasangkan pada layar sehingga proyeksi bahan

berada di atas kertas milimeter blok tersebut.

3. Buatlah pola pada kertas milimeter blok sesuai dengan batas garis tepi dari

bahan.

4. Setelah dilakukan penjiplakan pola (tracing) maka sumbu a, b, dan c dari

bahan dapat diukur. Sumbu a adalah sumbu terpanjang (sumbu mayor),

Sphericity=diameter geometri rata−ratadiameter terpanjang

=( a. b . c )

12

a

Page 8: Laprak Tphp Ke-1

sumbu b adalah sumbu pertengahan (sumbu intermediate), dan sumbu c

adalah sumbu terpendek (sumbu minor).

e. Kemiripan terhadap benda-benda geometri

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil

pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-

benda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang (prolate spheroid), bulat

membujur (oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder. Adapun

definisi dari masing-masing bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

Bulat memanjang (prolate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau

sebuah elips berputar pada sumbu panjangnya. Salah satu contoh dari

bentuk ini adalah buah lemon (sejenis jeruk sitrun).

V = 43(π a b2)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 abe

sin-1 e

Bulat membujur (oblate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau sebuah

elips berputar pada sumbu pendeknya. Salah satu contohnya adalah buah

anggur.

V = 43(π a b2)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 b2

e ln ( 1+e

1−e ) Kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut

atau silinder (tabung). Contohnya wortel atau mentimun.

V = (❑3 )h (r12+r1r2+r2

2 )

S = (r1+r2 ¿ [h2+(r1−r2 )2 ]1 /2

Keterangan :V = volumeS = luas permukaana = sumbu memanjang elips (major axes)b = sumbu membujur elips (minor axes)e = eksentrisitas

Page 9: Laprak Tphp Ke-1

Keterangan :r1 = jari-jari bagian dasar kerucutr2 = jari-jari bagian puncak kerucuth = tinggi benda

Page 10: Laprak Tphp Ke-1

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat

Jangka sorong, penggaris, planimeter, jangka, kertas milimeter block, Over

Head Projector (OHP) dan spidol warna.

Bahan

Kentang, tomat, telur, jeruk dan wortel.

3.2 Prosedur Percobaan

1) Menentukan kebundaran (roundness) kentang, tomat, telur dengan

menggunakan OHP.

a. Tempatkan bahan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan.

b. Gambarlah proyeksi bahan pada kertas milimeter block.

c. Tentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas (Ap)

dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan

(Ap) dengan planimeter.

Ac

Ap Ap

d. Hitunglah kebundaran (roundness) bahan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

Roundness (Rd) = ApAc

= d1

2

d2

Dimana : r1 = diameter dalam, r2 = diameter luar

2) Menentukan kebulatan (sphericity) kentang, tomat, telur, dan biji jagung.

a. Ukurlah sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri sari sumbu a (sumbu

terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c (sumbu

terpendek/minor).

b. Hitunglah kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

Page 11: Laprak Tphp Ke-1

Sphericity = (a b c)1 /3

a

Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.

3) Menentukan volume dan luas permukaan teoritis mentimun, kentang,

tomat, telur, biji jagung.

a. Ukurlah sumbu a, b, dan c dari bahan.

b. Tentukanlah kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri :

bulat memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate

spheroid), dan kerucut berputar atau silinder.

c. Hitunglah volume dan luas permukaan teoritis bahan dengan

persamaan di bawah ini :

Bulat memanjang (prolate spheroid)

V = 43(π a b2)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 abe

sin-1 e

Bulat membujur (oblate spheroid)

V = 43(π a2b)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 b2

e ln ( 1+e

1−e )

Kerucut berputar atau silinder

V = (❑3 )h (r12+r1r2+r2

2 )

S = (r1+r2 ¿ [h2+(r1−r2 )2 ]1 /2

Keterangan :V = volumeS = luas permukaana = sumbu memanjang elips (major axes)b = sumbu membujur elips (minor axes)e = eksentrisitas

Keterangan :r1 = jari-jari bagian dasar kerucutr2 = jari-jari bagian puncak kerucut

Page 12: Laprak Tphp Ke-1

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Pengamatan Terhadap Roundness, Sphericity, dan Kemiripan Bahan

Hasil Pertanian ( Telur, Kentang, Tomat, Jeruk, dan wortel )

Kelompo

k

Roundness Sphericity Kemiripan

1.

