laporan skrining fitokimia
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
1/35
LAPORAN
PRAKTIKUM FITOKIMIA
SKRINING FITOKIMIA
OLEH :
LISA KUSUMA WARDHANI 122210101087
NOVIALDA NITIYACASSARI 122210101089
LUISA FATMA S 122210101091
ANANDINI AULIA S 122210101093
NURUL QOMARIYAH 12221010109
ANNISA RAGDHA 122210101097
MAGFIROH FITDIYAWATI 122210101099
FIRDAUSIA IRAWANDA 122210101101
MUH! AGUS MAULUDDIN 122210101103
PUTRI KARTIKA NINGSIH 12221010110
ARIM"I SULISTYO KARTIKA 122210101109
HARIS RAUDHATU#AKINAH DWIPUTRI 122210101111
ALNI RISKYNA HASAN 12221010111
MOHAMAD NOR #AENUDIN 122210101117
LA"ORATORIUM FITOKIMIA
"AGIAN "IOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS $EM"ER201%
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
2/35
I! TU$UAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara identifikasi senyawa golongan alkaloid, glikosida
saponin, triterpenoid, steroid, flavonoid, polifenol, tanin, dan antrakinon.
II! TEORI DASAR
Skrining fitokimia merupakan suatu analisa kualitatif kandungan kimia tumbuhan atau
senyawa-senyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam yang terdiri atas
berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-
senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan
ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder. Berbagai metode yang dapat
digunakan untuk identifikasi metabolit sekunder antara lain dengan metode tabung dan
dengan metode KL !kromatografi Lapis ipis".
##.$Metode abung
Metode abung merupakan metode yang paling sederhana karena tidak
menggunakan alat yang canggih dan masih manual. Sebelum melakukan u%i tabung
terlebih dahulu melakukan u%i pendahuluan dengan menggunakan larutan K&' ()
yang menghasilkan warna intensif. Selan%utnya melakukan pengu%ian metode tabung
pada beberapa senyawa misalnya alkaloid, tanin, saponin, polifenol dll dengan
menggunakan beberapa pelarut diantaranya *a+l ), e+l, *a&' * dll.
##.Metode KL !Kromatografi Lapis ipis"
KL !Kromatogfafi Lapis ipis" adalah metode pemisahan fitokikimia lapisan
yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir !fase diam" ditempatkan pada
penyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. +ampuran yang akan
dipisahkan, berupa larutan yang ditotolkan berupa bercak atau noda !awal", setelahplat atau lapisan ditaruh dalam be%ana tetutup rapat yang berisi larutan pengembang
yang cocok !fase gerak" pemisahan ter%adi perambatan kapiler.
Senyawa uraian yang akan di teliti antara lain
$. Steroid atau triterpenoid
riterpeoid adalah seyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan
isoprane dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon +/& asiklik yaitu skulen.
Senyawa ini berstruktur siklik yang rumit kebanyakan berupa alkohol, aldehida atau
sama seperti karbohidrat. 0%i yang banyak digunakan adalah reaksi Lieberman-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
3/35
Buchard !aldehida asetat 1'S&2pekat" yang dengan kebanyakan triterpen dan sterol
memberikan warna hi%au-biru.
. lavonoid
lavonoid merupakan senyawa yang larut air, dapat diekstrasi dengan etanol 34)
dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi.
lavonoid berupa senyawa fenil oleh karakter itu warnanya berubah bila ditambah
basa atau amonia. lavonoid mengandung sistem aromatik yang terkon%ungsi sehingga
akan menun%ukan pita serapan yang kuat pada sinar 05 !ulta violet" dan sinar
tampak.
/. anin
anin merupakan senyawa polifenol yang berarti termasuk dalam senyawa fenolik.
anin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak larutdalam air.
2. Saponin
Saponin atau glikosida sapongenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar
luas dalam tanaman. ipe saponin terdiri dari sapongenin yang merupakan molekul
aglikon dan sebuah gula. Saponin merupakan senyawa yang menimbulkan busa %ika
dikocok dengan air, pada konsentrasi rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah
merah, sering digunakan sebagai detergen.
