laporan pratikum

35
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Oleh : KELOMPOK A PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI TA. 2009

Upload: supardipardi

Post on 23-Nov-2015

99 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Supardi

TRANSCRIPT

  • PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL

    KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

    Oleh :

    KELOMPOK A

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

    TA. 2009

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) ii

    DAFTAR NAMA NAMA KELOMPOK A

    PRATIKUM PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI TA 2009

    1. ABD.RAHMAN SIDIK NIM : 401081010001

    2. ADE SUKMA PERDNA NIM : 401081010004

    3. ANGGI JUANDA NIM : 401081010009

    4. ARYA WIRAGUNA NIM : 401081010010

    5. CARLIS NIM : 401081010011

    6. EDI SUSANTO NIM : 401081010015

    7. FANTRI PUTRA NIM : 401081010019

    8. HALIDI NIM : 401081010020

    9. KHAIRUL SALEH NIM : 401081010023

    10. LEON NIM : 401081010024

    11. MHD. GUNTUR CANDRA NIM : 401081010029

    12. RAGIL HADIWIBOWO NIM : 401081010035

    13. RAMADANI NIM : 401081010036

    14. RUDI YANTO NIM : 401081010042

    15. SAFRIANDI NIM : 401081010044

    16. SUPARDI NIM : 401081010050

    17. SYURIADI NIM : 401081010051

    18. TONI EDI SUMARTA NIM : 401081010054

    19. WAHYU NURYANTO NIM : 401081010055

    20. YULIANTI NIM : 401081010056

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) iii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Alhamdulillah Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT,

    karena hanya rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan LAPORAN PRATIKUM

    PENGENALAN ALAT LABORATORIUM dengan baik dan tepat waktu.

    Laporan Pratikum merupakan sarana bagi mahasiswa/i untuk

    mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang telah di dapat selama

    mengikuti praktek dilaboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil,

    Kabupaten Indragiri Hilir, untuk mendapatkan satu pengetahuan baru dari

    hasil pratikum yang dilakukan.

    Untuk dapat menyelesaikan laporan pratikum ini, tentunya tidak lepas dari

    segala hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan moril maupun materil

    dari berbagai pihak, akhirnya laporan pratikum ini dapat diselesaikan dengan

    baik. Untuk itu tidak berlebihan kiranya jika dalam kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Kedua Orang Tua kami dan Saudara-saudara kami tercinta yang telah

    memberikan semangat serta dorongan kepada kami semua.

    2. Bapak Ir. H. M. Nasir, MP, MH selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

    Komputer dan sekaligus Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil

    Kabupaten Indragiri Hilir

    3. Bapak Ir. H. Gafar Effendi, MM, dkk, selaku Instruktur Pratikum.

    4. Bapak Darmansyah, ST selaku Kepala Laboratorium Dinas Pekerjaan

    Umum dan Kimpraswil Kab. Indragiri Hilir

    5. Bapak Gasali M, ST, MT, selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik & Ilmu

    Komputer

    6. Bapak Akbar Alfa, ST, MT, selaku Kepala Prodi Teknik Sipil.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) iv

    7. Bapak M. Rafik, ST, selaku Penasehat Akademik dan Sekretaris Prodi

    Teknik Sipil.

    8. Ibu Monaliza, ST, selaku Ka. TU Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

    9. Bapak Yudi Hidayat, ST, Selaku Kaur Akademik Fakultas Teknik dan

    Ilmu Komputer.

    10. Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

    membantu dalam penyelesaian laporan pratikum ini

    Hanya doa yang dapat kami ucapkan kepada Allah SWT. Semoga segala

    bantuan yang diberikan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari

    Allah SWT. AminYarabal alamin

    Penulis menyadari bahwa laporan pratikum ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh karenanya, dengan kerendahan hati kami menerima kritik dan

    saran yang membangun demi kesempurnaan laporan pratikum ini.

