laporan praktikum tphp

36
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN (Pengukuran Densitas dan Spesific Gravity Pengukuran Sudut Geser dan Angle of Repose) Oleh : Nama : Frida Pascha Nurfitrianty NPM : 240110120066 Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 28 September 2014 Waktu/Shift : 13.00-15.00 WIB/B1 Asisten : Desny Angelina Nilai :

Upload: frida-pascha-nurfitrianty

Post on 03-Oct-2015

150 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

TPHP

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMNilai :

TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN(Pengukuran Densitas dan Spesific Gravity Pengukuran Sudut Geser dan Angle of Repose)

Oleh : Nama: Frida Pascha Nurfitrianty NPM: 240110120066Hari, Tanggal Praktikum: Selasa, 28 September 2014Waktu/Shift: 13.00-15.00 WIB/B1Asisten : Desny Angelina

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSESJURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITASPADJADJARAN2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKarakteristik bahan hasil pertanian terdiri dari karakteristik fisik, kimia serta biologis. Bahan hasil pertanian sangat rentan terhadap kerusakan, terutama kerusakan secara fisik. Petani biasanya melakukan penanganan melalui proses penyimpanan. Terdapat juga bulk density, spesific gravity dan sudut repos yang menjadi pengaruh kerusahan atau keawetan suatu bahan hasil pertanian. Pada proses penyimpanan para petani haruslah mengetahui cara menyimpan yang baik dan benar agar tidak terjadi kerusakan yang berarti bagi bahan tersebut.Data yang diperoleh dari nilai bulk density, spesific gravity dan sudut repos sangat dibutuhkan untuk proses penyimpanan bahan hasil pertanian, yaitu perancangan pengemasan, perencanaan silo dan masih banyak lagi. Proses tersebut dilakukan untuk menambah umur penyimpanan suatu bahan hasil pertanian dan menghindarinya dari semua elemen yang membuat kerusakan terhadap bahan tersebut. Selain itu, pengetahuan tentang karakteristik bahan diperlukan antara lain untuk merancang bangun mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau material konstruksinya, pengoperasian serta pengendaliannya, menganalisis dan menentukan efisiensi suatu mesin, maupun proses pengolahan, mengembangkan produk-produk olahan baru dari bahan berupa tanaman atau hewan dan mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir.Maka dari itu, untuk mempertahankan mutu bahan produk pertanian diperlukan pemahaman tentang sifat bahan hasil pertanian dengan cara melakukan pengukuran densitas dan specific gravity, pengukuran sudut geser dan angle of repose produk pertanian yang berbentuk tidak beraturan serta bersifat porus yang dimana dilakukan pada praktikum kali ini.

1.2 Tujuan Praktikum 1.2.1 Tujuan Instruksional Khusus1. Menentukan kerapatan kamba (Bulk Density), spesific gravity serta sudut repos (angle of repose) suatu bahan;2. Mempelajari cara pengukuran densitas produk pertanian yang berbentuk tidak beraturan serta berisfat porus.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bulk DensityBulk density menunjukkan perbandingan dengan volume antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya Bulk Density berkisar dari 1,1 1,6 g/cc. Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar.Tanah organik memiliki bulk density yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tanah mineral. Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik dan kandungan air pada waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1 sampai 0,6 gram per sentimeter kubik adalah biasa .Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat jenis palsu harus diambil secara hati-hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat satuan volume. Empat atau lebih bongkah (gumpal) tanah biasanya diambil dari tiap horison untuk memperoleh nilai rata-rata. Gumpal-gumpal tanah yang diambil dari lapangan untuk penetapan bulk density dibawa ke laboratorium untuk dikering ovenkan dan ditimbang. Kerapatan volume dapat pula Ditetapkan dengan satuan lain, misalnya pount/ft. Jika ditetapkan dalam g/cm, maka bulk density lapisan olah berstruktur halus biasanya berkisar antara 1,0 1,3. Sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka kisaran itu selalu di antara 1,3 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan olah yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Timbulnya proses pembentukan struktur di horison-horison bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density yang rendah dibandingkan lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya bulk density itu berkisar antara 0,2 0,6 gr/cm3.Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Iin. 2012).

