laprak pengujian plastik r.fikri
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
Laporan Praktikum
Material Polimer
Percobaan Identifikasi Polimer
oleh:
Kelompok : 6
Nama : Riansya Fikri Primandika Akbar (13713038)
Anggota (NIM) : Irza AZ (13712006)
Beta Salman (13712011)
Toni Subagja (13712040)
Prima Iman Pangestu (13713004)
Imam Fauzan Adzy (13713011)
Tania Zefanya Tarigan (13713015)
Nugraha Bastara Putra (13713021)
Mardi Longalayuk (13713033)
Riansya Fikri P.A (13713038)
Gilang Awan (13713049)
Risma Pratiwi (10512079)
Laboratorium Metalurgi dan Teknik Material
Program Studi Teknik Material
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Polimer adalah sebuah jenis dari suatu material yang mempunyai karakteristik
tersendiri. Seperti terdiri dari rantai panjang suatu molekul identik atau biasa kita
sebut monomer. Selain itu polimer juga mempunyai karakteristik mempunyai
temperatur transisi.
Kebanyakan orang menganggap polimer sebagai plastik. Padahal jenis dari
polimer banyak sekali, seperti karet, kayu, rambut, karet sintetis, dan sebagainya.
Pada laporan kali ini, penulis akan fokus pada identifikasi dari polimer yang
berjenis plastik. Metodenya adalah dengan membandingkan antara massa jenis suatu
zat. Dengan massa jenis dari suatu material. Dikarenakan sebuah polimer plastik
mempunyai karakteristik massa jenis tersendiri.
1.2 Tujuan Praktikum
Menentukan massa jenis dari sebuah material plastik yang tidak diketahui
jenisnya.menggunakan cairan air, etanol, minyak, dan gliserin.
BAB II
TEORI DASAR
Material plastik punya banyak sekali jenisnya dan kemudian sudah di
klasifikasikan dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Polietilen Tereftalat (PET)
PET atau biasa dikenal dengan plastik nomer 1 paling sering di jumpai di dunia. PET ini sifatnya tahan air dan gas sehingga sering digunakan untuk penggunaan kemasan minuman, makanan, minyak goring, selai, dan sebagainya. Plastik ini direkomendasikan untuk sekali pakai dan plastik ini tidak tahan panas. Monomernya adalah (-CO-C6H5-CO-O-CH2-CH2-O-). Massa jenisnya 1.38 g/cm3
2. High Density Polyethylene (HDPE)
HDPE atau High Density Polyethylene sifatnya adalah tahan dengan reaksi kimia. Sehingga cukup sering kita jumpai pada kemasan susu, kemasan tutup botol, dan tutup plastik. Di rekomendasikan plastik jenis ini dipakai hanya sekali. Monomernya adalah (-CH2-CH2-). 0.93 g/cm3
3. Polivinil klorida (PVC)
PVC punya sifat yang tidak lentur dan kuat. Sehingga banyak kita jumpai di kabel listrik, pipa, dan botol shampoo. PVC terbuat dari rantai (-CH2-CHCl-). Selain itu plastik ini cukup didaur ulang dan sifatnya cukup berbahaya jika digunakan sebagai tempat minuman dan sebagainya dikarenakan bisa merusak hati dan ginjal. Massa jenisnya Rigid 1,3 – 1.45 g/cm3) dan Fleksibel (1.1 – 1.35 g/cm3)
4. Low Density Polyethylene (LDPE)
Plastik yang paling tinggi mutunya, karena sifatnya yang mudah dibentuk ketika panas, tidak berbahaya, kuat, dan tahan air. Paling cocok untuk dijadikan bungkus kemasan makanan dan minuman. Terbentuk dari monomer (-CH2- CH2-). 0.91 – 0.94 g/cm3
5. Polipropilen (PP)
Plastik yang paling cocok untuk dijadikan bungkus makanan dan minuman. Sifatnya adalah tahan panas, tahan air dan lentur namun kuat. Terbuat dari monomer (-CHCH3-CH2-). Massa jenisnya 0.855 – 0.946 g/cm3
6. Polistiren (PS)
Sering dijumpai sebagai wadah tempat makanan yang terbuat dari steoform, wadah makanan beku, sendok dan garpu plastik. Sifatnya adalah mudah dibentuk ketika panas dan sangat kaku di suhu ruangan. Monomernya adalah (-CHC6H5-CH2-). Massa jenisnya 0.9 – 1.04 g/cm3
7. Other (O)
Other atau plastik nomer 7 adalah plastik selain dari plastik yang sudah disebutkan tadi. Ada 4 jenis plastik yang digolongkan ke dalam plastik jenis
ini, antara lain Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon. Jenis ABS dan SAN bagus untuk kemasan makanan minuman dikarenakan kuat dan juga bisa menahan reaksi kimia. Sedangkan plastik PC berbahaya untuk tubuh.