    Akhirnya penyusun berharap semoga laporan pratikum ini dapat

    bermanfaat bagi semuanya. AminYarabal alamin

    Wassalaamualaikum Wr.Wb

    Tembilahan, Desember 2009

    Penulis

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK A ....................................................... ii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

    BAB I Pengenalan Alat dan Praktek Lapangan Uji Kekuatan Tanah ..... 1

    1.1 Standar Pentration Test (SPT) .............................................. 2

    A. Tujuan .............................................................................. 2

    B. Maksud ............................................................................. 2

    C. Teori Dasar ....................................................................... 2

    D. Peralatan ........................................................................... 3

    E. Cara Penyetelan Alat ........................................................ 3

    F. Prosedur Percobaan ........................................................... 4

    BAB II Pengenalan Alat dan Praktek Lapangan Uji Karakteristik Beton 6

    2.1 Compression Machine ........................................................... 7

    A. Maksud dan Tujuan .......................................................... 7

    B. Ruang Lingkup ................................................................. 7

    C. Pengertian ......................................................................... 7

    D. Cara Pengoperasian Mesin ............................................... 7

    E. Pengolahan Data ............................................................... 10

    F. Laporan Pengujian ............................................................ 13

    2.2 Hammer Test ......................................................................... 14

    A. Maksud dan Tujuan .......................................................... 14

    B. Ruang Lingkup ................................................................. 14

    C. Pengertian ......................................................................... 14

    D. Ketentuan Ketentuan ..................................................... 15

    E. Prosedur Pengujian ........................................................... 19

    F. Pengolahan Data ............................................................... 20

    G. Laporan Pengujian............................................................ 20

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) vi

    BAB. III Pengenalan Alat dan Praktek Lapangan Uji Ketebalan Aspal

    Dilapangan ............................................................................ 22

    3.1 Core Drilling Test ........................................................... 23

    A. Maksud ....................................................................... 23

    B. Peralatan ..................................................................... 23

    C. Prosedur Percobaab .................................................... 23

    LAMPIRAN

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 1

    BAB I

    PENGENALAN ALAT DAN PRAKTEK

    LAPANGAN

    UJI KEKUATAN TANAH

    Contents

    1. 1 STANDAR PENETRATION TEST (SPT)

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 2

    1.1 STANDAR PENETRATION TEST (SPT)

    SO-130 A

    A. Tujuan

    Menentukan kekuatan tanah berdasarkan nilai NSPT

    B. Maksud

    Untuk menentukan kekuatan tanah dengan menggunakan nilai N yang

    merupakan jumlah pukulan perkaki (blow per foot).

    C. Terori Dasar

    SPT dilakukan dengan cara pengambilan sampel dengan menggunakan alat

    yang didorong dengan inpak dari suatu beban yang jatuh kepada pipa pancang

    yang dihubungkan dengan alat pengambil sampel dan sambung keatas sampai

    ke permukaan tanah (prosedur ini juga disbut sebagai percobaan penetrasi

    dinamis). Jatuh bebas dan ketinggian jatuh dapat diinterpretasikan secara

    bebas dengan mempergunakan beban 63,5 kg yang jatuh dari ketinggian 76

    cm,dimana dihitung jumlah tumbukan untuk memancang alat pengambil

    sampel pada jarak 305 mm berikutnya. Penghitungan biasanya untuk setiap

    tambahan 152 mm dan dijumlahkan untuk mendapatkan tumbukan N.

    Melalui percobaan ini dapat di lakukan evaluasi secara kasar kepadatan

    relatip dari tanah-tanah berbutir,atau konsistensi tanah-tanah kohesif.

    Tanah non-kohensif Tanah konensif

    Nilai NSPT Kepadatan Relatif Nilai NSPT Konsistensi

    0 - 4 Sangat Lepas 0 -1 Sangat Lunak

    5 - 10 Lepas 2 - 4 Lunak

    11 - 24 Sedang 5 - 8 Teguh

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 3

    25 - 50 Padat 9 - 15 Kenyal

    > 50 Sangat Padat 16 - 30 Sangat Kenyal

    31 - 60 Keras

    > 60 Sangat Keras

    D. Peralatan

    1. SO 131 Spilit barrel sampler (Pemisah Contoh)

    2. SO 132 Sampling Rod (Stang)

    3. SO 133.1 Hammer (Penumbunk)

    4. SO 133.2 Anvil (Kepala Penumbuk)

    5. SO 133.3 Guide Rod (Stang Penghantar)

    6. SO 134.1 Tripod Stang (Tiang Dudukan)

    7. SO 134.2 Pulley (Katrol)

    8. SO 134.3 Rope (Tali Tambang)

    9. SO 135 Adaptor

    10. GE 739 Pipe Wrench

    Peralatan Penunjang

    1. SO 137 Vertikal Guide (Panghantar Vertikal)

    E. Cara Penyetelan Alat

    1. Pasang tiang tripod lalu sambung dengan batang penyambung setelah itu

    angkat tripod tersebut sampai berdiri tegak lurus bila benar-benar sudah

    pas lalu pasang kaki tripod tersebut.