2.2Spesific GravitySpesific gravity perbandingan berat bahan terhadap berat air yang volumenya sama dengan bahan. Spesific gravity dan bulk density dari bahan hasil pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penanganan bahan hasil pertanian. Sebagai contoh, data kerapatan kamba dan spesific gravity bahan diperlukan untuk penyimpanan biji-bijian, perencanaan silo, bunker, hopper, perancanangan pengemasan, dan lain-lain (Rusendi, Dadi, dkk. 2014)........(1)Untuk gas :pV= n R TpV= (m/M) R T= m/V= (p M)(R T)dimana :p= Tekanan (atm)V= Volume (liter)n= Jumlah mol, kgmolm= massa, kgM= berat molekulT= suhu, 0KR= konstanta gas (0,08206 (liter.atm) (mol0K) = 10,7315

Sebagaimana yang tercantum dalam rumus SG di atas, bahwa SG merupakan perbandingan densitas zat terhadap densitas zat standar. Densitas merupakan perbandingan massa zat dengan volume zat. Volume zat sangat dipengaruhi oleh suhu. Kenaikan suhu akan mengakibatkan pemuaian zat sehingga volumenya bertambah. Dengan demikian densitas zat yang sama pada temperatur yang lebih tinggi akan lebih rendah. Oleh karenanya besarnya SG zat tersebut pun berubah.Guna kepentingan transaksi jual beli, khususnya di bidang migas supaya pembeli dan penjual tidak ada yang dirugikan maka ditetapkan standar SG 60/60 sebagai dasar perhitungan transaksi jual beli. SG 60/60 berarti perbandingan densitas zat pada suhu 60 degF dengan densitas zat standar pada suhu yang sama. Namun kenyataannya, sangat sulit mengkondisikan suhu pengukuran tepat pada 60 degF. Oleh karena itu pengukuran dilakukan pada suhu ruangan (berapapun) yang nantinya hasil pengukuran tersebut dikonversi ke SG 60/60 dengan suatu koreksi suhu (Refi. 2013).

2.3 Sudut ReposMenurut Rusendi, Dadi, dkk sudut repos adalah sudut yang terbentuk antara bidang alas dan bidang miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah (biji-bjian) dijatuhkan secara bebas atau sampai bahan mulai jatuh bergulir. Sudut repos terjadi :a. Sudut repos statik, yaitu sudut gesek antar bijian diambang batas gerak;b. Sudut repos dinamik, yaitu sudut antara lereng timbunan biji-bijian dengan permukaan horizontalNilai sudut repos dari suatu bahan dipengaruhi oleh bentk, ukuran, kadar air dan orientasi bahan.

2.4 PiknometerMenurut Riko, 2011 piknometer adalah bejana yang dilengkapi dengan termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis zat cair atau zat padat. Pengukuran dengan piknometer harus dilakukan pada suhu tetap. Selain itu, volume zat cair harus sama dengan volume piknometer. Bagian-bagian piknometer terdiri dari 3 bagian:1. Tutup pikno : bagian tutup mempunyai lubang berbentuk saluran kecil.2. Thermometer : mengamati bahwa zat yang diukur memiliki suhu yang tetap.3. Labu dari gelas : tempat meletakkan zat yang akan di ukur massa jenisnya.Cara penggunaan1. Timbang piknometer dalam keadaan kosong.2. Masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.3. Tepatkan volumenya, lalu tutup piknometer.4. Timbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.5. Hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong.6. Setelah didapat data massa dan volume fluidanya, tentukan nilai rho/masssa jenis () fluida.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat1. Alat pengukur sudut repos;2. Baker glass ;3. Gelas ukur ;4. Timbangan analitik.3.1.2 Bahan 1. Aquades;2. Beras;3. Cairan toluen;4. Jagung;5. Kacang hijau;6. Kacang kedelai; 7. Minyak atsiri.