Tomat 1 Tomat 1 Wortel 1

R1= 5,2 cm a = 6,94 cm a = 3,9 cm

R2= 8,2 cm b = 5,10 cm b = 1,44 cm

Rrata-rata= 0,365 c = 4,96 cm h = 19,8 cm

Tomat 2 Srata-rata = 0,806 S = 334,720 cm2

R1= 6,2 cm Tomat 2 V = 474,812 cm3

R2= 8,0 cm a = 6,2 cm Wortel 2

Rrata-rata= 0,600 b = 5,61 cm a = 3,5 cm

Tomat 3 c = 5,50 cm b = 1,4 cm

R1= 5,4 cm Srata-rata = 0,929 h = 20,2 cm

R2= 7,2 cm Tomat 3 S = 312,630cm2

Rrata-rata= 0,500 a = 5,8 cm V = 404,241 cm3

b = 5,11 cm Wortel 3

c =5,0 a = 4,16 cm

Srata-rata = 0,912 b = 1,24 cm

h = 15,8 cm

S = 272,579 cm2

V = 397,123 cm3

Telur 1 Jeruk 1 Lemon 1

R1= 5 cm a = 6,5 cm a = 5,8 cm

R2= 6 cm b = 6,3 cm b = 3,9 cm

Rrata-rata= 0,694 c = 4,8 cm e = 0,74

Page 13: Laprak Tphp Ke-1

2.

Telur 2 Srata-rata = 0,8945 S = 9262,94 cm2

R1= 4,7 cm Jeruk 2 V = 369,675 cm3

R2= 6,1 cm a = 7,0 cm Lemon 2

Rrata-rata= 0,594 b = 6,8 cm a = 5,3 cm

Telur 3 c = 5,4 cm b = 4,0 cm

R1= 4,5 cm Srata-rata = 0,9083 e = 0,656

R2= 7,3 cm Jeruk 3 S = 8424,8 cm2

Rrata-rata= 0,379 a = 6,3 cm V = 355,209 cm3

b = 6,2 cm Lemon 3

c = 5,6 cm a = 6,0 cm

Srata-rata = 0,9564 b = 4,0 cm

e = 0,74

S = 9827,19 cm2

V = 402,123 cm3

3. Kentang 1 Tomat 1 Jeruk 1

R1= 3,55 cm a = 6,54 cm a = 6,71 cm

R2= 4,6 cm b = 5,4 cm b = 5,11 cm

Rrata-rata= 0,596 c = 5,23 cm e = 0,648

Kentang 2 Srata-rata = 0,870 S = 478,317 cm2

R1= 3,6 cm Tomat 2 V = 963,728 cm3

R2= 4,6 cm a = 6,42 cm Jeruk 2

Rrata-rata= 0,612 b = 5,51 cm a = 6,52 cm

kentang 3 c = 5,31 cm b = 4,81cm

R1= 3,6 cm Srata-rata = 0,892 e = 0,675

R2= 4,1 cm Tomat 3 S = 443,668 cm2

Rrata-rata= 0,771 a = 6,09 cm V = 856,502 cm3

b = 5,15 cm Jeruk 3

c = 4,85cm a = 6,32 cm

Srata-rata = 0,876 b = 5,15 cm

e = 0,641

S = 326,320 cm2

Page 14: Laprak Tphp Ke-1

V = 861,648 cm3

4.

