laporan studi reklamasi dan ekonomi.docx

30
Laporan Studi Reklamasi dan Ekonomi 1. Studi Reklamasi Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang terganggu baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Rehabilitasi meliputi kegiatan penanaman kembali atau penghijauan suatu lahan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut. Pelaksanaan reklamasi dan revegetasi dapat dilakukan secara bersamaan sesuai dengan kemajuan aktifitas penambangan. Untuk bekas tambang yang tidak dapat ditutup kembali, dapat dimanfaatkan sesuai dengan aspek lingkungan seperti untuk kolam cadangan air, pengembangan ke sektor wisata air, pembudidayaan ikan. Tujuan kegiatan reklamasi pada lahan tambang yaitu untuk memperbaiki ekosistem lahan bekas tambang yang terganggu atau rusak melalui perbaikan kesuburan tanah dan penanaman lahan di permukaan. Selain itu juga mampu menjaga agar lahan tetap aman dan lebih produktif dalam meningkatkan produktivitas lahan bekas tambang tersebut. Akhirnya reklamasi dapat menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan sebagainya. Dalam studi reklamasi yang digunakan untuk merehabilitasi tambang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti karakteristik dari lahan yang

Upload: vunie-kharriezmha

Post on 01-Oct-2015

79 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Laporan Studi Reklamasi dan Ekonomi

1. Studi ReklamasiReklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang terganggu baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Rehabilitasi meliputi kegiatan penanaman kembali atau penghijauan suatu lahan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut. Pelaksanaan reklamasi dan revegetasi dapat dilakukan secara bersamaan sesuai dengan kemajuan aktifitas penambangan. Untuk bekas tambang yang tidak dapat ditutup kembali, dapat dimanfaatkan sesuai dengan aspek lingkungan seperti untuk kolam cadangan air, pengembangan ke sektor wisata air, pembudidayaan ikan.Tujuan kegiatan reklamasi pada lahan tambang yaitu untuk memperbaiki ekosistem lahan bekas tambang yang terganggu atau rusak melalui perbaikan kesuburan tanah dan penanaman lahan di permukaan. Selain itu juga mampu menjaga agar lahan tetap aman dan lebih produktif dalam meningkatkan produktivitas lahan bekas tambang tersebut. Akhirnya reklamasi dapat menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan sebagainya.Dalam studi reklamasi yang digunakan untuk merehabilitasi tambang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti karakteristik dari lahan yang digunakan, luasan lahan yang dipakai, tujuan kegiatan reklamasi yang akan dilakukan dan biaya yang dikeluarkan untuk merehabilitasi lahan tersebut.

a. Karakteristik LahanSebelum melakukan perehabilitasian, pertama-tama kita perlu meninjau kembali lahan tersebut, seperti misalnya litologi dari lahan tersebut yang dapat kita ketahui peta geologi, stratigrafinya berdasarkan data hasil pemboran, dan juga penggunaan lahan yaitu berdasarkan peta tata guna lahan.Dengan mengetahui litologi dan stratigrafinya kita dapat mengetahui batuan penyusun di daerah tambang tersebut, sehingga dalam penanganan atau perawatan yang akan dilakukan untuk merehabilitasi tambang tersebut dilakukan secara tepat sesuai dengan sifat dari jenis batuan penyusunnya. Selain itu data penggunaan lahan diperlukan untuk mengetahui apakah lahan yang kita pakai merupakan daerah yang perlu dikembalikan sesuai peruntukannya atau bisa di jadikan tempat lain.

b. Luasan LahanLuas dari lahan yang akan kita reklamasi pun berpengaruh, apakah daerah tambang yang akan direklamasi cukup luas ataupun kecil, hal ini akan berpengaruh pada pengadaan tanaman dan juga volume tanah atau material lain yang diperlukan dalam penimbunan, apabila kegiatan reklamasi tersebut berupa kegiatan backfilling dan juga penanaman kembali.Apabila lahan yang digunakan atau yang akan direklamasi terlalu luas, maka bisa dijadikan sebagai tempat lain, seperti misalnya salah satu alternatifnya yakni dijadikan tempat pariwisata atau mungkin dijadikan danau yang airnya dapat digunakan warga sekitar untuk membantu berbagai kegiatan masyarakat.