    2. Pasang katrol (pulley) pada atas tripod

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 4

    3. Masukan tali tambang penarik pada katrol (pulley) lalu sambungkan

    dengan beban tumbukan

    4. Setelah beban pengahantar distel lalu masukkan beban tumbukan tersebut

    pada batang penghantar dan pasang kepala pembatas yang berada pada

    batang penghantar.

    5. Masukan kepala penumbuk pada batang penghantar yang ada pada bawah

    batang penghantar.

    6. Masukan nepel (adaptor) pada kepala penumbuk lalu sambung dengan

    stang SPT setelah itu baru pasang spilit barrel sampler.

    F. Persedur Percobaan

    1. Bersihkan dasar lubang bor.

    2. Bersihkan spilit barrel sampler dengan teliti. Jangan sampai ada kotoran

    yang menempel dibagian dalamnya.

    3. Pasang spilit barrel sampler pada stang.

    4. Siapkan tripod berikut katrol dan tali tanbang penariknya.

    5. Turunkan stang SPT yang telah dipasang spilit barrel sampler tadi dengan

    bantuan tali tambang yang digantung pada katrol.

    6. Setelah mencapai dasar lubang bor, stang SPT yang berada dipermukaan

    tanah diberi tanda dengan kapur mulai dari permukaan tanah sampai 45

    cm diatas permukaan tanah dengan jarak 15 cm.

    7. Pasang kepala penumbunk dan stang penghantar pada stang yang paling

    atas.

    8. Masukan penumbuk ke stang penghantar dengan bantuan tali tambang dan

    katrol.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 5

    9. Jatuhkan beban dengan tinggi jatuh bebas 75 cm dari permukaan kepala

    penumbuk sehingga spilit barrel sampler menembus tanah.

    10. Catat jumlah tumbukan yang diperlukan untuk menekan spilit barrel

    masuk kedalam tanah yang sedalam 15 cm pertama (N-1). Demikan pula

    halnya dengan 15 cm kedua (N-2) dan ketiga (N-3). Nilai SPT adalah

    jumlah N-2 dan N-3.

    11. Putar stang SPT satukali untuk melepaskan / memotong contoh tanah pada

    dasar spilit barrel sampler kemudian diangkat dengan bantuan tali tambang

    dan katrol.

    12. Setelah spilit barrel sampler terambil. Bukalah spilit barrel sampler

    tersebut untuk dibuat deskripsi jenis tanahnya.

    13. Masukkan sample tanah tersebut kedalam plastik dam beri label yang

    membuat deskripsi, kedalam contoh tanggal pengambilan.

    Catatan :

    1. Berat penumbuk (hammer) standard adalah 63,5 kg. Jangan tambahkan

    dengan beban lain pada penumbuk tersebut sehingga menyimpang dari

    standard.

    2. Pembacaan penetrasi seharusnya dilakukan setiap x 1 foot, = x 12

    Inch = 6 inch = 15, 24 cm. Dalam hal ini dibulatkan menjadi 15 cm untuk

    menyederhanakannya.

    3. Pada waktu melepas penumbukan dari ketinggian 75 cm, tambang harus

    dilepas dengan bebas agar energi tumbukan tidak berkurang.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 6

    BAB II

    PENGENALAN ALAT DAN PRAKTEK

    LAPANGAN

    UJI KARAKTERISTIK BETON

    Contents

    2. 1 COMPRESSION MACHINNE / PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

    2. 2 HAMMER TEST

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 7

    2.1 COMPRESSION MACHINNE

    CO-325.4 / SK SNI M 14 1989 - F

    A. Maksud dan Tujuan

    Maksud

    Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk

    menentukan kuat tekan ( compressive strength ) beton dengan beban uji

    berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan ( curring ) di laboraturium

    maupun di lapangan.

    Tujuan

    Tujuan pengujian ini untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur

    yang benar.

    B. Ruang Lingkup

    Pengjian ini dilakukan terhadap beton segar ( fresh concrete ) yang mewakili

    campuran beton; bentuk beton benda uji bias berujud silinder ataupun kubus;

    hasil pengujian ini dapat digunakan dalam pekerjaan:

    1. Perencanaan campuran beton;

    2. Pengendalian mutu beton pada pelaksanaaan pembetonan

    C. Pengertian

    Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan

    beton uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang

    dihasilkan oleh mesin tekan.

    D. Cara Pengoperasian Mesin

    1. Tempatkan mesin ini pada ruangan yang cukup, agar tidak terganggu pada

    waktu pengoperasian.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 8

    2. Periksa perlengkapan mesin dan oli dikontrol jangan sampai kurang atau

    berlebihan pada waktu pengoperasian.