3.2 Prosedur Praktikum1. Menentukan Bulk Density a. Menimbang sejumlah bahan dengan menggunakan timbangan analitik;b. Mengukur volume bahan yang telah ditimbang tersebut dengan menggunakan gelas ukur;c. Menghitung bulk density bahan 2. Menentukan Spesific Gravity 2.1 Metode Platform Scale a. Menimbang bahan dengan menggunakan timbangan analitik;b. Memasukkan airkedalm gelas ukur kemudian menimbang glass yang telah diisi air tersebut(massa wadah + air);c. Memasukkan bahan kedalam gelas ukur yang telah diisi air tersebut dan mencatat massanya (massa wadah + air + bahan);d. Menghitung spesific gravity bahan2.2 Metode piknometer Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruangan yang ditempati cairan ini.2.2.1 Menentukan Spesific Gravity Bahan Padat (terutama bijian)a. Menimbang berat sampel diudara (Bs);b. Menimbang berat piknometer (Bp);c. Memasukan cairan toluen kedalam piknometer, menimbang berat toluen + piknometer (Bp + t);d. Memasukkan sampel bijian kedalam piknometer yang telah terisi cairan toluen, menimbang berat toluen + piknometer + sampel (Bt + p + s) hingga mencapai batas garis pada piknometer;e. Setelah piknometer dikosongkan dicuci dan dibersihkan dengan alkohol, menimbang juga berat toluen + air (Bp + a) sampai batas garis pada piknometer;f. Menghitung spesific gravity dan berat satuan sampel.2.2.2 Menentukan Spesific Gravity Bahan Cair (minyak atsiri) a. Menyiapkan piknometer kosong (m) yan bersih kemudian ditimbang beratnya dalam gram, selanjutnya memasukkan aquades sampai garis batas piknometer;b. Menutup piknometer hingga tidak ada gelembung, lalu membersihkan dinding luar piknometer dengan tisu. Kemudian mencatat suhu pada tutup pinometer dan menimbang kembali berat piknometer yang berisi aquades (m1);c. Melakukan prosedur untuk sampel yang digunakan, mencatat suhu dan berat piknometer dan sampel (m2).3. Menentukan Sudut Repos a. Meletakkan bahan pada permukaan bidang atas (seng) dari alat pengukur sudut repos;b. Menaikkan lapisan atas dari alat pengukur sudut repos sedikit demi sedikit sampai dengan bahan mulai bergulir jatuh dan amati busur derajat untuk melihat besarnya sudut yang terbentuk antara lapisan bawah dan lapisan atas daru alat pengukur sudut repos;c. Pada saat mulai bergerak, mencatat sudut yang terbentuk (sudut repos bahan);d. Mengulangi pengukuran pada permukaan yang berbeda (mika dan kayu) dengan masing-masing permukaan diulang sebanyak 30 kali.4. Mengukur densitas bahan pertanian porus berbentuk tak menentu dengan pelapisan lilina. Menyiapkan sampel dan timbang beratnya , ms;b. Menyiapkan air dan ukur volumenya, Va;c. Memanaskan lilin sampai mencair;d. Setelah lilin mencair, mencelupkan sampel kedalam lilin kemudian menimbang berat sampel berlapis lilin, msl;e. Memasukkan sampelberlapis lilin kedalam air. Mengukur volume air ditambah sampel dan lilin;f. Menghitung volume lilin, V1;g. Menghitung volume sampel;h. Menghitung densitas sampel.

BAB IVHASIL

Tabel 1. Pengukuran Bulk Density (Kacang Hjau + Kedelai) @5 gramPercobaan KeMassa (g)Volume (mL)BD (g/mL)

K.HijauK.KedelaiK.HijauK.KedelaiK.HijauK.Kedelai

155,1623,8240,21080,215

25,015,0923,8240,21050,21208

355,022424,20,208330,2074

Catatan : air 20 Ml1. PerhitunganA. Kacang Hijaua. BD= = = 0,21008 gr/mL b. BD= = = 0,2105 gr/mL c. BD= = = 0,20833 gr/mL B. Kacang Kedelai a. BD= = = 0,215 gr/mL b. BD= = = 0,21208 gr/mL c. BD= = = 0,2074 gr/mL

Tabel 2. Pengukuran Spesific Gravity dengan Metode Platform ScalePer KeMassa (gr) [a]Massa air (15 mL) + wadah (g) [b]M. air + wadah +bahan (g) [c]M. air yang dipindahkan (g)SG