c. Tujuan Kegiatan Reklamasi Kegiatan reklamasi sudah perlu direncanakan sebelum memulai produksi suatu pertambangan, hal ini dikarekana rencana reklamasi dan pasca tambang sudah di atur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Reklamasi yang akan dilasanakan harus sudah tersusun dari tahap awal hingga akhir.Maka dari itu kita sudah merencanakan reklamasi dari tahap awal apakah lahan bekas tambang ini akan di kembalikan fungsinya seperti semula ataukah di jadikan tempat lain. Rencana kegiatan reklamasi ini tentunya tidak hanya karena sebagai pemenuhan syarat yang diperintahkan pemerintah tetapi juga harus memberikan dampak yang baik dan manfaat bagi masyarakat dan warga sekitar.

d. Biaya Reklamasi Estimasi biaya reklamasi perlu diperhitungkan semenjak dimulainya rencana untuk melakukan kegiatan reklamasi. Hal ini sangat penting agar dapat mengetahui perkiraan jumlah biaya yang akan kita anggarkan untuk melakukan kegiatan reklamasi ini. Estimasi biaya reklamasi ini juga akan berpengaruh pada saat perhitungan kelayakan ekonomi suatu tambang, apakah biaya yang dianggarkan cukup memenuhi atau mungkin terlalu besar. Selain biaya rencana reklamasi, biaya penutupan (pascatambang) perlu dianggarkan, karena adanya peraturan yang mengikat mengenai pascatambang dan reklamasi ini yang menyebutkan perlu adanya sejumlah jaminan keuangan yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan kegiatan reklamasi dan pascatambang ini.

2. Studi Kelayakan EkonomiAnalisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja suatu pasar modal. Tujuan dilakukannya investasi dalam suatu pertambangan adalah untuk memperoleh nilai lebih atau aliran kas perusahaan di masa depan dari modal yang diinvestasikan. Modal tersebut dapat berupa uang, barang modal, tanah, bangunan, teknologi, ataupun sesuatu yang tidak riil, misalnya hak paten atau kemampuan manajerial. Dalam bidang pertambangan, kapital umumnya berupa deposit bahan tambang dan modal. Yang menjadi kajian teknis dari studi kelayakan ekonomi yakni meliputi parameter - parameter berikut ini : Jumlah cadangan batubara tertambang (mineable reserve), dalam melakukan analisis ekonomi, jumlah cadangan batubara beserta lapisan penutupnya (overburden) perlu diketahui untuk menentukan rencana produksi yang akan dilakukan. Kapasitas produksi batubara, yaitu merupakan rencana dan target produksi batubara yang akan direncanakan pada setiap tahunnya perlu diketahui yang nantinya digunakan untuk menghitung pendapatan dan aliran kas perusahaan. Jenis dan jumlah peralatan utama operasi penambangan jenis dan jumlah peralatan pendukung, Infrastuktur dalam dan luar tambang, perlu di data dan di ketahui sebagai investasi awal dari suatu perusahaan. Segmen pasar batubara, untuk mengetahui kondisi pasar batubara baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Harga jual batubara, merupakan hal yang sangat penting yang dapat menentukan kelayakan suatu perusahaan tambang yang ditinjau dari segi ekonomi. Jumlah karyawan dan upah karyawan, diperlukan untuk mengetahui berapa banyak karyawan yang dipekerjakan serta anggaran yang dikeluarkan untuk membayar karyawan tersebut.Setelah mengetahui parameter-parameter yang dibutuhkan untuk analisis kelayakan ekonomi selanjutnya kita dapat menentukan biaya investasi dan modal yang dikeluarkan, ongkos kepemilikan (owning cost), ongkos operasi produksi, laporan rugi laba suatu perusahaan, aliran kas, IRR (internal rate of return), NPV (Net Present Value), dan PBP (Payback Periode).