    3. Buka pintu rangka dan periksa alat penahan bebas atas (12), apakah sudah

    terpasang seperti pada gambar.

    4. Periksa manometer (3), apakah masih menunjukan angka nol untuk jarum

    hitam (2). Jika tidak, manometer tersebut perlu diperbaiki dan dikalibrasi

    kembali. Jarum merah (1) diarahkan tepat ke angka nol sampai menyentuh

    jarum hitam, dengan cara memutar mur pada kaca manometer. Jarum

    merah ini berfungsi untuk menunjukan angka maksimum dari beban yang

    dicapai pada pembebanan dan angka maksimum, jarum merah didorong

    oleh jarum hitam dan jarum hitam ini akan kembali keangka nol jika

    pembebanan menurun.

    5. Selang hidroulic dan mur sambungan diperiksa jangan sampai ada yang

    bocor.

    6. Setelah siap letakkan benda uji pada plat penahan bawah (14) untuk

    menguji bahan berbentuk silinder (13) dengan ukuran benda uji 15 x 30

    cm, benda uji tersebut diletakkan pada plat penahan beban bawah tanpa

    diberi dudukan tambahan. Untuk benda uji yang berbentuk kubus dengan

    ukuran benda uji 15 x 15 x 15 cm, ditambah dudukan. Hal ini disebabkan

    stroke piston hidroulic terbatas.

    7. Tutup pintu rangka mesin, lalu masukkan striker (10) pada stop kontak

    bertegangan 220 Volt.

    8. Putar Handle penekan kearah kanan (4) lalu dorong keposisi depan untuk

    Handle kecepatan (Speed) untuk kecepatan penuh, sampai benda uji

    mengalami keruntuhan/pecah.

    9. Bila perlawanan benda uji sudah tidak ada lagi perlawanan maka arahkan

    handle penurunan keposisi kiri, bila akan mempercepat proses penurunan

    maka tinggal mengatur handle kecepatan proses penurunan untuk

    kecepatan penuh sambil diputar kearah kiri.

    10. Catat angka maksimum yang dicapai oleh jarum merah lalu keluarkan

    benda uji dari plat pemecah, kemudian cabut kembali striker.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 9

    Perhatian

    Tekanan maksimum yang bekerja jangan sampai melampaui kapasitas

    komponen yang paling lemah. Beberapa petunjuk dibawah ini dapat membantu

    dalam menggunakan peralatan yang menggunakan system hidroulic.

    1. Hubungan hidroulic, selang dan komponen penyambung agar tetap dapat

    bekerja dengan baik sampai tekanan tertinggi. Gunakan selalu selang dan

    pipa sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

    2. Semua hubungan harus kencang, gunakan pita sealer berkualitas baik.

    Perhatian :

    Pita Teaflon adalah sebuah sealer drat yang terbaik. Tetapi jika pita

    tersebut tidak digunakan sebagai mana mestinya, maka ada bagian pita

    yang masuk kedalam system hidroulic mengakibatkan system tersebut

    tidak berfungsi baik/rusak. Gunakan pita sebanyak 1 1/2 lilitan untuk

    masing-masing drat. Potong bagian ujung pita yang lebih.

    3. Jangan mengencangkan drat terlalu keras. Semua hubungan harus pada

    posisi tepat dan fluida dapat mengalir bebas. Pemasangan terlalu kencang

    akan mengakibatkan tegangan berlebihan pada bagian-bagiannya, yang

    menyebabkan kebocoran pada tekanan yang rendah.

    4. Penyambungan hidrolic harus kencang tapi jangan menggunakan tenaga

    yang berlebihan. Penyambungan yang longgar akan mengganggu sebagian

    atau seluruh system saluran yang menyebabkan sedikit atau tidak ada

    aliran oli sama sekali sehingga menyebabkan alat-alat rusak tak berfungsi.

    5. Periksa slang hidoulic dan komponen penyambung dihubungkan ke inlet

    dan outlet yang benar dari pompa, silinder, klep/katup dan komponen

    lainnnya.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 10

    Petunjuk

    Gunakan manometer yang cocok dengan tekanan yang akan bekerja.

    Jangan membebani system hidroulic diatas kemampuan batas komponen yang

    paling rendah.

    Catatan

    1. Untuk pengujian ini, tekanlah bahan apa saja yang dapat ditentukan

    sampai menekan angka pada manometer, dan diamkan kurang dari 10

    menit.