Telur 1 Jeruk 1 Wortel 1

R1= 4,5 cm a = 6,29 cm r1 = 3,05 cm

R2= 6,6 cm b = 6,27 cm r2 = 1,23 cm

Rrata-rata= 0,465 c = 4,26 cm h = 16 cm

Telur 2 Srata-rata = 0,8777 S = 216,5236 cm2

R1= 4,5 cm Jeruk 2 V = 244,007 cm3

R2= 7,2 cm a = 6,9 cm Wortel 2

Rrata-rata= 0,390 b = 6,2 cm r1 = 3,5 cm

Telur 3 c = 4,16 cm r2 = 1,8 cm

R1= 4,8 cm Srata-rata = 0,8151 h = 16 cm

R2= 6,5 cm Jeruk 3 S = 267,9065 cm2

Rrata-rata= 0,545 a = 7,0 cm V = 365,09 cm3

b = 6,9 cm Wortel 3

c = 4,98 cm r1 = 3,0 cm

Srata-rata = 0,8887 r2 = 1,2 cm

h = 18 cm

S = 238,6889 cm2

V = 264,65 cm3

5. Kentang 1 Tomat 1 Lemon 1

R1= 7,65 cm a = 6,5 cm a = 5,06 cm

R2= 9,05 cm b = 5,17 cm b = 3,81 cm

Rrata-rata= 0,714 c = 5,08 cm e = 0,658

Kentang 2 Srata-rata = 0,853 S = 7666,041 cm2

R1= 6,8 cm Tomat 2 V = 307,67 cm3

R2= 10,8 cm a = 5,38 cm Lemon 2

Rrata-rata= 0,396 b = 5,22 cm a = 5,4 cm

Kentang 3 c = 5,19 cm b = 4,03 cm

R1= 6,5 cm Srata-rata = 0,978 e = 0,665

R2= 9,8 cm Tomat 3 S = 8595,876 cm2

Rrata-rata= 0,440 a = 6,06 cm V = 367,361 cm3

Page 15: Laprak Tphp Ke-1

b = 4,70 cm Lemon 3

c = 4,54 cm a = 5,58 cm

Srata-rata = 0,834 b = 3,53 cm

e = 0,774

S = 8131,409 cm2

V = 291,254 cm3

Keterangan :

Roundness

Roudness ( Rd )= ApAc

= r 12

r 22

Sphericity

Sphericity=(ab c )

13

a

Kemiripan

Menentukan volume dan luas permukaan teoritis lemon, wortel, dan jeruk

1. Bulat memanjang (prolate spheroid) ; seperti Lemon

V = 43(π a b2)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 abe

sin-1 e

2. Bulat membujur (oblate spheroid) ; seperti Jeruk

V = 43(π a2b)

e = [1−( ba )

2]1 /2

S = 2 b2 + 2 b2

e ln ( 1+e

1−e )

Page 16: Laprak Tphp Ke-1

3. Kerucut berputar atau silinder ; seperti Wortel

V = (❑3 )h (r12+r1r2+r2

2 )

S = (r1+r2 ¿ [h2+(r1−r2 )2 ]1 /2

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai roundness, sphericity,

Vrata-rata, dan Srata-rata dari masing-masing bahan hasil pertanian (telur, tomat,

kentang, jeruk, dan wortel) seperti yang dapat dilihat pada tabel 1 di atas.

Kebundaran (roundness) merupakan suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari

suatu benda padat. Secara teoritis, nilai kebundaran suatu bahan berkisar dari 0-1.

Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk

bahan tersebut bundar. Begitu pula dengan kebulatan (sphericity), yang dapat

didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola yang mempunyai volume

yang sama dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek, seperti

halnya nilai kebumdaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1.

Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertranian mendekati 1, maka bahan

tersebut mendekati bentuk bola (bulat). Selain membandingkan dengan bentuk

standar, penentuan bentuk bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan

melihat kemiripan dengan benda-benda geometri tertentu, seperti bulat

memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid), dan kerucut

berputar atau silinder. Setelah itu barulah melakukan perhitungan terhadap

volume dan luas produk. Volume dan luas produk akan semakin besar apabila

nilai sumbu a, sumbu b, sumbu c semakin tinggi nilainya. Untuk lebih jelasnya,

bentuk dan ukuran dari bahan-bahan pertanian akan dipaparkan sebagai berikut :