BAB III
DATA PERCOBAAN
No. Spesimen Air (1 g/cm3) Gliserin (1,26
g/cm3)
Etanol
(0,78
g/cm3)
Minyak
(0,91
g/cm3)
1 N v x v v
2 O x x v v
4 Y x x v -
5 E x x v v
6 A x x v -
7 S x - v v
8 H v v v v
9 H’ v x v -
10 X x x v -
11 IV x x v v
12 I v - v v
Keterangan :
V = tenggelam
X = Terapung
- = Melayang
BAB IV
ANALISIS DATA
Dari data yang didapat, maka dapat dianalisis :
Spesimen N
Dikarenakan specimen N hanya tenggelam terapung di gliserin maka massa jenisnya
lebih rendah dari pada 1.26 g/cm3. Dimana plastik yang mempunyai massa jenis
lebih daripada 1.26 g/cm3 adalah plastik nomer 3 atau PVC.
Spesimen O
Dikarenakan spesimen terapung di air dan gliserin dan tenggelam pada minyak tetapi
terapung pada air, maka spesimen tersebut punya massa jenis lebih tinggi dari pada
0.91 g/cm3 tetapi lebih rendah dari 1 g/cm3. Dimana plastik nomer 2 lah yang paling
cocok atau HDPE
Spesimen Y
Spesimen Y terapung pada Minyak dimana berarti spesimen Y punya massa jenis
0.91 g/cm3. Dimana paling cocok dengan plastik LDPE.
Spesimen E
Spesimen E mirip dengan spesimen O. Spesimen O terapung di air dan gliserin dan
tenggelam pada minyak, maka spesimen tersebut punya massa jenis lebih tinggi dari
pada 0.91 g/cm3 tetapi lebih rendah dari 1 g/cm3. Bisa di analisis kalua spesimen E
juga plastik nomer 2 atau HDPE.
Spesimen A
Spesimen A sama seperti spesimen Y dimana mereka berdua terapung pada minyak.
Tetapi jika dilihat dari bentuk spesimennya. Dapat dianalisis kalua spesimen A adalah
plastik nomer 5 yaitu PP.
Spesimen S
Spesimen S terapung pada gliserin. Dimana berarti spesimen S punya massa jenis
1.26 g/cm3. Cocok dengan plastik nomer 7.
Spesimen H
Spesimen H tenggelam pada seluruh cairan. Dimana berarti spesimen tersebut punya
massa jenis lebih tinggi daripada 1.26 g/cm3. Paling cocok dengan plastik nomer 1
atau PET.
Spesimen H’
Spesimen H’ terapung pada minyak. Berarti massa jenisnya adalah 0.91 g/cm3.
Paling cocok dengan massa jenis plastik nomer 4 atau LDPE.
Spesimen X
Spesimen X terapung pada minyak. Berarti massa jenisnya adalah 0.91 g/cm3. Tetapi
jika dilihat dari bentuknya, maka paling cocok spesimen X adalah dengan plastik
nomer 5 atau PP.
Spesimen IV
Spesimen IV terapung di air dan gliserin dan tenggelam pada minyak tetapi terapung
pada air, maka spesimen tersebut punya massa jenis lebih tinggi dari pada 0.91 g/cm3
tetapi lebih rendah dari 1 g/cm3. Dimana plastik nomer 2 lah atau HDPE yang paling
cocok massa jenisnya.
Spesimen I
Spesimen I terapung pada gliserin dimana massa jenisnya berarti 1.26 gr/cm3. Yang
massa jenisnya paling cocok massa jenisnya adalah plastik nomor 1 atau PET.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang sudah dikerjakan, maka dapat disimpulkan,
No. Spesimen Jenis Plastik
1 N Plastik nomor 3 / PVC
2 O Plastik nomor 2 / HDPE
3 Y Plastik nomor 5 / PP
4 E Plastik nomor 2 / HDPE
5 A Plastik nomor 4 / LDPE
6 S Plastik nomor 7 / Other
7 H Plastik nomor 1 / PET
8 H’ Plastik nomor 4 / LDPE
9 X Plastik nomor 5 / PP
10 IV Plastik nomor 2 / HDPE
11 I Plastik nomor 1 / PET
5.2 Saran
1. Cairan lebih beragam agar lebih spesifik dalam menentukan plastik
2. Spesimen lebih banyak agar bisa dibandingkan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-bahaya- klasifikasinya/
2. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-1-pete- atau-pet/
3. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-2-hdpe/ 4. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-3-pvc-
atau-v/5. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-4-ldpe/ 6. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-5-pp/ 7. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-6-ps/ 8. https://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-7-
plastik-lainnya/9. http://uniqpost.com/33990/mengenal-simbol-kode-jenis-plastik-dan-
bahayanya/ 10. https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis 11.
LAMPIRAN
Beberapa foto spesimen dari percobaan kali ini :