III! ALAT DAN "AHAN
/.$ 6L6
- +hamber
- abung reaksi
- Batang pengaduk
- +orong
- 5ial
- 7enotol mikro
- Lempeng KL
- Kertas saring
- 'ot plate
- Beaker glass
- 8elasukur
- Stirer
- 7inset
- Spatula
/. B6'6*
- 9kstrak daun mimba
- '+l
- 7ereaksi :agner
- 7ereaksi Mayer
- ;ragendorf
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
4/35
- 6nisaldehid
- e+l/
- *a+l
- *'2&'
- K&'
- 6
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
5/35
IV! CARA KER$A
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A,-*&
1! P'(/*-4-( S-54'
2! R'-,.* P'('(&-4-(
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
6/35
3! KLT
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam Kiesel gel 8 (2
ase gerak etil asetat metanol air != "
7enampak noda 7ereaksi ;ragendorf
6danya alkaloid ditun%ukkan dengan ter%adinya noda warna %ingga.
I&'()*+*,-.* G*,.*&- S-4(*(6 T*)'4'(*&6 &-( S)'*&
1! U* "*
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
7/35
2! U* S-,.,*
3! KLT
I&'()*+*,-.* )'4'(*& -)- .)'*& ;';-.
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam kiesel gel 8 (2
ase gerak n-heksana-etil asetat !2$"
7enampak noda 6nisaldehida asam sulfat !dipanaskan"
6danya terpenoid atau steroid ditun%ukkan dengan ter%adinya warna merah
ungu atau ungu.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
8/35
I&'()*+*,-.* .-4'(*( .)'*& -)- )*)'4'(*&
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam Kiesel 8el 8 (2
asen gerak n-heksana 1 etil asetat !2 $"
7enampak noda 6nisaldehida asam sulfat !dipanaskan" atau antimon
klorida
6danya sapogenin ditun%ukkan dengan ter%adinya warna merah ungu !ungu"
untuk anisaldehida asam sulfat dan merah muda untuk antimon klorida.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
9/35
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( F-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
10/35
o U* W*.)-)'
2! KLT
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam Kiesel gel 8 (2
ase gerak butanol asam asetat glacial air !2 $ ("
7enampak noda 7ereaksi sitrat borat atau uap ammonia
6danya flavonoid ditun%ukkan dengan ter%adinya noda warna kuning.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
11/35
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( P*+'( &-( T-(*(
1! R'-,.* W-(-
U* F'*,*&-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
12/35
U* G'-)*(
2! KLT
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam Kiesel gel 8 (2
ase gerak kloroform etil asetat !$ ="
7enampak noda 7ereaksi e+l/
6danya polifenol ditun%ukkan dengan ter%adinya noda warna hitam.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
13/35
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A()-,*((
1! R'-,.* W-(-
U* "()-'
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
14/35
U* M&*+*,-.* "()-'
2! KLT
0%i kromatografi lapis tipis ini menggunakan
ase diam Kiesel gel 8 (2
ase gerak toluen etil asam asetat !3( 2 $"
7enampak noda Larutan $4) K&' dalam metanol
6danya antrakinon ditun%ukkan dengan ter%adinya noda warna kuning, kuning
coklat, merah ungu, atau hi%au ungu.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
15/35
V! HASIL
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A,-*&
1! R'-,.* P'('(&-4-(
Larutan #6 > pereaksi Mayer negatif !tidak keruh atau tidak ada endapan"
Larutan #B > pereaksi :agner positif !keruh atau ada endapan"
2! KLT
ase diam Kiesel 8el 8 (2
ase gerak 9til asetat etanol air != "
7enampak noda 7ereaksi ;ragendorf
'asil *egatif, karena pada lempeng KL yang telah di semprot
pereaksi dragendorf tidak timbul noda warna %ingga
I&'()*+*,-.* G*,.*&- S-4(*(6 T*)'4'(*&6 &-( S)'*&
1! U* "*
9kstrak > a
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
16/35
7enampak noda 6nisaldehida asam sulfat
'asil positif, karena pada lempeng KL yang telah di
semprot anisaldehida asam sulfat timbul noda
warna merah ungu atau ungu
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( F-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
17/35
ase gerak kloroform etil asetat !$ ="
7enampak noda 7ereaksi e+l/
'asil positif, karena pada lempeng KL yang telah di
semprot pereaksi e+l/ timbul noda warna hitam
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A()-,*((
1! R'-,.* W-(-
U* "()-'
Larutan 5B > ammonia dikocok negatif !larutan tidak berwarna merah"
U* M&*+*,-.* "()-'
Larutan 5#B > ammonia negatif !larutan tidak berwarna merah atau merah
muda pada lapisan alkalis"
2! KLT
ase diam Kiesel 8el 8 (2
ase gerak toluen etil asam asetat !3( 2 $"
7enampak noda Larutan $4) K&' dalam metanol
'asil negatif, karena pada lempeng KL yang telah di
semprot larutan $4) K&' dalam metanol tidak timbul
noda warna kuning, kuning coklat, merah ungu atau
hi%au ungu
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
18/35
VI! PEM"AHASAN
7endekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualiatif kandungan kimia
dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan !akar, batang, daun, bunga, buah, bi%i",
terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif, yaitu alkaloid, antrakinon,
flavonoid, glikosida %antung, saponin !steroid dan triterpenoid", tannin !polifenol",
minyak atsiri !terpenoid", dan sebagainya. 6dapun tu%uan utama dari pendekatan
skrining fitokimia adalah untuk mensurvei tumbuhan untuk mendapatkan kandungan
bioaktif atau kandungan yang berguna untuk pengobatan.