    2. Apakah jarum tersebut masih tetap pada angka semula ? Jika masih tetap

    mesin ini dalam keadaan baik, jika tidak perlu diperiksa kemungkinan ada

    kebocoran-kebocoran pada sambungan selang hidroulic.

    3. Atau mungkin masih adanya gelembung-gelembung udara pada waktu

    pengisian oli.

    4. Untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara ini, bukalah mur pipa

    hidrolic yang menuju manometer dan pompalah agar oli padat keluar

    bersama gelembung udara.

    5. Dan setelah selesai, pasang kembali dengan kuat mur-mur tersebut.

    6. Piston hidroulic mak 10 cm hal ini perlu dijaga baik-baik agar piston naik

    tidak melebihi 10 cm dan tidak melampaui tanda batas maksimum pada

    piston hidroulic. Jika hal ini terjadi hidroulic akan rusak.

    E. Pengolahan Data

    Kuat tekan beton ( b ) = P (kg/cm2)................(1)

    A

    Keterangan : P = Beban maksimum (kg)

    A = Luas penampang benda uji (cm2)

    Kuat tekan beton ( bk ) = bm 1,16 S (kg/cm2)....(2)

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 11

    Tegangan Rata-rata ( bm ) = b (kg/cm2) (3)

    n

    Deviasi standard ( S ) = n (bm b )2 kg/cm2)....(4)

    n - 1

    Keterangan : bm = Tegangan Rata-rata (kg/cm2)

    S = Deviasi standard (kg/cm2)

    Faktor pengali deviasi standard n < 15 = 1,16

    - n < 20 = 1,08

    - n < 25 = 1,03

    - n < 30 = 1,00

    Beberapa ketentuan khusus yang harus diikuti sebagai berikut :

    1) Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 20 x 20 x 20 cm

    cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis, tia[-tiap lapis

    dipadatkan dengan 29 kali tusukan; tongkat pemadat diameter 16

    mm, panjang 600 mm;

    2) Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 15 x 15 x 15 cm,

    cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis, tiap-tiap lapis

    dipadatkan dengan 32 kali tusukan; tongkat pemadat diameter 10

    mm, panjang 300 mm;

    3) Benda uji berbentuk kubus tidak perlu dilapisi;

    4) Bila tidak ada ketentuan lain konversi kuat tekan beton dari bentuk

    kubus kebentuk silinder, maka digunakan angka perbandingan kuat

    tekan seperti berikut :

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 12

    Daftar Konversi

    Bentuk benda uji Perbandingan

    Kubus : 15 cm x 15 cm x 15 cm

    : 20 cm x 20 cm x 20 cm *)

    Silinder : 15 cm x 30 cm

    1,00

    0,95

    0,83

    (*) 15 cm = dimeter silinder

    20 cm = tinggi silinder

    5) Pemeriksaan kekuatan tekan beton biasanya pada umur 3, 7, 14,

    21, dan 28 hari;

    6) Hasil pemeriksaan diambil nilai rata-rata dari minimum 2 buah

    benda uji;

    7) Apabila pengadukan dilakukan dengan tangan ( hanya untuk

    perencanaan campuran beton ), isi bak pengaduk maksimum 7

    dm3 dan pengadukan tidak boleh dilakukan untuk campuran beton

    slump. 0.

    Setiting Time

    Yaitu periode yang berlangsung antara permulaan semen menjadi kaku

    dan saat semen itu beralih kedalam keadaan keras / padat.

    Keadaan ini dapat diartikan bahwa pasta semen telah menjadi keras, akan

    tetapi belum cukup kuat setelah ini pengerasan berlangsung terus mula-

    mula secara cepat, kemudian lebih lambat untuk jangka waktu yang lama.

    Umur Dan Kuat Tekan Beton

    Umur beton ( hari ) 3 7 14 21 28 90 365

    Semen porland biasa 0,40 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

    Semen porland dengan kekuatan

    awal yang tinggi 0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 13

    F. Laporan Pengujian

    Laporan harus meliputi hal_hal spertio berikut :

    1. Perbandingan campuran;

    2. Berat (kg);

    3. Diameter dan tinggi (cm);

    4. Luas penampang (cm2);

    5. Berat isi (kg/dm2);

    6. Beban maksimum (kg);

    7. Kuat tekan (kg/cm2);

    8. Cacat;

    9. Umur Beton (hari);

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 14

    2.2 HAMMER TEST

    Pd. M 05-1996-03

    A. Maksud dan Tujuan

    Maksud

    Metode pengujian Elemen Struktur dengan alat Palu Beton Tipe N dan NR

    ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan uji

    kekerasan permukaan beton dilapangan.