Page 17: Laprak Tphp Ke-1

Telur

Pada pengamatan terhadap kebundaran (roundness) pada telur dilakukan

oleh kelompok 2 dan 4. Setiap kelompok menentukan nilai kebundaran

(roundness) telur masing-masing 3 buah telur. Pada kelompok 2, besarnya nilai

roundness rata-rata telur 1 adalah 0,694, telur 2 adalah 0,594, dan telur 3 adalah

0,397. Dari ketiga telur tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah pada

telur 1, yaitu 0,694. Hal ini berarti telur 1 memiliki nilai roundness yang paling

mendekati 1 jika dibandingkan dengan telur yang lain. Ini artinya telur 1 dapat

digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bundar

jika dibandingkan dengan telur 2 dan 3. Sedangkan pada kelompok 4, besarnya

nilai roundness rata-rata telur 1 adalah 0,465, telur 2 adalah 0,390, dan telur 3

adalah 0,545. Dari ketiga telur tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah

pada telur 3, yaitu 0,545. Hal ini berarti telur 3 memiliki nilai roundness yang

paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan telur yang lain. Ini artinya telur 3

dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati

bundar jika dibandingkan dengan telur 1 dan 2.

Kentang

Pada pengamatan terhadap kebundaran ( roundness ) pada kentang

dilakukan oleh kelompok 3 dan 5. Setiap kelompok menentukan nilai kebundaran

(roundness) kentang masing-masing 3 buah. Pada kelompok 3, besarnya nilai

roundness rata-rata kentang 1 adalah 0,596, kentang 2 adalah 0,612, dan kentang

3 adalah 0,771. Dari ketiga kentang tersebut yang memiliki roundness terbesar

adalah pada kentang 3, yaitu 0,771. Hal ini berarti kentang 3 memiliki nilai

roundness yang paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan kentang yang lain.

Ini artinya kentang 3 dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian

yang paling mendekati bundar jika dibandingkan dengan kentang 1 dan 2.

Sedangkan pada kelompok 5, besarnya nilai roundness rata-rata kentang 1 adalah

0,714, kentang 2 adalah 0,396, dan kentang 3 adalah 0,440. Dari ketiga kentang

tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah pada kentang 1, yaitu 0,714.

Hal ini berarti kentang 1 memiliki nilai roundness yang paling mendekati 1 jika

dibandingkan dengan kentang yang lain. Ini artinya kentang 1 dapat digolongkan

Page 18: Laprak Tphp Ke-1

dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bundar jika

dibandingkan dengan kentang 2 dan 3.

Jeruk

Pada pengamatan terhadap kebulatan (sphericity) pada jeruk dilakukan

oleh kelompok 2 dan 4. Setiap kelompok menentukan nilai kebulatan (sphericity)

jeruk masing-masing 3 buah. Pada kelompok 2, besarnya nilai sphericity rata-rata

jeruk 1 adalah 0,9083, jeruk 2 adalah 0,8945, dan jeruk 3 adalah 0,9564. Dari

ketiga jeruk tersebut yang memiliki sphericity terbesar adalah pada jeruk 3, yaitu

0,9564. Hal ini berarti jeruk 3 memiliki nilai sphericity yang paling mendekati 1

jika dibandingkan dengan jeruk yang lain. Ini artinya jeruk 3 dapat digolongkan

dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bentuk bola (bulat)

jika dibandingkan dengan jeruk 1 dan 2. Sedangkan pada kelompok 4, besarnya

nilai sphericity rata-rata jeruk 1 adalah 0,8777, jeruk 2 adalah 0,8151, dan jeruk 3

adalah 0,8887. Dari ketiga jeruk tersebut yang memiliki sphericity terbesar juga

terdapat pada jeruk 3, yaitu 0,8887. Hal ini berarti jeruk 3 memiliki nilai

sphericity yang paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan jeruk yang lain. Ini

artinya jeruk 3 dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang

paling mendekati bentuk bola (bundar) jika dibandingkan dengan jeruk 1 dan 2.

Hal ini menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran pada jeruk 3 yang dilakukan

olek kelompok 2 dan 4 memiliki bentuk yang paling mendekati seperti bentuk

bulat karena nilai spherycity-nya paling mendekati 1.