Keberadaan metabolit sekunder dapat diidentifikasi dengan melakukan u%i penapisan
atau skrining fitokimia menggunakan perlakuan dan pemberian pereaksi-pereaksi
tertentu
$. #dentifikasi alkaloid
6lkaloid merupakan kelompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam
bentuk gugus fungsi amin. 6lkaloid merupakan golongan ?at tumbuhan sekunder
yang besar. 7ada umumnya, alakaloid mencakup senyawa yang bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom * sebagai bagian dalam surem siklik.
Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang rumit, dari
efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu contoh yang
sederhana, tetapi yang efeknya tidak sederhana adalah nikotin. *ikotin dapat
menyebabkan penyakit %antung , kanker paru-paru, kanker mulut, tekanan darah
tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan %anin.
+ara identifikasi sebanyak ( ml sampel dibasakan dengan laritan amonium
$4) !tes dengan kertas p'" kemudian dipartisi dengan kloroform ! @ (ml". raksi
kloroform digabungkan lalu diasamkan dengan '+l $ M. Larutan asam dipisahkan
dan diu%i dengan pereaksi dragendorf atau mayer. 9ndapan kuning %ingga atau putih
menun%ukan adanya alkaloid.
u%uan penambahan 6mmonia berfungsi untuk membasakan dan pengendapan
alkaloid agar dapat diperoleh alkaloid dalam bentuk garam atapun alkaloid dalam
bentuk basa bebas. Kloroform digunakan dengan tu%uan dapat menarik senyawa
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
19/35
alkaloid karena alkaloid mempunyai kelarutan yang baik dalam kloroform, alkohol,
tetapi tidak larut dalam air meskpun dapat larut dalam air panas. Setelah itu
diberikan pereaksi dragendorf dimana %ika terbentuk endapan kuning %ingga berarti
terdapat alkaloid atau pereaksi mayer bila terdapat endapan putih menun%ukan
adanya alkaloid.
. #dentifikasi flavonoid
lavonoid adalah kelompok senyawa fenil propanoid dengan kerangka karbon
+A-+/-+A. lavonoid dan isoflavonoid adalah salah satu golongan senyawa
metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan, khususnya dari
golongan leguminoceae !tanaman berbunga kupu-kupu". Kandungan senyawa
flavonoid dalam tanaman sangat rendah yaitu sekitar ( ). Senyawa-senyawatersebut pada umunya dalam keadaan terikat kon%ugasi dengan senyawa gula.
lavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi
$" Sebagai pigmen warna
" ungsi fisiologi
/" 6ktivitas farmakologi
2" lavonoid dalam makanan
+ara identifikasi dilakukan dengan menggunakan reagen atau pereaksi
:illstater, Smith-Metcalf dan *a&' $4) karena dapat menghasilkan ter%adinya
perubahan warna yang menunu%ukan bahwa ekstrak tersebut positif mengandung
senyawa yang termasuk dalam golongan flavonoid. 7ada u%i willstater akan ter%adi
perubahan warna dari coklat muda men%adi kuning muda. 7ada u%i Smith-Metcalf
akan ter%adi perubahan warna dari coklat muda men%adi kuning muda dan pada u%i
dengan pereaksi *a&' $4) akan ter%adi perubahan warna dari coklat muda men%adi
kuning muda. lavonoid yang ditambahkan dengan pereaksi :illstater, Smith-
Matcalfe dan *a&' $4) akan berubah warna, hal ini dikarenakan flavonoid
termasuk dari senyawa fenol. Bila fenol direaksikan dengan basa akan terbentuk
warna yang disebabkan ter%adinya sistem kon%ugasi dari gugus aromatik.