    Tujuan

    Metode pengujian ini adalah untuk memperkirakan nilai kuat beton pada

    sutu elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu beton dilapangan

    bagi perencana dan atau pengawas pelaksanaan pekerjaan.

    B. Ruang Lingkup

    Metode pengujian ini mencakup :

    Ketentuan-ketentuan dan cara uji

    Pengukuran nilai lenting dengan alat palu beton

    Perkiraan besarnya kuat tekan beton pada struktur berdasarkan benda uji

    kubus atau silinder

    C. Pengertian

    Yang dimaksud dengan :

    Alat palu beton adalah palu baja yang digerakkan oleh gaya pegas yang

    apabila dilepaskan akan memukul peluncur baja kepermukaan beton.

    Kekerasan permukaan adalah kekerasan yang ditunjukan oleh besarnya

    nilai lenting.

    Nilai lenting adalah nilai pembacaan yang ditunjukkan oleh alat setelah

    peluncur baja memukul permukaan beton.

    Palu beton tipe N adalah alat uji palu beton yang dapat digunakan untuk

    pengujian struktur beton normal yang tidak dilengkapi dengan alat

    pencatat data ( Recorder ).

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 15

    Palu beton tipe NR adalah alat uji palu beton yang dapat yang digunakan

    untuk pengujian struktur beton normal dan dilengkapi dengan alat pencatat

    data ( Recorder ).

    D. Ketentuan Ketentuan

    1. Umum

    Ketentuan umum yang harus dipenuhi sebagai berikut :

    Setiap Eleman Struktur yang diuji harus diberi identitas.

    Palu beton yang di pakai harus sudah dikalibrasi dengan testing anvil

    sesuai ketentuan yang berlaku atau petunjuk dari pabrik

    pembuatannya.

    Bila secara visual tampak kelainan khusus, diharuskan melakukan uji

    karbonasi sebelum pengujian dengan alat uji palu beton.

    Hasil pengujian harus ditandatangani oleh teknisi pelaksana yang

    ditunjuk Sebagai penanggung jawab pengujian.

    Laporan pengujian harus disyahkan oleh kepala laboratorium dengan

    dibubuhi nama, dan tanda tangan.

    Bukan merupakan alternative SNI-1974-1990-F tentang metode

    pengujian kuat tekan beton, tapi sebagai indicator untuk menilai mutu

    beton.

    2. Teknis

    2.1 Peralatan

    Alat palu beton yang digunakan harus memenuhi ketentuan

    berikut :

    Dilengkapi dengan bagian-bagian alat yang dapat dilihat pada

    gambar.

    Pegas baja dapat bergerak pada kecepatan yang tetap dan dapat

    berulang-ulang.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 16

    Nilai lenting dapat dibaca pada garis skala yang terpasang pada

    rangka selubung atau lembar pencatat.

    2.2 Benda Uji

    Tebal elemen struktur pelat dan dinding minimal 100 mm dan

    kolom minimal 125 mm.

    Bagian-Bagian Peralatan

    1. Kepala torak

    2. Permukaan beton

    3. Tabung

    4. Jarum Penunjuk Rebound

    5. Tombol penekan

    6. Batang penghantar

    7. Flens penuntut

    8. Ring penekan

    9. Ring penyekat debu

    10. Penutup

    11. Pegas penekan

    12. Pasak

    13. Palu

    14. Pegas peredam

    15. Pegas pemukul

    16. Pegas pengunci

    17. Mur drad halus

    18. Skala pembacaan

    19. Skrup Pengatur

    20. Mur pengunci

    21. Pen pasak

    22. Pegas Pasak

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 17

    2.3 Bidang Uji

    Bidang uji pada elemen struktur harus memenuhi ketentuan

    berikut :

    Permukaan beton yang akan diuji harus merupakan permukaan

    yang padat,rata,halus dan tidak dilapisi oleh plesteran atau

    bahan pelapis lainnya.

    Bidang uji yang dipilih harus kering dan halus,bebas dari

    tonjolan-tonjolan atau lubang-lubang.

    Lokasi-lokasi bidang uji harus ditentukan harus dengan

    dimensi elemen. struktur dan jumlah nilai uji yang diperlukan

    untuk perhitungan perkiraan kekuatan beton.

    2.4 Persiapan pengujian

    Persiapan pengujian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

    Permukaan bidang uji diberi tanda batas lokasi untuk titik-titik

    uji dengan minimum berukuran seluas 100 x 100 mm2.