Selain pengukuran kebulatan (sphericity), pada jeruk juga dilakukan

pengukuran dimensi sumbu, dan kemudian menentukan kemiripan bahan terhadap

benda-benda geometri, serta menghitung volume dan luas permukaan teoritisnya.

Untuk kemiripan bahan terhadap benda geometri, jeruk termasuk dalam bentuk

‘bulat membujur (oblate spheroid)’ dimana bentuk ini terjadi apabila sebuah

bentuk elips berputar pada sumbu bujurnya. Untuk jeruk 1 besarnya Vrata-rata adalah

sebesar 963,728 cm3 dan Srata-rata 478,317 cm2, untuk jeruk 2 besarnya Vrata-rata

adalah sebesar 856,502 cm3 dan Srata-rata 443,6682 cm2, dan Untuk jeruk 3 besarnya

Vrata-rata adalah sebesar 861,648 cm3 dan Srata-rata 326,320 cm2. Diantara ketiga jeruk

Page 19: Laprak Tphp Ke-1

tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya ketiga

jeruk tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.

Tomat

Pada pengamatan terhadap kebundaran (roundness) pada tomat dilakukan

hanya oleh kelompok 1. Besarnya nilai roundness rata-rata tomat 1 adalah 0,365,

tomat 2 adalah 0,600, dan tomat 3 adalah 0,500. Dari ketiga tomat tersebut yang

memiliki roundness terbesar adalah pada tomat 2, yaitu 0,600. Hal ini berarti

tomat 2 memiliki nilai roundness yang paling mendekati 1 jika dibandingkan

dengan tomat yang lain. Ini artinya tomat 2 dapat digolongkan dalam kategori

bahan hasil pertanian yang paling mendekati bundar jika dibandingkan dengan

telur 1 dan 3.

Selain pengukuran kebundaran (roundness), pada tomat juga dilakukan

pengukuran untuk menentukan nilai kebulatan (sphericity). Besarnya nilai

sphericity rata-rata tomat 1 adalah 0,806, tomat 2 adalah 0,929, dan tomat 3

adalah 0,912. Dari ketiga tomat tersebut yang memiliki sphericity terbesar adalah

pada tomat 2, yaitu 0,929. Hal ini berarti tomat 2 memiliki nilai sphericity yang

paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan tomat yang lain. Ini artinya tomat 2

dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati

bentuk bola (bulat) jika dibandingkan dengan tomat 1 dan 3.

Lemon

Pada pengamatan terhadap kemiripan pada benda-benda geometri pada

lemon dilakukan oleh kelompok 2 dan 5. Setiap kelompok melakukan pengukuran

dimensi sumbu bahan, menentukan kemiripan bahan terhadap benda-benda

geometri, dan menghitung volume dan luas permukaan teoritisnya. Untuk

kemiripan bahan terhadap benda geometri, lemon termasuk dalam bentuk ‘bulat

memanjang (prolate spheroid)’ dimana bentuk ini terjadi apabila sebuah bentuk

elips berputar pada sumbu panjangnya. Pada kelompok 2, besarnya nilai Vrata-rata

pada lemon 1 adalah sebesar 369,675 cm3 dan Srata-rata 9262,94 cm2, besarnya nilai

Vrata-rata pada lemon 2 adalah sebesar 355,209 cm3 dan Srata-rata 8424,80 cm2, dan

besarnya nilai Vrata-rata pada lemon 3 adalah sebesar 402,123 cm3 dan Srata-rata

Page 20: Laprak Tphp Ke-1

9827,19 cm2. Diantara ketiga lemon tersebut memiliki volume dan luas yang tidak

jauh berbeda, ini artinya ketiga lemon tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang

cukup seragam. Sedangkan pada kelompok 5, besarnya nilai Vrata-rata pada lemon 1

adalah sebesar 307,67 cm3 dan Srata-rata 7666,041 cm2, besarnya nilai Vrata-rata pada

lemon 2 adalah sebesar 367,361 cm3 dan Srata-rata 8595,876 cm2, dan besarnya nilai

Vrata-rata pada lemon 3 adalah sebesar 291,254 cm3 dan Srata-rata 8131,409 cm2.