/. #dentifikasi saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi
suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan gula !glikon" dan non-gula !aglikon". Saponin ini terdiri dari dua
kelompok saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
20/35
dalam kehidupan manusia, salah satunya terdapat dalam lerak yang digunakan untuk
bahan pencuci kain !batik" dan sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari
tembuhan melalui ekstraksi.
+ara identifikasi 0%i Saponin dilakukan dengan metode orth yaitu dengan
cara memasukkan mL sampel kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
$4 mL akuades lalu dikocok selama /4 detik, diamati perubahan yang ter%adi.
6pabila terbentuk busa yang mantap !tidak hilang selama /4 detik" maka
identifikasi menun%ukkan adanya saponin. 0%i penegasan saponin dilakukan
dengan menguapkan sampel sampai kering kemudian mencucinya dengan
heksana sampai filtrat %ernih. Cesidu yang tertinggal ditambahkan kloroform,
diaduk ( menit, kemudian ditambahkan *aS&2 anhidrat dan disaring. iltrat
dibagi en%adi men%adi bagian, 6 dan B. iltrat 6 sebagai blangko, filtrat B
ditetesi anhidrat asetat, diaduk perlahan, kemudian ditambah 'S&2 pekat dan
diaduk kembali.
erbentuknya cincin merah sampai coklat menun%ukkan adanya saponin.
imbulnya busa pada u%i orth menun%ukkan adanya glikosida yang
mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis men%adi
glukosa dan senyawa lainnya.
2. #dentifikasi triterpenoid
riterpenoid adalah sekelompok senyawa turunan asam mevalonat. riterpenoid
yang paling penting dan tersebar luas adalah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini
ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagrum, tetapi yang paling umum pada
tumbuhan berbi%i.
+ara identifikasi digunakan pereaksi L-B, 'S&2 pekat dan 'S&2 (4).
;igunakan pereaksi ini karena dapat menghasilkan ter%adinya perubahan warna yang
menunu%ukan bahwa ekstrak tersebut positif mengandung senyawa yang termasuk
dalam golongan triterpen. 7ada u%i triterpen yang menggunakan pereaksi L-B,
'S&2 pekat dan 'S&2 (4)., ter%adi perubahan warna, hal ini disebabkan oleh
0%i warna Liebermann- Burchard !LB" berguna untuk mengetahui adanya senyawa
saponin baik triterpenoid maupun steroid. 0%i warna Liebermann- Burchard !LB".
6pabila pada campuran timbul kecoklatan atau violet pada perbatasan dua pelarutmenun%ukkan adanya triterpen, sedangkan munculnya warna hi%au kebiruan
menun%ukkan adanya sterol. 'asil u%i warna Liebermann- Burchard !LB" terhadap
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
21/35
sampel adalah ter%adinya perubahan warna pada sampel yaitu terbentuknya cincin
warna coklat muda. Sedangkan hasil u%i warna Liebermann- Burchard !LB" terhadap
ekstrak ter%adinya perubahan warna pada sampel yaitu terbentuknya cincin warna
coklat tua.
(. #dentifikasi steroid
Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar
siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.senyawa-senyawa
ini mempunyai efek fisiologi tertentu. Steroid umumnya berada dalam bentuk bebas
sebagai glikosida sederehana. 'ormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada
testis dan indung telur adalah suatu steroid. 'ormon %antan disebut androgen dan
hormon betina estrogen dan hormon kehamilan progesteron.