    Permukaan bidang uji yang kasar harus digerinda halus

    sebelum diuji.

    Bidang uji pada struktur yang berumur lebih dari 6 bulan harus

    digerinda rata sampai kedalaman 5 mm sebelum diuji, jika hasil

    ujinya akan dibandingkan dengan hasil uji beton yang berumur

    lebih muda.

    2.5 Arah pukulan

    Arah pukulan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai

    berikut :

    Arah pemukulan pada satu lokasi bidang uji sama.

    Pada pengujian dengan arah pukulan tidak horizontal, nilai

    lenting rata-rata harus dikoreksi dengan nilai inklinasi sesuai

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 18

    dengan petunjuk penggunaan alat palu uji yang bersangkutan

    (Lamp. B).

    2.6 Perkiraan kuat tekan

    Kuat tekan diperkirakan berdasarkan nilai lentingan ulang

    diperoleh atau yang telah dikoreksi nilai inklinasinya dengan

    menggunakan teble atau kurva korelasi pada petunjuk

    penggunaan alat palu beton yang pakai menguji.

    2.7 Kalibrasi Alat

    1. Cara Kalibrasi

    Dengan memukulkan batang pemukul ke bahan standar yang

    sudah diketahui kekerassannya yang disebut ANVIL

    Dilakukan posisi vertikal dari atas ke bawah sebanyak 20 kali

    Menghasilkan besaran faktor pengali atau pembagi

    Faktor Kalibrasi = Rebound Maximum

    pengali (Fkp) Rebound Rata-rata

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 19

    Faktor Kalibrasi = Rebound rata-rata

    Pembagi (Fkp) Rebound Maximum

    Bilamana hasil rebound kalibrasi sangat berbeda jauh

    dibandingkan dengan hasil standar Anvil, maka alat perlu

    diservice.

    E. Persedur Pengujian

    1. Persiapan Pengujian

    Persiapan pengujian dilakukan sebagi berikut :

    Tentukan lokasi bidang uji pada elemen struktur yang akan diperiksa

    dan diberi tanda batas yang jelas sesuai Ayat 2.4. butir 1.

    Bersikan permukaan bidang uji dari plesteran atau pelapis pelindung

    lainnya.

    Ratakan permukaan bidang uji dengan gerinda sesuai Ayat 2.4. butir 2

    dan 3.

    2. Pengujian

    Lakukan pengujian sebagai berikut :

    Sentuhkan ujung peluncur pada permukaan titik uji dengan posisi

    tegak lurus bidang uji.

    Secara perlahan tekankan palu beton dengan arah tegak lurus bidang

    uji sampai terjadi pukulan pada titik uji.

    Lakukan 10 kali pukulan pada satu lokasi bidang uji dengan jarak

    terdekat antara titik-titik pukulan 25 mm.

    Catat semua nilai pembacaan yang ditunjuk skala.

    Hitung nilai rata-rata pembacaan.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 20

    Nilai pembacaan yang berselisih lebih dari 5 satuan terhadap nilai rata-

    rata tidak boleh diperhitungkan, kemudian hitung nilai rata-rata

    sisanya.

    Semua nilai pembacaan diabaikan apabila terdapat dua atau lebih dari

    pembacaan yang berselisih lebih nilai pembacaan yang berselisih lebih

    dari 5 satuan terhadap nilai rata-ratnya.

    Koreksi nilai akhir rata-rata sesuai inklinasi pukulan lebih arah

    pukulan tidak horizontal.

    Hitung perkiraan nilai kuat tekan kubus atau silinder beton dengan

    menggunakan tabel atau kurva korelasi yang terdapat pada petunjuk

    penggunaan palu beton yang bersangkutan.

    Isikan semua nilai lenting dan perkiraan kuat tekan dalam formulir

    seperti lampiran B.

    F. Pengolahan Data

    Kuat tekan beton ( bk ) = bm 1,64 S (kg/cm2).... (1)

    Deviasi standard ( S ) = n (bm b )2 kg/cm2)....(2)

    n - 1

    Tegangan Rata-rata ( bm ) = b (kg/cm2) (3)

    n

    G. Laporan Pengujian

    Laporan hasil perkiran kuat tekan elemen struktur dengan alat palu beton

    harus memuat :

    Nomor dan tanggal laporan.

    Identifikasi elemen struktur yang diuji.

    Tanggal pengujian.

    Lokasi bidang uji pada elemen struktur.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 21

    Keterangan yang dianggap perlu mengenai elemen struktur.

    Nilai-nilai pembacaan rata-rata pada satu bidang uji.