a. Biaya Investasi dan Modal Biaya investasi merupakan dana yang dikeluarkan suatu perusahaan sebagai realisasi dari kegiatan dalam masa sebelum penambangan seperti kegiatan studi eksplorasi, studi kelayakan, studi AMDAL, biaya ganti rugi lahan, biaya persiapan pengembangan daerah (development), biaya konstruksi infrastruktur baru, pembelian atau pengadaan peralatan, dan lain-lain sampai kegiatan proyek penambangan batubara tersebut siap dilakukan.Sedangkan biaya modal kerja (working capital) merupakan dana yang dikeluarkan perusahaan dalam pemenuhan biaya operasi penambangan sebelum diproduksi dan dijual produk batubaranya. Biaya modal kerja ini biasanya meliputi biaya untuk kepemilikan, biaya operasi produksi dan juga biaya untuk upah/gaji karyawan.

b. Biaya Kepemilikan (Owning Cost) Biaya kepemilikan merupakan biaya yang dibebankan kepada pemilik dari perusahaan, biaya ini meliputi depresiasi, asuransi, suku bunga dan juga pajak perusahaan. Dalam menentukan biaya kepemilikan, data yang diperlukan yakni berupa data peralatan utama penambangan dan juga data pendukung peralatan utama penambangan, kemudian harga dari peralatan tersebut, serta tingkat suku bunga. Untuk menentukan nilai depresiasi atau penyusutan nilai dari suatu asset perusahaan diperlukan jam kerja alat yang digunakan serta harga dari barang tersebut.c. Biaya Operasi Produksi (Operating Cost) Perhitungan ongkos produksi merupakan taksiran dana yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan karena kegiatan operasi penambangan untuk menghasilkan produksi bahan tambang yang akan dijual ke pasar. Dalam kegiatan produksi batubara bersih hingga siap dijual terdapat beberapa keterkaitan dengan kegiatan operasi utama untuk mendukung kegiatan produksi. Berikut ini merupakan beberapa komponen biaya operasi yang perlu dimasukkan yang termasuk perhitungan ongkos produksi yakni :1. Ongkos operasi penambangan batubara, yang terdiri dari : Ongkos pengupasan dan pemindahan top soil Ongkos penggalian dan pemindahan overburden Ongkos penggalian dan pemindahan batubara Ongkos operasi pendukung penambangan (mining suport) Ongkos overheadoperasi penambangan.2. Ongkos operasi pengolahan batubara, yang terdiri dari : Ongkos pemindahan batubara dari raw coal stockpile ke crushingplant Ongkos proses pengolahan batubara di crushing plant Ongkos operasi pendukung pengolahan (crushing plant support) Ongkos overheadoperasi pengolahan

d. Laporan Laba Rugi PerusahaanUntuk menghitung laporan laba rugi suatu perusahaan, diperlukan data dari pendapatan yang dihitung berdasarkan hasil penjualan batubara, kemudian pendapatan yang dikurangi dengan biaya operasi produksi, bungan dan juga pajak.

e. Aliran Kas (Cash Flow)Untuk menghitung aliran kas (cash flow), terdapat beberapa data yang dibutuhkan seperti investasi dan modal awal kerja. Selain itu arus kas operasi pun perlu diperhitungkan yaitu meliputi pendapatan hasil jual bahan galian, pendapatan lain dari nilai sisa alat, iuran dan biaya yang telah dibahas pada data ekonomi, cicilan pembayaran, dan juga depresiasi alat dan juga amortisasi. Selain itupun arus kas financial termasuk ke dalam data yang dibutuhkan untuk perhitungan aliran kas (cash flow) yang meliputi perhitungan peminjaman modal.

f. Net Present Value (NPV)Untuk menghitung NPV (Net Present Value) atau nilai bersih sekarang, yaitu berdasarkan hasil dari aliran kas baik penerimaan atau pemasukan dari kas maupun pengeluaran kas.NPV dihitung berdasarkan umur proyek yaitu 12 tahun dengan nilai diskontinu sebesar 16%

g. Internal Rate of Return (IRR)Untuk menghitung IRR (Interval Rate Return) atau laju pengembalian yaitu berdasarkan nilai laju pengembalian yang menghasilkan suatu nilai NPV aliran kas masuk sama dengan nilai NPV aliran kas keluar. Untuk nilai diskonto ratenya dapat dilakuakn dengan cara trial and error.

h. Payback Periode Untuk menghitung payback periode atau periode pengembalian menunjukan periode waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang sudah diinvestasikan dengan hasil aliran kas bersih. Payback periode tersebut diperoleh dari pengurangan pendapatan dengan pengeluaran.