Diantara ketiga lemon tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda,

ini artinya ketiga lemon tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup

seragam.

Dengan mengetahui luas permukaan dari buah-buahan seperti jeruk,wortel

dan lemon sangat penting dalam tes-tes tertentu, misalnya dalam pengukuran

respirasi, dalam penentuan warna dan pemantulan cahaya, dalam fenomena

transfer panas, dll. Dalam perkembangan terakhir luas permukaan bahan,

disamping warna, juga sangat menentukan dalam pengembangan image-sensor

unatuk keperluan otomatisasi dan robotisasi mesin-mesin pertanian. Sedangkan

dengan mengetahui volume dari berbagai produk pertanian berperan sangat

penting dalam berbagai teknologi proses dan dalam evaluasi kualitas produk.

Wortel

Pada pengamatan terhadap kemiripan pada benda-benda geometri pada

wortel dilakukan oleh kelompok 1 dan 4. Setiap kelompok melakukan pengukuran

dimensi sumbu bahan, menentukan kemiripan bahan terhadap benda-benda

geometri, dan menghitung volume dan luas permukaan teoritisnya. Untuk

kemiripan bahan terhadap benda geometri, wortel termasuk dalam bentuk ‘kerucut

berputar atau silinder’ dimana bentuk ini menyerupai kerucut atau silinder

(tabung). Pada kelompok 1, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 1 adalah sebesar

474,812 cm3 dan Srata-rata 334,720 cm2, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 2 adalah

sebesar 404,241 cm3 dan Srata-rata 312,630 cm2, dan besarnya nilai Vrata-rata pada

wortel 3 adalah sebesar 397,123 cm3 dan Srata-rata 272,579 cm2. Diantara ketiga

wortel tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya

ketiga wortel tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.

Sedangkan pada kelompok 4, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 1 adalah sebesar

Page 21: Laprak Tphp Ke-1

244,007 cm3 dan Srata-rata 216,5236 cm2, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 2 adalah

sebesar 365,09 cm3 dan Srata-rata 267,9065 cm2, dan besarnya nilai Vrata-rata pada

wortel 3 adalah sebesar 264,65 cm3 dan Srata-rata 238,6889 cm2. Diantara ketiga

wortel tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya

ketiga wortel tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.

Dengan mengetahui luas permukaan dari buah-buahan seperti jeruk,wortel

dan lemon sangat penting dalam tes-tes tertentu, misalnya dalam pengukuran

respirasi, dalam penentuan warna dan pemantulan cahaya, dalam fenomena

transfer panas, dll. Dalam perkembangan terakhir luas permukaan bahan,

disamping warna, juga sangat menentukan dalam pengembangan image-sensor

unatuk keperluan otomatisasi dan robotisasi mesin-mesin pertanian. Sedangkan

dengan mengetahui volume dari berbagai produk pertanian berperan sangat

penting dalam berbagai teknologi proses dan dalam evaluasi kualitas produk.

Page 22: Laprak Tphp Ke-1

BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mengenai “ Karakteristik

Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk dan Ukuran) “ ini adalah sebagai berikut :

Besarnya nilai roundness telur 1 pada kelompok 2 memiki nilai kebundaran

yang paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk bundar.

Sedangkan pada kelompok 4, telur 3 lah yang memiliki nilai kebundaran

(roundness) paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk bundar.

Besarnya nilai roundness kentang 3 pada kelompok 3 memiki nilai

kebundaran yang paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk

bundar. Sedangkan pada kelompok 5, kentang 1 lah yang memiliki nilai

kebundaran (roundness) paling mendekati 1, sehingga paling mendekati

bentuk bundar.

Besarnya nilai sphericity yang paling mendekati 1 pada kelompok 2 dan 4

adalah sama, yaitu pada jeruk 3. Ini artinya jeruk 3 memiliki bentuk yang

paling mendekati bulat.