+ara identifikasi 0ntuk pendeteksian steroid dengan metode KL cukup
dengan melarutkannya dengan etanol lalu bercak nodanya disemprot dengan
anisaldehid asam sulfat dan dipanaskan. Dika ekstrak positif mengandung steroid,
maka akan timbul noda merah ungu atau ungu. Steroid %uga dapat didentifikasi
dengan u%i Salkoswki yaitu memasukkan 4./ gram ekstrak dalam tabung reaksi yang
dilarutakan dalam $( mL etanol. u%uannya adalah untuk memisahkan gugus steroid
dengan gugus senyawa lain. ;igunakan etanol dikarenakan etanol merupaka pelarut
yang universal karena dapat memisahkan senyawa dari yang bersifat polar sampai
non polar. Selain itu, etanol dapat memisahkan komponen steroid secara optimal,
aman dalam pemakaian, tidak merusak komponen senyawa, tidak berbahaya bagi
lingkungan, oekonomis serta mudah didapatkan. Setelah larutan ekstrak homogen,
campuran dibagi men%adi / bagian yaitu ##6, ##B dan ##+. Larutan ##6 digunakan
sebagai blanko, ##+ ditambahakan $- mL 'S&2 pekat melalui dinding tabung
reaksi. u%uan penambahan ini untuk memutuskan ikatan gula pada senyawa. Dika
ikatan gula terlepas maka adanya steroid bebas pada sampel akan ditandai dengan
adanya cincin yang berwarna merah. 6pabila hal ini tidak muncul maka tidak
mengandung steroid bebas. 7ada ekstrak yang didiu%ikan positif mengandung
steroid. 'al ini ditandai adanya cincin berwarna merah.
A. #dentifikasi tannin polifenol
anin dapat berfungsi sebagai astringent dan memiliki kemampuan untukmenyamak kulit. Secara kimia, tanin adalah ester yang dapat dihidrolisis oleh
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
22/35
pemanasan dengan larutan asam sampai menghasilkan senyawa fenol, biasanya
merupakan derivate atau turunan dari asam garlic dan gula.
Senyawa polifenol adalah suatu senyawa yang berasal dari tumbuhan, dimana
salah satu cirinya adalah mengandung cincin aromatik yang tersubstitusi oleh dua
atau lebih gugus fenol. ;ua gugus fenol, hidrolisis dan terkondensasi terdiri dari
tanin yang merupakan suatu ?at yang penting secara ekonomi sebagai agen untuk
menghaluskan kulit dan %uga penting untuk tu%uan kesehatan. Baru 1 baru ini
ditemukan adanya fakta 1 fakta yang mendukung nilai potensialnya sebagai
sitotoksik dan atau sebagai agen antineoplastic.
+ara identifikasi 7roantosianidin dapat dideteksi langsung dalam %aringan
tumbuhan hi%au dengan mencelupkan kedalam '+l M mendidih selama setengah%am. Bila terbentuk warna merah yang dapat diekstraksi dengan amil atau butil
alkohol, maka ini merupakan bukti adanya senyawa tersebut.
;aun mimba mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah E-sitosterol,
hyperoside, nimbolide,
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
23/35
karena itu, dalam penggunaan pestisida nabati dari mimba, seringkali hamanya tidak
mati seketika setelah disemprot !knock down", namun memerlukan beberapa hari untuk
mati, biasanya 2-( hari. *amun demikian, hama yang telah disemprot tersebut daya
rusaknya sudah sangat menurun, karena dalam keadaan sakit.
Meliantriol berperan sebagai penghalau !repellent" yang mengakibatkan serangga
hama enggan mendekati ?at tersebut. Suatu kasus ter%adi ketika belalang Schistocerca
gregaria menyerang tanaman di 6frika, semua %enis tanaman terserang belalang, kecuali
satu %enis tanaman, yaitu mimba. Mimbapun dapat merubah tingkah laku serangga,
khususnya belalang !insect behavior" yang tadinya bersifat migrasi, bergerombol dan
merusak men%adi bersifat solitair yang bersifat tidak merusak.
Nimbin dan nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus,
bakterisida, fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan
penyakit tanaman. idak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering digunakan dan
dipercaya masyarakat sebagai obat tradisional yang mampu menyembuhkan segala %enis
penyakit pada manusia.Ceaksi positif palsu adalah hasil pengu%ian menyatakan ada !positif", tapi sebenarnya
tidak ada !negatif", hal ini bisa disebabkan kesalahan alat, atau pengaruh senyawa yang
memiliki kesamaan sifat maupun struktur atom yang identik. Ceaksi negatif palsu adalah
hasil pengu%ian menyatakan tidak ada !negatif", tapi sebenarnya ada !positif", hal ini bisa
disebabkan kurang sensitifnya alat, atau karena kadar didalam bahan u%i terlalu sedikit,
atau bahan u%inya !ekstrak simplisia" tidak memenuhi syarat, oleh karena itu senyawa
yang tadinya ada hilang atau rusak karena reaksi en?imatik maupun hidrolisis.