TABEL HASIL PERHITUNGAN REKLAMASI

NoUraianKumulatif Sampai Dengan Tahun 2027

1Lahan Yang dibuka (ha)

a.Area Penambangan340.51

b.Area di luar area penambangan :

1. Timbunan tanah zona pengakaran (ha)6.58

2. Timbunan batuan samping dan/atau tanah/batuan penutup (ha)47.98

3. Timbunan komoditas tambang6.70

4. Timbunan/fasilitas penyimpanan limbah fasilitas penunjang (ha)0.53

5. Jalan tambang dan/atau jalan angkut (ha)13.14

6. Kolam sedimen4.62

7. Instalasi dan fasilitas pengolahan dan/atau jalan angkut (ha)0.84

8. Kantor dan perumahan (camp atau flying camp) (ha)0.83

9. Bengkel (ha)0.83

10.Fasilitas penunjang lainnya (mess, mesjid) (ha)5.75

2Penambangan

a.Lahan selesai ditambang (ha)-

b.Lahan/front aktif ditambang (ha)91.74

c.Volume batuan samping dan/atau tanah/batuan penutup yang digali (BCM atau m3)25547130.36

3Penimbunan

a.Di bekas tambang (ha)91.74

b.Di luar bekas tambang (ha)4.62

c.Volume yang ditimbun di bekas tambang (m3)553920.00

d.Volume yang ditimbun diluar bekas tambang (m3)24993210.36

4Reklamasi

a.Penatagunaan lahan

1. Penataan permukaan tanah (ha)4.62

2. Penebaran tanah zona pengakaran (ha)4.62

3. Pengendalian erosi dan pengelolaan air (ha)2.00

b.Revegetasi

1. Analisis kualitas tanah (conto)2.00

2. Pemupukan (ha)4.62

3. Pengadaan bibit (batang dan/atau kg)2885.00

4. Penanaman (batang)2885.00

5. Pemeliharaan tanaman (ha)2885.00

5Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang (conto)1

6Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pascatambang (satuan luas)-

7Pemanfaatan lubang bekas tambang (void)-

a.Stabilitas lereng (ha)-

b.Pengamanan lubang bekas tambang (void)1.00

c.Pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan air dalam lubang bekas tambang (void) sesuai dengan peruntukannya-

d. Pemeliharaan lubang bekas tambang (void) (ha)-

a. Biaya ReklamasiNoUraianKumulatif Sampai Dengan Tahun 2027

1Biaya Langsung (Rp)

a.Biaya penataan kegunaan lahan, terdiri atas biaya:

1. Penataan permukaan tanah Rp 255,471,303.59

2. Penebaran tanah pucuk Rp 1,630,386,519.45

3. Pengendalian erosi dan pengelolaan air Rp 17,492,044.07

b.Biaya revegetasi, terdiri atas biaya:

1. Analisis kualitas tanah Rp 300,000.00

2. Pemupukan Rp 40,965,000.00

3. Pengadaan bibit Rp 380,820,000.00

4. Penanaman Rp 48,000,000.00

5. Pemeliharaan tanaman Rp 619,200,000.00

c.Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang Rp 16,600,000.00

d. Biaya untuk pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pascatambang-

e.Biaya pemanfaatan lubang bekas tambang (void), terdiri atas biaya:

1. Stabilitas lereng-

2. Pengamanan lubang bekas tambang (void) -

3. Pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan air dalam lubang bekas tambang (void) sesuai dengan peruntukannya Rp 15,000,000.00

4. Pemeliharaan lubang bekas tambang (void)-

SUBTOTAL 1 (Rp) Rp 3,024,234,867.11

2Biaya Tidak Langsung (Rp)

a.a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat (2.5%) Rp 75,605,871.68

b.b. Biaya perencanaan reklamasi (2%) Rp 120,969,394.68

c.c. Biaya administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai pelaksana Reklamasi tahap Operasi Produksi (3%) Rp 90,727,046.01

d.d. Biaya supervisi (4%) Rp 60,484,697.34

SUBTOTAL 2 (Rp) Rp 347,787,009.72

TOTAL (Rp) Rp 3,372,021,876.82

b. Biaya Penutupan TambangNoKegiatanLuas Biaya (Rp)