JagungBerasJagungBerasJagungBerasJagungBerasJagungBeras

15,025103,75103,56108,78108,595,035,030,9980,994

25,025103,51104,17108,53109,135,025,0211,008

35,045,002103,94104,53108,99109,585,055,050,9980,99

Catatan : SG air = 12. PerhitunganA. Massa Air yang Dipindahkan a. Jagungi. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 108,78 103,75= 5,03 grii. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 108,53 103,51= 5,02 griii. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 108,99 103,94= 5,05 grb. Berasi. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 108,59 103,56= 5,03 grii. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 109,13 104,17= 4,96 griii. (Massa wadah + air + bahan) (m. Air + bahan)= 109,58 104,53= 5,05 grB. Spesific Gravitya. Jagungi. SG= x SG air = x 1= 0,998 ii. SG= x SG air = x 1= 1 iii. SG= x SG air = x 1= 0,998 b. Berasi. SG= x SG air = x 1= 0,994ii. SG= x SG air = x 1= 1,008iii. SG= x SG air = x 1= 0,99

Tabel 3. Pengukuran SG Bahan Padat dengan Metode Piknometer (Beras + Kacang Hijau) @3 gramBahanBSBPBPtBPtsBPaSGVS(mm3)S(gr)

GramToluenSampel

Beras322,0841,8444,3343,020,94365,550,5405,55

K.Hijau322,0841,8444,6543,020,943614,890,20114,89

3. Perhitungana. Toluene = = = 0.9436b. SG Sampel kacang hijau= = = 14.89c. SG Beras= = 5.5505d. V sampe kacang hijau = = = 0.201477e. V Beras= = = 0.54048f. Berat satuan kacang hijau= = = 14.89037g. Berat satuan beras= = = 5.550

Tabel 4. Pengukuran SG Bahan Cair dengan PiknometerBahanMP (gram)Massa Bahan + PiknometerSG

Minyak Atsiri16,55 (M)37,93 (M2)1,006591337

Aquades16,55 (M)37,79 (M1)

4. Perhitungan sampel= Keterangan:M2= Mat + PM1= Maq + PM= Massa Piknometera. SG sampel= = = 1,006591337

Tabel 5. Pengukuran Sudut Repose (Jagung, Kacang Hijau, Kacang Kedelai) @30 bijiNomikakayuseng

kacang hijaujagungkedelaikacang hijaujagungkedelaikacang hijaujagungkedelai

123262082416153511

2352715153415203223

310301417.53014133520

430252517.52910152815

512281522.5328182418

6123512153016153220

7122516153414233217

8212424223415173822

919251114331583718

1013241225268123722

1110271522.52210143515

1220281522359254019

13163015213615354020

1413311820401596817

15112515204111123518

16192816244615163719

17172820303511173018

18103220283915253019

19102720102514151823

20153017202931193217

21233017233510104021

22202817202910223022

23193518213125303526

24252520223615203720

25242510203519133524

26222712293121224521

27203011183113103516

28172210222010123819

2920321525209253017

30253025153019204212

Jumlah5438394906049524285271062569

Rata-rata18.127.9616.33320.1333331.73314.26617.56635.418.966

Sd39.2655210.10217.05725.7402336.13325.65040.32266.810.998

5. Perhitungan a. Mikai. Sd kacang hijau = = 39.2655172413793ii. Sd jagung = = 10.1022988505747iii. Sd kedelai = = 17.0574712643678b. Kayui. Sd kacang hijau = = 25.7402298850575ii. Sd jagung = = 36.1333333333333iii. Sd kedelai = = 25.6505747126437c. Sengi. Sd kacang hijau = = 40.3229885057471ii. Sd jagung = = 66.7999999999999iii. Sd kedelai = = 10.9988505747127

Tabel 6. Pengukuran Densitas Bahan Pertanian Porus (Terong 5 gram)Percobaan KeMS (gr)Va(cm3)MSI(gr)VSia(cm3)M. Lilin (gr)V lilin (cm3)VS(cm3)S(gr/cm3)

14,99156,21201,221,313,691,35

25,00155,43230,430,467,540,66

34,99156,15221,171,255,750,86

Catatan: = 0,93 (g/ cm) = 15 cm)