'asil identifikasi ekstrak daun mimba didapatkan hasil sebagai berikut
$. 0ntuk identifikasi senyawa golongan alkaloid pada semua cara identifikasi
memberikan hasil negatif
. 0ntuk identifikasi senyawa glikosida saponin memberikan hasil negatif, sedangkan
untuk identifikasi senyawa triterpenoid, dan steroid memberikan hasil positif
/. 0ntuk identifikasi senyawa golongan flavonoid memberikan hasil positif
2. 0ntuk identifikasi senyawa golongan polifenol dan tannin pada semua cara
identifikasi memberikan hasil positif
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
24/35
(. 0ntuk identifikasi senyawa golongan antrakinon pada semua cara identifikasi
memberikan hasil negatif
Dadi melalui praktikum skrining fitokimia atau penapisan ini dapat disimpulkan
bahwa ekstrak daun mimba mengandung senyawa golongan triterpenoid, steroid,
flavonoid, polifenol dan tannin.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
25/35
VII! KESIMPULAN
7ada praktikum Skrining itokimia dapat di simpulkan hasil identifikasi senyawa
golongan didapatkan hasil sebagai berikut
$. 0ntuk identifikasi senyawa golongan alkaloid pada semua cara identifikasi
memberikan hasil negatif, sehingga dapat di simpulkan bahwa ekstrak daun mimba
tidak mengandung alkaloid.
. 0ntuk identifikasi senyawa glikosida saponin, triterpenoid, dan steroid dapat di
simpulkan bahwa ekstrak daun mimba mengandung terpenoid atau steroid tetapi
tidak mengandung saponin.
/. 0ntuk identifikasi senyawa golongan flavonoid dapat di simpulkan bahwa pada
ekstrak daun mimba terdapat senyawa golongan flavonoid.
2. 0ntuk identifikasi senyawa golongan polifenol dan tannin pada semua cara
identifikasi memberikan hasil positif, sehingga dapat di simpulkan bahwa ekstrak
daun mimba mengandung senyawa golongan polifenol dan tannin.
(. 0ntuk identifikasi senyawa golongan antrakinon pada semua cara identifikasi
memberikan hasil negatif, sehingga dapat di simpulkan bahwa ekstrak daun mimba
tidak mengandung senyawa golongan antrakinon.
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
26/35
VIII! DAFTAR PUSTAKA
8unawan, ;idik dan Sri Mulyani. 442.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1.
Dakarta 7enebar Swadaya
'arborne.D.B. $=H3.Metode Fitokimia. Bandung #B 7ress
Sastrohamid%o%o '. $==A. Sintesis Bahan Alam. Iogyakarta 8ad%ah mada 0niversity
7ress
Satya%it. 443.imia untuk Farmasi! Bahan imia Organik! Alam dan "mum.
Iogyakarta 7ustaka 7ela%ar
eyler.5.9 et.al. $=HH.#harmacognos$ %dition &th. 7hiadelphia Lea J ebiger
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
27/35
LAMPIRAN
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A,-*&
1! R'-,.* P'('(&-4-(
2! KLT
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
28/35
I&'()*+*,-.* G*,.*&- S-4(*(6 T*)'4'(*&6 &-( S)'*&
1! U* "*
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
29/35
2! U* S-,.,*
3! KLT
I&'()*+*,-.* .-4'(*( .)'*& -)- )*)'4'(*&
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
30/35
I&'()*+*,-.* )'4'(*& -)- .)'*& ;';-.
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( F-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
31/35
U* W*.)-)'
2! KLT
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
32/35
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( P*+'( &-( T-(*(
1! R'-,.* W-(-
o U* F'*,*&-
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
33/35
o U* G'-)*(
2! KLT
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
34/35
I&'()*+*,-.* S'(/-- G(-( A()-,*((
1! R'-,.* W-(-
o U* "()-'
-
5/23/2018 LAPORAN SKRINING FITOKIMIA
35/35
o U* M&*+*,-.* "()-'
2! KLT