1Biaya Langsung

a.Biaya pada tapak bekas tambang, terdiri atas biaya:

1.Pembongkaran fasilitas tambang

2.Reklamasi lahan bekas fasilitas tambang (ha)

3.Pembongkaran dan Reklamasi jalan tambang- -

4.Reklamasi tambang permukaan (pit, waste dump) (ha)91.74 Rp 3,335,273,600.05

5.Reklamasi lahan bekas kolam pengendap (ha)4.62 Rp 2,641,514,537.82

6.Pengamanan semua lahan bekas tambang dengan sistem tambang bawah tanah yang berpotensi bahaya terhadap manusia (shaft, raise, stope, adit, decline, tunnel, dan lain lain)--

b.7.Biaya pada fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian. terdiri atas biaya:

1.Pembongkaranfasilitas pengolahan dan/atau pemurnian0.84 Rp 8,746,022.03

2.Reklamasi lahan bekas fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian

3.Reklamasi lahan bekas tambang kolam tailing dan upaya stabilisasinya (Ha)

4.Reklamasi lahan bekas timbunan komoditas tambang (Ha)

5.Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia, minyak, serta bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun.

c.Biaya pada fasilitas penunjang, terdiri atas biaya :

1.Reklamasi lahan bekas landfill (ha)

2.Pembongkaran sisa bangunan, transmisi Iistrik, pipa, pelabuhan (udara dan air), dan fasilitas lainnya - -

3.Reklamasi lahan bekas bangunan, transmisi listrik, pipa, pelabuhan (udara dan air), dan fasilitas lainnya (Ha) - -

4.Pembongkaran peralatan, mesin, serta tangki bahan bakar minyak dan pelumas Rp 20,000,000.00

5.Penanganan sisa bahan bakar minyak, pelumas, serta bahan kimia

6.Reklamasi lahan bekas sarana transportasi (ha)

7.Reklamasi lahan bekas bangunan dan pondasi beton (ha)

8.Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia, minyak, serta bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun

d.Pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi Rp 1,500,000,000.00

e.Pemeliharaan Rp 75,000,000.00

f.Pemantauan Rp 100,000,000.00

SUBTOTAL 1 (Rp) Rp 7,680,534,159.91

2Biaya tidak langsung, terdiri atas biaya:

a.Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat (2.5%) Rp 192,013,354.00

b.Biaya Perencanaan reklamasi (6%) Rp 153,610,683.20

c.Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor (8%) Rp 230,416,024.80

d.Biaya Supervisi (5%) Rp 307,221,366.40

SUBTOTAL 2 (Rp) Rp 883,261,428.39

TOTAL (Rp) Rp 8,563,795,588.30

TABEL HASIL PERHITUNGAN EKONOMI

a. Data EkonomiUraian Rp US$

a. Biaya Pengurusan Perijinan

- Penetapan koordinat/searching Rp 1,000,000.00 $ 76.10

- Penetapan cadangan wilayah Rp 10,000,000.00 $ 760.98

- Pencetakan peta informasi wilayah pertambangan Rp 2,500,000.00 $ 190.24

- Uang jaminan kesungguhan Rp 100,000,000.00 $ 7,609.77

Rp 113,500,000.00 $ 8,637.09

b. Biaya Penyelidikan Umum dan Ekplorasi Rp 2,300,000,000.00 $ 175,024.73

c. Biaya Studi Kelayakan Rp 350,000,000.00 $ 26,634.20

d. Biaya AMDAL Rp 350,000,000.00 $ 26,634.20

Biaya Ganti Rugi Lahan per ha $ 6,000,000.00 $ 456.59

Biaya Pembuatan Jalan Angkut per km $ 2,000,000,000.00 $ 152,195.42

Iuran Tetap $ 3.65

Iuran Tetap (Untuk Area Seluas 340.513Ha Rp 16,344,624.00 $ 1,243.79

b. Data AlatUraianModelHarga Peralatan

Rp.(US$)