Besarnya nilai roundness dan sphericity pada tomat yang paling mendekati 1

adalah pada tomat 2, sehingga tomat 2 lah yang paling mendekati bentuk

bundar serta bulat jika dibandingkan dengan tomat yang lain.

Jeruk memiliki kemiripan terhadap benda geometri, yaitu bulat membujur.

Besarnya nilai Vrata-ratan dan Srata-rata dari ketiga jeruk pada uji kemiripan terhadap

benda geometri tidak lah berbeda jauh, sehingga ketiga jeruk tersebut dapat

dikatakan memiliki bentuk yang cukup seragam.

Lemon memiliki kemiripan terhadap benda geometri, yaitu bulat memanjang.

Besarnya nilai Vrata-ratan dan Srata-rata pada uji kemiripan terhadap benda geometri

pada lemon yang dilakukan oleh kelompok 2 dan 5 memberikan nilai yang

tidak jauh berbeda, sehingga lemon tersebut dapat dikatakan memiliki bentuk

yang cukup seragam.

Wortel memiliki kemiripan terhadap benda geometri, yaitu kerucut berputar

atau silinder.

Page 23: Laprak Tphp Ke-1

Besarnya nilai Vrata-ratan dan Srata-rata pada uji kemiripan terhadap benda geometri

pada wortel yang dilakukan oleh kelompok 1 dan 4 memberikan nilai yang

tidak jauh berbeda, sehingga wortel tersebut dapat dikatakan memiliki bentuk

yang cukup seragam.

Dengan mengetahui luas permukaan dari buah-buahan seperti jeruk,wortel

dan lemon sangat penting dalam tes-tes tertentu, misalnya dalam pengukuran

respirasi, dalam penentuan warna dan pemantulan cahaya, dalam fenomena

transfer panas, dll.

Dengan mengetahui volume dari berbagai produk pertanian berperan sangat

penting dalam berbagai teknologi proses dan dalam evaluasi kualitas produk.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah sebagai

berikut :

Praktikan dapat menggunakan alat dan bahan secara hati-hati dikarenakan

salah satu dari bahan percobaan dapat pecah seperti telur, tomat yang dapat

benyek, teliti dalam penggunaan rumus untuk perhitungan V dan S yang

berbeda-beda pada setiap bahan serta saat mengsubstitusikan angka-angka ke

dalam rumus berikut satuannya.

Alat OHP (Overhead Projector) sebaiknya diperbanyak minimal 2 buah alat

OHP, dan jika ada dua alat dalam satu shift bisa melakukan dua percobaan,

hal ini untuk menjangkau para praktikan bisa melihat dan mencoba proses

pengukuran dimensi sumbu dan kebundaran (roundness) ini, karena jika

hanya satu alat saja, sangat sulit untuk jumlah praktikum yang cukup banyak

dalam satu shift bisa menjangkau dan memantau berlangsungnya percobaan.

Praktikan harus teliti membaca angka yang tedapat pada jangka sorong, harus

diperhatikan pula cara membaca skala vernier dan noniusnya.

Praktikan harus tertib agar tidak terjadi kericuhan yang mengganggu

praktikan lainnya.

Page 24: Laprak Tphp Ke-1

DAFTAR PUSTAKA

Nurjanah, Sarifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Mata Kuliah Teknik

Penanganan Hasil Pertanian______Semester Ganjil 2011/2012.

Jatinangor : FTIP Universitas Padjadjaran.

Sudaryanto, dkk. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Bandung : Pustaka

Giratuna.

Syarief, Rizal. 1986. Pengetahuan Bahan Pangan Untuk Industri Pertanian.

Bogor : Mediyatama Sarana Perkasa.

Tjahjadi,Carmencita. Buku Ajar : Penanganan Segar dan Penyimpanan Sayur

dan Buah-buahan. 2003. Bandung : Universitas Padjadjaran

http://bambangpurwantana.staff.ugm.ac.id/pengetahuan bahan/pengBhn01.doc

(diakses pada tanggal 15 September 2011 pukul 20.00 WIB)

Page 25: Laprak Tphp Ke-1

LAMPIRAN