6. Perhitungan a. Perhitungan massa lilin . = Ms i. = 4,99 = 1,22 g ii. = 5,00 = 0,49 g iii. = 4,98 = 1,17 gb. Perhitungan volume lilin. = i. = = 1,31 cmii. = = 0,46 cmiii. = = 1,25 cmc. Perhitungan volume sampel. i. 20 1,31 15 = 3,69 cmii. 23 0,46 15 = 7,54 cmiii. 22 1,25 15 = 5,75 cm

d. Perhitungan massa jenis sampel. = i. = = 1,35 g/ cmii. = = 0,66 g/ cmiii. = = 0,86 g/ cm

BAB VPEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran densitas dan spesific gravity dan pegukuran sudut repos. Pengukuran bulk density membantu kita dalam menentukan ruang penyimpanan khususnya untuk bahan hasil pertanian. Besarnya nilai bulk density akan berbanding lurus dengan besarnya ruang penyimpanan suatu bahan. Apabila nilai bulk density dari suatu produk besar, maka ruang penyimpanan yang diperlukan oleh suatu bahan tersebut besar pula berlaku pula sebaliknya dimana nilai bulk density kecil maka ruang penyimpanan yang diperlukan kecil pula. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh nilai bulk density untuk kacang hijau pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 0,2108 gr/mL; 0,2105 gr/mL; dan 0,20833 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata nilai bulk density kacang hijau adalah 0,20988 gr/mL. Sedangkan nilai bulk density untuk kacang kedelai pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 0,215 gr/mL; 0,21208 gr/mL; dan 0,2074 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata adalah 0,21149. Nilai bulk density menurut literatur untuk kacang kedelai adalah 0,5447 gr/mL sedangkan yang diperoleh praktikum hanya 0,21149, tentunya nilai yang diperoleh praktikan berbeda cukup jauh dengan literatur yang ada. Seangkan untuk kacang hijau sekitar 0,5 dan nilai yang diperoleh untuk kacang hijau hanya 0,20988. Nilai itu berbeda cukup jauh dengan literatur yang ada. Artinya perhitungan yang dilakukan praktikuan terjadi kesalahan belum mendekati benar. Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahan dalam proses pengukuran massa serta volume yang tertera pada gelas ukur. Selanjutnya nilai spesific gravity akan praktikan bahan dimana spesific gravity menunjukkan kerapatan massa yang yang dipengaruhi oleh gravitasi. Nilai spesific gravity untuk jagung dan beras yang diperoleh adalah pada percobaan pertama hingga ketiga untuk biji jagung secara berurutan adalah 0,998; 1; dan 0,998 sedangkan untuk nilai spesific gravity pada beras dalam percobaan pertama hingga ketiga adalah 0,994; 1,008; dan 0,99. Jika nilai spesificnya lebih besar dari 1 maka bahan yang diuji akan tenggelam. Namun, jika nilai spesificnya dibawah 1 maka bahan yang diuji akan mengapung. Jagung akan mengapung karena nilai SG yang diperoleh pada percobaan pertama dan ketiga adalah kurang dari 1. Nilai SG pada beras percobaan pertama dan ketiga akan mengapung karena nilainya kurang dari 1 sedangkan untuk percobaan kedua beras akan tenggelam karena nilai SG yang diperoleh adalah lebih dari 1. Spesific gravity ini memiliki peranan penting dimana membantu bahan hasil pertanian untuk dikeringkan dan membantu dalam hal penyimpanan biji-bijian, penentuan kemurnian biji, sortasi serta grading.Pengukuran spesific gravity ini dilakukan dalam dua metode, yaitu metode platform scale dimana metode ini merupakan salah satu teknik sederhana yang dapat digunakan pada produk yang berukuran besar dan yang kedua adalah metode piknometer dimana piknometer itu sendiri berarti bejana yang dilengkapi termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis cair atau zat padat. Piknometer berfungsi untuk mengukur volume sebenarnya pada suatu bahanMetode piknometer ini juga terbagi menjadi dua yaitu dengan bahan padat dan dengan bahan cair. Untuk pengukuran bahan padat diperoleh volume sampel beras adalah 0,540 mm3 dan volume sampel kacang hijau adalah 0,201 mm3. Sedangkan untuk berat satuan sampel beras adalah 5,55 gr dan 14,89 gr kacang hijau. Dapat disimpulkan dari hasil volume dan berat sampe yang diperoleh bahwa semakin kecil nilai volume dari sampel yang diuji maka akan semakin besar nilai berat sampel yang diperoleh berlaku pula sebaliknya. Untuk pengukuran SG bahan cair diperoleh nilai sebesar 1,0066 untuk kedua bahan yaitu minyak atsiri dan aquades. Untuk pengukuran sudut repos dilakukan pada tiga media yang berbeda, yaitu mika, kayu serta seng. Untuk sudut repos kacang hijau hasil yang paling besar terdapat pada seng dengan besar 40,3220; untuk sudut repos jagung diperoleh nilai paling besar pada media seng pula dengan besar 66,800; dan yang terakhir nilai sudut repos untuk kedelai adalah 25,65 pada permukaan kayu. Nilai sudut repos suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air, dan orientasi bahan.Pada pengukuran densitas bahan dengan dilapiskan lilin dan bahan uji terong. Terong bukan termasuk kedalam bahan yang bentuknya bersifat porus atau tidak beraturan. Nilai densitas yang diperoleh setelah dilakukan tiga kali percobaan adalah 1,35 gr/cm3; 0,66 gr/cm3; dan 0,86 gr/cm3. Jika dilihat dari hasil yang diperoleh praktikan bahwa massa terong mempengaruhi nilai densitas dimana setiap penambahan massa bahan akan semakin kecil densitas yang diperoleh bahan. Meskipun ada nilai densitas yang berbeda meskipun nilai massanya sama. Mungkin hal tersebut terjadi karena kesalahan praktikan dalam melakukan perhitungan dan proses pelaksanaan praktikum.