PERALATAN UTAMA PENAMBANGAN

A. Peralatan di Lokasi Penambangan

Penanganan Tanah Pucuk

DozingD 375 A Rp 1,395,166,829.00 $ 106,169.00

Penanganan Lapisan Penutup

Ripping & Stripping DozingD 375 A Rp 1,395,166,829.00 $ 106,169.00

ExcavatorPC 1250SP7 Rp 2,554,649,823.00 $ 194,403.00

Hauling TruckHD 405-7 Rp 4,479,109,850.00 $ 340,850.00

Penanganan Batubara

Ripping & Stripping DozingD 375 A Rp 1,395,166,829.00 $ 106,169.00

ExcavatorPC 600-8 Rp 2,529,642,500.00 $ 192,500.00

B. Peralatan Pengangkutan Batubara

Hauling TruckHD 325-7 Rp 5,241,600,000.00 $ 246,499.00

C. Peralatan di Lokasi Pengolahan Batubara

Wheel LoaderWA 500-1 Rp 2,891,020,000.00 $ 220,000.00

Peralatan Pengolahan (Crushing Plant) Rp 11,826,900,000.00 $ 900,000.00

PERALATAN PENDUKUNG PENAMBANGAN

Motor GraderGD 675 A Rp 3,902,877,000.00 $ 297,000.00

Water TruckCKA 12 Rp 722,755,000.00 $ 55,000.00

Fuel / Lube TrucksCKA 12 Rp 722,755,000.00 $ 55,000.00

Vibratory RollersJV 25DW-6 Rp 1,498,074,000.00 $ 114,000.00

Pond BackhoePC 200 Rp 2,299,675,000.00 $ 175,000.00

Pit Water PumpMultiflo Rp 1,182,690,000.00 $ 90,000.00

Pit Water Pip/Metre Rp 663,620,500.00 $ 50,500.00

Electricity Generator570 KVA Rp 1,169,549,000.00 $ 89,000.00

Light Plants Rp 32,852,500.00 $ 2,500.00

Welder300 W Rp 11,826,900.00 $ 900.00

Passenger BusCKA 12 Rp 492,787,500.00 $ 37,500.00

Coal Sampling & Analysis Equipment Rp 197,115,000.00 $ 15,000.00

Parts Inventory Rp 137,980,500.00 $ 10,500.00

PERALATAN TEKNIK DAN MANAJEMEN

General Manager VehiclesRanger 4WD Rp 320,000,000.00 $ 24,351.27

Mine Manager VehicleHilux 4WD Rp 328,525,000.00 $ 25,000.00

Safety VehiclePajero 4WD Rp 296,986,600.00 $ 22,600.00

Pool VehiclePajero 4WD Rp 296,986,600.00 $ 22,600.00

ComputerCore 2 Rp 11,826,900.00 $ 900.00

Telephone Communication EquipmentPanasonic Rp 1,314,100.00 $ 100.00

Mine RadioMotorola Rp 1,642,625.00 $ 125.00

Engineering & Survey Equipment Rp 52,564,000.00 $ 4,000.00

c. Data Investasi dan Modal

d. Data Skenario Peminjaman

Struktur Modal

Modal Pinjaman 0.60

Modal Sendiri 0.40

Suku Bunga 0.16

e. Data Owning Cost

f. Data Operating Cost

g. Data Total Biaya Operasi Penambangan

h. Data Depresiasi dan Amortisasi

i. Cash Flow

j. k. IRR

l. PBPTahunNet Cash FlowKumulatif

Net Cash Flow

02015(8,455,156.53)(8,455,156.53)

12016(32,009,518.95)(40,464,675.48)

22017(25,603,366.55)(66,068,042.02)

32018(15,990,491.98)(82,058,534.00)

42019(2,511,033.74)(84,569,567.74)

52020(6,948,618.61)(91,518,186.36)

62021(2,180,133.78)(93,698,320.13)

720226,042,306.31 (87,656,013.82)

820233,787,226.66 (83,868,787.16)

920246,150,275.50 (77,718,511.67)

10202559,037.67 (77,659,473.99)

112026945,463.27 (76,714,010.72)

122027(467,074.78)(77,181,085.50)

PBP =21.51