    Nilai koreksi sesuai inklinasi arah pukulan.

    Perkiraan kuat tekan beton kubus atau silinder.

    Nama dan tanda tangan teknik pengujian.

    Nama dan tanda tangan kepala laboratorium.

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 22

    BAB III

    PENGENALAN ALAT DAN PRAKTEK

    LAPANGAN

    UJI KETEBALAN ASPAL DILAPANGAN

    Contents

    3. 1 CORE DRILLING TEST

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 23

    3.1 CORE DRILLING TEST

    BI 400 A

    A. Maksud

    Untuk mengambil contoh aspal dipermukaan jalan yang sudah jadi

    B. Peralatan

    1. Hande Pemutar

    2. Keran Air

    3. Sekrup Pengangkat

    4. Mata Bor (diamond Bit)

    5. As Pelurus

    6. Baut pengunci beker

    7. Roda transportasi

    8. Handle Starter

    9. Tengki Bahan Bakar

    10. Saklar Off

    11. Landasan Atas

    12. Beban Pemberat

    13. Tempat Air

    14. Kunci Mata Bor

    C. Prosedur Percobaan

    1. Letakan mesin pada lokasi yang akan diambil contohnya.

    2. Kokohkan kedudukan mesin dengan bantuan baut statis, turunkan semua

    bautnya sehingga mengikat kuat pada permukaan jalan.

    3. Isi tengki bahan bakar dengan bensin

  • Laporan Pratikum Pengenalan Alat Labor (Kelompok A) 24

    4. Periksa oli menunjukkan maksimum bila berada dibawah maksimum

    tambahkan oli mesin dengan oli SAE 30 hingga memcapai batas

    maksimum.

    5. Lumasi sekrup pengankat dan as pelurus dengan gemuk.

    6. Pasang mata bor dengan kunci yang tersedia.

    7. Siapkan air pada tempat air,letakkan pada tempat yang lebih tinggi dari

    mesin dan alirkan air melalui slang menuju mata bor,hal ini menjaga

    supaya mata bor tidak cepat aus.

    8. Hidupkan mesin dengan jalan menarik tali handle starter denga kuat dan

    atur gas agar mata bor dapat berputar dengan stabil.

    9. Putar handle pemutar dengan arah berlawanan dengan jarum jam

    sengingga mata bor dapat turun pada kedalaman yang diinginkan.

    10. Bila kedalaman yang di inginkan sudah tercapai putar handle engkol

    searah jarum jam untuk menaikkan mata bor

    11. Setelah selesai matikan mesin dengan menekan tombol dan baut pengunci

    statis dinaikkan kembali dan mata bor dilepas.

  • DIN

    AS

    PE

    KE

    RJ

    AA

    N U

    MU

    M K

    AB

    . IN

    HIL

    TE

    MB

    ILA

    HA

    N: 1

    1 N

    OV

    EM

    BE

    R 2

    00

    9

    UN

    IT P

    EL

    AK

    SA

    NA

    TE

    KN

    IS P

    EN

    GU

    JIA

    N B

    EN

    DA

    UJI

    : S

    ILIN

    DE

    R 1

    5 x

    30

    cm

    BA

    GIA

    N P

    RO

    YE

    K:

    TE

    MB

    ILA

    HA

    N M

    UT

    U B

    ET

    ON

    :

    VO

    LU

    ME

    PE

    NG

    EC

    OR

    AN

    M

    3

    AG

    G. K

    AS

    AR

    : R

    EN

    GA

    T / A

    IR M

    OL

    EK

    SE

    ME

    N P

    OR

    TL

    AN

    D:

    HO

    LC

    IN J

    UM

    LA

    H B

    EN

    DA

    UJI

    10

    Bu

    ah

    AG

    G. H

    AL

    US

    : P

    EK

    AN

    TU

    AA

    IR:

    AIR

    SU

    MU

    R

    n-1

    b

    11

    25

    00

    25

    -Oct-

    09

    11

    -No

    v-0

    91

    71

    60

    0.9

    11

    01

    .54

    12

    2.3

    38

    .59

    Fa

    kto

    r P

    en

    ga

    li

    21

    25

    00

    25

    -Oct-

    09

    11

    -No

    v-0

    91

    71

    40

    0.9

    18

    8.8

    51

    07

    .04

    4.6

    9D

    evia

    si S

    tan

    da

    r

    31

    25

    00

    25

    -Oct-

    09

    11

    -No

    v-0

    91

    71

    10

    0.9

    16

    9.8

    18

    4.1

    09

    6.2

    8-

    n