BAB VIPENUTUP

6.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini, yaitu;1. Nilai bulk density yang diperoleh berdasarkan percobaan dengan literatur yang ada berbeda cukup jauh;2. Jika nilai spesificnya lebih besar dari 1 maka bahan yang diuji akan tenggelam. Namun, jika nilai spesificnya dibawah 1 maka bahan yang diuji akan mengapung;3. Pada pengukuran spesific gravity bahan padat semakin kecil nilai volume dari sampel yang diuji maka akan semakin besar nilai berat sampel yang diperoleh berlaku pula sebaliknya;4. Nilai sudut repos suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air, dan orientasi bahan;5. Pada perhitungan densitas bahan massa suatu bahan mempengaruhi nilai densitas dimana setiap penambahan massa bahan akan semakin kecil densitas yang diperoleh bahan.

6.2 SaranAdapun saran yang diberikan oleh praktikan, yaitu :1. Praktikan harus memahami prosedur praktikum agar mengurangi kesalahan praktikan;2. Memeriksa kondisi alat sebelum dan setelah digunakan;3. Bertanya kepada asiten apabila ada yang kurang dimengerti;4. Dalam proses menghitung dan praktikum diharapkan untuk berhati-hati dan lebih teliti agar meminimalisir kesalahan pada saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Rusendi, Dadi, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Jatinangor.

Iin. 2012. Bulk Density. Terdapat pada http://iinmutmainna.blogspot.com/2012/05/bulk-density.html (diakses pada hari : Senin, 06 Oktober 2014 pukul 08.36 WIB).

Refi. 2013. Spesific Gravity. Terdapat pada http://refiners-notes.blogspot.com/2013/06/specific-gravity-sg.html (diakses pada hari : Senin, 06 Oktober 2014 pukul 09.12 WIB).

Riko. 2011. Piknometer. Terdapat pad http://wakeriko.blogspot.com/2011/11/piknometer.html (diakses pada hari : Senin, 06 Oktober 2014 pukul 09.28 WIB).

LAMPIRAN

Gambar 1. Aquades Gambar 2. Pipet Gambar 3. Piknometer Gambar 4. Gelas Ukur Gambar 5. Beras Gambar 6. Timbangan Analitik

Gambar 7. Jagung Gambar 8. Kacang Hijau Gambar 9. Sarung Gambar 10. Toluen Tangan